ANALISIS YURIDIS KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM PENGUJIAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG (PERPU) TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR

Transkripsi

1 ANALISIS YURIDIS KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM PENGUJIAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG (PERPU) TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi tugas Dalam menyelesaikan Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Hukum Dengan Kekhususan HUKUM TATA NEGARA Oleh : Afib Ermawan FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2014 i

2 HALAMAN PENGESAHAN ii

3 PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME iii

4 HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO iv

5 PERSEMBAHAN Dengan segala kerendahan hati serta penghargaan yang setinggi-tinggi karya kecil ini Penulis persembahkan kepada: 1. Dzat yang Maha Pengatur Segalanya, Allah SWT Tuhan Semesta Alam. 2. Rosul Muhammad SAW, Suri tauladan yang paling baik. 3. Ibu dan Bapakku tercinta yang selalu mendo akan tanpa henti untuk kebaikanku. 4. Keluarga tercinta yang selalu mendukungku. 5. Seluruh Guru dan Dosen-Dosenku yang telah memberikan Ilmu yang bermanfaat serta mendidikku dengan kebaikan. 6. Teman-Teman Beswan dari seluruh Indonesia, kalian luar biasa hebat. 7. Seluruh Sahabat-sahabatku yang senantiasa mewarnai hari-hariku selama ini. 8. Tanah Airku, Indonesia Tercinta. 9. Serta Almamaterku, Universitas Muria Kudus. v

6 KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillah, Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam atas segala limpahan rahmat dan hidayah-nya. akhirnya tersusunlah skripsi ini dengan judul :Analisis Yuridis Kewenangan Mahkamah Konstitusi Dalam Pengujian Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Penulisan skripsi ini disusun untuk melengkapi tugas dan memenuhi persyaratan guna menyelesaikan studi Program Strata Satu (S1) Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muria Kudus. Penulis menyadari bahwa Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, dengan sepenuh hati penulis mengucapkan terima kasih kepada mereka. Secara khusus terima kasih yang mendalam penulis sampaikan kepada: 1. Rektor UMK, Dr. Suparnyo, SH. MS. yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh jenjang pendidikan S1. Menempuh perkuliahan merupakan satu langkah penting dalam hidup Penulis. 2. Bapak Dekan Fakultas Hukum, Ristamadji, SH. MH. Terima kasih Pak, atas ilmu yang telah diberikan selama ini. Semoga ilmu yang penulis peroleh di FH UMK dapat penulis aplikasikan dengan baik dan benar. Amin 3. Dosen Pembimbing I, Bapak Ristamadji, SH. MH. Terima kasih untuk bimbingannya hingga penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik. vi

7 4. Dosen Pembimbing II, Bapak Anggit Wicaksono, SH. MH. Terima kasih atas saran, bimbingan, dan kepercayaan yang diberikan hingga penulis dapat memberikan yang terbaik melalui skripsi ini. 5. Bapak Kristiyanto, SH. MH., selaku Dosen Wali. 6. Seluruh dosen Pengajar di Fakultas Hukum Universitas Muria Kudus, terima kasih atas ilmu yang dibagikan kepada penulis, semoga ilmu yang Bapak dan Ibu berikan dapat bermanfaat bukan hanya bagi penulis, tetapi juga sesama. Amin. 7. Para Staff sekretariat Fakultas Hukum. Terima kasih atas keramahan, pelayanan, dan bantuannya selama ini. 8. Teman-teman di kelas Hukum Tata Negara, Perdata, dan Pidana angkatan Senang berteman dengan kalian dan seru mengerjakan skripsi bersama kalian. 9. Terima kasih juga untuk teman-teman lainnya dari SD, SMP, dan SMK. Juga kepada teman teman Penulis yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Kalian menjadi bagian dalam hidupku.terima kasih banyak atas dukungannya dan pertemanannya selama ini. Mengingat skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, maka segala kritik dan saran yang positif untuk perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini penulis akan terima. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Wassalamu alikum Warahmatullahi Wabarokatuh Kudus, 27 Agustus 2014 Afib Ermawan vii

8 ABSTRAK Skripsi yang berjudul Analisis Yuridis Kewenangan Mahkamah Konstitusi Dalam Pengujian Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ini dilatarbelakangi oleh beberapa polemik akibat beberapa Perpu yang ditetapkan oleh Presiden dan dimintakan uji materi ke Mahkamah Konstitusi. Dari situlah muncul beberapa perdebatan yang mempertanyakan kewenangan Mahkamah Kosntitusi dalam menguji Perpu. Ketentuan UUD NRI 1945 secara tegas telah mengatur kewenangan Mahkamah Konstitusi dalam hal judicial review. Dalam Pasal 24C ayat (1) menyebutkan bahwa Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang- Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum. Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan skripsi ini ialah untuk mengetahui kewenangan Mahkamah Konstitusi dalam Menguji Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu), untuk mengetahui pertimbangan Hakim Mahkamah Konstitusi dalam putusan Nomor 138/PUU-VII/2009 terkait dengan kewenangan menguji Perpu, serta untuk mengetahui Implikasi Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 138/PUU-VII/2009. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif Dalam hal teknik pengumpulan data penulis menggunakan data sekunder dan data primer. Setelah data diperoleh, data tersebut kemudian akan dianalisa secara kualitatif, dan disusun sebagai skripsi yang bersifat ilmiah. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa MK tidak memiliki kewenangan dalam menguji Perpu. Sebab tidak ada dasar hukum yang kuat atas kewenangannya menguji Perpu. Adanya pertimbangan hakim konstitusi yang digunakan untuk menguji Perpu hanyalah faktor analogis (persamaan), sosiologis (perkembangan di masyarakat), dan teleologis (tujuan kemasyarakatan) karena kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. Sedangkan implikasi Putusaan tersebut berakibat hukum tehadap kewenangan DPR, MPR, dan sifat putusan MK yang final dan mengikat. Seharusnya MK menguji perpu yang sudah diuji terlebih dahulu secara legislative review oleh DPR. Kata kunci : Kewenangan Mahkamah Konstitusi, Perpu, Implikasi Putusan viii

9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... vi ABSTRAK... viii DAFTAR ISI... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 7 C. Tujuan Penelitian... 7 D. Kegunaan Penelitian... 8 E. Sistematika Penulisan... 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Mahkamah Konstitusi Pengertian Mahkamah Konstitusi Kedudukan Mahkamah Konstitusi Kewenangan Mahkamah Konstitusi Putusan Mahkamah Konstitusi B. Pengujian Peraturan Perundang-Undangan Pengertian Pengujian Peraturan Perundang-Undangan Macam-Macam Pengujian Peraturan Perundang-Undangan Pengujian Konstitusional Perundang-Undangan C. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Pengertian Perpu Kedudukan Perpu Mekanisme Penetapan Perpu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Pendekatan B. Spesifikasi Penelitian C. Metode Pengumpulan Data D. Metode Pengolahan dan Penyajian Data E. Metode Analisis Data ix

10 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kewenangan Mahkamah Konstitusi Menguji Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Kewenangan Mahkamah Konstitusi (MK) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Kewenangan Mahkamah Konstitusi Dalam Menguji Perpu B. Pertimbangan Para Hakim Konstitusi dalam Putusan Nomor 138/PUU- VII/2009 Terkait Dengan Kewenangan Menguji Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) C. Implikasi Hukum Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 138/PUU- VII/ Timbulnya Permasalahan Hukum Sengketa Kewenangan Antar Lembaga Negara BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA x