ANALISIS PENERAPAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL
|
|
- Yohanes Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS PENERAPAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) SEBAGAI DASAR DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI (Studi Pada Saham-Saham Perbankan Yang Listing Di BEI Periode ) JURNAL ILMIAH Disusun Oleh : Ongki Vebyan Crisdianto NIM JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016
2
3 ANALISIS PENERAPAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) SEBAGAI DASAR DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI (Studi Pada Saham-Saham Perbankan Yang Listing Di BEI Periode ) Ongki Vebyan C Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang ongki.crisdianto@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilatar-belakangi oleh kemajuan perekonomian Indonesia yang ikut mendorong perkembangan industri jasa keuangan. Sebelum investor melakukan keputusan investasi, Hendaknya perlu mempertimbangkan resiko-resiko yang harus ditanggung oleh investor sehingga diperlukan alat untuk mengukur resiko dan tingkat pengembalian saham sebagai alternatif untuk menentukan keputusan investasi saham salah satunya adalah Capital Asset Pricing Model (CAPM). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif Sampel yang digunakan adalah 24 saham dari Perusahaan-perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek pada periode tahun Hasil Analisis menunjukkan, Saham emiten Bank Bukopin Tbk (BBKP) memiliki rata-rata tingkat pengembalian saham tertinggi, yaitu sebesar 0, atau 11,1848%. Bank of India Indonesia Tbk. (BSWD) memiliki indeks beta yang tertinggi sebesar dan termasuk saham yang agresif karena beta lebih dari satu (β>1). Bank of India Indonesia Tbk. (BSWD) memiliki Expected return yang tertinggi sebesar atau 1,623%. Terdapat 18 emiten saham yang efisien pada perusahaan sektor perbankan yang memiliki tingkat pengembalian saham individu lebih besar daripada tingkat pengembalian yang diharapkan. Kata kunci: beta, Capital Asset Pricing Model, Risiko, Tingkat Pengembalian Saham, tingkat pengembalian saham individu, tingkat pengembalian saham yang diharapkan. ABSTRACT This research background by progress the economy that urges industrial development financial services.before investors do an investment decision, should need to consider resiko-resiko had drawn by investors leading to the need for an instrument for measuring risk systemic posted shares as an alternative to determine various stock investments one is capital asset pricing model (CAPM).Methods used in research is descriptive method the sample quantitative used is 24 shares of perusahaan-perusahaan the banking sector listed on the effect on the period The analysis shows, issuers stock Bukopin Tbk (BBKP) having average shares highest rate of return, which is 0, atau 11,1848%. Bank of India Indonesia Tbk. (BSWD) having index beta the highest of and including shares aggressive because beta more than one (β>1 Bank of India Indonesia Tbk. (BSWD) have expected to return the highest atau 1,623 %.There are 18 issuers efficient shares at the banking sector has the individual outstanding shares larger than the rate of return expected.
4 Keywords: beta, Capital Asset Pricing Model, Risk, Return, individual stock return, expected ret pada suatu periode tunggal yang memiliki persepsi yang sama mengenai keadaan pasar dan mencari mean-variance dari portofolio yang optimal. Dengan banyaknya perusahaan yang listing di BEI, membuat para investor mempunyai lebih banyak pilihan berinvestasi di saham mana yang layak untuk dibeli, aman, dan 1. PENDAHULUAN Status Indonesia yang kini termasuk Negara layak investasi dapat mendorong masuknya investasi asing ke dalam negeri dalam jumlah besar. Hal itu tentu saja harus diantisipasi dengan baik oleh para pemangku kepentingan, Baik pemerintah maupun swasta. Para pelaku bisnis termasuk di pasar modal harus benar-benar siap menghadapi arus modal asing yang akan masuk dalam jumlah besar agar berguna bagi kemajuan bangsa. Pasar modal dan pasar keuangan merupakan bagian dari pasar keuangan (financial market). Sunariyah (2006:5) menyatakan bahwa, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan sahamsaham, obligasi-obligasi dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa perantara pedagang efek.pasar modal memiliki pengaruh besar menjaga perekeonomian nasional.kondisi pasar modal juga dapat dijadikan indikator kondisi perekonomian suatu Negara. Pada setiap bentuk investasi pasti memiliki resiko yang berbeda.ketika investor menanamkan modalnya dengan membeli saham perusahaan yang sudah listing di bursa efek terkadang mengalami kesulitan untuk memprediksi saham mana yang menghasilkan resiko yang kecil tapi dengan keuntungan besar.ada beberapa metode yang digunakan salah satunya adalah dengan menggunakan metode Capital Asset Pricing Model (CAPM). CAPM memberikan prediksi antara hubungan resiko sebuah asset dan tingkat tingkat harapan pengembalian (expected return). Oleh karena itu CAPM dapat digunakan untuk memperkirakan keuntungan suatu sekuritas yang dianggap sangat penting. Menurut Jogiyanto (2014:518) Capital Asset Pricing Model mengasumsikan bahwa para investor adalah perencana sebagainya. Perusahaan-perusahaan yang sudah go-public dan telah listing di BEI akan melakukan penawaran saham yang di perdagangkan. IHSG merupakan cerminan informasi mengenai kinerja perusahaan dan menjadi tolak ukur investor dalam mencermat saham yang berkualitas dan memberikan imbal hasil yang besar. Saat ini Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki 30 emiten perbankan pada tahun 2013, namun peneliti mengambil sampel 24 emiten unggulan dari BEI yang dipilih berdasarkan asset yang dimiliki bank Prospek saham sektor perbankan dinilai masih positif. Investor bisa mengandalkan sektor ini untuk mendongkrak nilai investasinya. Dari sisi fundamental perekonomian Indonesia, sector perbankan dinilai masih menguntungkan terlihat dari membaiknya fundamental perekonomian Indonesia dan mampu bertahan dari guncangan krisis keuangan pada Maka dari itu Saham-saham perusahaan perbankan di bursa efek banyak diminati oleh para investor, yang mengakibatkan saham-saham perbankan cukup banyak yang memiliki kategori saham unggulan. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk menganalisis kelayakan investasi pada saham-saham
5 perbankan di Bursa Efek Indonesia dengan judul; ANALISIS PENERAPAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) SEBAGAI DASAR DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI (Studi Pada Saham- Saham Perbankan Yang Listing Di BEI Periode ). 2. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Menurut (Jogiyanto,2013:33) Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. 2.2 Investasi Menurut Jogiyanto (2013:5) Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu tertentu. Pada umumnya seseorang akan melakukan investasi dengan harapan menuai keuntungan di masa depan dengan menanam modal dari sekarang. 2.3 Saham Menurut Jogiyanto (2013:141) saham adalah sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan suatu perusahaan,dimana pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan. 2.4 Resiko Premium (risk premium) Menurut Tandelilin (2010:10) risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return actual yang diterima dengan return expectation. Resiko premium merupakan pengembalian investasi yang dikurangi oleh pengembalian bebas resiko (Rf). Resiko premium adalah tambahan resiko yang harus ditanggung oleh investor.dalam perhitungan CAPM resiko premium digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian yang diharapakan dalam hal ini terdapat keterkaitan dalam perhitungan CAPM 2.5 Tingkat Pengembalian Pasar Investor selaku pihak yang mempunyai dana lebih dapat mengetahui informasi terkatual mengenai kinerja emiten yang berkembang. Untuk mengetahui perkembangan harga saham, para investor akan mengamati perubahan yang terjadi pada indeks harga saham. Menurut Jogiyanto (2013:160) nilai saham adalah Harga dari saham yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. pengembalian bebas risiko, maka performance investasi portofolio dikatakan tidak baik. Rumus yang digunaka untuk menghitung tiingkat pengembalian pasar, yaitu sebagai berikut.(jogiyanto, 2003:330) 2.6 Tingkat Pengembalian Investasi Saham Dalam setiap bentuk investasi motivasi investor adalah memaksimalkan pengembalian saham (return) dan meminimalisir resiko yang akan mengurangi return saham tersebut. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor untuk melakukan investasi dan juga hal yang merupakan imbal hasil atas keberanian investor mengambil risiko (Tandelilin, 2001: 47). 2.7 Capital Asset Pricing Model Pada dasarnya jika seseorang mengambil suatu risiko, maka dia mengharapkan return yang sesuai dengan risiko yang diambilnya tersebut. Dalam pasar modal, investor mengharapkan additional return (disebut risk premium) jika mereka harus menanggung additional risk.
6 Husnan (2005:177) berpendapat bahwa Capital Asset Apricing Model (CAPM) merupakan model untuk menentukan harga suatu asset. 3. METODE Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Tujuan dari metode kuantitatif deskriptif ini adalah mengumpulkan informasi aktual secara rinci, mengidentifikasi masalah, membuat perbandingan, dan menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah dan belajar dari pengalaman mereka (Fauzi, 2010: 25). Dimana peneltian deskriptif berusaha meneliti masalah-masalah yang berupa fakta-fakta tetapi tidak melakukan pengujian hipotesis. Dalam penelitian deskriptif datanya berupa kualitatif dan data kuantitatif. Tujuan dari penelitian ini lebih diarahkan menunjukkan hubungan antar variable, memverifikasi prediksi, dan generalisasi (Rianse dan Abdi, 2008:19) Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Tingkat Pengembalian Saham Individu (Ri) 2. Tingkat Pengembalian Bebas Risiko (Rf) 3. Tingkat Pengambalian Pasar (Rm) 4. Risiko Premium (Rp) 5. Tingkat Pengembalian yang diharapkan {E(Ri)} Teknik Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Menghitung Tingkat Pengembalian Saham Individu (Ri) Ri = ( ) 2. Tingkat Pengembalian Bebas Risiko (Rf) Rf= 3. Tingkat Pengambalian Pasar (Rm) Rm = ( ) 4. Risiko Premium (Rp) Rp = {(ER m ) R f }β i 5. Tingkat Pengembalian yang diharapkan {E(Ri)} E(Ri) = Rf +{(ER m ) R f }β i 6. Mengolongkan efisiensi dan Keputusan Investasi Saham Saham yang efisien adalah sahamsaham yang memiliki tingkat pengembalian individu lebih besar daripada tingkat pemngembalian diharapkan {(Ri) > E(Ri)}. Keputusan terhadap saham yang efisien adalah mengambil atau membeli saham (underpriced), sedangkan keputusan terhadap saham yang tidak efisien adalah menjual saham sebelum harga saham turun (overpriced) 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pengambilan sampel dalam penelitian ini, dilakukan secara purposive sampling dengan kriteria tertentu, penelitian ini menggunakan kriteria Perusahaanperusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara terus-menerus selama periode penelitian tahun Tingkat pengembalian Saham Individu (Ri) Periode Hasil perhitungan dari tingkat pengembalian saham individu (Ri) periode , menunjukkan bahwa 18 saham memiliki rata-rata tingkat pengembalian positif [(Ri) > 0]. Bank Bukopin Tbk (BBKP) memiliki rata-rata tingkat pengembalian saham tertinggi,
7 yaitu sebesar 0, atau 11,1848%. Sedangkan perusahaan Bank CIMB Niaga Tbk.. (BNGA) memiliki rata-rata tingkat pengembalian saham terendah, yaitu sebesar atau - 0,841%. 4.3 Tingkat Pengembalian Pasar Periode Tingkat pengembalian pasar pada periode dapat diketahui ratarata tingkat pengembalian pasar selama periode adalah sebesar atau 1,23%. Tingkat pengembalian pasar tertinggi selama periode terjadi di bulan January 2013, yaitu sebesar atau 10,801%. Pada bulan January 2013 menunjukkan bahwa transaksi perdagangan di bursa efek sangat aktif. Sedangkan, tingkat pengembalian pasar terendah terjadi pada bulan Juni 2014, yaitu sebesar atau -0,545%. Pada bulan Juni 2014 menunjukkan bahwa transaksi perdagangan di bursa efek mengalami Penurunan/kelesuan. 4.4 Tingkat Pengembalian Bebas Risiko (Rf) Hasil Perhitungan tingkat pengembalian bebas resiko selama periode sebagai berikut : Tingkat suku bunga Bank Indonesia pada bulan November 2013 July 2014 berada di tingkat tertinggi, yaitu dikisaran sebesar 7,25%. Sedangkan, tingkat suku bunga Bank Indonesia terendah terjadi pada tahun 2013 (bulan Januari hingga April), yaitu sebesar 4,85%. Rata-rata tingkat suku bunga Bank Indonesia selama adalah sebesar 153,664%. Sedangkan besarnya return bebas risiko adalah 6.40%. return bebas risiko tersebut diperoleh dari Rf = 153,664%/24 = 6.40%. 4.5 Tingkat Risiko Premium (Rp) Berdasarkan pengamatan terhadap nilai Premium Risk selama periode penelitian sebagai berikut : Pertama,dari 24 perusahaan yang termasuk kedalam Indeks Harga Saham sektor perbankan Bank of India Indonesia Tbk. (BSWD) memiliki premi resiko yang tertinggi sebesar yaitu, perusahaan tersebut mempunyai selisih antara tingkat pengembalian portofolio pasar E(Rm) dengan tingkat pengembalian bebas resiko (Rf). Kedua,dari 24 perusahaan yang termasuk kedalam Indeks Harga Saham sektor perbankan Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (AGRO) memiliki premi resiko yang terendah sebesar yaitu,perusahaan tersebut mempunyai tambahan resiko paling rendah. Tingkat pengembalian yang diharapkan (ERi). 4.5 Tingkat Pengembalian yang diharapkan {E(Ri)} Pertama,dari 24 perusahaan yang termasuk kedalam Indeks Harga Saham sektor perbankan Bank of India Indonesia Tbk. (BSWD) memiliki Expected return yang tertinggi sebesar atau 1,623%.Kedua,dari 24 perusahaan yang termasuk kedalam Indeks Harga Saham sektor perbankan Bank Nusantara Parahyangan Tbk. (BBNP) memiliki E(Ri) yang terendah sebesar atau -0,685% dengan tingkat resiko (β) CAPM sebesar (0.08) yang merupakan beta terkecil dari 24 sampel penelitian yang termasuk Indeks Harga Saham sektor perbankan. 4.6 Penentuan Saham Berdasarkan Periode Berdasarkan Perhitungan yang telah dilakukan,dari 24 emiten perusahaan yang diteliti secara bertahap selama periode Diperoleh 18 emiten yang termasuk dalam saham efisien yaitu Bank Ekonomi Raharja Tbk.,Bank Central Asia.Tbk,Bank
8 Bukopin Tbk.,Bank Negara Indonesia.Tbk,Bank Nusantara Parahyangan Tbk.,Bank Rakyat Indonesia Tbk.,Bank Danamon Tbk.,Bank Jawa barat Banten Tbk.,Bank Pembangunan Jawa Timur Tbk.,Bank Mandiri Tbk.,Bank Permata,Bank Sinarmas Tbk.,Bank of India Indonesia Tbk.,Bank Victoria Indonesia Tbk.,Bank Mayapada Tbk.,Bank Windu Kentjana Tbk.,Bank Mega Tbk.,Bank Woori Saudara I Tbk. Dari 18 emiten tersebut dikatakan efisien dikarenakan memiliki tingkat pengembalian saham individu lebih besar daripada tingkat pengembalian yang diharapakan. Selama periode terdapat 6 emiten perbankan yang memiliki tingkat pengembalian saham individu lebih kecil daripada tingat pengembalian yang diharapkan yaitu Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk.,Bank MNC Internasioanl.Tbk,Bank Pundi Indonesia Tbk.,Bank CIMB Niaga Tbk.,Bank Internasional Indonesia Tbk.,Bank Artha Graha Internasioan Tbk. 4.7 Pengujian Akurasi Metode Capital Asset Pricing Model Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, Peneliti ingin melakukan pengujian terhadap metode Capital Asset Pricing Model terhadap saham - saham perbankan dengan metode pembanding sebagai alat atau gambar perwujudan akurasi kelayakan model penelitian. Untuk itu peneliti memilih salah satu model analisis investasi yaitu Single Index Model sebagai pembanding dari model CAPM. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terlihat bahwa metode capital asset pricing model memiliki standard deviasi paling rendah yaitu atau 0,254% diabanding metode single index model yaitu atau 7,42%. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam penelitian ini perusahaan pada sektor perusahaan perbankan pada periode menjadi populasi pada penelitian ini,yang kemudian dipakai 24 emiten sebagai sampel penelitian Pada periode ,rata rata tingkat pengembalian pasar yang diharapkan E(Rm) adalah sebesar atau 1,23%.Dan rata rata tingkat pengembalian bebas resiko (Rf) adalah sebesar 6.40%. rata-rata beta dari 24 emiten perbankan yaitu sebesar sehingga dapat disimpulkan bahwa β<1. Hasil dari penelitian ini periode menyatakan bahwa saham perusahaan pada sektor finance terdiri dari beberapa saham yang efisien,hal ini dapat dibuktikan dari hasil perbandingan antara perhitungan tingkat pengembalian yang diharapakan dan tingkat pengembalian saham individu. Dimana dari 24 saham emiten perbankan terdapat 18 saham emiten perbankan yang menggambarkan tingkat pengembalian saham individu lebih besar dari tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor,sedangkan 6 saham lainnya menggambarkan tingkat pengembalian saham individu lebih kecil. Hal ini berarti bahwa investor dapat mengelompokan dan menilai saham yang efisien dengan menggunakan pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terlihat bahwa metode capital asset pricing model memiliki standard deviasi paling rendah yaitu atau 0,254% diabnding metode single index model yaitu atau 7,42%. Maka dapat disimpulkan bahwa Capital Asset Pricing Model merupakan metode yang baik atau layak digunakan dalam analisis penerapan Capital Asset Pricing Model (CAPM) sebagai dasar dalam menentukan risk premium dan pengambilan keputusan investasi (Studi Pada Saham-Saham Perbankan Yang Listing Di BEI Periode ). 5.2 Saran
9 1. Bagi Penelitian Selanjutnya Peneliti selanjutnya yang meneliti mengenai penerapan metode CAPM diharapkan dapat memilih sampel yang berbeda dan menambah jumlah periode penilitian sehingga dapat memperkaya ilmu mengenai penerapan metode CAPM. 2. Bagi investor Dalam membentuk sebuah portofolio sebaiknya investor tidak hanya mengacu pada data tingkat pengembalian historis, namun juga tetap mengikuti informasi tentang kinerja perusahaan dan isu-isu yang berkembang seputar kondisi perusahaan ke depan DAFTAR PUSTAKA Husnan, Suad Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP- AMP YKPN. Jogiyanto Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Tiga. Yogyakarta: BPFEYogyakarta. Rianse dan Abdi Metode Penelitian Sosial dan Ekonomi. Bandung: Alfabeta Sunariyah Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Kelima. Yogyakarta: UPP STIM YKPN Yogyakarta. Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D). Bandung: alfabeta. Zubir, Zalmi Manajemen Portofolio. Jakarta: Salemba Empat
10
ANALISIS CAPITAL ASSET PRICING MODEL
ANALISIS CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM (Studi pada Perusahaan-perusahaan Sektor Perbankan di BEI tahun 2009-2011) Aisyi Anggun Hidayati Suhadak Nengah Sudjana Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada hakikatnya memiliki tujuan untuk memperoleh suatu keuntungan tertentu. Tujuan mencari keuntungan merupakan hal yang membedakan kegiatan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL
PENERAPAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) SEBAGAI SALAH SATU UPAYA UNTUK MENENTUKAN KELOMPOK SAHAM EFISIEN (Studi pada Saham Perusahaan Sektor Industri Pengolahan yang Terdaftar di BEI Tahun
Lebih terperinciANALISIS FUNDAMENTAL SAHAM SEKTOR PERBANKAN PERIODE TAHUN BERDASARKAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM)
ANALISIS FUNDAMENTAL SAHAM SEKTOR PERBANKAN PERIODE TAHUN 2001 2008 BERDASARKAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) Welin Kusuma*, Dessy Mulyani** *Program Studi Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan pengeluaran modal saat ini, untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal sebagai kegiatan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL
PENERAPAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) UNTUK MENENTUKAN KELOMPOK SAHAM-SAHAM EFISIEN (Studi Pada Perusahaan Sektor Asuransi Go-Public Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskripsif adalah kegiatan pengumpulan data sekunder dan analisis data dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era modern saat ini, investasi dalam bentuk kepemilikan aset finansial mulai diminati oleh masyarakat di Indonesia. Salah satu aset finansial yang paling
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pemberi dana (lender) yang
18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kondisi meningkatnya perkembangan perekonomian Indonesia saat ini membuat investasi sangat dibutuhkan, dalam hal ini pasar modal merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data Pengumpulan data merupakan salah satu langkah penting didalam penelitian, karena biasanya data yang dikumpulkan akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (BEI) sampai tahun 2011, sektor perbankan ini mengalami fluktuasi pada harga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terdapat 29 perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) sampai tahun 2011, sektor perbankan ini mengalami fluktuasi pada harga sahamnya,
Lebih terperinciANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA
ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Andika Setiawan B100120254 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di era globalisasi ini, perkembangan perusahaan go public semakin pesat. Saham-saham diperdagangkan untuk menarik para investor menanamkan modal pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan berisikan latar belakang permasalahan, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah serta sistematika penulisan dalam pembuatan laporan tugas akhir. 1.1 Latar
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN RETURN DAN RISIKO SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)
ANALISIS HUBUNGAN RETURN DAN RISIKO SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) Anton (anton_lee90@yahoo.com) Ervita Safitri (ervitasafitri@gmail.com)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu mengambil keputusan-keputusan penting bagi kelangsungan perusahaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengembangkan perekonomian dan pembangunan nasional. Sehingga dalam hal ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang dilakukan dengan cara
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap abnormal return saham-saham perusahaan perbankan (yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. long-trem financial assets (Sartono, 2008). Salah satu kegiatan pasar modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah tempat terjadinya transaksi aset keuangan jangka panjang atau long-trem financial assets (Sartono, 2008). Salah satu kegiatan pasar modal seperti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilakukan dalam bentuk investasi riil (real investment) dan dalam bentuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi di Indonesia merupakan salah satu cara yang banyak diminati masyarakat dalam memperoleh keuntungan dana guna memenuhi kebutuhan di masa yang akan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan tidak datang langsung ke perusahaan, melainkan mengunjungi dan mengunduh data melalui website Bursa Efek Indonesia,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Tingkat Pengembalian Pasar Dalam penelitian ini, akan dibahas mengenai besarnya risiko tingkat pengembalian pada industri otomotif dan komponennya yang go public di Bursa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi 1.1.1 Gambaran Umum LQ45 Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham dengan likuiditas (liquidity) tinggi yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan.
Lebih terperinciArinda Sasmita Rahma Raden Rustam Hidayat Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
PENERAPAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) UNTUK PENETAPAN KELOMPOK SAHAM EFISIEN (Studi Pada Saham Saham Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ-45 Periode 2012 2015) Arinda Sasmita Rahma Raden
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas investasi yang dilakukannya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dibutuhkan, menetapkan sumber-sumber informasi, teknik yang
BAB III METODE PENELITIAN III.1. Desain Penelitian Erlina (2008) menyatakan bahwa desain penelitian merupakan rencana induk yang berisi metode dan prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepemilikan perusahaan kepada masyarakat/publik (go public).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan tambahan modal untuk dapat mendorong kinerja operasional perusahaan. Salah satu cara bagi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian merupakan serangkaian pengamatan yang dilakukan selama jangka waktu tertentu terhadap suatu fenomena yang memerluka jawaban dan penjelasan. Daniel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh keuntungan tertentu. Investasi memiliki 2 bentuk yaitu investasi pada real asset produktif seperti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan dana yang cukup besar, dimana pemenuhannya tidak hanya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri manufaktur memicu perkembangan sektor industri jasa dan perdagangan. Perusahaan dituntut untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Perkembangan pasar modal di Indonesia saat ini semakin meningkat. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya investor yang menjadikan pasar modal sebagai alternatif berinvestasi. Meskipun demikian,
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN
EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN Fitaning Intan Pradani R. Rustam Hidayat Topowijono Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan keberadaan isu globalisasi tidak dapat di elakkan lagi. Hal itu dapat kita lihat dampaknya pada perkembangan perekonomian dunia yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal Indonesia sebagai lembaga keuangan selain perbankan keberadaannya dapat dijadikan tempat untuk mencari sumber dana baru dengan tugasnya sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi secara keseluruhan dapat dilihat dari perkembangan pasar modal dan industri sekuritas pada suatu negara. Pasar modal memiliki peranan penting
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi di Indonesia saat ini, perkembangan situasi dan kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini mengalami keadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu negara serta menunjang ekonomi suatu negara ( Parmono, 2001 ).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal atau bursa efek merupakan suatu obyek penelitian yang menarik untuk diteliti. Hal ini dikarenakan bahwa pasar modal memiliki daya tarik. Pertama,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. website Bursa Efek Indonesia dan
39 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data harga saham penutupan sektor keuangan khususnya perbankan selama periode penelitian yakni tahun 2011-2015.Data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan penelitian.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan penelitian. 1.1 Latar Belakang Saham merupakan surat berharga yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbankan yang merupakan bisnis jasa saat ini berada dalam persaingan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank adalah perusahaan yang bergerak dibidang keuangan, karenanya perusahaan perbankan selalu berkaitan dengan keuangan. Jadi dapat dikatakan bahwa usaha perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang sangat jelas tercermin dalam Pasal 4 (empat) Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, sektor perbankan sangat berperan penting dalam memobilisasikan dana masyarakat untuk berbagai tujuan. Dahulu sektor perbankan tersebut tidak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Adapun penelitian mengenai CAPM salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Dewi Irawati (2010) melakukan penelitian yang berjudul Analisis Metode CAPM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu investasi (investment), sering juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian keuangan dan juga teori keuangan biasanya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu investasi (investment), sering juga disebut teori pasar modal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan pasar yang dibutuhkan oleh para investor yang inginmenginvestasikan dananya, baik dalam bentuk investasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah kesejahteraan secara finansial. Di dalam investasi terdapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Tujuan investasi adalah untuk meningkatkan
Lebih terperinciIlona Cherie Darminto Devi Farah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
PENERAPAN METODE CAPM (CAPITAL ASSET PRICING MODEL) UNTUK MENENTUKAN PILIHAN INVESTASI PADA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Sektor Consumer Good Industry di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012) Ilona Cherie
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan penawaran dan permintaan dana jangka panjang dalam bentuk efek dan saham. Fungsi dari bursa efek di
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Reksa dana yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksa dana yang
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Reksa dana yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksa dana yang terdaftar dalam situs BAPEPAM dan IDX, perusahaan reksa dana ini menawarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Definisi Manajemen Keuangan Husnan (1996) menyatakan bahwa manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis, dan pengendalian kegiatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi sebagai alat ukur dalam menganalisa seberapa besar perkembangan perekonomian di suatu negara. Selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sarana efektif sebagai penggalang dana jangka panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sektor-sektor produktif. Aktivitas pasar modal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim, 2005:4). Untuk melakukan
Lebih terperinciANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) UNTUK PENETAPAN KELOMPOK SAHAM-SAHAM EFISIEN
ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) UNTUK PENETAPAN KELOMPOK SAHAM-SAHAM EFISIEN (Studi pada Seluruh Saham Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012)
Lebih terperinciLampiran 1 Daftar Populasi Sampel Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun
Lampiran 1 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 2012 No Kode Saham Nama Emiten Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk X - 2 BABP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dasar dari pengembangan perumusan Capital Assets Pricing Model (CAPM)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dasar dari pengembangan perumusan Capital Assets Pricing Model (CAPM) mula-mula adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Markowitz (1952). Secara sederhana,
Lebih terperinciANALISIS METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL
ANALISIS METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL DALAM UPAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP INVESTASI SAHAM (Studi pada Saham-Saham Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode
Lebih terperinciWildan Deny Saputra Suhadak Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
PENGGUNAAN METODE CAPITAL ASSET PICING MODEL (CAPM) DALAM MENENTUKAN SAHAM EFISIEN (Studi pada Saham-Saham Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Kompas100 Periode 2010-2013) Wildan Deny Saputra Suhadak Devi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya yaitu menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan melakukan jasa jasa lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini diperlukan peranan pasar modal sebagai suatu wadah untuk memobilisasi. dana masyarakat selain lembaga keuangan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu negara. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut, salah satu hal yang harus dilakukan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL CAPITAL ASSET PRICING MODEL
ANALISIS KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) DAN MODEL BLACK LITTERMAN (Studi Kasus: Saham-Saham yang Tergabung dalam Indeks BISNIS-27 Periode 2010-2014) SKRIPSI Disusun Oleh
Lebih terperinciABSTRACT. Returns of Stock Investment Decisions, CAPM Method. ABSTRAK
Analisis Pengembalian Keputusan Investasi Saham Dengan Pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM) pada Perusahaan Perbankan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Oleh 1 Dosen Tetap Yayasan Prodi Akuntansi
Lebih terperinciPORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL
Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD Portofolio Efisien PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Portofolio efisien diartikan sebagai
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penafsiran semua data yang berkaitan dengan apa yang menjadi objek di dalam
60 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah proses yang mendasari pemilihan, pengolahan, dan penafsiran semua data yang berkaitan dengan apa yang menjadi objek di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. Para investor dapat melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan wahana alternatif yang dimanfaatkan untuk mengalokasikan dana. Keberadaannya bukan hanya sebagai sumber pembiayaan saja tetapi juga sebagai sarana
Lebih terperinciAnalisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan. Perusahaan Sektor Perbankan
Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan Portofolio Optimal Terhadap Perusahaan Sektor Perbankan Nama : Bayu Mayura Pridatama NPM : 10208239 Fak/Jur : Ekonomi - Manajemen / S1 Pembimbing :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar keuangan indeks harga saham gabungan di perbankan di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan penting yang dimiliki oleh pasar uang dalam resiko investasi terhadap pasar keuangan indeks harga saham gabungan di perbankan di Indonesia memberikan manfaat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi pada hakikatnya merupakan penanaman modal yang dilakukan saat ini dengan harapan keuntungan dimasa yang akan datang. Kegiatan investasi menjadi semakin berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi dan jenis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak pula kebutuhan dan keinginan masyarakat sehingga menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin pesatnya perkembangan perekonomian dewasa ini semakin banyak pula kebutuhan dan keinginan masyarakat sehingga menyebabkan kebutuhan masyarakat akan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang memiliki kelebihan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian suatu negara, sebagai sarana untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara optimal dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berinvestasi. Layaknya pasar, bursa efek dapat dikaitkan sebagai tempat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bursa efek dirancang untuk dapat digunakan sebagai tempat untuk berinvestasi. Layaknya pasar, bursa efek dapat dikaitkan sebagai tempat pertemuan antara penjual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa adanya pembangunan ekonomi yang baik dari suatu bangsa. Dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi yang saat ini semakin meningkat menunjukkan bahwa adanya pembangunan ekonomi yang baik dari suatu bangsa. Dalam pembangunan ekonomi peran perbankan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan pertumbuhan yang terjadi diantara negara maju dan negara berkembang khususnya pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki fungsi sebagai Financial Intermediary yaitu. mendapatkan keuntungan dapat dihitung dengan menggunakan rasio keuangan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank memiliki fungsi sebagai Financial Intermediary yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkan dana ke masyarakat yang kekurangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka semakin
Lebih terperinciRetno Dwi Sulistiani Topowijono Maria Gorreti Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM BERDASARKAN METODE MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi pada Saham Perusahaan yang Tercatat dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016) Retno Dwi Sulistiani
Lebih terperinciSESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN
ANALISIS PERBANDINGAN RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat
Lebih terperinciABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAKSI Dalam berinvestasi, investor memiliki berbagai pilihan, baik investasi di sektor riil, pasar uang ataupun pasar modal. Salah satu bentuk investasi di pasar modal adalah dengan membeli saham,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam pasar modal saat ini kian menarik banyak investor untuk melakukan investasi. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010
58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel penelitian Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karekteristik tertentu. Populasi pada penelitian ini meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor ekonomi pada sebuah negara. Hal tersebut di dukung oleh peranan pasar modal yang sangat strategis
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sejarah Bursa Efek Indonesia Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan
Lebih terperinciIII.METODE PENELITIAN
III.METODE PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yaitu salah satu desain statistik yang popular di bidang keuangan yang menggambarkan sebuah teknik riset yang memungkinkan
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN KANDIDAT PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DEBGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEK TUNGGAL DI BEI PERIODE
ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN KANDIDAT PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DEBGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEK TUNGGAL DI BEI PERIODE 2002-2006 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciTabel. IV.1 RKAP Asuransi Jasindo
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV.1 RKAP PT ASURANSI JASINDO 2003 2007 Di bawah ini adalah Tabel IV.1 yang berisikan nilai nilai RKAP dari PT. Asuransi Jasindo selama tahun 2003 hingga tahun 2007.
Lebih terperinciANALISIS HASIL DAN RISIKO PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS HASIL DAN RISIKO PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA Nurul Hidayah 1 Peni Sawitri 1, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma 1, {nurul_hidayah, peni}@staff.gunadarma.ac.id
Lebih terperinciLAMPIRAN. Daftar Perusahaan yang Termasuk dalam Sampel
93 LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Daftar Perusahaan yang Termasuk dalam Sampel No Kode Perusahaan 1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk 2 BACA Bank Capital Indonesia Tbk 3 BBCA Bank Central Asia Tbk 4 BBKP Bank
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pojok BEI Universitas Islam Negeri Maulana
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pojok BEI Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, karena disana terdapat data yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap kondisi keuangan dan perekonomian suatu negara. Di dalam pasar modal, kita dapat melakukan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini optimis pertumbuhan ekonomi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia saat ini optimis pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional yang semakin meningkat kita dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tugas utamanya sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihakpihak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara keseluruhan bank merupakan suatu lembaga keuangan yang tugas utamanya sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihakpihak yang memiliki
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya
II. LANDASAN TEORI 2.1. Investasi Investasi adalah menempatkan dana dengan harapan memperoleh tambahan uang atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini mengenai analisis komparasi
III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini mengenai analisis komparasi kelayakan investasi reksadana saham syariah dengan reksadana saham konvensional dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pun semakin bervariasi salah satunya adalah berinvestasi di pasar modal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin majunya peradaban masyarakat, pilihan investasi pun semakin bervariasi salah satunya adalah berinvestasi di pasar modal. Perkembangan pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
Lebih terperinciGayatry, Ayu Dwi Determinan Struktur Modal Pada Perusahaan Non Keuangan Kompas 100 Periode Skripsi. FE Universitas Indonesia.
Gayatry, Ayu Dwi. 2009. Determinan Struktur Modal Pada Perusahaan Non Keuangan Kompas 100 Periode 2003-2008. Skripsi. FE Universitas Indonesia. Jakarta. dipublikasikan). (Tidak Riyanto, Bambang. 2001.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. saham, dengan harapan expected return yang diperoleh akan tinggi. Namun pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian yang tidak selalu stabil, membuat para pengusaha untuk mengantisipasi dalam mengolah dana perusahaannya. Tidak jarang para pengusaha memilih
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam 7 hari sebelum dan sesudah tanggal 16 Agustus 2007 maka didapatkan perusahaan perbankan yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai
Lebih terperinci