Disusun oleh : KELOMPOK I

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Disusun oleh : KELOMPOK I"

Transkripsi

1 Disusun oleh : KELOMPOK I 1. Paulo MP Harianja ( ) 2. Dian Asmita Panjaitan ( ) 3. Linceria Manurung ( ) 4. Simjoli Rivi Ricardo Cibro ( ) 5. Daniel Noventra Saragi ( ) Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Darma Agung Medan 2012

2 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas berkah dan rahmatnya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan tugas (makalah) yang berjudul Teori Ekonomi Mikro. Dimana penulisan makalah Teori Ekonomi Mikro ini adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Teori Ekonomi Mikro. Dalam penulisan mengenai pokok bahasan Teori Ekonomi Mikro ini, kami mendapat tugas untuk mengulas mengenai tiga subpokok bahasan yaitu: 1. Penggolongan dan jenis analisa ilmu ekonomi mikro 2. Sifat, metode, dan pernyataan dalam teori ekonomi mikro 3. Masalah-masalah ekonomi dan sistem perekonomian Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah Teori Ekonomi Mikro ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas ini, khususnya kepada : 1. Ibu Dosen 2. Teman-teman dan keluarga Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada kami, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah Teori Ekonomi Mikro ini. Dan juga kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini. Akhirnya kami berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan karunia yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amin. Medan, 05 Oktober

3 Tim Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 2 DAFTAR ISI... 3 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi Penggolongan Ilmu Ekonomi Berdasarkan Jenis Analisa.. 5 BAB 2. PEMBAHASAN 2.1 Jenis Analisa Ilmu Ekonomi Mikro Analisa Biaya dan Manfaat Teori Permintaan dan Penawaran Elastisitas Model-Model Pasar Teori Produksi Teori Harga Pasar Industri Sifat, Metode, dan Pernyataan dalam Teori Ekonomi Mikro Sifat-Sifat Teori Ekonomi Metode dalam Teori Ekonomi Mikro Pernyataan dalam Teori Ekonomi Mikro Masalah-Masalah Ekonomi dan Sistem Perekonomian Masalah-Masalah Ekonomi Sistem Perekonomian BAB 3. PENUTUP 3.1 Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA

4 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi Ilmu ekonomi adalah suatu bidang studi yang sudah cukup lama berkembang. Sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan, perkembangannya bermula sejak tahun 1776, yaitu setelah Adam Smith, seorang pemikir dan ahli ekonomi Inggris, menerbitkan bukunya yang berjudul : An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. Beberapa pandangan dalam buku tersebut masih tetap mendapat perhatian dalam pemikiran ahli-ahli ekonomi pada masa kini. Adam Smith dapat dianggap sebagai Bapak Ilmu Ekonomi. Sebelum era Adam Smith sebenarnya sudah banyak pemikiran-pemikiran yang dikemukakan mengenai persoalan-persoalan ekonomi yang dihadapi oleh suatu negara. Tetapi tulisantulisan itu tidak dikemukakan secara sistematik. Topik-topik yang dibahas masih terbatas dan belum ada analisis yang menyeluruh tentang berbagai aspek kegiatan perekonomian dalam suatu masyarakat. Keterbatasan analisis itu menyebabkan pula pemikiran-pemikiran ekonomi masih belum dapat dipandang sebagai satu cabang ilmu yang berdiri sendiri. Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisible hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya. Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, John Maynard Keynes mengajukan teori dalam bukunya: General Theory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena oleh karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling bertarung dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya 4

5 seperti new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya. Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel Douglas C. North. Dalam dua abad setelah zamannya Adam Smith dunia telah menjadi sangat berkembang. Dalam masa hidup Adam Smith, Revolusi Industri baru akan bermula. Sekarang ini kegiatan industri sudah sangat canggih dan teknologi yang digunakan sudah sangat berbeda dengan yang terdapat pada zamannya Adam Smith. Juga organisasi perusahaan sudah jauh lebih kompleks dan sistem kegiatan memproduksi sudah jauh lebih rumit. Corak perekonomian negara secara keseluruhannya juga sudah sangat jauh berbeda. Pertumbuhan dan modernisasi kegiatan ekonomi diberbagai negara sangat mempengaruhi perkembangan pemikiranpemikiran ekonomi sejak penerbitan buku Adam Smith seperti dinyatakan diatas. Pada masa ini berbagai analisis dalam ilmu ekonomi telah menjadi lebih kompleks dan memberi gambaran yang lebih lengkap mengenai kegiatan suatu perekonomian. Secara garis besarnya analisis utama dalam ilmu ekonomi dapat dibedakan kepada dua bentuk: teori mikroekonomi dan teori makroekonomi. 1.2 Penggolongan Ilmu Ekonomi Berdasarkan Jenis Analisa Penggolongan ilmu ekonomi berdasarkan jenis analisanya secara garis besar dapat dibedakan kepada tiga golongan yaitu : 1. Ekonomi Deskriptif Bidang ilmu ekonomi ini adalah analisis ekonomi yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya wujud dalam perekonomian. Setiap ilmu pengetahuan bertujuan untuk menganalisis kenyataan yang wujud. Adakalanya hal itu tidak mudah dilakukan. Ilmu ekonomi sebagai salah satu ilmu sosial tidaklah mudah untuk mengetahui sifat sebenarnya dari kenyataan yang wujud. Ini disebabkan karena dalam masyarakat kenyataan yang wujud sangat berkaitan satu sama lain sehingga sering kali timbul kesukaran untuk menggambarkan kenyataan yang sebenarnya berlaku dalam perekonomian. Contoh: Misalnya kita ingin mengetahui pengaruh kenaikan harga kepada kenaikan produksi pangan. Ini sukar dijelaskan karena produksi pangan bukan saja dipengaruhi oleh harganya tetapi oleh banyak faktor seperti iklim, harga barang lain dan keadaan ekonomi. 5

6 2. Teori Ekonomi Teori Ekonomi adalah pandangan pandangan yang menggambarkan sifat hubungan yang wujud/nyata dalam kegiatan ekonomi, dan ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu keadaan yang mempengaruhinya mengalami perubahan. Selain itu, teori ekonomi juga memberikan gambaran tentang sifat-sifat utama dari sistem ekonomi dan bagaimana sistem ekonomi berfungsi. Dalam teori ekonomi yang diterangkan adalah gambaran umum dan yang disederhanakan mengenai kegiatan ekonomi dan sifat-sifat hubungan ekonomi. Mengetahui kenyataan dalam perekonomian belumlah cukup, yang lebih penting lagi ialah menyusun kenyataan secara sistematik, dan membuat gambaran umum tentang kegiatan suatu perekonomian dan komponen-komponennya, adalah tugas yang dijalankan oleh teori ekonomi. Teori dan kenyataan adalah dua hal yang saling berhubungan satu sama lain. Dapat dikatakan: Teori tanpa kenyataan tidak ada gunanya, tetapi mengetahui kenyataan saja tanpa teori tidak akan berarti sama sekali. Contoh : Teori Permintaan dan Teori Penawaran. 3. Ekonomi Terapan Bidang ini lazim disebut sebagai teori kebijakan ekonomi, yaitu cabang ilmu yang menelaah tentang kebijakan yang perlu dilaksanakan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi.salah satu peranan teori ekonomi adalah: berfungsi sebagai landasan dalam merumuskan kebijakankebijakan ekonomi. Bagaimana bentuk-bentuk kebijakan yang harus dilaksanakan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dianalisis di dalam teori kebijakan ekonomi. Dalam merumuskan kebijakan ekonomi, yang pertama-tama harus diperhatikan adalah tujuan-tujuan dari kebijakan ekonomi yang ingin dicapai, yaitu sebagai berikut: Mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat. Menciptakan kestabilan harga-harga. Mengatasi masalah pengangguran. Mewujudkan distribusi pendapatan yang merata. Dalam merumuskan kebijakan ekonomi, pandangan yang menerangkan apa yang sebenarnya harus wujud, (Value Judgement) sangat penting peranannya. Misalnya: andaikan dalam perekonomian dihadapi masalah kekurangan bahan makanan, kebijakan yang bagaimanakah yang harus dilaksanakan? Seseorang mungkin berpendapat yang terbaik ialah 6

7 membeli bahan makanan dari luar negeri karena harganya murah, sehingga masyarakat tidak perlu menderita karana kenaikan harga bahan makanan. Yang lain berpendapat bahwa kekurangan itu harus diatasi dengan menaikkan produksi dalam negeri. Dalam jangka pendek, langkah ini mungkin akan menaikkan harga, tetapi dalam jangka panjang produksi dalam negeri akan naik dan penggunaan tenaga kerja bertambah. Pandangan-pandangan ini disebabkan oleh Value Judgement yang berbeda. Pendukung kebijakan pertama berpendapat kepentingan konsumen perlu diutamakan. Sedangkan pendukung kebijakan kedua lebih mengutamakan kepentingan negara secara keseluruhannya. Perbedaan pandangan seperti ini akan selalu terjadi pada ketika merumuskan kebijakan ekonomi. 7

8 BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Jenis Analisa Ilmu Ekonomi Mikro Ilmu ekonomi mikro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisa mengenai bagianbagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Misalnya: tingkah laku konsumen (rumah tangga) dan produsen (perusahaan) di pasar. Di bawah ini akan dibahas mengenai jenis-jenis analisa pada ilmu ekonomi mikro Analisa Biaya dan Manfaat Di dalam mengembangkan suatu sistem informasi perlu dipertimbangkan investasi yang dikeluarkan sebab menyangkut kepada dana perusahaan. Jika manfaat yang diharapkan lebih kecil dari s umber- sumber daya yang dikeluarkan, maka s istem informasi ini dikatakan tidak bernilai atau tidak layak. Teknik yang digunakan untuk menilai layak atau tidaknya suatu sistem adalah dengan menggunakan teknik analisis biaya/manfaat (Cost/Benefit Analysis) atau disebut juga dengan analisis biaya/efektivitas (Cost/Effectiveness Analysis). Analisa biaya/manfaat (CBA) adalah metode yang paling umum dipakai dalam melihat perkiraan nilai ekonomi dan kebijakan untuk suatu proyek. CBA merupakan suatu alat yang menjustifikasi suatu proyek dengan membandingkan antara biaya (disadvantages) dengan manfaat/benefit (advantages). Jika suatu proyek memperlihatkan nilai manfaat/benefit bersih (net benefit) maka proyek tersebut dapat dilaksanakan dan beberapa proyek dapat dinilai sesuai dengan besarnya net benefit tersebut. Komponen Analisa Biaya dan Manfaat : 1. Komponen Biaya 2. Komponen Manfaat Klasifikasi Biaya dalam Analisa Biaya dan Manfaat : 1. Biaya pengadaan (procurement cost) Yaitu biaya yang termasuk sehubungan untuk memperoleh perangkat keras dan biasanya digunakan pada tahun pertama. 8

9 2. Biaya persiapan operasi ( start-up cost) Yaitu yang berhubungan dengan semua biaya untuk membuat sistem siap dioperasikan. 3. Biaya proyek (project-related cost) Yaitu biaya yang berhubungan dengan biaya-biaya untuk mengembangkan sistem termasuk penerapannya. Biaya-biaya proyek tersebut adalah biaya dalam tahap analisis sistem, biaya dalam tahap desain sistem dan biaya penerapan sistem. 4. Biaya operasi (ongoing cost) dan biaya perawatan (maintenance cost). Biaya operasi yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan sistem supaya dapat beroperasi. Biaya perawatan yaitu biaya yang dikeluarkan untuk merawat sistem dalam masa operasinya. Komponen Manfaat : 1. Manfaat mengurangi biaya 2. Manfaat mengurangi kesalahan-kesalahan 3. Manfaat meningkatkan kecepatan aktivitas 4. Manfaat meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen. Manfaat dari suatu sistem informasi. dapat juga diklasifikasikan dalam bentuk keuntungan berwujud (tangible benefits) dan keuntungan tidak berwujud (intangble benefits). Tangible Benefits atau manfaat keuntungan yang berwujud adalah keuntungan penghematan-penghematan atau peningkatan-peningkatan di dalam perusahaan yang dapat di ukur secara kuantitatif dalam bentuk satuan nilai moneter/uang. Diantaranya adalah: keuntungan dari pengurangan biaya operasional, keuntungan dari pengurangan kesalahankesalahan proses, keuntungan dari pengurangan biaya telekomunikasi, keuntungan akibat peningkatan penjualan, keuntungan akibat pengurangan biaya persediaan, dan keuntungan akibat pengurangan kredit yang tidak tertagih. Intangible Benefits atau manfaat keuntungan yang tidak berwujud adalah nilai keuntungan yang sulit atau tidak mungkin di ukur dalam bentuk satuan nilai moneter/uang. Diantaranya adalah seperti : keuntungan akibat peningkatan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan, keuntungan akibat peningkatan kepuasan kerja sumber daya manusia yang ada, dan keuntungan akibat peningkatan pengambilan keputusan manajerial yang lebih baik. Intangible benefits sulit untuk diukur dalam satuan nilai moneter/uang, karena itu cara pengukurannya dapat dilakukan dengan menggunakan penaksiran. Sebagai contoh : kualitas pelayanan kepada pelanggan yang menjadi lebih baik merupakan salah satu bentuk 9

10 intangible benefits. Dan tentu saja akan sulit untuk mengukur dalam satuan nilai uang peningkatan pelayanan yang lebih baik tersebut Teori Permintaan dan Penawaran A. Teori Permintaan Yang dimaksud dengan permintaan adalah jumlah barang yang diminta/dibeli oleh pembeli (konsumen) pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dalam periode tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang : 1. Harga barang yang bersangkutan 2. Tingkat pendapatan rumah tangga dan tingkat pendapatan rata-rata masyarakat. 3. Selera (cita rasa) masyarakat 4. Ramalan/estimasi mengenai keadaan di masa yang akan datang 5. Harga barang lain/substitusi yang berkaitan erat dengan barang tersebut 6. Jumlah penduduk 7. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat 8. Iklim/musim Dalam analisis ekonomi dijelaskan sifat hubungan antara permintaan suatu barang dengan tingkat harganya dengan mengganggap bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya dengan mengasumsikan bahwa faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan. Oleh sebab itu, dalam teori permintaan yang terutama dianalisis adalah hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dengan harga barang tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan Hukum Permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan: Semakin rendah harga suatu barang, maka semakin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut. B. Teori Penawaran Yang dimaksud dengan penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan dijual oleh penjual (produsen) pada suatu pasar tertentu.pada tingkat harga tertentu dalam periode tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran terhadap suatu barang : 10

11 1. Harga barang yang bersangkutan 2. Harga barang lain/harga bahan baku yang berkaitan erat dengan barang tersebut 3. Kebijakan pemerintah 4. Daya konsumsi masyarakat 5. Biaya produksi 6. Tujuan-tujuan operasional/produksi dari perusahaan 7. Tingkat teknologi yang digunakan Dalam analisis ekonomi dijelaskan sifat hubungan antara penawaran suatu barang dengan tingkat harganya dengan mengganggap bahwa penawaran suatu barang terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya dengan mengasumsikan bahwa faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan. Oleh sebab itu, dalam teori penawaran harga sesuatu barang selalu dipandang sebagai faktor yang sangat penting dalam menentukan penawaran barang tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan Hukum penawaran pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan: Semakin tinggi harga sesuatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, semakin rendah harga sesuatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan Elastisitas Dalam analisis ekonomi, secara teori maupun dalam praktek sehari-hari, adalah sangat berguna untuk mengetahui sampai sejauh mana responsifnya permintaan maupun penawaran terhadap perubahan harga. Oleh sebab itu perlu dikembangkan suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap permintaan maupun penawaran.suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan berapa besar pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta disebut elastisitas permintaan. Perubahan harga juga menimbulkan akibat yang berbeda terhadap penawaran berbagai barang. Suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan berapa besar pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang ditawarkan disebut elastisitas penawaran. Di dalam elastisitas permintaan dan penawaran, nilai dari pengukuran kuantitatif tersebut dapat dinyatakan dengan koefisien elastisitas permintaan ( Ed = Elasticity of Demand ) dan koefisien elastisitas penawaran ( Es = Elasticity of Supply ), dimana : A. Sifat elastisitas permintaan adalah: a. Ed = 1 ELASTISITAS UNITER 11

12 Apabila harga turun/naik sebesar 1 %, maka permintaan akan naik/turun sebesar 1%. b. Ed < 1 INELASTIS Apabila harga turun/naik sebesar 1 %, maka permintaan akan naik/turun kurang dari 1%. c. Ed > 1 ELASTIS Apabila harga turun/naik sebesar 1 %, maka permintaan akan naik/turun lebih dari 1%. d. Ed = 0 INELASTIS SEMPURNA Permintaan tidak responsif terhadap perubahan harga. Jadi berapapun harga di pasar, jumlah permintaan adalah tetap (kurva permintaan sejajar dengan sumbu vertikal/sumbu harga) e. Ed = ~ ELASTIS SEMPURNA Apabila pada suatu tingkat harga tertentu, pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Berapapun banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada harga tersebut, semuanya akan dapat terjual (kurva permintaan sejajar dengan sumbu horizontal/sumbu jumlah barang) Faktor yang mempengaruhi nilai elastisitas permintaan (Ed) : 1. Tingkat kemampuan barang-barang lain untuk menggantikan barang yang bersangkutan (barang substitusi). 2. Persentase pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang tersebut 3. Jangka waktu di dalam mana permintaan tersebut dianalisis. B. Sifat elastisitas penawaran adalah: a. Es = 1 ELASTISITAS UNITER Apabila harga turun/naik sebesar 1 %, maka penawaran akan naik/turun sebesar 1%. b. Es < 1 INELASTIS Apabila harga turun/naik sebesar 1 %, maka penawaran akan naik/turun kurang dari 1%. c. Es > 1 ELASTIS Apabila harga turun/naik sebesar 1 %, maka penawaran akan naik/turun lebih dari 1%. 12

13 d. Es = 0 INELASTIS SEMPURNA Penawaran tidak responsif terhadap perubahan harga. Jadi berapapun harga di pasar, jumlah penawaran adalah tetap (kurva penawaran sejajar dengan sumbu vertikal/sumbu harga) e. Es = ~ ELASTIS SEMPURNA Berapapun banyaknya jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar, tingkat harga tidak mengalami perubahan (kurva penawaran sejajar dengan sumbu horizontal/sumbu jumlah barang). Faktor yang mempengaruhi nilai elastisitas penawaran (Es) : 1. Sifat perubahan biaya produksi Bagaimana biaya produksi akan berubah sekiranya harus dilakukan pertambahan produksi sangat besar pengaruhnya kepada elastisitas penawaran. Penawaran akan bersifat tidak elastis apabila kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Tetapi kalau penawaran dapat ditambah dengan mengeluarkan biaya tambahan yang tidak terlalu besar, penawaran akan bersifat elastis. 2. Jangka waktu analisis Model-Model Pasar Di dalam ilmu ekonomi, pasar dibagi atas 4 jenis (model), yaitu: A. Pasar Persaingan Sempurna Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri di mana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah sebagai berikut: a. Perusahaan adalah pengambil harga (price taker) Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Yang menentukan harga pasar di dalam pasar persaingan sempurna adalah keseluruhan penjual dan pembeli yang ada di pasar. b. Terdapat banyak penjual dan pembeli yang ada di pasar. c. Barang yang dijual atau yang dihasilkan adalah serupa (homogen) 13

14 d. Setiap perusahaan bebas keluar masuk industri e. Penjual dan pembeli mengetahui secara sempurna mengenai informasi pasar. Pada umumnya perusahaan dalam pasar prsaingan sempurna menghasilkan atau menjual barang untuk kebutuhan sahari-hari. B. Pasar Monopoli Struktur pasar yang sangat bertentangan ciri-cirinya dengan pasar persaingan sempurna adalah pasar monopoli. Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti (substitusi) yang sempurna. Ciri-ciri pasar monopoli adalah sebagai berikut: a. Perusahaan adalah penentu harga (price setter) Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya penjual di dalam pasar, maka penentuan harga dapat dikuasai oleh perusahaan tersebut. Dengan mengadakan pengendalian ke atas produksi dan jumlah barang yang ditawarkan, perusahaan monopoli dapat menentukan harga (price setter) pada tingkat yang dikehendakinya. b. Pasar monopoli adalah industri sekaligus satu perusahaan. c. Barang yang dijual atau dihasilkan tidak memiliki barang pengganti (substitusi) yang sempurna d. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri. Hal ini dapat disebabkan karena untuk masuk ke dalam industri membutuhkan dana yang sangat besar, menggunakan teknologi yang sangat canggih dan tidak dapat dicontoh serta tidak mendapat ijin dari pemerintah (dibatasi oleh undang-undang). Hal ini menimbulkan hambatan masuk yang sangat tangguh sehingga perusahaan lain tidak dapat masuk ke dalam industri. e. Kesempatan memperoleh Laba Ekonomi Murni (LEM) sangat besar. f. Dalam paasar monopoli, promosi kurang diperlukan. C. Pasar Persaingan Monopolistis Pasar persaingan monopolisris pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu pasar persaingan sempurna dan monopoli. Oleh sebab itu sifatsifatnya mengandung unsur-unsur sifat pasar monopoli dan unsur-unsur sifat pasar persaingan sempurna. Pasar persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar 14

15 di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated products). Ciri-ciri pasar persaingan monopolistis adalah sebagai berikut: a. Terdapat banyak penjual dan pembeli, tetapi tidak sebanyak dalam pasar persaingan sempurna b. Perusahaan mudah keluar masuk pasar c. Barang yang dijual tidak sama dan berbeda corak, namun dapat memperoleh barang pengganti (substitusi) yang sempurna. d. Persaingan mempromosi penjualan sangat aktif. e. Tingkat harga cenderung lebih tinggi dari tingkat harga pada pasar persaingan sempurna. D. Pasar Oligopoli Pasar oligopoli hanya terdiri dari sekelompok kecil perusahaan. Perusahaan-perusahaan ini saling mempengaruhi satu sama lain. Ciri-ciri pasar oligopoli adalah sebagai berikut: a. Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi melalui iklan b. Menghasilkan barang standar (standardized product) maupun barang berbeda corak. c. Saling mempengaruhi (ketergantungan) antar perusahaan dalam industri, sehingga apabila salah satu di antara perusahaan tersebut menaikkan harga, maka perusahaan yang lain akan melakukan reaksi yang sama. d. Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya sangat tangguh Teori Produksi Produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output, sehingga nilai kegunaan suatu barang bertambah, dan akan menghasilkan kepuasan bagi produsen dan konsumen. Faktor-faktor produksi dapat dibagi atas empat golongan, yaitu: 1. Sumber Daya Alam (Natural Resources) 2. Tenaga Kerja (Labour) 3. Modal (Capital) 4. Kewirausahaan (Entrepreneurship) Di dalam produksi ada dua aspek yang harus dipikirkan untuk mancapai keuntungan yang maksimum, yaitu: 15

16 1. Komposisi faktor produksi yang bagaimana perlu digunakan untuk menciptakan tingkat produksi yang tinggi? 2. Komposisi faktor produksi yang bagaimana akan meminimumkan biaya produksi yang dikeluarkan untuk mencapai satu tingkat produksi tertentu? Jenis-jenis fungsi produksi: 1. Fungsi produksi jangka pendek Di dalam fungsi produksi jangka pendek, input yang digunakan dalam proses produksi adalah fixed input (input yang jumlahnya tetap, tidak dapat diubah, walaupun sekiranya permintaan membutuhkan perubahan) dan variabel input (input yang jumlahnya berubah-ubah), dimana jika sekiranya pasar membutuhkan perubahan, maka output dapat diubah melalui perubahan variabel input. 2. Fungsi produksi jangka panjang Di dalam fungsi produksi jangka panjang, semua input yang digunakan dalam proses produksi adalah variabel input, artinya dalam jangka panjang tidak ada lagi fixed input. Teori produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisisnya kepada dua pendekatan : 1. Teori produksi dengan satu faktor berubah L = Labour = Tenaga kerja Q = f ( L ) Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan di antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. 2. Teori produksi dengan dua faktor berubah L = Labour = Tenaga kerja K = Kapital = Modal Q = f ( L, K ) Teori produksi yang menggambarkan tentang hubungan di antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja dan modal yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. 16

17 Di dalam analisa teori produksi, kita mengenal tiga jenis kurva dari fungsi produksi, yaitu: 1. Kurva Total Produksi (Total Product = TP) Yaitu kurva yang menunjukkan hubungan produksi total dengan satu input variabel, sedangkan input lainnya dianggap tetap. 2. Kurva Produksi Rata-Rata ( Average Product = AP) Yaitu kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah output yang dihasilkan rata-rata per unit tingkat penggunaan input. 3. Kurva Marjinal Produksi (Marginal Product = MP) Yaitu kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah perubahan total produksi sebagai akibat dari perubahan satu unit input yang digunakan Teori Harga Pasar Bagian daripada ilmu ekonomi mikro ini pada dasarnya membahas perilaku harga pasar barang-barang dan jasa-jasa. Teori mi, seperti disinggung di atas banyak memanfaati kesimpulan-kesimpulan teoritik teori permintaan dan teori penawaran, khususnya konsepsi permintaan (hukum permintaan) dan konsepsi penawaran (hukum penawaran) yang dihasilkan oleh kedua teori tersebut Industri Istilah industri mempunyai dua arti. Pertama, industri dapat berarti himpunan perusahaanperusahaan sejenis. Dalam konteks ini sebutan industri baja, misalnya, berarti himpunan perusahaan pengahasil produk-produk baja; industri tekstil maksudnya himpunan perusahaan penghasil produk-produk tekstil. Kedua, industri dapat pula merujuk ke suatu sektor ekonomi yang didalamnya terdapat kegiatan produktif yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi. Sektor industri diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah perekonomian. Hal ini disebabkan karena sektor industri memiliki variasi produk yang sangat beragam dan mampu memberikan manfaat marjinal yang tinggi kepada pelaku industri tersebut. Karena adanya kelebihan yang dimiliki sektor industri tersebut, maka industrialisasi dianggap sebagai pilihan utama dalam mengatasi masalah pembangunan ekonomi di negaranegara berkembang yang dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi secara substansial. 17

18 2.2 Sifat, Metode, dan Pernyataan dalam Teori Ekonomi Mikro Sifat-Sifat Teori Ekonomi Ilmu ekonomi memiliki sifat atau ciri, agar analisanya dapat menjadi sah yaitu a. Variabel-variabel dan definisi Agar analisanya dapat diterima dengan cepat dan secara logis, maka setiap variabelnya diberikan definisi, sehingga sifat-sifat hubungan di antara variabel-variabel tersebut dapat dipahami dengan jelas. b. Asumsi atau pemisalan. Hakekatnya semua ilmu pengetahuan pada dasarnya membutuhkan asumsi agar teorinya berlaku secara keilmuan. Tujuan dari asumsi dalam ilmu ekonomi untuk membatasi analisanya agar teori dan hukum-hukumnya dapat berlaku dengan baik. c. Hipotesis Dalam bahasa statistik hipotesa adalah penafsir parameter populasi. Sebenarnya asas ini digunakan oleh ilmu ekonomi untuk menutupi keterbatasannya dalam mengkaji suatu fenomena ekonomi. Mengingat hal yang terlibat dalam perekonomian jumlahnya sangat banyak dan tidak terbatas, maka penafsiran perlu dilakukan dalam bentuk estimasi ataupun prediksi. d. Ramalan. Estimasi, prediksi dan forecasting adalah salah satu bagian intim dalam ilmu ekonomi. Kegiatan meramal bahkan identik dengan ilmu ekonomi, karena salah satu kehebatan ilmu ekonomi terletak pada kemampuannya membaca tanda-tanda kejadian ekonomi yang terjadi pada masa lalu dan sekarang untuk masa yang akan datang. e.penggunaan grafik (kurva). Penggunaan grafik dalam ilmu ekonomi untuk menjelaskan hubungan antar variabel merupakan hal yang lumrah dan bahkan wajib, alasannya sederhana, karena hubungan antar variabel itu akan lebih mudah dibaca dengan menggunakan grafik. f. Asas rasionalitas dan continuum. Asas rasionalitas menghendaki analisa ilmu ekonomi mensyaratkan bahwa individu masyarakat harus rasional dalam menggunakan uang untuk konsumsi/produksi. 18

19 Asas continuum menjelaskan bahwa ilmu ekonomi membahas kumpulan-kumpulan faktor dan komoditi yang tidak terbatas (infinite). g. Mengikuti atau memilih (following or choice) Ilmu ekonomi memberikan petunjuk kepada pelaku ekonomi dalam berproduksi dan mengkonsumsi yaitu ikut dengan kondisi yang ada atau memilih kondisi yang lain. Masing-masing memiliki konsekuensinya. h. Pekerja biasa, berpengalaman dan ahli Dalam perekonomian (atau tepatnya menjalani hidup) terutama dalam pekerjaan yang bertujuan untuk mendapatkan nafkah terdapat tiga pilihan yang bisa dilakukan menjadi buruh atau pekerja biasa, menjadi tenaga yang berpengalaman atau menjadi tenaga ahli (following, skill and expertise). Ilmu ekonomi memang tidak tegas menyatakan bahwa tenaga berpengalaman lebih baik dari buruh biasa atau lebih buruk dari tenaga ahli, akan tetapi pilihan atas kemampuan diri dianjurkan dalam ilmu ekonomi karena hal ini berhubungan dengan kelangkaan atau ketidaklangkaan. i. Persamaan dan identitas Umumnya model ekonomi yang dituangkan dalam notasi matematis selalu dalam bentuk persamaan. Akan tetapi dalam teori ekonomi persamaan itu dimaksudkan sebagai identitas, artinya suatu persamaan misalkan x = y akan menjadi benar bila mendefinisikan x dan y benar. j. Asas non satietas (banyak lebih disukai dari pada sedikit) Ilmu ekonomi mengajarkan kepada manusia agar selalu berpikir bahwa secara rasional lebih baik banyak dari pada sedikit, sebab banyak selalu berkonotasi lebih dari cukup sedangkan sedikit berarti kurang atau mendekati kurang Metode dalam Teori Ekonomi Mikro Terdapat empat metode analisa dalam ilmu ekonomi yaitu : 1. Metode Deduktif. Adalah menarik suatu kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum menjadi hal-hal yang bersifat khusus. 2. Metode Induktif atau sering juga disebut sebagai Metode Empiris. Yaitu menarik suatu kesimpulan dari hal yang bersifat khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Umumnya metode ini didasarkan pada fakta empiris (dasar hokum, ketentuan atau prinsip umum yang sudah diuji kebenarannya) 3. Metode Matematika 19

20 Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi dengan cara pemecahan soal-soal secara matematis, yang dimulai dengan pembahasan dalil-dalil, sehingga dapat dipastikan bahwa kajiannya dapat diterima secara umum. 4. Metode Statistika Suatu metode pemecahan masalah ekonomi dengan cara pengumpulan, pengolahan, analisis, penafsiran, dan penyajian data dalam bentuk angka-angka secara statistik Pernyataan dalam Teori Ekonomi Mikro Dalam teori ekonomi terdapat dua pernyataan yaitu 1. Pernyataan positif Adalah pernyataan yang merujuk pada kondisi yang sebenarnya terjadi (descriptive). Pernyataan ini hanya membahas deskripsi mengenai fakta, situasi dan hubungan yang terjadi dalam ekonomi. Oleh karena itu pernyataan positif netral terhadap nilai-nilai. Artinya, pernyataan positif hanya menyatakan apakah harga itu dan apakah yang akan terjadi jika harga itu naik atau turun bukan apakah harga itu adil atau tidak. 2. Pernyataan normatif Adalah pernyataan petunjuk (prescriptive) yang mengandung arti apa sebaiknya yang harus bila ingin sesuatu yang diharapkan menjadi kenyataan. Dengan kata lain pernyataan normatif mengandung pertimbangan nilai-nilai dan etika dan melibatkan analisa dalam mencari jawaban atas masalah apakah yang seharusnya terjadi. 2.3 Masalah-Masalah Ekonomi dan Sistem Perekonomian Masalah-Masalah Ekonomi Masalah ekonomi timbul sebagai akibat dari ketidakseimbangan diantara keinginan manusia untuk mendapat barang dan jasa dengan kemampuan faktor-faktor produksi yang tersedia untuk memenuhinya.pokok bahasan ini akan merincikan masalah itu kepada tiga persoalan mendasar yang dihadapi setiap perekonomian, yaitu: 1. Barang dan jasa apakah yang akan diproduksi dan berapa banyaknya? Persoalan ini sangat penting, karena merupakan faktor utama yang akan menentukan corak penggunaan faktor-faktor produksi. Masalah ini adalah akibat langsung daripada ketidakmampuan sumber-sumber daya yang tersedia untuk memproduksi semua barang yang dibutuhkan masyarakat. Oleh karena itu pilihan-pilihan harus dilakukan. 20

21 Masyarakat harus menentukan keinginan mana yang harus dipenuhi dan keinginan mana yang harus dikorbankan atau ditunda untuk memenuhinya. Pilihan-pilihan tersebut akan menentukan penggunaan faktor-faktor produksi. Makin banyak suatu jenis barang akan dihasilkan, semakin banyak faktor produksi yang akan digunakan, sehingga penggunaan faktor-faktor produksi di sektor lain harus dikurangi, sehingga produksi di sektor lain tersebut akan berkurang. 2. Bagaimanakah caranya memproduksi barang dan jasa tersebut? Biasanya terdapat beberapa cara untuk menghasilkan suatu barang.adanya beberapa kemungkinan untuk menghasilkan suatu barang, heruslah dicermati dengan seksama. Cara manakah yang lebih sesuai? Yang lebih efisien? Pertanyaan ini akan menimbulkan beberapa pertimbangan-pertimbangan dalam menilai cara manakah yang lebih sesuai dalam menghasilkan barang tersebut. Pertimbangan tersebut antara lain menyangkut siapa yang akan menghasilkan barang tersebut, faktor-faktor produksi mana sajakah yang akan digunakan, dan bagaimana tingkat teknologi yang akan digunakan. 3. Untuk siapakah barang dan jasa tersebut diproduksi? Penggunaan faktor-faktor produksi oleh sektor perusahaan akan menghasilkan pendapatan kepada masyarakat. Tenaga kerja mendapat gaji dan upah, pemilik modal mendapat bunga, pemilik tanah dan bangunan mendapat sewa dan pemilik keahlian kewirausahaan mendapat keuntungan. Berbagai jenis pendapatan ini akan menentukan jumlah pendapatan yang diterima masyarakat dan corak distribusi pendapatan dalam masyarakat. Hal ini akan mewujudkan corak daya beli dalam masyarakat.corak daya beli masyarakat ini akan memberi jawaban kepada persoalan ekonomi pokok yang ketiga yaitu: Untuk siapakah barang dan jasa tersebut diproduksi? Sistem Perekonomian Berbagai perekonomian yang ada di dunia ini diorganisasikan secara berbeda-beda. Bentuk organisasi perekonomian tersebut sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai kebudayaan, pandangan politik dan ideologi ekonomi dari masyarakat tersebut. Terdapat tiga bentuk sistem perekonomian yang ada di dunia ini, yaitu: 1. Sistem pasar bebas (Laissez-Faire) Pada sistem perekonomian pasar bebas, anggota masyarakat diberikan kebebasan yang sepenuh-penuhnya untuk menentukan kegiatan ekonomi yang ingin mereka lakukan. Di dalam sistem ini, pemerintah sama sekali tidak campur tangan dan tidak pula 21

22 berusaha mempengaruhi kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat. Seluruh sumber daya yang tersedia dimiliki dan dikuasai oleh anggota-anggota masyarakat, dan mereka mempunyai kebebasan penuh untuk menentukan bagaimana sumber-sumber daya tersebut akan digunakan. Sistem pasar bebas dapat menciptakan efisiensi yang cukup tinggi dalam mengatur kegiatan dalam perekonomian. 2. Sistem ekonomi perencanaan pusat Sistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi di mana pemerintah sepenuh-penuhnya menentukan corak kegiatan ekonomi yang akan dilakukan. Dalam sistem ini, alat-alat modal dikuasai dan dimiliki oleh pemerintah. Sistem ekonomi perencanaan pusat wujud sebagai akibat keyakinan yang sangat berbeda dengan ideologi yang menjadi landasan kepada sistem mekanisme pasar, yang diyakini oleh penganut sistem perencanaan pusat ini, selalu menimbulkan pengangguran dan ketidakadilan sosial. 3. Sistem ekonomi campuran Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah, tetaoi masyarakat masih mempunyai kebebasan yang cukup luas untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan. Campur tangan pemerintah dalam sistem perekonomian ini dapat berupa peraturan-peraturan yang bertujuan untuk mengatur dan mengawasi kegiatan ekonomi agar berjalan dalam norma-norma yang wajar, kegiatan ekonomi yang secara langsung dilakukan oleh pemerintah, serta kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos dan nomos atau oikonomia yang artinya aturan rumah tangga, khususnya penyediaan dan administrasi pendapatan. Namun,, sejak perolehan maupun penggunaan kekayaan sumber daya alam secara fundamental perlu diadakan efisiensi, termasuk pekerja dan produksinya, maka dalam bahasa modern istilah ekonomi tersebut menunjuk terhadap prinsip usaha maupun metode untuk mencapai tujuan dengan pengorbanan/biaya sedikit mungkin. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara 22

23 kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan sumber daya yang jumlahnya terbatas. Permasalahan ini kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (scarcity). Untuk itu, cara pemenuhan kebutuhannya berkaitan dengan metode-metode dalam ilmu ekonomi yang diantaranya yaitu metode induktif, metode deduktif, metode matematika, dan metode statistika. Setiap orang pasti menghadapi masalah kelangkaan, dan ilmu ekonomi berusaha menjawab masalah tersebut. Jadi sebenarnya, ilmu ekonomi diperlukan setiap orang. Untuk menghadapi masalah yang sederhana mungkin cukup dengan pengalaman masa lampau dan intuisi. Akan tetapi ketika permasalahan yang dihadapi semakin kompleks, maka makin terasa kebutuhan akan adanya pegangan dalam pengambilan keputusan. Pegangan ini dapat dicari di dalam khazanah teori ekonomi. DAFTAR PUSTAKA Sukirno, Sadono Mikro Ekonomi, Teori Pengantar. Edisi III. Jakarta: Rajawali Pers. Sumber online :

24 24

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

PENGANTAR EKONOMI MIKRO Modul ke: 01Fakultas Ekonomi & Bisnis PENGANTAR EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN RUANG LINGKUP EKONOMI MIKRO Lela Nurlaela Wati, SE. MM Program Studi Manajemen Pengantar Ekonomi Mikro ILMU EKONOMI MIKRO MAKRO

Lebih terperinci

TEORI EKONOMI. Ekonomi Mikro

TEORI EKONOMI. Ekonomi Mikro TEORI EKONOMI 1 A. Sejarah Ilmu Ekonomi 1. Masa sebelum Adam Smith 2. Adam Smith 3. Masa Modern 2 Masa sebelum Adam Smith Banyak pemikiran mengenai persoalan ekonomi tetapi tulisan tersebut tidak dikemukakan

Lebih terperinci

BAB II. Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara

BAB II. Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara BAB II Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara Teori Klasik mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara Mazhab Klasik Pelopornya : Adam Smith (An( Inquiry into

Lebih terperinci

Kebijakan Makro Ekonomi

Kebijakan Makro Ekonomi EKONOMI MAKRO PENJELASAN Memberikan gambaran bagaimana suatu perekonomian berfungsi dan menjalankan kegiatannya Menerangkan bagaimana suatu masyarakat yang memiliki faktor produksiyang terbatas, tetapi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Ekonomi Mikro 1

PENDAHULUAN. Ekonomi Mikro 1 PENDAHULUAN. Ekonomi Mikro 1 Sejarah Ilmu Ekonomi 1. Masa sebelum Adam Smith 2. Adam Smith ( 1723 1790 ) 3. Masa Modern Pengantar Ekonomi 1 2 Masa sebelum Adam Smith Banyak pemikiran mengenai persoalan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB ILMU EKONOMI 1.2. PENGERTIAN EKONOMI MIKRO

PENDAHULUAN BAB ILMU EKONOMI 1.2. PENGERTIAN EKONOMI MIKRO Teori Ekonomi Mikro PENDAHULUAN BAB 1 1.1 ILMU EKONOMI Secara umum ilmu ekonomi atau ekonomika dapat diartikan sebagai suatu ilmu tentang usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan adanya alat-alat

Lebih terperinci

Pengantar Dasar Ilmu Ekonomi. Teknologi Industri Pertanian FTP UB Mas ud Effendi

Pengantar Dasar Ilmu Ekonomi. Teknologi Industri Pertanian FTP UB Mas ud Effendi Pengantar Dasar Ilmu Ekonomi Teknologi Industri Pertanian FTP UB Mas ud Effendi Pokok Bahasan 1. Mengapa Belajar Ilmu Ekonomi? 1. Definisi ilmu ekonomi 2. Alasan memperlajari ilmu ekonomi 3. Pembagian

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP ELASTISITAS DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN.

PENERAPAN KONSEP ELASTISITAS DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN. PENERAPAN KONSEP ELASTISITAS DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN. Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai

Lebih terperinci

BAB I Pengertian & Ruang Lingkup

BAB I Pengertian & Ruang Lingkup BAB I Pengertian & Ruang Lingkup 1.1. Masalah Kelangkaan Pada jaman dahulu sewaktu jumlah manusia masih sangat terbatas, tidak ada persaingan ataupun peperangan untuk memperoleh makanan dan sumberdaya

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP EKONOMI. Pertemuan 1

RUANG LINGKUP EKONOMI. Pertemuan 1 RUANG LINGKUP EKONOMI Pertemuan 1 Kebutuhan tidak terbatas Alat pemuas kebutuhan (sumber daya) terbatas 2 PENGERTIAN ILMU EKONOMI Samuelson: Ilmu ekonomi adalah studi mengenai individu-individu dan masyarakat

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Pengantar Ekonomi Mikro 01 Fakultas EKONOMI & BISNIS Syafril Yurisno, SE, MM Program Studi Manajemen Definisi Ilmu Ekonomi & Prinsip Ekonomi Ilmu Ekonomi Salah satu bidang ilmu pengetahuan Bermula

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Review Bab 1-6 Fakultas 7FEB Febrina Mahliza, SE, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Masalah Ekonomi dan Kebutuhan Membuat Pilihan Kelangkaan (scarcity)

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Konsep Ilmu Ekonomi Fakultas 1FEB Febrina Mahliza, SE, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Definisi Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan individu/perusahaan/masyarakat

Lebih terperinci

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Disusun Oleh : Asep Prianto (113020061) Elis Sri Maryanti (113020064) Farhatul Aini (113020062) Zahra Adzkia (113020063) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

PENGANTAR EKONOMI MAKRO EKONOMI MAKRO PENGANTAR EKONOMI MAKRO Universitas Medan Area T.Parulian M A T E R I 1. Perkembangan Teori Ekonomi Makro 2. Perhitungan Pendapatan Nasional. 3. Keseimbangan Pendapatan 2 sektor, 3 sektor

Lebih terperinci

Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Blog:

Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Blog: Pokok Bahasan 3 PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Email: asyahza@yahoo.co.id; syahza.almasdi@gmail.com Guru Besar Universitas Riau Pandangan Klasik, Keynes

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1, tenaga kerja adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1, tenaga kerja adalah 7 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Pengertian Tenaga Kerja Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1, tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melaksanakan pekerjaan baik di dalam

Lebih terperinci

PENGANTAR ILMU EKONOMI. Teknik Industri Universitas Gunadarma

PENGANTAR ILMU EKONOMI. Teknik Industri Universitas Gunadarma PENGANTAR ILMU EKONOMI Teknik Industri Universitas Gunadarma Kontrak Perkuliahan Dosen Pengampu : Putri Irene Kanny Nilai : Kuis + Tugas + UTS + UAS Semua HP dan sejenisnya mohon di silent/non aktif Telat

Lebih terperinci

Pendahuluan. Pengantar Ekonomi. -Ekonomi Mikro. -Ekonomi Makro

Pendahuluan. Pengantar Ekonomi. -Ekonomi Mikro. -Ekonomi Makro Pendahuluan Pengantar Ekonomi -Ekonomi Mikro -Ekonomi Makro Oleh Julius Nursyamsi 1 Pengertian Ilmu Ekonomi Yang dipelajari : Kelangkaan Scarcity Pilihan Choices Biaya kesempatan Opportunity cost 2 Masalah

Lebih terperinci

Dasar-dasar Ilmu Ekonomi. Pertemuan 1

Dasar-dasar Ilmu Ekonomi. Pertemuan 1 Dasar-dasar Ilmu Ekonomi Pertemuan 1 Daftar Rujukan Mankiw, N. Gregory.2006. Priciples of Economics : Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi 3. Salemba Empat. Jakarta Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi Teori

Lebih terperinci

Materi 2 Ekonomi Mikro

Materi 2 Ekonomi Mikro Materi 2 Ekonomi Mikro Hubungan Pelaku Ekonomi Dalam Perekonomian Abstract Hubungan pelaku ekonomi dalam perekonomian dengan mempelajari sumberdaya aktivitas ekonomi yang saling berkaitan dalam kegiatan

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Materi Perkuliahan: 1. Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi (Konsep dasar ekonomi makro) 2. Aliran kegiatan perekonomian (aliran sirkular atau circular

Lebih terperinci

S2-Ek.Per Unlam BAGIAN 1 PENGANTAR EKONOMI. 1. Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi. 2. Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan

S2-Ek.Per Unlam BAGIAN 1 PENGANTAR EKONOMI. 1. Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi. 2. Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan BAGIAN 1 PENGANTAR EKONOMI 1. 2. Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan 3. Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar 4. Penerapan dari Permintaan dan Penawaran 5. Elastisitas BAGIAN 1 Pengantar Ekonomi

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI MAKRO. Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro

PENGANTAR EKONOMI MAKRO. Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro PENGANTAR EKONOMI MAKRO Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Pengertian Ekonomi Makro ilmu yang mempelajari fenomena ekonomi

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengertian Ilmu Ekonomi Adalah studi mengenai cara-cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas

Lebih terperinci

TEORI PASAR. Materi Presentasi. Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli. Sayifullah, SE., M.

TEORI PASAR. Materi Presentasi. Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli. Sayifullah, SE., M. TEORI PASAR Sayifullah, SE., M.Akt Materi Presentasi Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli 1 Teori Pasar Pasar Persaingan Sempurna Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

PENGANTAR EKONOMI MIKRO Modul ke: PENGANTAR EKONOMI MIKRO Fakultas EKONOMI Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id A.Ruang Lingkup Mikroekonomi Ilmu ekonomi muncul sebagai jawaban atas masalah-masalah ekonomi

Lebih terperinci

Ilmu Ekonomi /30 September 2012 Ika Atikah, S.Hi, M.H 1 TEORI ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Ilmu Ekonomi /30 September 2012 Ika Atikah, S.Hi, M.H 1 TEORI ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Ilmu Ekonomi /30 September 2012 Ika Atikah, S.Hi, M.H 1 TEORI ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi.

Lebih terperinci

BAB 2 Ilmu Ekonomi Makro

BAB 2 Ilmu Ekonomi Makro BAB 2 Ilmu Ekonomi Makro Satuan Acara Perkuliahan 2 Tujuan kegiatan belajar ini adalah untuk membahas : Akar Ilmu Ekonomi Makro Definisi Ekonomi Makro Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro Permasalahan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. mempunyai kebutuhan sehingga disebut permintaan absolut atau potensial. Dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. mempunyai kebutuhan sehingga disebut permintaan absolut atau potensial. Dengan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Permintaan Menurut pengertian sehari-hari permintaan diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan. Permintaan ini hanya didasarkan

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 01Fakultas Ekonomi Pendahuluan - Deskripsi dan Konsep Ilmu Ekonomi - Definisi Mikroekonomi - Prinsip Ekonomi dan Manfaat dari Mempelajari Ilmu Ekonomi - Masalah pokok

Lebih terperinci

LOGO. Konsep dasar ekonomi. Intan Silviana Mustikawati, MPH

LOGO. Konsep dasar ekonomi. Intan Silviana Mustikawati, MPH LOGO Konsep dasar ekonomi Intan Silviana Mustikawati, MPH POKOK BAHASAN Pendahuluan Definisi ilmu ekonomi Masalah pokok perekonomian Fokus ilmu ekonomi Ruang lingkup ekonomi PENDAHULUAN Ilmu ekonomi adalah

Lebih terperinci

Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan

Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Modul ke: Fakultas 01FEB Template Standar Powerpoint Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Ali Akbar Gayo, SE.,MM Program Studi

Lebih terperinci

BAB 10 STRUKTUR PASAR DALAM ISLAM (PASAR PERSAINGAN SEMPURNA DAN TIDAK SEMPURNA)

BAB 10 STRUKTUR PASAR DALAM ISLAM (PASAR PERSAINGAN SEMPURNA DAN TIDAK SEMPURNA) BAB 10 STRUKTUR PASAR DALAM ISLAM (PASAR PERSAINGAN SEMPURNA DAN TIDAK SEMPURNA) A. Pendahuluan Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk bertransaksi barang atau jasa atau tempat bertemunya

Lebih terperinci

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Struktur Pasar Faktor-faktor yang membedakan bentuk pasar 1. Ciri-ciri barang yang dihasilkan 2. Banyaknya perusahaan dalam industri 3. Tingkat kesulitan perusahaan baru dalam

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

PENGANTAR EKONOMI MIKRO PENGANTAR EKONOMI MIKRO www.febriyanto79.wordpress.com LOGO Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Tidak Terbatas Terbatas Alternatif Penggunaan Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi WHAT FOR WHOM WHAT FOR WHOM

Lebih terperinci

EKONOMI MIKRO PAB243-3(3-0)

EKONOMI MIKRO PAB243-3(3-0) EKONOMI MIKRO PAB243-3(3-0) Pengantar: Pengertian dan Konsep2 Dasar Teori Ekonomi Mikro Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Deskripsi Mata

Lebih terperinci

Modul 1: Pendahuluan, Metodologi Dalam Ilmu Ekonomi PENDAHULUAN

Modul 1: Pendahuluan, Metodologi Dalam Ilmu Ekonomi PENDAHULUAN PENDAHULUAN TIU : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat memahami tentang pengertian ruang lingkup dari ekonomi mikro serta tujuan dari pembelajaran ekonomi mikro. TIK: Setelah mengikuti perkuliahan

Lebih terperinci

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI MASALAH POKOK ILMU EKONOMI Dalam kehidupan sehari-hari individu, perusahaan dan masyarakat menghadapi persoalan bersifat ekonomi-à bagaimana membuat keputusan tentang cara yang terbaik melakukan kegiatan

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro EKI 106. Chapter I: PENDAHULUAN: RAP dan Prinsip-Prinsip Dasar Ekonomi

Pengantar Ekonomi Mikro EKI 106. Chapter I: PENDAHULUAN: RAP dan Prinsip-Prinsip Dasar Ekonomi Pengantar Ekonomi Mikro EKI 106 Chapter I: PENDAHULUAN: RAP dan Prinsip-Prinsip Dasar Ekonomi Uraian dan Tujuan Mata Kuliah Mata kuliah Ekonomi Mikro terdiri dari Pengantar Ekonomi Mikro atau Ekonomi Mikro

Lebih terperinci

1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional

1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional 1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional (ISO) dan harganya yang bersaing sehingga produk dibuat

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Mikro Kode : IS304 SKS : 3 SKS Semester : 1 Dosen : Tim Jumlah TM : 16 x pertemuan

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Mikro Kode : IS304 SKS : 3 SKS Semester : 1 Dosen : Tim Jumlah TM : 16 x pertemuan PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI DAN KOPERASI FPIPS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ================================================== SATUAN PEMBELAJARAN Mata Kuliah : Mikro Kode : IS304 SKS : 3 SKS

Lebih terperinci

KONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008

KONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008 KONSEP DASAR EKONOMI 1 M. SETIO N 2008 KONSEP DASAR EKONOMI PENDAHULUAN Dua buku Adam Smith yang ditulis (1759, The Theory of Moral Sentiments, dan 1776, Wealth of Nations) mengajarkan 2 (dua) sifat manusia

Lebih terperinci

POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN

POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN 1 Pola Kegiatan Perekonomian Definisi : Model/corak kegiatan suatu perekonomian suatu masyarakat/negara Pembahasannya meliputi : a. Uang, Perdagangan Dan Spesialisasi b. Pelaku

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro SISTEM PASAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pengantar Ekonomi Mikro SISTEM PASAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH Pengantar Ekonomi Mikro SISTEM PASAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH Pandangan Tentang Sistem Pasar Bebas Terbitnya buku karangan Adam Smith (1776) An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of

Lebih terperinci

Berikut merupakan contoh dari production possibilities Frontier

Berikut merupakan contoh dari production possibilities Frontier Kurva kemungkinan produksi Dalam ekonomi, kurva kemungkinan produksi (Inggris: production possibility frontier (PPF), production possibility curve, production-possibility boundary atau product transformation

Lebih terperinci

II. TEORI EKONOMI MAKRO KLASIK

II. TEORI EKONOMI MAKRO KLASIK Nuhfil Hanani 1 II. TEORI EKONOMI MAKRO KLASIK 2.1. Dasar Filsafat Mazhab Klasik Mazhab Klasik yang dipelopori oleh Adam Smith ( 1732-1790) yang tercermin dalam bukunya yang diterbitkan th. 1776 dengan

Lebih terperinci

Pandangan Tentang Sistem Pasar Bebas

Pandangan Tentang Sistem Pasar Bebas Ekonomi Mikro SISTEM PASAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH Pandangan Tentang Sistem Pasar Bebas Terbitnya buku karangan Adam Smith (1776) An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations Berisi

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI MIKRO MASALAH & SISTEM PENGATURAN EKONOMI

PENGANTAR EKONOMI MIKRO MASALAH & SISTEM PENGATURAN EKONOMI PENGANTAR EKONOMI MIKRO MASALAH & SISTEM PENGATURAN EKONOMI MASALAH EKONOMI Masalah ekonomi timbul akibat dari ketidak seimbangan diantara keinginan manusia untuk mendapatkan barang dan jasa dengan kemampuan

Lebih terperinci

MODUL SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA (2 SKS)

MODUL SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA (2 SKS) 11 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA POKOK BAHASAN : MODUL (2 SKS) STRUKTUR PASAR DALAM PEREKONOMIAN Oleh : DESKRIPSI Bentuk-bentuk pasar dalam perekonomian dibedakan dalam 4 (empat)

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) MATA KULIAH EKONOMI UMUM (EKO 160) Pengajar : TIM DOSEN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) MATA KULIAH EKONOMI UMUM (EKO 160) Pengajar : TIM DOSEN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) MATA KULIAH EKONOMI UMUM (EKO 160) Pengajar : TIM DOSEN DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005 GARIS-GARIS BESAR

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Makroekonomi Makroekonomi adalah teori dasar kedua dalam ilmu ekonomi, setelah mikroekonomi. Teori mikroekonomi menganalisis mengenai kegiatan di dalam perekonomian dengan

Lebih terperinci

POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN. Pengantar Ekonomi 1 1

POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN. Pengantar Ekonomi 1 1 POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN Pengantar Ekonomi 1 1 Pola Kegiatan Perekonomian Uang, perdagangan dan spesialisasi Pelaku kegiatan perekonomian Sirkulasi aliran pendapatan Masalah pokok perekonmian Batas kemungkinan

Lebih terperinci

Kewirausahaan. Persaingan Dalam Pasar Bebas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur

Kewirausahaan. Persaingan Dalam Pasar Bebas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur Kewirausahaan Modul ke: Persaingan Dalam Pasar Bebas Fakultas Fakultas Teknik Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id Pengertian Pasa Bebas Perdagangan bebas adalah

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI JENJANG : D3 AKUNTANSI : ATA : PENDEKATAN TEORI DAN PENERAPANNYA : WAJIB MEMBERIKAN KASUS DAN PEKERJAAN PENEKANAN

PENGANTAR EKONOMI JENJANG : D3 AKUNTANSI : ATA : PENDEKATAN TEORI DAN PENERAPANNYA : WAJIB MEMBERIKAN KASUS DAN PEKERJAAN PENEKANAN JURUSAN : AKUNTANSI PENGANTAR EKONOMI Koordinator: Mohammad Abdul Mukhyi Email: mukhyi@staff.gunadarma.ac.id dan doele63@yahoo.com Telp: 87987739 dan 41 Ext: 409; HP 0817 126 402 JUMLAH SKS : 2SKS JENJANG

Lebih terperinci

monopolistik - Pasar oligopoli

monopolistik - Pasar oligopoli STRUKTUR PASAR Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawan_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN B. STRUKTUR PASAR - Pasar persaingan sempurna - Pasar monopoli - Pasar persaingan monopolistik - Pasar oligopoli

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perdagangan Antarnegara Tingkat perekonomian yang paling maju ialah perekonomian terbuka, di mana dalam perekonomian terbuka ini selain sektor rumah tangga, sektor perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Ekonomi Makro

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Ekonomi Makro BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Ekonomi Makro Ekonomi Makro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan.. Hubungan yang dipelajari

Lebih terperinci

Perusahaan, Produksi, dan Biaya

Perusahaan, Produksi, dan Biaya Perusahaan, Produksi, dan Biaya Perusahaan adalah kesatuan teknis, yang bertujuan untuk menghasilkan benda-benda atau jasa. Perusahaan ingin mencapai laba setinggi mungkin. Pengertian sehari-hari, laba

Lebih terperinci

KISI UAS 20 Desember 2014

KISI UAS 20 Desember 2014 KISI UAS 20 Desember 2014 1. Istilah/Konsep Biaya Produksi Ex: TC, TVC, TFC, AFC, AVC, MC, Skala Ekonomi, Skala tidak Ekonomi 2. Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli, Monopolistis, dan Oligopoli

Lebih terperinci

PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, PERSAINGAN SEMPURNA

PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, PERSAINGAN SEMPURNA PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, PERSAINGAN SEMPURNA P E R T E M U A N 6 N I N A N U R H A S A N A H, S E, M M MONOPOLI Bahasa Yunani monos polein artinya menjual sendiri Penguasaan atas produksi dan atau pemasaran

Lebih terperinci

Bentuk-Bentuk Pasar. Categories : Bentuk-Bentuk Pasar. ekonomi.

Bentuk-Bentuk Pasar. Categories : Bentuk-Bentuk Pasar. ekonomi. http://www.plengdut.com/2013/01/bentuk-bentuk-pasar.html Bentuk-Bentuk Pasar Diposkan oleh irmawan hadi saputra di 7:29 PM Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook Categories : Bentuk-Bentuk

Lebih terperinci

SEJARAH PEREKONOMIAN

SEJARAH PEREKONOMIAN 2 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA MODUL (2 SKS) POKOK BAHASAN : SEJARAH PEREKONOMIAN Oleh : DESKRIPSI Pertemuan kali ini akan di bahas mengenai mahzab-mahzab dalam sejarah perekonomian,

Lebih terperinci

MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI

MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI A. Definisi Pengertian perdagangan internasional merupakan hubungan kegiatan ekonomi antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang atau jasa atas dasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Dalam melakukan penelitian ini diambil acuan dari penelitian terdahulu oleh Ulviani (2010) yang berjudul : Analisis Pengaruh Nilai Output dan Tingkat Upah

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 07FEB. Review Bahan Perkuliahan Tatap Muka 1-6. Fakultas. Erwin Nasution S,E MM. Program Studi Manajement S1

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 07FEB. Review Bahan Perkuliahan Tatap Muka 1-6. Fakultas. Erwin Nasution S,E MM. Program Studi Manajement S1 Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Review Bahan Perkuliahan Tatap Muka 1-6 Fakultas 07FEB Erwin Nasution S,E MM. Program Studi Manajement S1 Review perkuliahan 1-6 Template Modul Pembuatan Template Powerpoint

Lebih terperinci

Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi

Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi Sayifullah, SE., M.Akt Materi Presentasi Ilmu Ekonomi? Pengelompokan ilmu ekonomi Mengapa belajar ilmu ekonomi Mikroekonomi dan makroekonomi Pelaku ekonomi dan aktivitasnya Peralatan

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. terdahulu oleh Arifatul Chusna (2013) dalam penelitiannya Pengaruh Laju

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. terdahulu oleh Arifatul Chusna (2013) dalam penelitiannya Pengaruh Laju BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Dalam melakukan penelitian ini diambil acuan dari penelitian terdahulu oleh Arifatul Chusna (2013) dalam penelitiannya Pengaruh Laju

Lebih terperinci

Modul ke: Pendahuluan. Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS. Cecep W. Program Studi. S-1 Manajemen.

Modul ke: Pendahuluan. Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS. Cecep W. Program Studi. S-1 Manajemen. Modul ke: Pendahuluan Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS Cecep W Program Studi S-1 Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi 1 Kontrak Perkuliahan Tujuan Ruang Lingkup Mengapa orang perlu mempelajari Ilmu Ekonomi?

Lebih terperinci

PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMI PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI. HARI/TANGGAL : Kamis/ 24 MEI JUMLAH SOAL : 50 butir

PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMI PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI. HARI/TANGGAL : Kamis/ 24 MEI JUMLAH SOAL : 50 butir PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMI PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI HARI/TANGGAL : Kamis/ 24 MEI 2012 WAKTU : 120 MENIT JUMLAH SOAL : 50 butir Pilihlah satu jawaban yang paling tepat pada soal di bawah ini!

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. : Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar ekonomi mikro.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. : Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar ekonomi mikro. Kode & nama mata kuliah : IS 304 Pengantar Ekonomi Mikro (3 SKS) SATUAN ACARA PERKULIAHAN Topik bahasan : Konsep Dasar Ekonomi Mikro : Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar ekonomi mikro. 1 1. mahasiswa

Lebih terperinci

Bab 3. Elastisitas Permintaan Dan Elastisitas Penawaran. Teori Ekonomi - Husnul 1

Bab 3. Elastisitas Permintaan Dan Elastisitas Penawaran. Teori Ekonomi - Husnul 1 Bab 3 Elastisitas Permintaan Dan Elastisitas Penawaran Teori Ekonomi - Husnul 1 Elastisitas Permintaan (Demand Elasticity) Elastisitas permintaan adalah : derajat kepekaan dari permintaan suatu barang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan. permintaan akan suatu barang atau jasa berdasarkan hukum permintaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan. permintaan akan suatu barang atau jasa berdasarkan hukum permintaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan Teori permintaan pada dasarnya merupakan perangkat analisis untuk melihat besaran jumlah barang atau jasa yang diminta

Lebih terperinci

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2017 2018 Nama Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi Jumlah sks : 3 Program Studi : DIII Akuntansi Fakultas : Ekonomi Dosen Pengampu : TIM Pengajar (d3 Akuntansi

Lebih terperinci

BAB 1 - MODEL, TEORI dan MATEMATIKA dalam EKONOMI

BAB 1 - MODEL, TEORI dan MATEMATIKA dalam EKONOMI BAB 1 - MODEL, TEORI dan MATEMATIKA dalam EKONOMI 1. PENGERTIAN TEORI EKONOMI MIKRO Membahas tentang perilaku ekonomi dari masing-masing unit individu. Berbagai unit individu ini bisa merupakan orang per

Lebih terperinci

TEORI PASAR. Pengantar Ilmu Ekonomi

TEORI PASAR. Pengantar Ilmu Ekonomi TEORI PASAR Pengantar Ilmu Ekonomi Pasar Secara Sederhana Tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa. Secara Luas (W.J. Stanton ) orang-orang yang mempunyai

Lebih terperinci

Pertanyaan: Isi semua kolom tersebut (sertakan perhitungannya di bawah tabel)

Pertanyaan: Isi semua kolom tersebut (sertakan perhitungannya di bawah tabel) Tugas PIE Makro 1. Diketahui: C = 50 + 0,8 Yd S = - 50 + 0,2 Yd I = 40 Pendapatan Nasional Konsumsi RT Tabungan RT Investasi Pengeluaran Agregat 0 150 200 450 600 750 Pertanyaan: Isi semua kolom tersebut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. daerah. Menurut UU No 5 tahun 1962, perusahaan daerah air minum (PDAM),

BAB II KAJIAN PUSTAKA. daerah. Menurut UU No 5 tahun 1962, perusahaan daerah air minum (PDAM), 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perusahaan Daerah Air Minum Perusahaan Daerah adalah badan usaha yang dibentuk oleh pemerintah daerah untuk mengembangkan perekonomian daerah untuk menambah penghasilan daerah.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Joesron dan Fathorozzi (2003) produksi adalah berkaitan dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Joesron dan Fathorozzi (2003) produksi adalah berkaitan dengan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Produksi Menurut Joesron dan Fathorozzi (2003) produksi adalah berkaitan dengan bagaimana sumber daya (input) digunakan

Lebih terperinci

UM UGM Kelompok Ujian : Tes Kemampuan Soshum. Pembahasan Soal. Ekonomi. Untuk Persiapan Ujian Tulis. UM UGM 2015 Oleh Team um.ujiantulis.

UM UGM Kelompok Ujian : Tes Kemampuan Soshum. Pembahasan Soal. Ekonomi. Untuk Persiapan Ujian Tulis. UM UGM 2015 Oleh Team um.ujiantulis. Pembahasan Soal UM UGM 2013 Kelompok Ujian : Tes Kemampuan Soshum Untuk Persiapan Ujian Tulis Mata Ujian : Ekonomi UM UGM 2015 Oleh Team um.ujiantulis.com @um.ujiantulis.com Pembahasan Soal Disusun oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi dan perkembangan tekhnologi yang pesat. Hal tersebut membawa dampak pada

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi dan perkembangan tekhnologi yang pesat. Hal tersebut membawa dampak pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional yang selama ini dilakukan telah membawa pertumbuhan ekonomi dan perkembangan tekhnologi yang pesat. Hal tersebut membawa dampak pada sikap peningkatan

Lebih terperinci

Ekonomi Mikro. Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan

Ekonomi Mikro. Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan Ekonomi Mikro Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan Bentuk-bentuk Organisasi Perusahaan 1. Perusahaan perseorangan 2. Firma 3. Perseroan terbatas 4. Perusahaan negara 5. Koperasi Perusahaan perseorangan

Lebih terperinci

PANDANGAN AHLI EKONOMI KLASIK

PANDANGAN AHLI EKONOMI KLASIK PANDANGAN AHLI EKONOMI KLASIK Pandangan ini didasarkan kepada keyakinan bahwa di dalam perekonomian tidak akan terdapat kekurangan permintaan Hal tersebut berdasarkan pandangan Jean Baptise Say (1767-1832)

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X KONSEP ILMU EKONOMI KTSP & K-13 A. KEBUTUHAN MANUSIA Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X KONSEP ILMU EKONOMI KTSP & K-13 A. KEBUTUHAN MANUSIA Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X ekonomi KONSEP ILMU EKONOMI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan,

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN AGREGAT DEMAND AGREGAT SUPPLY

KESEIMBANGAN AGREGAT DEMAND AGREGAT SUPPLY KESEIMBANGAN AGREGAT DEMAND AGREGAT SUPPLY L Suparto LM,.M.Si AGREGAT DEMAND-AGREGAT SUPPLY Dengan memperkenalkan peranan uang dalam perekonomian, dan menerangkan teori Keynes yang menyatakan bahwa tingkat

Lebih terperinci

MAKRO EKONOMI. Agung Mustofa Sri Retno Wahyuni Vicha Ratih D. Yoga Purohmana Jasa

MAKRO EKONOMI. Agung Mustofa Sri Retno Wahyuni Vicha Ratih D. Yoga Purohmana Jasa MAKRO EKONOMI Agung Mustofa Sri Retno Wahyuni Vicha Ratih D. Yoga Purohmana Jasa Penentuan Kegiatan Ekonomi Berdasarkan Teori Pandangan Klasik Pandangan Keynes Pendekatan Masa Kini Pandangan Ahli Ekonomi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tidak ada gading yang tak retak, kepada para pembaca kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan buku ini kedepan.

KATA PENGANTAR. Tidak ada gading yang tak retak, kepada para pembaca kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan buku ini kedepan. i KATA PENGANTAR Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya penulisan buku Pengantar Teori Ekonomi. Buku ini bukanlah karya tulis asli dari penulis tetapi kumpulan materi kuliah

Lebih terperinci

Masalah Ekonomi & Sistem Pengaturan Ekonomi

Masalah Ekonomi & Sistem Pengaturan Ekonomi Masalah Ekonomi & Sistem Pengaturan Ekonomi Masalah ekonomi timbul akibat dari ketidak seimbangan diantara keinginan manusia untuk mendapatkan barang dan jasa dengan kemampuan faktor-faktor produksi untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Permintaan Dan Kurva Permintaan Teori permintaan pada dasarnya merupakan perangkat analisis untuk melihat besaran jumlah barang atau jasa yang diminta

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sosial Ekonomi Petani Setelah Adanya Pembebasan Lahan untuk Pembangunan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sosial Ekonomi Petani Setelah Adanya Pembebasan Lahan untuk Pembangunan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya terkait Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Petani Setelah Adanya Pembebasan Lahan untuk Pembangunan

Lebih terperinci

Variabel, Masalah dan Kebijakan Ekonomi

Variabel, Masalah dan Kebijakan Ekonomi Variabel, Masalah dan Kebijakan Ekonomi Putri Irene Kanny Pokok bahasan pertemuan ke-2 Variabel ekonomi Masalah dasar ekonomi Tujuan dan kebijakan Ekonomi Bentuk-bentuk kebijakan makroekonomi Sifat-sifat

Lebih terperinci

Konsep Dasar Elastisitas Elastisitas Permintaan ( Price Elasticity of Demand Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0) tidak berpengaruh

Konsep Dasar Elastisitas Elastisitas Permintaan ( Price Elasticity of Demand Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0) tidak berpengaruh Konsep Dasar Elastisitas Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Ekonomi

Pengantar Ilmu Ekonomi Pengantar Ilmu Ekonomi Shanti Emawati, SPt., MP week-1 1 Minggu ke- Pokok Bahasan 1 Pengertian dan fungsi ekonomi 2 Peran pemerintah dlm bidang ekonomi 3 Konsep permintaan & penawaran 4 Konsep elastisitass

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI MIKRO DEWI TAURUSYANTI, MM.,SE. STRUKTUR PASAR -PASAR PERSAINGAN SEMPURNA-

PENGANTAR EKONOMI MIKRO DEWI TAURUSYANTI, MM.,SE. STRUKTUR PASAR -PASAR PERSAINGAN SEMPURNA- PENGANTAR EKONOMI MIKRO DEWI TAURUSYANTI, MM.,SE. STRUKTUR PASAR -PASAR PERSAINGAN SEMPURNA- DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 9 SANIA MASTIA JAYANTI (0221 11 235) ROSYIFAH WULANDINY (0221 11 237) IRIANI MURIB

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen PERILAKU KONSUMEN A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara ketimpangan dan pertumbuhan ekonomi. pembangunan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara adalah pertumbuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara ketimpangan dan pertumbuhan ekonomi. pembangunan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara adalah pertumbuhan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati. Teori yang dibahas dalam bab ini terdiri dari pengertian pertumbuhan ekonomi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini maka dicantumkan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini maka dicantumkan A. Tinjauan Penelitian Terdahulu BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini maka dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti diantaranya

Lebih terperinci

Elastisitas Permintaan dan Penawaran. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Elastisitas Permintaan dan Penawaran. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Elastisitas Permintaan dan Penawaran Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB ELASTISITAS PERMINTAAN TERHADAP HARGA Elastisitas Permintaan Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang

Lebih terperinci

TEORI KLASIK DAN KANEYSIAN.

TEORI KLASIK DAN KANEYSIAN. TEORI KLASIK DAN KANEYSIAN www.aeunike.ub.ac.id TEORI KLASIK 2 Mashab Klasik (dan Neo Klasik) Pelopor : Adam Smith Fenomena ekonomi sbg fenomena alam & selalu bersifat eksak dengan ketentuan hukum alam

Lebih terperinci

PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT

PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT L Suparto LM,. M.Si Dalam teori makroekonomi klasik, jumlah output bergantung pada kemampuan perekonomian menawarkan barang dan jasa, yang sebalikya bergantung pada suplai

Lebih terperinci