BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kota Pekanbaru terletak antara Bujur timur dan 0 0

Transkripsi

1 BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 4.1 Kota Pekanbaru Kota Pekanbaru terletak antara Bujur timur dan Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1987 (7 September 1987) daerah Kota Pekanbaru di perluas dari 62,96 km 2 menjadi 446,50 km 2, terdiri dari 8 kecamatan dan 45 kelurahan. Namun dari hasil pengukuran atau pematokan di lapangan oleh Badan Pertanahan Nasional Tingkat I Riau, maka ditetapkan luas kota Pekanbaru adalah 632,26 Km 2. Secara umum kota pekanbaru berbatasan dengan daerah-daerah berikut: 1. Sebelah utara : Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar 2. Sebelah Selatan: Kabupaten Kampar dan Kabupaten Pelalawan 3. Sebelah Timur : Kabupaten Siak dan Kabupaten Pelalawan 4. Sebelah Barat : Kabupaten Kampar 4.2 Sejarah Singkat Dinas Sosial Kota Pekanbaru Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, bukan berarti Indonesia telah merdeka seutuhnya dan merasa aman dari penjajahan. Belanda ternyata tidak ingin melepas begitu saja jajahannya meski Indonesia telah memproklamirkan kemerdekaan. Dengan maksut ingin menjajah kembali Indonesia maka Belanda dengan kekuatan penuh pasukan tempurnya 36

2 37 kembali ingin menguasai Indonesia. Pejuang Indonesia sedikitipun tak bergeming dengan gertakan belanda, malah kembali mengertak Belanda dengan semboyan merdeka atau mati. Terjadi pertempuran yang sangat sengit antara dua bangsa yang berbeda tujuan dan keinginan telah terjadi peristiwa yang sangat heroic, dimana pejuang Indonesia rela mati demi mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia yang telah diproklamirkannya, sementara penjajah Belanda yang selama ini telah mendapat keuntungan dan kekayaan yang melimpah dari bumi Indonesia tidak rela melepas begitu saja, maka terjadilah pertempuran yang luar biasa dahsyat, peristiwa itu terjadi antara tahun Dampak peristiwa ini menumbuhkan perasaan hubungan yang emasional dan persaudaraan yang kental antara pejuang, pengungsi, relawan dan orang-orang yang terlibat dalam peristiwa pertempuran tersebut. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai hari kesetiakawanan sosial yang jatuh pada tanggal 22 Desember 1947 yang cikal bakal lahirnya Depertemen Sosial. Hingga kini pemerintah Negara Republik Indonesia setiap tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) atau hari jadi Depertemen Sosial. Pada tahun 1948 pemerintah Negara Republik Indonesia yang baru berdiri dan sedang dilanda perang merasakan perlunya suatu Instansi yang sah yang dikelola oleh pemerintah dalam rangka membantu peperangan, maka pada tahun itu dibentuklah yang namanya Inspeksi Sosial mulai dari pusat sampai kedaerah-daerah yang tugas pokoknya adalah membantu tentara Republik Indonesia dalam peperangan.

3 38 Pada tahun 1950 Inpeksi Sosial ditukar menjadi Jawatan Sosial yang tugas pokoknya adalah membantu korban perang para veteran pejuang, kemudian pada tahun 1965 Jawatan Sosial yang tugas utamanya adalah membantu para korban perang dan veteran pejuang ditambah tugas pokoknya dengan membantu para penyandang cacat, Tenaga Kerja Indonesia, dan Organisasi Sosial (orsos). Pada tahun 1974 Jawatan Sosial diganti nama menjadi Departemen Sosial Republik Indonesia, untuk tingkat pusat yang di kepalai oleh seorang Menteri Republik Indonesia, untuk tingkat provinsi disebut Kantor Wilayah (kanwil) Depertemen Sosial Provinsi yang di kepalai oleh seorang kepala Departemen, sementara untuk tingkat kabupaten/kota disebut kantor Departemen sosial kabupaten/kota, untuk tingkat kecamatan disebut petugas Sosial kecamatan yang berkantor di kantor camat setempat. Pada tahun 1998, Depertemen Sosial pernah dibubarkan oleh Presiden Republik Indonesia yang pada saat itu dijabat oleh KH. Abdurrahman Wahid atau Gusdur, dengan alasan yang tidak jelas. Dan pada tahun 1999, dihidupkan kembali Departemen Sosial dengan berganti nama Badan Kesejahteraan Sosial Nasional (BKSN) untuk tingkat pusat. Kemudian pada tahun 2000 di ganti kembali dengan nama Depertemen Sosial dan Kesehatan Republik Indonesia. Pada tahun 2001 Depertemen Sosial Republik Indonesia dihidupkan kembali oleh presiden yang pada waktu itu dijabat oleh Megawati Soekarno Putri. Pada tahun itu juga untuk kota pekanbaru sesuai dengan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas, maka terbentuklah Dinas Sosial dan

4 39 Pemakaman Kota Pekanbaru, berdasarkan Peraturan Pemerintah Kota nomor 07 tahun Pada tahun 2008 Pemerintah kota Pekanbaru mengeluarkan perda nomor 08 tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata kerja yang baru untuk Dinas Sosial dan Pemakaman kota Pekanbaru adalah unsure pelaksana pemerintah daerah dibidang kesejahteraan sosial dan Pemakaman Kota Pekanbaru yang pada saat ini di pimpin oleh seorang Kepala Dinas yang terdiri dari 1 orang, sekretaris 4 orang. Kepala Bidang(kabid), 15 Kepala seksi (kasi) dan tenaga jabatan fungsional lainnya. Disamping itu Dinas Sosial Kota Pekanabaru juga mempunyai fungsi diantaranya: 1. Mengkoordinasikan pembinaan dan perumusan petunjuk teknis. 2. Mengkoordinasikan membina dan merumuskan penyusunan rencana kerja. 3. Melaksanakan pemeliharaan dan penertiban 4. Melaksanakan pendataan dan penyuluhan. Sedangkan, visi dan misi Dinas Sosial Kota Pekanbaru adalah sebagani berikut : 1. Visi Visi Dinas Sosial Kota Pekanbaru adalah Terwujudnya Kesejahteraan Sosial bagi PMKS yang dilandasi kesetiakawanan Sosial. 2. Misi Misi Dinas Sosial Kota Pekanbaru yaitu sebagai berikut : a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sarana kerja.

5 40 b. Meningkatkan dan memberdayakan PMKS/PSKS agar tumbuh dan berkembang dalam sistem masyarakat. c. Meningkatkan keterampilan dan produktivitas tenaga kerja PMKS dan PSKS. d. Meningkatkan pelayanan sosial kepada masyarakat secara optimal melalui Pekerjaan Sosial Masyaraka. e. Menciptakan lapangan kerja melalui kerjasama dunia usaha.

6 Struktur Organisasi Kantor Dinas Sosial Kota Pekanbaru Kepala Dinas Sekretaris Bagian Kepegawaian Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Penyusunan Bidang Pelayanan Bidang Rehabilitas Sosial Bidang Bantuan Sosial Bidang Pemakaman Kesejahteraan Anak Nakal Korban Bencana Registrasi Pemberdayaan Penyandang Cacat Ham dan Pahlawan Pemeliharaan Lembaga Penyuluhan Sosial Tuna Sosial Pengawasan Dana Pengendalian Pemakaman

7 Uraian Tugas Pokok Dan Fungsi 1. Kepala Dinas Pemimpin serta penanggung jawab yang secara keseluruhan di semua bagian atau bidang, memberikan motivasi, semangat, pembinaan, pengawasan, serta kebijaksanaan kepada semua seksi supaya terbentuknya kerjasama yang efisien dalam team dan tercapainya tujuan kerja. 2. Sub Bagian Umum a. Merumuskan dan melaksanakan pengelolaan dan pembinaan kepegawaian, tata usaha, serta kearsipan berdasarkan perundangundangan yangberlaku. b. Menyusun program kerja dan membuat laporan tahunan. c. Merumuskan dan melaksanakan kegiatan penghimpunan dan sosialisasi peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis yang berhubungan dengan bidang kepegawaian. d. Merumuskan dan melaksanakan kegiatan dan dokumentasi serta pengelolan data dan imformasi yang berhubungan dengan bidang kepegawaian. 3. Bidang Pelayanan dan Pemberdayaan Sosial a. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan pembinaan dan pengendalian serta pelayanan kesejahteraan sosial, lanjut usia, dan bimbingan keluarga miskin. b. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan inventarisasi data penyandang masalah kesejahteraan sosial.

8 43 c. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan kerjasama dengan unit lain. 4. Bidang Rehabilitasi Sosial a. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan dan bimbingan dibidang rehabilitas sosial. b. Merumuskan pelaksanaan pembinaan lanjut, pelayanan sosial, pemberdayaan penyandang cacat dan anak terlantar. c. Merumuskan pelaksanaan petunjuk teknis pelaksanaan tugas. 5. Bidang Bantuan Sosial a. Merumuskan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program bantuan sosial, advokasi sosial dan perlindungan sosial. b. Membina dan merumuskan pembinaan, pemberian bantuan dan perlindungan sosial terhadap korban bencana alam, kerusuhan masa dan tindak kekerasan. c. Merumuskan penanaman nilai-nilai kepahlawanan dan printis kemerdekaan kepada generasi muda. d. Merumuskan pengumpulan dana bantuan sosial. 6. Bidang Pemakaman a. Merumuskan penyelenggaraan pendaftaran dan pencatatan penggunaan pemakaman dalam rangka penguatan retribusi. b. Merumuskan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan penggunaan pemakaman dalam rangka efektivitas dan efisiensi pemakaman.

9 44 c. Mengkoordinasikan pemeliharaan dan penertiban taman pemakaman milik pemerintah, swasta dan masyarakat. 4.5 Bagian/Unit Kerja Kantor Dinas Sosial Kota Pekanbaru Susunan organisasi Kantor Dinas Sosial Kota Pekanbaru terdiri dari: 1. Kepala Dinas : Dra. Hj. Husnimar Abdullah 2. Sekretaris : Dra. Yusri 3. Sub Bagian Umum : M.Zainuddin, S.Sos Terbagi 2 Sub bagian a. Sub Bagian Keuangan : Supriati, S.Sos b. Sub Bagian Penyusunan Program : Martini S.Sos 4. Bidang Pelayanan dan Pemberdayaan Sosial : M.Fardamsyah. SH a. Kesejahteraan Anak Dan Lansia b. Pemberdayaan Keluarga Miskin c. Lembaga Dan Penyuluhan Sosial : Rusli M. Noor, S.Sos : Rusli, SmHk : Heni Munizar 5. Bidang Rehabilitasi Sosial : Elifarsyah, SH. a. Rehabilitasi Anak Nakal : Yan Edi Friadi, SE b. Rehabilitasi Penyandang Cacat : Hj. Masfiani, S.Sos c. Rehabilitasi Tuna Sosial : Heryani, SST 6. Bidang Bantuan Sosial : Hj. Netti Ennita. SH a. Bantuan Sosial dan Korban Bencana : Firdaus, SE b. Ham, Pahlawan dan Kemerdekaan : Hj Nurliati, SH c. Pengendalian dan Pengawasan : Drs.M.Syawal Elfiri

10 45 7. Bidang Pemakaman : Fadlan Fuad Daulay,Ap.M.Si a. Registrasi, Penyiapan Lahan : Basri, S.Sos b. Pemeliharaan dan Pemakaman : Elinawati, S.Sos c. Pengendalian Pemakaman : Dra. Abriati Nawawi