Tugas Praktikum Media Siaran FEATURE. Disusun Oleh : DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tugas Praktikum Media Siaran FEATURE. Disusun Oleh : DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA"

Transkripsi

1 Tugas Praktikum Media Siaran FEATURE Disusun Oleh : Reni Kasmita Yusnita Sari Arya Widura Ritonga Fitriani Purba Yohana A A A A E DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

2 FEATURE B. Pengertian Feature Feature menurut Williamson (1975) merupakan artikel yang kreatif, kadang-kadang subyektif, yang dirancang untuk menghibur dan memberitahu pembaca tentang peristiwa, situasi atau aspek kehidupan. Selain itu, feature merupakan suatu tulisan yang bersifat langsung, dapat mengabaikan 5W + 1H, menyajikan kebenaran, memiliki kekuatan imajinasi dan ketajaman untuk melihat suatu masalah yang dapat menimbulkan rangsangan emosional pembaca seperti cemas, simpati, humor, dan hal-hal yang menyedihkan maupun menyenangkan (Williamson, 1975). Feature juga dapat diartikan sebagai karangan lengkap nonfiksi bukan berita lempang dalam media massa, dipaparkan secara hidup sebagai ungkapan daya kreatif dengan sentuhan subyektif pengarang terhadap peristiwa, situasi atau aspek kehidupan tertentu dengan tekanan pada aspek daya pikat manusiawi (human interest) yang bertujuan memberi informasi, menghibur, mendidik, dan meyakinkan pembaca. B. Unsur-unsur Feature Unsur-unsur feature diantaranya, yaitu : 1. Feature merupakan tulisan jurnalistik : o Berbeda dengan investigative news dan interpretative news o Tetap mempunyai nilai berita (isinya ingin dan perlu diketahui pembaca) o Menyentuh rasa kemanusiaan o Mempunyai dampak pada pembaca 2. Feature mengandung unsur-unsur sastra : o Selain menarik juga enak dibaca 3. Feature merupakan tulisan kreatif : o Menggunakan imajinasinya untuk menghasilkan karya yang membuka pikiran, menyejukkan perasaan, atau menggugah estetika orang lain

3 o Bentuk kreatifitas, ketrampilan bahasa, penentuan tema, pilihan kata 4. Feature bersifat informatif : o Memperjelas suatu keadaan bagi orang lain untuk mempengaruhinya agar bertindak, percaya atau untuk merasakan gambaran yang dibawakan oleh informasi (dalam kadar tertentu) 5. Feature bersifat menghibur : o Membuat orang tersenyum atau tertawa o Ibarat hidangan ringan setelah makan makanan berat o Lebih hidup dan menyegarkan (semacam hidangan pencuci mulut) 6. Bersifat ever green : o Tidak pernah ketinggalan jaman o Tidak pernah basi kapanpun dibaca tetap menarik 7. Feature dapat mengabaikan aktualitas : o Berita lempang menjadi cerita atau kisah yang menarik sebagai feature berita o Pengertian aktualitas menjadi relatif 8. Feature kadang-kadang bersifat subyektif : o Sudut pandang orang pertama karena terlibat langsung dalam peristiwa o Memungkinkan memasukkan emosi dan pikirannya sendiri o Misalnya menulis feature perjalanan (perjalanan jurnalistik) 9. Feature menyentuh rasa manusiawi : o Meskipun tidak terlalu o Hanya informatif saja (feature pengetahuan) C. Jenis-jenis Feature Wicaksono (2007) membagi jenis-jenis feature sebagai berikut : 1. Feature Kepribadian (Profil) Profil mengungkap manusia yang menarik. Misalnya, tentang seseorang yang secara dramatik, melalui berbagai liku-liku, kemudian mencapai karir yang istimewa dan sukses atau menjadi terkenal karena kepribadian mereka yang

4 penuh warna. Agar efektif, profil seperti ini harus lebih dari sekadar daftar pencapaian dan tanggal tanggal penting dari kehidupan si individu. Profil harus bisa mengungkap karakter manusia itu. Untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan, penulis feature tentang pribadi seperti ini seringkali harus mengamati subyek mereka ketika bekerja; mengunjungi rumah mereka dan mewawancara teman-teman, kerabat dan kawan bisnis mereka. Profil yang komplit sebaiknya disertai kutipan-kutipan si subyek yang bisa menggambarkan dengan pas karakternya. Profil yang baik juga semestinya bisa memberikan kesan kepada pembacanya bahwa mereka telah bertemu dan berbicara dengan sang tokoh. Banyak sumber yang diwawancara mungkin secara terbuka berani mengejutkan Anda dengan mengungkap rahasia pribadi atau anekdor tentang si subjek. Tapi, banyak sumber lebih suka meminta agar identitasnya dirahasiakan. Informasi sumbersumber itu penting untuk memberikan balans dalam penggambaran si tokoh. 2. Feature sejarah Feature sejarah memperingati tanggal-tanggal dari peristiwa penting, seperti proklamasi kemerdekaan, pemboman Hiroshima atau pembunuhan jenderal-jenderal revolusi. Koran juga sering menerbitkan feature peringatan 100 tahun lahir atau meninggalnya seorang tokoh. Kisah feature sejarah juga bisa terikat pada peristiwa-peristiawa mutakhir yang memangkitkan minat dalam topik mereka. Jika musibah gunung api terjadi, Koran sering memuat peristiwa serupa di masa lalu. Feature sejarah juga sering melukiskan landmark (monumen/gedung) terkenal, pionir, filosof, fasilitas hiburan dan medis, perubahan dalam komposisi rasial, pola perumahan, makanan, industri, agama dan kemakmuran.

5 Setiap kota atau sekolah memiliki peristiwa menarik dalam sejarahnya. Seorang penulis feature yang bagus akan mengkaji lebih tentang peristiwa-peristiwa itu, mungkin dengan dokumen historis atau dengan mewawancara orang-orang yang terlibat dalam peristiwa-peristiwa bersejarah. 3. Feature petualangan Feature petualangan melukiskan pengalaman-pengalaman istimewa dan mencengangkan, mungkin pengalaman seseorang yang selamat dari sebuah kecelakaan pesawat terbang, mendaki gunung, berlayar keliling dunia pengalaman ikut dalam peperangan. Dalam feature jenis ini, kutipan dan deskripsi sangat penting. Setelah bencana, misalnya, penulis feature sering menggunakan saksi hidup untuk merekontruksikan peristiwa itu sendiri. Banyak penulis feature jenis ini memulai tulisannya dengan aksi momen yang paling menarik dan paling dramatis. 4. Feature musiman Reporter seringkali ditugasi untuk menulis feature tentang musim dan liburan, tentang Hari Raya, Natal, dan musim kemarau. Kisah seperti itu sangat sulit ditulis, karena agar tetap menarik, reporter harus menemukan angle atau sudut pandang yang segar. Contoh yang bisa dipakai adalah bagaimana seorang penulis menyamar menjadi Sinterklas di Hari Natal untuk merekam respon atau tingkah laku anak-anak di seputar hara raya itu. 5. Feature Interpretatif Feature dari jenis ini mencoba memberikan deskripsi dan penjelasan lebih detil terhadap topik-topik yang telah diberitakan. Featureinterpretatif bisa menyajikan sebuah organisasi, aktifitas, trend ataugagasan tertentu. Misalnya, setelah kisah berita

6 menggambarkan aksi terorisme, feature interpretatif mungkin mengkaji identitas, taktik dan tujuan terotisme. Berita memberikan gagasan bagi ribuan feature semacam ini. Setelah perampokan bank, feature interpretatif bisa saja menyajikan tentang latihan yang diberikan bank kepada pegawai untuk menangkal perampokan. Atau yang mengungkap lebih jauh tipikal perampok bank, termasuk peluang perampok bisa ditangkap dan dihukum. 6. Feature kiat (how-to-do-it feature) Feature ini berkisah kepada pembacanya bagaimana melakukan sesuatu hal: bagaimana membeli rumah, menemukan pekerjaan, bertanam di kebun, mereparasi mobil atau mempererat tali perkawinan. Kisah seperti ini seringkali lebih pendek ketimbang jenis feature lain dan lebih sulit dalam penulisannya. Menurut Ermanto (2005: ) sebagai berikut. 1. Feature human interest Feature human interest ialah feature yang menyajikan permasalahanpermasalahan kehidupan yang memiliki daya tarik manusiawi/ human interest, permasalahan hidup yang menyentuh rasa/ lubuk hati manusia. Ada rasa haru, takjub, simpati dari permasalahan yang disajikan. Biasanya permasalahan itu diabaikan wartawan untuk menjadi berita atau reportase, tetapi wartawan merasakan ada informasi yang mampu menyentuh hati orang lain bila mengetahuinya. Materi yang seperti ini perlu menjadi perhatian wartawan untuk dijadikan feature dalam media massa. 2. Feature sejarah

7 Feature sejarah ialah feature yang mengangkat persoalan sejarah yang menarik untuk dicerna pembaca masa kini. Persaoalan-persoalan yang terdapat dalam peristiwa sejarah pantas disajikan kembali, sepanjang wartawan mampu menemukan sisi-sisi yang menarik. Peristiwa perjuangan, proklamasi, peristiwa G 30 S PKI, dan banyak lagi peristiwa sejarah lain yang mampu disajikan kembali menurut sudut pandang tertentu. Sajian itu berisi informasi yang menarik dan bermanfaat. 3. Feature biografi Feature mengangkat sosok yang terkenal. Keberhasilan dan sikap hidup seseorang yang disegani atau dikagumi amat penting diketahui oleh masyarakat. Karena dirasakan amat penting, wartawan menyajikan sosok orang itu melalui surat kabar dalam bentuk feature. Seperti kesederhanaan hidup dari orang kaya, atau pejabat rendah hati, dan lain sebagainya. Ada sisi-sisi menarik dalam perjalanan hidup mereka. Inilah yang disajikan wartawan dalam bentuk feature. 4. Feature perjalanan Feature perjalanan objeknya hampir sama dengan reportase, sebab perjalanan wartawan dapat dijadikan reportase. Dalam penulisan reportase, permasalahan yang ditemui dalam perjalanan dijadikan dalam pendalaman data dan fakta. Sedang dalam penulisan feature, permasalahan yang dijadikan feature ialah permasalahan yang dianggap penting walaupun sederhana, menarik, dan bermanfaat bagi pembaca. 5. Feature petunjuk melakukan sesuatu Feature ini mengajarkan kepada orang lain (pembaca) untuk melakukan sesuatu. Feature ini biasanya berbentuk tulisan-tulisan yang memberi petunjuk-petunjuk sederhana. Materinya pun sederhana, tetapi sangat bermanfaat karena sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari oleh pembaca. Contoh, tulisan yang berisi petunjuk

8 menata ruangan sempit hingga memberi kesan luas. Dan masih banyak lagi. Pada intinya, feature ini berbentuk praktis, mudah diterapkan untuk mengatasi persoalan kehidupan yang ditemui setiap hari. 6. Feature Ilmiah Feature ilmiah berisi materi ilmu pengetahuan. Bisa berupa hal-hal yang sudah diketahui pembaca atau belum diketahui, tetapi pernah didengar. Materinya ilmiah, tetapi penyajiannya secara sederhana, lincah, dan menarik.

Stright/spot News berisi materi penting yang harus segera dilaporkan kepada publik (sering pula disebut breaking news)

Stright/spot News berisi materi penting yang harus segera dilaporkan kepada publik (sering pula disebut breaking news) Menulis Feature oleh Farid Gaban Mengapa feature? Secara kasar karya jurnalistik bisa dibagi menjadi tiga: Stright/spot News berisi materi penting yang harus segera dilaporkan kepada publik (sering pula

Lebih terperinci

Mata Kuliah : PR Writing 1. Topik ke-8: Menulis Feature. abdurrahman/prw1/2009 1

Mata Kuliah : PR Writing 1. Topik ke-8: Menulis Feature. abdurrahman/prw1/2009 1 Mata Kuliah : PR Writing 1 Topik ke-8: Menulis Feature abdurrahman/prw1/2009 1 Tujuan Instruksional Umum Selesai perkuliahan diharapkan mahasiswa menjelaskan pengetian feature dan jenis-jenis feature serta

Lebih terperinci

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) TEKNIK PENULISAN FEATURE 1 Kamaruddin Hasan 2

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) TEKNIK PENULISAN FEATURE 1 Kamaruddin Hasan 2 MATERI: 10 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) TEKNIK PENULISAN FEATURE 1 Kamaruddin Hasan 2 TEKNIK PENULISAN FEATURE eature merupakan karya tulis atau karangan bersifat nonfiksi yang tidak

Lebih terperinci

Ciri khas tulisan feature

Ciri khas tulisan feature PERTEMUAN 9 FEATURE PENGERTIAN FEATURE Feature adalah sejenis karangan ringan yang disiapkan penulisannya sebagai bacaan hiburan, namun tetap membeberkan fakta yang ada. Dengan kata lain feature suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 FEATURE Feature adalah artikel yang kreatif, kadang-kadang subyektif, yang terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian,

Lebih terperinci

Features yang baik akan memuat unsur-unsur dibawah ini :

Features yang baik akan memuat unsur-unsur dibawah ini : BAB VII FEATURES Sebelum kita membicarakan mengenai features, ada baiknya kita melakukan review mengenai perbedaan sederhana dari tipe-tipe berita yang sudah kita pelajari di awal pertemuan. Ada bermacam-macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan kepentingannya. Seperti yang diibaratkan oleh Djafar Assegaf. sarana untuk mendapatkan informasi dari luar.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan kepentingannya. Seperti yang diibaratkan oleh Djafar Assegaf. sarana untuk mendapatkan informasi dari luar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia akan informasi dewasa ini menjadi sebuah kebutuhan yang tidak bisa dikesampingkan. Hal tersebut mendorong manusia untuk mencari informasi

Lebih terperinci

BENTUK DAN ANATOMI BERITA

BENTUK DAN ANATOMI BERITA BENTUK BERITA Pertemuan 4 BENTUK DAN ANATOMI BERITA Piramida terbalik Piramida Paralel Ember PIRAMIDA TERBALIK adalah salah satu bentuk berita yang umum atau paling banyak digunakan wartawan dalam menyusun

Lebih terperinci

Teknik Reportase dan Wawancara

Teknik Reportase dan Wawancara Modul ke: 05 Fakultas FIKOM Teknik Reportase dan Wawancara Reportase Mintocaroko. S.Sos. Program Studi HUMAS Latar Belakang Reportase adalah ujung tombak proses kerja jurnalistik. Tak lain karena proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Feature Feature adalah artikel yang kreatif, kadang kadang subyektif, yang terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan member informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian,

Lebih terperinci

LITBANG KOMPAS NURUL FATCHIATI

LITBANG KOMPAS NURUL FATCHIATI LITBANG KOMPAS NURUL FATCHIATI jurnalistik jurnalisme KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) jurnalistik (n) (hal) yang menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran jurnalisme (n) pekerjaan mengumpulkan, menulis,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Betta Anugrah Setiani, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Betta Anugrah Setiani, 2013 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Menulis merupakan keterampilan berbahasa produktif yang paling sedikit digunakan di antara empat keterampilan yang kita miliki; mendengarkan, berbicara, membaca

Lebih terperinci

merupakan suatu berita singkat (tidak detail) yang hanya menyajikan informasi terpenting saja terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan namun menarik.

Lebih terperinci

Sebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan

Sebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan September 2013 Sebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan jurnalistik. Jurnalistik dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer Menulis di Media Massa Jenis-jenis Tulisan di Media Massa Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer Peluang Dimuat Berita Opini Berita Ditulis oleh wartawan Bisa

Lebih terperinci

MENGENAL DUNIA REPORTER DAN JURNALISTIK TV

MENGENAL DUNIA REPORTER DAN JURNALISTIK TV MENGENAL DUNIA REPORTER DAN JURNALISTIK TV TVRI STASIUN KALIMANTAN TENGAH PENYAJI : NENI MARIA, S.Si * Dikutip dari berbagai sumber PENGERTIAN JURNALISTIK Jurnalistik dapat diartikan sebagai proses penulisan

Lebih terperinci

Menulis. untuk kalangan terbatas 1

Menulis. untuk kalangan terbatas 1 Menulis Menulis merupakan kegiatan manusia ketika hendak mengekspresikan atau menuangkan pikirannya ke dalam kalimat. Produk dari kegiatan menulis itu bermacam-macam. Mulai dari buku, skrip film, iklan,

Lebih terperinci

Paul De Massenner dalam buku Here s The News: Unesco Associate, berita atau news adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian serta

Paul De Massenner dalam buku Here s The News: Unesco Associate, berita atau news adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian serta Fitri Dwi Lestari Paul De Massenner dalam buku Here s The News: Unesco Associate, berita atau news adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian serta minat khalayak pendengar. Doug Newsom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang fenomena kesusastraan tentu tidak lepas dari kemunculannya. Hal ini disebabkan makna yang tersembunyi dalam karya sastra, tidak lepas dari maksud pengarang.

Lebih terperinci

Modul ke: 15Fakultas. 15Ilmu. Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom. Komunikasi. Program Studi Broadcasting

Modul ke: 15Fakultas. 15Ilmu. Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom. Komunikasi. Program Studi Broadcasting Modul ke: Penulisan Skenario Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom 15Fakultas 15Ilmu Komunikasi Program Studi Broadcasting Penguatan Ide Cerita 082112790223// patriciarobin23@gmail.com 082112790223// patriciarobin23@gmail.com

Lebih terperinci

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

INTISARI BAB I PENDAHULUAN INTISARI Novel teenlit menjadi fenomena menarik dalam perkembangan dunia fiksi di Indonesia. Hal itu terbukti dengan semakin bertambahnya novel-novel teenlit yang beredar di pasaran. Tidak sedikit pula

Lebih terperinci

Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom Wartawan profesional tidak sekadar "bisa nulis berita", tapi juga memahami dan menaati aturan yang berlaku di dunia jurnalistik, terutama kode etik jurnalistik. Jika

Lebih terperinci

JERNIH MENULIS. Dimulai dari hati dilanjutkan oleh kepala. Oleh Bambang Mulyantono

JERNIH MENULIS. Dimulai dari hati dilanjutkan oleh kepala. Oleh Bambang Mulyantono JERNIH MENULIS Dimulai dari hati dilanjutkan oleh kepala Oleh Bambang Mulyantono Menulis = MEMASAK Penulis pemula biasanya menghadapi kendala memulai. Ini terjadi karena ia melakukan dua pekerjaan sekaligus,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra diciptakan berdasarkan imajinasi dan berlandaskan pada bahasa yang digunakan untuk memperoleh efek makna tertentu guna mencapai efek estetik. Sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mesin cetak inilah yang memungkinkan terbitnya suratkabar, sehingga orang

BAB I PENDAHULUAN. Mesin cetak inilah yang memungkinkan terbitnya suratkabar, sehingga orang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surat Kabar berasal dari istilah pers yang berarti percetakan atau mesin cetak. Mesin cetak inilah yang memungkinkan terbitnya suratkabar, sehingga orang mengatakan

Lebih terperinci

TEHNIK WAWANCARA. Chelsy Yesicha, S.Sos. M.I.Kom

TEHNIK WAWANCARA. Chelsy Yesicha, S.Sos. M.I.Kom TEHNIK WAWANCARA Chelsy Yesicha, S.Sos. M.I.Kom MIKE FANCHER, WARTAWAN SEATTLE TIMES DALAM KUSUMANINGRAT 2005: 189. Kunci wawancara yang baik memungkinkan sumber berita mengatakan apa yang sebenarnya dipikirkannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views (opini). Mencari bahan berita merupakan tugas pokok wartawan, kemudian menyusunnya menjadi

Lebih terperinci

Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam

Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam bahasa Prancis yang berarti hari (day). Asalmuasalnya dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan informasi. Sebagai media penerbitan berkala, isi surat kabar tidak. melengkapi isi dari surat kabar tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan informasi. Sebagai media penerbitan berkala, isi surat kabar tidak. melengkapi isi dari surat kabar tersebut. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media cetak seperti surat kabar memiliki peranan yang penting dalam memberikan informasi. Sebagai media penerbitan berkala, isi surat kabar tidak hanya berupa fakta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Hari-hari di Rainnesthood..., Adhe Mila Herdiyanti, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Hari-hari di Rainnesthood..., Adhe Mila Herdiyanti, FIB UI, Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah bentuk tiruan kehidupan yang menggambarkan dan membahas kehidupan dan segala macam pikiran manusia. Lingkup sastra adalah masalah manusia, kehidupan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Mengenai Berita 2.1.1 Pengertian Berita Dari segi Etimologis, berita sering disebut juga dengan warta. Warta berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Vrit atau Vritta,

Lebih terperinci

Liputan Mendalam [Indepth Reporting]

Liputan Mendalam [Indepth Reporting] Merancang Liputan Mendalam [Indepth Reporting] Oleh P. Hasudungan Sirait Liputan Mendalam vs Liputan Biasa Liputan Biasa Sajian cenderung talking news [berita cuap-cuap] karena peliput hanya bertumpu pada

Lebih terperinci

Penulisan Berita Sabtu, 08 November 2014

Penulisan Berita Sabtu, 08 November 2014 Modul ke: 09 Haililah Fakultas FIKOM Penulisan Berita Sabtu, 08 November 2014 Tri Gandhiwati,S.S.,S.Si.,M.M. Program Studi Hubungan Masyarakat Asal-Usul Berita Berita berasal dari Bahasa Sansekerta "Vrit"

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN Pada bab ini akan diuraikan empat hal pokok yaitu: (1) kajian pustaka, (2) landasan teori, (3) kerangka berpikir, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peranan seorang guru dalam proses belajar-mengajar harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peranan seorang guru dalam proses belajar-mengajar harus mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan seorang guru dalam proses belajar-mengajar harus mampu mengembangkan perubahan tingkah laku pada siswa. Perubahan tingkah laku tersebut merupakan tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan. Bahasa merupakan struktur bentuk dan makna yang dapat dijadikan sebagai media untuk menyesuaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia pada dasarnya mempunyai berbagai permasalahan yang kompleks. Permasalahan-permasalahan tersebut menyangkut berbagai hal, yakni permasalahan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Universitas Indonesia

BAB 5 KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Universitas Indonesia BAB 5 KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Melalui analisis, dapat terlihat berbagai kritik sosial yang diungkapkan oleh SGA dalam Kalatidha. Kritik dalam Kalatidha dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pada bab-bab terdahulu, terdapat tiga kesimpulan pokok yang dapat diungkapkan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pada bab-bab terdahulu, terdapat tiga kesimpulan pokok yang dapat diungkapkan BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Dari kajian teoretis dan temuan penelitian sebagaimana telah disajikan pada bab-bab terdahulu, terdapat tiga kesimpulan pokok yang dapat diungkapkan

Lebih terperinci

Produksi Berita TELEVISI (MK 41034)

Produksi Berita TELEVISI (MK 41034) Produksi Berita TELEVISI (MK 41034) Modul ke: Pokok Bahasan Modul: BREAKING NEWS Fakultas ILMU KOMUNIKASI Drs.H.DODDY PERMADI INDRAJAYA, M.Si Program Studi PENYIARAN www.mercubuana.ac.id BREAKING NEWS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan alat pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan hasil kebudayaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengolah unsur-unsur tadi, film itu sendiri mempunyai banyak unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengolah unsur-unsur tadi, film itu sendiri mempunyai banyak unsur-unsur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia film, pada dasarnya juga bentuk pemberian informasi kepada masyarakat. Film juga memberi kebebasan dalam menyampaikan informasi atau pesan-pesan dari seorang pembuat

Lebih terperinci

Kutipan Wawancara dengan Wartawan Waspada yang Meliput Demo Mahasiswa terkait Kenaikan Harga BBM

Kutipan Wawancara dengan Wartawan Waspada yang Meliput Demo Mahasiswa terkait Kenaikan Harga BBM Kutipan Wawancara dengan Wartawan Waspada yang Meliput Demo Mahasiswa terkait Kenaikan Harga BBM Nama Wartawan : Surya Hari/ Tanggal : Rabu/ 26 Nopember 2008 Waktu Wawancara : 10.00-10.30 WIB Keterangan

Lebih terperinci

Teknik Reportase & Wawancara

Teknik Reportase & Wawancara 1 Teknik Reportase & Wawancara Teknik Reportase & Wawancara Topik 6: Reportase Jurnalistik Abdurrahman 08176733229 abdurrahman.jemat@esaunggul.ac.id https://abdurrahmanjemat.com Reportase 2 Reportase merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa. Keterampilan ini merupakan keterampilan yang tidak lagi dipahami hanya sekedar

Lebih terperinci

Menulis Berita. Silahkan mencoba menulis sebuah berita sesuai kaedah ejaan yang benar. Drs. Masari, MM. Modul ke: Fakultas TEKNIK

Menulis Berita. Silahkan mencoba menulis sebuah berita sesuai kaedah ejaan yang benar. Drs. Masari, MM. Modul ke: Fakultas TEKNIK Modul ke: Menulis Berita Silahkan mencoba menulis sebuah berita sesuai kaedah ejaan yang benar Fakultas TEKNIK Drs. Masari, MM Program Studi TEKNIK MESIN http://www.mercubuana.ac.id Teknik Penulisan Berita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Program Sebelumnya Karya yang dibuat dalam tugas akhir ini adalah sebuah program feature human interest, dimana feature human interest adalah sebuah feature yang menyentuh kebiasaan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK BASUNG

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK BASUNG HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK BASUNG Oleh: Retna Yeni 1, Erizal Gani 2, Afnita 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana prinsip jurnalisme bencana diterapkan dalam sebuah pemberitaan di surat kabar. Jurnalisme bencana yang dimaksud

Lebih terperinci

KIAT-KIAT PENULISAN ILMIAH POPULER PADA MEDIA MASSA

KIAT-KIAT PENULISAN ILMIAH POPULER PADA MEDIA MASSA Temu Teknis Fungsional Non Peneliti 2001 KIAT-KIAT PENULISAN ILMIAH POPULER PADA MEDIA MASSA WAHYUDI MOHTAR Pemimpin Redaksi Majalah TROBOS, Jakarta. yaitu : Kunci menulis pada media massa sebenarnya "

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film adalah sarana komunikasi massa yang digunakan untuk menghibur, memberikan informasi, serta menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, komedi, dan sajian teknisnya

Lebih terperinci

(Matius 28:18-20, Kisah 1:8b)

(Matius 28:18-20, Kisah 1:8b) (Matius 28:18-20, Kisah 1:8b) Kita tidak diminta Tuhan Yesus datang ke gereja dengan konsep 4 D. Apa maksudnya? 4 D itu adalah Datang, Duduk, Diam, Dengar, tetapi kita perlu 4 P, apa itu? Pikirkan baik-baik,

Lebih terperinci

Menggali & Meburu Berita. fitri dwi lestari

Menggali & Meburu Berita. fitri dwi lestari Menggali & Meburu Berita fitri dwi lestari Detak jangtung dari jurnalisme terletak pada sumber berita. Menjadi wartawan berarti mengembangakan sumber. Wartawan harus tahu banyak. Dia harus tahu ke mana

Lebih terperinci

Menulis Artikel Ilmiah

Menulis Artikel Ilmiah Menulis Artikel Ilmiah Disampaikan dalam rangka kegiatan PPM Pelatihan penulisan Artikel Ilmiah bagi Guru-guru Bahasa Prancis Se-Karisidenan Banyumas di SMAN 1 Cilacap pada Tanggal 28-29 Mei 2011 Oleh

Lebih terperinci

Public Speaking. Berbicara di depan umum. Sujanti, M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Hubungan MAsyarakat

Public Speaking. Berbicara di depan umum. Sujanti, M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Hubungan MAsyarakat Public Speaking Modul ke: 05 Ety Fakultas ILMU KOMUNIKASI Berbicara di depan umum Sujanti, M.Ikom. Program Studi Hubungan MAsyarakat Public Speaking Berbicara di depan umum 1. Persiapan Berbicara 2. Menentukan

Lebih terperinci

BERINGIN GROUP. Learn, Share and Profit HUMAN INTEREST. A. Pendahuluan

BERINGIN GROUP. Learn, Share and Profit HUMAN INTEREST. A. Pendahuluan HUMAN INTEREST A. Pendahuluan Foto-foto human interest sepertinya selalu menarik untuk dilihat. Nilainilai keseharian manusia dapat terekam melalui fotografi ini. Namun untuk menciptakan karya foto human

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jurnalistik dalam bahasa Inggris disebut Journalistics yang secara harfiah

BAB I PENDAHULUAN. Jurnalistik dalam bahasa Inggris disebut Journalistics yang secara harfiah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jurnalistik dalam bahasa Inggris disebut Journalistics yang secara harfiah lazimnya diartikan sebagai sesuatu yang bersifat kewartawanan. Akan tetapi, Rahardi (2011:5)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok bagi masyarakat luas saat ini. Peran fungsi media massa cetak

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok bagi masyarakat luas saat ini. Peran fungsi media massa cetak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan media massa saat ini menjadi faktor utama dalam kehidupan khususnya sebagai sarana informasi bagi masyarakat luas. Kebutuhan akan informasi menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berbahasa seseorang dapat menunjukkan kepribadian serta pemikirannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituangkannya hasil proses tersebut. Media massa (mas media) merupakan channel of

BAB I PENDAHULUAN. dituangkannya hasil proses tersebut. Media massa (mas media) merupakan channel of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jika jurnalistik dirumuskan sebagai proses peliputan, pembuatan dan penyebarluasan berita, maka media massa adalah wadah, sarana atau tempat dituangkannya hasil

Lebih terperinci

PRINSIP REPORTASE DAN PENULISAN BERITA

PRINSIP REPORTASE DAN PENULISAN BERITA PRINSIP REPORTASE DAN PENULISAN BERITA Kepala Seksi Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Direktorat Bina Program Sri Murni Edi K. Kasubdit Data dan Informasi Direktorat Bina Program Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbaru dari dunia jurnalistik. Kehadirannya dipengaruhi oleh tingginya tingkat

BAB I PENDAHULUAN. terbaru dari dunia jurnalistik. Kehadirannya dipengaruhi oleh tingginya tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Citizen journalism atau jurnalisme warga merupakan suatu terobosan terbaru dari dunia jurnalistik. Kehadirannya dipengaruhi oleh tingginya tingkat kebutuhan informasi

Lebih terperinci

Modul ke: Produksi Berita TV. Wawancara Dalam Berita TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting.

Modul ke: Produksi Berita TV. Wawancara Dalam Berita TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting. Modul ke: 09 Syaifuddin, Fakultas Ilmu Komunikasi Produksi Berita TV Wawancara Dalam Berita TV S.Sos, M.Si Program Studi Broadcasting http://www.mercubuana.ac.id Wawancara dalam Berita TV Wawancara dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Nenden Lilis Aisiyah (cerpenis dan pengajar di Jurusan Pendidikan Bahasa dan

I. PENDAHULUAN. Nenden Lilis Aisiyah (cerpenis dan pengajar di Jurusan Pendidikan Bahasa dan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nenden Lilis Aisiyah (cerpenis dan pengajar di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia) menyatakan dalam Artikel Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterampilan (Hakim dalam Munawar, 2009: 06). Sejalan dengan pendapat. sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterampilan (Hakim dalam Munawar, 2009: 06). Sejalan dengan pendapat. sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

DASAR DASAR JURNALISTIK

DASAR DASAR JURNALISTIK DASAR DASAR JURNALISTIK Perkembangan jurnalistik Sekilas tentang pengertian dan perkembangan jurnalistik, Assegaff sedikit menceritakan sedikit sejarah. Bahwa jurnalistik berasal dari kata Acta Diurna,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia yang berupa karya bahasa yang bersifat estetik (dalam arti seni), hasilnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang kaya akan cerita dongeng. Dongeng merupakan bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa yang penuh khayalan

Lebih terperinci

Pelatihan Jurnalistik Lingkungan

Pelatihan Jurnalistik Lingkungan Buku Panduan Pelatihan Jurnalistik Lingkungan (Tehnik Penulisan dan Fotografi) WWF Indonesia -Enviromental Education and Outreach Unit Buku Panduan Pelatihan Jurnalistik Lingkungan (Penulisan & Fotografi)

Lebih terperinci

Jenis - jenis Fotojurnalistik!

Jenis - jenis Fotojurnalistik! Jenis - jenis Fotojurnalistik! Menurut Badan Fotojurnalistik Dunia ( World Press Photo Foundation ) Fotojurnalistik terkategori atas : 1. Spot Photo Adalah foto yang dibuat dari peristiwa yang tidak terjadwal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Keanekaragaman itu terlihat pada karya sastra yang berbentuk puisi, prosa, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Keanekaragaman itu terlihat pada karya sastra yang berbentuk puisi, prosa, dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra sebagai karya seni yang bermedium bahasa dan berisi nilainilai kehidupan pada hakekatnya sangat beragam bentuk dan isinya. Keanekaragaman itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah mempertinggi kemahiran siswa dalam menggunakan bahasa meliputi kemahiran menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Penulisan Berita Pers ( 新闻写作 ) Menurut seorang ahli China Sun Chu Xuan (2002:1) berita berasal dari kata 闻 (wen) berarti mendengar 听 (tīng). 新 (xīn) artinya baru. Mendengar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat 1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat sebagai alat komunikasi. Kridalaksana (1984:28) mengatakan bahasa adalah sistem lambang bunyi

Lebih terperinci

Ragam Kutipan dalam Penulisan Berita. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd. M.IKom

Ragam Kutipan dalam Penulisan Berita. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd. M.IKom Ragam Kutipan dalam Penulisan Berita Muhamad Husni Mubarok, S.Pd. M.IKom Kutipan yang baik bisa mendukung pembuka dan memperkuat informasi dalm berita. Kutipan yang baik juga akan membuat pembaca seolah-olah

Lebih terperinci

Kemampuan Menulis Paragraf Deskriptif Siswa Kelas VII C SMP Negeri 17 Batanghari. Oleh: Erwansyah RRA1B Abstrak

Kemampuan Menulis Paragraf Deskriptif Siswa Kelas VII C SMP Negeri 17 Batanghari. Oleh: Erwansyah RRA1B Abstrak Kemampuan Menulis Paragraf Deskriptif Siswa Kelas VII C SMP Negeri 17 Batanghari Oleh: Erwansyah RRA1B109023 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis paragraf deskriptif

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Patch Adam adalah film yang menceritakan tentang kisah nyata. perjalanan seorang dokter Amerika bernama Hunter Patch Adam.

I. PENDAHULUAN. Patch Adam adalah film yang menceritakan tentang kisah nyata. perjalanan seorang dokter Amerika bernama Hunter Patch Adam. I. PENDAHULUAN Patch Adam adalah film yang menceritakan tentang kisah nyata perjalanan seorang dokter Amerika bernama Hunter Patch Adam. Diperankan oleh Robin Williams sebagai Hunter, film ini memiliki

Lebih terperinci

Materi Perkuliahan I BERITA TV

Materi Perkuliahan I BERITA TV Materi Perkuliahan I Fakultas : FISIP Program Studi : Ilmu Komunikasi Mata Kuliah : Jurnalistik Televisi Pengajar : Panji Dwi A. BERITA TV Sifat Media TV Jenis Media Cetak Audio Audiovisual SIFAT Dapat

Lebih terperinci

Referensi DOKUMENTER. dari Ide sampai ProduksI. Gerzon R. Ayawaila 2008 FFTV IKJ PRESS

Referensi DOKUMENTER. dari Ide sampai ProduksI. Gerzon R. Ayawaila 2008 FFTV IKJ PRESS Referensi DOKUMENTER dari Ide sampai ProduksI Gerzon R. Ayawaila 2008 FFTV IKJ PRESS DOKUMENTER PERTEMUAN 1 Dokumentaris Umumnya sineas dokumenter merangkap beberapa posisi : produser, sutradara, penulis

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu 14 BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Psikologi Anak Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu pada buku yang berjudul Perkembangan Anak karangan Elizabeth B. Hurlock menjelaskan,

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Penelitian ini melibatkan beberapa konsep, antara lain sebagai berikut: 2.1.1 Gambaran Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:435), gambaran

Lebih terperinci

11Ilmu PENULISAN NASKAH BERITA TELEVISI MENULIS CONTENT STAND UP MENGAPA STAND UP. Rika Yessica Rahma,M.Ikom. Komunikasi. Modul ke: Fakultas

11Ilmu PENULISAN NASKAH BERITA TELEVISI MENULIS CONTENT STAND UP MENGAPA STAND UP. Rika Yessica Rahma,M.Ikom. Komunikasi. Modul ke: Fakultas PENULISAN NASKAH BERITA TELEVISI Modul ke: MENGAPA STAND UP MENULIS CONTENT STAND UP Fakultas 11Ilmu Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi Penyiaran INTRODUCTION Reporter adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Radio dan Produksi Radio Untuk dapat memperoleh hasil yang baik dalam proses perancangan produksi berita ini maka dibutuhkanlah sebuah kajian teoritis. Pada stasiun radio, perencanaan

Lebih terperinci

Menulis Feature Profil Abdurrahman/PR Writing

Menulis Feature Profil Abdurrahman/PR Writing Menulis Feature Profil Abdurrahman/PR Writing Sesuai namanya, feature profile merupakan tulisan yang menceritakan tentang t profil seorang tokoh yang menarik. Yaitu mereka telah sukses atau memiliki pengalaman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rafina Widowati, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rafina Widowati, 2013 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis tergolong dalam kegiatan kebahasaan yang bersifat produktif. Chaedar Alwasilah (2007: 43) mengungkapkan bahwa menulis pada dasarnya bukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemilu 2014 merupakan kali ketiga rakyat Indonesia memilih

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemilu 2014 merupakan kali ketiga rakyat Indonesia memilih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemilu 2014 merupakan kali ketiga rakyat Indonesia memilih pemimpinnya secara langsung. Hal ini mempunyai makna yang sangat strategis bagi masa depan bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran menulis

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran menulis 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang termasuk ke dalam ruang lingkup mata pelajaran bahasa indonesia dan tidak dapat terpisahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soemardjo dan Saini K.M (1991:2) sastra merupakan karya fiktif

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soemardjo dan Saini K.M (1991:2) sastra merupakan karya fiktif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Soemardjo dan Saini K.M (1991:2) sastra merupakan karya fiktif yang dibuat berdasarkan imajinasi dunia lain dan dunia nyata sangat berbeda tetapi saling terkait

Lebih terperinci

KD Menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca

KD Menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca KD 16.1. Menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca 1. Cerpen adalah kisah yang memberi kesan tunggal yang dominan tentang dalam satu latar dan satu situasi dramatis. 2. Drama adalah ragam

Lebih terperinci

Esai Sastra Indonesia; Teori dan Penulisan Oleh : Antilan Purba

Esai Sastra Indonesia; Teori dan Penulisan Oleh : Antilan Purba Esai Sastra Indonesia; Teori dan Penulisan Oleh : Antilan Purba Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2008 Hak Cipta 2008 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan

Lebih terperinci

CREATIVE THINKING. Mencari dan Menemukan Ide Cerita. Drs. Moh. Hafizni, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Penyiaran

CREATIVE THINKING. Mencari dan Menemukan Ide Cerita. Drs. Moh. Hafizni, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Penyiaran CREATIVE THINKING Modul ke: Mencari dan Menemukan Ide Cerita Fakultas FIKOM Drs. Moh. Hafizni, M.I.Kom. Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Menggali Ide Cerita Ide atau gagasan yang baik merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, banyak sekali bermunculan karya-karya sastra yang nilai keindahannya

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, banyak sekali bermunculan karya-karya sastra yang nilai keindahannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil karya seseorang baik lisan maupun tulisan jika mengandung unsur estetik maka akan banyak disukai oleh semua kalangan. Di era globalisasi seperti saat ini, banyak

Lebih terperinci

Dasar- dasar Jurnalistik TV

Dasar- dasar Jurnalistik TV Modul ke: Dasar- dasar Jurnalistik TV JENIS-JENIS BERITA Fakultas FIKOM Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING Judul Sub Bahasan Mengenal berbagai jenis wawancara antara lain : Jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara

BAB I PENDAHULUAN. digunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Media massa biasa disingkat media berasal dari bahasa Latin sekaligus bentuk jamak dari kata medium. Istilah media massa atau pers mulai digunakan pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamakan komunikasi. Dalam berkomunikasi setiap orang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamakan komunikasi. Dalam berkomunikasi setiap orang menggunakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, yang dinamakan komunikasi. Dalam berkomunikasi setiap orang menggunakan bahasa karena proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kegiatan yang harus dilakukan siswa dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kegiatan yang harus dilakukan siswa dalam proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis adalah salah satu kegiatan yang harus dilakukan siswa dalam proses pembelajaran, terutama pada mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Menurut Tarigan

Lebih terperinci