RANCANG BANGUN PISAU BEDAH LISTRIK FREKUENSI 450 KHZ (ESU)
|
|
- Sukarno Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RANCANG BANGUN PISAU BEDAH LISTRIK FREKUENSI 450 KHZ (ESU) Joko Sunardi *, M.FajrLS **,Toto Trikasjono** STTN-BATAN Yogyakarta DENGAN A BSTRAK RANCANG BANGUN PISAU BEDAH LISTRIK DENGAN FREKUENSI 450 khz (ESU). Telah dilakukan rancang bangun pisau bedah listrik dengan frekuensi 450 khz digunakan dalam operasi bedah tubuh menggunakan loncatan arus listrik. Alat ini terdiri dari rangkaian pembangkit frekuensi tinggi, pengatur intensitas, transformator pengganda tegangan dan electrode keluaran. Hasi/ pembuatan menunjukkan bahwafrekuensi 450 Khz dapat dgunakan untuk memotongjaringan tubuh dengan kedalaman minimall mm dan maksimal 2 mm. Kata kunci : rancang bangun, pisau bedah listrik, frekwensi ABSTRA CK DESIGN OF ELECTRICAL SURGERY UNIT USING (ESU) FREQUENCY 450 khz (ESU). Design of ESU using frequency of 450 khz has been carried. The eleat is a kind of knife equitment that is used in surgical operation humen body tissues by using charged electric current. Tehe ESU consist of comprieses a series of high frequency generator, intensity regulator, meltvoltage transformer and output electrode. The result shows that frequency of 450 khz can be with dept of 1 mm and maximum dept of 2 mm. Keywords: design, electrical surgely unit using,frequency. 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi kedokteran maka dikembangkan suatu alat bedah dengan memanfaatkan teknologi diantaranya Pisau bedah listrik sudah banyak dibuat salah satunya ESU dengan merk radiotom 804 yang dalam penggunaannya lebih banyak keuntungannya dibandingkan dengan alat bedah konvensional. Pisau bedah listrik adalah suatu alat bantu yang digunakan untuk pembedahan ringan dalam operasi, karena kemampuannya untuk membedah dan sekaligus membakar jaringan, sehingga akan mengurangi pendarahan saat pembedahan. Pisau bedah listrik menggunakan prinsip loncatan muatan listrik dalam pembedahan jaringan, atau kontak elektroda dengan jaringan tidak diperlukan. Dengan efek loncatan elektron yang membakar jaringan maka hasil pembedahan akan lebih steril. Dalam pembuatan Penulis berusaha untuk mempelajari dan merakit Pisau bedah listrik. Fungsi dari Pisau bedah listrik yang penulis rakit yaitu untuk pembedahan ringan. 1.2 Tujuan Tujuan dalam penelitian Illl adalah membuat alat pisau bedah listrik untuk pembedahan nngan. 2. DASAR TEORI 2.1 Pisau Bedah Listrik (ESU) Pisau bedah listrik adalah suatu alat bantu yang digunakan oleh para ahli bedah dalam melakukan operasi baik secara cutting (pemotongan) maupun coagulating (penghentian aliran darah) pada tubuh pasien dengan menggunakan arus pada listrik frekuensi 300 khz khz yang dilewatkan ke tubuh pasien dengan menggunakan elektroda. (Departemen Kesehatan, 2002). Apabila dibandingkan dengan menggunakan pisau bedah konvensional, maka pembedahan dengan memanfaatkan frekuensi tinggi Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BA TAN 600 Joko &mardi dkk
2 mempunyal keuntungan dan kerugian sebagai berikut: 1. Mengurangi pendarahan. 2. Mengurangi kontaminasi bakteri. 3. Rasa sakit relatif rendah. 4. Menutup segera jaringan-jaringan otot yang terpotong. Kerugiannya: 1. Penyembuhan luka lebih lama karena terbakar. 2. Sel-sel disekitar pembedahan ikut mati. 3. Dapat menimbulkan bahaya kebakaran dan ledakan yang disebabkan oleh adanya loncatan bunga api pada waktu pembedahan. Hal ini dikarenakan dalam ruang bedah dipakai gas-gas yang mudah terbakar. Apabila arus listrik dialirkan ke dalam jaringan biologis, akan terjadi efek-efek sebagai berikut: 1. Efek Panas (Thermal) Arus listrik yang dialirkan ke dalam jaringan tubuh, menimbulkan efek panas, dan efek panas tersebut tergantung pada tahanan spesifik dari jaringan dan juga tingkat kepadatan arus serta lamanya aplikasi. 2. Efek Faradik Sel-sel jaringan yang sensitif, seperti sel-sel syaraf dan otot dirangsang dengan arus listrik, yang menyebabkan sel-sel tersebut bergerak secara berulang-ulang, sehingga terjadi kontraksi jaringan. Efek ini disebut efek faradik. Untuk menghindari efek tersebut frekuensi arus listrik sekurang-kurangnya adalah 300 khz. 3. Efek Elektrolitik Arus listrik akan mengakibatkan pertukaran ion-ion yang terjadi di jaringan biologis dengan arus searah ion-ion positif akan tertarik ke kutub negatif dan ion negatif akan tertarik ke kutub positif. Apabila konsentrasinya ditingkatkan sampai pada satu titik tertentu akan menyebabkan kerusakan e1ektrolit pada jaringan, namun pada saat penggunaan arus AC berfrekuensi tinggi arah pergerakan ion-ion akan berbalik berulang-ulang sesuai frekuensi arus, sehingga ion-ion akan berosilasi secara tidak nyata. Bentuk pulsa pada frekuensi tinggi Pisau bedah listrik (ESU) : 1. Bentuk Gelombang Continous Adalah bentuk gelombang sinusoidal yang terus-menerus dengan frekuensi dan amplitude tetap. Gambar 1. Bentuk gelombang continous 2. Bentuk Gelombang Teredam Adalah bentuk gelombang sinusoida yang mempunyai amplitudo makin mengecil dan akhirnya teredam, kemudian muncul lagi. Pembangkit gelombang tersebut diproduksi oleh spark gap. Gambar 2. Bentuk gelombang teredam 3. Bentuk Gelombang Sinusoida Teredam dan Terputus Bentuk gelombang semakin kecil (teredam) lalu hilang (tak ada pulsa) dengan jarak Uangka waktu) tertentu, kemudian muncullagi. Gambar 3. Bentuk gelombang teredam sinusoid a teredam dan terputus Jenis Elektroda yang dipakai dalam ESU adalah: 1. Elektroda Aktif. 2. Elektroda NetraI. 3. Bentuk elektroda aktif: 1. Needle electrode. 2. Knife electrode. 3. Wire loop electrode. 4. Ball electrode. Joko Sunardi dkk 601 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN
3 1 t-- ====I~o ====1-" Gambar 4. Bentuk Elektrode Pembangkit Tegangan Tinggi Searah Tegangan tinggi searah dibangkitkan dengan menyearahkan tegangan tinggi bolak-balik. o Pembangkit Tegangan Tinggi AC Secara garis besar pembangkit tegangan tinggi terdiri atas : 1. Pembangkit tegangan tinggi bolak-balik (AC) 2. Pembangkit tegangan tinggi searah (DC) 3. Pembangkit tegangan tinggi impuls Pembangkit Tegangan Tinggi Bolak-Balik Tegangan tinggi bolak-balik diperoleh dari suatu trafo satu fasa dengan perbandingan belitan yang jauh lebih besar daripada trafo daya yang biasa disebut trafo uji. ~TT v Gambar 7. Rangkaian penyearah setengah gelombang Gambar 8. Tegangan keluaran penyearah setengah gelombang Jika dibutuhkan tegangan keluaran yang lebih rata maka diterminal keluaran dipasang kapasitor perata Pembangkit Tegangan Tinggi Impuls Ada tiga bentuk tegangan impuls yang mungkin dialami sistem tenaga listrik yaitu : tegangan impuls petir, tegangan impuls surja hubung, dan tegangan impuls terpotong. t Gambar 5. Rangkaian pembangkit bolak-balik tegangan tinggi Belitan primer trafo dihubungkan ke sumber tegangan rendah bolak-balik, 220V AC/50 Hz. Belitan sekundemya membangkitkan tegangan tinggi dalam orde ratusan kilovolt. v Gambar 9. Jenis tegangan impuls Alat pembangkit tegangan tinggi impuls antara lain adalah generator impuls RLC, generator impuls RC, dan generator marx. Untuk rangkaian generator impuls RC dapat dilihat pada gambar 10. Rd Re Cb Gambar 6. Tegangan keluaran belitan sekunder Rangkaian pembangkit tegangan tinggi bolak-balik pada Gambar 5 membangkitkan tegangan tinggi bolak-balik pada frekuensi jala-jala (50/60 Hz). ~TT Gambar 10. Rangkaian generator impuls RC Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BA TAN 602 Joko Slinardi dkk
4 3. METODE PENELITIAN Studi Literatur Studi literature merupakan langkah awal dari penelitian In\. Hal 1m dilakukan untuk memperoleh data-data yang diperlukan baik melalui pustaka yang ada, tanya jawab dengan seorang pakar, pengamatan-pengamatan dan praktikum secara langsung untuk memperoleh data-data yang diperlukan untuk dianalisa. Sesuai dengan hipotesis, dari data-data yang telah dikumpulkan kemudian dilakukan pengelompokan sesuai kategori untuk kemudian dibuat alatnya. Pada rangkaian tegangan tinggi ini keluaran dari HF akan dinaikkan tegangannya oleh trafo fly back, yaitu trafo tegangan penaik tegangan (step -up) yang berinti ferit yang mempunyai frekuensi kerja 30 khz - 30 MHz untuk menghasilkan loncatan muatan listrik apabila telah disalurkan oleh elektroda aktif ke elektroda netral. 4. Keluaran Rangkaian keluaran terdiri dari elektroda aktif dan elektroda netral. Energi dari keluaran dialirkan ke obyek (pasien) melalui elektroda aktif dan elektroda netral. PEMBUATAN ALAT Untuk pembuatan Modul Tugas Akhir ini, Penulis melakukan beberapa langkah perencanaan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Adapun langkah-iangkah terse but adalah: 1. Merancang pembuatan HF generator,dengan mengacu pada rangkaian standar. 2. Membuat gambar rangkaian modul sesuai dengan blok diagram yang telah direncanakan. 3. Mencoba gambar rangkaian di wish board. 4. Melakukan perakitan komponen di PCB. 5. Melakukan pengujian modul dan perbaikan apabila ada kerusakan. 6. Menentukan titik-titik pengukuran dan melakukan pendataan. PERENCANAAN SKEMA RANGKAIAN TP3 "" [f. Perencanaan Blok Diagram Gambar 12. Rangkaian Electro COllter Perencanaan blok diagram yang penulis rencanakan adalah sebagai berikut: Pembangkit Frekuensi Tinggi Pengaturan Intensitas Trafo pengganda Keluaran ke elektroda Gambar 11. Blok diagrampisau bet/all /istrik Keterangan I. Pembangkit Frekuensi Tinggi (HF) Keluaran dari power supply masuk ke blok pembangkit HF, terjadi pembangkitan frekuensi tinggi dengan menggunakan IC UC Pengaturan Intensitas Sebelum ke rangkaian tegangan tinggi, intensitas arus dari HF generator akan diatur dengan menggunakan resistor. 3. Transformator Pengganda Cara kerja rangkaian: Tegangan jala-jala PLN akan disearahkan oleh rangkaian power supply untuk mensuplay IC UC3842 dengan tegangan VCC 18 Volt. Setelah IC UC 3842 mendapatkan sup lay tegangan, maka IC ini akan bekerja dengan menghasilkan frekuensi kerja minimal 450 khz. Untuk menentukan frekuensinya dengan menentukan nilai RT dan CT. Disini IC UC 3842 juga akan mengontrol arus dan modulasi lebar pulsa dengan puncak arus ditentukan oleh nilai dari RS. RF dan CF adalah rangkaian filter RC yang digunakan agar arus frekuensi lebih halus. Keluaran dari IC UC 3842 akan dikemudikan oleh -N Channel MOSFET, agar keluaran arus dari UC 3842 dapat menjadi high atau low sesuai dengan frekuensi kerja yang dihasilkan. Setelah arus dari UC 3842 disaklarkan oleh MOSFET maka arus akan menuju ke trafo tegangan tinggi untuk dinaikkan tegangannya. Dirangkaian primer ini arah pergerakan arus akan bolak-balik sesuai dengan frekuensinya. Arah pergerakan arus yang bolak-balik ini disebabkan oleh adanya RC. Agar dapat meloloskan frekuensi maka dipasang Joko Sunardi dkk 603 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BA TAN
5 rangkaian RC yang berfungsi sebagai filter. Dan lilitan primer trafo arus akan diinduksi ke lilitan sekunder yang mempunyai perbandingan jumlah lilitan yang lebih banyak sehingga tegangan di sekunder menjadi tinggi. Untuk menyalurkan daya, maka digunakan elektroda yang dapat mengeluarkan percikan api. 4. PENGUJIAN ALA T Setelah selesai dilakukan perakitan tercetak layout PCB, pesawat diuji terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang dikehendaki. Langkah-Iangkah pengujian : Dari hasil analisa data antara perhitungan teori dan praktek ada selisih perbedaan hal ini disebabkan : 1. Kesalahan manusia (human error), diantaranya adalah kesalahan pembacaan alat ukur, penyetelan yang tidak tepat dan pemakaian instrumen yang tidak sesuai. 2. Kesalahan yang disebabkan oleh kekurangan-kekurangan instrumen, seperti kerusakan atau adanya bagian-bagian yang aus dan pengaruh lingkungan terhadap peralatan atau pemakai. 3. Kesalahan yang disebabkan oleh perubahan spesifikasi dari komponen-komponen yang dipakai../ sabun Gambar 13 Cara Pemakaian Pisau Bedah Listrik 1. Siapkan sabun sebagai media pengujian. 2. Pasang elektroda aktif dan elektroda netral. 3. Pasang sabun diatas elektroda netral. 4. Tekan tombol power sehingga indikator power menyala. 5. Tekan foot switch dan gerakkan elektroda aktif di atas media (sabun) sampai ada percikan api. 6. Apabila dosisnya kurang, maka atur pengaturan dosis dengan memutar saklar pengaturan dosis. 5. KESIMPULAN 1. Telah di buat Pisau bedah listrik,dengan frekuensi 450 KHz, daya 47,97 watt. 2. Telah di uji coba dengan menggunakan media sabun sebagai tes kalibrasi dengan hasil kedalaman minimal 1mm dan maksimal 2 mm dengan pembanding radiotom DAFT AR PUST AKA YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER Kesalahan tidak terlalu mempengaruhi kinerja alat. Anonim,1997,Operating Instruction And Operating Manual Radiotom 804,Jerman Malvino Prinsip-Prinsip Elektronika Edisi ke Tiga. Penerbit Erlangga. Cooper, David, William Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran. Penerbit Erlangga. Carr,J., 1991,Introduction To Biomedical Equipment Technology,2nd Edition,John Wiley And Sons,New York Cooglin R.F,1994, Penguat Operasional Dan Rangkaian Tterpadu Linier (Penerjemah Ir. Herman Wi dodo ),edisi I1,Penerbit Airlangga,Jakarta Departemen Kesehatan Pedoman Pemeliharaan Electro Couter. Fizgerald,A,E dan Gebriel A,1985,Dasar-Dasar Elektro Teknik (Penerjemah Pantur Silaban),Edisi Kelima Jilid 2,Penerbit Erlanggga,Jakarta Golman,L, 1981,The Biomedical Laser,Spinger Verlag,New York Ibrahim,K.F,1991, Teknik Digital (PeneIjemah Ir. P.Insap Santosa,M. Sc),Cetakan Kedua,Penerbit Andi,Y ogyakarta Hayt, H. William Rangkaian Listrik. Penerbit ITB Bandung. Sutrisno Elektronika Teori dan Penerapannya. Penerbit ITB Bandung. W arsito,s, 1996, Kamus Elektronika Indonesia,Edisi Yang Disempumakan,Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta W arsito,s,.1995, Vademekum Elektronika,Edisi Kelima,Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN 604 Joko Sunardi dkk
RANCANG BANGUN PISAU BEDAH LISTRIK DENGAN FREKUENSI 450 KHZ (ESU)
RANCANG BANGUN PISAU BEDAH LISTRIK DENGAN FREKUENSI 450 KHZ (ESU) Joko Sunardi *, M.Fajri.S **,Toto Trikasjono** STTN-BATAN Yogyakarta ABSTRAK RANCANG BANGUN PISAU BEDAH LISTRIK DENGAN FREKUENSI 450 khz
Lebih terperinciRANCANG BANGUN BENT MONOCHROMATOR UNTUK PENINGKATAN INTENSITAS NEUTRON PADA SAMPEL HRPD
RANCANG BANGUN BENT MONOCHROMATOR UNTUK PENINGKATAN INTENSITAS NEUTRON PADA SAMPEL HRPD Herry Mugirahardjo, Trihardi Priyanto, M. Rifai Muslih, A. Ramadhani mugirahardjo@gmail.com Pustek Bahan Industri
Lebih terperinciRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM RANGKAIAN PENYEARAH (RECTIFIER) Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang berfungsi untuk merubah arus bolak-balik (alternating
Lebih terperinciRangkaian Pembangkit Gelombang dengan menggunakan IC XR-2206
Eddy Nurraharjo Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank email : eddynurraharjo@gmail.com Abstrak Sebuah sinyal dapat dihasilkan dari suatu pembangkit sinyal yang berupa sebuah rangkaian
Lebih terperinciREKAYASA CATU DAYA MULTIGUNA SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM. M. Rahmad
REKAYASA CATU DAYA MULTIGUNA SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM M. Rahmad Laoratorium Pendidikan Fisika PMIPA FKIP UR e-mail: rahmadm10@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini adalah untuk merekayasa
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. pembuatan tugas akhir. Maka untuk memenuhi syarat tersebut, penulis mencoba
BAB III PERANCANGAN 3.1 Tujuan Perancangan Sebagai tahap akhir dalam perkuliahan yang mana setiap mahasiswa wajib memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti sidang yudisium yaitu dengan pembuatan tugas
Lebih terperinciRancang Bangun Alat Pengubah Tegangan DC Menjadi Tegangan Ac 220 V Frekuensi 50 Hz Dari Baterai 12 Volt
Rancang Bangun Alat Pengubah Tegangan DC Menjadi Tegangan Ac 220 V Frekuensi 50 Hz Dari Baterai 12 Volt Widyastuti Jurusan Teknik Elektro Universitas Gunadarma Jl. Margonda 100 Depok E-mail : widyast@sta.gunadarma.ac.id
Lebih terperinciSAKLAR YANG DIAKTIFKAN DENGAN GELOMBANG SUARA SEBAGAI PELENGKAP SARANA TATA SUARA
ISSN: 1693-6930 39 SAKLAR YANG DIAKTIFKAN DENGAN GELOMBANG SUARA SEBAGAI PELENGKAP SARANA TATA SUARA Adi Wisaksono Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto, SH Tembalang Semarang
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat dapat
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull
BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL 3.1 Pendahuluan Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull konverter sebagai catu daya kontroler. Power supply switching akan mensupply
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS 4.1. Topik 1. Rangkaian Pemicu SCR dengan Menggunakan Rangkaian RC (Penyearah Setengah Gelombang dan Penyearah Gelombang Penuh). A. Penyearah Setengah Gelombang Gambar
Lebih terperinciLaporan Praktikum Pengukuran Tegangan AC dan DC Via Arduino (Wattmeter)
Laporan Praktikum Pengukuran Tegangan AC dan DC Via Arduino (Wattmeter) Ahmad Fauzi#1, Ahmad Khafid S *2, Prisma Megantoro #3 #Metrologi dan Instrumentasi, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Jln.
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG Oleh: Nama : RIA INTANDARI NIM : 140210102088 PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciLaporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator
Laporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator Ahmad Fauzi #1, Ahmad Khafid S *2, Prisma Megantoro #3 #Metrologi dan Instrumentasi, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan
III-1 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan menghasilkan suatu sistem yang dapat mengontrol cahaya pada lampu pijar untuk pencahayaanya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
2 BAB III METODE PENELITIAN Pada skripsi ini metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai adalah membuat suatu alat yang dapat mengkonversi tegangan DC ke AC.
Lebih terperinciLAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI DISPLAY DAN TELEVISI OLEH : MUHAMMAD HUSIN 2005 / PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
LAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI DISPLAY DAN TELEVISI OLEH : MUHAMMAD HUSIN 2005 / 66350 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK TEKNIK ELEKTRONIKA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2008 A. TUJUAN Setelah melakukan
Lebih terperinciCATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT
CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT Hendrickson 13410221 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Diah Nur Ainingsih, ST., MT. Latar Belakang Untuk
Lebih terperinciAdaptor/catu daya/ Power Supply
Adaptor/catu daya/ merupakan sumber tegangan DC. Sumber tegangan DC ini dibutuhkan oleh berbagai macam rangkaian elektronika untuk dapat dioperasikan. Rangkaian inti dari catu daya / Power Supply ini adalah
Lebih terperinciANALISA KEANDALAN, SAFETY, DAN KETIDAKPASTIAN SOEWANDHIE SURABAYA
ANALISA KEANDALAN, SAFETY, DAN KETIDAKPASTIAN ELECTROSURGICAL UNIT DI RS dr. MOHAMMAD SOEWANDHIE SURABAYA Bangkit Anggun Wicaksana ( 2408 100 511 ) Pembimbing : 1. Imam Abadi., ST.MT 2. Dyah Sawitri.,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem perangkat keras dari UPS (Uninterruptible Power Supply) yang dibuat dengan menggunakan inverter PWM level... Gambaran Sistem input
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi seperti saat ini, peralatan listrik yang berbasis elektronika daya berkembang pesat, karena mempunyai efisiensi yang tinggi dan perancangannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam istilah elektro, transformator adalah suatu alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi listrik dengan frekuensi yang sama. Perubahan energi
Lebih terperinciAir menyelimuti lebih dari ¾ luas permukaan bumi kita,dengan luas dan volumenya yang besar air menyimpan energi yang sangat besar dan merupakan sumber
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DENGAN MENGGUNAKAN DINAMO SEPEDA YOGI SAHFRIL PRAMUDYA PEMBIMBING 1. Dr. NUR SULTAN SALAHUDDIN 2. BAMBANG DWINANTO, ST.,MT Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO
ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO APLIKASI KARAKTERISTIK PENYEARAH SATU FASE TERKENDALI PULSE WIDTH MODULATION (PWM) PADA BEBAN RESISTIF Yuli Asmi Rahman * Abstract Rectifier is device to convert alternating
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem kontrol (control system) Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan dari suatu sistem. [1] Sistem kontrol terbagi
Lebih terperinciRancangan Awal Prototipe Miniatur Pembangkit Tegangan Tinggi Searah Tiga Tingkat dengan Modifikasi Rangkaian Pengali Cockroft-Walton
Rancangan Awal Prototipe Miniatur Pembangkit Tegangan Tinggi Searah Tiga Tingkat dengan Modifikasi Rangkaian Pengali Cockroft-Walton Waluyo 1, Syahrial 2, Sigit Nugraha 3, Yudhi Permana JR 4 Program Studi
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. Teori Catu Daya Tak Terputus
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah teori catu
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul
Lebih terperinciDIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus.
DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus. II. DASAR TEORI 2.1 Pengertian Dioda Dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik mungkin
Lebih terperinciSimulasi Karakteristik Inverter IC 555
Simulasi Karakteristik Inverter IC 555 Affan Bachri *) *) Dosen Program Studi Teknik Elektro Universitas Islam Lamongan Makalah ini menyajikan sebuah rangkaian inverter yang dibangun dari multivibrator
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK TIM PENYUSUN DIANA RAHMAWATI, S.T., M. T HARYANTO, S.T., M.T KOKO JONI, S.T., M.Eng ACHMAD UBAIDILLAH, S.T., M.T RIZA ALFITA, S.T., MT MIFTACHUL ULUM, S.T., M.T
Lebih terperinciPENGATURAN KECEPATAN KIPAS ANGIN DENGAN TEKNOLOGI INVERTER FAN CONTROLLING BASED ON INVERTER TECHNOLOGY
Techno, ISSN 1410-8607 Volume 13 No. 1, April 2012 Hal. 52 56 PENGATURAN KECEPATAN KIPAS ANGIN DENGAN TEKNOLOGI INVERTER FAN CONTROLLING BASED ON INVERTER TECHNOLOGY M. Taufiq Tamam*, Arif Johar Taufiq
Lebih terperinciPraktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA DEPARTEMEN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2010 MODUL I DIODA SEMIKONDUKTOR DAN APLIKASINYA 1. RANGKAIAN PENYEARAH & FILTER A. TUJUAN PERCOBAAN
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul
Lebih terperinciTAKARIR. periode atau satu masa kerjanya dimana periodenya adalah nol.
TAKARIR AC {Alternating Current) Adalah sistem arus listrik. Sistem AC adalah cara bekerjanya arus bolakbalik. Dimana arus yang berskala dengan harga rata-rata selama satu periode atau satu masa kerjanya
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik dan instalasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY
Lebih terperinciUNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN INVERTER PWM 3 LEVEL. oleh Roy Kristanto NIM :
UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN INVERTER PWM 3 LEVEL oleh Roy Kristanto NIM : 612007004 Skripsi Untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Elektro
Lebih terperinciRANCANG BANGUN TEGANGAN TINGGI DC DAN PEMBALIK PULSA PADA SISTEM PENCACAH NUKLIR DELAPAN DETEKTOR
SEMINAR NASIONAL V YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009 RANCANG BANGUN TEGANGAN TINGGI DC DAN PEMBALIK PULSA PADA SISTEM PENCACAH NUKLIR DELAPAN DETEKTOR NOGROHO TRI SANYOTO, SUDIONO, SAYYID KHUSUMO LELONO Sekolah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat 1. Toolset 2. Solder 3. Amplas 4. Bor Listrik 5. Cutter 6. Multimeter 3.1.2 Bahan 1. Trafo tipe CT 220VAC Step down 2. Dioda bridge 3. Dioda bridge
Lebih terperinciVOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
bidang TEKNIK VOLTAGE PROTECTOR SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Listrik merupakan kebutuhan yang sangat
Lebih terperinciSIMULASI PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN SELA BOLA
SIMULASI PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN SELA BOLA Wahyono Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jalan Prof. Sudarto, SH, Tembalang, kotak pos6199/sms/sematang
Lebih terperinciInduksi Elektromagnetik
Induksi Elektromagnetik GGL induksi Generator Dinamo Trafo Cara kerja Trafo Jenis-jenis Trafo Persamaan pada Trafo Efisiensi Trafo Kegunaan Trafo A. GGL induksi Hubungan Pergerakan garis medan magnetik
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,
41 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, bertempat di Laboratorium Instrumentasi Jurusan Fisika Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
32 BAB III METODE PENELITIAN Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah minyak sawit (palm oil) dapat digunakan sebagai isolasi cair pengganti minyak trafo, dengan melakukan pengujian
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen murni. Eksperimen dilakukan untuk mengetahui pengaruh frekuensi medan eksitasi terhadap
Lebih terperinciINOVASI ALAT PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X DIAGNOSTIK
INOVASI ALAT PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X DIAGNOSTIK SUJATNO, WIRANTO BUDI SANTOSO PRPN-BATAN Kawasan Puspiptek Serpong Abstrak INOVASI ALAT PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI
Lebih terperinciDAMPAK PEMBERIAN IMPULS ARUS TERHADAP KETAHANAN ARRESTER TEGANGAN RENDAH
DAMPAK PEMBERIAN IMPULS ARUS TERHADAP KETAHANAN ARRESTER TEGANGAN RENDAH Diah Suwarti Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta Jln. Babarsari No 1, Sleman, Yogyakarta diah.w73@gmail.com Intisari Arester
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Catu Daya / power supply Power supply adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memberikan tegangan listrik yang dibutuhkan oleh suatu rangkaian elektronika. Dalam
Lebih terperinciPEMBUATAN LINEAR AMPLIFIER MENGGUNAKAN LM318 UNTUK SPEKTROMETRI GAMMA
PEMBUATAN LINEAR AMPLIFIER MENGGUNAKAN LM318 UNTUK SPEKTROMETRI GAMMA JUMARI, SRI PRIHARTINTO, MURSITI Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan-BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 1008, DIY 55010 Telp. 0274.488435,
Lebih terperincikali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting
27 BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram Blok dan Cara Kerja Diagram blok dan cara kerja dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram Prototipe Blood warmer Tegangan PLN diturunkan dan disearahkan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan kerja alat Secara Blok Diagram. Rangkaian Setting. Rangkaian Pengendali. Rangkaian Output. Elektroda. Gambar 3.
27 BAB III PERENCANAAN 3.1 Perencanaan kerja alat Secara Blok Diagram Power Supply Rangkaian Setting Indikator (Led) Rangkaian Pengendali Rangkaian Output Line AC Elektroda Gambar 3.1 Blok Diagram Untuk
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk mempermudah penjelasan dan cara kerja alat ini, maka dibuat blok diagram. Masing-masing blok diagram akan dijelaskan lebih rinci
Lebih terperinciMODUL 3 ANALISA LISSAJOUS
MODUL 3 ANALISA LISSAJOUS Sibghotur Rohman (H1E014058) Asisten: Akbar Prasetyo Gunawan Tanggal Percobaan: 13/11/2015 PAF15210-A Praktikum Elektronika Dasar 1 Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI
RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI Renny Rakhmawati, ST, MT Jurusan Teknik Elektro Industri PENS-ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya Phone 03-5947280
Lebih terperinciPengukuran RESISTIVITAS batuan.
Pengukuran RESISTIVITAS batuan. Resistivitas adalah kemampuan suatu bahan atau medium menghambat arus listrik. Pengukuran resistivitas batuan merupakan metode AKTIF, yaitu pengukuran dengan memberikan
Lebih terperinciPEMBANGKITAN TEGANGAN TINGGI IMPULS
PEMBANGKITAN TEGANGAN TINGGI IMPULS D I S U S U N Oleh : Heri Pratama ( 5141131008 ) Natalia K Silaen ( 5141131011 ) Yulli Hartanti Ritonga ( 5141131016 ) Rafiah perangin-angin ( 5141131014 ) Neni Awalia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada
20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sistem Hot Plate Magnetic Stirrer Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Diagram Blok alat 20 21 Fungsi masing-masing
Lebih terperinciBAB II Transistor Bipolar
BAB II Transistor Bipolar 2.1. Pendahuluan Pada tahun 1951, William Schockley menemukan transistor sambungan pertama, komponen semikonduktor yang dapat menguatkan sinyal elektronik seperti sinyal radio
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TELEKOMUNIKASI ANALOG PERCOBAAN OSILATOR. Disusun Oleh : Kelompok 2 DWI EDDY SANTOSA NIM
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TELEKOMUNIKASI ANALOG PERCOBAAN OSILATOR Disusun Oleh : Kelompok 2 DWI EDDY SANTOSA NIM. 1141160049 JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL 2011/2012 POLITEKNIK NEGERI MALANG jl.soekarno
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Blok Diagram dan Alur Rangkaian Blok diagram dan alur rangkaian ini digunakan untuk membantu menerangkan proses penyuplaian tegangan maupun arus dari sumber input PLN
Lebih terperinciPerancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt
Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Januari 2016 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.4 No.1 Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1
Lebih terperinciINOVASI ALAT PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X DIAGNOSTIK
SEMINAR NASIONAL V YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009 INOVASI ALAT PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PADA PESAWAT SINAR-X DIAGNOSTIK SUJATNO, WIRANTO BUDI SANTOSO PRPN-BATAN Kawasan Puspiptek Serpong Abstrak
Lebih terperinciOleh : Bambang Dwinanto, ST.,MT Debi Kurniawan ABSTRAKSI. Kata Kunci : Perangkat, Inverter, Frekuensi, Motor Induksi, Generator.
ANALISA GENERATOR LISTRIK MENGGUNAKAN MESIN INDUKSI PADA BEBAN HUBUNG BINTANG (Y) DELTA ( ) PADA LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO DASAR UNIVERSITAS GUNADARMA Oleh : Bambang Dwinanto, ST.,MT Debi Kurniawan ABSTRAKSI
Lebih terperinciPEMBUATAN AUDIO UNTUK MENGOLAH SINYAL INPUT DARI HANDPHONE
PEMBUATAN AUDIO UNTUK MENGOLAH SINYAL INPUT DARI HANDPHONE Mohamad Amin Teknik Mesin Politeknik Negeri Balikpapan e-mail: mohamad.amin@poltekba.ac.id Abstract Has conducted experiments in the manufacture
Lebih terperinciUSER MANUAL LAMPU EMERGENCY MATA DIKLAT : RANCANGAN ELEKTRONIKA SISWA XII ELEKTRONIKA INDUSTRI TEKNIK ELEKTRO SMKN 3 BOYOLANGU
USER MANUAL LAMPU EMERGENCY MATA DIKLAT : RANCANGAN ELEKTRONIKA SISWA XII ELEKTRONIKA INDUSTRI TEKNIK ELEKTRO SMKN 3 BOYOLANGU CREW 2 CREW M. Hendra Sony Sanjaya DAFTAR ISI 3 DAFTAR ISI 1. Lampu Emergency...
Lebih terperinciAlat Penstabil Tegangan Bolak-Balik satu fasa 220 V, 50 Hz Menggunakan Thrystor Dengan Daya 1,5 kva
Alat Penstabil Tegangan Bolak-Balik satu fasa 220 V, 50 Hz Menggunakan Thrystor Dengan Daya 1,5 kva Feranita, Ery Safrianti, Oky Alpayadia Jurusan Teknik Elektro Universitas Riau feranitadjalil@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PERANGKAT SCINTIGRAFI UNTUK TIROID SC-12
PENGEMBANGAN MODUL CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PERANGKAT SCINTIGRAFI UNTUK TIROID SC-12 Wiranto Budi Santoso, Romadhon, Budi Santoso, Sukandar, Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir (PRFN) - BATAN Email: wiranto@batan.go.id
Lebih terperinciANALISA JALUR EKSTENSION PADA PABX PANASONIC SERI KXT - 206SBX
ANALISA JALUR EKSTENSION PADA PABX PANASONIC SERI KXT - 206SBX Gilang Khrisna Satria 10405321 ABSTRAKSI Sebagai prototipe dari sebuah STO, dipergunakan sebuah PABX ( Private Automatic Branch Exchange ).
Lebih terperinciPEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR
PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR M. Helmi F. A. P. 1, Epyk Sunarno 2, Endro Wahjono 2 Mahasiswa Teknik Elektro Industri 1, Dosen
Lebih terperinciPENGGUNAAN IGNITION BOOSTER
PENGGUNAAN IGNITION BOOSTER DAN VARIASI JENIS BUSI TERHADAP TORSI DAN DAYA MESIN PADA YAMAHA MIO SOUL TAHUN 2010 Ilham Fahrudin, Husin Bugis, dan Ngatou Rohman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciANALISIS SISTEM CYCLOCONVERTER PADA BEBAN NON LINEAR
PRO S ID IN G 20 1 2 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK ANALISIS SISTEM CYCLOCONVERTER PADA BEBAN NON LINEAR Muhammad Tola 1), Setiawan 2) & Anggang Sujarwadi 3) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciRancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin
Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin Rifdian I.S Program Studi Diploma III Teknik Listrik Bandar Udara Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan
Lebih terperinciHIGH VOLTAGE (equipment & testing) HASBULLAH, M.T
HIGH VOLTAGE (equipment & testing) HASBULLAH, M.T TEKNIK PEMBANGKITAN PENGUJIAN TEGANGAN TINGGI Tegangan Tinggi Normal Tegangan yang dapat ditahan oleh sistem tersebut untuk waktu tak terhingga Tegangan
Lebih terperinciDESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER SATU PHASA 500 V.A. Habibullah 1 Ari Rizki Ramadani 2 ABSTRACT
DESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER SATU PHASA 500 V.A Habibullah 1 Ari Rizki Ramadani 2 ABSTRACT This research aims to create a single phase inverter which serves to complement the performance of a hybrid
Lebih terperinciRANCANG BANGUN LOW POWER ELEKTRIC SURGERY (PISAU BEDAH LISTRIK) PADA FREKUENSI 10 KHz
RANCANG BANGUN LOW POWER ELEKTRIC SURGERY (PISAU BEDAH LISTRIK) PADA FREKUENSI 10 KHz Teguh Firmansyah *, Rocky Alfanz, Windra Bagus Suwandidan Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sultan
Lebih terperinciBAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk
BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS 3.1. Pendahuluan Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk menghidupkan HPL (High Power LED) dengan watt
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. terbarukan hanya sebesar 5.03% dari total penggunaan sumber energi nasional.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi adalah salah satu isu terhangat yang dibahas dunia saat ini. Saat ini sumber energi primer dunia sangat bergantung pada bahan bakar minyak (BBM). Padahal
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah
24 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah tangga diantaranya, switch-mode power suplay pada TV,
Lebih terperinciElektronika daya. Dasar elektronika daya
Elektronika daya Dasar elektronika daya Pengertian Elektronika daya merupakan cabang ilmu elektronika yang berkaitan dengan pengolahan dan pengaturan daya listrik yang dilakukan secara elektronis Elektronika
Lebih terperinciPoliteknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya
Pengaturan Kecepatan Motor Induksi untuk Membuat Simulasi Gelombang Air pada Lab. Pengujian Miniatur Kapal Ir.Hendik Eko H.S, MT. 1, Suhariningsih, S.ST, MT.,Risky Ardianto 3, 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciAUDIO/VIDEO SELECTOR 5 CHANNEL DENGAN MIKROKONTROLER AT89C2051
AUDIO/VIDEO SELECTOR 5 CHANNEL DENGAN MIKROKONTROLER AT89C2051 MUHAMMAD ERPANDI DALIMUNTHE Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, Margonda Raya 100 Depok 16424 telp
Lebih terperinciRangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto
Rangkaian Arus Bolak Balik Rudi Susanto Arus Searah Arahnya selalu sama setiap waktu Besar arus bisa berubah Arus Bolak-Balik Arah arus berubah secara bergantian Arus Bolak-Balik Sinusoidal Arus Bolak-Balik
Lebih terperinciPOLITEKNIK NEGERI MEDAN
RANCANG BANGUN INVERTER SATU FASA MODULASI LEBAR PULSA 250 WATT LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Flow Chart Pengujian Deskripsi sistem rancang rangkaian untuk pengujian transformator ini digambarkan dalam flowchart sebagai berikut : Mulai Peralatan Uji Merakit Peralatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penalitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juni 2012 yang dilaksanakan di Laboratorium Biofisika Departemen Fisika
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Blok Diagram Hot Plate Program LCD TOMBOL SUHU MIKROKON TROLER DRIVER HEATER HEATER START/ RESET AVR ATMega 8535 Gambar 3.1. Blok Diagram Hot Plate Fungsi masing-masing
Lebih terperinciPRAKTEK TV & DISPLAY
PRAKTEK TV & DISPLAY REGULATOR TEGANGAN OLEH : MUHAMMAD YASIR 2005 / 66357 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2008 A. TUJUAN Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. energi pun meningkat dengan tajam,salah satunya kebutuhan akan energi listrik di tanah air.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya sektor perindustrian di Indonesia, maka kebutuhan akan energi pun meningkat dengan tajam,salah satunya kebutuhan akan energi listrik di
Lebih terperinciSistem Perlindungan menggunakan Optical Switching pada Tegangan Tinggi
Sistem Perlindungan menggunakan Optical Switching pada Tegangan Tinggi Yusuf Nur Wijayanto yusuf@ppet.lipi.go.id Sulistyaningsih sulis@ppet.lipi.go.id Folin Oktafiani folin@ppet.lipi.go.id Abstrak Sistem
Lebih terperinciAdaptor. Rate This PRINSIP DASAR POWER SUPPLY UMUM
Adaptor Rate This Alat-alat elektronika yang kita gunakan hampir semuanya membutuhkan sumber energi listrik untuk bekerja. Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current)
Lebih terperinciSINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK
SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) Tri Prasetya F. Ir. Yahya C A, MT. 2 Suhariningsih, S.ST MT. 3 Mahasiswa Jurusan Elektro Industri, Dosen Pembimbing 2 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBreadboard Breadboard digunakan untuk membuat dan menguji rangkaian-rangkaian elektronik secara cepat, sebelum finalisasi desain rangkaian dilakukan.
Modul 1 Peralatan Peralatan yang akan digunakan pada Praktikum Rangkaian Elektronika adalah: Breadboard Power Supply Multimeter LCR Meter Oscilloscope Function generator Breadboard Breadboard digunakan
Lebih terperinciTRAINER FEEDBACK THYRISTOR AND MOTOR CONTROL
TRAINER FEEDBACK THYRISTOR AND MOTOR CONTROL FAKULTAS TEKNIK UNP JOBSHEET/LABSHEET JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : I PROGRAM STUDI : DIV WAKTU : 2 x 50 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI051
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Inverter dan Aplikasi Inverter daya adalah sebuah perangkat yang dapat mengkonversikan energi listrik dari bentuk DC menjadi bentuk AC. Diproduksi dengan segala bentuk dan ukuran,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini: Sensor infrared Mikrokontroler Atmega 8535 Driver UV Driver dryer Lampu UV Dryer Sensor
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April 2014 sampai bulan Januari 2015,
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April 2014 sampai bulan Januari 2015, bertempat di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung.
Lebih terperinci