PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL"

Transkripsi

1 PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Disusun oleh : ERMA SARAH YULIASTUTI B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2016

2 PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Disusun oleh : ERMA SARAH YULIASTUTI B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2016 i

3 r PER}IYATAAI\I KEASLIAN SKRIPSI t-' Saya yang bertandatangan dibawah ini : Nama Nomor Induk Mahasiswa Fakultas Program Studi Judul Skripsi Erma Srah Yuliastuti B t56 Ekonomi dqn Bisnis Sl -Akrmtansi PENGARIIH PARTISIPASI ANGGARAN DAI\I AIruNTANSI PERTAI\IGGT'NGJAWABAIT TERIIADAP KINERJA MANA.IERIAL (Studi pada Dinas Pendapatan den Pengelolaan Aset Daereh Provinsi JewaTengah) Menyatakan bahwa slcipsi ini adalah hasit karya saya sendiri, dan apabila di kemudian hari ditemukan adanya bukti plagiat, manipulasi dat I atau pemalsuan data matrpm bentuk kecurangan lain, saya bersedia untuk menerima sanksi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nusn antorc Semarang. Mei 2016 ll Erma Sarah Yuliashti

4 E" PD,NGESAHAN SKRIPSI Nama Nomor Induk Mahasiswa Fakultas Program Studi Judul Skripsi Erma Sarah Yuliastuti t Ekonomi danbisnis S1-Akuntansi PENGARI'H PARTISIPASI AI\IGGARAN DAII AIONTANSI PERTANGGI'NGJAWABAI\I TERHADAP KINER.TA MANAJERHL (Studi pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah PrevinsiJawe Tengah) Dosen Pembimbing Dr. St Dwiarso Utomo, SE., M.Kom., Akt, CA Semarang, 24Met20l6 Prayitno, MM Dr. St. Dwiarso Utomo, SE.,., AK CA lll

5 E I": r l' r PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN SKRIPSI I 1_ i I I Nama Nomor Induk Mahasiswa Fakultas hogram Studi Judul Slripsi Erma SarahYuliastuti 8t ts6 Ekonomi dmbisnis Sl -Akrmtansi PENGARIIH PARTISIPASI ANG'GARAN DAII AIruNTANSI PERTANGGT'NGJAWABAITI TERHADAP KINER.IA MANA.IERIAL (Studi pada Dinas Pendepetrn den Pengelolaan Aset Ileerah ProvinsiJewa Tengrh) I l l l I I I I l I i Telah dinyatekrn lulus ujien ped* tenggal 12 Mei 2016 Tim Penguji : 1. Dr. St Dwiarso Utomo, SE., M.Kom., Akt, CA 2. Bmbmg Minarso, S.E., M.Si, Akt. 3. Juli Ratnaunati, S.E., M.Si.,W IY

6 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Keberhasilan adalah sebuah proses. Niatmu adalah awal keberhasilan. Usahamu akan menjadi penyedapnya dan doa orang tuamu adalah bara api yang mematangkannya. Kerjakanlah apa yang bisa kamu kerjakan hari ini, karna menunda adalah suatu keterlambatan Jadikan revisimu semangat wisudamu Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap. (QS. Al-Insyirah,6-8) Skripsi ini dipersembahkan untuk : Ayah dan Ibuku yang selalu aku sayangi Kakak kakakku tercinta Sahabat sahabatku dan Almamater Terimakasih telah menjadi motivatorku v

7 ABSTRACT This research aims to examine the effect of budgetary participation and responsibility accounting on managerial performance. This research is conducted at the Department of Income and Asset Management Area Central Java Province in Semarang. The method used to collect data on this research by distributing questionnaires. The population of the organization totaled 50 people and by using census methods, taken 50 people to be sampled respondents in this research. In this research used multiple linear regression analysis where as to test the quality of the data uses the validity test and reliability test, besides the classical assumption test used in this research are normality test, multicollinearity test, heterokedasticity test and also hypothesis testing. The results of this research indicate that the budgetary participation does not affect on managerial performance, while responsibility accounting affect on managerial performance. Keywords : Budgetary Participation; Responsibility Accounting; Managerial Performance vi

8 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari partisipasi anggaran dan akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini dilakukan pada kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah yang ada di Kota Semarang. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini dengan cara menyebarkan kuesioner. Populasi pada organisasi tersebut berjumlah 50 orang dan dengan menggunakan metode sensus, diambil sejumlah 50 orang untuk dijadikan sampel responden dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier berganda.untuk menguji kualitas data digunakan uji validitas dan reliabilitas, selanjutnya uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas dan juga menggunakan uji hipotesis. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial, sedangkan akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Kata Kunci : Manajerial Partisipasi Anggaran; Akuntansi Peratnggungjawaban; Kinerja vii

9 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-nya kepada penulis sehingga skripsi dengan judul Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Kinerja Manajerial (Studi pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah) dapat diselesaikan sesuai dengan rencana. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan pengajaran dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. Bapak Dr. Agus Prayitno, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 3. Bapak Yulita Setiawanta, S.E., M.Si., Akt.,CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi S-1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 4. Bapak Dr. St. Dwiarso Utomo, SE, M.Kom, Akt, CA selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan sabar dalam membimbing penulis sampai skripsi selesai. viii

10 5. Ibu Juli Ratnawati, S.E., M.Si., selaku Dosen Wali yang telah memberikan pengarahan dari awal perkuliahan hingga terselesaikannya skripsi ini serta selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktunya dalam siding skripsi. 6. Bapak Bambang Minarso, S.E., M.Si, Akt, CA, selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktunya dalam siding skripsi. 7. Dosen dosen pengampu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang telah memberikan ilmu dan pengalamannya, sehingga penulis dapat mengimplementasikan ilmu yang telah disampaikan. 8. Seluruh karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang telah memberikan pelayanan akademik dan administrasi selama perkuliahan sampai dengan penyelesaian penulisan skripsi. 9. Kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah yang telah bersedia untuk dijadikan objek penelitian guna pembagian kuesioner. 10. Kedua orang tuaku yang hebat yang selalu mendukung, mendoakan dan memberi semangat serta kasih sayangnya setiap harinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. 11. Untuk saudara saudaraku yang saya sayangi yang selalu membuat penulis tersenyum dan semangat dalam penyelesaian skripsi. 12. Untukmu, Muhammad Toni Darmawan, pria bijak yang selalu sabar, baik, setia menemani dan memberikan semangat selama ini. 13. Untuk sahabat sahabat terbaikku, Rida Putri dan Noor Ayu yang selalu pengertian dengan kesibukan masing-masing. ix

11 14. Untuk Adelinda Puspasari, teman yang ada disaat suka dan duka, terimakasih telah memberikan dukungan dan semangat. 15. Teman teman seperjuangan angkatan 2012 Program Studi Akuntansi S-1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro, terus semangat dan sukses untuk kita semua. Amin. 16. Teman teman satu bimbingan yang selalu menyempatkan diskusi dikala menunggu bimbingan dan berbagi informasi. 17. Sdri. Ajeng, Sdri. Ari, Sdri. Ambar dan Sdri. Rini sebagai staff pekerja di Universitas Dian Nuswantoro yang telah banyak membantu dalam pemberian informasi bimbingan serta motivasinya dalam pembuatan skripsi ini. 18. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungannya baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, dan tidak lepas dari kesalahan sehingga penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik yang dapat menyempurnakan skripsi ini. Kepada pembaca yang budiman, penulis berharap bahwa penulisan skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna sebagaimana fungsinya. Semarang, 24 Mei 2016 Penulis x

12 DAFTAR ISI Halaman Judul i Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi ii Halaman Pengesahan Skripsi iii Halaman Pengesahan Kelulusan Ujian iv Halaman Motto dan Persembahan v Abstract vi Abstrak vii Kata Pengantar viii Daftar Isi xi Daftar Tabel xv Daftar Gambar xvi Daftra Lampiran xvii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Teori Penetapan Tujuan Teori Atribusi Partisipasi Anggaran Faktor-Faktor dalam Penyusunan Anggaran, Fungsi, dan Manfaat Anggaran Konsep Partisipasi Anggaran 19 xi

13 Alasan Manajemen dalam Partisipasi Anggaran Akuntansi Pertanggungjawaban Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Manfaat dan Tujuan Akuntansi Pertanggungjawaban Pusat Pertanggungjawaban Struktur Organisasi Anggaran Sistem Biaya dan Sistem Pelaporan Kinerja Manajerial Definisi Kinerja Manajerial Fungsi Fungsi Manajemen Hubungan Antar Variabel Hubungan Antara Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial Hubungan Antara Akuntansi Pertanggungjawaban dengan Kinerja Manajerial Penelitian Terdahulu Kerangka Konseptual Hipotesis Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Kinerja Manajerial 38 BAB III METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel Dependen (Variabel Terikat) Variabel Independen (Variabel Bebas) Definisi Operasional Partisipasi Anggaran 41 xii

14 Akuntansi Pertanggungjawaban Kinerja Manajerial Populasi dan Sampel Populasi Sampel Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Uji Instrumen Uji Validitas Uji Reliabilitas Analisis Regresi Linier Berganda Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji Multikolinieritas Uji Heterokedastisitas Uji Hipotesis Uji F Uji t Uji Koefisien Determinasi 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskriptif Responden Deskriptif Statistik Tanggapan Responden terhadap Variabel Partisipasi Anggaran Tanggapan Responden terhadap Variabel Akuntansi Pertanggungjawaban Tanggapan Responden terhadap Variabel Kinerja Manajerial Hasil Uji Instrumen Uji Validitas 62 xiii

15 4.3.2 Uji Reliabilitas Hasil Regresi Linier Berganda Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji Multikolinieritas Uji Heterokedastisitas Uji Hipotesis Uji F Uji t Uji Koefisien Determinasi Pembahasan Hubungan Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial Hubungan Akuntansi Pertanggungjawaban dengan Kinerja Manajerial 72 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran 74 DAFTAR PUSTAKA 76 LAMPIRAN xiv

16 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu 33 Tabel 4.1 Sampel Penelitian 52 Tabel 4.2 Deskriptif Responden Jenis Kelamin 52 Tabel 4.3 Deskriptif Responden Usia 53 Tabel 4.4 Deskriptif Responden Pendidikan Terakhir 53 Tabel 4.5 Deskriptif Responden Lama Bekerja 54 Tabel 4.6 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Partisipasi Anggaran 56 Tabel 4.7 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Akuntansi Pertanggungjawaban 58 Tabel 4.8 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Kinerja Manajerial 60 Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas 62 Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas 64 Tabel 4.11 Analisis Regresi Linier Berganda 64 Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Sample K-S 66 Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinieritas 66 Tabel 4.14 Hasil Uji Heterokedastisitas 67 Tabel 4.15 Hasil Uji F 68 Tabel 4.16 Hasil Uji t 69 Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi 70 xv

17 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 37 xvi

18 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Bukti Penelitian Lampiran 2. Distribusi Jawaban Kuesioner - Partisipasi Anggaran Lampiran 3. Distribusi Jawaban Kuesioner - Akuntansi Pertanggungjawaban Lampiran 4. Distribusi Jawaban Kuesioner - Kinerja Manajerial Lampiran 5. Hasil Output SPSS Lampiran 6. Kuesioner Penelitian xvii

19 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berbagai organisasi, lembaga, instansi atau perusahaan, memerlukan aktivitas operasional yang optimal serta efektif dan efisien sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Berbagai macam kebijakan dan sistem peraturan diterapkan dan diberlakukan agar para pegawai senantiasa mentaati serta meningkatkan rasa loyalitas terhadap organisasi, agar dalam menjalankan tugasnya mereka dapat memiliki cara yang baik untuk mencapai tujuan bersama. Penerapan dalam aktivitas operasional pun harus sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Catatan dan dokumen mengenai jumlah atau data yang digunakan dalam aktivitas operasional harus mengahasilkan kegiatan yang optimal. Sebuah perencanaan kerja harus dikomunikasikan dengan jelas kepada pihak-pihak yang terlibat. Komunikasi antara atasan dan bawahan sangat diperlukan. Seluruh karyawan yang terlibat harus bekerja secara baik agar bisa mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan. Adanya struktur organisasi yang jelas dan tepat akan membantu dalam penempatan serta tugas tiap pihak yang bersangkutan sesuai kedudukan yang dijabat. Hal tersebut dapat membantu sistem kerja atau aktivitas kerja tiap kedudukan dan memiliki fungsi tersendiri dalam pekerjaannya, serta pemisahan tanggung jawab yang jelas antara pekerja. Manajer dalam perusahaan atau kepala bidang dalam sebuah lembaga, organisasi atau dinas pemerintahan yang memiliki peran dan fungsi dalam

20 2 mengelola serta mengendalikan kinerja organisasi, akan dibagi dalam beberapa peran yang menangani beberapa pusat dari unit organisasi. Unit organisasi tersebut memiliki pusat pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban akan membantu para manajer atau kepala bidang tiap sub-bidang dalam melaporkan hasil dari setiap pusat biaya, pusat pendapatan, maupun pusat investasi. Adanya pusat pertanggungjawaban dapat membantu dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi. Peran seorang kepala bidang sangat diperlukan keahliannya dalam membuat rencana jangka panjang atau pendek, mengontrol aktivitas kerja dan aktivitas manajemen lainnya untuk mencapai suatu tujuan bersama. Keberhasilan para kepala bidang suatu organisasi akan dilihat dari hasil kinerja manajerialnya. Kinerja manajerial sendiri merupakan hasil yang efektif dan efisien dari suatu aktivitas manajerial seperti perencanaan, kontrol, pengawasan dan pelaksanaan. Cara atau usaha lain yang dilakukan perusahaan dan lembaga atau instansi untuk mempertahankan kelangsungan usahanya dan kegiatan tugasnya adalah melalui akuntansi pertanggungjawaban untuk mengukur hasil kinerja yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawabannya. Akuntansi pertanggungjawaban adalah sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan oleh para manajer atau kepala bidang untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka (Hansen dan Mowen, 2005). Sistem akuntansi pertanggungjawaban dapat dijadikan pedoman pemisahan fungsi atau tugas dalam suatu organisasi maupun perusahaan. Adanya sistem ini, dapat mengatur dengan baik setiap kebijakan serta tugas yang telah disesuaikan dengan jabatan atau kedudukan masing-masing. Sistem ini dapat

21 3 membantu perusahaan atau organisasi dalam mengendalikan setiap segmen aktivitas organisasi. Salah satu wujud dari pengendalian tersebut yaitu anggaran perusahaan, baik anggaran rencana jangka panjang atau pendek. Setiap pengendalian yang digunakan dalam aktivitas perusahaan harus bisa memberikan penjelasan dan keterangan sesuai dengan kenyataannya. Pusat pertanggungjawaban memiliki kebijakan serta bukti-bukti yang dapat digunakan untuk mendukung pertanggungjawaban dari biaya yang dikeluarkan organisasi serta masukan yang diterima oleh organisasi. Setiap pusat pertanggungjawaban akan mengendalikan biaya dan rencana-rencana yang akan dibuat. Setiap aktivitas yang dihasilkan serta pengeluaran yang dikeluarkan harus bisa dipertanggungjawabkan keberadaannya. Kepala bidang dalam sebuah organisasi yang bertanggungjawab dalam proses perencanaan, pencapaian, sasaran atau hasil dari pelaporan harus disampaikan pada pusat pertanggungjawaban. Proses kerja yang seperti ini akan menghasilkan efektivitas dan efisiensi dalam organisasi tersebut. Kebijakan yang ditetapkan dalam pusat pertanggungjawaban dalam organisasi tersebut dapat membantu organisasi dalam memperoleh hasil yang sesuai dan yang diinginkan. Akuntansi pertanggungjawaban dapat pula membantu organisasi untuk mengetahui serta menilai penyimpangan yang terjadi. Sebagai contoh pelaporan akan pembelanjaan materiil yang bernominal besar dapat dikatakan sebagai penyimpangan jika tidak adanya bukti pendukung yang kuat serta pertanggungjawaban dari pembeliian tersebut. Pengeluaran yang jumlahnya lebih besar dari biaya yang telah direncanakan atau dianggarkan sebelumnya dapat dikatakan sebagai ketidaksesuaian dalam realisasi anggaran. Fenomena ini sering terjadi dalam organisasi atau perusahaan. Fenomena

22 4 yang lain yaitu kurang terserapnya anggaran guna meningkatkan kinerja dari tiap tahunnya, serta adanya penekanan pada perencanaan penganggaran yang terstruktur dari badan organisasi atau kinerja pemerintahan yang ada di dalam Kota Semarang (Metro Semarang.Com). Dalam hal ini kepala bidang dalam organisasi harus melaporkan segala anggaran yang direncanakan kepada pusat pertanggungjawaban. Peran kepala bidang dengan pusat pertanggungjawaban sangat diperlukan dalam suatu organisasi. Komunikasi yang baik antara kepala bidang dan pusat pertanggungjawaban akan membantu dalam mencapai tujuan organisasi serta menghindari penyimpangan yang mungkin bisa terjadi. Setiap fungsi organisasi seperti fungsi pengendalian, pemasaran, biaya, serta fungsi lainnya harus dengan tegas dipisahkan. Dalam hal ini, akuntansi pertanggungjawaban sangat bermanfaat dalam menjalankan prosedur pemisahan tugas ini. Untuk menilai keaktifan kinerja manajerial, bisa dilihat dari partisipasinya dalam kelangsungan organisasi. Ada beberapa cara dalam menilai keaktifan tersebut, salah satunya adalah keaktifan dalam berpartisipasi penyusunan anggaran. Sebuah organisasi memerlukan anggaran untuk menerjemahkan seluruh strategi menjadi rencana dan tujuan jangka pendek dan panjang (Hansen dan Mowen, 2009). Perusahaan memerlukan anggaran sebagai salah satu komponen penting agar tetap bertahan dalam lingkungan bisnis. Penyiapan anggaran adalah suatu bagian integral dari proses perencanaan, anggaran itu sendiri merupakan hasil akhir dari sebuah proses perencanaan. Dalam melakukan kegiatan penyusunan anggaran, diperlukan hubungan baik antara atasan dan bawahan. Hubungan antara atasan dan bawahan yang baik akan menimbulkan kerja

23 5 sama yang baik pula dalam menyusun suatu anggaran. Rapat anggaran harus berada dalam situasi yang aktif supaya dapat meningkatkan para kepala bidang untuk memberikan pendapatnya mengenai apa yang mereka rencanakan, menyampaikan ide, gagasan, atau penilaian terhadap realisasi anggaran periode sebelumnya. Pendapat mengenai rekomendasi tentang penyimpangan anggaran atau ketidak sesuaian dalam realisasi merupakan salah satu bentuk partisipasi yang aktif bagi seorang kepala bidang. Anggaran yang telah disusun kemudian akan dijadikan suatu fungsi dasar manajemen serta pengawasan yang sangat membantu kelangsungan organisasi atau kegiatan operasional yang dilakukan. Peran atasan dalam memberikan revisi yang secara logis dapat diterima oleh para bawahannya serta pemberian rekomendasi yang baik atas revisi tersebut mampu meningkatkan kualitas kerja para kepala bidang dalam menyusun anggaran yang sesuai dengan sasaran organisasi. Dengan dilakukannya penyusunan anggaran tersebut dapat menentukan suatu rencana kerja yang efisien dan efektif. Manajer atau kepala bidang yang berpartisipasi dalam proses peyusunan anggaran pun dapat membantu dalam merencanakan rencana kerja. Kegiatan kerja sama ini juga dapat meningkatkan rasa tanggung jawab seorang kepala bidang atas kinerja anggaran, serta memunculkan komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan. Kepala bidang akan memainkan peranan dalam mempersiapkan dan mengevaluasi berbagai alternatif dari tujuan anggaran, ketika anggaran digunakan sebagai kinerja manajer (Leslie, 1992). Manajer atau kepala bidang yang ikut serta dalam partisipasi ini bisa memberikan dampak baik bagi anggaran yang nantinya akan direalisasikan. Manajer atau kepala bidang yang mengetahui kejadian sebelumnya mengenai berhasil atau tidaknya realisasi

24 6 anggaran, akan memberikan langkah-langkah baik untuk menghindari ketidak cocokan antara rencana dan realisasinya. Hal ini juga harus didasarkan dengan rasa komitmen dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Kepala bidang yang selalu menjunjung tinggi dalam pencapaian tujuan organisasi akan memberikan dampak positif untuk kelangsungan organisasi. Kinerja manajerial yang baik pasti akan menghasilkan aktivitas kerja yang baik dan berdaya guna lebih. Tolok ukur untuk suatu kinerja dikatakan baik apabila mampu memenuhi fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta pengendalian. Hubungan antara partisipasi anggaran dan akuntansi pertanggungjawaban dengan kinerja manajerial sangat erat kaitannya, sebagaimana manajer atau kepala bidang dalam proses penyusunan atau partisipasi anggaran akan merencanakan suatu kegiatan operasi organisasi, baik rencana jangka pendek atau jangka panjang, dengan kegiatan yang efektif serta biaya yang efisien, hasil setiap unit organisasi akan dilaporkan dalam laporan pertanggungjawaban yang nantinya akan diserahkan kepada pusat pertanggungjawaban untuk memberikan pernyataan tentang kebenaran dan kelayakan laporan tersebut yang kemudian akan dijadikan penilaian dalam kinerja manajerial. Pada penelitian Sari (2013) menyatakan bahwa partisipasi anggaran dan akuntansi pertanggungjawaban secara simultan berpengaruh terhadap kinerja manajerial, yang berarti bahwa jika hal ini dilakukan secara bersama-sama, akan meningkatkan kinerja manajerial perusahaan. Secara parsial, partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial, yang berarti bahwa sebesar apapun partisipasi manajer atau kepala

25 7 bidang dalam penganggaran tidak akan meningkatkan kinerja manajerial, sedangkan untuk akuntansi pertanggungjawaban secara parsial memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja manajerial, hal ini menunjukan bahwa setiap perusahaan atau organisasi yang memiliki pusat pertanggungjawaban serta meningkatkan kualitas perusahaan dalam hubungannya dengan manajer atau kepala bidang untuk melaporkan pertanggungjawaban setiap unit organisasi, akan meningkatkan kinerja manajerial. Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Bahri (2014), menunju kan hasil pada partisipasi anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial, ini berarti bahwa tingginya partisipasi seorang manajer atau kepala bidang dalam proses penganggaran, akan meningkatkan taraf kinerja manajerialnya. Prima (2014 ) menunjukan hasil pada akuntansi pertanggungjawaban memiliki pengaruh positif terhadap kinerja manajerial, yang artinya setiap penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban, akan meningkatkan kinerja manajerial perusahaan atau organisasi. Penelitian lain yang dilakukan oleh Qadriyanti (2013), menunjukan hasil penelitian dari partisipasi anggaran dan akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh secara simultan terhadap kinerja manajerial. Kemudian untuk akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial, hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi akuntansi pertanggungjawaban yang ada pada masing-masing individu dalam lingkungan pertanggungjawaban, maka dapat menyebabkan kinerja manajerial semakin meningkat. Sedangkan untuk partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja manajerial, hal ini menunjukan bahwa partisipasi penyusunan anggaran

26 8 tidak meningkatkan kinerja manajerial tetapi jika partisipasi tidak diterapkan secara benar, partisipasi dapat merusak motivasi dan menurunkan kemampuan untuk mencapai sasaran organisasi. Penelitian lain yang dilakukan oleh Kinasih (2013), menunjukan hasil pada akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial, hal ini menunjukan bahwa besarnya penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban yang digunakan atau di terapkan dalam perusahaan, akan membantu dalam meningkatkan kinerja manajerial. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian yang sama dengan mengharapkan hasil yang sginifikan terhadap variabel yang digunakan, yaitu partisipasi anggaran dan akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini merupakan replika dari penelitian Sari (2013). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terdapat pada objek penelitian dan periode penelitian. Pada penelitian Sari (2013 ) objek penelitian tersebut adalah manajer dan kepala cabang pada kantor pelayanan PT. Pos Indonesia di Kota Jambi dan penelitian dilaksanakan pada tahun Sedangkan objek pada penelitian ini adalah kepala bidang pada kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah (DPPAD) Provinsi Jawa Tengah yang ada di Kota Semarang dan pelaksanaan penelitian ini pada tahun Alasan peneliti melakukan penelitian ini yaitu ingin mengetahui pengaruh dari partisipasi anggaran dan akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai Pengaruh Partisipasi Anggaran dan

27 9 Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Kinerja Manajerial (Studi pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial? 2. Apakah akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh terhadap kinerja manajerial? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan : 1. Untuk mengetahui pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. 2. Untuk mengetahui pengaruh akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajerial. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis, diharapkan dapat lebih memahami pengaruh partisipasi anggaran dan akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajerial.

28 10 2. Bagi Akademis, diharapkan dapat menghasilkan suatu referensi yang baik dan berguna bagi lembaga pendidikan tempat penulis belajar yaitu Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 3. Bagi Institusi Pendidikan, dapat menjadi referensi bagi calon peneliti selanjutnya yang berminat melakukan penelitian menyangkut masalah yang dibahas. 4. Bagi Manajemen atau Kepala Bidang Organisasi, sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan dan mengendalikan anggaran dalam organisasi serta peningkatakan penerapan akuntansi pertanggungjawaban. 5. Bagi para Praktisi, untuk melihat pengaruh partisipasi anggaran dan akuntansi pertanggungjawaban terhadap perilaku para manajer atau kepala bidang dalam pencapaian kinerja organisasi yang semakin meningkat. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang menjelaskan mengenai Pengaruh Partisipasi Anggaran, dan Akuntansi Pertanggungjawaban terdiri dari 5 bab, dengan susunan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

29 11 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang teori dasar yang mendukung penulisan skripsi, kerangka konseptual, dan hipotesis penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang variabel penelitian dan definisi operasional variabel, penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan metode analisis. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang data penelitian, hasil penelitian pengaruh partisipasi anggaran dan akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajerial dan pembahasan. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran yang diberikan oleh penulis kepada objek penelitian dan peneliti selanjutnya untuk menghasilkan informasi yang tepat, akurat, dan relevan.

30 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Teori Penetapan Tujuan Teori Penetapan Tujuan atau Goal Setting Theory dikemukakan oleh Locke (1960). Konsep dasar teori ini adalah bahwa karyawan yang memahami tujuan (apa yang diharapkan oleh organisasi terhadapnya) akan terpengaruh perilaku kerjanya. Implikasi dari teori ini antara lain : a. Teori ini jelas mempengaruhi cara organisasi mengukur kinerjanya. Dengan menggunakan beberapa konsep penetapan tujuan seperti penjelasan, tujuan yang menantang, dan suatu komitmen untuk mencapai tujuan, akan memberikan umpan balik pada kinerja serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan kompleksitas tugas. b. Memungkinkan seorang manajer atau kepala bidang untuk melakukan diagnosis kesiapan. c. Penekanan pada sasaran yang harus diketahui serta dimengerti oleh manajer atau kepala bidang dan bawahannya. d. Adanya evaluasi tindak lanjut untuk penyesuaian tujuan atau sasaran yang ditentukan. Dari berbagai penjelasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa manajer maupun kepala bidang dan para pekerja harus menempatkan diri sebaik-baiknya

31 13 dalam bekerja, penetapan tujuan dalam pekerjaan yang dijabatnya, akan membuat manajer atau kepala bidang dan para pekerja lainnya memiliki rasa komitmen yang tinggi pada lembaga atau organisasinya. Hal ini dapat menimbulkan hal positif dalam mencapai tujuan perusahaan atau organisasi tersebut. Kepala bidang akan mempertimbangkan segala perencanaan serta aktivitas manajerial yang baik agar tujuan organisasi dapat tercapai sesuai sasaran Teori Atribusi Teori ini dikembangkan pertama kali oleh Haider (1925). Teori ini beragumentasi mengenai perilaku seseorang ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan internal ( internal forces) yang berarti kekuatan dari diri dalam seseorang, sebagai contoh kemampuan atau usaha, dan kekuatan eksternal ( eksternal forces), yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar seperti kesulitan dalam pekerjaan atau keberuntungan. Hal ini berhubungan dengan sikap manajer atau kepala bidang dalam mengukur kemampuannya untuk mengambil keputusan dalam penganggaran. Kepala bidang berusaha mengetahui segala sebab akibat dari dampak realisasi anggaran yang pernah terjadi sebelumnya, memadukan segala informasi untuk sebagai bahan pertimbangan perbaikan dan menghasilkan penjelasan yang kuat, jelas dan masuk akal atau logis mengenai dampak dari realisasi anggarannya, supaya dalam laporan pertanggungjawabannya dapat diterima dengan baik oleh pusat pertanggungjawabannya.

32 Partisipasi Anggaran Faktor-Faktor dalam Penyusunan Anggaran, Fungsi dan Manfaat Anggaran Menurut Munandar (2001), faktor -faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran antara lain : 1. Faktor-faktor intern Faktor intern ini bisa berupa data, informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam organisasi sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain : 1. Penjualan tahun-tahun lalu. 2. Kebijaksanaan perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan masalah harga jual, syarat pembayaran barang yang dijual, pemilihan saluran distribusi dan sebagainya. 3. Kapasitas produksi yang dimiliki organisasi atau perusahaan 4. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan atau organisasi, baik jumlahnya (kuantitatif) maupun keterampilan dan keahliannya (kualitatif). 5. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan atau organisasi 2. Faktor-faktor ekstern Yaitu faktor yang berupa data, informasi dan pengalaman dari luar perusahaan atau organisasi, tetapi memiliki pengaruh terhadap kehidupan organisasi. Faktor-faktor tersebut antara lain : 1. Keadaan persaingan. 2. Tingkat pertumbuhan penduduk.

33 15 3. Tingkat penghasilan masyarakat. 4. Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik dibidang ekonomi, politik, sosial, budaya maupun keamanan. 5. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional, serta kemajuan teknologi. Faktor lain secara umum dalam menyusun suatu anggaran yang melekat pada penyusunannya, antara lain : a. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan atau organisasi. Menyusun suatu anggaran sendiri didasari dengan tujuan organisasinya, sebab alasan dari penyusunan anggaran sendiri adalah untuk mencapai tujuan yang sudah disepakati oleh tiap divisi. Kebijakan dan peraturan yang berlaku dalam organisasi atau perusahaan juga memiliki pengaruh penting dalam penyusunannya agar dalam melakukan aktivitas operasi nantinya tidak melanggar segala ketetapan yang sudah diberlakukan. b. Evaluasi data-data sebelumnya. Melihat data-data atau kejadian atas aktivitas organisasi di masalalu dapat digunakan sebagai evaluasi perbaikan dalam menyusun anggaran agar menghasilkan perencanaan strategis yang lebih baik. c. Kemungkinan kondisi ekonomi. Naik turunnya suatu harga pokok, dan aspek ekonomi lainnya yang mempengaruhi perencanaan strategis suatu organisasi. Memperhatikan kondisi

34 16 ekonomi adalah salah satu cara yang dapat membantu dalam menyusun suatu anggaran. d. Pengetahuan mengenai cara yang strategis dalam persaingan bisnis. Tidak hanya keahlian dalam menyusun anggaran, namun sebelum rencana strategis dalam suatu anggaran telah dibentuk sebaiknya kepala bidang atau karyawan setingkat telah menyusun bagaimana realisasi dari perencanaan tersebut. Langkah-langkah baik dan kreatif perlu dilakukan agar mencapai tujuan organisasi. e. Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah. Kebijakan pemerintah seperti penetapan pajak dan hal lain yang berhubungan dengan pemerintah juga dapat mempengaruhi penyusunan anggaran. Mentaati peraturan pemerintah sendiri menjadi salah satu cara untuk menghindari suatu kegagalan dalam pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan. f. Penelitian untuk pengembangan perusahaan atau organisasi. Mencari tahu penyebab kegagalan atau keberhasilan dari organisasi akan membuat para kepala bidang melakukan penelitian terhadap hal tersebut. Kegagalan sebaiknya tidak diulang kembali dalam rencana strategis kedepannya, dan suatu keberhasilan sebaiknya lebih dikembangkan kembali agar aktivitas operasi yang direncanakan dapat mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Peran seorang manajer atau kepala bidang diperlukan dalam merencanakan suatu anggaran. Kepala bidang adalah pihak yang memiliki banyak

35 17 pengetahuan tentang aktivitas operasi organisasi, kepala bidang juga bisa mengevaluasi kejadian masalalu serta menilai keadaan di masa depan dalam melakukan penyusunan anggaran. Rencana strategis yang dibuat untuk jangka waktu panjang tersebut dapat disusun sesuai keadaan organisasi dan memiliki perbaikan sendiri atas program masalalu yang nanti dapat diterapkan dalam penyusunan program di masa yang akan datang. Karena adaya kemungkinan tidak semua divisi mempunyai pemikiran dan perencanaan yang sama atas aktivitas operasi mereka, maka anggaran yang lengkap untuk semua unit organisasi juga dapat menjadi alat koordinasi operasi diantara unit-unit yang dianggarkan dan menyelaraskan aktivitas operasi dari berbagai departemen. Suadi (1997) berpendapat bahwa anggaran mempu nyai empat fungsi, yaitu mengadakan perbaikan terhadap program, strategi, sasaran, dan tujuan perusahaan atau organisasi, untuk menentukan wewenang dan tanggung jawab pusat pertanggungjawaban, koordinasi antar pusat pertanggungjawaban, dan menilai kinerja pusat pertanggungjawaban. a. Perbaikan program, strategi, sasaran, dan tujuan organisasi atau perusahaan. Walaupun kegiatan penganggaran dilaksanakan setelah kegiatan pemrograman, tetapi hasil penganggaran kegiatan itu sendiri, kepala bidang perlu meninjau kembali program bahkan strategi, sasaran, maupun tujuan organisasi

36 18 b. Menentukan wewenang dan pusat pertanggungjawaban. Anggaran dapat menunjukan sumber daya yang bisa dipakai sebuah pusat pertanggungjawaban, sedangkan sumber daya yang harus diperoleh menunjukan tanggung jawab pusat pertanggungjawaban. c. Koordinasi antar pusat pertanggungjawaban. Koordinasi membuat setiap pusat pertanggungjawaban mengetahui tuntutan terhadap dirinya. Pengetahuan tersebut penting karena dengan demikian pusat pertanggungjawaban dapat mengambil tindakan yang selaras. d. Menilai kinerja pusat pertanggungjawaban. Pada awal tahun anggaran, anggaran merupakan standar untuk mengevaluasi kinerja pusat pertanggungjawaban. Sangat sulit menentukan standar laba atau biaya. Kesulitan tersebut muncul karena faktor-faktor yang menentukan besarnya pendapatan dan biaya yang tidak semuanya dapat dikendalikan oleh manajemen. Akan tetapi pembanding antara anggaran dengan hasil kerja dapat merupakan titik tolak yang baik untuk menilai hasil kerja manajemen. Selain fungsi, anggaran juga memiliki manfaat yaitu (Anthony dan Govindrajan, 2005) : a. Anggaran digunakan untuk menentukan rencana strategis. b. Anggaran digunakan untuk membantu pengkoordinasian aktivitas dari suatu organisasi. c. Anggaran digunakan untuk memberikan tanggung jawab terhadap manajer agar menginformasikan kinerja manajer.

37 19 d. Anggaran digunakan untuk standar pengevaluasian aktivitas manajer Konsep Partisipasi Anggaran Penyusunan anggaran secara partisipasif telah memperoleh banyak perhatian dari para peneliti. Menurut Sugiri dan Hidayat (2003) partisipasi dapat digunakan sebagai perbaikan outcomes seperti moral karyawan, motivasi, komitmen, dan kepuasan. Anggaran tidak hanya sekedar rencana keuangan yang diimplementasikan dalam biaya dan pendapatan yang ingin dicapai oleh pusat pertanggungjawaban dalam suatu perusahaan, namun anggaran juga merupakan alat yang dapat digunakan untuk pengendalian, koordinasi, komunikasi, evaluasi prestasi kerja, dan memotivasi para manajer (Kenis, 1979). Menurut Wirjono dan Raharjo (2007) menyatakan partisipasi adalah keterlibatan individu yang bersifat mental dan emosional dalam siatuasi kelompok bagi pencapaian tujuan bersama dan berbagai tanggung jawab bersama. Seseorang yang terlibat dalam pengambilan keputusan akan termotivasi dalam situasi kelompok karena diberikan kesempatan untuk mewujudkan inisiatifnya. Kepala bidang yang terlibat dalam partisipasi anggaran sendiri dapat memberikan pendapatnya mengenai efektifitas dan efisiensi biaya yang digunakan dalam perencanaan strategi yang akan dilaksanakan. Terlibat dalam partisipasi anggaran sendiri adalah salah satu cara dalam menilai kinerja seorang manajerial. Keaktifan seorang kepala bidang dalam memutuskan rancangan dan program untuk jangka panjang sendiri akan sangat membantu dalam hal penganggaran.

38 Alasan Manajemen dalam Partisipasi Anggaran. Menurut Anthony dan Govindrajan (2005), partisipasi anggaran mempunyai keuntungan dari motivasi manajemen untuk dua alasan: a. Ada penerimaan yang lebih besar dari tujuan anggaran jika mereka merasa berada dalam kontrol manajemen, dibandingkan dengan ada paksaan dari luar. b. Hasil partisipasi adalah pertukaran informasi yang efektif. Besar anggaran yang telah disetujui merupakan hasil dari keahlian dan pengetahuan dari pembuat anggaran, yang dekat dengan lingkungan produk atau pasar. Lebih lanjut, pembuat anggaran mempunyai pengertian yang lebih untuk pekerjaan mereka melalui transaksi dengan atasan selama tahap pemeriksaan dan tujuan Akuntansi Pertanggungjawaban Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi pertanggungjawaban adalah sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan oleh para kepala bidang untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka (Hansen dan Mowen, 2005). Dalam akuntansi pertanggungjawaban memiliki empat elemen penting yaitu pembebanan tanggungjawab, pembuatan ukuran kinerja atau benchmarking, pengevaluasian kinerja, dan pemberian penghargaan. Definisi lain menurut Samryn (2001) yaitu suatu sistem akuntansi yang digunakan untuk mengukur kinerja setiap pusat pertanggungjawaban sesuai dengan informasi yang dibutuhkan kepala bidang

39 21 untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka sebagai bagian dari sistem pengendalian manajemen. Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem yang terbentuk dari struktur organisasi yang terbagi atas beberapa pusat pertanggungjawaban, yang dapat mengukur kinerja tiap organisasi dan dapat digunakan sebagai pemisahan fungsi, tugas, dan tanggungjawab yang jelas. Dalam hubungannya dengan kepala bidang, kinerja manajer dapat diukur dan berkaitan erat dengan sistem akuntansi pertanggungjawaban. Kepala bidang tiap bagian dari struktur organisasi akan melaporkan segala aktivitas organisasi mulai dari anggaran, pengendalian biaya, dan laba kepada setiap pusat pertanggungjawaban Manfaat dan Tujuan Akuntansi Pertanggungjawaban Tujuan dari akuntansi pertanggungjawaban yaitu untuk membebani pusat pertanggungjawaban dengan biaya yang dikeluarkan (Anthony dan Hermanson, 2001), sedangkan manfaat akuntansi pertanggungjawaban menurut Mulyadi (2001) antara lain : 1. Penyusunan anggaran (jika informasi akuntansi pertanggungjawaban berupa informasi masa lalu). 2. Penilaian kinerja manajer pusat pertanggungjawaban (jika informasi akuntansi pertanggungjawaban berupa informasi masa lalu). 3. Pemotivasi manajer pusat pertanggungjawaban (jika informasi akuntansi pertanggungjawaban berupa informasi masa lalu).

40 22 Berdasarkan atas laporan pertanggungjawaban dapat diketahui mengenai rencana yang sebelumnya ditetapkan telah berjalan dengan baik dan tidak terjadi penyimpangan apapun, apabila terjadi penyimpangan maka dapat diselidiki untuk diketahui hal-hal yang menjadi penyebab dan siapa yang bertanggungjawab untuk memperbaikinya serta merumuskan rekomendasi untuk tindakan perbaikan Pusat Pertanggungjawaban Pusat pertanggungjawaban dapat dikatan sebagai suatu pengendalian manajemen dari berbagai sub-bidang dalam suatu organisasi. Segala aktivitas manajemen serta segala bentuk pelaporan dapat diketahui keandalannya serta pertanggungjawabnya dari pusat pertanggungjawaban. Menurut Supriyono (2000), pusat pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh seorang kepala bidang yang bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas pertanggungjawabannya dan berikut adalah jenis pusat pertanggungjawaban berdasarkan karakteristik masukan dan keluarannya, antara lain : 1. Pusat biaya adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi yang prestasi kepala bidangnya dinilai atas dasar biaya yang terjadi pada pusat pertanggungjawabannya yang dipimpinnya. 2. Pusat pendapatan adalah suatu pusat pertanggungjawaban dari suatu organisasi yang prestasi kepala bidangnya dinilai atas dasar pendapatan yang diperoleh, yang diukur atas dasar satuan moneter pendapatan yang dihasilkannya.

41 23 3. Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi dengan ciri prestasi kepala bidang dinilai atas dasar selisih pendapatan dengan biaya dalam pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. 4. Pusat investasi adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi dengan ciri prestasi kepala bidang dinilai atas dasar pendapatan, biaya dan sekaligus aktiva, modal atau investasi pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpin. Dalam menilai pusat pertanggungjawaban, dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu : Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah suatu susunan sistem hubungan antar posisi-posisi kepemimpinan yang ada dalam suatu organisasi (Supriyono, 2000). Dengan adanya struktur organisasi, tugas dan wewenang para karyawan akan terbagi secara jelas. Perkembangan dari lingkungan sangat mempengaruhi struktur organisasi khususnya pada pembentukan departemen-departemen di dalam organisasi. Untuk tujuan pengendalian manajemen, penyesuaian departemen-departemen dalam struktur organisasi dapat digolongkan kedalam tiga ciri utama, yaitu : 1. Struktur organisasi fungsional adalah struktur organisasi yang disusun berdasar fungsi-fungsi pokok organisasi dalam mencapai tujuannya.

42 24 2. Struktur organisasi divisional adalah struktur organisasi yang disusun berdasar divisi-divisi yang dibentuk dalam rangka mencapai tujuan organisasi. 3. Struktur organisasi matrik adalah struktur organisasi yang disusun berdasar dua tanggung jawab penting untuk mencapai tujuan organisasi yaitu unit-unit fungsional yang bertanggung jawab terhadap kegiatan fungsi dan unit-unit proyek yang bertanggung jawab terhadap aktivitas proyek-proyek. Hubungan antara Akuntansi pertanggungjawaban dengan struktur organisasi yaitu akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu sistem akuntansi yang menekankan pada tanggung jawab dalam suatu perusahaan atau organisasi. Maka dengan demikian diperlukan penegasan atau pemisah tanggung jawab yang jelas mengenai wewenang dan tanggung jawabnya. Dengan adanya pusat pertanggungjawaban, manajemen dapat menilai prestasi manajer atau kepala bidang atas biaya terkendali yang terjadi sebagai salah satu tanggung jawab yang dimiliki oleh kepala bidang tersebut Anggaran Anggaran dapat dikatakan sebagai alat pengontrol suatu kegiatan usaha yang sudah direncanakan. Anggaran sangat membantu perusahaan atau organisasi dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas usaha. Definisi anggaran secara komprehensif yaitu sebagai suatu pendekatan yang sistematis dan formal untuk tercapainya pelaksanaan fungsi tanggung jawab

43 25 manajemen. Pendekatan yang sistematis dan formal ini menyangkut perumusan tujuan organisasi serta rinciannya, penetapan pertanggungjawaban serta penilaian prestasi (Welsch, 1977). Menurut Suadi (1997) penganggaran adalah proses pembuatan anggaran. Sedangkan anggaran sendiri adalah pernyataan resmi oleh manajemen mengenai pendapatan, biaya, dan transaksi keuangan lain dalam jangka waktu tertentu untuk organisasi yang menjadi tanggung jawabnya. Hansen dan Mowen (2009) mengemukakan anggaran sebagai rencana keuangan untuk masa depan, rencana tersebut mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya. Sebelum anggaran dipersiapkan, organisasi sebaiknya terlebih dahulu mengembangkan suatu program atau rencana strategis. Rencana strategis mengidentifikasi strategistrategi untuk aktivitas dan operasi dimasa depan, yang umumnya mencakup untuk lima tahun kedepan. Suadi (1997) mengemukakan anggaran terdiri dari dua jenis, yaitu anggaran induk (master budgeting) dan anggaran operasional (operational budgeting). a. Anggaran Induk (master budgeting) Anggaran yang bersifat komprehensif, untuk dapat menyusun anggaran induk, terlebih dahulu harus disiapkan anggaran yang merupakan komponen anggaran induk. Komponen anggaran induk yang harus dibuat terlebih dahulu adalah komponen yang sangat kritis bagi perusahaan.

44 26 b. Anggaran Operasional (operational budgeting) Anggaran yang berisi pendapatan dan biaya untuk suatu periode. Contoh dari anggaran ini adalah anggaran fleksibel yaitu anggaran biaya yang jumlahnya disesuaikan dengan kegiatan produksi atau aktivitas operasional. Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa anggaran adalah alat pengontrol biaya suatu perusahaan atau organisasi dalam merencanakan segala aktivitas perusahaannya dalam jangka waktu panjang untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang ditetapkan Sistem Biaya dan Sistem Pelaporan Dalam menilai akuntansi pertanggungjawaban, biasanya dalam menentukan jumlah biaya perlu mengetahui termasuk golongan apakah biaya tersebut. Golongan biaya ada dua, yaitu biaya terkendali dan biaya tidak terkendali. Biaya terkendali adalah biaya yang dipengaruhi secara signifikan oleh manajer pusat pertanggungjawaban tertentu dalam jangka waktu tertentu, sedangkan biaya tidak terkendali adalah biaya yang tidak dapat dipengaruhi secara signifikan oleh manajer pusat pertanggungjawaban teretntu dalam jangka waktu tertentu (Supriyono, 2000 ). Menurut Mulyadi (2001), pedoman dalam menetapkan apakah suatu biaya dapat dibebankan sebagai tanggung jawab seorang manajer pusat pertanggungjawaban adalah sebagai berikut :

45 27 1. Seseorang yang memiliki wewenang dalam pemerolehan dan penggunaan jasa, ia harus dibebani dengan biaya tersebut. 2. Seseorang yang dapat mempengaruhi jumlah biaya tertenu, ia harus dibebani dengan biaya tersebut. 3. Seseorang yang tidak dapat secara signifikan mempengaruhi jumlah biaya tertentu, ia dapat dibebani biaya tersebut, jika manajemen puncak menghendaki agar ia menaruh perhatian dan dapat memantau orangorang yang bertanggung jawab untuk mempengaruhi biaya tersebut. Sistem pelaporan untuk akuntansi pertanggungjawaban dalam prinsip akuntansi pertanggungjawaban, setiap bagian dalam organisasi akan dipimpin oleh seorang kepala bidang. Manajer lini yang bertanggungjawab atas kelompoknya serta melaporkan hasil pelaksanaan kegiatannya kepada bagian atau pejabat yang lebih tinggi dan bagian ini akan melaporkan ke bagian yang lebih tinggi di atasnya. Laporan pertanggungjawaban untuk atasannya dan bagian di atasnya harus dibuat setiap periode yang telah ditetapkan sebelumnya. Laporan pertanggungjawaban adalah laporan yang dibuat atas dasar penilaian atau hasil catatan akuntansi pertanggungjawaban yang dibuat oleh bagian akuntansi dan dikirimkan ke seluruh tingkatan manajemen yang akan menerimanya (Prima, 2014). Prinsip laporan pertanggungjawaban antara lain (Supriyono, 2000) : 1. Laporan harus disesuaikan dengan struktur organisasi. 2. Laporan harus cepat dan tepat waktu.

46 28 3. Laporan harus dibuat secara teratur. 4. Laporan harus mudah dimengerti. 5. Istilah akun harus dijelaskan atau diterangkan sesuai dengan pemakai. 6. Laporan harus memuat keterangan yang cukup memadai. 7. Laporan harus dianalisis. 8. Laporan untuk operasi kegiatan manajemen sedapat mungkin dinyatakan dalam unit fisiknya. 9. Laporan harus mampu digunakan untuk memperkirakan departemen mana yang efektif dan tidak efektif. Menurut Hariadi (1992) ada dua manfaat penting yang bisa diperoleh dengan adanya laporan pertanggungjawaban yaitu : 1. Pimpinan bisa mendapatkan informasi mengenai tugas yang dilaksanakan dan yang menjadi tanggungjawabnya. 2. Pimpinan bisa mendapatakan motivasi agar mampu mengambil tindakan cepat yang diperlukan untuk memperbaiki kelemahan yang ada Kinerja Manajerial Definisi Kinerja Manajer Menurut Bernardin dan Russel (1993), penilaian kinerja menekankan pada pengertian prestasi sebagai hasil keluaran (outcome), dari suatu pekerjaan dan kontribusi mereka pada organisasi ( result oriented). Kinerja manajerial adalah pencapaian hasil individu ( individual-level production) dan tingkat hasil tersebut diukur dengan laporan diri sendiri ( self-report), superviso-rating, atau jumlah

47 29 output (output counts). Sedangkan menurut Faizzah dan Mildawati (2007) kinerja manajerial adalah kemampuan seorang manajer yang berlangsung terus menerus dalam melaksanakan tanggungjawabnya serta pencapaian pelaksanaan suatu program atau kegiatan meliputi: perencanaan, investigasi, koordinasi, supervisi, pengaturan staff, negosiasi, evaluasi, dan representasi yang didasarkan pada kemitraan antara pekerja dengan penyelia langsungnya untuk mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi dalam suatu organisasi Fungsi-Fungsi Manajemen Kinerja merupakan faktor yang dapat memperbaiki keefektifan organisasi. Kinerja ini biasanya ditentukan atas dasar fungsi-fungsi manajemen klasik meliputi prestasi manajerial dalam planning, investigating, coordinating, evaluate, supervising, staffing, negotiating, representating, dan kinerja secara menyeluruh yang dikembangkan oleh Mahoney (1963). a. Perencanaan (Planning) Perencanaan meliputi kemampuan untuk menentukan tujuan, kebijakan, dan tindakan atau pelaksanaan, penjadwalan kerja, penganggaran, merancang prosedur dan pemrograman. Dalam kaitannya dengan fungsi perencanaan, anggaran merupakan tujuan yang ditetapkan organisasi untuk dicapai dalam periode tertentu.

48 30 b. Investigasi (Investigating) Kemampuan dalam mengumpulkan data dan menyampaikan informasi untuk catatan, laporan, dan rekening, mengukur hasil, menentukan persediaan, dan analisis pekerjaan. c. Pengkoordinasian (Coordinating) Kemampuan melakukan tukar menukan informasi dengan orang lain dibagian organisasi yang lain untuk mengaitkan dan menyesuaikan program, memberitahu bagian lain, dan hubungan dengan manajer lain. d. Evaluasi (Evaluating) Kemampuan untuk menilai dan mengukur proposal, kinerja yang diamati atau dilaporkan, penilaian pegawai, penilaian catatan hasil, penilaian laporan keuangan, pemerikasaan produk. e. Pengawasan Supervisi (Supervising) Kemampuan untuk mengarahkan, memimpin dan mengembangkan bawahan, membimbing, melatih dan menjelaskan peraturan kerja pada bawahan, memberikan tugas dan menangani bawahan. f. Pengaturan Staff (Staffing) Kemampuan untuk mempertahankan angkatan kerja, merekrut, mewawancarai dan memilih pegawai baru, menempatkan, mempromosikan dan mutasi pegawai.

49 31 g. Negosiasi (Negotiation) Kemampuan dalam melakukan pembelian, penjualan, atau melakukan kontrak untuk barang dan jasa, menghubungi pemasok, tawar menawar dengan wakil penjualan, tawar menawar secara kelompok. h. Perwakilan (representating) Manajer menciptakan hubungan dan menggunakan pendekatan kontijensi untuk mencapai tujuan organisasi. Perwakilan adalah fungsi manajemen untuk menghadiri pertemuan dengan perusahaan lain, pertemuan perkumpulan bisnis, pidato untuk acara kemasyarakatan, pendekatan ke masyarakat dan mempromosikan tujuan umum perusahaan (Indriantoro dan Supomo, 2002). i. Kinerja secara menyeluruh Dalam aspek ini, mencakup seluruh kegiatan atau aktivitas penilaian kinerja manajer secara keseluruhan. Apabila seluruh kegiatan manajerial dapat dijalankan atau dilakukan dengan baik, akan berdampak baik pula bagi organisasi atau perusahaan Hubungan Antar Variabel Hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial Keaktifan seorang kepala bidang dalam suatu organisasi dapat diukur dengan partisipasinya dalam kegiatan organisasi. Salah satu pengukuran kinerjanya dapat diukur melalui partisipasinya dalam penyusunan anggaran. Kepala bidang yang berperan aktif dalam proses penyusunan anggaran dapat memberikan dampak positif terhadap rencana anggaran. Kepala bidang yang memiliki rasa loyalitas

50 32 terhadap perusahaan akan mempertimbangkan segala rencana yang baik agar dapat mencapai sasaran perusahaan yang sudah ditetapkan. Partisipasi anggaran dapat memiliki hubungan yang erat dengan kinerja manajerial apabila kepala bidang bisa secara positif dan baik dalam merencanakan susunan anggarannya. Pengendalian biaya serta pertimbangan efektivitas dan efisiensi perencanaan anggaran sangat diperlukan agar dalam realisasinya dapat sesuai dengan apa yang diharapkan. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Bahri (2014), partisipasi penyusunan anggaran memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial. Terdapat hubungan kuat yang positif antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Hal ini berarti apabila partisipasi penyusunan anggaran meningkat maka kinerja manajerialnya pun akan meningkat Hubungan antara Akuntansi Pertanggungjawaban dengan Kinerja Manajerial Penerapan dalam sistem pengendalian manajemen yang baik akan mendukung aktivitas organisasi. Pengendalian dalam menilai serta mengevaluasi aktivitas perusahaan juga bisa dikendalikan melalui sistem akuntansi pertanggungjawaban dengan dibentuknya suatu pusat pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban dapat membantu kepala bidang dalam memberikan evaluasi mengenai realisasi anggaran dan rencana kerja perusahaan secara jelas. Tanggung jawab seorang kepala bidang akan sangat diperlukan dalam penyusunan anggaran serta rencana kerja perusahaan. Akuntansi pertanggungjawaban memiliki hubungan yang erat dengan kinerja manajerial dari sisi pengawasan, keandalan,

51 33 kejelasan, dan tanggung jawab dari keputusan yang dibuat oleh kepala bidang. Dari penelitian yang dilakukan oleh Sari (2013), akuntansi pertanggungjawaban secara parsial memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja manajerial. Hal ini berarti bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang ada di perusahaan, akan meningkatkan kinerja manajerial. 2.2 Penelitian Terdahulu Konsep dasar atau acuan yang berupa teori teori serta temuan-temuan hasil dari berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal penting yang dapat memberikan penjelasan pendukung. Penelitian terdahulu merupakan salah satu alat pendukung dari sebuah penelitian yang memberikan informasi mengenai apa yang diteliti serta mampu mendukung teori serta konsep-konsep yang digunakan dalam sebuah penelitian. Untuk memudahkan pemahaman dalam penelitian ini, berikut disajikan rincian mengenai penelitian-penelitian terdahulu yang mampu mendukung data atau informasi yang digunakan. No. JUDUL, PENGARANG, DAN TAHUN Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu VARIABEL TEORI-TEORI HASIL PENELITIAN 1. Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawa ban terhadap Kinerja Manajerial Pada Hotel Berbintang di Daerah Dependen : Kinerja manajerial Independen : Akuntansi pertanggung jawaban Akuntansi pertanggungjawabn : Menurut Hansen dan Mowen (2005:116) mendefinisikan akuntansi pertanggungjawaban sebagai berikut Akuntansi Hasil penelitian ini adalah diterimanya pengujian hipotesis, berarti penerapan akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Positif artinya perubahan kinerja manajerial tersebut searah dengan perubahan penerapan

52 34 Istimewa Yogyakarta (Survey pada Hotel Berbintang 2-5 di Daerah Istimewa Yogyakarta) Hilarius Prima 2014 pertanggungjawaban adalah sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan oleh para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka. akuntansi pertanggungjawaban, semakin tinggi penerapan akuntansi pertanggungjawaban maka kinerja manajerial semakin meningkat. 2. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Sistem Pengukuran Kinerja Manajerial (Survey Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Cimahi) Dendi Saeful Bahri 2014 Dependen : Kinerja manajerial Independen : Partisipasi penyusun an anggaran Sistem pengukur an kinerja Partisipasi anggaran : Menurut Ida Bagus (2010:19), mengenai definisi Partisipasi Penyusunan Anggaran adalah Proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih pihak dimana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan terhadap mereka yang membuatnya, dengan kata lain pekerja dan manajer tingkat bawah memiliki suara dalam prosesnya. 1. Hasil penelitian menunjukan partisipasi penyusunan anggaran memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial. 2. Hasil penelitian menunjukan sistem pengukuran kinerja memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial. 3. Secara simultan partisipasi penyusunan anggaran dan sistem pengukuran kinerja memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial. Sistem pengukuran kinerja : Menurut Anthnony dan Govindarajan (2011 : 169), definisi Sistem Pengukuran Kinerja adalah Suatu Mekanisme yang mempangaruhi kemungkinan bahwa organisasi tersebut akan mengimplementasikan strateginya dengan berhasil. 3. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Dependen : Kinerja manajerial Partisipasi anggaran : proses yang didalamnya terdapat individu yang terlibat dan mempunyai Pertama, partisipasi penyusunan anggaran dan akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh secara simultan terhadap konerja

53 35 Akuntansi Peratnggungjawa ban terhadap Kinerja Manajerial Nisrinah Laila Qadriyanti 2013 Independen : Partisipasi penyusun a anggaran Akuntansi pertanggu ngjawaba n pengaruh terhadap penyusunan target anggaran yang akan dievaluasi dan perlunya penghargaan atas pencapaian target anggaran tersebut. Akuntansi Pertanggungjawaban : Mulyadi (1997 : 188) merupakan suatu sistem yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan penghasilan dilakukan dengan bidang pertanggungjawaban dalam organisasi dan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok yang bertanggungjawab terhadap penyimpangan dari biaya dan penghasilan yang dianggarkan. manajerial. Kedua, akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh secara parsial terhadap kinerja manajerial. Ketiga, partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja manajerial. 4. Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawa ban terhadap Kinerja Manajerial dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening (Survey pada PT. Taman Wiasata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko) Linda Dyah Kinasih 2013 Dependen : Kinerja manajerial Independen : Akuntansi pertanggu ngjawaba n Motivasi Akuntansi pertanggungjawaban : Akuntansi pertanggungjawaban merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan akuntansi perencanaan dalam penyusunan anggaran serta mengukur dan mengevaluasi kinerja perusahaan sepanjang garis pertanggungjawaban (Mulyadi, 1997). Motivasi : peran penerapan akuntansi pertanggungjawaban sebagai dasar dalam penilaian kinerja setiap individu manajer dan menjadi dasar dalam Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajerial. Hal ini berarti semakin baik penererapan akuntansi pertanggungjawaban maka semakin tinggi pula kinerja manajerialnya.

54 36 struktur penghargaan perusahaan memberikan motivasi kepada manajer dalam bekerja. Dorongan dari dalam individu untuk bebruat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan dengan kepentingan sendiri (Weiner dalam Coryanata, 2004:619) 5. Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Akuntansi Peratnggungjawa ban terhadap Kinerja Manajerial PT. POS Indonesia Kota Jambi Dian Sari 2013 Dependen : Kinerja manajerial Independen : Partisipasi anggaran Akuntansi pertanggu ngjawaba n Partisipasi anggaran : Pendekatan penganggaran yang memungkinkan para manajer yang akan bertanggungjawab atas kinerja anggaran, untuk berpartisipasi dalam pengembangan anggaran, partisipasi anggaran mengkomunikasikan rasa tanggung jawab pada para manajer tingkat bawah dan mendorong kreatifitas. Hasil pengujian menunjukan bahwa Partisipasi anggaran, dan akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh secara simultan terhadap kinerja manajerial yang dilaksanakan para pengguna anggaran di kantor pelayanan PT. Pos Indonesia se-kotajambi. Akuntansi pertanggungjawaban : Peran dalam mengukur kegiatan dan hasilnya termasuk dalam pelaksanaan anggaran yang telah disusun dengan pusat pertanggungjawaban lainnya.

55 Kerangka Konseptual Kerangka penelitian ini digunakan untuk mempermudah jalan pemikiran terhadap permasalahan yang dibahas terkait dengan hubungan antar variabel independen dan dependen, berikut adalah model dari kerangka konseptual penelitian ini. Partisipasi Anggaran Akuntansi Pertanggungjawaban Kinerja Manajerial Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2.4 Hipotesis Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Studi mengenai penelitian partisi anggaran telah banyak memperoleh banyak perhatian dari para peneliti. Penelitian mengenai partisipasi anggaran secara partisipatif diawali oleh Argyris (1952). Partisipasi anggaran dapat digunakan untuk memperbaiki outcomes seperti moral karyawan, motivasi, komitmen dan kepuasan (Sugiri dan Hidayat, 2003). Kepala bidang yang secara partisipatif dalam proses penganggaran bisa dijadikan salah satu penilian kinerja seorang kepala bidang. Keterlibatan kepala bidang sendiri juga dapat memberikan pengaruh terhadap anggaran yang sedang disusun. Kepala bidang akan memberikan pendapat serta mempertimbangkan segala aspek dalam evaluasi anggaran terdahulunya. Evaluasi tersebut dapat digunakan kepala bidang untuk menyusun anggaran yang akan di

56 38 rencanakan sehingga kesalahan atau kegagalan dalam rencana anggaran sebelumnya tidak terulang kembali. Penelitian yang dilakukan oleh Sari (2013), menunjukan hasil yang tidak signifikan dari variabel partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Begitu juga pada penelitian yang dilakukan Qadriyanti menunjukan hasil yang tidak signifikan pada partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Pada penelitian yang dilakukan oleh Bahri (2014), hasil penelitian menunjukan partisipasi penyusunan anggara n memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial, sementara sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Dengan demikian, dari beberapa keterangan diatas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H1 : Partisipasi anggaran secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja manajerial Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Kinerja Manajerial Beberapa penelitian mengenai akuntansi pertanggungjawaban telah banyak dilakukan. Penerapan akutansi pertanggungjawaban secara baik akan menunjang kinerja sebuah organisasi, hal ini dikarenakan segala sesuatu yang direncanakan untuk perusahaan selalu diukur dan ditinjau kembali kesesuaiannya dengan organisasi, serta penilaian terhadap suatu rencana yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi diperkirakan harus mampu dengan target, yaitu efektif dan efisien. Pusat pertanggungjawaban erat hubungannya dengan kinerja manajerial dalam hal penyampaian informasi akhir atau final mengenai perencanaan yang telah di

57 39 pertimbangkan oleh seorang manajer atau kepala bidang. Pusat pertanggungjawaban akan melakukan pengendalian biaya apabila ditemukan perencanaan yang melebihi biaya sesungguhnya, hal ini berpengaruh terhadap kinerja manajerial sebab peran seorang kepala bidang di evaluasi kembali melalui rekomendasi yang matang atas perencanaan pencapaian tujuan organisasi (Mulyadi, 2001). Pada penelitian yang dilakukan oleh Sari (2013) menunjukan hasil bahwa akuntansi pertanggungjawaban secara parsial memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja manajerial, jadi tingginya tingkat keefisiensi dari sebuah penerapan akuntansi pertanggungjawaban akan meningkatkan kinerja manajerialnya dalam pengendalian. Penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Kinasih (2013), Qadriyanti (2013) dan Prima (2014). Hasil penelitiannya menunjukan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajerial. Dengan demikian, dari beberapa keterangan diatas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H2 : Akuntansi pertanggungjawaban secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

58 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Lokasi yang menjadi objek penelitian adalah Kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah (DPPAD) Provinsi Jawa Tengah yang beralamat di Jalan Pemuda Nomor 1 Semarang. 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel menurut Sekaran (2006) yaitu segala sesuatu yang dapat membedakan atau membawa variasi pada suatu nilai. Secara umum variabel dalam penelitian ini terbagi dalam dua kategori yaitu variabel dependen dan variabel independen. Berikut adalah uraian dari masing-masing variabel tersebut Variabel Dependen (Variabel Terikat) Variabel dependen merupakan faktor-faktor yang diamati atau di observasi guna menentukan pengaruh dari variabel bebas, yaitu faktor yang muncul atau berubah sesuai yang diperkenalkan oleh peneliti. Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja manajerial pada Kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah (DPPAD) Provinsi Jawa Tengah di Kota Semarang.

59 Variabel Independen (Variabel Bebas) Variabel independen merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat), yaitu faktor -faktor yang diukur dan dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang di obeservasi. Variabel independen dalam penelitian ini adalah partisipasi anggaran dan akuntansi pertanggungjawaban Definisi Operasional Beberapa variabel yang utama dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut : Partisipasi Anggaran Partisipasi anggaran adalah keikutsertaan manajer-manajer pusat pertanggungjawaban dalam hal yang berkaitan dengan penyusunan anggaran (Govindrajan, 2005). Partisipasi anggaran diukur dengan menggunakan instrumen daftar pernyataan yang dikembangkan oleh Milani (1975). Indikator yang digunakan dalam mengukur instrumen partisipasi anggaran berjumlah 6 item pernyataan yang meliputi partisipasi penyusunan anggaran, kelogisan atasan terhadap revisi anggaran, permintaan pendapat atau usulan dalam hal anggaran, pengaruh yang tercermin dalam penganggaran akhir, kontribusi dalam partisipasi anggaran dan permintaan pendapat oleh atasan. Instrumen diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin, dimana skor 1 (sangat tidak setuju) menunjukan partisipasi rendah, skor 2 (tidak setuju), skor 3 (ragu-ragu), skor 4 (setuju) dan skor 5 (sangat setuju) menunjukan partisipasi yang tinggi.

60 Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi pertanggungjawaban bisa dikatan sebagai suatu sistem pengendalian. Pengendalian dalam hal ini berkaitan dengan bentuk pertanggungjawaban dari segala keputusan dalam menyusun anggaran serta dalam realisasi anggaran. Menurut Mulyadi (2001) akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya serta pendapatan dapat dilakukan sesuai dengan pusat pertanggungjawaban dalam organisasi dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok yang bertanggungjawab atas penyimpangan biaya dan pendapatan yang dianggarkan. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner yang telah dikembangkan oleh Trisnawati (2006). Indikator yang digunakan dalam mengukur akuntansi pertanggungjawaban berjumlah 24 item pernyataan yang meliputi struktur organisasi yang berjumlah 6 item pernyataan, perencanaan atau anggaran 8 item pernyataan, serta sistem akuntansi dan pelaporan berjumlah 10 item pernyataan. Instrumen diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin, dimana skor 1 (sangat tidak setuju) menunjukan penerapan akuntansi pertanggungjawaban rendah, skor 2 (tidak setuju), skor 3 (ragu-ragu), skor 4 (setuju) dan skor 5 (sangat setuju) menunjukan penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang tinggi Kinerja Manajerial Kinerja manajerial adalah suatu tindakan atau pekerjaan yang secara menyeluruh mencakup pokok-pokok kegiatan seorang kepala bidang dalam suatu instansi atau organisasi yang berdasarkan pada fungsi-fungsi manajemen yang

61 43 dapat dinilai membantu organisasi tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Variabel kinerja manajerial diukur dengan menggunakan instrumen self-ratting yang dikembangkan oleh Mahoney dkk (1963) dan berjumlah 9 item pernyataan. Kinerja manajerial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja manajemen dalam kegiatan-kegiatan manajemen yang meliputi indikator perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, pengawasan, pengaturan staff, negosiasi, represtasi atau perwakilan, dan kinerja secara menyeluruh. Instrumen diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin, dimana skor 1 (sangat tidak setuju) menunjukan kinerja manajerial yang rendah, skor 2 (tidak setuju), skor 3 (ragu - ragu), skor 4 (setuju) dan skor 5 (sangat setuju) menunjukan kinerja manajerial yang tinggi. 3.3 Populasi dan Sampel Populasi Popuplasi yaitu suatu elemen yang menyeluruh atau lengkap, dan pada umunya berupa orang, obyek, transaksi atau kejadian dimana kita memiliki ketertarikan untuk mempelajari serta menjadikan obyek sebuah penelitian. Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah seluruh manajer atau kepala bidang di sub bagian program pada Kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah (DPPAD) Provinsi Jawa Tengah Kota Semarang. Dipilihnya organisasi tersebut karena kantor dinas akan dinilai kinerjanya berdasarkan pencapaian dalam anggaran, sehingga partisipasi mereka dalam penganggaran di kabupaten atau kota sangat

62 44 penting. Alasan lain yaitu memiliki struktur organisasi yang jelas dan sudah terbagi dalam bidang-bidang atau bagian yang sesuai dengan tanggung jawab kerja dan wewenang dalam kegiatan operasionalnya dan memiliki kegiatan spesifik dalam partisipasi serta agenda dalam hal penyusunan anggaran. Populasi kepala bidang yang ada pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah berjumlah 50 orang dengan pengalamannya terhadap keiikut sertaan dalam penyusunan anggaran Sampel Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh (sensus). Sampel yang dipakai dalam penelitian ini yaitu responden atau pejabat struktural, yaitu kepala bidang yang memiliki peran dalam proses penyusunan anggaran dan sejumlah 50 orang diambil untuk dijadikan responden dalam penelitian ini. 3.4 Jenis Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang bersumber asli (tanpa perantara) langsung pada jawaban responden melalui kuesioner. Data primer dalam penelitian ini adalah data mengenai tanggapan responden terhadap variabel partisipasi anggaran, akuntansi pertanggungjawaban dan kinerja manajerial. Kuesioner dibagikan kepada kepala bidang tingkat atas yang dianggap tahu mengenai pembagian tugas, wewenang dan kinerja, serta hubungan komunikasi yang lebih banyak dilakukan antar manajer menengah dan bawah, sehingga manajer atau kepala bidang menengah

63 45 dan bawah tidak dipilih dalam penelitian ini sebab sudah diwakilkan oleh kepala bidang bagian atas yang mampu dalam memberikan informasi mengenai peneilitian ini. 3.5 Metode Pengumpulan Data Metode dalam mengumpulkan data dari penelitian ini adalah dengan kuesioner. Kuesioner merupakan salah satu satu cara pengumpulan data yang berupa respon tertulis guna memberikan pendapat atau penilaian terhadap suatu pernyataan. Kuesioner digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumber atau informannya. Kegiatan pembagian kuesioner ini dilakukan di Kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah (DPPAD) Provinsi Jawa Tengah Kota Semarang kepada kepala bidang di sub bagian program yang memiliki pengaruh terhadap variabel penelitian. Kuesioner dibagikan secara langsung dengan mendatangi responden dan dapat memberikan penjelasan apabila ada pos pernyataan atau item pernyataan yang tidak dimengerti, serta dapat diperoleh kembali secara langsung hasil dari jawaban kuisonernya dari para responden. 3.6 Metode Analisis Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel seluruh responden, menyajikan data dari setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk mengkaji hipotesis yang telag diajukan (Sugiyono, 2012). Teknik analisis data pada penelitian ini adalah

64 46 menggunakan model regresi linier dengan mengolah data menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science) Berikut adalah pengujian-pengujian yang dilakukan dari hasil penelitian ini Uji Instrumen Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Validitas item-item pernyataan kuesioner dapat diukur dengan melakukan korelasi antara skor item pernyataan dengan total skor variabel atau konstruk. Apabila korelasi antara masing-masing item atau indikator terhadap total skor variabel menunjukan hasil probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan valid (Ghozali, 2005) Uji Reliabilitas Uji ini digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal respon dari seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Tingkat reliable suatu variabel atau konstruk penelitian dapat dilihat dari hasil uji statistic Cronbach Alpha (α). Menurut kriterian Nunnally (1960) yang dinyatakan dalam Ghozali (2005), variabel atau konstruk dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha > 0,60. Semakin nilai aphanya mendekati satu, maka nilai reliabilitasnya semakin terpercaya.

65 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis ini digunakan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau diturunkan nilainya (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini, persamaan regresi dinyatakan sebagai berikut: Y = α + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Keterangan: Y α b 1 b 2 = Kinerja manajerial = Konstanta atau koefisien = Koefisien regresi partisipasi anggaran = Koefisien regresi akuntansi pertanggungjawaban X 1 = Partisipasi anggaran X 1 = Akuntansi pertanggungjawaban e = Tingkat eror Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah di dalam model regresi tersebut terdapat suatu penyimpangan, sehingga perlu diadakan pemeriksaan dengan menggunakan pengujian normalitas, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau

66 48 tidak (Ghozali, 2005). Untuk menguji model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak dapat dilihat dari penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik yang bersangkutan, yaitu Normal P-PLOT. 1. Bila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normal. 2. Bila data menyebar jauh dari garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normaliditas Uji normalitas bisa juga menggunakan analisis Statistik, yaitu dengan menggunakan uji Kolmogorov - Smirnov (K-S). Apabila tingkat signifikansi pada Asymp Sig (2 -tailed) lebih dari 0,05, maka dapat dikatakan data berdistribusi normal Uji Multikolinieritas Uji ini dimaksudkan untuk mendeteksi gejala korelasi antara variabel independen yang satu dengan variabel independen yang lain. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi di antara variabel independen. Uji Multikolinieritas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan melihat VIF (Variance Inflation Factors) dan nilai tolerance. Jika VIF > 10 dan nilai tolerance < 0,10 maka terjadi gejala Multikolinieritas, dan apabila VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10 maka terbebas gejala Mulikolinieritas (Ghozali, 2005) Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamataan ke

67 49 pengamatan yang lain tetap, atau disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terkena gejala heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas ditandai dengan adanya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang), maka terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Selain itu, heteroskedastisitas dapat diketahui melalui Uji Glejser. Jika probabilitas signifikansi masing-masing variabel independen > 0,05, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi (Ghozali, 2005). Untuk uji asumsi klasik hanya terbatas pada ketiga uji diatas. Uji autokorelasi tidak digunakan sebab pelaksanaan atau pembagian kuesioner dilakukan pada hari, waktu, dan tempat yang sama (serempak) atau dengan kata lain uji autokorelasi hanya digunakan untuk data penelitian yang berdimensi waktu time series Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian atau pengujian ini menggunakan model regresi berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya (Santoso, 2004). Model in i digunakan untuk menguji dua pengaruh atau lebih dari variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran

68 50 interval atau rasio dalam suatu persamaan linier (Indriantoro dan Supomo, 2002). Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui : Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama dapat berpengaruh terhadap variabel dependen dengan dasar pengeambilan keputusan sebagai berikut (Ghozali, 2005) : 1. Menentukan formulasi hipotesis : Ho : b1 = 0 artinya, semua variabel bebas (X) secara simultan tidak mempengaruhi variabel terikat (Y) Ha : b1 > 0 artinya, semua variabel bebas (X) secara simultan mempengaruhi variabel terikat (Y) 2. Menentukan derajat kepercayaan 95% (α = 0,05) 3. Menentukan signifikansi : Nilai signifikansi (P value) < 0,05, maka Ha diterima. Nilai signifikansi (P value) > 0,05, maka Ha ditolak Uji t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005). Menurut Santoso (2004), dasar pengambilan keputusan untuk uji ini adalah sebagai berikut :

69 51 1. Apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka Ha ditolak, ini berarti bahwa variabel independen tidak berpengaruh secara individual terhadap variabel dependen. 2. Apabila nilai probabilitas kurang dari 0,05, maka Ha diterima, ini berarti bahwa variabel independen mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen Uji Koefisien Determinasi Nilai koefisien determinasi ( R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan atau satu (1). Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah, karena adanya variasi yang besar antara masig-masing pengamat. Sedangkan untuk data runtun untuk waktu ( time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali, 2005).

70 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Responden Objek pada penelitian ini adalah kepala bidang pada kantor DPPAD dengan menggunakan metode sampel jenuh dan membagikan 50 kuesioner. Berikut ini adalah daftar distribusi atau penyebaran kuesioner pada kantor DPPAD. Pada Tabel 4.1 menunjukkan jumlah sampel penelitian. Tabel 4.1 Sampel Penelitian Item Jumlah Persentase Jumlah kuesioner yang disebar % Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0 0 % 50 Jumlah kuesioner yang pengisian jawaban tidak lengkap 0 0 % Jumlah kuesioner yang dapat diolah % Sumber : Data primer yang diolah Berikut ini adalah profil responden yang dikelompokkan menjadi 4 deskriptif, yaitu berdasarkan jenis kelamin, umur atau usia, pendidikan terakhir, dan lama waktu bekerja dengan jumlah 50 responden. Tabel 4.2 Deskriptif Responden Jenis Kelamin Keterangan Frekuensi Persentase Pria Wanita % 36 % Total % Sumber : Data primer yang diolah

71 53 Pada Tabel 4.2, dapat dilihat dari seluruh jumlah responden, untuk jumlah responden yang berjenis kelamin pria berjumlah 32 orang atau 64 % dan untuk responden yang berjenis kelamin wanita sebanyak 18 orang atau 64 %. Berikut ini adalah tabel deskriptif responden berdasarkan umur atau usia para responden. Tabel 4.3 Deskriptif Responden Usia Keterangan Frekuensi Persentase < 30 Tahun Tahun > 40 Tahun % 50 % Total % Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan Tabel 4.3, dapat diketahui dari seluruh jumlah responden, yang berusia kurang dari 30 tahun tidak ada, dan untuk usia tahun berjumlah 25 orang atau setara dengan 50 % serta usia yang lebih dari 40 tahun berjumlah 25 orang pula atau setara dengan 50 %. Berikut ini Tabel 4.4 yang menyajikan data responden berdasarkan pada pendidikan terkahir. Tabel 4.4 Deskriptif Responden Pendidikan Terakhir Keterangan Frekuensi Persentase D3 S1 S % 32 % Total % Sumber : Data primer yang diolah Pada Tabel 4.4, dari seluruh jumlah sampel responden yang berdasarkan pada pendidikan terakhir, untuk yang memiliki pendidikan terkahir D3 tidak ada, dan untuk pendidikan terakhir S1 sejumlah 34 orang atau 68 % serta responden yang memiliki

72 54 pendidikan akhir S2 berjumlah 16 orang atau setara dengan 32 %. Pada Tabel 4.5 akan ditampilkan mengenai responden berdasarkan lama mereka bekerja atau masa kerja. Tabel 4.5 Deskriptif Responden Lama Bekerja Keterangan Frekuensi Persentase < 5 Tahun 5 10 Tahun > 10 Tahun % 60 % 36 % Total % Sumber : Data primer yang diolah Pada Tabel 4.5, dapat diketahui untuk responden yang lama bekerja kurang dari 5 tahun berjumlah 2 orang atau 4 % saja. Sedangkan yang telah lama bekerja 5 10 tahun berjumlah 30 orang atau sama dengan 60 % dan yang memiliki masa kerja melebihi 10 tahun berjumlah 18 orang atau setara dengan 36 %. 4.2 Deskriptif Statistik Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel independen, yaitu partisipasi anggaran dan akuntansi pertanggungjawaban, serta menggunakan variabel dependen yaitu kinerja manajerial. Penilaian skala dalam penelitian ini menggunakan skala likert sebagai metode pengukuran. Setiap pernyataan memberikan arti lima alternatif skor sesuai dengan ketentuan berikut ini : Sangat Setuju (SS) = 5 Setuju (S) = 4 Ragu Ragu (RR) = 3

73 55 Tidak Setuju = 2 Sangat Tidak Setuju = 1 Kemudian dilakukan pencarian terhadap rata-rata dari setiap jawaban responden, agar mempermudah penelitian dari pencarian rata-rata tersebut, digunakan interval untuk menentukan panjangnya interval, sehingga apabila menggunakan rumus interval menurut Sudjana (2001) sebagai berikut : = Keterangan : I R k = Interval = Skor tertinggi skor terendah = Banyaknya kelas Berdasarkan rumus tersebut, maka panjang kelas interval sebagai berikut : = = 0,8 Maka interval dari setiap kriteria rata-rata dapat diinterprestasikan sebagai berikut: a. 1,00 1,80 : Sangat Rendah b. 1,81 2,60 : Rendah c. 2,61 3,40 : Sedang d. 3,41 4,20 : Tinggi e. 4,21 5,00 : Sangat Tinggi Kuesioner yang disebar atau dibagikan kepada 50 responden yang terdiri dari : 1. Kinerja Manajerial (Y) terdiri dari 9 item pernyataan

74 56 No Partisipasi Anggaran (X1) terdiri dari 6 item pernyataan 3. Akuntansi Pertanggungjawaban (X2) terdiri dari 24 item pernyataan Tanggapan Responden terhadap Variabel Partipasi Anggaran Tanggapan responden mengenai variabel partisipasi anggaran (X1) di Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah yang ada di Kota Semarang meliputi 6 indikator yaitu partisipasi penyusunan anggaran, kelogisan atasan terhadap revisi anggaran, permintaan pendapat atau usulan dalam hal anggaran, pengaruh yang tercermin dalam penganggaran akhir, kontribusi dalam partisipasi anggaran dan permintaan pendapat oleh atasan. Tanggapan responden tentang variabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.6 Tabel 4.6 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Partisipasi Anggaran Pernyataan Sebagai manajer atau kepala bidang, anda memiliki keterlibatan yang besar dalam menentukan sasaran anggaran. Ada revisi yang logis dari atasan terhadap anggaran yang dibuat. Memiliki inisiatif sendiri untuk menyatakan permintaan, pendapat atau usulan tentang anggaran atau revisinya kepada atasan dalam diskusi perencanaan anggaran. Anda memiliki pengaruh terhadap anggaran akhir atau final. Anda merasa memiliki kontribusi penting terhadap anggaran akhir atau final. Atasan anda meminta pendapat atau usulan ketika anggaran sedang disusun. Sumber : Data primer yang diolah Frekuensi Jawaban Responden STS (1) TS (2) RR (3) S (4) SS (5) F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor Rata- Rata , , , , , ,48 Rata-Rata 4,46

75 57 Berdasarkan hasil dari Tabel 4.6, rata-rata tertinggi terletak pada pengaruhnya kepala bidang terhadap anggaran akhir atau final, apabila seorang kepala bidang memiliki perencanaan yang baik, maka anggaran yang dihasilkan akan berdampak positif pula. Mayoritas responden menganggap partisipasi anggaran menjadi hal yang penting. Rata-rata responden menyatakan setuju bahwa partisipasi anggaran menjadi penilaian penting dengan skor 4,38, dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa secara keseluruhan indikator partisipasi anggaran menjadi perhatian tinggi para kepala bidang pada kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah Kota Semarang Tanggapan Responden terhadap Variabel Akuntansi Pertanggungjawaban Tanggapan responden mengenai variabel akuntansi pertanggungjawaban (X2) di Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah yang ada di Kota Semarang meliputi 24 indikator yang terbagi dalam beberapa kategori, kategori pertama yaitu struktur organisasi yang berjumlah 6 item pernyataan, perencanaan atau anggaran 8 item pernyataan, serta sistem akuntansi dan pelaporan berjumlah 10 item pernyataan. Tanggapan responden tentang variabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.7.

76 58 No Tabel 4.7 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Akuntansi Pertanggungjawaban Pernyataan Struktur Organisasi Dalam struktur organisasi di instansi atau organisasi bapak / ibu sudah ditentukan dengan jelas batas-batas wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing pimpinan. Bapak / ibu setuju adanya pengelompokkan para karyawan kedalam unit-unit organisasi yang didasarkan pada keahlian dari para karyawannya. Dalam pelaksanaan prosedur kerja, semua karyawan hanya melakukan tugas dan tanggungjawabnya sendiri. Sebagai kepala bidang atau manajer bapak / ibu harus mengetahui dengan jelas pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang diemban. Pada waktu jam kerja ada komunikasi antara manajer atau kepala bidang dengan bawahan. Di organisasi bapak / ibu terdapat job description yang menunjukan hubungan struktur dan pelaporan. Anggaran atau Perencanaan Sistem anggaran biaya yang berlaku digunakan sebagai alat pengendalian biaya. Anggaran disusun sesuai dengan tingkatan manajemen dalam organisasi. Menurut bapak / ibu anggaran merupakan alat yang baik untuk mengkoordinasikan semua sumber daya perusahaan untuk mencapai target atau tujuan tertentu. Setiap manajer pusat pertanggungjawaban berperan serta dalam menyusun anggaran pada bidang yang dipimpin. Setiap penyimpangan anggaran yang terjadi pada suatu bidang akan dilaporkan pada manajer atau kepala bidang diatasnya. Dalam pelaksanaan anggaran koordinasi antar bagian selalu dilaksanakan. Setiap penyimpangan harus dilakukan analisis. Bersambung pada halaman selanjutnya Frekuensi Jawaban Responden STS (1) TS (2) RR (3) S (4) SS (5) F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor Rata- Rata , , , , , , , , , , , , ,30

77 59 No Tabel 4.7 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Akuntansi Pertanggungjawaban (Lanjutan) Pernyataan Anggaran atau Perencanaan Dengan dilakukan pemisahan biaya menjadi biaya terkendali dan biaya tidak terkendali memudahkan bapak / ibu dalam menyusun dan melaksanakan anggaran pada masing-masing pusat pertanggungjawaban. Sistem Akuntansi dan Pelaporan Laporan keuangan di organisasi anda di evaluasi secara rutin setiap bulannya. Prosedur pencatatan biaya-biaya pada masing-masing bagian harus sesuai dengan prosedur akuntansi pertanggungjawaban yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Pengalokasian biaya tiap pusat pertanggungjawaban harus dilaksanakan dengan dasar dan metode yang tepat. Semua rekening yang ada diperusahaan diklasifikasikan dan diberi kode sesuai dengan pusat pertanggungjawaban masing-masing. Sistem pengkodean harus dapat mengidentifikasikan biaya-biaya menurut pihak-pihak bertanggungjawab. Laporan keuangan di organisasi anda dievaluasi oleh orang yang berwenang di organisasi anda. Informasi keuangan dilaporkan menurut manajer atau kepala bidang yang bertanggungjawab atas terjadinya informasi tersebut. Frekuensi Jawaban Responden STS (1) TS (2) RR (3) S (4) SS (5) F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor Rata- Rata , , , , , , , , Dalam pembuatan laporan keuangan menggunakan metode yang berubahubah. Laporan bulanan di organisasi anda selalu selesai (terbit) tepat waktu setiap bulannya. Dalam membuat suatu perencanaan biaya, rencana biaya tersebut harus direalisasikan. Sumber : Data primer yang diolah , , ,82 Rata-Rata 4,50 Berdasarkan hasil dari Tabel 4.7, rata-rata tertinggi terletak pada dalam membuat suatu perencanaan biaya, rencana biaya tersebut harus direalisasikan. Hal

78 60 No. 1 ini menandakan bahwa komunikasi antara kepala bidang dengan pusat pertanngungjawaban, memiliki komitmen penuh untuk merencanakan suatu anggaran biaya yang harus direalisasikan dengan tepat, efektif dan efisien. Mayoritas responden menganggap akuntansi pertanggungjawaban menjadi hal yang penting. Rata-rata responden menyatakan setuju bahwa akuntansi pertanggungjawaban menjadi penilaian penting dengan skor 4,49 dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa secara keseluruhan indikator akuntansi pertanggungjawaban menjadi perhatian tinggi para kepala bidang pada kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah Kota Semarang Tanggapan Responden terhadap Variabel Kinerja Manajerial Tanggapan responden mengenai variabel kinerja manajerial (Y) di Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah yang ada di Kota Semarang melipu 9 indikator yaitu perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, pengawasan, pengaturan staff, negosiasi, represtasi atau perwakilan, dan kinerja secara menyeluruh. Tanggapan responden tentang variabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.8 Tabel 4.8 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Kinerja Manajerial Pernyataan Perencanaan. Anda telah menentukan tujuan, tindakan, dan membuat skedul serta menentukan metode pelaksanaan. Bersambung pada halaman selanjutnya Frekuensi Jawaban Responden STS (1) TS (2) RR (3) S (4) SS (5) F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor Rata- Rata ,50

79 61 No Tabel 4.8 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Kinerja Manajerial (Lanjutan) Pernyataan Investigasi. Anda telah mengumpulkan dan menyiapkan informasi dan bentuk catatan, laporan dan analisis pekerjaan. Pengkoordinasian. Tukar menukar informasi dengan orang di bagian organisasi maupun dengan pihak lain di luar organisasi untuk menyesuaikan program-program perusahaan. Evaluasi. Evaluasi dan menilai proposal, laporan kerja (prestasi). Pengawasan. Anda telah mengarahkan, memimpin, membimbing, melatih dan memberi penjelasan tentang peraturan kerja kepada bawahan dan mengawasi hasil kerja bawahan. Pemilihan Staf. Memelihara dan mempertahankan bawahan, menyeleksi pegawai baru, menempatkan dan mempromosikan pegawai. Negosiasi. Anda melakukan kontrak untuk barang atau jasa pekerjaan dan melakukan tawar menawar. Perwakilan. Anda berperan dalam mewakilkan organisasi anda untuk berhubungan dengan pihak lain diluar organisasi. Kinerja secara menyeluruh. Anda telah mengevaluasi kinerja, dan sasaran kinerja secara menyeluruh. Sumber : Data primer yang diolah Frekuensi Jawaban Responden STS (1) TS (2) RR (3) S (4) SS (5) F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor Rata- Rata , , , , , , , ,26 Rata-Rata 4,40 Berdasarkan hasil dari Tabel 4.8, rata-rata tertinggi terletak pada negosiasi. Hal ini menandakan bahwa kepala bidang melakukan kontak atau komunikasi kepada pihak luar untuk melakukan tawar menawar atau negosiasi untuk mengambil

80 62 keputusan yang pasti bagi organisasinya dengan memperhatikan biaya yang efektif serta efesien. Mayoritas responden menganggap kinerja manajerial menjadi hal yang penting. Rata-rata responden menyatakan setuju bahwa kinerja manajerial menjadi penilaian penting dengan skor 4,40, dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa secara keseluruhan indikator kinerja manajerial menjadi perhatian tinggi para kepala bidang pada kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah Kota Semarang. 4.3 Hasil Uji Instrumen Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau validnya suatu kuesioner. Tabel 4.9 menunjukkan hasil uji validitas dari ketiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Partisipasi Anggaran (X1), Akuntansi Pertanggungjawaban (X2), dan Kinerja Manajerial (Y). Item Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Nilai Korelasi Probabilitas Korelasi Kesimpulan X1.1 0,760 0,000 Valid X1.2 0,602 0,000 Valid X1.3 0,645 0,000 Valid X1.4 0,527 0,000 Valid X1.5 0,584 0,000 Valid X1.6 0,518 0,000 Valid X2.1 0,730 0,000 Valid X2.2 0,595 0,000 Valid X2.3 0,670 0,000 Valid X2.4 0,529 0,000 Valid X2.5 0,755 0,000 Valid Bersambung pada halaman selanjutnya

81 63 Item Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas (Lanjutan) Nilai Korelasi Probabilitas Korelasi Kesimpulan X2.6 0,519 0,000 Valid X2.7 0,862 0,000 Valid X2.8 0,853 0,000 Valid X2.9 0,697 0,000 Valid X2.10 0,781 0,000 Valid X2.11 0,658 0,000 Valid X2.12 0,654 0,000 Valid X2.13 0,590 0,000 Valid X2.14 0,770 0,000 Valid X2.15 0,709 0,000 Valid X2.16 0,818 0,000 Valid X2.17 0,656 0,000 Valid X2.18 0,632 0,000 Valid X2.19 0,369 0,008 Valid X2.20 0,413 0,003 Valid X2.21 0,497 0,000 Valid X2.22 0,317 0,025 Valid X2.23 0,356 0,011 Valid X2.24 0,393 0,005 Valid Y1 0,786 0,000 Valid Y2 0,790 0,000 Valid Y3 0,380 0,007 Valid Y4 0,874 0,000 Valid Y5 0,625 0,000 Valid Y6 0,647 0,000 Valid Y7 0,894 0,000 Valid Y8 0,745 0,000 Valid Y9 0,628 0,000 Valid Sumber : Data primer yang diolah Tabel 4.9 menunjukan bahwa semua variabel independen dan dependen, yaitu partisipasi anggaran (X1), akuntansi pertanggungjawaban (X2), dan kinerja manajerial (Y), mempunyai kriteria valid untuk setiap item pernyataan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

82 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui dan mengukur konstruk atau konsistensi suatu penelitian. Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach s Alpha Keterangan Partisipasi Anggaran 0,651 Reliable Akuntansi Pertanggungjawaban 0,912 Reliable Kinerja Manajerial 0,859 Reliable Sumber : Data primer yang diolah Tabel 4.10 menunjukkan nilai cronbach s alpha dari masing-masing variabel dan dapat disimpulkan bahwa pernyataan yang digunakan dalam kuesioner dari penelitian ini reliable karena secara keseluruhan bernilai lebih dari 0, Hasil Regresi Linier Berganda Berdasarkan hasil dari Tabel 4.11, dapat dirumuskan persamaan regresi sebagai berikut : Tabel 4.11 Analisis Regresi Linier Berganda Unstandardized Coefficients Model B Std. Error 1(Constant) Partisipasi Anggaran Akuntansi Pertanggungjawaban Sumber : Data primer yang diolah

83 65 Y = 0,551 0,029 X 1 + 0,885 X 2 + e Keterangan : Y X 1 X 2 e = Kinerja Manajerial = Koefisien regresi Partisipasi Anggaran = Koefisien regresi Pertanggungjawaban = Error Berikut adalah analisis dari persamaan regresi : 1. Konstanta (nilai mutlak Y) = 0,551, menunjukan bahwa apabila semua variabel independen konstan, maka kinerja manajerial akan makin meningkat. 2. Koefisien regresi partisipasi anggaran b 1 = - 0,029, artinya meningkatnya partisipasi anggaran akan menurunkan kinerja manajerial. 3. Koefisien regresi akuntansi pertanggungjawaban b 2 = 0,885, artinya meningkatnya akuntansi pertanggungjawaban akan meningkatkan kinerja manajerial. 4.5 Hasil Uji Asumsi Klasik Hasil Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengukur atau menguji apakah dalam model regresi setiap variabel independen dan dependennya berdistribusi normal.

84 66 Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Sample K-S One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 50 Normal Parameters a,b Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.061 Positive.057 Negative Kolmogorov-Smirnov Z.430 Asymp. Sig. (2-tailed).993 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data primer yang diolah Dari hasil uji Tabel 4.12 menunjukan nilai pada unstandardized residual sebesar 0,993, dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal Hasil Uji Multikolinieritas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen. Model regresi yang baik yaitu jika data yang diuji terbebas dari multikolinieritas. Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinieritas Sumber : Data primer yang diolah

85 67 Dari hasil uji Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa variabel partisipasi anggaran dan akuntansi pertanggungjawaban memiliki nilai tolerance sebesar 0,929 > 0,1 dan VIF sebesar 1,076 < 10, yang berarti dapat disimpulkan jika data terbebas dari multikolinieritas Hasil Uji Heterokedastisitas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamataan ke pengamatan yang lain tetap. Model yang baik adalah yang terbebas dari heterokedastisitas. Tabel 4.14 Hasil Uji Heterokedastisitas Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1(Constant) Partisipasi Anggaran Akuntansi Pertanggungjawaban Sumber : Data primer yang diolah Dari hasil Tabel 4.14, dapat diketahui dengan menggunakan Uji Glejser, probabilitas signifikansi masing-masing variabel independen lebih dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terbebas dari heterokedastisitas.

86 Hasil Uji Hipotesis Hasil Uji F Uji ini digunakan untuk menguji pengaruh dari seluruh variabel independen yang ada dalam model regresi secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima. Tabel 4.15 Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), Akuntansi Pertanggungjawaban, Partisipasi Anggaran b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial Sumber : Data primer yang diolah Dari hasil Tabel 4.15, tingkat signifikan sebesar 0,000 dan kurang dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel partisipasi anggaran dan akuntansi pertanggungjawaban secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap kinerja manajerial Hasil Uji t Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dari variabelvariabel independen yang ada dalam model regresi secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Jika nilai probability t

87 69 kurang dari 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, dan apabila jika nilai probability t lebih dari 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Tabel 4.16 Hasil Uji t Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1(Constant) Partisipasi Anggaran Akuntansi Pertanggungjawaban Sumber : Data primer yang diolah Dari Tabel 4.16, dapat diketahui bahwa tingkat signifikan pada variabel partisipasi anggaran yaitu 0,802 dan lebih besar dari 0,05, hal ini menunjukan bahwa partisipasi anggaran secara signifikan tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial atau sama dengan H1 ditolak. Hasil dari variabel akuntansi pertanggungjawaban yaitu sebesar 0,000 dan lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi pertanggungjawaban secara siginifikan berpengaruh terhadap kinerja manajerial atau H2 diterima. 4.7 Koefisien Determinasi Uji ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen.

88 70 Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi Adjusted Std. Error of the Model R R Square R Square Estimate a Sumber : Data primer yang diolah Dari hasil tabel 4.17, koefisien determinasi dilihat dari R Square sebesar 0,599 atau 59,9 %, hal ini menunjukan bahwa variabel-variabel independen mampu menerangkan kinerja manajerial sebesar 59,9 % sedangkan sisanya yaitu 40,1 % dijelaskan oleh faktor-faktor lain selain variabel yang diteliti. 4.8 Pembahasan Hubungan Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial Hasil pengujian hipotesis pertama mengenai hubungan antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial, menunjukan bahwa partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan kepala bidang dalam penganggaran tidak akan meningkatkan kinerja manajerial. Indikator dalam pengukuran kinerja manajerial lebih cenderung pada indikator dalam akuntansi pertanggungjawaban. Walaupun pada hasil deskriptif tanggapan responden mengenai partisipasi anggaran dalam kategori sangat tinggi yaitu 4,46 dan deskriptif mengenai pendidikan terakhir yang berkualitas serta masa kerja rata-rata diatas 5 tahun, namun keputusan terakhir dalam pengesahan anggaran yang akan dilaksanakan pada periode waktu tertentu tetap berada di dewan legislatif atau pemerintahan pusat secara langsung. Alasan lain mengapa partisipasi mungkin tidak berjalan dengan baik

89 71 adalah tidak adanya kemampuan atau usaha serius yang dimunculkan guna menjamin partisipasi serta kerjasama dari para kepala bidang. Supaya partisipasi menjadi efektif, partisipasi harus memiliki input riil terhadap keputusan dan pandangan mereka harus memiliki bobot tertentu dalam hasil akhir. Jika saran-saran anggaran dari orang-orang ditolak oleh tingkat yang lebih tinggi tanpa penjelasan sama sekali, atau dengan pernyataan yang fasih bahwa saran tersebut tidak sesuai dengan tujuan organisasi, maka partisipasi akan dipandang sebagai suatu kepura-puraan. Jika hal ini terjadi, sikap negatif atau bermusuhan antar kepala bidang akan berkembang, dan hal tersebut mungkin memberikan sinyal terhadap penurunan yang akan terjadi dalam efisiensi dan output atau realisasi dalam anggaran. Meskipun menunjukan hasil yang tidak signifikan, Teori Penetapan Tujuan yang digunakan dalam penelitian ini mampu mendukung dari hasil hipotesis ini, hal ini dipertegas dengan nilai rata-rata yang ada dalam deskriptif statistik yang tinggi mampu menunjukan adanya penerapan tujuan dalam merancang atau merancanakan kegiatan organisasi serta besarnya nilai hasil statistik dalam kategori sangat tinggi. Para kepala bidang mampu menginterprestasikan apa yang diharapkan organisasi terhadapnya, memungkinkan seorang kepala bidang untuk melakukan diagnosis kesiapan. Dengan menggunakan beberapa konsep penetapan tujuan seperti penjelasan, tujuan yang menantang, dan suatu komitmen untuk mencapai tujuan, akan memberikan umpan balik pada besar keterlibatannya dalam penganggaran serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan kompleksitas tugas. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat hasil deskriptif pada tanggapan responden mengenai partisipasi

90 72 anggaran adalah sangat tinggi. Para kepala bidang memiliki inisiatif serta komitmen yang tinggi terhadap organisasinya, sehingga dalam proses penganggaran para kepala bidang memberikan pendapat atau rekomendasi atas anggaran yang sedang direncanakan. Teori lain yang mendukung adalah Teori Atribusi. Dalam hal penganggaran, kepala bidang harus memilih keputusan yang baik dan telah mempertimbangkan segala rekomendasi yang ada atas penilaian dari kegagalan dalam realisasi anggaran periode sebelumnya. Faktor-faktor eksternal maupun internal digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan serta rekomendasi untuk sebuah anggaran. Hasil dari penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2013) dan Qadriyanti (2013), namun tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Bahri (2015) Hubungan Akuntansi Pertanggungjawaban dengan Kinerja Manajerial Hasil penelitian ini menunjukan bahwa akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Hal ini menunjukan jika penerapan akuntansi pertanggungjawaban tinggi atau besar, maka akan meningkatkan kinerja manajerialnya. Hal ini dipertegas dengan nilai rata-rata pada deskriptif statistic pada akuntansi pertanggungjawaban yaitu sebesar 4,50 yang berada dalam kategori sangat tinggi. Dalam organisasi yang diteliti, penerapan akuntansi pertanggungjawaban serta tugas dari pusat pertanggungjawaban sudah diterapkan secara optimal guna menilai kinerja manajerialnya. Penerapan yang baik suatu sistem akuntansi

91 73 pertanggungjawaban akan mampu menciptakan kinerja dalam organisasi yang dilakukan pada pusat pertanggungjawaban. Indikator dalam penilaian akuntansi pertanggungjawaban sangat mendukung pernyataan yang ada dalam kinerja manajerial. Komunikasi antara kepala bidang serta pusat pertanggungjawaban terlaksana dengan baik serta positif sehingga segala informasi mengenai laporan pertanggungjawaban atau dalam penyampian laporan yang dibuat oleh kepala bidang mampu menjelaskan secara logis dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini mendukung Teori Atribusi yang menunjukan kemampuan kepala bidang dalam mengambil keputusan dalam perencanaan yang baik dan tepat akan menghasilkan laporan peratnggungjawaban yang akurat. Kepala bidang berusaha mengetahui segala sebab akibat dari dampak realisasi anggaran yang pernah terjadi sebelumnya, memadukan segala informasi untuk sebagai bahan pertimbangan perbaikan dan menghasilkan penjelasan yang kuat, jelas dan masuk akal atau logis mengenai dampak dari realisasi anggarannya, supaya dalam laporan pertanggungjawabannya dapat diterima dengan baik oleh pusat pertanggungjawabannya. Pusat pertanggungjawaban yang bekerja dengan baik dalam menilai dan meninjau kembali anggaran dan kinerja manajerialnya serta sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang ada dalam organisasi akan mampu menilai perencanaan atau anggaran dari organisasi yang disusun untuk menilai pertanggungjawaban dari anggaran tersebut. Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2013), Qadriyanti (2013), Prima (2014), dan Kinasih (2013).

92 74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan olah data yang telah dilakukan dalam penelitian pengaruh partisipasi anggaran dan akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajerial, dengan menggunakan analisis regresi berganda, maka dapat ditarik kesimpulan antara lain sebagai berikut : 1. Partisipasi anggaran secara signifikan tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Hal ini menunjukan bahwa besarnya kontribusi kepala bidang dalam keiikut sertaannya dalam menyusun anggaran tidak akan meningkatkan kinerja manajerialnya. 2. Akuntansi pertanggungjawaban secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Hal ini menunjukkan adanya sistem akuntansi pertanggungjawaban yang dilaksanakan oleh pusat pertanggungjawaban mampu meningkatkan kinerja manajerialnya. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh partisipasi anggaran dan akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajerial, menghasilkan beberapa saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya yaitu :

93 75 1. Dalam melakukan penelitian ini sebaiknya diberikan tambahan variabel independen lainnya, seperti sistem pengukuran kinerja dan teknologi informasi. 2. Dalam penelitian selanjutnya, sebaiknya memperluas wilayah sampel penelitian. 3. Partisipasi anggaran dalam Kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah dalam kategori sangat baik, namun akan lebih mendukung dan sempurna apabila aparat keamanan dilibatkan secara tegas dan sesuai kebijaksanaan organisasi dalam mengawal anggaran sehingga penyusunan anggaran akan lebih terstruktur, penyerapan anggaran akan lebih baik dan dapat dipertanggungjawabkan.

94 76 DAFTAR PUSTAKA Anthony dan Govindarajan Management Control System, Edisi 11, Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. Asikin, Nur Pengaruh Partisipasi Dalam Penganggaran, Motivasi Kerja dan Peran Manajerial Pengelola Keuangan Daerah Tethadap Kinerja Manajerial SKPD Pemerintah Kota Tanjungpinang. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Jurnal Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjunpinang. Bahri, Dendi Saeful Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Sistem Pengukuran Kinerja Terhadap Kinerja Manajerial (Survey Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Cimahi). Universitas Komputer Indonesia. Bernadin, H, John and Russel, E,A Human Resources Management : An Experiental Approach. Singapore : Mc Graw-Hill International Editions. Ekha Yunora Sinaga dan Narumonrang Siregar Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT.Perkebunan Nusantara III SEI Sikambing Medan. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hansen Don R, Mowen M. M Akuntansi Manajemen, Jilid 2, Edisi Keempat. Jakarta :Penerbit Erlangga. Hansen Don R, Mowen M. M, Akuntansi Manajemen. Jakarta : Salemba Empat. Hansen Don R, Mowen M. M, Akuntansi Manajemen, Edisi 8. Jakarta :Salemba Empat.

95 77 Hariadi, Bambang Akuntansi Manajemen Suatu Pengantar. Yogyakarta: BPFE. Diakses tanggal 15 Oktober Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Kinasih, Linda Dyah Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Kinerja Manajerial dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening (Survei pada PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Jurnal Nominal Vol. 2, No. 2 L.M. Samryn Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers. Mardiasmo Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta : Andi. Mulyadi Akuntansi Manajemen, Edisi Dua. Yogyakarta : YKPN. Mulyadi Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Jakarta : Salemba Empat. Munandar, M Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja dan Pengawasan Kerja. Yogyakarta: BPFE Nugrahani, Tri Siwi Pengaruh Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Self-Efficacy Terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal Unviersitas. PGRI Yogyakarta.

96 78 Nurfaizzah dan Titik Mildawati Pengaruh Penyusunan Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Variabel Pemoderasi Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi pada Pemkot Surabaya. Jurnal Akuntansi dan Manajemen Bisnis Sektor Publik (JAMBPS), Vol. 3 No.3 Juni. Prima, Hilarius Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Kinerja Manajerial pada Hotel Berbintang di Daerah Istimewa Yogyakarta (Survei pada Hotel Berbintang 2 5 di Daerah Istimewa Yogyakarta). e- Journal.uajy. Qadriyanti, Nisrinah Laila Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol.2, No.11. Roen, Ferry. Teori dan Perilaku Organisasi, tanggal 28 November Santoso, Singgih Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. Sari, Dian Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Kinerja Manajerial PT. POS Indonesia. e-jurnal BINAR AKUNTANSI Vol.2, No.1. Sekaran, U Metode Penelitian untuk Bisnis. Jakarta : Salemba Empat. Soetrisno Pengaruh Partisipasi, Motivasi dan Pelimpahan Wewenang dalam Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Dinas daerah dan Lembaga Teknis Daerah di Kabupaten Rembang). UNDIP.

97 79 Suadi, Arief Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: BPFE Sugiri, S. dan Hidayat, N The Role of Procedural Juctice Theory in ParticipativeBudgeting and It Impact on Job Performance and Job Satisfaction Moderated bycultural Dimension: Literature Review, Submitted: Jurnal Bisnis dan Akuntansi STIETrisakti, Jakarta. Sugiyono Statistik Untuk Penelitian. Bandung :Alfabeta. Supriyono, R.A Sistem Pengendalian Manajemen. Buku 1. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Taufikurrahman Peran Komitmen Pada Tujuan dan Locus Of Control Dalam Hubungan Antara Tekanan Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Manajerial UGM.Pasca-Sarjana. Tulus, Agung Q.H Pengaruh Partisipasi Anggaran, Keadilan Distributif, Keadilan Prosedural serta Goal Commitment Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada RSUD Dr. ADHYATMA, MPH Semarang). Jurnal Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Wahyundari, E Analisis Pengaruh Self Efficacy Dan Komitmen Profesi Terhadap Hubungan Antara Tekanan Anggaran Waktu Dan Perilaku Penurunan Kualitas Audit. UGM.Pasca-Sarjana.

98 80 Welsch, A Glenn Budgetting: Profit Planning and Control. Prentice Hall of India. Wirjono, Endang Raino dan Agus Budi Raharjo, Pengaruh Karakteristik Personalitas Manajer terhadap hubungan antara Partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan Kinerja Manajerial. Jurnal KINERJA, Volume 11, no.1, Th. 2007: Hal Universitas Atmajaya Yogyakarta: 2007.

99 LAMPIRAN

100 LAMPIRAN 1 Surat Bukti Penelitian

101 LAMPIRAN 2 Distribusi Jawaban Kuesioner - Partisipasi Anggaran PARTISIPASI ANGGARAN (X1) NO. RESPONDEN Ratarata X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 Total 1 Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden

102 33 Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden

103 LAMPIRAN 3 Distribusi Jawaban Kuesioner - Akuntansi Pertanggungjawaban

104

105 LAMPIRAN 4 Distribusi Jawaban Kuesioner - Kinerja Manajerial KINERJA MANAJERIAL (Y) NO. RESPONDEN Rata- Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Total Rata 1 Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden

106 33 Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden

107 LAMPIRAN 5 Hasil Output SPSS Uji Validitas Partisipasi Anggaran (X1)

108 Uji Validitas Akuntansi Pertanggungjawaban (X2)

109 Uji Validitas Akuntansi Pertanggungjawaban (X2) Lanjutan

110 Uji Validitas Akuntansi Pertanggungjawaban (X2) Lanjutan

111 Uji Validitas Kinerja Manajerial (Y)

112 Uji Reliabilitas Partisipasi Anggaran (X1) Uji Reliabilitas Akuntansi Pertanggungjawaban (X2) Uji Reliabilitas Kinerja Manajerial (Y)

113

114

115

116

117

118

119

120

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam berbagai organisasi, lembaga, instansi atau perusahaan, memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam berbagai organisasi, lembaga, instansi atau perusahaan, memerlukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berbagai organisasi, lembaga, instansi atau perusahaan, memerlukan aktivitas operasional yang optimal serta efektif dan efisien sesuai dengan rencana

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat. Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat. Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA, DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKUNTANSI (STUDI KASUS UNIVERSITAS MURIA KUDUS) Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar. Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar. Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA, SISTEM PENGHARGAAN, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Kasus pada Perusahaan Batik Danar Hadi) SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PROGRAM STUDI EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENGARUH KEMAMPUAN, KETERLIBATAN, DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK, KUALITAS SISTEM INFORMASI, DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KINERJA PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK DI KABUPATEN

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: DIAN AYU PUSPITASARI NIM

Diajukan Oleh: DIAN AYU PUSPITASARI NIM PENGARUH PERMODALAN, PEMAHAMAN ILMU AKUNTANSI DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERWIRAUSAHA (STUDI KASUS PADA MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS MURIA KUDUS) Skripsi ini diajukan sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH ETIKA KERJA, KOMITMEN ORGANISASI, LOCUS OF CONTROL

PENGARUH ETIKA KERJA, KOMITMEN ORGANISASI, LOCUS OF CONTROL PENGARUH ETIKA KERJA, KOMITMEN ORGANISASI, LOCUS OF CONTROL DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT POS INDONESIA (PERSERO) CABANG JEMBER SKRIPSI Oleh : Ditto Setya Febrianto 090810301046

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL. (Studi pada RS. Kasih Ibu Surakarta)

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL. (Studi pada RS. Kasih Ibu Surakarta) PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi pada RS. Kasih Ibu Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS SRI RAHAYU NIM Diajukan Oleh :

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS SRI RAHAYU NIM Diajukan Oleh : PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, PENGAWASAN FUNGSIONAL, PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLAAN KEUANGAN

Lebih terperinci

Diajukan oleh : SYAIFUL ROKHMAN NIM

Diajukan oleh : SYAIFUL ROKHMAN NIM PENGARUH KECANGGIHAN TEKNOLOGI INFORMASI, PARTISIPASI MANAJEMEN, PENGETAHUAN MANAJER AKUNTANSI, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Empiris pada Hotel Berbintang

Lebih terperinci

KAJIAN EMPIRIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA AUDITOR. (Studi Empiris BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa. Tengah)

KAJIAN EMPIRIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA AUDITOR. (Studi Empiris BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa. Tengah) KAJIAN EMPIRIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA AUDITOR (Studi Empiris BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah) Diajukan Oleh : SARFIATUN NIM. 2009-12-047 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

HALUL. Diajukan Oleh: FITRI ARISTIANI NIM

HALUL. Diajukan Oleh: FITRI ARISTIANI NIM HALUL PENGARUH KECANGGIHAN TEKNOLOGI INFORMASI, PARTISIPASI MANAJEMEN, KEMAMPUAN TEKNIK PEMAKAI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, DAN FORMALISASI PENGEMBANGAN SISTEM TERHADAP KINERJA INDIVIDU: Studi Empiris

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Perusahaan Kuningan Sampurna Kecamatan Juwana Kabupaten Pati) Diajukan Oleh : ELVA

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Kabupaten Kudus) Skripsi ini diajukan

Lebih terperinci

LINNA YULIANA B

LINNA YULIANA B PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH, PENGALAMAN KERJA DAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH ( Studi Empiris pada Dinas Pendapatan Pengelolaan

Lebih terperinci

( Studi Pada PT. Nojorono Kudus )

( Studi Pada PT. Nojorono Kudus ) PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA, SISTEM REWARD, PROFIT CENTER, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN TINGKAT DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN TINGKAT DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN TINGKAT DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris Pada PT. Bank Central Asia, Tbk Kanwil II)

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTO KEMUNING DI KEMUNING KECAMATAN NGARGOYOSO KABUPATEN KARANGANYAR

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTO KEMUNING DI KEMUNING KECAMATAN NGARGOYOSO KABUPATEN KARANGANYAR ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTO KEMUNING DI KEMUNING KECAMATAN NGARGOYOSO KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program

Lebih terperinci

KOMITMEN ORGANISASI, KEPUASAN KERJA DAN TURNOVER INTENTIONS AUDITOR BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KOMITMEN ORGANISASI, KEPUASAN KERJA DAN TURNOVER INTENTIONS AUDITOR BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KOMITMEN ORGANISASI, KEPUASAN KERJA DAN TURNOVER INTENTIONS AUDITOR BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program

Lebih terperinci

KEPERCAYAAN, IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PENYUSUNAN, KULTUR ORGANISASIONAL TERHADAP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN PATI

KEPERCAYAAN, IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PENYUSUNAN, KULTUR ORGANISASIONAL TERHADAP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN PATI KEPERCAYAAN, IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PENYUSUNAN, KULTUR ORGANISASIONAL TERHADAP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN PATI Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Dwi Aningtyas Pangestuti NIM

SKRIPSI. Oleh: Dwi Aningtyas Pangestuti NIM PENGARUH SUMBER DAYA, INFORMASI, ORIENTASI TUJUAN, DAN PENGUKURAN KINERJA SEBAGAI ASPEK RASIONAL TERHADAP EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI ANGGARAN BERBASIS KINERJA ( Studi Empiris pada Universitas Jember) SKRIPSI

Lebih terperinci

Diajukan Oleh : RIRIN FITRIANA SARI NIM

Diajukan Oleh : RIRIN FITRIANA SARI NIM PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN, INFORMASI ASIMETRI, PENEKANAN ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN (STUDI EMPIRIS PADA HOTEL BERBINTANG SE-KARESIDENAN

Lebih terperinci

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Jember)

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Jember) PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Jember) SKRIPSI Oleh : ADITYA PRIMA NUGRAHA NIM. 080810391060

Lebih terperinci

(Studi pada SKPD Kabupaten Pati)

(Studi pada SKPD Kabupaten Pati) Pengaruh Kejelasan Tujuan, Gaya Kepemimpinan, Kinerja Keuangan Pemerintah dan Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Studi pada SKPD Kabupaten Pati) Skripsi ini

Lebih terperinci

PERNYATAAN ORISINALITAS. Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Koperasi Jasa

PERNYATAAN ORISINALITAS. Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Koperasi Jasa ii iii PERNYATAAN ORISINALITAS Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Ginanjar Bayu Aji NIM : 121010356 Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL (Studi Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL (Studi Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL (Studi Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL : KEPUASAN KERJA, JOB RELEVANT INFORMATION, DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KUDUS

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI. Dajukan oleh: Adhimas Galih Hasmono NIM. F

SKRIPSI. Dajukan oleh: Adhimas Galih Hasmono NIM. F KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi atas Persepsi

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN 2014

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN 2014 1 PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SALING KETERGANTUNGAN TERHADAP KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN KINERJA MANAJERIAL PADA ADIRA MULTI FINANCE CABANG PATI Skripsi ini diajukan sebagai

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Dian Tri Hapsari NIM

SKRIPSI. Oleh : Dian Tri Hapsari NIM U NIVERSITAS JEMBER PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, KETAATAN PADA PERATURAN PERUNDANGAN, KOMPETENSI APARATUR PEMERINTAH DAERAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: MUHSINATUL MILLAH NIM

Diajukan Oleh: MUHSINATUL MILLAH NIM PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH, DAN PERAN INTERNAL AUDIT TERHADAP KUALITAS INFORMASI PELAPORAN KEUANGAN (STUDI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun B

SKRIPSI. Disusun B ANALISIS PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DAERAH DI WILAYAH JAWA TENGAH (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011-2013) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI. (Studi Pada PT Angkasa Pura I Bandara Adi Sumarmo)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI. (Studi Pada PT Angkasa Pura I Bandara Adi Sumarmo) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Pada PT Angkasa Pura I Bandara Adi Sumarmo) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Pengawas Intern dan Independensi terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Palembang

Analisis Pengaruh Pengawas Intern dan Independensi terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Palembang Analisis Pengaruh Pengawas Intern dan Independensi terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Palembang LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Diploma III

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: NURUL WILDA ALFIANI NIM

Diajukan Oleh: NURUL WILDA ALFIANI NIM PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN PENGETAHUAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI (STUDI KASUS PADA KOPERASI KARYAWAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KABUPATEN KUDUS)

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus KAJIAN EMPIRIS ATAS PERILAKU BELAJAR, EFIKASI DIRI, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL DALAM MEMPENGARUHI STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS MURIA KUDUS Skripsi ini diajukan sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PEMERINTAH SKPD

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PEMERINTAH SKPD PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PEMERINTAH SKPD (Studi Empiris pada SKPD Pemerintah Kabupaten Kudus ) Diajukan Oleh: IDA LUKMANA

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT SEKARISIDENAN PATI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT SEKARISIDENAN PATI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT SEKARISIDENAN PATI Diajukan Oleh: Ivaratih Azizah 2011-12-147 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI PADA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK (SURVEI PADA RS NIRMALA SURI)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI PADA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK (SURVEI PADA RS NIRMALA SURI) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI PADA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK (SURVEI PADA RS NIRMALA SURI) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, KEPATUHAN DAN KOMPENSASI MANAJEMEN TERHADAP PERILAKU ETIS PEGAWAI

PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, KEPATUHAN DAN KOMPENSASI MANAJEMEN TERHADAP PERILAKU ETIS PEGAWAI PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, KEPATUHAN DAN KOMPENSASI MANAJEMEN TERHADAP PERILAKU ETIS PEGAWAI (Studi Kasus Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Wonogiri) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN DIKLAT DAN LITBANG PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SRAGEN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN DIKLAT DAN LITBANG PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SRAGEN PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN DIKLAT DAN LITBANG PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna

Lebih terperinci

PELIMPAHAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

PELIMPAHAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL PELIMPAHAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL (Survey pada PT.PLN Persero Surakarta) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

ENI SHOFIANI. Diajukan Oleh: NIM

ENI SHOFIANI. Diajukan Oleh: NIM PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL, ASIMETRI INFORMASI, IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE, KESESUAIAN KOMPENSASI DAN BUDAYA ETIS ORGANISASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN (FRAUD) AKUNTANSI (Studi

Lebih terperinci

PENGARUH ASET PAJAK TANGGUHAN, BEBAN PAJAK TANGGUHAN DAN PERENCANAAN PAJAK TERHADAP MANAJEMEN LABA

PENGARUH ASET PAJAK TANGGUHAN, BEBAN PAJAK TANGGUHAN DAN PERENCANAAN PAJAK TERHADAP MANAJEMEN LABA PENGARUH ASET PAJAK TANGGUHAN, BEBAN PAJAK TANGGUHAN DAN PERENCANAAN PAJAK TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016) SKRIPSI

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH BMT BUKIT ANNUR KABUPATEN KENDAL

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH BMT BUKIT ANNUR KABUPATEN KENDAL PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH BMT BUKIT ANNUR KABUPATEN KENDAL SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PENGARUH TEKANAN KETAATAN, SENIORITAS AUDITOR, TEKANAN ANGGARAN WAKTU, PENGALAMAN AUDITOR, DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP AUDIT JUDGMENT (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SEMARANG) Skripsi ini

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA, SISTEM PENGHARGAAN, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PADA BANK BRI (PERSERO) SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA, SISTEM PENGHARGAAN, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PADA BANK BRI (PERSERO) SKRIPSI PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA, SISTEM PENGHARGAAN, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN OPERASIONAL PADA BANK BRI (PERSERO) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

PENGARUH HUMAN RELATION, LEADERSHIP DAN TRAINING TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Berkat Manunggal Jaya Di Semarang)

PENGARUH HUMAN RELATION, LEADERSHIP DAN TRAINING TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Berkat Manunggal Jaya Di Semarang) PENGARUH HUMAN RELATION, LEADERSHIP DAN TRAINING TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Berkat Manunggal Jaya Di Semarang) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas & Syarat

Lebih terperinci

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN,PENGENDALIAN AKUNTANSI,SISTEM PELAPORAN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN,PENGENDALIAN AKUNTANSI,SISTEM PELAPORAN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN,PENGENDALIAN AKUNTANSI,SISTEM PELAPORAN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Pacitan) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKRIPSI

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKRIPSI PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (STUDI PADA SKPD SEKABUPATEN PONOROGO) SKRIPSI Oleh: Nama : NUR HAYAT SUTIKNO NIM : 11440280 Program Studi : Akuntansi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HUMAN RELATIONSHIP

ANALISIS PENGARUH HUMAN RELATIONSHIP ANALISIS PENGARUH HUMAN RELATIONSHIP, GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survei Pada PT. Gendhis Multi Manis di Blora) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

MUSRIFAH NOVIANTI NIM :

MUSRIFAH NOVIANTI NIM : PENGARUH KESADARAN PAJAK, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN PERSEPSI TENTANG SANKSI PAJAK PENGUSAHA PENYEDIA JASA INTERNET TERHADAP KEPATUHAN FORMAL (STUDI KASUS PADA ASOSIASI PENYEDIA JASA INTERNET INDONESIA JAWA

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS KESEJAHTERAAN DAN SOSIAL PROVINSI SUMETERA UTARA OLEH

SKRIPSI PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS KESEJAHTERAAN DAN SOSIAL PROVINSI SUMETERA UTARA OLEH SKRIPSI PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS KESEJAHTERAAN DAN SOSIAL PROVINSI SUMETERA UTARA OLEH MIRA ANNISYAH HARAHAP 110522098 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA RUMAH SAKIT YASMIN BANYUWANGI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA RUMAH SAKIT YASMIN BANYUWANGI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA RUMAH SAKIT YASMIN BANYUWANGI The Effect of Service Quality of Health Services to Patient s Satisfaction at Yasmin Hospitals Banyuwangi

Lebih terperinci

TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN. PADA PDAM (Tirta Taman Sari) KOTA MADIUN

TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN. PADA PDAM (Tirta Taman Sari) KOTA MADIUN PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PDAM (Tirta Taman Sari) KOTA MADIUN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi sebagai syarat-syarat guna

Lebih terperinci

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH, AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH, PENGENDALIAN INTERNAL DAN VALUE FOR MONEY

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH, AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH, PENGENDALIAN INTERNAL DAN VALUE FOR MONEY PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH, AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH, PENGENDALIAN INTERNAL DAN VALUE FOR MONEY TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi Empiris Pada Satuan

Lebih terperinci

IRMA ALFIAH NIM

IRMA ALFIAH NIM KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PAJAK, SIKAP FISKUS, LINGKUNGAN PAJAK, PENGETAHUAN AKAN PERATURAN PERPAJAKAN, PERSEPSI ATAS EFEKTIFITAS SISTEM PERPAJAKAN, KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN LOYALITAS KARYAWAN PADA BMT MITRA MANDIRI WONOGIRI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN LOYALITAS KARYAWAN PADA BMT MITRA MANDIRI WONOGIRI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN LOYALITAS KARYAWAN PADA BMT MITRA MANDIRI WONOGIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

PENGARUH PEMAHAMAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN, PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PENGELOLA KEUANGAN DAERAH

PENGARUH PEMAHAMAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN, PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PENGELOLA KEUANGAN DAERAH PENGARUH PEMAHAMAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN, PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (Studi Pada Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah) Skripsi

Lebih terperinci

RENENDYA PUTRI A NIM.

RENENDYA PUTRI A NIM. PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, MOTIVASI, KOMPENSASI, JOB RELEVAN INFORMASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO SKRIPSI Oleh RENENDYA PUTRI A NIM.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PONSEL MEREK SAMSUNG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PONSEL MEREK SAMSUNG ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PONSEL MEREK SAMSUNG (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN, UKURAN USAHA, LAMA USAHA, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN AKUNTANSI TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UMKM

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN, UKURAN USAHA, LAMA USAHA, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN AKUNTANSI TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UMKM PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN, UKURAN USAHA, LAMA USAHA, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN AKUNTANSI TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UMKM (Studi pada UMKM Industri Jenang di Kabupaten Kudus)

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN HARGA DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Pada Pasien Rumah Sakit Karima Utama Surakarta)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN HARGA DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Pada Pasien Rumah Sakit Karima Utama Surakarta) PENGARUH KUALITAS PELAYANAN HARGA DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Pada Pasien Rumah Sakit Karima Utama Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. BRI (Persero) Tbk CABANG PATI

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. BRI (Persero) Tbk CABANG PATI PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. BRI (Persero) Tbk CABANG PATI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH. (Studi Empiris Pada Kabupaten/Kota Se-Jawa Tengah)

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH. (Studi Empiris Pada Kabupaten/Kota Se-Jawa Tengah) PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Pada Kabupaten/Kota Se-Jawa Tengah) SKRIPSI Diajukan Untuk Penyusunan Skripsi Jenjang Strata Satu (S1)

Lebih terperinci

PENGARUH ETIKA KERJA, KOMITMEN PROFESIONAL, KOMITMEN ORGANISASI, DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SEKTOR PERBANKAN DI DAERAH PATI

PENGARUH ETIKA KERJA, KOMITMEN PROFESIONAL, KOMITMEN ORGANISASI, DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SEKTOR PERBANKAN DI DAERAH PATI PENGARUH ETIKA KERJA, KOMITMEN PROFESIONAL, KOMITMEN ORGANISASI, DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SEKTOR PERBANKAN DI DAERAH PATI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN LUAS WILAYAH TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN LUAS WILAYAH TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN LUAS WILAYAH TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL (Studi Pada Pemerintah Kabupaten/ Kota Se Jawa Tengah Dan DIY) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wajib. Pajak Orang Pribadi dalam Memenuhi Kewajiban. Membayar Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wajib. Pajak Orang Pribadi dalam Memenuhi Kewajiban. Membayar Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Memenuhi Kewajiban Membayar Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kudus Diajukan Oleh : JIWO FEBRIANTO NIM. 2012-12-003 PROGRAM

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KEPATUHAN PENGUNGKAPAN ASET TETAP DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI PULAU SULAWESI SKRIPSI

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KEPATUHAN PENGUNGKAPAN ASET TETAP DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI PULAU SULAWESI SKRIPSI PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KEPATUHAN PENGUNGKAPAN ASET TETAP DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI PULAU SULAWESI SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus pada PT. Aksara Solopos Surakarta)

PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus pada PT. Aksara Solopos Surakarta) PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus pada PT. Aksara Solopos Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

Diajukan Oleh : INDAH NURHAYATI NIM

Diajukan Oleh : INDAH NURHAYATI NIM PENGARUH PERSEPSI PERTIMBANGAN MORAL, INTENSITAS MORAL,SENSITIVITAS MORAL MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN MORAL (Studi Survei pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang)

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK, WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK, WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK, WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS (STUDI KASUS PADA KPP PRATAMA KARANGANYAR) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR INDIVIDU, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN BANK BPR SE- KARESIDENAN PATI

PENGARUH FAKTOR INDIVIDU, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN BANK BPR SE- KARESIDENAN PATI PENGARUH FAKTOR INDIVIDU, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN BANK BPR SE- KARESIDENAN PATI Diajukan Oleh : SITI LUTFIYAH NIM. 2011-12-103 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SFA RESTO KARANGANYAR

PENGARUH DISIPLIN DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SFA RESTO KARANGANYAR PENGARUH DISIPLIN DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SFA RESTO KARANGANYAR SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas Akhir Dan Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH EFEKTIVITAS STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KINERJA PERKREDITAN PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI PURWODADI

PENGARUH EFEKTIVITAS STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KINERJA PERKREDITAN PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI PURWODADI FAKULTAS EKONOMI PENGARUH EFEKTIVITAS STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KINERJA PERKREDITAN PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI PURWODADI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PT RUMPUN SARI MEDINI

PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PT RUMPUN SARI MEDINI PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PT RUMPUN SARI MEDINI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA, KUALITAS LAYANAN, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN UMUM. (Studi Pelanggan Bus Batik Solo Trans)

PENGARUH HARGA, KUALITAS LAYANAN, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN UMUM. (Studi Pelanggan Bus Batik Solo Trans) PENGARUH HARGA, KUALITAS LAYANAN, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN UMUM (Studi Pelanggan Bus Batik Solo Trans) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA, STRESS KERJA, DAN KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. ROSALIA INDAH SOLO

PENGARUH MOTIVASI KERJA, STRESS KERJA, DAN KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. ROSALIA INDAH SOLO PENGARUH MOTIVASI KERJA, STRESS KERJA, DAN KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. ROSALIA INDAH SOLO SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA (STUDI EMPIRIS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN BONDOWOSO )

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA (STUDI EMPIRIS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN BONDOWOSO ) ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA (STUDI EMPIRIS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN BONDOWOSO ) SKRIPSI Oleh Shofiyah As Adiyah NIM. 050810391194 JURUSAN

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH KUALITAS SISTEM MANAJEMEN TERHADAP KINERJA RANTAI PASOKAN DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV OLEH: JUWITA

SKRIPSI PENGARUH KUALITAS SISTEM MANAJEMEN TERHADAP KINERJA RANTAI PASOKAN DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV OLEH: JUWITA SKRIPSI PENGARUH KUALITAS SISTEM MANAJEMEN TERHADAP KINERJA RANTAI PASOKAN DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV OLEH: JUWITA 080503075 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING. ( Studi Empiris Pada PT. Iskandar Indah Printing Textile )

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING. ( Studi Empiris Pada PT. Iskandar Indah Printing Textile ) PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ( Studi Empiris Pada PT. Iskandar Indah Printing Textile ) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, CORPORATE GOVERNANCE, DAN KOMPENSASI BONUS TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, CORPORATE GOVERNANCE, DAN KOMPENSASI BONUS TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, CORPORATE GOVERNANCE, DAN KOMPENSASI BONUS TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2008-2012) SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPETENSI, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS, PROFESIONALISME, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPETENSI, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS, PROFESIONALISME, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPETENSI, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS, PROFESIONALISME, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah)

Lebih terperinci

PENGARUH KESADARAN, PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM

PENGARUH KESADARAN, PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM PENGARUH KESADARAN, PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK UMKM KOTA KUDUS Diajukan Oleh : DWI PRASETYA

Lebih terperinci

MUHAMMAD LATIFUL HUDA

MUHAMMAD LATIFUL HUDA FAKTOR-FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI DALAM IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH (STUDI PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN KACAMATA DI ALUN-ALUN KOTA SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN KACAMATA DI ALUN-ALUN KOTA SURAKARTA SKRIPSI ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN KACAMATA DI ALUN-ALUN KOTA SURAKARTA 111 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh GelarSarjana Ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER DAN DEMOKRATIS TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV MAKMUR SENTOSA SURABAYA SKRIPSI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER DAN DEMOKRATIS TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV MAKMUR SENTOSA SURABAYA SKRIPSI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER DAN DEMOKRATIS TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV MAKMUR SENTOSA SURABAYA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur kehadirat Allah SWT karena, atas rahmat dan karunia-nya.

KATA PENGANTAR. Puji syukur kehadirat Allah SWT karena, atas rahmat dan karunia-nya. KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatu Puji syukur kehadirat Allah SWT karena, atas rahmat dan karunia-nya. Salawat beserta salam senantiasa tercurah limpahkan pada junjungan Nabi besar

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, SOLVABILITAS, UKURAN KAP, OPINI AUDITOR, DAN TINGKAT PROFITABILITAS TERHADAP AUDIT DELAY (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan pra skripsi yang berjudul

Lebih terperinci

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERWUJUDNYA AKUNTABILITAS KINERJA DI INSTANSI PEMERINTAH

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERWUJUDNYA AKUNTABILITAS KINERJA DI INSTANSI PEMERINTAH SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERWUJUDNYA AKUNTABILITAS KINERJA DI INSTANSI PEMERINTAH studi empiris pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karo OLEH GEISELLA BR

Lebih terperinci

PENGARUH OWNERSHIP RETENTION,

PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, INVESTASI DARI PROCEEDS, TINGKAT UNDERPRICING DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN ORGANISASI, DUKUNGAN TOP MANAJEMEN, PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENGARUH UKURAN ORGANISASI, DUKUNGAN TOP MANAJEMEN, PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGARUH UKURAN ORGANISASI, DUKUNGAN TOP MANAJEMEN, PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Karyawan Bank Perkreditan Rakyat Sekaresidenan Besuki) SKRIPSI

Lebih terperinci

(Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kecamatan Se-Kabupaten Kudus)

(Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kecamatan Se-Kabupaten Kudus) PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PENGENDALIAN AKUNTANSI, SISTEM PELAPORAN, MOTIVASI KERJA DAN KETAATAN PADA PERATURAN PERUNDANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi pada Satuan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DEVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DEVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DEVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, LOCUS OF CONTROL

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, LOCUS OF CONTROL PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN SENJANGAN ANGGARAN (Survei Pada Hotel Berbintang di Jawa Tengah) Diajukan Oleh:

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN KAP, LEVERAGE, OPINI AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT DELAY

PENGARUH UKURAN KAP, LEVERAGE, OPINI AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT DELAY PENGARUH UKURAN KAP, LEVERAGE, OPINI AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT DELAY (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015) Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat. Mencapai Derajat Sarjana S-1. Oleh : DWI INDAH SEPTIANI PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat. Mencapai Derajat Sarjana S-1. Oleh : DWI INDAH SEPTIANI PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PERTIMBANGAN AUDITOR DALAM PENENTUAN TINGKAT MATERIALITAS (Studi pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi di Purwokerto) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT COCA-COLA DISTRIBUTION SURAKARTA

MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT COCA-COLA DISTRIBUTION SURAKARTA PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT COCA-COLA DISTRIBUTION SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH OFALYN OCTARYA SITEPU

SKRIPSI OLEH OFALYN OCTARYA SITEPU SKRIPSI PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK, DAN PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI INSPEKTORAT PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Lebih terperinci