DAMPAK PEMBANGUNAN PASAR NAGARI TERHADAP SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT JORONG LUNDAR NAGARI PANTI TIMUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAMPAK PEMBANGUNAN PASAR NAGARI TERHADAP SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT JORONG LUNDAR NAGARI PANTI TIMUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL"

Transkripsi

1 DAMPAK PEMBANGUNAN PASAR NAGARI TERHADAP SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT JORONG LUNDAR NAGARI PANTI TIMUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL NOPRI PARANDIKA NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2 2

3 Dampak Pembangunan Pasar Nagari Terhadap Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Jorong Lundar Nagari Panti Timur Kabupaten Pasaman Nopri Parandika 1 Firdaus 2 Isnaini 3 *Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat **Staf Pengajar Prodi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang dilakukan berdasarkan rencana, dengan sengaja, dan memang dikehendaki, baik oleh pemerintah maupun masyarakat dalam memperbaiki kehidupan masyarakat. Di Jorong Lundar terdapat suatu pembangunan fisik berupa pembangunan pasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan proses pembangunan pasar dan mendeskripsikan Dampak Pembangunan Pasar Nagari Terhadap Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Jorong Lundar Nagari Panti Timur Kabupaten Pasaman. Teori yang digunakan adalah teori Michael Todaro tentang dampak sosial dan ekonomi dan Teori Kartasasmita. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan tipe deskriptif. Adapun informan diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah Informan 20 orang. Jenis data adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, studi dokumen. Unit analisis yang digunakan adalah kelompok. analisis data menurut Miles & Huberman yang terdiri dari tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Proses pembangunan pasar Lundar adalah:(1).sebelum pembangunan diadakan perencanaan yaitu musyawarah.(2). Dalam proses pembangunan pelaksanaanya dengan gotong-royong.(3).setelah pembangunan pasar dilakukan evaluasi membuat aturan tentang peraturan pasar. Dampak sosial pembangunan pasar terhadap masyarakat Jorong Lundar adalah:(1). meningkatnya solidaritas sesama masyarakat Lundar dan juga dengan masyarakat luar. (2). lebih mudah mendapatkan informasi, dan (3). Meningkatnya kerjasama antar masyarakat. Dampak pembangunan pasar terhadap ekonomi masyarakat Jorong Lundar adalah:(1). meningkatnya pendapatan ekonomi (2). perubahan mata pencaharian(3) masyarakat lebih mudah utuk mendistribusi barang dagangan. Kata Kunci: Dampak, Pembangunan, Pasar 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Pembimbing I, staf pengajar Prodi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 3 Pembimbing II, staf pengajar Prodi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 3

4 PENDAHULUAN Pembangunan di Indonesia merupakan suatu usaha untuk memajukan kehidupan masyarakat dan warganya. Kemajuan yang dimaksud terutama adalah kemajuan material. Maka, pembangunan seringkali diartikan sebagai kemajuan yang dicapai oleh sebuah masyarakat di bidang ekonomi. Pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia pada dasarnya adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya (Budiman, 2000:1-2). Pembangunan akan memberikan efek terhadap masyarakat baik fisiknya maupun dimensi sosial. Efek fisik adalah efek samping dari proses pembangunan antara lain berupa masalah yang berkaitan dengan hubungan masyarakat. Hal ini menjadi masalah karena dalam jangka pendek akan membawa pengaruh pada kerapian, kebersihan, terutama pada kesehatan masyarakat, sedangkan dalam jangka panjang akan berpengaruh terhadap kelangsungan proses pembangunan itu sendiri. Perubahan yang terjadi melalui proses pembangunan seringkali merupakan perubahan yang dipercaya dalam rangka mengatasi keterbelakangan dan kemiskinan. Sedangkan dimensi sosial berupa memudarnya nilai-nilai sosial masyarakat, merosotnya nilai budaya, normanorma sosial sehingga menimbulkan bentuk perilaku menyimpang serta ketergantungan masyarakat terhadap pihak lain sebagai akibat sistem intervensi pembangunan yang kurang proporsional. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa pembangunan memberikan dampak terhadap sosial ekonomi masyarakat (Soetomo, 2011: ). Selain itu Soekanto (2010: ) mengatakan bahwa pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang dilakukan berdasarkan rencana, dengan sengaja, dan memang dikehendaki, baik oleh pemerintah maupun masyarakat dalam memperbaiki kehidupan masyarakat. Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia pada dasarnya adalah suatu usaha meningkatkan taraf hidup masyarakatnya dengan cara mengadakan perubahan-perubahan sosial, budaya, dan ekonomi. Pasar merupakan salah satu pembangunan fisik, matarantai yang menghubungkan antara produsen dan konsumen, ajang pertemuan antara penjual dan pembeli, antara dunia usaha dari masyarakat. Menurut Geertz, pasar dilihat dalam tiga sudut pandang, yaitu (1) pasar sebagai arus barang dan jasa menurut pola tertentu, (2) pasar sebagai rangkaian mekanisme ekonomi untuk memelihara dan mengatur arus barang dan jasa tersebut, (3) pasar sebagai sistem sosial dan kebudayaan tempat mekanisme itu tertanam. Intinya, pasar merupakan suatu pranata ekonomi dan sekaligus cara hidup dan gaya umum kegiatan ekonomi yang mencapai segala aspek dalam masyarakat (Greetz, 2007:39). Bagi masyarakat di Minangkabau biasanya dikenal beberapa tingkatan pasar, menurut Bustari (dalam Syakli (2009:11) adalah sebagai berikut: 1) Pasar pada tingkatan kenagarian, biasanya diadakan sekali seminggu yang harinya berbeda untuk setiap nagari yang berdekatan. Perbedaan hari bertujuan menjamin keramaian pasar, yang diharapkan dapat dikunjungi oleh anggota masyarakat nagari sekitarnya. 2) Pasar untuk tingkatan kecamatan, biasanya pasar untuk tingkat kecamatan diadakan pada ibu nagari kecamatan. Pasar ini cendrung lebih ramai dibanding dengan pasar untuk tingkat kenagarian. Biasanya lebih banyak dikunjungi oleh pedagang yang berasal dari luar kecamatan. Dengan demikian, kesempatan pemasaran hasil produksi sampingan akan lebih luas dari pada tingkat kenagarian. 3) Pasar pada tingkatan kabupaten atau kota, biasanya terkantung pada kondisi dan situasi daerah. Pasar pada tingkat ini minimal diramaikan sekali dalam seminggu, karena pasar pada tingkat kabupaten atau kota ini pedagang-pedagang dari daerah, maka masyarakat pedesaan akan memperoleh manfaat yang lebih besar dan lebih luas dalam memasarkan hasil produksinya. Biasanya hasil produksi yang dipasarkan adalah barang-barang yang tidak dipasarkan pada tingkat kenagarian dan kecamatan baik karena harganya yang kurang menguntungkan maupun karena jenis dan sifat barang tersebut tidak mungkin dipasarkan karena terbatasnya jumlah pembeli. Di jorong Lundar terdapat suatu pembangunan fisik berupa pembangunan pasar. Pasar ini biasa disebut pasar Lundar karena terletak di Jorong Lundar Nagari Panti Kabupaten Pasaman. Pasar dibangun oleh masyarakat Jorong Lundar, yang tepatnya di Jorong Lundar Nagari Panti Kabupaten Pasaman. Pasar nagari tersebut dibangun pada tahun 2013, pembangunan pasar merupakan ide dari ketua pemuda Jorong Lundar.Anggaran dana pembangunan pasar tersebut berasal dari uang kas pemuda, lama pembangunan pasar adalah lebih kurang 4 bulan dan Pasar Nagari Lundar beroperasi semenjak tahun 2014, dipasar tersebut terdapat kebijakan tertulis yang disepakati antara pedagang dan masyarakat. Kesepakatan itu berupa tiap masing-masing tempat kios dikontrakkan Rp ,- per tahun dan juga para pedagang dikenakan uang keamanan Rp3000,- per hari pasar untuk tiap pedagang. Uang tersebut dibayarkan kepada pekerja pasar yaitu Andi Lala. Adapun jumlah kios yang terdapat dipasar Lundar Nagari Panti Kabupaten Pasaman yaitu berjumlah 7 kios.. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan membahas lebih lanjut tentang Dampak 4

5 Pembangunan Pasar Nagari Terhadap Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Jorong Lundar Nagari Panti Kabupaten Pasaman. Dengan adanya pembangunan pasar di Jorong Lundar maka akan memberikan dampak terhadap kehidupan masyarakat. Baik itu kehidupan sosial maupun kehidupan ekonomi masyarakat Lundar. Penelitian yang relevan yang sesuai dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Siska (2014) di STKIP PGRI Sumatera Barat dengan judul Keberadaan Pasar Nagari Sisawah Kabupaten Sijunjung Tahun Tujuan penelitiannya adalah mendeskripsikan sejarah berdirinya pasar Nagari Sisawah Kabupaten Sijunjung dan mendeskripsikan perkembangan pasar Nagari Sisawah Kabupaten Sijunjung tahun Hasil penelitian menunjukan bahwa perkembangan pasar nagari sisawah menjadi dua periode yakni tahun dan Tahun , memiliki los permanen sebanyak 6 buah dengan kondisi pedagang dan pengunjung ramai baik dari jorong-jorong nagari sisawah maupun dari wilayah lain, serta pengelolaan pasar tahun 1998 dibawah Kerapatan Adat Nagari (KAN), kemudian tahun 2001 dikelola oleh nagari dibawah dinas koperindag kabupaten sijunjung. Periode tahun , bangunan los pasar nagari sisawah direnovasi tahun 2006, 2007, 2009, Namun pedagang dan pengunjung pasar mengalami penurunan atau sepi. Selanjutnya Sari (2012) di STKIP PGRI Sumatera Barat dengan judul Pasar Nagari Sungai Rumbai ( ) yang mengkaji tentang perkembangan pasar nagari sungai rumbai sejak tahun dan dampak berdirinya pasar Sungai Rumbai terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitar. Tujuan penelitiannya adalah untuk mendeskripsikan perkembangan pasar Nagari Sungai Rumbai terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitar. Hasil penelitian menunjukan bahwa pasar Nagari Sungai Rumbai mengalami kemajuan dapat dilihat dari segi fisik, pengunjung yang semakin ramai, karena pasar sungai rumbai telah lebih lengkap barang yang diperdagangkan dibandingkan dengan pasar daerah lain yang ada dikecamatan sungairumbai. Selanjutnya Zusmelia (2007) di IPB dengan judul Ketahanan (persistence) Pasar Nagari Minang Kabau: kasus pasar kayu manis (cassiavera) di Kabupaten Tanah Datar dan Agam Sumatera Barat. Bidang kajian dalam disertasinya tentang keberadaan pasar nagari sebagai urat nadi perekonomian masyarakat nagari, sedangkan bias dari kekuatan ekonomi dunia telah membawa perubahan dalam pasar nagari itu sendiri, baik dari segi aktor yang terlibat, regulasi yang tercipta ataupun jaringan kerja sosial yang hidup dan terbina didalamnya. Relevan penelitian penulis dengan disertasi ini sama-sama mengkaji tentang pasar nagari, penelitian penulis lebih memfokuskan pada proses pembangunan pasar nagari dan dampak pembangunan pasar nagari terhadap sosial ekonomi masyarakat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah menurut Kartasasmita (1997: 27) menjelaskan bahwa pembangunan merupakan proses manajemen yang secara garis besarnya meliputi tiga kegiatan besar antara lain: perencanaan, implementasi kebijakan atau pelaksanaan dan evaluasi atau pengawasan pembangunan. Dan Todaro (Suroto, 1994: 23) menyimpulkan bahwa pembangunan adalah proses multi dimensi yang mencakup perubahanperubahan penting dalam struktur sosial, sikapsikap rakyat dan lembaga-lembaga nasional serta akselarasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan (inequelity) dan pemberantasan kemiskinan absolut. METODOLOGI PENELITIAN Berasarkan latar belakang di atas maka dalam penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif karena metode kualitatif mempelajari data di lingkungan secara alamiah dan mengutamakan teknik observasi dan wawancara serta dokumen. Observasi nonpartisipan dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati aktivitas atau perilaku masyarakat setelah adanya pembangunan pasar. Yang peneliti amati adalah keadaan bangunan pasar, kegiatan masyarakat Lundar yang sedang berdagang dipasar, dan juga kegiatan masyarakat yang sedang membeli di pasar Lundar. Penelitian ini menggunakan observasi nonparticipant, karena peneliti tidak terlibat langsung dalam kegiatan yang dilakukan informan. Observasi atau pengamatan ini gunanya untuk melihat dan mengidentifikasi proses dan dampak pembangunan pasar nagari terhadap sosial dan ekonomi masyarakat Jorong Lundar Nagari Panti Timur Kabupaten Pasaman. Observasi dalam penelitian ini adalah mengamati kegiatan masyarakat setelah adanya pembangunan pasar di Jorong Lundar. Kegiatan observasi dilakukan pada hari Selasa dan Rabu pada pukul 10:00 WIB sampai dengan sore hari pada pukul 17:00 WIB. Batas waktu ini dikarenakan mulai dan berakhirnya aktivitas kegiatan pasar. Dalam hal ini, meneliti kegiatan masyarakat Lundar yang berdagang dipasar dan juga kegiatan masyarakat sedang membeli dipasar, dan melihat bagaimana keadaan bangunan pasar Lundar. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, wawancara mendalam merupakan suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang 5

6 topik yang diteliti (Bungin, 2011: ). Wawancara mendalam dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh jawaban mengenai Dampak Pembangunan Pasar Nagari Terhadap Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Jorong Lundar Nagari Panti Timur Kabupaten Pasaman. Proses penelitian ini dimulai dengan mengurus surat izin penelitian di KESBANGPOL Kabupaten Pasaman pada tanggal 23 Desember Setelah mendapatkan izin dari KESBANGPOL, pada hari itu juga surat izin tersebut dibawa ke kantor Wali Nagari Panti Timur, sambutan yang diperoleh di kantor wali nagari sangat baik, selain mendapatkan surat izin untuk melakukan penelitian, mereka juga mengarahkan dalam melakukan penelitian dan memberikan penawaran yaitu apa bila ada kendala yang didapat dilapangan mereka siap membatu. Setelah mendapatkan izin dari KESBANGPOL, dan kantor wali nagari, pada hari itu juga peneliti melakukan wawancara yaitu bertepatan pada hari Rabu tanggal 23 Desember 2015 yang mana pada hari itu pasar berlangsung di Jorong Lundar. penelitian mulai dilakukan dengan cara wawancara dan observasi, wawancara dilakukan pada sore hari karena peneliti di pagi dan siang harinya sedang mengurus surat untuk penelitian, jadi disore harinya peneliti melakukan wawancara, pada waktu itu orang dipasar sudah tinggal sedikit dikarenakan pasar sudah mau tutup, hal itu tidak menyulitkan untuk melakukan penelitian dikarenakan yang mau diwawancara adalah masyarakat Lundar yang memanfaatkan pasar. Dan juga wawancara dilakukan pada malam harinya dirumah Ninik Mamak dan dirumah Kepala Jorong untuk menanyakan proses pembangunan pasar. Sebelum memulai proses wawancara, terlebih dahulu dilakukan pendekatan dengan informan penelitian dengan cara memperkenalkan diri, memberitahukan maksud dan tujuan wawancara serta menjelaskan alasan mengapa mereka dijadikan informan dalam penelitian tersebut, hal ini dilakukan untuk menghindari kesalah fahaman yang mungkin terjadi. Langkah selanjutnya ialah meminta persetujuan mereka untuk dijadikan sebagai informan, setelah mereka bersedia maka peneliti memberikan pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada informan saat melakukan wawancara dimulai dengan pertanyaan yang bersifat umum, konsentrasi yang tinggi juga diperlukan saat mendengarkan jawaban-jawaban yang diberikan oleh informan penelitian, agar bisa dicatat sehingga tidak meninggalkan informasi yang penting. Jawaban yang didapatkan dari satu informan akan ditanyakan kembali pada beberapa informan lainnya, tujuannya ialah untuk mendapatkan data atau informasi yang benar-benar akurat terkait dengan tujuan penelitian, dan wawancara dihentikan ketika tidak ada lagi variasi jawaban yang diberikan oleh informan penelitian. Selain wawancara dalam penelitian ini juga dilakukan observasi, jenis observasi yang dilakukan ialah observasi nonpartisipan. Observasi dilakukan saat pasar sedang berlangsung, saat melakukan observasi peneliti menggunakan catatan kecil yang digunakan untuk mencatat segala sesuatunya terkait dengan hasil pengamatan yang diperoleh di lapangan. Kesulitan yang didapatkan dalam melakukan penelitian mengenai proses dan dampak pembangunan pasar ini ialah, jawaban yang diberikan oleh informan terkadang terlalu pendek dan tidak begitu jelas, dan untuk mengantisipasinya dibuatlah wawancara tersebut seperti percakapan sehari-hari, tetapi tidak melenceng dari tujuan penelitian, informan dibiarkan untuk menjawab sesuai dengan pengetahuannya, sehingga informan penelitian merasa lebih nyaman dan lebih antusias dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan, dan jika jawaban informan mengarah kepada hal-hal yang lain, maka percakapan diarahkan lagi kepertanyaan semula sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan yaitu dari bulan Desember sampai bulan Januari, tetapi pada dasarnya semua informan sangat membantu dalam memberikan informasi mengenai proses dan dampak pembangunan pasar terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat sehingga penelitian ini dapat dilakukan. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Jorong Lundar merupakan Jorong yang terdapat di Nagari Panti Timur Kecamatan Panti Timur Kabupaten Pasaman. Luas Nagari Panti Timur adalah Hektar, Nagari Panti Timur terdapat empat Jorong yaitu Jorong Lundar, Jorong Lambak, Jorong Kuamang, dan Jorong Katimahar. Jarak Jorong Lundar ke pusat pemerintahan Nagari adalah 4 (Km), sedangkan jarak Jorong ke Ibu Kota Kecamatan adalah 8 (Km), sedangkan jarak dari Jorong ke Ibu Kota Kabupaten adalah sekitar 42 (Km). Secara administrasi, Jorong Lundar memiliki daerah perbatasan sebagai berikut: a. Sebelah Utara berbatasan dengan Jorong Kuamang b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Jorong Lambak c. Sebelah Timur berbatasan dengan Jorong Sungai Lolo d. Sebelah Barat berbatasan dengan Jorong Murni Panti. Jorong Lundar merupakan salah satu Jorong yang terdapat di Nagari Panti Timur Kabupaten Pasaman. Jumlah kampung yang terdapat di jorong ini adalah dua kampung, yaitu Kampung Lundar 6

7 dan Kampung Mudik Air Lundar. Asal nama dan kependudukan Jorong Lundar menurut warih nan bajawek imanat nan bapacik dari urang tuo-tuo terdahulu berasal dari kata Londar. Dahulunya sekelompok orang yang berasal dari Palembang Tinggi yang bermaksud mencari tempat untuk membuka suatu kampung, dalam perjalanan mereka menggunakan perahu. Setelah sampai disuatu tempat yang penuh dengan rawa-rawa, namun mereka melihat adanya Londar (tandatanda/berkas orang yang sudah dulu bermukim didaerah tersebut). Inilah awal mulanya Kampung ini dinamakan Kampung Lundar karena adanya tanda-tanda/berkas orang yang sudah dulu bermukim sebelum rombongan Palembang Tinggi datang. (Sumber: H. Arbain Husen (Ninik Mamak) Kampung Lundar, Tanggal 11 Januari 2016). Pada masyarakat Jorong Lundar terdapat tiga suku yaitu : 1. Suku Tanjung 2. Suku Melayu 3. Suku Ampu TEMUAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Umum Pasar Lundar Di Jorong Lundar terdapat suatu pembangunan yaitu pembangunan pasar, pasar merupakan suatu tempat bertemunya antara penjual dan pembeli. Ide pertama kali untuk pembangunan pasar Lundar dikeluarkan oleh ketua pemuda saat itu yang bernama Dinar, ide tersebut muncul karena sebelum adanya pasar di Jorong Lundar masyarakat jauh untuk melakukan proses jual-beli, yang mana masyarakat Lundar pergi ke pasar tapus yang jaraknya lebih kurang 25 KM, pasar Panti yang jaraknya dengan Jorong Lundar lebih kurang 10 KM, dan masyarakat Lundar sering juga pergi ke pasar Kuamang yang berjarak lebih kurang 9 KM dari Lundar, dengan akses jarak yang jauh ini membuat masyarakat ingin mendirikan pasar di Jorong Lundar. Pasar di Jorong Lundar dibangun di atas tanah seluas lebih kurang 70 x 40 M. Pasar ini terletak dipinggir jalan raya Lundar. Tempat berdagang dipasar ini dilakukan di pinggir jalan, yaitu antara bersebelahan jalan raya Lundar. Tempat berdagang dipasar ini ada yang dikios dan ada juga yang membangun lapak dan beralaskan terpal. Lapak dibuat oleh para pedagang itu sendiri, lapak ini cuma pakai atap terpal dan di alas dengan terpal juga. Orang yang berjualan dilapak ini adalah pedagang yang menjual cabe dan pop ice. Dan juga pedagang ada juga yang berjualan di teras rumah. hal ini dikarenakan pasar berdekatan dengan rumah salah seorang masyarakat, yang berdagang diteras rumah ini adalah pedagang pakaian. Pasar Lundar ini berdekatan dengan Sekolah Dasar (SD N 04 LUNDAR), dan juga pasar Lundar dekat dengan Masjid Mujahiddin. Dalam membangun pasar di Jorong Lundar memiliki bahan perlengkapan yang berupa bambu yang mana bahan bambu ini dipergunakan untuk tonggak bangunan pasar, atap bangunan yang ada dipasar Jorong Lundar masih menggunakan atap yang terbuat dari terpal, dan lantai los pasar belum disemen dan hanya pakai pondasi. Sekarang sudah ada perubahan yang mana bahan yang diperbaiki berupa tonggak pasar yang dahulunya, pasar Jorong Lundar mengunakan bahan dari bambu dan sekarang mengunakan papan. Papan ini terbuat dari pohon kelapa, atapnya dulu mengunakan terpal dan sekarang sudah mengunakan atap seng dan ada juga yang masih menggunakan atap dari terpal, dulu lantai pasar belum disemen masih beralaskan terpal dan sekarang sudah ada perubahan yaitu lantai sudah di buat pondasi tapi belum dilantai semen. 5.2 Proses Pembangunan Pasar Perencanaan Pembangunan Pasar Langkah awal yang dilakukan oleh kelompok ketua pemuda sebelum pembangunan Pasar Lundar ialah mengadakan rapat dengan beberapa tokoh masyarakat yang ada di Jorong Lundar seperti Kepala Jorong, Niniak Mamak, kelompok ketua pemuda, dan beberapa orang masyarakat Jorong Lundar itu sendiri. Rapat pertama kali diadakan di Masjid Mujahiddin Lundar, hal ini dikarenakan masyarakat menganggap Masjid Mujahiddin merupakan tempat yang nyaman untuk mengadakan rapat, ditambah lagi Masjid ini bisa menampung anggota yang mengadakan rapat dengan jumlah yang cukup banyak. Adapun agenda yang dibicarakan dalam rapat pertama ialah sebagai berikut: 1. Anggaran Dana Hal pertama yang dibicarakan dalam rapat ialah mengenai anggaran dana, atau sumber dana untuk pembangunan pasar tersebut. Dari hasil rapat yang dilakukan dapat diketahui bahwa sumber dana untuk pembangunan pasar berasal dari uang kas pemuda, uang kas pemuda itu sendiri berasal dari hasil pelaksanaan kompetisi yang sering diadakan pemuda seperti volly dan bola pimpong, selain itu kas pemuda juga bersumber dari masyarakat Jorong Lundar itu sendiri. 2. Lokasi Pembangunan Pasar Poin kedua yang dibicarakan dalam rapat ialah mengenai lokasi pembangunan pasar. Dari hasil pelaksanaan rapat tersebut dapat diperoleh informasi bahwa tanah yang dijadikan untuk lokasi pembangunan pasar ialah tanah milik salah seorang masyarakat Jorong Lundar yang bernama 7

8 Ibuk Jae, alasan pemilihan lokasi ini dikarenakan tempatnya sangat strategis yaitu terletak ditepi jalan. Perjanjian atau kesepakatan dari pemuda dengan pemilik tanah yaitu bagi hasil, dengan syarat keuntungan pasar yang diperoleh satu kali dalam satu minggu, harus disetor pada pemilik tanah ibuk Jae sebesar Rp ,- per minggu. 3. Pekerja Pembangunan Pasar Poin ketiga yang dibahas dalam rapat ialah mengenai pekerja pembangunan pasar. Dari hasil rapat tersebut dapat diperoleh informasi bahwa pembangunan pasar Lundar dilakukan dengan cara gotong royong, antara pemuda dengan masyarakat Jorong Lundar khususnya laki-laki, sedangkan untuk konsumsi seperti makan dan minum disediakan oleh kaum perempuan di Jorong Lundar itu sendiri. Dalam pembangunan pasar dilakukan dengan cara gotong royong. 4. Pemberian Nama Pasar Poin terakhir yang dibahas dalam rapat pertama ialah pemberian nama pasar, dimana dalam rapat tersebut semua pihak sepakat memberi nama pasar tersebut dengan nama pasar Lundar, hal ini dikarenakan pasar tersebut merupakan satu-satunya pasar yang terdapat di Jorong Lundar Pelaksanaan Pembangunan Pasar Pada hari pembangunan pasar yang telah ditentukan sebelumnya, tepatnya pada pagi hari, ketua pemuda dan beberapa anggotanya datang menemui pemilik tanah, dengan tujuan meminta izin untuk memulai pelaksanaan pembangunan pasar Lundar, setelah mendapatkan izin dari pemilik tanah barulah ketua pemuda beserta rombongan mulai membersihkan lokasi pembangunan pasar. Dalam proses pekerjaan pembangunan pasar Lundar dilaksanakan pada bulan November Dalam membangun pasar ini dilakukan dengan gotong-royong, yang dilakukan pada hari Minggu. Gotong-royong dilakukan sekali seminggu, yang menjadi tukang atau yang bekerja dalam membangun pasar adalah para pemuda. Dalam pebangunan pasar yang mengawasinya adalah ketua pemuda, dan tokoh masyarakat lainnya. lama pembangunanya lebih kurang 4 bulan. pasar di Jorong Lundar beroperasi sejak bulan Maret Dan yang menjadi tukang dalam pembangunan pasar Lundar adalah Junasri dan Padlan dan dibantu oleh para pemuda. Pasar Lundar bahanbahan bangunannya berupa tiang pasar tebuat dari pohon kelapa yang dijadikan papan, atapnya adalah atap seng dan juga los ada yang beratap terpal, lanatai los pasar disemen. Waktu yang di butuhkan dalam pembangunan pasar Lundar ialah lebih kurang selama 4 bulan, yaitu dari bulan November 2013 sampai dengan bulan Maret Pasar Lundar dinyatakan siap pada pertengahan bulan Maret Proses pembangunan pasar Lundar dilakukan dengan gotong-royong. yang dilakukan sekali seminggu, gotong-royong dilakukan pada hari Minggu Evaluasi Tahap evaluasi adalah suatu penilaian yang subjektif dan sistematik. hal ini dilakukan terhadap sebuah intervensi yang direncanakan, baik itu yang sedang berlangsung maupun yang telah diselesaikan. Dalam tahap evaluasi ini adalah hal yang terpenting dilakukan yaitu pengecekkan ulang dari suatu rencana pembangunan, sesuai atau tidaknya pembangunan dengan yang direncanakan. Evaluasi pembangunan pasar dilakukan oleh ketua pemuda, Ninik Mamak, Kepala Jorong dan juga masyarakat setempat. Adapun peraturan-peraturan yang terdapat di pasar Lundar ialah sebagai berikut: a. Para penjual yang berada di los dikenakan uang kontrak sebesar Rp ,- per tahun masing-masing individu, hal ini berlaku untuk penjual dari dalam maupun luar Jorong Lundar. b. Para pedagang dikenakan biaya keamanan sebesar Rp. 3000,- per masing-masing pedagang, demi kelancaran proses jual beli di pasar Lundar. Dari keterangan di atas dapat dijelaskan bahwa setiap pedagang baik yang berasal dari Jorong Lundar maupun dari Jorong lain diperbolehkan berdagang dipasar Lundar dan juga kepada setiap pedagang membayar uang kontrak kios sebesar Rp ,- per pedagang untuk satu tempat berdagang yaitu dalam jangka waktu satu tahun. Dan juga kepada para pedagang juga dikenakan uang keamanan sebesar Rp.3000,- per pedagang. Pemungutan itu gunanya untuk menambah uang kas dan juga untuk disetor kepada pemilik lahan sebesar RP ,- per Minggu. Dalam pemungutan uang keamanan tidak ada yang menungak. Dalam perjanjian untuk sistem kontrak kios, pemungutan biaya keamanan dan juga uang setoran yang diberikan kepada pemilik tanah sebesar Rp ,- per minggu tidak ada perjanjian tertulis, melainkan cuma kesepakatan bersama antara masyarakat, pedagang dan juga pemilik tanah. Yang membuat kesepakatan adalah para pemuda dengan para pedagang yang berjualan dipasar Lundar. Uang yang didapat dari hasil kontrak kios dan uang keamanan digunakan untuk uang khas pemuda. 5.3 Sistem Tata Kelola Pasar Pengelola Pasar Lundar Setelah pembangunan pasar Lundar selesai, atau setelah pasar siap dioperasikan. Maka dibentuklah pengelola pasar Lundar, berdasarkan 8

9 observasi dan wawancara yang telah dilakukan, maka diperoleh informasi bahwa pengelola pasar diserahkan kepada para pemuda dan juga partisipasi masyarakat Jorong Lundar itu sendiri. Baik pengelola uang keamanan, pengelola kebersihan, juga dilaksanakan oleh masyarakat setempat. Yang menjadi petugas meminta uang keamanan adalah Andi Lala, uang tersebut diminta waktu hari pasar yaitu hari Rabu. Uang keamanan yang diminta sebesar Rp.3000,- per pedagang. Yang menjadi pengelola kebersihan pasar dilaksanakan oleh Safri dan juga pengelola parkir diserahkan kepada para pemuda. Dari penunjukan orang yang bekerja dipasar ditentukan oleh Dinar yang sewaktu itu selaku ketua pemuda kampung Lundar dan kesepakatan dari masyarakat Lundar. yang menjadi tukang parkir tidak ditentukan orangnya melainkan berdasarkan inisiatif dari pemuda. Jadi siapa saja pemuda yang mau menjaga parkir dipersilahkan Operasi Pasar Lundar Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan, diperoleh informasi bahwa pasar Lundar hanya beroperasi satu kali dalam satu minggu, lebih tepatnya pasar beroperasi pada hari Rabu. Proses jual-beli dipasar Lundar berlangsung lebih kurang dari pukul 10:00 WIB sampai dengan lebih kurang pukul 17:00 WIB. Kegiatan yang dilakukan masyarakat Lundar dalam hari pasar adalah berdagang pakaian, sayur, gorengan, lontong dll. Ada juga yang memungut uang keamanan. Dan menjadi tukang parkir. Untuk para pedagang paginya jam 10:00 Wib. Menyiapkan tempat untuk berdagang dan pada sore harinya sekitar jam 17:00 Wib. Para pedagang membereskan barang dagangan untuk dibawa pulang kembali. 5.4 Dampak Pembangunan Pasar Terhadap Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Jorong Lundar Dampak Sosial 1. Meningkatnya Solidaritas Solidaritas adalah seorang individu hidup bermasyarakat memiliki rasa kebersamaan, rasa kepentingan serta rasa simpati antara sesamanya. Sebelum pembangunan Pasar, masyarakat Jorong Lundar belum saling mengenal antara masyarakat lainnya, hal ini disebabkan kerena tempat tinggal masyarakat yang lainnya berjauhan, serta sibuk dengan kepentingan dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Sejak berdirinya pasar, terjadinya peningkatan solidaritas atau pola pikir masyarakat Jorong Lundar mengalami perubahan seperti masyarakat yang dulunya jarang berinteraksi dengan masyarakat luar, setelah pasar ini ada, masyarakatnya saling berinteraksi antar sesamanya dan saling bertukar pendapat. Jadi dengan adanya pasar solidaritas masyarakat menjadi meningkat baik dari masyarakat Jorong Lundar maupun masyarakat dari Jorong lain yaitu masyarakat bisa berdagang dipasar dengan tujuan untuk menambah kebutuhan ekonomi. Karena dengan adanya kebutuhan yang ingin dicapai jadi rasa kebersamaan semakin kuat antar masyarakat dikarenakan memiliki aktifitas yang sama dan memiliki tanggung jawab yang sama. Setelah peneliti melakukan penelitian di Pasar Jorong Lundar, peneliti menemukan solidaritas dalam masyarakat pasar Lundar seperti adanya rasa saling tolong Menolong. Tolong menolong merupakan perbuatan yang dilakukan untuk membantu orang lain. Yang mana dengan adanya pembangunan pasar kegiatan tolong menolong di Jorong Lundar sudah semakin solid, yang mana tolong-menolong berupa tenaga yaitu para masyarakat ikut dalam pembangunan pasar yang mana pasar dibangun dengan bersamasama yaitu proses pembangunanya dilakukan dengan gotong-royong, gotong-royong membersihkan kampung dan juga bersama-sama dalam kegiatan baralek. Gambaran kondisi dalam masyarakat Lundar sebelum adanya pasar dahulunya memang ada kegiatan gotong royong membersihkan kampung, namun sekarang tidak aktif lagi atau kegiatan tersebut tidak terlihat lagi. Namaun setelah adanya pembangunan pasar masyarakat kegiatan gotong royong sudah diadakan kembali oleh masyarakar. Dengan adanya pembangunan pasar di Jorong Lundar kehidupan masyarakat sudah solid yang mana dapat dilihat para masyarakat saling bantu-membantu atau kerjasama dalam pembangunan pasar, dengan adanya rasa kebersamaan dari masyarakat sehingga pasar dapat terbentuk. Sebelum sadanya pasar masyarakat juga sudah solid dalam kegiatan kemanusiaan, dengan adanya pasar solidaritas masyarakat juga sudah lebih meningkat, yaitu dapat dilihat apabila ada acara kegiatan agama yaitu maulid Nabi Muhammad SAW para masyarakat bersama-sama untuk mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan supaya kegiatan acara berjalan dengan baik. 2. Bertambahnya Akses Informasi Informasi sangat penting sekali dalam kehidupan bermasyarakat, dengan adanya informasi membuat kita mengetahui peristiwa atau hal-hal lain yang terjadi didaerah atau disekitar tempat tinggal kita. Dengan adanya pasar informasi 9

10 yang didapat akan semakin banyak, karena pasar tempat berkumpulnya orang yang menjual dam membeli. Dipasar ini pedagang dan pembeli banyak yang berasal dari daerah atau kampung lain. Jadi disana terjadinya komunikasi, dengan adanya komunikasi akan membuat kita akan mengetahui peristiwa yang terjadi ditempat lain. Dengan adanya pasar masyarakat dapat mengetahui banyak hal yang sebelumnya belum mereka ketahui, yang mana masyarakat mendapatkan informasi baik itu dari pengunjung dari daerah lain maupun pedagang yang datang dari kampung lain. Sebagai contohnya menanyakan bagaimana keadaan kampung sekarang, apa mata pencaharian, bagaimana kehidupan ekonomi dsb. Jadi dengan adanya pembangunan pasar di Jorong Lundar memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi yaitu berupa informasi ekonomi yaitu apa mata pencaharian, berapa pendapatan. Informasi adalah sebuah pesan ucapan kata dari orang lain melalui komunikasi langsung maupun yang tidak langsung yang memiliki makna dan manfaat, yang dikumpulkan melalui beberapa serangkaian proses yang tidak terlalu panjang sehingga cepat disebarkan dari orang yang satu ke orang yang lain. (sumber:diakses melalui internet pada tanggal 22 Maret 2016). Dengan adanya pasar di Jorong Lundar masyarakat mengetahui informasi berupa naik atau turunya harga suatu barang contohnya harga cabe naik jadi orang seorang pedagang maupun seorang pembeli setelah pulang dari pasar memberitahukan kepada masyarakat yang lainnya bahwasanya harga cabe naik atau harga suatu barang naik. Jadi dengan adanya informasi tersebut para masyarakat lebih banyak mendapatkan informasi. 3. Meningkatnya Kerjasama Kerjasama merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Sebelum adanya pembangunan pasar dijorong Lundar, kerjasama dalam masyarakat ini sudah kompak. Dan dengan adanya pembangunan pasar kehidupan kerjasamanya bertambah lebih kompak, terlihat dalam proses pembangunan pasar dilakukan dengan gotong-royong dan masyarakat bersama-sama menjaga keaman pasar. Setelah adanya pembangunan pasar, yang mana pada dahulunya ada kegiatan seperti acara baralek maka masyarakat bersama-sama mencari perlengkapan makanan yaitu mencari rebung, paku, cubadak. Yang mana kegiatan itu kelihatanya sudah hampir tidak ada lagi. Adanya pembangunan pasar di Jorong Lundar juga meningkatkan kerjasama dengan masyarakat lain yaitu dapat dilihat ketika adanya masyarakat dari kampung lain yang berdagang di pasar Lundar. Kalau tidak adanya kerjasama antara masyarakat Lundar dengan masyarakat lain mungkin tidak ada pedagang luar yang berdagang dipasar Lundar. Jadi dengan adanya pasar di Jorong Lundar terjalin kerjasama antara sesama masyarakat Lundar maupun mayarakat Lundar dengan masyarakat lain. Tanggung jawab secara bersama-sama menyelesaikan pekerjaan pembangunan pasar yaitu dengan pemberian tanggung jawab dapat tercipta kerjasama yang baik. Dengan adanya rasa kebersamaan masyarakat Jorong Lundar maka terbangunlah sebuah pasar, yang mana pasar tersebut dibangun dengan cara gotong-royong oleh para pemuda dan juga masyarakat Lundar. Tanggung jawab diberikan kepada para pemuda supaya pasar siap untuk dibangun. Saling berkontribusi baik tenaga maupun pikiran akan terciptanya kerjasama. Dalam proses pembangunan pasar Lundar para pemuda dan juga masyarakat setempat memberikan ide untuk pembangunan pasar supaya masyarakat tidak jauh lagi untuk membeli kebutuhan pokok dan supaya masyarakat ada penghasilan tambahan yang mana mereka bisa berdagang dipasar tersebut. dan juga memberikan tenaga untuk pembangunan pasar, yang mana pasar dibangun dengan adanya kerjasama antar masyarakat yaitu prosesnya pembangunannya dilakukan dengan cara gotong royong. Dengan adanya kontribusi tersebut pasar di Jorong Lundar dapat terselesaikan. Setelah adanya pembangunan pasar kegiatan kerjasama tersebut sudah muncul kembali dan adanya pasar ini kerjasama dalam kehidupan masyarakat Lundar sudah mulai kompak lagi, apabila ada salah seorang masyarakat yang baralek maka para masyarakat ikut membantu kegiatan acara tersebut seperti mencari perlengkapan makanan yaitu mencari paku, cubadak, rebung dan perlengkapan yang lainnya, supaya kegiatan baralek tersebut dapat berjalan semestinya Dampak Ekonomi 1. Bertambahnya Pendapatan Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat selalu melakukan berbagai macam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, begitu juga dengan masyarakat Jorong Lundar. Sebelum adanya pasar Lundar, sumber pendapatan masyarakat Lundar bergantung kepada hasil memotong karet dan hasil perkebunan, namun setelah adanya pasar Lundar sumber pendapatan masyarakat semakin meningkat, hal ini dikarenakan pekerjaan masyarakat Lundar sudah mulai beragam, seperti sudah ada masyarakat yang menjadi pedagang di pasar Lundar tersebut. 10

11 Sebelum adanya pasar penghasilan mereka sekitar lebih kurang Rp ,- per bulan yaitu dari hasil penjualan karet dan juga coklat. Dan setelah adanya pembangunan pasar, masyarakat sekarang bisa berdagang. Daganganya berupa menjual pakaian, ikan, lontong, gorengan, cabe, sayur, dan dengan adanya mata pencaharian baru tersebut maka penghasilan pendapatan masyarakat menjadi bertambah dan mendapatkan penghasilan lebih kurang Rp ,- per bulan, jadi dengan adanya pasar penghasilan masyarakat menjadi bertambah. 2. Perubahan Mata Pencaharian Mata pencarian merupakan keseluruhan kegiatan yang memanfaatkan sumber daya yang ada pada lingkungan fisik. Kehidupan masyarakat di Jorong Lundar sebelum dibangun pasar, masyarakat lebih bergantung kepada kehidupan sebagai petani, berkebun, perikanan dan sedikit berdagang. Aktifitas ini dilakukan sesuai dengan keadaan alam dan tempat tinggal masyarakat yang ada di Jorong Lundar. Beberapa hal yang menyebabkan perubahan mata pencaharian hidup antara lain: Karena ada rasa tidak puas, Sadar karena adanya kekurangan dalam kebudayaan sendiri, Tingkat kebutuhan hidup manusia yang beraneka ragam dan semakin bertambah, Adanya usaha untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, Adanya keinginan untuk meningkatkan taraf hidup agar menjadi lebih baik, dan adanya sikap terbuka terhadap hal- hal yang bersifat baru. Karena perubahan inilah maka mata pencaharian hidup masyarakat beranekaragam seperti: pertanian, peternakan, perbengkelan, perikanan, sektorindustri, sektor perdagangan,dan sebagainya (Anonim, 2015). Setelah adanya pasar, mata pencaharian masyarakat Lundar berubah menjadi pedagang, namun tidak meninggalkan pekerjaan yang lama yaitu sebagai petani dan pemotong karet. Sejak berdirinya pasar, masyarakat Jorong Lundar mengalami perubahan aktifitas dalam mata pencaharian. Aktivitas baru yang dijalani masyarakat bukan menghilangkan aktifitas lamanya melainkan masyarakat memiliki pekerjaan tambahan. Berikut adalah beberapa perubahan aktifitas yang dialami oleh masyarakat Jorong Lundar seperti di bawah ini: 1. Mata Pencaharian Sebagai Petani Berubah Menjadi Pedagang Sebelum berdirinya pasar, kebanyakan masyarakat Jorong Lundar banyak yang menekuni pekerjaan sebagai petani untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Hal itu disebabkan karena tempat tinggal mereka yang berada dilokasi alam yang memungkinkan untuk bertani. Sejak berdirinya pasar, membuka ruang pekerjaan bagi masyarakat Jorong Lundar. 2. Mata Pencaharian Sebagai Pemotong karet Berubah Menjadi Pedagang Sebelum berdirinya Pasar, kebanyakan masyarakat Jorong Lundar banyak yang menekuni pekerjaan sebagai Pemotong Karet, namun hal ini di sebabkan karena tidak memiliki keahlian lain. Sejak berdiriya Pasar, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menambah penghasilan dengan cara berdagang. Karena dengan adanya pasar menarik orang kampung lain untuk membeli dipasar ini dan banyak juga orang dari kampung lain yang berjualan di pasar Lundar ini. Sejak adanya pasar, masyarakat merasakan lebih diuntungkan dengan dibangunnya pasar terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat serta adanya perubahan mata pencaharian masyarakat Jorong Lundar. Hal ini, sesuai dengan tujuan pembangunan yaitu mensejahterahkan masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara di atas, perubahan aktifitas mata pencaharian masyarakat dari pembangunan pasar, mengalami beberapa perubahan tanpa meninggalkan aktifitas mereka sebelumnya, perubahan aktifitasnya meliputi, petani menjadi pedagang, pemotong karet menjadi pedagang. 3.Distribusi Barang Lebih Mudah Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi juga dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Sebelum adanya pembangunan pasar di Jorong Lundar, masyarakat untuk mendistribusikan barang dilakukan dengan membawa barangnya ketempat yang lain yang tempatnya agak jauh dari Jorong Lundar, dengan adanya pembangunan pasar di Jorong Lundar untuk distribusi barang menjadi lebih mudah bagi masyarakat setempat dikarenakan orang-orang yang datang kepasar Lundar untuk membeli barang yang telah disediakan. Dengan adanya pembangunan pasar di Jorong Lundar akan mempermudah masyarakat untuk mendistribusikan suatu barang. Sebelum adanya pembangunan pasar bagi masyarakat yang ingin mendistribusikan hasil panennya harus pergi kepasar Panti, pasar Kuamang dan juga pasar inpres Tapus yang jaraknya jauh dari Jorong Lundar. KESIMPULAN 11

12 Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, dapat memperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Proses Pembangunan Pasar Lundar adalah: Sebelum pembangunan pasar dilaksanakan di adakan perencanaan. Perencanaannya yaitu dilakukan musyawarah terlebih dahulu,musyawarah dilakukan dimasjid. Dalam proses pembangunan pasar pelaksanaanya dilakukan dengan gotongroyong. Dan Setelah pembangunan pasar selesai dilakukan evaluasi yaitu membuat aturan tentang peraturan dipasar. 2. Dampak yang ditimbulkan dari pembangunan Pasar terhadap Sosial Ekonomi masyarakat Jorong Lundar adalah: 1. Dampak Sosial Dengan Adanya Pembangunan Pasar Di Jorong Lundar Meningkatnya solidaritas masyarakat jorong Lundar dan juga dengan masyarakat lain. Lebih mudah mendapatkan informasi karena banyak orang yang berkunjung dipasar Lundar. Dan Meningkatnya kerjasama antar masyarakat, berupa gotong-royong membersihkan kampung, dan juga bersama-sama dalam melaksanakan kegiatan baralek. 3. Dampak Ekonomi Dengan Adanya Pembangunan Pasar Di Jorong Lundar Meningkatnya pendapatan ekonomi masyarakat jorong Lundar, biasanya pendapatan perbulan Rp ,- per bulan, setelah pembangunan pasar pendapatan masyarakat menjadi Rp ,- per bulan. Perubahan mata pencaharian yang biasa kerjanya sebelum pembangunan pasar sebagai petani dan pemotong karet, setelah adanya pembangunan pasar menjadi pedagang. Dan setelah adanya pembangunan untuk mendistribusikan barang dagangan lebih mudah. tidak hanya sebatas Jorong Lundar Nagari Panti Timur saja, tapi hendaknya dapat memperluas lokasi penelitiannya berupa Nagari dan juga Kabupaten. Peneliti juga untuk menambahkan parameter atau dampak lain dengan adanya pembangunan pasar terhadap sosial dan ekonomi masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Budiman, Arief Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Bungin, Burhan Metode Penelitian Kualitataif Aktualisasi Metodologis Ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada. Geertz Penjaja Dan Raja : Perubahan Sosial Dan Modernisasi Ekonomi Di Dua Kota Indonesia. Jakarta:PT. Gramedia. Kartasasmita, Ginandjar Pembangunan Untuk Rakyat: Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan. Jakarta: Pustaka Cidesindo. Soekanto, soerjono Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta.: Rajawali Pers. Soetomo Masalah Sosial dan Pembangunan. Fisopol UGM: Pustaka Jaya. Suroto Strategi Pembangunan Dan Perencanaan Kerja. Yogyakarta: Gajah Mada University. Syakli, Dwi Syerli Fenomena Pasar Kaget Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Para Pedagang Dikota Payakumbuh. Skripsi, Padang: FIS UNP. SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, peneliti menyarankan sebagai berikut: 1. Saran Akademik Saran untuk peneliti selanjutnya sehubungan dengan keterbatasan peneliti ini, peneliti memberikan saran untuk memperluas wilayah populasai penelitian 12

BAB V KESIMPULAN. Pasar Bandar Buat awal berdirinya merupakan sebuah pasar nagari, pasar

BAB V KESIMPULAN. Pasar Bandar Buat awal berdirinya merupakan sebuah pasar nagari, pasar 74 BAB V KESIMPULAN Pasar Bandar Buat awal berdirinya merupakan sebuah pasar nagari, pasar ini diperkirakan sudah ada sejak zaman belanda namun hanya sebatas untuk pasar untuk kebutuhan masyarkat nagari

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Desa Tegal Arum Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo merupakan daerah yang terbentuk karena transmigrasi berasal dari Jawa pada tahun 1979. Desa Tegal Arum merupakan daerah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Kelurahan Simpang Baru

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Kelurahan Simpang Baru BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Demografis Kelurahan Simpang Baru Kelurahan Simpang Baru adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru Propinsi

Lebih terperinci

KAWIN TANGKAP PENGENDALIAN PERILAKU REMAJA DI NAGARI AIR BANGIS KABUPATEN PASAMAN BARAT

KAWIN TANGKAP PENGENDALIAN PERILAKU REMAJA DI NAGARI AIR BANGIS KABUPATEN PASAMAN BARAT KAWIN TANGKAP PENGENDALIAN PERILAKU REMAJA DI NAGARI AIR BANGIS KABUPATEN PASAMAN BARAT Dedi Mardia Fitri 1 Erianjoni, M.Si 2 Elvawati, M.Si 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sumberdaya alam yang banyak dimiliki di Indonesia adalah hutan. Pembukaan hutan di Indonesia merupakan isu lingkungan yang populer selama dasawarsa terakhir

Lebih terperinci

WALI NAGARI TARATAK TINGGI KABUPATEN DHARMASRAYA PERATURAN NAGARI TARATAK TINGGI NOMOR 8 TAHUN 2017 T E N T A N G PUNGUTAN NAGARI

WALI NAGARI TARATAK TINGGI KABUPATEN DHARMASRAYA PERATURAN NAGARI TARATAK TINGGI NOMOR 8 TAHUN 2017 T E N T A N G PUNGUTAN NAGARI WALI NAGARI TARATAK TINGGI KABUPATEN DHARMASRAYA PERATURAN NAGARI TARATAK TINGGI NOMOR 8 TAHUN 2017 T E N T A N G PUNGUTAN NAGARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI NAGARI TARATAK TINGGI, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar 1. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar Desa Ranah Sungkai

Lebih terperinci

ABSTRAK Perkembangan Pasar Inpres Painan: Studi Kasus Setelah Kebakaran Tahun

ABSTRAK Perkembangan Pasar Inpres Painan: Studi Kasus Setelah Kebakaran Tahun iv ABSTRAK Skripsi ini berjudul Perkembangan Pasar Inpres Painan: Studi Kasus Setelah Kebakaran Tahun 2007-2013. Penulisan dari skripsi ini menjelaskan tentang perkembangan yang terjadi di Pasar Inpres

Lebih terperinci

SOSIALISASI KEMANDIRIAN KERJA ANAK PETANI MISKIN ( STUDI KASUS: KELUARGA PETANI MISKIN DI NAGARI TALU KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT )

SOSIALISASI KEMANDIRIAN KERJA ANAK PETANI MISKIN ( STUDI KASUS: KELUARGA PETANI MISKIN DI NAGARI TALU KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT ) SOSIALISASI KEMANDIRIAN KERJA ANAK PETANI MISKIN ( STUDI KASUS: KELUARGA PETANI MISKIN DI NAGARI TALU KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT ) Dewifebrina 1 Dra. Fachrina,M.Si 2 Erningsih,S.Sos 3 Program

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. kecamatan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang dengan letak geografis

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. kecamatan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang dengan letak geografis 59 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kecamatan Rawa Pitu yang menjadi lokasi penelitian merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang dengan letak geografis 04

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN 2.1 Lokasi dan Lingkungan Alam Penelitian ini dilakukan di Desa Janji Hutanapa, Kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbang Hansundutan. Desa ini memiliki batas-batas administratif

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI NILAI PERSATUAN DALAM BERGOTONG ROYONG DI MASYARAKAT DESA

IMPLEMENTASI NILAI PERSATUAN DALAM BERGOTONG ROYONG DI MASYARAKAT DESA IMPLEMENTASI NILAI PERSATUAN DALAM BERGOTONG ROYONG DI MASYARAKAT DESA (Studi Kasus pada Kegiatan Sambatan di Desa Sendangrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora) NASKAH PUBLIKASI Disusun untuk memenuhi

Lebih terperinci

: Kampung Sampireun. Atap dilapisi ijuk

: Kampung Sampireun. Atap dilapisi ijuk : Kampung Sampireun Atap dilapisi ijuk Atap dilapisi ijuk Kolom terbuat dari batang bambu Kolom terbuat dari batang bambu Konsep bentuk massa secara global yakni mengambil bentuk dari rumah tradisional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki pasar baik pasar tradisional maupun pasar modern. Berbagai jenis pasar di Indonesia diantaranya pasar

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita 1. Keadaan geografis Pasar Pelita merupakan salah satu pasar yang ada di kecamatan Kubu Babussalam tepatnya di desa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai suku daerah, etnis, budaya, bahkan berbeda kepercayaan dan agama, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai suku daerah, etnis, budaya, bahkan berbeda kepercayaan dan agama, sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan masyarakat di perkotaan dilihat dari struktur masyarakatnya yang heterogen, yaitu dari segi mata pencaharian utama yang beragam, mayoritas masyarakatnya

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK PERPARKIRAN DI KABUPATEN KENDAL. A. Keadaan Sosial, Ekonomi, Budaya dan Keagamaan serta Letak

BAB III PRAKTEK PERPARKIRAN DI KABUPATEN KENDAL. A. Keadaan Sosial, Ekonomi, Budaya dan Keagamaan serta Letak 35 BAB III PRAKTEK PERPARKIRAN DI KABUPATEN KENDAL A. Keadaan Sosial, Ekonomi, Budaya dan Keagamaan serta Letak Geografis Keadaan sosial budaya di daerah Kaliwungu tepatnya di Pasar Sore Kaliwungu desa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wadah yang disebut masyarakat. Seperti yang kita ketahui pada zaman yang

BAB I PENDAHULUAN. wadah yang disebut masyarakat. Seperti yang kita ketahui pada zaman yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ditinjau secara sosiologis, kehidupan sosial berlangsung dalam suatu wadah yang disebut masyarakat. Seperti yang kita ketahui pada zaman yang modern ini masyarakat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. kenegerian Rumbio Kociok Banamo Kamaruzzaman Godang Bagolau Datuk

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. kenegerian Rumbio Kociok Banamo Kamaruzzaman Godang Bagolau Datuk BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Kenegerian Rumbio Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pemimpin adat kenegerian Rumbio Kociok Banamo Kamaruzzaman Godang Bagolau Datuk Ulak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Balai yang bernama Balai Tilatang. Balai Tilatang menjadi pasar distributor bagi

BAB V KESIMPULAN. Balai yang bernama Balai Tilatang. Balai Tilatang menjadi pasar distributor bagi BAB V KESIMPULAN Pada awal berdirinya pada tahun 1898, Pasar Pekan Kamis merupakan sebuah Balai yang bernama Balai Tilatang. Balai Tilatang menjadi pasar distributor bagi pasar-pasar kecil di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas keseluruhan wilayah kabupaten pasaman barat. Kecamatan sungai beremas dengan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas keseluruhan wilayah kabupaten pasaman barat. Kecamatan sungai beremas dengan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis Kecamatan sungai beremas merupakan salah satu daerah di sebelah utara kabupaten pasaman barat dengan luas wilayah sekitar 440,48 km 2 atau 11,33 persen

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah Km, dan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah Km, dan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis Parit Hidayat memilikii kondisi geografis dengan tipologi daerah datar dan didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah 517.25 Km,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam RTRW Kota Bandar Lampung tahun 2011-2030 Jalan Raden Intan sepenuhnya berfungsi sebagai jalan arteri sekunder, jalan ini cenderung macet terutama pagi dan sore

Lebih terperinci

Program Kekhususan HUKUM TATA NEGARA

Program Kekhususan HUKUM TATA NEGARA SKRIPSI PELAKSANAAN KEWENANGAN BADAN MUSYAWARATAN NAGARI (BAMUS) DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NAGARI PADA NAGARI KOTO MALINTANG KECAMATAN TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM Program Kekhususan HUKUM TATA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Demografis 1. Kondisi Geografis Sungai Paku adalah sebuah desa yang ada di kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar Riau. Sungai Paku ini menurut

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan. Seluruh kebudayaan yang ada di bumi ini memiliki keunikan masingmasing

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan. Seluruh kebudayaan yang ada di bumi ini memiliki keunikan masingmasing BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Seluruh kebudayaan yang ada di bumi ini memiliki keunikan masingmasing di dalamnya. Termasuk Indonesia yang memiliki kekayaan dan keragaman budaya dengan ciri khas masing-masing.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM KOTA PEKANBARU Pekanbaru lahir sebelum masuknya penjajahan Belanda ke Indonesia, yang pada masa itu berupa dusun yang bernama : Dusun Payung Sekaki,

Lebih terperinci

BAB II LOKASI UMUM PENELITIAN

BAB II LOKASI UMUM PENELITIAN BAB II LOKASI UMUM PENELITIAN A. Letak Geografis dan Demografis Kecamatan Kampar adalah merupakan satu kecamatan yang ada di Kabupaten Kampar dengan ketinggian 30/50 Meter dari permukaan laut, suhu maksimum

Lebih terperinci

BAB IV KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM MENINGKATKAN KERUKUNAN MASYARAKAT ISLAM PADA APARATUR KECAMATAN BEKRI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

BAB IV KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM MENINGKATKAN KERUKUNAN MASYARAKAT ISLAM PADA APARATUR KECAMATAN BEKRI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH 81 BAB IV KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM MENINGKATKAN KERUKUNAN MASYARAKAT ISLAM PADA APARATUR KECAMATAN BEKRI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH A. Bentuk Komunikasi Antarbudaya Dalam Meningkatkan Kerukunan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN Daerah pemukiman perkotaan yang dikategorikan kumuh di Indonesia terus meningkat dengan pesat setiap tahunnya. Jumlah daerah kumuh ini bertambah dengan kecepatan sekitar

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km²

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km² BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG 2.1 Letak Geografis Pulau Burung Pulau Burung merupakan salah satu kecamatan dari 17 kecamatan yang berada dalam wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geofrafis dan Demografis Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di wilayah Kecamatan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau.

Lebih terperinci

TUJUAN DI LAKSANAKAN MALAMANG BAGI MASYARAKAT KAMPUNG TAMPUNIK NAGARI KAMBANG TIMUR KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL

TUJUAN DI LAKSANAKAN MALAMANG BAGI MASYARAKAT KAMPUNG TAMPUNIK NAGARI KAMBANG TIMUR KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL TUJUAN DI LAKSANAKAN MALAMANG BAGI MASYARAKAT KAMPUNG TAMPUNIK NAGARI KAMBANG TIMUR KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL BETRI YULIANI NPM: 11070086 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG A. Profil Desa Krikilan 1. Kondisi Geografis Desa Krikilan di bawah pemerintahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional senantiasa dilakukan untuk mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional senantiasa dilakukan untuk mencapai BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional senantiasa dilakukan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi masih tetap diperlukan untuk menggerakkan

Lebih terperinci

RETRIBUSI PASAR DAN PENYEDIAAN FASILITAS UNTUK PEDAGANG PASAR DI PASAR TANJUNG JEMBER

RETRIBUSI PASAR DAN PENYEDIAAN FASILITAS UNTUK PEDAGANG PASAR DI PASAR TANJUNG JEMBER Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 126 RETRIBUSI PASAR DAN PENYEDIAAN FASILITAS UNTUK PEDAGANG PASAR DI PASAR TANJUNG JEMBER Ida Lailatul Musyarrofah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. buminya yang melimpah ruah serta luasnya wilayah negara ini. Kekayaan

I. PENDAHULUAN. buminya yang melimpah ruah serta luasnya wilayah negara ini. Kekayaan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya, hasil buminya yang melimpah ruah serta luasnya wilayah negara ini. Kekayaan alam yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi keluarga indonesia sebagian besar masih bergelut dalam

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi keluarga indonesia sebagian besar masih bergelut dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ekonomi keluarga indonesia sebagian besar masih bergelut dalam kemiskinan, baik di desa maupun di kota masyarakat sama-sama mengalami hidup dibawah garis kemiskinan,

Lebih terperinci

PERAN PEDAGANG PENGUMPUL DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA. Husnarti Dosen Agribisnis Faperta UMSB. Abstrak

PERAN PEDAGANG PENGUMPUL DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA. Husnarti Dosen Agribisnis Faperta UMSB. Abstrak PERAN PEDAGANG PENGUMPUL DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Husnarti Dosen Agribisnis Faperta UMSB Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pedagang di Kabupaten Lima Puluh Kota. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN

BAB III PRAKTEK JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN BAB III PRAKTEK JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN A. Lokasi Penelitian 1. Monografi dan Demografi Desa Ringinharjo Pada Bulan Maret 2012 a. Monografi Desa Ringinharjo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh hukum adatnya masing-masing. Negara telah mengakui hak-hak adat

BAB I PENDAHULUAN. oleh hukum adatnya masing-masing. Negara telah mengakui hak-hak adat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki masyarakat majemuk. Kemajemukan masyarakat di negara Indonesia terdiri dari berbagai etnis, suku, adat dan budaya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Klewer Solo merupakan sebuah pasar tradisional di kota Solo dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Klewer Solo merupakan sebuah pasar tradisional di kota Solo dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar Klewer Solo merupakan sebuah pasar tradisional di kota Solo dengan aktivitas yang sangat padat. Pasar ini merupakan pusat batik dan tekstil yang menjadi tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan oleh penulis adalah melalui pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu pendekatan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan sektor pertanian dalam pembangunan di Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Garis Besar Haluan Negara (GBHN) telah memberikan amanat bahwa prioritas pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah sebuah penelitian kualitatif yang didasarkan pada fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diatur dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. diatur dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik, sebagaimana telah diatur dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. pemberian saran dari proses pengembangan masyarakat melalui nilai-nilai. kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB IV PENUTUP. pemberian saran dari proses pengembangan masyarakat melalui nilai-nilai. kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: 135 BAB IV PENUTUP Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya, maka sebagai penutup penulis akan memberikan beberapa kesimpulan penting dan dilengkapi dengan pemberian saran dari proses pengembangan masyarakat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis Penelitian ini dilakukan di Desa Kebun Durian Kecamatan Gunung Sahilan Kabupaten Kampar. Daerah ini mempunyai luas wilayah ± 28.500 Ha. Daerah

Lebih terperinci

RINGKASAN SKRIPSI. Oleh: Catur Dewi Saputri

RINGKASAN SKRIPSI. Oleh: Catur Dewi Saputri PERUBAHAN SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT PENAMBANG PASIR PASCA ERUPSI MERAPI TAHUN 2010 DI DUSUN KOJOR, KELURAHAN BOJONG, KECAMATAN MUNGKID, KABUPATEN MAGELANG RINGKASAN SKRIPSI Oleh: Catur Dewi Saputri 08413241007

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PASAR BUNGA RAWABELONG

V. GAMBARAN UMUM PASAR BUNGA RAWABELONG V. GAMBARAN UMUM PASAR BUNGA RAWABELONG 5.1. Pasar Bunga Rawabelong 5.1.1. Sejarah Pasar Bunga Rawabelong Pasar Bunga Rawabelong merupakan salah satu pasar yang dijadikan Pusat Promosi dan Pemasaran Hortikultura.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendukung statusnya sebagai negara agraris, dengan sebagian besar masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. mendukung statusnya sebagai negara agraris, dengan sebagian besar masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang memiliki potensi alam melimpah ruah yang mendukung statusnya sebagai negara agraris, dengan sebagian besar masyarakat bermukim di pedesaan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB I. PENDAHULUAN A. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan pemanfaatan lahan antara masyarakat adat dan pemerintah merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Salah satu kasus yang terjadi yakni penolakan Rancangan

Lebih terperinci

ANALISA PELAKSANAAN KEMITRAAN ANAK ANGKAT BAPAK ANGKAT (ABA) DALAM USAHA AGRIBISNIS KELAPA SAWIT DI PT. GMP KEC. PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

ANALISA PELAKSANAAN KEMITRAAN ANAK ANGKAT BAPAK ANGKAT (ABA) DALAM USAHA AGRIBISNIS KELAPA SAWIT DI PT. GMP KEC. PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ANALISA PELAKSANAAN KEMITRAAN ANAK ANGKAT BAPAK ANGKAT (ABA) DALAM USAHA AGRIBISNIS KELAPA SAWIT DI PT. GMP KEC. PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT OLEH YAYAN ERIZAL 03 115 005 PEMBIMBING 1. Dr. Ir. Endry

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian kualitatif. Sugiyono (2014:1) mendifinisikan penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik semua kebudayaan. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik semua kebudayaan. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat merupakan organisme hidup karena masyarakat selalu mengalami pertumbuhan, saling mempengaruhi satu sama lain dan setiap sistem mempunyai fungsi

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3) DESA GADUNG, KECAMATAN TOBOALI KABUPATEN BANGKA SELATAN

LAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3) DESA GADUNG, KECAMATAN TOBOALI KABUPATEN BANGKA SELATAN LAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3) DESA GADUNG, KECAMATAN TOBOALI KABUPATEN BANGKA SELATAN Nama Disusun oleh : : Dita Damayantie, S.S KEMENTRIAN PEMUDA

Lebih terperinci

BAB II HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI

BAB II HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI BAB II HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI 2.1 Gambaran Umum Kondisi Infrastruktur Permukiman Desa memiliki jalan provinsi yang menghubungkan Desa dengan pusat kota Amlapura. Kondisi jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah tempat terjadinya transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah tempat terjadinya transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar merupakan suatu tempat dimana penjual dan pembeli dapat bertemu untuk melakukan transaksi jual beli barang. Penjual menawarkan barang dagangannya dengan harapan

Lebih terperinci

METODE KAJIAN Sifat dan Tipe Kajian Komunitas Lokasi dan Waktu

METODE KAJIAN Sifat dan Tipe Kajian Komunitas Lokasi dan Waktu METODE KAJIAN Sifat dan Tipe Kajian Komunitas Rancangan penelitian yang dilakukan dalam melakukan kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2005) penelitian kualitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sibulan-bulan merupakan suatu desa yang berada di Kecamatan Purbatua,

BAB I PENDAHULUAN. Sibulan-bulan merupakan suatu desa yang berada di Kecamatan Purbatua, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sibulan-bulan merupakan suatu desa yang berada di Kecamatan Purbatua, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Sebelum pemekaran, desa ini merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pada tanggal 24 juli tahun Kecamatan Tasik Putri Puyu berasal dari

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pada tanggal 24 juli tahun Kecamatan Tasik Putri Puyu berasal dari BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Kecamatan Tasik Putri Puyu Kecamatan Tasik Putri Puyu merupakan Kecamatan yang dibentuk pada tanggal 24 juli tahun 2012. Kecamatan Tasik Putri Puyu berasal

Lebih terperinci

Historiografi. (Jakarta: PT Gramedia.1985) Hal Wawancara dengan Adi Waluyo, 40. tahun peteni etnis Jawa desa Rami Mulya, 29 Desember

Historiografi. (Jakarta: PT Gramedia.1985) Hal Wawancara dengan Adi Waluyo, 40. tahun peteni etnis Jawa desa Rami Mulya, 29 Desember 2 PENDAHULUAN Negara Republik Indonesia pernah mengalami goncangan yang berat di bidang perekonomian dan juga politik yang terjadi pada tahun 1950-an yang disebabkan karena tidak puas terhadap keputusan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Lahirnya Kelembagaan Lahirnya kelembagaan diawali dari kesamaan karakteristik dan tujuan masing-masing orang dalam kelompok tersebut. Kesamaan kepentingan menyebabkan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan pertanian di Indonesia selama ini telah dititikberatkan pada peningkatan produksi pertanian. Namun dalam upaya peningkatan ini, terlihat tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor perkebunan didalam perekonomian di Indonesia memiliki perananan yang cukup strategis, antara lain sebagai penyerapan tenaga kerja, pengadaan bahan baku untuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN. dengan Dusun 1 Pauh jadi kebanyakan orang orang menyebut desa ini dengan

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN. dengan Dusun 1 Pauh jadi kebanyakan orang orang menyebut desa ini dengan BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN 2.1 Sejarah Desa Pauh Desa Pauh ini terletak di Jalan Jala X Lingkungan 14 Terjun Medan. Nama asli dari desa ini sebenarnya adalah Desa Terjun Jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor industri yang berpotensi untuk. dikembangkan terhadap perekonomian suatu daerah. Berkembangnya sektor

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor industri yang berpotensi untuk. dikembangkan terhadap perekonomian suatu daerah. Berkembangnya sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan sektor industri yang berpotensi untuk dikembangkan terhadap perekonomian suatu daerah. Berkembangnya sektor pariwisata disuatu daerah akan menarik

Lebih terperinci

Form Kuesioner Untuk Pengunjung

Form Kuesioner Untuk Pengunjung LAMPIRAN 0BKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR Jl. Dr. T. Mansur.9, Padang Bulan, Medan, 20155, Sumatera Utara, Indonesia KUESIONER KAJIAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan primer masyarakat seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan primer masyarakat seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan primer masyarakat seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Di pasar kita dapat berbelanja sayuran, daging, sembako, bumbu dapur, buahbuahan, pakaian,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan letak geografis Desa Sikijang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan letak geografis Desa Sikijang 13 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat dan letak geografis Desa Sikijang 1. Sejarah Singkat Desa sikijang adalah sebuah desa yang terletak Di Kecamatan Logas Tanah Darat, kabupaten

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. diterapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. diterapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. III. METODE PENELITIAN A. Metode yang Digunakan Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan dalam suatu penelitian. Menurut Maryaeni (2005 : 58) metode adalah cara yang ditempuh peneliti

Lebih terperinci

PENURUNAN PEMANFAATAN PASAR MATUR KECAMATAN MATUR KABUPATEN AGAM. Yurni Suasti 1 dan Elvinalis 1. Abstrak

PENURUNAN PEMANFAATAN PASAR MATUR KECAMATAN MATUR KABUPATEN AGAM. Yurni Suasti 1 dan Elvinalis 1. Abstrak PENURUNAN PEMANFAATAN PASAR MATUR KECAMATAN MATUR KABUPATEN AGAM Yurni Suasti 1 dan Elvinalis 1 Abstrak Tujuan penelitian ini untuk melihat daerah-daerah yang memanfaatkan Pasar Matur dan faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN 50 BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1 Faktor Internal Faktor internal dalam penelitian ini merupakan karakteristik individu yang dimiliki responden yang berbeda satu sama lain. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barter tersebut menimbulkan masalah seperti, tempat, waktu dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. barter tersebut menimbulkan masalah seperti, tempat, waktu dan lain sebagainya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar di awali pada zaman sejarah dan prasejarah, dimana pada zaman sejarah dan prasejarah dalam memenuhi kebutuhan manusia dengan melakukan sistim barter yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dampak Keberadaan Pasar Kaget Terhadap Perubahan Kehidupan Sosial-ekonomi Masyarakat desa

BAB I PENDAHULUAN. Dampak Keberadaan Pasar Kaget Terhadap Perubahan Kehidupan Sosial-ekonomi Masyarakat desa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang signifikan. Upaya dan usaha secara terencana akan memberikan peningkatan kualitas sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja 13 BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas di Propinsi Sumatera Utara dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan tidak lain merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung secara sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa

BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa 17 BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN A. Sejarah Perkembangan Desa Koto Perambahan Desa Koto Perambahan adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR A. Letak Dan Sejarah Geografis Pada tahun 1923 Jepang masuk yang diberi kekuasaan oleh Raja Siak untuk membuka lahan perkebunan karet dan sawit yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan maupun di pedesaan. Eksisnya pasar tradisional di tengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan maupun di pedesaan. Eksisnya pasar tradisional di tengah-tengah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar tradisional merupakan salah satu institusi ekonomi yang penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini terlihat dari tetap eksisnya pasar tradisional baik di perkotaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa dipisahkan dari komunitas lingkungan di sekitarnya. Manusia dikatakan makhluk sosial karena manusia hidup secara berkelompok

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PERLINDUNGAN HUTAN

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PERLINDUNGAN HUTAN GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PERLINDUNGAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan IMPLEMENTASI NILAI GOTONG-ROYONG DAN SOLIDARITAS SOSIAL DALAM MASYARAKAT (Studi Kasus pada Kegiatan Malam Pasian di Desa Ketileng Kecamatan Todanan Kabupaten Blora) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Barat memiliki 19 kabupaten kota,179 kecamatan dan 648 nagari. 1

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Barat memiliki 19 kabupaten kota,179 kecamatan dan 648 nagari. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi yang berada di Indonesia.Provinsi Sumatera Barat memiliki 19 kabupaten kota,179 kecamatan dan 648 nagari. 1

Lebih terperinci

Keseluruhan lingkungan X merupakan wilayah pemukiman yang padat penduduk. Pada

Keseluruhan lingkungan X merupakan wilayah pemukiman yang padat penduduk. Pada BAB II GAMBARAN UMUM PENGRAJIN ROTAN DI LINGKUNGAN X KELURAHAN SEI SIKAMBING D MEDAN 2.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian 2.1.1 Letak Geografis Kelurahan Sei Sikambing D merupakan salah satu kelurahan dari

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA 21 Desember 2012 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C 2/C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia tanpa terkecuali sehingga peran makanan sangat besar bagi kehidupan manusia itu sendiri. Terdapat berbagai jenis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berimprovisasi dan berinovasi dalam mempertahankan para pelanggannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. berimprovisasi dan berinovasi dalam mempertahankan para pelanggannya. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Surabaya merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Sebagai kota besar yang terus berkembang, laju pertumbuhan perekonomian serta perubahan teknologi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN A. Analisa Data Sekunder B. Analisis Data Primer dan Pembahasan

BAB V PEMBAHASAN A. Analisa Data Sekunder B. Analisis Data Primer dan Pembahasan BAB V PEMBAHASAN A. Analisa Data Sekunder Dari interview yang dilakukan pada beberapa hari sebelum survei pada tanggal 14-17 April 2016 di Empire XXI Yogyakarta yang dilakukan oleh peneliti pihak Empire

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Pendekatan yang digunakan. metode kualitatif yang di jelaskan secara deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Pendekatan yang digunakan. metode kualitatif yang di jelaskan secara deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan yang digunakan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang di jelaskan secara deskriptif. Pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler BAB I Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler Kampung Hamdan merupakan salah satu daerah di Kota Medan yang termasuk sebagai daerah kumuh. Hal ini dilihat dari ketidak beraturannya permukiman warga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat Indonesia selain sebagai muara dari produk-produk rakyat, pasar juga berfungsi sebagai tempat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Pekanbaru 1. Sejarah Pekanbaru lahir sebelum masuknya penjajahan Belanda ke Indonesia.Pada waktu itu, baru berupa dusun yang bernama Dusun Payung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sosiologi pada hakikatnya bukanlah semata-mata ilmu murni yang hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sosiologi pada hakikatnya bukanlah semata-mata ilmu murni yang hanya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sosiologi pada hakikatnya bukanlah semata-mata ilmu murni yang hanya mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak demi usaha peningkatan kualitas ilmu itu

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR

BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR 6.1 Gambaran Lokasi Usaha Pedagang Ayam Ras Pedaging Pedagang di Pasar Baru Bogor terdiri dari pedagang tetap dan pedagang baru yang pindah dari

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PASAR GAUNG TAHUN SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

PERKEMBANGAN PASAR GAUNG TAHUN SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) PERKEMBANGAN PASAR GAUNG TAHUN 1978-2014 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) YUDI HENDRAWAN 11020115 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan usaha yang meliputi perubahan pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan usaha yang meliputi perubahan pada berbagai aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan merupakan usaha yang meliputi perubahan pada berbagai aspek termasuk di dalamnya struktur sosial, sikap masyarakat, serta institusi nasional dan mengutamakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PASAR INPRES KECAMATAN BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR. sebagai tempat aktivitas kegiatan pasar. Luas pasar Inpres Bangkinang

BAB II GAMBARAN UMUM PASAR INPRES KECAMATAN BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR. sebagai tempat aktivitas kegiatan pasar. Luas pasar Inpres Bangkinang 22 BAB II GAMBARAN UMUM PASAR INPRES KECAMATAN BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR A. Letak Geografis dan Demografis 1. Letak Geografis Pasar Inpres Bangkinang terletak di Jalan Datok Tabano Kelurahan Bangkinang

Lebih terperinci