BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dengan adanya perkembangan yang cepat di bidang teknologi, tuntutan

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dengan adanya perkembangan yang cepat di bidang teknologi, tuntutan"

Doddy Kartawijaya
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Continous improvement merupakan hal penting dalam strategi bisnis, yang bertujuan untuk menggunakan sumber daya perusahaan secara lebih baik untuk menciptakan nilai optimal bagi pelanggan dan para pemegang kepentingan lainnya. Dengan adanya perkembangan yang cepat di bidang teknologi, tuntutan untuk mencapai standar kinerja tingkat dunia menghasilkan struktur inovatif, strategi, dan solusi bagi permasalahan bisnis yang kompleks. Salah satu yang dituntut untuk menjadi lebih efisien adalah support service. Support service dengan biaya tinggi dalam organisasi merupakan kandidat utama pengurangan biaya dan simplifikasi (Institute of Management Accountant, 2000). Salah satu langkah yang ditempuh dalam rangka pengurangan biaya dan simplifikasi oleh perusahaan adalah dengan melakukan corporate unbundling. Dalam corporate unbundling, support service seperti Departemen Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi, serta Akuntansi dan Keuangan yang sebelumnya tergabung dalam perusahaan kemudian dipisahkan untuk ditangani oleh kontraktor pihak ketiga (outsourcing) atau ditangani oleh shared service center (SSC) (Seal dan Herbert, 2011). Outsourcing dan SSC memiliki tujuan yang sama, yaitu mencapai penghematan dan efisiensi melalui relokasi dan menghilangkan duplikasi. Namun, SSC dapat memberikan kesan positif bagi unit bisnis yang menjadi pelanggan dari 1

2 SSC, serta memungkinkan manajemen untuk mempertahankan kendali atas aktivitas-aktivitas yang ada sehingga jasa dari SSC dapat beradaptasi pada kebutuhan bisnis yang berubah-ubah (Herbert dan Seal, 2013). SSC merupakan solusi yang menciptakan kesempatan dan keinginan untuk mereorganisasi departemen-departemen pendukung, seperti Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi, serta Akuntansi dan Keuangan, yang seringkali dipandang sebagai beban bagi departemen operasional. Dengan dibentuknya SSC, departemen-departemen tersebut dapat berperan lebih aktif (Lindvall dan Iveroth, 2011). Selain itu, dengan adanya SSC, tekanan dan kemungkinan untuk meningkatkan efisiensi dan keefektifan menjadi semakin tinggi (IBM, 2005). Institute of Management Accountants (IMA) mendefinisikan SSC sebagai entitas organisasi yang independen yang memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Beroperasi sebagai bisnis 2. Menyediakan proses atau jasa berbasis pengetahuan yang dirumuskan dengan baik kepada lebih dari satu perusahaan (sebagai contoh: divisi, unit bisnis) 3. Memiliki sumber daya sendiri 4. Menggunakan pengaturan kontraktual (yang dikenal sebagai Service-Level Agreement (SLA)) dengan pelanggan internal untuk menetapkan jenis, cakupan, dan harga dari jasa yang disediakan 5. Bertanggung jawab penuh untuk mengelola biaya, kualitas, dan ketepatan waktu dari jasa yang disediakan 2

3 I.2. Rumusan Masalah Perusahaan Pipa Minyak adalah perusahaan multinasional yang secara global merupakan pabrikan dan pemasok produk pipa baja dan jasa terkait untuk industri energi dunia serta beberapa industri tertentu lainnya. Sejak tahun 2012, Perusahaan Pipa Minyak melakukan corporate unbundling. Perusahaan Pipa Minyak memilih opsi pembentukan SSC dibandingkan menyerahkan penanganan operasi perusahaan kepada pihak ketiga melalui outsourcing. Hal ini memotivasi penulis untuk melakukan penelitian secara lebih lanjut. SSC yang dibentuk oleh Perusahaan Pipa Minyak berkedudukan di Jakarta. SSC ini bertanggung jawab melayani unit bisnis-unit bisnis yang berkedudukan di India, Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Australia, dan Papua Nugini. Tujuan utama dibentuknya SSC ini adalah pengurangan biaya dan mempermudah pengendalian oleh manajemen dengan Regional Chief Financial Officer (CFO) yang berkedudukan di Jakarta. SSC ini, selain bertanggung jawab kepada manajer dari unit bisnis-unit bisnis yang ditangani, juga bertanggung jawab kepada Regional CFO serta Global CFO yang berkedudukan di Amerika. Bentuk pertanggungjawaban ini umumnya berupa laporan bulanan, kuartalan, dan tahunan. Namun tidak menutup kemungkinan laporan ini bersifat transaksional. Berdasarkan pemaparan di atas, terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai rumusan masalah dalam tesis ini: 3

4 1. Alasan perusahaan dalam menerapkan strategi pembentukan SSC dan kegiatan yang dilakukan SSC yang dibentuk. 2. Keuntungan/kerugian aktual dari penerapan SSC sejak mulai dibentuk pada tahun Implikasi SSC terhadap fungsi akuntansi manajemen. I.3. Pertanyaan dan Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka pertanyaan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Apakah alasan perusahaan dalam menerapkan strategi pembentukan SSC dan sejauh mana kegiatan yang dilakukan SSC yang dibentuk? 2. Apa keuntungan/kerugian aktual dari penerapan SSC sejak mulai dibentuk pada tahun 2012? 3. Apa implikasi dari SSC terhadap fungsi akuntansi manajemen? Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mempelajari alasan perusahaan dalam menerapkan strategi pembentukan SSC dalam rangka pengurangan biaya. 2. Mengidentifikasi keuntungan/kerugian aktual dari penerapan SSC sejak mulai dibentuk pada tahun Mengidentifikasi implikasi dari SSC terhadap fungsi akuntansi manajemen. 4

5 I.4. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini, penulis mengharapkan dapat digunakan sebagai berikut: 1. Manfaat bagi akademisi Diharapkan penelitian ini secara teoritis dapat membantu menjelaskan bahwa pembentukan SSC dapat membantu perusahaan dalam mengurangi biaya. 2. Manfaat bagi perusahaan Diharapkan penelitian ini berguna sebagai masukan bagi perusahaan untuk mengetahui implikasi dari dibentuknya SSC terhadap perusahaan sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang tepat di masa mendatang. I.5. Metode Penelitian Bagian ini membahas mengenai metodologi yang digunakan dalam penelitian. Metodologi tersebut termasuk langkah dalam pengumpulan data dan pemahaman atas hasil analisis. Dalam usaha melakukan penelitian untuk membahas masalah ini, penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan jalan membandingkan data yang diperoleh dengan permasalahan yang akan dibahas. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam membahas permasalahan ini adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan data-data dari dokumen internal perusahaan berupa laporan tahunan, data-data keuangan berupa laporan laba rugi, laporan posisi 5

6 keuangan, serta buku besar untuk biaya kantor dan biaya karyawan, datadata karyawan untuk Departemen Akuntansi dan Keuangan, serta notulen rapat. 2. Pengumpulan data melalui wawancara langsung dengan pihak-pihak yang berkepentingan yang dapat menunjang penulis dalam penyusunan tesis ini, antara lain: a) Regional Chief Financial Officer kawasan Eastern Hemisphere II, dipilih sebagai narasumber karena terlibat langsung dalam membuat keputusan pembentukan SSC pada tahun 2012 sehingga mengetahui dengan jelas latar belakang dan alasan penerapannya. b) Koordinator dan staf Departemen Akuntansi dan Keuangan dipilih sebagai narasumber untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan aktifitas harian setelah SSC dibentuk. c) Koordinator Departemen Supply Chain dipilih sebagai narasumber untuk mengetahui dampak pembentukan SSC dalam hubungannya dengan pihak ketiga. I.6. Sistematika Pembahasan Adapun pembahasan penerapan SSC pada Perusahaan Pipa Minyak ini dilakukan berdasarkan kerangka sebagai berikut: 6

7 Bab I Pendahuluan Memberikan gambaran umum mengenai strategi penerapan SSC dan alasan utama dilakukannya SSC. Pada bab ini juga akan dibahas mengenai perumusan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Telaah Pustaka Pada bagian ini akan dikaji literatur-literatur yang berhubungan dengan: 1. Teori mengenai konsep dan karakteristik SSC, serta perbedaannya dengan outsourcing serta centralized support system 2. Kelebihan dan kekurangan SSC 3. Model SSC 4. Implementasi SSC 5. Teknologi yang relevan dalam implementasi SSC 6. Evaluasi SSC 7. Implikasi SSC terhadap akuntansi manajemen Bab III Gambaran Umum Perusahaan Dalam bab ini penulis mencoba menguraikan beberapa hal yang berhubungan dengan Perusahaan Pipa Minyak secara garis besarnya yang terdiri dari: 1. Sejarah dan keadaan umum perusahaan 2. Kondisi Departemen Akuntansi dan Keuangan perusahaan sebelum dan setelah implementasi SSC 7

8 Bab IV Analisis Membahas mengenai implementasi SSC pada Perusahaan Pipa Minyak untuk mengetahui sejauh mana penerapan strategi SSC yang diterapkan perusahaan memberikan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Bagian ini akan menganalisis kondisi aktual yang terjadi di lapangan untuk melihat apakah implementasi SSC telah mencapai hasil yang diharapkan oleh perusahaan. Bab V Kesimpulan dan Saran Merupakan rangkuman analisis yang telah dibuat merujuk kepada data hasil penelitian maupun konsep teori yang digunakan disertai dengan saran-saran mengenai SSC yang dapat diimplementasikan. 8

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I LATAR BELAKANG. perusahaan untuk memiliki laporan keuangan semakin meningkat dibandingkan

BAB I LATAR BELAKANG. perusahaan untuk memiliki laporan keuangan semakin meningkat dibandingkan BAB I LATAR BELAKANG I.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan I.1.1 Kebutuhan Akuntansi di Indonesia Seiring dengan perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat, kebutuhan perusahaan untuk memiliki laporan