Kata kunci : Pengetahuan pasien, gigi sensitif, Puskesmas Baitussalam Aceh Besar.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata kunci : Pengetahuan pasien, gigi sensitif, Puskesmas Baitussalam Aceh Besar."

Transkripsi

1 Journal Caninus Denstistry Volume 2, Nomor 4 (November 2017): Gambaran Pasien Mengenai Gigi Sensitif Di Puskesmas Baitussalam Aceh Besar Ngurah Ray, Zuraida Usman Bany, Sri Rezeki Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala author: ngurahray@gmail.com ABSTRAK Gigi sensitif merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang umum terjadi. Pada tahun 2011, Sebanyak 45% orang di Indonesia merasakan nyeri karena gigi sensitif saat mengkonsumsi makanan atau minuman dingin, panas, atau asam, namun 52% orang Indonesia tidak menyadari bahwa mereka memiliki gigi sensitif. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasien mengenai gigi sensitif di Puskesmas Baitussalam Aceh Besar. penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan jumlah subjek penelitian adalah orang. Pengumpulan data dilakukan dengan pembagian kuisioner kepada subjek penelitian yang telah diberi informed consent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 48 orang (49,5%) subjek penelitian memiliki pengetahuan baik, 34 orang (35,1%) memiliki pengetahuan sedang dan 15 orang (15,4%) memiliki pengetahuan buruk mengenai gigi sensitif. Disimpulkan bahwa kebanyakan subjek penelitian, yaitu 48 dari orang (49,5%) memiliki pengetahuan baik mengenai gigi sensitif. Kata kunci : pasien, gigi sensitif, Puskesmas Baitussalam Aceh Besar. ABSTRACT Sensitive teeth are a common dental and oral health problem. In 2011, 45% of people in Indonesia feel pain due to sensitive teeth when consuming cold or hot, or acidic food or drink, but 52% of Indonesians do not realize that they have sensitive teeth. 6 The purpose of this study is to know the patient's knowledge About sensitive teeth at Baitussalam Public Health Center of Aceh Besar. This research type is descriptive research, with number of research subject is person. Data collection was done by division of questionnaire to research subjects who have been given informed consent. The results showed that as many as 48 people (49.5%) of the subjects had good knowledge, 34 people (35.1%) had moderate knowledge and 15 people (15.4%) had poor knowledge of sensitive teeth. It was concluded that most research subjects, 48 of people (49.5%) had good knowledge of sensitive teeth. Keywords : Patient knowledge, sensitive teeth, Baitussalam Public Health Center of Aceh Besar. PENDAHULUAN Gigi sensitif atau hipersensitifitas dentin merupakan sensasi kronik berselang yang umum terjadi pada saat makan dan minum, maupun akibat sentuhan. 1 Gigi sensitif digambarkan sebagai rasa nyeri yang berlangsung singkat dan tajam yang timbul akibat dentin yang terpapar rangsangan seperti panas, dingin, uap, sentuhan, atau kimiawi. Hal ini paling sering disebabkan oleh kerusakan yang meluas ke dentin. Apabila dentin terbuka, rangsangan yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi gigi sensitif. 2 Gigi sensitif kebanyakan mempengaruhi individu pada usia akhir dekade ketiga hidup dan menyebabkan ketidaknyamanan pada penderitanya. Pada kebanyakan kasus, gigi sensitif dapat memacu pada perubahan emosional maupun tingkah laku. 3 Hal ini diperkuat oleh pernyataan Bartold (2006) yang mengutarakan bahwa kebanyakan penderita gigi sensitif berusia tahun. 4 Prevalensi gigi sensitif pada kebanyakan populasi berkisar antara 10% - 30%. Pada tahun 1994, Murray dan Robert melakukan penelitian di Indonesia kepada 1000 orang responden menggunakan kuisioner. Hasil dari penelitian ini menunjukan prevalensi gigi sensitif sebesar 27%. 4 Survey lainnya dilakukan oleh Lembaga Riset Synovate berkerjasama dengan Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran pada Oktober 2009 kepada orang didapatkan hasil bahwa 65% J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l. 2, N o. 4 :

2 orang Indonesia mempunyai masalah gigi sensitif. 5 Menurut data IPSOS Indonesia 2011, Sebanyak 45% orang di Indonesia merasakan nyeri karena gigi sensitif saat mengkonsumsi makanan atau minuman dingin, panas, atau asam dan 52% orang Indonesia tidak menyadari bahwa mereka memiliki gigi sensitif tanpa memeriksakannya ke dokter gigi. Penderita gigi sensitif yang telah menyadari kondisinya pun belum tentu melakukan perawatan dengan benar atau memeriksakan ke dokter gigi. 6 Hanya 19% dari orang Indonesia yang mengalami gigi sensitif yang berinisiatif ke dokter gigi dan hanya 2,4% yang berupaya menanggulanginya dengan menggunakan pasta gigi khusus gigi sensitif. 5 Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia. 7 Puskesmas Baitussalam adalah salah satu puskesmas yang ada di Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh dengan luas wilayah kerja 20,84 Km 2 (2.084 Ha). Berdasarkan data dari Dispendukcapil Kecamatan Baitussalam, pada akhir tahun 2014, jumlah penduduk Kecamatan Baitussalam adalah.110 jiwa. 8 Data awal yang telah dikumpulkan peneliti dari Puskesmas Baitussalam menunjukan insidensi penyakit gigi dan mulut yang dialami masyarakat dalam wilayah kerja puskesmas tersebut mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan ini mencapai angka lebih dari 1000 kasus pertahun. Berdasarkan observasi peneliti, institusi pendidikan di wilayah Puskesmas Baitussalam mengadopsi sistem pendidikan heterogen. Pendidikan heterogen ditandai dengan perbedaan karakteristik peserta didik dari segi ekonomi, golongan, agama. 9 Sehingga dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang berdomisili disekitar wilayah kerja Puskesmas Baitussalam memiliki kesempatan mendapatkan pendidikan yang sama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasien mengenai gigi sensitif di Puskesmas Baitussalam Aceh Besar. BAHAN DAN METODE Penelitian ini didesain sebagai suatu penelitian deskriptif dengan metode pendekatan cross-sectional study. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 17 Maret 21 April di Puskesmas Baitussalam Aceh Besar. Pengambilan subjek pada penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling dan teknik quota sampling terhadap pasien yang berkunjung ke poli gigi Puskesmas Baitussalam Aceh Besar. subjek ditentukan menggunakan rumus slovin dengan batas toleransi kesalahan 10%. Dari data awal, diketahui bahwa jumlah populasi adalah sebanyak 2.5 orang. Maka besarnya jumlah subjek adalah : N 1 + Ne (10%) (0,001) , 25, 96, subjek berdasarkan rumus diatas adalah 96. dan dan dibulatkan menjadi orang. Variabel penelitian ini yaitu pengetahuan pasien mengenai penyebab, pencegahan, dan pengobatan gigi sensitif. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuesioner. Dalam penelitian ini, peneliti Memberikan 15 pernyataan mengenai gigi sensitif. Variabel pengetahuan ini menggunakan skala guttman dalam pengukurannnya dengan pilihan jawaban benar atau salah. Pasien diminta untuk memilih jawaban yang sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki. Setiap jawaban benar diberi skor 1 dan setiap jawaban salah diberi skor 0. Dengan hasil ukur Baik bila X 11, Sedang bila 5 < X < 11, Buruk, bila X 5. HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Baitussalam Kecamatan Baitussalam Aceh Besar pada bulan April Subjek pada penelitian ini adalah orang yang diambil dari subjek yang berkunjung ke poli gigi tempat dilakukannya penelitian saat penelitian berlangsung dengan distribusi seperti pada tabel berikut: J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l. 2, N o. 4 :

3 Tabel 1. Distribusi Frekuensi Data Demografi Subjek Penelitian Berdasarkan dan (Orang) Persentase 44,3 55,7,5-30, ,0,8 100 Tabel 1. menunjukkan bahwa besar jumlah subjek penelitian dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak orang (44,3%) dan subjek penelitian berjenis kelamin perempuan dengan jumlah sebanyak orang (55,7%). subjek penelitian berumur yang tahun yaitu sebanyak orang (,5%), subjek yang berumur -30 tahun sebanyak orang (,7%), subjek yang berumur -35 tahun sebanyak orang (32%), dan subjek yang berumur tahun sebanyak orang (,8%). Tabel 2. Distribusi Frekuensi Gigi Sensitif (orang) Persentase Baik 48 49,5 Sedang 34 35,1 Buruk 15 15,4 100 Tabel 2. menunjukkan bahwa 48 (49,5%) dari total subjek penelitian memiliki tingkat pengetahuan baik mengenai gigi sensitif. Tabel 3. menunjukan bahwa subjek yang memiliki pengetahuan baik mengenai penyebab gigi sensitif sebanyak 35 orang (36,1%), pencegahan gigi sensitif sebanyak orang (55,7%), dan pengobatan gigi sensitif sebanyak 55 orang (56,7%). Tabel 3. Distribusi Frekuensi Penyebab, Pencegahan dan Pengobatan Gigi Sensitif. Gigi Sensitif Penyebab Pencegahan Pengobatan (15,5) (48,5) (36,1) (11,3) (33) (55,7) (8,2) (35,1) (56,7) Tabel 4. Distribusi Frekuensi Gigi Sensitif Berdasarkan Buruk Sedang Baik (% 5 (11,6) 16 (37,2) (51,2) 10 (,5) (33,3) (48,2) Tabel 4. menunjukkan bahwa subjek yang memiliki pengetahuan baik mengenai gigi sensitif pada laki-laki yaitu sebanyak orang (51,2%) dari jumlah semua subjek laki-laki dan pada perempuan sebanyak orang (48,2%) dari jumlah semua subjek perempuan. Tabel 5. Distribusi Frekuensi Penyebab Gigi Sensitif Berdasarkan (11,6) (44,2) (44,2) (,5) (51,9) (29,6) (15,5) (48,5) (36,1) Tabel 5. menunjukkan bahwa subjek yang memiliki pengetahuan baik mengenai penyebab gigi sensitif pada laki-laki yaitu sebanyak 19 orang (44,2%) dari jumlah semua J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l. 2, N o. 4 :

4 subjek laki-laki dan pada perempuan sebanyak 16 orang (29,6%) dari jumlah semua subjek perempuan. Tabel 6. Distribusi Frekuensi Pencegahan Gigi Sensitif Berdasarkan (14) (20,9) (65,1) 5 23 (9,3) (42,6) (48,1) (11,3) (33) (55,7) Tabel 6. menunjukkan bahwa subjek yang memiliki pengetahuan baik mengenai pencegahan gigi sensitif pada laki-laki yaitu sebanyak 28 orang (65,1%) dari jumlah semua subjek laki-laki dan pada perempuan sebanyak orang (48,1%) dari jumlah semua subjek perempuan. Tabel 7. Distribusi Frekuensi Pengobatan Gigi Sensitif Berdasarkan (7) (37,2) (55,8) 5 (9,3) (33,3) (57,4) (8,2) (35,1) (56,7) Tabel 7. menunjukkan bahwa subjek yang memiliki pengetahuan baik mengenai pengobatan gigi sensitif pada laki-laki yaitu sebanyak 24 orang (55,8%) dari jumlah semua subjek laki-laki dan pada perempuan sebanyak orang (57,4%) dari jumlah semua subjek perempuan. Tabel 8. menunjukkan bahwa subjek dengan pengetahuan baik mengenai gigi sensitif pada rentang usia tahun ada sebanyak 6 orang (33,3%), rentang usia -30 tahun sebanyak 11 orang (50,0%), rentang usia -35 tahun sebanyak 16 orang (51,6%) dan 15 orang (56,7%) pada rentang usia tahun. Tabel 8. Distribusi Frekuensi Gigi Sensitif Berdasarkan 3 (16,7) 9 (50,0) 6 (33,3) (27,3) 5 (,7) 11 (50,0) (9,7) 12 (38,7) 16 (51,6) 3 (11,5) 8 (30,8) 15 (56,7) Tabel 9. Distribusi Frekuensi Penyebab Gigi Sensitif Berdasarkan (27,8) (44,4) (27,8) (,2) (45,5) (36,4) (9,7) (,8) (35,5) (11,5) (46,2) (42,3) (15,5) (48,5) (36,1) Tabel 9. menunjukkan bahwa subjek dengan pengetahuan baik mengenai penyebab gigi sensitif pada rentang usia tahun ada sebanyak 5 orang (27,8%), rentang usia -30 tahun sebanyak 8 orang (36,4%), rentang usia - 35 tahun sebanyak 11 orang (35,5%) dan 11 orang (42,3%) pada rentang usia tahun. Tabel 10. menunjukkan bahwa subjek dengan pengetahuan baik mengenai pencegahan gigi sensitif pada rentang usia tahun ada sebanyak 11 orang (61,1%), rentang usia -30 tahun sebanyak 9 orang (40,9%), rentang usia - 35 tahun sebanyak 19 orang (61,3%) dan 15 orang (57,7%) pada rentang usia tahun. J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l. 2, N o. 4 :

5 Tabel 10. Distribusi Frekuensi Pencehgahan Gigi Sensitif Berdasarkan (0) (38,9) (61,1) (,2) (40,9) (40,9) (12,9) (25,8) (61,3) (11,5) (30,8) (57,7) (11,3) (33) (55,7) Tabel 11. Distribusi Frekuensi Pengobatan Gigi Sensitif Berdasarkan (11,1) (38,9) (50,0) (13,6) (40,9) (45,5) (3,2) (35,5) (61,3) (7,7) (,9) (65,4) (8,2) (35,1) (56,7) Tabel 11. menunjukkan bahwa subjek dengan pengetahuan baik mengenai pengobatan gigi sensitif pada rentang usia tahun ada sebanyak 9 orang (50,0%), rentang usia -30 tahun sebanyak 10 orang (45,5%), rentang usia -35 tahun sebanyak 19 orang (61,3%) dan 17 orang (65,4%) pada rentang usia tahun. Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa sebagian besar subjek penelitian yang memiliki tingkat pengetahuan gigi sensitif pada kategori baik adalah laki-laki yaitu orang (51,2%) sedangkan perempuan sebanyak orang (48,2%). Dilihat dari usianya maka subjek yang berada pada rentang usia tahun yang lebih banyak memiliki pengetahuan baik mengenai gigi sensitif yaitu sebanyak 15 orang (56,7%), sedangkan hanya 6 orang (33,3%) pada rentang usia tahun dengan pengetahuan gigi sensitif baik. PEMBAHASAN Gigi sensitif atau hipersensitifitas dentin merupakan sensasi kronik berselang yang umum terjadi pada saat makan dan minum, maupun akibat sentuhan. 1 Gigi sensitif digambarkan sebagai rasa nyeri yang berlangsung singkat dan tajam yang timbul akibat dentin yang terpapar rangsangan seperti panas, dingin, uap, sentuhan, atau kimiawi. Hal ini paling sering disebabkan oleh kerusakan yang meluas ke dentin. Apabila dentin terbuka, rangsangan yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi gigi sensitif. 2 merupakan salah satu faktor pendukung dalam melakukan suatu tindakan. Tindakan yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik dari pada tindakan yang tidak didasari oleh pengetahuan. Tindakan seseorang dapat terlihat dan dipengaruhi setelah mereka mengetahui sesuatu informasi kemudian akan menilai atau merespon informasi tersebut. 10 dapat berperan dalam proses perkembangan kesehatan seseorang. merupakan faktor predisposisi atau faktor yang mempermudah bagi seseorang untuk melakukan suatu perilaku kesehatan. 1 Tabel 1. menunjukkan data demografi jumlah subjek penelitian dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak orang (44,3%) dan subjek penelitian berjenis kelamin perempuan dengan jumlah sebanyak orang (55,7%). Data demografi jumlah subjek penelitian berumur yang tahun yaitu sebanyak orang (,5%), subjek yang berumur -30 tahun sebanyak orang (,7%), subjek yang berumur -35 tahun sebanyak orang (32%), dan subjek yang berumur tahun sebanyak orang (,8%). Tabel 2. dapat disimpulkan bahwa sebagian besar subjek penelitian memiliki tingkat pengetahuan baik (49,5%) mengenai gigi sensitif. Kondisi ini terjadi karena subjek lebih banyak berinteraksi serta mudahnya informasi yang masuk karena pemikiran yang lebih terbuka dalam menerima informasi dari luar. Seperti yang dikemukakan oleh Yosua (2013), dimana pengetahuan subjek didukung oleh mudahnya informasi yang dapat diakses oleh subjek seperti media massa. Media massa sering digunakan J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l. 2, N o. 4 :

6 dalam penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan karena memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang banyak dalam satu waktu. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang di dapat tentang kesehatan. 11 Tabel 3. menunjukan bahwa sebanyak 35 (36,1%) subjek penelitian memiliki pengetahuan baik mengenai penyebab gigi sensitif, sebanyak (55,7%) subjek penelitian memiliki pengetahuan baik mengenai pencegahan gigi sensitif, dan sebanyak 55 (56,7%) subjek penelitian memiliki pengetahuan baik mengenai pengobatan gigi sensitif. Tabel 4. dapat disimpulkan bahwa pengetahuan mengenai gigi sensitif pada subjek laki-laki lebih baik (51,2%) dibandingkan perempuan (48,2%). Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Gholami (2014) yang menyebutkan bahwa pengetahuan subjek perempuan lebih baik dibandingkan dengan subjek laki-laki. 12 Tabel 5. dan 6. menunjukan bahwa lakilaki memiliki pengetahuan lebih baik daripada perempuan mengenai penyebab (44,2%) dan pencegahan (65,1%) gigi sensitif sedangkan pada Tabel 7. menunjukan bahwa perempuan memiliki pengetahuan lebih baik dari pada laki-laki mengenai pengobatan gigi sensitif (57,4%). Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh jenis kelamin terhadap tingkat pengetahuan seseorang. Kondisi ini diduga karena pengetahuan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan tinggi yang akan menetukan mudah tidaknya seseorang memahami pengetahuan yang mereka peroleh serta interaksi sosial dan budaya yang berhubungan erat dengan proses pertukaran informasi. 11 Tabel 8. dapat disimpulkan bahwa persentase jumlah subjek dengan rentang umur tahun memiliki tingkat pengetahuan baik (56,7%) yang lebih tinggi dibandingkan dengan subjek dengan rentang umur lainnya. Umur merupakan faktor yang mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik. 13 Hal ini juga dapat dilihat pada Tabel 9. dan 11. subjek dengan rentang usia tahun memiliki pengetahuan yang lebih baik mengenai penyebab (42,3%) dan pengobatan (65,4%) gigi sensitif sedangkan pada Tabel 10. subjek dengan rentang usia -35 tahun memiliki pengetahuan yang lebih baik mengenai pencegahan (61,3%) gigi sensitif apabila dibandingkan dengan subjek pada rentang usia lainnya. Keterbatasan penelitian ini adalah hanya melihat tingkat pengetahuan subjek mengenai gigi sensitif di Kecamatan Baitussalam Aceh Besar menggunakan metode kuisioner, tanpa dilakukan metode wawancara dan check list oleh peneliti, sehingga tidak terciptanya interaksi langsung antara peneliti dan responden, dan juga dengan menggunakan metode wawancara responden dapat menjawab dengan tepat tanpa melihat jawaban yang lain. Pada penelitian ini peneliti hanya melihat gambaran tingkat pengetahuan subjek tentang gigi sensitif, hal ini mengakibatkan peneliti hanya mengetahui tingkat pengetahuan subjek tetapi tidak mengetahui bagaimana perilaku subjek mengenai gigi sensitif. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dari seluruh subjek penelitian, sebagian besar memiliki pengetahuan mengenai gigi sensitif yang baik yaitu sebanyak 48 dari orang (49,5%). SARAN Pada penelitian selanjutnya dapat diteliti bagaimana perilaku subjek penelitian terhadap masalah gigi sensitif. DAFTAR PUSTAKA 1. Prabhakaran T, George KK, Anil S. Dentin Hypersensitivity: an Overview. K Dental Journal. 2002;15(3-4): Aranha ACC, Pimenta LAF, Marchi GM. Clinical Evaluation of Desensitizing Treatments for Cervical Dentin Hypersensitivity. Braz Oral Res. 2009;23(3): Porto ICCM, Andrade AKM, Montes MAJR. Diagnosis and Treatment of Dentinal Hypersensitivity. Journal of Oral Science. 2009;51(3): Bartold P. Dentinal Hypersensitivity: a Review. Australian Dental Journal. 2006;51(3): Widiwhardono A. Hydroxyapatite: A Breakthrough Technology for Challanging Dentine Hypersensitivity. Jakarta Symposium Pepsodent. p. 1. J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l. 2, N o. 4 :

7 6. Sativa RL. Gigi Sensitif Tidak Bisa Disepelekan, Ini Alasannya. Acces at: 141/23573/763/gigi-sensitif-tidak-bisadisepelekan-ini-alasannya. Post on: 20 Oktober View on: 7 Maret Hartono B. Promosi Kesehatan Di Puskesmas dan Rumah Sakit. Jakarta: Rineka Cipta. 2010; p.. 8. Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Besar. Kecamatan Baitussalam Dalam Angka Katalog BPS: Hendrastomo G. Homogenisasi Pendidikan: Potret Ekslusifitas Pendidikan Modern. Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta p Addy M. Dentine Hypersensitivity: No Perspective on an Old Problem. Int Dent J. 2002;52(4): Randa Y. dan sikap masyarakat terhadap pemakaian gigi tiruan di kelurahan pakowa kecamatan wanea. Dentire Journal. 2013;1(2): Gholami M, Pakdaman A, Jafari A. Knowledge of and attitudes towards periodontal health among adults in Tehran. EMHJ. 2014;20(3): Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta p J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l. 2, N o. 4 :

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HEPATITIS B PADA DOKTER GIGI DI DENPASAR UTARA

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HEPATITIS B PADA DOKTER GIGI DI DENPASAR UTARA ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HEPATITIS B PADA DOKTER GIGI DI DENPASAR UTARA Latar Belakang: Virus Hepatitis B atau (HBV) adalah virus DNA ganda hepadnaviridae. Virus Hepatitis B dapat

Lebih terperinci

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y Penyakit gigi dan mulut yang paling banyak diderita oleh masyarakat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PRASYARAT... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN 1 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO SEMARANG TAHUN 2015 Ramdhania Ayunda Martiani

Lebih terperinci

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN Jurnal e-gigi (eg), Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 015 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN 1 Vita A. Lethulur

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN PENCABUTAN GIGI SISWA SMA NEGERI 1 SANG TOMBOLANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

GAMBARAN PENGETAHUAN PENCABUTAN GIGI SISWA SMA NEGERI 1 SANG TOMBOLANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW GAMBARAN PENGETAHUAN PENCABUTAN GIGI SISWA SMA NEGERI 1 SANG TOMBOLANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW 1 Joandri P. Dandel, 2 Ni Wayan Mariati 2 Jimmy Maryono 1 Kandidat Skripsi Program Studi Pendidikan Dokter

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASYARAKAT DI DUSUN NGEBEL, KASIHAN BANTUL

GAMBARAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASYARAKAT DI DUSUN NGEBEL, KASIHAN BANTUL GAMBARAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASYARAKAT DI DUSUN NGEBEL, KASIHAN BANTUL THE DESCRIPTION OF KNOWLEDGE ABOUT THE DANGERS OF SMOKING FOR ORAL HEALTH AMONG THE

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT RW.IV KELURAHAN FONTEIN KOTA KUPANG TERHADAP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK. Ni Nyoman Yuliani, Carolina Wijaya, Geryana Moeda

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT RW.IV KELURAHAN FONTEIN KOTA KUPANG TERHADAP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK. Ni Nyoman Yuliani, Carolina Wijaya, Geryana Moeda 699 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014 TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT RW.IV KELURAHAN FONTEIN KOTA KUPANG TERHADAP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK Ni Nyoman Yuliani, Carolina Wijaya, Geryana Moeda

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: sikap, perilaku, kesehatan gigi dan rongga mulut, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: sikap, perilaku, kesehatan gigi dan rongga mulut, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pengetahuan mahasiswa yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan rongga mulut mempengaruhi sikap dan perilaku mengenai kesehatan gigi dan rongga mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH MOTIVASI KELUARGA DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN PADA ANGGOTA KELUARGA PENDERITA TB MENJALANI PROGRAM PENGOBATAN DOTS

KARYA TULIS ILMIAH MOTIVASI KELUARGA DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN PADA ANGGOTA KELUARGA PENDERITA TB MENJALANI PROGRAM PENGOBATAN DOTS KARYA TULIS ILMIAH MOTIVASI KELUARGA DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN PADA ANGGOTA KELUARGA PENDERITA TB MENJALANI PROGRAM PENGOBATAN DOTS (Directed Observed Treatment Shourtcourse) Di Wilayah Kerja Puskesmas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: pengetahuan orang tua, cara menyikat gigi, tingkat kebersihan rongga mulut. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: pengetahuan orang tua, cara menyikat gigi, tingkat kebersihan rongga mulut. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pengetahuan orang tua yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut memengaruhi perilaku menyikat gigi pada anak. Kebiasaan menyikat gigi diperkenalkan kepada anak oleh orang tua, dan biasanya

Lebih terperinci

Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, Asam Mefenamat, Pasien Poli Gigi

Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, Asam Mefenamat, Pasien Poli Gigi ABSTRAK GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN POLI GIGI TENTANG PENGGUNAAN TABLET ASAM MEFENAMAT 500 Mg DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN Nurlailiani 1 ;Muhammad Arsyad 2 ;Maria Ulfah 3 Penyakit gigi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Annisa Denada Rochman, Pembimbing I : Dani dr., M.Kes. Pembimbing II : Budi Widyarto Lana dr., MH.

ABSTRAK. Annisa Denada Rochman, Pembimbing I : Dani dr., M.Kes. Pembimbing II : Budi Widyarto Lana dr., MH. ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BALITA GIZI KURANG DI KELURAHAN MALEBER KOTA BANDUNG PERIODE AGUSTUS 2011 JANUARI 2012 Annisa Denada Rochman, 2012. Pembimbing I : Dani

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN KEHILANGAN GIGI TETAP DENGAN MINAT PEMAKAIAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN KEHILANGAN GIGI TETAP DENGAN MINAT PEMAKAIAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN KEHILANGAN GIGI TETAP DENGAN MINAT PEMAKAIAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN 1 Anie Kristiani 1 Dosen Poltekkes Kemnekes Tasikmalaya Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui

Lebih terperinci

Kata kunci: Penyakit periodontal, Gingivitis, Kualitas Hidup, OHIP-14

Kata kunci: Penyakit periodontal, Gingivitis, Kualitas Hidup, OHIP-14 ABSTRAK Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian fundamental dari kesehatan secara umum serta berpengaruh terhadap kesejahteraan. Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG NYERI DENGAN KEMAMPUAN MENILAI NYERI PADA PASIEN DENGAN VENTILASI MEKANIK DI RUANG ICU RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015 Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DENGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA SMA NEGERI 9 MANADO

HUBUNGAN PENGETAHUAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DENGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA SMA NEGERI 9 MANADO HUBUNGAN PENGETAHUAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DENGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA SMA NEGERI 9 MANADO 1 Yohanes I Gede K.K. 2 Karel Pandelaki 3 Ni Wayan Mariati 3 1 Kandidat skripsi Program

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG DETEKSI DINI TB PARU

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG DETEKSI DINI TB PARU KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG DETEKSI DINI TB PARU Di Dusun Setugu I RT 02 Desa Lembeyan Kulon Wilayah Kerja Puskesmas Lembeyan Kabupaten Magetan Oleh: KARTIKO AJI NIM 13612538 PRODI

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI TENTANG MANFAAT BUAH MENGKUDU UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI TENTANG MANFAAT BUAH MENGKUDU UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI TENTANG MANFAAT BUAH MENGKUDU UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH Di Pukesmas Jenangan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo Oleh AGUS WIDODO NIM 14612597

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konsep DIABETES MELITUS TIPE 2 KEBUTUHAN PERAWATAN PERIODONTAL Indeks CPITN Kadar Gula Darah Oral Higiene Lama menderita diabetes melitus tipe 2 3.2 Hipotesis

Lebih terperinci

Kata kunci : pengetahuan, sikap, perilaku, perawatan ortodontik cekat, pasien ortodontik

Kata kunci : pengetahuan, sikap, perilaku, perawatan ortodontik cekat, pasien ortodontik ABSTRAK Perawatan ortodontik sedang diminati oleh masyarakat Indonesia karena meningkatnya kepedulian masyarakat mengenai kesehatan gigi dan tingginya tingkat maloklusi di Indonesia. Tujuan perawatan ortodontik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Raden Ghita Sariwidyantry, 2009, Pembimbing : Donny Pangemanan, drg., SKM. dan Surya Tanurahardja, dr., MPH., DTM&H.

ABSTRAK. Raden Ghita Sariwidyantry, 2009, Pembimbing : Donny Pangemanan, drg., SKM. dan Surya Tanurahardja, dr., MPH., DTM&H. ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT KUSTA DI DESA RANCAMAHI, WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWADADI, KABUPATEN SUBANG Raden Ghita Sariwidyantry, 2009, Pembimbing :

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN GASTRITIS TENTANG MAKANAN YANG DAPAT MENAIKAN ASAM LAMBUNG

TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN GASTRITIS TENTANG MAKANAN YANG DAPAT MENAIKAN ASAM LAMBUNG KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN GASTRITIS TENTANG MAKANAN YANG DAPAT MENAIKAN ASAM LAMBUNG di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Harjono Ponorogo Oleh: RUDHIANA AINUL HIDAYANTI NIM: 11612101 PROGRAM

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN ETIKA BATUK PENDERITA TB PARU

KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN ETIKA BATUK PENDERITA TB PARU KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN ETIKA BATUK PENDERITA TB PARU Di Wilayah Kerja Puskesmas Lembeyan Kecamatan Lembeyan dan di Wilayah Kerja Puskesmas Ngariboyo Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan Oleh: YENI

Lebih terperinci

Gambaran Pengetahuan dan Kecemasan Mahasiswa Profesi Kedokteran Gigi terhadap Human Immunodefficiency Virus/Acquired Immunodefficiency Syndrome

Gambaran Pengetahuan dan Kecemasan Mahasiswa Profesi Kedokteran Gigi terhadap Human Immunodefficiency Virus/Acquired Immunodefficiency Syndrome 84 Gambaran Pengetahuan dan Kecemasan Mahasiswa Profesi Kedokteran Gigi terhadap Human Immunodefficiency Virus/Acquired Immunodefficiency Syndrome (HIV/AIDS) di RSGM UMY The Knowledge Description and Hesitation

Lebih terperinci

INTISARI TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA DALAM PENGGUNAAN AMOXICILLIN SIRUP KERING PADA PASIEN BALITA DI PUSKESMAS SUNGAI KAPIH SAMARINDA

INTISARI TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA DALAM PENGGUNAAN AMOXICILLIN SIRUP KERING PADA PASIEN BALITA DI PUSKESMAS SUNGAI KAPIH SAMARINDA INTISARI TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA DALAM PENGGUNAAN AMOXICILLIN SIRUP KERING PADA PASIEN BALITA DI PUSKESMAS SUNGAI KAPIH SAMARINDA Ruli Yanti ¹; Amaliyah Wahyuni, S.Si, Apt ²; drg. Rika Ratna Puspita³

Lebih terperinci

SKRIPSI GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEBUTUHAN SEDIAAN SUPLEMEN MENGANDUNG ZAT BESI DI PUSKESMAS PADANG BULAN.

SKRIPSI GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEBUTUHAN SEDIAAN SUPLEMEN MENGANDUNG ZAT BESI DI PUSKESMAS PADANG BULAN. SKRIPSI GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEBUTUHAN SEDIAAN SUPLEMEN MENGANDUNG ZAT BESI DI PUSKESMAS PADANG BULAN Oleh: ABIRAMI MUTHUKUMARU 130100384 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta The Relationship Between the Counseling of Smoking Dangers and the Adolescent Knowledge and Attitude Towards the Smoking Dangers in SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan

Lebih terperinci

Kata kunci: gigi tiruan, tingkat perilaku, lansia.

Kata kunci: gigi tiruan, tingkat perilaku, lansia. ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN TINGKAT PERILAKU PEMELIHARAAN KEBERSIHAN GIGI TIRUAN LEPASAN AKRILIK PADA LANSIA DI DESA PENATAHAN KABUPATEN TABANAN BALI Kehilangan gigi saat memasuki fase

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG DEKUBITUS. Di Ruang Aster RSUD dr. Hardjono Ponorogo

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG DEKUBITUS. Di Ruang Aster RSUD dr. Hardjono Ponorogo KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG DEKUBITUS Di Ruang Aster RSUD dr. Hardjono Ponorogo Oleh: PUTRI DEWANTI NIM: 12612191 PRODI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Rabiatunnisa 1610104257 PROGRAM STUDI BIDAN

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH DUKUNGAN EMOSIONAL KELUARGA PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) Di Poli Jantung RSUD Dr.

KARYA TULIS ILMIAH DUKUNGAN EMOSIONAL KELUARGA PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) Di Poli Jantung RSUD Dr. KARYA TULIS ILMIAH DUKUNGAN EMOSIONAL KELUARGA PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) Di Poli Jantung RSUD Dr.Harjono Ponorogo Oleh: ULFA RAHHAYATI NIM 13612467 PRODI D III KEPERAWATAN FAKULTAS

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 7 MANADO TENTANG KATARAK.

GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 7 MANADO TENTANG KATARAK. GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 7 MANADO TENTANG KATARAK 1 Valeria Legoh 2 J.S.M Saerang 2 Laya Rares 1 Kandidat Skripsi Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 2 Bagian Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan umum seseorang banyak dipengaruhi oleh kesehatan gigi.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan umum seseorang banyak dipengaruhi oleh kesehatan gigi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan umum seseorang banyak dipengaruhi oleh kesehatan gigi. Kesehatan gigi sangat penting karena berpengaruh pada fungsi pengunyahan, fungsi bicara, kualitas hidup,

Lebih terperinci

DALAM PEMILIHAN JENIS GIGITIRUAN DI PULAU KODINGARENG SKRIPSI PRAPRIMADANI MURSYID J

DALAM PEMILIHAN JENIS GIGITIRUAN DI PULAU KODINGARENG SKRIPSI PRAPRIMADANI MURSYID J FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PASIEN DALAM PEMILIHAN JENIS GIGITIRUAN DI PULAU KODINGARENG SKRIPSI PRAPRIMADANI MURSYID J 111 08 129 UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI MAKASSAR 2011 FAKTOR

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN TB PARU TENTANG PENCEGAHAN TB DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LANGSA LAMA

PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN TB PARU TENTANG PENCEGAHAN TB DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LANGSA LAMA PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN TB PARU TENTANG PENCEGAHAN TB DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LANGSA LAMA SKRIPSI Oleh Muhammad Nasir NIM 121121024 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2014 i

Lebih terperinci

PERSEPSI TENTANG MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK GIGI DI PUSKESMAS MUTIARA KABUPATEN ASAHAN TAHUN Oleh :

PERSEPSI TENTANG MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK GIGI DI PUSKESMAS MUTIARA KABUPATEN ASAHAN TAHUN Oleh : PERSEPSI TENTANG MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK GIGI DI PUSKESMAS MUTIARA KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2011 Oleh : MAWADDAH SARI NASUTION NIM : 071000193 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS

Lebih terperinci

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS KARIES GIGI PADA SISWA SMP KRISTEN 67 MANADO

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS KARIES GIGI PADA SISWA SMP KRISTEN 67 MANADO Jurnal e-gigi (eg), Volume 3, Nomor 2, Juli-Desember 2015 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS KARIES GIGI PADA SISWA SMP KRISTEN 67 MANADO 1 Donny A. A. Sambuaga 2 Paulina N. Gunawan 3 Max F. J. Mantik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Pembimbing I : DR. Felix Kasim, dr, M.Kes Pembimbing II : drg. Winny Suwendere, MS

ABSTRAK. Pembimbing I : DR. Felix Kasim, dr, M.Kes Pembimbing II : drg. Winny Suwendere, MS ABSTRAK PERBEDAAN INDEKS ORAL HYGIENE PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DENGAN DAN TANPA PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH WILAYAH PUSKESMAS BABAKANSARI KOTA BANDUNG TAHUN 2011 Astriliana, 2011. Pembimbing

Lebih terperinci

UNIVERSITAS UDAYANA. Oleh: Ni Putu Dewi Tata Arini NIM : PROGRAM STUDI KESEHATANMASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

UNIVERSITAS UDAYANA. Oleh: Ni Putu Dewi Tata Arini NIM : PROGRAM STUDI KESEHATANMASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA UNIVERSITAS UDAYANA EFEKTIVITAS PELATIHAN MENGGUNAKAN MEDIA CETAK (BOOKLET DAN LEAFLET) UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KADER POSYANDUTENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI DESAGULINGAN KECAMATANMENGWI

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Cirebon, kecacingan, Pulasaren

ABSTRAK. Kata Kunci: Cirebon, kecacingan, Pulasaren ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA-SISWI SEKOLAH DASAR KELAS VI MENGENAI PENYAKIT KECACINGAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PULASAREN KOTA CIREBON TAHUN 2013 Mentari Inggit Anggraini,

Lebih terperinci

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia vii ABSTRAK

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia vii ABSTRAK ABSTRAK Nama : Cynthia Michelle Anggraini Program Studi : Sarjana Kedokteran Gigi Judul : Prevalensi dan Distribusi Variasi Anatomis Normal pada Pasien Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

Perilaku Pemeliharaan dan Status Kebersihan Gigi dan Mulut Masyarakat di Kelurahan Paniki Kabupaten Sitaro

Perilaku Pemeliharaan dan Status Kebersihan Gigi dan Mulut Masyarakat di Kelurahan Paniki Kabupaten Sitaro Perilaku Pemeliharaan dan Status Kebersihan Gigi dan Mulut Masyarakat di Kelurahan Paniki Kabupaten Sitaro 1 Fitri K. Wulandari 2 Damajanty H. C. Pangemanan 1 Christy N. Mintjelungan 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NEONATUS DI PUSKESMAS II KARANGASEM BALI TAHUN 2013

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NEONATUS DI PUSKESMAS II KARANGASEM BALI TAHUN 2013 PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NEONATUS DI PUSKESMAS II KARANGASEM BALI TAHUN 2013 I Gusti Ngurah Agung Indra Suharta 1, I Ketut Suarjaya 2 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas

Lebih terperinci

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Gambaran Karakteristik (Usia, Jumlah Anak, Tingkat Pendidikan, Pekerjaan) dan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif di UPT Puskesmas Ibrahim Adjie Bandung

Lebih terperinci

Hubungan pengetahan kesehatan gigi dan mulut dengan status karies pada pemulung di tempat pembuangan akhir Sumompo Manado

Hubungan pengetahan kesehatan gigi dan mulut dengan status karies pada pemulung di tempat pembuangan akhir Sumompo Manado Jurnal e-gigi (eg), Volume Nomor 1, Januari-Juni 2017 Hubungan pengetahan kesehatan gigi dan mulut dengan status karies pada pemulung di tempat pembuangan akhir Sumompo Manado 1 Olivia R. Anggow 2 Christy

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Kesehatan Gigi dan Mulut Mahasiswa Timor Leste.

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Kesehatan Gigi dan Mulut Mahasiswa Timor Leste. ABSTRAK Pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap kesehatan rongga mulut merupakan faktor-faktor yang sangat penting peranannya dalam membantu seorang individu untuk menjaga kesehatan rongga mulut secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jika gigi mengalami sakit akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Kesehatan gigi

BAB 1 PENDAHULUAN. jika gigi mengalami sakit akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Kesehatan gigi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan hidup yang sangat penting dalam menunjang aktivitas sehari-hari. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI KESEHATAN RONGGA MULUT DENGAN KESEHATAN PERIODONTAL IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS X BANDUNG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI KESEHATAN RONGGA MULUT DENGAN KESEHATAN PERIODONTAL IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS X BANDUNG ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI KESEHATAN RONGGA MULUT DENGAN KESEHATAN PERIODONTAL IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS X BANDUNG ABSTRAK Ibu hamil memerlukan pengetahuan tentang kesehatan rongga

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN DEMOGRAFI DAN PENGETAHUAN MENGENAI PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA TENAGA EDUKATIF TETAP DI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK GAMBARAN DEMOGRAFI DAN PENGETAHUAN MENGENAI PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA TENAGA EDUKATIF TETAP DI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK GAMBARAN DEMOGRAFI DAN PENGETAHUAN MENGENAI PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA TENAGA EDUKATIF TETAP DI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Sienny Anggraini Setiawan, 2014. Pembimbing I : Dr. dr. Felix Kasim,

Lebih terperinci

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017 HUBUNGAN SIKAP CARING PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN TOTAL CARE DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO Erdianti Wowor Linnie Pondaag Yolanda Bataha Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

NAGARASARI KECAMATAN CIPEDES KOTA TASIKMALAYA)

NAGARASARI KECAMATAN CIPEDES KOTA TASIKMALAYA) HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK SADARI SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA (STUDI PADA WANITA USIA SUBUR di KELURAHAN NAGARASARI KECAMATAN CIPEDES

Lebih terperinci

Ninda Karunia Rahayu Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Ninda Karunia Rahayu Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga ANALISIS EQUITY PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT BERDASARKAN STATUS PEMBAYARAN (PADA PESERTA JAMKESMAS, ASKES, DAN UMUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBAKREJO SURABAYA) Ninda Karunia Rahayu Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

PROFIL TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA KUSTA TENTANG PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS KEMUNINGSARI KIDUL KABUPATEN JEMBER

PROFIL TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA KUSTA TENTANG PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS KEMUNINGSARI KIDUL KABUPATEN JEMBER PROFIL TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA KUSTA TENTANG PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS KEMUNINGSARI KIDUL KABUPATEN JEMBER Rosida 1, Siti Anawafi 1, Fanny Rizki 1, Diyan Ajeng Retnowati 1 1.Akademi Farmasi Jember

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014 (Factors Related to Hygiene of Scabies Patients in Panti Primary Health Care 2014) Ika Sriwinarti, Wiwien Sugih

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT KECAMATAN TOMPASO TERHADAP PEMAKAIAN GIGI TIRUAN

PERSEPSI MASYARAKAT KECAMATAN TOMPASO TERHADAP PEMAKAIAN GIGI TIRUAN Jurnal e-gigi (eg), Volume 3, Nomor 2, Juli-Desember 2015 PERSEPSI MASYARAKAT KECAMATAN TOMPASO TERHADAP PEMAKAIAN GIGI TIRUAN 1 Maureen M. Mamesah 2 Vonny N. S. Wowor 2 Krista V. Siagian 1 Kandidat Skripsi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN ULAR TANGGA DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SDN 2 PATRANG KABUPATEN JEMBER

EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN ULAR TANGGA DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SDN 2 PATRANG KABUPATEN JEMBER EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN ULAR TANGGA DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SDN 2 PATRANG KABUPATEN JEMBER Afif Hamdalah Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD 1 Eko A. Papilaya 2 Kustina Zuliari 2 Juliatri 1 Kandidat Skripsi

Lebih terperinci

SWAMEDIKASI PADA PENGUNJUNG APOTEK DI APOTEK MARGI SEHAT TULUNG KECAMATAN TULUNG KABUPATEN KLATEN

SWAMEDIKASI PADA PENGUNJUNG APOTEK DI APOTEK MARGI SEHAT TULUNG KECAMATAN TULUNG KABUPATEN KLATEN SWAMEDIKASI PADA PENGUNJUNG APOTEK DI APOTEK MARGI SEHAT TULUNG KECAMATAN TULUNG KABUPATEN KLATEN Trias Apriliani, Anita Agustina, Rahmi Nurhaini INTISARI Swamedikasi adalah mengobati segala keluhan pada

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PENGELOLAAN AWAL INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA ANAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PENGELOLAAN AWAL INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA ANAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PENGELOLAAN AWAL INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA ANAK Yumeina Gagarani 1,M S Anam 2,Nahwa Arkhaesi 2 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum,

Lebih terperinci

PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT TB PARU

PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT TB PARU KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT TB PARU Di RW 01 Dusun Poh Sawit Desa Karangan Wilayah Kerja Puskesmas Badegan Kabupaten Ponorogo Oleh : ARISTINA DIAN PERMATASARI NIM : 11611942

Lebih terperinci

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN KUSTA PADA KONTAK SERUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMSARI SEMARANG TAHUN 2013 Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG Ni Nyoman Dewi Supariani 1 Abstract. The utilization of oral health services

Lebih terperinci

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA Hubungan Status Gizi Ibu Saat Hamil, Berat Badan Lahir dan Status Gizi Balita dengan Erupsi Gigi Sulung Balita usia 6-24 bulan di UPT. Puskesmas Petang II DEWI SULANDARI PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN Wahyuni, Nurul Amaliyah dan Yulia Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes

Lebih terperinci

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN SIKAP DOKTER DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN LEMBAR INFORMED CONSENT DI RS ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN KARIES GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI BALITA. Nawang Siwi Sayuti 1.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN KARIES GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI BALITA. Nawang Siwi Sayuti 1. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN KARIES GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI BALITA Nawang Siwi Sayuti 1 1 Prodi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta nawangsayuti@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN Tingkat Keterlaksanaan Pemeriksaan Kesehatan (Irmania Yunita) 1 TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN LEVEL OF IMPLEMENTATION

Lebih terperinci

PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PERAWATAN KLIEN HALUSINASI DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2013

PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PERAWATAN KLIEN HALUSINASI DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2013 PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PERAWATAN KLIEN HALUSINASI DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2013 SKRIPSI OLEH IRMA AFRIANA 121121116 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN 1 HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN 2011. Oleh: IZZATI AFIFAH AZMI 080100307 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gigi merupakan bagian dari alat pengunyahan pada sistem pencernaan dalam tubuh manusia. Masalah utama kesehatan gigi dan mulut anak adalah karies gigi. 1 Karies gigi

Lebih terperinci

Hubungan Perilaku Ibu Hamil dengan Kebersihan Gigi dan Mulut (OHI-S) Masa Kehamilan di Puskesmas Pandanwangi Malang

Hubungan Perilaku Ibu Hamil dengan Kebersihan Gigi dan Mulut (OHI-S) Masa Kehamilan di Puskesmas Pandanwangi Malang Hubungan Perilaku Ibu Hamil dengan Kebersihan Gigi dan Mulut (OHI-S) Masa Kehamilan di Puskesmas Pandanwangi Malang The Relationship Between Behavior of Pregnant Women and Oral Hygiene (OHI-S) During Pregnancy

Lebih terperinci

Pengaruh Dukungan Keluarga, Pengetahuan, dan Pendidikan Penderita Tuberkulosis (TB Paru) Terhadap Kepatuhan Minum Obat

Pengaruh Dukungan Keluarga, Pengetahuan, dan Pendidikan Penderita Tuberkulosis (TB Paru) Terhadap Kepatuhan Minum Obat Dedy Syahrizal; Pengaruh Dukungan Keluarga, Pengetahuan, dan Pendidikan Penderita Pengaruh Dukungan Keluarga, Pengetahuan, dan Pendidikan Penderita Dedy Syahrizal Abstrak. Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS PAMARICAN KABUPATEN CIAMIS PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER : Triswaty Winata, dr., M.Kes.

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS PAMARICAN KABUPATEN CIAMIS PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER : Triswaty Winata, dr., M.Kes. ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS PAMARICAN KABUPATEN CIAMIS PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2015 Annisa Nurhidayati, 2016, Pembimbing 1 Pembimbing 2 : July Ivone, dr.,mkk.,m.pd.ked. : Triswaty

Lebih terperinci

INTISARI GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DI PUSKESMAS CEMPAKA PUTIH KOTA BANJARMASIN TIMUR TENTANG CARA PENGGUNAAN OBAT TETES MATA

INTISARI GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DI PUSKESMAS CEMPAKA PUTIH KOTA BANJARMASIN TIMUR TENTANG CARA PENGGUNAAN OBAT TETES MATA INTISARI GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DI PUSKESMAS CEMPAKA PUTIH KOTA BANJARMASIN TIMUR TENTANG CARA PENGGUNAAN OBAT TETES MATA Bayu Samudera ; Erna Prihandiwati 2 ; Fathul Jannah 3 Penggunaan obat tetes

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survey. Pengambilan data dilakukan menggunakan alat pengumpul data berupa kuesioner penelitian

Lebih terperinci

PENELITIAN TINGKAT KECEMASAN MASYARAKAT YANG MENGALAMI PROSES PENUAAN. Di Dusun Besar Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo

PENELITIAN TINGKAT KECEMASAN MASYARAKAT YANG MENGALAMI PROSES PENUAAN. Di Dusun Besar Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo PENELITIAN TINGKAT KECEMASAN MASYARAKAT YANG MENGALAMI PROSES PENUAAN Di Dusun Besar Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo Oleh: NURUL KALIFAH 11611992 PROGRAM STUDI D IIII KEPERAWATAN FAKULTAS

Lebih terperinci

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1 Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Mengikuti Posyandu dengan Kenaikan Berat Badan Balita Usia 2-3 Tahun di Kelurahan Sawah Besar Kecamatan Gayamsari Semarang The Correlation between Mothers Knowledge

Lebih terperinci

Kris Adityawarman*, Diyah Fatmasari **, Arlina Nurhapsari** ABSTRAK

Kris Adityawarman*, Diyah Fatmasari **, Arlina Nurhapsari** ABSTRAK SURVEI MENGENAI PENGETAHUAN DAN SIKAP DOKTER GIGI TENTANG FLUORIDA BAGI KESEHATAN GIGI DI KOTA SEMARANG SURVEI MENGENAI PENGETAHUAN DAN SIKAP DOKTER GIGI TENTANG FLUORIDA BAGI KESEHATAN GIGI DI KOTA SEMARANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan penyakit yang perlu mendapatkan perhatian karena hipertensi merupakan penyakit kronik utama yang sangat mempengaruhi kesehatan masyarakat. Selain

Lebih terperinci

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA 45 PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA (Studi Eksperimental di Dusun Paron II, Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem) Widhi Sumirat Dosen Akper Pamenang,

Lebih terperinci

Kata kunci : Pengetahuan, kesehatan gigi dan mulut, indeks def-t/dmf-t.

Kata kunci : Pengetahuan, kesehatan gigi dan mulut, indeks def-t/dmf-t. ABSTRAK Pengetahuan orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilaku yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak. Kesehatan gigi dan mulut menjadi bagian penting karena

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI MENARCHE PADA SISWI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI MENARCHE PADA SISWI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010 ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI MENARCHE PADA SISWI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010 Arief Budiman, 2010; Pembimbing I : dr. Dani, M.Kes Pembimbing II : dr. Rimonta F. Gunanegara,

Lebih terperinci

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015.

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015. Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015 Oleh : VINOSHINI A/P VIGNESVARAN 120100475 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI VERBAL DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK PGRI 116 BANGETAYU WETAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI VERBAL DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK PGRI 116 BANGETAYU WETAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI VERBAL DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK PGRI 116 BANGETAYU WETAN 1 Anik Handayani*, Amin Samiasih**, Mariyam*** ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program Oral Health 2010 yang telah disepakati oleh WHO (World Health

BAB I PENDAHULUAN. program Oral Health 2010 yang telah disepakati oleh WHO (World Health BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut masih menjadi isu global yang perlu diperhatikan. Pentingnya kesehatan gigi dapat dilihat dari terselenggaranya program Oral Health 2010 yang

Lebih terperinci

GAMBARAN SKOR PLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADYAH GODEAN 1

GAMBARAN SKOR PLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADYAH GODEAN 1 GAMBARAN SKOR PLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADYAH GODEAN 1 1 2 3 Adithyas Dwi Susanti, Siti Sulastri, Dwi Eni Purwati Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl. Kyai Mojo No. 56

Lebih terperinci

HUBUNGAN PAPARAN MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA IBU-IBU DI KELURAHAN SAMBIROTO SEMARANG

HUBUNGAN PAPARAN MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA IBU-IBU DI KELURAHAN SAMBIROTO SEMARANG HUBUNGAN PAPARAN MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA IBU-IBU DI KELURAHAN SAMBIROTO SEMARANG Adhiana Aysha Rohman 1), Syamsulhuda 2), Anung Sugihantono 3) Bagian Pendidikan

Lebih terperinci

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS 51 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS Arif Nurma Etika 1, Via Monalisa 2 Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Kadiri e-mail: arif_etika@yahoo.com ABSTRACT Diabetes Mellitus

Lebih terperinci

Oleh : ROCKY J. SIMATUPANG

Oleh : ROCKY J. SIMATUPANG GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA/SISWI KELAS XI IPA DI SMA SANTO THOMAS 2 MEDAN TENTANG VITAMIN C Oleh : ROCKY J. SIMATUPANG 070100204 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 GAMBARAN PENGETAHUAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARATERISTIK PERAWAT DENGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DAN DIAGNOSIS NANDA

HUBUNGAN KARATERISTIK PERAWAT DENGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DAN DIAGNOSIS NANDA HUBUNGAN KARATERISTIK PERAWAT DENGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DAN DIAGNOSIS NANDA Anindini Winda Amalia 1, Rr. Tutik Sri Hariyati 2 1 Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis. Kehamilan merupakan keadaan fisiologis wanita yang diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. jenis. Kehamilan merupakan keadaan fisiologis wanita yang diikuti dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehamilan merupakan sebuah peristiwa alamiah yang dialami setiap wanita yang telah berumah tangga atau telah melakukan hubungan seksual dengan lawan jenis. Kehamilan

Lebih terperinci

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TENTANG PENCABUTAN GIGI DI DESA MOLOMPAR UTARA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TENTANG PENCABUTAN GIGI DI DESA MOLOMPAR UTARA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TENTANG PENCABUTAN GIGI DI DESA MOLOMPAR UTARA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA 1 Bayu R E Warouw 2 A. J. M. Rattu 3 Ni Wayan Mariati 1 Kandidat Skripsi Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 3,4

BAB 1 PENDAHULUAN 3,4 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radiografi dental merupakan salah satu bagian terpenting dari diagnosis oral moderen. Dalam menentukan diagnosis yang tepat, setiap dokter harus mengetahui nilai dan

Lebih terperinci

GAMBARAN STATUS KEBERSIHAN MULUT SISWA SD KATOLIK ST. AGUSTINUS KAWANGKOAN

GAMBARAN STATUS KEBERSIHAN MULUT SISWA SD KATOLIK ST. AGUSTINUS KAWANGKOAN GAMBARAN STATUS KEBERSIHAN MULUT SISWA SD KATOLIK ST. AGUSTINUS KAWANGKOAN 1 Maureen M. Mawuntu 2 Damajanty H. C. Pangemanan 3 Christy Mintjelungan 1 Kandidat Skripsi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi

Lebih terperinci

Fajarina Lathu INTISARI

Fajarina Lathu INTISARI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT DBD DI WILAYAH KELURAHAN DEMANGAN YOGYAKARTA Fajarina Lathu INTISARI Latar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. umum. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut dilakukan upaya kesehatan yang. masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. umum. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut dilakukan upaya kesehatan yang. masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Sistem Kesehatan Nasional disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat kesehatan

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP PENGASUHAN DARI ORANG TUA DENGAN ANAK PENYANDANG RETARDASI MENTAL DI SLB-C KOTA BANDUNG

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP PENGASUHAN DARI ORANG TUA DENGAN ANAK PENYANDANG RETARDASI MENTAL DI SLB-C KOTA BANDUNG ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP PENGASUHAN DARI ORANG TUA DENGAN ANAK PENYANDANG RETARDASI MENTAL DI SLB-C KOTA BANDUNG Gita Mutiara Shalimar, 2009, Pembimbing : Jan Peter T.

Lebih terperinci

Pengetahuan dan Perilaku Kesehatan Gigi pada siswa SDN 174 Muara Fajar Pekanbaru

Pengetahuan dan Perilaku Kesehatan Gigi pada siswa SDN 174 Muara Fajar Pekanbaru Pengetahuan dan Perilaku Kesehatan Gigi pada siswa SDN 174 Muara Fajar Pekanbaru Tuti Restuastuti 1* Handayani 1, Yanti Ernalia 2 ABSTRACT Dental caries and gingivitis are often found in Indonesia primary

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta perbedaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta perbedaan yang terjadi setiap daerah, banyak menyebabkan perubahan dalam segi kehidupan manusia baik fisik, mental,

Lebih terperinci