muatan lokal dan Entrepreneurial (jiwa PENDAHULUAN dan semangat wirausaha), sehingga Latar Belakang Masalah menghasilkan lulusan yang memiliki daya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "muatan lokal dan Entrepreneurial (jiwa PENDAHULUAN dan semangat wirausaha), sehingga Latar Belakang Masalah menghasilkan lulusan yang memiliki daya"

Transkripsi

1

2

3

4

5 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Prestasi belajar adalah hasil akhir siswa setelah melakukan proses belajar- muatan lokal dan Entrepreneurial (jiwa dan semangat wirausaha), sehingga menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing pada aspek keagamaan, keilmuwan, mengajar. Menurut Dalyono faktor- faktor karakter (glokalisasi: wawasan global yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar adalah faktor internal (kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi, cara belajar) faktor eksternal (keluarga, sekolah, masyarakat, lingkungan sekitar) 1. Dari faktor- faktor ini, yang akan di bahas adalah perbedaan sistem belajar siswa yang mempengaruhi prestasi belajar, dan nilai- nilai hasil dari proses belajarmengajar di kelas. Kurikulum yang digunakan pada penyelenggraan program Boarding School di MAN 2 Surakarta meliputi kurikulum Nasional yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP (bagi siswa Klas 11) dan Kurikulum Baru 2013 (bagi Klas 10) yang diperkaya dengan kurikulum religial (keagamaan) dengan mempertimbangkan 1. Dalyono, Psikologi pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta. 1997). Hlm.55. tanpa meninggalkan kearifan lokal). Dengan alasan inilah, MAN 2 Surakarta berusaha menfasilitasi peserta didik demi kenyamanan belajar untuk mencapai prestasi. Berdasarkan uraian di atas, Penulis bermaksud untuk melakukan penelitian tentang perbedaan prestasi belajar antara siswa kelas boarding school dan kelas regular di MAN 2 Surakarta. Baik perbedaan dalam sistem yang diatur oleh pihak sekolah untuk mengetahui adanya perbedaan dalam prestasi belajar siswa, dan nilai- nilai hasil belajar siswa kelas boarding school dan kelas regular. Penelitian ini fokus untuk para siswasiswi kelas sebelas dalam mata pelajaran agama Islam. Rumusan Masalah 1

6 Berdasarkan latar belakang dan kerangka teoritik di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengajukan rumusan masalah sehingga menarik untuk di teliti, rumusan masalah tersebut sebagai berikut: Adakah perbedaan prestasi belajar antara siswa kelas boarding school dan kelas regular? Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar antara siswa kelas boarding school dan regular. Adapun manfaat dari penelitian ini Sebagai pedoman bagi penulis berikutnya. Untuk menindak lanjuti dalam pengembangan penelitian pada aspek lain. Tinjauan Pustaka Fungsi tinjauan pustaka adalah mengemukakan secara sistematis tentang hasil- hasil yang di peroleh peneliti terdahulu, terutama hasil penelitian yang ada hubungannya dengan permasalahan yang di angkat dalam penelitian ini. Yaitu : 1. Hendra Dharmaputra, (UMS, 2006), dalam skripsi yang berjudul adalah Perbandingan Pembelajaran a. Menambah ilmu dan wawasan dalam hal membedakan prestasi belajar siswa. Sebagai sumber bacaan bagi calon pendidik. Manfaat Praktis b. Dengan di adakannya penelitian ini maka dapat di ketahui bagaimana prestasi belajar antara siswa kelas boarding school dan reguler. Penelitian ini di harapkan bisa membantu para guru dalam hal meningkatkan prestasi belajar siswa. Kemuhammadiyahan Pada Kelas Unggulan dan Non Unggulan (di SMP muhammadiyah 1 Surakarta). Dalam penelitian ini, penulis membahas ada atau tidak adanya perbedaan dan permasalahan untuk pembelajaran kemuhammadiyahan di kelas unggulan dan kelas non unggulan. 2. Rohidin (UIN Syarif Hidayatullah, 2006). Pengaruh Tingkat pendidikan dan Dorongan orang Tua Terhadap 2

7 prestasi belajar Anak kelas II (di SMK Triguna Ciputat Tangerang ). Dorongan dari keluarga terutama orang tua sangat berpengaruh untuk prestasi belajar anak, dalam skripsi di jelaskan secara rinci cara peningkatan prestasi belajar siswa, peneliti juga menggunakan angket untuk melengkapi data- data. 3. Yanar Tri Isnaeni (UNNES, 2005). Efektifitas Layanan pembelajaran Bidang Bimbingan Belajar Dalam Meningkatkan Prestasi Pelajar Siswa Kelas II SMP Negeri 16 Semarang Tahun Pelajaran 2004/ Dalam skripsi ini, penulis merincikan caracara meningkatkan prestasi belajar siswa kelas II di SMPN 16 Semarang. Karena ada perbedaan nilai prestasi siswa, ada yang di atas rata- rata ada juga yang di bawah rata- rata. Dari sinilah penulis tertarik untuk meneliti bagaimana caranya meningkatkan prestasi belajar dari semua siswa. Tinjauan Teoritik 1. Pengertian Prestasi Belajar Merupakan suatu pencapaian dalam pendidikan sebagai bukti tercapainya suatu tujuan pendidikan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, prestasi yaitu hasil yang telah di capai 2. Belajar yaitu berusaha mengetahui sesuatu, berusaha memperoleh ilmu pengetahuan 3. Jadi, dapat di simpulkan bahwa, prestasi belajar adalah suatu pencapaian hasil belajar untuk memperoleh ilmu pengetahuan. a. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Suatu tujuan pasti ada upaya yang harus di lakukan untuk meningkatkan prestasi belajar. Menurut Phil Race (1999: 1) jangan hanya bekerja keras, bekerjalah dengan cerdas. Yakinlah bahwa tiap- tiap komponen bekerja dengan cerdas merupakan bagian dari cara belajar anda. Berikut cara- cara belajar dengan cerdas: 1. Mencapai hasil belajar yang tinggi 2 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), hlm Ibid, hlm. 23 3

8 (efektif). 2. Efisien dan ekonomis (manajemen waktu yang baik). 3. Seimbang (manajemen tugas yang baik). Bekerja cerdas juga berarti, 1. Menunjukkan anda belajar harus sukses (dalam komunikasi lisan atau tulisan). 2. Menyiapkan buah keberhasilan. 3. Memperoleh control belajar, dan mengawasinya sehingga anda dapat meningkatkannya. 4. Jagalah perspektif belajar, dan buatlah menjadi bagian yang alami dalam kehidupan yang normal 4. b. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Faktor- faktor yang mempengaruhi proses tersebut, yaitu: faktor internal dan faktor external. Berikut penjelasannya: a. Faktor internal terdiri dari: 1. Kesehatan 2. Intelegensi 3. Motivasi 4. Rice, phil, Meraih Prestasi Puncak Akademis, (Jakarta:PT INDEKS Kelompok Gramedia, 1990), hlm Cara belajar b. Faktor external terdiri dari: 1. Keluarga 2. Sekolah 3. Masyarakat dan lingkungan sekitar Boarding School a. PengertianBoarding School Dalam bahasa Indonesia, boarding school mempunyai arti sekolah asrama. Dalam suatu lembaga pendidikan (sekolah) yang di lengkapi dengan boarding school, di mana, siswa- siswinya di wajibkan untuk tinggal di asrama. Asrama itu di lengkapi dengan fasilitas penunjang dan pelajaran tambahan (tutorial) untuk meningkatkan kualitas siswa- siswi tersebut. Secara global, pendidikan islam di indonesia adalah podok pesantren dan madrasah. Pada masa awal berdirinya sebagian besar madrasah di indonesia lebih banyak memberikan ilmu- ilmu 5 Fathurrohman Muhammad& Sulistyorini, Belajar Pembelajaran Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standart nasional, (Yogjakarta: Teras, 2012). Hlm. 20 4

9 keagamaan dari pada ilmu- ilmu umum. Namun terjadilah perubahan yaitu setelah keluarnya surat keputusan bersama tiga menteri (SKB 3 Menteri) yaitu, Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Menteri Dalam Negeri. Maka, semua madrasah mengubah kurikulumnya menjadi 70% bidang study umum, dan 30% bidang study agama. Hal tersebut berlaku bagi madrasah yang di kelola Departemen Agama yaitu Madrasah Negeri (MAN) 6. b. Tujuan Boarding School Boarding school bisa juga di sebut dengan pondok pesantren. Adapun tujuan dari boarding school itu sendiri adalah. 1. Untuk mencetak generasi muda yang islami, tidak hanya memberikan pelajaran umum, tetapi di lengkapi dengan pelajaran agama yang memadai. 2. Untuk membentuk kedisiplinan, di dalam boarding school terdapat peraturan tertulis yang mengatur para siswa mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali. Semua 6. Nashir, Ridlwan, Format pendidikan Ideal Pondok Pesantren di Tengah Arus perubahan. (Yogjakarta: pustaka belajar, 2005). Hlm. 57 itu merupakan peraturan yang harus di tepati dan bila di langgar akan mendapatkan sanksi dari pengurus. 3. Untuk membentuk generasi yang berakhlakul karimah, seorang siswa yang cerdas dan berakhlaq mulia, selalu berfikir sebelum bertidak Belajar dan Pembelajaran a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Belajar menurut pandangan Skinner, belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responya menurun. Dalam belajar di temukan adanya hal sebagai berikut: 1. Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respon belajar. 2. Respon belajar, dan 3. Konsekuensi yang bersifat respon tersebut. Pemerkuat terjadi pada stimulus yang menguatkan konsekuansi tersebut. Sebagai ilustrasi, perilaku respon dari pembelajar yang baik di beri hadiah. 7 Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini, Belajar dan Pembelajaran Membantun Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standard Nasional (Yogjakarta: Teras, 2012), hlm. 20 5

10 Sebaliknya, respon yang tidak baik diberi teguran dan hukuman 8. Pembelajaran dapat di artikan sebagai kegiatan yang di tujukan untuk membelajarkan siswa. Pembelajaran di maksudkan agar tercipta kondisi yang memungkinkan terjadinya belajar pada diri siswa. Dalam suatu kegiatan pembelajaran, terdapat dua aspek penting, yaitu: hasil belajar berupa perubahan perilaku pada diri siswa dan proses hasil belajar berupa sejumlah pengalaman intelektual, emosional dan fisik pada siswa. Pembelajaran juga berarti meningkatkan kemampuan kognitif (daya pikir), afektif (tingkah laku) dan psikomotorik (keterampilan siswa), kemampuan tersebut di kembangkan bersama dengan perolehan pengalaman- pengalaman belajar 9. Menurut Gagne, belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang 8. Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Asdi Mahasatya,2006), hlm, 9 9. Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini, Belajar dan Pembelajaran Membantun Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standard Nasional (Yogjakarta: Teras, 2012), hlm. 9 memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari, 1. Stimulasi yang berasal dari lingkungan, 2. Proses kognitif yang di lakukan oleh pembelajar. Dengan demikian, belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru. Gagne berpendapat bahwa, dalam belajar terdiri dari tiga tahap yang meliputi sembilan fase. Tahapan itu sebagai berikut: 1. Persiapan untuk belajar, 2. Pemerolehan dan unjuk perbuatan (performasi), 3. Alih belajar. Pada tahap persiapan di lakukan tindakan mengarahkan perhatian, pengharapan dan mendapatkan kembali informasi. Pada tahap pemerolehan dan performasi digunakan untuk persesi selektif, sandi semantic, pembangkitan kembali dan respons, serta penguatan. Tahap alih belajar meliputi pengisyaratan untuk pembangkitan, dan pemberlakuan secara umum. Adanya tahap dan fase 6

11 belajar tersebut mempermudah guru untuk melakukan pembelajaran 10. b. Tujuan Belajar Tujuan belajar di maksudkan untuk memberikan landasan belajar, yaitu dari bekal pengetahuan yang sudah dimiliki peserta didik sampai ke pengetahuan berikutnya. Tujuan belajar dan pembelajaran tidak dapat tercapai dengan mudah begitu saja, tanpa adanya usaha yang serius dari semua orang yang terlibat dalam proses tersebut, baik dari orang yang belajar maupun orang yang mengajar 11. c. Perinsip Belajar Perinsip belajar adalah konsep- konsep yang haus di terapkan dalam proses belajar- mengajar. Berkaitan dengan konsep belajar, pentingnya berusaha demi tercapainya perubahan juga di ajarkan dalam islam, seperti yang terdapat dalam Al- Qur an surat Ar- ro du syst 11. Yang artinya: Bagi manusia dan malaikat- malaikat yang mengikutinya bergiliran. Dimuka dan dibelakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali- kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. Jerome Bruner menekankan bahwa dalam belajar siswalah yang harus betindak aktif dan guru hendaknya memberikan situasi masalah yang menstimulasi siswa untuk menemukan struktur masalah subyek untuk diri mereka sendiri. Ketika siswa benar- benar memahami struktur dasar, maka mereka akan mampu untuk mengungkapkan banyak ide- ide dari pengertian mereka sendiri. Memang belajar harus di sesuaikan dari kemampuan masing- masing siswa, 10 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Asdi Mahasatya,2006), hlm Ibid. hlm. 13 7

12 sesuia tingkat intelegensi siswa itu sendiri 12. Demikian juga perintah untuk belajar. Beberapa hal penting yang berkaitan dengan belajar, antara lain adalah: 1. Bahwa orang yang belajar akan dapat memiliki ilmu pengetahuan yang akan berguna untuk memecahkan masalah- masalah yang dihadapi oleh manusia dalam kehidupan. Sehingga dengan ilmu pengetahuan yang didapatkannya itu manusia akan maka Allah akan memberikan derajat yang lebih tinggi kepada hambanya 13. METODE PENELITIAN 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field researce) karena yang di teliti adalah sesuatu yang ada di lapangan langsung. Dalam hal ini, obyek yang di teliti adalah siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta dan Boarding School Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta. Penelitian dapat kehidupan. mempertahankan lapangan dalam hal ini bersifat kualitatif, yaitu penelitian yang 2. Allah melarang manusia untuk tidak mengetahui segala sesuatu yang manusia lakukan. Apapun yang dilakukan, manusia harus mengetahui kenapa mereka melakukannya. 3. Dengan ilmu yang demikian manusia melalui proses belajar, 12 Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini, Belajar dan Pembelajaran Membantun Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standard Nasional (Yogjakarta: Teras, 2012), hlm. 17 prosedurnya menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang diamati Tempat dan Subjek Penelitian Tatang (1998: 93) memberikan pengertian, bahwa subjek penelitian adalah sumber tempat memperoleh informasi, yang didapat dari seseorang 13. ibid. hlm Lexy Melong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda, 2000), hlm. 3 8

13 maupun sesuatu yang mengenainya ingin di peroleh keterangan. Dalam hal ini, yang menjadi subjek penelitian adalah siswa- siswi kelas XI di MAN 2 Surakarta, dan siswa- siswi yang tinggal di asrama MAN 2 Surakarta dan yang tidak di asrama 15. menggunakan mata atau pengamatan yang meliputi kegiatan, pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh panca indera 17. b. Metode Wawancara atau Interview 3. Metode Penentuan Obyek Metode wawancara/ Metode penentuan obyek dalam penelitian ini menggunakan metode populasi. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu interviewadalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewee). 18 c. Metode Dokumentasi yang di tetapkan oleh peneliti untuk Dokumentasi merupakan dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya Metode Pengumpulan Data a. Metode Observasi atau Pengamatan Metode observasi adalah memperhatikan sesuatu dengan teknik pengumpulan data yang ditujukan kepada subyek penelitian. Dokumen dapat berupa catatan pribadi, surat pribadi, buku harian, laporan kerja, notulen rapat, catatan kasus, rekaman kaset, rekaman video, 15. Amirin, Tatang M, Menyusun Rencana penelitian. (Jakarta: Rajawali Press, 1986), hlm Sugiyono. Statistika untuk penelitian, (bandung: Alfabeta 2006), cet. 11,hlm Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hlm ibid, hlm

14 foto dan lain sebagainya 19. Data yang diambil tentang prestasi siswa yang tinggal di asrama dan yang tidak tinggal di asrama dan tata- tertib kedisiplinan belajar di asrama. 5. Metode Analisis Data Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif yang terdiri dari tiga kegiatan, diantaranya adalah penyajian data, reduksi kesimpulan dari data yang diperoleh. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan observasi, dokumentasi dan wawancara yang penulis lakukan di MAN 2 Surakarta, adapun hasil penelitiannya sebagai berikut: A. Perbandingan Prestasi belajar Antara Siswa Kelas Boarding School dan Reguler Untuk mengetahui adanya data, kesimpulan/verifikasi. penarikan Tahapan perbedaan prestasi belajar di kelas boarding school dan kelas regular yang pertama yaitu dengan pengumpulan data dilanjutkan dengan reduksi data yaitu diperlukan adanya penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan menggolongkan, mengarahkan, dokumentasi. Adapun hasil penelitian membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data, kemudian data yang telah direduksi akan disajikan dalam bentuk narasi dalam bentuk penarikan di MAN 2 Surakarta adalah sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Pembelajaran a. Boarding School Materi pembelajaran yang diajarkan di Boarding School 19 Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Gajah Mada University, 2006), hlm MAN 2 Surakarta terdiri dari 10

15 empat pilar, yaitu: Rumah TIK, Diklat vokasional, Outing tahfidz, Pembinaan karakter class, Transformational Rosullullah, Orientasi PTN/ PTAIN, Islamic Entrepreneur. Berikut agenda kegiatan dalam Boarding School MAN 2 Surakarta: Masa orientasi peserta didik baru, Masa ta aruf santri, Placement test, mamba ul ulum in action leadership training, Pekan bakti santri, dan sebagainya 20. b. Reguler Materi pembelajaran dalam kelas regular sebenarya sama dengan materi pembelajaran di kelas boarding school. Beberapa perbedaan terdapat (MULIA) Achevemen ramadhan, motivasion pada pelajaran tambahan yang ada di boarding school, seperti training, tugas liburan, Study religion, Tahfidz, English night, Ulumul Qur an, Ulumul hadist, Tahfidz, Tahsin, English Night, English Week In Village, Study Religion, Fiqh Nisa, dan Mufrodat (kosa kata), Fiqh Muhadhoroh/ Muhadastah. nisa, Tadarus, Tahajud, Materi pembelajaran kelas Muhadhoroh/ Muhadatsah, regular sama dengan sekolah Tandiful am, Tahsin, Islamic MAN pada umumnya 21. Entrepreneurial, Pelatihan 2. Metode Pembelajaran (Matematika, Fisika, Kimia, Bahasa Inggris, Biologi, a. Boarding School Metode pembelajaran Ekonomi, Geografi, dan Sosiologi), Pembimbingan malam, Test standart, Pelatihan sangat berpengaruh dalam 20 Observasi dan wawancara dengan Bapak Drs. S. Budiyono, M. Pd tanggal 31 Oktober Observasi dan wawancara dengan Bapak Muh. Supratman Alamin, S. Ag tanggal 30 Oktober

16 mempengaruhi motivasi siswa. Metode pembelajaran yang digunakan di kelas boarding school ini adalah diskusi, siswa- siswi begitu aktif bertanya dan pemakalah menjawab dengan sungguhsungguh. Guru hanya memantau berjalanya diskusi, dan menyimpulkan hasil diskusi. Selain berdiskusi, metode yang digunakan diantaranya, consept map, pertanyaan dari guru dan sering bertanya jika ada yang kurang mengerti tetapi sebagian siswa banyak yang kurang focus dan mengobrol sendiri, mungkin faktor jumlah siswa- siswi dalam kelas bisa mempengaruhi, karena jumlah siswa- siswi kelas boarding school dengan kelas regular terdapat perpedaan yang sangat jauh. Jadi, suasana kelas lebih ramai kelas reguler 23. reading guide, indeks card, hafalan dan lain sebagainya 22. b. Regular Metode pembelajaran yang digunakan dalam kelas regular sangat bervariasi. Salah satunya diskusi, saat di lakukan diskusi di kelas reguler suasana diskusi lebih gaduh di bandingkan dengan kelas boarding school. Siswa- siswi antusias menjawab 3. Waktu Pelaksanaan Pembelajaran a. Boarding School Pengajaran di boarding school MAN 2 Surakarta di mulai pukul WIB sampai WIB. Kemudian WIB sampai WIB pembelajaran umum/ KBM pagi. Kemudian WIB sampai WIB 22 Observasi dan wawancara dengan Bapak Sutan Muda Faisal, M. ag tanggal 30 Oktober Observasi dan wawancara dengan Bapak Muh. Supratman Alamin, S. Ag tanggal 30 Oktober

17 pembelajaran boarding school/ Tutorial 24. b. Regular Pengajaran di kelas reguler MAN 2 Surakarta di mulai pukul sampai dengan WIB Upaya Guru dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa a. Boarding School Upaya yang dilakukan guru juga harus di bantu oleh siswa, harus ada kerja sama antara guru dan siswa untuk mencapai prestasi belajar yang maximal. Banyaknya kegiatan di luar sekolah seperti, Mamba ul Ulum in Action meningkatkan prestasi belajar siswa. Kegiatan yang positif menjadikan siswa aktif dan terbiasa berfikir kritis. b. Regular Kelas regular di MAN 2 Surakarta ini, berbeda dengan kelas boarding school. Tetapi, para pengajar atau guru memiliki upaya yang sama untuk meningkatkan prestasi semua siswa- siswinya. Tidak ada istilah pilih kasih, semua siswa- siswi sama. 5. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Faktor- faktor yang mempengaruhi proses tersebut, (MULIA) Achevemen Ramadhan, Motivasion yaitu: faktor internal dan faktor external. Berikut penjelasannya: Training, Tugas Liburan, Study Religion, dan sebagainya sangat membantu 24 Dokumentasi pasa profil MAN 2 Surakarta tanggal 20 Oktober Dokumentasi pasa profil MAN 2 Surakarta tanggal 20 Oktober 2014 a. Faktor internal terdiri dari: 1. Kesehatan 2. Intelegensi 3. Motivasi 4. Cara belajar 13

18 b. Faktor external terdiri dari: 1. Keluarga 2. Sekolah 3. Masyarakat dan lingkungan sekitar. 6. Prestasi Belajar Siswa Prestasi belajar adalah hasil akhir dari proses pembejaran. Prestasi belajar merupakan suatu pencapaian dalam pendidikan sebagai bukti tercapainya suatu tujuan pendidikan. Ukuran prestasi belajar yang sangat mudah reguler. Kelas boarding school lebih unggul dalam bidang akademik. Nilai Ujian Tengah Semester dikelas XI- A1 Boarding School, rata- rata 90, 5 dengan jumlah siswa 8. b. Regular Kelas regular di MAN 2 Surakarta memang berbeda dengan kelas boarding school. Walaupun terdapat perbedaan prestasi akademiknya, bukan berarti kelas regular kurang ditentuka oleh nilai- nilai hasil bagus dari kelas boarding Ulangan harian, UTS, dan UAS 26. a. Boarding School Instansi pendidikan di MAN 2 Surakara memiliki kelas boarding school, berdasarkan data penelitian pada bab sebelumnya, membuktikan bahwa terdapat perbedaan prestasi antara kelas boarding school dengan kelas 26 Observasi dan wawancara dengan Bapak Muh. Supratman Alamin, S. Ag dan Bapak Sutan Muda Faisal, M. Ag tanggal 30 Oktober 2014 school. Semua memiliki nilai kelebihan dan kekurangan masing- masing. Nilai Ujian Tengah Semester dikelas XI- A1, rata- rata 80, 5 dengan jumlah siswa 21. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa: 14

19 1. Perbandingan Prestasi Belajar antara Siswa Kelas Boarding School dan Reguler a. Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran kelas boarding school di MAN 2 Surakarta ini terdiri dri 4 pilar, yaitu Rumah Tahfidz, Pembinaan Karakter Rosullullah, Orientasi PTN/ PTAIN, Islamic Interpreneur. Pembelajaran di dalam kelas metode pembelajaran yang digunakan guru sangat bervariasi, sering mengadakan diskusi disetiap pelajaran. Kelas regular terdapat perbedaan pada mata pelajaran dan gedung sekolahnya. Waktu belajarnya longgar, tidak terbimbing, kurang intensif, dan tidak terjadwal seperti di boarding school. b. Upaya Guru Meningkatkan Prestasi Belajar Berikut beberapa upayaupaya yang dilakukan oleh guru: 1. Guru memiliki 41 antusias dalam mengajar 2. Guru menggunakan metode pembelajaran yang sangat bervariasi 3. Guru memberikan evaluasi 4. Guru memberikan latihan- latihan soal kepada siswa sesuai materi yang diajarkan 5. Guru memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa ketika siswa mengalami kesulitan. c. Perbedaan Prestasi Belajar antara Siswa Kelas Boarding School dan Reguler Kelas boarding school lebih unggul dalam bidang akademik. Nilai Ujian Tengah Semester dikelas XI- A1 Boarding School, rata- rata 90, 5 dengan jumlah siswa 8. 15

20 Walaupun perbedaan terdapat prestasi c. Masyarakat dan Lingkungan Sekitar akademiknya, bukan berarti kelas regular kurang bagus dari kelas boarding school. Semua memiliki nilai kelebihan dan kekurangan masing- masing. Nilai Ujian Tengah Semester dikelas XI- A1, rata- rata 80, 5 dengan jumlah siswa 21. d. Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Prestasi Belajar antara Siswa Kelas Boarding School dan Reguler 1. Faktor Internal a. Kesehatan b. Intelegensi c. Motivasi d. Cara Belajar 2. Faktor External a. Keluarga b. Sekolah DAFTAR PUSTAKA Al-Barry, Hadi, Sofyan Kamus Ilmiyah Kontemporer. Bandung: Pustaka Setya Arikunto, Suharsimi Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, Saifudin Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dalyono Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa. Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Asdi Mahasatya. Fathurrohman Muhammad& Sulistyorini Belajar Pembelajaran Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standart nasional. Yogjakarta: Teras. Moleong, Lexy Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Nashir, Ridlwan Format pendidikan Ideal Pondok Pesantren di Tengah Arus perubahan. Yogjakarta: Pustaka Belajar. Rice, Phil Meraih Prestasi Puncak Akademis. Jakarta: PT INDEKS Kelompok Gramedia. 16

21 Sukandarrumidi Metode Penelitian.. Yogjakarta: Gajah Mada University. 17

EFEKTIVITAS TUTORIAL TERHADAP PRESTASI SISWA (STUDI DI MADRASAH ALIYAH PROGRAM KEAGAMAAN MAN I SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014)

EFEKTIVITAS TUTORIAL TERHADAP PRESTASI SISWA (STUDI DI MADRASAH ALIYAH PROGRAM KEAGAMAAN MAN I SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014) EFEKTIVITAS TUTORIAL TERHADAP PRESTASI SISWA (STUDI DI MADRASAH ALIYAH PROGRAM KEAGAMAAN MAN I SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sosial dalam suasana yang berlangsung secara wajar atau alamiah, bukan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. sosial dalam suasana yang berlangsung secara wajar atau alamiah, bukan dalam 70 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Menurut pendekatannya penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini diambil karena dalam penelitian ini berusaha menelaah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN adanya. 2 Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di tinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian yang tergolong dalam penelitian lapangan ( Field Research), yaitu metode yang mempelajari fenomena dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, (Jakarta: Rineka. Cipta, 2009), hlm

BAB I PENDAHULUAN. hlm Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, (Jakarta: Rineka. Cipta, 2009), hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Jenis dan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini terfokus dalam kegiatan di kelas sehingga penelitiannya berupa penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Ditinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan suatu negara pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa karena pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014) PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

Lebih terperinci

Analisis Deskriptif Faktor-faktor Konsentrasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Analisis Deskriptif Faktor-faktor Konsentrasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Analisis Deskriptif Faktor-faktor Konsentrasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan HADI CAHYONO Universitas Muhammadiyah Ponorogo hadicahyono0@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu sarana penting dan strategis yang mudah diterapkan dalam upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM), yang mempunyai tujuan menuntun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsikan tentang manajemen pengembangan program kecakapan hidup bagi siswa di MAN Kendal yang meliputi perencanaan pengembangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Untuk memperjelas arah dan mempermudah pencapaian tujuan penelitian, perlu adanya metode yang harus dilakukan agar hasilnya harus dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian membutuhkan data yang obyektif, pembahasan penelitian dibahas secara teoritis dan empiris. Pembahasan teoritis bersumber pada kepustakaan yang merupakan karangan ahli

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian pastilah memerlukan metode-metode penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk menentukan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2006/2007

EFEKTIVITAS METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2006/2007 EFEKTIVITAS METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2006/2007 SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam di Indonesia dimulai. Pada tahap awal, pendidikan Islam. muslim atau mubaligh dengan masyarakat sekitar sehingga terbentuklah

BAB I PENDAHULUAN. Islam di Indonesia dimulai. Pada tahap awal, pendidikan Islam. muslim atau mubaligh dengan masyarakat sekitar sehingga terbentuklah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Sejak masuknya Islam ke Indonesia maka sejak itu pula pendidikan Islam di Indonesia dimulai. Pada tahap awal, pendidikan Islam berlangsung secara informal. Para

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian III. METODE PENELITIAN A. Metode yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala sosial. Dengan kata lain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan ilmu-ilmu yang mempelajari metode-metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan ilmu-ilmu yang mempelajari metode-metode BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu-ilmu yang mempelajari metode-metode dalam penelitian. 34 Dalam penelitian, metode penelitian sangat penting. Sebab dengan menggunakan metode yang

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PELAKSANAAN METODE ACTIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN FIQIH BAGI SISWA KELAS VIII PROGRAM KHUSUS MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. L.W. Stren (dalam Baharuddin, 2009: 73) mengatakan bahwa bakat dapat

BAB I PENDAHULUAN. L.W. Stren (dalam Baharuddin, 2009: 73) mengatakan bahwa bakat dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap anak terlahir ke dunia dalam keadaan tidak mengetahui apapun. Akan tetapi setiap anak membawa bakat yang diperoleh dari orang tuanya. Bakat merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelas VIII-H di SMP IPIEMS Surabaya serta faktor yang mendukung dan. menghambat dalam penerapan pendekatan tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. kelas VIII-H di SMP IPIEMS Surabaya serta faktor yang mendukung dan. menghambat dalam penerapan pendekatan tersebut. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pendekatan ini merupakan suatu proses pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB: III METODE PENELITIAN

BAB: III METODE PENELITIAN BAB: III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang penulis gunakan dalam Penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Bogdan dan dan Taylor (1972:5): Sebagaimana dikutip Lexy J. Moleong mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Usaha tersebut bisa optimal jika sekolah sebagai pusat belajar

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Usaha tersebut bisa optimal jika sekolah sebagai pusat belajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai institusi pendidikan pada dasarnya untuk mempersiapkan anak didik menghadapi kehidupan masa depan dengan cara mengembangkan prestasi yang dimilikinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan dibahas tentang jenis dan pendekatan penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan penelitian, dan teknik analisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu prosedur penelitian yang

Lebih terperinci

Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 2 (1), (2016)

Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 2 (1), (2016) ISSN: 2502-2318 (Online) ISSN: 2443-2911 (Print) Alamat URL http://omega.uhamka.ac.id/ ω o m e g a Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 2 (1), 16-20 (2016) Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan. 1 Metode dapat diartikan juga sebagai suatu cara atau teknis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan yaitu penelitian di lakukan dalam situasi alamiah akan tetapi di dahului oleh semacam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian field research (penelitian lapangan) yang bersifat deskriptif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu prosedur penelitian menghasilkan deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau prilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Perserikatan Bangsa-Bangsa). (Yusuf dan Anwar, 1997) dalam menjawab tantangan zaman di era globalisasi. Pembelajaran bahasa Arab

BAB I PENDAHULUAN. (Perserikatan Bangsa-Bangsa). (Yusuf dan Anwar, 1997) dalam menjawab tantangan zaman di era globalisasi. Pembelajaran bahasa Arab BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan jarak bukan suatu hambatan untuk mendapatkan informasi dari berbagai penjuru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan metode-metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap orang-orang biasa dalam situasi tertentu. Dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap orang-orang biasa dalam situasi tertentu. Dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan dari gejala-gejala subyek suatu kelompok yang menjadi obyek penelitian atau bersifat fenomenologis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siswa. Secara ideal seorang guru semestinya memiliki kemampuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. siswa. Secara ideal seorang guru semestinya memiliki kemampuan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya kesenjangan antara kemampuan guru dalam mengajar dengan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Secara ideal

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI (PTK Pembelajaran Ekonomi di Kelas VIII B Semester Gasal SMP Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan sumber data, jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah berupa penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan (Field

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Alokasi waktu penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 29 Januari sampai dengan 29 Maret 2013. Waktu yang tersedia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, penelitian atau riset dapat diartikan sebagai suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian mengandung prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan dan menjawab masalah penelitian. Dengan kata lain metode penelitian akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hampir semua kecakapan, pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan sikap manusia dibentuk, dimodifikasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (buku) atau jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (buku) atau jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian yang mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam - macam materi yang terdapat dalam kepustakaan

Lebih terperinci

Oleh: Sulastri SD Negeri 02 Sembon Karangrejo Tulungagung

Oleh: Sulastri SD Negeri 02 Sembon Karangrejo Tulungagung 100 Sulastri, Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS... PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI DISKUSI DAN EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS V SDN 02 SEMBON KARANGREJO TULUNGAGUNG SEMESTER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Guru merupakan pihak yang bersinggungan langsung dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Guru merupakan pihak yang bersinggungan langsung dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru merupakan pihak yang bersinggungan langsung dengan peserta didik maka ia dituntut untuk memiliki kecakapan holistik dan profesionalisme yang tinggi. Kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi masa depannya. Sasaran pendidikan yaitu memajukan dan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi masa depannya. Sasaran pendidikan yaitu memajukan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan aspek yang penting bagi kehidupan manusia. Melalui pendidikan manusia akan tumbuh dan berkembang terutama untuk menghadapi masa depannya.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun oleh : ANNA NUR ELAWATI A.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun oleh : ANNA NUR ELAWATI A. PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DUA TINGGAL DUA TAMU (TWO STAY TWO STRAY) UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

Diajukan Oleh : INDAH DWI IRIANDANY A

Diajukan Oleh : INDAH DWI IRIANDANY A PERILAKU BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK BAGASKARA SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Guna Mencapai

Lebih terperinci

FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KESISWAAN DI SDI AL FATTAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KESISWAAN DI SDI AL FATTAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KESISWAAN DI SDI AL FATTAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Secara etimologis, kualitatif berasal dari kata kualitas (quality). Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prenada Media Group, 2012), hlm Abdul Kadir, dkk., Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana

BAB I PENDAHULUAN. Prenada Media Group, 2012), hlm Abdul Kadir, dkk., Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting demi tercapainya suatu tujuan penelitian. Karena metode mempelajari dan membahas tentang cara-cara yang ditempuh dengan setepat-tepatnya

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN

Lebih terperinci

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI IIS 5 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Reni Rasyita Sari Program Studi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses dalam pembangunan manusia untuk mengembangkan dirinya agar dapat menghadapi segala permasalahan yang timbul pada diri manusia. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. 1 Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. 1 Menurut 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. 1 Menurut Lexy J. Moleong metode kualitatif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk memahami

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa. Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rulam Ahmadi pengertian penelitian kualitatif adalah suatu jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rulam Ahmadi pengertian penelitian kualitatif adalah suatu jenis penelitian 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif digunakan peneliti untuk mengungkap dan memahami sesuatu

Lebih terperinci

Penerapan Strategi Active Learning Dalam Pembelajaran Akidah Di Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah Simo Boyolali Tahun Pelajaran 2008/2009

Penerapan Strategi Active Learning Dalam Pembelajaran Akidah Di Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah Simo Boyolali Tahun Pelajaran 2008/2009 Penerapan Strategi Active Learning Dalam Pembelajaran Akidah Di Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah Simo Boyolali Tahun Pelajaran 2008/2009 Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data yang disajikan berupa kata-kata. Selanjutnya, apabila dilihat dari permasalahan yang diteliti

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di Indonesia yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna terus mencari kurikulum,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA KADER MUHAMMADIYAH DAN MAHASISWA REGULER

PERBANDINGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA KADER MUHAMMADIYAH DAN MAHASISWA REGULER PERBANDINGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA KADER MUHAMMADIYAH DAN MAHASISWA REGULER (Studi Kasus di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2010) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia. Tanpa pendidikan dunia ini tidak ada apa-apanya, karena semua berasal dari pendidikan. Pendidikan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Disiplin Belajar 1. Pengertian Disiplin Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang keberhasilan siswa di kelas maupun di sekolah. Ini bertujuan agar siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian 87 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Bogdan & Taylor mendefinisikan metode kualitatif

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi STUDI TENTANG PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI KEUANGAN I PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peneliti di dalam

Lebih terperinci

PRADIFTA YUYUN SETYANINGRUM K

PRADIFTA YUYUN SETYANINGRUM K HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA KELUARGA DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL Oleh PRADIFTA YUYUN SETYANINGRUM

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU SISWA SMP DALAM MENERAPKAN NILAI-NILAI PANCASILA SILA KELIMA DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Di SMP Negeri 3 Sawit Boyolali)

ANALISIS PERILAKU SISWA SMP DALAM MENERAPKAN NILAI-NILAI PANCASILA SILA KELIMA DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Di SMP Negeri 3 Sawit Boyolali) ANALISIS PERILAKU SISWA SMP DALAM MENERAPKAN NILAI-NILAI PANCASILA SILA KELIMA DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Di SMP Negeri 3 Sawit Boyolali) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini akan diuraikan lebih jauh mengenai teori-teori yang menjelaskan mengenai asal sekolah, kemampuan Bahasa Inggris, serta pengertian belajar dan hasil belajar. A. Asal Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara menurut sistem aturan tertentu untuk mengarahkan suatu kegiatan praktis agar terlaksana secara rasional guna mencapai hasil yang optimal. 1 Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif, pendekatan yang dilakukan adalah melalui kualitatif deskriptif. Maksudnya, data yang dikumpulkan adalah

Lebih terperinci

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A PENGEMBANGAN KARAKTER KREATIF DAN DISIPLIN PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus Kelas X Seni Lukis SMK Negeri 9 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam suatu penelitian merupakan faktor yang sangat penting dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam suatu penelitian merupakan faktor yang sangat penting dan BAB III METODE PENELITIAN Metode dalam suatu penelitian merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan agar hasil yang dicapai dalam penelitian dapat dipertanggung jawabkan. Yang dimaksud dengan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Upaya mendapatkan dan mengumpulkan data dari kegiatan penelitian ini, Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka.

BAB III METODE PENELITIAN. Upaya mendapatkan dan mengumpulkan data dari kegiatan penelitian ini, Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. BAB III METODE PENELITIAN Upaya mendapatkan dan mengumpulkan data dari kegiatan penelitian ini, digunakan langkah-langkah sebagai berikut : A. Jenis Penelitian Data kuantitatif adalah data yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terjun langsung ke lapangan untuk meneliti implementasi metode cerita dalam pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. terjun langsung ke lapangan untuk meneliti implementasi metode cerita dalam pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti implementasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dimana dengan pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap

Lebih terperinci

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta).

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta). PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE-A MATCH PADA MATERI TUMBUHAN BIJI (SPERMATOPHYTA) DI KELAS VII SMP N KEMBANG TANJONG KABUPATEN PIDIE Maulizar STKIP Bina Bangsa Meulaboh,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui ada dan tidaknya hambatan guru fisika dalam mengimplementasikan KTSP,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang demokratis serta bertanggung jawab. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. yang demokratis serta bertanggung jawab. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan di Indonesia bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa melalui peserta didik agar menjadi manusia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kondisi bangsa Indonesia yang sudah pada tingkat mengkhawatirkan seperti sekarang ini tentu tidak lepas dari kualitas sumber daya manusianya. Didalam

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126 NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh : SRI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data tentang Proses Pembelajaran Muatan Lokal Ta limul Muta allim melalui Kitab Hidayatul Mutaallim Berdasarkan hasil observasi

Lebih terperinci

KEBIASAAN BELAJAR SISWA KELAS IV YANG ORANG TUANYA BEKERJA SEBAGAI BURUH ROKOK DI SD NEGERI 5 TEMULUS Kec. MEJOBO, Kab. KUDUS

KEBIASAAN BELAJAR SISWA KELAS IV YANG ORANG TUANYA BEKERJA SEBAGAI BURUH ROKOK DI SD NEGERI 5 TEMULUS Kec. MEJOBO, Kab. KUDUS KEBIASAAN BELAJAR SISWA KELAS IV YANG ORANG TUANYA BEKERJA SEBAGAI BURUH ROKOK DI SD NEGERI 5 TEMULUS Kec. MEJOBO, Kab. KUDUS NASKAH PUBLIKASI FEBRI NOVITA SARI A510090046 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian lapangan (field research), yang dimaksud dengan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian lapangan (field research), yang dimaksud dengan penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yang dimaksud dengan penelitian lapangan menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dengan mengacu kepada judul yang diajukan maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Tylor yang dikutip oleh Nurul Zuriah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi menghadapkan kita pada tuntutan akan pentingnya suatu kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi pendidikan yang dimiliki.

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BAGI SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 GATAK TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: RIRIN HARYANI

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMI CHASANAH A 54A100106

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMI CHASANAH A 54A100106 PENINGKATAN MINAT BELAJAR PKn MELALUI PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 BOLONG KARANGANYAR. TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan merupakan masalah yang berhubungan. langsung dengan kehidupan manusia. Pendidikan merupakan usaha dari

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan merupakan masalah yang berhubungan. langsung dengan kehidupan manusia. Pendidikan merupakan usaha dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah pendidikan merupakan masalah yang berhubungan langsung dengan kehidupan manusia. Pendidikan merupakan usaha dari manusia dewasa yang telah sadar akan kemanusiaannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan (field research) dengan model pendekatan penelitian kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian

Lebih terperinci