BAB I P E N D A H U L U A N

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I P E N D A H U L U A N"

Transkripsi

1 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia. 1 Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. 2 Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana dimaksud disusun dalam jangka waktu tertentu adalah meliputi : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Pemerintah Kota Bandung telah memiliki Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun , yang pada akhir tahun 2014, merupakan akhir dari evaluasi pencapaian visi, misi dan program Walikota Bandung periode termaksud. (Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahap Kedua). Dengan tetap berpedoman kepada Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun , maka untuk 1 Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 Angka 7. 2 Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Pasal 1 Angka 8. 1

2 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa kesinambungan pelaksanaan Pembangunan Daerah serta berkelanjutan, Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor : 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode (Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahap yang Ketiga). Selanjutnya sebagaimana tercantum dalam Pasal 84 Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, RPJMD yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota menjadi pedoman penetapan Renstra SKPD dan penyusunan RKPD, serta digunakan sebagai instrumen evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah. Rencana Strategis BKBPM (Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat) Kota Bandung yang disingkat dengan Renstra BKBPM adalah merupakan dokumen perencanaan yang ada pada BKBPM (Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat) Kota Bandung untuk periode 5 (lima) tahun yakni Tahun Renstra BKBPM antara lain memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang disusun sesuai tugas dan fungsi BKBPM serta berpedoman kepada RPJM Daerah Kota Bandung dan bersifat indikatif. Fungsi Renstra BKBPM dalam penyelenggaraan pembangunan daerah adalah sebagai pedoman untuk bahan perencanaan yang lebih terarah sesuai tugas pokok dan fungsi BKBPM sebagai lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Bandung yang melaksanakan urusan wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri serta Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka mencapai Visi dan Misi Kepala Daerah. Renstra BKBPM (Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat) Kota Bandung memuat gambaran keadaan yang ingin dicapai dalam melaksanakan tugas yang diformulasikan dalam bentuk pernyataan visi, misi hingga strategi yang akan dijalankan selama kurun waktu 5 tahun kedepan ( ). 2

3 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa Penyusunan Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung Tahun pada dasarnya dilatarbelakangi oleh keinginan untuk menjalankan amanat yang ditetapkan, dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional serta untuk turut mendukung suksesnya pencapaian sasaran pembangunan daerah Kota Bandung serta dalam rangka menyesuaikan terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM Daerah) Kota Bandung Tahun , yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor : 03 Tahun BKBPM (Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat) Kota Bandung telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 04 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah. BKBPM Kota Bandung juga telah mempunyai Tugas Pokok Fungsi serta Uraian Tugas berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 295 Tahun 2013 tentangtugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas Dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa Dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung. Bidang Penanggulangan Kemiskinan merupakan struktur organisasi didalam BKBPM yang baru terbentuk pada tanggal 1 April 2013, oleh sebab itu belum terdapat data capaian kinerja selama tahun , sebagai kelengkapan penyusunan RENSTRA. Namun dalam implementasinya BKBPM senantiasa berkoordinasi dengan BAPPEDA selaku Ketua TKPK Kota Bandung dalam rangka pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan. Bidang Penanggulangan Kemiskinan sebagai bagian dalam pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan akan disusun rencana capaian target kinerja selama 5 (lima) tahun mendatang ( ). Selanjutnya dalam rangka melaksanakan tugas pokok sesuai dengan fungsi yang dimiliki Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung, maka disusunlah Renstra 3

4 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa sebagai satu bagian yang utuh dari manajemen kerja di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Proses penyusunan Renstra BKBPM disusun dengan tahapan antara lain, persiapan penyusunan Renstra, penyusunan rancangan Renstra, penyusunan rancangan akhir Renstra SKPD dan penetapan Renstra.Persiapan sebagaimana dimaksud dalam meliputi penyusunan rancangan keputusan kepala daerah tentang pembentukan tim penyusun Renstra SKPD, orientasi mengenai Renstra SKPD, penyusunan agenda kerja tim penyusun Renstra SKPD dan penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah. Perumusan rancangan Renstra SKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 huruf a Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, untuk kabupaten/kota mencakup: 1. Pengolahan data dan informasi; 2. Analisis gambaran pelayanan SKPD kabupaten/kota; 3. Review renstra kementerian/lembaga dan renstra SKPD provinsi; 4. Penelaahan rtrw kabupaten/kota; 5. Analisis terhadap dokumen hasil kajian lingkungan hidup strategis (klhs) sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD kabupaten/kota; 6. Perumusan isu-isu strategis; 7. Perumusan visi dan misi SKPD kabupaten/kota; 8. Perumusan tujuan pelayanan jangka menengah SKPD kabupaten/kota; 9. Perumusan sasaran pelayanan jangka menengah SKPD kabupaten/kota; 10. Mempelajari surat edaran bupati/walikota perihal penyusunan rancangan renstra SKPD kabupaten/kota beserta lampirannya, yaitu rancangan awal RPJMD Kabupaten/Kota yang memuat indikator keluaran program dan pagu per-skpd kabupaten/kota; 11. Perumusan strategi dan kebijakan jangka menengah SKPD kabupaten/kota, guna mencapai target kinerja program prioritas RPJMD kabupaten/kota yang menjadi tugas dan fungsi SKPD kabupaten/kota; 4

5 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa 12. Perumusan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif selama 5 (lima) tahun, termasuk lokasi kegiatan; 13. Perumusan indikator kinerja SKPD kabupaten/kota yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD kabupaten/kota; dan 14. Pelaksanaan forum SKPD kabupaten/kota. Pada tahap Penyusunan Rancangan Akhir Renstra SKPD merupakan penyempurnaan rancangan Renstra SKPD, yang berpedoman pada RPJMD yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84 Permendagri termaksud.penyempurnaan rancangan Renstra SKPD bertujuan untuk mempertajam visi dan misi serta menyelaraskan tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD yang ditetapkan dalam RPJMD. Pada tahap Rancangan akhir Renstra SKPD disampaikan kepala BKBPM kepada kepala Bappeda untuk memperoleh pengesahan Kepala Daerah. Rancangan akhir Renstra SKPD diverifikasi akhir oleh Bappeda. Verifikasi akhir sebagaimana dimaksud harus dapat menjamin kesesuaian visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan BKBPM dengan RPJMD, dan keterpaduan dengan rancangan akhir Renstra SKPD lainnya. Selanjutnya Bappeda menghimpun seluruh rancangan akhir Renstra SKPD yang telah diteliti melalui verifikasi akhir, untuk diajukan kepada Kepala Daerah guna memperoleh pengesahan dan ditetapkan dengan keputusan Kepala Daerah. Berdasarkan Keputusan Kepala Daerah tentang pengesahan Renstra SKPD, Kepala SKPD menetapkan Renstra SKPD menjadi pedoman unit kerja di lingkungan SKPD dalam menyusun rancangan Renja SKPD. 3 Pengesahan rancangan akhir Renstra SKPD dengan keputusan Kepala Daerah, paling lama 1 (satu) bulan setelah Peraturan Daerah tentang RPJMD ditetapkan. 4 Penetapan Renstra SKPD oleh kepala SKPD paling 3 Pasal 97 Ayat 6 Permendagri Nomor 54 Tahun Pasal 97 Ayat 7 Permendagri Nomor 54 Tahun

6 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa lama 7 (tujuh) hari setelah Renstra SKPD disahkan oleh Kepala Daerah. 5 Bagan alir Proses penyusunan Renstra SKPD dapat secara rinci pada gambar berikut: Gambar 1 Bagan Alir Penyusunan Renstra SKPD Kabupaten/Kota 6 PENYUSUNAN RANCANGAN RENSTRA SKPD PENYUSUNAN RANCANGAN AKHIR PENETAPAN PENYUSUNAN RPJMD SE KDH ttg Penyusunan Rancangan Renstra-SKPD dilampiri dengan indikator keluaran program dan PAGU per SKPD Tidak sesuai Verifikasi sesuai Rancangan Renstra SKPD dgn Rancangan Awal RPJMD Penyusunan Rancangan RPJMD Perumusan Rancangan Akhir RPJMD sesuai Penetapan Renstra- SKPD Penyesuaian Rancangan Renstra-SKPD berdasarkan hasil verifikasi Pelaksanaan Musrenbang RPJMD PERDA ttg RPJMD Verifikasi Rancangan Akhir Renstra SKPD Tidak sesuai Renstra-KL dan Renstra-KL SKPD Kabupaten/ dan Renstra Prov Kabupaten/ Kota Kota Perumusan visi dan misi SKPD Perumusan Strategi dan kebijakan Rancangan Renstra-SKPD Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD kepada Bappeda Penyempurnaan Rancangan Renstra-SKPD RENSTRA- SKPD Persiapan Penyusunan Renstra-SKPD Penelaahan RTRW Penelaahan KLHS Perumusan Isu-isu strategis berdasarkan tusi Perumusan Tujuan Perumusan sasaran Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif berdasarkan rencana program prioritas RPJMD Rancangan Renstra-SKPD Rancangan Akhir Renstra SKPD Analisis Gambaran pelayanan SKPD SPM Perumusan indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Pendahuluan Gambaran pelayanan SKPD isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD. Pengolahan data dan informasi Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Pasal 137 ayat (1) disebutkan bahwa SKPD menyusun Renja-SKPD. Rancangan Renja-SKPD disusun dengan mengacu pada rancangan awal RKPD, Renstra-SKPD, hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan periode sebelumnya, masalah yang dihadapi, dan usulan program serta kegiatan yang berasal dari masyarakat. 7 Rencana kerja-satuan Kerja Perangkat Daerah atau disebut Renja-SKPD adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. 8 Rancangan Renja-BKBPM memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong 5 Pasal 97 Ayat 8 Permendagri Nomor 54 Tahun Bagan Alir Penyusunan Renstra SKPD Kabupaten/Kota juga dapat dilihat pada Lampiran IV Permendagri Nomor 54 Tahun Pasal 139 Permendagri Nomor 54 Tahun Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Pasal 1 Angka 8. 6

7 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa partisipasi masyarakat sesuai tugas pokok dan fungsi BKBPM. Program dan kegiatan meliputi program dan kegiatan yang sedang berjalan, kegiatan alternatif atau baru, indikator kinerja, dan kelompok sasaran yang menjadi bahan utama RKPD, serta menunjukkan prakiraan maju. 9 Tahapan perumusan rancangan renja SKPD mencakup: 10 a. Persiapan penyusunan rancangan renja SKPD kabupaten/kota; b. Pengolahan data dan informasi; c. Analisis gambaran pelayanan SKPD kabupaten/kota; d. Mereview hasil evaluasi renja SKPD tahun lalu berdasarkan renstra SKPD kabupaten/kota; e. Penentuan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD kabupaten/kota; f. Penelaahan rancangan awal rkpd kabupaten/kota; g. Perumusan tujuan dan sasaran; h. Penelaahan usulan masyarakat; dan i. Perumusan kegiatan prioritas. Selanjutnya Rancangan Renja SKPD kabupaten/kota dibahas dalam forum SKPD kabupaten/kota. 11 Rancangan Renja SKPD kabupaten/kota ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Keputusan Walikota dan Penetapan Keputusan Bupati/Keputusan Walikota paling lambat 2 (dua) minggu setelah RKPD kabupaten/kota ditetapkan. 12 Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa seluruh tahapan dan proses penyusunan Renstra BKBPM materinya harus berkesinambungan dan sinergis dengan Renja BKBPM serta RPJMD Kota Bandung sesuai dengan Tupoksi BKBPM, sebagaimana dapat terlihat pada gambar Bagan Alur proses penyusunan Renstra sebelumnya. Rencana Strategis (Renstra) BKBPM Tahun harus disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD serta berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif. Selain itu, 9 Lihat Pasal 140 Permendagri Nomor 54 Tahun Pasal 142 Ayat (2) Permendagri Nomor 54 Tahun Pasal 144 Ayat (2) Permendagri Nomor 54 Tahun Pasal 154 Permendagri Nomor 54 Tahun

8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa RKPDsebagai rencana kerja tahunan juga wajib mengacu dan berpedoman pada RPJMD Kota Bandung Tahun Landasan Hukum Beberapa aturan yang terkait serta pedoman yang dijadikan acuan dalam rangka penyusunan, perencanaan dan penganggaran SKPD serta penyusunan Renstra BKBPM antara lain undangundang, peraturan pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan yang terdapat pada BKBPM, dapat dirinci sebagai berikut: A. Aturan Umum terkait Penyusunan RENSTRA BKBPM : 1. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125, tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4844); 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembar Negara RI Nomor 4438); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun ; 4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik; 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 8

9 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa 7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Penyusunan Standar Pelayanan Minimal; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tetang Tatacara Pengendalia dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tatacara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 06 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 16. Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 17. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun ; 9

10 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa 18. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia ; 19. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pembangunan yang Berkeadilan; 20. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2010, Nomor 0199/M PPN/04/2010, Nomor PMK 95/PMK.07/2010 tentang Penyelarasan RPJM Daerah dengan RPJM Nasional ; 21. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 23. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat No 06 Tahun 2009 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah; 24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang PerubahanPeraturan Daerah ProvinsiJawa Barat Nomor 9 tahun 2008 tentang RPJPD Provinsi Jawa Barat Tahun (Lembar Daerah ProvinsiJawa Barat Tahun 2010 Nomor 24 Seri E); 25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun tanggal 10 Desember 2013 (Lembar Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 Nomor 25 Seri E); 26. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 10 Tahun 1989 tentang Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung; 10

11 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa 27. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 02 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2006; 28. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2006 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 29. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintah Daerah Kota Bandung; 30. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2009; 31. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun ; 32. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun ; 33. Peraturan Walikota Bandung No 121 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta Pedoman dan Tata Cara Musyawarah Perencanaan Pembangunan. B. Aturan yang terkait dengan Tugas Pokok Fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor : 17 Tahun 2013; 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan International Covenant On Economic, Social 11

12 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa and Cultural Rights Kovenan Internasional tentang Hak- Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya) 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan International Convenant On Civil and Politic Right (Konvenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik); 4. Undang-Undang Pemilu UU No. 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden; 5. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika; 6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik; 7. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; 8. Undang-Undang 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial; 9. Peraturan Pemerintah Nomor : 61 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemantauan, Pelaporan Dan Evaluasi Perkembangan Politik Di Daerah; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan kepada Partai Politik; 11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2007 Tentang Badan Narkotika Nasional, Badan Narkotika Provinsi, dan Badan Narkotika Kabupaten/Kota; 12. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2009 tentang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan; 13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2010 Tentang Badan Intelijen Negara; 14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan; 12

13 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa 15. Instruksi Presiden RI Nomor 2 Tahun 2013 tentang Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri; 16. Permendagri Nomor 42 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor11 Tahun 2006 tentang Komunitas Intelijen Daerah sebagaimana diubah dengan Permendagri Nomor 16 Tahun 2011; 18. Permendagri No. 12 Tahun 2006 tentang Kewaspadaan Dini Masyarakat di Daerah; 19. Permendagri No. 34 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pembauran Kebangsaan di Daerah; 20. Peraturan Bersama Menteri Agama dan Mendagri Nomor 9 Tahun 2006 dan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pembentukan Forum Kerukunan Umat Beragama di Provinsi, Kota dan Kabupaten; 21. Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor : 9 Tahun 2006 dan Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadat; 22. Permendagri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Penataan Lembaga Kemasyarakatan; 23. Permendagri Nomor 7 Tahun 2007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat; 24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2007 tentang Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa/Kelurahan; 25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS dan PemberdayaanMasyarakat dalam rangka Penanggulangan HIV dan AIDS di Daerah; 13

14 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa 26. Permendagri Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pedoman Fasilitasi Organisasi Kemasyarakatan Bidang Kebudayaan, Kraton dan Lembaga Adat dalam Pelestarian dan Pengembangan Budaya Daerah; 27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota; 28. Permendagri No. 44 Tahun 2009 tentang Pedoman Kerja Sama Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah dengan Organisasi Kemasyarakatan dan Lembaga Nirlaba Lainnya dalam Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri; 29. Permendagri No. 36 Tahun 2010 tentang Pedoman Fasilitasi Penyelenggaraan Pendidikan Politik; 30. Permendagri Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Teknologi Tepat Guna; 31. Permendagri Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Dalam Membantu Meningkatkan dan Mewujudkan Tertib Administrasi Kependudukan; 32. Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa dan Kelurahan; 33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan Perlombaan Desa dan Kelurahan; 34. Permendagri Nomor 54 tahun 2007 tentang Pedoman Pembentukan Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Pos Pelayanan Terpadu; 35. Permendagri Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota; 14

15 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa 36. Permendagri Nomor : 19 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pengintegrasian Layanan Dasar di POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU); 37. Permendagri Nomor 64 Tahun 2011 tentang Pedoman Penerbitan Rekomendasi Penelitian; 38. Permendagri Nomor 33 tahun 2012 Tentang Pedoman Pendaftaran Organisasi Kemasyarakatan Di lingkungan Kementerian Dalam Negeri; 39. Permendagri Nomor 71 Tahun 2012 tentang Pedoman Pendidikan Wawasan Kebangsaan; 40. Permendagri Nomor 21 Tahun 2013 tentang Fasilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika; 41. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga; 42. Kep. Bersama Menkeu, Mendagri, Menkop & UKM serta Gubernur BI No /KMK.010/2009 ; No A Thn.2009 ; No. 01/SKB/M.KUKM/IX/2009 ; No. 11/43A/Kep.GBI/2009. tentang Strategi Pengembangan Lembaga Keu.Mikro; 43. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor 42 Tahun 2009; Nomor 40 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelestarian Kebudayaan; 44. Keputusan Bersama Menteri Agama, Jaksa Agung dan Mendagri Nomor : 3 Tahun 2008, Nomor : KEP- 033/A/JA/6/2008 dan Nomor : 199 Tahun 2008 tentang Peringatan dan Perintah Kepada Penganut, Anggota dan/atau Anggota Pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) dan Warga Masyarakat; 45. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 02 Tahun 2013 tentang Lembaga Kemasyarakaratan Kelurahan; 46. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 04 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota 15

16 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa Bandung Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah; 47. Peraturan Walikota Bandung Nomor : 289 Tahun 2012 tentang Komunitas Intelejen Daerah (KOMINDA) Kota Bandung; 48. Peraturan Walikota Bandung Nomor 295 Tahun 2013 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas Dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa Dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung; 49. Keputusan Walikota Bandung Nomor /Kep.040.Bappeda/2010 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Bandung Maksud dan Tujuan Maksud Penyusunan Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung, dimaksudkan untuk menyediakan tolok ukur pelaksanaan strategi pembangunan Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung sehingga dapat secara konsekuen dan konsisten menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan tugas pokok fungsi dan kewenangan BKBPM yang mengacu pada RPJMD Kota Bandung Tujuan Tujuan Penyusunan Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandungantara lain: 1. Menjadi bahan pedoman bagi BKBPM dalam menyusun Rencana Kerja Tahunan (Program dan Kegiatan pada setiap Tahun selama ). 2. Memberikan arah dan pedoman bagi semua personil dalam melaksanakan tugasnya untuk menentukan prioritas-prioritas di bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, Pemberdayaan Masyarakat dan Penanggulangan Kemiskinan, sehingga tujuan 16

17 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa program dan sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurun waktu dapat tercapai; 3. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait, monitoring, analisis, evaluasi kegiatan baik secara internal maupun eksternal; 4. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan (stakeholders) tentang rencana pembangunan tahunan selama lima tahun kedepan (2013 sampai 2018); 5. Sebagai bahan dan tolok ukur dalam penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota tahunan (2013 sampai 2018) dan akhir masa jabatan terutama dalam pelaksanaan tugas urusan pemerintahan yang dilaksanakan oleh BKBPM Sistematika Penulisan Sistematika naskah Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung disusun, sebagaiberikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra BKBPM, fungsi Renstra BKBPM dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra BKBPM, keterkaitan Renstra BKBPM dengan RPJMD, Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra provinsi/kabupaten/kota, dan dengan Renja BKBPM. BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD Bab ini berisi memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) BKBPM dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki BKBPM dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra BKBPM periode sebelumnya, 17

18 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa mengemukakan capaian program prioritas BKBPM yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra BKBPM ini. BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Bab ini memuat identifikasi permasalahan-permasalahan pelayanan pada BKBPM beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya, Tugas pokok dan fungsi BKBPM yang terkait dengan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih. Faktor Penghambat dan faktor pendorong dari pelayanan BKBPM yang dapat mempengaruhi pencapaian visi misi Kepala Daerah inila yang dijadikan sebagai bahan isu strategis. Bab ini juga membahas telaahan renstra terkait dengan faktor penghambat dan pendorong yang dapat mempengaruhi permasalahan pelayanan pada BKBPM, ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Kementrian/Lembaga yang terkait, Renstra Provinsi Jawa Barat (dengan SKPD terkait) dan Renstra Kota, kemudian ditinjau dari implikasi Rencana Tata Ruang dan Rencana Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI KEBIJAKAN Bab ini Pada bagian ini dikemukakan Visi dan Misi BKBPM, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BKBPM,serta strategi dan kebijakan BKBPM. BAB V RENCANA PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Bab ini berisikan uraian mengenai rencana program kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif yang berkaitan dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung. BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 18

19 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa Bab ini berisi uraian mengenai indikator kinerja BKBPM yang mengacu secara langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai oleh BKBPM dalam 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. BAB VII PENUTUP Bab terakhir ini memuat pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan dokumen RPJMD Tahun

20 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas Pokok Fungsi Dan Struktur Organisasi Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 295 Tahun 2013 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung adalah sebagai berikut: A. KEPALA BADAN 1. Tugas Pokok : Memimpin, mengatur, merumuskan, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis lingkup bina ideologi dan wawasan kebangsaan, penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kewenangannya. 2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Badan mempunyai fungsi : a. Merumuskan kebijakan di bidang bina ideologi dan wawasan kebangsaan, penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayananan umum bidang kesekretariatan, bina ideologi dan wawasan kebangsaan, penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat; c. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang kesekretariatan, bina ideologi dan wawasan kebangsaan, penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya; dan e. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan Badan. 3. Uraian Tugas Kepala Badan adalah sebagai berikut: 20

21 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa a. Menyusun rencana program Badan berdasarkan kebijakan umum daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Membagi tugas dan mengarahkan sasaran kebijakan kepada bawahan sesuai program yang telah ditetapkan agar pekerjaan berjalan lancar; c. Membina bawahan di lingkungan Badan dengan cara memberikan reward and punishment untuk meningkatkan produktivitas kerja; d. Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan operasional dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program, sasaran ketentuan perundangan agar diperoleh hasil yang maksimal; e. Merumuskan kebijakan daerah bidang bina ideologi dan wawasan kebangsaan, bidang penanggulangan kemiskinan dan bidang pemberdayaan masyarakat; f. Memantau, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan bina ideologi dan wawasan kebangsaan, penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat; g. Menyelenggarakan monitoring dan pembinaan pelaksanaan penataan organisasi, kelembagaan dan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur lingkup Badan; h. Menyelenggarakan monitoring dan pembinaan pelaksanaan produk hukum lingkup bina ideologi dan wawasan kebangsaan, penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat; i. Menyelenggarakan monitoring dan pembinaan pelaksanaan bina ideologi dan wawasan kebangsaan, penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat; j. Melakukan hubungan kerja fungsional dengan SKPD, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat; k. Menyusun Laporan pelaksanaan kebijakan di bidang bina ideologi dan wawasan kebangsaan, penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat sebagai bahan pertanggungjawaban kepada atasan ; dan l. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan perintah atasan. 21

22 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa B. SEKRETARIS 1. Tugas Pokok : Melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam memimpin, membina, mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan dan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengelolaan umum dan kepegawaian, pengkoordinasian penyusunan program dan anggaran, pengelolaan keuangan serta pengkoordinasian tugas-tugas Bidang. 2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sekretaris mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan program dan rencana Badan; b. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan pelaporan kegiatan Badan; c. Pelaksanaan pengkoordinasian pengelolaan dan pelayanan administrasi kesekretariatan Badan yang meliputi administrasi umum dan kepegawaian, program dan keuangan; d. Pelaksanaan pengkoordinasian penyelenggaraan tugastugas Bidang; dan e. Pembinaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan kesekretariatan. 3. Uraian Tugas Sekretaris adalah sebagai berikut: a. Menyusun program dan rencana kerja kesekretariatan berdasarkan kebijakan operasional Badan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Menyusun rumusan kebijakan administratif kesekretariatan Badan; c. Menyelenggarakan pembinaan dan pengkoordinasian pengelolaan umum dan kepegawaian; d. Melaksanakan pengkoordinasian penyusunan program, rencana kerja, pelaporan penyelenggaraan tugas-tugas Bidang; e. Menyelenggarakan pembinaan dan pengkoordinasian pengelolaan keuangan; f. Menyelenggarakan pengkoordinasian, pengelolaan pendokumentasian peraturan perundang-undangan, 22

23 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa pengelolaan perpustakaan, protokol dan hubungan masyarakat; g. Menyelenggarakan penyusunan bahan perumusan dan penetapan Rencana Strategis, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) dan Informasi Penyelenggaraan Daerah (IPPD) Badan; h. Menyelenggarakan pembinaan jabatan fungsional; i. Membuat telaahan staf sebagai bahan perumusan kebijakan kesekretariatan; j. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas kesekretariatan sebagai bahan pertanggungjawaban kepada atasan; k. Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya; C. SUB BAGIAN KEUANGAN DAN PROGRAM 1. Tugas Pokok : Melaksanakan sebagian tugas pokok Sekretaris lingkup keuangan dan program. 2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai fungsi : a. Pengkoordinasian penyiapan bahan penyusunan rencana keuangan dan program kegiatan Badan; b. Pelaksanaan penyusunan program dan rencana kerja Badan; c. Pelaksanaan penyusunan bahan pedoman teknis operasional pelaksanaan urusan dan kebijakan di bidang bina ideologi dan wawasan kebangsaan, penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat; d. Pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan urusan pemerintahan, program dan kebijakan di bidang bina ideologi dan wawasan kebangsaan, penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat; e. Pengkoordinasian penyiapan bahan dan penyusunan laporan pelaksanaan tugas, program dan kegiatan Badan; 23

24 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa f. Pengkoordinasian penyiapan bahan dan penyusunan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan dan kebijakan di bidang bina ideologi dan wawasan kebangsaan, penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat; g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup kegiatan Sub Bagian Keuangan dan Program; 3. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Menyusun program dan rencana kerja di bidang program sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Melaksanakan penyimpanan dan pengelolaan data dan sistem informasi bidang bina ideologi dan wawasan kebangsaan, penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat; c. Melaksanakan fasilitasi penyiapan bahan dan pengkoordinasian penyusunan program dan rencana kegiatan Badan; d. Melaksanakan fasilitasi, pengkoordinasian dan penyusunan rencana strategis Badan; e. Menyusun dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan penyusunan program; f. Melaksanakan fasilitasi pengkoordinasian dan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) dan Informasi Penyelenggaraan Daerah (IPPD) Badan; g. Melaksanakan fasilitasi dan penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang bina ideologi dan wawasan kebangsaan, penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat; h. Menganalisa data untuk bahan penyusunan rancangan anggaran pelaksanaan program dan kegiatan Badan; i. Membuat telaahan staf sebagai bahan kajian kebijakan di bidang administrasi program; j. Melakukan hubungan kerja fungsional dengan SKPD, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat; 24

25 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa k. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan Badan; l. Melaksanakan fasilitasi, pengkordinasian dan penyusunan laporan pelaksanaan program, kegiatan, kebijakan dan urusan pemerintah di bidang bina ideologi dan wawasan kebangsaan, penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat; m. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan n. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan aturan sesuai tugas dan fungsinya. D. SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN 1. Tugas Pokok : Melaksanakan sebagian tugas pokok Sekretaris lingkup administrasi umum dan kepegawaian. 2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana dan program lingkup administrasi umum dan kepegawaian; b. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan Badan, penyelenggaraan kerumahtanggaan Badan dan pengelolaan perlengkapan; c. Pelaksanaan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan, penyiapan dan penyimpanan data kepegawaian, penyiapan bahan usulan mutasi, cuti, disiplin, pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai; dan d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup administrasi umum dan kepegawaian. 3. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan di bidang umum dan kepegawaian sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Menyusun rencana dan program kerja operasional kegiatan administrasi umum dan administrasi kepegawaian; 25

26 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa c. Melaksanakan pengelolaan dan penyiapan bahan pembinaan dokumentasi dan kearsipan di lingkungan Badan; d. Melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat-surat, naskah Badan dan pengelolaan dokumentasi serta kearsipan; e. Menyiapkan bahan dan pemeriksaan penulisan tata naskah badan; f. Melaksanakan pelayanan keprotokolan dan rapat-rapat Badan; g. Melaksanakan pengurusan kerumahtanggaan, keamanan, ketertiban dan kebersihan kantor; h. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan lingkungan kantor, gedung kantor, kendaraan dan aset lainnya; i. Menyusun administrasi dan penyiapan rencana kebutuhan sarana dan prasarana perlengkapan Badan; j. Melaksanakan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, inventarisasi dan pencatatan perlengkapan; k. Melaksanakan pengelolaan perpustakaan dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan; l. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pemeliharaan data serta dokumentasi kepegawaian; m. Menyusun dan menyiapkan rencana kebutuhan formasi dan mutasi pegawai; n. Menyusun dan menyiapkan bahan administrasi kepegawaian yang meliputi kenaikan pangkat, gaji berkala, pensiun, kartu pegawai, karis/karsu, taspen, askes, hukuman disiplin dan pemberian penghargaan serta peningkatan kesejahteraan pegawai; o. Menyusun dan menyiapkan pegawai untuk mengikuti pendidikan/pelatihan struktural, teknis dan fungsional serta ujian dinas; p. Melaksanakan fasilitasi pembinaan umum kepegawaian dan pengembangan karier serta disiplin pegawai; q. Menyusun dan menyiapkan pengurusan administrasi pensiun dan cuti pegawai; 26

27 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa r. Melaksanakan pengkoordinasian penyusunan administrasi Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) dan Daftar Urut Kepangkatan (DUK); s. Membuat telaahan staf sebagai bahan kebijakan di bidang administrasi umum dan kepegawaian; t. Melakukan hubungan kerja fungsional dengan SKPD, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat; u. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ; dan v. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya. E. BIDANG IDEOLOGI DAN WAWASAN KEBANGSAAN 1. Tugas Pokok : Melaksanakan Sebagian tugas Kepala Badan Lingkup Ideologi dan Wawasan Kebangsaan. 2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana dan program Lingkup Kewaspadaan dan ketahanan nasional serta pembinaan politik dan pemilu; b. Penyusunan petunjuk teknis operasional lingkup kewaspadaan dan ketahanan nasional serta pembinaan politik dan pemilu; c. Pelaksanaan lingkup kewaspadaan dan ketahanan nasional serta pembinaan politik dan pemilu d. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup kewaspadaan dan ketahanan nasional serta pembinaan politik dan pemilu. 3. Kepala Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Menyusun rencana dan program di bidang Ideologi dan wawasan kebangsaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Menjelaskan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat di laksanakan secara efektif dan efisien; 27

28 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa c. Mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang kewaspadaan dan ketahanan nasional serta pembinaan politik dan pemilu; d. Mengkaji dan mengoreksi bahan pedoman pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup kewaspadaan dan ketahanan nasional serta pembinaan politik dan pemilu; e. Mengkaji bahan kebijakan pembinaan, monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan di bidang ideologi dan wawasan kebangsaan; f. Membuat telaahan staf sebagai bahan perumusan kebijakan bidang ideologi dan wawasan kebangsaan ; g. Melakukan hubungan kerja fungsional dengan SKPD, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat; h. Melaksanakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sebagai bahan pertanggung jawaban kepada atasan ; dan i. Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. F. KEPALA SUB BIDANG KEWASPADAAN DAN KETAHANAN NASIONAL 1. Tugas Pokok : Melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Bina Ideologi dan Kebangsaan lingkup kewaspadaan dan ketahanan nasional 2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Sub Bidang Kewaspadaan dan Ketahanan Nasional mempunyai fungsi : a. Penyusunan program dan rencana kerja lingkup kewaspadaan dan ketahanan nasional; b. Penyusunan bahan perencanaan dan petunjuk teknis lingkup kewaspadaan dan ketahanan nasional; c. Pelaksanaan kewaspadaan nasional, toleransi beragama, pemantauan, pencegahan dan penanganan konflik horisontal, fasilitasi komunitas Intelijen daerah (KOMINDA) dan peningkatan nilai luhur budaya bangsa ; dan d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup kewaspadaan dan ketahanan nasional. 28

29 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa 3. Kepala Sub Bidang Kewaspadaan dan Ketahanan Nasional mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Menyusun rencana teknis operasional dan program kerja di bidang kewaspadaan dan ketahanan nasional sebagai pedoman pelaksanaan tugas ; b. Menjelaskan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien ; c. Memeriksa data sebagai bahan penyusunan kebijakan kewaspadaan dan ketahanan nasional; d. Menyusun dan menyiapkan bahan laporan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kewaspadaan dan ketahanan nasional ; e. Menyusun dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan kewaspadaan dan ketahanan nasional ; f. Menganalisa data untuk bahan kajian pengembangan kewaspadaan dan ketahanan nasional g. Melaksanakan kegiatan kewaspadaan nasional, toleransi beragama, pemantauan, pencegahan dan penanganan konflik horisontal,fasilitasi komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA ) dan peningkatan nilai luhur budaya bangsa ; h. Membuat telaahan staff sebagai bahan kajian kebijakan umum di bidang kewaspadaan dan ketahanan Nasional oleh pimpinan; i. Melakukan hubungan kerja fungsional dengan SKPD, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat; j. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program sub Bidang Kewaspadaan dan Ketahanan Nasional sebagai bahan pertanggung jawaban kepada atasan; k. Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 29

30 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa G. KEPALA SUB BIDANG SUB BIDANG PEMBINAAN POLITIK DAN PEMILU 1. Tugas Pokok : Melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Bina Ideologi dan wawasan Kebangsaan lingkup Pembinaan Politik dan Pemilu. 2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Sub Bidang Pembinaan Politik dan PEMILU: a. Penyusunan program dan rencana kerja lingkup Pembinaan Politik dan Pemilu; b. Penyusunan bahan perencanaan dan petunjuk teknis lingkup Pembinaan Politik dan Pemilu; c. Pelaksanaan lingkup Politik dan Pemilu yang,meliputi pembinaan kelembagaan politik, penyusunan database organisasi masyarakat dan partai politik, fasilitasi penyelenggaraan Pemilu dan Pemilukada; dan d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pembinaan Politik dan Pemilu. 3. Kepala Sub Bidang Pembinaan Politik dan PEMILU mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Menyusun rencana teknis operasional dan program kerja di bidang Pembinaan Politik dan Pemilu sebagai pedoman pelaksanaan tugas ; b. Menjelaskan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien ; c. Memeriksa data sebagai bahan penyusunan kebijakan Pembinaan Politik dan Pemilu; d. Menyusun dan menyiapkan bahan laporan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Pembinaan Politik dan Pemilu; e. Menyusun dan menyiapkan bahan kordinasi dan konsultasi pelaksanaan Pembinaan Politik dan Pemilu; f. Menganalisa data untuk bahan kajian pengembangan Pembinaan Politik dan Pemilu; g. Melaksanakan pembinaan kelembagaan polotik, penyusunan database organisasi masyarakat dan partai politik, fasilitasi penyelenggaraan Pemilu dan Pemilukada ; 30

31 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa h. Membuat telaahan staf sebagai bahan kajian kebijakan umum di bidang Pembinaan Politik dan Pemilu oleh pimpinan i. Melakukan hubungan kerja fungsional dengan SKPD, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat; j. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program sub Bagian Pembinaan Politik dan Pemilu sebagai bahan pertanggungjawaban kepada atasan;dan k. Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. H. BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 1. Tugas Pokok : Melaksanakan sebagian tugas kepala Badan Lingkup Pemberdayaan masyarakat. 2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi: a. Penyusunan rencana dan program lingkup kemitraan dan partisipasi, serta pemberdayaan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat ; b. Penyusunan petunjuk teknis operasional kemitraan dan partisipasi, serta pemberdayaan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat; c. Pelaksanaan lingkup kemitraan dan partisipasi, serta pemberdayaan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat; dan d. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup kemitraan dan partisipasi, serta pemberdayaan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat. 3. Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat uraian tugas sebagai berikut: a. Menyusun rencana dan program di bidang Pemberdayaan Masyarakat sebagai pedoman pelaksanaan tugas ; b. Menjelaskan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai denga rencana program yang talah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien. 31

32 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa c. Mengkaji bahan kebijakan teknis lingkup kemitraan dan partisipasi, serta pemberdayaan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat; d. Mengkaji dan mengoreksi bahan pedoman pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkupkemitraan dan pertisipasi, serta pemberdayaan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat; e. Mengkaji bahan bahan kebijakan pembinaan, monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan Bidang Pemberdayaan Masyarakat; f. Membuat telaahan staf sebagai bahan perumusan kebijakan Bidang Pemberdayaan Masyarakat; g. Melakukan hubungan kerja fungsional dengan SKPD, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat; h. Melaksanakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sebagai bahan pertanggungjawaban kepada atasan; dan i. Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. I. SUB BIDANG KEMITRAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT 1. Tugas Pokok : Melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat lingkup Kemitraan dan Partisipasi Masyarakat. 2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Sub Bidang Kemitraan dan Partisipasi Masyarakat mempunyai fungsi : a. Penyusunan program dan rencana kerja lingkup kemitraan dan partisipasi masyarakat; b. Penyusunan bahan perencanaan dan petunjuk teknis lingkup kemitraan dan partisipasi masyarakat; c. Pelaksanaan lingkup partisipasi masyarakat dan pembinaan serta pengolahan data dasar profil kelurahan;dan d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup kemitraan dan partisipasi masyarakat. 32

33 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa 3. Kepala Sub Bidang Kemitraan dan Partisipasi Masyarakat mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. Menyusun rencana teknis operasional dan program kerja bidang kemitraan dan partisipasi masyarakat sebagai pedoman tugas; b. Menjelaskan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program yang telah di tetapkan agar program dapat di laksanakan secara efektif dan efisien; c. Memeriksa data sebagai bahan penyusunan kebijakan kemitraan dan partisipasi masyarakat; d. Menyusun dan menyiapkan bahan laporan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kemitraan dan partisipasi masyarakat; e. Menyusun dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan kmitraandan prtisipasi masyarakat; f. Menganalisa dan untuk bahan kajian kemitraan dan partisipasi masyarakat; g. Melaksanakan partisipasi masyarakat dan pembinaan serta fasilitasi manajemen pembangunan partisipatif serta pengolahan data dasar profil kelurahan; h. Membuat telaahan staf sebagi bahan kajan kebijaka umum di bidang kajian kemitraan dan partisipasi masyarakat oleh pimpinan; i. Melakukan hubungan kerja fungsional dengan SKPD, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Pusat; j. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program Sub Bidang Kajian Kemitraan dan partisipasi masyarakat sebagai bahan pertanggungjawaban kepada atasan; dan k. Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. J. SUB BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI MASYARAKAT. 1. Tugas Pokok : Melaksanakan sebagian tugas pokok kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat lingkup Pemberdayaan Sosial, Budaya dan Ekonomi Masyarakat. 33

34 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa 2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Sosial, Budaya dan Ekonomi Masyarakat mempunyai fungsi : a. Penyusunan program dan rencana kerja lingkup pemberdayaan sosial, Budaya dan ekonomi masyrakat; b. Penyusunan bahan perncanaan dan petunjuk teknis lingkup pembedayaan sosial,budaya dan Ekonomi masyarakat; c. Pelaksanaan pelatihan dasar usaha ekonomi masyarakat,inventarisasi usaha ekonomi masyarakat ; d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaa lingkup pemberdayaan sosial,budaya dan ekonomi masyarakat. 3. Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Sosial, Budaya dan Ekonomi Masyarakat mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. Menyusun rencana teknis operasi dan program keja di sub bidang pemberdayaan sosial, Budaya dan ekonomi masyarakat sebagai pedoman pelaksanaan tugas ; b. Menjelaskan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program yang telah di tetapkan agar program dapat di laksanakan secara efektif dan efisien; c. Memeriksa data sebagai bahan penyusunan kebijakan Pemberdayaan Sosial, Budaya dan Ekonomi Masyarakat; d. Menyusun dan menyiapkan bahan laporan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Pemberdayaan Sosial, Budaya dan Ekonomi Masyarakat; e. Menyusun dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan Pemberdayaan Sosial, Budaya dan Ekonomi Masyarakat; f. Menganalisa data untuk bahan kajian pengembangan Pemberdayaan Sosial, Budaya dan Ekonomi Masyarakat; g. Melaksanakan pelatihan dasar usaha ekonomi masyarakat, inventarisasi usaha ekonomi masyarakat; h. Membuat telaahan staf sebagai bahan kajian kebijakan umum di bidang Pemberdayaan Sosial, Budaya dan Ekonomi Masyarakat oleh pimpinan; 34

35 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa i. Melakukan hubungan kerja fungsional dengan SKPD, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat; j. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program Sub Bidang Pemberdayaan Sosial, Budaya dan Ekonomi Masyarakat sebagai bahan pertanggungjawaban kepada atasan; dan k. Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. K. BIDANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN. 1. Tugas Pokok : Melaksanakan sebagian tugas kepala Badan lingkup penanggulangan kemiskinan. 2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang Penanggulangan Kemiskinan mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana dan program lingkup penanganan kemiskinan dan bina infrastruktur lingkungan; b. Penyusunan petunjuk teknis operasional lingkup penanganan kemiskinan dan bina infrastruktur lingkungan; c. Pelaksanaan lingkup penanganan kemiskinan dan bina infrastruktur lingkungan; dan d. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup penanganan lingkungan dan bina infrastruktur lingkungan. 3. Bidang Penanggulangan Kemiskinan mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. Menyusun rencana dan program di bidang penanggulangan kemiskinan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Menjelaskan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien; c. Mengkaji bahan kebijakan teknis penanganan kemiskinan dan bina infrastruktur lingkungan; d. Mengkaji dan mengoreksi bahan pedoman pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup 35

36 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa penanganan kemiskinan dan bina infrastruktur lingkungan; e. Mengkaji bahan kebijakan pembinaan, monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan di bidang penanggulangan kemiskinan; f. Membuat telaahan staf sebagai bahan perumusan kebijakan bidang penanggulangan kemiskinan; g. Melakukan hubungan kerja fungsional dengan SKPD, Pemerintahan Provinsi dan Pemerintahan Pusat; h. Melaksanakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelporan pelaksanaan tugas sebagai bahan pertanggungjawaban kepada atasan; dan i. Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. L. SUB BIDANG PENANGANAN KEMISKINAN. 1. Tugas Pokok : Melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Penanggulangan Kemiskinan lingkup penanganan kemiskinan. 2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Sub Bidang Penanganan Kemiskinan mempunyai fungsi : a. Penyusunan program dan rencana kerja lingkup penanganan kemiskinan; b. Penyusunan bahan perencanaan dan petunjuk teknis lingkup penanganan kemiskinan; c. Pelaksanaan lingkup penanganan kemiskinan meliputi koordinasi dan fasilitasi peningkatan jangkauan asuransi kesehatan dan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin; d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup penanganan kemiskinan. 3. Kepala Sub Bidang Penanganan Kemiskinan mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. Menyusun rencana teknis operasional dan program kerja di bidang Penanganan Kemiskinan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; 36

37 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa b. Menjelaskan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien; c. Memeriksa data sebagai bahan penyusunan kebijakan Penanganan Kemiskinan; d. Menyusun dan menyiapkan bahan laporan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Penangananan Kemiskinan; e. Menyusun dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan Penanganan Kemiskinan; f. Menganalisa data untuk bahan kajian pengembangan Penanganan Kemiskinan; g. Melaksanakan penanganan kemiskinan meliputi koordinasi dan fasilitasi peningkatan jangkauan asuransi kesehatan dan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin; h. Membuat teaahan staf sebagi bahan kajian kebijakan umum di bidang Penanganan Kemiskinan oleh pimpinan; i. Melakukan hubungan kerja fungsional dengan SKPD, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat; j. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program Sub Bidang Penanganan Kemiskinan sebagai bahan pertanggungjawaban kepada atasan; dan k. Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. M. SUB BIDANG BINA INFRASTRUKTUR LINGKUNGAN 1. Tugas Pokok : Melaksanakan tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Penanggulangan Kemiskinan lingkup Bina Infrastruktur Lingkungan. 2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Sub Bidang Penanganan Kemiskinan mempunyai fungsi : a. Penyusunan program dan rencana kerja lingkup Bina Infrastruktur Lingkungan; b. Penyusunan bahan perencanaan dan petunjuk teknis lingkup Bina Infrastruktur Lingkungan; 37

38 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa c. Pelaksanaan upaya peningkatan kualitas lingkungan dan infrastruktur lingkungan serta pemenuhan akses fisik bagi masyarakat miskin; dan d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Penetapan dan Pembukuan. 3. Kepala Sub Bidang Bina Infrastruktur Lingkungan mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. Menyusun rencana teknis operasional dan program kerja di bidang Bina Infrastruktur Lingkungan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Menjelaskan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien; c. Memeriksa data sebagai bahan penyususnan kebijakan Bina Infrastruktur Lingkungan; d. Menyusun dan menyiapkan bahan laporan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Bina Infrastruktur Lingkungan; e. Menyusun dan menyiapkan bahan koordianasi dan konsultasi pelaksanaan Bina Infrastruktur Lingkungan; f. Menganalisa data untuk bahan kajian Bina Infrastruktur Lingkungan; g. Melaksanakan upaya peningkatan kualitas lingkungan dan Infrastruktur Lingkungan serta pemenuhan akses fisik bagi masyarakat miskin; h. Membuat telaahan staf sebagai bahan kajian kebijakan umum di bidang Bina Infrastruktur Lingkungan oleh pimpinan; i. Melakukan hubungan kerja fungsional dengan SKPD, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat; j. Melaksnakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program Sub Bidang Bina Infrastruktur Lingkungan sebagi bahan pertanggungjawaban kepada atasan; dan k. Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 38

39 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa N. STRUKTUR ORGANISASI Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 04 Tahun 2013, terdiri dari : 1. Kepala Badan 2. Sekretaris Badan yang membawahkan: a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan dan Program; 3. Kepala Bidang : a. Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan yang membawahkan: Sub Bidang Bidang Kewaspadaan Nasional dan Ketahanan Sosial;dan Sub Bidang Pembinaan Politik dan Pemilu; b. Bidang Pemberdayaan Masyarakat yang membawahkan: Sub Bidang Kemitraan dan Partisipasi Masyarakat; dan Sub Bidang Pemberdayaan Sosial, Budaya dan Ekonomi Masyarakat; c. Bidang Penanggulangan Kemiskinan yang membawahkan: Sub Bidang Sub Bidang Penanganan Kemiskinan;dan Sub Bidang Bina Infrastruktur Lingkungan; d. Kelompok Jabatan Fungsional Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung dapat dilihat pada gambar 2, dibawah: 39

40 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa Gambar:2 Bagan Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung Kepala Badan Kelompok Jajaran Fungsional Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sekretaris Sub Bagian Keuangan dan Program Bidang Ideologi dan Wasbang Bidang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Penanggulangan Kemiskinan Sub Bidang Bidang Kewaspadaan Nasional dan Ketahanan Sosial Kemitraan dan Partisipasi Masyarakat Sub Bidang Penanganan Kemiskinan Sub Bidang Pembinaan Politik dan Pemilu Sub Bidang Pemberdayaan Sosial, Budaya dan Ekonomi Masyarakat Sub Bidang Bina Insfrastruktur Lingkungan 40

41 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa 2.2. SUMBER DAYA SKPD Selanjutnya terkait dengan keadaan sumber daya manusia aparatur yang terdapat pada BKBPM Kota Bandung Kondisi Bulan Per 31 Desember 2013, adalah sebagai berikut: Keadaan Pegawai Berdasarkan Esselon Jabatan No Uraian Esselon Esselon Esselon II III IV Staff Jumlah 1 Kepala BKBPM Sekretariat Bidang-Bidang 3 BIWASBANG Pemberdayan Masyarakat (PM) Penanggulangan Kemiskinan (PK) JUMLAH Keadaan Pegawai pada BKBPM berdasarkan Golongan Pangkat (Per 31 Desember 2013) : Golongan/Pangkat I/c II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c ,82 7,04 36,62 1,41 7,04 11,27 8,45-15,49 5,63 2,82 1,41 Prosentase Selanjutnya Kondisi Pegawai pada BKBPM menurut Tingkat Pendidikan yang ditamatkan : Uraian S3 S2 S1 D-1/2/3 SLTA SLTP SD Jumlah Kepala Sekretariat BIWASBANG PK PM Jumlah Prosentase 0,71 3,55 12,78 0,71 29,82 2,13 0,71 41

42 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa Kapasitas dan kapabilitas karyawan berkaitan erat dengan tingkat pendidikannya. Berdasarkan data yang ditampilkan pada kondisi tingkat pendidikan karyawan BKBPM Kota Bandung yang paling banyak adalah pendidikan SLTA sebanyak 42 orang (29,82%). Tingkat pendidikan bagian terbesar dari karyawan BKBPM Kota Bandung ini merupakan modal dasar yang penting dalam peningkatan kinerja BKBPM Kota Bandung secara umum. Jumlah karyawan BKBPM Kota Bandung yang menamatkan pendidikan S-3 tercatat ada 1 orang, S2 tercatat sebanyak 5 orang dan paling banyak kedua yaitu S1 sebanyak 18 orang yang secara prosentase, jumlah tersebut mencapai 12,78 % dari seluruh karyawan BKBPM Kota Bandung, hal ini tentu menjadi modal dasar yang besar dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi BKBPM Kota Bandung. Namun dengan terbitnya PP Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Kinerja PNS, yang terpenting adalah faktor Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), yang akan dicapai pada akhir tahun oleh setiap PNS yang ada di BKBPM Kota Bandung, akan sangat menentukan keberhasilan organisasi BKBPM dalam mendukung Visi serta Misi Kota Bandung berdasarkan kewenangannya KINERJA PELAYANAN BKBPM Kota Bandung (BKBPM), pada Renstra periode sebelumnya ( ) telah melaksanakan urusan wajib bidang pemerintahan yakni Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri dan Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan, Perlindungan Masyarakat*) 13,sehingga lembaga teknis yang semula bernama BKPPM (Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat), berubah nama menjadi BKBPM per 1 April 2013, dan terdapat struktur baru BIDANG 13 Berdasarkan Perda Kota Bandung Nomor 04 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Perda Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah, BIDANG PERLINDUNGAN MASYARAKAT Per 1 April 2013 sudah DIPINDAHKAN ke SATPOL PP Kota Bandung. 42

43 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa PENANGGULANGAN KEMISKINAN sebagaimana telah diuraikan diatas tugas pokok fungsi dan uraian tugasnya. Adapun capaian kinerja BKBPM berdasarkan sasaran/target Renstra sebelumnya ( ) menurut Standar Pelayanan Minimal 14 dan atau indikator kinerja pelayanan pada BKBPM, maupun indikator lain seperti dari MDG s atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah, dapat dilihat pada tabel 2.1. tentang Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung Th (Halaman 44 & lihat pada halaman lampiran tersendiri). Tabel 2.1. tersebut menggambarkan ada atau tidaknya kesenjangan/gap pelayanan, bidang mana saja targetnya dapat dicapai, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan pelayanan tersebut, dan dapat dianalisis apabila terdapat bidang, program atau kegiatan yang terdapat kesenjangan/gap pelayanan yang belum tercapai/belum berhasil serta faktor-faktor apa yang menghambatnya. Setelah melihat Tabel 2.1. maka dapat disampaikan kinerja pelayanan pada BKBPM Kota Bandung selama periode Renstra sebelumya ( ), maka dapat digambarkan potensi dan permasalahan pelayanan BKBPM ditinjau dari kinerja pelayanan sebelumnya, adalah sebagai berikut: a. Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, terdapat kegiatan yang masih terbatas dalam pelaksanaannya disebabkan hanya dilakukan satu (1) kali dalam satu tahun anggaran, misalnya Sosialisasi Toleransi Beragama, Nilai Luhur Budaya Bangsa, Peningkatan Rasa Solidaritas di Kalangan Masyarakat, Seminar, talk show, diskusi peningkatan wawasan kebangsaan, Penyuluhan Kepada Masyarakat, dan Koordinasi Forum-Forum Diskusi Politik. Hal ini disebabkan adanya persepsi bahwa pelaksanaan kegiatan yang berulang-ulang pada tahun anggaran yang sama tidak sesuai dengan aturan pengelolaan keuangan daerah yang berdasarkan basis kinerja SKPD. 14 SPM ini hanya untuk Urusan Wajib dan melihat dari Kementrian/Lembaga baru ada 16 Kementrian yang memiliki SPM. (diolah dari berbagai sumber). 43

44 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa Tabel 2.1. Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung Th

45 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa b. Masih perlunya ditingkatkan kerjasama dengan berbagai stakeholder guna melaksanakan tugas fungsi Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan antara lain dengan FKUB, FKDM, FPOA, BNK, KOMINDA, Aparat Keamanan (TNI, POLRI), Kejaksaan, KPUD, LSM, ORMAS, Partai Politik dan pihak-pihak berkompeten dalam menunjang tugas fungsi BKBPM; c. Target Kinerja pada Sasaran Jangka Menengah periode , masih bersifat kualitatif, indikator kinerjanya masih belum dapat diukur secara kuantitatif yang dapat menunjukkan dan menggambarkan capaian kinerja Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan. Hal ini disebabkan kegiatan yang dilaksanakan terkait dengan target kinerja kualitatif antara lain, peningkatan rasa toleransi beragama, peningkatan rasa cinta tanah air melalui bina ideologi dan wawasan kebangsaan, menumbuhkan rasa solidaritas di kalangan masyarakat, Pembauran Antar Etnis, Pelestarian nilai-nilai luhur budaya bangsa guna memperkuat ketahanan nasional dan ketahanan sosial, pencegahan konflik di masyarakat melalui Deteksi Dini, pembinaan Ormas,LSM dan Parpol, serta Pengkajian Masalah Aktual. d. Bidang Perlindungan Masyarakat, (dengan adanya amanat peraturan yang lebih tinggi), maka sejak tanggal 1 April 2013, beralih tugas fungsi dan kewenangannya pada SATPOL PP Kota Bandung, dan terbentuk Bidang Baruberdasarkan Perda Kota Bandung Nomor 04 Tahun 2013 yakni BIDANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN. sehingga evaluasi bidang Perlindungan Masyarakat, pada RENSTRA BKBPM disampaikan secara garis besar dan pokok materi saja; e. Bidang Pemberdayaan Masyarakat terdapat beberapa kendala untuk kegiatan pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna, disebabkan masih belum terbentuknya Posyantek dan Wartekdes/Kel.Pelaksanaan Pameran Teknologi Tepat Guna Tingkat Kota Bandung sebagai upaya menumbuhkan inovasi dan kreatifitas Usaha Kecil belum dapat 45

46 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa dilaksanakan disebabkan belum siapnya sarana dan prasarana serta data base Posyantek dan Wartekdes/Kel. Perlu diusahakan pada tahun-tahun mendatang pelaksanaan Pameran Teknologi Tepat Guna melalui kerjasama dengan berbagai pihak swasta dan Institut Tehnologi Bandung (ITB) sebagai perguruan tinggi teknik untuk memberdayakan masyarakat. f. Selanjutnya pada Koordinasi dan Fasilitasi Pembangunan Masyarakat Kelurahan, masih terdapat beberapa keluaran kegiatan yang lebih dari 1 (satu) antara lain : e.1. Lomba Kinerja Pemerintahan Kelurahan; e.2. TNI Manunggal Membangun Kelurahan; e.3. Bakti Siliwangi-Manunggal Satata Sariksa; e.4. Bulan Bakti Gotong Royong Membangun Masyarakat; g. Masih belum berhasilnya lembaga masyarakat dikelurahan untuk berpartisipasi dalam perlombaan di tingkat Provinsi dan Nasional, antara lain Lomba Kinerja Kelurahan, Lomba PKK, Lomba UP2K, dan Lomba Posyandu. Dalam tahun tercatat baru Kelurahan Sekeloa Kecamatan Coblong yang berhasil Juara Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi Tahun 2010 sehingga mendapat Penghargaan dari Presiden RI. h. Masih belum optimalnya koordinasi dan fasilitasi antara pemerintah dengan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan dan stakeholder lain dalam rangka Pemberdayaan Masyarakat.Hal ini disebabkan lahirnya Peraturan yang relatif masih baru yakni Perda Kota Bandung Nomor 02 Tahun 2013 tentang Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan, yang masih perlu ditindaklanjuti dengan Peraturan Walikota agar implikasi pelaksanaan penguatan lembaga masyarakat diberbagai sektor dapat dilakukan dengan lebih sinergis dan lebih baik; i. Keberadaan Usaha Ekonomi Mikro skala Kelurahan (UP2K, UED-SP, MUBR, UBK, PPUD), masih belum optimal keberadaan dan kapasitasnya, sehingga masih perlu ditingkatkan pembinaan dan penguatan kapasitas bagi pengelolanya agar lebih inovatif dan lebih berdaya dalam rangka menumbuhkan usaha ekonomi produktif. Hal ini 46

47 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa dapat dilakukan melalui kemitraan dengan BUMN, BUMD dan swasta, untuk membentuk Lembaga Mikro Keuangan Tingkat Kelurahan; j. Terlaksananya Kegiatan Penilaian BKM Award, Pengembangan Lingkungan Pemukiman Berbasis Komunitas (PLPBK), Gelar Karya PNPM dan koordinasi PNPM, P2KB dan TKPP dengan Intansi Terkait serta Keg. Pemberdayaan Masyarakat. Hal ini masih perlu ditingkatkan akses kerjasama dan koordinasi dengan SKPD terkait agar pelaksanaannya pada tahun-tahun mendatang lebih optimal. k. Masih belum optimalnya kinerja Pokja Profil Data Kelurahan sehingga Penyusunan Data Profil Kelurahan masih relatif pada Kelurahan yang akan diperlombakan saja, sehingga Pemanfaatan dan Pengelolaan Data Profil Kelurahan masih dirasakan kurang. Hal ini disebabkan terbatasnya anggaran dan tenaga terlatih bidang Profil Kelurahan serta belum tersedianya Kader Pemberdayaan Masyarakat pada setiap Kelurahan yang dapat memberikan motivasi untuk pemberdayaan masyarakat. l. Masih belum optimalnya Sistem Informasi Posyandu di Pokjanal Posyandu baik di tingkat Kota, Kecamatan maupun Kelurahan, hal ini dikarenakan terbatasnya SDM yang menguasai ketrampilan Sistem Informasi Posyandu; m. Pelaporan Data Swadaya Murni Masyarakat masih perlu ditingkatkan, termasuk evaluasi dalam hal pemeliharaan sarana atau prasarana yang sudah dibangun melalui pemberdayaan masyarakat belum dapat dilaporkan secara optimal. Dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 terdapat indikator pengukuran Data Swadaya Murni Masyarakat yakni Prosentase Biaya Pemeliharaan terhadap sarana yang telah dibangun. Hal ini masih perlu disosialisasikan kembali kepada Camat dan Lurah sebagai mitra kerja BKBPM dalam rangka tugas fungsi Pemberdayaan Masyarakat. n. Perlunya regenerasi dalam kegiatan pembinaan generasi muda khusus MARCHING BAND Gema Wibawa Mukti, sebab sebagian besar pelatih dan anggota sudah menyebar 47

48 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa di berbagai SKPD sehingga pada event-event tertentu kesulitan dalam koordinasi disebabkan kesibukan dan aktivitas masing-masing SKPD.Pembinaan pada tahun mendatang lebih intensif dan diupayakan terus untuk dapat mengikuti event-event tingkat Nasional maupun Regional. Selanjutnya disampaikan interpretasi perbandingan yang menggambarkan pada tahun mana rasio antara realisasi dan anggaran pada BKBPM dapat dikatakan baik atau kurang baik, faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja pengelolaan pendanaan pelayanan pada BKBPM, progres pelaksanaan program dan kegiatan sehingga dapat dilihat potensi dan permasalahan pendanaan/pembiayaan pada BKBPM tertuang pada Tabel 2.2. tentang Anggaran dan Realisasi Pendanaan pada Halaman 49 dan Tabel Lampiran tersendiri). Setelah melihat Tabel 2.2. maka dapat disampaikan potensi dan permasalahan terkait dengan Pembiayaan/Pendanaan pada BKBPM Kota Bandung selama periode Renstra sebelumya ( ) adalah sebagai berikut: a. Pembiayaan atau pendanaan pada BKBPM Kota Bandung selama , telah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun berikutnya. Kendala yang sering dialami pada BKBPM adalah terbatasnya SDM dalam pengelolaan keuangan dan administrasi keuangan sehingga dalam evaluasi kinerja pertanggungjawaban keuangan masih terdapat hal-hal yang perlu diperbaiki; b. Ketrampilan Tenaga SDM dalam administrasi keuangan pada Bidang-Bidang masih belum cukup memadai dengan tugas fungsinya dalam pelaksanaan kegiatan sehingga pelaporan realisasi kegiatan dari aspek Keuangan dan kegiatan masih perlu ditingkatkan kembali; c. Terbatasnya SDM yang sudah menguasai proses Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, sehingga sedikit mengganggu proses pelaksanaan kegiatan yang harus segera dilaksanakan, dan memerlukan proses pengadaan barang/jasa; 48

49 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa Tabel 2.2. Anggaran dan Realisasi Pendanaan 49

50 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa d. Perlu diantisipasi untuk peningkatan ketrampilan dan diadakan pelatihan SDM dibidang Perbendaharaan, Proses Pengadaan Barang dan Jasa, SPJ, Administrasi Pengelolaan Keuangan Daerah, SIMDA Barang, dan SIMDA Keuangan Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan pada Kota Bandung Kota Bandung yang sudah berusia 203 Tahun pada tanggal 26 September 2013, dalam perkembangan politik mengalami perubahan yang signifikan yang ditandai dengan berakhirnya Pemilihan Kepala Daerah (Walikota Bandung Periode ) dan telah selesai pada tanggal 23 Juni Terjadi pergeseran pilihan masyarakat yang hampir menyerupai kondisi di Propinsi DKI Jakarta, yakni terpilihnya Pasangan Ridwan Kamil dan Oded Dahnial yang diusung oleh sedikit Fraksi yang ada di DPRD Kota Bandung. Hal ini menjadikan babak baru perjalanan Pemerintah Kota Bandung yang akan dipimpin oleh Walikota berlatarbelakang pendidikan Arsitektur alumni ITB (Institut Teknologi Bandung), dan tantangan untuk membangun Kota yang agar lebih nyaman, tertib dan indah sehingga terwujud makna BERMARTABAT. Kota Bandung telah melaksanakan pembangunan jangka panjang (PJP) selama 20 tahun, dan pada saat Tahun adalah Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahap ke III, merupakan tonggak langkah awal saat Pemimpin baru terpilih, untuk lebih meningkatkan kualitas pembangunan. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Bandung , 50

51 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa menjadi landasan hukum dalam melaksanakan Pembangunan Jangka Menengah Daerah selama lima tahunan. Misi BKBPM dalam melaksanakan tupoksi urusan Kesatuan Bangsa, dan Politik Dalam Negeri di Kota Bandung terutama adalah Menumbuh-kembangkan budaya politik demokratis yang santun, sehingga tercipta kesadaran politik di kalangan masyarakat dan kesadaran bersama untuk membangun Kota Bandung. Pemilu Walikota yang telah dilalui pada 23 Juni 2013 lalu menunjukkan kedewasaan cara pikir warga masyarakat serta pelaku politik dalam mengikuti proses pembelajaran demokrasi telah berjalan dengan baik dalam implementasi Hak dan kewajiban sebagai warga negara. Kalaupun terjadi gugatan terhadap Hasil Pemilu Walikota, namun semuanya juga dilakukan melalui proses peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga hasilnya dari Keputusan MK (Mahkamah Konstitusi) juga ditaati sebagai produk hukum tetap, sehingga langkah awal pelaksanaan proses demokrasi telah berjalan dengan baik.suasana kondusif, tertib mengikuti proses aturan hukum yang berlaku seperti ini harus dijaga dan dapat dijadikan sebagai contoh bagi daerah lain yang melaksanakan proses demokrasi PEMILU Kepala Daerah di daerah lain Indonesia. Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat dan merupakan kota Pendidikan tempat beberapa Universitas dan Institut terkemuka di Indonesia, yang banyak menghasilkan alumni generasi penerus, juga merupakan kota jasa sehingga banyak pendatang dari berbagai penjuru tanah air. Berbagai pendatang yang berasal dari berbagai etnik, suku di seluruh Indonesia, maka diperlukan sinergitas dalam menjaga suasana rukun, aman dan damai diantara suku Sunda yang paling dominan dalam hal budaya,sehingga diperlukan harmonisasi dengan suku-suku lain yang tinggal di Bandung baik sebagai Pelajar, Mahasiswa, maupun berusaha di berbagai sektor pembangunan kota. Upaya sosialisasi nilai-nilai luhur budaya bangsa, rasa persatuan dan kesatuan, Empat Pilar Kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI), rasa solidaritas di kalangan 51

52 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa masyarakat masih harus terus ditingkatkan bagi warga Kota Bandung yang banyak ditinggali juga oleh warga Non Sunda, sebagai salah satu tugas pokok dan fungsi pelaksanaan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri. Disamping itu proses demokrasi yang secara nasional akan dilaksanakan pada Tahun 2014 adalah PEMILU LEGISLATIF dan PEMILU Presiden dan Wakil Presiden, juga merupakan momen nasional yang harus disukseskan di Kota Bandung agar budaya politik yang lebih santun dan mematuhi aturan hukum yang berlaku. Apabila suasana kondusif dikalangan masyarakat kota Bandung berhasil diciptakan, dan proses demokrasi dilalui secara baik, maka peluang serta kesempatan pemimpin yang baru berkonsentrasi untuk melaksanakan pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahap ketiga ( ), akan terlaksana dengan baik,sehingga diharapkan mampu menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam membangun Kota Bandung yang BERMARTABAT. Misi BKBPM dalam melaksanakan tupoksi urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan adalah Memberdayakan seluruh potensi sumber daya masyarakat yang berbasis pada kemitraan dengan berbagai pihak, agar mampu berdaya saing dalam melaksanakan pembangunan kota serta meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar Satuan Kerja dalam rangka Program Penanggulangan Kemiskinan. Selama pembangunan Jangka Menengah Lima Tahunan sebelumnya yakni pelaksanaan pemberdayaan masyarakat masih perlu ditingkatkan lagi sesuai dengan PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; BKBPM masih perlu untuk lebih berperan dalam mengimplementasikan tugas pokok dan fungsi dalam upaya meningkatkan kapasitas pemerintahan Kelurahan, penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat, Pemberdayaan Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat, Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Pemberdayaan 52

53 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa Masyarakat dalam mengelola Teknologi Tepat Guna. Kendala yang dihadapi BKBPM adalah pelaksanaan dua (2) Urusan Wajib oleh sebuah Badan/Lembaga Teknis, sebagian besar Kota dan Kabupaten di Provinsi Jawa Barat, satu urusan wajib dilaksanakan oleh satu Badan/Lembaga Teknis, sehingga urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat, urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri dilaksanakan oleh Badan Kesbangpol. Guna mencapai Visi dan Misi Kepala Daerah tersebut, memerlukan partisipasi masyarakat Kota Bandung dengan seluruh potensi dan ide kreatif warga kota untuk memberdayakan masyarakat dalam bidang sosial, budaya dan ekonomi. Guna mencapai visi tersebut yakni masyarakat yang sejahtera, maka faktor sumber daya manusia baik dari sisi aparatur pemerintah kota yang berkompeten terhadap masalah pemberdayaan masyarakat dan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan memegang peran yang sangat penting dan komitmen mendukung program-program Kepala Daerah terpilih sesuai tupoksi Lembaga Teknis/Badan, serta ditunjang oleh partisipasi masyarakat melalui kelembagaan masyarakat dan membangun kemitraan dengan para stakeholder terkait. Kota Bandung yang menegaskan diri sebagai Kota Jasa yang Bermartabat, merupakan peluang untuk menumbuhkan kreatifitas warga kota dalam rangka menciptakan berbagai eveneven yang berskala regional maupun nasional, sehingga faktor partisipasi masyarakat memegang peran penting guna lebih mempromosikan Kota Bandung, serta dapat mendukung upaya peningkatan daya saing dan laju pertumbuhan ekonomi, karena Bandung sebagai Ibukota Propinsi. Upaya mencapai Visi tersebut merupakan tantangan bagi BKBPM dengan potensi kekuatan sumber daya yang dimiliki baik SDM Aparatur maupun stake holder terkait dengan pelaksanaan urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri dan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa/kelurahan, serta seluruh masyarakat Kota Bandung baik yang berbentuk kelembagaan masyarakat yang telah berkembang di masyarakat, maka 53

54 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa diharapkan BKBPM dapat memberikan fasilitasi kepada warga Kota Bandung sekaligus memberdayakan masyarakat secara sosial, budaya dan ekonomi serta dapat melaksanakan program penanggulangan kemiskinan. BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi pada BKBPM Kota Bandung dihadapkan pada persoalan degradasi lingkungan dan tatanan sosial yang semakin terus mengalami penurunan yang sangat signifikan sebagai gambaran umum perkembangan kota Bandung. Persoalan ini terutama dilihat dari aspek fisik lingkungan dan kualitas lingkungan serta tatanan sosial masyarakatnya. Akibat pertumbuhan yang tidak terkendali, Bandung kini harus menanggung beban yang berat dari berbagai hal yang muncul dan kemudian menjadikan masalah sosial baru. Membangun masyarakat melalui enriching human lives (memperkaya hidup seseorang), merupakan kejadian yang sering berlaku karena suatu keharusan sebagian pihak yang menganggap bahwa masyarakat miskin bisa mendapatkan fasilitas-fasilitas gratis dari pemerintah. Mensinergikan pembangunan masyarakat melalui sektor peningkatan kemampuan dengan sektor-sektor penunjang pembangunan lainnya merupakan salah satu investasi human capital. Kota Bandung sebagai kota yang mengandalkan sektor jasa merupakan kota yang seharusnya mengandalkan kemampuan kotanya sebagai kota mandiri dari segi pendidikan dasar karena berpotensi menghasilkan investasi ekonomi yang sangat tinggi dari sektor ini. Menggerakkan masyarakat melalui peningkatan kapasitas dan potensi dalam suatu kawasan merupakan suatu pembangunan yang berlandaskan kepada pendekatan manusia sebagai obyek, memang tidak dapat dipetik dekat-dekat ini, tapi 54

55 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa pada masa depan akan terlihat membangun kawasan tersebut. dapat berkembang untuk Kota Bandung dalam perkembangan politik mengalami perubahan yang signifikan yang ditandai dengan berakhirnya Pemilihan Kepala Daerah (Walikota Bandung Periode ) dan telah selesai pada tanggal 23 Juni Terjadi pergeseran pilihan masyarakat yang hampir menyerupai kondisi di Propinsi DKI Jakarta, yakni terpilihnya Pasangan Ridwan Kamil dan Oded Dahnial yang diusung oleh sedikit Fraksi yang ada di DPRD Kota Bandung. Hal ini menjadikan babak baru perjalanan Pemerintah Kota Bandung yang akan dipimpin oleh Walikota berlatarbelakang pendidikan Arsitektur alumni ITB (Institut Teknologi Bandung). Disamping itu harapan yang sangat besar dari warga Kota Bandung terhadap Walikota yang baru terpilih untuk Periode , tentunya merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh jajaran birokrasi di Pemerintah Kota Bandung, guna mencapai Visi dan Misi Kota Bandung. Terdapat beberapa hal isu-isu strategis dan permasalahan kota yang terkait dengan Tupoksi BKBPM dalam rangka menjalankan urusan wajib sebagaimana diatas, antara lain: 1. Keberadaan Ormas dan LSM yang belum seluruhnya terdata secara administratif sesuai Permendagri Nomor 33 Tahun 2012, sedangkan peran serta ormas dan LSM tersebut akan mendukung porses pembangunan kota serta dapat menunjang upaya menciptakan suasana kondisif keamanan Kota Bandung. Perlu diadakan sosialisasi lebih intensif terkait Permendgri Nomor 33 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pendirian Ormas kepada Ormas dan LSM agar dapat dipahami lebih baik dan peran Ormas, LSM lebih ditingkatkan dalam pembangunan Kota Bandung; 2. Isu strategis selanjutnya adalah adanya momen pelaksanaan PEMILU Legislatif pada Bulan April 2014 dan PEMILU Presiden dan Wakil Presiden RI pada tahun 2014, yang merupakan periode kepemimpinan nasional Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang tidak dapat dipilih kembali, sehingga memerlukan sosialisasi pendidikan politik bagi 55

56 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa warga Kota Bandung guna mensukseskan proses demokrasi tersebut; 3. Wacana pergantian nama Propinsi Jawa Barat menjadi Provinsi PASUNDAN, yang sudah dibentuk oleh Pansus DPRD Propinsi Jawa Barat, setidaknya akan mempengaruhi proses pelaksanaan tupoksi BKBPM yang terkait dengan kegiatan peningkatan rasa solidaritas di kalangan masyarakat, disebabkan Kota Bandung saat ini sudah banyak pendatang dari luar yang menempuh pendidikan Tinggi di Bandung atau sudah menetap lama bertugas/bekerja dan memiliki usaha di Kota.BKBPM masih perlu untuk terus mensosialisasikan nilai-nilai luhur budaya bangsa dan menumbuhkan wawasan kebangsaan bagi warga Kota. 4. Proses penyusunan RPJMD Provinsi Jawa Barat seiring dengan Gubernur dan Wakil Gubernur baru Periode juga akan mempengaruhi proses pembangunan di Kota Bandung sebab harus ada keserasian dan sinergitas dalam pembangunan Kota dan Provinsi Jawa Barat; 5. Isu strategis terkait upaya pemberdayaan masyarakat secara sosial, budaya dan ekonomi serta pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan di Kota Bandung akan menunjang pencapaian visi dan misi Kota oleh Pimpinan Daerah terpilih, karena masih terdapat warga masyarakat yang perlu dibantu dengan berbagai program unggulan antara lain, perbaikan sarana dan prasarana infrastruktur di tingkat Kelurahan, akses terhadap pendidikan, kesehatan dan usaha ekonomi produktif, kelembagaan masyarakat yang dapat memfasilitasi warga masyarakat; 6. Perlunya peningkatan koordinasi dan fasilitasi terhadap SKPD yang melaksanakan program penanggulangan kemiskinan di Kota Bandung; 7. Belum optimalnya upaya pengakurasian Data Masyarakat Miskin agar dapat diakses oleh berbagai program penanggulangan kemiskinan melalui program dan kegiatan yang terdapat pada SKPD yang melaksanakan program penanggulangan kemiskinan; 56

57 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa 8. Peran stake holder dan kelembagaan masyarakat masih perlu untuk ditingkatkan, dalam upaya pemberdayaan masyarakat dalam bidang sosial, budaya dan ekonomi, sehingga penguatan kelembagaan dapat menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Kota; 9. Kota Bandung sebagai Kota Kreatif, memerlukan ide-ide baru terutama terkait dengan pemasyarakatan dan pemanfaatan TTG (Teknologi Tepat Guna) yang dapat memberikan nilai tambah bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat; 10. Upaya peningkatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) yang melibatkan berbagai stakeholder dan lembaga masyarakat agar dapat mengurangi angka kemiskinan di Kota Bandung serta meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pemukiman di wilayah (Kelurahan); 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Selanjutnya dengan mempertimbangkan arah pembangunan jangka panjang daerah, kondisi, permasalahan dan tantangan pembangunan yang dihadapi serta isu-isu strategis potensi, dan peluang yang ada di Kota Bandung serta mempertimbangkan budaya yang hidup dalam masyarakat, maka Visi Kota Bandung Tahun , yaitu: TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG YANG UNGGUL, NYAMAN, DAN SEJAHTERA 15 Penjabaran Visi di atas adalah sebagai berikut: Bandung : meliputi wilayah dan seluruh isinya. Artinya Kota Bandung dan semua warganya yang berada dalam suatu kawasan dengan batas-batas tertentu yang berkembang sejak tahun 1811 hingga sekarang; Unggul : menjadi yang terbaik dan terdepan dengan mempertahankan pencapaian sebelumnya serta 15 Lihat pada Perda Kota Bandung Nomor : 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bandung

58 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya terobosan perubahan bagi kenyamanan dan kesejahteraan warga Kota Bandung; Nyaman : terciptanya suatu kondisi dimana kualitas lingkungan terpelihara dengan baik melalui sinergitas lintas sektor sehingga dapat memberikan kesegaran dan kesejukan bagi penghuninya. Kota yang nyaman adalah suatu kondisi dimana berbagai kebutuhan dasar manusia seperti tanah, air, dan udara terpenuhi dengan baik sehingga nyaman untuk ditinggali serta ruang-ruang kota dan infrastruktur pendukungnya responsif terhadap berbagai aktivitas dan perilaku penghuninya; Visi RPJMD Kota Bandung Tahun yaitu Terwujudnya Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, dan Sejahtera, merupakan Visi Kepala Daerah dan selaras dengan Visi Daerah yaitu Kota Bandung Bermartabat. Kriteria capaian Visi Daerah tahun sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2008 tentang RPJPD Kota Bandung Tahun secara jelas direfleksikan pada Visi Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera. Dalam rangka mewujudkan Visi, maka disusun Misi yaitu rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi. Misi disusun dalam rangka mengimplementasikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mewujudkan visi yang telah dipaparkan di atas. Rumusan misi merupakan penggambaran visi yang ingin dicapai dan menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan. Rumusan misi disusun untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi. Rumusan misi disusun dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis, baik eksternal dan internal yang mempengaruhi serta kekuatan, kelemahan, peluang dan 58

59 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa tantangan yang ada dalam pembangunan daerah. Misi disusun untuk memperjelas jalan atau langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi. Dengan gambaran misi yang demikian, tim menelaah misi kepala daerah dan makna serta implikasinya bagi perencanaan pembangunan, lalu menerjemahkannya ke dalam pernyataan misi sesuai kriteria pernyataan misi sebagaimana telah dijelaskan di atas. Visi Tabel 3.a. Keterkaitan Visi dan Misi Kepala Daerah Misi TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG YANG UNGGUL, NYAMAN, DAN SEJAHTERA Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tataruang, pembangunan infrastruktur serta pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan. Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang akuntabel, bersih dan melayani. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing. Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan. Misi Pertama: Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tataruang, pembangunan infrastruktur serta pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan. Bermakna untuk menciptakan kenyamanan bagi seluruh warga Kota Bandung melalui pembangunan infrastruktur yang berkualitas dengan memperhatikan daya tampung dan daya dukung lingkungan. Misi Kedua: Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih dan melayani. Dimaksudkan untuk mewujudkan pelayanan birokrasi pemerintah Kota Bandung yang prima, menjalankan fungsi birokrasi sebagai pelayan masyarakat yang didukung oleh kompetensi aparat yang profesional dan sistem modern berbasis 59

60 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa IPTEK menuju tatakelola pemerintahan yang baik (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean Government). Misi Ketiga: Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing. Dimaksudkan untuk mewujudkan warga Kota Bandung yang sehat, cerdas, dan berbudaya yang bercirikan meningkatnya ketahanan keluarga, menurunnya jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), tingginya peran pemuda dalam pembangunan, meningkatnya prestasi olah raga tingkat nasional dan internasional, serta terpeliharanya seni dan warisan budaya. Misi Keempat: Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan. Dimaksudkan untuk meningkatkan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja, menciptakan iklim usaha yang kondusif, mengembangkankoperasi dan UMKM, mewujudkan pariwisata yang berdaya saing dan berkelanjutan, meningkatkan ketahanan pangan serta mengembangkan sistem pembiayaan kota terpadu. Misi dalam RPJMD Kota Bandung Tahun berpedoman pada RPJPD Kota Bandung Tahun , terdapat hubungan yang kuat antara Misi dalam RPJPD dengan Misi dalam RPJMD. Apabila dalam RPJPD sebagaimana dikemukakan diatas terdiri atas 6 Misi, maka pada RPJMD dipertajam menjadi 4 Misi, sebagaimana tabel berikut. Tabel 3.b. Keselarasan Misi Pada RPJPD Kota Bandung dengan RPJMD Kota Bandung Tahun MISI MISI RPJMD Misi 1: Mewujudkan Bandung nyaman melaluiperencanaan tataruang, pembangunan infrastruktur serta pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan. Misi 2: Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih dan melayani. RPJPD Misi 4: Meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota Misi 5: Meningkatkan kinerja pemerintah kota yang efektif, efisien, akuntabel, 60

61 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa MISI RPJMD MISI RPJPD dan transparan. Misi 3: Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing. Misi 4: Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan. Misi 1: Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang handal dan religius Misi 3: Mengembangkan kehidupan sosial budaya kota yang kreatif, berkesadaran tinggi serta berhati nurani Misi 2: Mengembangkan perekonomian kota yang berdaya saing Misi 6: Mengembangkan sistem pembiayaan kota terpadu (melalui pembiayaan pembangunan yang melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat) Guna menyeleraskan tugas dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung, dalam mencapai visi Pemerintah Kota Bandung Tahun , maka tugas fungsi BKBPM yang terkait dan mendukung serta melengkapi visi, misi dan tujuan Pemerintah Kota Bandung, yang tercantum pada RPJMD Kota Bandung , antara lain adalah: 1. Misi Kedua yang berhubungan dengan Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih dan melayani. Dimaksudkan untuk mewujudkan pelayanan birokrasi pemerintah Kota Bandung yang prima, menjalankan fungsi birokrasi sebagai pelayan masyarakat yang didukung oleh kompetensi aparat yang profesional dan sistem modern berbasis IPTEK menuju tatakelola pemerintahan yang baik 61

62 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean Government). 16 Terlihat pada Tujuan 3 : Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dan Aparat terhadap Hukum dan HAM dengan Sasaran ke : 6. Meningkatnya Pemahaman masyarakat tentang pendidikan politik dan perilaku demokratis dan wawasan kebangsaan, dengan indikator kinerja Indeks Demokrasi 7. Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu dengan indikator kinerja Tingkat Partisipasi Pemilihan Umum (Legislatif dan Presiden/Wapres.) Terkait dengan Tujuan dan Sasaran RPJMD Kota Bandung di Misi 2 ini, BKBPM Kota Bandung terdapat beberapa Program dan Kegiatan yang mendukung dan selaras guna mencapai tujuan dan sasaran tersebut, antara lain: a. Program pengembangan wawasan kebangsaan dengan kegiatan peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama, peningkatan rasa solidaritas dan ikatan sosial dikalangan masyarakat, peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai luhur budaya bangsa; b. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan kegiatan Seminar, Talk Show, diskusi peningkatan wawasan kebangsaan, Pengkajian Masalah Aktual dan monitoring, evaluasi dan pelaporan; c. Program Pendidikan Politik Masyarakat, dengan kegiatan Penyuluhan kepada masyarakat, Koordinasi forum-forum diskusi politik, penyusunan data base partai politik dan monitoring, evaluasi dan pelaporan. 2. Misi Ketiga: Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing. Dimaksudkan untuk 16 Lihat juga pada Tabel 5-4, Tujuan dan Sasaran RPJMD Kota Bandung di Misi-2, Perda Kota Bandung No. 03 Tahun 2014, Halaman :

63 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa mewujudkan warga Kota Bandung yang sehat, cerdas, dan berbudaya yang bercirikan meningkatnya ketahanan keluarga, menurunnya jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), tingginya peran pemuda dalam pembangunan, meningkatnya prestasi olah raga tingkat nasional dan internasional, serta terpeliharanya seni dan warisan budaya. 17 Terlihat pada Tujuan 3 : Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat, dengan Sasaran ke : 8 adalah : Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan sinergitas program-program penanggulangan kemiskinan. Adapun indikator kinerja yang diinginkan adalah : Peran serta Swadaya Masyarakat terhadap Program Pemberdayaan Masyarakat; Angka Kemiskinan Tingkat Pelaksanaan Inovasi Pemberdayaan dan Pembangunan Kewilayahan Terkait dengan Tujuan dan Sasaran RPJMD Kota Bandung di Misi 3 ini, BKBPM Kota Bandung terdapat beberapa Program dan Kegiatan yang mendukung dan selaras guna mencapai tujuan dan sasaran tersebut, antara lain: a. Program Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat dengan kegiatan Inventarisasi dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat, Penguatan Kelembagaan Masyarakat, Koordinasi dan Fasilitasi Pembangunan Masyarakat Kelurahan, Pengembangan Manajemen Pembangunan Partisipatif dan Peningkatan Kapasitas Aparat atau Masyarakat, Monitoring, Evaluasi dan Inventarisasi Usaha Ekonomi Masyarakat Kelurahan, Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif dan Pemasaran, Pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna, Koordinasi Penanggulangan 17 Lihat juga pada Tabel 5-5, Tujuan dan Sasaran RPJMD Kota Bandung di Misi- 3, Perda Kota Bandung No. 03 Tahun 2014, Halaman :

64 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa Kemiskinan dan Fasilitasi Peningkatan Sosial Ekonomi Penduduk Miskin; b. Program Penanggulangan Kemiskinan dengan beberapa kegiatan antara lain: pengolahan profil dan data dasar kemiskinan, koordinasi strategi penanggulangan kemiskinan dan perencanaan jangka menengah program penanggulangan kemiskinan Kota Bandung, Peningkatan akses dan sistem perlindungan sosial masyarakat miskin, peningkatan kualitas dan kuantitas pemukiman masyarakat miskin, fasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat miskin, pengembangan indikator kemiskinan Kota Bandung, Fasilitasi Gerakan Terpadu Pengentasan Kemiskinan (GARDU TASKIN), Pengembangan sistem informasi manajemen dan website kemiskinan dan Kajian sistem peringatan dini kondisi dan permasalahan kemiskinan. Terkait dengan pemenuhan kebutuhan hak dasar, maka sejalan dengan Program Penanggulangan Kemiskinan dan kegiatan Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Fasilitasi Peningkatan Sosial Ekonomi Penduduk Miskin, yang merupakan tugas fungsi BKBPM dalam mencapai visi dan misi Kota Bandung Telaahan Renstra Kementrian dan SKPD di Provinsi Jawa Barat yang terkait dengan Tugas Fungsi BKBPM. Kota Bandung dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya terkait dengan berbagai Kementrian dan SKPD Provinsi Jawa Barat, antara lain: 1. Kementrian Dalam Negeri yang berhubungan dengan tugas fungsi Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, Ketahanan Nasional dan Sosial, Pembinaan Politik dan PEMILU, serta program-program Pemberdayaan Masyarakat Desa (Kelurahan); 64

65 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa 2. Menkokesra yang berhubungan dengan Tugas penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat; 3. Kementrian Pekerjaan Umum terkait pemberdayaan masyarakat melalui PNPMdan upaya penanggulangan kemiskinan melalui peningkatan akses pelayanan kebutuhan dasar; 4. Kementrian Kesehatan terkait dengan integrasi pelaksanaan tugas fungsi Pokjanal POSYANDU dan program-program pemberdayaan masyarakat; 5. BAKESBANGLINMASDA (Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Daerah Provinsi Jawa Barat) terkait dengan tugas fungsi pelaksanaan urusan wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri; 6. BPMPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa) Provinsi Jawa Barat terkait dengan tugas fungsi pelaksanaan urusan wajib Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan; 7. BNP/K (Badan Narkotika Provinsi, Kota), KOMINDA, FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), FPK (Forum Pembauran Kebangsaan), FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat), FPOA (Forum Pengawasan Orang Asing), Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK), TNI, POLRI, Kejaksaanserta berbagai stakeholder lain terkait upaya pemberdayaan masyarakat sebagai mitra kerja dalam pelaksanaan tugas fungsi BKBPM; Pada Renstra Bakesbangpol dan Linmasda (Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Daerah) Provinsi Jawa Barat terdapat keterkaitan Renstra antara lain : Bakesbangpol dan Linmasda Provinsi Jawa Barat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya mempunyai tugas pokok berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 52 tahun 2009, tanggal 9 Juni 2009, tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Daerah Provinsi Jawa Barat, yaitu menyelenggarakan perumusan dan penetapan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kesatuan 65

66 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa bangsa, politik dan perlindungan masyarakat. Bakesbangpolinmas mempunyai fungsi : 1) Penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknis bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat daerah; 2) Penyelenggaraan kesekretariatan, hubungan antar lembaga, ketahanan bangsa, pengkajian strategis daerah dan perlindungan masyarakat serta pelaksanaan; 3) Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Bakesbangpolinmasda Provinsi Jawa Barat mempunyai Sasaran Meningkatnya peran pemerintah dan masyarakat dalam pemeliharaan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, meningkatnya peran dan fungsi Partai Politik, menguatnya peran masyarakat madani dalam kehidupan politik, dan tumbuhnya pembangunan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. BKBPM Kota Bandung mempunyai keterkaitan dan kesamaan tugas pokok dan fungsi yakni menyelenggarakan perumusan dan penetapan kebijakan teknis bidang Kesatuan Bangsa, Politik. Sebagai lembaga teknis pada Pemerintahan Provinsi, tentu saja saling berkoordinasi dan konsultasi dalam rangka pelaksanaan urusan wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, pada level Kota dan Level Provinsi. Pada Renstra BPMPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa) Provinsi Jawa Barat terdapat keterkaitan Renstra antara lain : Berdasarkan Peraturan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2008, Kedudukan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) sebagai unsur lembaga teknis, mempunyai fungsi diantaranya : a. Penyelenggaraan perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa; b. Penyelenggaraan kesekretariatan, pemerintahan desa/ kelurahan, penguatan kelembagaan dan partisipasi, 66

67 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawanh adi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai200 8 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawan hadi2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawai2008 ariefsetiawa pemberdayaan ekonomi masyarakat, sumberdaya alam dan teknologi tepat guna; c. Pengkoordinasian dan pembinaan UPTB Adapun Visi dari BPMPD adalah Sebagai Penggerak Utama Terwujudnya Masyarakat Berdaya, Mandiri dan Sejahtera Tahun 2013, yang mengandung makna yaitu suatu keadaaan dimana masyarakat memiliki daya dan kekuatan sendiri mencakup pengetahuan/keterampilan,kelembagaan yang kuat. Pemerintah desa yang kuat, prasarana ekonomi yang kuat, kemampuan menggunakan sumber daya alam dan TTG serta akses yang kuat. Besar terhadap sumber daya pembangunan, serta kondisi masyarakat yang memiliki kemandirian merencanakan, melaksanakan serta memanfaatkan hasil-hasil pembangunan. BKBPM Kota Bandung sejalan juga dengan Visi BPMPD Provinsi Jawa Barat yakni bagaimana memberdayakan masyarakat agar tercapai kesejahteraan warga Kota Bandung, dan ini sesuai dengan Visi dan Misi Kepala Daerah terpilih di Kota Bandung. Selain itu sebagai lembaga teknis di tingkat Propinsi Jawa Barat BPMPD juga melaksanakan urusan wajib Pemberdayaan Masyarakat Desa (Kelurahan), sehingga secara koordinasi dan konsultasi BKBPM berkaitan erat dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai aturan perundang-undangan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Secara geografis, Kota Bandung terletak pada koordinat 107º 36 Bujur Timur dan 6 º 55 Lintang Selatan. Iklim Kota Bandung dipengaruhi oleh iklim pegunungan di sekitarnya. Topografi Kota Bandung terletak pada dataran tinggi yang dikelilingi pegunungan. Titik tertinggi berada di daerah utara dengan ketinggian Meter 67

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) adalah merupakan dokumen resmi Perencanaan Pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahunan yang berorientasi pada

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

Renstra DPKP BAB I-1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Renstra DPKP BAB I-1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda Aceh Tahun 2017 merupakan dokumen perencanaan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH -1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah adalah proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan yang

Lebih terperinci

Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Lahat Tahun BAB I PENDAHULUAN

Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Lahat Tahun BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perencanaan merupakan suatu proses berkesinambungan yang mencakup keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan alternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Bab 1 PENDAHULUAN Perencanaan pembangunan daerah adalah proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR NOMOR : TANGGAL : RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018 BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar belakang dalam bab pendahuluan ini adalah untuk mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD, fungsi Renstra SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah,

Lebih terperinci

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN - 1 - LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013-2017 ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah daerah memerlukan perencanaan mulai dari perencanaan jangka panjang, jangka menengah hingga perencanaan jangka pendek

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Renstra Dinas Pariwisata dan Kebudayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah adalah proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Hal ini dimaksudkan agar perencanaan pembangunan daerah senantiasa

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

Pemerintah Kabupaten Wakatobi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Wakatobi memiliki potensi kelautan dan perikanan serta potensi wisata bahari yang menjadi daerah tujuan wisatawan nusantara dan mancanegara. Potensi tersebut

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUKOMUKO,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI MALUKU TENGGARA

BUPATI MALUKU TENGGARA SALINAN N BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 3.a TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALUKU

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 3 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA Menimbang :

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2009-2013

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN SERTA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN

PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018 JL. RAYA DRINGU 901 PROBOLINGGO SAMBUTAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah yang berkelanjutan merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dalam mendukung pencapaian target kinerja pembangunan daerah. Untuk itu diperlukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 Rencana Pembangunan TANGGAL Jangka : 11 Menengah JUNI 2013 Daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan memainkan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA MATARAM 2016 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 idoel Tim Penyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah private (RKPD) 1/1/2016 Kota Mataram WALIKOTA MATARAM PROVINSI

Lebih terperinci

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan upaya pengelolaan faktor kependudukan, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, agar upaya pengelolaan tersebut dapat berhasil maka aspek pemanfaatan

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, - 1 - WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 04 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA MADIUN TAHUN 2014-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I Pemerintah Provinsi Banten PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perencanaan merupakan suatu proses pengambilan keputusan untuk menentukan tindakan masa depan secara tepat dari sejumlah pilihan, dengan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Latar Belakang. B a b I P e n d a h u l u a n 1

Bab I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Latar Belakang. B a b I P e n d a h u l u a n 1 Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang erdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang B Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa Pemerintah Daerah wajib menyusun Rancangan Awal Rencana

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DEPOK,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH SESUAI DENGAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 86 TAHUN 2017

RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH SESUAI DENGAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 86 TAHUN 2017 RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH SESUAI DENGAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 86 TAHUN 2017 Disampaikan Oleh : Dyah Sih Irawati, S.Si., MA Kasi Wilayah III A (Kalimantan) Disampaikan pada : SosialisasiPermendagri86/2017

Lebih terperinci

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR : 2 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 MARET 2009 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2008-2013 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah daerah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan memiliki kewajiban dalam menangani permasalahan kemiskinan pada masing-masing wilayahnya. Upaya penanggulangan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Jangka Panjang dan Menengah) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang 2016

Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Jangka Panjang dan Menengah) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang 2016 Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Jangka Panjang dan Menengah) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang 2016 Definisi Perencanaan adalah menentukan tindakan masa depan melalui uruta

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Bengkulu BAB 1 PENDAHULUAN

Pemerintah Kota Bengkulu BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan nasional adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BAPPEDA I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BAPPEDA I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dengan telah diterbitkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa daerah harus menyusun rencana

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 TIM PENYUSUN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2014

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIJUNJUNG, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA I-0 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015

Lebih terperinci

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diharuskan untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) yang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2008 NOMOR : 4 NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2008 NOMOR : 4 NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2008 NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA PARIAMAN TAHUN 2014

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA PARIAMAN TAHUN 2014 LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 18 TANGGAL : 20 MEI 2014 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA PARIAMAN TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA PARIAMAN TAHUN

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan kepada

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Tangerang

Pemerintah Kota Tangerang RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renja adalah dokumen perencanaan untuk periode satu tahun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Rencana Strategis Satuan Perangkat Daerah atau disingkat dengan Renstra SKPD merupakan suatu produk perencanaan yang dihasilkan melalui tahapan proses penyusunan yang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 3

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 3 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA MAGELANG TAHUN

PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA MAGELANG TAHUN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA MAGELANG TAHUN 2011 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah yang berkelanjutan merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dalam mendukung pencapaian target kinerja pembangunan daerah. Untuk itu diperlukan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2010 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI Tanggal : 26 Nopember 2010 Nomor : 6 Tahun 2010 Tentang : TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN, DAN EVALUASI PELAKSANAAN

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2014-2019 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

Lebih terperinci

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pelaksanaan pembangunan daerah yang selama ini dilaksanakan di Kabupaten Subang telah memberikan hasil yang positif di berbagai segi kehidupan masyarakat. Namum demikian,

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA-SKPD) 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja (Renja) SKPD pada dasarnya merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan strategis organisasi adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana organisasi akan diarahkan, dan bagaimana pemberdayaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

Lebih terperinci

KABUPATEN CIANJUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAANN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR

KABUPATEN CIANJUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAANN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR LEMBARAN DAERAH NOMOR 36 KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAANN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR DENGANN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT LD. 15 2012 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015 RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Pembangunan

Lebih terperinci

WALIKOTA TANJUNGBALAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGBALAI

WALIKOTA TANJUNGBALAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGBALAI WALIKOTA TANJUNGBALAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGBALAI NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Daerah merupakan suatu proses untuk memajukan kehidupan masyarakat disuatu daerah, yang dilaksanakan secara sistematis mulai dari perencanaan, pelaksanaan,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI BALI TAHUN

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI BALI TAHUN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI BALI TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN, DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di Indonesia sebagai Negara terbesar keempat dari jumlah penduduk, memiliki peran strategis dalam pembangunan

Lebih terperinci

TAHAPAN DAN TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)/OPD

TAHAPAN DAN TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)/OPD If You Fail to Plan, You Plan to Fail TAHAPAN DAN TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)/OPD Oleh : WALUYO,Drs,. S.Sos,. M.Si Disampaikan Dalam Rangka Bintek Penyusunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Kesehatan 2012 2017 Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, merupakan penjabaran

Lebih terperinci

RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN

RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 2018 telah disahkan dengan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 050/28 Tahun 2014.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah () adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra ini mempunyai fungsi sebagai pedoman

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TAHUN 2014-2018 Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam

Lebih terperinci

RENSTRA BADAN KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN

RENSTRA BADAN KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diterbitkannya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS 2010-2015 http://kehutanan-mura.eu5.org Lampiran Keputusan Bupati Musi Rawas Nomor : 106/KPTS/KEHUT/2012 Tanggal : 13 Februari 2012 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci