ASKARDIJA R. ADJI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ASKARDIJA R. ADJI"

Transkripsi

1 PENGGUNAAN THE HIGHEST AND BEST USE ANALISYS DAN CAPITAL BUDGETING SEBAGAI ALAT ANALISIS INVESTASI DI SEKTOR PROPERTI (STUDI PELUANG PASAR DAN ANALISIS KEUANGAN RENCANA PEMBANGUNAN PASAR BUBULAK BOGOR ) ASKARDIJA R. ADJI ahoesodo@gmail.com Abstract. This study aims to determine the optimal utilization of land with an analysis of the Highest and Best Use (HBU), as well as determine the feasibility of developing the project plan based on the market analysis of Capital Budgeting. HBU analysis indicates that the development of the location with simple common market designation, is in conformity with the six basic concepts in the HBU. The results of appraisal of capital budgeting projects based analysis shows that the project is feasible. Calculations based payback and discounted payback method, payback period is 7.9 months and 4.2 months based on the assumption optimistic scenario. The project also produces a positive NPV. Calculation of profitability index values more than 1, which means the project is acceptable. Key Words: The Highest and Best Use Analysis (HBU), Payback Period, Discounted Payback Period, Net Present Value, and Profitability index Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan optimal suatu lahan dengan analisis The Highest and Best Use (HBU), serta mengetahui tingkat kelayakan pengembangan rencana proyek pasar tersebut berdasarkan analisis Capital Budgeting. Hasil analisis HBU menunjukkan bahwa pengembangan lokasi dengan peruntukan pasar sehat sederhana, sudah sesuai dengan enam konsep dasar dalam analisis HBU. Hasil penilaian kelayakan proyek berdasarkan analisis capital budgeting menunjukkan bahwa proyek ini sangat layak. Perhitungan berdasarkan metode payback period dan discounted payback period menunjukkan bahwa jangka waktu pengembalian investasi dengan asumsi base scenario adalah 7,9 bulan dan 4,2 bulan berdasarkan asumsi optimistic scenario. Proyek ini juga menghasilkan NPV positif. Perhitungan profitability index menghasilkan nilai lebih dari 1 yang artinya proyek ini dapat diterima. Key Words: The Highest and Best Use Analysis (HBU), Payback Period, Discounted Payback Period, Net Present Value, dan Profitability index Kecenderungan migrasi penduduk Jakarta ke daerah subur karena pergeseran peruntukan tanah di Jakarta, dari sebelumnya sebagai kawasan perumahan menjadi kawasan komersial, menyebabkan penduduk Jakarta harus mencari rumah di pinggir kota. Hal lain yang menyebabkan migrasi ialah kenaikan harga-harga tanah di Jakarta membuat daya beli penduduknya tidak mampu menjangkau harga tanah di dalam kota. Kecenderungan mobilitas penduduk di Jabotabek ini akan mendorong tumbuhnya kebutuhan akan pusat ekonomi dan perbelanjaan antara lain kebutuhan akan pasar tradisional yang lengkap dan memadai. Rencana proyek pengembangan Pasar 124 Bubulak yang terletak di Kelurahan Bubulak Kecamatan Bogor Barat Kabupaten Bogor memerlukan kajian yang menyeluruh untuk mengetahui respon pasar yang tepat. Studi ini merupakan analisis dan kajian atas peluang pembangunan proyek pasar sehat sederhana di atas lahan seluas m 2 yang selanjutnya disebut proyek. Oleh karena perlu suatu studi atau analisis yang komprehensif bagi investor atau perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor properti sebelum mengambil keputusan atas investasinya. Analisis komprehensif dimaksud, yaitu macro market analysis, behaviour analysis, economic base analysis, dan micro location

2 analysis. Di samping itu financial analysis juga aspek yang harus dilakukan, dan alat analisis yang dapat digunakan untuk menentukan fisibel atau tidak fisibel suatu rencana investasi adalah capital budgeting analysis. Alat analisis ini mencakup payback period, discounted payback period, net present value dan profitability index. Sedangkan untuk menentukan efektivitas pemanfaatan modal (lahan untuk properti), dapat digunakan The Highest and Best Use Analysis Theory (HBU Analysis Theory). Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang investasi di sektor properti, penulis mencoba menyajikannya ke dalam sebuah thesis yang berjudul: Penggunaan The Highest and Best Use (HBU) Analysis dan Capital Budgeting sebagai Alat Analisis Investasi di Sektor Properti (Studi Peluang Pasar dan Analisis Keuangan Rencana Pembangunan Pasar Bubulak Bogor). Kelayakan suatu rencana investasi dapat ditentukan dari seberapa efektif analisis komprehensif atas investasi tersebut dapat dilakukan, sehingga mampu menjamin kelangsungan investasi, dan memberikan keuntungan bagi investor. Dalam hubungan tersebut, berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: (1) Bagaimana penggunaan The Highest and Best Use Analysis (HBU) untuk menilai pemanfaatan optimal lahan pada rencana pembangunan Pasar Bubulak Bogor?; (2) Bagaimana tingkat kelayakan dari investasi tersebut berdasarkan analisis Capital Budgeting? Penelitian ini yang mengambil tema tentang investasi, bertujuan untuk mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan pertanyaan yang telah diajukan dalam perumusan masalah yaitu: (1) Untuk mengetahui pemanfaatan optimal suatu lahan dengan analisis The Highest and Best Use pada rencana pembangunan Pasar Bubulak Bogor; (2) Untuk mengetahui tingkat kelayakan rencana pembangunan Pasar Bubulak Bogor berdasarkan analisis capital budgeting. KAJIAN LITERATUR Sebagai salah satu alat dalam investasi di sektor properti, analisis penggunaan tertinggi dan terbaik (HBU) banyak digunakan dewasa ini. Definisi HBU yang umum dipergunakan di Amerika Serikat adalah penggunaan terbaik dan legal yang paling mungkin dari suatu lahan kosong atau suatu properti yang diperbaiki, yang mana daya dukung fisiknya memungkinkan (physically possible), memiliki dukungan daya serap pasar lokal, kelayakan secara keuangan, dan hal ini menghasilkan nilai tertinggi. Empat kriteria HBU harus berhubungan dengan perizinan yang sah (legal permissibility), daya dukung fisik (physical possibility), kelayakan keuangan (financial feasibility), dan keuntungan maksimum (AI 1993, 171). Scribner (1997: ) memberikan enam langkah penilaian proses HBU, yaitu: (1) Perizinan penggunaan properti. Penggunaan properti tersebut harus memenuhi persyaratan perizinan peruntukan properti itu sendiri, dan persyaratan-persyaratan lain seperti zoning, kepadatan bangunan, peraturan bangunan dan pembangunan, serta peraturan tentang dampak lingkungan; (2) Daya dukung fisik dan penerimaan lingkungan. Daya dukung fisik dan penerimaan lingkungan meliputi daya dukung tanah, topografi, bentuk ukuran, utilitas, proksimitas dan aksebilitas; (3) Dukungan daya serap pasar lokal. Langkah ketiga adalah menentukan apakah penggunaan properti yang telah ditentukan didukung infrastruktur yang memadai; (4) Daya jual (marketable); (5) Analisis pasar meliputi penentuan apakah penggunaan sebidang tanah atau suatu properti itu dapat memiliki daya jual, penentuan permintaan saat ini dan di masa yang akan datang, penawaran saat ini dan di masa yang akan datang dari fasilitas lain yang kompetitif, analisis kualitas ekonomi dalam arti harga jual, tingkat sewa, tingkat kualitas fisik bangunan, estimasi ukuran bangunan, penghitungan ruang yang dapat diserap pasar, jadwal penyerapan pasar, dan kondisi-kondisi lain seperti tata ruang, interior, eksterior, servis, saran-saran pemasaran dan bahkan saran-saran keuangan agar dapat mencapai tingkat penyerapan yang diharapkan. (6) Kelayakan secara ekonomi. Analisisnya meliputi analisis perkiraan aliran kas bersih yang diharapkan (net cash flow), biaya modal dan resiko dari kriteria investasi pasar khusus sehingga diperoleh tingkat pengembalian yang 125

3 layak sesuai dengan analisis keuangan yang dilakukan. (7) Penggunaan lahan yang memberikan hasil tertinggi. Merupakan suatu kesimpulan terhadap hasil dari analisis HBU yang dilakukan meliputi kriteria profitabilitas dan produktifitas. Dengan performance yang optimal tersebut diharapkan suatu proyek akan mampu menciptakan profitabilitas yang tinggi. Analisis Metode Optimalisasi Lahan Berdasarkan HBU, yaitu; (1) Pendekatan kapitalisasi Pendapatan (Income Capitalization Approach). Pendekatan kapitalisasi Pendapatan, merupakan pendekatan pendapatan didasarkan pada pendapatan yang akan diperoleh di masa depan. Nilai diperoleh dengan menghitung nilai sekarang (present value) dari besarnya pendapatan bersih (Net operating income) per tahun, yang kemudian dikapitalisir dengan tingkat kapitalisasi (capitalization rate) sesuai pasar. Secara matematis, pendekatan kapitalisasi pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut : I = pendapatan bersih (Rp) (Net operating income), R = Tingkat Kapitalisasi (%) (Capitalization Rate), V = Nilai Aset Properti (Rp) (Market Value); (2) Pendekatan Penilaian Pengembangan Hipeotetis [Hypotetical Development Appraisal (HDA) Approach] HDA merupakan turunan dari pendekatan kapitalisasi pendapatan. Pendekatan penilaian ini dilakukan untuk menentukan nilai sebidang tanah yang akan dikembangkan menjadi properti komersial (perkantoran, hotel, apartemen, kondominium, dan pusat perbelanjaan). Nilai diperoleh dengan menghitung nilai jual properti (Sale Value) melalui pendekatan kapitalisasi pendapatan (Income Capitalization Approach), dikurangkan dengan seluruh biaya-biaya yang diperlukan untuk mengembangkan properti (total development cost) sehingga menghasilkan nilai lahan (residual site value). Secara matematis HDA dapat dirumuskan sebagai berikut: I = R x V Residual Site Value = Property Sales Value Total Development Cost Capital Budgeting Pengertian capital budgeting dapat dijelaskan sebagai berikut: 126 Modal (Capital) adalah aktiva tetap yang digunakan dalam operasi perusahaan. Sedangkan anggaran (Budget) adalah suatu rencana yang menjelaskan arus kas keluar dan arus kas masuk yang diproyeksikan (diprediksi) selama periode tertentu di masa mendatang. Adapun anggaran modal (Capital Budget) adalah suatu tinjauan umum tentang pengeluaran-pengeluaran yang terencana pada aktiva tetap. Dengan demikian penganggaran modal (Capital Budgeting) adalah keseluruhan proses menganalisis proyek-proyek, dan menentukan apakah proyek-proyek tersebut harus dimasukkan dalam anggaran modal. Metode Capital Budgeting Dalam capital budgeting, terdapat beberapa metode penilaian investasi yang umum digunakan, yaitu: (1) Payback Period, Payback period adalah periode waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi pada proyek; (2) Discounted Payback period (DPP), Discounted Payback Period adalah periode waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi pada proyek, berdasarkan tingkat pengembalian dari cash flow yang telah didiskonto. Metode discounted payback period dikembangkan karena melihat kenyataan adanya kelemahan metode payback period, yaitu: (1) Tidak memperhitungkan cash flow setelah tercapainya payback period; (2) Tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang (time value of money). Metode discounted payback period lebih layak digunakan, karena memperhatikan dua hal, yaitu: (1) Tidak mengabaikan arus kas setelah payback period; (2) Tidak mengabaikan nilai waktu dari uang. (3) Net Present Value (NPV), Metode NPV menggunakan teknik discounted cash flow (DCF) untuk memperhitungkan nilai waktu dari uang untuk semua arus kas (CIF dan COF); (4) Profitability Index (PI) Profitability Index (PI) adalah rasio antara present value CIF dengan present value COF. Metode ini sering juga disebut Benefit Cost Ratio. METODE PENELITIAN Dalam rangka memberikan pedoman dan arahan agar uraian dan analisis dapat sesuai dengan apa yang telah digariskan pada latar

4 belakang masalah dan perumusan masalah maka perlu disusun suatu kerangka pemikiran dalam penulisan ini. Adapun kerangka pemikirannya dapat dilihat pada gambar 1. Teknik Pengumpulan Data Untuk pengumpulan data adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Dalam penulisan ini, penulis memerlukan data yang relevan dan akurat. Untuk memperoleh data yang lengkap dalam objek penelitian ini, maka penulis melakukan dua jenis penelitian, yaitu : (a) Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu mencari data teoritis dengan cara membaca dan mempelajari berkasberkas dari beberapa sumber yang relevan dengan tujuan penelitian ini, antara lain buku-buku, majalah atau tabloid properti, literatur-literatur lain serta catatan kuliah yang erat kaitannya dengan permasalahan yang menjadi objek pembahasan penelitian; (b) Penelitian Lapangan (Field Research), penulis melakukan penelitian dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data atau penjelasan secara lengkap. Dalam penelitian lapangan ini teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melakukan: Wawancara (Interview) Penulis mengadakan wawancara secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan penelitian untuk memperoleh keterangan yang diperlukan; (2) Observasi, penulis mengadakan pengamatan langsung karena dengan cara ini akan didapat data yang pasti karena pengumpulan datanya dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung pada obyek yang diperlukan. Metode Analisis Data Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui optimalisasi lahan komersial pada rencana proyek pembangunan Pasar Bubulak Bogor dan mengetahui tingkat kelayakan dari investasi tersebut berdasarkan analisis HBU, analisis SWOT dan analisis Capital Budgeting. Analisis HBU Proses analisis HBU yang dilakukan dalam penelitian ini mengikuti alur dapat dilihat pada gambar 2: Analisis Capital Budgeting Payback Period (PP) Cara yang dilakukan melalui langkah-langkah: (1) Menghitung nilai investasi awal proyek Pasar Bubulak; (2) Menghitung proyeksi aliran kas (cash flow) keluar dan masuk untuk mendapatkan perkiraan nilai EBITDA dari proyek. Penghitungan proyeksi yang dilakukan baik untuk penghitungan nilai investasi awal maupun aliran kas menggunakan dua asumsi, yaitu asumsi base scenario dan asumsi optimistic scenario. Discounted Payback Period Penghitungan dengan metode Discounted Payback Period (DPP) mengikuti langkahlangkah awal yang serupa dengan metode PP namun karena metode ini dilakukan untuk mengatasi kelemahan metode PP karena mengabaikan nilai waktu uang, maka pada metode ini penulis mempresent-valuekan arus kas. Selanjutnya dilakukan perhitungan berapa cepat investasi proyek bisa kembali yang dinyatakan dalam bulan. Net Present Value Penghitungan Net Present Value (NPV) memerlukan dua kegiatan penting yaitu: (a) Menaksir arus kas; (b) Menentukan tingkat bunga yang dipandang relevan (Husnan 2002, 199) Formula yang dipergunakan untuk menghitung NPV yaitu: Keterangan: NPV = Net Present Value -CF O = Nilai investasi awal yang dikeluarkan CF t = Aliran kas proyek T = periode waktu K = tingkat bunga Kriteria penerimaan proyek adalah bila NPV>0 proyek diterima, NPV=0 proyek diterima, NPV< 0 proyek ditolak. 127

5 Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Pengumpulan Data Hasil Penelitian & Pembahasan Analisis The Highest and Best Use (HBU) Analisis Capital Budgeting Kesimpulan dan Saran Gambar 1. Kerangka Pemikiran Analisis Pasar (makro dan mikro) Analisis Kajian Lokasi (makro and mikro) Analisis HBU awal Penentuan Jumlah Permintaan /Penawaran di Lokasi Pasar (Pemanfaatan Alternatif) Analisis Lokasi Pasar (Pemanfaatan alternatif) Penilaian Pemanfaatan Alternatif Analisis Daya Serap dan Pangsa Pasar Analisis HBU Analisis Kelayakan Keuangan Gambar 2. Proses Analisis HBU Site Known but Use To Be Determined (Lokasi diketahui tetapi penggunaan akan ditentukan) 128

6 Profitability Index Perhitungan Profitability Index (PI) dengan menggunakan formula sebagai berikut: PI PV(future cashflows) initial investment 1 NPV initial investment Keterangan: PI = Profitability Index PV(future cashflow) = Present Value dari seluruh future cashflow yang diharapkan A. Initial invest ment diterima. = Nilai investasi proyek NPV = Net Present Value Kriteria penerimaan suatu proyek adalah apabila hasil penghitungan PI menghasilkan nilai yang lebih dari 1 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis HBU Analisis Permintaan dan Penawaran Penawaran, Terdapat tiga pesaing utama di wilayah studi, dengan dasar lokasi yang berdekatan dengan lokasi proyek, yaitu: Pasar Sayur TU, Pasar Caringin, dan Pasar Kapur Semplak (lihat Tabel 1). Lokasi proyek Pasar Bubulak hingga saat ini masih cukup sepi sehingga memerlukan waktu yang cukup lama untuk bisa berkembang menjadi yang diharapkan di samping lokasi proyek yang letaknya cukup jauh dari pemukiman dan pusat keramaian Analisis Perencanaan Proyek Pasar Bubulak Bogor merupakan rencana proyek pasar sehat sederhana yang berdiri di atas lahan seluas m 2 dengan spesifikasi proyek sebagai berikut : Perencanaan proyek: Luas lahan : m 2 Luas Bangunan : ± ,8 m 2 Tinggi bangunan : Ruko 2 lantai Kapasitas Pedagang : ± 1000 orang Jumlah Bangunan: Los Pasar : 526 buah Kios (3 x 2,5) : 384 buah Kios (4 x 5) : 60 buah Ruko 2 lantai : 30 buah Bangunan kantor : 1 buah Pos Keamanan : 2 buah KM / WC Umum : 3 buah Bak Sampah : 1 buah Area Parkir : m 2 Mushola : 1 buah Analisis Kajian Lokasi Analisis Lokasi Makro Atribut-Atribut Ekonomi Lokasi proyek berada di jalan utama yang menghubungkan lalu lintas dengan Kabupaten Bogor. Atribut-Atribut Lingkungan Berdasarkan survey lapangan yang dilakukan, lingkungan sekitar lokasi proyek. (lihat Tabel 2). Analisis Lokasi Mikro Atribut-Atribut Fisik ; (a) Bentuk (shape)tapak. Berdasarkan peninjauan ke lapangan menunjukan bahwa lahan proyek memiliki bentuk tidak beraturan (lampiran 1); (b) Panjang (depth) dan Lebar (frontage)tapak. Panjang ke belakang (depth) 167,53 m, Lebar lahan (frontage) 193,45 m, Luas lahan ± m 2. Atribut-Atribut Lokasi. Posisi Lokasi. Lahan proyek seluas ± M 2 tepatnya berada di sebelah terminal Bubulak Bogor, Kelurahan Bubulak Kecamatan Bogor Barat Kabupaten Bogor. Lahan proyek datar dengan ketinggian yang sama dengan lahan sekitar. Jenis tanah gembur terletak pada lokasi bebas banjir. 129

7 Tabel 1. Pesaing Proyek Pasar Bubulak Bogor Nama Jarak Jenis Kapasitas Pasar Sayur TU Pasar Caringin Pasar Kapur Semplak 4 Km 4 Km 4 Km Pasar Tradisional Pasar Tradisional Pasar Tradisional 400 Los 300 Los 250 Los Tabel 2. Sarana Perumahan Sekitar Lokasi Proyek Nama Komplek Perkiraan Jumlah Jarak dari Rumah Lokasi Proyek Kompleks Pagelaran +/ km Kompleks Yasmin +/ km Kompleks IPB +/ m Kompleks PT. Inti Novico +/ m Kompleks Ciffor +/ km Kompleks TNI AD +/ m Kompleks Good Year +/ 100 1,5 m Kompleks Polisi +/ km Kompleks TNI AU +/ km Analisis HBU Awal Analisis ini meliputi pertimbangan penggunaan alternatif properti, penentuan segmen pasar untuk penggunaan alternatif properti dan penentuan besarnya permintaan dan penawaran pasar untuk penggunaan alternatif properti tersebut. Penulis di sini tidak melakukan penelitian untuk alternatif penggunaan lahan dengan pertimbangan: (a) Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk menentukan kelayakan rencana pembangunan proyek Pasar Bubulak oleh karena itu analisis dan perhitungan hanya dilakukan dengan batasan pada data proyek Pasar Bubulak; (b) Penulis mempertimbangkan bahwa proyek yang berlokasi di Bogor Barat ini, sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bogor, telah ditetapkan bahwa lokasi proyek diperuntukkan untuk sarana perekonomian rakyat oleh Pemerintah Kota Bogor sehingga sudah dapat dipastikan pembangunannya sebagai pasar sehat sederhana. Proyek pasar ini direncanakan untuk mengurangi kelebihan pedagang. Visi dan misi RTRW sendiri antara lain untuk memberdayakan ekonomi rakyat sebagai basis utama dan memperkuat ekonomi modern sebagai basis pendukung bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Hasil Analisis Capital Budgeting Pada bagian ini dijelaskan mengenai analisis keuangan terhadap pelaksanaan pembangunan proyek Pasar Bubulak Bogor. Biaya Investasi Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka biaya investasi yang diperlukan untuk pembangunan Pasar Bubulak Bogor menurut asumsi Base Scenario adalah sebesar Rp Sedangkan menurut asumsi Optimistic Scenario adalah sebesar Rp Proyeksi Pendapatan Pendapatan untuk proyek ini diperkirakan didapat melalui tiga tahap, baik pada asumsi Base Scenario maupun asumsi Optimistic Scenario. 130

8 Tabel 3. Proyeksi Waktu Pendapatan Proyek Pendapatan (Cash Inflow) Asumsi Base Scenario Asumsi Optimistic Scenario Booking Fee - 5% Bulan ke-3 Bulan ke-1 Down Payment - 30% Bulan ke-4 dan ke-5 Bulan ke-2 dan ke-3 Pelunasan - 65% Bulan ke-8 dan ke-9 Bulan ke-5 dan ke-6 Laporan Laba Rugi Asumsi Base Scenario Pendapatan Rp HPP/ Biaya Biaya Kontruksi Ps. Bubulak (Rp ) Biaya Bunga (Rp ) Operasional (Rp ) Laba/Rugi Rp Asumsi Optimistic Scenario Pendapatan Rp HPP/ Biaya Biaya Kontruksi Ps. Bubulak (Rp ) Biaya Bunga (Rp ) Operasional (Rp ) Laba/Rugi Rp Payback Period (PP) Metode ini menunjukkan lama jangka waktu pengembalian initial cash investment yang akan dilakukan. Jangka waktu pengembalian berdasarkan asumsi Base Scenario dapat diperoleh sebagai berikut, Lihat Tabel 4. Payback Period = tahun = 7,9 bulan Jangka waktu pengembalian atas investasi yang akan dilakukan berdasarkan asumsi Optimistic Scenario dapat diperoleh sebagai berikut, lihat Tabel 5. Payback Period = tahun = 4,2 bulan Discounted Payback Period (DPP) (lihat Tabel 6). Payback Period = tahun = 7,9 bulan Jangka waktu pengembalian atas investasi yang akan dilakukan berdasarkan asumsi Optimistic Scenario dapat diperoleh sebagai berikut: (lihat Tabel 7) Payback Period = 4 1tahun = 4,2 bulan Net Present Value (NPV) Metode ini merupakan selisih antara present value proceed dengan present value initial invesment dan dari hasil perhitungan proyeksi diperoleh bahwa Net Present Value (NPV) dari proyek ini (Base Scenario) adalah sebagai berikut: NPV - CF 0 n t 1 CFt (1 k) NPV (DF 7%) =-Rp Rp = Rp NPV untuk asumsi base scenario menghasilkan nilai positif sebesar Rp dengan tingkat diskonto sebesar 7%, sehingga dapat disimpulkan bahwa proyek ini sangat layak. 131 t

9 Tabel 4. Tabel Perhitungan Payback Period (Base Scenario) Bulan Investasi Awal EBITDA Selisih (dalam rupiah) (dalam rupiah) (dalam rupiah) 0 ( ) ( ) 1 - ( ) 2 - ( ) ( ) ( ) ( ) 6 ( ) ( ) 7 ( ) ( ) Tabel 5. Tabel Perhitungan Payback Period (Optimistic Scenario) Bulan Investasi Awal EBITDA Selisih (dalam rupiah) (dalam rupiah) (dalam rupiah) 0 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) 4 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Tabel 6. Tabel Perhitungan Discounted Payback Period (Base Scenario) Bulan EBITDA Investasi Awal PVCF Selisih (dalam (dalam rupiah) (DF 7%) (dalam rupiah) rupiah) 0 ( ) ( ) ( ) 1 - ( ) 2 - ( ) ( ) ( ) ( ) 6 ( ) ( ) ( ) 7 ( ) ( ) ( )

10 Tabel 7. Tabel Perhitungan Discounted Payback Period (Optimistic Scenario) Bulan EBITDA PVCF Investasi Awal Selisih (dalam (DF 7%) (dalam rupiah) (dalam rupiah) rupiah) 0 ( ) ( ) ( ) ( ) ( )) ( ) 4 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Net Present Value (NPV) dari proyek ini (Optimistic Scenario) adalah sebagai berikut: n CFt NPV - CF0 t t 1 (1 k) NPV (DF 7%) = -Rp Rp = Rp NPV untuk asumsi optimistic scenario menghasilkan nilai positif sebesar Rp dengan tingkat diskonto sebesar 7%, sehingga dapat disimpulkan bahwa proyek ini sangat layak. Profitability Index Perhitungan Profitability Index (PI) dari proyek ini dengan asumsi base scenario adalah sebagai berikut: PI PV(future cashflows) initial investment 1 NPV initial investment = 1+( / ) = 1,57 Perhitungan Profitability Index (PI) dari proyek ini dengan asumsi optimistic scenario adalah sebagai berikut: PI PV(future cashflows) initial investment 1 NPV initial investment = 1+( / ) = 2,38 Dari perhitungan tersebut didapatkan nilai PI lebih dari satu yaitu sebesar 1,57 untuk asumsi base scenario dan 2,38 untuk asumsi optimistic scenario maka dapat disimpulkan bahwa investasi ini layak. SIMPULAN Hasil Analisis Optimalisasi Lahan Komersial Berdasarkan Analisis HBU Berdasarkan hasil penilaian terhadap optimalisasi lahan komersial rencana pembangunan Pasar Bubulak maka dapat disimpulkan bahwa investasi ini layak, berdasarkan pertimbangan enam konsep analisis HBU sebagai berikut: (1) Perizinan penggunaan properti. Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bogor telah ditetapkan bahwa lokasi proyek diperuntukkan untuk sarana perekonomian rakyat oleh Pemerintah Kota Bogor sehingga sudah dapat dipastikan pembangunannya sebagai pasar 133

11 sehat sederhana; (2) Daya dukung fisik dan penerimaan lingkungan. Penilaian lokasi mikro yang meliputi atribut fisik dan atribut lokasi memungkinkan lahan proyek untuk dibangun proyek pasar. Dari segi aksesibilitas dan transportasi, lokasi proyek berada di jalan utama yang menghubungkan lalu lintas kota dengan kabupaten Bogor yaitu di samping Terminal Bubulak dan dekat dengan Stasiun Kereta Api Cilebat. Secara makro lokasi proyek cukup strategis untuk dijadikan pusat pengembangan namun memerlukan waktu yang cukup lama untuk bisa berkembang menjadi yang diharapkan karena jauh dari pusat keramaian; (3) Dukungan daya serap pasar lokal dan infrastruktur yang memadai sebagaimana pasar-pasar lokal sejenis, adanya fasilitas pengolahan limbah, serta Sistem Informasi Manajemen (SIM); (4) Daya jual (marketable). Harga yang direncanakan ditawarkan Pasar Bubulak relatif lebih murah dan animo calon pembeli yang tinggi melebihi kapasitas pasar yang akan ditawarkan. Di samping itu, lokasi pasar-pasar pesaing tersebut cukup jauh dan saat ini terdapat peluang kosongnya pasokan unit pasar yang baru di kota Bogor; (5) Kelayakan secara ekonomi. Berdasarkan empat penilaian yang dilakukan meliputi penghitungan payback period,discounted payback period, NPV dan profitability index, kesemuanya menunjukkan hasil bahwa rencana pembangunan Pasar Bubulak ini layak secara keuangan. (6) Penggunaan lahan yang memberikan hasil tertinggi. Berdasarkan lima kriteria penilaian di atas optimalisasi lahan di Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat Kabupaten Bogor sesuai bila ditetapkan pembangunannya sebagai pasar sehat sederhana. Berdasarkan pertimbangan profitabilitas secara akuntansi, proyek ini diprediksi menghasilkan laba Rp berdasarkan asumsi base scenario dan Rp berdasarkan asumsi optimistic scenario. Hasil Analisis Capital Budgeting Berdasarkan analisis capital budgeting, proyek ini sangat layak. Biaya investasi yang diperlukan untuk pembangunan Pasar Bubulak Bogor adalah sebesar Rp menurut asumsi Base Scenario dan menurut asumsi Optimistic Scenario adalah sebesar Rp Dari hasil penghitungan berdasarkan dua skenario ini diproyeksikan menghasilkan profit tinggi yaitu sebesar Rp (asumsi base scenario) dan Rp (asumsi optimistic scenario). Hasil penilaian kelayakan dengan beberapa metode capital budgeting diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Jangka waktu pengembalian investasi dengan perhitungan Payback Period dan Discounted Payback Period adalah asumsi 7,9 bulan Base Scenario dan 4,2 bulan dengan asumsi Optimistic Scenario. (2) Hasil penghitungan menggunakan metode PP dan DPP tidak memberikan hasil yang berbeda kemungkinan disebabkan karena prediksi pengembalian atas investasi adalah dalam jangka pendek yaitu dalam bulan sehingga hasil penghitungannya tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Net Present Value (NPV) Hasil perhitungan proyeksi diperoleh NPV proyek adalah Rp dengan asumsi base scenario dan untuk asumsi optimistic scenario diperoleh nilai Rp Keduanya NPV ini dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto sebesar 7 %. Nilai NPV yang positif ini menunjukkan bahwa rencana investasi ini sangat layak. Profitability Index Hasil perhitungan Profitability Index (PI) dengan asumsi base scenario adalah sebesar 1,57 dan 2,38 untuk asumsi optimistic scenario. Nilai PI lebih dari satu ini menunjukkan bahwa investasi ini sangat layak. Buku DAFTAR PUSTAKA 134

12 Ambarwati, Sri Dwi Ari, 2010, Manajemen Keuangan Lanjutan, Yogyakarta: Graha Ilmu. Appraisal Institute (AI), 1993, The Dictionary of Real Estate Appraisa l, Appraisal Institute, Chicago, IL. Finch, J. Howard dan Richard Casavant. 1996, Highest and Best Use and The Special Purpose Property, The Appraisal Journal, Vol. 64, No. 2 Gitman, Lawrence J. 2003, Principles of Managerial Finance (10 th Edition). Boston; Pearson Education, Inc. Husnan, Suad, 2002, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapannya, Yogyakarta, BPFE. Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta; Penerbit Salemba, Prihadi, Toto, 2013, Analisis Laporan Keuangan Lanjutan, Jakarta; Penerbit PPM. Riyanto, Bambang, 1993, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (Edisi 4), Yogyakarta; BPFE ,1995, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yogyakarta, BPFE. Sartono, Agus, 2010, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (4 th ed.), Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Simanungkalit, Panangian, Teori Optimalisasi Lahan Komersial, Panangian Simanungkalit & Association , 2004, Bisnis Property Menuju Crash lagi?, Jakarta, Pusat Studi Properti Indonesia. Sudana, I Made, 2011, Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek, Jakarta : Penerbit Erlangga. Sutrisno, 2012, Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi, Yogyakarta : Penerbit Ekonisia. Jurnal Hasan, A. Yaniarsyah, Analisis Biaya Modal Terhadap tingkat Pengembalian Investasi Pada PT. Harimugabe Jaya, Jurnal Ilmiah WIDYA, Volume 1 Nomor 1 Mei Juni Scribner Jr., David, 1997, Academic Papers: A New Standard for Conducting Highest and Best Use Studies of Income-Producing Properties in the USA and The UK, Journal of Property Valuation & Investment, Vol. 15, No. 5. Website Avianto, Devi, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, sar-dasar-manajemen-keuangan.html, akses tanggal 5 januari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana atau modal, kita perlu melakukan suatu studi kelayakan untuk melihat apakah proyek

Lebih terperinci

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) M a n a j e m e n K e u a n g a n 96 Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Payback

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, persaingan yang terjadi di dalam dunia usaha begitu ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan yang tepat agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari semakin menginginkan pola hidup yang sehat, membuat adanya perbedaan dalam pola konsumsi

Lebih terperinci

Investasi dalam aktiva tetap

Investasi dalam aktiva tetap Investasi dalam aktiva tetap Investasi dalam aktiva tetap Secara konsep Investasi dalam aktiva tetap tidak ada perbedaan dengan Investasi dalam aktiva lancar Perbedaannya terletak pada waktu dan cara perputaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat. Untuk mempertahankan eksistensinya, suatu perusahaan harus mampu bersaing dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

Analisis Highest and Best Use (HBU) Pada Lahan Jl. Gubeng Raya No. 54 Surabaya

Analisis Highest and Best Use (HBU) Pada Lahan Jl. Gubeng Raya No. 54 Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 Analisis Highest and Best Use (HBU) Pada Lahan Jl. Gubeng Raya No. 54 Surabaya Akmaluddin dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan tidak dapat bersaing, maka perusahaan tersebut dapat kalah dalam persaingan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan, penulis akan menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan proses pengerjaan penelitian ini. Antara lain berkenaan dengan latar belakang penelitian, identifikasi

Lebih terperinci

Pendekatan Pendapatan

Pendekatan Pendapatan Pendekatan Pendapatan KONSEP Pendekatan Pendapatan Konsep Pendekatan Pendapatan Berkaitan dengan Prinsip Penilaian : Prinsip Antisipasi & Perubahan Prinsip Supply & Demand Substitusi : market oriented,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT X, mengenai Peranan Capital Budgeting Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Untuk Pembelian Mesin

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The aim of this research is to explore the feasibility of potato plantation project. From the finance point of view, Capital Budgeting Method will be suitable to be used as a measurement for the

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dewasa ini,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dewasa ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dewasa ini, setiap perusahan dituntut untuk dapat mengambil tindakan-tindakan yang tepat agar dapat mempertahankan

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Investasi Proyek Perumahan pada Proyek Pembangunan Perumahan Aura Tirta Graha Banjarnegara

Studi Kelayakan Investasi Proyek Perumahan pada Proyek Pembangunan Perumahan Aura Tirta Graha Banjarnegara 120 JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA Vol. 15, No. 2, 120-132, November 2012 Studi Kelayakan Investasi Proyek Perumahan pada Proyek Pembangunan Perumahan Aura Tirta Graha Banjarnegara (Feasibility Study of

Lebih terperinci

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-15 Budget Modal (capital budgetting) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Pokok Bahasan Pengertian Penganggaran

Lebih terperinci

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PROYEK INVESTASI

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PROYEK INVESTASI ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PROYEK INVESTASI I. PENDAHULUAN Sebuah perusahaan pengembang real eastate di surabaya berkeinginan untuk mengembangkan usaha, jika selama ini perusahaan berbisnis di

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ASPEK INVESTASI UU & PERATURAN BIDANG USAHA STRATEGI BISNIS KEBIJAKAN PASAR LINGKUNGAN INVESTASI KEUANGAN TEKNIK & OPERASI ALASAN INVESTASI EKONOMIS Penambahan Kapasitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP BERUPA KENDARAAN PADA PT.PUTRA GUNA JAYA MULIA SURABAYA

ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP BERUPA KENDARAAN PADA PT.PUTRA GUNA JAYA MULIA SURABAYA ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP BERUPA KENDARAAN PADA PT.PUTRA GUNA JAYA MULIA SURABAYA Nur Halima, Masyhad, Widya Susanti Program Studi Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Capital Budgeting, Payback period, Net present value, Internal Rate of Return, Profitability indeks.

ABSTRACT. Keywords: Capital Budgeting, Payback period, Net present value, Internal Rate of Return, Profitability indeks. ABSTRACT This research aimed to assess whether a proposed investment or business development is not feasible based on the results of the analysis using the method of capital budgeting. The method used

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

Landasan Teori BAB II. Kelayakan Usaha

Landasan Teori BAB II. Kelayakan Usaha BAB II Landasan Teori Kelayakan Usaha James C. Van Horne (1989:303) mengemukakan bahwa Feasibility is allocations of capital to long term capital investment used in the production of goods or services.

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. ini Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu memiliki tujuh aset idle yang

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. ini Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu memiliki tujuh aset idle yang BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil identifikasi terhadap aset tetap non operasional milik Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu diperoleh informasi bahwa pada saat ini Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku ekonomi untuk bertindak seefektif dan seefisien mungkin. Tindakan yang efektif dan efisien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah investasi. Akan tetapi, banyak investasi pada real estate lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. adalah investasi. Akan tetapi, banyak investasi pada real estate lebih banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanah mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena tanah merupakan pondasi dari semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia, baik kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh Indonesia Property Watch (2015), menunjukkan bahwa rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh Indonesia Property Watch (2015), menunjukkan bahwa rata-rata BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat pertumbuhan pengembang properti berdasarkan survei yang dilakukan oleh Indonesia Property Watch (2015), menunjukkan bahwa rata-rata jumlah pengembang di bidang

Lebih terperinci

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Bagaimana kesiapan permodalan yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis dan apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan?

Lebih terperinci

Analisa Highest And Best Use (HBU) pada Lahan Bekas SPBU Biliton Surabaya

Analisa Highest And Best Use (HBU) pada Lahan Bekas SPBU Biliton Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-181 Analisa Highest And Best Use (HBU) pada Lahan Bekas SPBU Biliton Surabaya T. Defi Anysa Rasyid, Christiono Utomo Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang lebih baik, turut serta meningkatkan iklim pertumbuhan investasi dalam negeri. Hal ini

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Di Indonesia, pertumbuhan ekonomi yang pesat terutama pada sektor industri, telah mendorong berkembangnya perusahaan industri dalam bentuk yang bervariasi. Industri mempunyai peranan penting dalam

Lebih terperinci

9 Universitas Indonesia

9 Universitas Indonesia BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Studi Kelayakan Studi kelayakan atau feasibility study adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha atau bisnis yang akan dijalankan,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. ABSTRAK Dalam memasuki era globalisasi, Indonesia dituntut untuk mempersiapkan dirinya agar dapat bersaing khususnya dalam bidang ekonomi. Perekonomian Indonesia sekarang dapat dikatakan sudah mulai meningkat

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Capital budgeting, investment machine, and the feasibility of the investment. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Capital budgeting, investment machine, and the feasibility of the investment. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The initial goal of the company is to maintain the continuity of the business in order to survive in the global competition. This study aimed to assess the feasibility of using the investment

Lebih terperinci

ANALISA HIGHEST AND BEST USE (HBU) PADA LAHAN BEKAS SPBU BILITON, SURABAYA

ANALISA HIGHEST AND BEST USE (HBU) PADA LAHAN BEKAS SPBU BILITON, SURABAYA 1 ANALISA HIGHEST AND BEST USE (HBU) PADA LAHAN BEKAS SPBU BILITON, SURABAYA T.Defi Anysa Rasyid dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan

Lebih terperinci

ANALISA PILIHAN INVESTASI ANTARA APARTEMEN DAN LANDED HOUSE UNTUK KAWASAN MILIK PT. X DI SIDOARJO

ANALISA PILIHAN INVESTASI ANTARA APARTEMEN DAN LANDED HOUSE UNTUK KAWASAN MILIK PT. X DI SIDOARJO ANALISA PILIHAN INVESTASI ANTARA APARTEMEN DAN LANDED HOUSE UNTUK KAWASAN MILIK PT. X DI SIDOARJO Dwi Joko Fachrur Rozi 1) dan I Ketut Gunarta 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi pasar pada saat ini diramaikan dengan persaingan yang sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi pasar pada saat ini diramaikan dengan persaingan yang sangat ketat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi pasar pada saat ini diramaikan dengan persaingan yang sangat ketat antar perusahaan. Dengan adanya persaingan yang semakin ketat tersebut diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini menyebabkan banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI 4.1. KONSEP INVESTASI Penganggaran modal adalah merupakan keputusan investasi jangka panjang, yang pada umumnya menyangkut pengeluaran yang besar yang akan memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertengahan tahun 1997 kawasan Asia mengalami krisis ekonomi yang mempengaruhi seluruh bidang kehidupan terutama di sektor ekonomi. Indonesia merupakan

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN. Penganggaran Modal. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen.

MANAJEMEN KEUANGAN. Penganggaran Modal. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen. Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN Penganggaran Modal Fakultas Ekonomi & Bisnis Riska Rosdiana SE., M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Modal atau capital merujuk pada aktiva tetap

Lebih terperinci

Bab I: Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan

Bab I: Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan Bab I: Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan nasional menuju terwujudnya masyarakat yang dicita-citakan yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istilah penganggaran modal digunakan untuk menggambarkan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Istilah penganggaran modal digunakan untuk menggambarkan bagaimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Istilah penganggaran modal digunakan untuk menggambarkan bagaimana seseorang merencanakan investasi penting yang mempunyai keterlibatan jangka panjang. Investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan nasional menuju terwujudnya masyarakat yang dicita-citakan yaitu masyarakat yang adil

Lebih terperinci

BAB 14. Keputusan Investasi & Penganggaran Modal. Ekonomi Manajerial Manajemen

BAB 14. Keputusan Investasi & Penganggaran Modal. Ekonomi Manajerial Manajemen 1 BAB 14 Keputusan Investasi & Penganggaran Modal Ekonomi Manajerial Manajemen 2 PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Capital Budgeting. Capital budgeting meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

Lebih terperinci

Analisis Highest and Best Use (HBU) pada Lahan Jl. Gubeng Raya No. 54 Surabaya

Analisis Highest and Best Use (HBU) pada Lahan Jl. Gubeng Raya No. 54 Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-353 (2301-271 Print) C-6 Analisis Highest and Best Use (HBU) pada Lahan Jl. Gubeng Raya No. 54 Surabaya Akmaluddin, dan Christiono Utomo Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TERTINGGI DAN TERBAIK PADA BANGUNAN DI KORIDOR JL. BASUKI RACHMAT KAYUTANGAN MALANG

PENGGUNAAN TERTINGGI DAN TERBAIK PADA BANGUNAN DI KORIDOR JL. BASUKI RACHMAT KAYUTANGAN MALANG PENGGUNAAN TERTINGGI DAN TERBAIK PADA BANGUNAN DI KORIDOR JL. BASUKI RACHMAT KAYUTANGAN MALANG Afief Fithrotun Nisa 1, *), Purwanita Setijanti 2) dan Christiono Utomo 3) Jurusan Arsitektur, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo 2

Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo   2 ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN DI GORONTALO (Studi Kasus pada Perumahan Mutiara Indah, Perumahan Graha Aziziyah Permai dan Perumahan Anggrindo 2) Laily Kadriyati Podungge 1), Mohammad Yusuf Tuloli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka 1 BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Peluang usaha di bidang peternakan ayam pada saat ini terbilang cukup baik, karena kebutuhan akan daging ayam setiap tahunnya meningkat, sementara produksi

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis.

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis. ABSTRAK PT. Usaha Panca Samitra merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor umum. Didirikan pada november tahun 2003 oleh beberapa pengusaha. Pada saat ini PT. Usaha Panca Samitra berencana

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG. Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin ABSTRACT

ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG. Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin ABSTRACT ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia. ABSTRACT SAHDIANNOR,

Lebih terperinci

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *)

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *) ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *) A. Dasar Dasar Proyek 1. Batasan Proyek Clive Gray mendifinisikan proyek sebagai kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam satu

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This study aims to find out how the feasibility of investment plans by the company Dian Jaya as one of the garment companies in Bandung in plans for a new machine t-shirt makers. Capital Budgeting

Lebih terperinci

Bab 5 Penganggaran Modal

Bab 5 Penganggaran Modal M a n a j e m e n K e u a n g a n 90 Bab 5 Penganggaran Modal Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai teori dan perhitungan dalam investasi penganggaran modal dalam penentuan keputusan

Lebih terperinci

ANALISA PENGGUNAAN TERTINGGI DAN TERBAIK PADA LAHAN PASAR TUNJUNGAN DI SURABAYA

ANALISA PENGGUNAAN TERTINGGI DAN TERBAIK PADA LAHAN PASAR TUNJUNGAN DI SURABAYA ANALISA PENGGUNAAN TERTINGGI DAN TERBAIK PADA LAHAN PASAR TUNJUNGAN DI SURABAYA ADE FARIANTO PUTRA 1, I PUTU ARTAMA WIGUNA 2, FARIDA RACHMAWATI 3 1 Mahasiswa S2 Manajemen Proyek, FTSP, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi perusahaannya tetap dalam keadaan sehat. Dengan kondisi perusahaan yang sehat, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan mengoptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan mengoptimalkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan mengoptimalkan laba. Hal tersebut dapat dicapai salah satunya melalui Investasi. Investasi

Lebih terperinci

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Analisa kelayakan untuk rencana ekspansi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan X menggunakan lima metode Capital Budgeting yaitu Payback Period, Accounting Rate

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut: a. Penelitian lapangan atau field research Penelitian lapangan digunakan oleh

Lebih terperinci

Analisis Penerapan Teknik Capital Budgeting Untuk Menilai Kelayakan Investasi Aktiva Tetap: Studi pada PT Nusantara Inti Corpora, Tbk.

Analisis Penerapan Teknik Capital Budgeting Untuk Menilai Kelayakan Investasi Aktiva Tetap: Studi pada PT Nusantara Inti Corpora, Tbk. ABSTRACT Analysis The Application of Capital Budgeting Techniques to Assess The Feasibility of Fixed Assets Investment: Study on PT Nusantara Inti Corpora, Tbk. The main objective of the company is to

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: capital budgeting, net present value, pengambilan keputusan

ABSTRAK. Kata kunci: capital budgeting, net present value, pengambilan keputusan ABSTRAK Dunia usaha selalu dipenuhi dengan persaingan. Setiap perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan bisnis atau usahanya agar mampu bersaing dan dapat bertahan. Ada berbagai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii SURAT KETERANGAN PERBAIKAN/REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR iii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR... iv ABSTRAK... v UCAPAN TERIMAKASIH... vi DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Modul ke: PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Penganggaran Modal ( Capital Budgeting) Istilah penganggaran

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta XII. Penganggaran Modal (Capita l Budgeting) i 1. Pengantar Investasi aktiva tetap merupakan salah satu investasi yang mendapat perhatian karena jangka waktu pengembalian biasanya lebih dari satu tahun,

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PROYEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN PISANG ABACA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PERANGGARAN MODAL

STUDI KELAYAKAN PROYEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN PISANG ABACA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PERANGGARAN MODAL STUDI KELAYAKAN PROYEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN PISANG ABACA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PERANGGARAN MODAL Sumiati dan Toto Sugiharto Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Lahan tidur merupakan

Lebih terperinci

Penganggaran Modal (Capital Budgeting)

Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Capital Budgeting Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas

Lebih terperinci

ANALISA HIGHEST AND BEST USE (HBU) LAHAN X UNTUK PROPERTI KOMERSIAL

ANALISA HIGHEST AND BEST USE (HBU) LAHAN X UNTUK PROPERTI KOMERSIAL ANALISA HIGHEST AND BEST USE (HBU) LAHAN X UNTUK PROPERTI KOMERSIAL Miftahul Mubayyinah, Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya yiena_hereiam@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

TUGAS PASAR MODAL DAN MANAJEMEN KEUANGAN PENGANGGARAN MODAL

TUGAS PASAR MODAL DAN MANAJEMEN KEUANGAN PENGANGGARAN MODAL TUGAS PASAR MODAL DAN MANAJEMEN KEUANGAN PENGANGGARAN MODAL ADE ARISNAYANTI 1206325012 PROGRAM PROFESI AKUNTANSI UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2013 PENGANGGARAN MODAL Prinsip Penilaian Aset Secara Umum

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Internal Rate of Return, Profitability Index, Net Present Value, Investasi.

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Internal Rate of Return, Profitability Index, Net Present Value, Investasi. ABSTRAK Krisis perekonomian Indonesia telah membuat perusahaan-perusahaan terguncang dan lemah. Banyak perusahaan melakukan investasi untuk mempertahankan keberadaannya dan agar tidak kalah bersaing dengan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek penelitian berupa proyek pembangunan apartemen Grand Taman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek penelitian berupa proyek pembangunan apartemen Grand Taman BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Deskripsi Obyek Penelitian Obyek penelitian berupa proyek pembangunan apartemen Grand Taman Melati Margonda yang terletak di Jalan Margonda, Kota Depok. Proyek tersebut

Lebih terperinci

Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi

Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa periode pada

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Sumber : ALAM RAYA GROUP tahun 2011

Bab I PENDAHULUAN. Sumber : ALAM RAYA GROUP tahun 2011 Bab I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi 1.1.1 Gambaran Perusahaan Gambar 1.1 Logo PT. DINAR TRUST Sumber : ALAM RAYA GROUP tahun 2011 PT. DINAR TRUST adalah perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

2.5.5Kriteria UKM Kerangka Pemikiran... 25

2.5.5Kriteria UKM Kerangka Pemikiran... 25 ABSTRACT Small and Medium Enterprise (SMEs) is a type of business that many are obtain by various parties due to not require huge capital and can obtain on a variety of fields. Often times business owners

Lebih terperinci

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP MAKALAH Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah Manajemen Keuangan 1 + Asistensi Dosen Pengampu : M. Aris Safi i, M.E.I Disusun oleh: 1. Risva Aggraeni (2013115088)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sukirno (2003), investasi adalah pengeluaran atau penanaman modal bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sukirno (2003), investasi adalah pengeluaran atau penanaman modal bagi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Investasi Sukirno (2003), investasi adalah pengeluaran atau penanaman modal bagi perusahaan untuk membeli barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah di Semarang. Dengan beberapa pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce Vita Bistro yang bergerak

Lebih terperinci

S I L A B U S (SYLLABUS)

S I L A B U S (SYLLABUS) S I L A B U S (SYLLABUS) I. KODE MATAKULIAH/sks : MKKB 406/ 3 sks II. NAMA MATA KULIAH: MANAJEMEN KEUANGAN I III. PROGRAM STUDI : S-1 MANAJEMEN IV. DESKRIPSI MATA KULIAH (COURSE DESCRIPTION) Mata Kuliah

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Pada bab 5 ini mengenai aspek keuangan Ngemilbingits, dan menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas dan penilaian kelayakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. X yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri textile dengan produk utamanya kain polyester. Seperti perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perhitungan analisis Capital Budgeting dan analisis sensitivitas pada perusahaan Dian

Lebih terperinci

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu A. Pengertian Capital Budgeting Definisi Capital Budgeting menurut Bambang Riyanto (hal 121, thn 1995) adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka

Lebih terperinci

pendekatan rasional, yang pembuktiannya mudah dilakukan, sedangkan pertimbangan kualitatif

pendekatan rasional, yang pembuktiannya mudah dilakukan, sedangkan pertimbangan kualitatif A. PENDAHULUAN Terlaksananya suatu proyek investasi, seringkali tergantung kepada pertimbangan manajemen yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Pertimbangan kuantitatif lebih bersifat kepada pendekatan

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak ABSTRAKSI Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak perusahaan berpikir lebih maju sehingga perusahaan menanamkan berbagai jenis investasi untuk bersaing dengan perusahaan lain guna

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1 ABSTRAKSI Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk selalu dapat unggul dalam persaingan. Karena bila salah dalam menerapkan strategi

Lebih terperinci

Handout Manajemen Keuangan

Handout Manajemen Keuangan Handout Manajemen Keuangan CAPITAL BUDGETING TECHIQUES 1 PENDAHULUAN Setelah penentuan informasi arus kas relevan yang dibutuhkan dalam membuat keputusan penganggaran modal dilakukan, langkah selanjutnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Standar Penilaian Indonesia (SPI 2013: KPUP 3.4), tanah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Standar Penilaian Indonesia (SPI 2013: KPUP 3.4), tanah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Standar Penilaian Indonesia (SPI 2013: KPUP 3.4), tanah merupakan sesuatu yang mendasar bagi kehidupan dan keberadaan manusia. Hingga kini, tanah masih menjadi

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: capital budgeting, fixed asset investment. vii

ABSTRACT. Keywords: capital budgeting, fixed asset investment. vii ABSTRACT This study describes the application of Capital Budgeting analysis to determine and assess the feasibility of fixed asset investment plan that will be carried CV. Qolbu Tamajaya form of additional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adalah state of nature dari setiap perusahaan untuk terus bertumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Adalah state of nature dari setiap perusahaan untuk terus bertumbuh dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adalah state of nature dari setiap perusahaan untuk terus bertumbuh dan berkembang. Dalam menjalankan usahanya suatu perusahaan baik yang bergerak di bidang

Lebih terperinci