Contoh Penerapan Maqashid Syariah
|
|
- Harjanti Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pertemuan 8 Maqashid al-syari ah sebagai Tujuan Ekonomi Islam Definisi dan Ruang Lingkup Maqashid al-syariah Secara literal, Maqashid al-shari ah bermakna tujuan dari hukum Islam. Imam Al-Ghazali memaknai Maqashid al-syariah sebagai penjagaan terhadap maksud dan tujuan syariah adalah upaya mendasar untuk bertahan hidup, menahan faktor-faktor kerusakan dan mendorong terjadinya kesejahteraan. Para ulama sepakat bahwa setiap hukum syariah pasti memiliki illah dan maqashid. Ide sentral dari perlindungan terhadap tujuan-tujuan syariah atau maqashid al-syariah adalah terciptanya maslahah. Maslahah adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi manusia yang dapat diraih oleh manusia dengan cara memperoleh maupun menghindarinya. Jadi menghindari terjadinya kerusakan (mafsadah) juga merupakan wujud mencapai maslahah. Konsep Maqasid al-syariah maslahah terdiri dari beberapa tingkatan: 1. Daruriyyah, penegakan kemaslahatan agama dan dunia. Jika daruriyah hilang maka kemaslahatan dunia dan akhirat juga hilang (terjadi kerusakan). Lima poin yang perlu dijaga agar kebutuhan dasar manusia tercapai: Dien, Nafs, Aql, Nasl, dan Maal. 2. Hajiyyah, hal-hal yang dibutuhkan untuk mewujudkan kemudahan dan menghilangkan kesulitan yang dapat menyebabkan bahaya dan ancaman. Jika hajjiyah tidak ada maka tidak berdampak kepada kemaslahatan umum. 3. Tahsiniyyah, kebiasaan-kebiasaan yang baik dan menghindari yang buruk sesuai dengan apa yang telah diketahui oleh akal sehat. Maqashid al-shari ah sebagai Tujuan Ekonomi Islam Tujuan-tujuan syariah yang terangkum dalam konsep Maqashid al-shari ah bisa mempengaruhi aktivitas produksi maupun konsumsi. Dengan konsep Maqashid al Syariah yang berorientasikan maslahah maka arah pembangunan ekonomi dapat ditujukan pada satu titik yang sama sehingga menghindari konflik antara konsumen, produsen, dan distribusi pendapatan. Peran dan Signifikansi Maqashid al-shari ah dalam Ekonomi Islam Iman menjadi filter moral terhadap self-interest dalam batas-batas social-interest. Filter tersebut langsung menyerang pusat masalah dari ekonomi konvensional yakni unlimited wants dengan mengubah skala preferensinya agar selaras dengan tujuan normatif. Pemenuhan terhadap kebutuhan maqashid al-shari ah akan menciptakan pemenuhan kebutuhan yang seimbang terhadap semua kebutuhan hidup manusia yang berpengaruh terhadap signifikansi variabel-variabel ekonomi seperti konsumsi, tabungan dan investasi, lapangan kerja dan produksi, serta distribusi pendapatan. Maka dalam ekonomi Islam, seharusnya penjagaan terhadap lima unsur pokok tujuan syariah menjadi tujuan baik produsen maupun konsumen dalam melakukan aktivitas ekonominya. Ketika ingin memproduksi suatu barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen, sektor daruriyat harus lebih didahulukan dari sektor hajiyat dan tahsiniyat. Contoh Penerapan Maqashid Syariah
2 Unsur Maqashid Daruriyyat Hajiyyat Tahsiniyyat Agama Kewajiban pokok, (Contoh: shalat) yaitu sholat 5 waktu Jiwa (Contoh: asupan makanan) Akal (Contoh: menggunakan otak) Keturunan (Contoh: pernikahan) Harta (Contoh: Perolehan harta) Memenuhi kebutuhan untuk bertahan hidup, yaitu makan Diharamkan minuman keras karena mengancam eksistensi akal Disyariatkannya menikah dan diharamkannya zina Ketentuan tata cara pemilikan harta dan larangan mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak sah Ketentuan agama yang bertujuan menghindari kesulitan, yaitu shalat jamak bagi musafir Memenuhi kebutuhan untuk menghindari kesulitan, yaitu makan makanan bergizi Perintah menuntut ilmu pengetahuan Ditetapkannya ketentuan menyebutkan mahar pada waktu akad nikah Ketentuan tentang jual beli dengan akad salam Mengikuti petunjuk agama yang bertujuan untuk melengkapi kewajiban, yaitu membersihkan badan, pakaian, dan tempat shalat Mengikuti petunjuk agama yaitu mengikuti adab makan dan minum Menghindarkan diri dari berkhayal dan mendengarkan sesuatu yang tidak berfaedah Disyaratkannya khitbah dan walimah dalam pernikahan Ketentuan menghindarkan diri dari berbohong atau penipuan
3 Pertemuan 9 Maslahah sebagai Ukuran Ilmu Ekonomi Maslahah sebagai Ukuran dalam Ekonomi Islam Perbedaan mendasar antara individu yang diasumsikan dalam ekonomi Islam dan konvensional melahirkan dua konsep yang berbeda: economic man dan Islamic man. Kedua konsep ini pada ujungnya menciptakan perbedaan terhadap tujuan dan motivasi individu dalam melakukan aktivitas ekonomi. Economic Man karakter self-interest Utility Maximization Islamic Man karakter huquq Maslahah Maximization Maslahah dijadikan sebagai ukuran dalam Ekonomi Islam karena beberapa hal: Utility Maslahah Sulit diukur karena antarindividu berbeda yang didasarkan kepada keinginannya Keabstrakan utility untuk diperbandingkan membuat policymaker sulit membuat kebijakan makro yag berbasis pada utility Contoh: nilai segelas air akan berbeda antara individu yang sedang kehausan dengan yang tidak Dapat diukur dan diperbandingkan antarindividu karena ada kriteria yang jelas, yaitu adanya halal-haram Berbasiskan kebutuhan individu dan bukan keinginan (wants) sehingga mudah diukur Contoh: untuk bertahan hidup semua orang membutuhkan sejumlah kalori yang relatif sama antarindividu Implikasi perbedaan motivasi antar individu yang bertujuan memaksimalkan maslahah dan utility dapat dibedakan menjadi beberapa hal: 1. Basis evaluasi 2. Subjektivitas utility dan objektivitas maslahah 3. Utilitas dan maslahah: individu dan sosial Basis Evaluasi: Basis Evaluasi Ukuran Utility Maslahah Subjektivitas utility dan objektivitas maslahah Preferensi terhadap sesuatu didasarkan pada evaluasi individu Mendahulukan kepentingan pribadi dalam pengambilan keputusan Bersifat subjektif karena diukur dari pengalaman individu Setiap individu memiliki interpretasi berbeda dalam pengambilan keputusan Basis evaluasi berdasarkan kriteria syariah Berbasiskan kebutuhan individu bukan wants sehingga mudah diukur Setiap keputusan yang diambil dapat dievaluasi oleh prinsip-prinsip Islam Setiap keputusan berorentasikan maqashid
4 Utilitas dan maslahah individu dan sosial Keputusan bersifat relatif dan inkonsisten Konflik antara social utility dan individual utility sangat mungkin terjadi Keputusan yang diambil akan meminimalkan konflik individu dan sosial Fungsi maslahah telah memperhitungkan fungsi individu lain dan lingkungan Maslahah dalam Konsumsi dan Produksi Preferensi konsumen dalam perspektif Islam terbagi menjadi beberapa tingkatan pilihan: First Level of Choice: Spending for worldly needs or Spending for the cause of Allah Second Level of Choice: Future Consumption or Present Consumption Third Level of Choice: Dharruriyyat, Hajiyyat, Tahsiniyyat Forth Level of Choice: Choice between substitution Perbedaan mendasar pola konsumsi ekonomi konvensional dan ekonomi Islam adalah dasar teori perilaku konsumen dalam konvensional adalah memuaskan keinginan dan dasar teori perilaku dalam ekonomi Islam adalah memenuhi kebutuhan (bukan keinginan). Konsep maslahah dalam konsumsi: 1. Konsep maslahah dalam teori konsumsi sama-sama bersifat subjektif namun subjektifitas dalam maslahah tidak sesamar konsep utility karena maslahah memiliki kriteria-kriteria tertentu. 2. Maslahah individual akan sejalan dengan maslahah sosial. 3. Konsep maslahah mendasari aktivitas konsumsi dan produksi. 4. Maslahah dalam mengkonsumsi suatu barang dapat dibandingkan antar individu. Konsep maslahah dalam aktivitas produksi 1. Produksi barang-barang kebutuhan dasar dipandang sebagai kewajiban sosial (Al-Ghazali). 2. Tujuan-tujuan produksi berorientasikan maslahah. 3. Aspek sosial dalam produksi harus dilaksanakan. 4. Produksi harus memperhitungkan aspek lingkungan dan keberlanjutan produksi. Implikasi Perwujudan Maslahah dalam Perekonomian Implikasi dari Maslahah sebagai tujuan individu dalam melaksanakan aktivitas ekonominya pada akhirnya berdampak bagi perekonomian secara menyeluruh seperti: 1. Maslahah individu akan relatif konsisten degan maslahah sosial.
5 2. Maslahah relatif objektif dan memiliki kriteria-kriteria yang jelas sehingga mudah diperbandingkan dan disesuaikan antara satu orang dan yang lainya 3. Jika maslahah dijadikan tujuan bagi pelaku ekonomi maka arah pembangunan akan menuju titik yang sama yaitu kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat karena maslahah dapat diperbandingkan maka akan mudah dalam menyiapkan alokasi anggaran untuk pemenuhan kebutuhan dan penentuan skala prioritas untuk memenuhi kebutuhan tiap level maslahah.
6 Pertemuan 10 Empirisme Ilmu Pengetahuan Induktif dan Deduktif Logika Induktif Deduktif Penarikan kesimpulan dari khusus ke umum Metode penalaran yang berproses dari fakta ke generalisasi Penarikan kesimpulan dari umum ke khusus Proses penalaran dari asumsi-asumsi kepada kesimpulan dengan pengujian hipotesis Perbedaan deduktif dan induktif Deduktif Jika semua premis benar maka kesimpulan pasti benar Semua informasi atau fakta pada kesimpulan sudah ada, sekurangnya secara implisit, dalam premis Induktif Jika premis benar, kesimpulan mungkin benar, tapi tak pasti benar Kesimpulan memuat informasi yang tak ada, bahkan secara implisit, dalam premis Penggunaan metode deduktif dan induktif dalam Islam dan Sekuler Sekuler: a. Metode saintifik: empirisme dan rasionalisme sekunder b. Menjadi satu-satunya metode untuk mendapatkan pengetahuan (induktif) Islam: a. Metode saintifik: sebab dihubungkan dengan wahyu b. Deduktif sama pentingnya, bahkan terkadang lebih penting daripada induktif Sejarah Metodologi: Deduktif dan Induktif Pada pertengahan abad 19, metode induktif digunakan dalam penelitian ilmiah. Hukum atau teori harus dapat dibuktikan kebenarannya secara empiris dengan menggunakan data-data. Kemudian, pada akhir abad 19, ilmuwan-ilmuwan (Ernst Mach, Poincare, Duhem) lebih menekankan metode deduktif dalam dunia ilmiah. Metode ini lebih berkembang dengan pemikiran dari Vienna Circle. Metode ini merupakan cikal bakal positivisme dalam pengetahuan (termasuk ilmu ekonomi). Penerapan dalam Ekonomi Islam: Deduktif atau Induktif? Secara umum, Ilmu Ekonomi Islam adalah kombinasi antara deduktif dan induktif, tapi hal ini membutuhkan beberapa kualifikasi. Verifikasi dan Falsifikasi
7 Verifikasi digunakan untuk mencari kebenaran suatu teori. Apabila pernyataan tersebut dapat diverifikasi maka pernyataan tersebut bermakna (ilmiah), dan apabila pernyataan itu tidak dapat diverifikasi maka pernyataan itu tidak bermakna-non ilmiah (contoh: estetika, etika, agama, metafisika) Falsifikasi digunakan untuk mencari suatu kesalahan teori. Suatu teori harus falsifiable yaitu berpeluang untuk disalahkan scara induktif (empiris) atau deduktif (rasional). Semakin besar peluang teori untuk disanggah maka akan semakin kuat teori tersebut karena teori tersebut akan terus memperbaiki diri. Sejarah Verifikasi dan Falsifikasi Verifikasi muncul sebelum abad 19, sedangkan falsifikasi muncul pada tahun 1934, dikemukakan oleh Karl Popper (dalam buku The Logic of Scientific Discovery) yang melakukan kritik terhadap kecenderungan metodologi sains di masa itu yang didominasi oleh positivisme. Menurutnya, proses verifikasi lemah karena hanya bekerja melalui logika induksi. Penerapan Verifikasi dan Falsifikasi dalam Ekonomi Islam Ekonomi Islam men-set segala aturan (evaluasi) tersebut berdasarkan Wahyu (Alquran dan Hadits). Dengan kata lain, ekonomi Islam tidak menggunakan verifikasi saja ataupun falsifikasi saja. Ilmu ekonomi Islam menggunakan keduanya.
8 Pertemuan 11 Pendekatan Islamisasi Ekonomi Latar Belakang Islamization of Knowledge Islamisasi ilmu pengetahuan dipicu oleh pertemuan Muslim Scholars dalam The First World Conference on Muslim Education di Makkah tahun Alasannya karena telah berkembangnya sekularisasi. Bentuk nyatanya dari konsep IOK adalah pendirian International Islamic Universities, di Islamabad (1981) dan di Kuala Lumpur (1983). Islamization of Knowledge IOK adalah proses penyusunan kembali pengetahuan, yang berhubungan dengan Islam. (Faruqi 1982) Perbedaan pendapat tentang IOK : Traditional Muslim Semua pengetahuan dan ilmu pengetahuan berasal dari Allah SWT. Sehingga tidak perlu dilakukan re-islamisasi. The Secularist-Modernist Ilmu pengetahuan modern bersifat universal dan netral. Sehingga tidak perlu adanya sistem nilai dari budaya atau agama tertentu. Contemporary Muslim Scientists Tidak ada istilah neutral or value free dalam ilmu pengetahuan modern. Pengaruh value ini terlihat dari Berbagai metode, pendekatan, dan worldview. Tokoh-tokoh IOK 1. Seyyed Hossein Nasr, berbicara mengenai, eksploitasi alam sebagai sumber kekuatan dan dominasi. 2. Ismail Raji al-faruqi, berbicara mengenai, akar dari kemunduran umat Islam dalam berbagai dimensi karena dualisme sistem pendidikan. 3. Syed Muhammad Naquib al-attas ilmu pengetahuan modern harus diislamkan Proses IOK Islamization of Knowledge Western Knowledge Islamic Legacy
9 Islamization of Economies (IOE) sebagai bagian agenda IOK Ekonomi konvensional tidak bebas nilai juga tidak bebas bebas ideologi memiliki foundations' yang mewakili sejarah dan pengalaman Eropa (sekuler). Aspek ini tidak sejalan dengan worldview Islam. Bidang Ekonomi menjadi prioritas, mengingat latar belakang keterbelakangan negara muslim dalam bidang ekonomi. Konferensi ekonomi pertama tahun 1976, satu tahun sebelum konferensi pengetahuan secara umum tahun Metode IOE yaitu, Membentuk kembali ekonomi modern dengan menghilangkan, mengubah, menafsirkan dan menyesuaikan komponen sesuai dengan pandangan Islam dan nilai-nilainya. Proses IOE, para Islamizers harus mastering pemikiran warisan Islam (heritage) dan ekonomi konvensional saat ini. Untuk mastering keduanya, ada dua jenis pengetahuan yaitu substantif (teori) dan metodologis. Saat ini Islamizers berfokus sebagian besar pada substantif. Perbedaan pengetahuan substantive dan metodelogi dalam ekonomi konvensional dan heritage : Pengetahuan substantive Pengetahuan metodelogi
10 Ekonomi Konvensional Apakah ekonomi neoclassical / keynesian cukup? Sejauh mana teori yang ada tersedia untuk proses IOE? Bagaimana dengan school of thought yang lain? Bagaimana dengan disiplin lain seperti sejarah, sosiologi, ilmu politik dll? Ekonomi konvensional dikembangkan dengan menggunakan metode dan metodologi yang mungkin tidak compatible dengan ekonomi Islam karena sumber knowledge dan pengalaman sejarah mereka sendiri Eksposure dalam kuliah juga lemah. Heritage 1. Apa warisan sejarah Islam kita relevan untuk mengembangk anekonomi Islam kontemporer? Bagaimana sejarah lokal Islam? 2. Penekanan saat ini adalah pada fiqh? Apakah ini cukup? 3. Bagaimana dengan ilmu kalam, falsafah, sejarah, tasawuf? Ulum al-qur'an dan ulum al-hadits? 1. Terbatas fokus pada ushul fiqh. 2. Apakah pengetahuan Ushul al-fiqh cukup untuk mengembangkan ekonomi Islam kontemporer? 3. Apakah perlu dikembangkan usul al-iqtisad? Akibat kurangnya pemahaman mengenai ekonomi konvensional dan warisan Islam sulit melakukan IOE yang mengintegrasikan antara ekonomi konvensional dan warisan Islam menyebabkan Islamisasi yang patchwork Tahapan IOE-M. Anwar (1992)
11 Contoh Penerapan IOE 1. Asuransi konvensional dan takaful Takaful dibuat karena adanya asuransi konvensional yang mengandung riba, gharar, dan maysir. 2. Faktor produksi dalam Islam Faktor produksi dalam Islam dikembangkan dari teori produksi konvensional yang kemudian disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. Pertemuan 12 Pendekatan Ushul Fiqh Pendekatan Legal/ Fiqh dalam Ekonomi Islam Ushul al-fiqh, fiqh, dan Kaidah fiqh digunakan dalam diskusi ilmu ekonomi Islam untuk mengembangkan ekonomi Islam. Ushul Fiqh Fiqh Kaidah Fiqh; Memahami Ushul fiqh dan metode untuk menggali hukum fiqh dan membuat kaidah untuk penyederhanaan dan kontekstualisasi aturan hokum. Ushul Fiqh (Islamic Jurisprudence): Metodologi yang berkembang melalui usaha-usaha dari ahli hukum Islam. Sedangkan fiqh adalah legal system dari agama Islam. Dan kaidah fqh
12 adalah fondasi makro atau frekuentif yang mengatur persoalan-persoalan mikro fiqh yang serupa. Beberapa Metode/Sumber Fiqh 1. Quran 2. Sunnah 3. Qiyas (Analogy) 4. Ijma (kesepakatan ahli hukum Islam terkait permasalahan hukum Islam) 5. Istihsan (Juristic preference) menganggap baik atau mencari yang baik 6. Maslaha al mursalah meraih manfaat dan menolak mudharat 7. Sadd al dharai (Blocking the means) 8. Istishab(Presumption of continuity) menetapkan sesuatu menurut keadaaan sebelumnya sampai terdapat dalil-dalil yang menunjukkan perubahan keadaan Evaluasi Pendekatan Fiqh dalam Ekonomi Islam Pada umumnya, ilmu ekonomi Islam dipandang seperti fiqhnomics, yang disamakan dengan fiqih atau cabang dari ilmu fiqih. Implikasinya mungkin menjadi tidak tepat dan terlalu sempit. Ada dua alasan: 1. The two subjects have difference subject-matter - Fiqh mempelajari aturan dan hukum praktis yg attached pada prilaku manusia (ahkam al-shari ah). - Ekonomi islam mendiskusikan prilaku manusia secara jauh lebih luas mencari cara dan teknik yang tepat untuk menganalisa problem2 ekonomi (penyebab, konsekuensi, dan solusi dalam kehidupan praktis) 2. Secara tujuan filosofi juga berbeda sehingga menjadi tidak tepat. - Usul al-fiqh secara metodologi bertujuan Memberikan standar dan kriteria dalam menurunkan aturan-aturan fiqih dari sumber-sumber ilmu syariah secara benar. - Ekonomi islam secara metodologi akan berinterkasi dengan tiga sumber pengetahuan : o doctrinal-revelation (ajaran wahyu) o intellectual-reasoning (penalaran akal) o factual-observation thoroughly. (pengamatan berdasarkan fakta secara menyeluruh)
Materi 3 Tujuan & Prinsip Bisnis Syariah. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.
Materi 3 Tujuan & Prinsip Bisnis Syariah by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM. 1 Latar Belakang Kritik terhadap bisnis konvensional 2 cenderung bebas value dan amoral a. Berbicara pada dataran keilmuan manusia
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KOMPARATIF KONSEP KEPUASAN SEBAGAI TUJUAN KEGIATAN KONSUMSI MENURUT EKONOMI KONVENSIONAL DAN EKONOMI SYARIAH
BAB IV ANALISIS KOMPARATIF KONSEP KEPUASAN SEBAGAI TUJUAN KEGIATAN KONSUMSI MENURUT EKONOMI KONVENSIONAL DAN EKONOMI SYARIAH A. Analisis Komparatif Konsep Kepuasan Menurut Ekonomi Konvensional dan Ekonomi
Lebih terperinciPentingnya Kaderisasi Intelektual dalam Usaha Islamisasi Ilmu Pengetahuan
Pentingnya Kaderisasi Intelektual dalam Usaha Islamisasi Ilmu Pengetahuan Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat didorong oleh kualitas pendidikan manusia. Ilmu pengetahuan memang bersifat objektif
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KOMPARATIF TENTANG KONSEP KONSUMSI DALAM PANDANGAN EKONOMI ISLAM DAN KONVENSIONAL
68 BAB IV ANALISIS KOMPARATIF TENTANG KONSEP KONSUMSI DALAM PANDANGAN EKONOMI ISLAM DAN KONVENSIONAL A. Persamaan Konsep Konsumsi Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional Pada konsep ini baik ekonomi Islam
Lebih terperinciSUNSHINE JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2014/2015 EKONOMI SYARIAH. Aspek Islamic World View Secular World View
1 2 SUNSHINE JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2014/2015 EKONOMI SYARIAH No. 1 a. Aspek Islamic World View Secular World View Tujuan utama aktivitas ekonomi Penggerak utama Perhatian utama
Lebih terperinciKonsep Dasar Ekonomi Islam MIKRO EKONOMI SYARIAH
1 Konsep Dasar Ekonomi Islam MIKRO EKONOMI SYARIAH 2 TUJUAN DAN PROBLEM EKONOMI ISLAM Tujuan Hidup (Falah) dan problem ekonomi (welfare) Masalah dalam welfare adalah scarce resources and unlimited wants
Lebih terperinciUAS Ushul Fiqh dan Qawa id Fiqhiyyah 2015/2016
UAS Ushul Fiqh dan Qawa id Fiqhiyyah 2015/2016 Soal 1 Sebutkan dan jelaskan dhawabith maqashid syariah! Dhawabith maqashid syariah adalah batasan-batasan yang harus dipenuhi untuk menentukan substansi
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012
KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah (IPA/IPS/BHS) Bentuk Soal : Pilihan Ganda (PG) Mata Pelajaran : Fikih Jumlah Soal : 50 Butir Kurikulum
Lebih terperinciDPIK A Pengantar Psikologi & Pengantar Bimbingan dan Kaunseling Islam
SIJIL PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING DPIK A Pengantar Psikologi & Pengantar Bimbingan dan Kaunseling Islam Pensyarah: Ustazah Nek Mah Bte Batri Master in Islamic Studies Calon PhD- Fiqh Sains & Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna yang mengatur seluruh sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian manusia diatur dalam prinsip
Lebih terperinciTINJAUAN MAQASHID AL-SYARI AH SEBAGAI HIKMAH AL-TASYRI TERHADAP HUKUM WALI DALAM PERNIKAHAN
1 TINJAUAN MAQASHID AL-SYARI AH SEBAGAI HIKMAH AL-TASYRI TERHADAP HUKUM WALI DALAM PERNIKAHAN (Studi Komparatif Pandangan Imam Hanafi dan Imam Syafi i dalam Kajian Hermeneutika dan Lintas Perspektif) Pendahuluan
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prinsip ekonomi dalam Islam merupakan kaidah-kaidah pokok yang membangun struktur dasar atau kerangka ekonomi Islam yang digali dari Al-Qur an dan Sunnah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, itulah cita-cita Negara dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, itulah cita-cita Negara dan Bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pancasila pasal ke-5. Tentunya adalah keadilan dalam
Lebih terperinciplace, product, process, physical evidence
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN MARKETING MIX DALAM KONSEP BISNIS SYARIAH DI BANK JATIM SYARIAH CABANG SURABAYA A. Analisis Penerapan Marketing Mix di Bank Jatim Syariah Cabang Surabaya
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BISNIS PULSA DENGAN HARGA DIBAWAH STANDAR
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BISNIS PULSA DENGAN HARGA DIBAWAH STANDAR A. Analisis Hukum Islam Terhadap Jual Beli Pulsa Dengan Harga Dibawah Standar Sebagaimana penjelasan yang telah tertulis pada
Lebih terperinciPengantar SISTEM EKONOMI ISLAM
Pengantar SISTEM EKONOMI ISLAM Lecturer: Hidayatullah Muttaqin www.hidayatullah.muttaq.in OUTLINES Latar Belakang Tujuan Dasar-Dasar Ekonomi Islam LATAR BELAKANG Masalah Utama Ekonomi Dunia yang terjadi
Lebih terperinciBAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH
90 BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH A. Tinjauan Tentang Jual Beli Sepatu Solid di Kecamatan Sedati Sidoarjo Dengan mengikuti empat mazhab fiqh
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS YURIDIS PERATURAN KAPOLRI NOMOR 1 TAHUN 2009 TERKAIT PENGGUNAAN SENJATA API PADA TUGAS KEPOLISIAN PERSPEKTIF MAS}LAH}AH MURSALAH
BAB IV ANALISIS YURIDIS PERATURAN KAPOLRI NOMOR 1 TAHUN 2009 TERKAIT PENGGUNAAN SENJATA API PADA TUGAS KEPOLISIAN PERSPEKTIF MAS}LAH}AH MURSALAH A. Prinsip-Prinsip Penggunaan Senjata Api Dalam Tugas Kepolisian
Lebih terperinciSUNSHINE SOAL DAN PEMBAHASAN UTS EKONOMI SYARIAH SEMESTER GASAL 2015/2016
SUNSHINE SOAL DAN PEMBAHASAN UTS EKONOMI SYARIAH SEMESTER GASAL 2015/2016 No. 1 Bobot soal 25% a. Jelaskan mengapa ekonomi konvensional gagal mencapai tujuan-tujuan normatif perekonomian? Kaitkan jawaban
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya
14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Penelitian mengenai perbandingan konsep pendidikan Islam menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya terhadap pendidikan
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. 1. konsep upah perspektif Hizbut Tahrir adalah sebagai berikut:
284 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1. konsep upah perspektif Hizbut Tahrir adalah sebagai berikut: a. Standar penentuan upah menurut Hizbut Tahrir ditakar berdasarkan jasa atau manfaat tenaganya (manfa at
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP UTANG PIUTANG PADI PADA LUMBUNG DESA TENGGIRING SAMBENG LAMONGAN
BAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP UTANG PIUTANG PADI PADA LUMBUNG DESA TENGGIRING SAMBENG LAMONGAN A. Analisis tentang Pelaksanaan Utang Piutang Padi pada Lumbung Desa Tenggiring Utang piutang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tatanan serta operasionalisasi ekonomi yang berprinsip syariah di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tatanan serta operasionalisasi ekonomi yang berprinsip syariah di Indonesia baru berkembang sejak kurang lebih satu dekade terakhir. Perkembangan ini dilatar belakangi
Lebih terperinciMATERI I PENGANTAR USHUL FIQH TIM KADERISASI
A. Pengertian Ushul Fiqh MATERI I PENGANTAR USHUL FIQH TIM KADERISASI Ushul fiqh merupakan sebuah pembidangan ilmu yang beorientasi pada dinamisasi hukum islam dan penanganan kasus-kasus yang berkaitan
Lebih terperinciRekonstruksi Ilmu Pengetahuan Kontemporer
U á Å ÄÄt{ ÜÜt{ÅtÇ ÜÜt{ Å Rekonstruksi Ilmu Pengetahuan Kontemporer Oleh: Sarjuni, S.Ag., M.Hum. 1 Sain Tidak Bebas Nilai (Not Values-Free) 1. Ilmu yang di dalam peradaban Barat diklaim sebagai bebas nilai,
Lebih terperinciPT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH
PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH Always Listening, Always Understanding 10 PENGENALAN SYARIAH Syariah Syariah = Undang-undang Islam Definisi : Jalan yang lurus Sumber : Al Quran (45:18) ~ kemudian
Lebih terperinciBAB 2 KONSEP KEBUTUHAN DALAM ISLAM
BAB 2 KONSEP KEBUTUHAN DALAM ISLAM A. Pendahuluan Kesejahteraan hidup manusia bisa tercapai saat kebutuhan atau keinginan terpenuhi. Kebutuhan merupakan cerminan perasaan atau persepsi rasa tidak puas
Lebih terperinciPEMENUHAN KEBUTUHAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH
EKONOMI SYARIAH PEMENUHAN KEBUTUHAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah SWT dengan postur tubuh yang se-baik-2nya (At-Tin/95:4). Dimuliakan dan diberi kesempurnaan
Lebih terperinciBAB III PANDANGAN DAN METODE IJTIHAD HUKUM JILTERHADAP PERKAWINAN BEDA AGAMA. A. Pandangan JIL terhadap Perkawinan Beda Agama
BAB III PANDANGAN DAN METODE IJTIHAD HUKUM JILTERHADAP PERKAWINAN BEDA AGAMA A. Pandangan JIL terhadap Perkawinan Beda Agama Ulil Abshar Abdalla, koordinator JIL mempunyai pandangan bahwa larangan kawin
Lebih terperinciFALSAFAH EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI ISLAM SEBAGAI SISTEM ANALISIS (ILMU) Pertemuan ke-3 Filsafat & Pemikiran Ekonomi Islam PASCASARJANA STEI TAZKIA
FALSAFAH EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI ISLAM SEBAGAI SISTEM ANALISIS (ILMU) Pertemuan ke-3 Filsafat & Pemikiran Ekonomi Islam PASCASARJANA STEI TAZKIA PARAMETER ILMU Eksistensi material sebuah ilmu secara
Lebih terperinciKEMASHLAHATAN UMAT DALAM RENCANA PEMBENTUKAN HOLDING BUMN DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF ISLAM
Seminar Nasional Menakar Masalah dan Mashlahat Rencana Pembentukan Holding BUMN Departemen Hukum Perdata Program Studi Hukum Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia KEMASHLAHATAN UMAT DALAM RENCANA
Lebih terperinciBerdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai
BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami maksud judul skripsi ini, terlebih dahulu akan diuraikan arti dari beberapa istilah yang ada dalam judul skripsi Sewa-Menyewa
Lebih terperinciLandasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia
Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia A. Landasan Sosial Normatif Norma berasal dari kata norm, artinya aturan yang mengikat suatu tindakan dan tinglah laku manusia. Landasan normatif akhlak
Lebih terperinciLahirnya ini disebabkan munculnya perbedaan pendapat
BAB IV ANALISIS PANDANGAN TOKOH NAHDLATUL ULAMA (NU) DAN MUHAMMADIYAH KOTA MADIUN TENTANG BPJS KESEHATAN A. Analisis Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Nahdlatul Ulama NU) Dan Muhammadiyah Kota Madiun
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN TENTANG MASLAHAH
BAB II PEMBAHASAN TENTANG MASLAHAH A. Pengertian Maslah}ah} Maslah}ah} berasal dari kata s}alah}a yang secara arti kata berarti baik lawan dari kata buruk atau rusak. Maslah}ah} adalah kata masdar s}alah}
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari perilaku manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Bagi orang Islam, Al-Qur an merupakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan pemaparan penelitian yang berjudul PENDIDIKAN. ISLAM INTEGRATIF (Konsep Keilmuan Universitas Islam Negeri Sunan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pemaparan penelitian yang berjudul PENDIDIKAN ISLAM INTEGRATIF (Konsep Keilmuan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Universitas Islam Negeri Sunan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS MAS{LAH{AH MURSALAH TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI JANGKRIK DENGAN SISTEM PERKIRAAN DI DESA KACANGAN KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI
BAB IV ANALISIS MAS{LAH{AH MURSALAH TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI JANGKRIK DENGAN SISTEM PERKIRAAN DI DESA KACANGAN KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI A. Analisis Hukum Islam terhadap Praktik Jual Beli Jangkrik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik (thoyib) karena dalam Alquran Allah SWT telah memerintahkan kepada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam mengajarkan agar dalam berusaha hanya mengambil yang halal dan baik (thoyib) karena dalam Alquran Allah SWT telah memerintahkan kepada seluruh manusia,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. juga merupakan kepentingan untuk kesejahteraan umat Islam pada umumnya
BAB IV ANALISIS A. Pemboikotan Produk Amerika Permasalahan boikot produk Amerika adalah merupakan salah satu permasalahan umat Islam dan jika merupakan permasalahan umat maka boikot juga merupakan kepentingan
Lebih terperinciBAB IV PEMERIKSAAN KESEHATAN PRANIKAH (PREMARITAL CHECK UP) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
BAB IV PEMERIKSAAN KESEHATAN PRANIKAH (PREMARITAL CHECK UP) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Pemeriksaan Kesehatan Pranikah (Premarital Check Up) sebagai Upaya Pemeliharan Keturunan (Hifz} al-nasl) Dalam
Lebih terperinciTHE CHALLENGES OF ISLAMIZATION OF ECONOMICS DR.IR.H.ROIKHAN MOCHAMAD AZIZ MM
SEMINAR NASIONAL IPIEF SYARIAH ECONOMICS DAY Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) 2018 THE CHALLENGES OF ISLAMIZATION OF ECONOMICS IKATAN AHLI EKONOMI ISLAM (IAEI) UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang mendasari kegiatan operasional perbankannya sesuai dengan aspek kehidupan ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Berdasarkan uraian pada BAB II tentang landasan teori mengenai preferensi
74 BAB IV ANALISIS DATA Berdasarkan uraian pada BAB II tentang landasan teori mengenai preferensi dan sumber modal, dan BAB III yang berisi tentang hasil penelitian, maka dalam BAB IV ini penulis akan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP A. Deskripsi akad jasa pengetikan skripsi dengan sistem paket di Rental Biecomp Jemurwonosari Surabaya
Lebih terperinciIdentifikasi Pola Perilaku Konsumsi Islam di Lingkungan Universitas Islam Bandung. M.Si
Prosiding Ilmu Ekonomi ISSN : 2460-6553 Identifikasi Pola Perilaku Konsumsi Islam di Lingkungan Universitas Islam Bandung 1 Anita Nugraheni, 2 Dr.Asnita Frida Sebayang, SE., M.Si, 3 Dr.Ima Amaliah, SE.,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS. Pada dasarnya hukum islam tidak memberatkan umatnya. Akan tetapi
BAB III ANALISIS Pada dasarnya hukum islam tidak memberatkan umatnya. Akan tetapi segala sesuatu yang ditentukan dan dikerjakan ada batasnya dan ada urutannya. Karena tidak ada satu hal pun yang diharamkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi, dunia Islam dihadapkan pada keadaan yang menggelisahkan, dimana pada era ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepanjang riwayat yang sampai kepada kita bahwa qiyas itu diberikan kepada Nabi saw, dan disamping itu ada pula beberapa riwayat yang sampai kepada kita, bahwa qiyas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seseorang individu dengan penciptanya (hablum minallah), namun mencakup
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ajaran Islam tidak hanya terbatas pada masalah pribadi antara seseorang individu dengan penciptanya (hablum minallah), namun mencakup pula masalah hubungan
Lebih terperinciANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERNIKAHAN SIRRI SEORANG ISTRI YANG MASIH DALAM PROSES PERCERAIAN
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERNIKAHAN SIRRI SEORANG ISTRI YANG MASIH DALAM PROSES PERCERAIAN A. Analisis Latar Belakang Terjadinya Pernikahan Sirri Seorang Istri yang Masih dalam Proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi pengaruh dalam rangka mengembangkan potensi manusia menuju kepada kedewasaan diri agar mampu
Lebih terperinciKONSEP SAINS DAN TEKNOLOGI DALAM ISLAM
KOD KURSUS : CTU 211 SAINS DAN TEKNOLOGI ISLAM TA ARUF SILIBUS KURSUS RANCANGAN PENGKULIAHAN SEPANJANG SEMESTER JULAI-NOVEMBER 2007 SKIMA PEMARKAHAN CTU 211 ESSEI = 15% PEMBENTANGAN = 10 % UJIAN = 15 %
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjalanan umat Islam dari periode Nabi Muhammad Saw. diutus sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan dan kemunduran yang dialami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Adapun firman Allah tentang jual beli terdapat dalam QS. An-Nisa ayat 29
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu transaksi jual beli yang biasa dilakukan masyarakat sering ditemukan pelanggaran. Hal yang harus diperhatikan dalam proses jual beli yaitu suatu keridhaan di antara
Lebih terperinciKRISIS ILMU BARAT SEKULER DAN ILMU TAUHIDILLAH
1 KRISIS ILMU BARAT SEKULER DAN ILMU TAUHIDILLAH Dr. Ir. Harry Hikmat, MSi Staf Ahli Bidang Dampak Sosial KRISIS ILMU BARAT SEKULER Konsep sentral Kuhn ialah paradigma. Menurutnya, Ilmu yang sudah matang
Lebih terperinciSISTEM EKONOMI ISLAMI DAN GLOBALISASI
Materi: 8 SISTEM EKONOMI ISLAMI DAN GLOBALISASI Afifudin, SE., M.SA., Ak. (Pusat Studi Ekonomi Islam FE Unisma) Jl. MT. Haryono 193 Telp. 0341-571996, Fax. 0341-552229 E_mail: afifudin26@gmail.com atau
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERILAKU KONSUMTIF SANTRIWATI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA KALIWUNGU KENDAL DALAM PEMBELIAN JILBAB
BAB IV ANALISIS PERILAKU KONSUMTIF SANTRIWATI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA KALIWUNGU KENDAL DALAM PEMBELIAN JILBAB A. Perilaku Konsumsi Islami Konsumsi adalah permintaan. 1 Konsumsi juga bisa berarti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islamic Banking atau juga disebut dengan Interest Free Banking. 1 Seperti halnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan syariah dalam peristilahan Internasional dikenal sebagai Islamic Banking atau juga disebut dengan Interest Free Banking. 1 Seperti halnya Bank Konvensional,
Lebih terperinciKEBUDAYAAN DALAM ISLAM
A. Hakikat Kebudayaan KEBUDAYAAN DALAM ISLAM Hakikat kebudayaan menurut Edward B Tylor sebagaimana dikutip oleh H.A.R Tilaar (1999:39) bahwa : Budaya atau peradaban adalah suatu keseluruhan yang kompleks
Lebih terperinciKELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN
KELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN A. Al-Qur an Sebagai Sumber Ajaran Islam Menurut istilah, Al-Qur an adalah firman Allah yang berupa mukjizat, diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, ditulis
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU DAN CABANG FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 02Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 02Fakultas Dr. PSIKOLOGI CABANG FILSAFAT H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id CABANG- CABANG FILSAFAT Standar Kompetensi Setelah perkualiahan
Lebih terperinciEtimologis: berasal dari jahada mengerahkan segenap kemampuan (satu akar kata dgn jihad)
PENGANTAR Sumber hukum tertinggi dalam Islam adalah Al- Quran dan Sunnah. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, banyak permasalahan baru yang dihadapi umat Islam, yang tidak terjadi pada masa Rasulullah
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM IAIN SYEKH NURJATI CIREBON SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2016/2017
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) IAIN SYEKH NURJATI CIREBON SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 A. IDENTITAS 1. Jurusan/Prodi : Perbankan Syariah 2. Nama Matakuliah : Filsafat Ilmu 3. Kode Matakuliah
Lebih terperinciBAB II KONSEP EKONOMI SYARIAH
1 BAB II KONSEP EKONOMI SYARIAH A. Definisi Ekonomi Istilah Ekonomi berasal dari bahasa Yunani Oikos Nomos yang diartikan oleh orang-orang barat sebagai management of household or estate (tata laksana
Lebih terperincistudipemikiranislam.wordpress.com RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM
studipemikiranislam.wordpress.com RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM Studi Objektif Berdasarkan kaidah ke-ilmuan Islam Berdasarkan sumber/riwayat terpercaya Tidak bertentangan dengan Dalil Syariah Mengutamakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dekade tujuh puluhan telah menjadi awal dari timbulnya sistem. Ekonomi Islam dan Lembaga Keuangan Islam dalam tatanan dunia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dekade tujuh puluhan telah menjadi awal dari timbulnya sistem Ekonomi Islam dan Lembaga Keuangan Islam dalam tatanan dunia Internasional. Pada masa itu pula kajian Ilmiah
Lebih terperinciStruktur Ilmu Pengetahuan Modern & Cara Memperoleh Pengetahuan Ilmiah: Penalaran (Scientific Reasoning) Kamis, 21 Mei 2015
Struktur Ilmu Pengetahuan Modern & Cara Memperoleh Pengetahuan Ilmiah: Penalaran (Scientific Reasoning) Kamis, 21 Mei 2015 Yang harus diingat... Apa itu ilmu pengetahuan? Sejarah Ilmu Pengetahuan Konstruksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan (terutama Islam) dengan berbagai coraknya berorientasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan bagian vital dalam kehidupan manusia. Pendidikan (terutama Islam) dengan berbagai coraknya berorientasi memberikan bekal kepada manusia (peserta
Lebih terperinciISTIKHA<RAH DI DESA GULBUNG KECAMATAN PANGARENGAN
BAB IV ANALISI HUKUM ISLAM TENTANG PENOLAKAN WALI NIKAH TERHADAP CALON PENGANTIN KARENA ALASAN HASIL ISTIKHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konvensional atau berdasarkan prisip syariah yang kegiatannya memberikan jasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Perkembangan peran perbankan syariah di Indonesia tidak terlepas dari system perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah sebagaimana diatur dalam Undang-undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan, terutama perbankan, banyak mengeluarkan produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ekonomi syariah, banyak dibicarakan beberapa tahun belakangan ini. Perusahaan-perusahaan, terutama perbankan, banyak mengeluarkan produk yang berlabel syariah.
Lebih terperinciPendahuluan. Ainol Yaqin. Pertemuan ke-1 M E T O D O L O G I S T U D I I S L A M
M E T O D O L O G I Pertemuan ke-1 S T U D I I S L A M Pendahuluan Ainol Yaqin Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Kontrak Perkuliahan Pendahuluan Outline Kontrak Perkuliahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan sistem usaha dalam berbagai keunggulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat signifikan, hal ini dikarenakan masyarakat mulai menyadari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri perbankan saat ini telah terjadi transformasi sistem yang sangat signifikan, hal ini dikarenakan masyarakat mulai menyadari keberadaan perbankan
Lebih terperinciProf. Madya Dr. Arieff Salleh bin Rosman
Prof. Madya Dr. Arieff Salleh bin Rosman Felo Penyelidik Fatwa Jawatankuasa Fatwa Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Ugama Islam Malaysia (MKI) - JAKIM / Dekan Fakulti Tamadun Islam, Universiti Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan. Menurut An- Nabhani sekumpulan aturan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jual beli merupakan salah satu cara manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan dan diperbolehkan. Sebagaimana
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN MAQA>S}ID AL-SHARI> AH TERHADAP TAMBAHAN HUKUMAN KEBIRI BAGI PELAKU TINDAK PIDANA PEDOPHILIA
BAB IV TINJAUAN MAQA>S}ID AL-SHARI> AH TERHADAP TAMBAHAN HUKUMAN KEBIRI BAGI PELAKU TINDAK PIDANA PEDOPHILIA A. Analisis Tambahan Hukuman Kebiri bagi Pelaku Tindak Pidana Pedophilia Hukuman kebiri dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak datangnya agama Islam di Indonesia pada abad ke-7 Masehi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Amalan wakaf sangat besar artinya bagi kehidupan sosial ekonomi, kebudayaan dan keagamaan. Oleh karena itu Islam meletakkan amalan wakaf sebagai salah satu macam
Lebih terperinciABSTRAK. Perlindungan Hukum terhadap Anak Luar Kawin dalam Perspektif Hak Asasi Manusia
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..... i LEMBAR PENGESAHAN. ii KATA PENGANTAR....... iv ABSTRAK...... vi BAB I PENDAHULUAN. 1 A. Latar Belakang Masalah.... 1 B. Rumusan Masalah..... 7 C. Tujuan Penelitian... 8
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan nyata perkapita, kesempatan kerja yang lebih luas, mengurangi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi merupakan usaha untuk mengembangkan kegiatan ekonomi guna mempertinggi tingkat pendapatan. Pembangunan ekonomi, dalam jangka panjang bertujuan
Lebih terperinciPROSES BERPIKIR ILMIAH
PROSES BERPIKIR ILMIAH Penalaran (Reasoning)) - Kemampuan berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu. Cirinya : Logis dan analitis Proses berpikir Ilmiah adalah : gabungan cara berpikir deduktif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Bank merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang berperan penting dalam perekonomian suatu negara. Perkembangan industri perbankan yang semakin baik maka berpengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal ini terlihat dari tindakan bank bank konvensional untuk membuka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berkembang pesatnya kegiatan ekonomi dan keuangan syariah telah menarik banyak pihak untuk mengetahui lebih dalam tentangnya. Hal ini terlihat dari tindakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Etika Bisnis Pedagang Pakaian Terhadap Transaksi Jual Beli di Pasar
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka peneliti dapat menyimpulkan: 1. Etika Bisnis Pedagang Pakaian Terhadap Transaksi Jual Beli di Pasar Andir Trade Center Bandung.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO A. Produk Kepemilikan Logam Mulia (KLM) di PT. BRI Syari ah KCP Sidoarjo Memiliki logam mulia (LM)
Lebih terperinciKerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam
Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam Istilah addin al-islam Tercantum dalam Al-Qur an Surat al-maaidah (5) ayat 3, mengatur hubungan manusia dengan Allah (Tuhan), yang bersifat vertikal, hubungan manusia
Lebih terperinciMIKROEKONOMI ISLAM. Kuliah 1: Mengapa Mempelajari Ekonomi Islam
MIKROEKONOMI ISLAM Kuliah 1: Mengapa Mempelajari Ekonomi Islam - Kegagalan Ekonomi Konvensional Review Film Capitalism: A Love Story Kapitalisme merupakan sistem ekonomi yang hanya berpihak kepada segelintir
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Analisis Hedging Terhadap Dampak Kenaikan Harga BBM Ditinjau Dari Hukum Islam. Sebagaimana dijelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jakarta, 1976, hlm Jakarta, 1997, hlm. 5. Utama, Jakarta, 2011, hlm. 1496
BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Pada bagian sub bab ini penulis akan menjelaskan maksud dari judul skripsi ini supaya tidak menimbulkan kesalah pahaman bagi pembaca dalam memahami judul tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Populasi umat Muslim di seluruh dunia saat ini semakin meningkat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Populasi umat Muslim di seluruh dunia saat ini semakin meningkat. Jumlah populasi muslim telah mencapai seperempat dari total populasi dunia dan diperkirakan
Lebih terperinciLANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor
LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN Oleh Agus Hasbi Noor Ilmu dan Proses Berpikir Ilmu atau sains adalah pengetahuan tentang fakta-fakta, baik natura atau sosial yang berlaku umum dan sistematik.
Lebih terperinciWassalam. Page 5. Cpt 19/12/2012
satu cara yang perlu ditempuh adalah mengembangkan model home schooling (yang antara lain berbentuk pembelajaran personal ) seperti yang pernah diterapkan pada masa kejayaan Islam abad pertengahan. - Membangun
Lebih terperinci(Survey pada Mahasiswa Akuntansi Di Universitas Muhammadiyah Surakarta)
PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP SISTEM BAGI HASIL SEBAGAI ALTERNATIF INVESTASI KONVENSIONAL (Survey pada Mahasiswa Akuntansi Di Universitas Muhammadiyah Surakarta) SKRIPSI SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP PENERAPAN KANTONG PLASTIK BERBAYAR DI MINIMARKET SURABAYA
52 BAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP PENERAPAN KANTONG PLASTIK BERBAYAR DI MINIMARKET SURABAYA Menjaga lingkungan dan alam tidak hanya menjadi tanggung jawab dari pemerintah melainkan seluruh
Lebih terperinciIPTEK DAN SENI DALAM ISLAM
IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, berkah, dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul IPTEK
Lebih terperinciSumber sumber Ajaran Islam
Sumber sumber Ajaran Islam Sumber sumber Ajaran Islam Agama Islam memiliki aturan aturan sebagai tuntunan hidup kita baik dalam berhubungan sosial dengan manusia (hablu minannas) dan hubungan dengan sang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerapan kartu..., Caroline, FH UI, 2010.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Indonesia sebagai sebuah Negara berpenduduk muslim terbesar di dunia baru pada akhir abad XX ini memiliki bank-bank yang mendasarkan pengelolaannya pada prinsip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi yang membutuhkan modal yang besar tidak mungkin dipenuhi tanpa bantuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga keuangan telah berperan sangat besar dalam pengembangan dan pertumbuhan masyarakat industri modern. Produksi berskala besar dengan kebutuhan investasi yang
Lebih terperinci