BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mesir adalah sebuah Negara yang sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika bagian timur laut. Di sebelah timur, Mesir berbatasan dengan Israel dan laut merah. Batas sebelah selatan adalah Sudan, sedangkan batas di sebelah barat adalah Libya. Sedangkan, Mesir di sebelah utara berbatasan dengan laut tengah. Mesir merupakan Negara Arab yang paling banyak peduduknya dari segi demografi jumlah penduduk Negara Arab yakni 74 juta orang. Hampir seluruh populasi terpusat di sepanjang Sungai Nil, terutama Iskandariyah dan Kairo, serta sepanjang Delta Nil dan terusan Suez. Hampir 90% dari populasinya adalah pemeluk agama Islam, sedangkan sisanya ialah Kristen (terutama denominasi koptik). Mesir dapat dikatakan sebagai Negara Islam, karena mayoritas penduduknya beragama Islam. Di Mesir, agama (Islam) memiliki peranan besar dalam kehidupan rakyatnya. Secara resmi, adzan yang dikumandangkan lima kali sehari menjadi penentu berbagai kegiatan. Kairo juga dikenal dengan berbagai menara masjid dan gereja (2013: 48). Konstitusi Mesir berkata bahwa semua perundang-undangan harus sesuai dengan hukum Islam.Negara mengakui madhzab Hanafi lewat Kementerian Agama. Imam dilatih di sekolah keahlian dan Universitas Al-Azhar, yang memiliki komite untuk memberikan fatwa dalam masalah agama (Agastya, 2013: 45-48). 1

2 2 Awal mula Hasan Al-Banna mengadakan dakwah di Mesir dengan melihat aspek sosial, politik, ekonomi. Pertama aspek sosial, tercermin dalam bentuk upaya mengkaburkan kepribadian seorang muslim dengan meracuni otak dan pengetahuan para pemuda dengan nilai-nilai akhlak barat yang menghancurkan kita dan memporak-porandakan agama kita. Kemudian merusak kepribadian wanita muslim dengan upaya melepaskan agama dan akhlak dari jiwanya. Sebagai gantinya mereka menanamkan nilai-nilai akhlak yang banyak dianut oleh wanita barat yang tidak banyak peduli dengan agama, perasaan malu dan akhlak. Aspek politik, diawali dengan mengkaburkan sistem undang-undang Islam, lalu menghapuskan sistem khilafah hingga merusak segala sesuatu yang menjadi bagian dari sistem tersebut, sepanjang masih bersentuhan dengan ajaran islam. Sehingga menyebabkan banyak Undang-undang, hukum, dan etika politik Islam. Aspek ekonomi, sistem ini sudah demikian memasyarakat di dunia Islam setelah Negara-negara Barat bersatu dan berhasil merobohkan khilafah, menekan kaum muslimin, dan menjauhkan mereka dari agamanya, untuk dengan mudah menguasai dunia islam. Setelah itu merubahnya menjadi ladang bagi barat dan menjadi pasar untk menjual hasil panennya. Saat itu Mesir mengalami peristiwaperistiwa yang membuat hati Al-Banna cemas dan mengundang rasa takut. Situasi dan kondisi Mesir seperti itu membuat Al-Banna ingin memompa semangat untuk berbuat, dan segera mengambil tindakan pembentukan dan perintisan setelah sekian lama diperhatikan dan dipelajari (Al-Jundi, 2003: 48). Hasan Al-Banna membentuk sebuah organisasi dakwah karena melihat fenomena yang ia saksikan sendiri di Kairo, berupa munculnya tradisi permisissivisme dan jauhnya kehidupan dari akhlak Islam, -seperti juga terjadi di

3 3 berbagai tempat di negeri Mesir yang tenteram ini- berbagai berita yang dipublikasikan di berbagai surat kabar yang isinya bertentangan dengan nilai-nilai Islam, dan adanya kebodohan di kalangan masyarakat umum tentang hukumhukum agama, maka Hasan Al-Banna berpendapat, jika hanya masjid yang digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat luas, tidaklah cukup. Maka Hasan Al-Banna berfikiran untuk membentuk sebuah kelompok untuk menyebarkan dakwah Islam ke berbagai tempat seperti di masjidmasjid, di kafe-kafe, dan ditengah masyarakat umum (Al-Banna, 2013: 62). Setelah melihat dan memperhatikan fenomena masyarakat Mesir yang jauh dari ajaran Islam. Kehidupan masyarakat Mesir yang hanya bersenang-senang di kedai minuman, menebur kerusakan pada dirinya. Maka, Hasan Al-Banna ingin mengubah masyarakat Mesir dengan tujuan untuk merubah tradisi dan kebiasaan umat secara umum kepada sendi-sendi ke-islaman yang benar. Hasan Al-Banna adalah salah seorang tokoh pejuang dakwah di Mesir. Ia memiliki dedikasi yang kuat dalam menjalankan tugasnya yaitu menyebarkan Islam kepada kaum muslimin. Maka dalam menyampaikan dakwahnya ia menggunakan metode dakwah berdasarkan prinsip teologi yang dipegang. Dakwah Hasan Al-Banna adalah dakwah yang meliputi semua apa yang disebut Dakwah Islamiyah. Dakwah Islamiyah adalah dakwah yang meliputi arti yang sangat luas, bukan sekedar arti sempit yang di mengerti orang. Hasan berkeyakinan bahwa Islam adalah satu makna komplit yang mengatur semua urusan kehidupan, memberi fatwa di dalam segala segi kehidupan serta meletakkan aturan-aturan yang kokoh dan teliti atau seksama (Al-Banna, 2004: 15).

4 4 Kehidupan masyarakat muslim saat ini dakwah menjadi sebuah kebutuhan bagi para muslim yang sangat berkembang maka seorang pendakwah harus menyesuaikan apa yang akan di sampaikan kepada umat muslim. Maka dalam penyampaian dakwah seorang pendakwah tidak terlalu mengandalkan logika dan akal, kenapa demikian, karena masih banyak masyarakat awam. Sehingga dakwah dapat disampaikan dengan kisah-kisah yang menarik agar dapat diterima oleh pendengar. Kebanyakan kaum muslim memahami dakwah sebagai upaya dalam memberikan solusi tentang kehidupan, yang meliputi ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum, sains dan teknologi. Sebagai contoh dalam menyampaikan dakwahnya. Kenapa demikian, dakwah ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum, sains, dan teknologi yang menjadi tema dakwah. Karena jaman sekarang kehidupan manusia masih kurang dalam memahami berbagai macam kehidupan yang sangat modern sekarang. Seorang ulama ketika menyampaikan dakwah harus menggunakan metode sebagai acuan di dalam aktivitasnya. Yunan yusuf berkata bahwa dakwah harus dilakukan secara aktual, faktual, dan kontekstual. Aktual dalam arti memecahkan masalah yang kekinian yang hangat ditengah masyarakat, faktual dalam arti konkrit yang nyata, dan kontekstual dalam arti relevan dan menyangkut yang sedang dihadapi oleh masyarakat (Saparta (Ed), 2003: xii) Dakwah pada saat ini mengalami perkembangan. Hal ini terjadi karena adanya teknologi yang semakin maju, seperti adanya internet, televisi, radio, vcd, mp3, seluler/handphone, majalah, dan sebagainya. Dengan adanya teknologi ini

5 5 dapat memberikan kemudahan dalam menyampaikan informasi lebih cepat dan mendapatkan hasil yang efisien dan efektif. Pada zaman sekarang banyak para pendakwah memanfaatkan alat teknologi informasi sebagai acuan dalam menyampaikan dakwah. Karena alat teknologi ini dapat membantu dalam memberikan informasi secara efektif dan cepat. Selain itu juga dapat menyesuaikan biaya, dan waktu dalam menyampaikan dakwah dengan hasil yang maksimal. Islam merupakan agama yang diturunkan Allah kepada Rasulnya agar disampaikan kepada umat muslim disetiap waktu, dimanapun mereka berada dan dalam kondisi apapun. Islam sebagai rahmatan lil alamin yang berpedoman pada Al-Qur an dan hadis yang telah memberi petunjuk dalam menyampaikan dakwah. Sebelum menyampaikan dakwahnya Hasan Al-Banna melihat situasi dan kondisi medan dakwah. Karena apa yang Al-Banna sampaikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini senada dengan pendapat Yunan Yusuf yang mengatakan bahwa Da i harus mampu membaca aspek kultual dan sosiologis dan objek dakwah ( Suparta, 2003: xii) Hasan Al-Banna berkata, yang dimaksud dengan jihad adalah sebuah kewajiban yang hukumnya tetap hingga hari kiamat (Hawwa, 1999: 168). Jihad merupakan pengingkaran dari hati dan peringkat terakhirnya adalah perang di jalan Allah. Di antara keduanya terdapat jihad dengan pena, tangan, dan lisan berupa kata-kata yang benar di hadapan penguasa yang zhalim. Kesimpulan dari jihad merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh umat muslim untuk menegakkan islam.

6 6 Hasan Al-Banna menyampaikan dakwah tidak lepas dari Al-Qur an dan hadist sesuai dengan ajaran-ajaran Islam. Al-Banna dalam berdakwah menjelaskan bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri, maka Al-Banna menjelaskan tentang hubungan Allah dengan manusia, hubungan manusia dengan alam semesta. Teologi merupakan ilmu tentang Tuhan dan hubungannya dengan alam dan manusia (In am Esha, 2008: 7). Maka dalam dakwahnya Hasan Al-Banna juga menjelaskan tentang alam dan manusia, tujuannya adalah mengajak masyarakat menuju ke ajaran Islam. Maka dakwah harus berdasarkan pada landasan-landasan ajaran Islam yang harus disampaikan kepada masyarakat. Tujuan dakwah itu sendiri yaitu mengajak umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah sesuai dengan perintah-nya dan larangan-nya. Robert Jacksin menyatakan: di antara para tokoh, Al-Banna adalah sumber inspirasi. Di antara pemimpin ia adalah energinya. Diantara para ulama ia adalah panglima dalam berargumentasi. Di antara para filosof ia adalah rujukannya. Diantara orator ia adalah singanya dan di antara para penulis ia adalah dutanya. Pada masing-masing bidang ia muncul denan karakter yang spesifik (Abu Farsis, 2003: 154). Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian untuk menyusun skripsi dengan judul Peran Teologi Dakwah Hasan Al-Banna Terhadap Perubahan Masyarakat di Mesir.

7 7 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian skripsi ini dijabarkan sebagai berikut : 1. Teologi dakwah apa yang digunakan Hasan Al-Banna terhadap perubahan Mesir? 2. Bagaimana metode dakwah Hasan Al-Banna yang digunakan untuk menyampaikan dakwahnya kepada masyarakat Mesir? 3. Bagaimama perubahan sosial masyarakat di Mesir setelah datangnya dakwah Hasan Al-Banna? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan penelitian ini dapat diuraikan, sebagai berikut : 1. Memperkenalkan landasan teologi dakwah yang digunakan Hasan Al-Banna terhadap perubahan masyarakat Mesir. 2. Menjelaskan prinsip-prinsip metodologi yang digunakan Hasam Al-Banna dalam berdakwah. 3. Mengetahui perubahan Masyarakat Mesir pasca dakwah Hasan Al-Banna. D. Manfaat Penelitian Dilihat dari latar belakang diatas penulisan skripsi, maka timbul beberapa manfaat penelitian, antara lain

8 8 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis penelitian ini diharapkan kepada masyarakat agar dapat memberikan wawasan pengetahuan dan informasi tentang landasan teologi dan metode dakwah yang digunakan Hasan Al-Banna. 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat di jadikan acuan peneliti lebih lanjut dan gambaran praktis pelaksanaan dakwah bagi masyarakat. E. Pembatasan Masalah Penulis pada penelitian ini membatasi masalah pada persoalan teologi Hasan Al-Banna dan pengaruhnya terhadap perubahan masyarakat di Mesir. Adapun alur pembahasan dimulai dari munculnya dakwah Hasan Al-Banna, metode dakwah Hasan Al-Banna dan perubahan sosial di Mesir. F. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang Peran Teologi Dakwah Hasan Al-Banna Terhadap Perubahan Masyarakat di Mesir belum ada yang meneliti sebelumnya. Namun terdapat beberapa penelitian yang membahas tentang pemikiran, ide, dan praktik dakwah Hasan Al-Banna sebagaimana di jabarkan berikut ini: Pertama, skripsi Siti Sani Nurhayati, IAIN Walingoso Semarang, tahun 2001 yang berjudul: Pemikiran Hasan Al-Banna tentang Graduasi Dakwah dan Aplikasinya dalam Dakwah Ikhwanul Muslimin. Skripsi tersebut menjelaskan bahwa pribadi Hasan Al-Banna sangat berpengaruh bagi Ikhwanul Muslimin,

9 9 sejak berdirinya, termasuk dalam penentuan manhadz dakwah mereka. Al-Banna berpendapat bahwa dakwah harus dilakukan secara terorganisir, ia merupakan proses yang melalui tiga tahapan yaitu; ta'rif, takwin, dan tanfidz. Ketiga tahapan dakwah tersebut menunjukkan perhatian Hasan Al-Banna terhadap aspek-aspek manajemen dalam menyusun suatu strategi dakwah. Namun dalam pelaksanaannya ia belum berhasil secara optimal karena pelaksanaan fase tanfidz yang tergesa-gesa. Ditambah lagi belum adanya dukungan secara nyata dari organisasi sosial keagamaan yang ada. Selain kegiatan-kegiatan dakwah secara umum, ketiga tahapan tersebut tak pernah kosong dari muatan politik. Hal ini tidak lepas dari tujuan-tujuan politik mereka yang diilhami oleh situasi perpolitikan Mesir dan Negara-negara Arab sekitarnya saat itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ikhwanul Muslimin merupakan organisasi dakwah dan sekaligus juga organisasi politik. Kedua, skripsi Niam Maskuri, IAIN Walisongo Semarang tahun 1997 yang berjudul : Ide-Ide Hasan Al-Banna dalam Pembaharuan Ummat. Pada intinya penulis skripsi ini menjelaskan bahwa berangkat dari pendapat Al-Banna bahwa tujuan dakwah adalah mewujudkan tatanan masyarakat yang Islami. Dan hal ini harus dimulai dari membina individu, laludilanjutkan dengan membina keluarga yang nantinya akan menyebarluaskan fikrah dakwah. Dan itu semua dapat terlaksana bila perundang-undangan yang berlaku didasarkan pada hukum Islam. Ketiga, skripsi, A. Hanan Masruri, Fakultas dakwah IAIN Walisongo Semarang tahun 1997 yang berjudul Konsep Hasan Al-Banna dalam Pengkaderan Ikhwanul Muslimin. Pada intinya penulis skripsi ini menjelaskan bahwa keistimewaan Ikhwanul Muslimin salah satunya adalah akselerasi (pertambahan)

10 10 kuantitas anggotanya yang diimbangi pula dari segi kualitas. Tidak hanya sebagai da'i atau mubaligh saja tetapi juga mampu sebagai mujahidin tangguh di medan perang. Hal ini dimungkinkan karena konsep pengkaderan yang diterapkan sangat menyeluruh, yakni mencakup segi jasmani dan ruhani. Keempat, skripsi Fakhruri, IAIN Walisongo Semarang 2009, yang berjudul: Aktivitas Dakwah Hasan Al-Banna. Pada intinya penulis skripsi ini menjelaskan bahwa aktivitas dakwah Hasan Al-Banna merupakan konsolidasi ikhwanul muslimin, memperjuangkan tegaknya syari'at Islam, dan memperkokoh persatuan umat Islam. Untuk menopang kegiatan tersebut, aktivitas Hassan al-banna dapat dilihat dari materi atau muatan dakwahnya dan metode dakwah yang digunakannya. Metode dan media dakwah yang digunakan Hasan Al-Banna. Metode dakwah Hasan Al-Banna terdiri dari: komunikatif, sistem bertahap, aksentuasi, adaptif, retoris, politis. Adapun media dakwah yang digunakan Hasan Al-Banna yaitu, buku dalam bentuk tulisan, mendirikan sekolah, mendirikan masjid, dan ceramah di berbagai statsiun televisi dan radio yang ada di Mesir. Dengan kata lain, media yang digunakan Hasan Al-Banna dalam berdakwah guna menegakkan cita-cita dan harapannya yaitu melalui organisasi Ikhwanul Muslimin seperti gedung sekolah, sejumlah rumah sakit, klinik kesehatan dan lain-lain. Kelima, skripsi Yarsori, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tahun 2010 yang berjudul: Konsep Pemikiran Hasan Al-Banna. Pada intinya penulis skripsi ini menjelaskan bahwa konsep kepemimpinan yang dibangun Hasan Al-Banna merupakan prinsip kebenaran dan yang lainnya adalah prinsip kebatilan. Kepemimpinan yang diciptakan Hasan Al-Banna adalah sehat jasmani, ruhani, adil, shaleh, jujur, cerdas, serta mempunyai kapabilitas untuk memimpin.

11 11 Kepemimpinanya adalah menggunakan sistem kelembagaan dalam metode dakwah organisasi keagamaannya yang didirikan dengan sebutan (Ikhwanul Muslimin) bertujuan untuk mengembalikan ajaran-ajaran serta hukum-hukum Islam dalam kehidupan yang berdasarkan Al-Qur an dan hadis sebagai salah satu spirit dan jatuhnya umat islam dari agama. Istiqamah sebagai landasan dalam perjuangan walaupun nyawa taruhannya, sehingga lahir ruh jihad yang membara untuk membina ummat Islam dengan keikhlasannya. Keenam, skripsi Mahfud Ihsanudin, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tahun: 2009 yang berjudul Pemikiran Politik Hasan Al-Banna dan Pengaruhnya terhadap Mesir pada tahun M. Pada intinya penulis ini menjelaskan bahwa Mesir mengalami kemerosotan di segala bidang, yang mengakibatkankan semakin memburuknya sistem kehidupan. Sebelum adanya dakwah hasan albanna, aspek politik di Mesir kurang mendapat perhatian dari masyarakat islam. Bahkan kelompok keagamaan berada di luar medan kegiatan politik. Masuknya Inggris ke Mesi semakin menambah kebobrokan dan ketergantungan masyarakat kepada barat dan Eropa, dan hampir melupakan agama mereka. Kehidupan masyarakatnya sudah hampir menyerupai gaya hidup orang Eropa yang hidonis. Anak masyarakat yang menggantungksn hidupnya pada industri ataupun perusahaan milik Inggris yang dikuasai dari pihak Mesir, salah satunya adalah terusan Suez. Dari perusahaan ini lah warga Mesir banyak menggantungkan hidupnya. 1. Pengertian Teologi G. Landasan Teori

12 12 Istilah teologi dari segi etimologi terdiri dari theos, yang berarti Tuhan dan logos, yang berarti ilmu. Jadi teologi yaitu ilmu tentang ketuhanan, yang membicarakan tentangtuhan dari segi sifatnya dan hubungannya dengan alam. Teologi tidak hanya berbicara tentang agama, tetapi merupakan bagian dari filsafat atau philosophical theology, atau filsafat ketuhanan. Teologi juga bisa bercorak agama sebagai suatu intellectual expression of religion, atau keterangan tentang kata-kata agama yang bersifat fikiran. Oleh karena itu untuk pembatasan lapangan dan penetapan arti kata teologi biasanya dibubuhi dengan qualifikasi tertentu seperti, theology yahudi, teologi Kristen, dan teologi katolik, teologi Lutheran. Teologi islam, bahkan dengan qualifikasi lebih terbatas lagi, seperti teologi apologetic (mempertahankan agama), teologi sistematik, teologi sejarah, dan sebagainya. (Hanafi, 1974: 5). Kamus Besar Bahasa Indonesia offline 1.2 menjelaskan bahwa pengertian dari teologi yaitu pengetahuan ketuhanan (mengenai sifat Allah, dasar kepercayaan kepada Allah dan agama, terutama berdasarkan pada kitab suci). Teologi merupakan ilmu yang membicarakan tentang Tuhan dan hubungannya dengan alam dan manusia (In am, 2008). Bahwa Tuhan-Lah yang telah menciptakan langit, bumi, tumbuhan, dan manusia. Maka sebagai umat Allah harus menjaga alam semesta dengan baik. Kebanyakan para ilmuwan menjelaskan bahwa teologi merupakan ilmu tentang Tuhan. Seperti Hasan Al-Banna yang dakwahnya menjelaskan tentang ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur an dan as-sunnah. Didalam Al- Qur an tidak hanya menjelaskan tentang Tuhan saja namun juga menjelaskan

13 13 tentang sifat-sifat alam dan menjelaskan sifat itu kepada manusia, dengan maksud agar mereka bertauhid. Tauhid yaitu pegangan pokok dan sangat menentukan bagi kehidupan manusia, karena tauhid menjadi landasan bagi setiap amal yang dilakukannya.hanya amal yang dilandasi dengan tauhidlah-menurut tuntutan islam- yang mengantarkan manusia kepada kehidupan yang baik dan kebahagiaan yang hakiki di alam akhirat nanti (At-Timimi, 2013: 5). Teologi dakwah Hasan Al-Banna adalah dakwah yang telah disampaikan kepada masyarakat muslim sesuai dengan prinsip-prinsip dalam Al-Qur an agar selalu menuju ke jalan Allah. 2. Perubahan Sosial Budaya Penulisan skripsi ini menggunakan teori difusi. Teori difusi kebudayaan dimaknai sebagai persebaran kebudayaan yang disebabkan adanya migrasi manusia. Perpindahan dari satu tempat ke tempat lain akan menularkan budaya tertentu. Hal ini semakin tampak jelas jika perpindahan manusia dilakukan secara kelompok dan/atau besar besaran, sehingga menimbulkan difusi budaya yang luar biasa. Setiap ada persebaran kebudayaan, terjadilah penggabungan dua kebudayaan atau lebih. Kemajuan teknologi dan komunikasi, juga akan memengaruhi terjadinya difusi budaya. Keadaan ini memungkinkan kebudayaan menjadi semakin kompleks dan bersifat miltikultural. Dengan adanya penelitian difusi, segala bentuk kontak dan persebaran budaya sampai ke wilayah yang kecil-kecil akan terungkap. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kontribusi pengkajian difusi terhadap kebudayaan manusia bukan pada aspek historis budaya tersebut, melainkan

14 14 pada letak geografis budaya alam kewilayahan dunia. (Sulasman dan Gumilar, 2013: 156). Franz Boas pada dasarnya adalah seorang ahli geografi yang hidup antara tahun dan berasal dari Jerman. Tokoh yang dianggap pendekar ilmu antropologi Amerika ini banyak melakukan ekspedisi ke wilayah-wilayah pedalaman amerika dan mengumpulkan bahan etnografi yang digunakannya untuk menyusun beragam karangannya mengenai kebudayaan. Untuk menguatkan pandangan-pandangannya mengenai kebudayaan, Boas menyatakan bahwa penelitian difusi kebudayaan harus diarahkan di daerahdaerah tertentu dan segala sesuatu yang mengemuka dalam komunitas kebudayaan tertentu tersebut harus diperhatikan secara saksama dan seteliti mungkin. Model Boas ini kemudian dikenal dengan nama partikularisme historis yang didalamnya telah melahirkan konsep-konsep baru mengenai kajian kebudayaan, seperti kulturkreis atau daerah atau lingkungan dan kulturschichten atau lapisan kebudayaan (Heddy Shry Ahimsa Putra, 2008: 12). Dalam kajian kebudayaan alam difusi Boas ini, unsur-unsur persamaan yang dimiliki oleh kebudayaan sangat diperhatikan secara cermat untuk kemudian dimasukkan dalam kategori yang disebutkan dengan dua istilah yang dikemukakan di atas. Dengan cara seperti ini, akan diketahui unsur-unsur kebudayaan yang ada dalam beragam kebudayaan dunia (ibid: 157). 1. Objek Penelitian H. SUMBER DATA

15 15 Objek kajian dalam penilitian ini yaitu Teologi Dakwah Hasan Al- Banna Terhadap Perubahan Masyarakat di Mesir. Data yang digunakan adalah informasi, dokumen, gambar, pernyataan yang terkait dengan penelitian sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. a. Sumber Data Primer Sumber data primer yaitu sumber data yang di peroleh secara langsung dari sumbernya. Berikut referensi yang menjadi bahan, antara lain: Ceramah-Ceramah Hasan Al-Banna karya Ahmad Isa Asyur tahun 2006, Biografi Hasan Al-Banna Imam Para Da I dan Mujadid yang Menemui Syahid karya Anwar Al-Jundi tahun Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin jilid 1 karya Hasan Al-Banna tahun 1997 M. Mudzakkiratud Da wah wad Da iyah karya Hasan Al- Banna tahun 1394 H.Perangkat-Perangkat Tarbiyah Ikhwanul Muslimin karya Dr. Ali Abdul Halim Mahmud tahun 1999 M. Ikhwanul Muslimin Konsep Gerakan Terpadu karya Dr. Ali Abdul Halim Mahmud tahun 1997 M. Membina Angkatan Mujadid studi analisis atas konsep dakwah Hasan Al-Banna dalam risalah ta alim Karya Sa id Hawwa tahun 1999 M. Pergerakan Islam Terbesar Abad Ke 14 H, Karya Dr. Muhammad Sayyid Al-Wakil Tahun Tarbiyah Askariyah Mencetak Generasi Militan Karya Khalid Ahmad Syantut Tahun 2003 M. b. Sumber Data Sekunder

16 16 Sumber data sekunder yaitu sumber data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber dari leteratur atau referensi-referensi dan materi yang menjadi objek pendukung penelitian. berikut ini data-data penunjang data-data pokok yang berupa buku sebagai berikut: History of the Arabs, buah karya Philip K. Hitti, penerbit Serambi Ilmu Semesta, Jakarta: Kitab Tauhid, buah karya At-Tamimi dan Syaikh Muhammad, penerbit Darul Haq, Jakarta: Teologi Al-Ghazali, buah karya H. M. Zurkani Jahja, penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta: I. METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian kepustakaan (library research) di mana data dihimpun melalui berbagai bahan bacaan yang relevan dengan masalah penelitian. Dalam penelitian ini data yang digunakan penulis tidak berupa angka, namun data yang digunakan penulis dengan penjelasan dan berbagai uraian yang berbentuk tulisan dan kalimat.jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan. secara holistik, dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2010: 6).

17 17 Pendekatan penelitian ini adalah studi tokoh. Spesifikasi penelitian ini adalah penelitian deskriptif analisis karena pada penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Metode ini menguraikan dan menjelaskan tentang Peran Teologi Dakwah Hasan Al-Banna Terhadap Perubahan Masyarakat di Mesir. a. Teknik Pengumpulan Data Semua data dalam penelitian ini diperoleh melalui studi kepustakaan (library research) dan juga dengan mengumpulkan artikel yang ada di berbagai media. Selain itu penulis juga menggunakan metode dokumentasi berupa karya-karya yang dihasilkan Hasan Al- Banna dan tulisan-tulisan orang lain yang berkaitan dengan Hasan Al- Banna, serta biografi dan metode dakwah Hasan Al-Banna dari berbagai macam literature. b. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan pada penilitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bersifat deskriptif analisis. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data kemudian melakukan pengamatan dan pembacaan agar mendapatkan informasi yang mendukung penelitian kemudian mengelompokkan sesuai dengan bagian-bagiannya.

18 18 J. Sistematika penulisan Bahasan-bahasan dalam penelitian ini dapat dituangkan dalam tiga bab diantaranya bab pendahuluan, bab pembahasan, dan bab penutup yang berisi sejumlah hasil pembahasan secara keseluruhan Bab pertama merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan masalah, tinjauan pustaka, landasan teori, sumber data, metode dan teknik penelitian, dan sistematika penulisan. Penulisan pada bab I merupakan landasan pemikiran penelitian dan menjadi prosedur dalam penelitian karena digunakan untuk menguraikan bab-bab selanjutnya. Bab kedua berisi tentang pembahasan dan hasil penelitian yang terdiri dari lima sub bab. Pertama menguraikan tentang biografi Hasan Al-Banna dan latar belakang dakwah Hasan Al-Banna. Tujuan dari pembahasan ini yaitu untuk mengetahui perjalanan hidup Hasan Al-Banna. Kedua, membahas tentang prinsipprinsip dakwah Hasan Al-Banna. Ketiga, membahas tentang struktur teologi dakwah Hasan Al-Banna. Bab ini membahas tentang teologi dakwah yang digunakan Hasan Al-Banna berdakwah dalam menyampaikan dakwahnya. Keempat, membahas tentang metode dakwah Hasan Al-Banna. Pembahasan ini bertujuan untuk mengetahui metode atau tahapan-tahapan dakwah yang digunakan Hasan Al-Banna. Kelima, membahas tentang perubahan masyarakat di Mesir pasca dakwah Hasan Al-Banna. Perubahan ini membahas beberapa aspek dalam kehidupan masyarakat di Mesir.

19 19 Bab ketiga penutup, pada bab terakhir ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan ringkasan dari rumusan masalah adapun saran adalah rekomendasi tentang penelitian lanjut mengenai masalah yang belum bias diuraikan dalam penelitian ini.

20

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrazzaq, Badr Manhaj Dakwah Hasan al-banna. Citra Islami Press.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrazzaq, Badr Manhaj Dakwah Hasan al-banna. Citra Islami Press. 70 DAFTAR PUSTAKA Buku Abdurrazzaq, Badr. 1995. Manhaj Dakwah Hasan al-banna. Citra Islami Press. Ahmad, Amrullah, 1983. Dakwah Islam dan Perubahan Sosial. Yogyakarta: Primaduta. Al-Banna, Hasan. 1979.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umat Islam. Dakwah di tengah masyarakat intelektual dalam arti tingkat SDM

BAB I PENDAHULUAN. umat Islam. Dakwah di tengah masyarakat intelektual dalam arti tingkat SDM BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dakwah seyogyanya melihat apa yang menjadi kebutuhan dan kondisi umat Islam. Dakwah di tengah masyarakat intelektual dalam arti tingkat SDM nya cukup tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi umat Islam di Mesir khususnya dan dunia umumnya pada. pertengahan abad 14 Hijriyah adalah masa-masa dimana imperialisme dan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi umat Islam di Mesir khususnya dan dunia umumnya pada. pertengahan abad 14 Hijriyah adalah masa-masa dimana imperialisme dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi umat Islam di Mesir khususnya dan dunia umumnya pada pertengahan abad 14 Hijriyah adalah masa-masa dimana imperialisme dan koloniaisme memegang peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. andil pada perubahan sistem dan tata nilai dalam masyarakat Islam.

BAB I PENDAHULUAN. andil pada perubahan sistem dan tata nilai dalam masyarakat Islam. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi komunikasi dan informasi dalam era globalisasi sekarang ini telah membawa perubahan-perubahan dalam

Lebih terperinci

pada diri mereka sehingga mudah menguasai bahasa yang dipelajari baik secara aktif maupun pasif. Demikian juga penciptaan lingkungan dan budaya

pada diri mereka sehingga mudah menguasai bahasa yang dipelajari baik secara aktif maupun pasif. Demikian juga penciptaan lingkungan dan budaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ma had Walisongo Semarang merupakan unsur penunjang pendidikan di lingkungan UIN Walisongo yang bersifat komplementer. Ma had tidak memberikan gelar khusus, akan tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti jalan lurus yang telah digariskan oleh Allah SWT sehingga

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti jalan lurus yang telah digariskan oleh Allah SWT sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dakwah merupakan aktivitas untuk mengajak manusia agar berbuat kebaikan, memberi petunjuk, menyeru mereka berbuat kebajikan dan melarang mereka dari perbuatan

Lebih terperinci

BAB IV RESPON MASYARAKAT TERHADAP SOSOK USTADZ ABDUL QADIR HASSAN DALAM MENGEMBANGKAN PESANTREN PERSATUAN ISLAM BANGIL

BAB IV RESPON MASYARAKAT TERHADAP SOSOK USTADZ ABDUL QADIR HASSAN DALAM MENGEMBANGKAN PESANTREN PERSATUAN ISLAM BANGIL BAB IV RESPON MASYARAKAT TERHADAP SOSOK USTADZ ABDUL QADIR HASSAN DALAM MENGEMBANGKAN PESANTREN PERSATUAN ISLAM BANGIL A. Tokoh Persatuan Islam ( Persis) 1 Ustadz Umar Fanani BA Ustadz Abdul Qadir Hassan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hayyie Al-Kattani, Gema Insani Press, Jakarta, cet III, 2001, h Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan Al-Qur an, Terj.

BAB I PENDAHULUAN. Hayyie Al-Kattani, Gema Insani Press, Jakarta, cet III, 2001, h Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan Al-Qur an, Terj. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci terakhir yang di wahyukan Allah kepada nabi Muhammad SAW guna untuk dijadikan sebagai pedoman hidup (way of life) bagi umat manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara berkesinambungan, yang bertujuan untuk mengubah perilaku. manusia berdasarkan pengetahuan dan sikap yang benar yakni untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara berkesinambungan, yang bertujuan untuk mengubah perilaku. manusia berdasarkan pengetahuan dan sikap yang benar yakni untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dakwah adalah kewajiban setiap muslim yang harus dilakukan secara berkesinambungan, yang bertujuan untuk mengubah perilaku manusia berdasarkan pengetahuan dan sikap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW. Menurut ajaran Islam, kepada tiap-tiap golongan umat pada

Lebih terperinci

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi) Muhammad SAW adalah seorang nabi terakhir yang diutus ke bumi oleh Allah SWT. Sebagai seorang nabi dan rasul, nabi Muhamad SAW membawakan sebuah risalah kebenaran yaitu sebuah agama tauhid yang mengesakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH IAIN WALISONGO SEMARANG TENTANG BLOG SEBAGAI MEDIA DAKWAH

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH IAIN WALISONGO SEMARANG TENTANG BLOG SEBAGAI MEDIA DAKWAH BAB IV ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH IAIN WALISONGO SEMARANG TENTANG BLOG SEBAGAI MEDIA DAKWAH Kehidupan manusia modern ditandai dengan adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3) 12 A. Terminologi Pemimpin BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN Pemimpin dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti: 1) Orang yang memimpin. 2) Petunjuk, buku petunjuk (pedoman), sedangkan Memimpin artinya:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Penelitian Terdahulu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Penelitian Terdahulu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Penelitian Terdahulu Pembahasan masalah nilai etika dalam kaitannya dengan naskah ADK menjadi topik penting yang selalu dibicarakan, karena masalah ini menyangkut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi dilengkapi dengan perangkat lain yang menunjang segala kehidupan makhluk- Nya di muka bumi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertahap menuju peri kehidupan yang Islami. terus menerus oleh para pengemban dakwah sesuai dengan tujuan-tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. bertahap menuju peri kehidupan yang Islami. terus menerus oleh para pengemban dakwah sesuai dengan tujuan-tujuan yang 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam pengertian yang integralistik, dakwah merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang ditangani oleh para pengemban dakwah untuk mengubah sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama dakwah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama dakwah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam sebagai agama dakwah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. memiliki prinsip rahmatan lil alamin. Agama yang mengatur kehidupan manusia secara keseluruhan, detail

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis penelitian mengenai konsep tujuan pendidikan Islam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis penelitian mengenai konsep tujuan pendidikan Islam BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis penelitian mengenai konsep tujuan pendidikan Islam Ikhwanul Muslimin diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Konsep tujuan pendidikan Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Hizbut Tahrir) menjadi sebuah fenomena di tengah-tengah masyarakat. Taqiyyudin An Nabhani, seorang ulama asal palestina.

BAB I PENDAHULUAN. (Hizbut Tahrir) menjadi sebuah fenomena di tengah-tengah masyarakat. Taqiyyudin An Nabhani, seorang ulama asal palestina. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pada akhir tahun belakangan ini salah satu organisasi Transnasional (Hizbut Tahrir) menjadi sebuah fenomena di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Pasalnya hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ibid hlm. 43

BAB I PENDAHULUAN. Ibid hlm. 43 BAB I PENDAHULUAN Setiap penelitian akan di latar belakangi dengan adanya permasalahan yang Akan dikaji. Dalam penelitian ini ada permasalahan yang dikaji yaitu tentang Efektivitas Tokoh Agama dalam Membentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tulisan ditemukan sekalipun, berbicara tetap lebih banyak digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. tulisan ditemukan sekalipun, berbicara tetap lebih banyak digunakan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di antara karunia Tuhan yang paling besar bagi manusia ialah kemampuan berbicara. Kemampuan untuk mengungkapkan isi hatinya dengan bunyi yang dikeluarkan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengarungi kehidupan untuk menuju perjalanan ke akhirat. bukan hanya produk akhir namun juga kualitas jiwa yang berproses.

BAB I PENDAHULUAN. mengarungi kehidupan untuk menuju perjalanan ke akhirat. bukan hanya produk akhir namun juga kualitas jiwa yang berproses. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Takwa merupakan kualitas jiwa yang Allah gunakan untuk membedakan kemuliaan yang akan diberikan kepada makhluk-nya. Dengan ketakwaan, seorang hamba dapat selamat

Lebih terperinci

( aql) dan sumber agama (naql) adalah hal yang selalu ia tekankan kepada

( aql) dan sumber agama (naql) adalah hal yang selalu ia tekankan kepada 130 BAB V ANALISA ATAS PANDANGAN SHAIKH MUHAMMAD AL-GHAZAli> memang tidak akan mungkin dilupakan dalam dunia pemikiran Islam. Karena

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara REKONSTRUKSI DATA B.1. Analisa

Universitas Sumatera Utara REKONSTRUKSI DATA B.1. Analisa REKONSTRUKSI DATA B. NO Analisa Analisa dan koding tematik Perceive threat Adanya ketidakadilan terhadap pelebelan terorisme yang dirasakan umat Islam FGD.B..8 FGD.B..04 FGD.B.. FGD.B..79 FGD.B..989 Umat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan-

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan syariat Allah yang diturunkan kepada umat manusia agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan- Nya.. Dalam menanamkan keyakinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan suatu ajaran ilahi yang bersumber dari wahyu yang mengandung nilai-nilai yang universal ajarannya bagi kehidupan kita sebagai umat manusia, baik dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan spiritual keagamaan, kepribadian yang baik, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan spiritual keagamaan, kepribadian yang baik, pengendalian diri, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha yang dikerjakan secara sadar serta terencana untuk mewujudkan keadaan serta sistem evaluasi supaya peserta didik secara aktif dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul sebagai hidayah dan rahmat Allah bagi umat manusia sepanjang masa, yang menjamin kesejahteraan hidup material

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan 1. Secara Umum Konsep pendidikan yang Islami menurut Mohammad Natsir menjelaskan bahwa asas pendidikan Islam adalah tauhid. Ajaran tauhid manifestasinya

Lebih terperinci

Albania Negeri Muslim di Benua Biru?

Albania Negeri Muslim di Benua Biru? Albania Negeri Muslim di Benua Biru? Faktanya banyak sekali hal-hal yang belum kita ketahui tentang agama islam di dunia ini, bagi kalian yang mengaku masyarakat islam hendaklah kita sesekali menilik lebih

Lebih terperinci

MODEL PENELITIAN AGAMA

MODEL PENELITIAN AGAMA MODEL PENELITIAN AGAMA Diajukan Sebagai Tugas Makalah Dalam Mata Kuliah Metodologi Studi ISlam DOSEN PEMBIMBING Fitri Oviyanti, M.Ag DISUSUN OLEH Lismania Nina Lingga Sari FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi pengaruh dalam rangka mengembangkan potensi manusia menuju kepada kedewasaan diri agar mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut:

BAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan ajaran yang diberikan kepada manusia untuk dijadikan dasar dan pedoman hidup di dunia. Ajaran ini diturunkan untuk dilaksanakan di tengah-tengah kehidupan

Lebih terperinci

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN KONSEP AGAMA KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS UNSUR AGAMA SECARA UMUM PENGERTIAN ISLAM SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS PENGERTIAN AGAMA ISLAM KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu yang penting dalam Islam, segala usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu yang penting dalam Islam, segala usaha untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dakwah merupakan suatu yang penting dalam Islam, segala usaha untuk mengislamkan umat Islam dan umat lain yang bersentuhan langsung dengan kehidupan dan tidak terlepas

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Secara etimologi Alqurān berasal dari kata qara-a yaqra-u ( قرا - يقرا ) yang berarti membaca. Sedangkan Alqurān sendiri adalah bentuk maṣdar dari qara-a yang berarti bacaan.

Lebih terperinci

KEBUDAYAAN DALAM ISLAM

KEBUDAYAAN DALAM ISLAM A. Hakikat Kebudayaan KEBUDAYAAN DALAM ISLAM Hakikat kebudayaan menurut Edward B Tylor sebagaimana dikutip oleh H.A.R Tilaar (1999:39) bahwa : Budaya atau peradaban adalah suatu keseluruhan yang kompleks

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Turki merupakan negara Islam yang merupakan salah satu tempat bersejarah

PENDAHULUAN. Turki merupakan negara Islam yang merupakan salah satu tempat bersejarah PENDAHULUAN Turki merupakan negara Islam yang merupakan salah satu tempat bersejarah perkembangan Islam di Dunia. Turki juga merupakan wilayah yang terdiri dari dua simbol peradaban di antaranya peradaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai rahmat bagi seluruh alam. Islam dapat menjamin

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai rahmat bagi seluruh alam. Islam dapat menjamin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia sebagai rahmat bagi seluruh

Lebih terperinci

PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT

PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak Paham Asy ariyah sangat kental sekali dalam tubuh umat Islam dan akidah tersebut terus menyebar di tengah kaum muslimin.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. media atau saluran tertentu. (A. Muis, 2001 : 37) Masyarakat dapat mendengarkan informasi tentang kesehatan, pendidikan,

BAB 1 PENDAHULUAN. media atau saluran tertentu. (A. Muis, 2001 : 37) Masyarakat dapat mendengarkan informasi tentang kesehatan, pendidikan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Radio merupakan media massa auditif, yakni dikonsumsi telinga atau pendengaran. Radio sebagai sarana komunikasi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai ciri keanekaragaman budaya yang berbeda tetapi tetap satu. Indonesia juga memiliki keanekaragaman agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling memerlukan adanya bantuan dari orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Manusia dituntut untuk saling

Lebih terperinci

RASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMMAT PERIODE MADINAH

RASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMMAT PERIODE MADINAH KETELADANAN BAB 12 RASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMMAT PERIODE MADINAH MAIN MENU HOME KETELADANAN RASULULLAH DALAM MEMBINA UMAT (PERIODE MADINAH) IDENTITAS PETA KONSEP MATERI LATIHAN & SOAL IDENTITAS PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong umatnya untuk berbuat kebaikan dan mengajak orang lain agar menjadi insan yang baik. Implikasi dari

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Modul ke: RADIKALISME ISLAM DI INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Drs. SUMARDI, M. Pd Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Pengertian Radikal Menurut KBBI radikal adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik yang sangat khas, yaitu menggali seluruh potensi dunia untuk

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik yang sangat khas, yaitu menggali seluruh potensi dunia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Islam sebagai agama yang membawa rahmat kepada seluruh alam (rahmatan al- alamin) senantiasa menuntut kepada manusia untuk senantiasa menerima berbagai ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Akhlak merupakan hal yang sangat fundamental dalam kehidupan manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan sesama manusia. Secara

Lebih terperinci

Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan

Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan c Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan d Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan Oleh Tarmidzi Taher Tema Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan di Indonesia yang diberikan kepada saya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Hasan Al-Banna menetapkan bahwa berdirinya pemerintah Islam merupakan bagian dasar manhaj Islam (metode Islam). Hasan Al- Banna menjelaskan bahwa pengaturan kehidupan dan

Lebih terperinci

BAB XIII KEBUDAYAAN DALAM ISLAM

BAB XIII KEBUDAYAAN DALAM ISLAM BAB XIII KEBUDAYAAN DALAM ISLAM A. Hakikat Kebudayaan Salah satu referensi yang bisa menjadi acuan untuk mengetahui hakikat kebudayaan adalah ungkapan pelopor antropologi modern, Edward B Tylor sebagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan / (Library Research) mencatat serta mengolah bahan penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan / (Library Research) mencatat serta mengolah bahan penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan / (Library Research) yaitu penelitian yang dilaksanaakan dengan menggunakan literature kepustakaan baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan Islam sekarang ini telah dikenal luas di belahan dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan Islam sekarang ini telah dikenal luas di belahan dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan Islam sekarang ini telah dikenal luas di belahan dunia muslim dan Barat. Perbankan Islam merupakan bentuk perbankan yang pembiayaannya berusaha memberikan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dipaparkan simpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang penulis kaji. Sebagaimana yang telah dikaji

Lebih terperinci

Intisari Buku. Tarbiyah Siyasiyah. Bersama Dakwah

Intisari Buku. Tarbiyah Siyasiyah. Bersama Dakwah Judul Buku : Penulis : Ahmad Dzakirin Penerbit : Era Adicitra Intermedia, Solo Cetakan Ke : 1 Tahun Terbit : Jumadatas Tsaniyah 1431 H/Juni 2010 Tebal Buku : xxiv + 152 halaman Ketika dakwah memasuki wilayah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. telah dikaji oleh banyak sejarawan. Hubungan historis ini dilatarbelakangi dengan

BAB V PENUTUP. telah dikaji oleh banyak sejarawan. Hubungan historis ini dilatarbelakangi dengan 201 BAB V PENUTUP A. Simpulan Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hubungan historis antara Turki Utsmani dan Hindia Belanda sejatinya telah terjalin lama sebagaimana yang telah dikaji oleh banyak

Lebih terperinci

RATIOLEGIS HUKUM RIDDAH

RATIOLEGIS HUKUM RIDDAH BAB IV KOMPARASI KONSEP HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF DI INDONESIA TENTANG KEBEBASAN BERAGAMA DALAM STUDI RATIOLEGIS HUKUM RIDDAH A. Persamaan Konsep Hukum Islam dan Hukum Positif di Indonesia Tentang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an BAB IV ANALISA Melihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa mayoritas masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an merupakan acuan moral untuk memecahkan problem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebahagiaan dunia dan akhirat. Dakwah sebagai aktifitas umat Islam dalam. metode maupun media yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. kebahagiaan dunia dan akhirat. Dakwah sebagai aktifitas umat Islam dalam. metode maupun media yang digunakan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan aktifitas mengajak, memanggil dan menyeru orang lain agar mengikuti perintah dan petunjuk Allah agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama dakwah yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat agar mau menerima sekaligus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah kalam Allah Swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dalam bahasa Arab guna menjelaskan jalan hidup yang membawa kemaslahatan bagi umat manusia

Lebih terperinci

UMMI> DALAM AL-QUR AN

UMMI> DALAM AL-QUR AN UMMI> DALAM AL-QUR AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab) Muji Basuki I Di dalam Al-Qur an kata ummi> disebutkan sebanyak 6 kali, dua kali dalam bentuk mufrad dan 4 kali dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B.

BAB V PENUTUP. dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B. BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, hasil temuan penulis dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B. Anggoro yaitu berupa makna pesan dakwah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah berasal dari bahasa Arab yaitu Madrasah yang artinya tempat untuk belajar atau sistem pendidikan klasikal yang didalamnya berlangsung proses belajar

Lebih terperinci

Teori Perubahan Sosial Budaya.

Teori Perubahan Sosial Budaya. Teori Perubahan Sosial Budaya Herbert Spencer Lahir Derby, England 27 April 1820 Social Darwinism yang menerapkan teori Darwin dalam bidang sosial. Pandangan Herbert Spencer Dalam Pandangan Spencer masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara horizontal dalam struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Secara horizontal dalam struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Secara horizontal dalam struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaaan agama, adat dan perbedaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENGISIAN STRUKTUR ORGANISASI MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA KABUPATEN ACEH TAMIANG BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Islam merupakan proses perubahan menuju kearah yang lebih baik. Dalam konteks sejarah, perubahan yang positif ini adalah jalah Tuhan yang telah dibawa oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu kegiatan atau usaha yang di lakukan kaum

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu kegiatan atau usaha yang di lakukan kaum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan suatu kegiatan atau usaha yang di lakukan kaum muslimin untuk meyampaikan, menyeru serta mengajak umat manusia kepada jalan kebenaran dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan 1.1 Latar Belakang Penciptaan BAB I PENDAHULUAN Manusia dengan memiliki akal menjadikannya mahluk yang sempurna, sehingga dapat berkehendak melebihi potensi yang dimiliki oleh mahluk lainnya, hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG A. Analisis tentang Upaya Guru PAI dalam Membina Moral Siswa SMP Negeri 1 Kandeman Batang Sekolah adalah lingkungan

Lebih terperinci

Mengukir Masa dengan Tulisan

Mengukir Masa dengan Tulisan Mengukir Masa dengan Tulisan -Aulia Rahim- Jika kau bukan anak raja atau bangsawan dan bukan anak ulama besar besar, maka menulislah. (Imam Al Ghazali) Menulis merupakan suatu aktivitas yang mulia. Aktivitas

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Hasan Al-Banna merupakan tokoh besar Muslim dari Mesir. Pandanganya

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Hasan Al-Banna merupakan tokoh besar Muslim dari Mesir. Pandanganya BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pembahasan dan pemaparan dalam bab-bab sebelumnya maka dapat penulis simpulkan bahwa: 1. Hasan Al-Banna merupakan tokoh besar Muslim dari Mesir. Pandanganya

Lebih terperinci

DESKRIPSI LEARNING OUTCOME MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PROGRAM MATA KULIAH DASAR UMUM ( MKDU ) INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

DESKRIPSI LEARNING OUTCOME MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PROGRAM MATA KULIAH DASAR UMUM ( MKDU ) INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 DESKRIPSI LEARNING OUTCOME MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PROGRAM MATA KULIAH DASAR UMUM ( MKDU ) INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 PERTEMUAN I Muqadimah/ Pendahuluan Mengetahui dan Menguasai landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Ghazali (w M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi

BAB I PENDAHULUAN. Al-Ghazali (w M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Al-Ghazali (w. 1111 M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi umat Islam hingga saat ini. Montgomerry Watt (Purwanto dalam pengantar Al- Ghazali,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dakwah adalah kewajiban bagi semua muslim, karena dakwah merupakan suatu kegiatan mengajak atau menyeru umat manusia agar berada di jalan Allah, baik melalui lisan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertama, harus menguasai huruf Hijaiyyah beserta perubahannya. Kedua,

BAB I PENDAHULUAN. Pertama, harus menguasai huruf Hijaiyyah beserta perubahannya. Kedua, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekatnya belajar membaca al Qur`an adalah bukan suatu perkara yang sulit, tidak membosankan dan tidak membutuhkan waktu yang lama, karena pada prinsipnya hanya

Lebih terperinci

Saleem Achia, Aktivis Hizbut Tahrir Inggris

Saleem Achia, Aktivis Hizbut Tahrir Inggris Saleem Achia, Aktivis Hizbut Tahrir Inggris Buku Defeating the New Caliphate menyerukan kepada orang Kristen dan Yahudi untuk bersama-sama membendung tegaknya khilafah. Seruan itu bukan basi-basi, tapi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Faktor yang mempengaruhi perolehan suara PKS Klaten pada Pemilu 1999,

BAB V PENUTUP. 1. Faktor yang mempengaruhi perolehan suara PKS Klaten pada Pemilu 1999, 122 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Faktor yang mempengaruhi perolehan suara PKS Klaten pada Pemilu 1999, 2004 dan 2009 pada umumnya ada dua faktor, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Penelitian mengenai perbandingan konsep pendidikan Islam menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya terhadap pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kiai Haji Ahmad Dahlan adalah seorang ulama, tokoh pendidikan, dan juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kiai Haji Ahmad Dahlan adalah seorang ulama, tokoh pendidikan, dan juga merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kiai Haji Ahmad Dahlan adalah seorang ulama, tokoh pendidikan, dan juga merupakan pahlawan perjuangan sebelum kemerdekaan. Beliau adalah seorang revolusioner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang informasi dan komunikasi. Pengaruh media massa berbeda-beda

BAB I PENDAHULUAN. bidang informasi dan komunikasi. Pengaruh media massa berbeda-beda 12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Media massa merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan komunikasi. Pengaruh media massa berbeda-beda terhadap setiap individu.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pada bab yang terakhir ini akan dibahas kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Terdapat beberapa kesimpulan yang didapatkan penulis merupakan jawaban

Lebih terperinci

BAB I. komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass. communication (media komunikasi massa).

BAB I. komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass. communication (media komunikasi massa). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terdapat banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan oleh para ahli. Komunikasi massa adalah komunikasi yang terdiri dari media cetak dan

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan strategi adalah ilmu seni mengunakan sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu di peperangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berupa laut. Dengan perairan laut seluas total 5,8 juta Km2, Indonesia menyimpan

BAB I PENDAHULUAN. berupa laut. Dengan perairan laut seluas total 5,8 juta Km2, Indonesia menyimpan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.508 pulau dan 81.000 Km garis pantai, dimana sekitar 70 % wilayah teritorialnya berupa laut.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad Yasin dalam Perjuangan Harakah Al-Muqawamah Melawan Israel di Palestina Tahun 1987-2004. Suatu kajian yang

Lebih terperinci

ALI ABD AL-RAZIQ : IDE NEGARA

ALI ABD AL-RAZIQ : IDE NEGARA ALI ABD AL-RAZIQ : IDE NEGARA Salah seorang tokoh pembaharuan dalam Islam pada awal abad ke 20 di Mesir adalah Ali Abd Al-Raziq. Ia termasuk tokoh yang kontroversial, hal ini muncul karena idenya yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar belakang

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sejarah menunjukan bahwa, Islam sebagai salah satu bagian dalam sejarah dunia, telah menorehkan sebuah sejarah yang sulit bahkan tidak mungkin terlupakan dalam sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul Kedudukan agama dalam kehidupan masyarakat maupun kehidupan pribadi sebagai makhluk Tuhan merupakan unsur yang terpenting, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara biologis manusia diklasifikasikan sebagai homosapiens yaitu sejenis

BAB I PENDAHULUAN. Secara biologis manusia diklasifikasikan sebagai homosapiens yaitu sejenis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk yang dapat diartikan berbeda-beda. Secara biologis manusia diklasifikasikan sebagai homosapiens yaitu sejenis primata dari golongan

Lebih terperinci

Tafsir Muqaddimah Anggaran Dasar & Kepribadian Muhammadiyah

Tafsir Muqaddimah Anggaran Dasar & Kepribadian Muhammadiyah BAITUL ARQAM KHUSUS AUM KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH, 12-13 AGUSTUS 2011 Tafsir Muqaddimah Anggaran Dasar & Kepribadian Muhammadiyah M. Wiharto S.Sy.,S.Pd.I.,M.A Majelis Pendidikan Kader PP.Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an merupakan pedoman dan petunjuk dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an merupakan pedoman dan petunjuk dalam kehidupan manusia, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan pedoman dan petunjuk dalam kehidupan manusia, baik itu ayat-ayat yang tersurat maupun yang tersirat. Al-Qur an juga sebagai Kitab Suci

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur an dan al-sunah ke dalam diri manusia. Proses tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur an dan al-sunah ke dalam diri manusia. Proses tersebut tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Islam adalah proses penanaman nilai Islami yang terdapat dalam al-qur an dan al-sunah ke dalam diri manusia. Proses tersebut tidak pernah menafika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era global, plural, multikultural seperti sekarang setiap saat dapat saja terjadi peristiwa-peristiwa yang tidak dapat terbayangkan dan tidak terduga sama

Lebih terperinci

Membangun Perdaban Islam Sebagai Upaya Meraih Keunggulan Global

Membangun Perdaban Islam Sebagai Upaya Meraih Keunggulan Global Membangun Perdaban Islam Sebagai Upaya Meraih Keunggulan Global Setiap diundang ke wilayah Aceh, saya selalu berusaha hadir. Saya sangat tertarik dengan semangat keber-islaman masyarakat Aceh yang saya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tubagus Arief Rachman Fauzi, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tubagus Arief Rachman Fauzi, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kabupaten Pandeglang terletak di wilayah Provinsi Banten, merupakan kawasan sebagian besar wilayahnya masih pedesaan. Luas wilayahnya 2.193,58 KM 2. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang, dengan agama manusia dapat membedakan dan memilih mana yang baik dan

BAB I PENDAHULUAN. orang, dengan agama manusia dapat membedakan dan memilih mana yang baik dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama merupakan pedoman hidup manusia yang harus dimiliki oleh setiap orang, dengan agama manusia dapat membedakan dan memilih mana yang baik dan mana yang tidak

Lebih terperinci

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTER DI KABUPATEN DEMAK

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTER DI KABUPATEN DEMAK LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTER DI KABUPATEN DEMAK Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : ARI AYU KUSUMANINGTYAS

Lebih terperinci

Pembaharuan.

Pembaharuan. Pembaharuan a.s. Disajikan di bawah ini adalah khutbah Hazrat Mirza Ghulam Ahmad dari Qadian, Masih Maud dan Imam Mahdi, pada tanggal 26 Desember 1903. Terjemahan ini diambil dari naskah berbahasa Urdu

Lebih terperinci