Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika"

Transkripsi

1 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN GEOGEBRA PADA PEMBELAJARAN GRAFIK FUNGSI KUADRAT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Oleh : Yulia Tri Widyaningrum NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012

2 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN GEOGEBRA PADA PEMBELAJARAN GRAFIK FUNGSI KUADRAT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Oleh : Yulia Tri Widyaningrum NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 i

3 ii

4 iii

5 HALAMAN PERSEMBAHAN BELAJAR TENTANG PIKIRAN DAN ILMU PENGETAHUAN TANPA BELAJAR UNTUK MEMPERKARYA HATI SAMA DENGAN TAK BELAJAR APA-APA -ARISTOTELES- Skripsi ini kupersembahakan untuk: Bapak & Ibuku Tercinta Kedua Kakakku dan Adikku yang kusayangi. Teman-temanku yang selalu mendukung dan menyemangatiku iv

6 v

7 ABSTRAK Yulia Tri Widyaningrum, Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran GeoGebra pada Pembelajaran Grafik Fungsi Kuadrat terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran GeoGebra pada pembelajaran grafik fungsi kuadrat terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X1 dan X3 SMA Negeri 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013. Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data terdiri dari: (1) pretest, (2) posttest, (3) angket motivasi belajar siswa, (4) Lembar wawancara siswa. Data hasil angket motivasi belajar dianalisis secara kuantitatif dengan menghitung rata-rata skor dan persentase skor masing-masing siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kemudian berdasarkan rata-rata skor dilakukan uji hipotesis beda dua rata-rata dengan uji z dan berdasarkan hasil persentase ditentukan kriteria motivasi belajar siswa secara individu maupun keseluruhan. Data hasil pretest dianalisis dengan menggunakan uji z untuk mengetahui siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kemampuan awal yang sama. Data hasil posttest dianalisis dengan menghitung rata-rata nilai posttest kemudian dilakukan uji hipotesis beda dua rata-rata dengan uji z untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dari nilai posttest siswa ditentukan persentase ketuntasan siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdasarkan kriteria ketuntasan minimum (KKM) di sekolah yaitu 75. Data hasil wawancara digunakan untuk mengetahui informasi lebih dalam tentang motivasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) motivasi belajar siswa kelompok eksperimen yang menggunakan GeoGebra lebih tinggi dibandingkan siswa di kelompok kontrol yang tidak menggunkan GeoGebra (2) hasil belajar siswa kelompok eksperimen yang menggunakan GeoGebra lebih baik dibandingkan siswa kelompok kontrol yang tidak menggunakan GeoGebra. Dari hasil penelitian di atas penulis menarik kesimpulan bahwa penggunaan GeoGebra sebagai media pembelajaran memiliki pengaruh dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa dan membantu siswa mendapatkan hasil belajar yang lebih baik daripada siswa yang tidak menggunakan GeoGebra. Jadi GeoGebra dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa dan membuat hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Kata kunci: GeoGebra, Motivasi dan Hasil Belajar, Grafik fungsi kuadrat vi

8 ABSTRACT Yulia Tri Widyaningrum, The Effect of Using GeoGebra Learning Media on Learning Graph Quadratic Function to the Motivation and Student Achievment Class X SMA Negeri 2 Yogyakarta Scholl Year 2012/2013. Thesis. Mathematics Education Studies Program, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta. This research aims to know the effect of using GeoGebra learning media on learning graph quadratic function to the motivation and student result class X SMA Negeri 2 Yogyakarta scholl year 2012/2013. The subject of this research were the students of class X1 and X3 SMA Negeri 2 Yogyakarta scholl year 2012/2013. The research instrument used in data collection consisted of: (1) pretest, (2) posttest, (3) students learning motivation questionnaire, (4) student interview sheet. Data motivation questionnaire results were analyzed quantitatively by calculating the average score and percentage score of each student experimental group and the control group, then based on the average score to test the hypothesis of two different average by z test and based on the percentage determined criteria for students' motivation by individuals or whole. Pretest results data were analyzed by z test to know the students the experimental group and the control group have the same initial capability. Posstest results data were analyzed by calculating the average posttest values then tested two different average hypotheses by z test to determine differences in student learning outcomes experimental group and the control group, from students s posttest values determined percentage exhaustiveness students the experimental group and control group based on kriteria ketuntasan minimum (KKM) at the school is 75. Interview data is used to find information more about the students' motivation The results showed that: (1) experimental group students' motivation using GeoGebra higher than students in the control group who did not use the GeoGebra (2) learning outcomes of experimental group students using GeoGebra is better than students in the control group who did not use the GeoGebra. From the result of the research, authors concluded that the use of GeoGebra as a learning media has the effect to growing motivation to learn and help students gain a better learning outcomes than students who did not use GeoGebra. So GeoGebra can be used as an alternative learning media that can motivate students and make the student learning outcomes for the better. Keywords: GeoGebra, Motivation and Learning Outcomes, Graph Quadratic Functions vii

9 viii

10 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas penyertaan dan bimbingan- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis dalam menyusun Skripsi yang berjudul Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran GeoGebra pada Pembelajaran Grafik Fungsi Kuadrat terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012/2013 banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph. D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M. Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. 3. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S. Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika. 4. Ibu Ch. Enny Murwaningtyas, M.Si selaku dosen pembimbing yang dengan sabar dan bijaksana membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini. 5. Bapak Drs. Th. Sugiarto, M. Si dan Ibu Veronika Fitri Rianasari, S. Pd., M. Sc. Selaku dosen penguji atas masukan berharga yang telah diberikan. 6. Segenap dosen dan karyawan Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma yang bersedia membimbing. 7. Bapak Drs. H. Bashori Muhammad, MM selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan dan izin untuk melakukan penelitian. 8. Ibu Siti Kawiyah, S. Pd selaku guru matematika SMA Negeri 2 Yogyakarta yang telah membimbing selama persiapan dan pelaksanaan penelitian. 9. Siswa-siswi kelas X1 dan X3 SMA Negeri 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013 yang telah bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. ix

11 x

12 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... ABSTRAK... ABSTRACT... ii iii iv v vi vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PULIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... viii ix xi xv xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Pembatasan Masalah... 5 C. Perumusan Masalah... 5 D. Tujuan Penelitian... 6 E. Pembatasan Istilah GeoGebra Media Pembelajaran Motivasi Belajar Hasil Belajar... 7 F. Manfaat Penelitian... 7 xi

13 BAB II LANDASAN TEORI... 9 A. Penjelasan Teori Aktivitas Belajar... 9 a. Kegiatan-kegiatan visual... 9 b. Kegiatan-kegiatan Lisan (Oral)... 9 c. Kegiatan-kegiatan Mendengarkan d. Kegiatan-kegiatan Menulis e. Kegiatan-kegiatan Menggambar f. Kegiatan-kegiatan Metrik g. Kegiatan-kegiatan Mental h. Kegiatan-kegiatan Emosional Hasil Belajar Motivasi Belajar a. Motivasi Intrinsik b. Motivasi Ekstrinsik Media Pembelajaran Pembelajaran Berbasis Komputer GeoGebra a. Pengertian GeoGebra b. Manfaat GeoGebra c. Tampilan GeoGebra Fungsi Kuadrat a. Definisi Fungsi Kuadrat b. Grafik Fungsi Kuadrat c. Contoh Menggambar Grafik Fungsi Kuadrat B. Kerangka Berpikir C. Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian xii

14 B. Populasi dan Sampel Penelitian C. Variabel Penelitian D. Waktu dan Tempat Penelitian E. Bentuk Data Data Motivasi Belajar Siswa Data Hasil Belajar Siswa F. Metode Pengumpulan Data Observasi Tes Angket Wawancara G. Instrumen Penelitian Instrumen Pembelajaran Instrumen Pengumpulan Data H. Teknik Analisis Data Analisis Data Angket Motivasi Belajar Analisis Data Hasil Belajar Siswa Analisis Hasil Wawancara I. Rencana Tahap-Tahap Penelitian BAB IV DESKRIPSI PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelakasanaan Penelitian Sebelum Pembelajaran Selama Pembelajaran a. Pembelajaran di Kelompok Eksperimen b. Pembelajaran di Kelompok Kontrol B. Analisis Hasil Penelitian Analisis Data Angket Motivasi Belajar Siswa Analisis Data Hasil Belajar Siswa Analisis Data Hasil Wawancara Siswa C. Pembahasan xiii

15 1. Motivasi Belajar Siswa Hasil Belajar Siswa D. Kelemahan Penelitian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiv

16 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Desain Nonequivalent Control Group Design Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pretest Tabel 3.3 Kisi-Kisi Posttest Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa Tabel 3.5 Pemberian Skor Angket Pernyataan Positif Tabel 3.6 Pemberian Skor Angket Pernyataan Negatif Tabel 3.7 Kriteria Motivasi Belajar Siswa Secara Individu Tabel 3.8 Kriteria Motivasi Belajar Siswa Secara Keseluruhan Tabel 4.1 Jadwal Pembelajaran Kelompok Eksperimen Tabel 4.2 Jadwal Pembelajaran Kelompok Kontrol Tabel 4.3 Skor Angket Motivasi Belajar Siswa Tabel 4.4 Data Deskripsi Skor Motivasi Belajar Siswa Tabel 4.5 Persentase Motivasi Belajar Berdasarkan Indikator Tabel 4.6 Kriteria Motivasi Belajar Siswa Secara Individu Tabel 4.7 Data Jumlah Siswa Sesuai Kriteria Motivasi Belajar Tabel 4.8 Kriteria Motivasi Belajar Siswa secara Keseluruhan Tabel 4.9 Hasil Nilai Pretest Siswa Tabel 4.10 Data Deskripsi Nilai Pretest Siswa Tabel 4.11 Skor dan Nilai Posttest Siswa Tabel 4.12 Data Deskriptif Posttest Tabel 4.13 Rata-Rata Persentase Hasil Posttest Berdasarkan Indikator Tabel 4.14 Kriteria Nilai Posttest Bedasarkan KKM Tabel 4.15 Hasil Wawancara Siswa xv

17 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Tampilan layar GeoGebra Gambar 2.2 Kolom Input pada Tampilan GeoGebra Gambar 2.3 Tampilan Grafik Fungsi Kuadrat pada GeoGebra Gambar 2.4 Tampilan Grafik Fungsi Kuadrat yang Akan di Edit Gambar 2.5 Tampilan Drawing Pad Gambar 2.6 Tampilan GeoGebra untuk Belajar Karakteristik Grafik Fungsi Kuadrat Gambar 2.7 Grafik Fungsi Kuadrat Memotong Sumbu y di Atas O (0,0) Gambar 2.8 Grafik Fungsi Kuadrat Memotong O (0,0) Gambar 2.9 Grafik Fungsi Kuadrat Memotong Sumbu y di Bawah O (0,0) Gambar 2.10 Grafik Fungsi Kuadrat Memotong Sumbu x di Dua Titik Gambar 2.11 Grafik Fungsi Kuadrat Memotong Sumbu x di Satu Titik Gambar 2.12 Grafik Fungsi Kuadrat Tidak Memotong Sumbu x Gambar 2.13 Sumbu Simetri Grafik Fungsi Kuadrat di Sebelah Kiri Sumbu y Gambar 2.14 Sumbu Simetri Grafik Fungsi Kuadrat pada Sumbu y Gambar 2.15 Sumbu Simetri Grafik Fungsi Kuadrat di Sebelah Kanan Sumbu y Gambar 2.16 Grafik Fungsi Kuadrat f(x) = x 2-4x Gambar 3.1 Kolom Input pada tampilan GeoGebra Gambar 3.2 Gambar Grafik Fungsi Kuadrat pada Jendela Tampilan GeoGebra Gambar 3.3 Tampilan GeoGebra untuk Belajar Karakteristik xvi

18 Grafik Fungsi Kuadrat Gambar 4.1 Guru sedang Menjelaskan Cara Mengerjakan LKS I Gambar 4.2 Siswa sedang Bertanya Cara menggunakan GeoGebra kepada Guru Gambar 4.3 Suasana Kelas yang Tenang Ketika Siswa Mengerjakan LKS 68 Gambar 4.4 Guru Memantau Pekerjaan Siswa Gambar 4.5 Siswa sedang Mengerjakan LKS III Gambar 4.6 Siswa Bertanya kepada Guru Saat Guru sedang Menjelaskan Materi Gambar 4.7 Guru Menunjukan Gambar Grafik dengan GeoGebra Gambar 4.8 Guru Mencocokan Gambar Grafik Fungsi Kuadrat dengan Bantuan GeoGebra Gambar 4.9 Siswa Ngobrol Sendiri Ketika Guru sedang Membahas PR Gambar 4.10 Siswa Mencatat Jawaban yang Telah di Bahas oleh Guru Gambar 4.11 Guru Menjelaskan Kembali Langkah-Langkah Menggambar Grafik Fungsi Kuadrat Gambar 4.12 Guru Membantu Siswa yang Mengalami Kesulitan Gambar 4.13 Siswa Maju Menuliskan Jawaban di Papan Tulis Gambar 4.14 Guru Mempertegas Jawaban dari Siswa Gambar 4.15 Grafik Rata-Rata Skor Motivasi Belajar Gambar 4.16 Grafik Persentase Skor Motivasi Belajar Berdasarkan Indikator Gambar 4.17 Grafik Jumlah Siswa secara Keseluruhan Berdasarkan Kriteria Motivasi Belajar Siswa Gambar 4.18 Grafik Nilai Rata-Rata Pretest xvii

19 Gambar 4.19 Gambar Grafik Rata-Rata Nilai Posttest Gambar 4.20 Grafik Persentase Hasil Posttest Berdasarkan Indikator Soal.. 98 Gambar 4.21 Grafik Perbandingan Rata-Rata Pretest dan Posttest Gambar 4.22 Persentase Ketuntasan Tes Akhir (Posttest) xviii

20 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan mata pelajaran yang sering dikeluhkan oleh para siswa. Banyak siswa merasa kesulitan ketika belajar matematika terutama ketika siswa menghadapi soal-soal atau masalah matematika. Siswa merasa kesulitan karena siswa dalam kegiatan belajar tidak memahami materi yang dijelaskan oleh guru. Belajar merupakan proses seseorang untuk dapat mengetahui, memahami dan dapat melakukan dari hal yang tadinya belum diketahui, dipahami dan tidak dapat dilakukan. Proses belajar yang kurang maksimal dapat menyebabkan hasil belajar yang kurang maksimal. Nana Sudjana (2009: 22) mengatakan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Pengalaman belajar siswa diperoleh dari proses belajar siswa, maka proses belajar siswa dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Siswa dalam belajar membutuhan suatu motivasi yaitu suatu dorongan atau kekuatan yang menyebabkan siswa mempunyai keinginan untuk melakukan kegiatan belajar. Siswa perlu mendapatkan dorongan untuk melakukan kegiatan belajar khususnya matematika karena matematika merupakan mata pelajaran yang banyak dihindari oleh siswa. Dengan adanya motivasi belajar, siswa dapat lebih bersemangat sehingga kegiatan belajar mengajar akan berlangsung secara lancar. Penulis juga memiliki pengalaman 1

21 2 saat melaksanakan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di sekolah, penulis merasa kesulitan mengajar ketika banyak siswa yang kurang termotivasi untuk belajar matematika. Banyak siswa kurang termotivasi dalam belajar matematika karena siswa menganggap bahwa matematika itu sulit dipahami. Jadi motivasi belajar perlu ditumbuhkan dalam proses pembelajaran khususnya matematika. Guru memiliki peranan penting dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa. Guru dapat menciptakan pembelajaran yang menarik dengan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Menurut Robertus Angkowo dan A. Kosasih (2007: 35) mengatakan bahwa semakin tepat motivasi yang diberikan oleh guru, semakin baik pula hasil proses pembelajaran. Media pembelajaran dapat digunakan untuk membantu guru dalam menumbuhkan motivasi siswa. Media pembelajaran dapat digunakan untuk membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Media belajar juga dapat membantu siswa dalam menyerap materi yang diajarkan oleh guru. Tidak semua hal dapat dijelaskan secara langsung oleh guru, maka guru memerlukan alat atau media sebagai perantara penyampaian materi. Sekarang banyak media pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam memahami matematika, salah satunya adalah komputer. Made Wena (2009: 208) menyatakan bahwa dengan pembelajaran berbasis komputer, siswa akan lebih mudah memahami konsep-konsep yang bersifat abstrak, hal ini pada akhirnya dapat meningkatkan hasil pembelajaran.

22 3 Peranan komputer pada mata pelajaran matematika cukup penting terutama pada materi-materi yang memerlukan gambar seperti bangun dua dimensi, tiga dimensi, grafik atau kurva, diagram dan lain-lain. Siswa zaman sekarang sudah tidak asing lagi dengan komputer, apalagi di sekolah sudah memiliki mata pelajaran tersendiri tentang komputer. SMA Negeri 2 Yogyakarta termasuk sekolah yang sudah menggunakan komputer sebagai salah satu media pembelajaran akan tetapi media komputer jarang digunakan oleh guru matematika dalam pembelajaran. Guru cenderung hanya menggunakan media papan tulis dan spidol. Berdasarkan wawancara dengan guru matematika di SMA Negeri 2 Yogyakarta, komputer di laboratorium Teknologi Informatika (TI) sudah terinstal aplikasi komputer untuk pembelajaran matematika tetapi belum dimanfaatkan oleh guru matematika. Jadi fasilitas pembelajaran matematika di SMA Negeri 2 Yogyakarta belum sepenuhnya dipakai. Materi grafik fungsi kuadrat dipelajari di kelas X pada semeter ganjil. Bentuk grafik fungsi kuadrat adalah parabola yang memiliki beberapa karakteristik atau sifat-sifat yang membentuk grafik tersebut. Siswa dapat langsung mengetahui karakteristik grafik fungsi kuadrat dari koefisien, konstanta dan nilai diskriminan dari persamaan fungsi kuadrat. Jika siswa dapat mengetahui karakteristik grafik fungsi kuadrat maka siswa juga dapat membuat sketsa grafik fungsi kuadrat. Siswa sering mengalami kesulitan dalam memahami grafik fungsi kuadrat, siswa cenderung menghafal materi daripada memahaminya. Belajar

23 4 dengan menghafal kurang efektif karena siswa akan mudah lupa dan siswa menjadi tidak kreatif. Siswa dapat memahami materi jika siswa tersebut dapat mengeksplorasi atau menemukan sendiri pemecahan masalahnya. Jadi siswa dapat memahami materi grafik fungsi kuadrat jika siswa sendiri yang mengeksplorasi grafik fungsi kuadrat. Untuk membantu siswa belajar memahami grafik fungsi kuadrat, siswa dapat menggunakan salah satu aplikasi komputer yaitu GeoGebra. GeoGebra merupakan program komputer khusus matematika yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk materi grafik fungsi kuadrat. Menurut Ljubica Diković dalam artikel yang berjudul Applications GeoGebra into Teaching Some Topics of Mathematics at the College Level (2009), menuliskan bahwa GeoGebra diciptakan untuk membantu siswa memperoleh pemahaman matematika yang lebih baik, siswa dapat memanipulasi variabel dengan mudah yaitu hanya dengan menarik bebas obyek-obyek di bidang gambar, atau dengan menggunakan slider, siswa dapat menghasilkan perubahan dengan menggunakan teknik memanipulasi objek bebas, dan mereka dapat belajar bagaimana objek tergantung akan terpengaruh. GeoGebra dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami grafik fungsi kuadrat. Di dalam GeoGebra, siswa dapat melihat bentuk gambar grafik secara jelas dan teliti, siswa juga dapat memanipulasi grafik tersebut dengan mengubah koefisien dan konstanta persamaan grafik fungsi kuadrat. Siswa sendiri dapat melihat dan mengeksplorasi grafik dengan bantuan GeoGebra. Jika siswa dapat

24 5 memahami materi grafik fungsi kuadrat maka siswa diharapkan mampu menggambar grafik fungsi kuadrat tersebut. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran GeoGebra pada pembelajaran grafik fungsi kuadrat terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta. B. Pembatasan Masalah Penelitian agar dapat berjalan secara efektif, efisien dan terarah dan pengujian dapat dilakukan lebih mendalam maka diperlukan pembatasan masalah, sebagai berikut : 1. Pokok bahasan pelajaran yang akan diteliti adalah grafik fungsi kuadrat. 2. Program komputer yang digunakan sebagai media pembelajaran grafik fungsi kuadrat adalah GeoGebra. 3. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X1 dan X3 SMA Negeri 2 Yogyakarta. 4. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar kognitif. 5. Penelitian ini hanya membahas pengaruh penggunaan GeoGebra pada pembelajaran grafik fungsi kuadrat terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

25 6 1. Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran GeoGebra pada pembelajaran grafik fungsi kuadrat terhadap motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta? 2. Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran GeoGebra pada pembelajaran pembelajaran grafik fungsi kuadrat terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta? D. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran GeoGebra pada pembelajaran grafik fungsi kuadrat terhadap motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta. 2. Mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran GeoGebra pada pembelajaran grafik fungsi kuadrat terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta. E. Pembatasan Istilah Beberapa istilah yang dibatasi adalah: 1. GeoGebra GeoGebra adalah program komputer yang digunakan untuk pembelajaran matematika khususnya geometri dan aljabar. 2. Media pembelajaran Media pembelajaran adalah sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar (Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, 2011: 9). Media pembelajaran dalam penelitian ini adalah suatu sarana atau alat

26 7 yang digunakan oleh guru dan siswa guna meningkatkan proses belajar mengajar sehingga siswa dapat memahami materi yang diajarkan oleh guru. 3. Motivasi Belajar Motivasi (Hamzah B.Uno, 2008: 3) adalah dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Motivasi Belajar (Sardiman A. M., 1989: 75) adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar. Jadi Motivasi belajar dapat disebut juga sebagai daya pendorong yang mempengaruhi siswa untuk melakukan kegiatan belajar. 4. Hasil Belajar Hasil belajar (Nana Sudjana, 2010: 22) merupakan kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar dapat diperoleh siswa setelah siswa melakukan proses belajar sehingga siswa tersebut memperoleh kemampuankemampuan dari proses pembelajarannya. F. Manfaat Penelitian 1. Bagi guru a. Memberikan variasi tentang media pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam mengajar. b. Memperkaya guru tentang media pembelajaran berbasis komputer untuk pembelajaran grafik fungsi kuadrat.

27 8 c. Dapat menambah alternatif guru dalam menumbuhkan motivasi siswa pada saat pembelajaran. 2. Bagi Siswa a. Siswa dapat meningkatkan pemahaman tentang grafik fungsi kuadrat b. Melatih siswa mengekplorasi sendiri materi grafik fungsi kuadrat dengan bantuan GeoGebra. c. Siswa jadi memiliki suasana pembelajaran yang berbeda dari pembelajaran yang sebelumnya 3. Bagi Peneliti a. Penulis dapat menambah wawasan tentang GeoGebra sebagai media pembelajaran. b. Penulis dapat mengetahui pengaruh penggunaan GeoGebra terhadap motivasi dan hasil belajar siswa.

28 BAB II LANDASAN TEORI A. Penjelasan Teori 1. Aktivitas Belajar Paul D. Dierichv (Oemar Malik, 2001: 172) membagi kegiatan belajar dalam 8 kelompok, ialah: a. Kegiatan-Kegiatan Visual Menurut Paul D. Dierichv kegiatan visual adalah melihat, membaca, mengamati dan mengadakan pameran. Kegiatan visual dalam pelaksanaannya banyak menggunakan indera penglihatan. Langkah awal yang dilakukan siswa ketika belajar adalah melihat, membaca dan mengamati kemudian siswa baru akan melakukan tindakan dari hasil kegiatan visual. b. Kegiatan-Kegiatan Lisan (Oral) Kegiatan lisan merupakan kegiatan belajar yang berhubungan dengan bagaimana cara siswa menyampaikan pemikiran ketika siswa belajar, misalnya seperti mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi. Kegiatan belajar ini juga dapat membantu guru mengetahui sejauh mana siswa sudah belajar atau hal-hal yang belum dipahami oleh siswa. 9

29 10 c. Kegiatan-Kegiatan Mendengarkan Kegiatan mendengarkan merupakan salah satu cara siswa menerima informasi ketika belajar. Dalam kegiatan mendengarkan siswa menggunakan indera pendengaran untuk mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok. Kegiatan mendengarkan saat siswa belajar adalah kegiatan yang sering dilakukan siswa dikelas karena pada umumnya guru lebih suka menjelaskan materi daripada memberikan suatu masalah untuk dicari solusinya oleh siswa itu sendiri. d. Kegiatan-Kegiatan Menulis Kegiatan menulis merupakan media laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket. Kegiatan menulis merupakan salah satu bentuk siswa dalam mendokumentasikan proses pembelajaran karena tidak semua hal dapat diingat oleh siswa jadi siswa perlu menyimpan memori tersebut salah satunya dengan mencatat. e. Kegiatan-Kegiatan Menggambar Kegiatan menggambar biasanya dibutuhkan saat siswa menemukan materi-materi yang memerlukan gambar seperti grafik, chart, diagram peta,dan pola.

30 11 f. Kegiatan-Kegiatan Metrik Kegiatan metrik merupakan kegiatan belajar siswa dengan melakukan percobaan-percobaan agar siswa dapat melihat secara langsung hasil belajar yang telah didapat selama proses pembelajaran, kegiatan metrik dapat dilakukan seperti memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun. g. Kegiatan-Kegiatan Mental Kegiatan mental merupakan kegiatan belajar yang berhubungan dengan proses berpikir siswa ketika pembelajaran. Proses berpikir siswa dapat dilakukan dengan merenungkan, mengingat, masalah, menganalisis, mencari faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan. h. Kegiatan-Kegiatan Emosional Kegiatan emosional merupakan kegiatan yang berhubungan dengan keadaan emosi siswa itu sendiri, seperti keberanian, ketenangan, dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Jadi aktivitas belajar memiliki pengaruh yang besar bagi proses belajar siswa karena aktivitas belajar berhubungan langsung dengan diri siswa dalam memproses atau merespon pembelajaran.

31 12 2. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan kemampuan yang didapat dari proses belajar. Hasil belajar menurut Nana Sudjana (1989: 22) adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar menurut Purwanto (2008: 45) adalah perolehan dari proses belajar siswa sesuai dengan tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran (Purwanto, 2008: 45) adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki oleh siswa sebagai akibat dari hasil pengajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur. Hasil belajar diperoleh siswa setelah siswa mengalami proses kegiatan belajar sesuai tujuan pengajaran maka siswa akan mendapatkan hasil belajar yang baik jika proses belajar dilakukan dengan tujuan pengajaran yang baik. Klasifikasi hasil belajar menurut Benyamin Bloom terbagi dalam tiga aspek (Nana Sudjana 1989: 22), yaitu : a. Aspek kognitif yaitu aspek yang berhubungan dengan hasil belajar intelektual b. Aspek afektif yaitu aspek yang berhubungan dengan sikap siswa. c. Aspek psikomotorik yaitu aspek yang berhubungan dengan ketrampilan dan kemampuan bertindak.

32 13 Dari ketiga aspek tersebut, aspek kognitif yang paling banyak menjadi objek penilaian guru karena aspek kognitif berkaitan dengan kemampuan siswa dalam memahami atau menguasai bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. Untuk mengukur hasil belajar perlu diadakan tes kepada siswa setelah pembelajaran pada suatu materi tertentu selesai, Nana Sudjana (1989: 35) mengatakan tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. 3. Motivasi Belajar Motivasi menurut kamus terbaru bahasa Indonesia (2008: 456) adalah kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar melakukan tindakan dengan tujuan tertentu; usahausaha yang menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendaki. Motivasi Belajar adalah kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar memiliki peranan penting di dalam proses pembelajaran. Motivasi belajar merupakan pendorong, pengarah dan penggerak siswa untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Sardiman (1986:

33 14 77) mengatakan untuk dapat belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik pula, jadi motivasi belajar yang baik akan menunjukan hasil belajar yang baik pula. Robertus Angkowo dan A. Kosasih (2007: 36) mengatakan adanya usaha yang tekun dan rajin yang didasari motivasi yang kuat akan membangun siswa mencapai prestasi yang baik. Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi akan lebih giat dan tekun belajar daripada siswa yang memiliki motivasi yang rendah. Ditinjau dari tipe motivasi, motivasi terbagi menjadi dua jenis yaitu : a. Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik menurut Made Wena (2009: 33) adalah keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari dalam individu. Menurut Sardiman A. M. (1989: 88) motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena di dalam individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Siswa yang termotivasi secara intrinsik biasanya akan rajin belajar dan senang menjalankan tugas yang diberikan oleh guru tanpa ada suatu paksaan dari orang lain. Siswa merasa senang karena siswa mendapatkan suatu dorongan dalam diri yang menyebabkan siswa senang melakukan aktivitas belajar.

34 15 b. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik menurut Made Wena (2009:33) adalah motivasi yang keberadaanya karena pengaruh rangsangan dari luar. Menurut Sardiman A. M. (1989:90) motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Siswa dalam belajar banyak mendapatkan rangsangan dari luar yaitu guru dan orangtua siswa. Contoh motivasi ekstrinsik yaitu ketika siswa mendapatkan hadiah dari orangtua ketika siswa tersebut mendapatkan nilai yang bagus ketika ulangan. Lingkungan belajar siswa juga dapat mendorong atau memberikan motivasi siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik dapat saling melengkapi dan memperkuat siswa untuk dapat lebih giat belajar demi tercapainya tujuan pembelajaran. Motivasi memiliki beberapa indikator yang menunjukan bahwa siswa memiliki motivasi belajar, seperti yang diungkapakan oleh Made Wena (2009: 33) bahwa motivasi belajar ditentukan oleh indikator-indikator sebagai berikut: 1) Tingkat perhatian siswa terhadap pembelajaran, 2) Tingkat relevansi pembelajaran dengan kebutuhan siswa, 3) Tingkat keyakinan siswa terhadap kemampuannya dalam mengerjakan tugas-tugas pembelajaran, dan

35 16 4) Tingkat kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. 4. Media Pembelajaran Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna (Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, 2011: 9). Jadi guru dalam mengajar dikelas memerlukan media pembelajaran untuk penyampaian materi sehingga dapat maksimal diterima oleh siswa. Adapun peranan media pembelajaran yang digunakan untuk proses belajar mengajar seperti yang diungkapakan Sudjana dan Riva (Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, 2011: 25) diantaranya: a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.

36 17 d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain. Dengan peranan media pembelajaran yang telah diuraikan di atas maka siswa dan guru dapat terbantu dalam melaksanakan proses belajar-mengajar, sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif. 5. Pembelajaran Berbasis Komputer Pembelajaran berbasis komputer adalah pembelajaran yang menggunakan komputer sebagai media penyampaian materi. Komputer memiliki tampilan yang menarik sehingga siswa tidak akan merasa bosan atau jenuh jika pembelajaran di kelas diselingi dengan penggunaan komputer. Komputer juga dapat digunakan guru atau siswa sebagai media untuk membantu memecahkan masalah. Pembelajaran berbasis komputer sekarang sudah banyak digunakan oleh sekolah-sekolah. Pembelajaran berbasis komputer menurut Made Wena (2009: 203) adalah pembelajaran yang menggunakan komputer sebagai alat bantu. Melalui pembelajaran ini, bahan ajar disajikan melalui media komputer sehingga kegiatan proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan menantang bagi siswa.

37 18 6. GeoGebra a. Pengertian GeoGebra GeoGebra merupakan aplikasi komputer yang digunakan untuk membantu dalam bidang matematika. Menurut Ljubica Diković dalam artikel yang berjudul Applications GeoGebra into Teaching SomeTopics of Mathematics at the College Level (2009), GeoGebra adalah software geometri yang dinamis yang mendukung konstruksi titik, garis dan semua irisan kerucut, GeoGebra juga menyediakan fitur khas untuk Aljabar sistem komputer (software komputer yang memfasilitasi simbol-simbol matematika) seperti menemukan titik penting dari fungsi (akar, titik ekstrim dan perubahan titik pada fungsi), langsung memasukan persamaan dan koordinat, menemukan turunan dan integral dari fungsi yang di masukan. Dari uraian diatas maka GeoGebra dapat dijadikan sebagai salah satu media pembelajaran matematika di sekolah. GeoGebra banyak memberikan fasilitas yang dapat membantu guru dalam mempresentasikan objek-objek matematika seperti grafik dan bentuk aljabar dalam satu jendela. b. Manfaat GeoGebra Beberapa pemanfaatan program GeoGebra dalam pembelajaran matematika adalah sebagai berikut (Ali Mahmudi, 2011):

38 19 1) Dapat mengahasilkan lukisan-lukisan geometri dengan cepat dan teliti dibandingkan dengan menggunakan pensil, penggaris, atau jangka. 2) Adanya fasilitas animasi dan gerakan-gerakan manipulasi (dragging) pada program GeoGebra dapat memberikan pengalaman visual yang lebih jelas kepada siswa dalam memahami konsep geometri. 3) Dapat dimanfaatkan sebagai balikan/evaluasi untuk memastikan bahwa lukisan yang telah dibuat benar. 4) Mempermudah guru/siswa untuk menyelidiki atau menunjukan sifat-sifat yang berlaku pada suatu objek geometri. c. Tampilan GeoGebra GeoGebra memiliki tiga bagian tampilan yaitu tampilan Input Bar, Algebra View (tampilan aljabar) dan Graphic View (tampilan grafik) seperti gambar di bawah ini: Algebra View Graphic View Input Bar Gambar 2.1 Tampilan Layar GeoGebra

39 20 GeoGebra memiliki menu utama yaitu menu file, edit, view, options, tools, windows dan help. Masing-masing menu tersebut memiliki fungsi tertentu yaitu: 1) File berfungsi untuk membuat, membuka, menyimpan dan mengekspor file 2) Edit berfungsi untuk mengedit lukisan 3) View berfungsi untuk mengatur tampilan pada graphic view 4) Options berfungsi untuk mengatur berbagai fitur tampilan seperti bahasa yang digunakan pada apalikasi GeoGebra, ukuran font (huruf), objek-objek geometri dan lain sebagainya. 5) Tools berfungsi untuk membuat atau mengelola tools baru atau menyesuaikan toolbar dan memberikan akses ke tools pada toolbar. 6) Window berfungsi untuk membuat jendela baru. 7) Help berfungsi untuk melihat petunjuk teknis penggunaan GeoGebra GeoGebra dapat digunakan untuk belajar tentang grafik fungsi kuadrat diantaranya adalah untuk : 1) Menggambar Grafik Fungsi Kuadrat GeoGebra dapat digunakan untuk menggambar berbagai macam grafik salah satunya grafik fungsi kuadrat, jadi jika kita mengalami kesulitan untuk mengetahui

40 21 bagaimana bentuk suatu grafik, kita dapat melihatnya dengan bantuan GeoGebra. Cara menampilkan menggambar grafik fungsi kuadrat pada GeoGebra yaitu: i. Masukanlah persamaan grafik fungsi kuadrat ke dalam kolom Input Bar yang berada di bagian bawah tampilan GeoGebra. Gambar 2.2 Kolom Input pada Tampilan GeoGebra ii. Aturan penulisan pada kolom Input Bar persamaan grafik fungsi yaitu penulisan x 2 menjadi x^2. Contoh: kita ingin menggambar grafik fungsi kuadrat y = x 2 + 2x + 4 maka penulisan dalam kolom Input Bar menjadi y = x^2 + 2x + 4 atau f(x) = x^2 + 2x + 4. iii. Setelah persamaan grafik fungsi kuadrat di masukan maka tekan ENTER maka grafik fungsi kuadrat akan muncul. Gambar 2.3 Tampilan Grafik Fungsi Kuadrat pada GeoGebra

41 22 Tampilan grafik dapat kita atur seperti jarak skala sumbu koordinat kartesius, untuk mengatur jarak skala sumbu koordinat kartesius pada menu propertis. dengan langkah di bawah ini : i. Klik kanan pada sumbu kartesius klik properties Gambar 2.4 Tampilan Grafik Fungsi Kuadrat yang akan di Edit ii. Maka akan muncul tampilan Drawing Pad di bawah ini. Untuk mengatur sumbu x Untuk mengatur sumbu y Gambar 2.5 Tampilan Drawing Pad

42 23 iii. Klik distance kemudian ganti angka skala sesuai yang diinginkan. 2) GeoGebra Digunakan untuk Pembelajaran Karakteristik Grafik Fungsi Kuadrat. Belajar karakteristik grafik fungsi kuadrat yaitu belajar sifat-sifat grafik fungsi kuadrat berdasarkan koefisien, konstanta dan nilai diskriminan dari persamaan fungsi kuadrat. Program GeoGebra didesain untuk memudahkan siswa melihat perubahan grafik ketika nilai a, b, c dan D berubah. Fasilitas slider dapat digunakan untuk membuat worksheet yang dapat digunakan siswa untuk mengeksplorasi karakteristik grafik fungsi kuadrat, seperti di bawah ini : Slider a Slider b Slider c Gambar 2.6 Tampilan GeoGebra untuk Belajar Karakteristik Grafik Fungsi Kuadrat.

43 24 Fungsi slider pada tampilan GeoGebra adalah: i. Slider a berfungsi untuk merubah nilai koefisien a pada y = ax 2 + bx + c. ii. Slider b berfungsi untuk merubah nilai koefisien b pada y = ax 2 + bx + c. iii. Slider c berfungsi untuk merubah nilai konstanta c pada y = ax 2 + bx + c. Nilai D akan berubah jika slider a, b dan c digeser karena nilai diskriminan tergantung pada nilai a, b dan c. Pada program GeoGebra ini siswa dapat mencari tahu sendiri bagaimana pengaruh a, b, dan c pada grafik fungsi kuadrat. 7. Fungsi Kuadrat a. Definisi Fungsi Kuadrat Fungsi kuadrat adalah fungsi f pada domain R yang ditentukan oleh dengan dan R serta 0 (Sartono, 2007: 114). Grafik fungsi kuadrat atau disebut parabola. b. Grafik Fungsi Kuadrat Bentuk grafik fungsi kuadrat adalah parabola, dalam membuat sketsa grafik fungsi kuadrat dapat ditentukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut :

44 25 1) Menentukan Titik Potong dengan Sumbu Titik potong grafik fungsi kuadrat dengan sumbu diperoleh jika, sehingga Jadi titik potong grafik fungsi kuadrat dengan sumbu adalah (0 ). Konstanta pada mempengaruhi letak titik potong grafik terhadap sumbu. Karakteristik grafik fungsi kuadrat berdasarkan konstanta : i. Jika c > 0, grafik memotong sumbu y berada di atas O (0,0) Gambar 2.7 Grafik Fungsi Kuadrat Memotong Sumbu y di Atas O (0,0) ii. Jika c = 0, grafik memotong sumbu y berada di titik O (0,0)

45 26 Gambar 2.8 Grafik Fungsi Kuadrat Memotong O (0,0) iii. Jika c < 0, grafik memotong sumbu y berada di bawah O (0,0) Gambar 2.9 Grafik Fungsi Kuadrat Memotong Sumbu y di Bawah O (0,0) 2) Menentukan Titik Potong dengan Sumbu Grafik fungsi kuadrat memotong sumbu maka sehingga : Mencari titik potong yaitu memfaktorkan persamaan rumus, yaitu : salah satunya dengan menggunakan

46 27 Maka akan diperoleh titik potong terhadap sumbu adalah ( dan. Dari rumus di atas terlihat bahwa penyelesaian atau akar-akar suatu persamaan kuadrat ditentukan oleh nilai. Bentuk disebut diskriminan dari persamaan kuadrat dan dilambangkan dengan D, nilai D inilah yang membedakan jenis akar-akar suatu persamaan kuadrat. Karakteristik grafik fungsi kuadrat berdasarkan niai D, yaitu: i. Jika D > 0, grafik memotong sumbu di dua titik yang berbeda. Gambar 2.10 Grafik Fungsi Kuadrat Memotong Sumbu x di Dua Titik ii. Jika D = 0, grafik memotong sumbu di satu titik.

47 28 Gambar 2.11 Grafik Fungsi Kuadrat Memotong Sumbu x di Satu Titik iii. Jika D < 0, grafik tidak memotong sumbu Gambar 2.12 Grafik Fungsi Kuadrat Tidak Memotong Sumbu x 3) Menentukan Letak Sumbu Simetri Sumbu simetri pada grafik fungsi kuadrat merupakan garis yang melalui puncak dan sejajar dengan sumbu y. Titik puncak grafik fungsi kuadrat atau titik stasioner fungsi kuadrat terjadi ketika turunan pertama fungsi kuadrat sama dengan 0 atau. Seperti yang terdapat pada teorema B (Edwin J. Purcell danvarberg,1987: 187)

48 29 Teorema B (Teorema Titik Kritis) Andaikan f didefinisikan pada selang I yang memuat titik c. Jika f (c) adalah titik ekstrim, maka c haruslah suatu titik kritis : yakni c berupa salah satu: (i) titik ujung dari I (ii) titik stasioner dari f ( =0); (iii) titik singular dari f ( tidak ada) Dari teorema di atas maka titik stasioner atau titik puncak grafik fungsi kuadrat adalah :

49 30 Jadi koordinat titik stasioner atau titik puncak grafik fungsi kuadrat adalah (. Sumbu simetri melalui titik ( dan sejajar dengan sumbu y Jadi persamaan sumbu simetri grafik fungsi kuadrat adalah : Nilai menentukan letak sumbu simetri parabola dari sumbu y, tetapi letak sumbu simetri juga tergantung dari nilai. Persamaan sumbu simetri adalah, jadi : i. Jika dan bertanda sama, yaitu sama-sama negatif atau positif maka persamaan sumbu simetri menjadi dan terletak di sebelah kiri sumbu. Gambar 2.13 Sumbu Simetri Grafik Fungsi Kuadrat di Sebelah Kiri Sumbu y

50 31 ii. Jika = 0 maka persamaan sumbu simetri menjadi : jadi sumbu simetri terletak pada sumbu y. Gambar 2.14 Sumbu Simetri Grafik Fungsi Kuadrat pada Sumbu y iii. Jika dan berlainan tanda maka sumbu simetri terletak di sebelah kanan sumbu, karena persamaan sumbu simetri yaitu dan letaknya disebalah kanan sumbu. Gambar 2.15 Sumbu Simetri Grafik Fungsi Kuadrat di Sebelah Kanan Sumbu y

51 32 4) Menentukan Titik Puncak Grafik Fungsi Kuadrat Grafik fungsi kuadrat memiliki satu titik puncak yang dapat berupa titik maksimum jika terbuka ke bawah dan titik minimum jika terbuka ke atas.titik puncak grafik fungsi kuadrat adalah (. Koefisien a pada persamaan grafik fungsi kuadrat memiliki pengaruh terhadap bentuk grafiknya, yaitu : 1) Jika a >0 maka grafik akan membuka atau cekung ke atas. 2) Jika a < 0 maka grafik akan membuka atau cekung ke bawah. Menurut teorema B (Edwin J. Purcell dan Varberg, 1987: 196) Teorema B (Teorema Kecekungan). Andaikan f terdiferensial dua kali pada selang terbuka (a,b). (i) Jika > 0 untuk semua x dalam (a,b), maka f cekung ke atas pada (a,b). (ii) Jika < 0 untuk semua x dalam (a,b), maka f cekung ke bawah pada (a,b). Turunan kedua dari fungsi kuadrat adalah :

52 33 Terlihat bahwa turunan kedua dari fungsi kuadrat di atas tidak bergantung pada variabel bebas fungsi lagi, tetapi bergantung pada koefisien dari yaitu. Jadi jika > 0 maka > 0 dan jika < 0 maka < 0, Menurut teorema B diatas maka koefisien a mempengaruhi kecekungan grafik yaitu, jika > 0 maka grafik akan cekung ke atas, dan jika < 0 maka grafik akan cekung ke bawah. c. Contoh Menggambar Grafik Fungsi Kuadrat Buatlah seketsa grafik f(x) = x 2-4x +4! Jawab : Dari persamaan fungsi kuadrat f(x) = x 2-4x +4 maka : Nilai koefisien a = 1, b = -4, c = 4 1) Titik potong dengan sumbu y adalah (0,c) Jadi titik potong f(x) = x 2-4x +4 terahadap sumbu y adalah (4,0) 2) Mencari titik potong grafik terhadap sumbu x Sebelumnya mencari koordianat titik potong, kita mencari nilai D untuk menentukan grafik memotong sumbu x di dua titik, satu titik atau bahkan tidak memotong sumbu x. D = b 2-4ac = (-4)

53 34 = = 0 karena nilai D = 0 maka grafik memotong sumbu y di satu titik. Grafik memotong sumbu x y = 0 Maka x 2-4x + 4 = 0 Untuk mencari koordinat titik potong terhadap sumbu x maka kita mencari akar-akar persamaannya dengan memfaktorkan atau dengan menggunakan rumus abc x 2-4x +4=0 (x- 2) 2 =0 Jadi titik potong grafik terhadap sumbu x adalah (2,0) 3) Mencari letak sumbu simetri Persamaan sumbu simetri jadi adalah Jadi persamaan sumbu simetrinya adalah 4) Mencari koordinat titik puncak Koodinat titik puncak ( = ( Dari langkah 1-4 maka grafik fungsi kuadrat dapat dilukis sebagai berikut:

54 35 Gambar 2.16 Grafik Fungsi Kuadrat f(x) = x 2-4x +4 B. Kerangka Berpikir Motivasi belajar merupakan suatu dorongan atau kekuatan yang menyebabkan siswa mempunyai keinginan untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi memiliki pengaruh penting dalam peningkatan gairah belajar siswa. Siswa yang memiliki motivasi tinggi biasanya akan lebih giat belajar daripada siswa yang memiliki motivasi rendah. Motivasi belajar siswa terdiri dari motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri siswa dan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang dipengaruhi dari luar atau lingkungan siswa. Guru berperan dalam menumbuhkan motivasi ekstrinsik siswa, salah satunya yaitu dengan membuat pembelajaran yang menarik. Guru dapat menggunakan media pembelajaran untuk membantu menyampaikan materi belajar dan sekaligus dapat menjadi variasi dalam pembelajaran sehingga pembelajaran lebih menarik dan tidak membosankan. Media pembelajaran dapat membantu siswa dalam kegiatan belajar terutama kegiatan belajar visual. Kegiatan visual banyak menuntut

55 36 ketajaman indera penglihatan siswa maka siswa memerlukan media yang dapat membantu siswa dalam melakukan kegiatan belajar visual tersebut. Salah satu media yang dapat digunakan adalah komputer. Komputer dapat menyajikan pembelajaran yang lebih menarik dan tidak membosankan. Komputer juga dapat menyediakan aplikasi pembelajaran matematika salah satunya GeoGebra. GeoGebra dapat digunakan guru sebagai media dalam penyampaian materi, GeoGebra juga dapat digunakan siswa dalam mengeksplorasi materi matematika, salah satunya yang berkaitan dengan bentuk aljabar. Materi grafik fungsi kuadrat menjadi mudah dipelajari jika menggunakan GeoGebra sebagai media pembelajaran. Siswa dapat mengeksplorasi sendiri bagaimana koefisien dan nilai diskrimanan dapat memepengaruhi karakteristik grafik fungsi kuadrat. Jika siswa dapat mengeksplorasi sendiri materi yang dipelajari maka siswa dapat lebih memahami dan tidak hanya menghafalkan materi tersebut. GeoGebra diharapkan dapat menjadi alternatif media pembelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi belajar dan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi grafik fungsi kuadrat. C. Hipotesis Berdasarkan landasan teori di atas peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut : 1. Motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta yang menggunakan GeoGebra pada pembelajaran grafik fungsi kuadrat

56 37 lebih tinggi dibandingkan motivasi belajar siswa yang tidak menggunakan GeoGebra. 2. Hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta yang menggunakan GeoGebra pada pembelajaran grafik fungsi kuadrat lebih baik daripada siswa yang tidak menggunakan GeoGebra.

57 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini dapat dilukiskan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.1 Desain Nonequivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen Y 1 X Y 2 Kontrol Y 1 - Y 2 Dalam penelitian eksperimen semu terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam desain ini subjek kelompok tidak dilakukan acak (Nana Sudjana dan Ibrahim, 1989:44). Kedua kelompok tidak dipilih secara random tetapi berdasarkan kelompok yang telah terbentuk sebelumnya. Kelompok eskperimen adalah kelompok yang diberikan perlakuan yaitu mempergunakan media pemebelajaran GeoGebra pada proses pemebelajaran grafik fungsi kuadrat dan kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberikan perlakuan pada proses pemebelajaran grafik fungsi kuadrat jadi pembelajarannya tidak menggunakan GeoGebra. B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013, dengan pertimbangan materi karakteristik grafik fungsi kuadrat diberikan di kelas X. 38

58 39 Sampel penelitian ini adalah kelas X1 dan X3 SMA Negeri 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013 dengan masing-masing jumlah siswanya sebanyak 32 siswa. Kelas X1 dan X3 sebelumnya diberikan pretest dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal pada kedua kelas tidak berbeda secara signifikan. C. Variabel Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti yaitu: 1. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran grafik fungsi kuadrat dengan menggunakan media pembelajaran GeoGebra dan pembelajaran konvensional (tidak menggunakan media pembelajaran). 2. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan motivasi belajar siswa dari kedua kelas yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. D. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian akan diadakan pada 14 September Tempat penelitian berada di SMA Negeri 2 Yogyakarta, peneliti memilih sekolah ini karena fasilitas untuk mendukung pembelajaran berbasis komputer sudah memadai. E. Bentuk Data Bentuk Data yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah :

59 40 1. Data Motivasi Belajar Siswa Data motivasi belajar siswa didapat dari Angket motivasi belajar siswa, hasil observasi selama proses pembelajaran berlangsung, hasil wawancara yaitu berupa rekaman video. 2. Data Hasil Belajar Siswa Data hasil belajar siswa diperoleh dari nilai atau skor tes siswa yaitu berupa pretest diberikan sebelum pembelajaran grafik fungsi kuadrat dan posttest yang diberikan siswa setelah pembelajaran grafik fungsi kuadrat. Dokumentasi berupa foto digunakan untuk mendukung hasil penelitian. F. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian peneliti menggunakan metode pengumpulan data diantaranya adalah: 1. Observasi Obeservasi yang digunakan adalah observasi non-sistemastis. Observasi non-sistemastis (Suharsimi Arikunto, 2006: 157) adalah pengamatan yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan. Pada metode ini peneliti hanya mengamati, mencatat apa yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti dan rekan peneliti yang telah mengetahui dan memahami pembelajaran grafik fungsi kuadrat sehingga dapat mengamati dengan benar bagaimana kegiatan pembelajaran berlangsung. Pengamatan difokuskan pada motivasi dan hasil belajar

60 41 siswa. Motivasi siswa diamati berdasarkan indikator- indikator motivasi belajar siswa. Selain motivasi hal yang perlu diamati adalah bagaimana proses siswa mendapatkan hasil belajar grafik fungsi kuadrat di kelas. 2. Tes Tes merupakan metode untuk mengetahui hasil belajar siswa. Dalam pendidikan, pengukuran hasil belajar dilakukan dengan mengadakan testing untuk membandingkan kemampuan siswa (Purwanto, 2008 : 34). Metode tes yang digunakan adalah pretest dan posttest. Pretest bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum pembelajaran grafik fungsi kuadrat. Posttest bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pembelajaran grafik fungsi kuadrat. 3. Angket Angket (Sugiyono, 2010: 199) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Tujuan pemberian angket pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh GeoGebra terhadap motivasi hasil belajar siswa dalam pembelajaran grafik fungsi kuadrat. Peneliti memberikan angket motivasi belajar dan diisi seluruh siswa kelas eksperimen dan kontrol setelah pembelajaran grafik fungsi kuadrat selesai.

61 42 4. Wawancara Wawancara dilakukan antara peneliti dan siswa untuk memperoleh data informasi lebih mendalam mengenai motivasi belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terhadap pembelajaran grafik fungsi kuadrat. G. Instrumen Penelitian Instrumen di dalam penelitian dibagi menjadi dua yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian. 1. Instrumen pembelajaran Instrumen pembelajaran terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Pembelajaran untuk kelompok eksperimen dan kontrol sepenuhnya diajar oleh guru matematika SMA Negeri 2 Yogyakarta sendiri. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang pembelajarannya menggunakan media pembelajaran GeoGebra. Guru kemudian meminta dibuatkan RPP dan LKS yang mendukung untuk pembelajaran grafik fungsi kuadrat dengan menggunakan GeoGebra, sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang pembelajarannya secara konvensional (tidak menggunakan media pembelajaran) sehingga guru menggunakan RPP dan LKS yang sudah disusun sebelumnya oleh guru tersebut. RPP dan LKS yang peneliti susun digunakan siswa untuk mengeksplorasi grafik fungsi kuadrat dengan media pembelajaran GeoGebra. RPP dan LKS sebelumnya disusun dan dikonsultasikan dengan Dosen dan guru pembimbing.

62 43 Di dalam LKS dijelaskan secara singkat cara dalam mengoperasikan GeoGebra untuk pembelajaran grafik fungsi kuadrat. Di dalam RPP kelompok eksperimen, GeoGebra digunakan siswa untuk: a. Mengenal grafik fungsi kuadrat. Siswa diminta menginputkan beberapa persamaan grafik fungsi kuadrat pada kolom input, kemudian muncul gambar grafik di tampilan GeoGebra. Gambar 3.1 Kolom Input pada tampilan GeoGebra Gambar 3.2 Gambar Grafik Fungsi Kuadrat pada Jendela Tampilan GeoGebra. b. Mengeksplorasi karakteristik grafik fungsi kuadrat. GeoGebra digunakan siswa di kelas ekperimen untuk belajar karakteristik grafik fungsi kuadrat. Siswa diminta mengeksplorasi karakteristik

63 44 grafik fungsi kuadrat dengan menggeser slider yang berada di jendela tampilan GeoGebra. Gambar 3.3 Tampilan GeoGebra untuk Belajar Karakteristik Grafik Fungsi Kuadrat. Siswa dapat melihat perubahan bentuk grafik fungsi kuadrat pada tampilam GeoGebra yaitu dengan menggeser slider a, b dan c. c. GeoGebra digunakan untuk mencocokan gambar grafik yang siswa buat dengan gambar grafik pada GeoGebra. 2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpul data yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu pretest (tes awal), posttest (tes akhir), dan angket motivasi belajar siswa. a. Pretest Pretest digunakan untuk melihat kemampuan awal siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum diberikan

64 45 pembelajaran menggunakan GeoGebra. Kemampuan awal siswa yang dimaksud adalah kemampuan dalam memecahkan masalah matematis. Soal pretest terdiri dari empat nomor dan setiap nomor memiliki sub soal. Materi yang diujikan pada pretest adalah materi sebelum pembelajaran grafik fungsi kuadrat yaitu fungsi dan persamaan kuadrat. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pretest NO. INDIKATOR SOAL NO. SOAL 1. Mengetahui definisi fungsi 1a,1b,1c,1d 2. Menentukan nilai fungsi 2a, 2b, 2c, 2d 3. Menentukan daerah hasil jika daerah asal diketahui 2e 4. Menentukan akar persamaan kuadrat 3a,3b,3c 5. Menentukan jenis akar dari persamaan kuadrat 4a,4b,4c Jumlah Soal 15 b. Posttest Posttest digunakan untuk melihat hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberikan pembelajaran grafik fungsi kuadrat, tipe soal yang digunakan adalah tes uraian. Soal posttest terdiri dari empat nomor dan ada tiga nomor memiliki sub soal. materi yang diujikan pada posttest adalah materi grafik fungsi kuadrat.

65 46 No Tabel 3.3 Kisi Kisi Posttest INDIKATOR SOAL NO. SOAL Membuat sketsa grafik fungsi kuadrat berdasarkan a, b,c dan D 1a,1b Menentukan nilai a, b,c dan D berdasarkan sketsa grafik fungsi kuadrat. 2a, 2b 4. Menentukan titik potong terhadap sumbu koordinat 3a,3b 5. Membuat grafik fungsi kuadrat 4 Jumlah Soal 7 c. Angket Motivasi Belajar Siswa Angket motivasi belajar siswa merupakan instrumen yang digunakan peneliti untuk mengetahui pengaruh GeoGebra terhadap motivasi belajar siswa. Angket motivasi belajar yang digunakan jika dilihat dari cara menjawabnya termasuk angket tertutup yaitu angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Suharsimi Arikunto, 2006: 53). Pilihan jawaban di dalam angket motivasi belajar ini terdiri dari lima pilihan jawaban yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Jika dilihat dari bentuknya termasuk angket rating-scale yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukan tingkatantingkatan (Suharsimi Arikunto, 2006: 153). Tingkatan- tingkatan angket motivasi belajar menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010: 134). Angket motivasi belajar

66 47 terdiri dari 20 pernyataan dimana terdapat 15 pernyataan positif dan 5 pernyataan negatif. Ada empat indikator yang akan diukur dalam angket ini seperti yang dapat dilihat seperti tabel dibawah ini. Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa. NO INDIKATOR Tingkat perhatian siswa terhadap pembelajaran. Tingkat relevansi pembelajaran dengan kebutuhan siswa. Tingkat keyakinan siswa terhadap kemampuannya dalam mengerjakan tugastugas pembelajaran. Tingkat kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. NOMOR PERNYATAAN POSITIF 1, 2, 5, 6, 7, 9, 14,16,17 NOMOR PERNYATAAN NEGATIF 3,8 4,10, ,15 18, 20 - JUMLAH 15 5 Pernyataan di dalam angket terdapat pernyataan positif dan negatif dengan pemberian ketentuan skor sebagai berikut : Tabel 3.5 Pemberian Skor Angket Pernyataan Positif Pilihan Jawaban Skor Sangat tidak setuju 1 Tidak setuju 2 Ragu-ragu 3 Setuju 4 Sangat setuju 5

67 48 Tabel 3.6 Pemberian Skor Angket Pernyataan Negatif Pilihan Jawaban Skor Sangat tidak setuju 5 Tidak setuju 4 Ragu-ragu 3 Setuju 2 Sangat setuju 1 d. Lembar Wawancara Siswa Lembar Wawancara berupa pertanyaan untuk menggali informasi mengenai motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran grafik fungsi kuadrat di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Beberapa aspek yang ditanyakan kepada siswa di dalam proses wawancara yaitu meliputi: 1) Pendapat siswa mengenai ketertarikan dalam mengikuti pembelajaran grafik fungsi kuadrat. 2) Pendapat siswa mengenai keyakinan siswa dalam memperoleh hasil belajar grafik fungsi kuadrat. 3) Pendapat siswa mengenai perasaan puas setelah mengikuti pembelajaran grafik fungsi kuadrat. 4) Pendapat siswa mengenai usaha-usaha dalam memahami materi grafik fungsi kuadrat.

68 49 Instrumen penelitian yang telah disusun kemudian diuji validitasnya. Peneliti menggunakan uji pakar yaitu dengan mengkonsultasikan instrumen penelitian kepada dosen dan guru pembimbing. H. Teknik Analisis Data Data angket motivasi belajar, pretest dan posttest diolah dan dianalisis untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan teknik statistika deskriptif dan inferensial. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendiskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil (Sugiyono, 2010: 208). Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data melalui tabel, grafik, rata-rata dan standar deviasi. Statistik inferensial (Sugiyono, 2010: 209) adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik inferensial dalam penelitian ini digunakan untuk uji hipotesis yang nanti hasilnya diberlakukan untuk populasi. 1. Analisis Data Angket Motivasi Belajar Sebelum menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial untuk mengolah dan menganalisis data motivasi belajar siswa, angket motivasi belajar siswa dianalisis untuk mengetahui kriteria motivasi siswa kelompok eksperimen dan siswa kelompok kontrol. Setelah angket motivasi belajar siswa diisi, kemudian dilakukan perhitungan skor sesuai dengan tipe jawaban siswa yang sudah diberikan. Skor dari setiap angket motivasi belajar siswa, kemudian dihitung persentase motivasi belajar

69 50 siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara keseluruhan berdasarkan kriteria motivasi belajar. Sebelum melakukan analisis kriteria motivasi belajar siswa secara keseluruhan, perlu dianalisis kriteria motivasi belajar siswa secara individu pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. a. Kriteria Motivasi Belajar Siswa Secara Individu Perhitungan persentase motivasi belajar siswa secara individu dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: Keterangan: K S T : Persentase skor motivasi belajar siswa : Total skor yang diperoleh masing-masing siswa : Total skor maksimum dari angket motivasi belajar Hasil persentase motivasi hasil belajar siswa kemudian ditentukan kriteria motivasi belajar berdasarkan tabel di bawah ini: Tabel 3.7 Kriteria Motivasi Belajar Siswa Secara Individu (Kartika Budi, 2001:55) Interval (%) Kriteria Motivasi 20 Sangat Rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi Kriteria motivasi belajar siswa pada tabel 3.7 dapat diartikan sebagai berikut:

70 51 1) Siswa yang memiliki persentase motivasi belajar kurang dari atau sama denagn 20% berarti motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran sangat rendah. 2) Siswa yang memiliki persentase motivasi belajar 21% sampai dengan 40% berarti motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran rendah. 3) Siswa yang memiliki presentase motivasi belajar 41% sampai dengan 60% berarti motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran cukup. 4) Siswa yang memiliki presentase motivasi belajar 61% sampai dengan 80% berarti motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran tinggi. 5) Siswa yang memiliki presentase motivasi belajar 81% sampai dengan 100% berarti motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran sangat tinggi. b. Motivasi Belajar Siswa Secara Keseluruhan Persentase motivasi belajar siswa secara keseluruhan dapat dirumuskan dengan cara: Keterangan: H : hasil persentase motivasi belajar siswa secara keseluruhan : jumlah siswa yang termotivasi sesuai kriteria

71 52 N : jumlah seluruh siswa Selanjutnya hasil presentase dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat ditentukan kriteria motivasi belajar siswa secara keseluruhan di kelompok eksperimen dan di kelompok kontrol. Peneliti ingin melihat apakah ada perbedaan kriteria motivasi belajar pada kedua kelompok, jika kedua kelompok memiliki kriteria yang sama maka dapat dilihat perbedaanya pada uji hipotesis beda dua rata-rata. Kriteria motivasi belajar dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.8 Kriteria Motivasi Belajar Siswa Secara Keseluruhan (Kartika Budi, 2001:55) ST ST+T ST+T+C ST+T+C+R ST+T+C+R Kriteria +SR 75% Sangat Tinggi 75% 75% Tinggi 75% 65% Cukup <65% 65% Rendah <65% Sangat Rendah Keterangan: ST : Sangat tinggi T C R : Tinggi : Cukup : Rendah SR : Sangat Rendah kriteria motivasi belajar secara keseluruhan pada Tabel 3.8 dapat diartikan sebagai berikut:

72 53 1) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi lebih dari atau sama dengan 75% (ST 75%) maka dapat dikatakan motivasi belajar siswa secara keseluruhan sangat tinggi. 2) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi kurang dari 75% (ST < 75%) dan jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah dengan jumlah siswa dengan kriteria tinggi mencapai lebih dari atau sama dengan 75% (ST + T 75%) maka dapat dikatakan motivasi belajar siswa secara keseluruhan tinggi. 3) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah kriteria tinggi kurang dari 75% (ST + T < 75%) dan jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah dengan jumlah siswa yang memiliki kriteria tinggi dan kriteria cukup mencapai lebih dari atau sama dengan 65% (ST + T + C 65%) maka dapat dikatakan motivasi belajar siswa secara keseluruhan cukup. 4) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah kriteria tinggi dan kriteria cukup kurang dari 65% (ST + T + C < 65%) dan jumlah siswa yang memiliki kriteria tinggi dan kriteria cukup serta kriteria rendah mencapai lebih dari atau sama dengan 65% (ST + T + C + R 65%) maka

73 54 dapat dikatakan motivasi belajar siswa secara keseluruhan rendah. 5) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah kriteria tinggi, kriteria cukup, dan kriteria rendah kurang dari 65% (ST + T + C + R < 65%) maka dapat dikatakan bahwa motivasi belajar siswa secara keseluruhan sangat rendah c. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Merumuskan dan. H o : tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor angket motivasi belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ( ). H 1 : rata-rata skor motivasi belajar siswa kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol ( ). 2) Menentukan taraf signifikasi, taraf signifikasi yang dipilih yaitu. 3) Menentukan daerah kritis Tolak H 0 jika yaitu 4) Menentukan rumus uji statistik Uji statistik menggunakan uji z dengan rumus statistiknya sebagai berikut (Ronald E Walpole, 1992 : 335):

74 55 di mana keterangan : : rata-rata skor angket motivasi kelompok eksperimen : rata-rata skor angket motivasi kelompok kontrol : varian skor angket motivasi kelompok eksperimen : varian skor angket motivasi kelompok kontrol : jumlah siswa kelompok eksperimen : jumlah siswa kelompok kontrol 5) Menentukan kriteria keputusan atau kesimpulan Tolak jika yaitu. Jika ditolak artinya rata-rata skor angket motivasi belajar siswa di kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan rata-rata skor angket motivasi belajar siswa di kelompok kontrol secara signifikan. 2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa Data yang diolah untuk mengukur hasil belajar pada penelitian ini adalah data pretest dan posttest yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. a. Analisis Data Pretest Pretest dianalisis menggunakan uji hipotesis beda dua rata-rata dengan tujuan peneliti ingin mengetahui kemampuan awal siswa

75 56 kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan. Langkah-langkah uji hipotesis beda rata-rata nilai pretest adalah sebagai berikut: 1) Merumuskan dan. H o : tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ( ). H 1 : ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. ( ). 2) Menentukan taraf signifikasi, taraf signifikasi yang dipilih yaitu. 3) Menentukan daerah kritis Tolak H 0 jika atau yaitu atau 4) Menentukan rumus uji statistik Uji statistik menggunakan uji z dengan rumus statistiknya sebagai berikut (Ronald E Walpole, 1992 : 335): di mana keterangan :

76 57 : rata - rata nilai pretest kelompok eksperimen : rata - rata nilai pretest kelompok kontrol : varian nilai pretest kelompok eksperimen : varian nilai pretest motivasi kelompok kontrol : jumlah siswa kelompok eksperimen : jumlah siswa kelompok kontrol 5) Menentukan kriteria keputusan atau kesimpulan Tolak jika atau. Jika tidak ditolak atau diterima artinya tidak ada perbedaan secara signifikan antara rata-rata nilai pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. b. Analisis data Posttest Posttest dilaksanakan setelah pembelajaran grafik fungsi kuadrat selesai di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk mengetahui pengaruh GeoGebra terhadap hasil belajar siswa maka hasil posttest siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dianalisis terlebih dahulu. Pertama hasil posttest siswa dibandingkan dengan kriteria ketuntasan mininimal (KKM) di sekolah untuk mata pelajaran matematika yaitu 75. Setelah diketahui siswa tuntas atau tidak tuntas, kemudian dihitung persentase jumlah siswa yang tuntas di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Cara menghitung persentase ketuntasan siswa seperti di bawah ini:

77 58 Keterangan: P A B : Persentase ketuntasan siswa : Jumlah siswa yang tuntas : Jumlah seluruh siswa Hasil persentase ketuntasan siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol kemudian dibandingkan untuk melihat perbandingan banyaknya siswa yang tuntas di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil posttest siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan uji hipotesis beda dua rata-rata dengan menggunakan uji z. Langkah-langkah uji hipotesis beda dua rata-rata nilai posttest adalah sebagai berikut: 1) Merumuskan dan. H o : tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ( ). H 1 : rata-rata nilai posttest kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. ( ). 2) Menentukan taraf signifikasi, taraf signifikasi yang dipilih yaitu. 3) Menentukan daerah kritis

78 59 Tolak H 0 jika yaitu 4) Menentukan rumus uji statistik Uji statistik menggunakan uji z dengan rumus statistiknya sebagai berikut (Ronald E. Walpole, 1992: 335): di mana keterangan : : rata - rata nilai posttest kelompok eksperimen : rata - rata nilai posttest kelompok kontrol : varian nilai posttest kelompok eksperimen : varian nilai posttest motivasi kelompok kontrol : jumlah siswa kelompok eksperimen : jumlah siswa kelompok kontrol 5) Menentukan kriteria keputusan atau kesimpulan Tolak jika yaitu. Jika ditolak artinya rata-rata nilai posttest siswa kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan rata-rata nilai posttest kelompok kontrol secara signifikan.

79 60 3. Analisis Hasil Wawancara Hasil wawancara dianalisis secara deskriptif. Hasil wawancara dalam bentuk data video, data tersebut kemudian dibuat transkip wawancara. Transkip wawancara tersebut kemudian dianalisis dan dideskripsikan. I. Rencana Tahap-Tahap Penelitian Tahapan-tahapan penelitian diantaranya adalah persiapan, pelaksanaan, pengolahan data dan penyusunan laporan penelitian. Tahapan-tahapan penelitian digunakan sebagai acuan peneliti untuk melaksanakan penelitian agar dapat berjalan dengan lancar dan efisien. 1. Persiapan penelitian Sebelum melakukan proses penelitian peneliti memerlukan persiapan agar pada saat pelaksanaan penelitian dapat berjalan secara efisien dan hasil yang ingin dituju oleh peneliti dapat tercapai. Tahap-tahap persiapan penelitian diantaranya adalah: a. Membuat worksheet GeoGebra yang akan digunakan di dalam pembelajaran grafik fungsi kuadrat. b. Peneliti mengurus izin penelitian untuk meminta izin kepada sekolah yang akan diteliti yaitu SMA Negeri 2 Yogyakarta untuk mengadakan penelitian, peneliti meminta izin untuk meneliti siswa kelas X sebanyak dua kelas, satu kelas untuk kelompok eksperimen dan satu kelas untuk kelompok kontrol tetapi sebelumnya peneliti mengurus perijinan ke Dinas Perijinan Yogyakarta.

80 61 c. Observasi ke sekolah dengan tujuan menyusun rancangan penelitian dengan guru matematika di SMA Negeri 2 Yogyakarta. Rancangan penelitian dimulai dari penentuan kelas untuk sampel penelitian, rencana pembelajaran, jadwal penelitian dan semua yang nantinya diperlukan dalam penelitian. d. Membuat instrumen penelitian yaitu berupa pretest, posttest, angket motivasi belajar siswa, dan lembar wawancara siswa. Instrumen penelitian diuji validitasnya dengan uji pakar yaitu mengkonsultasikan instrumen penelitian kepada orang yang ahli yaitu dosen dan guru pembimbing. Soal pretest, posttest dan angket motivasi belajar siswa akan diberikan dan dikerjakan oleh siswa kelas X yang ditunjuk sebagai subyek penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan setelah persiapan penelitian selesai. Tahapan pelaksanaan penelitian ini adalah: a. Melakukan observasi kegiatan pembelajaran untuk mengetahui proses pembelajaran secara langsung subyek yang akan diteliti sebelum pembelajaran grafik fungsi kuadrat. b. Memberikan pretest kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal subyek yang akan diteliti. c. Observasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen yaitu kelas yang menggunakan GeoGebra pada pembelajaran grafik fungsi kuadrat dan kelas

81 62 kontrol adalah kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional (tidak menggunakan media pembelajaran). d. Melakukan posttest (test akhir) untuk mengukur hasil belajar siswa setelah pembelajaran grafik fungsi kuadrat. e. Memberikan angket motivasi belajar kepada siswa setelah pembelajaran grafik fungsi kuadrat. f. Melakukan wawancara dengan siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk memperoleh informasi lebih mendalam tentang motivasi belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ketika mengikuti pembelajaran grafik fungsi kuadrat. 3. Pengolahan Data Setelah pelaksanaan penelitian, data akan diolah agar rumusan masalah dapat terjawab sehingga dapat diperoleh kesimpulan. 4. Penyusunan Laporan Hasil pengolahan data kemudian dianalisis dan dituliskan dalam laporan penelitian tentang hasil penelitian yang telah dilakukan.

82 BAB IV DESKRIPSI PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian di mulai pada tanggal 14 September 2012 sampai dengan tanggal 22 Oktober Peneliti menggunakan dua kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen yaitu kelas yang menggunakan GeoGebra sebagai media pembelajaran. Kelompok kontrol adalah kelas yang pembelajarannya tidak menggunakan GeoGebra. 1. Sebelum Pembelajaran Sebelum pembelajaran peneliti memberikan pretest dan melakukan observasi dengan tujuan untuk melihat kemampuan awal dan motivasi belajar siswa kelas X1 dan X3 tidak berbeda secara signifikan. a. Pretest Sebelum pembelajaran siswa diberi pretest terlebih dahulu untuk melihat kemampuan awal siswa. Pretest diadakan di kelas X1 tanggal 14 September 2012 dan di kelas X3 tanggal 19 September Alokasi waktu untuk pretest adalah satu jam pelajaran atau 45 menit. Dari hasil pretest dapat diketahui rata-rata nilai pretest kelas X1 adalah 60,28 dan kelas X3 adalah 67,57. Kelas X3 memiliki ratarata nilai pretest lebih tinggi dibandingkan kelas X1. Untuk 63

83 64 mengetahui kemampuan awal siswa kelas X1 dan X3 tidak berbeda secara signifikan maka dilakukan uji hipotesis beda dua rata-rata dengan menggunakan uji z. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa kemampuan awal siswa kelas X1 dan X3 tidak berbeda secara signifikan. Perhitungan uji hipotesis dapat dilihat dibagian analisis hasil penelitian. b. Observasi Sebelum Pembelajaran Grafik Fungsi Kuadrat Setelah dilakukan pretest di kelas X1 dan X3, peneliti melakukan observasi non-sistematis yaitu kegiatan pengamatan dengan tidak menggunakan lembar observasi. Observasi dilakukan bertujuan untuk melihat motivasi belajar siswa di kelas X1 dan X3 sebelum pembelajaran grafik fungsi kuadrat. Observasi dilakukan masing-masing di kelas X1 dan X3 sebanyak satu kali. Observasi di kelas X1 dilaksanakan pada tanggal 21 September 2012 dan di kelas X3 tanggal 24 September Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa keadaan siswa kelas X1 dan X3 tidak berbeda secara signifikan. Dari segi fasilitas untuk mendukung pembelajaran matematika di kelas X1 dan X3 tidak memiliki perbedaan. Pada saat pembelajaran, siswa di kelas X1 dan X3 mau aktif jika guru menunjuk siswa untuk maju atau menjawab pertanyaan akan tetapi ketika guru memberikan kesempatan siswa untuk maju atau menjawab pertanyaan, siswa kelas X1 dan X3 kurang memberikan respon. Dalam pembelajaran

84 65 kegiatan siswa kelas X1 dan X3 hanya mendengarkan, mencatat dan latihan soal sehingga beberapa siswa kelas X1 dan X3 tidak terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Dari hasil pretes dan observasi dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal dan motivasi belajar siswa kelas X1 dan X3 sebelum pembelajaran grafik fungsi kuadrat tidak memiliki perbedaan secara signifikan. Jadi peneliti dapat memilih secara bebas yang akan dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Peneliti ingin melihat pengaruh media pembelajaran GeoGebra maka peneliti menentukan kelas X1 sebagai kelompok eksperimen yang memiliki ratarata nilai lebih rendah dibandingkan kelas X3 dan kelas X3 yang memiliki rata-rata nilai lebih tinggi dibandingkan kelas X1 sebagai kelompok kontrol. 2. Selama Pembelajaran Kegiatan pembelajaran sepenuhnya dilakukan oleh guru matematika kelas X yaitu Ibu Kawiyah sendiri. Peneliti hanya sebagai pengamat dalam kegiatan pembelajaran grafik fungsi kuadrat. Pembelajaran grafik fungsi kuadrat dilaksanakan setelah guru menyelesaikan materi persamaan kuadrat. Di rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kelompok eksperimen dan kelompok kontrol samasama sebanyak empat kali pertemuan tetapi pada pelaksanaannya berbeda dari RPP. Pada Pelaksanaan penelitian pembelajaran grafik fungsi kuadrat di kelompok eksperimen (kelas X1) yaitu sebanyak empat

85 66 kali pertemuan dan kelompok kontrol (kelas X3) dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan karena guru pernah meninggalkan kelas satu kali pertemuan di kelas X3 atau kelompok kontrol untuk mengikuti diklat, siswa kelompok kontrol hanya diberikan tugas. a. Pembelajaran di Kelompok eksperimen Tabel 4.1 Jadwal Pembelajaran Kelompok Eksperimen No. Pertemuan Hari / Tanggal Jam Pelajaran Kegiatan 1. I 2. II 3. III 4. IV Kamis, 27 September 2012 Jumat, 28 September 2012 Kamis, 11 Oktober 2012 Jumat, 12 Oktober JP (45 menit) 1 JP (90 menit) 1 JP (45 menit) 2 JP (90 menit) Mengerjakan LKS I dan LKS II Mengerjakan LKS III Menggambar grafik fungsi kuadrat Membahas PR dan latihan soal menggambar grafik fungsi kuadrat 1) Pertemuan I Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 27 September 2012 pada pukul Guru mengajak siswa belajar di laboratorium TI, setiap siswa mendapatkan satu komputer. Setiap siswa diminta menginstal program GeoGebra terlebih dahulu karena program GeoGebra belum tersedia di setiap komputer. Dalam proses menginstal GeoGebra peneliti ikut membantu karena masih banyak siswa yang bingung cara menginstal GeoGebra. Setelah siswa selesai mempersiapkan komputer yang akan digunakan untuk belajar, guru kemudian memberikan penjelasan secara singkat cara menggunakan GeoGebra.

86 67 Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) I. Pada LKS I siswa belajar mengenal grafik fungsi kuadrat dimulai dari mengenal letak koordinat titik potong terhadap sumbu x dan y, titik puncak dan bentuk grafik membuka ke atas atau ke bawah. Sebelumnya guru menjelaskan secara singkat cara mengerjakan LKS I. Gambar 4.1 Guru sedang Menjelaskan Cara Mengerjakan LKS I. Siswa mengerjakan LKS I secara individu. Pada saat siswa mengerjakan LKS I, ada beberapa siswa yang awalnya mengalami kesulitan, tetapi siswa tersebut tidak malu bertanya kepada guru. Guru kemudian memberikan solusi kepada siswa yang mengalami kesulitan.

87 68 Gambar 4.2 Siswa sedang Bertanya Cara Menggunakan GeoGebra kepada Guru. Dalam kegiatan belajar, guru lebih sedikit melakukan kegiatan ceramah. Siswa sendiri yang lebih aktif dalam melakukan aktifitas belajar seperti mengeksplorasi grafik fungsi kuadrat dengan panduan LKS I. Suasana pembelajaranpun tenang karena siswa sibuk dengan pekerjaannya sendiri. Gambar 4.3 Suasana Kelas yang Tenang Ketika Siswa Mengerjakan LKS.

88 69 Setelah siswa mengerjakan LKS I, guru memberikan kesimpulan secara singkat. Dilanjutkan dengan LKS II, siswa belajar mengenal karakteristik grafik fungsi kuadrat dengan menginput berbagai persamaan grafik fungsi kuadrat yang berbeda pada GeoGebra. Pada LKS II siswa diminta menyimpulkan gambar grafik fungsi kuadrat yang berbeda. Setelah siswa selesai mengerjakan LKS II, guru memberikan kesimpulan secara singkat. Waktu pembelajaran terasa singkat dan guru sampai tidak mendengar bel berbunyi. Guru tidak sempat memberikan penutup pembelajaran. Guru kemudian menyuruh siswa untuk kembali ke kelas untuk melanjutkan pembelajaran berikutnya. 2) Pertemuan II Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat, 28 September 2012 pada pukul Pembelajaran dilakukan di kelas karena waktu untuk pembelajaran hanya satu jam pelajaran (45 menit) saja. Sebelumnya guru sudah memberikan pengumuman kepada siswa yang memiliki laptop untuk dibawa ke sekolah. Pembelajaran dilakukan secara berkelompok karena tidak semua siswa membawa laptop. Setiap kelompok terdiri dari empat siswa. Guru membagikan LKS III, kemudian guru memberikan penjelasan secara singkat cara mengerjakan LKS III. Di dalam LKS III siswa diajak untuk melihat pengaruh a, b, c dan D secara langsung yaitu dengan menggeser slider pada GeoGebra. Siswa bekerja secara

89 70 berkelompok akan tetapi setiap siswa mengerjakan LKS III secara individu. Siswa diminta menyimpulkan perubahan grafik yang diakibatkan perubahan nilai pada a, b, c dan D pada GeoGebra. Guru disini hanya memantau kegiatan siswa, siswa sendirilah yang lebih banyak bekerja. Siswa juga tidak malu-malu bertanya jika mengalami kesulitan. Suasana belajarpun jadi lebih tenang karena siswa sibuk mengerjakan LKS III. Gambar 4.4 Guru Memantau Pekerjaan Siswa. Gambar 4.5 Siswa sedang Mengerjakan LKS III.

90 71 Setelah siswa selesai mengerjakan LKS III, siswa dan guru bersamasama menyimpulkan jawaban dari LKS III. 3) Pertemuan III Pertemuan ke tiga dilaksanakan pada hari Kamis, 11 Oktober 2012 pada pukul Pelaksanaan pembelajaran dilanjutkan setelah mid semester selesai. Jadwal pembelajaranpun mengalami perubahan yaitu yang biasanya hari kamis ada dua jam pembelajaran (90 menit), pada pertemuan ini hanya satu jam pelajaran (45 menit). Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke tiga yaitu tentang menggambar grafik fungsi kuadrat dengan langkah-langkahnya. Pada pertemuan ini guru tidak menggunakan media GeoGebra melainkan hanya dengan menggunakan papan tulis, spidol dan penggaris karena guru ingin mengajarkan cara menggambar grafik fungsi kuadrat secara manual. Pada awal pembelajaran guru mengulangi kembali tentang karakteristik grafik fungsi kuadrat secara singkat. Kemudian di lanjutkan dengan menjelaskan langkahlangkah menggambar grafik fungsi kuadrat. Pada awalnya siswa mengalami kesulitan dalam memahami cara mencari sumbu simetri dan koordinat titik puncak. Siswa kemudian langsung menanyakan kepada guru dan guru pun menjelaskan kembali cara mencari sumbu simetri dan koordinat titik puncak.

91 72 Gambar 4.6 Siswa Bertanya kepada Guru Saat Guru sedang Menjelaskan Materi. Siswa kemudian mencatat langkah-langkah menggambar grafik fungsi kuadrat yang telah dijelaskan oleh guru. Setelah siswa selesai mencatat, guru memberikan contoh soal di papan tulis, kemudian siswa diminta mencoba mengerjakan sendiri. Setelah siswa selesai mengerjakan contoh soal kemudian guru dan siswa membahas bersama-sama. Di akhir pembelajaran guru memberikan PR kepada siswa untuk mengerjakan latihan soal pada buku Erlangga hal 122 no. 1b, 1c dan 1i. 4) Pertemuan IV Pertemuan keempat dilakasnakan pada hari Jumat, 12 Oktober pada pukul Di awal pembelajaran guru membahas PR yang sudah diberikan pada pertemuan sebelumnya tetapi tidak semua nomor dibahas semua. Guru hanya membahas nomor soal yang siswa tanyakan. Siswa menanyakan PR no.1c karena siswa bingung

92 73 cara menggambar grafiknya, guru kemudian meminta siswa mengerjakannya di papan tulis PR no. 1c yaitu menggambar grafik y= -2x 2 +11x-15. Guru meminta beberapa siswa menuliskan jawaban beserta langkah-langkahnya dalam menggambar grafik fungsi kuadrat, kemudian guru yang menggambar grafiknya. Pada saat guru sedang menggambar grafik fungsi kuadrat, banyak siswa yang ribut sendiri dan tidak memperhatikan guru. Guru meminta siswa tenang dan mencocokan jawaban siswa dengan hasil pekerjaan di papan tulis. Siswa mengalami kesulitan dalam menggambar grafik fungsi kuadrat karena koordinat titik puncak, titik potong terhadap sumbu x dan y bukan bilangan bulat melainkan pecahan. Gambar yang dibuat guru pun kurang detail karena keterbatasan papan tulis dan pembuatan skala koordinat yang kurang tepat. Kemudian guru menunjukan gambar grafik fungsi kuadrat secara detail dengan menggunakan GeoGebra. Siswa kemudian dapat menjadi lebih jelas bagaimana bentuk gambar grafik y= -2x 2 +11x-15 secara detail.

93 74 Gambar 4.7 Guru Menunjukan Gambar Grafik dengan GeoGebra. Pembelajaran dilanjutkan dengan memberikan latihan soal. Latihan soal dikerjakan siswa secara individu. Guru berkeliling untuk melihat pekerjaan siswa dan membantu siswa jika siswa merasa kesulitan. Setelah siswa selesai mengerjakan, kemudian guru dan siswa bersama-sama membahas jawaban latihan soal tersebut. Guru menggambar grafiknya dan mencocokannya dengan GeoGebra agar siswa dapat melihat lebih jelas gambar grafik dari latihan soal yang diberikan oleh guru. Gambar 4.8 Guru Mencocokan Gambar Grafik Fungsi Kuadrat dengan Bantuan GeoGebra.

94 75 Pada akhir pembelajaran guru memberikan PR untuk mengerjakan soal hal 122 no 3a,4a pada buku Erlangga sebagai latihan di rumah. b. Pembelajaran Kelompok Kontrol Tabel 4.2 Jadwal Pembelajaran Kelompok kontrol No. Pertemuan Hari / Tanggal Jam Pelajaran Kegiatan 1. I Sabtu, 13 Oktober JP (45 menit) Menggambar grafik fungsi Kuadrat. 2. II Senin, 15 Oktober JP (90 menit) Latihan soal grafik fungsi kuadrat 3. III Sabtu, 20 Oktober JP (45 menit) Latihan soal grafik fungsi kuadrat 1) Pertemuan I Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 September 2012 pada pukul Pada pertemuan pertama di kelompok kontrol, kegiatan pembelajarannya hampir sama seperti pada pertemuan ketiga di kelompok eksperimen. Pada awal pembelajaran guru memperkenalkan terlebih dahulu gambar grafik fungsi kuadrat. Guru melanjutkan pembelajaran dengan menjelaskan dan mencatat langkah-langkah membuat grafik fungsi kuadrat di papan tulis. Siswa mencatat penjelasan guru. Setelah siswa selesai mencatat, guru memberikan contoh soal yang kemudian dikerjakan guru dan siswa bersama-sama. Di kelas X3 siswa kurang aktif, siswa hanya menerima penjelasan guru dan mencatatnya. Guru memberikan latihan soal kepada siswa untuk dikerjakan siswa secara individu. Guru berkeliling untuk melihat pekerjaan siswa dan

95 76 membantu siswa jika merasa kesulitan. Setelah siswa selesai mengerjakan, kemudian jawaban dari latihan soal dibahas bersamasama oleh guru dan siswa. Di akhir pembelajaran siswa di berikan PR hal 122 no. 1b, 1c dan 1i pada buku Erlangga. 2) Pertemuan II Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin, 15 Oktober 2012 pada pukul Pada awal pembelajaran guru membahas PR yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Tidak semua PR dibahas, guru hanya membahas no. 1c. Guru membahas bersama-sama dengan siswa langkah-langkah mengambar grafik fungsi kuadrat. Guru menggambarkan grafiknya di papan tulis. Pada saat guru menggambar grafik banyak siswa yang ribut terutama siswa yang duduk di belakang. Gambar 4.9 Siswa Ngobrol Sendiri Ketika Guru sedang Membahas PR.

96 77 Guru kemudian meminta siswa untuk memperhatikan ke depan papan tulis. setelah selesai guru memberikan kesempatan siswa untuk mencatat hasil jawaban no. 1c. Gambar 4.10 Siswa Mencatat Jawaban yang Telah di Bahas oleh Guru. Banyak siswa yang belum paham tentang cara menggambar grafik fungsi kuadrat sehingga guru harus menjelaskan kembali langkahlangkah menggambar grafik fungsi kuadrat. Gambar 4.11 Guru Menjelaskan Kembali Langkah-Langkah Menggambar Grafik Fungsi Kuadrat.

97 78 Pembelajaran dilanjutkan dengan guru meminta siswa mengerjakan latihan soal hal 121 no.14 dan 15 pada buku Erlangga. Guru berkeliling untuk melihat pekerjaan siswa. setelah selesai guru dan siswa membahas jawabannya bersama-sama. Pembelajaran pada pertemuan ini siswa lebih banyak mengerjakan latihan soal dan dibahas bersama-sama dengan guru. 3) Pertemuan III Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Oktober Pada pertemuan ini guru menjelaskan sedikit tentang letak grafik fungsi kuadrat berdasarkan nilai a dan D. Guru meminta siswa mengerjakan latihan soal hal 124 no.6 pada buku Erlangga. Guru dan siswa membahas bersama-sama jawaban no.6. Ada siswa yang masih belum paham dengan jawaban no.6, guru kemudian menghampiri siswa tersebut dan membantu memberi penjelasan. Gambar 4.12 Guru Membantu Siswa yang Mengalami Kesulitan.

98 79 Guru meminta siswa mengerjakan latihan soal hal. 123 no. 2. Guru meminta siswa maju ke depan untuk menuliskan jawaban no. 2 di papan tulis. Guru mempertegas kembali jawaban siswa di papan tulis. Gambar 4.13 Siswa Maju Menuliskan Jawaban di Papan Tulis. Gambar 4.14 Guru Mempertegas Jawaban dari Siswa. Guru memberikan kesempatan siswa untuk mencocokan jawaban dan mencatat jawaban no. 2 yang telah dibahas. Setelah siswa selesai mencatat, guru meminta siswa mnegerjakan latihan soal lagi pada

99 80 hal 124 no.5. Seperti latihan soal sebelumnya, guru dan siswa bersama-sama membahas jawaban no.5. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini, siswa lebih banyak mengerjakan latihan soal dan guru membahas di depan kelas. Pembelajaran masih tersisa 15 menit, guru kemudian memanfaatkannya untuk meneruskan materi yaitu menyusun persamaan grafik fungsi kuadrat. Di akhir pembelajaran siswa seperti biasa di beri PR sebagai latihan di rumah. 3. Setelah Pembelajaran Setelah kegiatan pembelajaran grafik fungsi kuadrat kelompok eksperimen (kelas X1) dan kontrol (kelas X3) selesai, peneliti mengadakan posttest. Posttest bertujuan untuk mengukur hasil belajar grafik fungsi kuadrat siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Posttest kelompok eksperimen diadakan pada tanggal 18 Oktober 2012 dan kelompok kontrol pada tanggal 22 Oktober Alokasi waktu untuk posttest adalah satu jam pelajaran atau 45 menit. Jumlah siswa yang mengikuti posttest kelompok eksperimen adalah 32 siswa dan kelompok kontrol adalah 31 siswa. Ada satu siswa kelompok kontrol yang tidak mengikuti posttest dikarenakan izin mengikuti lomba polo air di Jakarta. Setelah siswa selesai mengerjakan posttest, peneliti membagikan angket motivasi belajar siswa. Peneliti meminta siswa untuk mengisi angket sesuai dengan kondisi dan suasana pada saat mengikuti pembelajaran grafik fungsi kuadrat.

100 81 Peneliti juga melakukan wawancara dengan tiga siswa kelompok eksperimen dan tiga siswa kelompok kontrol. Pada setiap kelompok, siswa yang diwawancarai dipilih berdasarkan nilai posttest yang diperoleh siswa. Peneliti mengambil siswa yang memiliki nilai posttest paling tinggi, mendekati rata-rata dan yang paling rendah. Peneliti ingin mengetahui tanggapan siswa apakah siswa termotivasi pada pembelajaran grafik fungsi kuadrat atau tidak. B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Data Angket Motivasi Belajar Siswa Angket motivasi belajar siswa diberikan setelah siswa selesai mengerjakan posttest. Angket motivasi belajar diisi siswa dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana motivasi belajar siswa setelah pembelajaran grafik fungsi kuadrat pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Semua siswa kelompok eksperimen mengisi angket motivasi belajar. Jumlah siswa klompok eksperimen adalah 32 siswa sedangkan siswa kelompok kontrol tidak seluruhnya mengisi angket, ada satu siswa dengan kode P27 tidak masuk sekolah sehingga hanya 31 siswa yang mengisi angket motivasi belajar di kelompok kontrol. Tabel 4.3 Skor Angket Motivasi Belajar Siswa No. Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Kode Siswa Skor Kode Siswa Skor 1 S1 70 P S2 76 P S3 90 P S4 75 P S5 77 P5 76

101 82 No. Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Kode Siswa Skor Kode Siswa Skor 6 S6 75 P S7 72 P S8 64 P S9 71 P S10 62 P S11 85 P S12 81 P S13 68 P S14 69 P S15 74 P S16 80 P S17 62 P S18 76 P S19 69 P S20 69 P S21 87 P S22 74 P S23 73 P S24 63 P S25 67 P S26 59 P S27 74 P S28 83 P S29 80 P S30 77 P S31 67 P S32 71 Setelah skor hasil angket motivasi belajar dihitung, selanjutnya adalah dilakukan analisis untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut ini merupakan analisis data hasil angket motivasi belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

102 Rata-rata skor PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 Tabel 4.4. Data Deskripsi Skor Motivasi Belajar Siswa Kelompok Skor Terendah Skor Tertinggi Rata-rata Standar Deviasi Eksperimen ,13 7,48 Kontrol ,87 8,40 Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa skor angket motivasi belajar siswa kelompok eksperimen mempunyai nilai terendah sebesar 59 dan nilai tertinggi sebesar 90 dengan standar deviasi 7,48. Pada kelompok kontrol skor terendahnya sebesar 53 dan skor tertingginya 82 dengan standar deviasi 8,40. Rata-rata skor angket motivasi belajar siswa untuk kelompok eksperimen adalah 73,13 dan rata-rata skor angket motivasi belajar siswa kelompok kontrol adalah 68,87. Selisih rata-rata skor motivasi belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah 4,27. Untuk dapat melihat perbedaan rata-rata skor motivasi belajar siswa lebih jelas, maka peneliti menyajikannya dalam bentuk gambar grafik di bawah ini ,13 kelompok 68,87 eksperimen kontrol Gambar 4.15 Grafik Rata-Rata Skor Motivasi Belajar.

103 84 Dari gambar tidak terlihat begitu jauh perbedaannya, maka perlu diuji hipotesis untuk melihat perbedaan motivasi belajar siswa di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara signifikan. Data hasil angket motivasi belajar tidak hanya dihitung berdasarkan rata-rata jumlah skor total angket motivasi belajar pada setiap siswa di kelompok eksperimen dan di kelompok kontrol melainkan dianalisis berdasarkan indikator motivasi belajar siswa. Perbedaan persentase indikator motivasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.5 Persentase Motivasi Belajar Berdasarkan Indikator Indikator Kelompok Eksperimen (%) Kelompok Kontrol (%) Selisih Persentase Perhatian 65,28 61,70 3,58 Relevansi 71,25 66,45 4,8 Keyakinan 74,17 70,54 3,63 Kepuasan 83,44 75,48 7,48 Perbedaan persentase hasil angket motivasi belajar siswa berdasarkan indikator motivasi belajar dapat terlihat jelas pada gambar grafik di bawah ini.

104 persentase Skor (%) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI , ,28 61,7 71,25 66,45 74,17 70,54 75, ekperimen kontrol Perhatian Relevansi Keyakinan Kepuasan Gambar 4.16 Grafik Persentase Skor Motivasi Belajar Berdasarkan Indikator Motivasi belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol perlu ditentukan kriterianya agar dapat diketahui apakah motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran grafik fungsi kuadrat sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah atau sangat rendah. Maka perlu dilakukan penentuan kriteria motivasi belajar siswa dari hasil persentase skor angket motivasi belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. a. Analisis Kriteria Motivasi Belajar Siswa Secara Individu Berdasarkan hasil angket motivasi belajar siswa maka skor setiap siswa di kelompok eksperimen maupun di kelompok kontrol dihitung persentasenya untuk menentukan kriteria motivasi belajar siswa secara individu. Hasil penentuan kriteria motivasi belajar siswa secara individu dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

105 86 Tabel 4.6 Kriteria Motivasi Belajar Siswa Secara Individu Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol No. Kode Persentase Kode Persentase Kriteria Siswa (%) Siswa (%) Kriteria 1 S1 70 Tinggi P1 64 Tinggi 2 S2 76 Tinggi P2 80 Tinggi 3 S3 90 Sangat Tinggi P3 75 Tinggi 4 S4 75 Tinggi P4 73 Tinggi 5 S5 77 Tinggi P5 76 Tinggi 6 S6 75 Tinggi P6 76 Tinggi 7 S7 72 Tinggi P7 82 Sangat Tinggi 8 S8 64 Tinggi P8 70 Tinggi 9 S9 71 Tinggi P9 76 Tinggi 10 S10 62 Tinggi P10 55 Cukup 11 S11 85 Sangat Tinggi P11 56 Cukup 12 S12 81 Sangat Tinggi P12 59 Cukup 13 S13 68 Tinggi P13 63 Tinggi 14 S14 69 Tinggi P14 69 Tinggi 15 S15 74 Tinggi P15 61 Tinggi 16 S16 80 Sangat Tinggi P16 73 Tinggi 17 S17 62 Tinggi P17 64 Tinggi 18 S18 76 Tinggi P18 64 Tinggi 19 S19 69 Tinggi P19 82 Sangat Tinggi 20 S20 69 Tinggi P20 56 Cukup 21 S21 87 Sangat Tinggi P21 70 Tinggi 22 S22 74 Tinggi P22 76 Tinggi 23 S23 73 Tinggi P23 63 Tinggi 24 S24 63 Tinggi P24 77 Tinggi 25 S25 67 Tinggi P25 77 Tinggi 26 S26 59 Cukup P26 78 Tinggi 27 S27 74 Tinggi P28 61 Tinggi 28 S28 83 Sangat Tinggi P29 67 Tinggi 29 S29 80 Tinggi P30 53 Cukup 30 S30 77 Tinggi P31 72 Tinggi 31 S31 67 Tinggi P32 67 Tinggi 32 S32 71 Tinggi

106 Jumlah siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 b. Kriteria Motivasi Belajar Siswa Keseluruhan Setelah mengetahui kriteria motivasi belajar siswa secara individu, kemudian angket motivasi belajar siswa dianalisis untuk mengetahui kriteria motivasi belajar siswa secara keseluruhan. Tabel 4.7 Data Jumlah Siswa Sesuai Kriteria Motivasi Belajar Kriteria Motivasi Jumlah Siswa Kelompok Eksperimen per Kriteria Jumlah Siswa kelompok Kontrol per Kriteria Sangat Tinggi (ST) 6 2 Tinggi (T) Cukup (C) 1 5 Rendah (R) 0 0 Sangat Rendah (SR) 0 0 Jumlah Total Siswa Untuk melihat perbedaan jumlah siswa sesuai dengan kriteria motivasi belajar dapat lebih jelas dalam bentuk gambar grafik di bawah ini Kelompok Eksperime n Kelompok Kontrol ST T C R SR Gambar 4.17 Grafik Jumlah Siswa secara Keseluruhan Berdasarkan Kriteria Motivasi Belajar Siswa.

107 88 Dari data jumlah siswa sesuai kriteria motivasi belajar pada Tabel 4.7 dapat dianalisis kriteria motivasi belajar siswa secara keseluruhan sebagai berikut: 1) Analisis persentase motivasi belajar siswa secara keseluruhan kelompok eksperimen 2) Analisis persentase motivasi belajar siswa secara keseluruhan kelompok kontrol.

108 89 Hasil persentase kemudian ditentukan kriterianya, kriteria motivasi belajar secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.8 Kriteria Motivasi Belajar Siswa secara Keseluruhan Kelompok ST ST+T ST+T+ ST+T+ ST+T+C Kriteria C C+R +R+SR Eksperimen 18, 75% 96, 90% 100% 100% 100% Tinggi Kontrol 6, 45% 87, 10% 100% 100% 100% Tinggi Dari Tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa kriteria motivasi belajar siswa secara keseluruhan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama-sama tinggi. b. Uji Hipotesis Hasil angket motivasi belajar siswa akan digunakan untuk menguji hipotesis rata-rata motivasi belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rata-rata skor angket motivasi belajar siswa kelompok eksperimen adalah 73,13 dan nilai variannya 55,92. Rata-rata skor angket motivasi belajar siswa kelompok kontrol adalah 68,87 dan nilai variannya 70,52. Jumlah siswa yang mengisi angket kelompok eksperimen adalah 32 siswa dan kelompok kontrol adalah 31 siswa. Rata-rata skor angket motivasi belajar siswa dianalisis untuk mengetahui beda rata-rata skor angket motivasi belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Analisis yang digunakan adalah analisis uji z. Langkah-langkah pengujian: 1)

109 90 merupakan rata-rata skor angket motivasi belajar kelompok eksperimen. merupakan rata-rata skor angket motivasi belajar kelompok kontrol. 2) Dipilih taraf signifikasi 3) Menentukan daerah kritis Tolak H 0 jika yaitu 4) Statistik uji : 5) Hitungan Diketahui ; ; ; ; 6) Kesimpulan : ditolak karena z>z yaitu 2,12>1,64, artinya pada tingkat kepercayaan 95% rata-rata skor angket motivasi belajar siswa kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol.

110 91 2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa Data yang diolah untuk mengukur hasil belajar pada penelitian ini adalah data pretest dan posttest yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. a. Analisis Data Pretest Tujuan pretest ini adalah untuk melihat kemampuan awal siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum pembelajaran berlangsung. Pretest diadakan di kelompok eksperimen tanggal 14 September 2012 dan di kelompok kontrol tanggal 19 September Siswa yang mengikuti pretest adalah siswa kelas X1 dan X3 dengan masing-masing jumlah siswa sebanyak 32 siswa. Tabel 4.9 Hasil Nilai Pretest Siswa No. Kelas X1 Kelas X3 Kode Siswa Skor Nilai Kode Siswa Skor Nilai 1 S1 22,5 50,00 P ,00 2 S2 18,5 41,11 P2 40,5 90,00 3 S3 30,5 67,78 P3 33,5 74,44 4 S4 40,5 90,00 P4 29,5 65,56 5 S ,56 P ,44 6 S ,67 P ,11 7 S7 16,5 36,67 P7 30,5 67,78 8 S ,22 P8 35,5 78,89 9 S9 23,5 52,22 P ,11 10 S10 36,5 81,11 P ,67 11 S11 12,5 27,78 P ,44 12 S12 30,5 67,78 P ,33 13 S13 37,5 83,33 P13 30,5 67,78 14 S14 40,5 90,00 P14 34,5 76,67 15 S15 19,5 43,33 P ,11 16 S ,11 P ,44

111 92 e t 17 S ,11 P17 29,5 65,56 18 S ,00 P ,22 19 S ,67 P19 38,5 85,56 20 S ,89 P ,22 21 S21 28,5 63,33 P21 24,5 54,44 22 S ,44 P22 32,5 72,22 23 S23 19,5 43,33 P23 29,5 65,56 24 S24 19,5 43,33 P ,00 25 S ,78 P25 35,5 78,89 26 S26 31,5 70,00 P26 29,5 65,56 27 S ,00 P ,56 S 28 S ,22 P ,89 29 S29 14,5 32,22 P ,67 30 S30 33,5 74,44 P ,78 31 S31 12,5 27,78 P31 33,5 74,44 32 S32 43,5 96,67 P32 35,5 78,89 elah hasil pretest di tentukan skor dan nilainya kemudian selanjutnya adalah dilakukan analisis untuk mengetahui kemampuan siswa kelas X1 dan X3 tidak berbeda secara signifikan. Berikut ini merupakan analisis data hasil nilai pretest kelas X1 dan X3. Tabel 4.10 Data Deskripsi Nilai Pretest Siswa Kelas Nilai Terendah Nilai Terbesar Rata-rata Standar Deviasi X1 27, ,28 21,79 X3 22, ,57 4,67 Dari Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai siswa pada kelas X1 mempunyai nilai terendah sebesar 27,78 dan nilai tertinggi sebesar 100 dengan standar deviasi 21,79. Pada kelas X3 nilai terendahnya sebesar 22,22 dan nilai tertingginya 90 dengan standar deviasi 4,67. Rata-rata nilai pretest siswa untuk kelas X1 adalah 60,28 dan rata-rata nilai pretest siswa untuk kelas X3 adalah 67,57. Selisih rata-rata nilai pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

112 Rata-rata Nilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 adalah 7,29. Jumlah siswa yang mengikuti pretest kelas X1 dan X3 masing-masing adalah 32 siswa. Untuk dapat melihat perbedaan rata-rata nilai pretest kelas X1 dan X2 lebih jelas, maka peneliti menyajikannya dalam bentuk diagram batang dibawah ini: ,28 kelompok 67,57 eksperimen kontrol Gambar 4.18 Grafik Nilai Rata-Rata Pretest Untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelas X1 dan X3 tidak berbeda secara signifikan maka dilakukan uji hipotesis beda dua rata-rata nilai pretest. Pengujian hipotesis beda dua rata-rata dilakukan menggunakan uji Z. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berawal dari kemampuan yang sama atau tidak. Langkah-langkah pengujian: 1) Dengan merupakan rata-rata nilai pretest kelas X1 dan merupakan rata-rata nilai pretest kelas X3

113 94 2) Dipilih tingkat signifikasi 3) Menentukan daerah kritis Tolak H 0 jik atau yaitu atau 4) Statistik uji : 5) Hitungan Diketahui ; ; ; ; 6) Kesimpulan : diterima karena z>-z /2 yaitu -1,62>-1,96, artinya pada tingkat kepercayaan 95% rata-rata nilai pretest siswa kelas X1 dan X3 tidak berbeda secara signifikan. Berdasarkan kesimpulan uji hipotesis beda dua rata-rata pretest maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal kelompok eksperimen dan kemampuan awal kelompok kontrol pada taraf signifikasi 0,05. Dengan hasil uji hipotesis tersebut maka peneliti dapat memilih kelompok manapun sebagai kelompok eksperimen yang akan

114 95 diberikan perlakuan yaitu penggunaan media pembelajaran GeoGebra pada proses pembelajaran grafik fungsi kuadrat. Peneliti memilih kelas X1 sebagai kelompok eksperimen karena rata-rata nilai pretest kelas X1 lebih rendah daripada kelas X3. Peneliti juga ingin melihat pengaruh GeoGebra terhadap hasil belajar siswa kelas X1 (kelompok eksperimen), apakah setelah pembelajaran hasil belajarnya akan lebih baik daripada kelas X3 (kelompok kontrol). b. Analisis Data Posttest Setelah proses pembelajaran grafik fungsi kuadrat selesai, siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol akan diukur hasil belajarnya yaitu dengan posttest. Jumlah siswa yang mengikuti posttest kelompok eksperimen sebanyak 32 siswa tetapi kelompok kontrol hanya 31 karena ada siswa berkode P27 izin tidak masuk sekolah untuk mengikuti lomba di Jakarta. Tabel 4.11 Skor dan Nilai Posttest Siswa No. Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Kode Siswa Skor Nilai Kode Siswa Skor Nilai 1 S ,33 P ,00 2 S ,00 P ,67 3 S ,67 P ,33 4 S ,00 P ,00 5 S ,67 P ,67 6 S ,67 P ,33 7 S ,33 P ,00 8 S ,00 P ,67 9 S ,33 P ,00 10 S ,33 P ,33

115 96 No. Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Kode Siswa Skor Nilai Kode Siswa Skor Nilai 11 S ,00 P ,00 12 S ,33 P ,00 13 S ,00 P ,33 14 S ,67 P ,00 15 S ,33 P ,00 16 S ,67 P ,00 17 S ,33 P ,00 18 S ,67 P ,33 19 S ,33 P ,00 20 S ,67 P ,00 21 S ,00 P ,33 22 S ,33 P ,00 23 S ,67 P ,33 24 S ,00 P ,67 25 S ,67 P ,67 26 S ,67 P ,00 27 S ,00 P ,33 28 S ,67 P ,33 29 S ,33 P ,67 30 S ,33 P ,00 31 S ,33 P ,67 32 S ,00 Posttest dilaksanakan dengan tujuan untuk melihat hasil belajar siswa setelah pembelajaran grafik fungsi kuadrat. Berikut ini adalah analisis data posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tabel 4.12 Data Deskriptif Posttest Kelompok Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata Standar Deviasi Eksperimen 73,33 97,67 87,60 5,88 Kontrol 36,67 93,33 72,80 14,53

116 Rata-rata nilai postes PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 Dari Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa nilai posttest siswa kelompok eksperimen mempunyai nilai terendah sebesar 73,33 dan nilai tertinggi sebesar 97,67 dengan standar deviasi 5,88. Pada kelompok kontrol nilai terendahnya sebesar 36,67 dan nilai tertingginya 93,33 dengan standar deviasi 14,53. Rata-rata nilai posttest siswa untuk kelompok eksperimen adalah 87,60 dan rata-rata nilai posttest siswa untuk kelompok kontrol adalah 72,80. Selisih rata-rata nilai posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah 14,8. Jumlah siswa kelompok eksperimen yang mengikuti posttest adalah 32 siswa dan jumlah siswa kelompok kontrol yang mengikuti posttest adalah 31 siswa. Untuk dapat melihat perbedaan rata-rata nilai posttest kelompok eksperimen dan kontrol lebih jelas, maka peneliti menyajikannya dalam bentuk grafik di bawah ini: ,6 Kelompok 72,8 eksperimen kontrol Gambar 4.19 Gambar Grafik Rata-Rata Nilai Posttest

117 98 Data hasil nilai posttest tidak hanya dihitung berdasarkan rata-rata nilai posttest siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol saja melainkan dihitung juga berdasarkan indikator posttest pada materi grafik fungsi kuadrat. Perbedaan rata-rata persentase indikator posttest pada materi grafik fungsi kuadrat dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.13 Rata-Rata Persentase Hasil Posttest Berdasarkan Indikator Indikator Kelompok Eksperimen (%) Kelompok Kontrol (%) Selisih Persentase Menggambar sketsa grafik 94,53 77,82 16,71 Menentukan a,b,c dan D 88,67 69,76 18,91 Mencari titik potong sumbu koordinat 96,35 76,88 19,47 Melukis grafik 73,05 67,74 5,31 Perbedaan rata-rata persentase indikator motivasi belajar siswa dapat terlihat jelas pada gambar grafik di bawah ini.

118 ,53 88,67 96, ,82 69,76 76,88 73,05 67, Eksperimen Kontrol 20 0 menggambar sketsa grafik Menentukan a,b,c dan D Mencari titik potong sumbu Melukis grafik Gambar 4.20 Grafik Persentase Hasil Posttest Berdasarkan Indikator Soal Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang sudah ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran matematika adalah 75 maka kriteria ketuntasan untuk kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.14 Kriteria Nilai Posttest Bedasarkan KKM Kelompok Ekperimen Kelompok Kontrol Siswa Nilai Tuntas Tidak Tidak Siswa Nilai Tuntas Tuntas Tuntas S1 93,33 P1 60 S2 90,00 P2 86,67 S3 96,67 P3 93,33 S4 90,00 P4 90,00 S5 86,67 P5 66,67 S6 76,67 P6 73,33 S7 93,33 P7 70,00 S8 90,00 P8 76,67

119 100 Kelompok Ekperimen Kelompok Kontrol Siswa Nilai Tuntas Tidak Tidak Siswa Nilai Tuntas Tuntas Tuntas S9 93,33 P9 60,00 S10 93,33 P10 83,33 S11 90,00 P11 50,00 S12 93,33 P12 90,00 S13 90,00 P13 73,33 S14 86,67 P14 80,00 S15 73,33 P15 70,00 S16 86,67 P16 80,00 S17 83,33 P17 90,00 S18 86,67 P18 73,33 S19 73,33 P19 90,00 S20 86,67 P20 60,00 S21 90,00 P21 73,33 S22 83,33 P22 70,00 S23 96,67 P23 73,33 S24 80,00 P24 76,67 S25 86,67 P25 86,67 S26 86,67 P26 50,00 S27 90,00 P28 63,33 S28 86,67 P29 43,33 S29 83,33 P30 36,67 S30 93,33 P31 80,00 S31 83,33 P32 86,67 S32 90,00 Jumlah Siswa 30 2 Jumlah Siswa Berdasarkan tabel 4.14 dapat dianalisis sebagai berikut: 1) Persentase siswa yang tuntas di kelompok eksperimen Persentase siswa tuntas 2) Persentase siswa yang tuntas di kelompok eksperimen Persentase siswa tuntas

120 101 Jadi dari hasil persentase jumlah ketuntasan, diatas dapat disimpulkan bahwa siswa yang tuntas di kelompok eksperimen lebih banyak dibandingkan siswa kelompok kontrol. Uji hipotesis beda dua rata-rata juga dilakukan untuk mengetahui perbedaan rata-rata nilai posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara signifikan. Uji hipotesis dengan menggunakan uji z. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil belajar siswa kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol secara signifiikan. Pengujian hipotesis ini dilakukan menggunakan uji pihak kanan. Langkah-langkah pengujian: 1) Dengan merupakan rata-rata nilai posttest kelompok kontrol eksperimen. merupakan rata-rata nilai posttest kelompok 2) Dipilih taraf signifikasi 3) Statistik uji :

121 102 4) Wilayah kritik Tolak untuk nilai z>z karena z = z 0,05 =1,64, maka wilayah kritiknya adalah tolak apabila z>1,64. 5) Hitungan Diketahui ; ; ; ; 6) Kesimpulan : ditolak karena z>z yaitu 5,27>1,64, artinya pada tingkat kepercayaan 95% rata-rata nilai posttest siswa kelompok eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata nilai posttest kelompok kontrol. 3. Analisis Hasil Wawancara Siswa Siswa yang dipilih untuk wawancarai sebanyak tiga siswa di kelompok eksperiemen dan tiga di kelompok kontrol. Siswa yang dipilih berdasarkan nilai potesnya yaitu, siswa yang memiliki nilai posttest yang paling tinggi, mendekati rata-rata dan nilai posttestnya paling rendah

122 103 Tabel 4.15 Hasil Wawancara Siswa Pertanyaan a. Apakah Selama Pembelajaran kamu berkonsentrasi dan memperhatikan guru? Jawaban Siswa kelompok Eksperimen S3 : Ya kadang kalau gurunya dah mbosenin aku ngobrol dengan temen, tapi cuma sebentar kemudian balik lagi kegurunya. S16: Tergantung sikon mba, kalau temennya pada serius ya bisa konsentrasi tapi kalau temanya pada ribut ya ikut ribut. S19 : Ya konsentrasinya gak ke guru trus mesti ke yang lain juga, yo gak mantengmanteng banget mba mesti ada selingannya. Jawaban Siswa kelompok Kontrol P3 : Kalau aku, 85% guru 15% yang lain. Soalnya kalau aku dengar berita-berita baru aku bakal ikutikutan nimbrung gitu mba P6 : Perhatiannya 75%ke guru 25% yang lain mba. P30: Gak. Tapi tergantung gurunya deh mba..soalnya bosenin eh. b. Bagaimana perasaanmu pada waktu mengikuti pembelajaran grafik fungsi kuadrat? c. Apakah ada perbedaan suasana yang membuat kamu senang atau tidak bosan mengikuti pembelajaran grafik fungsi kuadrat? d. Setelah mengikuti posttest kemarin, apakah kamu merasa puas atau yakin dengan hasil pekerjaanmu? S3 : Seneng karena mudah dipahami. S16 : Tertarik aja, soalnya ada yang baru. gambarnya dari kita nentuin titik-titiknya bisa dibuat grafiknya. S19 : Biasa saja..tapi pas nggambarnya seneng S3 : Biasa aja mba. S16 : Iya, media pembelajarannya itu pakai GeoGebra dan kertas berpetak. S19: Ada mba...pembelajarannya pakai GeoGebra dan lebih cepat menangkap. S3: Ya, karena nilai saya paling bagus yang materi pembelajarannya menggunakan GeoGebra kayak kemaren, tapi materimateri yang lainnya nilaiku rendah. Soalnya waktu materi grafik fungsi kuadrat saya lebih paham daripada materi P3 : Seneng mba..soalnya kalau materi yang lainnya pusing mba. P6: Matematika yang paling seru ya materi grafik fungsi kuadrat mba. P30 : Gak suka mba. P3 : Suasana pembelajarannya mba. P6 : Ya ada, gara-gara materinya yang seru aja mba. P30 : Males mba. Tapi sebenernya gak cuma materi grafik aja mba tapi semuane. P3: 80% bisa ada 20%yang gak bisa.kalau soalnya tentang nggambar grafik saya suka mba P6: Ya yang nomor terakhir itu saya yang gak bisa.tapi saya lebih suka yang soal menggambarnya kalau

123 104 Pertanyaan e. Bagaimana teknik penyampaian materi yang dilakukan guru pada saat pembelajaran grafik fungsi kuadrat, apakah ada sesuatu yang baru yang membuat kamu tertarik untuk memperhatikan guru? f. Apakah kamu ikut berperan aktif dalam pembelajaran seperti bertanya atau mengeluarkan pendapat? Jawaban Siswa kelompok Eksperimen yang lainnya. S16 : Biasa aja..soalnya saya biasa ngerjain soal..jadi saya kerjain aja masalah nilai dipikir belakangan...tapi yang jelas intinya bisa S19 : Ya saya cuma ngerjakan yang seingetnya aja. Jadi ada yang bisa, ada yang raguragu. S3 : Biasa aja mba. S16: saya pengen tahu tentang materinya..lebih penasaran. S19 : Paham-paham aja, kan kalo misale gak paham bisa ditanyain kegurunya lagi minta dijelasin lagi sampai sepahamnya kita. S3: Oh..langsung maju kedepan mba. S16: Gak mba..hehe, saya lebih suka tanya ke temen S19 : Saya diskusikan sama temen dulu, kalo gak dong baru tanya ke guru. Soalnya kalo sering tanya ke guru juga bisa ngganggu suasana kelas juga mba. Jawaban Siswa kelompok Kontrol tentang karakteristiknya saya gak paham P30: Cuma sebagian. P3: Aku lebih suka teknik mengajarnya guru SMPku mba. P6: Lebih enak dibandingin guru matematika yang satunya mba. Tapi guru yang ini kalau ngajar juga terlalu cepat jadi tidak ada waktu untuk memahaminya. P30 : Mbosenin je mba. P3 : Kalau aku njawab tapi nunggu temennya maju, kalau tidak ada trus akau ditunjuk maju ya aku baru maju. P6 : Kalau aku sih langsung jawab. P30 : Aku gak pernah bisa ngerjain jadi aku gak pernah maju mba. g. Ketika kamu menghadapi materi atau soal yang sulit apakah kamu akan berusaha memahami atau memecahkan soal tersebut? atau kamu S3 : Pernah menghadapi soal yang sulit trus saya tanya sama tetangga saya yang kuliah. S16 : Ya pertama dicoba dulu, trus tanya-tanya...kalo gak bisa ya sudah, tapi kalau bisa ya sampai ketemu... P3 P6 : Ya mencari, tapi kalau kepepet pakai feeling..hehe. : Ya dicari tapi kalau gak ketemu ya sudah biarin ah.. P30 : Dilompatin dulu mba cari soal yang

124 105 Pertanyaan justru meninggalkann ya? Jawaban Siswa kelompok Eksperimen S19 : Saya diskusi dengan temen, bagaimana caranya gitu. Jawaban Siswa kelompok Kontrol lebih gampang. Tapi yo tetep dikerjainlah mba. h. Apa yang menyebabkan kamu tertarik dengan pembelajaran grafik fungsi kuadrat? S3 : Biasa aja mba. S16 : Cara pengerjaanya...ya cara pengerjaannya beda dihitung dari titiktitiknya..trus ada pakai GeoGebra juga. S19 : Pembelajarannya tidak monoton..kadang dilaboratorium kadang dikelas, tapi harus divariasi. P3 P6 : Rumusnya gak banyak. Tapi kalau bisa pembelajarannya pakai game biar gak bosen. Soalnya gurunya cuma gitugitu aja : Materinya mba. Seru aja mba gak kayak materi-materi sebelumnya..kan final bentuknya gambar jadi wah aj. Tapi pesen aja buat gurunya kalau siswanya belum paham jangan ditinggal. P30 : Kalau gurunya enak mesti aku suka. Tapi untung ada temen yang ngajarin jadi aku minta ajarin dia. Dari hasil wawancara yang terdapat pada tabel 4.15 terlihat bahwa: a. Siswa di kelompok eksperimen dan kontrol tidak sepenuhnya memperhatikan dan konsentrasi ketika guru sedang menjelaskan. Perhatian siswa mudah teralih jika siswa merasa bosan dengan penjelasan guru. b. Siswa di kelompok eksperimen senang mengikuti pembelajarannya karena materinya menarik dan mudah dipahami. Siswa di kelompok

125 106 kontrol juga merasa senang ketika belajar grafik fungsi kuadrat meskipun ada satu siswa yang tidak menyukainya. c. Siswa kelompok eksperimen merasakan suasana pembelajaran yang berbeda karena menggunakan media pembelajaran GeoGebra. Siswa kelompok kontrol juga merasa ada perbedaan pada materinya dibandingakan materi matematika yang lainnya sehingga siswa kelompok eksperiemen menjadi tertarik belajar grafik fungsi kuadrat. d. Siswa kelompok eksperimen dan kontrol sama-sama yakin dapat mengerjakan soal posttest hanya beberapa bagian soal saja. e. Siswa kelompok eksperimen menyukai teknik pengajaran guru pada materi grafik fungsi kuadrat karena membuat penasaran. Siswa kelompok kontrol kurang menyukai teknik pengajaran guru karena membosankan. f. Siswa kelompok eksperimen ikut aktif menjawab pertanyaan guru jika meraka bisa menjawab pertanyaan dari guru, tapi jika mereka memiliki pertanyaan mereka lebih suka bertanya kepada teman dibandingkan bertanya langsung kepada guru. Siswa kelompok kontrol hanya mau maju menjawab jika ditunjuk oleh guru. g. Siswa kelompok eksperimen dan dan kelompok kontrol akan berusaha mencari solusi jika mereka menemukan materi atau soal yang sulit. h. Siswa kelompok eksperimen tertarik belajar fungsi kuadrat karena materi pembelajarannya, suasana belajarnya tidak monoton dan menggunakan media pembelajaran GeoGebra. Siswa kelompok

126 107 kontrol tertarik belajar grafik fungsi kuadrat karena materinya menarik dan rumusnya tidak banyak. C. Pembahasan 1. Motivasi Belajar Siswa Hasil penelitian ini salah satunya adalah untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran GeoGebra terhadap motivasi belajar siswa. Dari hasil angket motivasi belajar siswa diketahui bahwa skor rata-rata hasil motivasi belajar siswa pada kelompok eksperimen adalah 73,19 sedangkan skor rata-rata hasil motivasi belajar siswa pada kelompok kontrol adalah 68,9. Rata-rata skor motivasi belajar siswa kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol dengan selisih ratarata skornya adalah 4,29. Berdasarkan uji hipotesis beda rata-rata skor angket motivasi belajar siswa dengan menggunakan uji z diperoleh nilai z hitung adalah 2,12 dan nilai z tabel adalah 1,64, jadi z hitung > z tabel maka H 1 diterima dan H 0 ditolak barati bahwa rata-rata skor motivasi belajar siswa kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Dari hasil uji hipotesis tersebut dapat disimpulkan bahawa motivasi belajar siswa yang menggunakan GeoGebra dalam pembelajaran grafik fungsi kuadrat lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tidak menggunakan GeoGebra dalam pembelajaran grafik fungsi kuadrat. Berdasarkan Tabel 4.8 kriteria motivasi belajar siswa secara keseluruhan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama-sama

127 108 memiliki kriteria tinggi tetapi perbedaan terlihat pada jumlah siswa berdasarkan kriteria motivasi belajar yaitu pada kriteria motivasi Sangat Tinggi (ST) dan Cukup (C). Perbedaan tersebut dapat jelas terlihat pada Gambar Kelompok eksperimen memiliki jumlah siswa dengan kriteria motivasi sangat tinggi (ST) lebih banyak daripada kelompok kontrol, sedangkan jumlah siswa dengan kriteria motivasi cukup (C) kelompok eksperimen lebih sedikit dibandingkan kelompok kontrol. Dengan melihat hasil analisis tersebut terlihat bahwa jumlah siswa di kelompok eksperimen lebih banyak yang termotivasi pada pembelajaran grafik fungsi kuadrat dibandingkan jumlah siswa di kelompok kontrol. Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat pengaruh GeoGebra terhadap motivasi belajar siswa. Dari hasil persentase angket pada setiap indikator motivasi belajar, persentase siswa kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Hasil analisis tersebut menyatakan bahwa GeoGebra dapat lebih baik dalam menumbuhkan motivasi belajar pada setiap indikatornya dibandingkan dengan tidak menggunakan GeoGebra. Perbedaan motivasi belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol juga terlihat pada saat peneliti melakukan observasi pada proses pembelajaran grafik fungsi kuadrat berlangsung di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Peneliti melihat sebagian besar siswa di kelompok ekperimen lebih aktif di dalam proses pembelajaran dibandingkan siswa di kelompok kontrol. Siswa di kelompok eksperimen

128 109 lebih banyak bertanya karena mereka penasaran dengan pembelajaran grafik fungsi kuadrat dengan menggunakan GeoGebra. Siswa lebih senang belajar grafik fungsi kuadrat karena siswa sendiri dapat mengeksplorasi grafik fungsi kuadrat dengan bantuan GeoGebra. Siswa kelompok eksperimen banyak yang memperhatikan guru ketika sedang menjelaskan grafik fungsi kuadrat dengan cara mendemokan GeoGebra di depan kelas. Siswa kelompok kontrol selama pembelajaran kurang aktif, kegiatan bertanya pun hanya dilakukan oleh satu atau dua siswa saja. Siswa di kelompok kontrol tidak mendapatkan suasana pembelajaran yang berbeda dari pembelajaran sebelumnya sehingga siswa kurang tertarik dengan pembelajaran grafik fungsi kuadrat. Perhatian siswa di kelompok kontrol tidak banyak pada guru ketika sedang menjelaskan. Disamping dari angket motivasi belajar dan hasil pengamatan, peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama-sama memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar grafik fungsi kuadrat, tetapi ada perbedaan yang membuat siswa merasa termotivasi dalam belajar grafik fungsi kuadrat. Siswa kelompok eksperimen merasa termotivasi untuk belajar grafik fungsi kuadrat karena siswa kelompok eksperimen menyukai materi grafik fungsi kuadrat, suasana pembelajaran yang berbeda dari yang sebelumnya seperti belajar di laboratorium TI dan

129 110 adanya penggunaan media pembelajaran GeoGebra sehingga mereka dapat lebih mudah memahami materi grafik fungsi kuadrat. Siswa kelompok kontrol tidak merasakan suasana pembelajaran yang berbeda, siswa kelompok kontrol termotivasi belajar grafik fungsi kuadrat karena mereka tertarik dengan materi grafik fungsi kuadrat yang berbeda dari materi matematika yang sebelumnya sehingga timbul dorongan untuk belajar grafik fungsi kuadrat dari dalam diri siswa. Jadi dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama-sama termotivasi untuk belajar grafik fungsi kuadrat karena mereka mereka sama-sama menyukai materi grafik fungsi kuadrat. Siswa pada kedua kelompok tersebut memiliki dorongan dari dalam diri individu untuk belajar grafik fungsi kuadrat. Motivasi intrinsik menurut Made Wena (2009: 33) adalah keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari dalam individu. Menurut Sardiman A.M (1989: 88) motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena di dalam individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Jadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol termotivasi dalam bentuk motivasi instrinsik. Dari hasil wawancara juga diketahui bahwa kelompok eksperimen termotivasi karena suasana pembelajaran yang berbeda dan adanya penggunaan media pembelajaran GeoGebra. Siswa kelompok kontrol tidak medapatkan suasana pembelajaran yang berbeda yang dapat

130 111 membuat siswa termotivasi belajar. Jadi siswa kelompok eksperimen mendapatkan rangsangan dari luar diri siswa sehingga menyebabkan siswa termotivasi untuk belajar grafik fungsi kuadrat. Menurut Sardiman A.M (1989:90) motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar dan menurut Made Wena (2009:33) motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang keberadaanya karena pengaruh rangsangan dari luar. Jadi siswa kelompok ekperimen termotivasi dalam bentuk motivasi ekstrinsik. Perbedaan bentuk motivasi yang dimiliki oleh siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu kelompok eksperiemen termotivasi belajar dalam bentuk motivasi instrinsik dan ekstrinsik sedangkan kelompok kontrol hanya termotivasi belajar dalam bentuk motivasi intrinsik. Berdasarkan dari semua hasil analisis yang dilakukan, semua menunjukan bahwa motivasi belajar siswa yang menggunakan GeoGebra lebih tinggi dibandingkan dengan motivasi belajar siswa yang tidak menggunakan GeoGebra. Dengan demikian berarti bahwa media pembelajaran GeoGebra memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa. 2. Hasil Belajar Siswa Siswa kelompok eksperimen yaitu siswa yang pembelajarannya menggunakan GeoGebra dan siswa kelompok kontrol yaitu siswa yang pembelajarannya tidak menggunakan GeoGebra. Kedua kelompok

131 112 tersebut diberi pretest sebelum melaksanakan pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata pretest kelompok eksperimen adalah 60,28 dan kelompok kontrol adalah 67,57. Berdasarkan uji hipotesis beda rata-rata nilai pretest dengan menggunakan uji z diperoleh nilai z hitung adalah -1,62 dan nilai z tabel adalah 1,96 jadi z hitung > - z tabel maka H 0 diterima barati bahwa kemampuan awal siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan. Setelah dilakukan pembelajaran grafik fungsi kuadrat di kelompok eksperimen dan di kelompok kontrol, siswa diberi posttest dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi grafik fungsi kuadrat. Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen adalah 87,60 dan kelompok kontrol 72,80. Nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol dengan selisih rata-rata nilai posttest adalah 14,8. Jika dibandingkan dengan nilai rata-rata pretest dan posttest, nilai rata-rata pretest siswa kelompok eksperimen lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol tetapi sebaliknya setelah pembelajaran grafik fungsi kuadrat nilai rata-rata posttest siswa kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Rata-rata pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat lebih jelas perbedaannya pada gambar grafik dibawah ini.

132 persentase ketuntasan (%) Rata-Rata Nilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ,57 60,28 pretes 87,6 72,8 postes eksperimen kontrol Gambar 4.21 Grafik Perbandingan Rata-Rata Pretest dan Posttest Dengan melihat hasil rata-rata nilai pretest dan posttest dapat disimpulkan media pembelajaran GeoGebra memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM), persentase jumlah siswa yang tuntas pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol yaitu 95,75% > 45,16%. Perbedaan persentase ketuntasan dapat dilihat pada gambar grafik di bawah ini , ,16 Eksperiemen Kontrol 20 0 Ketuntasan Gambar 2.22 Persentase Ketuntasan Tes Akhir (Posttest)

133 114 Ini berarti media pembelajaran GeoGebra yang digunakan siswa kelompok eksperimen dapat membantu siswa belajar grafik fungsi kuadrat sehingga siswa berhasil mencapai tujuan belajarnya. Media pembelajaran (Cecep Kustandi, 2011: 9) adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna. Jadi GeoGebra merupakan media yang dapat memperjelas makna pada materi grafik fungsi kuadrat sehingga banyak siswa yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran yang ditandai dengan banyaknya siswa yang tuntas dalam tes akhir (posttest) grafik fungsi kuadrat. Berdasarkan uji hipotesis beda rata-rata nilai posttest siswa dengan menggunakan uji z diperoleh nilai z hitung adalah 5,27 dan nilai z tabel adalah 1,64, jadi z hitung > z tabel maka H 1 diterima dan H 0 ditolak barati bahwa ratarata nilai posttest siswa kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan rata-rata nilai posttest siswa kelompok kontrol. Dari hasil uji hipotesis tersebut dapat disimpulkan bahawa hasil belajar siswa yang menggunakan GeoGebra dalam pembelajaran grafik fungsi kuadrat lebih baik dibandingkan dengan siswa yang tidak menggunakan GeoGebra dalam pembelajaran grafik fungsi kuadrat. Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan GeoGebra dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar. Hal tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh media pembelajaran GeoGebra yang

134 115 dapat membantu siswa dalam mengeksplorasi grafik fungsi kuadrat dan siswa dapat terbantu melihat secara langsung perubahan grafik fungsi kuadrat berdasarkan nilai a, b, c dan D yaitu dengan menggeser slider pada GeoGebra. Jika siswa dapat mengeksplorasi sendiri grafik fungsi kuadrat siswa menjadi lebih paham dan tidak hanya menghafal materi saja. Peneliti juga melakukan pengamatan secara langsung peroses pembelajaran di kelompok eksperimen dan kontrol. Di dalam kegiatan belajar grafik fungsi kuadrat, siswa di kelompok eksperimen banyak melakukan kegiatan visual. Menurut Paul D. Dierichv (Oemar Malik, 2001:172) kegiatan-kegiatan visual adalah melihat, membaca dan mengamati. GeoGebra dapat membantu siswa di kelompok eksperimen dalam melakukan kegiatan visual karena materi grafik fungsi kuadrat berhubungan dengan gambar grafik. Siswa kelompok eksperimen sendiri lebih banyak mengeksplorasi grafik fungsi kuadrat dengan bantuan GeoGebra. Siswa kelompok eksperimen menjadi lebih mudah melakukan kegiatan visual seperti melihat, membaca dan mengamati grafik fungsi kuadrat dengan bantuan GeoGebra sehingga siswa merasa lebih terbantu dalam memahaminya. Menurut Ali Mahmudi (2011) GeoGebra dapat mempermudah guru/siswa untuk menyelidiki atau menunjukan sifat-sifat yang berlaku pada suatu obyek geometri. Pembelajaran grafik fungsi kuadrat di kelompok eksperimen menjadi lebih mudah dilakukan oleh siswa ketika siswa ingin mengetahui atau

135 116 menyelidiki sifat-sifat grafik fungsi kuadrat dan menjadi mudah dilakukan oleh guru ketika guru ingin menjelaskan atau menunjukannya sifat-sifat grafik fungsi kuadrat kepada siswa. Di kelompok eksperimen kegiatan delam mengeksplorasi grafik fungsi kuadrat banyak dilakukan oleh siswa sendiri sehingga siswa jadi lebih tahu banyak tentang grafik fungsi kuadrat. Berbeda dengan kegiatan pembelajaran di kelompok kontrol, siswa hanya mendengarkan guru menjelaskan materi kemudian mencatatnya. Siswa dalam belajar grafik fungsi kuadrat tidak terbantu dalam melakukan kegiatan visual seperti melihat, membaca dan mengamati karena media yang digunakan untuk pembelajaran grafik fungsi kuadrat hanya menggunakan papan tulis. Hasil yang didapat dari media papan tulis adalah gambar grafik yang dibuat kurang teliti sehingga kurang membantu siswa kelompok kontrol untuk melakukan kegiatan visual. Kegiatan dalam mengeksplorasi grafik fungsi kuadrat oleh siswa sendiri tidak ada, siswa hanya menerima penjelasan guru dan kemudian mencatatnya. Siswa kelompok kontrol lebih banyak melakukan kegiatan atau aktifiitas mendengarkan daripada visual. Menurut Paul D. Dierichv (Oemar Malik, 2001: 172) dalam kegiatan mendengarkan siswa menggunakan indera pendengaran untuk mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok. Kegiatan belajar Siswa di kelompok kontrol lebih banyak mendengarkan daripada kegiatan visual dalam pembelajaran grafik fungsi kuadrat. Siswa

136 117 kelompok kontrol tidak memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi sendiri grafik fungsi kuadrat sehingga siswa tidak terlatih untuk menemukan sendiri pemahaman grafik fungsi kuadrat. Berdasarkan dari semua hasil analisis yang dilakukan, semua menunjukan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan GeoGebra lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan GeoGebra. Dengan demikian berarti bahwa media pembelajaran GeoGebra memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. D. Kelemahan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa kelemahan, diantaranya adalah: 1. Peneliti hanya sebagai observer bukan pengajar dalam proses penelitian jadi peneliti kurang berinteraksi langsung dengan siswa pada saat pembelajaran. Peneliti tidak bisa terlibat aktif dalam pembelajaran sehingga pembelajaran di dalam penelitian ini kurang sesuai dengan rencana pembelajaran yang peneliti susun sebelumnya. 2. Waktu pembelajaran yang berbeda antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu kegiatan pembelajaran grafik fungsi kuadrat di kelompok eksperimen dilakukan sebanyak empat kali pertemuan sedangkan kelompok kontrol hanya tiga kali pertemuan. Jadi waktu proses pembelajaran di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak sama.

137 Jadwal pelajaran Teknologi Infomatika (TI) bertabarakan dengan dengan pelajaran matematika di kelompok eksperimen sehingga penggunaan labiratorium hanya dapat dipakai sekali, selebihnya pembelajaran dilakukan dikelas dengan menggunakan laptop siswa. pembelajaran dikelas terbatas pada media komputer karena tidak semua siswa memiliki laptop sehingga kegiatan belajar dilakukan secara berkelompok. Padahal kegiatan dalam mengeksplorasi grafik lebih dapat dipahami siswa jika siswa mencoba mengeksplorasinya sendiri.

138 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pengaruh penggunaan media pembelajaran GeoGebra pada pembelajaran grafik fungsi kuadrat terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Motivasi belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol, artinya motivasi belajar siswa yang menggunakan GeoGebra sebagai media pembelajaran lebih tinggi daripada motivasi belajar siswa yang tidak menggunakan GeoGebra. Hal ini dapat dilihat dari hasil ratarata skor angket motivasi belajar, hasil rata-rata persentase skor angket berdasarkan indikator motivasi, hasil wawancara dan observasi. 2. Hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol, artinya hasil belajar siswa yang menggunakan GeoGebra sebagai media pembelajaran lebih tinggi daripada motivasi belajar siswa yang tidak menggunakan GeoGebra. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai postes, hasil rata-rata persentase skor posstest berdasarkan indikator soal posstest, jumlah siswa yang tuntas dalam tes akhir (posttest) berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang diperoleh siswa. Jadi dari kesimpulan di atas dapat di ketahui bahwa penggunaan media pembelajaran GeoGebra pada pembelajaran grafik fungsi kuadrat memiliki 119

139 120 pengaruh dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa lebih baik dibandingkan dengan tidak menggunakan GeoGebra. Penggunaan media pembelajaran GeoGebra juga memiliki pengaruh dalam membantu siswa mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan siswa yang tidak menggunakan GeoGebra. B. Saran Setelah melaksanakan dan membahas hasil penelitian, penulis ingin memberi masukan yang kiranya dapat menjadi bahan pertimbangan untuk kelancaran pembelajaran matematika. Penulis memberikan beberapa masukan sebagai berikut : 1. Siswa lebih baik diberi kesempatan untuk mengeksplorasi sendiri materi pembelajaran. Belajar dengan mengesksplorasi baik dilakukan karena siswa akan lebih memahami materi. Di dalam kegiatan eksplorasi siswa akan lebih dapat memahami bukan sekedar menghafal materi. 2. Penggunaan GeoGebra lebih disarankan untuk sekolah-sekolah yang sudah memiliki komputer sebagai fasilititas untuk pembelajaran baik di laboratorium TI maupun di kelas. 3. Materi grafik fungsi kuadrat banyak membutuhkan gambar yang sering kali siswa sulit dalam membayangkan grafiknya sehingga pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah saja kurang sesuai. Guru perlu memberikan kesempatan siswa untuk mengeksplorasi materi grafik fungsi kuadrat salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran GeoGebra.

140 Guru atau peneliti sebaiknya mempelajari cara menggunakan GeoGebra agar di dalam pembelajaran guru atau peneliti tidak menghabiskan waktu hanya untuk mencoba-coba cara menggunakan GeoGebra yang akan digunakan selama pembelajaran. 5. Jika guru yang mengajar di dalam penelitian, lebih baik peneliti banyak berkomunikasi dengan guru tentang instrumen pembelajaran yang sudah peneliti rencanakan dan disesuaikan dengan kondisi guru dan siswa, agar tujuan penelitian dapat tercapai sesuai dengan apa yang peneliti harapkan.

141 DAFTAR PUSTAKA Ali Mahmudi Makalah Pemanfaatan GeoGebra dalam Pembelajaran Matematika. UNY: FMIPA. Diković, L.: Applications GeoGebra into Teaching Some Topics of Mathematics at the College Level. Computer Science and Information Systems, Vol. 6, No. 2, (2009) Angkowo, Robertus dan A. Kosasih Optimalisasi Media Pembelajaran Mempengaruhi Motivasi, Hasil Belajar dan Kepribadian. Jakarta: PT Grasindo. Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor : Ghalia Indonesia. Hamzah B. Uno Teori Motivasi & Pengukuran Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. International Journal of Software and Information Systems Vol. 6, December Kartika Budi Berbagai Strategi untuk Melibatkan Siswa Secara Aktif dalam Proses Pembelajaran Fisika di SMU, Efektifitasnya, dan Sikap Mereka Pada Strategi Tersebut. USD: Widya Dharma Edisi April 2001 Made Wena Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara. Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Oemar Hamlik Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Purcell, Edwin J danvarberg, Dale.1987.Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid 1. Terjemahan oleh I Nyoman Susila, Bana Kartasasmita, dan Rawuh. Jakarta: Erlangga. Purwanto Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 122

142 123 Sardiman A. M Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV Rajawali. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Penekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta. Sukino Matematika untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta : Erlangga. Tim Reality Kamus Terbaru Bahasa Indonesia. Surabaya : Reality Publisher. Walpole, Ronald E Pengantar Statistika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

143 LAMPIRAN A LAMPIRAN A1. LAMPIRAN A2. LAMPIRAN A3. Daftar Nama Siswa Kelas X1 Daftar Nama Siswa Kelas X3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelompok Eksperimen LAMPIRAN A4. LAMPIRAN A5. LAMPIRAN A6. LAMPIRAN A7. LAMPIRAN A8. LAMPIRAN A9. LAMPIRAN A10. LAMPIRAN A11. LAMPIRAN A12. LAMPIRAN A13. LAMPIRAN A14. LAMPIRAN A15. LAMPIRAN A16. LAMPIRAN A17. Lembar Kerja Siswa I Jawaban Lembar Kerja Siswa I Lembar Kerja Siswa II Jawaban Lembar Kerja Siswa II Lembar Kerja Siswa III Jawaban Lembar Kerja Siswa III Soal Pretest Jawaban Soal Pretest Soal Posttest Jawaban Soal Posttest Kriteria Penilaian Pretest Kriteria Penilain Posttest Angket Motivasi Belajar Pedoman Wawancara Siswa

144 LAMPIRAN A1 DAFTAR NAMA SISWA KELAS X1 (KELOMPOK EKSPERIMEN) SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA No. Nama Siswa Kode Siswa 1 Agatha Ayu Pararamashinta S1 2 Alexandra Gerandina Maretta S2 3 Alfian Mauladi S3 4 Aicia Liana Atmdi S4 5 Anggi nur Wiratmoko S5 6 Aryandhi Purnomo Adji S6 7 Cornelius Chrinandia F. S7 8 Elisabeth Klara Sekar Cahyani S8 9 Emmanuella Sukma R. P. S9 10 Erinda Rizky Nugraheni S10 11 Fadhilah Muhammad Maksum S11 12 Francine Kusumawinahyu S12 13 Gabriella Nora faustina B. S13 14 Haqqi Muhammad Hafizh S14 15 Heryunda Layung Ratyasari S15 16 Jesa Ody Kusuma S16 17 Jessica Soerjanto S17 18 Kresentina galih Sukma Putri A. S18 19 Larisa Jati Kusuma S19 20 Lea Kurtarti S20 21 Lidwina Arum Meta W. S21 22 Mahesa Nanda Pradipta S22 23 MG. Cinthya Perwita S. S23 24 Michella Vasthi Paramita S24 25 Monica Anggi Tyas Kartikasari S25 26 Monica Dewi Permatasari S26 27 Muhammad Afifuddin Muharrik S27 28 Muhammad hirbondi Pradana S28 29 Muhammad Rizki S29 30 Novenantia Christha Maharani S30 31 Prawatya Anindita S31 32 Raden Bimanova Adiasta Permana S32

145 LAMPIRAN A2 DAFTAR NAMA SISWA KELAS X3 (KELOMPOK KONTROL) SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA No. Nama Siswa Kode Siswa 1 Abidzar Afif P1 2 Ajeng Covita Anekinda Rizki P2 3 Alfreda Amelia Khotijah P3 4 Amri Rahmad Insani P4 5 Bunga Putri Maharani P5 6 Claudia Zulfiana Putri P6 7 Desi Widiyastuti P7 8 Fety Saputri P8 9 Galuh Pitaloka Lenterawati P9 10 Gilang Mahardhika P10 11 Husnanda Arief Adhandika P11 12 Irfan Rizaldi P12 13 Karisma Septya Pramudyaningrum P13 14 Laksita Amelia Paramesti P14 15 Luthfiana Indah hastuti P15 16 Marisa Farhana P16 17 Marivansaby Vitrya Lasarik P17 18 Muhammad Husain P18 19 Muhammad Labib Hidayaturrohman P19 20 Muhammad Sekar Aji P20 21 Muhammad Zayyanul Afwani P21 22 Nabila Amiqa Diana P22 23 Nena Septiani P23 24 Nur Wulan Wijayanti P24 25 Nurmaida Ayuk Indriani P25 26 Pramudito Cahyo Januaryadi P26 27 Riski Ayu Swatika P27 28 Salsabila Nadia Raihana P28 29 Sofyan Aji Nugraha P29 30 Wendhy Oktovian P30 31 Winaldha Erza Nur Hafizah P31 32 Zakia Ayu Maulani P32

146 LAMPIRAN A3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELOMPOK EKSPERIMEN Satuan Pendidikan Kelas / Semester Progam Layanan Mata Pelajaran Alokasi Waktu Pengelolaan Pembelajaran : SMA : XI IPA / Gasal : Reguler : Matematika : 6 JP (4 Pertemuan) : Bertim I. Standar Kompetensi : 2. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan dan fungsi kuadrat serta pertidaksamaan II. Kompetensi Dasar : 2.2 Menggambar Grafik fungsi aljabar sederhana dan fungsi kuadrat III. Indikator 1. Memahami pengaruh koefisien, konstanta dan nilai diskriminan dari persamaan fungsi kuadrat terhadap karakteristik grafik fungsi kuadrat. 2. Menggambar grafik fungsi kuadrat. IV. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat memahami pengaruh koefisien, konstanta dan nilai diskriminan dari persamaan fungsi kuadrat terhadap karakteristik grafik fungsi kuadrat. 2. Siswa dapat menggambar grafik fungsi kudrat. V. Materi Pembelajaran Grafik Fungsi Kuadrat Bentuk grafik fungsi kuadrat adalah parabola, dalam membuat sketsa grafik fungsi kuadrat dapat ditentukan dengan mengikuti langkahlangkah berikut :

147 LAMPIRAN A3 a. Menentukan Titik Potong dengan Sumbu Titik potong grafik fungsi kuadrat sumbu diperoleh jika, sehingga dengan Jadi titik potong grafik fungsi kuadrat dengan sumbu adalah (0 ). Konstanta pada mempengaruhi letak titik potong terhadap sumbu. Karakteristik grafik fungsi kuadrat berdasarkan konstanta 1) Jika c > 0, grafik memotong sumbu Y berada di atas O (0,0) Gambar 1 2) Jika c = 0, grafik memotong sumbu Y berada di titik O (0,0) Gambar 2 3) Jika c < 0, grafik memotong sumbu Y berada di bawah O (0,0)

148 LAMPIRAN A3 Gambar 3 b. Menentukan Titik Potong dengan Sumbu Grafik fungsi kuadrat maka sehingga : memotong sumbu Mencari titik potong yaitu memfaktorkan persamaan, yaitu : salah satunya dengan menggunakan rumus Maka akan diperoleh titik potong terhadap sumbu adalah ( dan Dari rumus di atas terlihat bahwa penyelesaian atau akar-akar suatu persamaan kuadrat sangat ditentukan oleh nilai. Bentuk disebut diskriminan dari persamaan kuadrat dan dilambangkan dengan D, nilai D inilah yang membedakan jenis akar-akar suatu persamaan kuadrat. Karakteristik grafik fungsi kuadrat berdasarkan niai D, yaitu: 1) Jika D > 0, grafik memotong sumbu di dua titik yang berbeda.

149 LAMPIRAN A3 Gambar 4 2) Jika D = 0, grafik memotong sumbu di satu titik. Gambar 5 3) Jika D < 0, grafik tidak memotong sumbu Gambar 6

150 LAMPIRAN A3 c. Menentukan Titik Puncak Grafik Fungsi Kuadrat Untuk menetukan koordianat titik puncak suatu fungsi kuadrat dilakukan dengan cara mengubah menjadi kuadrat sempurna. Berdasarkan koefisien : 1) Untuk nilai > 0, bentuk selalu positif atau nol untuk semua. Nilai minimum dicapai = 0 atau. Sedangkan nilai minimum fungsi. Jadi untuk > 0 grafik fungsi kuadrat memiliki koordinat titik balik minimum yaitu ( Karena fungsi kuadrat memiliki titik balik minimum maka grafik tersebut akan membuka ke atas.

151 LAMPIRAN A3 Gambar 10 2) Untuk nilai > 0, bentuk selalu negatif atau nol untuk semua. Nilai maksimum dicapai = 0 atau. Sedangkan nilai maksimum fungsi Jadi untuk < 0 grafik fungsi kuadrat memiliki koordinat titik balik maksimum yaitu ( Karena fungsi kuadrat memiliki titik balik maksimum maka grafik tersebut akan membuka ke atas. Gambar 11 d. Menentukan Letak Sumbu Simetri Sumbu simetri pada grafik fungsi kuadrat merupakan garis yang melalui puncak dan sejajar dengan sumbu y. Titik puncak grafik

152 LAMPIRAN A3 fungsi kuadrat ( maka sumbu simetri melalui titik ( dan sejajar dengan sumbu y adalah Nilai menentukan letak sumbu simetri parabola dari sumbu Y, tetapi letak sumbu simetri juga tergantung dari nilai. Persamaan sumbu simetri adalah, jadi : 1) Jika dan bertanda sama, yaitu sama-sama negatif atau positif maka persamaan sumbu simetri menjadi dan terletak di sebelah kiri sumbu. Gambar 7 2) Jika = 0 maka persamaan sumbu simetri menjadi : jadi sumbu simetri terletak pada sumbu Y Gambar 8

153 LAMPIRAN A3 3) Jika dan berlainan tanda maka sumbu simetri terletak di sebelah kanan sumbu, karena persamaan sumbu simetri yaitu dan letaknya disebalah kanan sumbu. Gambar 9 VI. Rancangan Pelaksanaan Pertemuan Pendekatan : Ketrampilan Proses I Strategi : Kooperatif, kontekstual Metode : Ceramah singkat, diskusi dan tanya jawab Langkah langkah : a. Kegiatan Awal (10 menit) Apersepsi 1. Guru mengingatkan kembali tentang fungsi 2. Guru bertanya kepada siswa apakah kalian pernah melihat orang menendang bola, bagaimana bentuk lintasan bola tersebut. 3. Guru bertanya kepada siswa bagaimana

154 LAMPIRAN A3 bentuk grafik fungsi kuadrat. Motivasi Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan mengenal bentuk grafik fungsi kuadrat dan karakteristik grafik fungsi kuadrat. b. Kegiatan Inti ( 70 menit) Eksplorasi 1. Guru menuliskan persamaan fungsi kuadrat di papan tulis, kemudian guru bertanya berapa nilai a,b dan c pada persamaan tersebut? 2. Guru memberikan gambar grafik fungsi kuadrat dengan bantuan GeoGebra, kemuadian siswa diminta menunjukan dimana letak titik puncak,sumbu simetri, titik potong terhadap sumbu y dan x. 3. Guru dan siswa bersama-sama menegaskan kembali dimana letak titik puncak, sumbu simetri, titik potong terhadap sumbu y dan x. Elaborasi 1. Guru memberikan sedikit penjalasan tentang bagaimana menggunakan GeoGebra untuk belajar grafik fungsi kuadrat.

155 LAMPIRAN A3 2. Siswa dibagikan Lembar Kerja Siswa I (Siswa diminta mengerjakan semua langkah-langkah pada LKS I, dengan bantuan GeoGebra. 3. Guru memantau siswa pada saat mengerjakan LKS I. 4. Setelah siswa menyelesaikan LKS I, siswa dibagikan LKS II ( Untuk belajar karekteristik grafik fungsi kuadrat) 5. Siswa diminta mengerjakan semua langkah-langkah pada LKS II dengan bantuan GeoGebra. 6. Guru berkeliling dan memantau kegiatan siswa. Konfirmasi 1. Guru meminta pendapat siswa mengenai kesimpulan LKS I 2. Siswa dan guru bersama-sama mempertegas kesimpulan LKS I 3. Guru meminta pendapat siswa mengenai kesimpulan LKS II 4. Siswa dan guru bersama-sama mempertegas kesimpulan LKS II c. Penutup (10 menit) 1. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dengan di bantu oleh guru. 2. Siswa diminta mempelajari materi untuk pertemuan berikutnya yaitu mempelajari karakteristik grafik fungsi kuadrat lebih

156 LAMPIRAN A3 lanjut. PENDIDIKAN KARAKTER Menumbuhkan jiwa peneliti Bertanggung jawab Jujur Menghargai pendapat orang lain Bekerja sama Berani menyampaikan pendapat Sumber Belajar a. Sumber Belajar 1. Buku Paket : Sukino Metematika untuk SMA Kelas X Semester 1.Jakarta : Erlangga 2. Buku referensi lainnya. b. Media Belajar 1. Papan Tulis 2. Komputer Penilaian Teknik : Keaktifan Bentuk Instrument : Uraian Pertemuan II Pendekatan : Ketrampilan Proses Strategi : Kooperatif, kontekstual Metode : Ceramah singkat, diskusi dan tanya jawab Langkah langkah : a. Kegiatan Awal (10 menit)

157 LAMPIRAN A3 Apersepsi 1. Guru menuliskan beberapa persamaan fungsi kuadrat di papan tulis. 2. Siswa diminta menyebutkan nilai a, b, c dan nilai diskriminasinya. Motivasi Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan memahami pengaruh koefisien, konstanta dan nilai diskriminan dari persamaan fungsi kuadrat terhadap karakteristik grafik fungsi kuadrat. b. Kegiatan Inti ( 25 menit) Eksplorasi 1. Guru menuliskan persamaan grafik fungsi kuadrat kemudian siswa diminta menyebutkan nilai a, b, c dan nilai diskriminasi dari persamaan tersebut. 2. Guru menuliskan persamaan grafik fungsi kuadrat kemudian siswa diminta menyebutkan nilai a, b, c dan nilai diskriminasi dari persamaan tersebut. 3. Guru menunjukan gambar kedua persamaan grafik fungsi kuadrat tersebut dengan GeoGebra 4. Siswa diminta menyebutkan perbedaan dari grafik tersebut. Elaborasi 1. Guru memberikan sedikit penjelasan tentang

158 LAMPIRAN A3 bagaimana menggunakan GeoGebra untuk belajar karakteristik grafik fungsi kuadrat dengan menggunakan slider. 2. Siswa dibagikan Lembar Kerja Siswa III 3. Siswa diminta mengerjakan semua langkahlangkah pada LKS III dengan bantuan GeoGebra. 4. Setelah siswa menyelesaikan LKS III 5. Guru berkeliling dan memantau kegiatan siswa. Konfirmasi 1. Guru meminta pendapat siswa mengenai kesimpulan LKS III 2. Siswa dan guru bersama-sama mempertegas kesimpulan LKS III c. Penutup (10 menit) 1. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dengan di bantu oleh guru. 2. Siswa diminta mempelajari materi untuk pertemuan berikutnya yaitu menggambar grafik fungsi kuadrat PENDIDIKAN KARAKTER Menumbuhkan jiwa peneliti Bertanggung jawab Jujur Menghargai pendapat orang lain Bekerja sama

159 LAMPIRAN A3 Berani menyampaikan pendapat Sumber Belajar a. Sumber Belajar 1. Buku Paket : Sukino Metematika untuk SMA Kelas X Semester 1.Jakarta : Erlangga 2. Buku referensi lainnya. b. Media Belajar 1. Papan Tulis 2. Komputer Penilaian Teknik : Keaktifan Bentuk Instrument : Uraian Pertemuan III Pendekatan : Ketrampilan Proses Strategi : Kooperatif, kontekstual Metode : Ceramah singkat, diskusi dan tanya jawab Langkah langkah : a. Kegiatan Awal (10 menit) Apersepsi Guru mengingatkan kembali siswa tentang karakteristik grafik fungsi kuadrat. Motivasi Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik dapat membuat melukis grafik fungsi kuadrat. b. Kegiatan Inti ( 70 menit) Eksplorasi 1. Guru memberikan masalah kepada

160 LAMPIRAN A3 siswa.jika persamaan fungsi kuadrat bagaimana bentuk grafiknya, jika : a),, dan b),, dan c),, dan 2. Siswa maju ke depan kelas untuk membuat sketsa grafik di papan tulis. Siswa yang lain mencoba menggambar sketsa grafik fungsi kuadrat di buku masing-masing. 3. Guru mencocokan jawabannya dengan menggunakan GeoGebra. 4. Guru bertanya kepada siswa bagaimana langkah-langkah dalam menggambar grafik fungsi kuadrat(siswa boleh mencari di buku). 5. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menyebutkan langkah-langkah menggambar grafik fungsi kuadrat. Elaborasi 1. Guru menjelaskan cara menggambar grafik fungsi kuadrat berdasarkan langkahlangkahnya. Guru menggunakan media papan tulis untuk menjelaskan cara menggambar grafik fungsi kuadrat. 2. Siswa mencatat hasil penjelasan guru. 3. Guru memberikan soal latihan tentang

161 LAMPIRAN A3 menggambar grafik fungsi kuadrat pada buku paket siswa hal 122 B no. 1a,1c,1d,1f. 4. Siswa mengerjakan latihan soal secara individu. 5. Guru berkeliling dan membantu siswa jika siswa ada yang mengalami kesulitan. Konfirmasi 1. Guru memberi kesempatan siswa maju di depan kelas untuk menjelaskan hasil dari pengerjaan soal latihan yang diberikan oleh guru. 2. Siswa yang lain menanggapi jawaban siswa yang maju di depan kelas. 3. Guru menegaskan kembali jawaban siswa. c. Penutup (10 menit) 1. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dengan di bantu oleh guru. 2. Siswa diberikan PR buku paket Erlangga karangan Sukino hal 122 no. 1b,1e, 1i PENDIDIKAN KARAKTER Menumbuhkan jiwa peneliti Bertanggung jawab Jujur Menghargai pendapat orang lain Bekerja sama Berani menyampaikan pendapat

162 LAMPIRAN A3 Sumber Belajar a. Sumber Belajar 1. Buku Paket : Sukino Metematika untuk SMA Kelas X Semester 1.Jakarta : Erlangga 2. Buku referensi lainnya. b. Media Belajar 1. Laptop 2. Viewer 3. Papan tulis Penilaian Teknik : Keaktifan Bentuk Instrument : Uraian Pertemuan IV Pendekatan : Ketrampilan Proses Strategi : Kooperatif, kontekstual Metode : Ceramah singkat, diskusi dan tanya jawab Langkah langkah : a. Kegiatan Awal (10 menit) Apersepsi Guru mengingatkan kembali siswa tentang karakteristik grafik fungsi kuadrat. Motivasi Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik dapat melukis grafik fungsi kuadrat. b. Kegiatan Inti ( 20 menit) Eksplorasi

163 LAMPIRAN A3 1. Siswa diminta menyebutkan kembali langkah-langkah menggambar grafik fungsi kuadrat. 2. Guru dan siswa bersama-sama menyebutkan langkah-langkah menggambar grafik fungsi kuadrat. Elaborasi 1. Siswa diminta maju ke depan untuk menuliskan jawaban PR yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. 2. Guru dan siswa bersama-sama mempertegas kembali jawaban siswa. 3. Guru memberikan latihan soal dipapan tulis. Guru meminta siswa menggambar grafik fungsi kuadrat dengan dibawah ini: 4. Guru berkeliling dan membantu siswa jika siswa ada yang mengalami kesulitan. Konfirmasi 1. Guru memberi kesempatan siswa maju di depan kelas untuk menggambarkan hasil dari pengerjaan soal latihan yang diberikan oleh guru di papan tulis. 2. Guru memperlihatkan gambar grafik dengan menggunakan GeoGebra agar siswa dapat melihat gambar grafik fungsi

164 LAMPIRAN A3 kuadrat lebih jelas dan teliti. 3. Siswa yang lain menanggapi jawaban siswa yang maju di depan kelas. 4. Guru menegaskan kembali jawaban siswa. c. Penutup (10 menit) 1. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dengan di bantu oleh guru. 2. Siswa diberikan PR untuk melanjutkan mengerjakan latihan soal di buku paket Erlangga karangan Sukino hal 122. PENDIDIKAN KARAKTER Menumbuhkan jiwa peneliti Bertanggung jawab Jujur Menghargai pendapat orang lain Bekerja sama Berani menyampaikan pendapat Sumber Belajar a. Sumber Belajar 1. Buku Paket : Sukino Metematika untuk SMA Kelas X Semester 1.Jakarta : Erlangga 2. Buku referensi lainnya. b. Media Belajar 1. Laptop 2. Viewer 3. Papan tulis

165 LAMPIRAN A3 Penilaian Teknik : Keaktifan Bentuk Instrument : Uraian Jogjakarta, Agustus 2012 Peneliti, Yulia Tri Widyaningrum NIM: Dosen Pembimbing Mengetahui, Guru Pembimbing Ch. Enny Murwaningtyas, M. Si. NIP. Siti Kawiyah, S. Pd. NIP.

166 LAMPIRAN A4 LEMBAR KERJA SISWA I NAMA : KELAS : 1. Buka program GeoGebra 2. Klik View pada menu toolbar. Aktifkan Axes (untuk menampilkan sumbu koordinat) dan Grid (agar tampilan jendela berpetak). 3. Pada kolom input masukanlah persamaan grafik fungsi kuadrat y=x 2 +2x+4 dengan mengetik y=x^2 +2x+4 pada kolom input dan tekan tombol Enter pada keyboard. 4. Pada persamaan y=x 2 +2x+4 berapakah nilai koefisien a,b dan c 5. Setelah anda memasukan persamaan y=x 2 +2x+4 pada kolom input maka muncul gambar grafik fungsi kuadrat, jawablah petanyaan di bawah ini:

167 LAMPIRAN A4 a. Grafik membuka ke atas atau ke bawah? b. Apakah grafik memotong sumbu y? Jika iya tentukan koordinat titik potong terhadap sumbu y? c. Apakah grafik memotong sumbu x? Jika iya tentukan koordinat titik potong terhadap sumbu x? d. Carilah koordinat titik puncak? Dari langkah 3-5 lakukanlah untuk persamaan grafik sebagai berikut : 6. y=-x 2 +2x+8 8. y=-x 2-6x-9 9. y=x 2 +2x 7. y=x 2-6x+5

168 LAMPIRAN A5 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) I 3. Setelah memasukan persamaan y=x 2 +2x+4 pada kolom input maka akan muncul grafik seperti di bawah ini : 4. persamaan y=x 2 +2x+4 memiliki nilai koefisien a = 1,b = 2 dan c = 4 5. a. Grafik membuka ke atas b. Grafik memotong sumbu y pada (0,4) c. Grafik tidak memotong sumbu x d. koordinat titik puncak (-1,3) 6. Gambar grafik fungsi kuadrat y=-x 2 +2x+8

169 LAMPIRAN A5 1) Persamaan y=x 2 +2x+4 memiliki nilai koefisien a = -1,b = 2 dan c = 8 2) Grafik membuka ke bawah 3) Grafik memotong sumbu y pada (0,8) 4) Grafik memotong sumbu x di dua titik yaitu (-2,0) dan (4,0) 5) Koordinat titik puncak (1,9) 7. Gambar grafik fungsi kuadrat y=x 2-6x+5 1) Persamaan y=x 2-6x+5 memiliki nilai koefisien a = 1,b = -6 dan c = 5 2) Grafik membuka ke atas 3) Grafik memotong sumbu y pada (0,5) 4) Grafik memotong sumbu x di dua titik yaitu (1,0) dan (5,0) 5) Koordinat titik puncak (3,-4) 8. Gambar grafik fungsi kuadrat y=-x 2-6x-9

170 LAMPIRAN A5 1.) Persamaan y=-x 2-6x-9 memiliki nilai koefisien a = -1,b = -6 dan c =-9 2.) Grafik membuka ke atas 3.) Grafik memotong sumbu y pada (0,-9) 4.) Grafik memotong sumbu x di satu titik yaitu (-3,0) 5). koordinat titik puncak (-3,0) 9. Gambar grafik fungsi kuadr y=x 2 +2x 1.) Persamaan y=x 2 +2x memiliki nilai koefisien a = 1,b = 2 dan c =0 2.) Grafik membuka ke atas 3.) Grafik memotong sumbu y pada (0,0) 4.) Grafik memotong sumbu x di dua titik yaitu (-2,0) dan (0,0) 5). koordinat titik puncak (-1,-1)

171 LAMPIRAN A6 LEMBAR KERJA SISWA II NAMA : KELAS : KEGIATAN I 1. Bukalah program Geogebra 2. Klik View pada menu toolbar. Aktifkan Axes (untuk menampilkan sumbu koordinat) dan Grid (agar tampilan jendela berpetak). 3. Dengan Menggunakan Geogebra : a. Gambarkan grafik fungsi kuadrat dengan memasukan persamaan fungsi kuadrat y=x 2 +2x+4 pada kolom input. b. Gambarkan grafik fungsi kuadrat dengan mengganti sembarang nilai a pada y=x 2 +2x+4 yang berbeda sebanyak 4 fungsi (+/- a). Amati perbedaan grafiknya dan berilah kesimpulan!(save as file pada menu file)

172 LAMPIRAN A6 c. Gambarkan grafik fungsi kuadrat dengan mengganti sembarang nilai b pada y=x 2 +2x+4 yang berbeda sebanyak 4 fungsi (+/- b). Amati perbedaan grafiknya dan berilah kesimpulan!(save as file pada menu file) d. Gambarkan grafik fungsi kuadrat dengan mengganti sembarang nilai c pada y=x 2 +2x+4 yang berbeda sebanyak 4 fungsi (+/- c). Amati perbedaan grafiknya dan berilah kesimpulan!(save as file pada menu file) 4. Dari beberapa fungsi kuadrat yang telah dibuat, cari masing-masing nilai diskriminannya.

173 LAMPIRAN A7 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) II 3. b. Jika nilai a positif pada persamaan grafik fungsi kudrat grafik akan membuka ke atas. Jika nilai a negatif pada persamaan grafik fungsi kudrat grafik akan membuka ke atas. Jika nilai a = 0 maka grafik akan berbentuk garis lurus, jadi syarat grafik fungsi kuadrat. c. Jika nilai b positif pada persamaan grafik fungsi kudrat grafik akan terletak di sebelah kiri sumbu y. Jika nilai b negatif pada persamaan grafik fungsi kudrat sumbu simetri grafik akan terletak di sebelah kanan sumbu y. Jika b = 0 maka sumbu simetri grafik akan berada di sumbu y. d. Jika nilai c positif pada persamaan grafik fungsi kudrat grafik akan memotong sumbu y di atas titik O (0,0). Jika nilai c negatif pada persamaan grafik fungsi kudrat grafik akan memotong sumbu y di bawah titik O (0,0). Jika c = 0 maka grafik memotong sumbu y di O (0,0). 4. Nilai diskriminan tergantung dari nilai a, b dan c yang diambil siswa.

174 LAMPIRAN A8 LEMBAR KERJA SISWA III NAMA : KELAS : KEGIATAN I 1. Buka file dengan mengklik open pada toolbar, kemudian pilih file Geogebra dengan nama Grafik Fungsi Kuadrat.ggb 2. a. Geserlah slider a. b. Bagaimana bentuk grafik fungsi kuadrat ketika slider a pada Geogebra bernilai lebih dari nol ( >0) dan kurang dari 0 ( <0)? 3. Buatlah kesimpulan dari kegiatan I! KEGIATAN II 1. Geserlah slider a dan b. 2. Dimana letak sumbu simetri grafik fungsi kuadrat terhadap sumbu y ketika nilai pada slider a dan b : a>0 dan b>0 a<0 dan b<0 a>0 dan b<0 b=0 a<0 dan b<0 3. Buatlah kesimpulan dari kegiatan II! KEGIATAN IV 1. Geserlah slider c. 2. Bagaimana titik potong grafik fungsi kuadrat terhadap sumbu y ketika nilai c<0, c=0 dan c>0? 3. Buatlah kesimpulan dari kegiatan III! KEGIATAN IV

175 LAMPIRAN A8 1. Ketika anda menggeser slider a, b atau c apakah nilai D berubah? 2. Bagaimana titik potong grafik fungsi kuadrat terhadap sumbu x ketika nilai D<0, D=0 dan D>0? 3. Buatlah kesimpulan dari kegiatan IV!

176 LAMPIRAN A9 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) III 1. JAWABAN KEGIATAN I Jika nilai slider a positif pada persamaan grafik fungsi kudrat grafik akan membuka ke atas. Jika nilai slider a negatif pada persamaan grafik fungsi kudrat grafik akan membuka ke atas. Jika nilai slider a = 0 pada maka grafik akan berbentuk garis lurus, jadi syarat grafik fungsi kuadrat. 2. JAWABAN KEGIATAN II Jika nilai slider b positif pada persamaan grafik fungsi kudrat grafik akan terletak di sebelah kiri sumbu y. Jika nilai slider b negatif pada persamaan grafik fungsi kudrat sumbu simetri grafik akan terletak di sebelah kanan sumbu y. Jika nilai slider b = 0 pada persamaan grafik maka sumbu simetri grafik akan berada di sumbu y. 3. JAWABAN KEGIATAN III Jika nilai slider c positif pada persamaan grafik fungsi kudrat grafik akan memotong sumbu y di atas titik O (0,0). Jika nilai slider c negatif pada persamaan grafik fungsi kudrat grafik akan memotong sumbu y di bawah titik O (0,0). Jika c = 0 pada persamaan grafik fungsi kudrat maka grafik memotong sumbu y di O (0,0).

177 LAMPIRAN A9 4. JAWABAN KEGIATAN IV Nilai diskriminan tergantung dari nilai a, b dan c, maka: Jika nilai D positif pada persamaan grafik fungsi kudrat grafik akan memotong sumbu x di dua titik. Jika nilai D negatif pada persamaan grafik fungsi kudrat grafik tidak memotong sumbu x. Jika D = 0 pada persamaan grafik fungsi kudrat maka grafik memotong sumbu x di satu titik.

178 LAMPIRAN A10 Petunjuk : PRE TEST GRAFIK FUNGSI KUADRAT 1. Kerjakanlah soal-soal di bawah ini pada lembar jawab. 2. Sebelum mengerjakan tulisah identitas diri pada lembar jawab. 3. Bacalah soal dengan teliti sebelum mengerjakan. 4. Kerjakanlah soal dengan tenang. 1. Diketahui himpunan-himpunan A={1,2,3,4,5} dan B={1,2,3,4} relasi-relasi berikut ini adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B. a. R 1 = {(1,1),(2,1),(3,2),(4,3),(5,4)} b. R 2 = {(1,1),(2,2),(3,3),(4,4)} c. R 3 = {(1,1),(2,1),(3,1),(4,1),(5,1)} d. R 4 = {(1,1),(1,2),(2,3),(3,3),(4,3),(5,4)} Diantara relasi-relasi diatas, manakah yang merupakan fungsi dan manakah yang bukan merupakan fungsi? Beri penjelasan! 2. Diketahui fungsi f : A R dan fungsi f ditentukan dengan aturan f(x)=x 2 +3x+2 dengan daerah asal A={x 1 x 4, x R}, hitunglah : a. f(1) b. f(2) c. f(3) d. f(4) e. tentukanlah wilayah hasil fungsi f 3. Carilah akar dari persamaan kuadrat di bawah ini : a. x 2 = 8x b. 4x 2 + 3x-10= 0 c. 2x 2 + 4x+2=0 4. Tentukan jenis akar dari masing-masing persamaan kuadrat di bawah ini tanpa menyelesaikan persamaannya (dengan rumus Diskriminan) : a. 3x 2-6x+3=0 b. 2x 2-2x+8 =0 c. x 2-6x-2=0

179 LAMPIRAN A11 Kunci Jawaban Soal Pretest 1. a. R 1 merupakan fungsi b. R 2 bukan fungsi karena ada anggota A yang tidak berpasangan dengan himpunan B. c. R 3 merupakan fungsi d. R 4 bukan fungsi karena ada anggota A yang berpasangan dengan himpunan B lebih dari satu 2. f(x)=x 2 +3x+2 a. f(1)= =6 b. f(2)= =12 c. f(3)= =20 d. f(4)= =30 e. wilayah hasil W f ={x 6 x 30, x R} 3. a. x 2 =8x x 2-8x=0 x(x-8)=0 x=0 atau x=8 b. 4x 2 +3x-10=0

180 LAMPIRAN A11 d. 2x 2 + 4x+2=0 x 2 + 2x+1=0 (x+1) 2 =0 x=-1 4. a. 3x 2-6x+3=0 D = b 2-4ac =(-6) =36-36 =0 D=0 maka memiliki 2 akar yang sama dan rasional b. 2x 2-2x+8 =0 D= b 2-4ac = (-2) =4-64 =-60 D<0 maka persamaan kuadrat tidak memiliki akar yang real atau nyata c. x 2-6x-2=0 D= b 2-4ac = (-6) =36+8 =44 D>0 maka persamaan kuadrat memiliki dua akar nyata dan berbeda

181 LAMPIRAN A12 Petunjuk : POST TEST GRAFIK FUNGSI KUADRAT 1. Kerjakanlah soal-soal di bawah ini pada lembar jawab. 2. Sebelum mengerjakan tulisah identitas diri pada lembar jawab. 3. Bacalah soal dengan teliti sebelum mengerjakan. 4. Kerjakanlah soal dengan tenang. 1. Bagaimana sketsa grafik fungsi kuadrat y = ax 2 + bx + c jika : a) a < 0, b > 0, c > 0 dan D > 0 b) a < 0, b > 0, c < 0 dan D = 0 2. Bila grafik fungsi kuadrat y = ax 2 + bx + c seperti gambar di bawah ini maka tentukan syarat a, b, c dan D : a. b. 3. Tentukan koordinat titik potong grafik fungsi kuadrat y = ax 2 + bx + c dengan sumbu x dan y! 4. Lukislah gambar grafik fungsi kuadrat y = 2x 2 + 4x! YOU CAN DO IT!!!!

182 LAMPIRAN A13 Kunci Jawaban Soal Posttest 1. Sketsa grafik fungsi kuadrat a. a < 0, grafik parabola membuka ke atas b > 0, a dan b berlainan tanda maka sumbu simetri terletak di sebelah kanan sumbu c > 0, grafik memotong sumbu y berada di atas O (0,0) D > 0, grafik memotong sumbu x di dua titik b. a < 0, grafik parabola membuka ke bawah b > 0, a dan b berlainan tanda maka sumbu simetri berada di sebelah kanan sumbu y c < 0, garfik memotong sumbu y berada di bawah sumbu y D = 0 grafik memotong sumbu x di dua titik 2. Syarat a, b, c dan D pada gambar seketsa grafik: a. Kurva terbuka ke atas maka a>0 Sumbu simetri terletak di sebelah kanan kurva berarti a dan b berlainan tanda, karena a>0 maka b<0 Grafik memotong sumbu y diatas titik O (0,0) maka c>0 Grafik memotong sumbu x di satu titik maka D=0 b. Kurva membuka ke atas maka a>0

183 LAMPIRAN A13 Sumbu simetri berada di sebelah kiri sumbu y berarti a dan b bertanda sama, karena a>0 maka b>0 Grafik memotong sumbu y di atas titik O (0,0) maka c>0 Grafik tidak memotong sumbu x maka D<0 3. Titik potong terhadap sumbu koordinat adalah Untuk melihat apakah grafik memotong sumbu x di satu titik, dua titik bahkan tidak memotong sumbu x maka dilihat dari nilai diskriminan D jadi grafik memotong sumbu y di satu titik. titik potong terhadap sumbu x y=0 Jadi titik potong terhadap sumbu x adalah (2,0) titik potong terhadap sumbu y x=0 Jadi titik potong terhadap sumbu y adalah (0,4) 4. Gambar grafik Titik potong terhadap sumbu x dilihat dari nilai diskriminan D jadi grafik memotong sumbu x di dua titik. titik potong terhadap sumbu x y=0

184 LAMPIRAN A13 dan Jadi titik potong terhadap sumbu x adalah (-2,0) dan (0,0) Titik potong terhadap sumbu y x=0 Jadi titik potong terhadap sumbu y adalah (0,0) Sumbu simetri grafik Koordinat titik puncak grafik: )=(

185 LAMPIRAN A14 KRITERIA PENILAIAN PRETEST No. Jawaban Skor Soal 1 a. R 1 merupakan fungsi dengan alasan 2 b. R 2 bukan fungsi dengan alasan 2 c. R 3 merupakan fungsi dengan alasan 2 d.r 4 bukan fungsi 2 2 a. f(1)= =6 2 b. f(2)= =12 2 c. f(3)= =20 2 d. f(4)= =30 2 e. wilayah hasil W f ={x 6 x 30, x R} 2 3 a. x 2 =8x x 2-8x=0 x(x-8)=0 x=0 atau x= b. 4x 2 +3x-10= c. 2x 2 + 4x+2=0

186 LAMPIRAN A14 No. Soal x 2 + 2x+1=0 Jawaban Skor (x+1) 2 =0 3 x= a. 3x 2-6x+3=0 D = b 2-4ac =(-6) =36-36 =0 D=0 maka memiliki 2 akar yang sama dan rasional b. 2x 2-2x+8 =0 D= b 2-4ac = (-2) =4-64 =-60 D<0 maka persamaan kuadrat tidak memiliki akar yang real atau nyata c. x 2-6x-2=0 D= b 2-4ac = (-6) =36+8 =44 D>0 maka persamaan kuadrat memiliki dua akar nyata dan berbeda Total Skor 45

187 LAMPIRAN A15 KRITERIA PENILAIAN POSTTEST No. Soal Jawaban Skor 4 1 a b. a. a>0 b<0 c>0 D=0 b. a>0 b>0 c>0 D<0 titik potong terhadap sumbu x y=0 x 2 4x + 4 = 0 (x 2) 2 = 0 x = 2 Jadi titik potong terhadap sumbu x adalah (2,0) titik potong terhadap sumbu y x =0 y = x 2 4x + 4 y = y = 4 Jadi titik potong terhadap sumbu y adalah (0,4)

188 LAMPIRAN A15 No. Soal Jawaban 4 titik potong terhadap sumbu x y=0 Skor dan Jadi titik potong terhadap sumbu x adalah (-2,0) dan (0,0) Titik potong terhadap sumbu y x=0 2 2 Jadi titik potong terhadap sumbu y adalah (0,0) Sumbu simetri grafik 1 Koordinat titik puncak grafik: )=( 1 2 Total Skor 30

189 LAMPIRAN A16 ANGKET MOTIVASI BELAJAR GRAFIK FUNGSI KUADRAT Nama / No:... Kelas:... Petunjuk Pengisian 1. Berilah tanda ( ) pertanyaan-pernyataan di bawah ini dengan jujur dan paling sesuai dengan yang anda rasakan. 2. Kejujuran anda akan sangat membantu penelitian ini 3. Apapun jawaban yang anda berikan tidak akan berdampak negatif terhadap anda dan dijamin kerahasiaannnya. 4. Mohon diisi tanpa ada yang terlewat 5. Atas bantuan dan kerjasama anda diucapkan terimakasih. No. Pernyataan 1. Saya senang belajar grafik fungsi kuadrat karena pembelajarannya menarik. Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu- Ragu Setuju Sangat Setuju 2. Saya memperhatikan guru ketika menjelaskan grafik fungsi kuadrat dengan sungguh-sungguh. 3. Saya malas belajar grafik fungsi kuadrat karena sulit membayangkan grafik fungsi kuadratnya. 4. Saya akan mencari cara lain untuk memahami grafik fungsi kuadrat misalnya dengan menggunakan aplikasi matematika pada komputer. 5. Saya lebih senang belajar grafik fungsi kuadrat jika saya dapat menyelidiki dan menemukan sendiri berbagai sifat-sifat grafik fungsi kuadratnya. 6. Pada saat pembelajaran grafik fungsi kuadrat ada hal-hal baru yang merangsang rasa ingin tahu saya. 7. Saya tertarik karena ada hal-hal baru atau berbeda pada pembelajaran grafik fungsi kuadrat yang belum pernah atau jarang saya lakukan pada pembelajaran matematika

190 LAMPIRAN A16 No. Pernyataan 8. Saya malas mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan menggambar grafik fungsi kuadrat. Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu- Ragu Setuju Sangat Setuju 9. Suasana pembelajaran grafik fungsi kuadrat lebih menyenangkan dan tidak membosankan. 10. Saya merasa teknik penyampaian materi yang dilakukan guru pada saat pembelajaran grafik fungsi kuadrat di kelas sudah sesuai dengan yang saya inginkan. 11. Saya belum bisa menghubungkan materi grafik fungsi kuadrat yang saya pelajari dengan soal latihan yang diberikan oleh guru. 12. Saya lebih dapat memahami grafik fungsi kuadrat karena saya dapat melihat sendiri secara langsung bagaimana pengaruh a,b, c dan D pada persamaan grafik fungsi kuadrat y=ax 2 +bx+c. 13. Saya tidak yakin saya dapat menggambar grafik fungsi kuadrat dengan benar. 14. saya akan mencari berbagai cara misalnya menggunakan aplikasi komputer untuk menemukan jawaban atau solusi dari soal grafik fungsi kuadrat yang sulit sampai ketemu. 15. Jika saya menemukan soal tentang menggambar grafik fungsi kuadrat, saya tidak akan mengerjakannya. 16. Saya sangat senang dengan pembelajaran grafik fungsi kuadrat sehingga saya ingin mengetahui lebih lanjut pokok bahasan ini. 17. Saya ikut berperan aktif dalam pembelajaran seperti bertanya atau mengeluarkan pendapat saat pembelajaran grafik fungsi kuadrat. 18. Setelah pembelajaran selesai ternyata materi grafik fungsi kuadrat tidak sesulit seperti yang saya bayangkan.

191 LAMPIRAN A16 No. Pernyataan 19. Setelah mempelajari grafik fungsi kuadrat saya yakin akan berhasil dalam tes. Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu- Ragu Setuju Sangat Setuju 20. Saya merasa bangga dapat menyelesaikan pembelajaran grafik fungsi kuadrat ini dengan berhasil.

192 LAMPIRAN A17 Pedoman Wawancara Siswa 1. Apakah selama pembelajaran kamu berkonsentrasi dan memperhatikan guru? 2. Bagaimana perasaanmu pada waktu mengikuti pembelajaran grafik fungsi kuadrat? 3. Apakah ada perbedaan suasana yang membuat kamu senang atau tidak bosan mengikuti mengikuti pembelajaran grafik fungsi kuadrat? 4. Setelah mengikuti posttest kemarin, apakah kamu merasa puas atau yakin dengan hasil pekerjaanmu? 5. Bagaiman teknik penyampaian materi yang dilakukan guru pada saat pembelajaran grafik fungsi kuadrat, apakah ada sesuatu yang baru yang membuat kamu tertarik untuk memperhatikan? 6. Apakah kamu ikut berperan aktif dalam pembelajaran seperti bertanya atau mengeluarkan pendapat? 7. Ketika kamu mengahadapi materi atau soal yang sulit apakah kamu akan berusaha memahami atau memecahkan soal tersebut? atau kamu justru meninggalkannya? 8. Apa yang menyebabkan kamu tertarik dengan pembelajaran grafik fungsi kuadrat?

193 LAMPIRAN B LAMPIRAN B1. Data Angket Motivasi Belajar Siswa Kelompok Eksperimen (Kelas X1) LAMPIRAN B2. Data Angket Motivasi Belajar Siswa Kelompok Kontrol (Kelas X3) LAMPIRAN B3 Persentase Motivasi Belajar Siswa Kelompok Eksperimen (Kelas X1) Berdasarkan Indikator LAMPIRAN B4 Persentase Motivasi Belajar Siswa Kelompok Kontrol (Kelas X3) Berdasarkan Indikator LAMPIRAN B5. LAMPIRAN B6. LAMPIRAN B7. Data Hasil Pretest Siswa Kelas X1 Data Hasil Pretest Siswa Kelas X3 Data Hasil Posttest Siswa Kelompok Eksperimen (Kelas X1) LAMPIRAN B8. Data Hasil Posttest Siswa Kelompok Kontrol (Kelas X3) LAMPIRAN B9. Persentase Hasil Posttest Siswa Kelompok Eksperimen (Kelas X1) Berdasarkan Indikator Soal LAMPIRAN B10. Persentase Hasil Posttest Siswa Kelompok Eksperimen (Kelas X1) Berdasarkan Indikator Soal

194 LAMPIRAN 11. Contoh Jawaban Angket Siswa Kelompok Eksperimen (Kelas X1) LAMPIRAN 12. Contoh Jawaban Angket Siswa Kelompok Kontrol (Kelas X3) LAMPIRAN 13. Contoh Jawaban Pretest Siswa Kelompok Eksperimen (Kelas X1) LAMPIRAN 14. Contoh Jawaban Pretest Siswa Kelompok Kontrol (Kelas X3) LAMPIRAN 15. Contoh Jawaban Posttest Siswa Kelompok Eksperimen (Kelas X1) LAMPIRAN 16. Contoh Jawaban Posttest Siswa Kelompok Kontrol (Kelas X3) LAMPIRAN B17. Transkip Wawancara Siswa Kelompok Eksperimen (Kelas X1) LAMPIRAN B18. Transkip Wawancara Siswa Kelompok Eksperimen Kontrol (Kelas X3)

195 LAMPIRAN B1 Tabel Skor Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen (Kelas X1) KODE NOMOR ANGKET JUMLAH NO. SISWA SKOR 1 S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S

196 LAMPIRAN B1 KODE NOMOR ANGKET JUMLAH NO. SISWA SKOR 22 S S S S S S S S S S S JUMLAH 2340,00 RATA-RATA 73,13

197 LAMPIRAN B2 Tabel Skor Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol (Kelas X3) NO KODE NOMOR ANGKET JUMLAH SISWA SKOR 1 P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P

198 LAMPIRAN B2 NO KODE NOMOR ANGKET JUMLAH SISWA SKOR 24 P P P P P P P P JUMLAH 2135,00 RATA-RATA 68,87

199 LAMPIRAN B3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel Persentase Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen (Kelas X1) Berdasarkan Indikator Perhatian No. Kode Nomor Angket Persentase Jumlah Siswa (%) 1 S ,78 2 S ,22 3 S ,78 4 S ,00 5 S ,22 6 S ,22 7 S ,78 8 S ,11 9 S ,22 10 S ,11 11 S ,33 12 S ,89 13 S ,56 14 S ,56 15 S ,00 16 S ,22 17 S ,67 18 S ,22 19 S ,78 20 S ,11 21 S ,22 22 S ,78 23 S ,78 24 S ,33 25 S ,78 26 S ,89 27 S ,00 28 S ,44 29 S ,44 30 S ,56 31 S ,11 32 S ,22 Jumlah 1149, ,33 Rata-Rata 35,91 79,79

200 LAMPIRAN B3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel Persentase Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen (Kelas X1) Berdasarkan Indikator Relevansi No. Kode Nomor Angket Persentase Jumlah Siswa (%) 1 S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S Jumlah Rata-Rata 14,25 71,25

201 LAMPIRAN B3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel Persentase Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen (Kelas X1) Berdasarkan Indikator Keyakinan Nomor Kode No. Angket Jumlah Persentase Siswa (%) 1 S ,33 2 S ,00 3 S ,00 4 S ,33 5 S ,00 6 S ,33 7 S ,33 8 S ,67 9 S ,67 10 S ,67 11 S ,67 12 S ,33 13 S ,00 14 S ,00 15 S ,67 16 S ,33 17 S ,00 18 S ,67 19 S ,00 20 S ,33 21 S ,00 22 S ,67 23 S ,33 24 S ,33 25 S ,00 26 S ,33 27 S ,00 28 S ,33 29 S ,67 30 S ,67 31 S ,67 32 S ,00 Jumlah Rata-Rata 74,17 74,17

202 LAMPIRAN B3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel Persentase Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen (Kelas X1) Berdasarkan Indikator Kepuasan No. Kode Nomor Angket Persentase Jumlah Siswa (%) 1 S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S Jumlah Rata-Rata 8,34 83,44

203 LAMPIRAN B4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel Persentase Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol (Kelas X3) Berdasarkan Indikator Perhatian No. Kode Perhatian Persentase Jumlah Siswa (%) 1 P ,18 2 P ,36 3 P ,91 4 P ,82 5 P ,09 6 P ,09 7 P ,73 8 P ,45 9 P ,27 10 P ,27 11 P ,73 12 P ,55 13 P ,09 14 P ,82 15 P ,00 16 P ,45 17 P ,00 18 P ,00 19 P ,73 20 P ,27 21 P ,36 22 P ,73 23 P ,36 24 P ,55 25 P ,91 26 P ,73 27 P ,18 28 P ,82 29 P ,64 30 P ,82 31 P ,82 Jumlah 1052, ,73 Rata-Rata 33,94 61,70

204 LAMPIRAN B4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel Persentase Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol (Kelas X3) Berdasarkan Indikator Relevansi No. Kode Nomor Angket Persentase Jumlah Siswa (%) 1 P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P Jumlah Rata-Rata 13,29 66,45

205 LAMPIRAN B4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel Persentase Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol (Kelas X3) Berdasarkan Indikator Keyakinan No. Kode Nomor Angket Persentase Jumlah Siswa (%) 1 P ,67 2 P ,00 3 P ,33 4 P ,67 5 P ,67 6 P ,00 7 P ,00 8 P ,67 9 P ,33 10 P ,00 11 P ,67 12 P ,67 13 P ,33 14 P ,00 15 P ,00 16 P ,33 17 P ,33 18 P ,00 19 P ,67 20 P ,00 21 P ,33 22 P ,33 23 P ,67 24 P ,67 25 P ,67 26 P ,33 27 P ,00 28 P ,33 29 P ,67 30 P ,00 31 P ,33 Jumlah Rata-Rata 70,54 70,54

206 LAMPIRAN B4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel Persentase Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol (Kelas X3) Berdasarkan Indikator Kepuasan No. Kode Siswa Nomor Angket Jumlah Persentase (%) 1 P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P Jumlah Rata-Rata 7,55 75,48

207 LAMPIRAN B5 Tabel Nilai Hasil Pretest Siswa Kelas Eksperimen (Kelas X1) NO KODE SISWA NOMOR SOAL 1a 1b 1c 1d 2a 2b 2c 2d 2e 3a 3b 3c 4a 4b 4c JUMLAH SKOR 1 S ,5 0,5 3 2, ,5 50,00 2 S2 1,5 2 1, , ,5 41,11 3 S , ,5 67,78 4 S , ,5 90,00 5 S , ,5 1,5 1, ,56 6 S , ,5 0, ,5 0,5 0, ,67 7 S , ,5 36,67 8 S ,22 9 S , ,5 52,22 10 S10 0 0, ,5 81,11 11 S11 1,5 0 1, ,5 0 0,5 0, ,5 27,78 12 S12 0,5 0,5 0,5 0, , ,5 67,78 13 S , ,5 83,33 14 S , ,5 90,00 15 S , ,5 43,33 16 S16 1,5 1,5 1,5 1, ,11 17 S17 0 0, , ,11 NILAI 18 S ,00 19 S ,5 1, ,67 20 S20 0,5 0,5 0,5 0, , ,5 0,5 0, ,89

208 LAMPIRAN B5 NO KODE SISWA NOMOR SOAL 1a 1b 1c 1d 2a 2b 2c 2d 2e 3a 3b 3c 4a 4b 4c JUMLAH SKOR 21 S21 0,5 1 0,5 0, ,5 63,33 22 S ,44 23 S , ,5 43,33 24 S , ,5 43,33 25 S ,5 0, ,78 26 S26 0 0, , ,5 31,5 70,00 27 S27 1,5 1,5 1,5 1, , , ,00 28 S , ,5 0,5 0, ,22 29 S , ,5 32,22 30 S30 2 1,5 2 1, , ,5 74,44 31 S , ,5 27,78 32 S , ,5 96,67 NILAI JUMLAH 868, ,89 RATA-RATA 27,13 60,28

209 LAMPIRAN B6 Tabel Nilai Hasil Pretest Siswa Kelas Kontrol (Kelas X3) NO KODE SISWA NOMOR SOAL 1a 1b 1c 1d 2a 2b 2c 2d 2e 3a 3b 3c 4a 4b 4c JUMLAH SKOR 1 P ,5 0, ,00 2 P , ,5 90,00 3 P , ,5 74,44 4 P4 1,5 1,5 1,5 1, , ,5 65,56 5 P ,44 6 P ,11 7 P , ,5 67,78 8 P , ,5 78,89 9 P ,11 10 P10 1,5 2 1, ,67 11 P11 1,5 1,5 1,5 1, ,44 12 P ,33 13 P , ,5 67,78 14 P , ,5 76,67 15 P ,11 16 P ,44 17 P , ,5 65,56 18 P ,5 0, ,22 19 P , ,5 85,56 20 P ,22 NILAI

210 LAMPIRAN B6 NO KODE SISWA NOMOR SOAL 1a 1b 1c 1d 2a 2b 2c 2d 2e 3a 3b 3c 4a 4b 4c JUMLAH SKOR 21 P ,5 0,5 0,5 24,5 54,44 22 P , ,5 72,22 23 P , ,5 65,56 24 P ,00 25 P , ,5 78,89 26 P , ,5 65,56 27 P ,56 28 P ,89 29 P ,67 30 P ,78 31 P , ,5 74,44 32 P32 0,5 0 0, , ,5 78,89 NILAI JUMLAH 973, ,22 RATA-RATA 30,41 67,57

211 LAMPIRAN B7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel Nilai Hasil Posttest Kelompok Eksperimen (Kelas X1) NO. KODE SISWA NOMOR SOAL JUMLAH SKOR KRITERIA KETUNTASAN 1a 1b 2a 2b 3 4 NILAI 1 S ,33 Tuntas 2 S ,00 Tuntas 3 S ,67 Tuntas 4 S ,00 Tuntas 5 S ,67 Tuntas 6 S ,67 Tuntas 7 S ,33 Tuntas 8 S ,00 Tuntas 9 S ,33 Tuntas 10 S ,33 Tuntas 11 S ,00 Tuntas 12 S ,33 Tuntas 13 S ,00 Tuntas 14 S ,67 Tuntas 15 S ,33 Tidak Tuntas 16 S ,67 Tuntas 17 S ,33 Tuntas 18 S ,67 Tuntas 19 S ,33 Tidak Tuntas 20 S ,67 Tuntas 21 S ,00 Tuntas 22 S ,33 Tuntas 23 S ,67 Tuntas 24 S ,00 Tuntas 25 S ,67 Tuntas 26 S ,67 Tuntas 27 S ,00 Tuntas 28 S ,67 Tuntas 29 S ,33 Tuntas 30 S ,33 Tuntas 31 S ,33 Tuntas 32 S ,00 Tuntas JUMLAH 841, ,33 Tuntas : 30 Tidak Tuntas: 2 RATA-RATA 26,28 87,60

212 LAMPIRAN B8 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel Nilai Hasil Posttest Kelompok Kontrol (Kelas X3) KODE SISWA NOMOR SOAL JUMLAH SKOR KRITERIA KETUNTSAN NO. 1a 1b 2a 2b 3 4 NILAI 1 P ,00 Tidak Tuntas 2 P ,67 Tuntas 3 P ,33 Tuntas 4 P ,00 Tuntas 5 P ,67 Tidak Tuntas 6 P ,33 Tidak Tuntas 7 P ,00 Tidak Tuntas 8 P ,67 Tuntas 9 P ,00 Tidak Tuntas 10 P ,33 Tuntas 11 P ,00 Tidak Tuntas 12 P ,00 Tuntas 13 P ,33 Tidak Tuntas 14 P ,00 Tuntas 15 P ,00 Tidak Tuntas 16 P ,00 Tuntas 17 P ,00 Tuntas 18 P ,33 Tidak Tuntas 19 P ,00 Tuntas 20 P ,00 Tidak Tuntas 21 P ,33 Tidak Tuntas 22 P ,00 Tidak Tuntas 23 P ,33 Tidak Tuntas 24 P ,67 Tuntas 25 P ,67 Tuntas 26 P ,00 Tidak Tuntas 27 P ,33 Tidak Tuntas 28 P ,33 Tidak Tuntas 29 P ,67 Tidak Tuntas 30 P ,00 Tuntas 31 P ,67 Tuntas JUMLAH 677, ,67 Tuntas : 17 Tdk Tuntas: 14 RATA-RATA 21,84 72,80

213 LAMPIRAN B9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel Persentase Hasil Posttest Siswa Kelas Eksperimen (Kelas X1) Berdasarkan Indikator I Indikator I : Menggambar Sketsa Grafik Fungsi Kuadrat Berdasarkan Nilai a,b,c dan D No. Kode Nomor Soal Persentase Jumlah Siswa 1a 1b (%) 1 S S S S S S S S ,5 9 S S S S S ,5 14 S S S S S S S S ,5 22 S S S S S S ,5 28 S S S S S Jumlah Rata-Rata 7,56 94,53

214 LAMPIRAN B9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel Persentase Hasil Posttest Siswa Kelas Eksperimen (Kelas X1) Berdasarkan Indikator II Indikator II : Menentukan syarat a,b,c dan D berdasarkan gambar grafik fungsi kuadrat. No. Kode Nomor Soal Persentase Jumlah Siswa 2a 2b (%) 1 S S ,5 3 S S S S S S S S S S S S S S S S S ,5 20 S S S S S S S S S S S S ,5 32 S Jumlah ,5 Rata-Rata 7,09 88,67

215 LAMPIRAN B9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel Persentase Hasil Posttest Siswa Kelas Eksperimen (Kelas X1) Berdasarkan Indikator III Indikator III : Mencari titik potong grafik fungsi kuadrat No. dengan sumbu koordinat Kode Nomor Soal Jumlah Persentase Siswa 3 (%) 1 S ,00 2 S ,00 3 S ,00 4 S ,00 5 S ,00 6 S ,00 7 S ,00 8 S ,00 9 S ,00 10 S ,00 11 S ,00 12 S ,00 13 S ,00 14 S ,00 15 S ,00 16 S ,00 17 S ,00 18 S ,00 19 S ,67 20 S ,00 21 S ,00 22 S ,00 23 S ,00 24 S ,00 25 S ,67 26 S ,00 27 S ,00 28 S ,00 29 S ,00 30 S ,00 31 S ,00 32 S ,00 Jumlah ,3333 Rata-Rata 5,78 96,35

216 LAMPIRAN B9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel Persentase Hasil Posttest Siswa Kelas Eksperimen (Kelas X1) Berdasarkan Indikator IV Indikator IV : Menggambar grafik fungsi kuadrat No. Kode Nomor Soal Jumlah Persentase Siswa 4 (%) 1 S S S ,5 4 S ,5 5 S S ,5 7 S S S S S ,5 12 S S S S S S ,5 18 S S ,5 20 S S S ,5 23 S ,5 24 S ,5 25 S S S S S ,5 30 S S S ,5 Jumlah ,5 Rata-Rata 5,84 73,05

217 LAMPIRAN B10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel Persentase Hasil Posttest Siswa Kelas Kontrol (Kelas X3) Berdasarkan Indikator I Indikator I : Menggambar Sketsa Grafik Fungsi Kuadrat Berdasarkan Nilai a,b,c dan D No. Kode Nomor Soal Persentase Jumlah Soal 1a 1b (%) 1 P ,00 2 P ,00 3 P ,50 4 P ,00 5 P ,00 6 P ,00 7 P ,00 8 P ,00 9 P ,50 10 P ,00 11 P ,00 12 P ,00 13 P ,50 14 P ,00 15 P ,50 16 P ,00 17 P ,00 18 P ,50 19 P ,00 20 P ,50 21 P ,00 22 P ,00 23 P ,00 24 P ,00 25 P ,00 26 P ,00 27 P ,00 28 P ,50 29 P ,50 30 P ,00 31 P ,50 Jumlah ,5 Rata-Rata 6,23 77,82

218 LAMPIRAN B10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel Persentase Hasil Posttest Siswa Kelas Kontrol (Kelas X3) Berdasarkan Indikator II Indikator II : Menentukan syarat a,b,c dan D berdasarkan gambar grafik fungsi kuadrat. No. Kode Nomor Soal Persentase Jumlah Siswa 2a 2b % 1 P ,50 2 P ,00 3 P ,50 4 P ,00 5 P ,00 6 P ,00 7 P ,00 8 P ,00 9 P ,00 10 P ,00 11 P ,00 12 P ,00 13 P ,00 14 P ,50 15 P ,00 16 P ,50 17 P ,00 18 P ,00 19 P ,00 20 P ,00 21 P ,00 22 P ,00 23 P ,50 24 P ,50 25 P ,50 26 P ,00 27 P ,50 28 P ,00 29 P ,00 30 P ,00 31 P ,50 Jumlah ,5 Rata-Rata 10,81 69,76

219 LAMPIRAN B10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel Persentase Hasil Posttest Siswa Kelas Eksperimen (Kelas X1) Berdasarkan Indikator III Indikator III : Mencari titik potong grafik fungsi kuadrat No. dengan sumbu koordinat Kode Nomor Soal Jumlah Persentase Siswa 3 (%) 1 P ,67 2 P ,00 3 P ,00 4 P ,00 5 P ,00 6 P ,67 7 P ,00 8 P ,33 9 P ,00 10 P ,00 11 P ,00 12 P ,00 13 P ,00 14 P ,33 15 P ,00 16 P ,67 17 P ,00 18 P ,67 19 P ,00 20 P ,67 21 P ,00 22 P ,00 23 P ,33 24 P ,00 25 P ,00 26 P ,67 27 P ,67 28 P ,67 29 P ,33 30 P ,67 31 P ,00 Jumlah ,3333 Rata-Rata 4,61 76,88

220 LAMPIRAN B10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel Persentase Hasil Posttest Siswa Kelas Kontrol (Kelas X3) Berdasarkan Indikator IV Indikator IV : Menggambar grafik fungsi kuadrat No. Kode Nomor Soal Jumlah Persentase Siswa 4 (%) 1 P ,50 2 P ,00 3 P ,00 4 P ,50 5 P ,00 6 P ,00 7 P ,50 8 P ,50 9 P ,50 10 P ,50 11 P ,00 12 P ,50 13 P ,50 14 P ,50 15 P ,00 16 P ,50 17 P ,50 18 P ,50 19 P ,50 20 P ,50 21 P ,50 22 P ,00 23 P ,50 24 P ,00 25 P ,50 26 P ,50 27 P ,00 28 P ,00 29 P ,00 30 P ,00 31 P ,00 Jumlah Rata-Rata 5,42 67,74

221 LAMPIRAN B11

222 LAMPIRAN B11

223 LAMPIRAN B11

224 LAMPIRAN B11

225 LAMPIRAN B11

226 LAMPIRAN B11

227 LAMPIRAN B12

228 LAMPIRAN B12

229 LAMPIRAN B12

230 LAMPIRAN B12

231 LAMPIRAN B12

232 LAMPIRAN B12

233 LAMPIRAN B13

234 LAMPIRAN B13

235 LAMPIRAN B13

236 LAMPIRAN B13

237 LAMPIRAN B13

238 LAMPIRAN B14

239 LAMPIRAN B14

240 LAMPIRAN B14

241 LAMPIRAN B14

242 LAMPIRAN B14

243 LAMPIRAN B14

244 LAMPIRAN B15

245 LAMPIRAN B15

246 LAMPIRAN B15

247 LAMPIRAN B15

248 LAMPIRAN B15

249 LAMPIRAN B15

250 LAMPIRAN B15

251 LAMPIRAN B16

252 LAMPIRAN B16

253 LAMPIRAN B16

254 LAMPIRAN B16

255 LAMPIRAN B16

256 LAMPIRAN B16

257 LAMPIRAN B16

258 LAMPIRAN B16

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P - 103 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN GEOGEBRA TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GRAFIK FUNGSI KUADRAT DI KELAS X SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Yulia Tri Widyaningrum

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PROGRAM GEOGEBRA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PEMANFAATAN PROGRAM GEOGEBRA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PEMANFAATAN PROGRAM GEOGEBRA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Fida Rahmantika Hadi FKIP PGSD UNIVERSITAS PGRI MADIUN fida@unipma.ac.id ABSTRAK Program GeoGebra dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran

Lebih terperinci

RIDA BAKTI PRATIWI K

RIDA BAKTI PRATIWI K PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DISERTAI MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VIII SMP N 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi waktu : SMA Negeri 1 Sukasada : Matematika : X/1 (Ganjil) : 2 x 45 menit (1 pertemuan) I. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA 1 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU Oleh : BUNGA FITRIANI 05671/2008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siswa apabila siswa telah terlihat aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. siswa apabila siswa telah terlihat aktif dalam kegiatan belajar mengajar. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Pelajaran matematika menurut peneliti merupakan suatu pelajaran pokok dari kehidupan ini. Dan pelajaran matematika dapat mendapatkan respon positif dari

Lebih terperinci

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA CD PEMBELAJARAN DISERTAI PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BANJAR MARGO SUMBOGO B. M. SMP Negeri 1 Banjar Margo

Lebih terperinci

TEKNIK PERMAINAN EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA SISWA SD KELAS V DI SD N 02 PAPAHAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

TEKNIK PERMAINAN EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA SISWA SD KELAS V DI SD N 02 PAPAHAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 TEKNIK PERMAINAN EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA SISWA SD KELAS V DI SD N 02 PAPAHAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh DWI SULISTYANINGSIH NIM K3109028 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SOFTWARE GEOGEBRA DAN MICROSOFT MATHEMATIC DALAM PEMBELARAN MATEMATIKA

PENGGUNAAN SOFTWARE GEOGEBRA DAN MICROSOFT MATHEMATIC DALAM PEMBELARAN MATEMATIKA ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2, No. 3, September - Desember 2016 STKIP PGRI Banjarmasin PENGGUNAAN SOFTWARE GEOGEBRA DAN MICROSOFT MATHEMATIC DALAM PEMBELARAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SKRIPSI Oleh: VALENT SARI DANISA K4308123 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG Widia Ningsih 1, Niniwati 1, Fazri Zuzano 1 1 Jurusan Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

PENGGUNAAN GEOGEBRA DALAM MENENTUKAN NILAI OPTIMUM DARI FUNGSI TUJUAN. Aseri Daniel Ndraha 1, Susi Herawati 1

PENGGUNAAN GEOGEBRA DALAM MENENTUKAN NILAI OPTIMUM DARI FUNGSI TUJUAN. Aseri Daniel Ndraha 1, Susi Herawati 1 PENGGUNAAN GEOGEBRA DALAM MENENTUKAN NILAI OPTIMUM DARI FUNGSI TUJUAN Aseri Daniel Ndraha 1, Susi Herawati 1 1 Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bung

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dalam pencapaian tujuan dan hasil belajar. Belajar menurut Bell-Gredler

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dalam pencapaian tujuan dan hasil belajar. Belajar menurut Bell-Gredler BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar Dalam proses pembelajaran, aktivitas belajar memegang peranan penting dalam pencapaian tujuan dan hasil belajar. Belajar menurut Bell-Gredler (dalam Winataputra,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PROGRAM GEOGEBRA UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PENGAJUAN HIPOTESIS SISWA SMA/K PADA TOPIK SIFAT-SIFAT GRAFIK FUNGSI KUADRAT

PEMANFAATAN PROGRAM GEOGEBRA UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PENGAJUAN HIPOTESIS SISWA SMA/K PADA TOPIK SIFAT-SIFAT GRAFIK FUNGSI KUADRAT PEMANFAATAN PROGRAM GEOGEBRA UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PENGAJUAN HIPOTESIS SISWA SMA/K PADA TOPIK SIFAT-SIFAT GRAFIK FUNGSI KUADRAT Felicitas Vera Lylyan Aniswari 1, Lusia Desi Purnamasari 2 1,2 Mahasiswa

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE

PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DILENGKAPI MEDIA ANIMASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG Widya Danu Fadilah 1, Edrizon 1, Hendra Hidayat 1 1

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITIONTERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS IV SD NEGERI SE-DABIN II PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: GALIH UTAMI

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SKRIPSI Oleh: SRI MEKARWATI K2309074 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

GALIH PRIAMBADA NIM K

GALIH PRIAMBADA NIM K PENGARUH PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI PANCA INDERA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS XII DI SLB C YPSLB SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI Disusun oleh : GALIH PRIAMBADA

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MENGGUNAKAN TEKNIK GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWERS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG Nely Rosita Ambarwati 1, Lutfian Almash 2,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar. aktivitas tersebut. Beberapa diantaranya ialah:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar. aktivitas tersebut. Beberapa diantaranya ialah: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar Belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan

Lebih terperinci

Pemanfaatan GeoGebra dalam Pembelajaran Matematika

Pemanfaatan GeoGebra dalam Pembelajaran Matematika Pemanfaatan GeoGebra dalam Pembelajaran Matematika Oleh: Ali Mahmudi Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta Email: ali_uny73@yahoo.com ABSTRAK Saat ini pemanfaatan program komputer

Lebih terperinci

ALSA MIFTAHUL HUDA. Program Studi Pendidikan Matematika. Unversitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT

ALSA MIFTAHUL HUDA. Program Studi Pendidikan Matematika. Unversitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SOMATIC, AUDIOTORY, VISUAL, INTELECTUAL (SAVI) DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 3 BANGUNTAPAN ALSA MIFTAHUL HUDA Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENGURANGI PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH (PENELITIAN PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014) SKRIPSI Oleh : ZAFIRAH FARIS

Lebih terperinci

dapat menggabungkan keistimewaankeistimewaan

dapat menggabungkan keistimewaankeistimewaan PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING KERANGKA TANDUR TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMAN 12 SIJUNJUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Ulva Syukra *), Sefna Rismen

Lebih terperinci

Kelas Jumlah Siswa Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata X GB A X GB B X KB X KK

Kelas Jumlah Siswa Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata X GB A X GB B X KB X KK 83 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MODEL TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU BANGUNAN GEDUNG KELAS X TEKNIK BANGUNAN SMKN 1 PADANG (Ranny Yulia *, M. Husni **, Juniman Silalahi *** Email: queen.ranny98@yahoo.co.id ABSTRACT

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Eka Fermantika 1), Mukhni 2), Suherman 3) 1) FMIPA UNP, email: Eka_Fermantika@ymail.com 2,3)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan komponen dari ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SOFTWARE GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PEMANFAATAN SOFTWARE GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA 57 PEMANFAATAN SOFTWARE GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Putri Fitriasari Universitas PGRI Palembang Email : putrifitriasari20@gmail.com Abstract The use of computer applications in teaching and

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU Hanifli hanafli.sman9@gmail.com SMAN 9 Pekanbaru ABSTRACT This research is motivated by

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PERBANDINGAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MENGGUNAKAN METODE CARD SORT DENGAN METODE CERAMAH BERVARIASI PADA MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI

Lebih terperinci

Andre Yohendra Pendidikan Teknik Informatika Komputer Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

Andre Yohendra Pendidikan Teknik Informatika Komputer Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning Pada Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Kelas X Teknik Komputer Jaringan di SMK Adzkia Padang Andre Yohendra Pendidikan Teknik

Lebih terperinci

Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Kognitif

Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Kognitif PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM ANTARA MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG Bilqis, A. Syachruroji, M. Taufik Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan

Lebih terperinci

Aplikasi Geogebra dalam Pembelajaran Geometri Bidang

Aplikasi Geogebra dalam Pembelajaran Geometri Bidang Aplikasi Geogebra dalam Pembelajaran Geometri Bidang Dendy Suprihady /13514070 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG. PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG Dian Arima Gusti 1, Iing Rika Yanti 2, Silvi Trisna 2 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R)

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R) HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R) DAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 Skripsi

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK BERMAIN KARTU PINTAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA

PENERAPAN TEKNIK BERMAIN KARTU PINTAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 PENERAPAN TEKNIK BERMAIN KARTU PINTAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA Bambang Surahmadi SMP N 1 Temanggung Email: adibambang88@yahoo.com Abstract

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA Prosiding Seminar Nasional 9 Mei 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA Finisica Dwijayati Patrikha Universitas Negeri Surabaya

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh: Gilang Ramadhan K

Skripsi. Oleh: Gilang Ramadhan K PEMBELAJARAN FISIKA GASING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI PADA MATA PELAJARAN FISIKA SMA KELAS X MATERI GERAK LURUS DITINJAU DARI MINAT SISWA Skripsi Oleh: Gilang Ramadhan K 2310046 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan tersebut mengalami perubahan, sehingga fungsi intelektual semakin

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan tersebut mengalami perubahan, sehingga fungsi intelektual semakin BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu dari tidak tahu menjadi tahu dari tidak bisa menjadi bisa sebagi akibat dari latihan dan pengalaman.

Lebih terperinci

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT The Application of Cooperative Learning Model Type of Group Project on Enviroment Pollution Concept (Experiment Study at 10 th Grade Students of Madrasah Aliyah Public School Tasikmalaya 2012/2013) Cici

Lebih terperinci

Skripsi diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: ASIH APRILIA A

Skripsi diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: ASIH APRILIA A EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM POSING DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI TINGKAT KEAKTIFAN PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA Skripsi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: IDHA AYU KUSUMANINGRUM K

SKRIPSI. Oleh: IDHA AYU KUSUMANINGRUM K PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN MEDIA TEKA-TEKI SILANG DAN PETA KONSEP PADA MATERI POKOK KOLOID KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: IDHA AYU KUSUMANINGRUM

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR SKRIPSI Oleh: ASRI NAFI A DEWI X4307018 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

REMEDIASI DENGAN METODE PEER TUTORING

REMEDIASI DENGAN METODE PEER TUTORING REMEDIASI DENGAN METODE PEER TUTORING BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA ASPEK KOGNITIF MATERI SUHU DAN KALOR KELAS X SMA NEGERI 3 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: Maida Khoirina

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE

HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 SUKOHARJO SKRIPSI Oleh: ENI RAHAYU X4306023 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Group Counseling Services, Learning Mathematics Motivation

ABSTRACT. Keywords: Group Counseling Services, Learning Mathematics Motivation MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 KOTAGAJAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 INCREASE MOTIVATION TO LEARN

Lebih terperinci

Pembelajaran Pemrograman Linear dengan GeoGebra

Pembelajaran Pemrograman Linear dengan GeoGebra Pembelajaran Pemrograman Linear dengan GeoGebra Rosita Kusumawati Eminugroho Ratnasari Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY rosita.kusumawati@gmail.com, eminugrohosari@gmail.com Abstract The rapid development

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG OLEH NURI HAYATUL JANNAH NPM: 1310013411080 PROGRAM

Lebih terperinci

SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2014/2015

SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2014/2015 digilib.uns.ac.id i SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : DAY SHELLA ELQURAHMA CITRA PAMUDYA K3110017 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : VITA ANGGUN CAHYANI K4308059 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DADU AKSARA JAWA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA KELAS IV

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DADU AKSARA JAWA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA KELAS IV 3.342 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 35 Tahun ke-5 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DADU AKSARA JAWA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA KELAS IV ALPHABET DICE S EFFECT TOWARDS

Lebih terperinci

12 Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Macromedia Flash 8 Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas VII SMPN 18 Makassar Studi pada Materi Pokok Asam, Basa dan Garam Influence

Lebih terperinci

K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA EFEKTIVITAS METODE PICTURE EXCHANGE COMMUNICATION SYSTEM (PECS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYUSUN KALIMAT BERBASIS EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VIb SLB-B YRTRW SURAKARTA

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PROGRAM GEOGEBRA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA GEOMETRI DAN ALJABAR

PENGGUNAAN PROGRAM GEOGEBRA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA GEOMETRI DAN ALJABAR PENGGUNAAN PROGRAM GEOGEBRA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA GEOMETRI DAN ALJABAR Gebi Hamdila 1, Rita Desfitri 1, Puspa Amelia 1 1 JurusanPendidikanMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FakultasKeguruandanIlmuPendidikan,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI MEMBILANG BENDA 1-10 MELALUI MEDIA GRAFIS PADA SISWA TUNAGRAHITA KELAS DASAR II SEMESTER I DI SLB BC BINADSIH KARANGANOM KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONS STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 16 PADANG

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONS STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 16 PADANG PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONS STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 16 PADANG Julvia Sari *), Dewi Yuliana Fitri **), Mulia Suryani **)

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. hasil pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungannya. Dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. hasil pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungannya. Dalam II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SISWA KELAS XI SMK NURUSSALAF KEMIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN M-APOS

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SISWA KELAS XI SMK NURUSSALAF KEMIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN M-APOS PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SISWA KELAS XI SMK NURUSSALAF KEMIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN M-APOS Nurhayati, Nila Kurniasih, Dita Yuzianah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 1 KECAMATAN MALALAK KABUPATEN AGAM 1 Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Oleh: RETNO PUSPITASARI NIM. 13321733 Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokkan/tim kecil yaitu

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokkan/tim kecil yaitu II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CRH Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokkan/tim kecil yaitu antara

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 JEMBER TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 JEMBER TAHUN AJARAN 111 PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 JEMBER TAHUN AJARAN 2016/2017 Santhy Rahmawati Putri 1, Sri Wahyuni 1, Pudjo

Lebih terperinci

PEMANFAATAN APLIKASI GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP

PEMANFAATAN APLIKASI GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PEMANFAATAN APLIKASI GEOGEBRA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP Shandy Agung 1 SMP Negeri 2 Bua 1 shandy_agung@yahoo.com 1 Teknologi Informasi

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING MOODLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 2 BERAU

PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING MOODLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 2 BERAU PROPOSAL KARYA ILMIAH INOVATIF PEMBELAJARAN GURU PRODUKTIF PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING MOODLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 2 BERAU Ditulis Oleh : Antareja SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI

Lebih terperinci

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA Skripsi Oleh: TRY NESIA NURHEMY X4307053 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Pengenalan Geogebra. Oleh: Hazrul Iswadi. Disampaikan pada seminar internal Departemen MIPA. Tanggal 10 September 2011

Pengenalan Geogebra. Oleh: Hazrul Iswadi. Disampaikan pada seminar internal Departemen MIPA. Tanggal 10 September 2011 Pengenalan Geogebra Oleh: Hazrul Iswadi Disampaikan pada seminar internal Departemen MIPA Tanggal 10 September 2011 Departemen MIPA Universitas Surabaya A. Apa itu GeoGebra? GeoGebra adalah software gratis

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII MTsN SUBANG ANAK KABUPATEN TANAH DATAR

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII MTsN SUBANG ANAK KABUPATEN TANAH DATAR PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII MTsN SUBANG ANAK KABUPATEN TANAH DATAR ARTIKEL Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KARTU DOMINO KIMIA PADA MATERI KOLOID TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DI SMA

PENGGUNAAN KARTU DOMINO KIMIA PADA MATERI KOLOID TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DI SMA PENGGUNAAN KARTU DOMINO KIMIA PADA MATERI KOLOID TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DI SMA ARTIKEL PENELITIAN Oleh: PATRISIUS PRAMAWIDYAKA NIM F02107042 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Kata kunci: Video animasi pembelajaran interaktif, motivasi siswa, hasil belajar fisika.

Kata kunci: Video animasi pembelajaran interaktif, motivasi siswa, hasil belajar fisika. Pengaruh Pemanfaatan Video... (Henrye Aan Moelyana) 193 PENGARUH PEMANFAATAN VIDEO ANIMASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X SMAN 1 WUNGU

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KECERDASAN EMOSIONAL DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA KELAS X SMA

KONTRIBUSI KECERDASAN EMOSIONAL DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA KELAS X SMA KONTRIBUSI KECERDASAN EMOSIONAL DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA KELAS X SMA SKRIPSI Oleh: Dwi Yuliani K2309017 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak menyenangkan, duduk berjam-jam dengan mencurahkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak menyenangkan, duduk berjam-jam dengan mencurahkan perhatian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak kalangan pelajar menganggap belajar fisika adalah aktivitas yang tidak menyenangkan, duduk berjam-jam dengan mencurahkan perhatian dengan pikiran pada suatu

Lebih terperinci

Kata kunci: Media Gambar, Hasil Belajar Kognitif, Hasil belajar Afektif

Kata kunci: Media Gambar, Hasil Belajar Kognitif, Hasil belajar Afektif PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN AFEKTIF SISWA PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BELIAN PERMAI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI UNTUK SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI UNTUK SMA KELAS XI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI UNTUK SMA KELAS XI Oleh DWI PUJIASTUTI 12321570 Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan salah metode yang sering

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan salah metode yang sering II. TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Inkuiri Terbimbing Pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan salah metode yang sering digunakan oleh para guru. Khususnya pembelajaran biologi, ini disebabkan karena kesesuaian

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK SPOTLIGHT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELASXI IPS SMA PGRI 2 PADANG JURNAL

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK SPOTLIGHT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELASXI IPS SMA PGRI 2 PADANG JURNAL PENGARUH PENERAPAN TEKNIK SPOTLIGHT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELASXI IPS SMA PGRI 2 PADANG JURNAL SYOFIA NIM. 10050020 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG PENERAPAN MODEL (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG E-JURNAL ELTRI NOVIA NIM.10010068 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh ENIE RUSMALINA

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh ENIE RUSMALINA PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN KARANGTENGAH 01 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PBL MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUHU DAN KALOR KELAS X-5 SMAN GONDANGREJO

PENERAPAN MODEL PBL MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUHU DAN KALOR KELAS X-5 SMAN GONDANGREJO PENERAPAN MODEL PBL MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUHU DAN KALOR KELAS X-5 SMAN GONDANGREJO SKRIPSI Oleh : NIKEN TRI WIDAYATI K 2312049 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : FAISAL IMAM PRASETYO K4308035 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE TRADING PLACES

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE TRADING PLACES PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE TRADING PLACES DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 1 V KOTO TIMUR KABUPATEN PADANG PARIAMAN Erma Ainani 1, Syukma Netti 1, Fauziah 1, 1 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru. 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Model Inkuiri Inkuiri merupakan model pembelajaran yang membimbing siswa untuk memperoleh dan mendapatkan informasi serta mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Marthina 1), Pentatito Gunowibowo 2), Arnelis Djalil 2) marthinajayasironi@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

Oleh : Muhammad Mughni Izzatur Rochman, Universitas Negeri Yogyakarta,

Oleh : Muhammad Mughni Izzatur Rochman, Universitas Negeri Yogyakarta, Perbandingan Penerapan Model. (Muhammad Mughni Izzatur Rochman) 1 PERBANDINGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN EXAMPLES NON EXAMPLES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, KEAKTIFAN, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODUL SISTEM PENDINGIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMELIHARA SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

PENGGUNAAN MODUL SISTEM PENDINGIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMELIHARA SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 (73-77) PENGGUNAAN MODUL SISTEM PENDINGIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMELIHARA SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA (THE

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VIIIE DI MTSN SAMPUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VIIIE DI MTSN SAMPUNG PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VIIIE DI MTSN SAMPUNG Oleh: IIS INDAH WIJAYANTI NIM. 13321698 Skripsi ini ditulis untuk memenuhi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentan. g alam sekitar di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke

II. TINJAUAN PUSTAKA. sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentan. g alam sekitar di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke II. TINJAUAN PUSTAKA A. Strategi Pembelajaran Inkuiri Sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentan g alam sekitar di sekelilingnya

Lebih terperinci

*

* PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI KELAS X SMA NEGERI 10 PEKANBARU Sulastri Sibarani

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FIND SOMEONE WHO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FIND SOMEONE WHO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL GANTANG Vol. II, No. 2, September 2017 p-issn. 2503-0671, e-issn. 2548-5547 Tersedia Online di: http://ojs.umrah.ac.id/index.php/gantang/index PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FIND SOMEONE

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh 1 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL Oleh ISNA MALIHATUL AINI RISWANDI LILIK SABDANINGTYAS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL Ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH: ZUMRATUN

Lebih terperinci

Nola Despita Sari*), Zulfitri Aima**), Mulia Suryani**).

Nola Despita Sari*), Zulfitri Aima**), Mulia Suryani**). PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP MOTIVASI DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X IIS SMAN 1 KECAMATAN SULIKI Nola Despita Sari*), Zulfitri Aima**),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kajian Teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kajian Teori BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar Matematika a. Pengertian Prestasi Pengertian prestasi yang disampaikan oleh para ahli sangatlah bermacammacam dan bervariasi. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : LATIF SOFIANA NUGRAHENI K4308096 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING 1 PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIR CHECK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP NERGERI 5 KUBUNG KABUPATEN SOLOK Tiva Rahmadayanti 1 1 Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan sasarannya. Sutikno (2005: 29) mengemukakan bahwa pembelajaran efektif

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan sasarannya. Sutikno (2005: 29) mengemukakan bahwa pembelajaran efektif II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian teori 1. Efektivitas Pembelajaran Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Sutikno (2005: 29) mengemukakan bahwa pembelajaran

Lebih terperinci