BAB III ANAK. 3.1.Definisi Anak
|
|
- Vera Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III ANAK 3.1.Definisi Anak Terdapat beberapa pengertian anak-anak yang secara harafiah didapatkan dari beberapa kamus internasional, diantaranya: 1. Laki- laki atau perempuan pada masa sebelum pubertas 1 2. Manusia antara bayi dan pubertas 2 3. Anak laki- laki atau perempuan 3 Pada dasarnya istilah anak (jamak: anak-anak) sangat variatif dengan berdasarkan waktu dan tempat, seperti juga pada beberapa kondisi (hukum, psikologis, biologis, agama, dll) ketika istilah tersebut digunakan. Biasanya istilah anak-anak mengacu pada kondisi ataupun umur seseorang 4, yang dapat merupakan manusia antara kelahiran dan masa pubertas, atau menunjuk kepada sifat kekanakan dari seseorang. Sedangkan definisi legal tentang anak-anak menurut UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK BAB I PASAL 1 5 : Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Perilaku sosial anak- anak berbeda di seluruh dunia, dan selalu berubah seiring berjalannya waktu. Studi yang dilakukan menunjukkan bahwa sebagian besar anak- anak di Amerika Serikat mendapat perlakuan over protected 6, sedangkan studi yang dilakukan pada tahun 1988 pada benua Eropa menunjukkan bahwa Italia merupakan Negara yang paling child-centric dan Belanda merupakan Negara kebalikan dari Italia. 1 Michael Agnes, Webster s College Dictionary, Wiley Publishing,Inc.Cleveland,Ohio USA,2002, page The Oxford English Dictionary Compact Disc, 7 Desember Rachel K. Jones dan April Brayfield, European Attitudes Toward the Centrality of Children. Social Forces, Vol.75, No.4,Jun , pp.chapel Hill,North Carolina 14
2 Umur dimana anak- anak dipertimbangkan untuk bertanggung jawab pada tindakan mereka juga berubah setiap waktu, dan hal ini mempengaruhi perlakuan terhadap mereka di mata hukum. Pada masa Romawi anak- anak dianggap tidak bersalah terhadap kejahatan yang mereka lakukan, sedangkan pada abad ke sembilan belas, hal ini berubah. Anak- anak diatas umur tujuh tahun dianggap bertanggung jawab terhadap tindakan mereka. Anak- anak yang melakukan tindak kejahatan akan menghadapi tuntutan kriminal, dengan dikirim ke penjara dan mendapatkan hukuman Klasifikasi Usia Anak Dalam tingkatan hidup manusia, seorang anak memiliki batasan umur tertentu. Namun ternyata batasan tersebut tidak hanya muncul secara hirearkis, namun juga muncul berdasarkan kegiatan dan perkembangan tertentu pada anak Posisi Usia Anak berdasarkan Klasifikasi umur manusia Terdapat beberapa pembagian usia manusia menurut beberapa tokoh- tokoh psikologi maupun humanis dunia, diantaranya: L.C.T. Bigot. Ph. Kohnstam & B.G. Palland 2 Masa kehidupan dibagi menjadi: 1. Masa bayi dan kanak (0-7 tahun) Bayi : 0-1 tahun Kanak : Masa Vital 1-2 tahun Masa Estitis 2-7 tahun 2. Masa Sekolah/ intelektuil : 7-13 tahun 3. Masa Sosial : tahun Elizabeth B. Hurlock 3 11 masa dalam rentang hidup manusia: 1 Jouvenile Courts 2 B. Simanjuntak, Latar Belakang Kenakalan Remaja, Alumni, Bandung, 1979, h.65 3 Arthur T. Jersild, Judith S. Brook, dan David W. Brook. The Psychology of Adolescenes, Macmillan Publishing Co,.Inc,New York,1978,h.5 15
3 1. Prenatal : Sejak konsepsi sampai lahir 2. Masa Neonatus : Lahir sampai usia 2 minggu 3. Masa bayi : 2 minggu-2 tahun 4. Masa kanak- kanak awal(early childhood): 2-6 tahun 5. Masa kanak- kanak akhir (late childhood): 6-10/11 tahun 6. Pubertas/ prodolescence : 10-12/13 tahun 7. Masa remaja awal : 13/14-27 tahun 8. Masa remaja akhir : tahun 9. Masa dewasa awal : tahun 10.Masa setengah baya : tahun 11.Masa tua : 60 tahun atau lebih Aristoteles tahun : masa kanak- kanak (infancy) 7-14 tahun : masa anak- anak (boyhood) tahun : masa dewasa muda (young manhood) Klasifikasi Usia Bermain Anak Selain usia anak secara harafiah, terdapat juga klasifikasi usia bermain anak yang menunjukkan perkembangan dan kecenderungan anak pada usia tertentu, yang terkait pada lingkungan dan cara anak- anak tersebut bermain. Namun, sangat memungkinkan bahwa tiap anak memiliki kecenderungan yang variatif, diantaranya perbedaan dalam criteria umur seperti yang ditunjukkan pada gambar dan keterangan berikut: 1 R.E.Muss, 1968, h.15 16
4 Gambar 12. Klasifikasi Usia Bermain Anak (sumber: Design for Fun, Playspaces., h.4) 1. Usia 0-3 tahun Anak- anak menghasilkan pengalaman awal yang digunakan untuk mengontrol gerakan pada 3 tahun kehidupan pertama mereka. Anak pada usia ini cenderung bermain sendiri dan suka bereksperimen melalui sentuhan, pandangan, dan pendengaran. Bermain dengan pasir, clay, dan benda kreatif lainnya merupakan contoh permainan yang dilakukan anak pada usia ini. 2. Usia 3-6 tahun Pada usia ini, anak- anak mulai memiliki kesadaran sosial, dan mereka mulai bermain dalam kelompok, menciptakan relasi sosial dan kemampuan bersosialisasi. Anak pada usia ini menikmati aktivitas yang merepresentasikan sesuatu yang lain, seperti bermain dengan elemen abstrak, meja, bangku, ayunan,papan seluncur, dan benda- benda bergerak. 3. Usia 6-8 tahun Pada usia ini anak banyak melakukan kegiatan yang melibatkan gerakan dan aksi. Pada tahap ini juga anak banyak melatih kemampuan motorik dan kognitifnya. 4. Usia 8-12 tahun Dalam tahap menuju remaja, anak- anak biasanya bermain dalam kelompok anak seusia. Permainan terstruktur dengan peraturan yang jelas mendominasi dalam umur ini, selain demonstrasi anak terhadap kemampuan dan kerjasama dalam permainan dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi. 17
5 3.3. Psikologi Perkembangan Anak pada masa Late Childhood Terdapat beberapa faktor psikologi perkembangan anak yang memiliki hubungan dengan tema penelitian dalam laporan ini, yang kemudian dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu: Perkembangan Jasmani dan Psiko-Motorik Secara fisik, sesudah usia 6 tahun anak mengalami pertumbuhan badan yang agak lambat daripada waktu sebelumnya. Sampai dengan umur 12 tahun anak bertambah panjang 5-6 cm setiap tahunnya, sedangkan berat badan anak bertambah lebih banyak dari panjang badannya. Pada akhir periode ini ditemukan lebih banyak perbedaan individual diantara anak-anak, seperti perbedaan fisik yang khas. Sedangkan dalam jenis seks hampir tidak ditemukan adanya perbedaan fisik yang khas. Pada umur 6 tahun keseimbangan badan anak relatif berkembang baik. Penguasaan badan seperti membongkok, melakukan bermacam- macam gerakan senam serta aktivitas olah raga berkembang dengan baik pada masa sekolah. Juga koordinasi antara mata-tangan (visio-motorik) yang dibutuhkan untuk membidik, menyepak, melempar, dan menangkap. Dalam masa ini terdapat perbedaan dalam sifat dan frekuensi motorik kasar dan halus. Kecakapan motorik ini, faktanya, makin disesuaikan dengan keleluasaan lingkungan. Gerakan motorik makin tergantung pada aturan formal dan bersifat kurang spontan. Gerakan yang sangat banyak dilakukan anak pada masa sebelumnya berkurang pada akhir masa ini Perkembangan Sosial dan Kepribadian Perkembangan sosial anak pada masa ini ditandai dengan meluasnya lingkungan sosial. Anak- anak mulai melepaskan diri dari keluarga, dan makin mendekatkan diri pada orang lain disamping anggota keluarga. Hal ini menyebabkan anak menjumpai banyak pengaruh diluar pengawasan orang tua. Ia bergaul dengan teman- teman, memiliki guruguru yang berpengaruh besar dalam proses emansipasi 1. Dalam proses emansipasi dan individu teman sebaya juga memiliki peranan yang besar. Di samping itu perkembangan motif prestasi dan identitas seks sangat penting, dan perkembangan pengertian norma 1 18
6 dalam masa ini juga mengalami kemajuan yang essensial. Aspek-aspek tersebut akan dibahas berikut ini Interaksi dengan Anak- Anak Sebaya Dalam masa pendidikan TK dan SD anak memiliki kontak intensif dengan teman- teman sebaya. Dalam tahap ini anak-anak saling mempenaruhi satu sama lain. Anak biasanya berusaha untuk menjadi anggota suatu kelompok. Pada awalnya mereka tidak mengetahui perilaku yang dipuji atau dihargai untuk diterima dalam suatu kelompok. Sering terlihat bahwa anak menirukan perilaku anggota kelompok yang paling aktif dan berkuasa. Dalam tahap ini kelompok- kelompok tersebut belum memiliki struktur dan aturan, dan masih berupa kelompok- kelompok informal. Sejumlah tingkah laku timbul dengan cara mnirukan, belajar model, dan oleh reinforsemen dari pihak teman sebaya. Interaksi dengan teman sebaya merupakan permulaan hubungan persahabatan dan hubungan dengan peer 1. Persahabatan antar anak selanjutnya terjadi atas dasar interes dan aktivitas bersama. Hubungan tersebut bersifat timbal balik dan memiliki sifat- sifa sebagai berikut: 1. Ada saling pengertian, 2. Saling membantu, 3. Saling percaya, dan 4. Saling menghargai atau menerima Perkembangan Motivasi Prestasi Setiap tingkah laku memiliki motif tersendiri, dan salah satu aspek kepribadian seseorang yang paling banyak diteliti adalah mengenai motivasi prestasi. Pada umumnya motivasi dibedakan menjadi dua, yakni motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik datang dari diri orang itu sendiri, sedangkan motivasi ekstrinsik timbul akibat dorongan atau paksaan dari luar. Namun, ada kalanya motivasi ekstrinsik berubah menjadi intrinsik.dorongan untuk berprestasi pada manusia terlihat sejak usia tiga setengah tahun. Anak usia ini sudah mulai menunjukkan ciri- ciri tingkah laku kompetisi, dengan 1 19
7 membandingkan hasil pekerjaan mereka dengan anak- anak lain. Anak- anak mencoba melakukan sesuatu lebih baik, dibanding dengan suatu standar keunggulan. Standar keunggulan tersebut dapat berhubungan dengan 1. Prestasi orang lain, dimana anak ingin berbuat lebih baik daripada yang dilakukan oleh orang lain 2. Prestasi diri sendiri yang lampau, anak ingin berbuat melebihi prestasinya yang dulu 3. Tugas yang harus dilakukan, dimana anak ingin menyelesaikan tugas yang diberikan dengan sebaik mungkin. Jadi, tugas tersebut merupakan tantangan bagi anak. Dipandang dari segi psikologi perkembangan anak dapat ditentukan bahwa kecenderungan berprestasi ini harus diberi stimulasi bila kita akan menyambut dorongan manipulasi dan eksplorasi anak Perkembangan Kognitif Psikologi Rasa Takut Pada Anak 1 Dalam psikologi, dipercaya bahwa ketakutan dan tekanan terbesar pada anak ditimbulkan akibat pengalaman pada tiga tahun pertama hidup anak Pada saat anak tumbuh dewasa, ketakutan tersebut mulai muncul dari pengalaman anak tersebut dengan lingkungan, baik realistis maupun fantasi. Pada dasarnya ketakutan pada anak dapat dibagi menjadi empat. Namun, jenis fobia ini bervatiasi pada tiap anak, tergantung pada perkembangan anak yang dipengaruhi oleh perkembangan kognisi dan lingkungan. 1. Fobia pada Binatang Tertentu Ketakutan ini biasanya muncul pada usia 3-5 tahun. 2. Ketakutan akan situasi tertentu
8 Ketakutan yang dimaksud adalah ketakutan pada bermacam situasi yang pernah dialami anak, seperti ketakutan akan ketinggian (acrophobia), ketakutan pada benda tajam (aichmophobia), ketakutan akan kesendirian (menophobia), dan ketakutan akan situasi gelap (nyctophobia). 3. Keasingan Sosial Adalah ketakutan anak pada situasi sosial di sekitarnya, seperti ketakutan pada orang asing (xenophobia), dan bahkan ketakutan pada manusia pada umumnya (anthropobhia). Salah satu contoh nyata ketakutan ini adalah fobia sekolah, dimana anak- anak takut untuk meninggalkan rumah dan keluarga. 4. Agoraphobia Adalah ketakutan pada tempat terbuka, seperti ketakutan untuk meninggalkan perasaan aman yang didapatkan di rumah. 3.4.Antropometri anak usia 6-12 tahun Sebagai user, diperlukan data antropometri yang relevan dengan kegiatan anak- anak dalam paralayang. Data antropometri tersebut antara lain tinggi badan, berat badan, dan rentang tangan seperti terlihat pada gambar dibawah ini. Gambar 13. Studi antropometri anak pada SD Coblong VI, Bandung (sumber: koleksi penulis) 21
BAB 2 Tinjauan Pustaka
BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Perkembangan Anak 2.1.1 Definisi Anak Peneliti mengambil tiga definisi anak menurut para ahli. Definisi anak menurut APA Dictionary of Psychology (2006) adalah laki-laki dan
Lebih terperinciPeriodisasi Perkembangan Peserta Didik
Periodisasi Perkembangan Peserta Didik Afid Burhanuddin Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu menjelaskan tentang periodisasi perkembangan peserta didik Indikator Mahasiswa mampu menjelaskan periodisasi perkembangan
Lebih terperinciSetelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta
Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta didik atas dasar pemahaman yang baik dan benar terhadap
Lebih terperinciBERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI Asep Ardiyanto PGSD FIP Universitas PGRI Semarang ardiyanto.hernanda@gmail.com Abstrak Bermain bagi anak usia dini adalah sesuatu yang sangat
Lebih terperinciTAHAPAN PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAPAN PERKEMBANGAN MANUSIA 1 Tahapan Perkembangan Manusia (Hurlock) Periode prenatal Periode Infancy : 0 akhir pekan 2 Periode Bayi : akhir pekan kedua 2 tahun Periode Awal Masa Kanak-kanak : 2-6 tahun
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERILAKU SOSIAL ANAK USIA DINI
PENGEMBANGAN PERILAKU SOSIAL ANAK USIA DINI Titing Rohayati 1 ABSTRAK Kemampuan berperilaku sosial perlu dididik sejak anak masih kecil. Terhambatnya perkembangan sosial anak sejak kecil akan menimbulkan
Lebih terperinciTahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia
Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia Rentang Perkembangan Manusia UMBY 1. Neonatus (lahir 28 hari) Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan. 2. Bayi (1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengalaman pertama. Sekolah juga sebagai salah satu lingkungan sosial. bagi anak yang dibawanya sejak lahir.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kerangka pelaksanaan pendidikan anak usia dini yang tertulis dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
Lebih terperinciTUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tingkah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tingkah lakunya dengan situasi orang lain. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan pergaulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah masyarakat. Manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lain untuk memenuhi berbagai
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Pustaka
BAB II Tinjauan Pustaka Dalam bab ini peneliti akan membahas tentang tinjauan pustaka, dimana dalam bab ini peneliti akan menjelaskan lebih dalam mengenai body image dan harga diri sesuai dengan teori-teori
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan Sumberdaya Manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik yang tangguh, mental yang
Lebih terperinciPERMAINAN YANG BERORIENTASI PERKEMBANGAN UNTUK ANAK TAMAN KANAK-KANAK
PERMAINAN YANG BERORIENTASI PERKEMBANGAN UNTUK ANAK TAMAN KANAK-KANAK Oleh : Tadkiroatun Musfiroh, M.Hum. (Pusdi PAUD-Lemlit UNY, FBS-UNY, PGTK-UNY) A. Pendahuluan Bermain adalah sarana tumbuh dan berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makhluk sosial. Pada kehidupan sosial, individu tidak bisa lepas dari individu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya selain sebagai makhluk individu, manusia juga merupakan makhluk sosial. Pada kehidupan sosial, individu tidak bisa lepas dari individu lainnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (aggregate) dari semua kondisi yang berasal dari luar aggregate yang. perilaku manusia, atau kelompok masyarakat (Budioro, 2000).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum, lingkungan dapat diartikan sebagai himpunan (aggregate) dari semua kondisi yang berasal dari luar aggregate yang berpengaruh pada kehidupan dan perkembangan
Lebih terperinciSPESIALISASI UTAMA DALAM PSIKOLOGI
Psikologi Umum 1 SPESIALISASI UTAMA DALAM PSIKOLOGI Ursa Majorsy C A B A N G F O K U S U T A M A Psikologi Klinis Psikologi Konseling Psikologi Perkembangan Psikologi Pendidikan Psikologi eksperimen Psikologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anakanak. Masa remaja adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak TK merupakan bagian dari anak anak usia dini yang berada pada rentang usia 4 6 tahun. Pada usia ini, anak memiliki motivasi yang kuat untuk mengenal lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak pernah terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan, seni dan budaya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk hidup yang senantiasa berkembang dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk hidup yang senantiasa berkembang dan mengalami perubahan-perubahan bertahap dalam hidupnya. Sepanjang rentang kehidupannya tersebut,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Remaja adalah individu yang unik. Remaja bukan lagi anak-anak, namun
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja adalah individu yang unik. Remaja bukan lagi anak-anak, namun belum dapat dikategorikan dewasa. Masa remaja merupaka masa transisi dari masa kanak-kanak
Lebih terperinciMASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia : 2 tahun 5/6 th Masa Usia Pra Sekolah : Play group atau TK
MASA KANAK-KANAK AWAL Masa ini dialami pada usia : 2 tahun 5/6 th Masa Usia Pra Sekolah : Play group atau TK 1 Tugas Perkembangan Kanak-kanak Awal a)belajar perbedaan dan aturan-aturan jenis kelamin. b)kontak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlainan akan tetapi keduanya saling berkaitan. Pertumbuhan (growth)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tumbuh kembang anak pada dasarnya merupakan dua peristiwa yang berlainan akan tetapi keduanya saling berkaitan. Pertumbuhan (growth) merupakan perubahan dalam ukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jaringan intraseluler. Sedangkan yang dimaksud dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep tumbuh kembang merupakan suatu hal yang mutlak pada anak, maksudnya tumbuh adalah proses bertambah besarnya sel sel serta bertambahnya jaringan intraseluler.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam kehidupan remaja, karena remaja tidak lagi hanya berinteraksi dengan keluarga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan sering menilai seseorang berdasarkan pakaian, cara bicara, cara berjalan, dan bentuk tubuh. Lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS MASALAH Analisis Potensi Pengembangan Paralayang di Indonesia
BAB IV ANALISIS MASALAH 4.1. Analisis Potensi Pengembangan Paralayang di Indonesia Paralayang memiliki potensi besar untuk berkembang di Indonesia, Namun untuk itu diperlukan sarana yang tepat agar paralayang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ke arah positif maupun negatif, maka intervensi edukatif dalam bentuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja (adolescence) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial emosional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengharapkan pengaruh orangtua dalam setiap pengambilan keputusan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam tahap perkembangan remaja, kebanyakan mereka tidak lagi mengharapkan pengaruh orangtua dalam setiap pengambilan keputusan yang akan dilakukan. Hal ini sesuai
Lebih terperinciTAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 12-17 TAHUN
TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 12-17 TAHUN LATAR BELAKANG Lerner dan Hultsch (1983) menyatakan bahwa istilah perkembangan sering diperdebatkan dalam sains. Walaupun demikian, terdapat konsensus bahwa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah masa remaja. Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia pasti akan mengalami perkembangan ke arah yang lebih sempurna. Salah satu tahap perkembangan dalam kehidupan manusia adalah masa remaja. Masa remaja merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan sosial anak telah dimulai sejak bayi, kemudian pada masa kanak-kanak dan selanjutnya pada masa remaja. Hubungan sosial anak pertamatama masih sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari, dan lain-lain. Setiap tugas dipelajari secara optimal pada waktu-waktu tertentu
Lebih terperincisebelum mereka memulai pendidikan primer ke jenjang berikutnya 1. Tujuan dari adanya taman kanak-kanak ini adalah sebagai tempat di mana anak-anak dap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa awal anak-anak (early childhood) adalah tahap pekembangan yang merentang mulai dari masa bayi hingga usia enam tahun, yang di mana pada masa tersebut, otak anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah seorang laki-laki ataupun perempuan yang belum dewasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah seorang laki-laki ataupun perempuan yang belum dewasa atau belum mengalami pubertas. Baik anak laki-laki maupun perempuan, mereka memiliki karakteristik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. rendah atau tinggi. Penilaian tersebut terlihat dari penghargaan mereka terhadap
BAB II LANDASAN TEORI II. A. Harga Diri II. A. 1. Definisi harga diri Harga diri merupakan evaluasi individu terhadap dirinya sendiri secara rendah atau tinggi. Penilaian tersebut terlihat dari penghargaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah segala perubahan yang terjadi pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun psikologis sangat bergantung dari proses tumbuh dan kembang pada anak usia dini. Perkembangan
Lebih terperinciFASE FASE PERKEMBANGAN. Sosialisasi KTSP 1
FASE FASE PERKEMBANGAN Sosialisasi KTSP 1 FASE-FASE PERKEMBANGAN PENGERTIAN FASE-FASE PERKEMBANGAN TO OPIK PROSES DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN TAHAP PERKEMBANGAN Sosialisasi KTSP 2 PENGERTIAN
Lebih terperinciPeers and Friends. Santi e. Purnamasari, M.Si. UMBY
Peers and Friends Santi e. Purnamasari, M.Si. UMBY Pengantar Para ahli percaya bahwa interaksi yang terjadi di luar lingkungan keluarga adalah hal yang penting bagi perkembangan anak Terlebih kondisi saat
Lebih terperinciESENSI BERMAIN BAGI ANAK USIA DINI
ESENSI BERMAIN BAGI ANAK USIA DINI Pada hakikatnya semua anak suka bermain, hanya anak-anak yang sedang tidak enak badan yang tidak suka bermain. Mereka menggunakan sebagian besar waktunya untuk bermain,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. awal/early adolescence usia tahun, remaja menengah/middle
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja adalah aset sumber daya manusia yang merupakan tulang punggung penerus generasi bangsa di masa mendatang. Remaja merupakan mereka yang berusia 10-20 tahun dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa dan dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut anak perlu mendapat pembinaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere, yang berarti
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Motivasi Belajar 2.1.1 Pengertian Motivasi Belajar Kata motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere, yang berarti bergerak (move). Motivasi menjelaskan apa yang membuat orang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Kompetensi Interpersonal 1. Pengertian Kompetensi Interpersonal Menurut Mulyati Kemampuan membina hubungan interpersonal disebut kompetensi interpersonal (dalam Anastasia, 2004).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. afeksional pada seseorang yang ditujukan pada figur lekat dan ikatan ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ainsworth (dalam Helmi, 2004) mengartikan kelekatan sebagai ikatan afeksional pada seseorang yang ditujukan pada figur lekat dan ikatan ini berlangsung lama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan RI pada tahun 2010 jumlah anak usia dini (0-4 tahun) di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan saat seseorang mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang sangat pesat dalam kehidupannya. Perkembangan dan pertumbuhan pada anak usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengembangan berbagai potensi yang dimiliki anak. Usia 4-6 tahun adalah suatu tahap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia 4-6 tahun merupakan waktu paling efektif dalam kehidupan manusia untuk mengembangan berbagai potensi yang dimiliki anak. Usia 4-6 tahun adalah suatu tahap
Lebih terperinciPENGANIAYAAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA
PENGANIAYAAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA Oleh: Alva Nadia Makalah ini disampaikan pada Seminar Online Kharisma ke-3, dengan Tema: Kekerasan Pada Anak: Efek Psikis, Fisik, dan Tinjauan Agama Dunia Maya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,
19 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa mempunyai tujuan agar siswa terampil berbahasa yang meliputi keterampilan berbicara, keterampilan menyimak, keterampilan membaca dan keterampilan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SUASANA KELUARGA DENGAN MINAT BELAJAR PADA REMAJA AWAL
HUBUNGAN ANTARA SUASANA KELUARGA DENGAN MINAT BELAJAR PADA REMAJA AWAL NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : KURNIA ENSI HERARBA UTAMI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga masa dewasa. Perkembangan yang dilalui tersebut merupakan suatu perubahan yang kontinu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk stimulasi potensi-potensi anak, sehingga secara nature dan nurture anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak - anak adalah aset bangsa. Pada fase pertumbuhan dan perkembangannya anak memerlukan dukungan yang bersifat jasmani dan rohani untuk stimulasi potensi-potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam Friz Oktaliza, 2015). Menurut WHO (World Health Organization), remaja adalah penduduk dalam rentang usia tahun, menurut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan periode transisi dari anak-anak menuju dewasa, dimana terjadi kematangan fungsi fisik, kognitif, sosial, dan emosional yang cepat pada laki-laki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan untuk anak dalam rentang usia empat sampai dengan enam tahun yang sangat penting untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya, termasuk dalam hal pendidikan. Orangtua berharap anaknya bisa mendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Pada rentang usia ini anak mengalami the golden years yang. perkembangannya, termasuk perkembangan fisik-motoriknya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Pada rentang usia ini anak mengalami the golden years yang merupakan masa emas
Lebih terperinciRita Eka Izzaty Staf Pengajar FIP-BK-UNY
Rita Eka Izzaty Staf Pengajar FIP-BK-UNY 1. Definisi Permasalahan Perkembangan Perilaku Permasalahan perilaku anak adalah perilaku anak yang tidak adaptif, mengganggu, bersifat stabil yang menunjukkan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK ANAK USIA SD Oleh : Sugiyanto
KARAKTERISTIK ANAK USIA SD Oleh : Sugiyanto Ada beberapa karakteristik anak di usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui para guru, agar lebih mengetahui keadaan peserta didik khususnya ditingkat Sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak pada rentang usia 4-6 tahun merupakan bagian dari tahapan anak usia dini yang memiliki kepekaan dalam menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wadah untuk kegiatan belajar dan mengajar untuk mengembangkan potensi peserta didik melalui jenjang pendidikan yang dasar sampai jenjang
Lebih terperinciOPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah
OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) 1) Mahasiswa FKIP UMN Al Washliyah dan 2) Dosen Kopertis Wilayah I dpk FKIP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa. Oleh karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan, baik jenjang
Lebih terperinciPermasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY
Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY Pendahuluan Setiap anak memiliki karakteristik perkembangan yang berbeda-beda. Proses utama perkembangan anak merupakan hal
Lebih terperinciPERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP)
PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana S-1 Psikologi Disusun Oleh : ANIK
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Keluarga Nilai Anak
7 TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Keluarga merupakan tempat pertama dan utama dimana seorang anak dididik dan dibesarkan. Berdasarkan Undang-undang nomor 52 tahun 2009, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa belajar bagi remaja untuk mengenal dirinya,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa belajar bagi remaja untuk mengenal dirinya, mengenal lingkungannya, dan mengenal masyarakat di sekitarnya. Remaja mulai memahami
Lebih terperinciPENGERTIAN DAN CIRI-CIRI PERKEMBANGAN
PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI PERKEMBANGAN Perkembangan adalah perubahan yang progesif dan kontinyu (berkesimnambungan) dalam diri individu mulai lahir sampai mati. Pengertian lainnya yaitu : Perubahan perubhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia anak identik dengan dunia bermain, maka kehidupan anak usia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia anak identik dengan dunia bermain, maka kehidupan anak usia dini tidak lepas dari kegiatan bermain. Setiap anak yang sehat selalu mempunyai dorongan untuk
Lebih terperinciMASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia Masa Usia Pra Sekolah : 2-4 th Play group atau TK : 4 5,6 th
MASA KANAK-KANAK AWAL By FH Masa ini dialami pada usia Masa Usia Pra Sekolah : 2-4 th Play group atau TK : 4 5,6 th 1 Tugas Perkembangan Kanak-kanak Awal a) Belajar perbedaan dan aturan-aturan jenis kelamin.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun psikologis sangat bergantung dari proses tumbuh dan kembang pada usia dini. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) merupakan salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang terdapat dijalur pendidikan sekolah (PP No. 27 tahun 1990). Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Rendahnya kemampuan anak disebabkan oleh kurangnya kegiatan yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam deteksi dini gangguan perkembangan
Lebih terperinciPsikologi Kepribadian I Teori Interpersonal Harry Stack Sullivan
Modul ke: Fakultas Psikologi Psikologi Kepribadian I Teori Interpersonal Harry Stack Sullivan Agustini, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Struktur Kepribadian Dinamisme (the
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
12 BAB II LANDASAN TEORI A. Remaja 1. Pengertian Remaja Kata remaja berasal dari bahasa latin yaitu dari kata adolescence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa (Hurlock, 1980). Secara psikologis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. meluasnya lingkungan sosial. Anak-anak melepaskan diri dari keluarga dan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan sosial dan kepribadian anak usia dini ditandai oleh meluasnya lingkungan sosial. Anak-anak melepaskan diri dari keluarga dan mendekatkan diri pada
Lebih terperinciPeran Guru dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini Vanya Maulitha Carissa
Peran Guru dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini Vanya Maulitha Carissa 125120307111012 Pendahuluan Kemandirian merupakan salah satu aspek terpenting yang harus dimiliki setiap individu dan anak. Karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan tahapan-tahapan stimulasi yang perlu dilalui dan proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembentukan kepribadian bukanlah sesuatu yang langsung jadi, namun membutuhkan tahapan-tahapan stimulasi yang perlu dilalui dan proses intemalisasi yang akan menguatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar menempati posisi yang sangat strategis dalam pengembangan sumber daya manusia ( Depdiknas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan pada masa usia dini merupakan pendidikan yang sangat penting untuk anak dalam menerima pertumbuhan dan perkembangannya. Pendidikan bagi anak bukan hanya
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERILAKU SOSIAL ANAK PRASEKOLAH
PENGEMBANGAN PERILAKU SOSIAL ANAK PRASEKOLAH Oleh : Ernawulan Syaodih Pendahuluan Memasuki era milenium ke-3, kita dihadapkan pada tuntutan mampu menghadapi persaingan bebas yang menuntut manusia-manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan di Indonesia terdiri dari berbagai jenjang, mulai dari jenjang prasekolah hingga jenjang perguruan tinggi. Pada jenjang pendidikan prasekolah menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak- Kanak termasuk jenjang Pendidikan Anak Usia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Taman Kanak- Kanak termasuk jenjang Pendidikan Anak Usia ini (PAUD) formal yang mendasari jenjang pendidikan selanjutnya. Perkembangan secara optimal
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD.
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN MENIRUKAN GERAKAN BINATANG PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA GAMBYOK KECAMATAN GROGOL KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Destalya Anggrainy M.P, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kepribadian seorang anak merupakan gabungan dari fungsi secara nyata maupun fungsi potensial pola organisme yang ditentukan oleh faktor keturunan dan penguatan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL DI TK PERTIWI 02 NGARGOYOSO KARANGANYAR Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Pendidikan Anak Usia Dini Disusun Oleh : NURUL HIDAYATI A 520
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa, yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial emosional. Pada masa ini, individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak merupakan sosok individu yang sedang mengalami proses perkembangan yang sangat pesat bagi kehidupan serta organisasi yang merupakan satu kesatuan jasmani
Lebih terperinciPsikologi Perkembangan
Psikologi Perkembangan Ahmad Agung Y, M.PD Andi Thahir, M.A (PAI 2010) Pengertian Psikologi Perkembangan Psikologi perkembangan ialah suatu ilmu yang merupakan bagian dari psikologi. Dalam ruang lingkup
Lebih terperinciEMPATI DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA ANAK
EMPATI DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA ANAK Murhima A. Kau Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo INTISARI Proses perkembangan perilaku prososial menurut sudut pandang Social Learning Theory
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masa sekarang dan yang akan datang. Namun kenyataan yang ada, kehidupan remaja
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja adalah generasi masa depan, penerus generasi masa kini yang diharapkan mampu berprestasi, bisa dibanggakan dan dapat mengharumkan nama bangsa pada masa sekarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Lebih terperinciPsikologi Pendidikan di dalam Ruangan Kelas. Henry Clay Lindgren Profesor Psikologi San Francisco State University
Psikologi Pendidikan di dalam Ruangan Kelas Henry Clay Lindgren Profesor Psikologi San Francisco State University Copyright 2007 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd - UPI Tujuan Pada akhir perkuliahan Saudara diharapkan:
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK DI TK PELANGI NUSA KLATEN
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK DI TK PELANGI NUSA KLATEN DI TK PELANGI NUSA KLATEN Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Pendidikan Anak Usia Dini Disusun Oleh : NURUL VIVIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas masalah-masalah berujung pada konflik-konflik dan rintangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persoalan dari waktu ke waktu dirasa semakin kompleks. Baik persoalan antar guru, guru dengan siswa atau siswa dengan siswa. Kompleksitas masalah-masalah berujung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mega Sri Purwanida, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan salah satu periode dalam rentang kehidupan individu, masa peralihan dari anak-anak ke dewasa yang disebut juga masa transisi. Siswa SMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Coakley (dalam Lerner dkk, 1998) kadang menimbulkan terjadinya benturan antara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa terjadinya banyak perubahan. Remaja haus akan kebebasan dalam memutuskan dan menentukan pilihan hidupnya secara mandiri. Erikson (dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan luar. Perubahan-perubahan tersebut menjadi tantangan besar bagi
BAB I PENDAHULUAN Masa remaja merupakan masa peralihan atau masa transisi dari masa anakanak ke masa dewasa yang disertai dengan perubahan (Gunarsa, 2003). Remaja akan mengalami berbagai perubahan dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1. Latar Belakang Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang lain pada manusia ternyata sudah muncul sejak ia lahir,
Lebih terperinci