BAB II LANDASAN TEORI
|
|
- Utami Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Penulisan Berita Pers ( 新闻写作 ) Menurut seorang ahli China Sun Chu Xuan (2002:1) berita berasal dari kata 闻 (wen) berarti mendengar 听 (tīng). 新 (xīn) artinya baru. Mendengar sesuatu yang baru, yang sebelumnya tidak diketahui. Maka dari itu disebutlah 新闻 ( xīn wen) berita. Paul De Massenner dalam buku Here s The News: Unesco Associate menyatakan, news atau berita adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian serta minat khalayak pendengar. Charnley dan James M. Neal menuturkan, berita adalah laporan tentang suatu peristiwa, opini, kecenderungan, situasi, kondisi, interpretasi yang penting, menarik, masih baru dan harus secepatnya disampaikan kepada khalayak (Errol Jonathans dalam Mirza, 2000:68-69). Pers mengandung dua arti. Arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit, pers hanya menunjuk kepada media cetak. Sedangkan dalam arti luas, pers bukan hanya menunjuk pada media cetak saja melainkan juga mencakup media elektronik auditif dan media elektronik audiovisual yakni radio, televisi, film, dan media on line internet. Pers dalam arti luas disebut media massa. ( Haris Sumadiria, 2005: 31) Penulisan berita pers yang ada di Sastra China Universitas Bina Nusantara yaitu mempelajari definisi, jenis, nilai berita, mencari, meliput, dan menulis berita. Selain itu, memberi pengetahuan tentang pers dan pekerjanya. 6
2 18 Menurut Li Ming Hua (2002:1) dalam bukunya Xinwen Xiezuo Jiaocheng, yang dimaksud dengan penulisan berita pers adalah proses wartawan dalam mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh dari wawancara yang kemudian ditulis menjadi sebuah berita. Gao Hong Ling (2002:16) dalam bukunya yang berjudul Shiyong Xinwen Xiezuo, mengatakan yang terutama dari penulisan berita adalah logika, bentuk, dan ilham. 2.2 Klasifikasi Berita Berita dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori: berita berat (hard news) dan berita ringan (soft news). Selain itu, berita juga dapat dibedakan menurut lokasi peristiwanya, di tempat terbuka atau di tempat tertutup. Sedangkan berdasarkan sifatnya, berita bisa dipilah menjadi berita diduga dan berita tak diduga. Selebihnya, berita juga bisa dilihat menurut materi isinya yang beraneka ragam. Berita berat, sesuai dengan namanya, menunjuk pada peristiwa yang mengguncangkan dan menyita perhatian seperti kebakaran, gempa bumi, kerusuhan. Sedangkan berita ringan, menunjukan pada peristiwa yang lebih bertumpu pada unsurunsur ketertarikan manusiawi, seperti pesta pernikahan bintang film atau seminar sehari tentang perilaku seks bebas di kalangan remaja. Berita diduga adalah peristiwa yang direncanakan atau sudah diketahui sebelumnya, seperti: lokakarya, pemilihan umum, peringatan hari-hari bersejarah. Berita tak terduga adalah peristiwa yang sifatnya tibatiba, tidak direncanakan, tidak diketahui sebelumnya, seperti: kereta api terguling, gedung perkantoran terbakar, bus tabrakan, kapal tenggelam, pesawat dibajak, ledakan bom di pusat keramaian. Berita yang terjadi di tempat tertutup (indoor news), seperti berita tentang sidang kabinet, seminar, pengadilan, berlangsung ditempat tertutup. Biasanya disebut berita ringan karena tidak mengguncang perhatian masyarakat luas.
3 19 Berdasarkan materi isinya, berita dapat dikelompokkan ke dalam: 1. Berita pernyataan pendapat, ide, atau gagasan 2. Berita ekonomi 3. Berita keuangan 4. Berita politik 5. Berita sosial kemasyarakatan 6. Berita pendidikan 7. Berita hukum dan keadilan 8. Berita olahraga 9. Berita kriminal 10. Berita bencana dan tragedi 11. Berita perang 12. Berita ilmiah 13. Berita hiburan 14. Berita tentang aspek-aspek ketertarikan manusiawi atau minat insani 2.3 Jenis-jenis berita 1. Straight news report adalah laporan langsung mengenai suatu peristiwa. Misalnya, sebuah pidato biasanya merupakan berita-berita langsung yang hanya menyajikan apa yang terjadi dalam waktu singkat. Berita memiliki nilai penyajian objektif tentang fakta-fakta yang dapat dibuktikan. Biasanya, berita jenis ini ditulis dengan unsur-unsur yang dimulai dari what, who, when, where, why, dan how (5W1H). 2. Depth news report merupakan laporan yang sedikit berbeda dengan straight news report. Reporter (wartawan) menghimpun informasi dengan fakta-fakta mengenai
4 20 peristiwa itu sendiri. Jenis laporan ini memerlukan pengalihan informasi, bukan opini reporter. Fakta-fakta yang nyata masih tetap besar. 3. Comprehensive news merupakan laporan tentang fakta yang bersifat menyeluruh ditinjau dari berbagai aspek berita menyeluruh mencoba menggabungkan berbagai serpihan fakta itu dalam satu bangunan cerita peristiwa sehingga terlihat dengan jelas. 4. Interpretative report lebih dari sekedar straight news dan depth news. Berita ini memfokuskan sebuah isu, masalah, atau peristiwa-peristiwa kontroversial. Fokus laporan mengenai fakta. Dalam jenis ini, reporter menganalisis dan menjelaskan. Dan biasanya dipusatkan untuk menjawab pertanyaan mengapa. Pendeknya, berita interpretatif bersifat bertanya, apa makna sebenarnya dari peristiwa tersebut. 5. Feature story yaitu penulis mencari fakta untuk menarik perhatian pembacanya. Dengan menyajikan suatu pengalaman pembaca yang lebih bergantung pada gaya penulisan dan humor daripada pentingnya informasi yang disajikan. 6. Depth reporting adalah pelaporan jurnalistik yang bersifat mendalam, tajam, lengkap, dan utuh tentang suatu peristiwa fenomenal dan aktual. Pelaporan mendalam dalam pers sering disajikan dalam rubrik khusus seperti: laporan utama, bahasan utama, fokus. 7. Investigative reporting berisikan hal-hal yang tidak jauh berbeda dengan laporan interpretatif. Berita jenis ini biasanya memusatkan pada sejumlah masalah dan kontroversi. Namun demikian, dalam laporan investigatif, para wartawan melakukan penyelidikan untuk memperoleh fakta yang tersembunyi demi tujuan. 8. Editorial writing adalah pikiran sebuah institusi yang diuji di depan sidang pendapat umum. Editorial adalah penyajian fakta dan opini yang menafsirkan berita-berita yang penting dan mempengaruhi pendapat umum. Para pekerja editorial bukan
5 21 bekerja untuk diri sendiri, melainkan untuk sebuah surat kabar, majalah, atau stasiun radio. 2.4 Proses Penulisan Berita Dari mana kita memperoleh berita? Dari mana saja. Setiap orang, tempat, waktu, nama, benda, baik secara potensial maupun secara aktual, bisa menjadi sumber berita. Bagaimana berita diperoleh? 1. Berita diduga melalui meeting (perencanaan yang baik). 2. Berita tak diduga melalui hunting (tiba-tiba, tidak diketahui, dan direncanakan sebelumnya). Mengenali sumber berita. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan sumber berita? Wolseley dan Campbell (Wonohito, 1960:76) menulis: orang banyak ini, yaitu konsumen surat kabar dan majalah serta alat-alat komunikasi lainnya, merupakan sumber berita bagi si wartawan. Dari merekalah ia harus memperoleh fakta-fakta untuk bahan berita atau feature atau iklan, malah barangkali, untuk cerita fiktif novel. Sumber berita harus layak dipercaya dan menyebutkan nama sumber tersebut. Sumber-sumber yang tidak disebutkan identitasnya merupakan isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Karena itu berhati-hatilah memilih orang sebagi sumber informasi yang akan dikutip atau sebagai bahan penulisan berita. Dapatkan sumber berita dari beberapa orang sehingga keakuratan dapat dicapai (Muda, 2003:78). Wawancara berita adalah kegiatan tanya-jawab yang dilakukan reporter atau wartawan dengan nara sumber untuk memperoleh informasi menarik dan penting yang diinginkan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam wawancara adalah (1) menjaga suasana, (2) bersikap wajar, (3) memelihara situasi, (4) tangkas dan menarik kesimpulan, (5) menjaga pokok persoalan, (6) kritis, (7) sopan santun (Patmono, 1996:41-48).
6 22 Ada 3 cara belajar menulis berita yaitu: 1. Memahami etika pers 2. Gerak pikir: mempunyai kemampuan untuk mengamati dan mempertimbangkan 3. Membaca dan menulis: banyak membaca sehingga dapat menulis Mengenai menulis Lu Xun (2002:18) mengemukakan, pada saat tidak dapat menulis jangan tidak yakin untuk menulis. Menurut ahli China guru Li (2002:18) Beliau mengemukakan, Dengan saya memaksa diri saya untuk menulis maka saya setiap hari dapat menulis 1000 kata, tidak peduli ingin tidaknya menulis, saya tetap menulis. Teknik menulis berita dapat ditulis dengan menggunakan teknik pelaporan (to report), merujuk kepada pola piramida terbalik (inverted pyramid), dan mengacu kepada rumus 5W1H. 1. Pola penulisan berita terbalik: Teori jurnalistik mengajarkan, karena fakta dalam bentuk peristiwa yang terjadi di dunia begitu banyak, sedangkan waktu yang dimiliki jurnalis terbatas, maka harus dicari cara paling mudah dan paling sederhana untuk melaporkan atau menuliskan fakta-fakta tersebut. Cara itu dinamakan pola piramida terbalik (inverted pyramid). Disebut pola piramid terbalik, karena memang berbentuk gambar piramida dalam posisi terbalik. Dengan piramida terbalik, berarti pesan berita disusun secara deduktif. Kesimpulan dinyatakan terlebih dahulu pada paragraf pertama, baru kemudian disusul dengan penjelasan dan uraian lebih rinci pada paragraf-paragraf berikutnya. Paragraf pertama merupakan rangkuman fakta terpenting dari seluruh uraian kisah berita. Dengan demikian, apabila paragraf pertama merupakan pesan berita sangat penting, maka paragraf berikutnya masuk dalam kategori penting,
7 23 cukup penting, kurang penting, agak kurang penting, tidak penting, dan sama sekali tidak penting. Rumusnya: semakin ke bawah semakin tidak penting. Berita disajikan dengan menggunakan pola piramid terbalik karena berpijak pada tiga asumsi: 1. memudahkan para pembaca, pendengar, atau pemirsa yang sangat sibuk untuk segera menemukan suatu berita yang dianggap menarik, yang sedang dicari, atau ingin diketahui, 2. memudahkan reporter dan editor memotong bagian-bagian berita yang dianggap kurang penting, 3. memudahkan para jurnalis dalam menyusun pesan berita melalui rumus baku yang sudah dikuasai sekaligus menghindari adanya fakta penting yang terlewat. 2. Berita ditulis dengan rumus 5W1H: Berita ditulis dengan rumus ini, agar berita itu lengkap, akurat, dan sekaligus memenuhi standar. Dalam setiap peristiwa yang dilaporkan, harus terdapat enam unsur dasar yakni apa (what), siapa (who), kapan, (when), di mana (where), mengapa (why), dan bagaimana (how). What berarti peristiwa apa yang akan dilaporkan kepada massa. Who berarti siapa yang menjadi pelaku dalam peristiwa berita itu. When berarti kapan peristiwa itu terjadi. Where berarti di mana peristiwa itu terjadi, why berarti mengapa peristiwa itu sampai terjadi. How berarti bagaimana jalannya peristiwa atau bagaimana cara menanggulangi peristiwa tersebut. Keenam unsur itu dinyatakan dalam kalimat ringkas, jelas, dan menarik. Dengan demikian massa dapat
8 24 langsung menyantapnya saja. Judul Berita Teras Berita Perangkat Tubuh Berita Kaki berita Gambar 2.1: Piramid Terbalik Judul berita adalah identitas berita. Tanpa judul, berita sehebat apapun tidak ada artinya. Delapan syarat berita: 1. Provokatif: mampu membangkitkan minat dan perhatian 2. Singkat dan padat: langsung menusuk, tegas, lugas, terfokus, menukik pada intisari berita 3. Relevan: berkaitan atau sesuai dengan pokok susunan pesan terpenting yang ingin disampaikan 4. Fungsional: setiap kata yang terdapat pada judul bersifat mandiri, berdiri sendiri, tidak tergantung pada kata lain, serta memiliki arti yang tegas dan jelas. 5. Formal: judul berita harus dan wajib bersifat formal 6. Representatif: judul berita yang sudah kita tetapkan mewakili dan mencerminkan teras berita
9 25 7. Merujuk pada bahasa baku: judul adalah identitas terpenting yang mencerminkan reputasi penulis yang berfungsi mendidik 8. Spesifik: mengandung kata-kata khusus, jangan menggunakan kata-kata umum Teras berita adalah paragraf pertama yang memuat fakta atau informasi terpenting dari keseluruhan uraian berita. Teras berita memiliki empat fungsi yaitu: 1. Atraktif: mampu menarik perhatian dan minat pembaca 2. Introduktif: harus dapat menghantarkan pokok persoalan yang dikupas dengan tegas dan jelas sehingga pembaca dapat mengenali dan merumuskannya dengan mudah. 3. Korelatif: Kalimat dan paragraf pertama dalam teras berita harus dapat membuka jalan bagi kemunculan kalimat kedua dan paragraf berikutnya 4. Kredibilitas: fungsi penunbuhan kredibilitas jurnalis dan media, yaitu teras berita akan menunjukan kepada pembaca tingkat pengetahuan, keahlian, dan bidang pengalaman yang dimiliki seorang jurnalis sebagai penulisnya. Juga kualitas dan kredibilitas media yang memuat, menyiarkan, dan menayangkannya. (2005: )
Paul De Massenner dalam buku Here s The News: Unesco Associate, berita atau news adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian serta
Fitri Dwi Lestari Paul De Massenner dalam buku Here s The News: Unesco Associate, berita atau news adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian serta minat khalayak pendengar. Doug Newsom
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau kejadian yang sedang terjadi. Penyajian berita dapat dilakukan melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita adalah sajian informasi tentang suatu kejadian yang berlangsung atau kejadian yang sedang terjadi. Penyajian berita dapat dilakukan melalui informasi berantai
Lebih terperinciKomunikasi Massa menurut bittner (Ardianto, 2007:3) adalah pesan yang
2.1. Komunikasi Massa Komunikasi Massa menurut bittner (Ardianto, 2007:3) adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi
Lebih terperinciProduksi Berita TELEVISI (MK 41034)
Produksi Berita TELEVISI (MK 41034) Modul ke: Pokok Bahasan Modul: BREAKING NEWS Fakultas ILMU KOMUNIKASI Drs.H.DODDY PERMADI INDRAJAYA, M.Si Program Studi PENYIARAN www.mercubuana.ac.id BREAKING NEWS
Lebih terperinciApa itu Straight News?
Fakhrurradzie Gade Apa itu Straight News? Merupakan bentuk berita langsung, bisa juga disebut berita aktual atau terkini (spotnews/hardnews). Berita straight news umumnya memerlukan publikasi lebih cepat.
Lebih terperinciMenulis Berita. Silahkan mencoba menulis sebuah berita sesuai kaedah ejaan yang benar. Drs. Masari, MM. Modul ke: Fakultas TEKNIK
Modul ke: Menulis Berita Silahkan mencoba menulis sebuah berita sesuai kaedah ejaan yang benar Fakultas TEKNIK Drs. Masari, MM Program Studi TEKNIK MESIN http://www.mercubuana.ac.id Teknik Penulisan Berita
Lebih terperinciMEMBUAT PAKET BERITA TELEVISI
PENULISAN NASKAH BERITA TELEVISI Modul ke: MEMBUAT PAKET BERITA TELEVISI Fakultas 13Ilmu Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi Penyiaran INTRODUCTION Perbedaan utama reporter televisi dengan
Lebih terperinciBerita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer
Menulis di Media Massa Jenis-jenis Tulisan di Media Massa Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer Peluang Dimuat Berita Opini Berita Ditulis oleh wartawan Bisa
Lebih terperinciMembuat Press Release
Materi 11 Membuat Press Release Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si. Pengertian Press Release Press Release atau siaran pers menurut Soemirat dan Ardianto (2004)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin jelas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam kehidupan bermasyarakat atau berinteraksi dengan orang lain, bahasa menjadi hal yang sangat penting. Melalui bahasa, seseorang dapat menyampaikan gagasan,
Lebih terperinciBENTUK DAN ANATOMI BERITA
BENTUK BERITA Pertemuan 4 BENTUK DAN ANATOMI BERITA Piramida terbalik Piramida Paralel Ember PIRAMIDA TERBALIK adalah salah satu bentuk berita yang umum atau paling banyak digunakan wartawan dalam menyusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mesin cetak inilah yang memungkinkan terbitnya suratkabar, sehingga orang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surat Kabar berasal dari istilah pers yang berarti percetakan atau mesin cetak. Mesin cetak inilah yang memungkinkan terbitnya suratkabar, sehingga orang mengatakan
Lebih terperinciTeknik Reportase dan Wawancara
Modul ke: 05 Fakultas FIKOM Teknik Reportase dan Wawancara Reportase Mintocaroko. S.Sos. Program Studi HUMAS Latar Belakang Reportase adalah ujung tombak proses kerja jurnalistik. Tak lain karena proses
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Mengenai Berita 2.1.1 Pengertian Berita Dari segi Etimologis, berita sering disebut juga dengan warta. Warta berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Vrit atau Vritta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi, disajikan lewat bentuk, siaran, cetak, hingga ke media digital seperti website
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penilitian Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk, siaran, cetak, hingga ke media digital seperti website
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berakhirnya pemerintahan orde baru, industri pers di Indonesia mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai implementasi
Lebih terperinciBERITA TELEVISI. Kuliah Jurnalistik Televisi oleh I Made Denny Chrisna P., S.Sn., M.Sn. 26 September 2013
BERITA TELEVISI Kuliah Jurnalistik Televisi oleh I Made Denny Chrisna P., S.Sn., M.Sn. 26 September 2013 Definisi Berita J.B Wahyudi (penulis buku komunikasi jurnalistik) Berita adalah sebuah uraian tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sifat berita itu sendiri memberikan informasi cepat diterima oleh masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berita merupakan salah satu media untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait hal-hal atau kejadian yang terjadi di lingkungan sekitar. Berita merupakan
Lebih terperinciSyarat Berita. 1. Benar terjadi. 2. Aktual. 3. Lengkap. 4. Apa adanya. 5. Tersusun Baik. 6. Menarik. 7. Berguna bagi pembaca.
Menulis Berita Apa itu Berita? Berita adalah produk jurnalistik di samping feature. Sedangkan jurnalistik adalah teknik mencari, mengumpulkan, menuliskan bahan berita serta menyusunnya menjadi berita atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan minat belajar siswa dan keberhasilan mengajar guru. Wina Sanjaya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dan masyarakat dalam situasi pendidikan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat yang dipakai manusia untuk membentuk pikiran, perasaan, keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi dan dipengaruhi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 State of the Art Beberapa penelitian yang pernah meneliti tentang analisis isi sebuah program salah satunya dilakukan oleh Jordan Canggayuda tahun 2012, dimana dalam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari
9 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari menjamurnya stasiun televisi swasta, dan televisi televisi lokal di daerah. Fenomena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rohmadi (2011:75) bahasa jurnalistik meliliki kaidah-kaidah tersendiri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa jurnalistik merupakan suatu jenis bahasa yang digunakan oleh media massa dan sangat berbeda karakteristiknya dengan bahasa sastra, bahasa ilmu atau bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views (opini). Mencari bahan berita merupakan tugas pokok wartawan, kemudian menyusunnya menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat dilakukan melalui media, baik media cetak maupun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dapat dilakukan melalui media, baik media cetak maupun media elektronik dan merupakan suatu proses komunikasi yang memiliki tujuan untuk menyampaikan
Lebih terperinciBAB III SEGEMENTASI PASAR DAN BERITA
BAB III SEGEMENTASI PASAR DAN BERITA 3.1 SEGMENTASI PASAR Perusahaan yang memutuskan untuk beroperasi dalam pasar yang luas hendaknya menyadari bahwa tidak mungkin dapat melayani seluruh pelanggan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan manusia lainnya. Menurut Chaer (2006:1) sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah sistem simbol yang dimiliki manusia agar berkomunikasi dengan manusia lainnya. Menurut Chaer (2006:1) sebagai sebuah sistem, maka suatu bahasa terbentuk
Lebih terperinciLITBANG KOMPAS NURUL FATCHIATI
LITBANG KOMPAS NURUL FATCHIATI jurnalistik jurnalisme KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) jurnalistik (n) (hal) yang menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran jurnalisme (n) pekerjaan mengumpulkan, menulis,
Lebih terperinciPenulisan Berita Sabtu, 08 November 2014
Modul ke: 09 Haililah Fakultas FIKOM Penulisan Berita Sabtu, 08 November 2014 Tri Gandhiwati,S.S.,S.Si.,M.M. Program Studi Hubungan Masyarakat Asal-Usul Berita Berita berasal dari Bahasa Sansekerta "Vrit"
Lebih terperinciPenulisan Media PR Ekternal
Modul ke: Penulisan Media PR Ekternal Press Release Fakultas FIKOM Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom Press Release Definisi Naskah sederhana yang bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan
Lebih terperinciMENGENAL DUNIA REPORTER DAN JURNALISTIK TV
MENGENAL DUNIA REPORTER DAN JURNALISTIK TV TVRI STASIUN KALIMANTAN TENGAH PENYAJI : NENI MARIA, S.Si * Dikutip dari berbagai sumber PENGERTIAN JURNALISTIK Jurnalistik dapat diartikan sebagai proses penulisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebebasan pers ini mengundang suatu lembaga maupun perorangan untuk
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sejak menapaki awal reformasi beragam surat kabar banyak bermunculan, bernotabene demi mewujudkan kebebasan pers di Indonesia. Kebebasan pers ini mengundang suatu lembaga
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA DATA. 3.1 Perkembangan Peminatan Broadcasting Sastra China Universitas Bina. Nusantara Sejarah Universitas Bina Nusantara
BAB 3 ANALISA DATA 3.1 Perkembangan Peminatan Broadcasting Sastra China Universitas Bina Nusantara 3.1.1 Sejarah Universitas Bina Nusantara Awal dibukanya Universitas Bina Nusantara adalah lembaga pendidikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS KEAKURATAN, KESEIMBANGAN DAN
BAB II TINJAUAN TEORITIS KEAKURATAN, KESEIMBANGAN DAN OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN PERSIB PADA HALAMAN OLAH RAGA 2.1 Karakteristik Serta Jenis Surat Kabar 2.1.1 Karakteristik Surat Kabar Dalam peradaban umat
Lebih terperinciRANCANGAN PEMBELAJARAN
RANCANGAN PEMBELAJARAN 1. Institusi : FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi 2. Tahun Akademik : 2011/2012 3. Semester : IV 4. Nama dan Kode Mata Kuliah : Jurnalistik Media Cetak (SPK 2207) 5. SKS : 2 6. Pengampu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Media massa merupakan sarana menyebarkan informasi kepada masyarakat. Oleh karena itu, media massa memiliki peranan penting dalam penyebaran informasi yang dibutuhkan
Lebih terperinciMuhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom
Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom Wartawan profesional tidak sekadar "bisa nulis berita", tapi juga memahami dan menaati aturan yang berlaku di dunia jurnalistik, terutama kode etik jurnalistik. Jika
Lebih terperinciBerita adalah laporan peristiwa yang bernilai jurnalistik atau memiliki nilai berita (news values): aktual, faktual, penting, dan menarik.
Berita adalah laporan peristiwa yang bernilai jurnalistik atau memiliki nilai berita (news values): aktual, faktual, penting, dan menarik. Berita disebut juga informasi terbaru. Jenis-jenis berita antara
Lebih terperinciTEKNIK MENULIS BERITA & MEMBUAT JUDUL. fitri dwi lestari
TEKNIK MENULIS BERITA & MEMBUAT JUDUL fitri dwi lestari Menulis Berita dalam Media Cetak Bahasa tulisan Kesalahan bahasa dan pungtuasi kentara Jika terjadi kesalahan dalam pemberitaan dapat diralat dalam
Lebih terperinciTeknik Reportase dan Wawancara
Modul ke: 01Fakultas FIKOM Teknik Reportase dan Wawancara Media Dan Humas (Pengantar Teknik Reportase dan Wawancara) Mintocaroko. S.Sos. Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah dunia penyiaran atau dalam hal ini dunia pertelevisian.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang dengan sedemikian pesatnya. Hal ini tentunya membawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan komunikasi, lisan maupun tulisan. Seiring perkembangan teknologi
Lebih terperinciAnalisis Kemampuan Menulis Berita Mahasiswa. Khairun Nisa Abstrak
Analisis Kemampuan Menulis Berita Mahasiswa Khairun Nisa Email: nisakhairun2206@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan mahasiswa dalam menulis berita yang telah mengikuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat
Lebih terperinciJurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam
Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam bahasa Prancis yang berarti hari (day). Asalmuasalnya dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media informasi khususnya surat kabar saat ini sedang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan media informasi khususnya surat kabar saat ini sedang mengalami perubahan yang sangat pesat, dimana media massa bisa lebih terbuka dalam menulis
Lebih terperinciDasar- dasar Jurnalistik TV. Modul ke: 13FIKOM MENULIS BERITA TELEVISI. Fakultas. Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom. Program Studi BROAD CASTING
Modul ke: Dasar- dasar Jurnalistik TV MENULIS BERITA TELEVISI Fakultas 13FIKOM Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING Judul Sub Bahasan MENULIS BERITA TELEVISI MENULIS UNTUK TELEVISI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 FEATURE Feature adalah artikel yang kreatif, kadang-kadang subyektif, yang terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian,
Lebih terperinciMenulis Artikel Ilmiah
Menulis Artikel Ilmiah Disampaikan dalam rangka kegiatan PPM Pelatihan penulisan Artikel Ilmiah bagi Guru-guru Bahasa Prancis Se-Karisidenan Banyumas di SMAN 1 Cilacap pada Tanggal 28-29 Mei 2011 Oleh
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Demikianlah, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya dan dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Terima kasih.
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karunia-nya, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini membahas tentang Karakteristik Bahasa Jurnalistik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. massa yang setiap hari selalu memberitakan mengenai kasus-kasus kejahatan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini, kasus kejahatan begitu marak terjadi dalam hitungan detik dan meniti di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari pemberitaan di berbagai media massa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.
Lebih terperinciTEKNIK MENULIS RILIS WORKSHOP MEDIA KEMENTERIAN PERTANIAN RI
TEKNIK MENULIS RILIS WORKSHOP MEDIA KEMENTERIAN PERTANIAN RI RILIS? Press Release atau Siaran Pers adalah informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh Humas suatu organisasi/perusahaan yang disampaikan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
27 BAB II URAIAN TEORITIS Dalam studi analisis isi, beberapa konsep atau pemahaman akademik mengenai media massa cetak dapat dijelaskan sebagai berikut: Media massa cetak merupakan salah satu media penyampai
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
7 BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoretis Kerangka teoretis merupakan salah satu pendukung sebuah penelitian, hal ini karena kerangka teoritis adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam komunikasi manusia. Melalui bahasa, manusia dapat mengungkapkan perasaan (emosi), imajinasi, ide dan keinginan yang diwujudkan
Lebih terperinciSebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan
September 2013 Sebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan jurnalistik. Jurnalistik dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciRINGKASAN MATERI DIKLAT MENULIS BERITA
RINGKASAN MATERI DIKLAT MENULIS BERITA Diklat dilaksanakan selama 3 (tiga) hari pada tanggal 29 s/d 31 Agustus 2016 di Jakarta oleh Lembaga Pelatihan SDM -PT Fortis Kinarya Optima. Diklat diikuti oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki bersama. Sistem pada
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah suatu sistem simbul lisan yang arbitrer yang dipakai oleh anggota masyarakat bahasa untuk komunikasi dan berinteraksi untuk untuk sesamanya, berlandaskan
Lebih terperinciHUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN BERITA DAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 PAINAN
HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN BERITA DAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 PAINAN Oleh: Wirda Yuni 1, Harris Effendi Thahar 2, Zulfikarni 3 Program Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara.
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Publisitas menjadi sangat penting dalam aktivitas humas di organisasi, banyak sekali media yang bisa digunakan untuk menunjang publikasi humas. Salah satunya
Lebih terperinciRAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom
RAGAM TULISAN KREATIF C Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom HAKIKAT MENULIS Menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa. Menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa Indonesia yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa Indonesia yang harus dikuasai oleh siswa. Menulis dapat membuat seseorang mengungkapkan gagasan atau
Lebih terperinciPRESS RELEASE SEBAGAI WAHANA PENYAMPAI INFORMASI KEPADA PUBLIK DALAM AKTIVITAS KAMPANYE POLITIK. Oleh : Novy Purnama N*)
PRESS RELEASE SEBAGAI WAHANA PENYAMPAI INFORMASI KEPADA PUBLIK DALAM AKTIVITAS KAMPANYE POLITIK Oleh : Novy Purnama N*) Abstraksi Posisi penting press relase, yang pada dasanya merupakan domain public
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi merupakan hal yang penting untuk menjalin sebuah kerjasama atau untuk menyampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai
9 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Memasuki era reformasi kebebasan pers seolah-olah seperti terlepas dari belenggu yang sebelumnya mengekang arti kebebasan itu sendiri. Dengan sendirinya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan kualitatif yaitu
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan kualitatif yaitu sebuah penelitian dimana peneliti berinteraksi dengan berbagai material
Lebih terperinciOleh Abdurrahman. Universitas Indonusa Esa Unggul. Jakarta Barat
TEKNIK MENULIS BERITA Oleh Abdurrahman Universitas Indonusa Esa Unggul Jakarta Barat Jakob Oetama: Apa itu Berita? Berita bukan fakta, berita itu laporan tentang fakta Mitchell V. Charnley : News is the
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa berkembang pesat di era teknologi saat ini dimana media massa digunakan untuk penyampaian informasi. Informasi saat ini dinilai oleh masyarakat kita sebagai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian tentang pembelajaran menulis dengan menggunakan media sudah banyak dilakukan. Meskipun demikian, penelitian ini tetap masih menarik untuk
Lebih terperinciANALISIS ISI RAGAM BERITA PADA PROGRAM KABAR MALAM DI STASIUN tvone
ANALISIS ISI RAGAM BERITA PADA PROGRAM KABAR MALAM DI STASIUN tvone Abstrak Shaula Paramita Universitas Paramadina Program Studi Ilmu Komunikasi 2013 Tujuan penelitian : Untuk mengetahui berapa banyak
Lebih terperinciPENGANTAR PR Teknik Menulis PR. Dosen : Meistra Budiasa, S.Ikom, MA
PENGANTAR PR Teknik Menulis PR Dosen : Meistra Budiasa, S.Ikom, MA Teknik Menulis PR Keahlian menulis adalah keahlian yang sangat penting dalam profesi PR. Bila anda ingin bisa menulis, jangan hanya menekuni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam mentransformasikan berbagai ide dan gagasan yang ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan atau tulis. Kedua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan kepentingannya. Seperti yang diibaratkan oleh Djafar Assegaf. sarana untuk mendapatkan informasi dari luar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia akan informasi dewasa ini menjadi sebuah kebutuhan yang tidak bisa dikesampingkan. Hal tersebut mendorong manusia untuk mencari informasi
Lebih terperinciDASAR DASAR JURNALISTIK
DASAR DASAR JURNALISTIK Perkembangan jurnalistik Sekilas tentang pengertian dan perkembangan jurnalistik, Assegaff sedikit menceritakan sedikit sejarah. Bahwa jurnalistik berasal dari kata Acta Diurna,
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR
PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR Oleh Delia Putri Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP
Lebih terperinciJURNALISTIK* A. Pendahuluan
JURNALISTIK* A. Pendahuluan Jurnalistik atau journalisme berasal dari kata journal, artinya catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari. Menurut Mac. Dugal menyebutkan bahwa jurnalisme adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Lokasi penelitian ini dilakukan di SMA Negeri I Kualuh Hulu Tahun Pembelajaran 2011/2012. Adapun yang menjadi alasan peneliti memilih
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jangan lewatkan buku ini.selamat Membaca!..
KATA PENGANTAR Semakin banyaknya media massa yaang tumbuh, akan sebanding juga diperlukannya para wartawan yang handal dan cakap. Nah,media massa pasti akan mencari wartawan yang memiliki kemampuan mumpuni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Surat kabar berasal dari istilah pers yang berarti percetakan atau mesin cetak. Mesin cetak
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Surat kabar berasal dari istilah pers yang berarti percetakan atau mesin cetak. Mesin cetak inilah yang memungkinkan terbitnya surat kabar, sehingga orang mengatakan
Lebih terperinciCiri khas tulisan feature
PERTEMUAN 9 FEATURE PENGERTIAN FEATURE Feature adalah sejenis karangan ringan yang disiapkan penulisannya sebagai bacaan hiburan, namun tetap membeberkan fakta yang ada. Dengan kata lain feature suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menganalisis, dan mengevaluasi media massa. Pada dasarnya media literasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara sederhananya media literasi atau yang juga dikenal dengan melek media adalah kemampuan untuk memilih, menggunakan, memahami, menganalisis, dan mengevaluasi
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN MAGANG
BAB IV PELAKSANAAN MAGANG g. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informasi Kabupaten Karanganyar yang beralamatkan di Jalan Nyi Ageng karang, Karanganyar, Jawa Tengah, merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari yang namanya komunikasi. Antarindividu tentu melakukan kegiatan komunikasi. Kegiatan komunikasi bisa dilakukan secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tidaknya suatu komunikasi, bila proses gerakan komunikasi itu mampu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu metode yang paling efektif dalam menjalin relasi dengan berbagai jenis kegiatan. Disadari atau tidak, setiap gerakan yang dihasilkan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting. Peranan tersebut, berfungsi untuk menyampaikan beragam informasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Surat kabar sebagai salah satu media massa cetak memiliki peran yang penting. Peranan tersebut, berfungsi untuk menyampaikan beragam informasi kepada masyarakat,
Lebih terperinciMini Workshop Astra Gema Islami Journalism Writing YULIAN WARMAN. Bersama : Dindin M. Machfudz. Dindin M. Machfudz - PR Writing
Mini Workshop Astra Gema Islami 2013 Journalism Writing YULIAN WARMAN Bersama : Dindin M. Machfudz 1 Evaluasi thd Tulisan Peserta Lomba Kabar Ramadhan 1434 H Semangat Menulis Bro&Sis, Tinggi Banget & Antusias
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pengantar pesan. Setiap informasi yang dimuat dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media menjadi sarana informasi yang dibutuhkan masyarakat. Tujuannya memberikan gambaran mengenai alat komunikasi yang bekerja dari skala terbatas hingga melibatkan
Lebih terperinciCONTOH KARANGAN ILMIAH, SEMI ILMIAH & NON ILMIAH
CONTOH KARANGAN ILMIAH, SEMI ILMIAH & NON ILMIAH TUGAS BAHASA INDONESIA 2 1. KARANGAN ILMIAH Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa digunakan manusia dalam berkomunikasi dengan sesamanya. Manusia mengungkapkan pikirannya melalui bahasa sehingga mitra tuturnya dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI Abstrak.i Lembar Persetujuan..iii Lembar Pengesahan...iv Riwayat Hidup v Kata Pengantar..vii Daftar Isi.xi Daftar Tabel...xiv Daftar Gambar..xxiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam kelangsungan hidupnya manusia selalu membutuhkan orang lain untuk hidup bersama. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lebih banyak melakukan komunikasi lisan daripada komunikasi tulisan oleh sebab itu, komunikasi lisan dianggap lebih penting dibandingkan komunikasi dalam
Lebih terperinciMata Kuliah : PR Writing 1. Topik ke-8: Menulis Feature. abdurrahman/prw1/2009 1
Mata Kuliah : PR Writing 1 Topik ke-8: Menulis Feature abdurrahman/prw1/2009 1 Tujuan Instruksional Umum Selesai perkuliahan diharapkan mahasiswa menjelaskan pengetian feature dan jenis-jenis feature serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap hari masyarakat mendapatkan informasi tentang kejadian-kejadian dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap hari masyarakat mendapatkan informasi tentang kejadian-kejadian dan segala bentuk peristiwa yang terjadi di belahan dunia melalui televisi. Kehadiran stasiun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga sekaligus dapat mempengaruhi kita. Secara tidak langsung media telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Sebagaimana diketahui media massa dewasa ini tidak hanya menyediakan sekedar informasi bagi masyarakat, tetapi dengan adanya informasi tersebut media juga
Lebih terperinciOleh : Endar Widodo (EWI KR)
Oleh : Endar Widodo (EWI KR) I. Pengertian Jurnalistik Jurnalistik adalah segala bentuk kegiatan yang dilakukan dan sarana yang digunakan dalam mencari, memproses dan menyusun berita serta ulasan mengenai
Lebih terperinci