Ekotoksikologi Perairan (M10A135) Semester Ganjil TA 2017/2018

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ekotoksikologi Perairan (M10A135) Semester Ganjil TA 2017/2018"

Transkripsi

1 Ekotoksikologi Perairan (M10A135) Semester Ganjil TA 2017/2018 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2017

2 praktikum ekotoksikologi perairan 2017 available at :

3 Koordinator : Prof. Drs. H. Yayat Dhahiyat, MS., Ph.D. Tim Dosen : Dra. Sri Astuty, M.Sc. Drs. Walim Lili, M.Si. Dra. Titin Herawati, M.Si. Mochamad Untung Kurnia Agung, S.Kel., M.Si.. Design dan Layout : Mochamad Untung Kurnia Agung, S.Kel., M.Si Copy praktikumekotoksikologi2017 Self Publisher

4 KATA PENGANTAR Assalammu alaikum Warahamtullahi Wabarakatuh, Salam akademia! Syukur Alhamdulillah akhirnya hadir juga di tengah-tengah kita buku Modul dan Panduan Praktikum Ekotoksikologi Perairan Edisi Buku ini merupakan penyempurnaan (red. Perapihan) dari kumpulan Modul dan Panduan Praktikum Ekotoksikologi Perairan tahun-tahun sebelumnya yang belum sempat dibukukan. Hadir dengan semangat untuk selalu menyajikan paket praktikum yang menarik, menyenangkan, dan aplikatif, sesuai dengan tagline : Enjoy and Fun to Get Closer with Ecotoxicology, Be a Good Friend for Our Environment, Tim Praktikum TA 2017/2018 mencoba hadir membawakan perbaharuan konsep dan strategi pelaksanaan praktikum yang lebih dinamis, dekat, dan efisien. Sebuah portal one stop information, all about practical class telah hadir di yang dapat diakses 24 jam oleh seluruh praktikan, menjadi media informasi dan komunikasi selama pelaksanaan praktikum. Tema : Hydrocarbon : effects and characteristics sengaja diangkat sebagai tema umum pelaksanaan praktikum tahun ini. Menyempurnakan data toksisitas hidrokarbon yang pernah di-asses di TA 2010/2011, kali ini riset difokuskan pada investigasi tingkat toleransi organisme terhadap toksisitas hidrokarbon berdasarkan kelas ukurannya. Akhirnya, semoga upaya kami untuk terus menghadirkan pembaharuan dan perbaikan mutu/kualitas praktikum dapat sejalan dengan semangat dan motivasi belajar yang lebih dari para praktikan untuk mengenal lebih dekat Ekotoksikologi dan menjadi sahabat yang baik bagi lingkungan sekitar kita. Wassalammu alaikum Warahamtullahi Wabarakatuh. Juni 2017 Tim Penyusun

5 Highlight : Peraturan Umum Praktikum di Laboratorium Kontrak Praktikum Modul I : Uji Toksisitas Akut Modul II : Analisis Data LC-50 dengan EPA Probit Modul III : Uji Toksisitas Sub-Lethal Modul IV : Analisis Histopatologi Modul V : Bioremediasi Panduan Penyusunan Laporan Praktikum

6 PERATURAN UMUM PRAKTIKUM DI LABORATORIUM 1. Setiap praktikan harus memakai jas laboratorium; 2. Dilarang memakai sandal/ alas kaki yang terbuka; 3. Setiap praktikan diwajibkan memakai kelengkapan keamanan (masker, googles, sarung tangan, dan/atau penutup kepala) sesuai instruksi dari asisten/ laboran pada saat kegiatan tertentu dalam rangkaian pelaksanaan praktikum; 4. Setiap praktikan diwajibkan mengisi daftar hadir praktikum; 5. Setiap praktikan harus berada di laboratorium selama pelaksanaan praktikum, kecuali untuk suatu keperluan yang sangat penting dengan seijin dari asisten; 6. Setiap praktikan diwajibkan memelihara dengan baik semua alat praktikum yang digunakan dan bertanggung jawab atas kerusakan alat yang disebabkan oleh kelalaian praktikan; 7. Setiap kejadian kecelakaan, kerusakan alat, dan/ kejadian-kejadian lain di luar rencana kegiatan praktikum wajib dengan segera untuk disampaikan kepada asisten/ laboran.

7 KONTRAK PRAKTIKUM

8 Jadwal Pelaksanaan Praktikum Tempat 1. Laboratorium Akuakultur Gd. 2 FPIK Unpad Jatinangor 2. Laboratorium Fisiologi Hewan Air Gd. 2 FPIK Unpad Jatinangor 3. Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan Gd. 2 FPIK Jatinangor Timeline Asistensi Umum Praktikum Ekotoksikologi Perairan 2017 Uji Toksisitas Akut Analisis Data LC-50 (24 jam) EPA Probit Uji Toksisitas Sub-Lethal Analisis Data Fisiologi Sub-Lethal Analisis Histopatologi Uji Bioremediasi Analisis Data Bioremediasi Review Praktikum Ujian Akhir Praktikum (UAP) Perikanan A Perikanan B Perikanan C KELAS HARI JAM Koordinator Kelas Ilmu Kelautan PeraturanTeknis Praktikum Setiap praktikan harus : 1. Memakai Jas Laboratorium sebelum memasuki ruang praktikum 2. Mengumpulkan Buku Jurnal Praktikum sebelum praktikum dimulai dan harus mendapat Acc dari Asisten sebelum meninggalkan ruang praktikum 3. Mengikuti Pre-Test Wajib, 5 menit sebelum praktikum dimulai 4. Menandatangani Daftar Hadir Praktikum (Kehadiran wajib 100 %, tidak ada praktikum susulan) 5. Merapikan kembali alat-alat praktikum setelah praktikum selesai 6. Bersedia mengganti kerusakan alat praktikum yang disebabkan oleh kelalaian yang bersangkutan 7. Mengikuti Post-Test Wajib, di akhir keseluruhan praktikum 8. Mengikuti keseluruhan kegiatan praktikum dengan tertib dan cermat 9. Berpartisipasi aktif dalam pembuatan Laporan Akhir per-kelompok

9 Ketentuan Jurnal Praktikum 1. Berbentuk buku campus 2. Sampul berwarna : kelas perikanan A : biru kelas perikanan B : merah kelas perikanan C : kuning kelas Ilmu Kelautan : hijau (Dilapisi sampul plastik transparan) 3. Memuat Identitas Praktikan (Nama, NPM, dan Kelompok) 4. Jurnal Praktikum diserahkan sebelum praktikum dimulai Format Jurnal Praktikum 1. Halaman Sampul (Nama, NPM, dan Kelompok) 2. Judul Praktikum 3. Tujuan Praktikum 4. Prosedur Praktikum 5. Hasil Sementara 6. Jurnal Pendukung (Setiap praktikan membuat intisari jurnal pendukung praktikum sebagai dasar teori ditulis tangan dan disertakan lampiran jurnal dalam bentuk print out. Satu kelompok mencari satu jurnal yang sama namun pada pembuatan inti sari setiap individu berbeda). Contoh Bentuk Sampul Luar : Nama : Anisa S NPM : KELOMPOK 3

10 Bentuk Isi (Bagian Dalam) Buku Jurnal Judul Praktikum Tujuan Prosedur Percobaan Hasil Sementara Jurnal Pendukung Alat: Tabel Format tabulasi Judul: Intisari Bahan: Prosedur : (dibuat dalam bentuk diagram alir)

11 Modul 1 Uji Toksisitas Akut

12 MODUL 1 Uji Toksisitas Akut POKOK BAHASAN : Pemaparan dan Pengamatan Uji Toksisitas Akut TUJUAN PRAKTIKUM : Memahami dan mampu melaksanakan persiapan, pemaparan, dan pengamatan Uji Toksisitas Akut TINJAUAN PUSTAKA : Uji Toksisitas Akut merupakan bagian dari Uji Toksisitas Kuantitatif yang dilakukan dalam jangka waktu yang singkat sebagai akibat dari pemaparan jangka pendek terhadap suatu bahan toksik. Efek akut dapat terjadi dalam selang waktu beberapa jam, hari atau minggu. Parameter yang dapat diamati dari Uji Toksisitas Akut pada umumnya adalah Kematian (Mortality). Suatu bahan kimia dinyatakan berkemampuan toksik akut bila aksi langsungnya mampu membunuh 50% atau lebih populasi uji dalam selang waktu yang pendek, misal 24 jam, 48 jam s/d 14 hari. PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM : Alat : Botol Vial 20 ml Micropippet Pipet Tetes/ Pasteur Gelas Ukur 5 ml Beaker Glass 250 ml Pengaduk Kaca Kaca Pembesar (Loop) Hand Counter Bahan : Artemia sp. Dhapnia sp. Benzen Fenol Kloroform Crude oil Oli bekas Kertas Label Tissue Laboratorium Gloves

13 Prosedur : Metode Uji Toksisitas Akut terhadap larva Artemia dan Daphnia dimodifikasi dari prosedur yang dilakukan oleh Meyer et.al. (1982) yakni sebagai berikut : 1. Penyiapan Larva Artemia dan Daphnia; diawali dengan dekapsulisasi Kista Artemia dan penyiapan Daphnia; 2. Dalam vial yang telah diisi air medium (Air laut untuk Larva Artemia dan Air tawar untuk Daphnia) sebanyak 9 ml dimasukkan masing-masing 10 ekor larva berumur jam (1-2 hari) dengan menggunakan transpettor atau pipet tetes sampai volume air mencapai 10 ml. 3. Dengan menggunakan Micropippet, bahan toksik uji (benzene / fenol / kloroform / crude oil / oli bekas) dengan variasi konsentrasi yang masing-masing telah ditentukan, dimasukkan ke dalam vial sebanyak 1 % 4. Pengamatan dilakukan selama 24 jam dengan selang pengamatan 15 menit, 30 menit, 1 jam, 2 jam, 4 jam, 8 jam, 16 jam dan 24 jam. Mortalitas diamati dengan cara menghitung jumlah larva yang yang mati. 10 ekor larva Artemia/ Dhapnia Larutan Stock Bahan Uji Gambar 1.1. Ilustrasi Pemaparan Uji Toksisitas Akut Prosedur Analisis Data Analisis data yang digunakan untuk menentukan nilai LC50-24 jam adalah Analisis Probit yang mengacu pada Hubert (1979) yaitu sebagai berikut : Hubungan nilai logaritma konsentrasi bahan toksik uji dan nilai Probit dari persentase mortalitas hewan uji merupakan fungsi linear Y = a + bx. Nilai LC50-24 diperoleh dari anti log m, dimana m merupakan logaritma konsentrasi bahan toksik pada Y = 5, yaitu nilai Probit 50% hewan uji, sehingga persamaan regresi menjadi :

14 m = 5 a b Dengan nilai a dan b diperoleh berdasarkan persamaan sebagai berikut : b = XY 1/ n ( X Y) X 2 1/ n ( X) 2.. (1) a = 1/ n ( Y b X).(2) Persamaan regresi = Y = a + bx LC50-24 jam = anti log m, dimana : m = 5 a b.(3) Keterangan : Y : Nilai Probit Mortalitas X : Logaritma konsentrasi bahan uji n : banyaknya perlakuan a : konstanta b : slope/ kemiringan m : nilai X pada Y = 5 LC50-24 jam : anti log m

15 FORMAT TABULASI DATA PENGAMATAN TOKSISITAS AKUT 1. Data per Kelompok Format Tabulasi Data Pengamatan Mortalitas Hewan Uji per Kelompok Kelompok : Jenis Bahan Toksik : Konsentrasi Bahan Toksik : Waktu Dedah 15 menit Artemia Daphnia Keterangan (1) (2) (3) (1) (2) (3) 30 menit 1 jam 2 jam 4 jam 6 jam 8 jam 16 jam 24 jam Jumlah 2. Data Kelas a. Format Tabulasi Data Persentase Mortalitas (p) Hewan Uji setelah pemaparan 24 jam Jenis Hewan Uji : Jenis Bahan Toksik : Ulangan (1) (2) (3) Rata-rata Konsentrasi kontrol 25 ppm 50 ppm 100 ppm

16 b. Format Tabulasi Data Analisis Probit LC50-24 jam Jenis Hewan Uji : Jenis Bahan Toksik : d N r p X Y XY (Konsentrasi Uji) (jumlah hewan uji) (Mortalitas hewan uji) (%Mortalitas) (Log Konsentrasi) (Nilai Probit % Mortalitas) 25 ppm ppm ppm 30 Jumlah ( ) X Y XY b =.. Persamaan (1) a =. Persamaan (2) m =. Persamaan (3) LC50-24 jam = anti Log m = ppm

17 Contoh Skema Prosedur Pengenceran Bahan Toksik Bahan uji Konsentrasi Awal :... :... PERTANYAAN MODUL 1 : *) tuliskan jawaban di Buku Jurnal masing-masing! 1. Sebutkan sifat dan karakteristik dari kelima bahan toksik yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum! 2. Hitunglah berapa volume Larutan bahan toksik yang harus diambil dari Larutan Stock dengan Konsentrasi 2500 mg/l untuk mendapatkan Konsentrasi Akhir di botol Vial (10 ml) sebesar 25 ; 50 ; dan 100 mg/l? (Gunakan Rumus Pengenceran!)

18 Pembagian Kelompok Kelompok Toksikan Konsentrasi Dhapnia Organisme Uji Arthemia 1 Kontrol 2 25 ppm Benzena 3 50 ppm ppm 5 Kontrol 6 25 ppm Fenol 7 50 ppm ppm 9 Kontrol ppm Kloroform ppm ppm 13 Kontrol ppm Crude oil ppm ppm 17 Kontrol ppm Oli bekas ppm ppm

19 Modul 2 EPA Probit

20 MODUL 2 Analisis Data LC-50 dengan EPA Probit POKOK BAHASAN : Penggunaan Program EPA Probit untuk Analisis Data LC-50 TUJUAN PRAKTIKUM : Memahami dan mampu menggunakan Program EPA Probit untuk mendapatkan nilai LC-50 dari data mortalitas hewan uji pada Uji Toksisitas Akut TINJAUAN PUSTAKA : Nilai LC-50 (Lethal Concentration 50%) didefinisikan sebagai nilai konsentrasi bahan uji pada batas yang mampu menyebabkan 50% hewan uji mengalami kematian (mortalitas) pada Uji Toksisitas Akut. Nilai LC-50 menjadi dasar penentuan ambang batas konsentrasi aman atau tidak amannya suatu bahan uji. Nilai inilah juga yang akan digunakan sebagai dasar penentuan konsentrasi uji pada Uji Toksisitas Sub-Lethal. EPA (European Protection Agency), sebuah badan perlindungan lingkungan, telah memperkenalkan salah satu program (komputasi) yang mampu membantu para peneliti untuk mengkalkulasi nilai LC-50 dengan input data berupa data pengamatan Uji Toksisitas Akut maupun Sub-Lethal. Program EPA Probit pada dasarnya merupakan program kalkulasi statistika yang secara efisien dirancang untuk memodulasi perhitungan rataan pola mortalitas dan konsentrasi untuk mendapatkan nilai LC-50. PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM : Alat : PC/ Laptop (Windows 98, 2000, Seven ; 32 bit) Bahan : Kertas Alat Tulis

21 Prosedur : 1. Program EPA Probit diinstall di laptop atau PC 2. Diaktifkan Probit.exe dan akan keluar tampilan sebagai berikut :

22 3. Dipilih F untuk Full Input, lalu tekan Enter dan akan keluar tampilan sebagai berikut : 4. Dipilih D untuk Disk File agar data output tersimpan di harddisk laptop atau PC kita, lalu tekan Enter dan akan keluar tampilan sebagai berikut :

23 5. Ketik Nama File untuk Output File yang akan tersimpan di Harddisk kita, Contoh : LC50_24_Dhapnia_Fe_2013, lalu tekan Enter dan akan keluar tampilan sebagai berikut : 6. Ketik Judul yang akan tampil di lembar Output, Contoh : LC50_24_Dhapnia_Fe, dan akan keluar tampilan sebagai berikut :

24 7. Tekan Enter lalu akan keluar tampilan sebagai berikut : 8. Ketik 0 apabila tidak ada hewan uji pada perlakuan Kontrol yang mengalami kematian (mortalitas), Tekan Enter lalu akan keluar tampilan sebagai berikut :

25 9. Jumlah Konsentrasi Uji dimasukkan (di luar perlakuan Kontrol), Contoh : ketik 3 untuk 3 (tiga) konsentrasi perlakuan, Tekan Enter lalu akan keluar sebagai berikut : tampilan 10. Konsentrasi Uji dimasukkan (diinput) mulai dari konsentrasi terendah hingga konsentrasi tertinggi, termasuk jumlah hewan uji yang mati dan jumlah total hewan yang diujikan per konsentrasi uji. Sebagai Contoh tersaji sebagai berikut :

26 11. Tekan Enter, lalu akan tampil rekap data sebagai berikut : 12. Ketik n (untuk no ) apabila tidak ada data yang ingin diubah, dan ketik y (untuk yes ) apabila ada data yang ingin diubah, tekan Enter lalu akan keluar tampilan sebagai berikut :

27 13. Ketik n (untuk no ) apabila tidak ada data Kontrol yang ingin diubah, dan ketik y (untuk yes ) apabila ada data Kontrol yang ingin diubah, tekan Enter lalu akan keluar tampilan sebagai berikut : 14. Ketik n (untuk no ) apabila tidak ada data lain yang akan dianalisis, dan ketik y (untuk yes ) apabila ada data lain yang akan dianalisis. Data output sudah tersimpan di folder tempat kita menyimpan Master Program

28 15. File Output dapat dibuka melalui Notepad 16. Contoh tampilan Output hasil analisis LC-50 dalam tampilan Notepad

29 17. Dari Contoh tersebut terlihat bahwa nilai LC-50 yang didapat adalah sebesar : 79,913 (satuan konsentrasi) dari range konsentrasi uji 50,100, dan 150. Adapun Grafik Plot nilai LC-50 juga termuat dalam File Output tersebut, seperti yang tersaji sebagai berikut : PERTANYAAN MODUL 2 : *) tuliskan jawaban di Buku Jurnal masing-masing! Jika jumlah hewan uji yang mati pada perlakuan Kontrol adalah sebanyak 5 ekor, hitunglah nilai LC-50 sesuai data yang ada pada contoh di atas! Apakah didapat nilainya? Jelaskan mengapa demikian!

30 Modul 3 Uji Toksisitas Sub-Lethal

31 MODUL 3 Uji Toksisitas Sub-Lethal dan Penghitungan Hematokrit POKOK BAHASAN : 1. Pemaparan dan pengamatan Uji Toksisitas Sub-Lethal 2. Penghitungan Nilai Hematokrit TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Memahami dan mampu melaksanakan persiapan, pemaparan, dan pengamatan Uji Toksisitas Sub-Lethal; 2. Memahami dan mampu melaksanakan penghitungan Nilai Hematokrit ikan uji sebagai salah satu parameter Uji Toksisitas Sub-Lethal. TINJAUAN PUSTAKA : Uji toksisitas Sub-Lethal merupakan bagian dari uji toksisitas kuantitatif yang dilakukan dengan pendedahan larutan bahan kimia atau polutan dalam jangka waktu relatif lebih lama dibandingkan Uji toksisitas Akut (beberapa hari, minggu). Parameter yang diamati dari uji toksisitas sub-lethal pada ikan umumnya gejala fisiologis seperti aktivitas gerak (gerak aktif / pasif, gerak renang, gerak operculum/ mulut ikan dalam aktivitas respirasi) dan gejala klinis (produksi lendir pada sisik, serta keadaan insang pada ikan akibat dari larutan bahan toksik ) Parameter lain yang dapat diamati pada Uji Toksisitas Sub-Lethal yaitu pengamatan terhadap kondisi hematologi ikan uji, yang pada umumnya direpresentasikan dengan penghitungan nilai hematokrit. Hematokrit adalah volume sel darah yang dimampatkan atau Picked Cell Volume (PCV). Apabila darah disentrifuge maka akan terbagi ke dalam dua bagian besar yaitu sel darah dan plasma darah. Sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keeping darah (trombosit) sedangkan plasma darah merupakan bagian cairan darah terdiri dari air, protein, garam anorganik dan substansi organik bukan protein. Penghitungan nilai hematokrit dibaca dalam Reading Chart Hematocrit dalam satuan persen (%).

32 PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 1. PEMAPARAN DAN PENGAMATAN UJI SUB-LETHAL Alat : Bahan : Bak Fiber Akuarium Selang dan Batu Aerasi Pompa Aerasi Saringan Ikan Timbangan Selang Siphon ph meter Hand Counter Prosedur : 1.1. Persiapan Uji Sub-Lethal Ikan Uji (3 Kelas Ukuran) Benzene Fenol Kloroform Crude oil Oli bekas Pakan Ikan Kertas Label Tissue Laboratorium Gloves 1. Ikan uji diaklimatisasi di dalam bak fiber selama 3 hari di laboratorium dengan aerasi yang cukup 2. Akurium dibersihkan dan dibilas dengan air bersih, lalu isi sebanyak 15 liter (sebagai volume kerja) dengan air ledeng 3. Alat aeasi (blower/aerator) beserta perlengkapannya seperti selang aerasi, batu aerasi, pengatur bukaan udara dan penempel selang aerasi disetting pada posisi yang sesuai 4. Kabel blower/aerator disambungkan ke dalam sumber arus listrik dan diatur volume aerasi sesuai dengan kebutuhan Pelaksanaan Uji Sub-Lethal 1. Dibuat konsentrasi stock dari bahan uji (benzene, fenol, kloroform, crude oil dan oli bekas) masing-masing sebesar mg/l; 2. Ke dalam akuarium, dimasukkan masing-masing 10 ekor ikan uji (sesuai dengan Kelas Ukuran Ikan) kecuali ikan beser sebanyak 5 ekor, ditunggu beberapa saat hingga ikan uji terlihat sudah teradaptasi dengan lingkungan akuarium. 3. Diambil secara acak 3 (tiga) ikan uji dari setiap akuarium untuk ditimbang bobot awal masing-masing, dirata-ratakan, dan ditempatkan kembali ikan-ikan tersebut ke dalam akuarium.

33 4. Ke dalam akuarium, ditambahkan bahan uji hingga konsentrasi akhir bahan uji di dalam akuarium tersebut sebesar 5, 15 dan 25 mg/l (Konsentrasi Sub-Lethal yang ditetapkan) Tentukan berapa volume larutan stock yang harus diambil! (dihitung dengan Rumus Pengenceran); 5. Diaduk perlahan hingga bahan uji larut sempurna dalam air akuarium. 10 ekor ikan uji dalam 15 Liter air Stock Larutan bahan uji Gambar 3.1. Ilustrasi Persiapan Uji Toksisitas Sub-Lethal 1.3. Pengamatan Uji Sub-Lethal Pengamatan ikan uji dilakukan pada satu jam pertama dilanjutkan dengan pengamatan harian selama satu minggu. Pemberian pakan diberikan setiap hari sebanyak setengah sendok kecil dan disifon setiap hari dengan mengganti air sebanyak yang dibuang dengan air media sesuai konsentrasi yang ditetapkan. Dibuat grafik gerak operculum per kelompok dan per kelas serta grafik Survival Rate (SR) ikan uji. NB : Khusus untuk kelompok dengan Ikan Uji kelas Ukuran Besar, jika memungkinkan akan dilakukan penghitungan Nilai Hematokrit FORMAT TABULASI DATA PENGAMATAN TOKSISITAS SUB-LETHAL 1. Data per Kelompok Format Tabulasi Data Pengamatan Ikan Uji per Kelompok Kelompok :.. Jenis Bahan Toksik :.. Konsentrasi Bahan Toksik :.. Kelas Ukuran Ikan :..

34 Waktu dedah 1 jam Gejala Fisiologis Gejala klinis Mortalitas Survival rate (%) Gerak operculum (GO) Aktifitas gerak (AG) 1 hari 2 hari 3 hari 4 hari 5 hari 6 hari 7 hari Rata-rata Keterangan : Jumlah gerak operculum merupakan hasil perhitungan dari sampel ikan yang diambil secara acak sebanyak 3 (tiga) ekor dengan masing-masing gerak operculum dihitung dalam waktu satu menit, kemudian jumlah gerak operculum dari ikan tersebut dijumlahkan dan dirata-ratakan. Memberi tanda (+) untuk gejala fisiologis dan gejala klinis dengan ketentuan sebagai berikut : (+) : Kurang aktif/sedikit lendir (++) : aktif/cukup berlendir (+++) : Sangat aktif/banyak lender Gambar 3.2. Daerah operculum dan pengamatan lendir ikan uji operculum daerah pengamatan lendir

35 2. Data Kelas Format Tabulasi Data Pengamatan Ikan Uji per Kelas Jenis Bahan Toksik :.. Ukuran Ikan :.. Konsentrasi Bahan Toksik :.. Konsentrasi Bahan Toksik Kelompok (sebagai ulangan) 5 ppm benzen Gejala Fisiologis Gejala Klinis Survival Rate GO rata2 AG rata2 (%) fenol klorofom Crude Oil Oli bekas Rerata 15 ppm benzen fenol klorofom Crude Oil Oli bekas Rerata 25 ppm benzen fenol klorofom Crude Oil Oli bekas Rerata Kontrol benzen fenol klorofom Crude Oil Oli bekas Rerata

36 3. Data Angkatan (Seluruh Kelas) Ukuran Kelas Ikan Konsentrasi Bahan Toksik Jenis Bahan Uji Gejala Fisiologis GO rata2 AG rata2 Gejala Klinis Survival Rate (%) Kecil / Sedang / Besar 5 ppm benzen fenol klorofom Crude Oil Oli bekas kontrol 15 ppm benzen fenol klorofom Crude Oil Oli bekas kontrol 25 ppm benzen fenol klorofom Crude Oil Oli bekas kontrol

37 2. PERHITUNGAN NILAI HEMATOKRIT *) *) hanya dilakukan untuk ikan uji dengan Kelas Ukuran Besar Alat : Timbangan Saringan Ikan Sonde/ Penusuk Penjepit Arteri Disecting Kit Pipa Kapiler Hematokrit Bahan : Ikan Uji Kelas Ukuran Besar Tissue Laboratorium Gloves Prosedur Pengerjaan Prosedur pengerjaan yang dilakukan dalam kegiatan penghitungan nilai hematokrit ini adalah sebagai berikut : 1. Setelah diambil salah satu ikan uji dari akuarium, ikan ditimbang lalu dicatat bobotnya; 2. pegang ikan uji dengan tangan kiri (kepala menghadap ke arah muka kita), tusuk bagian anterior kepala ikan dengan sonde tepat di bagian otak depan, hingga terasa ada rongga, putar sonde perlahan-lahan sehingga otaknya rusak dan ikan akan pingsan; 3. Bedah ikan pada bagian dekat insang dan sebagian perut bagian anterior, hingga terlihat organ jantung yang berdenyut secara teratur (exposed organ jantung dengan sinus venosus yang terlihat pucat); 4. Dengan menggunakan penjepit arteri, jepit aorta ventralis lalu biarkan beberapa saat hingga sinus venosus terisi penuh oleh darah; 5. Putuskan dengan menggunakan guntung, lalu siapkan dan dekatkan salah satu ujung pipa kapiler sambil dibuka penjepit arteri secara perlahan-lahan dan hatihati tampung darah dalam pipa kapiler tersebut sampai ± ¾ volumenya; 6. Agar heparin yang terdapat dalam dinding sebelah dalam pipa kapiler tercampur secara homogen, maka pipa kapiler yang telah berisi darah segar tersebut digoyang dengan hati-hati ke kiri dan kanan serta diputar. Tanda bahwa darah sudah tercampur secara homogen dengan heparin, darah tidak membeku, bisa bergerak disepanjang kolom pipa kapiler; 7. Tutup salah satu ujungnya dengan menacapkan secara tegak lurus pada lapisan malam lilin/wax yang telah disediakan;

38 8. Siapkan sentrifuge hematokrit, lalu letakkan secara seimbang antara masing- masing pipa kapiler (jangan terbalik meletakkan ujung pipa kapiler bertutup); yang 9. Sentrifuge selama 4 menit pada kecepatan rpm; 10. Setelah selesai disentrifuge, letakkan pipa kapiler yang sudah terbagi dua bagian besar darah tersebut (plasma dan sel darah) pada Hematocrit Reading Chart lalu sesuaikan ketinggian plasma sebagai batas atas dan dasar sel darah sebagai batas bawah, lalu tentukan dan baca nilai hematokrit pada batas atas dari sel darah (dalam %); 11. Setelah selesai dibaca, kumpulkan pipa kapiler bekas tersebut dalam wadah terpisah agar tidak membahayakan, serahkan kepada asisten agar bisa dibuang pada tempat yang semestinya. FORMAT TABULASI DATA PENGHITUNGAN NILAI HEMATOKRIT 1. Data per Kelas Format Tabulasi Data Penghitungan Nilai Hematokrit Ikan Uji per Kelas Jenis Bahan Toksik :.. Konsentrasi Bahan Toksik :.. Kelompok Bobot (gram) Nilai Hematokrit (%) Rerata 15 (Kontrol)

39 2. Data per Angkatan Format Rekap Data Penghitungan Nilai Hematokrit Ikan Uji per Angkatan Jenis Bahan Uji Benzena Fenol Kloroform Crude Oil Oli Bekas Rata-Rata Bobot Ikan Uji (gram) Rata-Rata Nilai Hematokrit (%) PERTANYAAN MODUL 3 : *) tuliskan jawaban di Buku Jurnal masing-masing! 1. Hitunglah berapa volume Benzena yang harus diambil dari Larutan Stock dengan Konsentrasi 1000 mg/l untuk mendapatkan Konsentrasi Akhir di akuarium (15 Liter) sebesar 10 mg/l? (Gunakan Rumus Pengenceran!) 2. Terangkan secara singkat bagaimana alur mekanisme penurunan kondisi fisiologis ikan uji akibat kontak dengan toksikan hidrokarbon!

40 Modul 4 Histopatologi

41 MODUL 4 Pengamatan Preparat Histopatologi POKOK BAHASAN : Pengamatan Preparat Histopatologi TUJUAN PRAKTIKUM : Memahami dan mampu menginterpretasi kerusakan jaringan/ organ ikan melalui preparat histopatologi TINJAUAN PRAKTIKUM : Histopatologi adalah cabang biologi yang mempelajari kondisi dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit. Histopatologi sangat penting dalam kaitan dengan diagnosis penyakit karena salah satu pertimbangan dalam penegakan diagnosis adalah melalui hasil pengamatan terhadap jaringan yang diduga terganggu. Analisis kondisi histologi organ/ jaringan dengan pengamatan terhadap perubahan morfologi, struktur dan indikasi kerusakan/infeksi/mutasi lainnya akibat pengaruh penyakit, bahan toksik atau proses-proses mutagenisis lainnya. Insang (Gill) Ginjal (Kidney) Usus (Intestine) Hati (Hepar) Gambar 4.1. Visualisasi kerusakan jaringan/organ ikan akibat pemaparan bahan toksik

42 PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM : Alat : Microscope Binokuler Minyak Imersi Atlas Fish Histopatology Bahan : Preparat Histopatologi Ikan Mas akibat pemaparan Pestisida (Biologi FMIPA Unpad, 2009) Prosedur : 1. Mengamati preparat histologi organ insang (gill), ginjal (kidney), hati (hepar), dan usus (Intestine) ikan uji yang normal dan yang telah diberi pemaparan bahan toksik. 2. Membandingkan perbedaan diantara keduanya berdasarkan parameter warna, ukuran, ada tidaknya neukrosis/tanda, dan karakter khusus lainnya. 3. Mendokumentasikan masing-masing preparat histologi organ hewan uji (kontrol dan patogen). 4. Tugas: mencari prosedur pembuatan preparat pengamatan histologi hewan uji, di tulis pada jurnal praktikum di kolom prosedur percobaan. FORMAT TABULASI DATA PENGAMATAN PREPARAT HISTOPATOLOGI Tabulasi Pengamatan Preparat Analisis Histologi per Kelompok Kelompok Preparat : : Pengamatan Preparat Analisis Histopatologi (Organ :...) Warna Parameter Kontrol Patologis Ukuran Tanda Hitam (Necrosis) Karakter Khusus PERTANYAAN MODUL 4 : *) tuliskan jawaban di Buku Jurnal masing-masing! Jelaskan definisi dari istilah-istilah histopatologi berikut : hypoplasia, hyperplasia, aplasia, dan necrosis!

43 Modul 5 Bioremediasi Polutan Organik

44 MODUL 5 Bioremediasi Polutan Organik POKOK BAHASAN : Bioremediasi limbah cair organik dengan tanaman air dan bakteri TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Memahami dan mampu merancang teknik remediasi limbah cair organik dengan menggunakan tanaman air (fitoremediasi) dan bakteri, serta kombinasi di antara keduanya; 2. Memahami dan mampu melaksanakan pengukuran parameter lingkungan selama pelaksanaan kegiatan bioremediasi. TINJAUAN PUSTAKA : Bioremediasi merupakan upaya untuk meremediasi lingkungan tercemar dengan memanfaatkan agen dan proses biologis. Secara khusus, fitoremediasi didefinisikan sebagai upaya penggunaan tanaman dan bagian-bagiannya untuk dekontaminasi limbah dan masalah-masalah pencemaran lingkungan baik secara ex-situ menggunakan kolam buatan atau reaktor maupun in-situ (langsung di lapangan) pada daerah perairan yang terkontaminasi limbah (Subroto, 1996). Fitoremediasi dapat diaplikasikan pada limbah organik maupun anorganik dalam bentuk padat, cair, dan gas (Salt et al., 1998). Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan tumbuhan air yang dapat menyerap nutrient hara dalam jumlah yang cukup signifikan. Zat hara yang terserap oleh akar tanaman akan ditranslokasikan di dalam tubuh tanaman. Secara khusus, Sheffield (1997) melaporkan bahwa tanaman ini mampu menurunkan konsentrasi ammonia sebesar 81% dalam waktu 10 hari. Gambar 5.1. Eceng gondok (Eichhornia crassipes)

45 PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 1. AKLIMATISASI ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) Alat : Bahan : Bak Fiber Selang ph meter DO meter Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Aquadest Prosedur : 1. Tanaman eceng gondok (Eichhornia crassipes) dikoleksi dari alam (biasanya didapat di danau/sungai/kolam yang kaya akan unsur hara); 2. Eceng gondok kemudian dibersihkan dari kotoran dan lumpur dengan cara dibilas di bawah air mengalir; 3. Bak fiber dibersihkan dan dibilas dengan air bersih, lalu diisi dengan air bersih (aquadest) dan diukur ph serta DO; 4. Eceng gondok yang sudah bersih kemudian diaklimatisasi di dalam bak fiber yang sudah diisi air bersih (aquadest) selama minimal 3 (tiga) hari dengan penggantian air medium setiap satu hari sekali. Gambar 5.2. Proses Pembersihan dan Aklimatisasi Eceng gondok (Eichhornia crassipes)

46 2. PERSIAPAN INOKULUM BAKTERI Pseudomonas Sp Alat : Bahan : Erlenmeyer Cawan Petri Hot plate with Magnetic Stirrer Tabung Biakan Rak Tabung Biakan Jarum Ose Micropipet Kuvet Bakteri Spektofotometer Shaking Incubator Isolat Pseudomonas Sp Medium NA Padat Medium NA Broth NaCl Fisiologis Aquadest Alcohol Disinfectan Kapas Steril Prosedur : 1. Isolat murni Pseudomonas Sp dipindahkan dari biakan tabung miring (NA padat) ke dalam Cawan Petri (NA padat) dengan metode streak menggunakan jarum Ose, kemudian diinkubasi selama 12 jam pada suhu 37 0 C; 2. Dengan menggunakan jarum Ose, sebanyak 1 koloni tunggal Pseudomonas Sp yang telah ditumbuh di medium Cawan Petri kemudian dipindahkan ke dalam 50 ml medium NA Broth (di dalam Erlenmeyer berukuran 250 ml), kemudian diinkubasi selama 12 jam pada pada suhu 37 0 C dengan kecepatan shaker 250 rpm; 3. Inokulum yang telah tumbuh dalam medium NA Broth kemudian diukur kepadatannya (Optical Density/ OD) dengan spektrofotometer hingga setara dengan 1 x 10 7 cfu/ml; 4. Seluruh kegiatan di atas dilakukan secara aseptis. Gambar 5.3. Kultur Padat dan Kultur Cair Pseudomonas sp

47 3. PELAKSANAAN UJI BIOREMEDIASI Alat : Bahan : Aquarium ph Meter DO Meter Thermometer Aerator Prosedur : Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Inokulum Cair Pseudomonas Sp Aquadest NH4OH (liquid) Limbah Organik (Limbah Budidaya) Nitrit Test Kit Nitrate Test Kit 1. Dibuat konsentrasi stock dari bahan polutan (NH4OH dan Limbah Organik); 2. Ke dalam akuarium (dengan volume air 5 L), dimasukkan konsentrasi awal masing-masing bahan sesuai dengan petunjuk yang telah ditentukan : Bahan Polutan Konsentrasi Awal (i) (ii) (iii) NH4OH (liquid) 50 ppm 100 ppm 200 ppm Limbah Organik 1 % 2,5 % 5 % 3. Ke dalam masing-masing akuarium uji (reaktor) ditempatkan agen remediasi dengan ketentuan sebagai berikut : Kelas Perikanan B Perikanan A Ilmu Kelautan Agen Remediasi Eceng Gondok Eceng Gondok + Bakteri Pseudomonas Sp (Kombinasi) Bakteri Pseudomonas Sp 4. Untuk agen remediasi eceng gondok : diambil 2 (dua) ikat eceng gondok untuk setiap akuarium perlakuan, pilih eceng gondok dengan perakaran yang baik; 5. Untuk agen remediasi bakteri Pseudomonas Sp : diambil 5 ml inokulum cair Pseudomonas Sp yang telah setara dengan 1 x 10 7 cfu/ml untuk setiap akuarium perlakuan; 6. Parameter lingkungan awal diukur, meliputi : DO, ph, Suhu, Konsentrasi NO2 dan Konsentrasi NO3. 7. Pengukuran yang sama dilakukan untuk hari ke-5 dan ke-7 tanpa penggantian medium reaktor; 8. Disusun grafik fluktuasi penurunan Konsentrasi NO2 dan Konsentrasi NO3 dalam reaktor sebagai hasil kegiatan bioremediasi.

48 FORMAT TABULASI DATA PENGAMATAN UJI BIOREMEDIASI 1. Data per Kelompok Kelompok Jenis Polutan Konsentrasi Polutan Agen Remediasi :.. :.. :.. :.. Hari ke- Konsentrasi NO2 (ppm) Konsentrasi NO3 (ppm) DO (ppm) ph Suhu ( 0 C) 1 (Awal) 5 7 (Akhir) 2. Data Kelas Agen Remediasi :.. Bahan Polutan Konsentrasi NO2 (Nitrit) Pengamatan Hari Ke- NO3 (Nitrat) Pengamatan Hari Ke NH4OH 50 ppm 100 ppm 200 ppm Limbah Organik 1 % 2,5 % 5 %

49 3. Data Angkatan (Seluruh Kelas) Agen Remediasi Bahan Polutan Konsentrasi NO2 (Nitrit) NO3 (Nitrat) Pengamatan Hari Ke- Pengamatan Hari Ke Eceng Gondok NH4OH 50 ppm 100 ppm 200 ppm Kontrol Limbah Organik 1 % 2,5 % 5 % Kontrol Bakteri Pseudomonas Sp NH4OH 50 ppm 100 ppm 200 ppm Kontrol Limbah Organik 1 % 2,5 % 5 % Kontrol Eceng Gondok + Bakteri Pseudomonas Sp (Kombinasi) NH4OH Limbah Organik 50 ppm 100 ppm 200 ppm Kontrol 1 % 2,5 % 5 % Kontrol

50 PERTANYAAN MODUL 5 : *) tuliskan jawaban di Buku Jurnal masing-masing! 1. Terangkan skema transformasi senyawa NH4OH menjadi NO2 dan NO3! (Siklus Nitrogen di Perairan) 2. Terangkan Klasifikasi Eceng Gondok (Eichhornia crassipes)! Dan dari mana asal tanaman air ini?

51 PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR

52 Sifat Laporan A. Laporan Akhir Praktikum Ekotoksikologi Perairan disusun per-kelompok dengan sifat data kelas yakni merupakan kumpulan data dari beberapa kelompok dalam satu seri penelit ian yang disusun/ dikompilasi bersamaan. B. Laporan Akhir Praktikum Ekotoksikologi Perairan merupakan alat penilaian resmi utama pelaksanaan praktikum Ekotoksikologi Perairan, selain Ujian Akhir Praktikum (UAP), Jurnal Praktikum, Pre test dan Post Test. Ketentuan Umum Laporan 1. Laporan setiap mata acara praktikum dikumpulkan paling lambat 2 minggu setelah praktikum dilaksanakan dan sebelumnya dikonsultasikan dengan tim asisten atau tim dosen ekotoksikologi perairan. 2. Laporan Akhir Praktikum Ekotoksikologi Perairan dijilid dalam bentuk soft cover dengan warna sampul Biru sebanyak 2 (dua) eksemplar dan soft copy yang diburn dalam satu CD (diberi label nama kelompok), 3. Isi laporan diketik dengan format : margin (Top 4 cm, Left 4 cm, Right 3 cm, Bottom 3 cm); ukuran kertas A4; spasi 1,5; Font Times New Roman 12; dan nomor halaman diletakkan di pojok kanan atas, 4. Di setiap akhir satu mata acara praktikum ditempatkan kertas pemisah berlambang logo Unpad dengan warna kuning ( lihat Lampiran 4). 5. Setiap Laporan resmi yang siap dikumpulkan harus mendapatkan Acc dari dosen pembimbing praktikum terlebih dahulu (pilihan dosen pembimbing lihat Lampiran 5). Sistematika Laporan Sistematika Laporan Akhir Praktikum disusun sebagai berikut : Halaman Sampul (lihat Lampiran 1 dan 2) Lembar Pengesahan (lihat Lampiran 3) Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel (bila ada) Daftar Gambar (bila ada) Daftar Lampiran (bila ada)

53 I. Mata Acara Praktikum : Uji Toksisitas Akut/ Lethal Bab I : Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan Praktikum 1.3. Manfaat Praktikum Bab II : Tinjauan Pustaka 2.1. Tinjauan Umum Uji Toksisitas Akut/ Lethal 2.2. Tinjauan Umum Biota Uji Artemia Dhapnia 2.3. Tinjauan Umum Bahan Toksik Bahan Uji Bahan Uji Bahan Uji Tinjuan Umum LC 50 (Lethal Concentration 50) Bab III : Metodologi Praktikum 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Prosedur Kerja 3.4. Analisis Data Bab IV: Hasil dan Pembahasan 5.1. Hasil 5.2. Pembahasan Bab V : Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan 5.2. Saran Daftar Pustaka (minimal 5 sumber pustaka) II. Mata Acara Praktikum : Uji Toksisitas Sub-Lethal Bab I : Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan Praktikum 1.3. Manfaat Praktikum Bab II : Tinjauan Pustaka 2.1.Tijauan Umum Uji Toksisitas Sub-Lethal

54 2.2.Tinjauan Umum Biota Uji 2.3.Tinjuan Umum Bahan Toksik Bahan Uji Bahan Uji Bahan Uji Tinjauan Umum Pengamatan Fisiologi Ikan (Buka Tutup Operculum dan Gejala Klinis/ Lendir) Bab III : Metodologi Praktikum 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Prosedur Kerja 3.4. Analisis Data Bab IV: Hasil dan Pembahasan 4.1. Hasil 4.2. Pembahasan Bab V : Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan 5.2. Saran Daftar Pustaka (minimal 5 sumber pustaka) III. Mata Acara Praktikum : Pengamatan Preparat Histologi Bab I : Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan Praktikum 1.3. Manfaat Praktikum Bab II : Tinjauan Pustaka 2.1. Tinjauan Umum Analisis Histologi dan Histopatologi 2.2. Tinjauan Umum Kerusakan Jaringan/ Organ akibat Bahan Toksik Hiperplasia Hipoplasia Necrosis Dst Pembuatan Preparat Histologi Bab III : Metodologi Praktikum 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum

55 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Prosedur Kerja 3.4. Analisis Data Bab IV: Hasil dan Pembahasan 4.1. Hasil 4.2. Pembahasan Bab V : Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan 5.2. Saran Daftar Pustaka (minimal 5 sumber pustaka) IV. Mata Acara Praktikum : Uji Bioremediasi Bab I : Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan Praktikum 1.3. Manfaat Praktikum Bab II : Tinjauan Pustaka 2.1. Tinjauan Umum Uji Bioremediasi 2.2. Tinjauan Umum Agen Bioremediasi Eceng Gondok Bakteri Pseudomonas sp 2.3. Reaktor Bioremediasi Bab III : Metodologi Praktikum 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Prosedur Kerja 3.4. Analisis Data Bab IV: Hasil dan Pembahasan 4.3. Hasil 4.4. Pembahasan Bab V : Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan 5.2. Saran Daftar Pustaka (minimal 5 sumber pustaka)

56 Alur Penyusunan Laporan Sosialisasi Panduan Penyusunan Laporan Akhir Minggu I Pencarian Bahan Pustaka, Analisis, Konsultasi dan Revisi Setiap mata acara Minggu II Tidak ACC / ACC Penjilidan Draft Laporan Akhir Batas Akhir Pengumpulan Laporan Akhir NB : Jadwal Konsultasi Senin s.d. Jum at pkl WIB

57 Lampiran 1 Contoh Format Halaman Sampul (Cover) Luar LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM EKOTOKSIKOLOGI PERAIRAN (M10A135) Disusun oleh : Kelompok... Kelas... FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2017

58 Lampiran 2 Contoh Format Halaman Sampul (Cover) Dalam LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM EKOTOKSIKOLOGI PERAIRAN (M10A135) Disusun oleh : Kelompok / Kelas 1..(nama)..(NPM). 2..(nama)..(NPM). 3..(nama)..(NPM). 4..(nama)..(NPM). 5..(nama)..(NPM). 6..(nama)..(NPM). Dst FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2017

59 Lampiran 3 Contoh Format Lembar Pengesahan LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM EKOTOKSIKOLOGI PERAIRAN Semeser Ganjil, TA 2017/2018 Disusun Oleh, Kelompok :... Kelas :... Menyetujui, Jatinangor,.. Desember 2017 Pembimbing...(nama dosen)......(nip dosen)...

60 Lampiran 4 Contoh Format Kertas Pemisah antar Mata Acara Praktikum NB : Warna kertas Biru

61 Lampiran 5 Daftar Nama Dosen dan Asisten Pembimbing Praktikum Penanggungjawab : Prof. Drs. H. Yayat Dhahiyat MS., Ph.D Tim Dosen : No. Nama NIP 1 Drs. Walim Lili, M.Si Dra. Sri Astuty, M.Sc Dra. Titin Herawati, M.Si Mochamad Untung K. Agung, S.Kel., M.Si Tim Asisten : No. Nama NPM

62 Lampiran 6 Dokumentasi Kegiatan Keterangan : Keterangan :......

63 praktikum ekotoksikologi perairan 2017 now available at : Get it Free!

64 praktikum ekotoksikologi 2017

Modul 5 Bioremediasi Polutan Organik

Modul 5 Bioremediasi Polutan Organik Modul 5 Bioremediasi Polutan Organik MODUL 5 Bioremediasi Polutan Organik POKOK BAHASAN : Bioremediasi limbah cair organik dengan tanaman air dan bakteri TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Memahami dan mampu merancang

Lebih terperinci

Modul 3 Uji Toksisitas Sub-Lethal

Modul 3 Uji Toksisitas Sub-Lethal Modul 3 Uji Toksisitas Sub-Lethal MODUL 3 Uji Toksisitas Sub-Lethal POKOK BAHASAN : Pemaparan dan pengamatan Uji Toksisitas Sub-Lethal TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Memahami dan mampu melaksanakan persiapan, pemaparan,

Lebih terperinci

PRAKTIKUM EKOTOKSIKOLOGI PERAIRAN M10A135 1 (0-1) ASISTENSI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2012/2013

PRAKTIKUM EKOTOKSIKOLOGI PERAIRAN M10A135 1 (0-1) ASISTENSI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2012/2013 PRAKTIKUM EKOTOKSIKOLOGI PERAIRAN M10A135 1 (0-1) ASISTENSI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2012/2013 PERSONALIA TA. 2012/2013 Supervisi Penanggungjawab : Tim Dosen Ekotoksikologi

Lebih terperinci

Analisis Data LC-50 dengan EPA Probit

Analisis Data LC-50 dengan EPA Probit Modul 2 EPA Probit MODUL 2 Analisis Data LC-50 dengan EPA Probit POKOK BAHASAN : Penggunaan Program EPA Probit untuk Analisis Data LC-50 TUJUAN PRAKTIKUM : Memahami dan mampu menggunakan Program EPA Probit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Kelautan untuk membuat ekstrak daun sirih, Laboratorium Fisiologi Hewan Air (FHA) untuk

Lebih terperinci

I. METODE PENELITIAN. Penelitian dan pembuatan preparat ulas darah serta perhitungan hematokrit sel

I. METODE PENELITIAN. Penelitian dan pembuatan preparat ulas darah serta perhitungan hematokrit sel I. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dan pembuatan preparat ulas darah serta perhitungan hematokrit sel darah merah dilakukan pada bulan Juli 2012 di Laboratorium Perikanan Jurusan

Lebih terperinci

Asisten Laboratorium Planktonologi. [PANDUAN LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PLANKTONOLOGI ] Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Asisten Laboratorium Planktonologi. [PANDUAN LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PLANKTONOLOGI ] Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran 2014 Asisten Laboratorium Planktonologi [PANDUAN LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PLANKTONOLOGI ] Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Ketentuan Laporan Praktikum Planktonologi 1. Laporan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di Laboratorium Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. B. Alat

Lebih terperinci

Ketentuan Laporan Praktikum Planktonologi

Ketentuan Laporan Praktikum Planktonologi Ketentuan Laporan Praktikum Planktonologi 1. Laporan Akhir Praktikum Planktonologi dijilid dengan plastik sesuai kelas masing-masing. 2. Isi laporan diketik dengan format: margin (top= 4 cm, left= 4 cm,

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi dan Laboratorium Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran.

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua tahap, tahap pertama dilaksanakan di laboratorium bioteknologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad, tahap

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada April 2013 sampai dengan Mei 2013 di laboratorium Nutrisi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2011, di

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2011, di III. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2011, di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. B.

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi dan Laboratorium Pembenihan Ikan dan Kolam Percobaan Ciparanje untuk penelitian pendahuluan

Lebih terperinci

UJI TOKSISITAS AKUT LC50-24 JAM DENGAN LIMBAH CAIR PADA BENIH IKAN NILEM (Osteochilus hasselti C.V.)

UJI TOKSISITAS AKUT LC50-24 JAM DENGAN LIMBAH CAIR PADA BENIH IKAN NILEM (Osteochilus hasselti C.V.) UJI TOKSISITAS AKUT LC50-24 JAM DENGAN LIMBAH CAIR PADA BENIH IKAN NILEM (Osteochilus hasselti C.V.) Ade Khoerul Umam, Intan Nadifah, Ruli Aisyah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci

Teknik Isolasi Bakteri

Teknik Isolasi Bakteri MODUL 3 Teknik Isolasi Bakteri POKOK BAHASAN : 1. Pengenceran Suspensi Bakteri dari Sumber Isolat/Lingkungan 2. Teknik Isolasi Bakteri (Solid and Liquid Medium) TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Memahami persiapan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi dan Laboratorium Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei - Juni 2014 di Laboratorium Basah Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei - Juni 2014 di Laboratorium Basah Jurusan III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada Mei - Juni 2014 di Laboratorium Basah Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 3.2 Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada 4 April 2016 sampai 16 Agustus 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Material dan Hayati Departemen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada Januari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian bioremediasi logam berat timbal (Pb) dalam lumpur Lapindo menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas pseudomallei)

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sampel tanah diambil dari Hutan Larangan Adat Rumbio Kabupaten Kampar. Sedangkan Enumerasi dan Analisis bakteri dilakukan di Laboratorium Patologi,

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanankan pada bulan Juni 2009 sampai dengan Agustus 2009. Lokasi penelitian bertempat di Laboratorium Lingkungan dan Laboratorium Kesehatan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di 17 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian telah dilakukan pada bulan November Desember 2013, bertempat di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 3.2 Alat

Lebih terperinci

Teknik Isolasi Bakteri

Teknik Isolasi Bakteri MODUL 3 Teknik Isolasi Bakteri POKOK BAHASAN : 1. Pengenceran Suspensi Bakteri dari Sumber Isolat/Lingkungan 2. Teknik Isolasi Bakteri TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Memahami persiapan dan pelaksanaan pengenceran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Pemilihan Ikan Uji dan Bakteri (Patogen dan Probiotik)

METODE PENELITIAN. Pemilihan Ikan Uji dan Bakteri (Patogen dan Probiotik) METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan, mulai Januari Juni 2011 di Laboratorium Patologi Ikan, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar, Bogor, Jawa Barat.

Lebih terperinci

Modul Praktikum Plankton Budidaya Chlorella

Modul Praktikum Plankton Budidaya Chlorella 2014 Modul Praktikum Plankton Budidaya Chlorella Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD I. Pendahuluan Chlorella merupakan salah satu jenis fitoplankton yang banyak digunakan untuk berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol)

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol) 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian disusun menggunakan metoda statistika rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor, dimana faktor yang diujikan adalah pengaruh konsentrasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan April 2015 di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan April 2015 di III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan April 2015 di Laboratorium Perikanan Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada 15 Juni 15 Juli 2013 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada 15 Juni 15 Juli 2013 di Laboratorium 13 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian telah dilaksanakan pada 15 Juni 15 Juli 2013 di Laboratorium Budidaya Perikanan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Lebih terperinci

FORMAT UNTUK HASIL DAN PEMBAHASAN. Format Tabulasi Data Pengamatan Mortalitas Hewan Uji per Kelompok

FORMAT UNTUK HASIL DAN PEMBAHASAN. Format Tabulasi Data Pengamatan Mortalitas Hewan Uji per Kelompok FORMAT UNTUK HASIL DAN PEMBAHASAN MATA ACARA PRAKTIKUM : UJI TOKSISITAS AKUT 4.1 HASIL 4.1.1 Data Pengamatan Mortalitas Hewan Uji Toluene 200 ppm Format Tabulasi Data Pengamatan Mortalitas Hewan Uji per

Lebih terperinci

Modul Praktikum Plankton Budidaya Daphnia sp. Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD

Modul Praktikum Plankton Budidaya Daphnia sp. Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD 2014 Modul Praktikum Plankton Budidaya Daphnia sp. Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD I. Pendahuluan Daphnia adalah jenis zooplankton yang hidup di air tawar yang mendiami kolam-kolam, sawah,

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian BAB III METODE PENELITIAN III.1. Tahapan Penelitian Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian III.1.1. Studi Literatur Tahapan ini merupakan tahapan awal yang dilakukan sebelum memulai penelitian. Pada tahap

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi (PEM) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat Metode Penelitian

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat Metode Penelitian 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian berjudul Pengujian Biji Pala (Myristica sp.) sebagai Bahan Anestesi Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) dilaksanakan di Laboratorium Bahan Baku dan Industri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3 digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3 ulangan meliputi pemberian minyak atsiri jahe gajah dengan konsentrasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga pada bulan Januari-Mei

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Pengambilan sampel ascidian telah dilakukan di Perairan Kepulauan Seribu. Setelah itu proses isolasi dan pengujian sampel telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way

BAB III METODE PENELITIAN. Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Pengambilan data penelitian diperoleh dari perhitungan kelimpahan sel Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way Anova

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari: 1. 0 ppm: perbandingan media

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

III. METODE PENELITIAN. Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan 18 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan September November 2011 yang bertempat di Laboratorium Bioteknologi Lantai 3 Program Studi Budidaya Perairan Universitas Lampung,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Molekuler dan Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas

III. METODE PENELITIAN. Molekuler dan Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas 17 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2013 di laboratorium Biologi Molekuler dan Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah

BAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan selama 6 (enam) bulan yaitu pada bulan Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain:

III. METODOLOGI. Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain: 21 III. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret 2013 bertempat di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Persiapan Penelitian Penelitian Pendahuluan Tahap 1 Waktu dan Tempat

METODE PENELITIAN Persiapan Penelitian Penelitian Pendahuluan Tahap 1 Waktu dan Tempat 41 METODE PENELITIAN Penelitian ini terdiri atas 2 tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian inti. Penelitian pendahuluan terdiri atas 2 tahap yaitu uji nilai kisaran (range value test) dan uji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Jatinangor

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2012. Pemeliharaan burung merpati dilakukan di Sinar Sari, Dramaga, Bogor, Jawa Barat. Pengamatan profil darah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga Februari 2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga Februari 2013 18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga Februari 2013 bertempat di Laboratorium Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode deskriptif kualitatif. Perlakuan dalam penelitian ini diulang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode deskriptif kualitatif. Perlakuan dalam penelitian ini diulang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan metode deskriptif kualitatif. Perlakuan dalam penelitian ini diulang

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di lapangan dan di laboratoirum. Pengambilan sampel ikan bertempat di DAS Citarum bagian hulu dengan 4 stasiun yang telah ditentukan.

Lebih terperinci

Gambar 1. Pengambilan Contoh untuk Pemeriksaan Biologi Pada Permukaan Secara Langsung

Gambar 1. Pengambilan Contoh untuk Pemeriksaan Biologi Pada Permukaan Secara Langsung Lampiran 1. Metode Pengambilan Contoh Air Pemeriksaan Mikrobiologi (SNI 06-2412-1991) Pengambilan contoh untuk pemeriksaan mikrobiologi dapat dilakukan pada air permukaan dan air tanah dengan penjelasan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2013. 13 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2013. Tempat penelitian adalah Laboratorium Botani dan Laboratorium Biologi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012, di Balai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012, di Balai III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012, di Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat. B. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, karena pada penelitian ini dilakukan perlakuan untuk memanipulasi objek penelitian disertai dengan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Tanah, serta Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya

Lebih terperinci

Teknik Identifikasi Bakteri

Teknik Identifikasi Bakteri MODUL 5 Teknik Identifikasi Bakteri POKOK BAHASAN : 1. Teknik Pewarnaan GRAM (Pewarnaan Differensial) 2. Uji Katalase 3. Pembuatan stok agar miring TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Mempelajari cara menyiapkan apusan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai 17 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung, Desa Hanura, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian dan Analisis Data Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif meliputi

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan Laboratorium Mikrobiologi Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini diperlukan alur penelitian, berikut merupakan diagram alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. STUDI LITERATUR

Lebih terperinci

BAB III METODE PERCOBAAN. Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan, yaitu perlakuan jenis

BAB III METODE PERCOBAAN. Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan, yaitu perlakuan jenis BAB III METODE PERCOBAAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan, yaitu perlakuan jenis isolat (HJMA-5

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lingkungan Departemen Budidaya Perairan, Institut Pertanian Bogor dan dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2012 bertempat di Laboratorium Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar dan Waktu Penelitian Tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagian daun dari tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi. III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi. 3.2 Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Hewan Coba Departemen Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Hewan Coba Departemen Biologi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Hewan Coba Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga sebagai tempat pemeliharaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dimulai pada tanggal 1 April 2016 dan selesai pada tanggal 10 September 2016. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen

Lebih terperinci

III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat 3.2. Alat dan Bahan Metode Penelitian Persiapan Wadah

III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat 3.2. Alat dan Bahan Metode Penelitian Persiapan Wadah III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga Desember 2007. Bertempat di Laboratorium Kesehatan Ikan, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu

Lebih terperinci

BIOREMEDIASI LIMBAH CAIR PT PETROKIMIA GRESIK DENGAN BAKTERI INDIGENOUS

BIOREMEDIASI LIMBAH CAIR PT PETROKIMIA GRESIK DENGAN BAKTERI INDIGENOUS TUGAS AKHIR - SB091358 BIOREMEDIASI LIMBAH CAIR PT PETROKIMIA GRESIK DENGAN BAKTERI INDIGENOUS JURUSAN BIOLOGI Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut TeknologiSepuluhNopember Surabaya 2013

Lebih terperinci

Uji Toksisitas Akut Limbah Oli Bekas di Sungai Kalimas Surabaya Terhadap Ikan Mujair ( Tilapia missambicus ) dan Ikan Nila (Oreochromis niloticus )

Uji Toksisitas Akut Limbah Oli Bekas di Sungai Kalimas Surabaya Terhadap Ikan Mujair ( Tilapia missambicus ) dan Ikan Nila (Oreochromis niloticus ) Uji Toksisitas Akut Limbah Oli Bekas di Sungai Kalimas Surabaya Terhadap Ikan Mujair ( Tilapia missambicus ) dan Ikan Nila (Oreochromis niloticus ) Oleh : Shabrina Raedy Adlina 3310100047 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS Test Seleksi Calon Peserta International Biology Olympiad (IBO) 2014 2 8 September

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014. 10 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014. Pengambilan sampel tanah dilakukan di Hutan mangrove Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Analisis

Lebih terperinci

ASISTENSI PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI FARMASI. Endah Puspitasari

ASISTENSI PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI FARMASI. Endah Puspitasari ASISTENSI PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI FARMASI Endah Puspitasari TATA TERTIB Praktikan harus mentaati tata tertib praktikum sebagai berikut ini: 1. Mahasiswa harus masuk laboratorium tepat pada waktunya sesuai

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN. PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT : MHD FADLI NST NIM : : AGROEKOTEKNOLOGI

JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN. PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT : MHD FADLI NST NIM : : AGROEKOTEKNOLOGI JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT O L E H NAMA : MHD FADLI NST NIM : 1109008817 PRODI GROUP : AGROEKOTEKNOLOGI : A LABORATORIUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN FAKULTAS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014. 14 III. METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda 15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda pada pollard terhadap kandungan total bakteri, Gram positif/negatif dan bakteri asam laktat telah

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisiologi Hewan Air Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, pada bulan Maret 2013 sampai dengan April 2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Pengambilan data penelitian diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 1 23 Agustus 2013, bertempat di Laboratorium Bioteknologi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Lebih terperinci

II. METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN II. METODE PENELITIAN 2.1 Persiapan Ikan Uji Ikan nila (Oreochromis niloticus) BEST didatangkan dari Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Bogor yang berukuran rata-rata 5±0,2g, dipelihara selama ±

Lebih terperinci

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur kerja Kemampuan puasa ikan Tingkat konsumsi oksigen Laju ekskresi amoniak

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur kerja Kemampuan puasa ikan Tingkat konsumsi oksigen Laju ekskresi amoniak II. BAHAN DAN METODE Kegiatan penelitian ini terbagi dalam dua tahap yaitu tahap penelitian pendahuluan dan tahap utama. Penelitian pendahuluan meliputi hasil uji kapasitas serap zeolit, kapasitas serap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Juni Lokasi penelitian di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Juni Lokasi penelitian di III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Juni 2014. Lokasi penelitian di Laboratorium Budidaya Perikanan, Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas

Lebih terperinci

Teknik Pewarnaan Bakteri

Teknik Pewarnaan Bakteri MODUL 5 Teknik Pewarnaan Bakteri POKOK BAHASAN : Teknik Pewarnaan GRAM (Pewarnaan Differensial) TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Mempelajari cara menyiapkan apusan bakteri dengan baik sebagai prasyarat untuk mempelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,

BAB III METODE PENELITIAN. Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi 13 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 April 2009 ISSN :

Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 April 2009 ISSN : KAJIAN UJI HAYATI AIR LIMBAH HASIL INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DR. RAMELAN SURABAYA Candra Putra Prokoso 1 Agus Romadhon 2 Apri Arisandi 2 1 Alumni Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Trunojoyo

Lebih terperinci

II. METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN II. METODE PENELITIAN A. Materi, Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Materi Penelitian Bahan yang akan digunakan meliputi ikan plati, kultur mikroorganisme yang diisolasi dari asinan sawi, Paramaecium sp.,

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat E. ictaluri Ikan Lele ( Clarias sp.)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat E. ictaluri Ikan Lele ( Clarias sp.) BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Balai Uji Standar Karantina Ikan Departemen Kelautan dan Perikanan di Jakarta dan Bagian Patologi, Departemen Klinik, Reproduksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek 30 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu jenis isolat dan sumber fosfat yang digunakan. selama 3 bulan mulai tanggal 1 Februari 31 April 2017.

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu jenis isolat dan sumber fosfat yang digunakan. selama 3 bulan mulai tanggal 1 Februari 31 April 2017. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan dua variabel yaitu jenis isolat dan sumber fosfat yang digunakan. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM EKOTOKSIKOLOGI. Disusun oleh: Sukiya Rizka Apriani Putri

PETUNJUK PRAKTIKUM EKOTOKSIKOLOGI. Disusun oleh: Sukiya Rizka Apriani Putri PETUNJUK PRAKTIKUM EKOTOKSIKOLOGI Disusun oleh: Sukiya Rizka Apriani Putri PROGRAM STUDI BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan kumbung

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2009. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kesehatan Ikan dan Laboratorium Lapangan, Departemen Budidaya

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi (PEM) dan lahan kampus Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014. 2. MATERI DAN METODE 2.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014. 2.2. Materi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014, III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014, bertempat di Laboratorium Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan Universitas

Lebih terperinci