LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Taksonomi Vertebrata dengan judul Aves yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : Kelas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Taksonomi Vertebrata dengan judul Aves yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : Kelas"

Transkripsi

1 LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM TAKSONOMI VERTEBRATA (AVES) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat) LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2013

2 LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Taksonomi Vertebrata dengan judul Aves yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : Kelas : Biologi A Kelmpok : IV (empat) Telah diperiksa oleh Kordinator Asisten / Asisten dan dinyatakan diterima. Samata-Gowa, 30 Desember 2013 Kordinator Asisten Asisten (Suryyana S.Si) ( Nurbaya ) Mengetahui, Dosen Penanggung Jawab (Aisyah Sijid S.Pd, M.Kes)

3 A. Tujuan Praktikum Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui jenis hewan yang tergolong Aves dan mengetahui susunan morfologi serta anatominya. B. Dasar Teori Kelas Aves adalah kelas hewan vertebrata yang berdarah panas dengan memiliki bulu dan sayap. Tulang dada tumbuh membesar dan memipih, anggota gerak belakang beradaptasi untuk berjalan, berenang dan bertengger. Mulut sudah termodifikasi menjadi paruh, punya kantong hawa, jantung terdiri dari empat ruang, rahang bawah tidak mempunyai gigi karena gigi-giginya telah menghilang yang digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk dan berkembang biak dengan bertelur. Kelas ini dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber makanan, hewan ternak, hobi dalam peliharaan. Dalam bidang industri bulunya dapat dimanfaatkan contohnya baju, hiasan dinding, dan lainnya (Mukayat, 1990). Aves memiliki ciri-ciri sebagai berikut: adanya bulu yang menutupi tubhnya, anggota gerak depan sudah termodifikasi menjadi sayap, anggota gerak belakang teradaptasi untuk berjalan, berenan dan bertengger, pada tungkai terdapat sisik, rahang bawah tidak mempunyai gigi, mulut termodifikasi menjadi paruh, jantung terdiri dari empat ruang, mempunyai kantong udara atau kantong yang berperan dalam membantu sistem pernapasan terutama pada saat terbang, berkembang biak dengan bertelur. Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengenali kelas aves ini di antaranya yaitu menentukan ukuran dapat dilakukn dengan membandingkan ukuran burung yang telah dikenal umumya, bentuk burung tersebut gemuk, langsing, sayap pendek dan membulat atau panjang dan meruncing, dan cara yang tidak kalah pentingnya dalam mengidentifikasi burung adalah dengan mengenali suaranya (Priyono, 2011). Anggota kelas aves memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya, sehingga hewan ini mampu bertahan dan berkembang biak pada suatu tempat. Struktur dan fisiologi burung diadaptasikan dalam berbagai cara untuk penerbangan yang efisien. Yang paling utama di antara semuanya adalah

4 sayap. Meskipun sekarang sayap itu memungkinkan burung untuk terbang jauh mencari makanan yang cocok dan berlimpah, mungkin saja sayap itu dahulu timbul sebagai adaptasi yang membantu hewan ini lolos dari pemangsanya. (Kimball, 1999). Kelas aves memiliki kemajuan bila dibandingkan dengan kelas-kelas yang mendahuluinya dalam hal: Tubuh mempunyai penutup yang bersifat isolasi. Darah vena dan arteri terpisah secara sempurna dalam sirkulasi pada jantung. Pengaturan suhu tubuh. Rata-rata metabolisme aves tinggi. Mempunyai kemampuan untuk terbang. Suaranya berkembang dengan baik. Menjaga anaknya dengan baik dan cara khusus (Jasin, 1992). Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain. Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari epidermal tubuh, yang pada reptile serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu aves bermula dari papil dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis. Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk folikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bungkus yang halus, sedang epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk bulu. Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang lunak dan mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses pengeringan pada perkembangan selanjutnya (Jasin, 1992). C. Metode Praktikum 1. Waktu dan Tempat Adapun waktu dan tempat dilakukannya praktikum ini adalah: Hari/tanggal : Senin/23 Desember 2013 Waktu : WITA Tempat : Laboratorium Zoologi Lantai II Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Samata-Gowa

5 2. Alat dan Bahan a. Alat Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu papan seksi, alat bedah, katter, dan pisau dapur. b. Bahan Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu itik (Cairina moschata) betina dan jantan, ayam (Gallus gallus) betina dan jantan, serta tissue. 3. Cara Kerja Adapun cara kerja pada percobaan ini yaitu : a. Untuk itik (Cairina moschata) 1. Menyembelih itik dengan menggunakan pisau kater tajam. 2. Meletakkan itik pada papan seksi dan mengamati struktur morfologinya. 3. Menggambar struktur morfologi itik. 4. Membedah itik mulai dari bagian anterior ke bagian posterior. 5. Mengamati dan menggambar sistem anatomi itik. b. Untuk ayam (Gallus gallus) 1. Menyembelih ayam dengan menggunakan pisau kater tajam. 2. Meletakkan ayam pada papan seksi dan mengamati struktur morfologinya. 3. Menggambar struktur morfologi ayam. 4. Membedah itik mulai dari bagian anterior ke bagian posterior. 5. Mengamati dan menggambar sistem anatomi ayam.

6 D. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Pengamatan a. Itik (Cairina moschata) 1. Morfologi Itik (Cairina moschata) 1. Paruh (Rostrum) 6. Badan (Trunchus) 2. Mata (Vesus) 7. Sayap dada (Remiges) 3. Hidung (Nares eksterna) 8. Ekor (Caudal) 4. Kepala (Chepala) 9. Bulu (Feathers) 5. Leher (Servics) 10. Jari-jari (Digity) 2. Anatomi Itik (Cairina moschata)

7 1. Jantung (Cor) 7. Pankreas (Pancreas) 2. Hati (Hepar) 8. Usus (Intestinum) 3. Paru-paru (Pulmo) 9. Kantong telur (Ovum) 4. Empedal (Gizzard) 10. Ginjal (Ren) 5. Lambung (Ventriculum) 11. Saluran kemih (Ureter). 6. Empedu (Vesica felia) 12. Kloaka (Cloaca) a. Sistem pernapasan (Respirasi) 1. Trakea (Trachea) 2. Esofagus (Oesophagus) 3. Kantung udara (Saccus meumaticus) b. Sistem pencernaan (Digestivus) 1. Osefagus (Oesophagus) 2. Hati (Hepar) 3. Empedu (Vesica felia) 4. Lambung (Ventriculum) 5. Usus halus (Intestinum resum) 6. Usus besar (Intestinum tenuae) 7. Kloaka (Cloaca)

8 c. Sistem peredaran darah (Sirkulasi) d. Sistem reproduksi 1. Aorta 2. Vena 3. Bilik kanan (Atrium sinistra) 4. Serambi kanan (Ventrikel sinistra) 5. Serambi kiri (Ventrikel destra) 6. Bilik kiri (Atrium destra) 1. Testis 2. Vas eferens 3. Vas deferens 4. Kloaka Jantan 1. Sel Telur 2. Ovarium 3. Oviduk 4. Kloaka Betina

9 e. Sistem pengeluaran (Ekskresi) 1. Ginjal (Ren) 2. Ureter 3. Kloaka (Cloaca) b. Ayam (Gallus gallus) 1. Morfologi ayam (Gallus gallus) 1. Paruh (Rostrum) 6. Badan (Trunchus) 2. Mata (Vesus) 7. Sayap dada (Remiges) 3. Hidung (Nares eksterna) 8. Ekor (Caudal) 4. Kepala (Chepala) 9. Bulu (Feathers) 5. Leher (Servics) 10. Jari-jari (Digity)

10 2. Anatomi ayam (Gallus gallus) 1. Jantung (Cor) 7. Pankreas (Pancreas) 2. Hati (Hepar) 8. Usus (Intestinum) 3. Paru-paru (Pulmo) 9. Kantong telur (Ovum) 4. Empedal (Gizzard) 10. Ginjal (Ren) 5. Lambung (Ventriculum) 11. Saluran kemih (Ureter). 6. Empedu (Vesica felia) 12. Kloaka (Cloaca) a. Sistem pernapasan (Respirasi) 1. Trakea (Trachea) 2. Esofagus (Oesophagus) 3. Kantung udara (Saccus meumaticus)

11 b. Sistem pencernaan (Digestivus) 1. Osefagus (Oesophagus) 2. Hati (Hepar) 3. Empedu (Vesica felia) 4. Lambung (Ventriculum) 5. Usus halus (Intestinum resum) 6. Usus besar (Intestinum tenuae) 7. Kloaka (Cloaca) c. Sistem peredaran darah (Sirkulasi) 1. Aorta 2. Vena 3. Bilik kanan (Atrium sinistra) 4. Serambi kanan (Ventrikel sinistra) 5. Serambi kiri (Ventrikel destra) 6. Bilik kiri (Atrium destra)

12 d. Sistem reproduksi 1. Testis 2. Vas eferens 3. Vas deferens 4. Kloaka Jantan 1. Sel Telur 2. Ovarium 3. Oviduk 4. Kloaka Betina e. Sistem pengeluaran (Ekskresi) 1. Ginjal (Ren) 2. Saluran keih (Ureter) 3. Kloaka (Cloaca)

13 c. Pengamatan Bulu 1. Pluma 1. Veksilum 2. Rakhis/batang bulu 3. Ramii 4. Kalamus 5. Radii 6. Radiolo 2. Plumula 1. Bendera bulu 2. Batang bulu 3. Umbilikus superior 4. Kalamus 5. Umbilikus interior

14 3. Filipluma 1. Bendera bulu 2. Batang bulu 3. Kalamus 2. Pembahasan a. Itik (Cairina moschata) 1. Morfologi Itik (Cairina moschata) Pada bebek tubuh dibedakan atas Chepala (kepala) terdapat rostrum (paruh), yang terbentuk dari maxilla, nares eksterna (lubang hidung), cera merupakan suatu tonjolan kulit yang lemah dan terdapat pada rostum bagian atas. Organon visus (alat penglihat), porus acusticus externus (lubang telinga luar), terletak di sebeleh dorso-caudal mata, sedangkan membrana tymphani yang terdapat disebelah dalamnya untuk menangkap getaran suara. Pada servics (leher) biasanya panjang. Truncus (badan), dibungkus oleh kulit yang seolah-olah tak melekat pada otot. Dari kulit akan muncul bulu dari hasil pertumbuhan epidermis menjadi bentuk ringan, fleksibel dan berguna sebagai pembungkus tubuh yang sangat resisten. Dan Caudal (ekor) mempunyai bulu-bulu ekor yang berpangkal di uropygium.

15 2. Anatomi Itik (Cairina moschata) Itik memiliki bagian anatomi yaitu kerongkongan sebagai saluran penghubung antara mulut dan lambung dimana tempat makanan lewat. Bagian tembolok yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan sementara. Lambung berfungsi sebagai tempat pencernaan baik secara mekanik maupun kimia dengan menggunakan enzim. Usus halus berfungsi sebagai tempat penyerapan sari-sari makanan dan usus besar berperan sebagai tempat penyerapan air dalam kapasitas yang besar. Sisa metabolisme kemudian akan di keluarkan melalui anus. Jantung berperan untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Paru-paru sebagai alat pernapasan. Hati tempat penetralisir racun yang masuk dengan mengeluarkan zat toksin berupa empedu. Ginjal tempat pembentukan urine dan pankreas yang menghasilkan enzim pencernaan. a. Sistem respirasi Sistem respirasi itik pada saat inspirasi yaitu mulai dari lubang hidung, yaitu udara akan masuk melewati lubang hidung, menuju ke trakea dan kemudian ke paru-paru. Begitu juga ketika ekspirasi, setelah oksigen yang masuk pada tubuh itik dan di pakai dalam proses metabolisme dan aktivitas tubuh maka dihasilkan karbondioksida yang kemudian akan dikeluarkan melalui proses ekspirasi, yaitu udara yang terdapat dalam tubuh itik akan dikeluarkan melalui trakea dan berujung pada hidung. Terkhusus untuk kelas aves yang memiliki kantung udara atau kantung hawa ini berfungsi untuk menyimpan udara yang kemudian akan digunakan pada saat burung dalam keadaan terbang. b. Sistem pencernaan Sistem pencernaan pada itik di mulai dari mulut kemudian makanan akan masuk ke tembolok, tempat penyimpanan makanan sementara dan kemudian akan masuk ke dalam lambung dengan gaya

16 peristaltik, di lambung akan terjadi pencernaan baik secara mekanik maupun kimiawi. Makanan kemudian akan masuk ke dalam usus halus untuk di serap sari-sari makanan dan ke usus besar untuk proses penyerapan air dalam jumlah yang besar. Kemudian sisa-sisa pencernaan ini akan di buang melalui anus, saluran pembuangan pada itik. c. Sistem Sirkulasi Sistem sirkulasi atau peredaran darah pada itik yaitu ganda tertutup yaitu dua kali melewati jantung dan darah tidak keluar dari pembuluh darah. Darah yang datang dari seluruh tubuh akan masuk pada bagian atrium kanan yang membawa darah dari seluruh tubuh yang kaya akan karbondioksida dan setelah itu akan mengalir ke bagian ventrikel kanan yang kemudian akan di pompa ke paru-paru untuk melakukan pertukaran oksigen dan karbondioksida. Kemudian proses kedua dalam sirkulasi yaitu darah yang telah banyak mengandung oksigen akan di pompa kembali ke atrium kiri dan dari atrium kiri akan mengalir ke dalam ventrikel kiri yang kemudian darah akan di pompa ke seluruh tubuh untuk proses metabolisme dan kebutuhan sel lainnya. d. Sistem reproduksi Pada genitalia Jantan testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin, terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Pada musim kawin ukurannya membesar. Saluran reproduksi tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Dan pada genitalia betina ovarium berkembang hanya yang kiri, dan terletak di bagian dorsal rongga abdomen.bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian bagian anterior dan posteriornya.

17 e. Sistem pengeluaran (Ekskresi) Ginjal bertipe metanofor, berwarna coklat tua, seluruh ureter bermuara langsung pada kloaka. Terdapat kandung kemih serta sistem ekskresinya yaitu semisolid (mengandung asam urat). 3. Habitat Habitat Itik (Cairina moschata) biasanya di sawah-sawah tetapi lebih banyak dipelihara oleh manusia. 4. Klasifikasi Adapun klasifikasi dari Itik (Cairina moschata) yaitu sebagai berikut: Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Aves Ordo : Anseriformes Famili : Anatidae Genus : Cairina Spesies : Cairina moschata (Jasin, 1992). b. Ayam (Gallus gallus) 1. Morfologi Ayam (Gallus gallus) Ayam (Gallus gallus) termasuk kelas aves, tubuh terbagi atas kepala (Chepala), leher (Servics), badan (Truncus), sepasang extremitas yaitu extremitas anterior (sayap) dan extremitas posterior (kaki), dan ekor. Morfologi ayam meliputi bentuk conus, dimana paruh pendek, lebih pendek daripada kepala. Bentuk sayap panjang karena ukuran dari pengkolan kedua sampai ke ujung lebih panjang daripada badan. Tipe bulu adalah tipe bulu lengkap yaitu terdiri dari batang bulu dan lembaran bulu pendek. Jari terangkat yaitu halluxnya melekat pada bagian yang lebih tinggi di atas perletakan jari-jari yang lain. Tipe cakar yaitu tipe obtuse, cakar agak melengkung dengan ujung tumpul. Kaki termasuk tipe

18 berjalan yaitu halluxnya terangkat sehingga kedudukannya lebih tinggi dari jari-jari yang lain. Ekor bulat yaitu bulu tengah lebih panjang dan semakin ke tepi berangsur pendek. 2. Anatomi ayam (Gallus gallus) Ayam (Gallus gallus) memiliki bagian anatomi yaitu kerongkongan sebagai saluran penghubung antara mulut dan lambung dimana tempat makanan lewat. Bagian tembolok yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan sementara. Jantung berperan untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Paru-paru sebagai alat pernapasan. Hati tempat penetralisir racun yang masuk dengan mengeluarkan zat toksin berupa empedu. Lambung berfungsi sebagai tempat pencernaan baik secara mekanik maupun kimia dengan menggunakan enzim. Usus halus berfungsi sebagai tempat penyerapan sari-sari makanan dan usus besar berperan sebagai tempat penyerapan air dalam kapasitas yang besar. Sisa metabolisme kemudian akan di keluarkan melalui anus. Ginjal tempat pembentukan urine dan pankreas yang menghasilkan enzim pencernaan. a. Sistem respirasi Sistem respirasi ayam (Gallus gallus), pada saat inspirasi yaitu mulai dari lubang hidung, yaitu udara akan masuk melewati lubang hidung, menuju ke trakea dan kemudian ke paru-paru. Begitu juga ketika ekspirasi, setelah oksigen yang masuk pada tubuh itik dan di pakai dalam proses metabolisme dan aktivitas tubuh maka dihasilkan karbondioksida yang kemudian akan dikeluarkan melalui proses ekspirasi, yaitu udara yang terdapat dalam tubuh ayam akan dikeluarkan melalui trakea dan berujung pada hidung. Terkhusus untuk kelas aves yang memiliki kantung udara atau kantung hawa ini berfungsi untuk menyimpan udara yang kemudian akan digunakan pada saat burung dalam keadaan terbang.

19 b. Sistem pencernaan Sistem pencernaan pada ayam (Gallus gallus) di mulai dari mulut kemudian makanan akan masuk ke tembolok, tempat penyimpanan makanan sementara dan kemudian akan masuk ke dalam lambung dengan gaya peristaltik, di lambung akan terjadi pencernaan baik secara mekanik maupun kimiawi. Makanan kemudian akan masuk ke dalam usus halus untuk di serap sari-sari makanan dan ke usus besar untuk proses penyerapan air dalam jumlah yang besar. Kemudian sisa-sisa pencernaan ini akan di buang melalui anus, saluran pembuangan pada itik. c. Sistem Sirkulasi Sistem sirkulasi atau peredaran darah pada ayam (Gallus gallus) yaitu ganda tertutup yaitu dua kali melewati jantung dan darah tidak keluar dari pembuluh darah. Darah yang datang dari seluruh tubuh akan masuk pada bagian atrium kanan yang membawa darah dari seluruh tubuh yang kaya akan karbondioksida dan setelah itu akan mengalir ke bagian ventrikel kanan yang kemudian akan di pompa ke paru-paru untuk melakukan pertukaran oksigen dan karbondioksida. Kemudian proses kedua dalam sirkulasi yaitu darah yang telah banyak mengandung oksigen akan di pompa kembali ke atrium kiri dan dari atrium kiri akan mengalir ke dalam ventrikel kiri yang kemudian darah akan di pompa ke seluruh tubuh untuk proses metabolisme dan kebutuhan sel lainnya. d. Sistem reproduksi Pada ayam (Gallus gallus) jantan testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin, terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Pada musim kawin ukurannya membesar. Saluran reproduksi tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan

20 membentuk duktus deferen. Dan pada ayam (Gallus gallus) betina ovarium berkembang hanya yang kiri, dan terletak di bagian dorsal rongga abdomen.bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian bagian anterior dan posteriornya. e. Sistem pengeluaran (Ekskresi) Pada sistem pengeluaran ayam mempunyai ginjal (ren), berjumlah sepasang yang berwarna coklat tua dan masing-masing terdiri atas 3 lobi. Ureter, berjumlah sepasang, menuju ke caudal dan bermuara langsung dalam kloaka. Kloaka adalah suatu ruangan yang tunggal, dimana bermuara saluran-saluran kelamin, kencing dan makanan. Bursa fabricli, terletak pada dinding kloaka sebelah dorsal, tunggal, besar dan makin mengecil untuk kemudian manghilang sama sekali. Semua hasil buangan berakhir di kloaka. 3. Habitat Habitat ayam (Gallus gallus) biasanya di perkampungan tetapi lebih banyak dipelihara oleh manusia dan ada pula yang hidup di alam liar. 4. Klasifikasi Adapun klasifikasi dari ayam (Gallus gallus) yaitu sebagai berikut: Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Aves Ordo : Galliformes Famili : Gallidae Genus : Gallus Spesies : Gallus gallus (Jasin, 1992).

21 c. Pengamatan Bulu Bulu-bulu ini berfungsi untuk melindungi kulit terhadap cuaca yang tidak cocok dan untuk terbang. Menurut stuktur anatomisnya ada 3 bulu yaitu : 1. Pluma Bulu pluma ini terdiri atas bagian-bagian: Calamus adalah tangkai bulu, Rachis adalah lanjutan dari calamus yang menjadi sumbu dari vexillum dan di dalamnya tidak berongga, Umbilicus inferior merupakan lubang pada pangkal calamus, Umbilicus superior merupakan lubang di bagian distal calamus yang melanjutkan diri sebagai sulcus pada rachis. Saat masih muda bulunya kedua umbilicus dilalui pembuluh darah untuk memberi makanan pada bulu muda tadi. Vexillum, terbentuk dari barbae yaitu suatu cabang ke arah lateral dari rachis, tiap barbae mempercabangkan lagi banyak barbulae, menurut arahnya barbulae terbagi atas: barbulae yang distal, menuju ke arah ujung bulu/distal, mempunyai kait-kait (radioli) untuk mengait barbulae yang proximal, barbulae yang proximal, menuju ke arah pangkal bulu/proximal. 2. Plumula Biasanya terdapat pada ayam yang masih muda, atau yang sedang mengerami telurnya. Plumulae mempunyai bagian-bagian seperti calamus pendek, rachis agak mereduksi, barbae yang panjang dan fleksibel, serta barbulae yang pendek. 3. Filopluma Fungsinya belum diketahui, berbentuk sebagai rambut yang ujungnya bercabang-cabang pendek halus, tumbuh dengan jarak yang jarang di seluruh tubuh, mempunyai tangkai yang panjang dan pada puncaknya terdapat beberapa barbae.

22 E. Kesimpulan Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah struktur morfologi Pada bebek tubuh dibedakan atas Chepala (kepala) terdapat rostrum (paruh), yang terbentuk dari maxilla, nares eksterna (lubang hidung). Vesus (mata), porus acusticus externus (lubang telinga luar), terletak di sebeleh dorso-caudal mata, sedangkan membrana tymphani yang terdapat disebelah dalamnya untuk menangkap getaran suara. Pada servics (leher) biasanya panjang. Truncus (badan), dibungkus oleh kulit yang seolah-olah tak melekat pada otot. Dari kulit akan muncul bulu dari hasil pertumbuhan epidermis menjadi bentuk ringan, fleksibel dan berguna sebagai pembungkus tubuh yang sangat resisten. Dan Caudal (ekor) mempunyai bulu-bulu ekor yang berpangkal di uropygium. Tubuh ayam terbagi atas kepala (Chepala), leher (Servics), badan (Truncus), sepasang extremitas yaitu extremitas anterior (sayap) dan extremitas posterior (kaki), dan Caudal (ekor). Morfologi ayam meliputi bentuk conus, dimana paruh pendek, lebih pendek daripada kepala. Bentuk sayap panjang karena ukuran dari pengkolan kedua sampai ke ujung lebih panjang daripada badan. Tipe bulu adalah tipe bulu lengkap yaitu terdiri dari batang bulu dan lembaran bulu pendek. Jari terangkat yaitu halluxnya melekat pada bagian yang lebih tinggi di atas perletakan jari-jari yang lain. Kaki termasuk tipe berjalan yaitu halluxnya terangkat sehingga kedudukannya lebih tinggi dari jari-jari yang lain. Ekor bulat yaitu bulu tengah lebih panjang dan semakin ke tepi berangsur pendek. Untuk anatomi itik dan ayam terdapat jantung (Cor), pankreas (Pancreas), hati (Hepar), usus (Intestinum), paru-paru (Pulmo), kantong telur (Ovum), empedal (Gizzard), ginjal (Ren), lambung (Ventriculum), saluran kemih (Ureter), empedu (Vesica felia), dan kloaka (Cloaca). Ada tiga jenis bulu pada ayam menurut struktur anatomisnya yaitu: pluma, plumula, dan filopluma.

23 DAFTAR PUSTAKA Jasin, Maskoeri. Zoologi Vertebrata, Jakarta: Sinar Wijaya, Kimball, J,W. Biologi edisi kelima jilid 3. Jakarta: Erlangga, Mukayat, Djarubito. Zoologi Vertebrata. Jakarta: Erlangga, Priyono Kelas Aves. Blog Sobat Biologi. http//:priyonobiologist.blogspot.com (24 Desember 2013).

Morfologi dan Anatomi Dasar Unggas

Morfologi dan Anatomi Dasar Unggas Modul PraktikumBiologi Hewan Ternak 2016 2 Morfologi dan Anatomi Dasar Unggas Petunjuk Umum Praktikum - Pada praktikum ini digunakan alat-alat bedah dan benda-benda bersudut tajam. Harap berhati-hati dalam

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Taksonomi Vertebrata dengan judul Reptilia yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : Ke

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Taksonomi Vertebrata dengan judul Reptilia yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : Ke LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM TAKSONOMI VERTEBRATA (REPTILIA) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat) LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Mikrosirkulasi Pada Katak yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : 60

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Mikrosirkulasi Pada Katak yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : 60 LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (MIKROSIRKULASI PADA KATAK) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat) LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS

Lebih terperinci

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci Modul Praktikum Biologi Hewan Ternak 2017 6 Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci Petunjuk Umum Praktikum - Pada praktikum ini digunakan alat-alat bedah dan benda-benda bersudut tajam. Harap berhati-hati

Lebih terperinci

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN BAHAN MAKANAN (MOLEKUL ORGANIK) Lingkungan eksternal Hewan KONSUMSI MAKANAN PROSES PENCERNAAN PROSES PENYERAPAN PANAS energi yg hilang dalam feses MOLEKUL NUTRIEN (dalam

Lebih terperinci

ANATOMI DAN FISIOLOGI

ANATOMI DAN FISIOLOGI ANATOMI DAN FISIOLOGI Yoedhi S Fakar ANATOMI Ilmu yang mempelajari Susunan dan Bentuk Tubuh FISIOLOGI Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari alat atau jaringan

Lebih terperinci

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. JARINGAN HEWAN Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. A. JARINGAN EPITEL Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi

Lebih terperinci

Sistem Respirasi Pada Hewan

Sistem Respirasi Pada Hewan Sistem Respirasi Pada Hewan Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang

Lebih terperinci

SISTEM RESPIRASI AVES

SISTEM RESPIRASI AVES SISTEM RESPIRASI AVES Asisten Makalah : Gina Seisaria J1C112003 Oleh : Rayi Heristyara Santi Arisna Siti Aisyah Syarifah Fahrunnisa Zis Soleha J1C113055 J1C113225 J1C113223 J1C113215 J1C113201 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra CREATIVE THINKING MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra HIDUNG Hidung merupakan panca indera manusia yang sangat penting untuk mengenali bau dan juga untuk bernafas. Bagian-Bagian Hidung Dan Fungsinya

Lebih terperinci

Amfibi mempunyai ciri ciri sebagai berikut :

Amfibi mempunyai ciri ciri sebagai berikut : Amfibi merupakan kelompok hewan dengan fase hidup berlangsung di air dan di darat.,yang merupakan kelompok vertebrata yang pertama keluar dari kehidupan alam air. Amfibi mempunyai ciri ciri sebagai berikut

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul Jaringan Epitel yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : K

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul Jaringan Epitel yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : K LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN (JARINGAN EPITEL) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI B KELOMPOK : I (Satu) LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Kompetensi. created by darmadi ahmad MAMALIA. Memahami perbedaan dan persamaan pencirian serta pengelompokan pada Mamalia CIRI-CIRI UMUM PENYEBARAN

Kompetensi. created by darmadi ahmad MAMALIA. Memahami perbedaan dan persamaan pencirian serta pengelompokan pada Mamalia CIRI-CIRI UMUM PENYEBARAN CIRI-CIRI UMUM Kompetensi Memahami perbedaan dan persamaan pencirian serta pengelompokan pada Mamalia PENYEBARAN KLASIFIKASI MORFOLOGI DAN ANATOMI EXIT CIRI-CIRI UMUM - Memiliki kelenjar MAMAE - Tubuh

Lebih terperinci

ASISTENSI II PRAKTIKUM BIOLOGI VERTEBRATA. Rizka Apriani Putri, M.Sc FMIPA UNY

ASISTENSI II PRAKTIKUM BIOLOGI VERTEBRATA. Rizka Apriani Putri, M.Sc FMIPA UNY ASISTENSI II PRAKTIKUM BIOLOGI VERTEBRATA Rizka Apriani Putri, M.Sc FMIPA UNY rizka_apriani@uny.ac.id Biologi Vertebrata 2015/2016 ASISTENSI ACARA II DAN III : ANATOMI DAN MORFOLOGI KATAK ANATOMI DAN MORFOLOGI

Lebih terperinci

A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem difusi Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah tertutup 2. Porifera

A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem difusi Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah tertutup 2. Porifera A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu : Sistem difusi : terjadi pada avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum mempunyai sistem sirkulasi

Lebih terperinci

CACING TANAH (Lumbricus terrestris)

CACING TANAH (Lumbricus terrestris) CACING TANAH (Lumbricus terrestris) Kode MPB2b Fapet I. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat: a. Menyebutkan karakteristik Lumbricus terrestris b. Menunjukkan apparatus

Lebih terperinci

Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat:

Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat: Cacing Tanah (Lumbricus terrestris) I. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat: a. Menyebutkan karakteristik Lumbricus terrestris b. Menunjukkan apparatus digestorius

Lebih terperinci

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS ALAT PEREDARAN DARAH JANTUNG PEMBULUH DARAH KAPILER DARAH JANTUNG JANTUNG ATAU HEART MERUPAKAN SALAH SATU ORGAN YANG PENTING DALAM KELANGSUNGAN HIDUP KITA. TELAH

Lebih terperinci

MODUL VI PENGAMATAN ORGAN-ORGAN HEWAN

MODUL VI PENGAMATAN ORGAN-ORGAN HEWAN 35 MODUL VI PENGAMATAN ORGAN-ORGAN HEWAN TUJUAN Mempelajari organ-organ bagian luar dan dalam pada hewan. TEORI Umumnya hewan dibedakan dalam 2 kelompok utama yaitu vertebrata dan avertebrata. Golongan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pantai, di rawa-rawa dan juga di daerah sekitar danau yang terdekat di

TINJAUAN PUSTAKA. pantai, di rawa-rawa dan juga di daerah sekitar danau yang terdekat di TINJAUAN PUSTAKA Belibis Kembang (Dendrocygna arcuata) Belibis kembang bisa dijumpai mencari mangsa di daerah tambak dekat pantai, di rawa-rawa dan juga di daerah sekitar danau yang terdekat di pegunungan.

Lebih terperinci

Sistem Ekskresi Manusia

Sistem Ekskresi Manusia Sistem Ekskresi Manusia Sistem ekskresi merupakan sistem dalam tubuh kita yang berfungsi mengeluarkan zatzat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh dan zat yang keberadaannya dalam tubuh akan mengganggu

Lebih terperinci

SYSTEMA CARDIOVASCULARE (Sistem Peredaran)

SYSTEMA CARDIOVASCULARE (Sistem Peredaran) SYSTEMA CARDIOVASCULARE (Sistem Peredaran) Fungsi Umum Sistem peredaran berfungsi untuk mengangkut udara pernafasan (O 2 dan CO 2 ), makanan yang telah diserap dan usus halus menuju bagian tubuh yang memerlukan,

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Sistem Saraf Pusat Sebagai Pengendali Gerak Refleks yang disusun oleh: Nama :

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Sistem Saraf Pusat Sebagai Pengendali Gerak Refleks yang disusun oleh: Nama : LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (SISTEM SARAF PUSAT SEBAGAI PENGENDALI GERAK REFLEKS) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat) LABORATORIUM

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3 1. Berikut ini organ penyusun sistem transportasi adalah... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3 Kunci Jawaban : A Organ penyusun sistem transportasi atau peredaran darah

Lebih terperinci

2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup

2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup 2.1 Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan 1. Mengaitkan perilaku adaptasi hewan tertentu dilingkungannya

Lebih terperinci

TEORI FENOMENA ORGAN

TEORI FENOMENA ORGAN TEORI FENOMENA ORGAN By: Syariffudin Definisi Teori Fenomena Organ Yaitu sebuah teori untuk menilai fungsi organ organ dalam secara fisiologi maupun secara patalogis dengan didasarkan pada apa yang terlihat

Lebih terperinci

Sistem Pencernaan Pada Hewan

Sistem Pencernaan Pada Hewan Sistem Pencernaan Pada Hewan Struktur alat pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis hewan, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat organisasi sel hewan tersebut serta jenis makanannya. pada hewan

Lebih terperinci

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN BAHAN MAKANAN (MOLEKUL ORGANIK) Lingkungan eksternal Hewan KONSUMSI MAKANAN PROSES PENCERNAAN PROSES PENYERAPAN PANAS energi yg hilang dalam feses MOLEKUL NUTRIEN (dalam

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1 SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1 1. Urutan organ pernapasan yang benar dari dalam ke luar adalah... paru-paru, tenggororkan mulut paru-paru kerongkongan, hidung

Lebih terperinci

biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. ORGAN EKSKRESI

biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. ORGAN EKSKRESI 15 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI Pengeluaran zat di dalam tubuh berlangsung melalui defekasi yaitu pengeluaran sisa pencernaan berupa feses. Ekskresi

Lebih terperinci

Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya

Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya Rahmy Sari S.Pd PERNAPASAN/RESPIRASI Proses pengambilan oksigen, pengeluaran karbondioksida (CO 2 ), dan menghasilkan energi yang dibutuhkan tubuh) Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya Pernapasan

Lebih terperinci

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN DASAR SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI.

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN DASAR SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI. PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN DASAR SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI. Kompetensi Dasar 1. Struktur dan fungsi umum jaringan epitel 2. Klasifikasi jaringan epitel (epitel penutup dan epitel

Lebih terperinci

Sistem Respirasi Manusia L/O/G/O

Sistem Respirasi Manusia L/O/G/O Sistem Respirasi Manusia L/O/G/O Apersepsi Kegiatan Siswa menarik napas kemudian menghembuskan napas Pertanyaan Melalui kegiatan bernapas yang telah kamu lakukan, dapatkah kamu memprediksikan organ apa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. domestikasi dari banteng (Bibos banteng) dan merupakan sapi asli sapi Pulau Bali. Sapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. domestikasi dari banteng (Bibos banteng) dan merupakan sapi asli sapi Pulau Bali. Sapi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sapi Bali Sapi bali merupakan sapi potong asli Indonesia yang merupakan hasil domestikasi dari banteng (Bibos banteng) dan merupakan sapi asli sapi Pulau Bali. Sapi bali merupakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Trisik adalah kawasan yang masih menyimpan sisa keanekaragaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Trisik adalah kawasan yang masih menyimpan sisa keanekaragaman II. TINJAUAN PUSTAKA A. Keanekaragaman Burung di Pantai Trisik Trisik adalah kawasan yang masih menyimpan sisa keanekaragaman hayati di Yogyakarta khususnya pada jenis burung. Areal persawahan, laguna

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5 1. Perubahan energi yang trjadi didalam kloropas adalah.... Energi kimia menjadi energi gerak Energi cahaya menjadi energi potensial

Lebih terperinci

Karakteristik Organisme Hidup. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Tema-tema dalam Mempelajari Kehidupan. Organisasi Biologi

Karakteristik Organisme Hidup. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Tema-tema dalam Mempelajari Kehidupan. Organisasi Biologi UNSYIAH Universitas Syiah Kuala Pengantar Biologi MPA-107, 3 (2-1) Kuliah 10 STRUKTUR & PERKEMBANGAN: HEWAN Tim Pengantar Biologi Jurusan Biologi FMIPA Unsyiah Keanekaragaman hewan dengan berbagai modifikasi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) VII

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) VII SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) VII A. 1. Pokok Bahasan : Sistem pernafasan dan peredaran darah A.2. Pertemuan minggu ke : 10 (2 jam) B. Sub Pokok Bahasan 1. Anatomi system pernafasan 2. Proses pernafasan

Lebih terperinci

Sistem Respirasi Pada Hewan

Sistem Respirasi Pada Hewan Sistem Respirasi Pada Hewan Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Penentuan Tekanan Darah, Denyut Nadi, dan Golongan Darah yang disusun oleh: N

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Penentuan Tekanan Darah, Denyut Nadi, dan Golongan Darah yang disusun oleh: N LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (PENENTUAN TEKANAN DARAH, DENYUT NADI, DAN GOLONGAN DARAH) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat) LABORATORIUM

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL 1. Perhatikan gambar berikut! SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL Bagian yang ditunjukan nomor 2 dan 4 adalah... Bronkiolus dan alveolus Bronkus danalveolus Bronkus

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3 1. Bagian paru-paru yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan karbondioksida adalah... Alveolus

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA. (Makalah Struktur Perkembangan Hewan) Oleh Sarah Niati

MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA. (Makalah Struktur Perkembangan Hewan) Oleh Sarah Niati MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA (Makalah Struktur Perkembangan Hewan) Oleh Sarah Niati 1317021068 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Bahan Ajar Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Tarbiyah STAIN Batusangkar TAKSONOMI VERTEBRATA. Pisces: Evolusi Kelas Agnatha

Bahan Ajar Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Tarbiyah STAIN Batusangkar TAKSONOMI VERTEBRATA. Pisces: Evolusi Kelas Agnatha Bahan Ajar Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Tarbiyah STAIN Batusangkar TAKSONOMI VERTEBRATA Pisces: Evolusi Kelas Agnatha Kelas Agnatha Merupakan vertebrata pertama kali muncul Muncul pada 500

Lebih terperinci

A. Pernapasan Pada Ikan Bertulang Sejati

A. Pernapasan Pada Ikan Bertulang Sejati Sistem Pernapasan Pada Ikan Sistem Pernapasan Pada Ikan Ikan merupakan hewan akuatik, artinya hewan yang hidup di dalam air. Hewan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan air umumnya bernafas dengna insang.

Lebih terperinci

BAB PENGANTAR TENTANG TUBUH MANUSIA

BAB PENGANTAR TENTANG TUBUH MANUSIA BAB PENGANTAR TENTANG TUBUH MANUSIA Bab ini membahas dasar-dasar struktur dan fungsi tubuh manusia secara terpadu. Ilmu yang menguraikan struktur tubuh dan kaitan antar struktur disebut anatomi (anatomy),

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4 1. Perubahan energi yang trjadi didalam kloropas adalah.... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4 Energi cahaya menjadi energi potensial Energi kimia menjadi energi gerak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ciri khas burung puyuh ( Coturnix-Coturnix Japonica ) adalah bentuk badannya relatif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ciri khas burung puyuh ( Coturnix-Coturnix Japonica ) adalah bentuk badannya relatif BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Burung Puyuh Ciri khas burung puyuh ( Coturnix-Coturnix Japonica ) adalah bentuk badannya relatif lebih besar dari jenis burung-burung puyuh lainnya. Burung puyuh ini memiliki

Lebih terperinci

Fungsi Sistem Pencernaan Pada Manusia

Fungsi Sistem Pencernaan Pada Manusia Fungsi Sistem Pencernaan Pada Manusia Setiap manusia memerlukan makanan untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sari makanan dapat diangkut oleh darah dalam bentuk molekul-molekul yang kecil dan sederhana. Oleh

Lebih terperinci

BAB VII SISTEM PERNAPASAN

BAB VII SISTEM PERNAPASAN BAB VII SISTEM PERNAPASAN PERNAPASAN / RESPIRASI PROSES PERTUKARAN GAS OKSIGEN DAN KARBON DIOKSIDA DALAM TUBUH ORGANISME FUNGSI Mensuplai oksigen ke dalam sel-sel jaringan tubuh dan mengeluarkan karbondioksida

Lebih terperinci

I. TUJUAN PRAKTIKUM. Kode MPB05 Fapet GALLUS-GALLUS BANKIVA AYAM

I. TUJUAN PRAKTIKUM. Kode MPB05 Fapet GALLUS-GALLUS BANKIVA AYAM Kode MPB05 Fapet GALLUS-GALLUS BANKIVA AYAM I. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah menyelesaikan praktikum praktikan diharapkan dapat : a. menyebutkan karakteristik Gallus-gallus bankiva b. menunjukkan apparatus

Lebih terperinci

CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP Kegiatan yang dilakukan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan tidak sama. Tetapi gejala yang ditunjukkan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan sama. Gejala atau ciri yang ditunjukkan oleh

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul Jaringan Otot yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : Kel

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul Jaringan Otot yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : Kel LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN (JARINGAN OTOT) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI B KELOMPOK : I (Satu) LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Sistem Tubuh Manusia

Sistem Tubuh Manusia Sistem Tubuh Manusia 1. Sistem Skelet Terdiri dari tulang-tulang terpisah yang akan membentuk rangka tubuh Jenis tulang : tulang panjang (contoh : tulang femur), tulang pendek (contoh : tulang pergelangan

Lebih terperinci

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN Kompetensi yang hendak dicapai: Siswa dapat memahami bagian tubuh manusia dan hewan, menjelaskan fungsinya, serta mampu mengidentifikasi

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18 1. Perhatikan gambar berikut! Image not found http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/bio9-18-01.png Bagian yang ditunjukkan

Lebih terperinci

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA A. GINJAL SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA Sebagian besar produk sisa metabolisme sel berasal dari perombakan protein, misalnya amonia dan urea. Kedua senyawa tersebut beracun bagi tubuh dan harus dikeluarkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Morfologi Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas Branchiopoda, Divisi Oligobranchiopoda, Ordo Cladocera, Famili Daphnidae,

Lebih terperinci

1. Dapat menjelaskan sistem Eksresi. 2. Dapat menjelaskan sistem Ekskresi pada Avetebrata. 3. Dapat menjelaskan sistem Ekrsresi pada Vertebrata.

1. Dapat menjelaskan sistem Eksresi. 2. Dapat menjelaskan sistem Ekskresi pada Avetebrata. 3. Dapat menjelaskan sistem Ekrsresi pada Vertebrata. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tubuh melakukan begitu banyak proses metabolisme seperti pencernaan, respirasi dan sebagainya. Proses-proses seperti itu pada akhirnya akan menghasilkan limbah yang

Lebih terperinci

keadaan seimbang (Soerianegara dan Indrawan, 1998).

keadaan seimbang (Soerianegara dan Indrawan, 1998). II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Suksesi dan Restorasi Hutan Hutan merupakan masyarakat tumbuh-tumbuhan yang di dominasi oleh pepohonan. Masyarakat hutan merupakan masyarakat tumbuh-tumbuhan yang hidup dan tumbuh

Lebih terperinci

Adanya rangka dalam (endoskeleton) berduri yang menembus kulit. Tubuh terdiri dari bagian oral (yang memiliki mulut) dan aboral (yang tidak memiliki mulut). Pada waktu masih larva tubuhnya berbentuk bilateral

Lebih terperinci

biologi SET 24 ANIMALIA 4 DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. FILUM VERTEBRATA a. Kelas Cyclostomata (Agnatha) b.

biologi SET 24 ANIMALIA 4 DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. FILUM VERTEBRATA a. Kelas Cyclostomata (Agnatha) b. 24 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 24 ANIMALIA 4 A. FILUM VERTEBRATA Semua hewan yang tergolong vertebrata memiliki tulang belakang (vertebra) yang memanjang pada bagian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Merpati Karakteristik Merpati )

TINJAUAN PUSTAKA Merpati Karakteristik Merpati ) TINJAUAN PUSTAKA Merpati Menurut Yonathan (2003), penyebaran merpati hampir merata di seluruh bagian bumi kecuali di daerah kutub. Merpati lokal di Indonesia merupakan burung merpati yang asal penyebarannya

Lebih terperinci

STRUKTUR JANTUNG. Achmad Farajallah, Sirkulasi kedua1

STRUKTUR JANTUNG. Achmad Farajallah, Sirkulasi kedua1 STRUKTUR JANTUNG Jantung amfioksus pembuluh darah yang berkontraksi di posisi jantung vertebrata homolog dengan jantung embrional vertebrata Skema Umum Jantung Vertebrata tabung memanjang beruang empat,

Lebih terperinci

BAB VII SISTEM UROGENITALIA

BAB VII SISTEM UROGENITALIA BAB VII SISTEM UROGENITALIA Sistem urogenital terdiri dari dua system, yaitu system urinaria (systema uropoetica) dan genitalia (sytema genitalia). Sistem urinaria biasa disebut sistem ekskresi. Fungsinya

Lebih terperinci

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. bangsa-bangsa ayam yang memiliki produktifitas tinggi terutama dalam

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. bangsa-bangsa ayam yang memiliki produktifitas tinggi terutama dalam II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1. Ayam Broiler Ayam broiler merupakan bangsa unggas yang arah kemampuan utamanya adalah untuk menghasilkan daging yang banyak dengan kecepatan pertumbuhan yang sangat pesat. Ayam

Lebih terperinci

REPTILIA KELOMPOK 8 1.NASTIKA APRI YANA SELLY FITRIANI PAKPAHAN YOAN OKTAVIA

REPTILIA KELOMPOK 8 1.NASTIKA APRI YANA SELLY FITRIANI PAKPAHAN YOAN OKTAVIA REPTILIA KELOMPOK 8 1.NASTIKA APRI YANA 1514121106 2.SELLY FITRIANI PAKPAHAN 1514121080 3.YOAN OKTAVIA 1514121073 Struktur Reptil Tubuh terdiri atas kepala, leher, badan dan ekor Masing-masing kaki memiliki

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Standar Performa Mingguan Ayam Broiler CP 707

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Standar Performa Mingguan Ayam Broiler CP 707 TINJAUAN PUSTAKA Ayam Broiler Ayam broiler merupakan galur ayam hasil rekayasa teknologi yang memiliki karakteristik ekonomi dan pertumbuhan yang cepat sebagai penghasil daging, konversi ransum rendah,

Lebih terperinci

PENGANTAR ANATOMI & FISIOLOGI TUBUH MANUSIA

PENGANTAR ANATOMI & FISIOLOGI TUBUH MANUSIA Pertemuan 1 PENGANTAR ANATOMI & FISIOLOGI TUBUH MANUSIA MK : Biomedik Dasar Program D3 Keperawatan Akper Pemkab Cianjur tahun 2015 assolzain@gmail.com nersfresh@gmail.com www.mediaperawat.wordpress.com

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLATIHAN SOAL BAB 11

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLATIHAN SOAL BAB 11 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLATIHAN SOAL BAB 11 1. Bagian sel yang berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan sel adalah http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/bio-7-11a.png

Lebih terperinci

SISTEM SIRKULASI JANTUNG, PEMBULUH ARTERI, VENA, KAPILER. ial_fibrillation.html

SISTEM SIRKULASI JANTUNG, PEMBULUH ARTERI, VENA, KAPILER.  ial_fibrillation.html SISTEM SIRKULASI JANTUNG, PEMBULUH ARTERI, VENA, KAPILER http://www.daviddarling.info/encyclopedia/a/atr ial_fibrillation.html SISTEM PEREDARAN TERTUTUP Darah selalu berada dalam pembuluh darah Jantung

Lebih terperinci

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA Organ Sistem Peredaran darah: darah, jantung, dan pembuluh. 1. Darah, tersusun atas: a. Sel-sel darah: 1) Sel darah merah (eritrosit) 2) Sel darah putih (leukosit) 3)

Lebih terperinci

KAJIAN KEPUSTAKAAN. tubuhnya relatif kecil dan berkaki pendek. Puyuh merupakan burung liar yang

KAJIAN KEPUSTAKAAN. tubuhnya relatif kecil dan berkaki pendek. Puyuh merupakan burung liar yang II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Burung Puyuh Puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang tinggi, ukuran tubuhnya relatif kecil dan berkaki pendek. Puyuh merupakan burung liar yang pertama kali diternakkan

Lebih terperinci

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA A. Organ-Organ Pernapasan Bernapas merupakan proses yang sangat penting bagi manusia.

Lebih terperinci

Praktikum Biologi Vertebrata. Rizka Apriani Putri, M.Sc /

Praktikum Biologi Vertebrata. Rizka Apriani Putri, M.Sc / Praktikum Biologi Vertebrata Rizka Apriani Putri, M.Sc / rizka_apriani@uny.ac.id Jurdik Biologi, FMIPA UNY 2016 Sumbu (axis ) Bidang Penampang - Penting dalam keseragaman istilah dalam deskripsi morfologis

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN PENYESUAIAN HEWAN POIKILOTERMIK TERHADAP OKSIGEN LINGKUNGAN Dan OBSERVASI PEMBULUH KAPILER DARAH Disusun oleh: Kelompok 4: Lailatul Tarwiyati (109016100033) Novia Rizqi

Lebih terperinci

3. Perhatikan gambar di bawah ini!

3. Perhatikan gambar di bawah ini! Nilai Paraf Mata Pelajaran : IPA Nama : Kelas : VI (Enam) A, B, C Indikator KD 9.1: Kompetensi yang hendak dicapai: Siswa dapat memahami bagian tubuh manusia dan hewan, menjelaskan fungsinya, serta mampu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Animasi II.1.1. Sejarah Animasi Sejak jaman purbakala manusia sudah memiliki bakat dalam membuat sebuah gambar, ini dibuktikan berdasarkan banyaknya ditemukan gambar-gambar

Lebih terperinci

Sistem pernapasan pada hewan kecoa. Sistem pernapasan pada hewan kecoa.zip

Sistem pernapasan pada hewan kecoa. Sistem pernapasan pada hewan kecoa.zip Sistem pernapasan pada hewan kecoa Sistem pernapasan pada hewan kecoa.zip serangga berupa sistem trakea yang berfungsi untuk mengangkut Gunakan Sistem Pernapasan Pada Hewan Invertebrata Arthropoda - Download

Lebih terperinci

Cara Kerja Fungsi Anatomi Fisiologi Jantung Manusia

Cara Kerja Fungsi Anatomi Fisiologi Jantung Manusia Cara Kerja Fungsi Anatomi Fisiologi Jantung Manusia Editor : Jeanita Suci Indah Sari G1CO15010 PROGRAM STUDI DIV ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

Lebih terperinci

Ayo Belajar IPA. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI semester 1. Elisabeth Sekar Dwimukti Universitas Sanata Dharma

Ayo Belajar IPA. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI semester 1. Elisabeth Sekar Dwimukti Universitas Sanata Dharma Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI semester 1 Elisabeth Sekar Dwimukti Universitas Sanata Dharma Peta Konsep Ciri khusus mahkluk hidup 1. Mencari makan 2. Kelangsungan hidup 3. Menghindari diri dari Hewan

Lebih terperinci

AYAM ( Gallus gallus bankiva )

AYAM ( Gallus gallus bankiva ) AYAM ( Gallus gallus bankiva ) I. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah menyelesaikan praktikum praktikan diharapkan dapat : a. menyebutkan karakteristik Gallus-gallus bankiva b. menunjukkan apparatus digestorius Gallus-gallus

Lebih terperinci

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea 1. Terjadinya inspirasi pada proses pernapasan manusia adalah karena diafragma.... a. melengkung, tulang rusuk dan dada terangkat b. melengkung, tulang rusuk dan dada turun c. mendatar, tulang rusuk dan

Lebih terperinci

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan 1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Pengertian pertumbuhan adalah Proses pertambahan volume dan jumlah sel sehingga ukuran tubuh makhluk hidup tersebut bertambah besar. Pertumbuhan bersifat irreversible

Lebih terperinci

Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem Peredaran Darah Manusia Sistem Peredaran Darah Manusia Struktur Alat Peredaran Darah Pada Manusia Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb. Biologi Task Identification of Annelida. By : Anjar Wicitra Wening Khalikul Haqqur Rahman Taufiqurrahman

Assalamu alaikum Wr. Wb. Biologi Task Identification of Annelida. By : Anjar Wicitra Wening Khalikul Haqqur Rahman Taufiqurrahman Assalamu alaikum Wr. Wb. Biologi Task Identification of Annelida By : Anjar Wicitra Wening Khalikul Haqqur Rahman Taufiqurrahman Ciri-ciri Annelida : ⱷ Tubuhnya tersusun atas cincin-cincin (gelang-gelang)

Lebih terperinci

BIOLOGI LAUT Mollusca

BIOLOGI LAUT Mollusca MAKALAH BIOLOGI LAUT Mollusca MUSDALIFAH L211 13 006 MELINDA DAVID L211 13 016 JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 KATA PENGANTAR Tiada untaian

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN SEMESTER 1 KELAS V IPA

LATIHAN ULANGAN SEMESTER 1 KELAS V IPA LATIHAN ULANGAN SEMESTER 1 KELAS V IPA A Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar! 1. Perhatikan gambar organ berikut! Organ yang ditunjuk anak panah pada gambar

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI IKAN. Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA. Mata Kuliah Iktiologi

IDENTIFIKASI IKAN. Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA. Mata Kuliah Iktiologi IDENTIFIKASI IKAN Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA Mata Kuliah Iktiologi IDENTIFIKASI Suatu usaha pengenalan dan deskripsi yang teliti serta tepat terhadap spesies, dan memberi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan yang lainnya sehingga mendorong manusia untuk memberi perhatian lebih.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan yang lainnya sehingga mendorong manusia untuk memberi perhatian lebih. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum dan klasifikasi Anjing Anjing adalah hewan yang sangat dekat dengan manusia. Anjing merupakan hewan kesayangan dengan jumlah ras terbanyak dan memiliki perbedaan

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLATIHAN SOAL BAB 10

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLATIHAN SOAL BAB 10 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLATIHAN SOAL BAB 10 1. Urutan organisasi kehidupan dari yang paling rendah ke yang paling tinggi adalah A. B. C. D. Sel-jaringan-organ-sistem organ-

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4 SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4 1. Pasang yang tepat antara alat ekskresi dan zat yang dikeluarkan adalah... Hati menghasilkan hormon Paru-paru mengeluarkan uap air

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses reproduksi melalui berbagai cara, sesuai dengan jenis dan tingkat perkembangannya. Makin banyak hambatan yang dialami suatu organisme didalam reproduksinya, makin

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Lele Masamo (Clarias gariepinus) Subclass: Telostei. Ordo : Ostariophysi

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Lele Masamo (Clarias gariepinus) Subclass: Telostei. Ordo : Ostariophysi BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Lele Masamo (Clarias gariepinus) Klasifikasi lele masamo SNI (2000), adalah : Kingdom : Animalia Phylum: Chordata Subphylum: Vertebrata Class : Pisces

Lebih terperinci

Evolusi, Sistematika, Taksonomi dan Klasifikasi Avertebrata

Evolusi, Sistematika, Taksonomi dan Klasifikasi Avertebrata Evolusi, Sistematika, Taksonomi dan Klasifikasi Avertebrata Ima Yudha Perwira, SPi, MP, MSc (Aquatic) Para saintis menempatkan hewan pada dua katergori utama, yaitu: invertebrata (in = tanpa, vertebrae

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biologi Ikan Gurame (Osphronemus gouramy Lac.) Ikan gurame (Osphronemus gouramy Lac.) adalah salah satu komoditas budidaya air tawar yang tergolong dalam famili ikan Labirin (Anabantidae).

Lebih terperinci

Sistem Pernafasan Manusia

Sistem Pernafasan Manusia Sistem Pernafasan Manusia Udara masuk kedalam sepasang rongga hidung melalui lubang hidung. Rongga hidung dilengkapi oleh rongga-rongga kecil (silia) dan selaput lendir. Dalam rongga hidung, udara dilembabkan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Itik. mengambil telur itik liar dan dieramkan dengan ayam sehingga itik yang menetas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Itik. mengambil telur itik liar dan dieramkan dengan ayam sehingga itik yang menetas BAB II TINJAUAN PUSTAKA Itik Itik lokal (Anas domesticus) yang sering dipelihara oleh masyarakat saat ini awalnya adalah itik liar yang telah mengalami proses domestikasi, dengan menangkap itik liar dan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN SISTEM SIRKULASI PADA HEWAN VERTEBTARA

PERBANDINGAN SISTEM SIRKULASI PADA HEWAN VERTEBTARA Makalah Anatomi Hewan PERBANDINGAN SISTEM SIRKULASI PADA HEWAN VERTEBTARA Disusun Oleh : Disusun oleh: KELOMPOK VI Nurlailah H411 08 004 Fatmawati Samad H411 08 251 Wiwin Saraswati H411 08 266 Marwa Deviana

Lebih terperinci