Tugas Akhir Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
|
|
- Handoko Susman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Tugas Akhir Mata Kuliah Pengantar Pendidikan Mengatur Waktu Untuk Menjadi Guru Teladan Oleh : M.Hasan Bhasri ( ) M. Afif Maulana ( ) STKIP AL HIKMAH SURABAYA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA TAHUN AKADEMIK
2 Foto dan profil mahasiswa M. Afif Maulana NIM : Biasa dipanggil Afif. Kini sedang menempuh jenjang pedidikan tinggi di kampus STKIP AlHIkmah dengan status beasiswa 100% Program Pendidikan Bahasa Indonesia. Lahir tanggal 27 oktober 1999, kabupaten bojonegoro menjadi tanah kelahiran dan tempat tinggal hingga kini. M. Hasan Bhasri NIM : Biasa dipanggil Bhasri. Penyuka warna biru ini lahir di Mojokerto pada 11 Maret Saat ini sedang menempuh jenjang pendidikan tinggi di Kampus STKIP Al Hikmah dengan status beasiswa 100%. Harapannya, menjadi guru bahasa Indonesia yang pejuang dan da i.
3 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pendidikan ialah hal yang tidak lepas dari kehidupan. Pendidikan telah hadir ketika manusia lahir, yaitu pendidikan di lingkungan keluarga. Pada pendidikan keluarga manusia berproses untuk menjadi berakhlak dan bermoral ataupun bersikap lain sesuai dengan yang diajarkan dan dibiasakan untuk digunakan dalam kehidupan masyarakat. Selain pendidikan dikeluarga, pendidikan juga identik di lingkup sekolah. Komponen sekolah yang utama adalah guru dan murid beserta kepala sekolah, staf dan masyarakat sekolah lain. Guru merupakan komponen penting di sekolah yang berperan sebagai pengajar dan pendidik murid. Dalam perannya sebagai pendidik sekaligus pengajar, guru haruslah mempunya karakter yang khusus sebagai contoh untuk murid. Maka dari itu, untuk mengetahui cara menjadi guru yang baik dan inspiratif disusunlah makalah ini dengan menyertakan pendapat dari guru yang kompeten. 1.2 Rumusan Masalah Cara Guru Menerapkan Apersepsi Ketika Membuka Pembelajaran? Membangkitkan Motivasi Belajar Bahasa Indonesia? Peran Guru Bahasa Indonesia Dalam Menghadapi Siswa Yang Heterogen? Indonesia Dalam Kurikulum 2013? Mengajar Bahasa Indonesia Penuh Dengan Hambatan? Pesan Penuh Makna Oleh Guru Kepada Calon Guru? Peran Guru Membentuk Karakter? Integrasi Nilai-nilai Islam Pembelajaran Bahasa Indonesia? Memanagemen waktu untuk guru?
4 BAB II Pembahasan 2.1 Apersepsi Dalam Pengajaran Bahasa Indonesia. Proses pembelajaran merupakan komponen penting dalam pendidikan terutama di lingkup sekolah. Dalam proses pembelajaran ini guru sangat berpengaruh dalam peranya sebagai pengajar. Guru berpengaruh dalam karakater murid, baik di kelas maupun di luar kelas. Maka dari kenyataan diatas, guru harus memiliki persiapan yang matang dalam pemberlajaran. Persiapan sebelum pembelajaran maupun disaat pembelajaran berlangsung. Sebelum pembelajaran guru mempersiapkan segala keperluan guna melancarkan pembelajaran yang akan diadakan. Saat berlangsung pembelajaran, guru harus bertindak sesuai rencana sebelumnya yang telah dibuat, menjadikan pembelajaran sistematis sesuai dengan urutan rencana. Guru menjadikan pembelajaran terstruktur, memenuhi tujuan sesuai persiapan. Selain itu, guru mempunyai kewajiban untuk menjadikan pembelajaran menjadi menarik, sehingga murid antusias mengikuti pembelajaran. Berdasaar dari hasil wawancara yang berasal dari guru bahasa Indonesia apersepsi dalam pembelajaran khususnya pada pengajaran bahasa Indonesia yaitu memberikan sajian berupa berita terkini dalam pembelajaran, menanyakan hal yang bersifat kekinian atau yang sedang hangat diperbincangkan. Selanjutnya guru menjelaskan dan mengklarifikasi berita dengan menyajikan pendidikan karakter di dalamnya. Dengan begitu, selain siswa menjadi tahu informasi, siswa juga bisa mengambil hikmah dan pesan dari berita tersebut. 2.2 Membangkitkan Motivasi Belajar Bahasa Indonesia Sesuatu kebaikan dan rutinitas bagi kebanyakan orang mereupakan sesuatu yang membosankan. Orang akan terasa jenuh, apabila sesuatu berjalan monoton tanpa ada variasi. Akibatnya sesorang akan menjalani rutinitas kegiatan tersebut tanpa ada gairah di dalamnya. Seperti halnya sebuah pembelajaran. Pembelajaran yang monoton, tanpa variasi pengajaran yang inovatif, dapat membuat seorang siswa merasa bosan. Akibatnya siswa menjalani pembelajaran dengan tidak semangat dan tidak bergairah. Maka dari itu diperlukan suatu inovasi kreasi maupun sebuah motivasi dalam
5 pembelajaran guna meningkatkan semangat siswa. Berdasar hasil wawancara didapatkan beberapa cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa terkhusus pada pelajaran bahasa Indonesia. Sikap guru harus menempatkan diri sebagai partner siswa terlebih dulu.jika ada siswa yang mengalami penurunan atau ada masalah, maka sebagai guru harus mendekati siswa tersebut, terbuka, berbincang baik-baik secara lebih intens sehingga siswa terbuka dengan sendiri untuk menyampaikan permasalahan. Selain itu, sebagai guru, haruslah mampu memberikan solusi atas masalah yang siswa alami, memberikan dukungan yang membangun semangat siswa kembali dalam pembelajaran. Hasil wawancara tersebut menunjukan bahwa guru selain sebagai pengajar dan menyampaikan materi selama pembelajaran, guru dapat pula memposisikan menjadi seorang teman dari siswa. Dengan bersikap menjadi teman, diharapkan siswa dapat terbuka menyampaikan segala keluh kesah. Selanjutnya guru perlahan memberikan solusi, membangun, memberikan serta memotivasi siswa untuk bersemnagt mengikuti kegiatan pembelajaran kembali. 2.3 Peran Guru Bahasa Indonesia Dalam Menghadapi Siswa Yang Heterogen Manusia sangat penting untuk dipahami terutama oleh para pendidik. Memahami tentang hakikat manusia berarti mengenal sifat atau karakteristik manusia yang sangat beragam (Ahmadi,2014). Manusia diciptakan oleh tuhan beragam dan berbeda-beda. Dari kutipan pernyataan tersebut menunjukan bahwa keragaman manusia merupakan suatu hal yang harus dimengerti, suatu masalah yang harus diselesaikan oleh pada pendidik dalam proses pembelajaran. Keadaan manusia yang beragam ini juga merupakan tantangan seorang guru sebagai pendidik untuk membentuk karakter terpelajar dan menuju tujuan pendidikan sebenarnya. Perbedaan manusia terkadang menjadi sebuah masalah tertentu. Perbedaan dalam kelas semisal dalam suatu pembelajaran, seorang anak mengalami perbedaan sebuah ketertinggalan dalam pembelajaran. Perbedaan ini menjadi sebuah kejanggalan dan dapat menghambat proses pembelajaran. Dengan demikian, peran guru sangat penting guna memperbaiki sikap siswa, serta mendukung perkembangan baik siswa. Peran guru ialah merubah perbedaan tersebut menjadi sesuatu hal yang bukan penghalang pada saat pembelajaran. Dari hasil wawancara diulas tentang peran guru khususnya guru bahasa
6 Indonesia dalam menghadapi siswa yang heterogen. Berikut beberapa cara mengatasi siswa heterogen. Dalam pembelajaran jika ada siswa yang berbeda, mengalami ketertinggalan dalam pembelajan seperti pada kemampuan berbahasa lemah, maka sebagai guru berperan mengatasi. Guru dapat memberikan pembiasaan berupa banyak membaca, dengan harapan dengan membaca, siswa dapat memperkaya perbendaharaan kata dalam berbahasa. Selain itu dalam pembelajaran, guru memberikan tugas dan berkesempatan untuk berpresentasi di depan temann sekelas. Dengan usaha tersebut, mampu mengasah kemampuan siswa berbicara didepan khalayak umum sekaligus melatih kepercayaan diri, sehingga kemampuan berbahasa meningkat. 2.4 Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum 2013 Sistem pendidikan terus dibenahi oleh pemerintah selaku komponen penting dalam pendidikan.perubahan tersebut termasuk merubah tata kurikulum yang ada. Hampir setiap pergantian presiden, sistem terus diganti. Perubahan kurikulum yang terbaru yaitu. Dalam perubahan kurikulum dari kurikulum KTSP diganti dengan K-13 pasti terdapat perubahan, baik perubahan dalam menyampaikan materi maupun sikap guru tehadap siswa. Berdasar hasil wawancara didapatkan bahwa kurikulum K13 maupun KTSP berbeda dari segi isi dan penerapannya. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia K13 lebih dikuatkan untuk membaca dan memperhatikan lebih lanjut tatanan SPOK pada kalimat. Secara spesifik K13 memberikan lebih banyak kesempatan siswa untuk praktik dan aktif dalam pembelajaran. Sedangkan kurikulum KTSP lebih memperhatikan pendalaman siswa pada materi. Narasumber yang merupakan guru bahasa Indonesia saat pembelajaran menggunakan K13 sebagai metode pengajaran, namun untuk menambah pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan, guru menggunakan kurikilum KTSP.
7 2.5 Mengajar Bahasa Indonesia Penuh Dengan Tantangan Selama proses pembelajaran, guru pastilah mengalami kendala, maupun kejadian yag menantang. Berdasar hasil wawancara, guru sebagai narasumber pernah mengalami kendalakendala tersebut. Kendala yang dialami seperti pada saat pembelajaran siswa belum siap menerima materi dengan berbagai alasan, seperti siswa tidak membawa buku, penurunan motivasi belajar pada siswa maupun kondisi fisik yang kurang baik Guru sebagai pendidik, kendala-kendala diatas merupakan suatu tantangan. Guru harus siap dengan segala keadaan dan mampu mengatasi masalah tersebut. Berjuang terus, mencoba memahami keadaan, secara perlahan guru membangun keadaan dan mengatasi setiap permasalahan dalam pembelajaran. 2.6 Pesan Penuh Makna Oleh Guru Kepada Calon Guru Menjadi seorang guru bukan hal mudah. Guru mendidik murid untuk mejadi pribadi baik, berakhlak dan berprestasi. Untuk menjadikan generasi luar biasa tersebut dibutuhkan guru yang memiliki semangat juang tinggi. Selama proses menjadi seorang guru pejuan, ada saatnya mengalami penurunan motivasi. Maka dari itu, narasumber memberikan beberapa motivasi guna menambah semngat juang mahasiswa calon guru. Narasumber menyampaikan pesan dari pembina yayasan sekolah islam AlHikmah, Ustaz Abdul Khadir Baraja yaitu kalau ingin kaya, jangan jadi guru. namun kalau ingin masuk surga, maka tepat untuk jadi guru. Kutipan tersebut menyampaikan bahwa guru merupakan profesi mulia, tanpa mengharap imbalan, namun berjuang dengan penuh keikhlasan. 2.7 Peran Guru Membentuk Karakter Selama proses pembelajaran, guru bukan hanya berperan memberi serta menyampaikan materi, namun guru bertugas mendidik. Mendidik maksudnya yaitu guru memberikan pengajaran tentang berakhlak serta memberi contoh teladan bagi siswa. Guru berkewajiban menumbuhkan sikap positif kepada siswa terutama sikap displin dan jujur. Dengan sikap tersebut guru
8 menjadikan siswa menjadi pribadi yang berakhlak, bukan hanay memiliki prestasi akademik saja. Selain itu, materi dalam pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat dijadikan pengajaran karakter pada siswa. Siswa dapat menerapkan materi yang didapat dengan membenarkan tulisantulisan kurang benar yang dijumpai, seperi poster, banner ataupun pengumuman yang tata bahasa kurang baik. Dengan bahasa Indonesia siswa juga dapat berusaha berbicara/ berucap dengan sopan serta santun dengan menerapkan kaidah bahasa yang berlaku. 2.8 Integrasi Nilai-nilai Islam Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam islam mencakup segala ilmu ataupun barang di dunia ini. temasuk pada ilintegrasi nilai islam pada pembelajaran bahasa Indonesia ada di surat Al alaq diayat pertama yakni iqra artinya membacalah. Dari surat tersebut menunjukan keterampilan bahasa berupa membaca menjadi wahyu pertama yang turun. Ini berarti bebahasa sangat penting dipelajari, dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam pembelajaran. Membaca pada surat Al-alaq dimaksudkan bukan hanya untuk membaca buku, namun juga melihat keadaan, membaca kondisi untuk mengatasi permasalahan yang ada. 2.9 Memanagemen waktu untuk guru Pekerjaan guru sangat banyak dan padat. Mengajar, belajar, mendidik dan mempersiapkan diri untuk menjadi teladan. Antara kesibukan tersebut guru haruslah pandai memanagemen waktu. Mengatur setiap kegiatan dan menyelesaikan segala tugas. Dari hasil wawancar dengan narasumber, pewawancara memberikan fokus tentang memanagemen waktu guru mengatasi setiap kepadatan pekerjaan. Narasumber menyebutkan, untuk memanegement waktu kuncinya ialah kerjakan secepatnya. Pernyataan tersebut menunjukan bahwa setiap pekerjaan hendaknya cepat-cepat dikerjakan jangan ditunda dan menumpuk pada akhirnya. Narasumber membagi waktu fokus pada tempatnya, apabila disekolah, maka segala urusan sekolah diselesaikan pada saat itu juga. Berada di keluarga,segala urusan sekolah ditinggalkan dan fokus pada suasana kehangatan keluarga, tanpa tugas di sekolah.
9 BAB III Penutup 1. Kesimpulan Guru merupakan komponen penting dalam pendidikan. Sikap dan perilakunya menjadi sebuah pendidikan teladan kepada murid. Selain menjadi pemberi materi dalam pembelajaran, guru juga berperan mendidik, membentuk kepribadian siswa menjadi pribadi berakhlak. Selama menjadi guru terdapat beberapa kendala yang menjadi penghambat kinerja guru. Selama proses pembelajaran, guru pastilah mengalami kendala, maupun kejadian yag menantang. Berdasar hasil wawancara, guru sebagai narasumber pernah mengalami kendala-kendala tersebut. Guru sebagai pendidik, kendala-kendala diatas merupakan suatu tantangan. Guru harus siap dengan segala keadaan dan mampu mengatasi masalah tersebut. Berjuang terus, mencoba memahami keadaan, secara perlahan guru membangun keadaan dan mengatasi setiap permasalahan dalam pembelajaran. Pekerjaan guru sangat banyak dan padat. Mengajar, belajar, mendidik dan mempersiapkan diri untuk menjadi teladan. Antara kesibukan tersebut guru haruslah pandai memanagemen waktu. Mengatur setiap kegiatan dan menyelesaikan segala tugas. Dari hasil wawancar dengan narasumber, pewawancara jmemberikan fokus tentang memanagemen waktu guru mengatasi setiap kepadatan pekerjaan. Narasumber menyebutkan, untuk memanegement waktu kuncinya ialah kerjakan secepatnya. Pernyataan tersebut menunjukan bahwa setiap pekerjaan hendaknya cepat-cepat dikerjakan jangan ditunda dan menumpuk pada akhirnya. Narasumber membagi waktu fokus pada tempatnya, apabila disekolah, maka segala urusan sekolah diselesaikan pada saat itu juga. Berada di keluarga,segala urusan sekolah ditinggalkan dan fokus pada suasana kehangatan keluarga, tanpa tugas di sekolah.
10 1. Biodata Narasumber Lampiran-lampiran 2. Berita Acara Wawancara
11 3. Dokumentasi Foto Gambar 1. Foto Ustaz Adi Purnomo dan Afif Maulana Gambar 1. Foto Ustaz Adi Purnomo dan Hasan Bhasri
12 Daftar Pustaka Ahmadi, rulam Pengantar Pendidikan. Yogyakarta:Ar-ruzz Medan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu tolak ukur bagi kehidupan suatu bangsa. Bangsa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu tolak ukur bagi kehidupan suatu bangsa. Bangsa atau negara dapat dikatakan maju, berkembang atau terbelakang dapat dilihat dari sejauh
Lebih terperinciVARIASI PENATAAN KELAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD N 02 LEMAHBANG KECAMATAN JUMAPOLO
VARIASI PENATAAN KELAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD N 02 LEMAHBANG KECAMATAN JUMAPOLO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan utama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah memandirikan atau memberdayakan sekolah dalam mengembangkan kompetensi yang akan disampaikan kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta, 2014, Cet Pertama, hlm Rulam Ahmadi, Pengantar Pendidikan (Asas & Filsafat Pendidikan), Arruz Media,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai banyak definisi, ahli yang satu dengan ahli yang lain terkadang memberi definisi yang bebeda tentang pendidikan. Perbedaan definisi pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti di dalam kehidupan manusia, karena pendidikan mempunyai peranan penting bagi kelangsungan hidup manusia.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pendidikan yang terus-menerus dan bersifat fleksibel, yaitu pendidikan harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting dalam usaha pengembangan sumber daya manusia. Oleh karena itu, manusia dituntut untuk selalu berusaha melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membangun rasa percaya diri, dan sarana untuk berkreasi dan rekreasi. Di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Bahasa Indonesia terdiri dari dua aspek pembelajaran, yaitu: aspek kebahasaan atau gramatikal dan aspek kesusastraan. Aspek kebahasaan mencakup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa itu sendiri terbagi menjadi empat komponen, yaitu: menyimak, berbicara, membaca,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULAN. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 (2006, h. 1) tentang standar isi
BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD / MI dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 (2006, h. 1) tentang standar isi untuk satuan pendidikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK DI SDI HIDAYATULLAH SEMARANG
BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK DI SDI HIDAYATULLAH SEMARANG Sebagaimana yang telah tercantum dalam Bab I bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses belajar mengajar antara guru dengan siswa untuk pengembangan potensi diri yang dilakukan secara sadar dan terencana agar dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan dari individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kecerdasan intelektualnya agar menjadi manusia yang terampil, cerdas,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran penting dalam upaya peningkatan sumber daya manusia ke arah yang lebih baik. Pendidikan diharapkan mampu membentuk peserta didik yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siswa memahami materi yang diajarkannya, sangat sesuai dengan kurikulum 2013.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggungjawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru SD, yang merupakan ujung tombak dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iin Indriyanti, 2014
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, penulis akan menjelaskan latar belakang masalah mengenai ketidakmampuan siswa dalam menulis kalimat majemuk setara, dan peneliti memberikan solusi dari masalah tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan IPS sebagai bagian dari pendidikan umumnya memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan peserta didik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa Indonesia yang harus dikuasai oleh siswa. Menulis dapat membuat seseorang mengungkapkan gagasan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di kelas VII-F SMP Negeri 1 Lembang dalam rangka meningkatkan kecerdasan intrapersonal peserta
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan kepada pemaparan hasil penelitian yang sudah disajikan dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: Pertama, penerapan metode diskusi kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperhatikan ketat sejak di Hollandsch Inlandsche Scholl (HIS) dan Meer
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran sastra di Indonesia saat ini mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan pembelajaran sastra pada masa penjajahan. Menurut Saparie (2006)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn kelas VIII SMP N 40
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn kelas VIII SMP N 40 Bandung, terdapat beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran diantaranya kurangnya berpikir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua guru pasti dihadapkan pada kondisi pembelajaran dengan jumlah siswa, gender, latar belakang etnis, agama, sosio-ekonomi, budaya, tingkah laku dan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan juga proses membimbing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan berasal dari kata didik, yaitu memelihara dan memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan juga proses membimbing manusia dari kegelapan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu hal yang paling penting dan mendesak kebutuhannya sejalan dengan kehidupan manusia, sebab tanpa pendidikan manusia tidak akan bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara
Lebih terperinciPERANAN PENDEKATAN SISTEM PROSES KELOMPOK DALAM MENGOPTIMALISASIKAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN. Dra. Ni Wayan Ariawati, M.Si.
PERANAN PENDEKATAN SISTEM PROSES KELOMPOK DALAM MENGOPTIMALISASIKAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN Dra. Ni Wayan Ariawati, M.Si. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali Program Studi Pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mentransfer nilai-nilai moral. Maka dalam pelaksanaannya, ketiga kegiatan tadi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya akan mencakup kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih. Kegiatan tersebut kita laksanakan sebagai suatu usaha untuk mentransfer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesionalisme berkembang sesuai dengan kemajuan masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar secara aktif dalam mengembangkan kreativitas berfikirnya. Tujuan pokok
Lebih terperinciNegeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Pelajaran 2014/2015. Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK
145 Upaya Meningkatkan Kualitas Guru Melalui Konsep Pembelajaran Learning Together Di Sma Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Ajaran 2014/ /2015 Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK Pembelajaran learning
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah bangsa dan negara. Apabila pendidikan di suatu negara sudah berjalan dengan baik, maka negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting bagi manusia karena pendidikan terkait dengan kehidupan sehari-hari maka dari itu manusia membutuhkan pendidikan agar mampu mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media Group, 2008), hlm. 3.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah klasik yang tetap aktual yang menjadi permasalahan mendasar dalam pendidikan adalah rendahnya kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dan pada akhirnya mempengaruhi prestasi anak didik. Sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Faktor guru diyakini memegang peran yang penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru yang mempunyai kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tujuan, isi, dan bahan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
Lebih terperinciPENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENUMBUHKAN SIKAP DEMOKRASTIS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENUMBUHKAN SIKAP DEMOKRASTIS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Siti Syahraini Harahap Universitas Negeri Medan Corresponding author: sitisyahrainihrp@gmail.com
Lebih terperinciUpaya untuk Menyiapkan Insan Yang Berkarakter Melalui Program Leader Class di Kabupaten Cilacap Oleh : Nur Fajrina R.
Upaya untuk Menyiapkan Insan Yang Berkarakter Melalui Program Leader Class di Kabupaten Cilacap Oleh : Nur Fajrina R. Guna menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 dan berbagai dinamika kehidupan
Lebih terperinciProfil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior
Jurnal Riset Pendidikan ISSN: 2460-1470 Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior STKIP Al Hikmah Surabaya e-mail: kurnia.noviartati@gmail.com Abstrak Guru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat dan mudah dari berbagai sumber dan tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan pembangunan di berbagai bidang kehidupan, seperti pendidikan, ekonomi, teknologi dan budaya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan besar yang dihadapi oleh. umumnya dan dunia pendidikan khususnya adalah merosotnya moral peserta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan besar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia umumnya dan dunia pendidikan khususnya adalah merosotnya moral peserta didik. Diasumsikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, karena manusia tidak terlepas dari berkomunikasi, Fungsi utama bahasa adalah alat untuk berkomunikasi. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat membawa perubahan ke arah lebih baik. Pendidikan di Indonesia harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berkualitas harus berlandaskan tujuan yang jelas, sehingga dapat membawa perubahan ke arah lebih baik. Pendidikan di Indonesia harus sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. murid, siswa, mahasiswa, pakar pendidikan, juga intektual lainnya.ada
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kurikulum 2013 kini sedang hangat dibicarakan oleh para guru, wali murid, siswa, mahasiswa, pakar pendidikan, juga intektual lainnya.ada beragam pernyataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia yang sangat luas mengakibatkan adanya perbedaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wilayah Indonesia yang sangat luas mengakibatkan adanya perbedaan budaya, adat hingga kualitas pendidikan masing-masing daerah di Indonesia. Pendidikan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah pokok yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah yang berhubungan dengan mutu atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah pokok yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah yang berhubungan dengan mutu atau kualitas pendidikan yang masih rendah. Rendahnya kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan saluran yang dapat mengungkapkan gagasan dan nilai-nilai baru, memiliki dampak yang cukup besar bagi kehidupan masyarakat dan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah Negara. Lewat pendidikan, sebuah Negara bisa dinilai tingkat kemakmurannya. Makin baik pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru adalah profesi yang mulia dan tidak mudah dilaksanakan serta
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah profesi yang mulia dan tidak mudah dilaksanakan serta memiliki posisi yang sangat luhur di masyarakat. Guru tidak hanya sebatas tugas yang harus
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 10 MAGELANG
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 10 MAGELANG Disusun oleh : Nama : Dede Eri Patria NIM : 2501409037 Program Studi : Pendidikan Seni Musik FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan mempunyai peran penting pada kehidupan saat ini, apabila
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peran penting pada kehidupan saat ini, apabila seseorang menempuh pendidikan dengan jenjang semakin tinggi akan mempengaruhi kesempatan untuk meraih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan aset nasional jangka panjang, sehingga perlu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan aset nasional jangka panjang, sehingga perlu dipersiapkan agar mampu menghadapi tantangan zaman di era globalisasi. Mahasiswa adalah orang-orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana yang efektif dalam pembentukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu wahana yang efektif dalam pembentukan karakter terutama dalam peningkatan prestasi peserta didik. Pendidikan bukanlah suatu proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Sekolah adalah lembaga yang memberikan pengajaran kepada peserta didiknya. Lembaga pendidikan ini memberikan pengajaran secara formal. Berbeda halnya dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin cepat menuntut sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin cepat menuntut sumber daya manusia untuk meningkatkan kemampuan ilmu pengetahuan agar tidak ketinggalan. Kemajaun teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan. Kemungkinan guru dalam menyampaikan materi saat proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen atau unsur yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Interaksi antara guru dan peserta didik pada saat proses belajar
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Peran Sekolah dalam Mengembangkan Good Habits di SDN Panyileukan 3 Bandung
143 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 1.1 Kesimpulan 1.1.1 Peran Sekolah dalam Mengembangkan Good Habits di SDN Panyileukan 3 Bandung Peran sekolah dalam kebijakan sekolah melalui regulasi yang merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya pendidikan adalah interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung pada lingkungan tertentu. 1 Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan aspek berbahasa yang tidak dapat dipisahkan dari aspek lain dalam proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga sebagai makhluk sosial. Dalam hidup bermasyarakat, manusia sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dilahirkan di muka bumi ini selain menjadi makhluk individu juga sebagai makhluk sosial. Dalam hidup bermasyarakat, manusia sebagai makhluk sosial harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang berakal dan berhati nurani. Kualifikasi sumber daya manusia (SDM) yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya untuk membentuk sumber daya manusia sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupannya. Selain itu, melalui pendidikan akan dibentuk manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum di Sekolah Dasar (SD) yang digunakan saat ini yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum di Sekolah Dasar (SD) yang digunakan saat ini yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dimana sekolah diberikan keleluasaan untuk mengelola
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan berbahasa Indonesia
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan berbahasa Indonesia dalam karangan berita siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Surakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan khusus. Dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan proses interaksi antara pengajar dan peserta didik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan khusus. Dalam proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Makna umum pendidikan adalah sebagai usaha manusia menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Makna umum pendidikan adalah sebagai usaha manusia menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Seiring zaman yang selalu berkembang dan dunia pendidikan yang selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. 1. Latar Belakang Masalah Seiring zaman yang selalu berkembang dan dunia pendidikan yang selalu mengalami perubahan, manusia sebagai makhluk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana dikemukakan Sanjaya (2009: 94) bahwa secara deskriptif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagaimana dikemukakan Sanjaya (2009: 94) bahwa secara deskriptif mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa. Didalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekat pendidikan adalah suatu usaha untuk mencerdaskan dan membudayakan manusia serta mengembangkannya menjadi sumber daya yang berkualitas. Berdasarkan UU
Lebih terperinciKENDALA DAN SOLUSI PEMBENTUKAN KARAKTER KERJA KERAS PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
KENDALA DAN SOLUSI PEMBENTUKAN KARAKTER KERJA KERAS PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (Studi Kasus di kelas VII SMP Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyeluruh. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha membudayakan manusia atau memanusiakan manusia, pendidikan amat strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
1. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan adalah usaha secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciPEDOMAN PENASEHAT AKADEMIK
PEDOMAN PENASEHAT AKADEMIK FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS 2017 DAFTAR ISI Hal. DAFTAR ISI... 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Dasar Pemikiran... 2 1.2 Latar Belakang Penasehat Akademik... 2 1.3 Kedudukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selama ini sistem pendidikan masih cenderung mengarah pada dua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selama ini sistem pendidikan masih cenderung mengarah pada dua masalah pokok, yakni 1) bagaimana mengadaptasikan dengan benar kurikulum dan metode pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN [1]
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengembangan buku ajar kimia sekolah Menengah Atas (SMA) melalui inovasi materi pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 sangat perlu dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik, dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ketrampilan, penanaman nilai-nilai yang baik, serta sikap yang layak dan. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kemajuan di segala bidang aspek kehidupan suatu bangsa dan negara tidak lepas dari perkembangan dan kemajuan dibidang pendidikan. Pada dasarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan lebih lanjut ke perguruan tinggi (www.freelists.org). Perguruan tinggi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada jaman sekarang ini, semakin banyak individu yang menempuh pendidikan lebih lanjut ke perguruan tinggi (www.freelists.org). Perguruan tinggi (PT) adalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipisah antara unsur yang satu dengan yang lainnya dan juga tidak bisa dipisahkan dengan sistem-sistem kehidupan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 3 KENDAL KAB. KENDAL
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 3 KENDAL KAB. KENDAL Disusun oleh : Nama : Mualif Tafrichan NIM : 5301409045 Prodi : Pendidikan Teknik Elektro, S1 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI MEDIA CD INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 293.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam sejarah peradaban manusia merupakan salah satu komponen yang paling urgen. Aktivitas ini telah dimulai sejak manusia pertama ada di dunia sampai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dan mengacu pada tujuan
70 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dan mengacu pada tujuan penelitian serta langkah-langkah pengolahan data, maka diperoleh data-data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU R.I. No. 20 Tahun 2003,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu rumusan nasional tentang istilah Pendidikan adalah sebagai berikut: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkna suasana belajar dan
Lebih terperinciPenyusunan KTSP Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SMP
Penyusunan KTSP Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SMP TUJUAN : Setelah mengikuti kegiatan bimtek diharapkan peserta mampu Menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Prayitno (2009:37) menyatakan bahwa Sekolah adalah lembaga yang memberikan pengajaran kepada peserta didiknya. Lembaga pendidikan ini memberikan pengajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di era jaman sekarang pendidikan sangatlah penting. Bukan hanya untuk mendapatkan ijasah namun juga mendapat pengetahuan, pengalaman, serta mendapatkan
Lebih terperinci