LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI BENGKEL MOBIL PAHALA MOTOR KENDAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI BENGKEL MOBIL PAHALA MOTOR KENDAL"

Transkripsi

1 LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI BENGKEL MOBIL PAHALA MOTOR KENDAL Sistem Pengapian Mesin EFI Pada Mobil Kijang INNOVA Disusun oleh : Nama : Taufik Dwi Santoso NIM : Prodi : Pend. Teknik Mesin, S1 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2010

2 HALAMAN PENGESAHAN Laporan Praktik Kerja Lapangan ini telah disahkan oleh PAHALA MOTOR KENDAL dan Jurusan TEKNIK MESIN Hari : Tanggal : Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan Dony Hidayat Al Janan, S.T, M.T Untung Hariyanto, S.E NIP Mengetahui, Ketua Jurusan Mengetahui, Pimpinan / Ketua Institusi Mitra Drs. Wirawan Sumbodo, M.T Untung Hariyanto, S.E NIP

3 Abstrak Taufik Dwi Santoso Sistem Pengapian Mesin EFI Pada Mobil Kijang INNOVA Di Bengkel Mobil PAHALA MOTOR Kendal Pend. Teknik Mesin, S1 Universitas Negeri Semarang 2010 Dengan semakin berkembangnya zaman, Ilmu Pengetahuan semakin berkembang. Demikian halnya dengan generasi muda yang menuntut untuk lebih maju dan berkembang serta terampil dalam segala hal. Oleh karena itu Universitas Negeri Semarang mengadakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang salah satu tujuannya agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu dan teori yang didapat selama mengikuti kuliah secara langsung dalam permasalahan yang dihadapi dilapangan. Dengan tujuan tersebut, diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan, memperluas, dan memantapkan keterampilan sebagai bekal memasuki dunia kerja sesuai dengan disiplin ilmunya. Dalam menyusun laporan ini ada beberapa metode yang digunakan untuk memperoleh dan mengumpulkan data sebagai penunjang penyelesaian lapora, seperti eksperimen, yaitu terikat langsung dalam pelaksanaan kerja di bengkel Mobil PAHALA MOTOR Kendal, wawancara yaitu mengajukan beberapa pertanyaan kepda pembimbing lapangan dan studi pustaka yaitu dengan membaca buku atau literature yang memuat segala sesuatu mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan praktik dilapangan. Pemakaian kendaraan secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu akan menyebabkan berbagai perubahan kondisi mesin, dan tentu sangat berpengaruh terhadapm kinerja mesin dan kenyamanan kendaraan. Sistem dan komponen pengapian pada mesin bensin khususnya Kijang Innova adalah bagian utama yang menentukan performa mesin. Karena pembakaran dimulai oleh pengapian, mesin bensin disebut juga SI atau spark ignition. Pembakaran terjadi karena adanya nyala yang membakar campuran udara dan bahan bakar yang dimampatkan di dalam mesin atau ruang bakar. Nyala atau bunga api dihasilkan oleh busi. Ujung busi yang menghasilkan bunga api berada di ruang bakar. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) telah memberikan manfaat yang besar bagi mahasiswa dalam program penerapan disiplin ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah dan merupakan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan keteknikan yang dimiliki mahasiswa khususnya teknik mesin. Setelah melaksanakan Praktik Keja Lapangan (PKL) di Bengkel Mobil PAHALA MOTOR Kendal penulis dapat memberikan saran sebagai berikut : Dalam pelaksanaan Praktik kerja Lapangan diharapkan waktu pelaksanaannya lebih diperpanjang lagi.

4 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-nya sehingga Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dapat tersusun. Dalam rangka penulisan atau pembuatan Laporan Praktik Lapangan (PKL) ini dari awal hingga akhir tentu tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ucapkan terima kasih setulusnya kepada: 1. Bapak Dony Hidayat Al Janan, ST, M.T selaku Dosen Pembimbing Praktik Kerja Lapangan (PKL), yang telah sabar dan teliti member pengarahan dan petunjuk dalam bimbingan laporan ini. 2. Bapak Untung Hariyanto, SE selaku pemimpin sekaligus pembimbing lapangan, yang senantiasa membimbing pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan mengarahkan dalam pembuatan laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran membangun sangatlah penulis harapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Wassalamu alaikum Wr.Wb Semarang, Maret 2010 Taufik Dwi Santoso NIM

5 DAFTAR ISI Halaman Judul... Halaman Pengesahan... Abstrak... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... i ii iii iv v vi vi Bab I Pendahuluan... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Manfaat... 2 D. Tempat dan Pelaksanaan... 3 E. Metode Pengumpulan Data... 4 Bab II Isi... 5 A. Pekerjaan/Kegiatan... 5 B. Pekerjaan/Kegiatan Umum C. Pekerjaan/Kegiatan Khusus Bab III Penutup Kesimpulan Saran Daftar Pustaka... 24

6 Lampiran DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Struktur Organisasi di Bengkel Mobil Pahala Motor Gambar 2 Denah Lokasi Bengkel Pahala Motor... 14

7 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Permohonan Praktik Kerja Lapangan Lampiran 2. Surat Penyerahan Praktik Kerja Lapangan Lampiran 3. Surat Penarikan Praktik Kerja Lapangan Lampiran 4. Surat Tugas Bagi Pembimbing Praktik Kerja Lapangan Lampiran 5. Daftar Kunjungan Dosen Pembimbing Praktik Kerja Lapangan Lampiran 6. Daftar Hadir Dan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

8 Lampiran 7. Lembar Penilaian Penampilan Kerja Mahasiswa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dan teknologi merupakan salah satu tuntutan yang harus diterapkan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat diandalkan di era globalisasi. Suatu kenyataan bahwa

9 pemanfaatan teknologi tinggi telah diterapkan dalam dunia industri di Indonesia dan telah mengalami perkembangan yang demikian pesatnya. Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang disiapkan sebagai calon pendidik professional didunia pendidikan. Oleh karena itu memerlukan wahana pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang terdapat di dunia industri sebagai upaya untuk mewujudkan keterpaduan antara dunia pendidikan dengan dunia industry. Untuk merealisasikan tujuan tersebut tentunya diperlukan kegiatan yang berorientasi pada penerapan dan pengembangan yang sesuai dengan kegiatan keilmuannya. Salah satu yang diperlukan adalah Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada suatu industri. Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan program kulikuler Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang yang mempunyai bobot 2 SKS dan dilaksanakan minimal 32 hari. Diharapkan dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa dapat mengenal dan mengetahui, melatih sikap, serta etos kerja yang mana didalam industri menerapkan kedisiplinan kerja, komitmen, efektifitas, efisiensi kerja. Disamping itu juga bermanfaat untuk membantu mempermudah peralihan mahasiswa dari dunia pendidikan ke dunia kerja sesungguhnya. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Tujuan umum Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah agar mahasiswa dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi

10 melalui kegiatan pengalaman langsung di industri. Disamping itu agar mahasiswa dapat menimba pengalaman dalam proses persiapan, pengolahan, dan pengoperasian terhitung dan pemasaran produksi atau jasa. 2. Tujuan Khusus a. Sebagai syarat dalam menyelesaikan program sarjana Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang b. Menambah pengetahuan tentang manajemen industri dan kompetensi tenaga kerja yang dipersyaratkan oleh industry. c. Mengenal dan memahami dunia industry untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan dibidangnya, terutama teknologi yang berkembang. C. Manfaat Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) diantaranya adalah : 1. Bagi Mahasiswa Memperoleh pengetahuan yang nyata tentang kondisi industri baik manajemen yang diterapkan di industry, kondisi fisik, peralatan yang digunakan dan sebagainya. 2. Bagi Lembaga Pendidikan (FT UNNES) Mendapatkan umpan balik yang berguna untuk mengembangkan dan meningkatkan materi perkuliahan dan kurikulum dalam upaya

11 pengembangan ilmu pengetahuan di dunia pendidikan, sehingga proses pendidikan dan pengajaran yang dilaksanakan dapat lebih disesuaikan dengan kemajuan teknologi di dunia industri. D. Tempat dan Pelaksanaan 1. Tempat Tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu di Bengkel Mobil PAHALA MOTOR Kendal yang terletak di jalan Pahlawan II/10A Langenharjo Kendal. 2. Pelaksanaan Prosedur pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dirancang secara terpadu agar pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan rencana. Dalam pelaksanaan dapat dilaksanakan perkelompok atau perorangan dengan system blok yang telah disepakati bersama institusi mitra sesuai ekuivalensi bobot system kredit semester, masing-masing program studi dilingkungan Fakultas Teknik. Waktu pelaksanaan dimulai tanggal 1 Februari 4 Maret E. Metode Pengumpulan Data Data yang disajikan dalam pembuatan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah sebagai berikut: 1. Metode Observasi

12 Yaitu metode pengumpulan data pada obyek melalui pengamatan langsung tentang sistem mekanisme kerja dengan jalan ikut terjun langsung kelapangan. 2. Metode Interview Yaitu metode dengan cara mengadakan Tanya jawab secara langsung mengenai hal-hal yang berkaitan dengan instansi mitra, pembimbing lapangan dan instruktur untuk mendapatkan informasi materi. 3. Metode Studi Pustaka Yaitu metode untuk mencari data melalui kepustakaan yang berkaitan dengan bahasa dan materi yang dipraktekan pada saat PKL. BAB II ISI A. Pekerjaan/Kegiatan Sampai tahun 1960, karburator telah digunakan sebagai standar sistem penyaluran bahan bakar. Akan tetapi, dalam tahun 1971 TOYOTA mulai mengembankan sistem EFI (Electronic Fuel Injection) yang menyalurkan

13 bahan bakarnya ke mesin dengan pengaturan Injeksi elektronik ke dalam saluran masuk (Intake port) sama halnya pada karburator. Komponen-komponen dasar EFI Setiap jenis atau model sepedamotor mempunyai desain masing-masing namun secara garis besar terdapat komponen-komponen berikut. 1. ECU Electrical Control Unit Pusat pengolah data kondisi penggunaan mesin, mendapat masukkan/input dari sensor-sensor mengolahnya kemudian memberi keluaran/output untuk saat dan jumlah injeksi, saat pengapian. 2. Fuel Pump Menghasilkan tekanan BBM yang siap diinjeksikan. Pressure Regulator Mengatur kondisi tekanan BBM selalu tetap (55~60psi). 3. Temperature Sensor Memberi masukan ke ECU kondisi suhu mesin, kondisi mesin dingin membutuhkan BBM lebih banyak. 4. Inlet Air Temperature Sensor Memberi masukan ke ECU kondisi suhu udara yang akan masuk ke mesin, udara dingin O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak. 5. Inlet Air Pressure Sensor Memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara yang akan masuk ke mesin, udara bertekanan (pada tipe sepedamotor ini hulu saluran masuk ada diantara dua lampu depan) O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih

14 banyak. Atmospheric Pressure Sensor memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara lingkungan sekitar sepedamotor, pada dataran rendah (pantai) O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak. 6. Crankshaft Sensor Memberi masukan ke ECU posisi dan kecepatan putaran mesin, putaran tinggi membutuhkan buka INJECTOR yang lebih cepat. 7. Camshaft Sensor Memberi masukan ke ECU posisi langkah mesin, hanya langkah hisap yang membutuhkan buka INJECTOR. 8. Throttle Sensor Memberi masukan ke ECU posisi dan besarnya bukaan aliran udara, bukaan besar membutuhkan buka INJECTOR yang lebih lama. 9. Fuel Injector / Injector Gerbang akhir dari BBM yang bertekanan, fungsi utama menyemprotkan BBM ke dalam mesin, membuka dan menutup berdasarkan perintah dari ECU. 10. Speed Sensor Memberi masukan ke ECU kondisi kecepatan sepedamotor, memainkan gas di lampu merah dibanding kecepatan 90km/jam, buka INJECTOR berbeda. 11. Vehicle-down Sensor

15 Memberi masukan ke ECU kondisi sepedamotor, jika motor terjatuh dengan kondisi mesin hidup maka ECU akan menghentikan kerja FUEL PUMP, IGNITION, INJECTOR, untuk keamanan dan keselamatan. Sistem dan komponen pengapian pada mesin bensin khususnya Kijang Innova adalah bagian utama yang menentukan performa mesin. Karena pembakaran dimulai oleh pengapian, mesin bensin disebut juga SI atau spark ignition. Pembakaran terjadi karena adanya nyala yang membakar campuran udara dan bahan bakar yang dimampatkan di dalam mesin atau ruang bakar. Nyala atau bunga api dihasilkan oleh busi. Ujung busi yang menghasilkan bunga api berada di ruang bakar. Terdapat perbedaan cukup banyak antara mesin Kijang Innova dan versi mesin Kijang yang masih menggunakan karburator untuk sistem pengapiannya. Pada mesin Innova atau mesin Kijang yang sudah menggunakan sistem injeksi tidak lagi menggunakan distributor atau bahasa sehari-hari sering juga disebut delko atau platina. Sistem pengapian tanpa distributor ini disebut dengan DIS (distributor lessignition system). Dalam sistem pengapian Kijang Innova distributor tidak lagi diperlukan karena setiap busi langsung diaktifkan oleh satu koil. Yaitu setiap busi punya satu koil. Dengan ini perawatan makin praktis. Di samping itu, performa atau kinerja mesin tetap bisa dijaga selalu berada pada kondisi prima. dan tidak ada bagian yang cepat rusak atau oblak.

16 Pada mesin lama, bentuk koil mirip dengan botol. Satu koil digunakan untuk empat busi (mesin empat silinder) atau lebih (tergantung jumlah silinder). Kondisi tersebut membuat kerja koil jadi berat, terutama ketika bekerja pada putaran tinggi. Dapat dibayangkan, apabila mesin 4 silinder, yang bekerja pada rpm, mengharuskan koil menghasilkan tegangan tinggi kali setiap menit atau 27 kali per detik. Jadi setiap dua putaran per silinder, busi harus menghasilkan satu kali tegangan. Koil pada mesin sekarang yang langsung dipasang di kepala busi hanya bekerja sekali untuk setiap dua kali putaran mesin (khusus mesin 4 langkah). Itu jauh lebih ringan. Kalau dulu hanya satu, kini empat. Berarti, bila mesin bekerja pada rpm, koil cukup bekerja kali. Bentuk koil sekarang lebih kurus dan mirip cerutu. Karena itu, sering juga disebut koil cerutu, meski bagian atas dibuat agar besar. Pada bagian ini terdapat igniter yang memicu koil untuk menghasilkan tegangan tinggi. Tepatnya, satu koil satu igniter. Dengan demikian, kinerja sistem pengapian Innova jauh lebih baik, lebih andal. Kerugian karena induksi kabel busi bisa dihilangkan. Dan juga tidak menimbulkan storing pada audio dan radio. Kerja sistem pengapian sangat berpengaruh pada performa mesin. Makin baik kerja sistem pengapian selain waktu (timing) dan besarnya bunga api yang dihasilkan tenaga yang dihasilkan mesin bertambah. Konsumsi bahan bakar juga jadi lebih irit. Suara yang ditimbulkan mesin lebih halus. Tak kalah penting, hal itu juga ikut menurunkan polusi gas buang.

17 Kerja pengapian, yaitu waktu mencetuskan bunga api pada busi, ditentukan oleh langkah kerja mesin. Pengapian terjadi menjelang akhir langkah kompresi.mesin Kijang Innova dirancang dengan efisiensi kerja tinggi. Hal itu bisa dilihat dari perbandingan kompresi mesin yang termasuk tinggi, 9,8 : 1. Sebenarnya, untuk mesin dengan perbandingan kompresi setinggi itu, lebih mantap menggunakan asupan bahan bakar dengan nilai oktan lebih tinggi, misalnya 92 atau 95. Masalahnya, menggunakan bensin beroktan lebih tinggi memaksa pemilik Innova harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk bahan bakar. Pasalnya, bensin beroktan tinggi, seperti produk Pertamina, yaitu Pertamax dan Pertamax Plus serta produk Shell, harganya lebih mahal dari Premium. Akibatnya, meski menggunakan Pertamax atau Pertamax Plus, konsumsi bahan bakar per kilometer lebih irit. Namun, total rupiahnya tetap saja lebih tinggi. Inilah yang menyebabkan konsumen lebih tertarik memberikan asupan gizi standar buat Kijang Innovanya. Karena akibatnya tidak langsung dirasakan, tetapi mesin bekerja dengan mulus. Kecuali, lebih boros atau akselerasi agak payah dibandingkan bila menggunakan Pertamax, apalagi bila bebannya penuh dan disuruh lagi menanjak. Kondisi ini telah diantisipasi oleh Toyota. Mesin Innova dilengkapi dengan knock sensor. bila mesin mengalami detonasi atau mbrebet, menembak karena gizi bahan bakar yang kurang cocok dengan selera mesin, knock sensor akan memberi informasi ke komputer mesin.selanjutnya, komputer mengubah waktu pengapian secara otomatis. Dalam hal ini, dimajukan. Hasilnya, gejala menembak bisa langsung dicegah.

18 Makin bagus kualitas bensin, kerja mesin makin efisien alias irit. Jumlah bahan bakar yang terbakar lebih banyak. Proses pembakaran juga berlangsung lebih cepat. Ini yang menyebabkan bensin beroktan tinggi menghasilkan tenaga dan akselerasi lebih mantap dibandingkan Premium.Mengingat Kijang Innova adalah kendaraan keluarga, dan sering digunakan dengan muatan banyak, termasuk ke luar kota, tak ada salahnya malah lebih baik sekali-kali diberi bensin beroktan tinggi. Terutama, bila Innova harus membawa muatan banyak serta melalui jalanan penuh tanjakan dan macet. Dengan asupan gizi yang lebih baik, yaitu bensin beroktan lebih tinggi, mesin bekerja lebih ceria dan mantap. Perjalanan berat pun jadi lebih ringan. Juga perlu diingat, menurut Toyota, setiap km atau 24 bulan, busi harus diganti. Tujuannya agar bisa tetap bekerja optimal. B. Pekerjaan/Kegiatan Umum 1. Sejarah Singkat Bengkel Bengkel Mobil PAHALA MOTOR Kendal berdiri pada tanggal 28 Agustus 1988, yang merupakan sebuah bengkel yang berdiri dari bawah dan berkembang pesat sampai sekarang. Sebelum berdirinya bengkel Mobil PAHALA MOTOR, Pimpinan bengkel masih menyandang sebagai seorang karyawan di bengkel-bengkel yang sudah maju pesat di daerah Kendal. Karena merasa sudah mampu untuk bergelut mendirikan sebuah bengkel, beliau mendirikan sebuah bengkel yang diberi nama PAHALA MOTOR.

19 Bidang usaha pada Bengkel Mobil PAHALA MOTOR yaitu usaha dibidang perawatan, pengadaan suku cadang kendaraan dan sebuah rental mobil. Adapun Pelayanan yang disediakan dalam Bengkel Mobil PAHALA MOTOR Kendal antara lain: 1) Tune Up 2) Overhaul mesin 3) Balancing 4) Spooring 5) Rental mobil 2. Struktur Organisasi Bengkel Untuk lebih memudahkan dalam menjalankan suatu perusahaan diperlukan suatu system pengorganisasian dan koordinasi yang jelas, agar tiap sumber daya manusia dalam perusahaan dapat mengetahui tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak mereka masing-masing sehingga mereka dapat bekerja dengan baik secara bersama-sama sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Demikian juga Bengkel Mobil PAHALA MOTOR Kendal dalam Direksi menjalankan usahanya mempunyai struktur organisasi beserta tugas masingmasing bagian yang saling terkait. Adapun struktur organisasi di Bengkel Accounting Mobil PAHALA MOTOR Kendal sebagai berikut: Mekanik 1 Mekanik 1 Mekanik 1 Mekanik 1 Mekanik 1 Mekanik 1

20 Gambar 1. Struktur Organisasi di Bengkel Mobil PAHALA MOTOR Kendal Adapun tugas dari masing-masing bagian adalah: 1) Direksi Direksi adalah pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang merupakan pemegang kekuasaan untuk mengambil keputusan dan menentukan kebijakan yang terakhir dalam rapat umum yang diselenggarakan oleh perusahaan. 2) Accounting Bertugas mengurusi semua pemasukan dan pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan baik berupa uang maupun surat-surat 3) Mechanic Tugas dan tanggung jawab mekanik adalah sebagai berikut: a. Mengerjakan pekerjaan yang harus sesuai dengan work order.

21 b. Menjaga kebersihan unit kendaraan customer. c. Memberikan nama dan keterangan di work order. d. Merawat Tool box yang setelah selesai digunakan dalam kondisi bersih. e. Menjaga kebersihan lingkungan perusahaan 3. Lokasi dan Bengkael Mobil PAHALA MOTOR Kendal Bengkel Mobil PAHALA MOTOR Kendal terletak di Jl. Pahlawan II/10 A Langenharjo Kendal. Lokasi tersebut memiliki letak yang kurang strategis, karena tempatnya berada cukup jauh dari pusat kota Kendal, namun walaupun letaknya kurang strategis Bengkel Mobil PAHALA MOTOR Kendal mampu 1 menarik 2 pelanggan 3 yang sampai sekarang Bengkel Mobil PAHALA MOTOR Kendal terkenal di daerah Kendal. 4 Lokasi Bengkel PAHALA 5 MOTOR Kendal Keterangan : Masjid Agung Kendal GOR Bahurekso Kendal Taman Garuda Kendal Alun-alun Kendal PDAM Lokasi Ke Jakarta Ke Semarang Jl. Pemuda Jl. Pahlawan 6 U

22 Gambar 2. Lokasi Bengkel PAHALA MOTOR Kendal 4. Hari dan Jam Kerja Dalam melaksanakan usahanya Bengkel Mobil PAHALA MOTOR Kendal menetapkan hari dan jam kerja bagi karyawanya sebagai berikut: 1) Jam kerja hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum at, dan Sabtu Pukul WIB : Jam kerja pertama Pukul WIB : Istirahat Pukul WIB : Jam kerja kedua

23 C. Pekerjaan/Kegiatan Khusus 1. Ruang Lingkup Pemakaian kendaraan secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu akan menyebabkan berbagai perubahan kondisi mesin, dan tentu sangat berpengaruh terhadapm kinerja mesin dan kenyamanan kendaraan. Dengan adanya perubahan-perubahan pada mesin tersebut maka diperlukan penyetelan kembali bagian-bagian mesin secara berkala untuk menjaga kondisi mesin tetap dalam kondisi optimal sekaligus menghindari kerusakan komponen lainnya yang tidak diinginkan. Istilah lain dari penyetelan tersebut adalah Engine Tune Up (ETU). Engine Tune Up dapat diartikan sebagai usaha untuk memulihkan kembali kondisi dan fungsi mesin sehingga diproleh kembali kinerja mesin yang optimal. Pekerjaa Tune Up meliputi penyetelan, pembersihan dan penggantian komponen yang diperlukan. Bagian-bagian yang di Tune Up pada sebuah mobil meliputi beberapa item sebagai berikut: 1) Pemeriksaan oli mesin. 2) Pemeriksaan sistem pendinginan. 3) Pemeriksaan saringan udara (air cleaner). 4) Pemeriksaan saringan bensin ( fuel filter). 5) Pemeriksaan tali penggerak (belt). 6) Pemeriksaan kondisi baterai. 7) Pemeriksaan dan penyetelan celah katup. 8) Pemeriksaan dan penyetelan celah busi.

24 9) Pemeriksaan kabel tegangan tinggi. 10) Pemeriksaan centrifugal advancer. 11) Pemeriksaan vacuum advancer. 12) Penyetelan saat pengapian (ignition timing). 13) Penyetelan putaran idle. 2. Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dilakukan Tune Up pada mesin adalah: 1) Untuk melakukan usaha perawatan, pemeriksaan, penyetelan, sehingga dapat mengurangi resiko kerusakan fatal pada bagian mesin. 2) Untuk meningkatkan dan tenaga mesin. 3) Agar penggunaan bahan bakar lebih irit. 4) Untuk memperpanjang usia pemakaian mesin. 5) Untuk mengembalikan kenyamanan kendaraan saatdikendarai 3. Masalah Berdasarkan pengalaman selama Praktik Kerja Lapangan, customer Yang masuk sering mengatakan keluhan-keluhan yang terjadi pada mobilnya sebagai berikut: 1) Mesin susah dihidupkan. 2) Mesin tersendat, akselerasi kurang bagus, dan tenaga kurang. 3) Suara mesin kasar 4) Trouble shooting

25 Setelah customer menyampaikan keluhannya maka diteruskan dengan trouble shooting terhadap masalah yang timbul pada mobil tersebut. Keluhan Penyebab Penyelesaian 1. Mesin susah hidup Masalah pada karburator atau computer (Tipe mesin EFI) Overhaul karburator dan analisis komputer 2. Mesin tersendat, akselerasi dan EFI Masalah pada karburator Bersihkan dan periksa sistem tenaga kurang karburator 3. Suara mesin kasar Celah katup terlalu besar Overhaul 4. Prosedur Tune UP Sebelum melakukan pekerjaan Tune Up maka terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai berikut : 1) Gunakan selalu pakaian kerja untuk menjamin keamanan. 2) Gunakan alat sesuai fungsi dan kegunaannya. 3) Jika menggunakan SST gunakan SST yang sesuai. Alat dan Bahan yang harus dipersiapkan antara lain : 1. Alat 1) Tool box, yang berisi :

26 Kunci busi Satu set kunci ring Satu set kunci pas Satu set kunci sok Satu set kunci T Obeng min (-) Obeng plus (+) Feeler gauge Tang Biasa Tang lancip Tang potong Palu besi Palu plastik Obeng ketok 2) Timing light 3) Dongkrak 4) Air gun dengan udara tekanan 2. Bahan 1) Air 2) Air accu 3) Minyak rem 4) Oli power steering

27 5) Carburator cleaner 6) STP AP 75 7) Kertas ampelas BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) telah memberikan manfaat yang besar bagi mahasiswa dalam program penerapan disiplin ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah dan merupakan kesempatan untuk

28 mengembangkan keterampilan keteknikan yang dimiliki mahasiswa khususnya teknik mesin. Setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Bengkel Mobil PAHALA MOTOR Kendal, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Praktik Keja Lapangan (PKL) sangat bermanfaat bagi mahasiswa, untuk memperoleh pengalaman kerja yang nyata dalam menghadapi permasalahan riil yang ada di dunia industri, dikarenakan pengalaman yang diperoleh di kampus masih sangatlah kurang. 2. Praktik Keja Lapangan (PKL) memacu mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan praktik yang dimiliki serta serta memperoleh pengetahuan manajemen alat dan pola kerja yang benar dalam melakukan kegiatan servis. 3. Dengan adanya Praktik Keja Lapangan (PKL), mahasiswa menyadari bahwabetapa pentingnya menguasai pelajaran teori maupun praktik untuk dapat terjun langsung di dunia industri. 4. Pengalaman kerja di lapangan membuat mahasiswa dapat mengerti dan melatih kedisiplinan kerja di dunia industri, sehingga memberikan motivasi yang lebih dan tanggung jawab dalam melaksanakan studi agar nantinya benar-benar siap dalam menghadapi tantangan di industri. 5. Untuk mengatasi sebuah masalah dibutuhkan pengalaman dan pengetahuan yang luas, tidak cukup dengan teori. 6. Pelaksanaan Praktik Keja Lapangan (PKL) harus benar-benar terkoordinir antara mahasiswa, dosen pembimbing dan pembimbing lapangan, sehingga

29 diharapkan tercipta kerjasama yang saling menguntungkan dimasingmasing pihak. B. Saran Setelah melaksanakan Praktik Keja Lapangan (PKL) di Bengkel Mobil PAHALA MOTOR Kendal penulis dapat memberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi Mahasiswa a) Sebelum melaksanakan Praktik Keja Lapangan (PKL) sebaiknya mahasiswa terlebih dahulu mempersiapkan diri dengan membaca mengenai teknologi-teknologi terbaru yang diterapkan pada mobilmobil saat ini agar tidak bingung saat kegiatan Prakti Kerja Lapangan (PKL). b) Adaptasi dengan lingkungan kerja industri merupakan hal yang sangat menentukan keberhasilan melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL), karena lingkungan kerja sangat jauh berbeda dengan lingkungan kampus. c) Mahasiswa hendaknya mematuhi segala peraturan yamg berlaku di industri. d) Mahasiswa harus aktif dalam melakukan pekerjaan industri. e) Mahasiswa harus selalu menjaga nama baik diri sendiri, industri dan Universitas Negeri Semarang. 2. Bagi Fakultas Teknik UNNES

30 a) Waktu untuk melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebaiknya diperpanjang sehingga mahasiswa benar-benar dapat menguasai ilmu dan keterampilan dalam pengelolaan bengkel maupun pengetahuan tentang keteknikan. b) Diharapkan pihak FT UNNES Jurusan Teknik Mesin selalu meningkatkan kerja sama dengan industri yang bergerak di bidang otomotif untuk mempermudah mahasiswa dalam mencari tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL). c) Sebaiknya fasilitas dan prasarana Jurusan Teknik Mesin terus selalu ditingkatkan dalam mendukung program dan kegiatan kuliah. d) Diharapkan dlakukan monitoring oleh pihak jurusan terhadap mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL), untuk mengontrol sekaligus mempererat hubungan dengan pihak tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL). 3. Bagi Industri atau Perusahaan. a) Praktikan/mahasiswa sebaiknya diberikan kepercayaan dalam menghadapi kasus dengan bimbingan yang benar. b) Dalam penyampaian tugas terhadap praktikan harus lebih sopan dan lebih menghargai antar karyawan dan praktikan. c) Kesejahteraan karyawan sebaiknya diperhatikan, untuk meningkatkan etos kerja dan produktifitas karyawan.

31 Demikian sedikit saran dan masukan yang dapat penyusun sampaikan melalui laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini. Penyusun berharap semoga saran dan masukan ini dapat bermanfaat untuk kemajuan bersama. DAFTAR PUSTAKA Tim Praktik Kerja Lapangan. (2010). Buku Pantauan Pelaksanaa Prakik Kerja Lapangan Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Semarang : FT UNNES.

32

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. JST/OTO/OTO410/13 Revisi: 03 Tgl: 22 Agustus 2016 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi: Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol udara

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. JST/OTO/OTO410/14 Revisi : 02 Tgl : 6 Februari 2014 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi : Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol

Lebih terperinci

: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up)

: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up) SMK MA ARIF SALAM KABUPATEN MAGELANG JOBSHEET (LEMBAR KERJA) KODE : /PMO/VIII/12 Mata Pelajaran : Motor Otomotif (PMO) Guru : Edi Purwanto Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya (Engine Tune

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dengan perkembangannya ilmu teknologi membuat manusia untuk menciptakan hal baru dalam teknologi seperti pergembangan teknologi kendaraan sistem EFI (Elektronik Fuel

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. HONDA SUPRA X 125 PGM-FI Honda Supra X adalah salah satu merk dagang sepeda motor bebek yang di produksi oleh Astra Honda Motor. Sepeda motor ini diluncurkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi yang terjadi saat ini banyak sekali inovasi baru yang tercipta khususnya di dalam dunia otomotif. Dalam perkembanganya banyak orang yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM - PERTAMAX TERHADAP KINERJA MESIN KONVENSIONAL

ANALISIS PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM - PERTAMAX TERHADAP KINERJA MESIN KONVENSIONAL FLYWHEEL: JURNAL TEKNIK MESIN UNTIRTA Homepage jurnal: http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jwl ANALISIS PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM - PERTAMAX TERHADAP KINERJA MESIN KONVENSIONAL Sadar Wahjudi 1

Lebih terperinci

Teknologi Motor Injeksi YMJET-FI

Teknologi Motor Injeksi YMJET-FI Teknologi Motor Injeksi YMJET-FI Apakah YMJET-FI itu? YMJET FI singkatan dari Yamaha Mixture JET-Fuel Injection adalah teknologi Fuel Injection yang yang dimiliki Yamaha Motor dalam mengembangkan teknologi

Lebih terperinci

SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SEPEDA MOTOR HONDA (HONDA PGM-FI)

SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SEPEDA MOTOR HONDA (HONDA PGM-FI) SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SEPEDA MOTOR HONDA (HONDA PGM-FI) Gambar Komponen sistem EFI pada sepeda mesin Honda Supra X 125 A. Sistem Bahan Bakar Komponen-komponen yang digunakan untuk menyalurkan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. JST/OTO/OTO410/14 Revisi: 03 Tgl: 22 Agustus 2016 Hal 1 dari 9 I. Kompetensi: Setelah melaksanakan praktek, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menggunakan Carman Hi-Scan Pro dengan prosedur yang benar.

Lebih terperinci

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN TUNE UP MOTOR BENSIN 1 Membersihkan Saringan Udara Ganti bila sudah kotor belebihan Semprot dengan udara tekan dari arah berlawanan dengan arah aliran udara masuk 2 Periksa Oli Mesin Periksa : Jumlah Oli

Lebih terperinci

Engine Tune Up Engine Conventional

Engine Tune Up Engine Conventional Kualifikasi Tipe Mobil Spesifik Engine Tune Up Nama No. Reg TUK Tanggal Lembar : Peserta Engine Tune Up Engine Conventional OTO.KR-01-001.01 Pelaksanaan pemeliharaan/service komponen OTO.KR-01-009.01 Pembacaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi di bidang otomotif mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi di bidang otomotif mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi di bidang otomotif mendorong manusia untuk gigih mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi serta harus mampu dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dunia otomotif saat ini, menunjukan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dunia otomotif saat ini, menunjukan bahwa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dunia otomotif saat ini, menunjukan bahwa kendaraan dirancang selain untuk transportasi juga dirancang untuk kenyamanan pengendara. Secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dengan perkembangannya ilmu teknologi membuat manusia untuk menciptakan hal baru dalam teknologi seperti pergembangan teknologi kendaraan sistem EFI (Elektronik Fuel

Lebih terperinci

UJI KERJA INJEKTOR TERHADAP PUTARAN DAN JENIS SEMPROTAN MENGGUNAKAN ALAT UJI INJEKTOR ABSTRAK

UJI KERJA INJEKTOR TERHADAP PUTARAN DAN JENIS SEMPROTAN MENGGUNAKAN ALAT UJI INJEKTOR ABSTRAK UJI KERJA INJEKTOR TERHADAP PUTARAN DAN JENIS SEMPROTAN MENGGUNAKAN ALAT UJI INJEKTOR Sugeng Riyadi 1, Agus Suyatno 2, Naif Fuhaid 3 ABSTRAK Dengan perkembangan teknologi EFI (Electronic Fuel Injection)

Lebih terperinci

Mesin Diesel. Mesin Diesel

Mesin Diesel. Mesin Diesel Mesin Diesel Mesin Diesel Mesin diesel menggunakan bahan bakar diesel. Ia membangkitkan tenaga yang tinggi pada kecepatan rendah dan memiliki konstruksi yang solid. Efisiensi bahan bakarnya lebih baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan kendaraan pada saat sekarang ini sangatlah tinggi demi menunjang aktivitas dan kegiatan sehar-hari. Kendaraan diharapkan dapat membantu perjalanan seseorang

Lebih terperinci

BAB III PROSES ANALISIS SISTEM EFI YAMAHA VIXION. Mulai. Pembuatan Engine Stand. Proses Perbaikan. Pengujian Engine Stand.

BAB III PROSES ANALISIS SISTEM EFI YAMAHA VIXION. Mulai. Pembuatan Engine Stand. Proses Perbaikan. Pengujian Engine Stand. BAB III PROSES ANALISIS SISTEM EFI YAMAHA VIXION 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses analisis sistem EFI Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.. 3.2. Diagram

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Motor Bakar Motor bakar adalah mesin atau peswat tenaga yang merupakan mesin kalor dengan menggunakan energi thermal dan potensial untuk melakukan kerja mekanik dengan

Lebih terperinci

Tune up injeksi. 14,7:1 = 14,7 bagian O2 (oksigen) berbanding 1 bagian BBM

Tune up injeksi. 14,7:1 = 14,7 bagian O2 (oksigen) berbanding 1 bagian BBM Tune up injeksi Berbagai macam cara dan usaha yang dilakukan untuk mengurangi kadar gas buang beracun yang dihasilkan oleh mesin-mesin kendaraan bermotor seperti penggunaan BBM bebas timbal, penggunaan

Lebih terperinci

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

Fungsi katup Katup masuk Katup buang MEKANISME KATUP FUNGSI KATUP Fungsi katup Secara umum fungsi katup pada motor otto 4 langkah adalah untuk mengatur masuknya campuran bahan bakar dan udara dan mengatur keluarnya gas sisa pembakaran. Pada

Lebih terperinci

PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL SLENDRO MEKANIK TAHUN 2012/2013

PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL SLENDRO MEKANIK TAHUN 2012/2013 LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL SLENDRO MEKANIK TAHUN 2012/2013 Disusun oleh : N a ma : MUHAMMAD DEDI S.R No. Induk : 9045 Kelas Prog.Keahlian : XII MOB : Teknik Mekanik Otomotif SMK PETRUS KANISIUS

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. SEJARAH MOTOR DIESEL Pada tahun 1893 Dr. Rudolf Diesel memulai karier mengadakan eksperimen sebuah motor percobaan. Setelah banyak mengalami kegagalan dan kesukaran, mak akhirnya

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN KOMPETENSI 1. Menjelaskan prinsip kerja motor 2 tak dan motor 4 tak. 2. Menjelaskan proses pembakaran pada motor bensin 3. Menjelaskan dampak saat pengapian yang tidak

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengujian ini meliputi : mesin

III. METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengujian ini meliputi : mesin III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengujian ini meliputi : mesin bensin 4-langkah, alat ukur yang digunakan, bahan utama dan bahan tambahan..

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER Petunjuk Lembar Kerja Siswa Ikuti prosedur Tune Up seperti pada video yang anda saksikan Tayangan dan petunjuk di video adalah terbatas, tetapi prosedur

Lebih terperinci

Oleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN

Oleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN Pengaruh penggantian koil pengapian sepeda motor dengan koil mobil dan variasi putaran mesin terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Honda Supra x tahun 2002 Oleh: Nuryanto K. 2599038 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN INJECTOR VIXION DAN ECU RACING PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO J TERHADAP DAYA MOTOR

PENGARUH PENGGUNAAN INJECTOR VIXION DAN ECU RACING PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO J TERHADAP DAYA MOTOR JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 24, NO. 2, OKTOBER 2016 1 PENGARUH PENGGUNAAN INJECTOR VIXION DAN ECU RACING PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO J TERHADAP DAYA MOTOR Oleh: Virjiawan Tristianto, Paryono, Sumarli Jurusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR BAB II TINJAUAN LITERATUR Motor bakar merupakan motor penggerak yang banyak digunakan untuk menggerakan kendaraan-kendaraan bermotor di jalan raya. Motor bakar adalah suatu mesin yang mengubah energi panas

Lebih terperinci

KONTROL SISTEM BAHAN BAKAR PADA ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) Oleh Sutiman, M.T

KONTROL SISTEM BAHAN BAKAR PADA ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) Oleh Sutiman, M.T KONTROL SISTEM BAHAN BAKAR PADA ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) Oleh Sutiman, M.T Pendahuluan Tujuan dari penggunaan sistem kontrol pada engine adalah untuk menyajikan dan memberikan daya mesin yang optimal

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT 25 BAB IV PENGUJIAN ALAT Pembuatan alat pengukur sudut derajat saat pengapian pada mobil bensin ini diharapkan nantinya bisa digunakan bagi para mekanik untuk mempermudah dalam pengecekan saat pengapian

Lebih terperinci

PERBEDAAN DAYA PADA MESIN PENGAPIAN STANDAR DAN PENGAPIAN MENGGUNAKAN BOOSTER

PERBEDAAN DAYA PADA MESIN PENGAPIAN STANDAR DAN PENGAPIAN MENGGUNAKAN BOOSTER PERBEDAAN DAYA PADA MESIN PENGAPIAN STANDAR DAN PENGAPIAN MENGGUNAKAN BOOSTER Oleh : Rolando Sihombing, ST Dosen Universitas Simalungun, P. Siantar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great BAB IV PEMBAHASAN.. Proses Pengambilan Data Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great Corolla tipe A-FE tahun 99 ini, meliputi beberapa tahapan yakni pengambilan data sebelum dilakukan

Lebih terperinci

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR Naif Fuhaid 1) ABSTRAK Sepeda motor merupakan produk otomotif yang banyak diminati saat ini. Salah satu komponennya adalah

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dunia otomotif di tanah air dari tahun ketahun

BAB. I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dunia otomotif di tanah air dari tahun ketahun BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dunia otomotif di tanah air dari tahun ketahun berkembang dengan cukup baik. Terbukti dari banyaknya produsen otomotif mancanegara

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung UJIAN TEORI PRAKTEK ENGINE

Lebih terperinci

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI ENGINE TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K Nama Siswa No. Absen Kelas Jurusan : : : : 74 TUNE UP MESIN BENSIN 4 LANGKAH PENGERTIAN TUNE UP Jumlah kendaraan mobil sampai

Lebih terperinci

PERANGKAT UJI KOMPETENSI ENGINE MANAGEMENT SYSTEM dan gdi Disiapkan Oleh : Eko Winarso,S.Pd.M.M

PERANGKAT UJI KOMPETENSI ENGINE MANAGEMENT SYSTEM dan gdi Disiapkan Oleh : Eko Winarso,S.Pd.M.M PEKAN UJI PRODUKTIF TEKNIK OTOMOTIF PERANGKAT UJI KOMPETENSI ENGINE MANAGEMENT SYSTEM dan gdi Disiapkan Oleh : Eko Winarso,S.Pd.M.M TEKNIK OTOMOTIF 2015 Lembar : Peserta Kualifika Spesifik Nama si Engine

Lebih terperinci

ANALISIS SYSTEM BAHAN BAKAR DAN PENGAPIAN PADA SIMULATOR ENGINE MANAGEMENT SYSTEM TOYOTA GREAT COROLLA 4A-FE. Muhammadiyah Yogyakarta

ANALISIS SYSTEM BAHAN BAKAR DAN PENGAPIAN PADA SIMULATOR ENGINE MANAGEMENT SYSTEM TOYOTA GREAT COROLLA 4A-FE. Muhammadiyah Yogyakarta ANALISIS SYSTEM BAHAN BAKAR DAN PENGAPIAN PADA SIMULATOR ENGINE MANAGEMENT SYSTEM TOYOTA GREAT COROLLA 4A-FE Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Diploma III Pada Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini mobil telah menjadi lebih penting, mobil telah menjadi faktor

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini mobil telah menjadi lebih penting, mobil telah menjadi faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini kemajuan dalam bidang otomotif kian berkambang. Berbagai terobosan-terobosan dikembangkan serta diupayakan guna menciptakan sebuah mesin yang memiliki

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP Tujuan Praktikum : Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan dapat memeriksa dan menyetel celah katup. A. Obyek, Alat dan Bahan a) Obyek

Lebih terperinci

Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001

Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001 Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001 Ahmad Harosyid K.2599014 UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I

Lebih terperinci

Oleh : Gunadi, S.Pd NIP

Oleh : Gunadi, S.Pd NIP HASIL PENELITIAN PENGARUH WAKTU PENGAPIAN (IGNITION TIMING) TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MOBIL DENGAN SISTEM BAHAN BAHAN BAKAR INJEKSI (EFI) Oleh : Gunadi, S.Pd NIP. 19770625 200312 1 002 Dibiayai oleh

Lebih terperinci

ANALISA VARIASI UKURAN VENTURI KARBURATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA RX-KING 135cc

ANALISA VARIASI UKURAN VENTURI KARBURATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA RX-KING 135cc ANALISA VARIASI UKURAN VENTURI KARBURATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA RX-KING 135cc Kurnia Dwi Artika, Yusuf Akbar Jurusan Mesin Otomotif, Politeknik Negeri Tanah Laut email:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja mesin serta mencari refrensi yang memiliki relevansi terhadap judul

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc. uji yang digunakan adalah sebagai berikut :

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc. uji yang digunakan adalah sebagai berikut : III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4 langkah 100 cc, dengan merk

Lebih terperinci

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE Darwin R.B Syaka 1*, Ragil Sukarno 1, Mohammad Waritsu 1 1 Program Studi Pendidikan Teknik Mesin,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR GAS LPG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR 4 LANGKAH 100cc

TUGAS AKHIR. PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR GAS LPG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR 4 LANGKAH 100cc TUGAS AKHIR PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR GAS LPG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR 4 LANGKAH 100cc Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN...1

BAB I PENDAHULUAN...1 DAFTAR ISI Halaman Judul...i Lembar Nomor Persoalan...ii Lembar Pengesahan...iii Lembar Pernyataan...iv Lembar Persembahan...v Motto...vi Kata Pengantar...vii Abstract...ix Intisari...x Daftar Isi...xi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Kajian Pustaka

BAB II DASAR TEORI 2.1 Kajian Pustaka BAB II DASAR TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Fenomena Cyclone Pada proses pembakaran yang terjadi di dalam mesin bensin bergantung pada campuran antara bahan bakar dan udara yang masuk ke dalam ruang bakar.

Lebih terperinci

Mobil lebih awet karena frekuensi bongkar-pasangnya relatif lebih kecil.

Mobil lebih awet karena frekuensi bongkar-pasangnya relatif lebih kecil. Tune-up merupakan servis yang paling sering dilakukan dibandingkan dengan jenis servis mobil yang lain, seperti overhaul, spooring- balancing, dan kenteng magic (ketok magic). Tune-up merupakan servis

Lebih terperinci

Gambar 3. Posisi katup ISC pada engine

Gambar 3. Posisi katup ISC pada engine ANALISA SISTEM KERJA EMS (ENGINE MANAGEMENT SYSTEM) DENGAN VARIASI TEMPERATUR AIR PENDINGIN DAN BEBAN KERJA PADA KONDISI STASIONER (ISC) KENDARAAN DAIHATSU XENIA Waluyo Abstrak EMS adalah sistem pengaturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan kendaraan otomotif di Indonesia yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan kendaraan otomotif di Indonesia yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Melihat perkembangan kendaraan otomotif di Indonesia yang semakin pesat dan banyaknya jenis mobil baru yang bermunculan, maka hal itu tidak akan terlepas dari jasa

Lebih terperinci

: Jl. Perjuangan No. 22, Kebon Jeruk, Jakarta Barat

: Jl. Perjuangan No. 22, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 14 BAB II LINGKUP DAN AKTIVITAS KERJA PRAKTIK 2.1 TUJUAN Tugas kerja praktik ini adalah untuk menyelesaikan studi kasus yang mencakup aspek teknik mesin dan atau laporan tentang suatu kegiatan atau proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperbaiki kerusakan pada Honda Beat PGM-FI. Adapun diperoleh hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperbaiki kerusakan pada Honda Beat PGM-FI. Adapun diperoleh hasil 59 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Proses Analisis Sistem EFI Honda Beat. Setelah melakukan proses analisis dilakukan dengan membongkar komponen-komponen dari sistem EFI mengidentifikasi kerusakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif, perkembangan dari bidang otomotif sendiri sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif, perkembangan dari bidang otomotif sendiri sangat pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Motor bakar adalah mesin atau pesawat yang menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik, yaitu dengan cara merubah energi kimia dari bahan bakar

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 MOTOR DIESEL Motor diesel adalah motor pembakaran dalam (internal combustion engine) yang beroperasi dengan menggunakan minyak gas atau minyak berat sebagai bahan bakar dengan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK INDUSTRI 1 SISTEM KERJA KARBURATOR POLITEKNIK INDONUSA SURAKARTA

LAPORAN PRAKTEK INDUSTRI 1 SISTEM KERJA KARBURATOR POLITEKNIK INDONUSA SURAKARTA LAPORAN PRAKTEK INDUSTRI 1 SISTEM KERJA KARBURATOR POLITEKNIK INDONUSA SURAKARTA Laporan ini Disusun untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat Untuk Mengajukan Tugas Akhir Teknik Mesin Otomotif Nama Nim

Lebih terperinci

PENGARUH PEMASANGAN DUA CDI DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP OUTPUT DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR

PENGARUH PEMASANGAN DUA CDI DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP OUTPUT DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR PENGARUH PEMASANGAN DUA CDI DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP OUTPUT DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR Bibid Sarifudin, Agung Nugroho Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT)

Lebih terperinci

Letak sensor EFI pada toyota Avanza dan Daihatsu Xenia tak sensor pada Avanza/ Xenia tak Sensor dan Injektor Mesin Avanza/xenia

Letak sensor EFI pada toyota Avanza dan Daihatsu Xenia tak sensor pada Avanza/ Xenia tak Sensor dan Injektor Mesin Avanza/xenia Letak sensor EFI pada toyota Avanza dan Daihatsu Xenia Letak sensor pada Avanza/ Xenia 1. Vacuum switching Valve (EVAP) 2. Sensor Tekanan Absolut Manifold 3. Pompa nahan Bakar 4. Sensor oksigen (sensor

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG Disusun oleh Nama : Rully Khusna Hikmawati NIM : 4101409048 Program Studi : Pendidikan Matematika, S1 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA Suprihadi Agus Program Studi D III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No. 09 Tegal Telp/Fax (0283) 352000

Lebih terperinci

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder JOB SHEET DASAR TEKNOLOGI A. TUJUAN : Setelah menyelesaikan praktek ini diharapkan siswa dapat : 1. Dapat menjelaskan prosedur tune up 2. Dapat melakukan prosedur tune up dengan benar 3. Dapat melakukan

Lebih terperinci

JOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder

JOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder JOB SHEET (LEMBAR KERJA) Sekolah : SMKN 1 Sintang Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor Mata Diklat : (Produktif) Melaksanakan overhaul kepala silinder Kelas/Semester : XI/3 Alokasi Waktu : 20 x 45 Menit

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut : BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pengertian Perawatan Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut : Menurut Drs. Sudjoko dalam bukunya yang berjudul adminitrasi materil, pemeliharaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berada di Motocourse Technology (Mototech) Jl. Ringroad Selatan, Kemasan, Singosaren, Banguntapan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berada di Motocourse Technology (Mototech) Jl. Ringroad Selatan, Kemasan, Singosaren, Banguntapan,

Lebih terperinci

MODUL PRAKTEK GASHOLINE ENGINE TUNE UP

MODUL PRAKTEK GASHOLINE ENGINE TUNE UP MODUL PRAKTEK GASHOLINE ENGINE TUNE UP MESIN OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 2013 BAB I PENDAHULUAN Modul praktek ini merupakan salah satu materi pengajaran praktek kelistrikan

Lebih terperinci

Kata kunci : ECU BRT, Remot Juken, STD, Performa, Efesiensi.

Kata kunci : ECU BRT, Remot Juken, STD, Performa, Efesiensi. PENGARUH TIMING INJECTION DAN TIMING PENGAPIAN PADA MOTOR 4 LANGKAH 100 CC BAHAN BAKAR PERTAMAX Solikin 20120130168 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Fakultas Teknik,Jurusan Teknik Mesin,Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kebutuhan akan kendaraan pada saat sekarang ini sangatlah tinggi demi menunjang aktivitas dan kegiatan sehari-hari. Kendaraan diharapkan dapat membantu perjalanan seseorang

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI MUARA KELINGI

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI MUARA KELINGI LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI MUARA KELINGI Disusun Oleh: Nama : Wahyu Indarwanto NIM : 5201409005 Prodi : Pendidikan Teknik Mesin FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Lebih terperinci

MAKALAH DASAR-DASAR mesin

MAKALAH DASAR-DASAR mesin MAKALAH DASAR-DASAR mesin Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Teknik Dasar Otomotif Disusun Oleh: B cex KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt, karena atas limpahan rahmatnya,

Lebih terperinci

Sistem Pengaturan Kecepatan Stasioner Mesin Bensin Menggunakan Kontroler PID

Sistem Pengaturan Kecepatan Stasioner Mesin Bensin Menggunakan Kontroler PID Sistem Pengaturan Kecepatan Stasioner Mesin Bensin Menggunakan Kontroler PID Primadani Kurniawan, 2207100041 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, kampus

Lebih terperinci

Teknologi Injeksi Pada Sepeda Motor (Konstruksi Dasar Injection Suzuki Fl 125 FI)

Teknologi Injeksi Pada Sepeda Motor (Konstruksi Dasar Injection Suzuki Fl 125 FI) Teknologi Injeksi Pada Sepeda Motor (Konstruksi Dasar Injection Suzuki Fl 125 FI) Sepeda motor Suzuki di Indonesia memulai teknologi fuel injection sesuai dengan perkembanganya maka faktor yang menentukan

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN DAYA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR ANTARA PENGAPIAN STANDAR DENGAN PENGAPIAN MENGGUNAKAN BOOSTER PADA MESIN TOYOTA KIJANG SERI 7K

ANALISA PERBANDINGAN DAYA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR ANTARA PENGAPIAN STANDAR DENGAN PENGAPIAN MENGGUNAKAN BOOSTER PADA MESIN TOYOTA KIJANG SERI 7K ANALISA PERBANDINGAN DAYA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR ANTARA PENGAPIAN STANDAR DENGAN PENGAPIAN MENGGUNAKAN BOOSTER PADA MESIN TOYOTA KIJANG SERI 7K Oleh: Akhmad Ali Fadoli, Mustaqim, Zulfah Program Studi

Lebih terperinci

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu usaha besar maupun kecil yang menjadi tolak ukur keberhasilan dari usaha tersebut salah satunya adalah tercapainya keuntungan yang maksimal selama beroperasinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi di dunia terus berjalan seiring dengan timbulnya masalah yang semakin komplek diberbagai bidang kehidupan, tidak terkecuali dalam

Lebih terperinci

TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL

TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL D I S U S U N Oleh : Rezi Rizki KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-nya kepada saya, sehingga

Lebih terperinci

Spark Ignition Engine

Spark Ignition Engine Spark Ignition Engine Fiqi Adhyaksa 0400020245 Gatot E. Pramono 0400020261 Gerry Ardian 040002027X Handoko Arimurti 0400020288 S. Ghani R. 0400020539 Transformasi Energi Pembakaran Siklus Termodinamik

Lebih terperinci

commit to user BAB I PENDAHULUAN

commit to user BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat, manusia senantiasa mengembangkan ilmu pengetahuan dan menciptakan penemuan-penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 MAGELANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 MAGELANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 MAGELANG Disusun oleh : Nama : Danu Sumowongso NIM : 2501409134 Program Studi : Pend. Seni Musik FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

TUGAS. MAKALAH TENTANG Gasoline Direct Injection (GDI) Penyusun : 1. A an fanna fairuz (01) 2. Aji prasetyo utomo (03) 3. Alfian alfansuri (04)

TUGAS. MAKALAH TENTANG Gasoline Direct Injection (GDI) Penyusun : 1. A an fanna fairuz (01) 2. Aji prasetyo utomo (03) 3. Alfian alfansuri (04) TUGAS MAKALAH TENTANG Gasoline Direct Injection (GDI) Penyusun : 1. A an fanna fairuz (01) 2. Aji prasetyo utomo (03) 3. Alfian alfansuri (04) 4. Fajar setyawan (09) 5. M. Nidzar zulmi (20) Kelas : XII

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Medan Area. Dalam hal ini Tugas Sarjana yang penulis buat dengan judul ANALISA

KATA PENGANTAR. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Medan Area. Dalam hal ini Tugas Sarjana yang penulis buat dengan judul ANALISA KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb. Alhamdulillah, Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah - Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Sarjana ini. Tugas ini

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan Enviropurge Kit

Pengaruh Penggunaan Enviropurge Kit Pengaruh Penggunaan Enviropurge Kit PENGARUH PENGGUNAAN ENVIROPURGE KIT TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH Wahyu Supriyadi S-1 Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SDN SEKARAN 01 Jl. TAMAN SISWA KEC.GUNUNG PATI KOTA SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SDN SEKARAN 01 Jl. TAMAN SISWA KEC.GUNUNG PATI KOTA SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SDN SEKARAN 01 Jl. TAMAN SISWA KEC.GUNUNG PATI KOTA SEMARANG Disusun oleh Nama : Rosadi NIM : 6102409017 Prodi : PGPJSD, S1 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN THROTTLE SWITCH SYSTEM PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 TERHADAP DAYA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN THROTTLE SWITCH SYSTEM PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 TERHADAP DAYA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN THROTTLE SWITCH SYSTEM PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 TERHADAP DAYA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata

Lebih terperinci

SISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada.

SISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada. SISTIM PENGAPIAN Pada motor bensin, campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan di dalam silinder harus untuk menghasilkan tenaga. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin

Lebih terperinci

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN BAB III DATA DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengujian yang dilakukan, dengan adanya proses penambahan gas hydrogen maka didapat hasil yaitu berupa penurunan emisi gas buang yang sangat signifikan. 3.1 Hasil

Lebih terperinci

LAPOR. Program JURUSA MEDAN

LAPOR. Program JURUSA MEDAN ANALISAA PERFORMANSI MOTOR BAKAR 4 LANGKAH PADA MOBIL KIJANG 1800 CC LAPOR RAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan n dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diplomaa III Program Studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas semua teori yang bisa dijadikan dasar teori pengujian injektor kendaraan Grand Livina Nissan 1500cc tahun 2010 yang telah dilengkapi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 6 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 6 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 6 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Laili Haniah NIM : 2302409051 Program Studi : Pendidikan Bahasa Jepang FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Ali Imron (2013) dalam tugas akhir yang berjudul troubleshooting sistem

BAB II KAJIAN TEORI. Ali Imron (2013) dalam tugas akhir yang berjudul troubleshooting sistem BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka Ali Imron (2013) dalam tugas akhir yang berjudul troubleshooting sistem EPI (Electronic Petrol Injection) pada mesin Suzuki Carry Futura 1.5 G15A menjelaskan prinsip

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan untuk mengetahui fenomena yang terjadi pada mesin Otto dengan penggunaan bahan bakar yang ditambahkan aditif dengan variasi komposisi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM PENGAPIAN DIRECT IGNITION SYSTEM PADA MESIN 1 TR-FE TOYOTA KIJANG INNOVA

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM PENGAPIAN DIRECT IGNITION SYSTEM PADA MESIN 1 TR-FE TOYOTA KIJANG INNOVA TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM PENGAPIAN DIRECT IGNITION SYSTEM PADA MESIN 1 TR-FE TOYOTA KIJANG INNOVA Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Diploma III Guna Menyandang Gelar Ahli Madya Oleh: PRASETYO

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bahan Bakar Bahan bakar yang dipergunakan motor bakar dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok yakni : berwujud gas, cair dan padat (Surbhakty 1978 : 33) Bahan bakar (fuel)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (induction chamber) yang salah satunya dikenal sebagai tabung YEIS. Yamaha pada produknya RX King yang memiliki siklus pembakaran 2

I. PENDAHULUAN. (induction chamber) yang salah satunya dikenal sebagai tabung YEIS. Yamaha pada produknya RX King yang memiliki siklus pembakaran 2 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi otomotif yang salah satunya bertujuan untuk meningkatkan kinerja mesin, mengilhami lahirnya teknologi tabung induksi (induction chamber)

Lebih terperinci