saran dari orang tuanya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "saran dari orang tuanya"

Transkripsi

1 JAWABAN UJIAN BLOK 1 TAHUN B (Kuliah Pengantar Metodologi Penelitian oleh Moch. Arief Tq) Ibunya menjawab ramuan dari beberapa macam daun menurut saran dari orang tuanya. Saran = pendapat. Orang tua = Orang berwibawa 2. B (Kuliah Pengantar Metodologi Penelitian oleh Moch. Arief Tq) Langkah berikutnya setelah merumuskan masalah adalah merumuskan hipotesis

2 3. C (Kuliah Pengantar Metodologi Penelitian oleh Moch. Arief Tq) Mencit diberikan perlakukan oleh medan elektromagnet sehingga termasuk penelitian eksperimental. Pemberian medan elektromagnet (biasanya) dilakukan di laboratorium, jadi termasuk penelitian biomedik (Sebenarnya waktu kuliah soal ini pernah dibahas dan jawabannya itu) 4. B (Kuliah Pengantar Metodologi Penelitian oleh Much. Arief Tq) Lihat pernyataan poin pertama

3 5. A (Kuliah Pengantar Metodologi Penelitian oleh Much. Arief Tq dan Jurnal Desain Studi oleh Prof Bhisma Murti) Deskriptif : Menggambarkan suatu masasalah sehingga tidak memerlukan hipotesis. Analitik : Menjelaskan pengaruh 2 variabel sehingga memerlukan hipotesis dan uji statistik

4 6. C (Slide Hipotesis Penelitian oleh Much. Arief Tq) 7. D (Kuliah Pengantar Metodologi Penelitian oleh Much. Arief Tq dan Jurnal Desain Studi oleh Prof Bhisma Murti) 8. C (Kuliah Pengantar Biostatistika oleh Much. Arief Tq)

5 9. E (Slide Hipotesis Penelitian oleh Much. Arief Tq) 10. A (Kuliah Pengantar Biostatistika dan Slide Hipotesis Penelitian oleh Much. Arief Tq) Hipotesis tersebut termasuk hipotesis 2 sisi karena hanya menjelaskan ada hubungan, bukan bagaimana hubungan

6 11. B (Kuliah Pengantar Biostatistika oleh Much. Arief Tq)

7 12. B (Kuliah Pengantar Biostatistika oleh Much. Arief Tq) Dalam penelitian tersebut terdapat 2 variabel, yaitu pemberian ekstrak buah X sebagai variabel bebas dan kadar gula darah sebagai variabel terikat. Karena pemberian eksktrak buah tidak dapat dihitung, maka termasuk nominal. Kadar gula darah dinyatakan dalam satuan mg/dl, berarti dapat dihitung sehingga termasuk numerik. Karena data dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan perlakuan, maka termasuk dikotomik independen. Jadi, uji statistik yang sesuai adalah uji T independen

8 13. B (Kuliah Pengantar Biostatistika oleh Much. Arief Tq dan Kuliah EBM Diagnosis dan Terapi oleh Dr. Sugiarto, dr, SpPD FINASIM) Gabungan antara 2 tabel dibawah ini. Jadi, α adalah besarnya kesalahan negatif palsu yang masih dapat ditoleransi dan β adalah besarnya kesalahan positif palsu yang masih dapat ditoleransi

9 14. C (Slide Pengantar Biostatistika oleh Prof. Bhisma Murti) 15. B (Kuliah Telaah Kritis oleh Dr. Sugiarto, dr, SpPD FINASIM)

10 16. D 17. E (Kuliah Telaah Kritis oleh Dr. Sugiarto, dr, SpPD FINASIM) Tambahan dari

11 18. E (Kuliah Telaah Kritis oleh Dr. Sugiarto, dr, SpPD FINASIM)

12 19. C (Kuliah Telaah Kritis oleh Dr. Sugiarto, dr, SpPD FINASIM) 20. B (Kuliah EBM Diagnosis dan Terapi oleh Dr. Sugiarto, dr, SpPD FINASIM)

13 21. C (Kuliah EBM Diagnosis dan Terapi oleh Dr. Sugiarto, dr, SpPD FINASIM) 22. E (Kuliah EBM Diagnosis dan Terapi oleh Dr. Sugiarto, dr, SpPD FINASIM) Jenis penelitian terbaik untuk terapi adalah double blind RCT

14 23. D (Kuliah EBM Diagnosis dan Terapi oleh Dr. Sugiarto, dr, SpPD FINASIM) 24. C (Kuliah EBM Diagnosis dan Terapi oleh Dr. Sugiarto, dr, SpPD FINASIM)

15 25. E (Kuliah EBM Diagnosis dan Terapi oleh Dr. Sugiarto, dr, SpPD FINASIM) 26. E (Kuliah EBM Diagnosis dan Terapi oleh Dr. Sugiarto, dr, SpPD FINASIM)

16 27. C (Kuliah EBM Diagnosis dan Terapi oleh Dr. Sugiarto, dr, SpPD FINASIM) 28. A (Kuliah EBM Diagnosis dan Terapi oleh Dr. Sugiarto, dr, SpPD FINASIM)

17 29. D 30. B 31. D 32. C (Kuliah Internet Penelusuran Pustaka Ilmiah I oleh dr. Jarot Subandono, M.Kes) 33. C (Kuliah Internet Penelusuran Pustaka Ilmiah I oleh dr. Jarot Subandono, M.Kes)

18 34. C 35. C (Kuliah elearning oleh dr. Jarot Subandono, M.Kes) 36. A (Kuliah elearning oleh dr. Jarot Subandono, M.Kes)

19 37. E (GNOSIS Pembahasan Soal UB 2013 No. 28) 38. D (Kuliah Penelusuran Pustaka Ilmiah oleh dr. Jarot Subandono, M.Kes) 39. B (Kuliah ELearning oleh dr. Jarot Subandono, M.Kes)

20 40. D (Kuliah Penelusuran Pustaka Ilmiah oleh dr. Jarot Subandono, M.Kes)

21 41. Cari sendiri 42. C (Kuliah Penelusuran Pustaka Ilmiah oleh dr. Jarot Subandono, M.Kes) 43. D (Tutorial skenario 2) 44. A (Kuliah Penelusuran Pustaka Ilmiah oleh dr. Jarot Subandono, M.Kes)

22 45. E 46. B (Kuliah Manajemen Informasi oleh dr. Penggalih Mahardika Herlambang) Generasi Y sama dengan generasi millennium atau generasi masa depan

23 47. A (Kuliah Manajemen Informasi oleh dr. Penggalih Mahardika Herlambang) 48. B (Kuliah Manajemen Informasi oleh dr. Penggalih Mahardika Herlambang)

24 49. Velocity (Kuliah Manajemen Informasi oleh dr. Penggalih Mahardika Herlambang) Velocity menunjukkan kecepatan transfer data. Dalam soal tersebut dituliskan bahwa grup rumah sakit sedang menerapkan sistem telemedicine dan ehealth antar cabang untuk mempermudah konsultasi radiologi sehingga pasien dapat segera ditangani 50. Cari sendiri 51. C (Kuliah Manajemen Informasi oleh dr. Penggalih Mahardika Herlambang) 52. E (Kuliah Manajemen Informasi oleh dr. Penggalih Mahardika Herlambang)

25 53. E (Kuliah Memilih dan Memanfaatkan Referensi oleh dr. Dian Nugroho) 54. C (Kuliah Memilih dan Memanfaatkan Referensi oleh dr. Dian Nugroho) 55. D (Kuliah Memilih dan Memanfaatkan Referensi oleh dr. Dian Nugroho)

26 56. A (GNOSIS Pembahasan Soal UB 2013 No. 28) 57. E (Kuliah Memilih dan Memanfaatkan Referensi oleh dr. Dian Nugroho) Dalam soal tersebut dituliskan bahwa alat untuk mendapatkan jurnal yan dicitasi lebih dari 100 kali secara bebas 58. C (Kuliah Memilih dan Memanfaatkan Referensi oleh dr. Dian Nugroho) 59. D (Kuliah Memilih dan Memanfaatkan Referensi oleh dr. Dian Nugroho) Perhatikan soal! Yang ditanyakan adalah citasi gaya Harvard, bukan daftar pustaka

27 60. D (Kuliah Berpikir Kritis oleh dr. Dian Nugroho) 61. B (Kuliah Berpikir Kritis oleh dr. Dian Nugroho)

28 62. A (Kuliah Berpikir Kritis oleh dr. Dian Nugroho) Logika berasal dari kata logis. Logis berarti dapat disimpulkan 63. A (Kuliah Berpikir Kritis oleh dr. Dian Nugroho) Relativistik : Keraguan terhadap kenyataan, pernyataan bersifat tidak sama Egosentris : Kebenaran berdasar ukuran diri sendiri Sosiosentris : Kebenaran berdasar ukuran kelompoknya

29 Streotipe : Pemberian cap pada satu orang diidentikkan dengan sifat yang sama. Asumsi : Perkiraan yang belum ada buktinya Harapan dan ketakutan : Pernyataan yang timbul atas dasar ketakutan atau harapan semu. 64. B (Kuliah Berpikir Kritis oleh dr. Dian Nugroho) Dalam soal tersebut terdapat kalimat.dikabarkan berderma pada kaum dhuafa A (Kuliah Berpikir Kritis oleh dr. Dian Nugroho) 66. B (Kuliah Berpikir Kritis oleh dr. Dian Nugroho) 67. D (Kuliah Filsafat Ilmu oleh dr. Bambang Sukilarso Sakiman)

30 68. D Dari kedua slide tersebut dapat disimpulkan bahwa kita harus mempelajari hasil penelitiaan dalam konteks yang lebih luas, yaitu semua penyebab radang tenggorokan

31 69. C? 70. C? 71. A? Penelitian bertujuan untuk membuktikan fenomena tertentu secara empiris 72. A?

32 73. E 74. D 75. B (Kuliah EBM oleh dr. Vitri Widyaningsih, M.Kes) 76. C (Kuliah EBM oleh dr. Vitri Widyaningsih, M.Kes)

33 77. B (Kuliah EBM oleh dr. Vitri Widyaningsih, M.Kes) 78. B (Kuliah EBM oleh dr. Vitri Widyaningsih, M.Kes)

34 79. D (Kuliah EBM oleh dr. Vitri Widyaningsih, M.Kes) 80. A (Kuliah EBM oleh dr. Vitri Widyaningsih, M.Kes) Perhatikan bahwa pilihan A mencakup kriteria pasien (umur, stadium penyakit, terapi) yang paling lengkap dari pilihan lainnya

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS Program Studi Kode Blok Blok Bobot Semester : Pendidikan Dokter : KBK101A : Budaya Ilmiah : 3 SKS : I Standar Kompetensi : Mahasiswa dapat menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif, yang memerlukan waktu dan biaya terapi yang tidak sedikit. Penyakit ini dapat membuat kondisi tubuh

Lebih terperinci

JADUAL KULIAH MATA KULIAH UMUM (MKU) SEMESTER 1 TAHUN 2017 PROGRAM STUDI ILMU KEDOKTERAN (S3) PASCASARJANA UNS SURAKARTA

JADUAL KULIAH MATA KULIAH UMUM (MKU) SEMESTER 1 TAHUN 2017 PROGRAM STUDI ILMU KEDOKTERAN (S3) PASCASARJANA UNS SURAKARTA JADUAL KULIAH MATA KULIAH UMUM (U) SEMESTER 1 TAHUN PROGRAM STUDI ILMU KEDOKTERAN (S3) PASCASARJANA UNS SURAKARTA Mata Kuliah Umum : 1. SOSIOLOGI KEDOKTERAN = 1 SKS 2. BIOSTATISTIKA = 3 SKS 3. = 2 SKS

Lebih terperinci

JADWAL KEGIATAN PENDIDIKAN BLOK 2.3(GANGGUAN ENDOKRIN, NUTRISI DAN METABOLISME) TAHUN AJARAN 2016/2017

JADWAL KEGIATAN PENDIDIKAN BLOK 2.3(GANGGUAN ENDOKRIN, NUTRISI DAN METABOLISME) TAHUN AJARAN 2016/2017 Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Universitas Andalas FAKULTAS KEDOKTERAN Jl. Perintis Kemerdekaan Padang 25127. Telp.: 0751-31746. Fax.:0751-32838 e-mail : fk2unand@pdg.vision.net.id

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengidap penyakit jantung di Indonesia terus meningkat, menurut dr M.

BAB I PENDAHULUAN. Pengidap penyakit jantung di Indonesia terus meningkat, menurut dr M. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pengidap penyakit jantung di Indonesia terus meningkat, menurut dr M. Arif Nugroho, Sp.JP, FIHA penyakit jantung koroner (PJK) merupakan pembunuh nomor satu di Indonesia.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA GLAUKOMA DENGAN DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

HUBUNGAN ANTARA GLAUKOMA DENGAN DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran HUBUNGAN ANTARA GLAUKOMA DENGAN DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Karla Kalua G0011124 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

mengalami obesitas atau kegemukan akibat gaya hidup yang dijalani (Marilyn Johnson, 1998) Berdasarkan data yang dilaporkan oleh WHO, Indonesia

mengalami obesitas atau kegemukan akibat gaya hidup yang dijalani (Marilyn Johnson, 1998) Berdasarkan data yang dilaporkan oleh WHO, Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN Tanaman obat yang menjadi warisan budaya dimanfaatkan sebagai obat bahan alam oleh manusia saat ini untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat sesuai dengan

Lebih terperinci

Daftar Pokok Bahasan. Lampiran 4 SKDI. Pokja Standar Pendidikan Dokter Indonesia. Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia

Daftar Pokok Bahasan. Lampiran 4 SKDI. Pokja Standar Pendidikan Dokter Indonesia. Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia Daftar Pokok Bahasan Lampiran 4 SKDI Pokja Standar Pendidikan Dokter Indonesia Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia 2012 Pendahuluan Lampiran 4 Daftar Pokok Bahasan Standar Kompetensi Dokter

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan menggunakan desain penelitian cross sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika

Lebih terperinci

UJI BANDING TERJADINYA ANDROPAUSE ANTARA LAKI-LAKI YANG LINGKAR PINGGANGNYA BESAR DAN NORMAL DI KECAMATAN JEBRES SURAKARTA SKRIPSI

UJI BANDING TERJADINYA ANDROPAUSE ANTARA LAKI-LAKI YANG LINGKAR PINGGANGNYA BESAR DAN NORMAL DI KECAMATAN JEBRES SURAKARTA SKRIPSI UJI BANDING TERJADINYA ANDROPAUSE ANTARA LAKI-LAKI YANG LINGKAR PINGGANGNYA BESAR DAN NORMAL DI KECAMATAN JEBRES SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Andreas

Lebih terperinci

MODUL SISTEM MUSKULOSKELETAL

MODUL SISTEM MUSKULOSKELETAL BUKU KERJA MAHASISWA MODUL SISTEM MUSKULOSKELETAL Diberikan pada Mahasiswa Semester III Fakultas Kedokteran Unhas FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016 PENDAHULUAN SISTIM MUSKULOSKLETAL

Lebih terperinci

A N A L I S I S K E B I J A K A N P E N A N G G U L A N G A N K E M I S K I N A N K A B U P A T E N K U T A I K A R T A N E G A R A

A N A L I S I S K E B I J A K A N P E N A N G G U L A N G A N K E M I S K I N A N K A B U P A T E N K U T A I K A R T A N E G A R A e J o u r n a l A d m i n i s t r a t i v e R e f o r m, 2 0 1 3, 1 ( 3 ) : 656-677 I S S N 2 338-7637, a r. m i a n. f i s i p - u n m u l. a c. i d Љ C o p y r i g h t 2 0 1 3 A N A L I S I S K E B I

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Identitas Mata Kuliah Identitas dan Validasi Nama Tanda Tangan Kode Mata Kuliah : KBK403 Dosen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Descriptive Research Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang digunakan untuk menmukan pengetahuan yang seluas-luasnya terhadap objek penelitian pada suatu masa

Lebih terperinci

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS TERAPI ALBUMIN EKSTRAK IKAN GABUS MURNI DIBANDING HUMAN

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS TERAPI ALBUMIN EKSTRAK IKAN GABUS MURNI DIBANDING HUMAN PERBANDINGAN EFEKTIVITAS TERAPI ALBUMIN EKSTRAK IKAN GABUS MURNI DIBANDING HUMAN ALBUMIN 20% TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN ph DARAH PADA PASIEN HIPOALBUMINEMIA TESIS Untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk

Lebih terperinci

JADWAL BLOK PENGOBATAN RASIONAL

JADWAL BLOK PENGOBATAN RASIONAL JADWAL BLOK PENGOBATAN RASIONAL Kode : 71105135 Semester / SKS : II / 4 Tahun Akademik : 2010/2011 Ruang : Gedung Prof. Dr. Sardjito Lantai 1 Timur UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Minggu I Senin, 30 Mei Selasa,

Lebih terperinci

PENENTUAN BESAR SAMPEL. Mata kuliah rancangan Sampel Prodi Kesehatan Masyarakat STIKES Darul Ma arif Al Insan

PENENTUAN BESAR SAMPEL. Mata kuliah rancangan Sampel Prodi Kesehatan Masyarakat STIKES Darul Ma arif Al Insan PENENTUAN BESAR SAMPEL Mata kuliah rancangan Sampel Prodi Kesehatan Masyarakat STIKES Darul Ma arif Al Insan Pertanyaan Penelitian Jenis Penelitian Non Desain Khusus Desain Khusus Deskriptif Analitik Kategorik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) adalah suatu keadaan gangguan metabolik yang ditandai dengan kenaikan kadar gula darah dan penggunaan karbohidrat yang tidak efektif karena kekurangan

Lebih terperinci

SKRIPSI. EFEKTIVITAS EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma longa Linn) PADA PENDERITA DISLIPIDEMIA DI KELURAHAN MOROKREMBANGAN KOTA SURABAYA

SKRIPSI. EFEKTIVITAS EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma longa Linn) PADA PENDERITA DISLIPIDEMIA DI KELURAHAN MOROKREMBANGAN KOTA SURABAYA SKRIPSI EFEKTIVITAS EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma longa Linn) PADA PENDERITA DISLIPIDEMIA DI KELURAHAN MOROKREMBANGAN KOTA SURABAYA HUDIA HASANAH NIM. 151410423001 PROGRAM STUDI D4 PENGOBAT TRADISIONAL

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat: Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP

BAB 3 KERANGKA KONSEP BAB 3 KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep Berdasarkan pada masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini maka kerangka konsep dalam penelitian dapat digambarkan sebagai berikut : Variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing masing, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing masing, tetapi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Suatu gejala penyakit dapat merupakan indikasi dari suatu penyakit yang akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing masing, tetapi pada kenyataannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik meningkatnya kadar glukosa darah (hiperglikemia) yang terjadi karena kelainan sekresi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) adalah sekumpulan gejala yang ditandai oleh gangguan metabolisme dan kenaikan kadar glukosa darah (hiperglikemik), sebagai akibat penurunan kadar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Sejak zaman dahulu masyarakat Indonesia mengenal dan memanfaatkan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam penanggulangan masalah kesehatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan analitik dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan analitik dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan analitik dengan menggunakan pendekatan design penelitian case control. Rancangan

Lebih terperinci

LBM 3 PRAKTIKUM 2 EVIDENCE BASED MEDICINE (EBM) UNTUK FARMASI

LBM 3 PRAKTIKUM 2 EVIDENCE BASED MEDICINE (EBM) UNTUK FARMASI LBM 3 PRAKTIKUM 2 EVIDENCE BASED MEDICINE (EBM) UNTUK FARMASI Secara prinsip yang menjadi dasar praktik evidence based health care adalah bahwa setiap perilaku atau tindakan medis harus dilandasi suatu

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Dalam sub bagian Infeksi Tropis. Bagian /SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang mulai 1

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Dalam sub bagian Infeksi Tropis. Bagian /SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang mulai 1 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Disiplin ilmu yang terkait dengan penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Infeksi Tropis 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk kualifikasi mencapai derajat Magister Kesehatan Pada Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Ilmu Biomedik

TESIS. Disusun untuk kualifikasi mencapai derajat Magister Kesehatan Pada Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Ilmu Biomedik PENGARUH TERAPI VITAMIN C TERHADAP KADAR C REACTIVE PROTEIN DAN FLOW MEDIATED DILATATION PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS STADIUM V YANG MENJALANI HEMODIALISA TESIS Disusun untuk kualifikasi mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin canggih dan pengetahuan yang semakin luas maka semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin canggih dan pengetahuan yang semakin luas maka semakin banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan zaman yang semakin maju, seiring dengan teknologi yang semakin canggih dan pengetahuan yang semakin luas maka semakin banyak pula kebutuhan-kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan prevalensi obesitas nasional berdasarkan data Riskesdas 2007 adalah 19,1%.

BAB I PENDAHULUAN. dengan prevalensi obesitas nasional berdasarkan data Riskesdas 2007 adalah 19,1%. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya prevalensi diabetes mellitus dibeberapa negara berkembang, akibat peningkatan kemakmuran di negara tersebut. Peningkatan pendapatan dan perubahan gaya

Lebih terperinci

I. METODOLOGI PENELITIAN. data skunder yaitu dengan melihat hasil rekam medis pasien yang didiagnosis. stroke non hemoragik maupun stroke hemoragik.

I. METODOLOGI PENELITIAN. data skunder yaitu dengan melihat hasil rekam medis pasien yang didiagnosis. stroke non hemoragik maupun stroke hemoragik. 29 I. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik komparatif dengan desain penelitian Retrospektif, dimana data penelitian menggunakan data skunder

Lebih terperinci

PENGANTAR BIOSTATISTIK

PENGANTAR BIOSTATISTIK PENGANTAR BIOSTATISTIK Prof. Bhisma Murti Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret DEFINISI BIOSTATISTIK Biostatistik: Metode statistik yang diterapkan pada ilmu-ilmu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pretest dan posttest

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pretest dan posttest 26 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pretest dan posttest design. Pemeriksaan dilakukan sebelum melakukan senam aerobik dan setelah melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian mengenai Identifikasi Permasalahan Dosis dan Terapi Obat pada Pasien Anak Demam Berdarah Dengue (DBD) Rawat Inap Pengguna Askes

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. 1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini meliputi lingkup Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan serta Patologi Anatomi. 4. 2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang lingkup keilmuan : Ilmu Obstetri dan Ginekologi 2. Ruang lingkup tempat : RSUD Tugurejo Semarang 3. Ruang lingkup waktu : Periode Januari-Desember

Lebih terperinci

Jadwal Kuliah Blok/ Sistem Respirasi Kelas A Ruang Kuliah LT. 5 Semester Awal Tahun Ajaran 2017/2018

Jadwal Kuliah Blok/ Sistem Respirasi Kelas A Ruang Kuliah LT. 5 Semester Awal Tahun Ajaran 2017/2018 Jadwal Kuliah Blok/ Sistem Respirasi Kelas A Ruang Kuliah LT. 5 Semester Awal Tahun Ajaran /2018 Koordinator : dr. Sri Asriyani,Sp.Rad(K).,M.MedEd (Hp. 081242181094) Sekretaris : dr. Rafikah Rauf,Sp.Rad.,M.Kes

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi dan Imunologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi dan Imunologi. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi dan Imunologi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Instalasi Rawat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1. Lingkup Ilmu Penelitian ini melingkupi Ilmu Imunologi, Penyakit Infeksi, dan Farmakologi. 4.1.2. Lingkup Tempat Penelitian ini dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan case control

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan case control 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan case control yang dilakukan dengan menggunakan desain studi observasional analitik. B. Lokasi dan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain penelitian cross

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain penelitian cross 43 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional dengan tujuan menentukan kadar ureum serum sebelum dan sesudah

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP Dr. Kariadi Semarang. 4.2

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang Ilmu. Mikrobiologi Klinik dan ilmu penyakit infeksi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang Ilmu. Mikrobiologi Klinik dan ilmu penyakit infeksi. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1 Ruang lingkup keilmuan Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang Ilmu Mikrobiologi Klinik dan ilmu penyakit infeksi. 4.1.2 Ruang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan peningkatan pendapatan dan perubahan gaya hidup terutama di kota-kota besar, bertambah pula prevalensi penyakit-penyakit degeneratif. Di antaranya

Lebih terperinci

PENGANTAR BIOSTATISTIK

PENGANTAR BIOSTATISTIK PENGANTAR BIOSTATISTIK Prof. Bhisma Murti Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret DEFINISI BIOSTATISTIK Biostatistik: Metode statistik yang diterapkan pada ilmu-ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanaman sebagai upaya penyembuhan jauh sebelum obat-obatan modern yang

BAB I PENDAHULUAN. tanaman sebagai upaya penyembuhan jauh sebelum obat-obatan modern yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sejak ratusan tahun yang lalu, nenek moyang kita telah memanfaatkan tanaman sebagai upaya penyembuhan jauh sebelum obat-obatan modern yang sekarang ada. Merebaknya

Lebih terperinci

Selamat membaca, mempelajari dan memahami

Selamat membaca, mempelajari dan memahami Selamat membaca, mempelajari dan memahami Materi kuliah elearning Metode Penelitian Kuantitatif JENIS-JENIS PENELITIAN Oleh Dr. Triana Noor Edwina D.S Fakultas Psikologi UMBY Penelitian dapat diklasifikasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. Moewardi pada Juli 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. Moewardi pada Juli 2013 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan secara observasional analitik dengan menggunakan metode cross sectional. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat Penelitian dilakukan di ICVCU Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat Penelitian dilakukan di ICVCU Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental dengan metode studi pre dan post, single blind dan randomized control trial (RCT). Pengambilan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS Program Studi Kode Blok Blok Bobot Semester Standar Kompetensi : Pendidikan Dokter : KBK403 : UROGENITAL : 4 SKS : IV : Mengidentifikasi dan menyusun

Lebih terperinci

Nikmah Ayu Ramadhani Amir R

Nikmah Ayu Ramadhani Amir R HUBUNGAN MEDIA ELEKTRONIK TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS DI SMP NEGERI 2 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan BAB I PENDAHULUAN Nikmah

Lebih terperinci

ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH KAPILER DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH VENA MENGGUNAKAN GLUKOMETER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS

ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH KAPILER DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH VENA MENGGUNAKAN GLUKOMETER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH KAPILER DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH VENA MENGGUNAKAN GLUKOMETER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS Albert Yap, 2013, Pembimbing I: Christine Sugiarto, dr., Sp.PK Pembimbing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan kohort retrospektif B. Tempat dan Waku Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS Program Studi : Pendidikan Dokter Kode Blok : Blok : THT Bobot : 4 SKS Semester : V Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu: - Menjelaskan organ

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik-observasional dengan desain

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik-observasional dengan desain 49 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik-observasional dengan desain penelitian cross sectional yang bertujuan untuk menggali apakah terdapat perbedaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Diabetes Federation (IDF), diabetes adalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Diabetes Federation (IDF), diabetes adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut International Diabetes Federation (IDF), diabetes adalah suatu kondisi kronis yang terjadi dimana tubuh tidak dapat menghasilkan cukup insulin atau tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan perkembangan teknologi sangat mempengaruhi gaya hidup masyarakat, salah satu dampak negatifnya ialah munculnya berbagai penyakit degeneratif seperti Diabetes

Lebih terperinci

Jadwal Kuliah Blok/ Sistem Respirasi Kelas C Ruang KuliahGA. 301(Lantai 3) Semester Awal Tahun Ajaran 2017/2018

Jadwal Kuliah Blok/ Sistem Respirasi Kelas C Ruang KuliahGA. 301(Lantai 3) Semester Awal Tahun Ajaran 2017/2018 WAKTU KELAS C MG/HARI JAM Topik Narasumber Departemen Kuliah Pendahuluan Penjelasan Modul & Manual Koordinator/ Sekretaris Blok Radiologi Histologi Sistem Respirasi Dr.dr. Mirna Muis, Sp.Rad Histologi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional yakni meneliti kasus BPH yang. Moeloek Provinsi Lampung periode Agustus 2012 Juli 2014.

III. METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional yakni meneliti kasus BPH yang. Moeloek Provinsi Lampung periode Agustus 2012 Juli 2014. III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik non-eksperimental dengan pendekatan cross sectional yakni meneliti kasus BPH yang terdokumentasi di

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun Sedangkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun Sedangkan 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kronik didefinisikan sebagai kondisi medis atau masalah kesehatan yang berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan penatalaksanaan jangka

Lebih terperinci

JADWAL BLOK ELEKTIF PENELITIAN KESEHATAN

JADWAL BLOK ELEKTIF PENELITIAN KESEHATAN JADWAL BLOK ELEKTIF PENELITIAN KESEHATAN Kode : 71106735 Semester / SKS : VII / 4 Tahun Akademik : 2010/2011 Ruang : Gedung Prof. Sardjito Lantai 1 Barat UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA MINGGU I Senin, 3 Jan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau

Lebih terperinci

Lembar Pengesahan. TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL : 22 Desember 2016

Lembar Pengesahan. TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL : 22 Desember 2016 Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL : 22 Desember 2016 Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. dr. J Alex Pangkahila, MSc. SpAnd NIP. 194402011964091001 Prof. DR. dr. Wimpie I. Pangkahila

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Melitus atau kencing manis, seringkali dinamakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Melitus atau kencing manis, seringkali dinamakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Penyakit Diabetes Melitus atau kencing manis, seringkali dinamakan dengan Penyakit Gula karena memang jumlah atau konsentrasi glukosa atau gula di dalam darah melebihi

Lebih terperinci

* Dr (Ph.D), Farmakologi Klinik, dari Institute of Postgraduated Studies, Univ. Sains Malaysia, Malaysia

* Dr (Ph.D), Farmakologi Klinik, dari Institute of Postgraduated Studies, Univ. Sains Malaysia, Malaysia Curriculum Vitae N a m a : Prof. Dr. dr. Rozaimah Zain-Hamid, MS, SpFK Pekerjaan : * Guru Besar Tetap Bagian Farmakologi dan Terapeutik, Fakultas Kedokteran, USU, Medan * Staf Pengajar Program S2 Biomedik

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bagian Ilmu Penyakit Dalam, sub

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bagian Ilmu Penyakit Dalam, sub BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian di bagian Ilmu Penyakit Dalam, sub bagian Penyakit Tropik Infeksi di RSUP Dokter Kariadi Semarang 4.2 Tempat dan

Lebih terperinci

PERUBAHAN KADAR UREUM DAN KREATININ SEBELUM DAN SESUDAH HEMODIALISIS PADA PENDERITA GAGAL GINJAL DI RSUD. DR. PIRNGADI. Oleh: PREVISHA KALIAHPAN

PERUBAHAN KADAR UREUM DAN KREATININ SEBELUM DAN SESUDAH HEMODIALISIS PADA PENDERITA GAGAL GINJAL DI RSUD. DR. PIRNGADI. Oleh: PREVISHA KALIAHPAN PERUBAHAN KADAR UREUM DAN KREATININ SEBELUM DAN SESUDAH HEMODIALISIS PADA PENDERITA GAGAL GINJAL DI RSUD. DR. PIRNGADI Oleh: PREVISHA KALIAHPAN 070100277 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Kuliah : Sejarah dan Kepustakaan Kimia (2 sks) Kode Mata Kuliah : Kim 120 Waktu Pertemuan : 2 x 50 menit Pertemuan ke : 1 I. Kompetensi Dasar : 1.1 Pengetahuan praktis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan cara

Lebih terperinci

Probabilitas & Distribusi Probabilitas

Probabilitas & Distribusi Probabilitas Probabilitas & Distribusi Probabilitas Probabilitas Definisi peluang untuk terjadi atau tidak terjadi Probabilitas untuk keluarnya mata satu dalam pelemparan satu kali sebuah dadu? Berapakah peluang seorang

Lebih terperinci

Suharmiati Betty Roosihermiatie Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Jl. Indrapura 17 Surabaya

Suharmiati Betty Roosihermiatie Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Jl. Indrapura 17 Surabaya Suharmiati Betty Roosihermiatie Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Jl. Indrapura 17 Surabaya Saat ini DM menduduki peringkat ke 4, sebagai epidemik dunia yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 12 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keputusan merupakan kegiatan memilih suatu strategi atau tindakan dalam pemecahan suatu masalah. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu dihadapkan pada permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan

BAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) adalah kumpulan gejala penyakit degeneratif kronis yang disebabkan karena kelainan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan hormon Insulin baik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada 19 sampel (30 quesioner) perawat IGD di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II melalui observasi dan wawancara, maka dapat ditarik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) adalah sindroma yang disebabkan oleh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif. DM, secara klinik dikarakterisasi oleh gejala intoleransi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian di bidang gizi klinik. Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan/explanatory research yaitu menjelaskan variabel

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Identitas Mata Identitas dan Validasi Nama Tanda Tangan Kode Mata : KBK703D Dosen Pengembang RPS

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode pre and

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode pre and 42 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode pre and post design. Penelitian dilakukan selama dua bulan. Selama dua bulan para responden

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. terdiri dari dua variabel yaitu variabel ekspresi IL-17 dan TNF- α dan yang

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. terdiri dari dua variabel yaitu variabel ekspresi IL-17 dan TNF- α dan yang 37 BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1.Deskripsi Variabel Penelitian Variabel penelitian yang diduga dipengaruhi oleh terapi secretome terdiri dari dua variabel yaitu variabel ekspresi IL-17 dan TNF- α

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARAA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BARITO UTARAA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI BARITO UTARAA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PENDAPATAN DAN PENGGUNAAN DANA YANG BERASAL DARI KLAIM PT ASKES DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan kohort prospektif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan kohort prospektif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan kohort prospektif. 3.2 Tempat dan Waktu 3.2.1 Tempat Penelitian dilakukan di unit hemodialisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1 Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam dan Ilmu Bedah. 3.1.2 Ruang Lingkup Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design dengan pendekatan One Group pretest-posttest. dilakukan pada pre-test (sebelum perlakuan) dan post-test (setelah

BAB III METODE PENELITIAN. design dengan pendekatan One Group pretest-posttest. dilakukan pada pre-test (sebelum perlakuan) dan post-test (setelah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian quantitatif menggunakan preexperimental design dengan pendekatan One Group pretest-posttest Design yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan studi kasus-kontrol (case control) yaitu suatu penelitian untuk menelaah

Lebih terperinci

PENGARUH PERASAN BUAH LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Swartz) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH MENCIT (Mus musculus L.) BALB-C

PENGARUH PERASAN BUAH LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Swartz) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH MENCIT (Mus musculus L.) BALB-C PENGARUH PERASAN BUAH LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Swartz) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH MENCIT (Mus musculus L.) BALB-C SKRIPSI Oleh Aynin Mashfufah NIM 060210193191 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGARUH PUZZLE DALAM PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR ANATOMI PANGGUL MAHASISWA D III KEBIDANAN UNS

PENGARUH PUZZLE DALAM PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR ANATOMI PANGGUL MAHASISWA D III KEBIDANAN UNS PENGARUH PUZZLE DALAM PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR ANATOMI PANGGUL MAHASISWA D III KEBIDANAN UNS KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usia lanjut merupakan tahap akhir kehidupan manusia. Seseorang pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usia lanjut merupakan tahap akhir kehidupan manusia. Seseorang pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia lanjut merupakan tahap akhir kehidupan manusia. Seseorang pada tahap ini ditandai dengan menurunnya kemampuan kerja tubuh (Nugroho, 2007). Semakin bertambahnya

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian 4.1.1 Ruang lingkup keilmuan Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Anestesiologi, Ilmu Patologi Klinik 4.1.2 Ruang lingkup tempat Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Diabetes merupakan gangguan metabolisme yang ditandai dengan kadar gula dalam darah yang berlebihan (hiperglikemi) sedangkan Diabetes tipe 2 merupakan gangguan dari

Lebih terperinci

Cara Baca Uji C-Peptide Diabetes dan Memilih Obat Diabetes Ampuh

Cara Baca Uji C-Peptide Diabetes dan Memilih Obat Diabetes Ampuh Cara Baca Uji C-Peptide Diabetes dan Memilih Obat Diabetes Ampuh Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui tipe diabetes adalah dengan melakukan pemeriksaan C-peptide. Yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN. Oleh : Prasojo Nugroho Telah diseminarkan tanggal: 15 Februari 2012 dan disetujui oleh : Disahkan Dekan

LEMBAR PENGESAHAN. Oleh : Prasojo Nugroho Telah diseminarkan tanggal: 15 Februari 2012 dan disetujui oleh : Disahkan Dekan LEMBAR PENGESAHAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REKURENSI KEJANG DEMAM PADA BAGIAN KESEHATAN ANAK RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO PERIODE 1 JANUARI 2009-31 JANUARI 2010 Oleh : Prasojo Nugroho 08711223 Telah

Lebih terperinci

BAB 1. Alir Proses Produksi Produk Multimedia Kurnia Yahya, S.Kom

BAB 1. Alir Proses Produksi Produk Multimedia Kurnia Yahya, S.Kom BAB 1 Gambar 1.2. Multimedia Content Production Game Entertaiment Tutorial CT (Internet) Gambar 1.2. Multimedia Production Gambar 1.3. Presentasi menggunakan Multimedia Slide Gambar 1.4. Peralatan Multimedia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama bagi kesehatan manusia pada abad 21. World Health. Organization (WHO) memprediksi adanya kenaikan jumlah pasien

BAB I PENDAHULUAN. utama bagi kesehatan manusia pada abad 21. World Health. Organization (WHO) memprediksi adanya kenaikan jumlah pasien BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu ancaman utama bagi kesehatan manusia pada abad 21. World Health Organization (WHO) memprediksi adanya kenaikan jumlah pasien

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN Penentuan waktu hewan coba mencapai DM setelah induksi STZ. Kriteria hewan coba mencapai DM adalah apabila kadar GDS 200

HASIL PENELITIAN Penentuan waktu hewan coba mencapai DM setelah induksi STZ. Kriteria hewan coba mencapai DM adalah apabila kadar GDS 200 62 HASIL PENELITIAN 5.1. Hasil uji pendahuluan Uji pendahuluan pada penelitian ini ada 2 macam, meliputi penentuan waktu yang diperlukan untuk hewan uji mencapai DM setelah diinduksi STZ ip dosis 40 mg/kgbb,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) atau lebih dikenal dengan sebutan kencing manis merupakan suatu kelompok penyakit metabolic dengan karateristik hiperglikemia. DM terjadi karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. observasional analitik dengan desain cross sectional study dimana pengukuran

BAB III METODE PENELITIAN. observasional analitik dengan desain cross sectional study dimana pengukuran BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasional analitik dengan desain cross sectional study dimana pengukuran variable hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan pembelajaran yakni membentuk peserta didik sebagai pebelajar

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan pembelajaran yakni membentuk peserta didik sebagai pebelajar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan paradigma pembelajaran menuntut langkah kreatif guru sebagai fasilitator pembelajaran. Esensi perubahan tersebut berorientasi pada usaha pencapaian tujuan

Lebih terperinci