DAMPAK PERAN GANDA WANITA TERHADAP POLA ASUH ANAK (STUDI PADA WANITA PEGAWAI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN DI PONOROGO) Oleh:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAMPAK PERAN GANDA WANITA TERHADAP POLA ASUH ANAK (STUDI PADA WANITA PEGAWAI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN DI PONOROGO) Oleh:"

Transkripsi

1 DAMPAK PERAN GANDA WANITA TERHADAP POLA ASUH ANAK (STUDI PADA WANITA PEGAWAI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN DI PONOROGO) Oleh: TITI RAPINI NANING KRISTIYANA Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk Pola Asuh Anak pada wanita pegawai Lembaga Keuangan Perbankan di Ponorogo. Dan untuk mengetahui dampak dari Pola Asuh Anak terhadap anak-anak tersebut.jumlah sampel yang digunakan sebanyak 30 responden, yang merupakan pegawai dilingkungan Lembaga Keuangan Perbankan di Ponorogo, meliputi BRI, BNI, bank Mandiri yang memiliki anak dibawah 18 tahun. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner/angket dengan pertanyaan tertutup. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Bentuk Pola Asuh Anak yang banyak digunakan (43,33%) adalah Pola Asuh yang ke 4 yaitu Pola Pengasuhan Anak yang diserahkan/dititipkan kepada Pembantu rumah tangga dengan pengawasan Orang Tua/Saudara. Sedangkan yang kedua (26,66%) masing -masing bentuk Pola Asuh yang ke 2 dan ke 3 yaitu : Pola Pengasuhan Anak yang diserahkan kepada pembantu rumah tangga/babysister.dan Pola Pengasuhan Anak yang diserahkan/dititipkan kepada Lembaga Jasa Penitipan Anak.Sedangkan Pola Pengasuhan Anak yang diserahkan/dititipkan kepada Kerabat dekat meliputi Orang Tua/Saudara hanya 3,33%.Sedangkan Dampak Pola AsuhAnak dari ke 5 dampak yang diperkirakan terjadi pada anak sebagian besar responden menolak statement yang diajukan peneliti : (1)Kualitas dan perkembangan jiwa sosial anak kurang kuat 80% menolak dan hanya 20% yang setuju(2) Hubungan ibu dan anak menjadi renggang,73,32 % menolak dan 26,68 % setuju (3) Tingkat kesehatan anak kurang baik, rentan terhadap penyakit 83,32 % menolak dan hanya 16,68% setuju (4) Tingkat kemandirian anak menjadi kuat karena terbiasa menyiapkan segala sesuatu secara mandiri,76,66% menolak sedangkan 23,34% setuju (5) Prestasi belajar anak kurang baik karena kurangnya bimbingan dari orang tua,63.32% menolak statement tersebut 36,68% setuju. Kata Kunci: Pola Asuh Anak PENDAHULUAN Keterlibatan wanita di sektor public pada beberapa tahun terakhir ini menunjukkan peningkatan. Apalagi sejak dikeluarkannya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang ProgamPembangunan Nasional menegaskan bahwa sasaran progam peningkatan kualitas hidup perempuan adalah meningkatkan kualitas dan peranan perempuan di berbagai bidang. Undang-undang tersebut juga didukung dengan keluarnya Intruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang 62

2 Pengarasutamaan Gender dalam Wanita yang bekerja memiliki pembangunan nasional. peran sebagai pencari nafkah dalam Sector public yang telah dimasuki keluarga dan membantu ekonomi wanita antara lain Lembaga Tinggi Negara yaitu anggota DPR, Kejaksaan, Direktris keluarga, disisi lain wanita juga memiliki peran dalam urusan rumah tangga (peran perusahaan, Kepala Sekolah, Dosen, domestik) sehingga peran ini menjadi Guru, Lembaga Perbankan, Pedagang, berkurang karena lamanya waktu yang dan lain-lain. Wanita yang bekerja di digunakan untuk aktivtas diluar rumah Sektor public dan yang sudah tangga (peran publik). Seperti halnya berkeluarga, tentu saja tidak terlepas nampak pada wanita produktif yang dengan hubungan interkeluarganya. bekerja di lembaga perbankan. Jam kerja Sector public apapun yang dijadikan karier cukup lama, tugas dan tuntutan oleh wanita tentu membutuhkan dukungan dan pengertian dari suami dan anak-anak. pekerjaan, pastilah akan menguras fisik dan pikiran untuk menghasilkan kinerja Menurut Nunuk (2004:222), penentu yang baik. Untuk itu wanita yang bekerja karier bagi perempuan dipengaruhi oleh keluarganya dan pendidikan keluarga di sektor produktif ini harus mampu melaksanakan secara seimbang peran merupakan dasar bagi perkembangan sebagai pegawai bank/wanita karier pribadi seseorang. (peran publik) dan sebagai orang tua dari Ada beberapa hal yang anak-anaknya (peran domestik). mendorong wanita bekerja, antaralain: Orang tua adalah orang-orang untuk meningkatkan ekonomi keluarga, terdekat yang dapat mempengaruhi ingin memiliki penghasilan sendiri, perkembangan anak. Orang tua ataupun mengejar karier, memanfaatkan ilmu, keluarga merupakan penentu utama mewujudkan cita-cita (Ihromi : 1992). perkembangan anak selain faktor Sedangkan motivasi utama bekerja lingkungan budaya dan lain sebagainya. perempuan adalah untuk memperoleh Orang tua yang terdiri dari bapak dan ibu penghargaan, kebutuhan sandang dan memiliki tehnik dalam mendidik dan perumahan. Hal tersebut didukung oleh penelitian Sugiarti dalam Indayati (2007) mengasuh anak sehingga perkembangan anak mampu menghasilkan anak-anak dalam temuannya bahwa faktor-faktor yang cerdas, kreatif taat beragama, penyebab wanita berperan ganda pada berbakti pada orang tua, berguna bagi dasarnya dipengaruhi oleh dua faktor agam dan bangsa. Anak-anak yang utama. Factor internal beerupa motivasi diasuh dan dididik dengan baik sesuai dari diri sendiri sebesar 90% dan factor tingkat perkembangan anak dapat eksternal berupa dorongan dari suami membentuk anak-anak berkualitas sebesar 10%. berguna bagi bangsa. Anak merupakan 63

3 calon generasi penerus yang harus sampel (Sugiyono, 2004 : 74).Dalam memperoleh kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sesuai Undang-undang penelitian ini diperoleh 30 responden. Metode Pengumpulan Data dalam Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun penelitian ini dengan melakukan pengumpulan data menggunakan metode Fenomena yang terjadi, hubungan antara anak dan ibu lebih dekat daripada bapaknya. Hal ini diperkuat oleh temuan angket atau kuisioner dan didukung dengan wawancara secara langsung yang diisi oleh wanita pegawai perbankan dari penelitia Azis (2004) bahwa wanita sebagai responden penelitian. Jenis dan anak memiliki hubungan yang lebih pertanyaan yang diajukan dalam angket dekat dan akrab untuk saling atau kuisioner adalah jenis pertanyaan mempengaruhi dibandingkan dengan lakilaki. tertutup, yaitu peneliti telah menyediakan Oleh karena itu kesibukan wanita pilihan jawaban sehingga responden yang berkerja dengan jam kerja dan hanya memilih jawaban yang telah tingkat produktivitasnya akan disediakan. memberikan dampak terhadap pola asuh Metode Analisis Data sesuai dan kualitas mendidik anak baik dalam pendidikan sekolah maupun prasekolah. dengan tujuan penelitian ini, maka metode analisis data dengan menggunakn metode Analisis Deskriptif Kuantitatif, yaitu peneliti METODE PENELITIAN menampilkan angka-angka, tabel yang Penelitian ini dilaksanakan di dapat menggambarkan dan menjelaskan Kabupaten Ponorogo pada Lembaga kondisi riil lapangan berdasarkan hasil Perbankan di Ponorogo. Yaitu lembaga perbankan :Bank BRI, Bank BNI 46,dan Bank Mandiri. Populasi penelitian ini pengumpulan data. Data hasil penelitian ini yang berupa angka-angka, atau table tersebut akan dilakukan analisis secara adalah seluruh pegawai perbankan wanita deskriptif, yaitu dengan memberika yang telah menikah/berkeluarga dan uraian-uraian atau penjelasan-penjelasan memiliki anak dibawah 18 tahun, dimana sehingga mampu memberikan gambaran Suami dari responden juga memiliki secara riil tentang kondisi lapangan. pekerjaan sebagai mata pencaharian. Penelitian kuantitatif dengan format Pengambilan sampel yang digunakan deskriptif menurut Burgin (2005:36) dalam penelitian ini adalah simple random bertujuan untuk menjelaskan, sampling, yaitu cara pengambilan elemenelemen secara random sehingga setiap meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variable yang timbul elemen mendapat kesempatan yang dimasyarakat yang menjadi objek sama untuk terpilih menjadi anggota penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian mengangkat ke 64

4 permukaan karakter atau gambaran terhadap pentingnya kualitas pendidikan tentang kondisi, situasi ataupun variable anak-anaknya. Bagaimanapun seorang tersebut anak mempunyai kebutuhan dasar yaitu kebutuhan akan perlindungan dan kasih HASIL PEMBAHASAN sayang, makanan perumahan dan Dalam hal Pola Asuh anak, ada sandang, udara segar dan cukup cahaya empat kategori yang diajukan peneliti, matahari, bermain dan beristihat, meliputi : (1) Pola Pengasuhan Anak yang pencegahan penyakit dan kecelakaan, diserahkan/dititipkan kepada Kerabat latihan ketrampilan. Kebutuhan psikis dekat meliputi Orang Tua/Saudara.(2) Pola Pengasuhan Anak yang diserahkan yaitu mempunyai nilai luhur sebagai manusia, perasaan dicintai rasa aman kepada pembantu rumah karena merasa memiliki, mengenal tangga/babysister.(3) Pola Pengasuhan Anak yang diserahkan/dititipkan kepada Lembaga Jasa Penitipan Anak.(4)Pola lingkungan, tidak tertekan oleh berbagai larangan, disiplin, rasa tanggung jawab dan kesempatan membantu orang lain, Pengasuhan Anak yang kesempatan mendapatkan sukses dalam diserahkan/dititipkan kepada Pembantu bidang yang dikerjakan, kesempatan rumah tangga dengan pengawasan Orang Tua/Saudara. Dari hasil tabulasi data belajar dari pengalaman dan kesempatan untuk lepas dari ketergantungan orang menunjukkan bahwa dari 4 Pola Asuh lain. Diharapkan pola asuh yang diatas ternyata dari 30 responden diserahkan kepada pembantu rumah menyatakan bahwa 1 orang (3,33%) tangga atau babysister dengan diasuh oleh kerabat dekat. Sedangkan pengawasan dari orangtua atau kerabat pada Pola asuh kedua dan ketiga dekat diharapkan dapat lebih terjaminnya masing-masing 8 responden (26,66%). kecukupan kebutuhan anak tersebut Sedangkan paling banyak Pola Asuh yang diatas. ke 4 yaitu sebanyak13 responden Sedangkan dari sisi dampak pola (43,33%). pengasuhan terhadap perkembangan Dari hasil penelitian tersebut anak, sebagaimana disampaikan oleh tampaknya para wanita Karir ini lebih Dayati (2006) semakin banya k ibu yang condong untuk pengasuhan diserahkan memiliki kesibukan sehingga : (1) kepada kerabat dekat namun dibantu oleh pembantu rumah tangga atau baby sister.. Hal ini dikarenakan bahwa perempuan karir pada umumnya berpendidikan tinggi yang tentu saja berpengaruh terhadap Pendidikan anak diserahkan pada orang lain antara lain : nenek, sanak saudara, pembantu. (2) Kualitas dan kemampuan pengasuh untuk membentuk keturunan yang kuat masih memprihatinkan. (3) kesadaran dan wawasan yang lebih luas Hubungan ibu dan anak menjadi 65

5 renggang. (4) Penyapihan dini sehingga Prestasi belajar anak kurang baik karena anak kurang gizi. Serta dari hasil kurangnya bimbingan dari orang tua. penelitian Suroso ( 2001) dalam Pola Dari hasil tabulasi data Asuh Wanita Pedesaan : Studi menunjukkan bahwa untuk dampak Keberhasilan Keluarga Ekonomi Lemah bahwa kualitas dan perkembangan jiwa dalam pendidikan. Penelitian yang sosial anak kurang kuat, 12 dilakukan dengan pendekatan kualitatif responden(40%) menyatakan tidak setuju dengan mendeskripsikan pola asuh dan 12 orang(40%) menyatakan kurang wanita di pedesaan. Hasil penelitian : (1) setuju, sedangkan yang menyatakan penumbuhan percaya diri dengan setuju sebanyak 5 orang(16,66%) dan 1 memberi kesempatan untuk bersosialisasi orang responden (3,33%) menyatakan dalam koridor pengawasan. (2) sangat setuju.hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan anak berkerja karena meskipun anak diasuh oleh orang lain, pembiasaan anak bekerja dirumah dan namun secara perkembangan sosial anak diluar rumah. (3) tumbuhnya sikap tetap masih dalam kategori baik.hal ini religious anak disebabkan oleh teladan orang tua dalam beribadah, lingkungan bisa jadi karena dari 30 responden sebagian pola asuhnya adalah dibawah yang santun sholeh dan religious. pengawasan keluarga dekat/orang tua, Sedangkan aspek-aspek perekembangan sehingga Kualitas dan kemampuan anak menurut Dayati (2006) antara lain : pengasuh untuk membentuk keturunan perkembangan fisik, perkembangan yang kuat masih memprihatinkan, emosi, perkembangan social, sebagaimana hasil penelitian Dayatai perkembangan kognitif/intelektual, (2006) dapat dikurangi. perkembangan moral dan perkembangan Sedangkan dampak kedua bahwa bahasa. hubungan ibu dan anak menjadi Dari beberapa hasil penelitian renggang,1 responden(3,33%) diatas maka peneliti mengkelompokkan menyatakan sangat tidak setuju, 5 orang dampak dari pola asuh Wanita bekerja responden(16,66%) menyatakan tidak menjadi lima kategori meliputi : (1)Kualitas setuju, 16 responden(53,33%) dan perkembangan jiwa sosial anak menyatakan kurang setuju, 7 kurang kuat (2) Hubungan ibu dan anak menjadi renggang (3) Tingkat keseh atan responden(23,33%) menyatakan setuju, dan 1 orang(3,33%) menyatakan sangat anak kurang baik, rentan terhadap setuju.dengan kata lain 73,32% penyakit (4) Tingkat kemandirian anak responden menyatakan bahwa dampak menjadi kuat karena terbiasa menyiapkan negatif pengasuhan yang diserahkan segala sesuatu secara mandiri (5) kepada orang lain tidak menyebabkan kurang dekatnya hubungan ibu dan anak. 66

6 Dan hanya 26,68% responden yang untuk memenuhi kekurangan waktu yang merasakan dampak kurang dekatnya mereka sediakan untuk menyelesaikan hubungan ibu dan anak. pekerjaan domestiknya.sebagaimana Dampak yang ke 3 yaitu bahwa disampaikan Indayati (2007) bahwa Tingkat kesehatan anak kurang baik, permasalahan yang dihadapi oleh rentan terhadap penyakit karena perempuan dalam berperan ganda adalah terjadinya penyapihan dini, 11 bagaimana dia harus membagi waktu responden(36,66%) menyatakan tidak untuk kepentingan keluarga dan untuk setuju, dan 14 orang(46,66%) bekerja. Hal ini ditegaskan pula oleh hasil menyatakan kurang setuju. Hanya 5 studi Cleves (2007: 232) pastisipasi orang(16,66%) yang menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun perempuan menghadapi banyak kendala, dan kendala utamanya adalah pekerjaan kemungkinan anak tidak memperoleh ASI rumah tangga. Selanjutnya Cleves yang cukup karena ibu bekerja, namun hal menyampaikan dalam sebuah studinya ini tidak terlalu berpengaruh terhadap bahwa bentuk partisiipasi perempuan kualitas kesehatan anak. Hal ini antara lain : (1) Perempuan menjadi dimungkinkan karena sekarang ini banyak anggota organisasi yang bersifat produktif susu formula yang kualitasnya cukup baik. yang bertujuan menghasilkan Serta dengan adanya wanita bekerja pendapatan. (2) Perempuan menjadi,yang berarti dapat memperkuat ekonomi rumah tangga, maka dimungkinkan untuk anggota organisasi kemasyarakatan yang bertujuan menghasilkan pelayanan bagi memberikan makanan pengganti untuk masyarakat. (3) Perempuan menjadi memenuhi gizi anak-anaknya. Sehingga anggota organisasi yang bersifat politik kesehatan anak tetap dapat terjaga yang berorientasi pada suatu partai politik. dengan baik Sehingga anak banyak yang dilayani Dampak yang ke 4, yaitu Tingkat dalam menyelesaikan dan memenuhi kemandirian anak menjadi kuat karena kebutuhannya. Sehingga kemandiriannya terbiasa menyiapkan segala sesuatu menjadi kurang. secara mandiri,. Dari hasil penelitian Dampak pola asuh yang ke 5, menunjukkan 5 responden(16,66%) Prestasi belajar anak kurang baik karena menyatakan tidak setuju,16 kurangnya bimbingan dari orang tua.dari orang(53,33%) menyatakan kurang setuju hasil penelitian 11 orang (36,66%) dan 7 orang(23,33%) menyatakan setuju, menyatakan tidak setuju, 8 orang(26,66%) sedangkan yang menyatakan sangat menyatakan kurang setuju dan 8 setuju 2 orang(6,66%).hal ini dikarenakan orang(26,66%) menyatakan setuju serta 3 sebagian wanita bekerja tetap orang(10%) menyatakan sangat setuju. memerlukan jasa pembantu rumah tangga Atau dengan kata lain 63,32% wanita 67

7 bekerja mampu mengatasi permasalahan kurangnya waktu membimbing anakanaknya dalam belajar.hanya saja belum dilakukan penelitian jenis-jenis upaya yang mereka lakukan untuk menutupi kekurangan tersebut, apakah dengan lembaga bimbingan belajar, ataukah dengan mendatangkan guru privat dirumah, maupun fasilitas-fasilitas lainnya. KESIMPULAN Bentuk pola Asuh anak yang banyak digunakan (43,33%) adalah Pola Asuh yang ke 4 yaitu Pola Pengasuhan Anak yang diserahkan/dititipkan kepada Pembantu rumah tangga dengan pengawasan Orang Tua/Saudara. Sedangkan yang kedua (26,66%) masingmasing bentuk Pola Asuh yang ke 2 dan ke 3 yaitu : Pola Pengasuhan Anak yang diserahkan kepada pembantu rumah tangga/baby sister.dan Pola Pengasuhan Anak yang diserahkan/dititipkan kepada Lembaga Jasa Penitipan Anak. Sedangkan Pola Pengasuhan Anak yang diserahkan/dititipkan kepada Kerabat dekat meliputi Orang Tua/Saudara hanya 3,33%. Sedangkan Dampak Pola Asuh Anak, dari ke 5 dampak yang diperkirakan terjadi pada anak sebagian besar responden menolak statement yang diajukan peneliti yaitu pada kategori sangat tidak setuju sampai kurang setuju, sedangkan pada kategori menerima statement tersebut, yaitu setuju sampai dengan sangat setuju hanyasebagian kecil. Dari ke 5 dampak tersebut: (1)Kualitas dan perkembangan jiwa sosial anak kurang kuat 80% menolak dan hanya 20% yang setuju(2) Hubungan ibu dan anak menjadi renggang,73,32 % menolak dan 26,68 % setuju (3) Tingkat kesehatan anak kurang baik, rentan terhadap penyakit 83,32 % menolak dan hanya 16,68% setuju (4) Tingkat kemandirian anak menjadi kuat karena terbiasa menyiapkan segala sesuatu secara mandiri,76,66% menolak sedangkan 23,34% setuju (5) Prestasi belajar anak kurang baik karena kurangnya bimbingan dari orang tua,63.32% menolak statement tersebut 36,68% setuju.dengan kata lain para Wanita Pegawai Lembaga Keuangan Perbankan di Ponorogo mampu meminimalkan dampak negatif yang terjadi karena waktu untuk keluarga yang terbatas. DAFTAR PUSTAKA Burhan Bungis, 2005, Metodologo Penelitian Kuantitatif Penerbit Prenada Media, Jakarta Lituhayu, dkk (2001) Penelitian,dengan judul Profil Kegiatan Dan Peran Ibu Rumah Tangga Kota Madya Semarang, Suroso (2001),Penelitian Pola Asuh Wanita Pedesaan : Studi Keberhasilan Keluarga Ekonomi Lemah dalam Pendidikan. Idayati (2007) penelitian, Peran Ganda Wanita Dan Dampaknya Terhadap Pola Kesetaraan Gender. 68

8 69

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemandirian anak usia prasekolah 1. Pengertian Subrata (1997), berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kemandirian anak pasekolah yaitu kemampuan anak untuk melakukan aktivitas

Lebih terperinci

PELUANG WANITA BERPERAN GANDA DALAM KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG KEMITRASEJAJARAN PRIA DAN WANITA DI KABUPATEN BANDUNG

PELUANG WANITA BERPERAN GANDA DALAM KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG KEMITRASEJAJARAN PRIA DAN WANITA DI KABUPATEN BANDUNG RINGKASAN LAPORAN PENELITIAN PELUANG WANITA BERPERAN GANDA DALAM KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG KEMITRASEJAJARAN PRIA DAN WANITA DI KABUPATEN BANDUNG Oleh : Dra. Sofi Sufiarti. A ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

Puji Hastuti F

Puji Hastuti F HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA WANITA KARIER DENGAN SIKAP KERJA NEGATIF ABSTRAKSI Disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat Mencapai gelar Sarjana S-1 Psikologi Oleh : Puji Hastuti F 100

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN Sebelum membahas pola pembagian peran dalam keluarga responden, terlebih dahulu akan di jelaskan mengenai karakteristik responden yang akan dirinci

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Prasekolah 1. Pengertian Anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara tiga sampai enam tahun (Patmonodewo, 1995). Anak prasekolah adalah pribadi yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak orang tua begitu berharap anak-anak mereka bisa tumbuh dan berkembang menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab di masa depan, namun orangtua tidak menyadari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengasuhan anak merupakan kebutuhan pokok bagi orang tua dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengasuhan anak merupakan kebutuhan pokok bagi orang tua dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengasuhan anak merupakan kebutuhan pokok bagi orang tua dalam memenuhi kewajiban maupun tanggung jawab kepada anak-anaknya. Pengasuhan dan pendidikan pertama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Peran Pekerjaan dan Keluarga Fenomena wanita bekerja di luar rumah oleh banyak pihak dianggap sebagai sesuatu yang relatif baru bagi masyarakat Indonesia. Kendati semakin lumrah,

Lebih terperinci

FENOMENA TAMAN PENITIPAN ANAK BAGI PEREMPUAN YANG BEKERJA. Nur Ita Kusumastuti K Pendidikan Sosiologi Antropologi

FENOMENA TAMAN PENITIPAN ANAK BAGI PEREMPUAN YANG BEKERJA. Nur Ita Kusumastuti K Pendidikan Sosiologi Antropologi FENOMENA TAMAN PENITIPAN ANAK BAGI PEREMPUAN YANG BEKERJA (Studi Kasus TPA Jaya Kartika Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar) Nur Ita Kusumastuti K8409045 Pendidikan Sosiologi Antropologi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 GEMOLONG TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun pertama dalam kehidupannya yang merupakan. lingkungan bagi anak untuk memperoleh stimulasi psikososial.

BAB I PENDAHULUAN. tahun pertama dalam kehidupannya yang merupakan. lingkungan bagi anak untuk memperoleh stimulasi psikososial. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa-masa yang rentan dari kehidupan seseorang berada pada lima tahun pertama dalam kehidupannya yang merupakan pondasi bagi perkembangan selanjutnya. Lingkungan keluarga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tujuan yang ingin dicapai oleh anak dapat terwujud. Motivasi anak dalam meraih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tujuan yang ingin dicapai oleh anak dapat terwujud. Motivasi anak dalam meraih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Motivasi anak dalam meraih prestasi di sekolah sangat penting, sehingga tujuan yang ingin dicapai oleh anak dapat terwujud. Motivasi anak dalam meraih prestasinya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. A. Latar belakang

PENDAHULUAN. A. Latar belakang Faktor Eksternal Lingkungan Karakteristik sosial Stimulasi Tingkat Tingkat Pola kemandirian asuh Status orang pekerjaan tua anak anak BAB ibu prasekolah I Cinta dan kasih sayang Kualitas informasi PENDAHULUAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keluarga merupakan suatu kelompok yang menjadi bagian dalam masyarakat.

I. PENDAHULUAN. Keluarga merupakan suatu kelompok yang menjadi bagian dalam masyarakat. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan suatu kelompok yang menjadi bagian dalam masyarakat. Keluarga terdiri dari kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi menciptakan

Lebih terperinci

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA JARAK KELAHIRAN YANG DEKAT DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDONG BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA JARAK KELAHIRAN YANG DEKAT DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDONG BOYOLALI 0 HUBUNGAN ANTARA JARAK KELAHIRAN YANG DEKAT DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDONG BOYOLALI Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana

Lebih terperinci

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI Rita Eka Izzaty Kebutuhan Dasar Anak untuk Tumbuh Kembang ASUH ; gizi, perawatan dasar imunisasi, ASIpengobatan bila sakit, kebersihan diri dan lingkungan, sandang, olah tubuh,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam waktu tertentu. Hariyanto (2010) mengungkapkan bahwa Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam waktu tertentu. Hariyanto (2010) mengungkapkan bahwa Prestasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Belajar merupakan suatu proses yang komplek yang terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya, sedangkan prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai oleh perserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja sangatlah terbatas (Suratiyah dalam Irwan, 2006)

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja sangatlah terbatas (Suratiyah dalam Irwan, 2006) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum masalah utama yang sedang dihadapi secara nasional adalah sedikitnya peluang kerja, padahal peluang kerja yang besar dalam aneka jenis pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Akan tetapi wanita sendiri juga memiliki tugas

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Akan tetapi wanita sendiri juga memiliki tugas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era modern ini peran wanita sangat dibutuhkan dalam membangun perkembangan ekonomi maupun sektor lain dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi wanita sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini sering disebut anak prasekolah, memiliki masa peka dalam perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespons

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita di Indonesia perlu perhatian yang serius yaitu mendapatkan gizi yang baik, stimulasi yang memadahi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasangan (suami) dan menjalankan tanggungjawabnya seperti untuk melindungi,

BAB I PENDAHULUAN. pasangan (suami) dan menjalankan tanggungjawabnya seperti untuk melindungi, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perempuan single parent adalah perempuan yang telah bercerai dengan pasangan (suami) dan menjalankan tanggungjawabnya seperti untuk melindungi, membimbing, dan merawat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi menjadi fenomena yang sangat penting dalam dunia kerja.

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi menjadi fenomena yang sangat penting dalam dunia kerja. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Modernisasi menjadi fenomena yang sangat penting dalam dunia kerja. Selain dampaknya terhadap penggunaan alat-alat produksi dan strategi pemasaran. Modernisasi juga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan wanita untuk bekerja adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Pada tahun 2010 diperhitungkan sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Pada tahun 2010 diperhitungkan sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian masih menjadi sumber mata pencaharian utama bagi masyarakat Indonesia. Pada tahun 2010 diperhitungkan sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang mampu diserap dari berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Peran wanita di masa sekarang sudah tidak hanya mengerjakan urusan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Peran wanita di masa sekarang sudah tidak hanya mengerjakan urusan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Peran wanita di masa sekarang sudah tidak hanya mengerjakan urusan rumah tangga saja namun telah berkembang, sehingga wanita telah berperan serta dalam setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai sosok otoritas utama yang sentral dalam organisasi sosial. Kebanyakan sistem patriarki juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki peranan dalam sistem sosial, yang ditampilkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki peranan dalam sistem sosial, yang ditampilkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu memiliki peranan dalam sistem sosial, yang ditampilkan pada perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang diberikan. Posisi atau

Lebih terperinci

Menurut Knox (1985) terdapat tiga faktor yang menentukan kesiapan menikah, yaitu usia menikah, pendidikan, dan rencana karir. Pada dasarnya usia

Menurut Knox (1985) terdapat tiga faktor yang menentukan kesiapan menikah, yaitu usia menikah, pendidikan, dan rencana karir. Pada dasarnya usia 57 PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan menikah dan pelaksanaan tugas perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah. Penelitian ini dilakukan pada keluarga yang memiliki anak

Lebih terperinci

BAB V BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB V BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Beban Ganda Beban ganda wanita adalah tugas rangkap yang dijalani oleh seorang wanita (lebih dari satu peran) yakni sebagai ibu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. peranan adalah untuk mengatur perilaku seseorang pada batas-batas tertentu.

II. TINJAUAN PUSTAKA. peranan adalah untuk mengatur perilaku seseorang pada batas-batas tertentu. 12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Peranan Peranan (role) merupakan aspek dinamis dari kedudukan (status). Pentingnya peranan adalah untuk mengatur perilaku seseorang pada batas-batas tertentu. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Masalah Emansipasi wanita telah memberikan semangat dan dorongan bagi kaum perempuan untuk tampil secara mandiri dalam mencapai segala impian, cita-cita dan memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, artinya membutuhkan lingkungan yang dapat memfasilitasi

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, artinya membutuhkan lingkungan yang dapat memfasilitasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Anak adalah individu yang tergantung dengan orang dewasa dan lingkungannya, artinya membutuhkan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam memenuhi kebutuhan dasarnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam

I. PENDAHULUAN. Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak (baik yang dilahirkan ataupun diadopsi). Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian dan perumahan tetapi juga non. (ketetapan-ketetapan MPR dan GBHN 1998).

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian dan perumahan tetapi juga non. (ketetapan-ketetapan MPR dan GBHN 1998). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Indonesia diarahkan untuk pembangunan manusia seutuhnya dan masyarakat seluruhnya. Termasuk dalam proses pembangunan adalah usaha masyarakat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan bagi sumber daya wanita untuk berkarya. Khususnya di kota-kota besar dimana

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan bagi sumber daya wanita untuk berkarya. Khususnya di kota-kota besar dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang serba kompetitif menuntut dunia usaha memberi lebih banyak ruang bagi sumber daya manusia untuk berkarya. Situasi dan kondisi demikian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN SIKAP TERHADAP KARAKTERISTIK PEKERJAAN DENGAN KETAKUTAN AKAN SUKSES PADA WANITA KARIR SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN SIKAP TERHADAP KARAKTERISTIK PEKERJAAN DENGAN KETAKUTAN AKAN SUKSES PADA WANITA KARIR SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN SIKAP TERHADAP KARAKTERISTIK PEKERJAAN DENGAN KETAKUTAN AKAN SUKSES PADA WANITA KARIR SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat Mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI Rita Eka Izzaty SETUJUKAH BAHWA Setiap anak cerdas Setiap anak manis Setiap anak pintar Setiap anak hebat MENGAPA ANAK SEJAK USIA DINI PENTING UNTUK DIASUH DAN DIDIDIK DENGAN

Lebih terperinci

BE SMART PARENTS PARENTING 911 #01

BE SMART PARENTS PARENTING 911 #01 BE SMART PARENTS PARENTING 911 #01 Coffee Morning Global Sevilla School Jakarta, 22 January, 2016 Rr. Rahajeng Ikawahyu Indrawati M.Si. Psikolog Anak dibentuk oleh gabungan antara biologis dan lingkungan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan elemen yang sangat penting dalam perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program pendidikan yang ada diperlukan kerja keras

Lebih terperinci

TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN. PADA PDAM (Tirta Taman Sari) KOTA MADIUN

TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN. PADA PDAM (Tirta Taman Sari) KOTA MADIUN PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PDAM (Tirta Taman Sari) KOTA MADIUN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi sebagai syarat-syarat guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan aset dan generasi penerus bagi keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan aset dan generasi penerus bagi keluarga, masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak merupakan aset dan generasi penerus bagi keluarga, masyarakat maupun suatu bangsa. Bagaimana kondisi anak pada saat ini, sangat menentukan kondisi keluarga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa balita merupakan masa yang tergolong rawan dalam pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa balita merupakan masa yang tergolong rawan dalam pertumbuhan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa balita merupakan masa yang tergolong rawan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak karena pada masa ini anak mudah sakit dan mudah terjadi kurang gizi (Andrianti,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga merupakan suatu kelompok primer yang sangat erat. Yang dibentuk karena kebutuhan akan kasih sayang antara suami dan istri. (Khairuddin, 1985: 104).Secara historis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan dapat mencakup seluruh proses hidup dan segenap

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Pola Asuh Orang Tua Anak Usia Dini Di Kampung Adat Benda Kerep

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Pola Asuh Orang Tua Anak Usia Dini Di Kampung Adat Benda Kerep BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Ada terdapat banyak bentuk pola asuh orang tua dan dalam praktiknya orang tua tidak hanya memberlakukan satu jenis pola asuh secara konsisten sejak anak lahir

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perlindungan anak sesuai denagan amanat dalam Undang-Undang Dasar 1945

I. PENDAHULUAN. perlindungan anak sesuai denagan amanat dalam Undang-Undang Dasar 1945 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia sudah selayaknya memberikan perhatian terhadap perlindungan anak sesuai denagan amanat dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 B (2) menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin banyak, hal ini disebabkan karena faktor urbanisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin banyak, hal ini disebabkan karena faktor urbanisasi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan kota yang inovatif dan serba maju dalam aspek kehidupan sosial ternyata telah menimbulkan berbagai permasalahan didalamnya seperti, semakin bertambahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. orang tua. Seorang anak merupakan potensi yang sangat penting, generasi penerus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. orang tua. Seorang anak merupakan potensi yang sangat penting, generasi penerus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan sebuah anugerah yang tidak ternilai bagi setiap orang tua. Kelahiran seorang anak menjadi hal yang paling ditunggu dalam sebuah keluarga. Setiap

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK BATIK I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam aspek sifat, sikap, minat dan kepribadian sosial anak dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam aspek sifat, sikap, minat dan kepribadian sosial anak dengan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses perkembangan anak terjadi proses perkembangan yang cepat dalam aspek sifat, sikap, minat dan kepribadian sosial anak dengan lingkungan sekitarnya (Hidayat 2010:89).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses pematangan dan belajar (Wong, 1995) fungsi pematangan organ mulai dari aspek sosial, emosional, dan

BAB I PENDAHULUAN. proses pematangan dan belajar (Wong, 1995) fungsi pematangan organ mulai dari aspek sosial, emosional, dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemahaman pertumbuhan dan perkembangan anak diperlukan suatu kepekaan terhadap kebutuhan anak, karena dengan kepekaan tersebut pemahaman dapat mudah diperoleh. Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB 6 PEMBAHASAN. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian orang lanjut usia meliputi

BAB 6 PEMBAHASAN. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian orang lanjut usia meliputi 57 BAB 6 PEMBAHASAN Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian orang lanjut usia meliputi faktor kondisi kesehatan, faktor kondisi ekonomi, dan faktor kondisi sosial. Dalam bab ini dibahas tentang karakreristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan kesatuan sosial yang terdiri atas suami istri dan anakanaknya,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan kesatuan sosial yang terdiri atas suami istri dan anakanaknya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan kesatuan sosial yang terdiri atas suami istri dan anakanaknya, kerap sekali keluarga itu tidak hanya terdiri dari suami istri dan anakanaknya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sendirinya. Mereka membutuhkan orang tua dan lingkungan yang kondusif

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sendirinya. Mereka membutuhkan orang tua dan lingkungan yang kondusif BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak sebagai generasi penerus pada dasarnya tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan sendirinya. Mereka membutuhkan orang tua dan lingkungan yang kondusif untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berdasarkan pada jenis kelamin tentunya terdiri atas laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berdasarkan pada jenis kelamin tentunya terdiri atas laki-laki dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penduduk suatu negara merupakan sumber daya manusia yang memiliki potensi atau peranan yang cukup besar dalam pembangunan ekonomi. Penduduk tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia di dunia yang berlainan jenis kelaminnya (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik antara satu dengan yang lainnya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan kualitas sumberdaya manusia di Indonesia masih perlu mendapat prioritas dalam pembangunan nasional. Berdasarkan laporan United Nation for Development Programme

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN BABY SITTER JENJANG 3

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN BABY SITTER JENJANG 3 KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN BABY SITTER JENJANG 3 Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS, KUANTITAS, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG PONOROGO

PENGARUH KUALITAS, KUANTITAS, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG PONOROGO PENGARUH KUALITAS, KUANTITAS, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG PONOROGO SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi sebagai syarat syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Draf wawancara (interview guide) untuk buruh tani perempuan:

LAMPIRAN. Draf wawancara (interview guide) untuk buruh tani perempuan: LAMPIRAN INFORMAN KUNCI Draf wawancara (interview guide) untuk buruh tani perempuan: Profil informan Nama : Umur : Status Perkawinan : Alamat : I. Mengenai pekerjaan informan (isteri/ibu yang bekerja di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan bangsa. Negara Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kehidupan masyarakat tersebut merupakan fenomena sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. pada kehidupan masyarakat tersebut merupakan fenomena sosial yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan, perubahanperubahan pada kehidupan masyarakat tersebut merupakan fenomena sosial yang wajar, oleh karena setiap

Lebih terperinci

DAPUR SALAH SATU MEDIA KOMUNIKASI YANG EFEKTIF BAGI WANITA PEKERJA

DAPUR SALAH SATU MEDIA KOMUNIKASI YANG EFEKTIF BAGI WANITA PEKERJA DAPUR SALAH SATU MEDIA KOMUNIKASI YANG EFEKTIF BAGI WANITA PEKERJA Oleh Rahmi Mulyasih bikiya16@yahoo.com Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Serang Raya Abstrak Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu, yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan segi biologis, sosiologis dan teologis.

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu, yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan segi biologis, sosiologis dan teologis. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk hidup mempunyai kebutuhan-kebutuhan seperti makhluk hidup lainnya, baik kebutuhan-kebutuhan untuk melangsungkan eksistensinya sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi pekerja perempuan di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Jika

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi pekerja perempuan di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Partisipasi pekerja perempuan di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Jika dahulu dunia pekerjaan hanya didominasi oleh kaum laki-laki, sekarang fenomena tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesuksesan yang dicapai seseorang tidak hanya berdasarkan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesuksesan yang dicapai seseorang tidak hanya berdasarkan kecerdasan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesuksesan yang dicapai seseorang tidak hanya berdasarkan kecerdasan akademik (kognitif) saja namun juga harus diseimbangkan dengan kecerdasan emosional, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Keluarga menjadi tempat pertama seseorang memulai

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Keluarga menjadi tempat pertama seseorang memulai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan. Keluarga menjadi tempat pertama seseorang memulai kehidupannya. Keluarga membentuk

Lebih terperinci

KONFLIK INTERPERSONAL ANTAR ANGGOTA KELUARGA BESAR

KONFLIK INTERPERSONAL ANTAR ANGGOTA KELUARGA BESAR KONFLIK INTERPERSONAL ANTAR ANGGOTA KELUARGA BESAR Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh: SITI SOLIKAH F100040107 Kepada FAKULTAS PSIKOLOGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan Indonesia kearah modernisasi maka semakin banyak peluang bagi perempuan untuk berperan dalam pembangunan. Tetapi berhubung masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah membuat sebagian besar wanita ikut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah membuat sebagian besar wanita ikut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi di Indonesia yang semakin pesat membuat kebutuhan rumah tangga semakin meningkat. Kurangnya pendapatan yang dihasilkan suami sebagai kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Citra merupakan image yang diberikan seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk mengetahui citra seseorang terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk meniti karir dalam bidang pekerjaan. Demikian halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk meniti karir dalam bidang pekerjaan. Demikian halnya dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin meningkatnya pendidikan pada perempuan menimbulkan kesadaran untuk mengembangkan diri dan mengaktualisasikannya dalam bentuk meniti karir dalam bidang pekerjaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Manusia diciptakan oleh Allah SWT berpasang-pasangan. Sudah menjadi fitrah manusia yang mempunyai kecenderungan untuk hidup bersama dengan manusia lainnya serta mencari pasangan

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN A Skala Penelitian A-1 SKALA SIKAP SUAMI TERHADAP ISTRI BEKERJA A-2 SKALA KESADARAN KESETARAAN GENDER LAMPIRAN A-1 Skala SIKAP SUAMI TERHADAP ISTRI BEKERJA LAMPIRAN A-2 Skala KESADARAN

Lebih terperinci

Kasus Bias Gender dalam Pembelajaran

Kasus Bias Gender dalam Pembelajaran Kasus Bias Gender dalam Pembelajaran Oleh: Wagiran (Anggota Pokja Gender bidang Pendidikan Provinsi DIY, Dosen FT Universitas Negeri Yogyakarta), maswa_giran@yahoo.com GENDER BERMASALAH? salah satu jenis

Lebih terperinci

Windrayana Raditya, I Wyn ( ) Seminar Tugas Akhir KBA (Alur Desain) BAB PENDAHULUAN

Windrayana Raditya, I Wyn ( ) Seminar Tugas Akhir KBA (Alur Desain) BAB PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN Bab 1 Pendahuluan ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan teknik penulisan. Pada latar belakang terdapat uraian alasan dan hal-hal yang mendasari penulisan topik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Laboratorium Percontohan UPI Bandung. Alasan pemilihan lokasi penelitian yakni belum tersedianya suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, dan mendisiplinkan, serta melindungi anak untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, dan mendisiplinkan, serta melindungi anak untuk mencapai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Pengasuhan ini berarti orang tua mendidik, membimbing,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian LAMPIRAN 93 Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian 107 Lampiran 2 Hasil Uji Korelasi Pearson 108 Korelasi Pearson X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X1 1 X2-0.18 1 X3.663(**) -0.115 1 X4 -.272(**).841(**)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penduduk Lanjut Usia merupakan bagian dari anggota keluarga dan. masyarakat yang semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penduduk Lanjut Usia merupakan bagian dari anggota keluarga dan. masyarakat yang semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penduduk Lanjut Usia merupakan bagian dari anggota keluarga dan anggota masyarakat yang semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan peningkatan usia harapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara sedang berkembang adalah jumlah penduduk yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mengubah keadaan tertentu menjadi kondisi yang lebih baik. Perubahan itu harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mengubah keadaan tertentu menjadi kondisi yang lebih baik. Perubahan itu harus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan sebuah upaya multi dimensional untuk mengubah keadaan tertentu menjadi kondisi yang lebih baik. Perubahan itu harus disertai peningkatan harkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang orang lain. Begitu pula dalam membagikan masalah yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. tentang orang lain. Begitu pula dalam membagikan masalah yang terdapat pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wanita merupakan individu yang memiliki keterbukaan dalam membagi permasalahan kehidupan maupun penilaian mereka mengenai sesuatu ataupun tentang orang lain.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi masa kini merupakan salah satu fungsi menejemen keuangan bagi seorang individu atau organisasi. Dimana masyarakat sekarang ini sudah jarang menabung

Lebih terperinci

BAB IX KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IX KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB IX KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 9.1 Kesimpulan Krisis ekonomi tahun 1998 memberikan dampak yang positif bagi kegiatan usaha rajutan di Binongjati. Pangsa pasar rajutan yang berorientasi ekspor menjadikan

Lebih terperinci

prestasi saat ini siswa cenderung dituntut oleh pihak sekolah untuk memenuhi target pencapaian prestasi, sehingga mereka cenderung jenuh terhadap

prestasi saat ini siswa cenderung dituntut oleh pihak sekolah untuk memenuhi target pencapaian prestasi, sehingga mereka cenderung jenuh terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seseorang dikatakan memasuki usia remaja yaitu saat berusia 12-21 tahun (Aromdani, 2008). Remaja terbagi dalam beberapa tingkatan, salah satunya adalah remaja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumah, mengurus, mendidik, dan mengasuh anak.

BAB I PENDAHULUAN. rumah, mengurus, mendidik, dan mengasuh anak. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, keluarga mempunyai dua sosok penanggung jawab dalam segala hal yang berkaitan dengan keberlangsungan rumah tangga. Sosok ayah sebagai kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa bangsa menuju bangsa yang maju. Masa kanak-kanak adalah masa

BAB I PENDAHULUAN. membawa bangsa menuju bangsa yang maju. Masa kanak-kanak adalah masa 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Anak merupakan generasi penerus bangsa yang diharapkan akan membawa bangsa menuju bangsa yang maju. Masa kanak-kanak adalah masa yang penting dalam kehidupan manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Panti sosial asuhan anak menurut Departemen Sosial Republik Indonesia (2004:4) adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial yang mempunyai tanggung jawab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengrajin bambu merupakan mata pencaharian sebagian besar masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pengrajin bambu merupakan mata pencaharian sebagian besar masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengrajin bambu merupakan mata pencaharian sebagian besar masyarakat perempuan di Desa Timbang Lawan, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat. Kreatifitas pengrajin bambu

Lebih terperinci

MELAMPAUI KASUR - SUMUR - DAPUR

MELAMPAUI KASUR - SUMUR - DAPUR Bab 9 Kesimpulan Kehidupan rumah tangga nelayan tradisional di Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal pada umumnya berada di bawah garis kemiskinan. Penyebab kemiskinan berasal dari dalam diri nelayan sendiri

Lebih terperinci

KOMUNIKASI MENGOKOHKAN FUNGSI KELUARGA

KOMUNIKASI MENGOKOHKAN FUNGSI KELUARGA KOMUNIKASI MENGOKOHKAN FUNGSI KELUARGA Tjondrorini & Mardiya Hari keluarga yang kita peringati pada tanggal 29 Juni setiap tahunnya tentu merupakan hari yang istimewa bagi semua keluarga di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhannya. Sekolah merupakan salah satu lembaga yang

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhannya. Sekolah merupakan salah satu lembaga yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang paling mutlak dimiliki oleh semua orang. Pendidikan akan menjadi penentu agar bangsa kita dapat berkembang secara optimal. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa kanak-kanak merupakan masa emas. Hal tersebut ditunjukkan dengan perkembangan yang cepat pada beberapa aspek yakni aspek sosial, emosional, kognitif, bahasa, seni

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI & REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI & REKOMENDASI BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI & REKOMENDASI 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tersebut, didapat kesimpulan sebagai berikut : Pertama, karakteristik keluarga TKW yang menjadi responden penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (http://www.artikata.com/, diakses 2 Maret 2015) (http://kbbi.web.id/, diakses 2 Maret 2015)

BAB I PENDAHULUAN. (http://www.artikata.com/, diakses 2 Maret 2015) (http://kbbi.web.id/, diakses 2 Maret 2015) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Children : 1.Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. 2. Golongan usia antara 0-12 tahun.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lingkungan. Semakin dini stimulus yang diberikan, semakin banyak peluang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lingkungan. Semakin dini stimulus yang diberikan, semakin banyak peluang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan makhluk yang membutuhkan kasih sayang, pemeliharaan, dan tempat bagi perkembangannya. Anak juga merupakan pribadi yang masih bersih dan peka terhadap

Lebih terperinci