BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
|
|
- Adi Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. McMillan dan Schumacher (2001: 283) mengungkapkan bahwa penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat pencandraan atau gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengembangan soal pilihan ganda berpikir kritis Inch dan profil pencapaiannya di SMA Negeri Kota Bandung pada tema penyakit manusia. B. Definisi Operasional 1. Berpikir kritis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor kemampuan berpikir kritis siswa dalam mengaji suatu situasi, fenomena, pertanyaan, atau masalah untuk mendapatkan sebuah hipotesis atau kesimpulan yang mengintegrasikan semua informasi yang diperoleh untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan. Berpikir kritis ini dijaring melalui tes tertulis berupa soal pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban. 2. Soal yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan perangkat soal pilihan ganda berpikir kritis siswa yang mencakup delapan elemen berpikir kritis. Kedelapan elemen tersebut yaitu tujuan (purpose), pertanyaan terhadap masalah (question at issue), asumsi (assumptions), sudut pandang (point of view), informasi (information), konsep (concepts), interpretasi dan menarik 37
2 38 kesimpulan (interpretation and inference), serta implikasi dan akibat-akibat (implication and concequences). Berpikir kritis ini diukur oleh soal pilihan ganda (multiple choice) dengan lima pilihan jawaban. 3. Tema penyakit manusia yang digunakan dalam penelitian ini yaitu contohcontoh penyakit yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari yang dijaring dengan angket pengetahuan tentang penyakit-penyakit manusia pada siswa SMA Negeri di Kota Bandung. C. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SMA Negeri di Kota Bandung, sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tiga SMA Negeri di Kota Bandung yang masing-masing mewakili cluster 1, cluster 2, dan cluster 3. D. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan metode multistage sampling (sampel bertingkat). Multistage sampling (sampel bertingkat) ialah suatu sampel dimana pemilihan elemen-elemen populasi sebagai anggota sampel dilakukan secara bertingkat (Supranto, 1992: 12). Multistage sampling (sampel bertingkat) ini dilakukan ketika subjek yang diteliti bervariasi dan terdiri atas beberapa level atau karakteristik. Sebagai contoh, SMA Negeri di Kota Bandung memiliki jumlah yang banyak dengan cluster yang berbeda. Setiap cluster terdiri atas beberapa
3 39 SMA negeri. Setiap SMA Negeri di Kota Bandung terdiri atas beberapa kelas XII IPA. Pengambilan cuplikan dilakukan berdasarkan penelitian dari Chiapetta et al. (1991a: 718) yang mengambil sampel sebanyak 5%. Tahap pertama pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah pemilihan SMA Negeri di Kota Bandung dengan mengambil sebanyak 5% pada cluster 1, cluster 2, dan cluster 3. Tahap kedua adalah pemilihan kelas XII IPA dengan mengambil sebanyak 5% untuk setiap SMA Negeri di kota Bandung yang mewakili tiap cluster. Pada akhirnya akan terpilih 5% sampel kelas XII IPA pada tiap sekolah yang mewakili cluster 1, cluster 2, dan cluster 3. E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan sebagai alat untuk menjaring data yang diperlukan adalah lembar validitas konstruk (contruct validity), lembar uji keterbacaan soal, dan soal pilihan ganda berpikir kritis dengan lima pilihan jawaban berdasarkan delapan elemen berpikir kritis yang diadopsi dari Inch et al. (2006: 6). Rancangan instrumen penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 Target Pengembangan soal berpikir kritis Profil pencapaian berpikir kritis Tabel 3.1 Rancangan Instrumen Penelitian Metode Penilaian Instrumen Subjek Waktu Penilaian ahli Rating scale Tim ahli Satu kali (experts validitas konstruk pelaksanaan judgment) (contruct validity) Uji keterbacaan Anecdotal note Guru dan Satu kali soal Tes respon terbatas (pilihan ganda) (catatan deskripsi) Soal berpikir kritis siswa Siswa SMA kelas XII IPA pelaksanaan Satu kali pelaksanaan tes (2x45 menit)
4 40 F. Prosedur Penelitian Secara garis besar penelitian yang dilakukan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu : 1. Tahap Persiapan, meliputi: a. Studi literatur untuk merumuskan masalah. b. Penyusunan proposal penelitian kemudian diseminarkan. c. Perbaikan proposal penelitian. d. Mempersiapkan surat izin penelitian dan menghubungi guru Biologi yang bersangkutan untuk menentukan waktu penelitian. e. Menyusun angket pengetahuan tentang penyakit-penyakit manusia pada siswa SMA Negeri di Kota Bandung. f. Memberikan angket pengetahuan tentang penyakit-penyakit manusia pada siswa SMA. g. Menyusun instrumen penelitian berupa soal pilihan ganda (multiple choice) dengan lima pilihan jawaban. h. Meminta pertimbangan (judgment) instrumen penelitian kepada dosen ahli kemudian diperbaiki berdasarkan hasil judgment. i. Melakukan uji keterbacaan soal pilihan ganda berpikir kritis pada guru dan siswa. j. Menguji coba butir soal instrumen penelitian dan analisis hasil uji coba soal instrumen penelitian. k. Memperbaiki instrumen penelitian.
5 41 2. Tahap Pelaksanaan, meliputi : a. Pengambilan sampel untuk menentukan jumlah kelas XII IPA pada SMA Negeri di Kota Bandung yang mewakili cluster 1, cluster 2, dan cluster 3, dilakukan dengan metode multistage sampling (sampel bertingkat). Adapun tahap pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan sebagai berikut : 1) Menentukan SMA Negeri di Kota Bandung dengan mengambil sebanyak 5% pada cluster 1, cluster 2, dan cluster 3. 2) Menentukan kelas XII IPA dengan mengambil sebanyak 5% untuk setiap SMA Negeri di Kota Bandung yang mewakili tiap cluster. Pada akhirnya akan terpilih 5% sampel kelas XII IPA pada tiap sekolah yang mewakili cluster 1, cluster 2, dan cluster 3. b. Pengambilan data yaitu memberikan soal pilihan ganda (multiple choice) tema penyakit manusia dengan lima pilihan jawaban pada sampel yang telah ditentukan. 3. Tahap Akhir a. Pengumpulan data. b. Penganalisisan semua data penelitian. c. Pembahasan hasil penelitian. d. Penarikan kesimpulan dan saran. G. Teknik Pengolahan Data Data hasil penelitian diolah dan dianalisis untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Data yang diperoleh berupa skor siswa dalam menjawab soal berpikir
6 42 kritis yang merupakan data utama. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Program ANATES 2003 dan Microsoft Excel Pengolahan data bertujuan untuk menganalisis ketercapaian berpikir kritis siswa dalam menjawab soal-soal berdasarkan berpikir kritis Inch pada tema penyakit manusia. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data: a. Mengolah item soal uji coba Dua aspek penting yang tercakup dalam syarat suatu alat ukur yang baik adalah validitas dan reliabilitas. Adapun analisis lain yang dilakukan terhadap soal adalah daya pembeda (D) dan taraf kemudahannya (F). 1) Validitas empiris Pengujian validitas empiris dilakukan baik secara konvensional maupun secara statistika dengan menggunakan Program ANATES Validitas empiris terhadap instrumen tes tertulis dapat ditentukan dengan menggunakan rumus korelasi. Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut: r xy = NΣΧΥ ( ΣΧ)( ΣΥ) 2 2 ( NΣΧ ( ΣΧ) ) NΣΥ ( ΣΥ) ( ) 2 2 (Kaplan dan Saccuzzo, 2005: 111) Keterangan : Harga r xy = indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan. X = skor item no X Y = skor total
7 Untuk menafsirkan validitas, digunakan acuan sebagai berikut: 2) Reliabilitas Tabel 3.2 Interpretasi Nilai r (Korelasi) Besarnya nilai r Tafsiran 0,80 1,00 Sangat tinggi 0,60 0,79 Tinggi 0,40 0,59 Cukup 0,20 0,39 Rendah 0,00 0,19 Sangat rendah (tak berkorelasi) (Jacobs dan Chase, 1992: 35) Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen terebut sudah baik (Jacobs dan Chase, 1992: 35). Jika alat ukur mempunyai reliabilitas tinggi maka pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan alat ukur itu terhadap subjek yang sama dalam kondisi yang sama akan menghasilkan informasi yang sama atau mendekati sama. Reliabilitas seringkali disebut derajat konsistensi (keajegan). Pengujian reliabilitas dilakukan baik secara konvensional maupun secara statistika menggunakan Program ANATES Rumus yang digunakan untuk menghitung besarnya reliabilitas dengan rumus Spearman-Brown. Dalam menghitung reliabilitas dengan teknik ini peneliti harus melalui langkah membuat tabel analisis butir soal atau butir pertanyaan. Dari analisis ini skor-skor dikelompokkan menjadi dua berdasarkan belahan bagian soal. Ada dua cara membelah yaitu ganjil-genap dan belah awal-belah akhir. Teknik ini disebut juga teknik belah dua. Teknik yang digunakan adalah teknik belah awal dan akhir, belahan pertama adalah skor dari butir nomor 1 sampai dengan nomor 6, dan
8 belahan kedua adalah nomor Rumus Spearman Brown untuk menentukan indeks reliabilitas soal adalah sebagai berikut: xr +r 2 xy r 11 = (Kaplan dan Saccuzzo, 2005: 110) 1 xy dimana : r 11 = reliabilitas tes secara keseluruhan r xy = indeks korelasi antara dua belahan instrumen Sebelum dimasukkan ke rumus Spearman-Brown, terlebih dahulu dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment. Untuk menafsirkan harga reliabilitas digunakan acuan sebagai berikut : 3) Taraf Kesukaran Tabel 3.3 Tafsiran Koefisien Reliabilitas Koefisien Reliabilitas Tafsiran 0,80 1,00 Sangat tinggi 0,60 0,79 Tinggi 0,40 0,59 Cukup 0,20 0,39 Rendah 0,00 0,19 Sangat rendah (Jacobs dan Chase, 1992: 35) Taraf kesukaran suatu pokok uji atau soal (dilambangkan dengan P) ialah proporsi dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada pokok uji atau soal tersebut. Harga taraf kesukaran (P) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus: P= B JS (Kaplan dan Saccuzzo, 2005: 169) dengan : P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
9 Adapun kategori dari harga taraf kesukaran (P) adalah sebagai berikut: 4) Daya Pembeda Tabel 3.4 Kategori Taraf Kemudahan Soal Harga P Kategori Soal 0,00-0,29 Sukar 0,30 0,69 Sedang 0,70 1,00 Mudah (Jacobs dan Chase, 1992: 30) Ukuran daya pembeda (lambangnya D) ialah selisih antara proporsi kelompok tinggi yang menjawab benar dengan proporsi kelompok rendah yang menjawab benar pada soal yang dianalisis. Suatu soal sebaiknya memiliki harga D yang tinggi, artinya soal tersebut mampu membedakan siswa yang menguasai materi pelajaran dengan siswa yang tidak menguasai materi pelajaran. Harga daya pembeda (D) dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut: B A B B D = - = P A P B J A J B (Kaplan dan Saccuzzo, 2005: 170) dimana : J = jumlah peserta tes J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar P A = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (P = indeks kesukaran) P B = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
10 Adapun acuan penafsiran daya pembeda menurut Arikunto (2001: 218) adalah sebagai berikut: Tabel 3.5 Tafsiran Indeks Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda Kategori 0,00-0,19 kurang 0,20-0,39 Cukup 0,40-0,69 Baik 0,70-1,00 Sangat baik (Kaplan dan Saccuzzo, 2005: 171) b. Mengolah data berupa nilai siswa dalam menjawab soal berpikir kritis Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1) Memberikan skor pada tiap lembar jawaban tes siswa sesuai dengan kunci jawaban. 2) Menghitung skor mentah dari setiap jawaban. 3) Mengubah nilai ke dalam bentuk persentase dengan cara : Nilai siswa jawaban soal (%) = 100% total yang soal benar 4) Menghitung nilai rata-rata berpikir kritis berdasarkan cluster SMA. Skor rata rata = Skor total Jumlah siswa siswa ( X ) ( N )
11 H. Alur Penelitian Analisis Standar Isi Mata Pelajaran Biologi Studi kepustakaan Tes Respon Terbatas (Pilihan Ganda) Studi Kepustakaan Berpikir Kritis Penyusunan Rancangan Instrumen Penelitian (Soal Berpikir Kritis) Pembuatan Instrumen Penelitian (Soal Berpikir Kritis) Experts Judgement Penyebaran Angket tentang Penyakit Manusia pada 3 SMA Negeri di Kota Bandung yang mewakili cluster 1, cluster 2 & cluster 3 Uji Lapangan Utama Butir Soal Instrumen Multistage sampling II : 9 SMA Negeri di Kota Bandung yang mewakili cluster 1, cluster 2 & cluster 3 Multistage sampling I : 3 SMA Negeri di Kota Bandung yang mewakili cluster 1, cluster 2 & cluster 3 3 kelas XII IPA SMA Negeri di Kota Bandung yang mewakili cluster 1, cluster 2, & cluster 3 Uji Keterbacaan Soal pada Guru dan Siswa Revisi I Uji Lapangan Terbatas Butir Soal Instrumen Melakukan Analisis : Taraf Kesukaran Daya Pembeda Validitas Butir Soal Reliabilitas Butir Soal Kualitas Pengecoh Melakukan Analisis : Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Validitas Butir Soal Reliabilitas Butir Soal Kualitas Pengecoh Produk Akhir: Instrumen yang Valid & Reliabel untuk Mengukur Berpikir Kritis Pembahasan Kesimpulan 9 kelas XII IPA SMA Negeri di Kota Bandung yang mewakili cluster 1, cluster 2 &cluster 3 Revisi II Gambar 3.1 Alur Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di SMPN I Darangdan yang terletak di Jl. Raya Darangdan Km.21 Kabupaten Purwakarta, Propinsi Jawa Barat. Sekolah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam merespon soal tes diagnosis serta latar belakang siswa yang mempengaruhi kemampuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan bukti-bukti atau karya-karya hasil belajar siswa meliputi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka dibuat definisi operasional sebagai berikut: 1. Asesmen portofolio Asesmen portofolio adalah penilaian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, karena penelitian ini hanya bertujuan untuk mendapatkan gambaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang diambil yaitu ex post facto, dimana penelitian ini hanya
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, bertujuan membuat gambaran secara sistematis, faktual mengenai fakta dari suatu populasi. Desain penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari penafsiran yang berbeda maka diperlukan penjelasan mengenai beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian melalui definisi operasional
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 19 Bandung tahun ajaran 2010/2011. Sampel dalam penelitian ini sebanyak tiga kelas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pengembangan dan validasi (Development and Validation Method). Metode pengembangan dan validasi digunakan untuk menilai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Kesulitan belajar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis instrumen, teknik
Lebih terperinciBAB III METODEI PENELITIAN
BAB III METODEI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di salah satu SMA Negeri di kota Cimahi untuk menguji cobakan produk instrumen penilaia autentik yang telah dikembangkan.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode quasy experiment atau eksperimen semu. B. DesainPenelitian Desain penelitian
Lebih terperinciUJI INSTRUMEN SOAL KOGNITIF
UJI INSTRUMEN SOAL KOGNITIF Sebelum instrument digunakan dalam pengambilan data penelitian, maka sebaiknya instrument dilakukan beberapa uji agar instrument yang digunakan memberikan hasil yang lebih akurat.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi pada penelitian ini yaitu sekolah SMA Negeri 1 Bandung yang berlokasi di Jl. Ir Juanda no 93. Subjek dari penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metodologi penelitian yang digunakan meliputi metode dan desain penelitian, alur penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENLITIAN
BAB III METODE PENLITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Prosedur ini merupakan langkah kerja yang bersifat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional dibuat untuk menghindari berbagai penafsiran
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional dibuat untuk menghindari berbagai penafsiran yang digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan dari masing-masing definisi tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Gambar konsep Gambar konsep yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu alat bantu penyampaian pemahaman yang direpresentasikan dalam bentuk teks
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan pendidikan (educational research and development) seperti yang dikembangkan oleh Thiagarajan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk persentase. Penelitian deskriptif menggambarkan kegiatan
24 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskriptif dengan teknik kualitatif yang hasilnya dalam bentuk persentase. Penelitian deskriptif menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Peternakan Negeri Lembang Cikole
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Peternakan Negeri Lembang Cikole (SNAKMA Cikole) yang beralamat di Jl. Raya Tangkuban Parahu KM. 22 Cikole
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design (penelitian eksperimen tidak sebenarnya). Pre experimental design sering disebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan tujuan penelitian ini yang mengabaikan variabel luar yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian Terkait dengan tujuan penelitian ini yang mengabaikan variabel luar yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen maka digunakan metode quasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk Quasi experimental design dengan desain
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini berbentuk Quasi experimental design dengan desain Randomized Control-Groups Pretest-Posttest Design (Isaac & Michael, 1982) untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMAN 4 Bandung, yang berlokasi di Jl. Gardujati No. 20 Bandung. Waktu penelitian dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menjelaskan maksud dari judul yang dikemukakan, maka diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 1. Pada kelas eksperimen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
18 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang beberapa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. siswa, kesulitan belajar, dan Keterampilan Proses Sains (KPS). Secara
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini menitikberatkan pada tiga aspek, yaitu jurnal kegiatan siswa, kesulitan belajar, dan Keterampilan Proses Sains (KPS). Secara terperinci,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Pada penelitian ini terdapat beberapa istilah dan agar tidak menimbulkan salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 1.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif karena penelitian ini hanya bersifat mengkaji atau menggambarkan keadaan atau kondisi yang ada di lapangan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut : 1. Kemampuan representasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu. Metode eksperimen semu dapat memberikan informasi yang merupakan perkiraan
Lebih terperinciO X O Pretest Perlakuan Posttest
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan tentang metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, prosedur penelitian dan instrumen penelitian serta teknik pengolahan data
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Pada penelitian ini, jenis yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental) yaitu penelitian eksperimen yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Profil beban kognitif siswa SMA wilayah Bandung merupakan deskripsi hasil pengukuran tiga komponen beban kognitif. Komponen beban kognitif terdiri dari,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Mind map dalam penelitian ini merupakan teknik mencatat yang dikembangkan
BAB III METODE PENELITIAN Definisi Operasional Mind Map Mind map dalam penelitian ini merupakan teknik mencatat yang dikembangkan oleh Tony Buzan yang merupakan pendekatan keseluruhan otak yang mampu membuat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu
8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan yaitu metode Deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian bukan eksperimen karena tidak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan pada salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) Kota Bandung. Populasi penelitian merupakan kelas X yang terdiri dari 10
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini, maka penjelasan dari masing-masing istilah
33 BAB III METODE PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam penafsiran istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka penjelasan dari masing-masing istilah tersebut
Lebih terperinci(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007)
48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan capaian pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa pada penerapan kombinasi metode Inkuiri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian komparatif. Menurut Harry Firman (2008: 10) penelitian komparatif meninjau hubungan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kemampuan afektif yang dianalisis dalam penelitian ini adalah perilaku siswa
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kemampuan afektif yang dianalisis dalam penelitian ini adalah perilaku siswa selama kegiatan praktikum uji makanan berlangsung yang dijaring melalui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen (eksperimen semu), dimana sampel penelitian diambil secara cluster random sampling (Fraenkel & Wallen, 2009). Dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Pada penelitian ini diberikan perlakuan kepada kelompok eksperimen berupa penerapan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Oprasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini,maka diperlukan penjelasan tentang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, ditujukan untuk
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2002). Metode yang digunakan
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2002). Metode yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Menurut Panggabean (1996:27) penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan merupakan jenis quasi experiment. Sedangkan disain penelitian yang akan diterapkan berupa static group
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan
46 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dan deskriptif. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, berikut ini adalah penjelasan operasionalnya: 1. Model Pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan rancangan penelitian menjadi dua kelompok yaitu, pre experimental design (eksperimen yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan bersifat kuantitatif yaitu metode Pre Experiment (Quasi Experiment). Penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berkomunikasi siswa dilihat dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Penelitian Uji coba soal tes open-ended problem melibatkan responden siswa SMA kelas XI IPA di sekolah yang berbeda. Untuk uji coba 1 dan uji coba 2 melibatkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Subyek Penelitian Pada penelitian ingin mengungkap literasi hakikat sains guru-guru biologi SMA yang tidak mengikuti program pendampingan yang diselenggarakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen lemah (weak experimental atau pre experimental). Penelitian ini tidak menggunakan kelompok
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pre-experimental. Alasan penggunaan metode ini dikarenakan keadaan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan keperluan penelitian yaitu untuk melihat peningkatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Terkait dengan keperluan penelitian yaitu untuk melihat peningkatan prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa, maka pada penelitian ini digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian terletak di salah satu SMP Negeri di kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII tahun ajaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari berbagai penafsiran yang berbeda terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian, maka peneliti memberikan penjelasan mengenai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Kemampuan merencanakan percobaan merupakan salah satu keterampilan
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kemampuan merencanakan percobaan merupakan salah satu keterampilan proses sains, yang didalamnya meliputi beberapa indikator kemampuan yang harus dimiliki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini diuraikan beberapa definisi operasional dari istilah yang terkait dalam permasalahan penelitian ini, di antaranya: 1. Pengembangan tes tertulis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Mind Map dalam penelitian ini digunakan sebagai tugas yang harus
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Mind Map dalam penelitian ini digunakan sebagai tugas yang harus dikerjakan siswa sebelum dimulainya PBM. Pembuatan mind map dalam penugasan tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Penggunaan metode kuasi eksperimen dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu adanya definisi operasional untuk menghindari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi Lokasi Penelitian dalam penelitian ini yaitu Di Desa Selaawi Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. 2. Populasi dan Sampel Sumber data
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung dalam judul penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kemampuan Kognitif Kemampuan kognitif dalam penelitian ini adalah penguasaan siswa dalam ranah kognitif yang diukur berdasarkan indikator kemunculannya.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen
27 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen pengetahuan ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen dengan membagi siswa ke dalam beberapa kelompok,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi experiment. Metode ini digunakan karena situasi kelas sebagai tempat mengkondisi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan untuk menghindari kekeliruan mengenai maksud dan tujuan yang ingin dicapai dengan menyamakan persepsi istilah yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dikaji, penelitian ini bertujuan untuk menguji model Concept Attainment berbasis multimedia untuk meningkatkan hasil belajar,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment. Pre-Experiment yaitu metode penelitian yang hanya menggunakan satu kelas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan dalam meneliti status suatu objek, kondisi, atau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu metode yang bertujuan membuat deskriptif gambaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasikan data,
43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasikan data, dan menarik kesimpulan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Metode ini dipilih karena harus dijalankan dengan menyelidiki
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode ini merupakan pengembangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Tujuan penelitian dengan kuasi eksperimen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Bandung yang beralamat di daerah Jalan Ir. H. Juanda Nomor 93 Bandung dengan lokasi yang cukup
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional, yakni mengungkapkan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen (Quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian observasional analitik, yaitu untuk mencari hubungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan menurut Arikunto (2002), yaitu Weak
53 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan menurut Arikunto (2002), yaitu Weak Eksperiment karena tidak menggunakan kelas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA yang berada di kota Bandung yaitu SMA Kartika XIX-2
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. operasional yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari penafsiran yang berbeda mengenai definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi (003:14) pada penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini mengadopsi metode penelitian kuasi eksperimen yang menurut Panggabean (1996) merupakan eksperimen dimana variabel-variabel yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1) Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di kota Bandung, lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah tiga sekolah menengah petama yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre-experimental design atau eksperimen semu. Disebut demikian karena eksperimen
Lebih terperinci