Oleh : Maimunah. Universitas Negeri Padang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh : Maimunah. Universitas Negeri Padang"

Transkripsi

1 Pendidikan Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA n Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme di Kelas IV SDN 03 Bandar Buat Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang Oleh : Maimunah Universitas Negeri Padang Abstract As a profesional, teacher is forced to always develop himself to be a master in its field and to own competencies and skills so that he/she could think critically, sistematically, logically and creatively. In this way the role of a teacher is very important in giving guidance and education toward its students. In order to master and develop teaching approach, as constructivism approach in science, there should be conducted in five steps. In learning using constructivism approach, students construct their own knowledge by relating their basic knowledge. New knowledge could be attained by problem solving and inquiry. The teacher should apply an approach which makes student involved actively in learning process and leave conventional approach behind in order to catch students interest in learning process and improve learning result. Keywords: IPA, Pendekatan Konstruktivisme, SD PENDAHULUAN Hasil belajar merupakan tolak ukur baik tes tertulis, tes perbuatan. lisan maupun tes digunakan untuk menentukan tingkat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) keberhasilan siswa dalam memahami konsep merupakan salah satu mata pelajaran sewaktu belajar. Apabila telah terjadi menunjang ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan tingkahlaku pada diri seseorang, dimana proses IPA menuntut maka seseorang dapat dikatakan telah berhasil pengalaman langsung siswa agar dapat dalam belajar. Untuk megetahui meningkat mengembangkan kemampuannya untuk atau tidaknya hasil belajar siswa dapar diukur alat pengukur berupa tes menjelajahi dan memahami alam sekitar. Hal ini dipertegas Depdiknas (2006:484) IPA 1

2 Pendidikan merupakan proses diberikan guru, sehingga menekankan pada pengalaman langsung untuk dapat berlangsung secara efektif, mengembangkan kompetensi dalam efisien dan tiga aspek akan terkuasai oleh menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Proses IPA di Sekolah siswa serta meningkatkann keterampilan siswa. Guru sebagai komponen penting dari tenaga kependidikan memiliki tugas untuk Dasar (SD) dituntut dapat mengaktifkan melaksanakan proses IPA kemampuan berpikir, rasa ngin tahu, dan keterampilan siswa untuk menyelidiki alam sekitar Depdiknas (2006:484). Hal ini juga sehingga dapat menjadi wadah atau sebagai wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan berintegrasi alam dipertegas oleh Yager (dalam Mulyasa, sekitarnya, serta prospek pengembangan ke 2005:5) menyatakan bahwa: tahap lebih lanjut sehingga dapat Pembelajaran IPA di SD selain mencapai tujuan. mengembangkan aspek kognitif juga Agar terwujud tujuan IPA meningkatkan keterampilan proses, sikap, sesuai pernyataan di atas, maka kreatifitas dan kemampuan aplikasi konsep. guru harus mampu menciptakan situasi belajar Berdasarkan pendapat di atas dapat menantang dan menyenangkan. Salah disimpulkan bahwa, IPA di SD dituntut dapat memberi pengalaman langsung satu dapat digunakan guru adalah konstruktivisme. kepada siswa dan mengaktifkan kemampuan Pendekatan konstruktivisme dalam berfikir, rasa ingin tahu dan keterampilan siswa untuk menyelidiki alam sekitar dan ini perlu diberikan kepada siswa sejak pendidikan dasar, dapat mendorong siswa untuk belajar lebih aktif konsep-konsep dan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri. karena berhasil tidaknya sistem pendidikan Pelaksanaan konstruktivisme dasar sangat dipengaruhi oleh proses menekankan kepada membangun atau 2

3 Pendidikan menyusun pengetahuan sudah ada pada siswa berdasarkan pengalamannya. bukan atas usahanya sendiri, 3) siswa hanya memanfaatkan buku sebagai sumber belajar, Dipertegas oleh Masnur (2009:44) sehingga kemampuan dan pengetahuan mengemukakan bahwa Pendekatan sudah ada pada siswa tidak terbangun konstruktivisme adalah baik dan mengakibatkan siswa hanya bisa menekankan terbangunnya pemahaman sendiri secara aktif, kreatif, dan produktif berdasarkan menghayal dan kurang menerapkan materi pelajaran dalam kehidupannya sehari-hari, 4) pengetahuan dan pengetahuann terdahulu dan kurangnya melakukan percobaan dari pengalaman belajar bermakna. alat peraga, 5) kurang dipahami Berdasarkan observasi penulis materi-materi IPA oleh siswa lakukan di SDN 03 Bandar Buat Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang pada tanggal 15 mengakibatkan rendahnya hasil belajar IPA. sampai 17 Desember 2011, dalam Ketuntasan minimum di SDN 03 Bandar melaksanakan proses IPA guru Buat rata-rata 63 sedangkan Kriteria cendrung Ketuntasan Minimal (KKM) ditetapkan berpusat pada guru seperti tanya jawab dan guru 70. Dari 29 orang siswa mengikuti ceramah. Dan saat IPA guru hanya menjelaskan apa ada dalam buku ujian semester tersebut 19 orang memperoleh nilai di bawah 70. Yang berarti paket tanpa mengaitkan kehidupan sehari-hari siswa. Dimana : 1) guru sekitar 65,51% siswa. belum tuntas dalam berorientasi pada pencapaian tujuan Untuk mencapai kriteria ketuntasan, bukan pada proses minimum maka dalam, 2) siswa kurang aktif dalam konstruktivisme sangat tepat proses karena hampir semua digunakan, sebab dalam proses informasi didapat dari penyampaiaan guru konstruktivisme siswa terlibat secara langsung 3

4 Pendidikan dalam membina dan membangun pengetahuan Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar baru serta dapat berfikir untuk menyampaikan siswa dalam IPA ide-ide dan pendapatnya dalam menyelesaikan konstruktivisme di masalah, sehingga menjadi kelas IV SDN 03 Bandar Buat Kecamatan bermakna dan akan lebih lama diingat oleh siswa. Sesuai kelebihan Lubuk Kilangan Kota Padang. Secara khusus tujuan penelitian adalah konstruktivisme dikemukakan oleh Wina untuk mendeskripsikan: (1) Rancangan (2002:155) yaitu:1) Dalam proses membina pengetahuan baru, siswa dapat berfikir untuk menyelesaikan masalah, mencari ide dan membuat keputusan, 2) siswa akan lebih paham karena terlibat secara langsung dalam untuk peningkatan hasil belajar siswa dalam IPA konstruktivisme (2) Pelaksanaan untuk peningkatan hasil belajar siswa dalam IPA membina pengetahuan baru sehingga dapat mengaplikasikannya dalam berbagai situasi, 3) konstruktivisme. (3) Hasil belajar siswa dalam siswa akan lebih lama ingat semua konsep IPA karena terlibat langsung secaraa aktif, 4) siswa konstruktivisme. dapat meningkatkan komunikasi sosial melalui IPA merupakan kegiatan berupa interaksi teman dan guru dalam pengetahuan, gagasan dan konsep membina pengetahuan baru, 5) siswa akan terorganisasi tentang alam sekitar, merasa senang dalam membina pengetahuan baru karena mereka paham, ingat dan berinteraksi baik serta terlibat secara terus menerus. Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan penelitian secara umumm adalah untuk, diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan dan penguji gagasan-gagasan. Depdiknas (2006:484) menyatakan pengertian IPA adalah: 4

5 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan seharihari. Menurut Abdullah (2009:18) IPA kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah cara berfikir untuk memperoleh pemahaman tentang alam dan sifat-sifatnya secara sistematis, berlaku mum berupa hasil observasi dan eksperimen, terdiri dari adalah suatu pengetahuan teoritis fakta-fakta dan konsep-konsep atau prinsip- diperoleh/disusun cara prinsip sebagai suatu proses penemuan. khas/khusus, eksperimentasi, yaitu melakukan observasi penyimpulan, penyusunan Pendekatan konstruktivisme merupakan suatu menganut teori, eksperimentasi, observasi dan demikian paham konstruktivisme menganggap seterusnya kait-mengait antara cara lain. cara satu bahwa suatu dimulai membangun pengetahuann telah dimiliki Yosaphat (1997:1.16) juga menjelaskan Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu mempelajari sifat-sifat serta gejala-gejala ditimbulkan oleh benda-benda terdapat di alam. siswa. Kunandar (2009:305) menyatakan Konstruktivisme adalah landasan berfikir kontekstual menyatakan bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia Sedangkan menurut Powler (dalam sedikit demi sedikit, hasilnya diperluas Usman 2006:2) IPA merupakan ilmu berhubungan gejalaa alam dan melalui konteks terbatas (sempit) dan tidak sekonyong-konyong. kebendaan sistematis tersusun Menurut Masnur (2009:44) secara teratur, berlaku umumm berupa Konstruktivisme adalah 5

6 Pendidikan menekankan terbangunnya pemahaman sendiri secara aktif, kreatif, dan produktif berdasarkan paparkan dalam bentuk kalimat/kata-kata sebelumnya telah dianalisis. pengetahuan dan pengetahuann terdahulu dan Miles (1992:15) menyatakan bahwa dari pengalaman belajar bermakna. kualitatif adalah data Wina (2009:264) berpendapat bahwa Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuann baru dalam muncul berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka, data inii dikumpulkan melalui observasi, wawancara, intisari dokumen, dan struktur kognitif siswa berdasarkan pita rekaman. pengalaman. Pendekatan kuantitatif adalah suatu Berdasarkan pendapat para ahli di atas dimana dataa akan penulis dapat disimpulkan bahwaa paparkan dalam bentuk angka dan dianalisis konstruktivisme merupakan suatu sifatnya membangun pengetahuan siswa teknik statistik. Menurut Jonathan (2009:1) Pendekatan mengaitkan pengetahuan sudah kuantitatif lebih mementingkan adanya ada pada siswa pengetahuan baru variabel-variabel sebagai objek penelitian dan pada prosesnya siswa lebih banyak aktif untuk variable tersebut harus didefenisikan dalam menemukan sendiri pengetahuan tersebut, guru bentuk hanya berperan sebagai fasilitator motivator. dan masing. operasionalisasii variabel masing- Pelaksanaan tindakan tahap ini dimulai METODE PENELITIAN Pendekatan digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu dimana data akan penulis pelaksanaan IPA konstruktivisme sesuai rencana. Penulisan ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan sesuai rencana telah disusun dan diakhir siklus 6

7 Pendidikan diadakan tes. Peneliti melaksanakan kegiatan Perencanaan terdiri dari di kelas berupa interaksi antara Standar Kompetensi, indicator dan tujuan guru siswa dan siswa siswa.. Rencana pelaksanaan Kegiatan dilakukan sebagai berikut: (1) dibuat guru pada siklus I Penulis melaksanakan IPA dinyatakan baik, namun belum maksimal karena masih banyak kegiatan belum konstruktivisme sesuai rancangan terlaksana. Terlihat bahwa materi ajar dibuat. (2) Guru sebagai dipilih guru belum mengembangkan observer melakukan pengamatan kemampuan berfikir kritis pada siswa. Selain lembaran observasi. (3) Penulis dan observer melakukan diskusi terhadap itu pada aspek pengorganisasian materi ajar guru belum sesuai alokasi waktu tindakan dilakukan, kemudian melakukan tersedia. Untuk pertemuan selanjutnya refleksi. Hasilnya dimanfaatkan untuk sebaiknya guru memilih materi ajar bisa perbaikan atau penyempurnaan pada siklus selanjutnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan pada Siklus I guru membuat rancangan dalam bentuk Rencana Pelaksanaann Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaann Pembelajaran (RPP) adalah penjabaran silabus ke dalam unit satuan kegiatan untuk dilaksanakan di kelas. RPP disusun secara kolaboratif observer. mengembangkan kemampuan berfikir siswa dan juga sebaiknya guruu waktu seefektif mungkin sehingga waktu digunakan sesuai direncanakan sebelumnya. Pelaksanaan Pembelajaran IPA terdiri dari tiga tahap yaitu tahap awal, inti dan akhir. Pada tahap awal guru memberikan appersepsi yakni tanya jawab tentang pelajaran telah dipelajarii berkaitan pengetahuan dimiliki siswa. Hal ini penting dilakukan karena pengetahuan dari 7

8 Pendidikan siswa dibangun berdasarkan pengetahuan awal adalah guru meminta siswa melakukan telah dimiliki siswa sangat percobaan terjadinya erosi dan abrasi. Sebelum mempengaruhi pada pemerolehan hasil belajar selanjutnya. melakukan percobaan terlebih dahulu guru membagi siswa menjadi 5 kelompok Kegiatan inti dibagi dalam tahap masing-masing kelompokk beranggotakan 5-6 melalui orang siswa. Pembagian kelompok belajar konstruktivisme kegiatan sebagai pada pertemuan pertama sama berikut: (1) Tahap Pengaktifan Pengetahuan Sudah Ada, Tahap ini guruu telah berusaha pertemuan kedua padaa siklus I ini. Pada pertemuan pertama jumlah siswa hadir 29 mengaktifkan pengetahuan dimiliki orang sedangkan pada pertemuan kedua jumlah siswa.. Tahap ini kurang berjalan baik siswa hadir 26 orang berarti 3 orang karena hanya 1 dan 2 orang siswa berani siswa absen. Saat guru meminta siswa mengacungkan tangan untuk menjawab duduk berkelompok kelas menjadi ribut karena pertanyaan dari guru, selain itu jawaban diberikan siswa kurang jelas bahkan ada tidak sesuai pertanyaan. Sebaiknya guru memberikan motivasi kepada siswa agar berani mengungkapkan pendapatnya untuk menjawab pertanyaan dari guru dan siswa berusaha menarik bangkunya. Sebaiknya guru memberikan arahan kepada siswa agar mengangkat bangku tertip tanpa meribut. Setelah semua siswa duduk dalam kelompok, guru membagikan alat dan bahan memotivasi siswa untuk mendengarkan akan digunakann dalam melakukan pertanyaan baik sehingga jawaban percobaan. Masing-masing kelompok diberikan jelas dan pertanyaan. (2) Tahap sesuai Pemerolehan mengirimkan perwakilannya untuk mengambil alat dan bahan akan digunakan. Guru Pengetahuan Baru, Pada tahap pemerolehan pengetahuan baru ini hal dilakukan juga membagikan LKS sebagai pedoman dalam melakukan percobaan. (3) Tahap 8

9 Pendidikan Pemahaman Pengetahuan, Tahap ini dilakukan guru mengajak siswa merenungkan dan guru meminta siswa mendiskusikan mengemukakan pendapatnya tentang usaha hasil percobaan dan setelah itu baru dipresentasikan. Pada saat melakukan diskusi guru belum memberikan motivasi kepada siswa agar aktif dalam diskuisi dan guru juga atau cara dapat dilakukan agar erosi dan abrasi tidak terjadi lagi. Dan menghubungkannya kenyataan ditemukannya dalam kehidupan sehari-hari. belum memotivasi siswa agar berani Pertanyaan diberikan guru susah difahami mempresentasikan hasil diskusinya. Sehingga dan belum menggugah kesadaran siswa. terlihat hanya sedikit siswa aktif dan Sehingga banyak siswa tidak mengerti hanya 1 dan 2 orang berani dan tidak mampu menjawab pertanyaan guru. mempersentasikan hasil diskusinya serta Pada tahap akhir guru meminta siswa memberikan tanggapan hasil diskusi kelompok lain. Dalam kegiatan ini siswa mendiskusikan untuk bertanya tentang pelajaran belum mengerti dan membimbing siswa untuk hasil pengamatannya terhadap percobaan. kegiatan menyimpulkan pelajaran baru selesai dilakukan. Kemudian guru memberikan latihan Untuk pertemuan selanjutnya guru kepada siswa untuk menguji pemahaman siswa berusaha memotivasi siswa agar aktif dalam diskusi dan berani melaporkah hasil diskusi ke depan kelas serta berani mengungkapkan terhadap materi pelajaran baru diajarkan. Pada siklus I sudah dikatakan sudah baik dibandingkan sebelum diadakannya tindakan. pendapatnya. (4) Menerapkan pengetahuan dan Adapun penilaian dilakukan oleh guru pengalaman diperoleh, Pada tahap menerapkan pengetahuan dan pengalaman meliputi tiga ranah penilaiaan yaitu aspek kognitif (hasil) serta aspek afektif dan aspek diperoleh, hal dilakukan adalah guru psikomotor (proses). Sedangkan untuk menanyakan kepada siswa tentang materi mengetahui pemahaman siswa terhadap materi dipelajari. (5) Tahap Refleksi Pada tahap ini IPA, guru 9

10 Pendidikan penilaian pada aspek kognitif (hasil) saja. Kegiatan inti dibagi dalam tahap Untuk lebih jelasnya akan dijabarkan satu melalui persatu dari ketiga aspek tersebut. konstruktivisme n kegiatan sebagai Sedangkan Rencana pelaksanaan berikut: (1) Tahap Pengaktifan Pengetahuan dibuat guruu pada siklus II sudah sangat baik karena guru sudah membuat rancangan sesuai Sudah Ada, guru dan siswa sudah melaksanakan langkah-langkah sesuai langkah-langkah diharapkan, namun masih terlihat dalam direncanakan tetapi meskipun demikian kejelasan proses, masih terlihat masih adaa 1 dan 2 orang siswa langkah sesuai langkah alokasi diam dan tidak berani untuk waktu, oleh karena itu seharusnya guru bisa menyampaikan pendapatnya. Tetapi sudah memanfaatkan waktu seefektiff mungkin agar banyak siswa mau mengeluarkan sesuai waktu telah ditentukan. pendapatnya. (2) Tahap Pemerolehan Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus II Pengetahuan Baru, guruu sudah melaksanakan dibagi tiga tahap yaitu tahap langkah direncanakan, awal, inti dan akhir. Pada tahap awal ini guru meskipun demikian terlihat ada 1 dan 2 orang juga memberikan appersepsi yakni siswa masih diam dan tidak aktif dan tanya jawab tentang pelajaran telah dipelajari berkaitan pengetahuan terlibat dalam melakukan percobaan, tetapi sudah banyak juga siswa aktif. (3) Tahap dimiliki siswa. Hal ini penting dilakukan Pemahaman Pengetahuan, guru sudah karena pengetahuan dari siswa dibangun berdasarkan pengetahuan awal telah melaksanakan langkah direncanakan baik, namun masih dimiliki siswa sangat mempengaruhi pada pemerolehan hasil belajar selanjutnya. terlihat 3 orang siswa masih diam dan tidak aktif dalam diskusi serta tidak mampu mengemukakan pendapatnya, orangnya masih 10

11 Pendidikan itu-itu juga. Tetapi sudah banyak juga siswa aktif dan berani mengemukakan konstruktivisme pasa siklus II mengalami pendapatnya. (4) Menerapkan pengetahuan dan pengalaman diperoleh, guru sudah memberikan pertanyaan mudah dimengerti siswa, sehingga siswa dapat memahaminya dan menjawab pertanyaan jelas. (5)Tahap Refleksi, guru sudah memberikan pertanyaan mudah dimengerti siswa serta dapat menggugah kesadaran siswa, sehingga siswa dapat memahaminya dan menjawabnya serta dapat menerapkannya dalam kehidupannya. Pada tahap akhir guru meminta siswa untuk bertanya tentang pelajaran belum mengerti dan membimbing siswa untuk menyimpulkan pelajaran baru selesai dilakukan. Kemudian guru memberikan latihan kepada siswa untuk menguji pemahaman siswa terhadap materi pelajaran baru diajarkan. Hasil Pembelajaran Siswa dalam Proses Pembelajaran IPA Menggunakan Pendekatan Kostruktivisme Pada siklus II mengalami peningkatan memuaskan. Rata-rata analisis hasil observasi kenaikan jika dibandingkan rata-rata pada siklus I. SIMPULAN Dari paparan hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pada perencanaann harus membuat RPP terdiri dari Standar Kompetensi Dasar, Indikator, dan tujuan. Membuat LKS untuk membantu dalam proses percobaan. 2. Pada pelaksanaann konstruktivisme dibagi dalam tiga tahap, yaitu kegiatan awal, inti dan akhir. Pada kegiatan awal dilaksanakan melakukan appersepsi, kegiatan inti direncanakan langkah-langkah konstruktivisme. Pada kegiatan akhir dilaksanakan 11

12 Pendidikan penyimpulan dan 2. Diharapkan guruu dapat melaksanakan pemberian evaluasi padaa siswa.. IPA 3. Dengan an konstruktivisme dalam konstruktivisme dimana awal IPA, hasil belajar siswa sudah adalah memulai meningkat. Peningkatan ini dapat dari apa diketahui dilihat dari hasil belajar aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor. SARAN Berdasarkan kesimpulan telah diperoleh dari penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa saran agar dipertimbangkan untuk dapat dilaksanakan, antara lain: 1. Diharapkan guru dapat merancang pelaksanaan konstruktivisme dalam mata pelajaran IPA. Pembuatan perencanaan disesuaikan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan menjabarkannya menjadi indikator dan tujuan. siswa. Guru tidak lagi memindahkan ide-idenya kepada siswa. Peran guru adalah memfasilitasi, memotivasi serta menyediakan kondisi belajar optimal. Dalam konstruktivisme siswa membangun pengetahuannya sendiri cara mengaitkan pengetahuan awal sudah dimiliki. Pemerolehan pengetahuan baru didapat melalui pemecahan masalah dan penemuan. 3. Guru hendaknyaa dapat mencobakan dan menerapkann melibatkan siswa aktif dalam dan lama meninggalkan (konvensional) tujuan agar siswa dapat tertarik untuk mengikutii 12

13 Pendidikan diberikan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. DAFTAR PUSTAKA Abdullah Ilmu Alamiah PT Bumi Aksara. Dasar. Jakarta: Depdiknas Materi Pelatihan Terintegrasi Ilmu Pengetahuan Alam.. Jakarta: Dikdasmen. Jonathan Sarwono Perbedaan Dasar Antara Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Http : js. Unikom.ac.id/kualitatif/beda. Html (diakses 3 maret 2011). Kunandar Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Masnur Muslich KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: PT Bumi Aksara. Mulyasa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Miles Matthew B, dan Huberman A. Michael Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Usman Samatowa Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: depdiknas Wina Sanjaya Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Pendidikan. Jakarta :Bumi Aksara Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Predana Media Group. Yosaphat Sumardi Konsep Dasar IPA I. Jakarta: Universitass Terbuka. 13

Oleh : Vira Ismis Kairat

Oleh : Vira Ismis Kairat PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGHITUNG LUAS TRAPESIUM DAN LAYANG-LAYANG DI KELAS V SD Oleh : Vira Ismis Kairat Viraismiskhairat28@gmail.com

Lebih terperinci

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Arif Abdul Karim Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR Oleh: Venny Eka Putri vennyekaputri882@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri sendiri dan alam sekitar

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR mariniyesi@yahoo.com Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli Andi Rahmi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPANN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD PADANG. Oleh : Syamsu Arlis. Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPANN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD PADANG. Oleh : Syamsu Arlis. Abstract Pendidikan PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPANN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 23 LOLONG KECAMATAN PADANG UTARA KOTA PADANG Oleh : Syamsu Arlis Abstract The purpose of this research

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT Yuliatri 1,Erman Har 1, Hendrizal 1 1 Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN Hias Bersih Dakhi SD Negeri 074038, kota Gunungsitoli Abstract: Problems observed in this study is the low learning outcomes

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR. Oleh

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR. Oleh PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR Oleh Mega Marantika Sari megamarantika@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Dengan Menggunakan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Di Kelas III Sekolah Dasar

Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Dengan Menggunakan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Di Kelas III Sekolah Dasar Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Dengan Menggunakan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Di Kelas III Sekolah Dasar Sri Amerta PGSD FIP UNP Abstract Learning science is supposed

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta,

Lebih terperinci

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT 1 APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT Yeni Marleni, Munjiatun, Mahmud Alpusari Yeni_Marlinaagt@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Di SD. OLEH ERMALINDA Abstrak

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Di SD. OLEH ERMALINDA Abstrak 1 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Di SD OLEH ERMALINDA Abstrak The researc start from the fart in the school that learning often dominated by

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL Ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH: ZUMRATUN

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar Kelas V SDN 045 Muara Jalai

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar Kelas V SDN 045 Muara Jalai Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar Kelas V SDN 045 Muara Jalai Wirdatul Jannah 1, Damanhuri Daud 2, Neni Hermita 3 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nur Inayah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nur Inayah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Standar Nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang merlin_dylan@yahoo.co.id Abstract The purpose of this research is to improve science learning

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 1 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 144-150 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN PENDEKATAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran II. TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Matematis Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran berbasis masalah, sebelumnya harus dipahami dahulu kata masalah. Menurut Woolfolk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI 163086 TEBING TINGGI Helmina Siagian Surel: hrmnsiagian@gmail.com ABSTRACT This aim of this

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPA di SD Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), menurut Permendiknas RI No. 22 Tahun

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 1 ISSN 2354-614X Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu Nuriati, Najamuddin Laganing, dan Yusdin

Lebih terperinci

Jurnal EDUCATIO Jurnal Pendidikan Indonesia

Jurnal EDUCATIO Jurnal Pendidikan Indonesia p-issn 2476-9886 e-issn 2477-0302 Jurnal EDUCATIO Volume 3 Nomor 1, 2016, Hlm 19-25 Akses Online : http://jurnal.iicet.org Dipublikasikan oleh : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy

Lebih terperinci

Keyword : Result Learn, IPA, Approach of Inkuiri

Keyword : Result Learn, IPA, Approach of Inkuiri PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI DI KELASV SD NEGERI 19V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN Ummu Sa adah ¹, Erman Har ¹,Nurharmi 1

Lebih terperinci

Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2

Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2 Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2 Rismawati, Ratman, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK Suzana 1), Gusmaweti 2), Erwinsyah Satria 1) 1) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Penggunaan Pendekatan Konstruktivis Dalam Pembelajaran Tematik Di Sekolah Dasar

Penggunaan Pendekatan Konstruktivis Dalam Pembelajaran Tematik Di Sekolah Dasar Penggunaan Pendekatan Konstruktivis Dalam Pembelajaran Tematik Di Sekolah Dasar Oleh Rika Gusfayati gusfayatirika@gmail.com Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran

Lebih terperinci

Samriani. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Samriani. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDN No 3 Siwalempu Samriani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Tindakan Kelas yang telah dilakukan mengenai Pendekatan Konstruktivisme untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA BAHAN AJAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN DI SEKOLAH DASAR. Oleh TITA ROSTIAWATI 1 MAULANA 2 ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA BAHAN AJAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN DI SEKOLAH DASAR. Oleh TITA ROSTIAWATI 1 MAULANA 2 ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA BAHAN AJAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN DI SEKOLAH DASAR Oleh TITA ROSTIAWATI 1 MAULANA 2 ABSTRAK Salah satu masalah yang dihadapi dalam pembelajaran matematika adalah

Lebih terperinci

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri PENINGKATAN EFEKTIFITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA INDIKATOR KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN NGLETIH KABUPATEN KEDIRI YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat

Lebih terperinci

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No. Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No. 1 Polanto Jaya Fartati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SDN 20 PASAMAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SDN 20 PASAMAN PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SDN 20 PASAMAN Rivi Dona Fitri 1, Pebriyenni 1, Hendrizal 1 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWADENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN IPA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWADENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN IPA UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWADENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN IPA DANENGSIH, S.Pd., NIP.196506051992032011 ABSTRAK Berdasarkan hasil pengamatan di SDN

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA Silvianita Merizal 1, Edrizon 1, Erwinsyah Satria 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan oleh siswa kelas VII SMPN 1 Bandar Lampung. Berdasarkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan oleh siswa kelas VII SMPN 1 Bandar Lampung. Berdasarkan hasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang makhluk hidup, mulai dari makhluk hidup tingkat rendah hingga makhluk

Lebih terperinci

Elia 1, Farida. F 1,Wirnita Eska 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar,Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Bung Hatta

Elia 1, Farida. F 1,Wirnita Eska 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar,Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Bung Hatta PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI KELAS V SDN 05 TARATAK BUKAREH KEC. PAUH DUO KAB. SOLOK SELATAN Elia 1, Farida. F 1,Wirnita Eska 1 Pendidikan Guru

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Pendekatan Inquiri Tentang Perubahan Sifat Benda Dalam Pembelajaran IPA di Kelas IV SDN Siniu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Pendekatan Inquiri Tentang Perubahan Sifat Benda Dalam Pembelajaran IPA di Kelas IV SDN Siniu Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Pendekatan Inquiri Tentang Perubahan Sifat Benda Dalam Pembelajaran IPA di Kelas IV SDN Siniu Sarni Djasa, Achmad Ramadhan, dan Ratman Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta. PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 05 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT FitriaDewi 1, Gusmaweti 2, Edrizon 2 1 Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya

Lebih terperinci

Peningkatan Proses Pembelajaran IPA Dengan Menggunakann Model Pembelajaran Berbasis Masalahdi Kelas V SD Pembangunan Kota Padang.

Peningkatan Proses Pembelajaran IPA Dengan Menggunakann Model Pembelajaran Berbasis Masalahdi Kelas V SD Pembangunan Kota Padang. Peningkatan Proses Pembelajaran IPA Dengan Menggunakann Model Pembelajaran Berbasis Masalahdi Kelas V SD Pembangunan Kota Padang oleh: Muhammadi Universitas Negeri Padang Abstract This research was about

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN Emi Susanti 1), Wince Hendri 2), Erwinsyah Satria 3) 1) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU 1 PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU Oleh Vera Malia 1, Lazim N 2, Damanhuri Daud 3 Abstrak The observation of

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah IPA merupakan mata pelajaran dengan konsep pembelajaran alam yang mempunyai hubungan erat dan luas dengan kehidupan manusia. IPA berhubungan dengan cara mencari

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. belajar. Membelajarkan siswa yaitu membimbing kegiatan siswa belajar,

BAB I. PENDAHULUAN. belajar. Membelajarkan siswa yaitu membimbing kegiatan siswa belajar, 1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar merupakan kegiatan paling pokok dalam proses pendidikan disekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya pencapaian tujuan belajar. Membelajarkan

Lebih terperinci

Pembelajaran Tematik dengan Menggunakan Metode Role Playing di Sekolah Dasar

Pembelajaran Tematik dengan Menggunakan Metode Role Playing di Sekolah Dasar Pembelajaran Tematik dengan Menggunakan Metode Role Playing di Sekolah Dasar Oleh: Roza Novita Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi pembelajaran belum sesuai dengan tuntutan kurikulum yaitu dimana

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com

Lebih terperinci

Oleh: Riski Amelia. Abstract :

Oleh: Riski Amelia. Abstract : PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL COOPERATIVE TIPE CO-OP CO-OP DI KELAS IV SD N 31 KOTA PADANG Oleh: Riski Amelia Abstrak : Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Agustina,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Agustina,2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 PAYAKUMBUH BALAI GADANG.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 PAYAKUMBUH BALAI GADANG. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 PAYAKUMBUH BALAI GADANG Oleh Kurniawan Ade Eka Saputra Email : kurniawan.ade155@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 45 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI

Lebih terperinci

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD Retno Megawati 1, Suripto 2, Kartika Chrysti Suryandari 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatakan Hasil Belajar IPA

Penggunaan Metode Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatakan Hasil Belajar IPA Siti Hairunnisa dan Fitri Hilmiyati 135 Penggunaan Metode Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatakan Hasil Belajar IPA Oleh: Siti Hairunnisa 1 dan Fitri Hilmiyati 2 Abstrak Studi ini dilatarbelakangi oleh

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGANN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY DI SDN 16 TARUKO LINTAU BUO

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGANN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY DI SDN 16 TARUKO LINTAU BUO MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGANN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY DI SDN 16 TARUKO LINTAU BUO Oleh: Maimunah Universitas Abstract Based on the factual condition in the field,

Lebih terperinci

The Faculty of Occupation Bung Hatta University ABSTRACT

The Faculty of Occupation Bung Hatta University ABSTRACT IMPLEMENTATION STRATEGY FOR IMPROVING THE PROBLEM BASED LEARNING ACTIVITIES AND LEARNING OUTCOMES ON STUDENT LEARNING IN CLASS V IPA SDN 34 PADANG LUAR, TANAH DATAR DISTRICT Meli Zahara 1, Wince Hendri

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DILENGKAPI MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DILENGKAPI MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DILENGKAPI MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI Eka Setiyarini Agus Sujarwanta Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan 1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

Oleh: KOMAROSIDAH Guru SD Negeri Buahkapas Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka

Oleh: KOMAROSIDAH Guru SD Negeri Buahkapas Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG STRUKTUR BUNGA DAN FUNGSINYA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI BUAHKAPAS KECAMATAN SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab untuk membantu perkembangan kepribadian serta kemampuan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No. 3 Siwalempu Asmaul Husna Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING Fatmawaty Sekolah Dasar Negeri Hikun Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

Lebih terperinci

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN Peningkatan Contextual Teaching... (Marfianingsih) 229 PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN APPLICATION OF CONTEXTUAL

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Pembelajaran merupakan proses komunikasi du arah, mengajar dilakukan oleh

BAB II KAJIAN TEORI. Pembelajaran merupakan proses komunikasi du arah, mengajar dilakukan oleh 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran IPA di SD 1. Pembelajaran Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No. 2, Tahun 2013 Annisa Rahmawati & Isroah 91-98

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No. 2, Tahun 2013 Annisa Rahmawati & Isroah 91-98 PENGGUNAAN MEDIA LECTORA INSPIRE X.6 UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA SMK MA ARIF 1 THE USE OF LECTORA INSPIRE X.6 MEDIA TO DEVELOP THE RESULT OF LEARNING ACCOUNTANCY STUDENT IN SMK MA

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran CTL

Penerapan Model Pembelajaran CTL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI SDN TEMBOK DUKUH IV / 86 SURABAYA Untung Saung PGSD, FIP, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi

Lebih terperinci

Konseling dan Pendidikan

Konseling dan Pendidikan Jurnal Konseling dan Pendidikan ISSN Cetak: 2337-6740 - ISSN Online: 2337-6880 Volume 4 Nomor 1, Februari 2016, Hlm 67-73 Info Artikel: Diterima 02/02/2016 Direvisi 14/02/2016 Dipublikasikan 28/02/2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan kegiatan utama dalam proses pendidikan pada umumnya yang bertujuan membawa siswa menuju pada keadaan yang lebih baik. Susanto

Lebih terperinci

PENINGKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI KELAS V SEKOLAH DASAR PENINGKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh: Tin Indrawati Universitas Negeri Padang Abstract

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Denok Norhamidah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Denok Norhamidah, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fisika merupakan salah satu bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari gejala-gejala alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan berupa fakta, konsep,

Lebih terperinci

PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MODEL BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MODEL BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MODEL BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR Oleh: Fenila Yarsina fenila@gmail.com Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi belum maksimalnya guru dalam proses

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Sutarmi 1,Triyono 2, Harun Setya Budi 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat. 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan

Lebih terperinci

KAJIAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI MAROS

KAJIAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI MAROS 585 KAJIAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI MAROS MUHAMMAD BAKRI ABSTRAK Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peran guru sebagai (a) manejerial yaitu mengelola kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. IPA merupakan mata pelajaran yang mempelajari tentang alam.

BAB I PENDAHULUAN. 1. IPA merupakan mata pelajaran yang mempelajari tentang alam. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan alam dan segala sesuatu yang terdapat didalamnya. Iskandar (1996, hlm. 1) menyatakan

Lebih terperinci

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3 Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MIA 1 SMA NEGERI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar ISSN 5-61X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar Rabaisa, Minarni Rama Jura, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa

Lebih terperinci

ISRINA ENDANG WIDIASTUTI A54D090003

ISRINA ENDANG WIDIASTUTI A54D090003 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME BANGUN RUANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GARANGAN KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Pembelajaran Untuk Siswa Kelas V SD Negeri 04 Pasar Pandan Air (PPA) Mati Solok Melalui Metode Inquiry

Meningkatkan Motivasi Belajar Pembelajaran Untuk Siswa Kelas V SD Negeri 04 Pasar Pandan Air (PPA) Mati Solok Melalui Metode Inquiry Meningkatkan Motivasi Belajar Pembelajaran Untuk Siswa Kelas V SD Negeri 04 Pasar Pandan Air (PPA) Mati Solok Melalui Metode Inquiry Mimi Suryani SD Negeri 04 Pandan Air Mati Solok Abstrak Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. dokumentasi. Pada uraian ini peneliti akan ungkap dan paparkan mengenai hasil. penelitian yang telah dirumuskan sebagaimana berikut:

BAB V PEMBAHASAN. dokumentasi. Pada uraian ini peneliti akan ungkap dan paparkan mengenai hasil. penelitian yang telah dirumuskan sebagaimana berikut: BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan ini akan dilakukan penulis dengan merujuk pada hasil temuan penelitian yang diperoleh dari lapangan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teori Hasil Belajar. Sudjana, (2004:22) berpendapat hasil Belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teori Hasil Belajar. Sudjana, (2004:22) berpendapat hasil Belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teori 2.1.1. Hasil Belajar. Sudjana, (2004:22) berpendapat hasil Belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Heni Sri Wahyuni, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Heni Sri Wahyuni, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) bahwa IPA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan IPA menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA Susilawati Program Studi Pendidikan Fisika, IKIP PGRI Semarang Jln. Lontar No. 1 Semarang susilawatiyogi@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komputer dan Jaringan untuk kelas XI D memiliki kapasitas 36 orang siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Komputer dan Jaringan untuk kelas XI D memiliki kapasitas 36 orang siswa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang SMK Pelita merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen yang ada di kota Salatiga. SMK Pelita memiliki beberapa program keahlian yaitu Perhotelan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang I. PENDAHULUAN Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

Lebih terperinci

Theresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK

Theresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN PECAHAN BENTUK SOAL CERITA DI KELAS V SDN 8 RINDINGALLO KABUPATEN TORAJA UTARA Theresyam Kabanga Program

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP Elizabeth Cahya Kristina 1, Caswita 2, M. Coesamin 2 elizabethcahyakristina@gmail.com 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Jeane Santi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara yang berjumlah 20 orang siswa, terhadap materi perubahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara yang berjumlah 20 orang siswa, terhadap materi perubahan 4.1. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1. Pengamatan Observasi Awal Pelaksanaan observasi awal dilakukan untuk melihat sejauhmana hasil yang diperoleh siswa Kelas IV SDN 1 Kasia

Lebih terperinci