BAB II PROFIL PERUSAHAAN Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pertambangan dan Energi Prov-SU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II PROFIL PERUSAHAAN Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pertambangan dan Energi Prov-SU"

Transkripsi

1 BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pertambangan dan Energi Prov-SU Pembentukan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatra Utara diawali dari terbentuknya Kantor Perwakilan Departemen Pertambangan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) di Medan pada tahun 1970, kemudian menjadi Kantor Wilayah pada tahun Kantor Wilayah ini adalah Instansi vertikal Departemen pembentukan Dinas Pertambangan dan Energi di Daerah Tingkat 1, dimana tanggungjawab dipegang oleh Gubernur dengan tugas yang di bebankan sebagai berikut: 1. Menyelengarakan tugas dan fungsi Departemen Pertambangan dan Energi di Wilayah yang bersangkutan. 2. Menyelenggarakan hubungan kerja sama dengan Gubernur Kepala Daerah Hukum Tingkat I dan instansi lain yang terkait dalam rangka koordinasi, pertimbangan petunjuk dan bantuan teknik serta memberikan laporan mengenai masalah utama Pertambangan dan Energi Sumatra Utara. 3. Menerapkan prinsip Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing antar satuan organisasi baik dalam departemen serta dengan instansi vertikal lainnya dan pemerintah Daerah dengan tugas pokoknya masing-masing. 4. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan suksesnya program pertambangan dan energi Daerah. 8

2 9 Secara garis besar perusahaan status Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara diuraikan sebagai berikut: 1. Tahun 1945, Jawatan Pertambangan dibawahi Kementrian Kemakmuran. 2. Tahun 1949, Kementerian Kemakmuran diganti menjadi Kementrian Perekonomian, Jawatan menjadi Dinas Pertambangan. 3. Tahun 1950, Kementerian Perekonomian Diubah menjadi Kementrian Perindustrian, Dinas Pertambangan kembali menjadi Jawatan Pertambangan. 4. Tahun 1955, Kementerian Perindustrian diubah menjadi Departemen Perindustrian Rakyat (DEPRINRA), membawahi beberapa Jawatan dan Biro Minyak dan Gas Bumi. 5. Tahun 1964, Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan (DEFARDATAM). 6. Tahun 1966, Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan diubah menjadi departemen Perindustrian dan Pertambangan. 7. Tahun 1970, Tanggal 1 juli 1970 mulai berdiri kantor Perwakilan Departemen Pertambangan Sumatera Bagian Utara di Medan. Pendirian berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan No.338/Kpts/M/Pertambangan/ Tahun 1973, Kantor Perwakilan Departemen Pertambangan Sumatera bagian Utara diubah menjadi kantor Departemen Pertambangan Sumatera bagian Utara di Medan. 9. Tahun 1978, Kantor Departemen diubah menjadi Departemen Pertambangan dan Energi yang terdiri dari 2 (dua) Direktorat Jenderal Pertambangan Umum, Direktorial Jenderal Ketenagaan sedangkan Sekretaris Jendral dan Inspektorat 9

3 10 masih dalam satu organisasi Kantor Daerah Departemen Pertambangan dan Energi Sumatera Utara di Medan. 10. Tahun 1982, Kantor Wilayah Departemen dan Energi Provinsi Utara diubah menjadi Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi Sumatera Utara dan Aceh di Medan. 11. Tahun 1987, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi Sumatera Utara dan Aceh diubah menjadi Kantor Wilayah Pertambangan dan Energi Sumatera Utara di Medan. 12. Tahun 1989, terbentuknya Dinas Pertambangan Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara berdasarkan Perda No.16 Tahun Agustus 2000, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara. 14. Maret 2001, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara diubah menjadi Eks Kantor Wilayah Departemen Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara. 15. Berdasarkan peraturan Daerah Provinsi Sumatra Utara No.3 Tahun 2001 tanggal 31 Juli 2001, tentang dinas-dinas Daerah Provinsi Sumatra Utara maka Eks Kantor Wilayah Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara dan Eks Dinas Pertambangan Tingkat I Provinsi Sumatra Utara digabungkan menjadi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara. 10

4 Makna Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara Sumber Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara Gambar 2.1 Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara Makna Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut: 1. Kepalan tangan yang diacungkan keatas dengan menggenggam rantai beserta perisainya melambangkan kebulatan tekad perjuangan rakyat Provinsi Sumatera Utara melawan Imperalisme, Feodalisme dan Komunisme. 2. Batang bersudut lima, Perisai dan Rantai melambangkan kesatuan masyarakat didalam membela dan mempertahankan Pancasila. 3. Pabrik, Pelabuhan, Pohon karet, Pohon Sawit, Daun Tembakau, Ikan, Daun Padi, tulisan SUMATERA UTARA melambangkan Daerah yang indah permai masyur dengan kekayaan alamnya yang melimpah-limpah. 4. Tujuh belas kuntum kapas, delapan sudut sarang laba-laba dan empat puluh lima butir padi menggambarkan tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan dimana ketiga-tiganya ini berikut tongkat dibawah kepalan tangan melambangkan 11

5 12 watak kebudayaan yang mencerminkan kebesaran bangsa, patriotisme, pecinta, keadaan dan pembela keadilan. 5. Bukit barisan yang berpuncak lima melambangkan tata kemasyarakatan yang berkepribadian luhur, bersemangat Persatuan Kegotong-royongan yang dinamis Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan Visi Visi dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara adalah Terwujudnya pengelolaan pertambangan dan energi yang menghasilkan nilai tambah bagi kemajuan, kesejahteraan dan kemandirian masyarakat melalui pembangunan. Makna dari visi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Terwujudnya pengusahaan Pertambangan dan Energi melalui pengelolaan pembangunan yang berwawasan di lingkungan. 2. Terwujudnya nilai pengusahaan Pertambangan dan Energi yang menghasilkan nilai tambah yaitu usaha Pertambangan dan Energi yang dapat meningkatkan kualitas dan keanekaragaman pemanfaatan bahan tambang dan energi. 3. Terwujudnya pengusahaan Pertambangan dan Energi yang menghasilkan kesejahteraan masyarakat. 4. Terwujudnya pengusahaan Pertambangan dan Energi yang bermanfaat bagi komponen masyarakat yang beragam Misi 12

6 13 Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka misi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara adalah: 1. Meningkatkan Profesionalisme, etika dan moral aparatur yang mencerminkan pemerintahan yang baik, bersih, dan transparan dan akuntabel serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (Good Governence). 2. Meningkatkan kualitas penyediaan data dan Potensi Sumber Daya Mineral, Energi dan air bawah tanah dalam rangka pengembangan dan pengusahaannya. 3. Meningkatkan kualitas data dan informasi Potensi bencana alam Geologi (tanah longsor, letusan gunung api dan gempa bumi) dalam rangka upaya penanggulangan dan pencegahan. 4. Meningkatkan pencarian sumber-sumber baru mineral dan Energi untuk kelangsungan ketersediaan sumber daya mineral dan energi. 5. Meningkatkan dan mendorong pengusahaan Pertambangan dan Energi yang berwawasan lingkungan. 6. Membangun dan menumbuhkan koordinasi yang erat dengan pihak yang terkait untuk memenuhi dan menjaga pasokan tenaga listrik bagi masyarakat dan industri di Sumatera Utara. 7. Mendorong peningkatan penerimaan pajak dan retribusi dari kegiatan usaha Pertambangan dan Energi. 8. Mendorong dan meningkatkan pengembangan wilayah dan kesejahteraan rakyat setempat melalui pengusahaan Pertambangan dan Energi. 9. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan pengusahaan Pertambangan dan Energi dalam rangka terlaksananya kegiatan Pertambangan dan Energi dalam energi yang baik dan benar serta berwawasan lingkungan. 13

7 Mendorong dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengusahaan Pertambangan Tujuan Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan dan memperhatikan tugas pokok dan fungsi, maka Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Meningkatkan Profesionalisme sumber daya manusia, aparatur dan pengusahaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). 2. Meningkatkan kegiatan penyelidik Potensi Pertambangan dan Energi. 3. Meningkatkan kualitas penyediaan data dan informasi sumber daya mineral dan energi serta sumber daya air tanah yang memiliki kelayakan ekonomi untuk dikembangkan. 4. Meningkatkan peluang pasar, investasi, pengusahaan pertambangan dan energi migas dan tenaga listrik. 5. Meningkatkan pengembangan wilayah dan masyarakat (Community Development) di sekitar wilayah Pertambangan. 6. Meningkatkan pemberian pelayanan kepada masyarakat berorientasi. 7. Meningkatkan pengendalian pengelolaan lingkungan Pertambangan, Migas dan Ketenagalistrikan serta Sumber Daya Air Tanah. 8. Meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan Instansi lingkungan hidup, kehutanan dan Instansi terkait. 9. Menyusun Peraturan Daerah (PERDA) tentang pengusahaan Pertambangan, Migas dan Ketenagalistrikan serta Sumber Daya Air Tanah. 10. Meningkatkan pengadaan peralatan lapangan dan laboratorium. 14

8 Meningkatkan pengembangan pemanfaatan bahan galian untuk indutri sebagai bahan baku. 12. Meningkatkan penyediaan energi listrik di pedesaan yang belum dijangkau jaringan PLN. 13. Penyebar luasan informasi Pertambangan dan Energi melaui promosi, booklet dan internet. 14. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya air tanah Sasaran Dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara memiliki sasaran sebagai berikut: 1. Tersedianya Sumber Daya Manusia (aparatur) yang berkualitas dan professional. 2. Tersedianya data dan informasi yang lebih akurat dan rinci tentang Geologi, Sumber Daya Mineral, Energi, Bencana Alam, Tanah Longsor, Gunung Api, Gempa Bumi dan Air Tanah/Hidrogeologi. 3. Terbukanya peluang investasi, pemanfaatan dan pasar bagi pengusaha Pertambangan, Migas dan Ketenagalistrikan. 4. Terwujudnya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan perekonomian masyarakat, pelayanan Prima, Pengusaha Pertambangan, Migas, Ketenagalistrikan dan Sumber Daya Air Tanah yang benar dan baik serta berwawasan lingkungan. 15

9 16 5. Terwujudnya persepsi yang sama dengan Instansi lingkungan hidup, kehutanan dan Instansi terkait dalam hal pengelolaan pengusahaan Pertambangan, Migas, Ketenagalistrikan dan Sumber Daya Air Tanah. 6. Tersedianya PERDA tentang pengusahaan Pertambangan, Migas, Ketenagalistrikan dan Sumber Daya Air Tanah. 7. Tersedianya pengadaan energi listrik untuk masyarakat di daerah terpencil. 8. Tersedianya pengadaan air bersih untuk keperluan masyarakat Kebijakan Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara membuat kebijakan sebagai berikut: 1. Peningkatan kualitas data/informasi Pertambangan dan Energi, pencarian/eksplorasi sumber baru bahan galian mineral, energi dan air bawah tanah. 2. Peningkatan pencarian/eksplorasi sumber baru bahan galian mineral, energi dan air bawah tanah. 3. Pengelolaan Pertambangan dan Energi yang berwawasan lingkungan. 4. Mendorong peran swasta dalam pengusahaan Pertambangan dan Energi. 5. Mendorong pendayagunaan potensi sumber daya alternatif alamiah, seperti: Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkti Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) oleh swasta. 6. Mendorong pemakaian air permukaan untuk industri, pabrik, pertanian dan pemanfaatan air tanah sebagai alternatif terakhir. 16

10 17 7. Menggalangkan sosialisasi kebijakan/hasil-hasil kegiatan di bidang Pertambangan dan Energi. 8. Mengoptimalkan pengadaan peralatan survey/eksplorasi dalam laboraturim Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara Struktur organisasi adalah salah satu fungsi pembagian kerja atau tanggung jawab serta wewenang dan penetapan unsur-unsur organisasi sehingga dapat berjalan sesuai dengan sistem yang berlaku untuk mencapai tujuan dan sasarannya yang didukung oleh sarana dan prasarana. Organisasi dalam perusahaan adalah sebagai tempat untuk melakukan tugas-tugas atau kegiatan pekerjaan dalam menetapkan tanggung jawab dalam suatu badan guna terealisasinya rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Prinsip faktor penilaian organisasi adalah: 1. Rumusan yang jelas 2. Pembagian Kerja 3. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab 4. Rentang kekuasaan 5. Pengawasan Struktur organisasi adalah satu bagan yang menggambarkan secara skematis mengenai penetapan tugas-tugas, fungsi, wewenang serta tanggung jawab masingmasing dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya yang tetap sesuai dengan bakat, pendidikan, pengalaman dan keahlian. Struktur organisasi berfungsi untuk menyelenggarakan tugas kedinasan dengan tujuan yang diinginkan oleh kantor, pegawai mengetahui akan kewajiban, tugas, wewenang dan tanggung jawab serta 17

11 18 pegawai dengan sendirinya mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik dan penuh tanggung jawab. 18

12 19 Susunan Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara tampak pada gambar: Kepala Dinas KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Sekertaris Sub Bagian Umum Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Program BIDANG PERTAMBANGAN UMUM BIDANG GEOLOGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BIDANG LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI BIDANG MINYAK DAN GAS Seksi BUMI Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Seksi perizinan pertambangan umum Seksi Sumber Daya Mineral Seksi Perizinan Seksi Seksi pertambangan pembina usaha umum pertambangan umum Seksi Hidrogeologi Seksi Energi Baru Seksi Distribusi Minyak dan Gas Bumi Seksi Geologi Lingkungan Seksi Ketenagaanlistrikan Seksi Minyak dan Gas Bumi Sumber Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara Gambar 2.2 Struktur Organisasi Dinas Pertambanga dan Energi Provinsi Sumatera Utara 19

13 Bidang Kerja Berdasarkan struktur organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara maka tugas dan fungsi jabatan yang berbeda pada organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Kepala Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas mendukung dan membantu Gubernur dalam melaksanakan perumusan dan penetapan pembinaan, pengkoordinasian dan memimpin pengendalian pertambangan umum, geologi dan sumber daya mineral, listrik dan pemanfaatan energi, minyak dan gas bumi dan pengelolaan dan pembinaan unit dan Pelaksana Teknis Dinas. Uraian tugas Kepala Dinas: a. Memimpin, membina, mensinkronisasi, mengendalikan tugas dan fungsi tugas. b. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan dinas, sesuai dengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah. c. Menyelenggarakan penetapan pengkajian dan menetapkan penetapan pemberian dukungan dengan kebijakan umum dan kebijakan Pemerintah Daerah. d. Menyelenggarakan dan menetapkan pemberian dukungan tugas atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang Pertambangan dan Energi. e. Menyelenggarakan fasilitas yang berkaitan dengan penyelenggaraan program pertambangan umum, geologi dan sumber daya mineral, listrik dan pemanfaatan energi, minyak dan gas bumi. 20

14 21 f. Menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasi mengenai pertambangan dan energi sebagai bahan penetapan kebijakan umum pemerintahan daerah. g. Menyelenggarakan telahan staf sebagai bahan pertimbangan pengembalian kebijakan. h. Menyelenggarakan koordinasi kerjasama dengan Instansi/lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dinas. i. Penyelenggaraan koordinasi penyusunan tugas-tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan yang meliputi sekertaris, pertambangan umum, geologi dan sumber daya mineral, listrik dan pemanfaatan energi, minyak bumi dan gas bumi. j. Menyelengarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan pelayanan di bidang Pertambangan dan Energi. k. Menyelenggarakan koordinasi dengan dinas/lembaga Pertambangan dan Energi lintas Kabupaten/Kota. l. Menyelenggarakan pengkoordinasian dan membina Unit Pelaksanaan Teknis Dinas. m. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain. n. Menyelenggarakan tugas lain sesuai bidang tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Dinas dibantu oleh: 1) Sekretaris 2) Bidang Pertambangan Umum 3) Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral 4) Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi 5) Bidang Minyak dan Gas Bumi 21

15 22 6) Unit Pelaksana Teknis Dinas 7) Kelompok Jabatan Fungsional 2. Sekretaris Sebagai sekretaris mempunyai tugas untuk membantu Kepala Dinas dalam bidang administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan program. Sekretaris Dinas menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. Penyusunan koordinasi rencana program kerja sekretariat, bidang-bidang dan unit pelaksana teknis Dinas. b. Pengkajian dan koordinasi perancanaan dan program Dinas, perencanaan dan program kesekretariatan dan anggaran belanja. c. Penyelenggaraan administrasi perencanaan, keuangan, umum, kepegawaian, dan pelayanan umum sesuai ketentuan dan standart yang diberikan. d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya. e. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya. f. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Dinas, sesuai standart yang ditetapkan. g. Penyusunan bahan rancangan pendokumentasian peraturan perundangundangan, pengelolaan perpustakaan, dan hubungan masyarakat. h. Penyelenggaraan fasilitas dan pengaturan pengamanan kantor. i. Menyelenggarakan dan mengatur rapat-rapat internal Dinas. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sekretaris dibantu oleh: 1) Sub Bagian Umum 22

16 23 2) Sub Bagian Keuangan 3) Sub Bagian Program 3. Sub Bagian Umum Sub bagian umum mempunyai tugas sebagai berikut: a. Melaksanakan pengumpulan data/bahan untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretaris. b. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretaris dan sub bagian umum. c. Melaksanakan penyusunan dan pengelolaan data-data pegawai. d. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala dan pensiunan pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan, serta tugas/izin belajar, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan/stuktural fungsional dan teknis. e. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan kedisplinan pegawai. f. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir dan mutasi serta pemberhentian pegawai. g. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan kepada unit dilingkungan Dinas. h. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan serta pendokumentasian peraturan perundang-undangan. i. Melaksanakan administrasi/penatausahaan, penerimaan, pendistribusian suratsurat naskah dinas dan arsip. 23

17 24 j. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor, kendaraan dan aset lainya serta ketertiban, keindahan, keamanan dan layanan kantor. 4. Sub Bagian Keuangan Sub bagian keuangan mempunyai uraian tugas: a. Melaksanakan pengumpulan data/bahan untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretaris. b. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretaris dan sub bagian keuangan. c. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran Dinas. d. Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan Dinas. e. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan Daerah. f. Melaksanakan pembinaan pembendaharaan keuangan. g. Melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis administrasi keuangan. h. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan lainnya. i. Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung pada dinas dan unit pelaksana teknis. 5. Kepala Sub Bagian Program Sub bagian program mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. Melaksanakan pengumpulan data/bahan untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dinas dan fungsi sekretaris. 24

18 25 b. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretaris dan sub bagian program. c. Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan program kerja sekretaris dan sub bagian program yang meliputi Pertambangan dan Energi. d. Melaksanakan penyusunan pengkoordinasian evaluasi dan monitoring. e. Melaksanakan penyusunan pengelolaan data Pertambangan dan Energi. f. Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan sistem informasi Pertambangan dan Energi. 6. Kepala Bidang Pertambangan Umum Kepala bidang pertambangan umum mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan urusan pemerintah dibidang pelayanan perizinan, pembinaan usaha, pengawasan pertambangan umum dan panas bumi. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Sub bagian Pertambangan Umum menyelenggarakan fungsi: a. Menyelenggarakan pembuatan peraturan perundang-undangan daerah provinsi di bidang mineral, batu bara dan gas bumi. b. Menyelenggarakan penyusunan data dan informasi usaha pertambangan mineral dan batu bara serta panas bumi lintas Kabupaten/Kota. c. Menyelenggarakan pemberian izin usaha pertambangan mineral, batubara dan gas bumi dan wilayah lintas Kabupaten/Kota dan paling jauh 12 (dua belas) mil dilaut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau kearah perairan kepulauan. d. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi pada wilayah lintas 25

19 26 Kabupaten/Kota dan paling jauh 12 (dua belas) mil dilaut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan. e. Menyelenggarakan pengelolaan, pembinaan dan pengawasan pelaksaan izin usaha jasa pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi dalam rangka penanaman modal lintas Kabupaten/Kota. f. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan Pertambangan termasuk reklamasi dan pasca tambang, konservasi dan peningkatan nilai tambah terhadap usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi pada wilayah Kabupaten/Kota atau yang berdampak regional. g. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pengusahaaan KP lintas Kabupaten/Kota. h. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, dan batu bara untuk operasi produksi, serta panas bumi yang berdampak lingkungan langsung lintas Kabupaten/Kota. i. Menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi mineral, batu bara dan panas bumi serta pengusahaan dan SIG wilayah kerja Pertambangan di wilayah Provinsi. j. Menyelenggarakan penetapan potensi panas bumi serta neraca sumber daya dan cadangan mineral dan batu bara di wilayah Provinsi. k. Menyelenggarakan pengangkatan dan pembinaan Inspektur Tambang serta pembinaan jabatan Fungsional Provinsi. l. Menyelenggarakan evaluasi rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan serta analisis mengenai dampak lingkungan. 26

20 27 m. Menyelenggarakan pengkoordinasian perizinan dan pengawasan penggunaan bahan peledak di wilayah tambang sesuai dengan kewenangannya. n. Menyelenggarakan pemberian bimbingan dan konsultasi terhadap pemegang IUP, IPR atau IPK lintas Kabupaten/Kota. o. Menyelenggarakan proses pengesahan Kepala Teknik Tambang yang diangkat oleh perusahaan sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di lapangan. p. Menyelenggarakan proses pemberian izin Kartu Izin Meledakkan (KIM). q. Menyelenggarakan proses perizinan gudang bahan peledak untuk kegiatan usaha Pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi. Kepala Bidang Pertambangan Umum dibantu oleh: 1) Seksi Perizinan Pertambangan Umum 2) Seksi Pembinaan Usaha Pertambangan 3) Seksi Pertambangan Umum 1) Seksi Perizinan Pertambangan Umum Kepala Seksi Perizinan Pertambangan Umum mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a) Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan penyusunan dalam rangka pembuatan peraturan perundang-undangan daerah Provinsi di bidang mineral, batu bara dan panas bumi. b) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyusunan data informasi usaha pertambangan mineral dan batu bara serta panas bumi lintas Kabupaten/Kota. c) Melaksanakan pengkajian, pemeriksaan berkas dan koordinasi dalam rangka pemberian izin usaha Pertambangan mineral, batu bara, panas bumi pada 27

21 28 wilayah Kabupaten/Kota paling jauh 12 mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas. d) Melaksanakan pengkajian dan pemeriksaan berkas, evaluasi standar operasional pengelolaan lingkungan, pengkoordinasian, pemberian izin usaha Pertambangan mineral dan batu bara untuk operasi produksi, yang berdampak lingkungan langsung lintas Kabupaten/Kota. e) Melaksanakan pengkajian, pemeriksaan berkas, pengkoordinasian, pemberian izin badan usaha jasa pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi dalam rangka PMDN lintas Kabupaten/Kota. f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya. g) Melaksanakan dan memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya. h) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum sesuai standar yang ditetapkan. 2) Seksi Pembinaan Usaha Pertambangan Umum Adapun tugas dan wewenang Seksi Pembinaan Usaha Pertambangan Umum yakni sebagai berikut: a) Melaksanakan pengkoordinasian, evaluasi teknis, pembinaan pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi pada wilayah lintas Kabupaten/Kota. b) Melaksanakan pemantauan, pemeriksaan dan bimbingan dalam rangka pelaksanaan, pengelolaan dan pembinaan pelaksanaan izin usaha jasa 28

22 29 pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi dalam rangka penanaman modal lintas Kabupaten/Kota. c) Melaksanakan koordinasi, bimbingan dan evaluasi teknis dalam rangka pembinaan pengusahaan KP lintas Kabupaten/Kota. d) Melaksanakan pengumpulan data/bahan, penyusunan, pengelolaan data dan informasi mineral, batubara dan panas bumi serta pengusahaan sistem informasi Geografis wilayah kerja Pertambangan di wilayah provinsi. e) Melaksanakan koordinasi, pengumpulan data/bahan dalam rangka penyusunan penetapan potensi panas bumi, neraca sumber daya dan cadangan mineral dan batu bara diwilayah provinsi. f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya. g) Melaksanakan dan memberikan masukan yang perlu kepada Kepala-kepala Bidang pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya. h) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai standar yang ditetapkan. 3) Kepala Seksi Pengawasan Pertambangan Umum Kepala Seksi pengawasan pertambangan umum, mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a) Melaksanakan pengawasan teknis dan administrasi dalam pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi pada wilayah lintas Kabupaten/Kota dan paling jauh 12 (dua belas) mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan Kepulauan. 29

23 30 b) Melaksanakan pengawasan teknis dan administrasi dalam rangka pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi dalam rangka penanaman modal lintas Kabupaten/Kota. c) Melaksanakan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan Pertambangan termasuk reklamasi lahan pasca tambang, konservasi dan peningkatan nilai tambah terhadap usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi, KP pada wilayah Kabupaten/Kota atau yang berdampak regional. d) Melaksanakan pengawasan pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral dan batu bara untuk operasi produksi sertas panas bumi yang berdampak lingkungan langsung lintas Kabupaten/Kota. e) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya. f) Melaksanakan, memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya. g) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai standar yang ditetapkan. h) Melaksanakan proses pemberian izin Kartu Meledakkan (KIM), proses pengesahan Kepala Teknik Pertambangan yang diangkat oleh perusahaan sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap semua kegiatan dilapangan. i) Melaksanakan proses penerbitan izin gudang bahan peledak untuk kegiatan usaha Pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi. 7. Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral 30

24 31 Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. Menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral. b. Menyelenggarakan pengkajian dan pengkoordinasian perencanaan program kerja Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral dengan bidang lain dan Sekretariat. c. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan pembuatan peraturan daerah dibidang air tanah. d. Menyelenggarakan penyusunan data dan informasi cekungan air. e. Menyelenggarakan pengelolaan pemberian rekomendasi teknis untuk izin pengeboran, izin penggalian dan izin penyerapan mata air, pemakaian air tanah atau pengusahaan air tanah lintas Kabupaten/Kota. f. Penyelenggaraan pengkajian penetapan wilayah konservasi air tanah lintas Kabupaten/Kota. g. Menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi mineral, batu bara panas bumi dan air tanah. h. Menyelenggarakan penetapan potensi panas bumi dan air tanah, neraca sumber daya dan cadangan mineral dan batu bara di wilayah Provinsi. i. Menyelenggarakan penetapan nilai perolehan air tanah pada cekungan air tanah lintas Kabupaten/Kota. j. Menyelenggarakan pengkajian inventaris geologi dan sumber daya mineral, batubara panas bumi dan air tanah pada wilayah provinsi. 31

25 32 k. Menyelenggarakan pelaksanaan inventarisasi kawasan karst dan kawasan lindung geologi pada wilayah provinsi. l. Menyelenggarakan penetapan zona pemanfaatan kawasan karst dan kawasan lindung geologi pada lintas Kabupaten/Kota. m. Menyelenggarakan penetapan pengelolaan lingkungan Geologi, Geologi Teknik, kawasan rawan bencana dan lingkungan Geologi. n. Menyelenggarakan inventarisasi lingkungan Geologi, Geologi Teknik, kawasan rawan bencana dan lingkungan Geologi pada wilayah Provinsi. o. Menyelenggarakan pelaksanaan kebijakan mitigas bencana Geologi pada wilayah lintas Kabupaten/Kota. p. Menyelenggarakan inventaris dan pengelolaan kawasan rawan bencana Geologi pada wilayah Provinsi. q. Menyelenggarkan pelaksanaan koordinasi mitigas bencana Geologi pada wilayah lintas Kabupaten/Kota. r. Menyelenggarakan pengelolaan informasi bencana Geologi pada wilayah lintas Kabupaten/Kota. Kepala bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral dibantu oleh: 1) Kepala Seksi Sumber Daya Mineral 2) Kepala Seksi Hidrogeologi 3) Kepala Seksi Geologi Lingkungan 1) Seksi Sumber Daya Mineral Kepala Seksi Sumber Daya Mineral mempunyai tugas sebagai berikut: a) Melaksanakan inventarisasi geologi dan sumber daya mineral dengan metode penyelidikan geologi, geokimia, geofisika dan pemboran. 32

26 33 b) Melaksanakan inventarisasi batu bara dengan metode penyelidikan geologi, geokimia, geofisika dan pemboran. c) Melaksanakan inventarisasi panas bumi dengan metode penyelidikan geologi, geokimia, geofisika dan pemboran. d) Melaksanakan pengelolaan data dan informasi sumber daya mineral. e) Melaksanakan pengelolaan data dan informasi batu bara. f) Melaksanakan pengelolaan data dan informasi panas bumi. g) Melaksanakan penetapan neraca sumber daya dan cadangan mineral. h) Melaksanakan penetapan neraca sumber daya dan cadangan batu bara. i) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Geologi dan Sumber daya Mineral sesuai bidang tugasnya. j) Melaksanakan dan memberikan masukan kepada Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral sesuai bidang tugasnya. k) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral. 2) Kepala Seksi Hidrogeologi Kepala Seksi Hidrogeologi mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi teknis untuk izin pengurapan mata air pada cekungan air tanah sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. b) Melaksanakan eksplorasi dan eksploitasi air tanah, pemetaan Hidrogeologi, penetapan nilai perolehan air tanah pada cekungan air tanah sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 33

27 34 c) Melaksanakan penyelidikan pencemaran air tanah, inventarisasi potensi air bawah tanah, pengawasan pemakaian dan pengusahaan air tanah, pengendalian pemakaian dan pengusahaan air tanah. 3) Kepala Seksi Geologi Lingkungan Kepala Seksi Geologi Lingkungan, mempunyai uraian tugas: a) Melaksanakan dan menetapkan pengelolaan lingkungan geologi. b) Melaksanakan penyelidikan geologi teknik, gerakan tanah longsor, daerah rawan gempa bumi dan pemantauan aktivitas gunung api. c) Melaksanakan inventarisasi lingkungan geologi, geologi teknik dan kawasan rawan bencan geologi. d) Melaksanakan pengelolaan data dan informasi bencana geologi, sosialisasi mitigas bencana geologi dan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral sesuai bidang tugasnya. e) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral. 8. Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. Menyelenggarakan penyusunan peraturan daerah Provinsi di Bidang listrik dan Ketenagalistrikan, penyusunan rencana umum ketenagalistrikan (RUKD), regional, pemberian izin usaha penyediaan tenaga listrik maupun energi listriknya lintas Kabupaten/Kota. 34

28 35 b. Menyelenggarakan pengaturan harga jual tenaga listrik untuk pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) yang izin usahanya dikeluarkan oleh Provinsi dan pemberian Izin Operasi Penyediaan Tenaga Listrik (IOPTL) yang sarana instansinya mencakup lintas Kabupaten/Kota. c. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan usaha ketenagalistrikan yang izinnya diberikan oleh Provinsi. d. Menyelenggarakan pengangkatan dan pembinaan inspektur Ketenagalistrikan serta pembinaan jabatan Fungsional Provinsi. e. Menyelenggarakan dan mengatur rapat-rapat internal bidang dan juga tugas lain,sesuai tugas dan fungsinya. Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi, dibantu oleh: 1) Kepala Seksi Perizinan Ketenagalistikan. 2) Kepala Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan dan Energi Baru. 3) Kepala Seksi Pengawasan Ketenagalistrikan. 1) Seksi Perizinan Ketenagalistrikan Seksi Ketenagalistrikan mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a) Melaksanakan pengumpulan data/bahan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi. b) Melaksanakan penyusunan dan pengelolaan data perizinan. c) Menyelenggarakan pengaturan harga jual tenaga listrik untuk pemegang izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik yang izinnya dikeluarkan Provinsi dan pemberian izin operasi penyediaan Tenaga Listrik yang sarana instalasinya mencakup lintas Kabupaten/Kota. 35

29 36 d) Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan usaha Ketenagalistrikan yang izinnya diberikan oleh Provinsi. e) Melaksanakan tugas lain, sesuai bidang tugasnya. 2) Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan dan Energi Baru Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan Dan Energi Baru mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a) Melaksanakan pengumpulan data/bahan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Kepala Bidang Listrik Dan Pemanfaatan Energi. b) Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi dan Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan dan Energi Baru. c) Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data listrik dan energi baru terbarukan. d) Melaksanakan penyusunan peraturan daerah provinsi di bidang ketenagalistrikan. e) Melaksanakan penyusunan Rancana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD). f) Melaksanakan sosialisasi pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. g) Melaksanakan evaluasi pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan. h) Melaksanakan pengembangan dan pemanfaatan tenaga listrik dan energi baru terbarukan dengan menggalakkan pelaksanaan internsifikasi, diversifikasi dan konservasi energi. 36

30 37 i) Melaksanakan penyelidikan dan pengembangan ketenagalistrikan dan sumber energi lainnya. j) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan. k) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait. l) Melaksanakan tugas lain, sesuai dengan tugasnya. 3) Seksi Pengawasan Ketenagalistrikan Kepala Seksi Pengawasan Ketenagalistrikan, mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a) Melaksanakan pengumpulan data dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi. b) Melaksanakan penyusunan perencanaan kerja Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi dan Seksi Pengawasan Ketenagalistrikan. c) Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data pembangkit listrik. d) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan usaha ketenagalistrikan yang izinnya diberikan oleh provinsi. e) Melaksanakan sosialisasi cara-cara berhemat energi dengan mengadakan pembinaan dan pengendalian pengawasan ketenagalisrikan dan energi lainnya, sesuai ketentuan yang ditetapkan. f) Melaksanakan evaluasi hasil program pembinaan dan pengendalian pengawasan ketenagalistrikan dan energi lainnya, sesuai ketentuan yang ditetapkan. 37

31 38 g) Melaksanakan pengawasan ketenagalistrikan di sektor pembangkitan, transmisi, distribusi mulai dari tahap prakonstruksi, konstruksi, operasional sampai pasca operasional, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. h) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan. i) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait. j) Melaksanakan tugas lain, sesuai dengan bidang tugasnya. 9. Bidang Minyak dan Gas Bumi Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi mempunyai tugas sebagai berikut: a. Menyelenggarakan perhitungan produksi dan realisasi lifting minyak dan gas bumi bersama pemerintah dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). b. Menyelenggarakan pemberian rekomendasi penggunaan wilayah kerja kontrak kerjasama untuk kegiatan lain diluar kegiatan migas pada lintas Kabupaten/Kota jika kontrak wilayah kerja telah berakhir. c. Menyelenggarakan pengawasan jumlah armada pengangkutan Bahan Bakar Minyak (BBM) di daerah provinsi yang meliputi jumlah armada dan kapasitas pengangkutan BBM. d. Menyelenggarakan inventarisasi jumlah badan usaha kegiatan hilir yang beroperasi di daerah provinsi dengan melakukan pendataan. e. Menyelenggarakan penetapan harga bahan bakar minyak, jenis minyak tanah pada tingkat konsumen rumah tangga dan usaha kecil melalui Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara tentang Harga Eceran Tertinggi (HET). 38

32 39 f. Menyelenggarakan pengawasan pencantuman Nomor Pelumas Terdaftar (NPT). g. Menyelenggarakan koordinasi pengawasan pengendalian pendistribusian dan tata niaga bahan bakar dari agen dan pangkalan dan sampai di wilayah Provinsi. h. Menyelenggarakan pemantauan dan inventarisasi penyediaan, penyaluran dan kualitas harga BBM serta melakukan analisa dan evaluasi terhadap kebutuhan dan penyediaan BBM lintas Kabupaten/Kota. i. Menyelenggarakan pemberian rekomendasi pendirian gudang bahan peledak dalam rangka kegiatan usaha migas di daerah operasi daratan dan di daerah operasi paling jauh 12 mil laut di ukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan. j. Menyelenggarakan pengawasan terhadap kegiatan usaha perusahaan jasa penunjang minyak dan gas bumi untuk bidang usaha jasa penyediaan material dan peralatan termasuk pelayanan purna jual yang berdomisili di Daerah yang bersangkutan. k. Menyelenggarakan pengangkatan dan pembinaan Inspektur Migas serta pembinaan Jabatan Fungsional Provinsi. Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi dalam melakukan tugasnya dibantu oleh beberapa seksi antara lain: 1) Seksi Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi 2) Seksi Pengendalian Distribusi Minyak dan Gas Bumi 3) Seksi Minyak dan Gas Bumi 1) Seksi Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi 39

33 40 Kepala Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untuk penyusunan rencana jangka panjang, menengah dan tahunan, pengembangan dan peningkatan usaha hulu Minyak dan Gas Bumi. b) Melaksanakan sosialisasi, evaluasi, pembinaan dan pengembangan usaha hulu Minyak dan Gas Bumi, sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan. c) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi penggunaan wilayah kerja, kontrak kerja sama untuk kegiatan lain diluar kegiatan minyak dan gas bumi pada lintas Kabupaten/Kota sesuai ketentuan standar yang berlaku. d) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi pendirian gudang bahan peledak dalam rangka kegiatan usaha minyak dan gas bumi, sesuai dengan standar yang ditetapkan. e) Melaksanakan pelayanan jasa penetapan wilayah kerja dan jasa pengembangan lapangan minyak dan gas bumi, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. f) Melaksanakan perhitungan produksi dan realisasi lifting minyak dan gas bumi pada wilayah provinsi bersama pemerintah, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. g) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi sesuai bidang tugasnya. h) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, sesuai bidang tugasnya. i) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, sesuai standar yang ditetapkan. 40

34 41 2) Seksi Distribusi Minyak dan Gas Bumi Seksi Pengendalian Distribusi Minyak dan Gas Bumi, mempunyai tugas sebagai berikut: a) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan /data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan, pengembangan dan peningkatan usaha hulu Minyak dan Gas bumi. b) Melaksanakan sosialisasi, evaluasi, pembinaan dan pengembangan usaha hulu Minyak dan Gas Bumi, sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan. c) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi penggunaan wilayah kerja, kontrak kerjasama untuk kegiatan lain diluar kegiatan minyak dan gas bumi pada lintas Kabupaten/Kota sesuai ketentuan standar yang berlaku. d) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi pendirian gudang bahan peledak dalam rangka kegiatan usaha minyak dan gas bumi dan pelayanan jasa penetapan wilayah kerja dan jasa pengembangan lapangan minyak dan gas bumi, sesuai dengan standar yang dtetapkan. e) Melaksanakan perhitungan produksi dan realisasi lifting minyak dan gas bumi pada wilayah provinsi bersama pemerintah, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi sesuai bidang tugasnya. g) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, sesuai bidang tugasnya. h) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, sesuai standar diperlukan. 41

35 42 3) Seksi Pengawasan Minyak dan Gas Bumi Kepala Seksi Pengawasan Minyak dan Gas Bumi mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan, pengembangan dan peningkatan pengawasan Minyak dan Gas Bumi, sesuai standar yang ditetapkan. b) Melaksanakan sosialisasi, evaluasi, pembinaan dan pengembangan usaha hulu Minyak dan Gas Bumi, sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan. c) Melaksanakan pengawasan teknis dan lindungan lingkungan terhadap kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi, pengawasan mutu bahan bakar minyak pada depot dan stasiun pengisian bahan bakar minyak untuk umum, pengawasan jumlah armada pengangkutan dan kapasitas pengangkutan bahan bakar minyak di daerah provinsi, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. d) Melaksanakan pengawasan pencantuman Nomor Pelumas Terdafatar (NPT) pada pelumas yang beredar di pasaran, sesuai peraturan dan perundangundangan. e) Melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan usaha perusahaan jasa penunjang Minyak dan Gas Bumi untuk bidang usaha jasa penyediaan komoditi dan jasa boga dan bidang usaha jasa penyediaan material dan peralatan termasuk pelayanan purna jual yang berdomisili di daerah provinsi, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi sesuai bidang tugasnya. 42

36 43 g) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, sesuai bidang tugasnya. h) Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, sesuai standar yang ditetapkan Kinerja Terkini Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara Kinerja terkini Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara yaitu sebagai Penyelenggara sebagian kewenangan pemerintah Provinsi, tugas Desentralisasi dan Dekosentrasi khususnya bidang pertambangan dan energi serta tugas pembantu yang diberikan gubernur. Untuk menyelenggarakan kinerja terkini, Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Meningkatkan Profesionalisme sumber daya manusia, aparatur dan pengusahaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). 2. Meningkatkan kegiatan penyelidik Potensi Pertambangan dan Energi. 3. Meningkatkan kualitas penyediaan data dan informasi sumber daya mineral dan energi serta sumber daya air tanah yang memiliki kelayakan ekonomi untuk dikembangkan. 4. Menyusun Peraturan Daerah (PERDA) tentang pengusahaan Pertambangan, Migas dan Ketenagalistrikan serta Sumber Daya Air Tanah. 5. Meningkatkan pengembangan wilayah dan masyarakat (Community Development) di sekitar wilayah Pertambangan. 6. Meningkatkan pemberian pelayanan kepada masyarakat berorientasi. 43

37 44 7. Meningkatkan pengendalian pengelolaan lingkungan Pertambangan, Migas dan Ketenagalistrikan serta Sumber Daya Air Tanah. 44

BAB II PROFIL DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI SUMATERA UTARA

BAB II PROFIL DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI SUMATERA UTARA BAB II PROFIL DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI SUMATERA UTARA A. Sejarah Singkat Dinas Pertambangan dan Energi Berdirinya Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara diawali ddari terbentuknya Kantor

Lebih terperinci

Penetapan kebijakan pengelolaan mineral, batubara, panas bumi dan air tanah nasional.

Penetapan kebijakan pengelolaan mineral, batubara, panas bumi dan air tanah nasional. - 583 - BB. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 1. Mineral, Batu Bara, Panas Bumi, dan Air Tanah 1. Penetapan kebijakan pengelolaan mineral, batubara, panas bumi dan air

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 1. Mineral, Batu Bara, Panas Bumi, dan Air Tanah PEMERINTAH

PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 1. Mineral, Batu Bara, Panas Bumi, dan Air Tanah PEMERINTAH - 763 - BB. PEMBAGIAN URUSAN AN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SUB 1. Mineral, Batu Bara, Panas Bumi, dan Air Tanah 1. Penetapan kebijakan pengelolaan mineral, batubara, panas bumi dan air tanah nasional.

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II PROFIL DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA 8 BAB II PROFIL DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Berdirinya Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara diawali dari terbentuknya Kantor Perwakilan Departemen

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1-2 BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB II DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA BAB II DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Berdirinya Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara diawali dari terbentuknya Kantor Perwakilan Departemen Pertambangan

Lebih terperinci

BB. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

BB. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL LAMPIRAN XXVIII PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010 BB. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN 1. Mineral, Batu

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 6 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI, KEPALA DINAS, SEKRETARIS, SUB BAGIAN, BIDANG DAN SEKSI PADA DINAS ENERGI DAN SUMBER

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 89 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 89 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 89 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN ENERGI, SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN PURWOREJO DENGAN

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH

BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN7 BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN TULUNGAGUNG

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 6 BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Ringkas Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA,

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG 1 GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN DINAS ESDM PROVINSI JAWA TIMUR

GAMBARAN PELAYANAN DINAS ESDM PROVINSI JAWA TIMUR GAMBARAN PELAYANAN DINAS ESDM PROVINSI JAWA TIMUR.. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA, WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS BINA MARGA, PENGAIRAN, PERTAMBANGAN DAN ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Berdasarkan susunan organisasi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, rincian komposisi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

Berdasarkan susunan organisasi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, rincian komposisi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut : Dinas ESDM dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah. Struktur organisasi ini merupakan hasil penataan kembali SOTK

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR : 18 TAHUN 2008 T E N T A N G URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

Lebih terperinci

DRAFT PER TGL 17 OKT 2008

DRAFT PER TGL 17 OKT 2008 DRAFT PER TGL 17 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 48 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BUPATI PURWAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I : KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI... 3 BAB II : SUSUNAN ORGANISASI... 4

DAFTAR ISI BAB I : KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI... 3 BAB II : SUSUNAN ORGANISASI... 4 i DAFTAR ISI Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 18 Tahun 2010 Tanggal : 22 November 2010 Tentang : Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral BAB I : KEDUDUKAN,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI, DAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI, DAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PROVINSI, DAN KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

1. Tugas, Fungsi, Dan Struktur Organisasi

1. Tugas, Fungsi, Dan Struktur Organisasi GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 1. Tugas, Fungsi, Dan Struktur Organisasi Dinas ESDM dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 7 Juni 2008 tentang Organisasi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI BANYUASIN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI BANYUASIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI BANYUASIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN,

Lebih terperinci

BAB II PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. Undang Undang No. 32 tahun 2004 Perubahan atas Undang Undang

BAB II PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. Undang Undang No. 32 tahun 2004 Perubahan atas Undang Undang BAB II PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Instansi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah unit pelaksana

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

PARTURAN DAERAH KABUPTEN TANGGAMUS NOMOR 18 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN, ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUP

PARTURAN DAERAH KABUPTEN TANGGAMUS NOMOR 18 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN, ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUP PARTURAN DAERAH KABUPTEN TANGGAMUS NOMOR 18 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN, ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KABUPATEN TANGGAMUS, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PEMERINTAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Berdirinya Gubernur Provinsi Sumatera Utara

BAB II PROFIL PEMERINTAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Berdirinya Gubernur Provinsi Sumatera Utara BAB II PROFIL PEMERINTAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Berdirinya Gubernur Provinsi Sumatera Utara Pada zaman pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu pemerintahan yang bernama Governement

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTAMBANGAN, ENERGI DAN PERTANAHAN KABUPATEN SUMEDANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 44 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 44 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 44 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU Menimbang : a. Bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG -1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, PERINDUSTRIAN,

Lebih terperinci

BAB II BIRO PERLENGKAPAN DAN PENGELOLAAN ASET SETDAPROVSU

BAB II BIRO PERLENGKAPAN DAN PENGELOLAAN ASET SETDAPROVSU 8 BAB II BIRO PERLENGKAPAN DAN PENGELOLAAN ASET SETDAPROVSU A. Sejarah Ringkas Pada zaman pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu pemerintahan yang bernama Gouvernement van Sumatra dengan

Lebih terperinci

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); - 2-3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4746); 4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, ENERGI, DAN SUMBER DAYA MINERAL

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, ENERGI, DAN SUMBER DAYA MINERAL Menimbang : Mengingat : PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, ENERGI, DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534 BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat 33215 Bangka Telp. (0717) 92536 Faximile (0717) 92534 SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 14 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 66 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 54 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011 BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT, Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN KOORDINASI PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN WILAYAH II PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

Rincian Realisasi Pelaksanaan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2013

Rincian Realisasi Pelaksanaan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2013 Rincian Realisasi Pelaksanaan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Tahun Anggaran 2013 KODE REKENING/ KEGIATAN U R A I A N JUMLAH (Rp) REALISASI (Rp.) SISA

Lebih terperinci

sistem informasi akuntansi penggajian pegawai. datang bagi instansi. BAB II DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

sistem informasi akuntansi penggajian pegawai. datang bagi instansi. BAB II DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA laporan yang digunakan, dan hal-hal yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi penggajian pegawai. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini penulis menyimpulkan hasil penelitian yang didapat

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 01 Tahun 2015 12 Januari 2015 PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah

Lebih terperinci

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2014

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2014 ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2014 KODE REKENING/ KEGIATAN U R A I A N JUMLAH ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGARAN (Rp.) Persentase (%) 1 2 3 4 5 5 BELANJA DAERAH 82.723.809.000 79.547.819.863 96,16 5 1

Lebih terperinci

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1065 TAHUN 2003 TENTANG

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1065 TAHUN 2003 TENTANG MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1065 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAN DIREKTORAT PADA BADAN

Lebih terperinci

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2015 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2015 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2015 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH KODE REKENING/ KEGIATAN U R A I A N JUMLAH ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGARAN (Rp.) Persentase (%) 1 2 3 4 5 5 BELANJA DAERAH 85.763.726.000

Lebih terperinci

GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA

GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA 1 GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang : a. bahwa minyak dan gas bumi merupakan

Lebih terperinci

BAB II DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA BAB II DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Pada mulanya urusan pengelolaan Pendapatan Daerah berada dalam koordinasi Biro Keuangan (Sekretariat) sebagai Bagian Pajak dan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERMUKIMAN, TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP BUPATI TASIKMALAYA

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERMUKIMAN, TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP BUPATI TASIKMALAYA B U P A T I TASIKMALAY A KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERMUKIMAN, TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI, Mengingat

GUBERNUR BALI, Mengingat GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI KUTAI KARTANEGARA,

BUPATI KUTAI KARTANEGARA, BUPATI KUTAI KARTANEGARA PERATURAN BUPATI KUTAI KARTANEGARA NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS PEJABAT STRUKTURAL PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA BUPATI KUTAI KARTANEGARA,

Lebih terperinci

Jumlah Anggaran , , , ,00 BELANJA BARANG DAN JASA

Jumlah Anggaran , , , ,00 BELANJA BARANG DAN JASA - 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH SKPD : 2.03.01. - DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 Kode Rekening Uraian Jumlah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa mineral dan batubara yang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

TUGAS POKOK DAN FUNGSI TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan susunan organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten, rincian komposisi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten adalah sebagai berikut : 1. Kepala Dinas

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA UTARA

GUBERNUR SUMATERA UTARA 1 GUBERNUR SUMATERA UTARA PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA NOMOR : 31 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 63TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang :

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.4, 2009 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERTAMBANGAN. KETENTUAN-KETENTUAN POKOK. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4959) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2010 NOMOR 4

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2010 NOMOR 4 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2010 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PANAS BUMI Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KERINCI, bahwa

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 Ayat 2 bahwa

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 Ayat 2 bahwa BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 Ayat 2 bahwa pembangunan ketenagakerjaan ditunjuk untuk menyediakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Mengingat : a. bahwa mineral dan

Lebih terperinci

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Menimbang

Lebih terperinci

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2016 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2016 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2016 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH KODE REKENING/ KEGIATAN U R A I A N JUMLAH ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGARAN (Rp.) Persentase (%) 1 2 3 4 5 5 BELANJA DAERAH 66.458.723.000

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa mineral dan batubara yang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPAREIKOTA PAREPARE

WALIKOTA PAREPAREIKOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPAREIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT 1 PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUSAHAAN MINYAK DAN GAS BUMI DI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a.

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI Organisasi Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 0030 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KOTA PEKANBARU DENGAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Puslitbang Geologi Kelautan (P3GL) Sejarah Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) dimulai dengan dibentuknya Seksi Geologi Marin dan Seksi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa mineral dan batubara yang

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG - 1 - SALINAN BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH LINGKUP PEMERINTAH

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Kewenangan Pengelolaan FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Kewenangan Pengelolaan FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS SRIWIJAYA Kewenangan Pengelolaan 21 kewenangan berada di tangan Pusat 1. penetapan kebijakan nasional; 2. pembuatan peraturan perundang-undangan; 3. penetapan standar nasional, pedoman, dan kriteria; 4. penetapan

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG, DAN PERTANAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PKLM A. SEJARAH UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (BALITBANG) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PKLM A. SEJARAH UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (BALITBANG) PROVINSI SUMATERA UTARA BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PKLM A. SEJARAH UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (BALITBANG) PROVINSI SUMATERA UTARA Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Sumatera Utara dibentuk

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 17 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

BUPATI SERUYAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 13 TAHUN 2010 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN USAHA MINYAK DAN GAS BUMI

BUPATI SERUYAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 13 TAHUN 2010 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN USAHA MINYAK DAN GAS BUMI BUPATI SERUYAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 13 TAHUN 2010 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN USAHA MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERUYAN, Menimbang : a. bahwa Minyak

Lebih terperinci