SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis"

Transkripsi

1 PENGARUH CITRA MEREK, KEPERCAYAAN MEREK DANKUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL ALL NEW HONDA JAZZ DI SEMARANG (Studi Kasus di Honda Gajah Mada Semarang) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Disusun Oleh: FIRDAUS B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO 2016 i

2 ii

3 iii

4 iv

5 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek,kepercayaan merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian mobil All New Honda Jazz di Semarang. Populasi yang dibutuhkan dari penelitian ini adalah pemakai dan pembeli mobil All New Honda Jazz di Semarang. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling pada 100 responden dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisa data menggunakan bantuan aplikasi spss versi Teknik pengujian yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan uji validitas dengan korelasi antar skor dari uji realibilitas dengan skor cronbach alpha. Kemudian uji asumsi klasik serta analisis regresi linier berganda, untuk menguji dan untuk membuktikan hipotesis penelitian. Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa semua variable independen yakni citra merek, Kepercayaan merek dan kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Kata Kunci : Citra Merek, Kepercayaan Merek, Kualitas Produk, Keputusan Pembelian v

6 Abstract This research aims to determine the influence of brand image, brand trust and the products quality on purchasing decisions of All New Honda Jazz in Semarang. The population of this research is required of users and car buyers All New Honda Jazz in Semarang. The method used in sampling was purposive sampling at 100 using questionnaires. Data analysis using SPSS version The technique of tests performed in this research using the test validity of correlation among the score of reliability test with score of cronbach alpha. Then classical assumption test and multiple linear regression analysis, to test and prove the hypothesis of the research. The results of research conducted shows that all independent variables such as brand image, brand trust and product quality have positive and significant influence on purchasing decisions. Keywords : Brand Image, Brand Trust, Product Quality and Purchasing Decision vi

7 MOTO Pendidikan adalah alat paling ampuh yang dapatdigunakan untuk merubah dunia (Nelson Mandella) Bagian terbaik dari seseorang adalah perbuatan-perbuatanbaiknya dan kasihnya yang tidak diketahui oleh orang lain.(william Wordsworth) م ن خ ر ج ف ىط ل ب ال ع ل م ف ه و فىس ب ي ل لل Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah (HR.Turmudzi) Born to lose. Live to win (Lemmy Kilmister) vii

8 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-nya saya dapat menyelesaikan skripsi tentang Pengaruh Citra Merek, Kepercayaan Merek dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Mobil All New Honda Jazz Di Semarang(Studi KAsus di Honda Gajah Mada Semarang) sampai selesai. Skripsi ini penulis susun, guna memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Peran serta berbagai pihak turut menentukan terselesaikannya penulisan skripsi ini, untuk pihak itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Ir. Edi Noersasongko, M. Kom., selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. Bapak Dr. Agus Prayitno selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro. 3. Bapak Prof. Vincent Didiek Wiet Aryanto MBA, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing yang telah dengan sabar memberikan saran, bimbingan dan meluangkan waktu dalam penyusuan skripsi ini. 4. Ibu Dr. Kusni Ingsih, MM dan DR. Yohan Wismantoro selaku dosen penguji. 5. Seluruh Dosen dan Karyawan pada Universitas Dian Nuswantoro. 6. Bapak Subejo dan Ibu Rusmini selaku orangtua yang selalu memberikan semangat dan doa yang selalu diberikan hingga selesainya skripsi ini. 7. Sugeng Septianto selaku kakak saya yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa agar segera menyelesaikan skripsi ini. viii

9 8. Sahabat saya, Alfian, Teguh, Yusniar, Raka, Kukuh, Pandu dan seluruh temanteman yang telah mengenal saya dan selalu mendukung saya hingga skripsi ini selesai. 9. Semua Angkatan 2012 Manajemen Udinus Semarang yang memberikan warna dan cerita dalam perjalanan hidup ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan segala kritik dan saran yang lebih baik. Akhirnya peulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi Dian Nuswantoro Semarang. Semarang, 30 September 2016 Penulis ix

10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... ii HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... iii HALAMAN PERNGESAHAN KELULUSAN UJIAN SKRIPSI... iv ABSTRAK... v MOTTO... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Telaah Teori Penelitian Sebelumnya Kerangka Pemikiran Hipotesis x

11 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Populasi dan Sampel Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Analisis Data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Objek Penelitian Analisi Data Pembahasan BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

12 DAFTAR TABEL Tabel 1.2 Tabel mobil menurut TBI (Top Brand Indonesia)... 3 Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu Tabel. 3.1Tabel Definisi Operasional Tabel 3.2 Tabel Tanggapan Karakteristik Responden Tabel 4.1 Tabel jumlah Responden Tabel 4.2 Tabel Responden Menurut Jenis Kelamin Tabel 4.3 Tabel Responden Menurut Usia Tabel 4.4 Tabel Responden Menurut Pekerjaan Tabel 4.5 Tabel Pernyataan Variabel Citra Merek Tabel 4.6 Tabel Pernyataan Variabel Kepercayaan Merek Tabel 4.7 Tabel Pernyataan Variabel Kualitas Produk Tabel 4.8 Tabel Pernyataan Variabel Keputusan Pembelian Tabel 4.9 Uji Reliabilitas Tabel 4.10 Uji Validitas Tabel 4.11 Uji Normalitas Tabel 4.12 Uji Multikolineritas Tabel 4.13 Uji Linear regresi Berganda Tabel 4.14 Uji T Tabel 4.15 Koefisien Determinasi xii

13 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen. 15 Gambar 2.2 Model Kerangka Konseptual Gambar 4.1 Grafik normal probality plot Gambar 4.1 Gambar uji Heteroksiditas xiii

14 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A.Kuesioner Penelitian Lampiran B. Responden Lampiran C. Output Data Spss xiv

15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, Kebutuhan alat transportasi membuat industri di Indonesia mengalami kemajuan yang cepat,pesat dan canggih. Keadaan tersebut menjadikan kondisi persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini menyebabkan perusahaan harus memiliki inovasi dan kreativitas yang unggul agar dapat menciptakan keunggulan kompetitif dalam menghadapi munculnya kompetitor lainnya yang bergerak dalam industri yang sama. Salah satu industri yang berkembang pesat yaitu industri otomotif khususnya mobil. Mobil yang banyak diminati oleh masyarakat yaitu mobil hatchback.mobil segmen hatchback atau citycar sedang diminati konsumen karena menawarkan kepraktisan bergerak di tengah lalu lintas padat dan konsumsi bahan bakar yang cukup irit. Banyak lisensi Jepang maupun Eropa yang mengandalkan mobil hactchback,seperti All New Honda Jazz, Toyota Yaris, Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Kia Picanto, Mitsubishi Mirage, Suzuki Swift, Mazda 2, Suzuki Splash dan Ford Fiesta. Salah satu produk mobil yang memiliki posisi kuat sebagai mobil yang disukai oleh banyak masyarakat adalah mobil All New Honda Jazz. Mobil All New Honda Jazz merupakan market leader mobil di segmen hatchback. Nilai jual yang cukup baik menjadi salah satu kunci mengapa All New Honda Jazz digemari konsumen Indonesia. Dalam penelitian ini, dipilih produk mobil Honda jenis city car atau hatchback yaitu 1

16 2 mobil All New Jazz, karena mempunyai citra merek,dan kualitas yang baik di pasaran dan memiliki pangsa pasar yang unggul di Indonesia. Pada perjalananya bahwa otomotif merek Honda Jazz selalu berinovasi pada produk-produknya seperti inovasi teknologinya, desain yang diciptakan futuristik. Dan mulai sekitar tahun 2006 merek ini muncul dengan tipe tertinggi di kelasnya dari semua tipe Jazz dengan konsep yang lebih sporty. Sekitar tahun 2014, Honda mengubah tampilannya yang lebih yaitu All New Honda Jazz dan menjadi mobil sedan berjenis Hatchback yang lebih modern lagi dari segi teknologi dan desainnya, fresh dan multi sporty. Pada akhirnya mobil jenis ini merupakan mobil terlaris di pasaran Indonesia dengan penjualan yang luar biasa dan penyumbang terbesar utama dalam kategori mobil hatchback. Salah satu survei merek di Indonesia yang dijadikan sebagai indikatorkinerja sebuah merek adalah Top Brand Award. Survei ini dipelopori oleh majalah MARKETING yang bekerja sama dengan lembaga survei Frontier Consulting Group. Top Brand Award merupakan penghargaan tertinggi di bidang merek,yang hanya diberikan kepada merek - merek yang berhasil meraih posisi puncakdalam tiga kategori, yaitu posisi merek di dalam benak konsumen (mind share),posisi merek berdasarkan pemakaian oleh konsumen (market share), dan posisi merek berdasarkan pada keinginan konsumen untuk menggunakannya lagi dimasa mendatang (commitment share). Ketiga kategori tersebut diformulasikandengan cara menghitung rata rata terboboti masingmasing kategori untukmembentuk Top Brand Index (TBI) (Cahya, 2013).

17 3 Berikut adalah data mobil Hatchback TBI(Top Brand Indonesia) yang dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini: Tabel 1.1 Data TBI(Top Brand Indeks) Mobil City Car Di Indonesia Tahun MerkMobil TBI TOP MerkMobil TBI TOP Honda Jazz 36,5% TOP Honda Jazz 22.5% TOP Toyota Yaris 20,4% TOP Toyota Yaris 20.8% TOP Suzuki Swift 7,8% Suzuki Swift 8.9% Sumber : http :// Topbrand-awward.com/2015 Dari tabel 1.1 diatas menunjukan prosentase perolehan Top Brand Indeks dari tahun 2014 sampai dengan tahun Posisi Top Brand paling atas pada tahun 2014 dan tahun 2015 di tempati oleh Honda Jazz. Namun terjadi penurunan prosentase pada tahun 2015 yaitu dari 36,5% menjadi 22,5%. Dari data tersebut Honda jazz sudah menjadi bukti top of mind dan menjadi market leader di segemen mobilhatchback, namun mengalami penurunan prosentase. Berbeda dengan pesaingnya yakni Toyota Yaris dan Suzuki Swift yang mengalami peningkatan prosentase ditahun Penurunan TBI ini merupakan indikasi adanya permasalahan pada ekuitas merek Honda. Hal ini dikarenakan survei TBI didasarkan pada tiga kategori yaitu : posisi merek di dalam benak konsumen (mind share), posisi merek berdasarkan pemakaian

18 4 oleh konsumen (market share), dan posisi merek berdasarkan pada keinginan konsumen untuk menggunakannya lagi di masa mendatang (commitment share). Keputusan konsumen untuk membeli sebuah produk dipicu oleh berbagai ragam keinginan dan kebutuhan. Keputusan memilih merek turut berperan dalam gaya hidup modern, sehingga keinginan untuk membeli produk yang bermerek turut mewarnai pola konsumsi seseorang (Aji,dkk 2013). Menurut Nova dan Suryono (2013) bahwa proses pengambilan suatu keputusan pembelian pada setiap orang pada dasarnya adalah sama, namun proses pengambilan keputusan tersebut akan diwarnai oleh ciri kepribadian, usia, pendapatan dan gaya hidupnya. Philius,dkk (2015) menyatakan bahwa konsumen pada zaman sekarang ini kebutuhannya sudah mengarah pada brand image, brand trust dan kualitas produk yang selanjutnya akan menentukan pilihan-pilihan terhadap suatu barang dan jasa kemudian akan menjadikan seseorang berubah konsumtif. Produk-produk yang kreatif dan inovatif lebih disukai konsumen pada umumnya, hal ini menuntut perusahaan untuk mampu menciptakan suatu produk yang berbeda yang dapat dilihat secara fisik dan fungsi produk tersebut. Candra,dkk (2014) menyebutkan bahwa merek berfungsi menarik minat konsumen, dengan merek yang baik, dapat dengan mudah diingat oleh konsumen dan dapat dipengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Adanya brand image atau citra merek atas suatu produk maka sangat memudahkan pengambilan keputusan konsumen dalam membeli. Menurut Handayani dan Ida (2015) bahwa brand

19 5 image atau citra merek menciptakan keyakinan dalam hati konsumen (kepercayaan) atas suatu produk. Menurut Martin dan Hartono (2013) bahwa kepercayaan konsumen kepada merek dan tenaga penjual dapat mempunyai pengaruh terhadap niat beli dan melakukan intensitas pembelian ulang. Perusahaan harus memberikan tingkat pelayanan dengan sebaik-baiknya supaya memberi kesan pengalaman positif kepada konsumen dan pada akhirnya dapat tercipta rasa percaya (trust) dari konsumen terhadap karyawan (tenaga penjualan), dan merek perusahaan tersebut. Sedangkan menurut Bobby (2015) strategi yang umum digunakan untuk memperkuat brand adalah dengan menciptakan brand trust atau kepercayaan merek antara perusahaan dengan konsumen. Kepercayaan pada sebuah merek memegang peranan penting dalam keputusan pembelian konsumen. Dalam hal ini konsumen percaya bahwa merek yang mempunyai citra positif merupakan suatu jaminan akan kualitas produk. Konsumen akan selalu membeli produk untuk memenuhi kebutuhan akan tetapi produk mana yang mereka beli dan bagaimana mereka membuat keputusan akan erat hubungannya dengan perasaan mereka terhadap merek-merek yang ditawarkan (Prana,dkk 2015). Menurut Candra,dkk (2014) bahwa kualitas produk merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu produk. Suatu produk harus mempunyai kualitas yang baik agar konsumen percaya terhadap produk tersebut. Kualitas produk berpengaruh terhadap keunggulan dan daya saing perusahaan. Selain itu, Kualitas produk juga merupakan salah satu faktor yang menjadi daya tarik konsumen untuk membeli suatu produk.

20 6 Kualitas produk juga berarti kinerja dari kualitas itu sendiri yaitu kemampuan produk tersebut untuk menjalankan fungsinya denan baik. Perusahaan menetapkan kualitas mutusebuah produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan kualitas mutu dari persaingan bisnis (Charles,2013). Penelitian mengenai faktor faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian terhadap suatu produk telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya,diantaranya adalah Dra.Sri dan Bulan (2014), Ryanto dan Silvya (2014) dan Philius,dkk (2015). Pada penelitian tersebut variabel yang digunakan adalah citra merek,kepercayaan merek dan kualitas produk. Penelitian tersebut didukung oleh penelitian Mudiantono (2012), Randang (2013) dan Wijaya (2013). Penelitian ini akan ditujukan di Kota Semarang,dengan pertimbangan Kota Semarang merupakan salah satu kota industri dan juga ibu kota Provinsi Jawa Tengah yang berkembang dengan pesat dan memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang baik, sehingga kota Semarang adalah salah satu kota yang di jadikan sasaran oleh pembisnis untuk memperkenalkan produk-produk perusahaan.semarang menjadi salah satu kota dengan jumlah penduduk dan jumlah pengguna alat transportasi mobil sangat tinggi. Dari uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian khususnya untuk produk mobil hatchback All New Honda Jazz dengan judul Pengaruh Citra Merek, Kepercayaan Merek dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian All New Honda Jazz di Semarang (Studi Kasus di Honda Gajah Mada Semarang).

21 7 1.2 Perumusan Masalah Persaingan yang sangat ketat di industri otomotif terutama kendaraan roda empat mengharuskan perusahaan untuk terus berinovasi agar dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen yang juga terus berubah. Persaingan yang sengit di Industri otomotif di Indonesia, menjadi masalah yang dihadapi oleh produk All New Honda jazz terutama dengan persaingan yang cukup sengit dengan Toyota Yaris dan mobil-mobil lain yang membanjiri pasar otomotif di Indonesia. Meski didesain dengan mutahir dan performa yang baik serta irit bahan bakar, tidak mudah bagi Honda Jazz selain harganya diatas rata-rata Hatchback lainnya sehingga perlu mengambil kebijaksanaan untuk mempertahankan citra merek,kepercayaan merek dan kualitas produk. Berdasarkan hal tersebut diatas maka permasalahan dalam penulisan skripsi ini : bagaimana meningkatkan keputusan pembelian mobil All New Honda jazz di Semarang dari permasalahan yang ada dapat dimunculkan pertanyaan sebagai berikut : 1. Apakah citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian All New Honda jazz? 2. Apakah kepercayaan merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian All New Honda jazz? 3. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian All New Honda jazz?

22 8 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian All New Honda jazz 2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepercayan merek terhadap keputusan pembelian All New Honda jazz 3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian All New Honda jazz 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan perumusan masalah, manfaat penelitian ini ini diharapkan memberi kegunaan sebagai berikut : 1. Bagi Konsumen Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi proses pengambilan keputusan membeli All New Honda jazz. 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui seberapa besar kemungkinan pengambilan keputusan membeli All New Honda jazz, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan perusahaan dalam penawaran dan pemasaran produknya.

23 9 3. Bagi dunia Akademi Penelitian ini dapat menjadi sumber referensi dan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan studi mengenai pemasaran. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran utuh secara menyeluruh mengenai penulisan penelitian ini, maka penulisan disusun sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah yang menjadi dasar pemikiran atau latar belakang penelitian ini untuk selanjutnya disusun rumusan masalah dan diuraikan tentang tujuan serta manfaat penelitian, kemudian diakhiri dengan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini menguraikan tentang landasan teori yang menjadi dasar dalam perumusan hipotesis dan analisis penelitian ini. Setelah itu diuraikan dan digambarkan kerangka pemikiran dari penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menguraikan tentang variabel penelitian dan definisi operasional, penentuan populasi dan sampel, jenis dan sumber data, etode pengumpulan data, kerangka berfikir dan hipotesis serta metode analisis yang digunakan dalam menganalisis data yang telah diperoleh.

24 10 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menguraikan tentang gambaran umum perusahaan, responden yang menjadi obyek penelitian, analisis data dan pembahasan. BAB V PENUTUP Bab ini berisi simpulan hasil penelitian dan saran-saran.

25 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Telaah Teori Perilaku Konsumen Untuk menunjang keberhasilan pemasaran, maka perusahaan harus memperhatikan perilaku konsumen yang dilakukan dalam proses mendapatkan suatu produk. Menurut Kotler (2009), perilaku konsumen adalah studi bagaimana cara individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli dan menggunakan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Kotler dan Amstrong (2011) mengemukakan bahwa perilaku pelanggan mengaju pada perilaku pembelian konsumen akhir individu dan rumah tangga yang membeli dan penggunaan produk Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku Konsumen Menurut Kotler (2009) perilakukonsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi. Biasanya pemasar dapat memahami secara penuh teori dan realitas perilaku konsumen. 11

26 12 1. Faktor Budaya Budaya Budaya merupakan determinasi dasar keinginan dan perilaku seseorang. Anak-anak yang sedang bertumbuh mendapatkanpencapaian dan keberhasilan, aktivitas, efisiensi dan kepraktisan, Proses kenyamanan materi, individualism, kebebasan, kenyamanan eksternal dan jiwa muda. SubBudaya Setiap budaya terdiri daribebrapa subbudaya yang lebih kecil yang yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota mereka. Subbudaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok, ras dan wilayah geografi. Kelas Sosial Statifikasi lebih sering ditemukan dalam bentuk kelas sosial, divisi yang relative homogeny dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, tersususun secara hierarki dan mempunyai anggota yang berbagi nilai, minat dan perilaku yang sama. 2. Faktor Sosial Kelompok Referensi Kelompok referensi adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung/tatap muka atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku tersebut.

27 13 Keluarga Keluarga merupakam organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan anggota keluarga merepresentasikan kelompok referensi utama yang paling berpengaruh. Peran dan Status Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok-keluarga, Klub, organisasi, Kelompok sering menjadi sumber informasi penting dan membantu mendefinisikan norma perilaku. 3. Faktor Pribadi Usia dan Tahap Siklus Hidup Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup, keluarga dan jumlah usia, Serta jenis kelamin orang dalam rumah tangga pada suatu saat. Selain itu, thap siklus hidup psikologis bisa terjadi. Orang dewasa mengalami perjalanan dan perubahan tertentu sepanjang hidupnya. Para pemasar juga harus memberi perhatian yang besar paada peristiwa-peristiwa penting dalam hidup atau masa peralihan (menikah, Kelahiran bayi, Sakit, relokasi, bercerai, beralih kerja, menduda/menjanda), karena peristiwa-peristiwa tersebut, memunculkan kebutuhan baru. Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang memiliki minat diatas

28 14 rata-rata terhadap prosukdan jasa mereka. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang. Pemasar dapat mengambil langkah untuk merancang, mempromosikan dan menentukan kembali harga produk mereka atau memperkenalkan atau meningkatkan penekanan atas merek diskon. Kepribadian dan Konsep diri Setiap orang mempunyai karkteristik pribadi yang mempengaruhi perilaku pembelian. Kepribadian merupakan sekumpulan sikap psikologis manusia yang menyebabkan respon yangrelatif konsisten dan tahan lama terhadap rangsangan. Gaya hidup dan nilai Gaya hidup merupakan pola hidup seseorang didunia yang tercermindalam kegiatan, minat dan pendapatan. Gaya hidup memotret interaksi seseorang secara utuh dengan lingkungannya Model Perilaku Konsumen Berbicara mengenai perilaku konsumen, pada akhirnya akan sampai kepada bagaimana implikasi terhadap langkah-langkah strategi pemasarn yang dilakukan. Tugas pemasar adalah untuk memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen, antara kedatangan rangsangan pemasaran dari luar dan keputusan pembelian akhir.

29 15 Rangsangan Pemasaran Produk dan jasa Harga Perilaku Konsumen Motivasi Persepsi Pembelajaran Proses Perilaku konsumen Pengenalan masalah Pencarian informasi Keputusan pembelian Pemilihan produk Pemilihan merek Distribusi Komunikasi Memori Karakteristik Konsumen Budaya Sosial Pribadi Evaluasi alternative Keputusan pembelian Perilaku paska pembelian Jumlah pembelian Waktu pembelian Metode pembayaran Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen Sumber : Kotler dan Keller (2009) Ekuitas Merek Ekuitas merek atau brand equity adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa (Kotler & Keller, 2012:243).Ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu barang atau jasa kepada perusahaan dan para pelanggan perusahaan. (David A. Aaker, 1997). Ekuitas merek mengacu pada utilitas tambahan atau nilai ditambahkan ke produk dari nama merek. Hal ini sering diyakini berkontribusi terhadap jangka panjang keuntungan perusahaan (Chan,

30 ). Teori ekuitas merek menurut Farquhar (2012), perspektif nilai ekuitas merek secara umum dapat dilihat dari 3 sudut pandang, yaitu : a. Perspektif perusahaan (firm s perspective) b. Perspektif perdagangan (trade s persepective) c. Perspektif konsumen secara individual (individual consumer s perspective) Menurut Farquhar, terdapat tiga cara untuk memperoleh ekuitas merek, yaitu dengan cara membangun (built it), meminjam (borrow it), dan membelinya (buy it). Dalam membangun sebuah merek yang kuat menurut Farquhar ada tiga elemen yang perlu diperhatikan, yaitu: a. A Positive Brand Evaluation. Agar sebuah merek mendapatkan positive evaluation dalam benak konsumen, sebuah perusahaan harus mempunyai sebuah produk yang berkualitas. b. An Accessible Brand Attitude. Accessible brand attitude menunjukkan seberapa cepat sebuah individu dapat menyimpan merek dalam ingatannya. c. A consistent brand image. Sedangkan Kevin Lane Keller (2003); (Christodoulides & De Chernatony, 2010) memperkenalkan konsep ekuitas merek yang berdasarkan pada pelanggan (customer based brand equity), yang berarti pengetahuan akan merek (brand knowledge) yang dimiliki pelanggan membutuhkan tanggapan pemasaran yang berbeda-beda untuk membangun suatu merek. Brandknowledge menurut Keller (2012) dibedakan menjadi dua yaitu:

31 17 a. Brandawareness (Kesadaran Merek). Kesadaran merek adalah kemampuan dari konsumen untuk mengidentifikasi merek dalam kondisi yang berbeda-beda, yang terdiri dari brandrecognition dan brandrecall. b. Brandimage. Brand image adalah persepsi dari konsumen akan sebuah merek yang muncul (reflected) dari asosiasi suatu merek yang ada di ingatan konsumen. Ekuitas merek dapat dikelompokkan dalam empat kategori yang meliputi: a. Kesadaran merek (brandawareness). Menunjukkan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu. b. Asosiasi merek (brandassociations). Menunjukkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga, selebritis (spoke person) dan lainlain. c. Persepsi kualitas (Perceived quality). Mencerminkan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas/ keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang diharapkan. d. Loyalitas merek (brandloyalty). Mencerminkan tingkat keterikatan konsumen dengan suatu merek produk. Aaker dan Keller adalah peneliti yang paling popular yang meneliti bidang ini dan mereka berdua mempunyai pandangan mengenai konsep ekuitas merek yang terkenal dan digunakan secara luas. Keduanya memiliki sudut pandang yang sama yaitu

32 18 berorientasi pada konsumen dan menitik beratkan pada kepentingan dari kesadaran merek dan asosiasi merek. Konsep ekuitas merek dari Aaker memiliki kelebihan karena di dalamnya juga membahas akan aspek perceived quality meskipun Aaker tidak membahas brandattitude sebagai dimensi ekuitas merek seperti Farquhar, tetapi Aaker menggunakan konsep yang sangat mirip yang dinamakan loyalitas merek. Menurut Aeker dalam Chan Arianis (2010:44) menyatakan bahwa Loyalitas merek (brand loyality) mencerminkan tingkat keterkaitan konsumen dengan suatu merek produk. Dalam penelitian ini tidak mengukur ekuitas merek secara eksak, melainkan dapat memahami komponen ekuitas merek yang dikembangkan Aaker akan sangat membantu dan akan dibahas lebih dalam pada bagian selanjutnya dalam penelitian ini Kategori Ekuitas Merek Aset dan liabilitas yang mendasari ekuitas merek berhubungan dengan nama atau sebuah simbol sehingga jika dilakukan perubahan terhadap nama dan simbol merek, beberapa atau semua aset dan liabilitas yang menjadi dasar ekuitas merek akan berubah pula.(durianto,dkk, 2001:4). Aset dan liabilities yang menjadi dasar ekuitas merek tersebut dapat dikelompokkan menjadi lima kategori yaitu (Aaker,1997: 23; Jing, dkk, 2014): a. Kesadaran merek (brand awareness) b. Asosiasi merek (brandassociations) c. Kesan kualitas (perceived quality) d. Loyalitas merek (brandloyalty)

33 19 e. Aset-aset merek lainnya Keempat elemen ekuitas merek diluar aset-aset merek lainnya dikenal dengan elemen-elemen utama dari ekuitas merek, elemen ekuitas merek yang kelima secara langsung akan dipengaruhi oleh kualitas dari empat elemen utama tersebut. Aset-aset dalam ekuitas merek ini dapat membantu pelanggan dalam menafsirkan, memproses dan menyimpan informasi yang terkait dengan produk dan merek tersebut. Ekuitas merek dapat mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen atas dasar pengalaman masa lalu dalam penggunaan atau kedekatan, asosiasi dengan berbagai karateristik merek. Kesan kualitas dan asosiasi merek dapat menguatkan konsumen dengan pengalaman menggunakannya. Selanjutnya ekuitas merek juga mampu memberikan nilai pada perusahaan, karena: a. Ekuitas merek yang kuat dapat mempertinggi keberhasilan program dalam memikat konsumen baru atau merangkul kembali konsumen lama. Promosi yang dilakukan juga akan lebih efektif jika merek sudah dikenal, ekuitas merek juga dapat menghilangkan keraguan konsumen terhadap kualitas merek b. Empat dimensi ekuitas merek yaitu kesadaran merek, kesan kualitas, asosiasi merek, dan aset merek lainnya dapat mempengaruhi alasan pembelian konsumen dan mempengaruhi kepuasan konsumen dengan kata lain dapat menguatkan loyalitas pada merek. Bahkan seandainya keempat dimensi tersebut diatas tidak penting dalam proses pemilihan merek, loyalitas merek

34 20 tetap dapat mengurangi rangsangan untuk mencoba merek-merek lain. Loyalitas merek yang dimiliki juga merupakan hal penting dalam merespon inovasi yang dilakukan para pesaing. c. Ekuitas merek yang kuat memungkinkan perusahaan memperoleh margin yang lebih tinggi dengan menetapkan harga premium (premium price), dan mengurangi ketergantungan pada promosi yang membutuhkan biaya yang besar tersebut, sehingga dapat diperoleh laba yang tinggi. d. Ekuitas merek yang kuat juga dapat digunakan sebagai dasar untuk pertumbuhan dan perluasan merek kepada produk lainnya atau menciptakan bidang bisnis baru yang terkait yang biayanya akan jauh lebih mahal untuk dimasuki tanpa merek yang memiliki ekuitas merek tersebut. e. Ekuitas merek yang kuat juga dapat meningkatkan penjualan karena mampu menciptakan loyalitas pada saluran distribusi, supermarket/took dan pengecer lainnya tidak akan ragu bahkan mencari produk yang memiliki ekuitas merek yang tinggi untuk dijual kepada konsumen, sehingga dapat memperbesar volume penjualan produk tersebut. f. Aset-aset ekuitas merek juga dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan dengan memanfaatkan celah-celah yang tidak dimiliki pesaing, yang menghadirkan rintangan nyata terhadap kompetitor.

35 Keputusan Pembelian Keputusan yang telah dipilih oleh seorang konsumen akan dilanjutkan dengan aksi. Upaya untuk mempelajarinya harus berkaitan dengan status sosial konsumen, cara, waktu, tempat dan alasan pembelian (Algrina Agnes Ulus, 2013). Philius, dkk (2015) mengatakan bahwa keputusan pembelian merupakan sebagai keputusan yang diambil oleh pembeli yang merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Proses pengambilan keputusan merupakan perilaku yang harus dilakukan untuk dapat mencapai sasaran, dengan demikian dapat memecahkan masalahnya, dengan kata lain proses pemecahan suatu masalah yang diarahkan pada sasaran. Keputusan pembelian merupakan suatu konsep dalam perilaku pembelian yang mana konsumen memutuskan bertindak dalam hal ini melakukan pembelian ataupun memanfaatkan produk/ jasa tertentu.terdapat banyak faktor yang mempengaruhi cara kita berperilaku, khususnya, cara kita membeli. Idealnya, pemasar perlu menyatukan diri konsumen secara mendalam terhadap pikiran pelanggannya dengan menjadi sangat mengenal persepsinya, nilainya, tingkah lakunya, kepercayaannya, cara belajarnya, dan tentu saja kebutuhan dan keinginannya (Endru dan Silva, 2014) Indikator Keputusan Pembelian Menurut (Algrina Agnes, 2013), Indikator yang digunakan yaitu : a. Pengenalan kebutuhan Proses pembelian dimulai dengan pengenalan masalah atau kebutuhan. Kebutuhan itudapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam atau dari luar pembeli.

36 22 b. Pencarian informasi Konsumen dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber, meliputi : a. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan. b. Sumber komersil : iklan, tenaga penjual, penyalur, kemasan, pameran. c. Sumber publik : media massa, organisasi konsumen. d. Sumber eksperensal : pernah menangani, menguji dan menggunaksn produk tersebut. c. Keputusan membeli Tahap ini diawali dengan tahap penilaian berbagai alternatif yang dapat dilihat dari atribut atribut yang melekat pada produk itu. Dengan indikasi itu konsumen membentuk pilihan. Namun ada dua faktor yang mempengaruhi pada saat memilih, yaitu sikap pada orang lain dan kejelekan suatu produk. d. Perilaku paska pembelian Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan Citra Merek Citra merek atau Brand image menurut Philius,dkk (2015) yaitu kesan yang didapat menurut tingkatan dari pengetahuan dan pengertian akan fakta mengenai orang, produk, situasi. Objek yang dimaksud berupa orang,organisasi, kelompok orang atau lainnya yang tidak diketahui. Image merupakan pandangan atau persepsi serta terjadinya

37 23 proses akumulasi dari amanat kepercayaan yang diberikan oleh individuindividu, akan mengalami suatu proses cepat atau lambat membentuk suatu opini publik yang lebih luas dan abstrak. Dalam hal ini konsumen percaya bahwa merek yang mempunyai citra positif merupakan suatu jaminan akan kualitas produk. Konsumen akan selalu membeli produk untuk memenuhi kebutuhan akan tetapi produk mana yang mereka beli dan bagaimana mereka membuat keputusan akan erat hubungannya dengan perasaan mereka terhadap merek-merek yang ditawarkan. Pada titik inilah citra (image) sangat penting karena image terhadap merek adalah hal yang biasa diingat oleh konsumen (Prana,dkk 2015). Citra terhadap produk berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu produk. Suatu citra merek yang kuat dapat memberikan beberapa keunggulan utama bagi suatu perusahaan salah satunya akan menciptakan suatu keunggulan bersaing. Produk yang memilki citra merek yang baik cenderung akan lebih mudah diterima oleh konsumen. (Hendra dan Idris, 2013) Indikator Citra Merek Aniek Fatlahah, (2013) mengemukakan bahwa citra merek atau brand image terdiri atas tiga indikator yaitu : 1. Streght of brand association (kekuatan asosiasi merek) Asosiasi yang terbentuk dari informasi yang masuk kedalam ingatan konsumen dan bagaimana informasi tersebut bertahan sebagai bagian dari brand image

38 24 2. Favorability of brand association (keuntungan asosiasi merek) Suatu merek menciptakan sikap yang positif jika atribut dan manfaat merek tersebut dapat memuas-kan kebutuhan dan keinginan konsumen. 3. Uniqueness of brand association (keunikan asosiasi merek) Merek yang unik dan menarik mampu menimbul-kan asosiasi yang kuat di dalam pikiran pelanggan Kepercayaan Merek Kepercayaan (trust) kepada suatu merek didefinisikan sebagai persepsi akan kehandalan dari sudut pandang konsumen didasarkan pada pengalaman, atau lebih pada urutan-urutan transaksi atau interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kinerja produk dan kepuasan (Gary, dkk 2014). Merek bukan hanya sekedar sebuah nama. Konsumen dapat mengenal barang dan jasa yang ditawarkan di pasar melalui merek. Sebuah merek dapat mempengaruhi konsumen melalui respon emosional positif yang dirasakan oleh konsumen ketika mereka menggunakan merek tersebut. Merek yang sudah dipercaya akan lebih sering dibeli dan dapat memunculkan komitmen yang kuat untuk setia kepada merek tersebut (Martin dan Dr.Hartono, 2013). Calvin dan Hatane (2014) mengatakan bahwa definisi kepercayaan merek adalah penilaian terhadap keandalan dari sudut pandang pelanggan atau mengarah pada tahapan transaksi atau interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan kinerja produk dan

39 25 tercapainya kepuasan. Hal ini menggambarkan bahwa seorang pelanggan yang memiliki kepercayaan terhadap suatu merek akan mencoba untuk berbagi resiko di dalam menggunakan merek yang sama. Sehingga konteks kepercayaan terhadap merek, entitas yang dipercayai bukan orang, tetapi simbol dari produk tersebut Indikator Kepercayaan Merek Menurut Machrani Rinandha (2013), indikator yang digunakan yaitu : 1. Jaminan keamanan dan keselamatan pengguna. 2. Konsisten. 3. Kompensasi kerugian. 4. Reputasi Kualitas Produk Kotler dan Amstrong (2010:27) mengemukakan bahwa Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi kehandalan, daya tahan, ketepatan, kemudahan operasi, dan perbaikan produk, serta atribut bernilai lainnya. Setiap perusahaan yang menginginkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, maka akan berusaha membuat produk yang berkualitas, yang ditampilkan baik melalui ciri-ciri luar (design) produk maupun inti (core) produk itu sendiri.

40 26 Kualitas produk merupakan faktor yang terdapat dalam suatu produk yang menyebabkan produk tersebut bernilai sesuai dengan maksud untuk apa produk tersebut diproduksi (Luffi, dkk 2014). Kualitas produk memiliki pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh perusahaan mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Salah satu yang mempengaruhi pengambilan keputusan seseorang adalah produk itu sendiri. Konsumen akan menyukai dan memutuskan membeli produk yang menawarkan kualitas, kinerja dan pelengkap inovatif yang terbaikambarani, dkk (2013). Kualitas mempunyai arti yang sangat penting bagi konsumen dalam keputusan pembeliannya. Apabila kualitas produk yang dihasilkan baik maka konsumen akan cenderung untuk melakukan pembelian ulang sedangkan bila kualitas produk tersebut tidak sesuai dengan yang diinginkan maka konsumen akan mengalihkan pembelian pada produk sejenis lainnya. Untuk mencapai kualitas yang diinginkan maka diperlukan suatu standarisasi kualitas. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar produk yang diproduksi memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan sehingga konsumen tidak akan kehilangan kepercayaan terhadap produksi yang bersangkutan (Aji,dkk 2013). Kualitas akan memberikan pengaruh langsung terhadap kinerja sebuah produk, sehingga kualitas sangat dekat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. Bebas dari cacat produk merupakan sebuah pandangan sederhana mengenai kualitas sebuah produk namun banyak perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan berusaha untuk memproduksi sebuah produk yang lebih dari pandangan tersebut. Sebuah definisi yang ditetapkan oleh Siemens mengenai kualitas adalah sebuah produk berkualitas apabila pelanggan kembali untuk melakukan pembelian namun produknya tidak kembali untuk

41 27 perbaikan. Total Quality Management (TQM) merupakan sebuah pendekatan dimana banyak perusahaan yang terlibat secara konsisten mengembangkan kualitas sebuah produk, jasa dan proses bisnis (Charles, 2013). Ada Sembilan dimensi kualitas produk menurut Kotler dan Keller (2009) seperti berikut: 1. Bentuk (form), meliputi ukuran, bentuk atyau struktur fitur produk. 2. Fitur (feature), karakteristik produk yang menjadi pelengkap fungsi dasar produk 3. Kualitas kinerja (performance quality), adalah tingkat dimana karakteristik utama produk beroperasi. 4. Kesan kualitas (perceived quality) sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan. 5. Ketahanan (durability), ukuran umur operasi harapan produk dalam komdisi biasa atau penuh tekanan, merupakan atribut berharga untuk produk-produk tertentu. 6. Keandalan (reliability) adalah ukuran probabilitas bahwa produk tidak akan mengalami malfungsi atau gagal dalam waktu tertentu. 7. Kemudahan perbaikan (repairability) adalah ukuran kemudahan perbaikan produk ketika produk ini tak berfungsi atau gagal. 8. Gaya (style), menggambarkan penampilan dan rasa produk kepada pembeli. 9. Desain (design),adalah totalitas fitur yang mempengaruhi tampilan, rasa, dan fungsi produk berdasarkan kebutuhan pelanggan.

42 Indikator Kualitas Produk Krestiawan, dkk (2013) mengatakan bahwa dari segi pandangan pemasaran, kualitas diukur dalam ukuran persepsi pembeli tentang mutu atau kualitas produk yang meliputi: a. warna b. rasa c. merk d. bentuk kemasan dan lain-lain Penelitian Sebelumnya Penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pembagian citra merek, kepecayaan merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian. Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya No Penulis, Judul, Tahun Variabel Alat Uji Hasil 1 Aniek Fatlahah, (2013) Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Es Krim Wall s Magnum X 1 =Kualitas Produk X 2 =Citra Merek Y = Keputusan Pembelian Analisis Regresi Linier Berganda - Kualitas Produk (X 1 ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) - Citra Merek (X 2 ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y)

43 29 2 Calvin Dan Hatane, (2014) Analisa Pengaruh Brand Image, Brand Trust Dan Economic Benefit Terhadap Niat Pembelian Polis Asuransi Pt. Sequislife Di Surabaya X 1 = Brand Image X 2 = Brand Trust X 3 = Economic Benefit Y = Minat Pembelian Analisis Regresi Linier Berganda - Brand Image (X 1 ) berpengaruh negatif terhadap Minat Pembelian (Y) - Brand Trust (X 2 ) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian (Y) - Economic Benefit (X 3 ) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian (Y) 3 Luffi, Dkk (2014) Pengaruh Kualitas Produk, Iklan Dan Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Sabun Mandi Lux Cair (Studi Kasus pada Konsumen/Pengguna Sabun Mandi Lux Cair di Swalayan Gelael Mall Ciputra Semarang) 4 Aji, Dkk (2015) Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, Harga dan Iklan terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Revo (Studi Kasus pada Konsumen Sepeda Motor Honda Revo Astra Motor Kebumen) X 1 =Kualitas Produk X 2 = Iklan X 3 =Brand Image Y=Keputusan Pembelian X 1 = Kualitas Produk X 2 = Citra Merek X 3 = Harga X 4 = Iklan Y = Keputusan Pembelian Analisi Regresi Linier Berganda Analisis Regresi Linier Berganda - Kualitas Produk (X 1 ) berpengaruh Positif Terhadap Keputusan Pembelian (Y) - Iklan (X 2 ) tidak berpengaruh Positif Terhadap Keputusan Pembelian (Y) - Brand Image (X 3 ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) - Kualitas Produk (X 1 )berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian (Y) - Citra Merek (X 2 )berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian (Y) - Harga (X 3 )berpengaruh Positif terhadap Keputusan Pembelian (Y) - Iklan (X 4 )berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian (Y)

44 30 5 Aldino, Dkk (2015) Pengaruh International Brand Image dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian (Studi terhadap Pengguna Laptop Macbook Merek Apple di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Malang) X 1 = International Brand Image X 2 = Kualitas Produk Y =Keputusan Pembelian Analisis Regresi Linier Berganda - Intarnational Brand Image (X 1 ) berpengaruh positif dan Signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) - Kualitas Produk (X 2 ) berpengaruh positif dan Signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) 6 Prana, Dkk (2015) Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek Dell di Kota Semarang (Studi Kasus pada Konsumen Laptop Merek Dell di Kecamatan Banyumanik Kota Semarang) X 1 = Citra Merek X 2 = Kualitas Produk Y = Keputusan Pembelian Analisis Regresi Linier Berganda - Citra Merek (X 1 ) berpengaruh signifikan dan positif terhadap Keputusan Pembelian (Y) - Kualitas Produk (X 2 ) berpengaruh Positif terhadap Keputusan Pembelian (Y) 7 Philius, Dkk (2015) Pengaruh Brand Image, Brand Trust, dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota All New Yaris pada Pt. Hasjrat Abadi Manado X 1 = Brand Image X 2 =Brand Trust X 3 =Kualitas Produk Y = Keputusan Pembelian Analisis Regresi Linier Berganda - Brand Image (X 1 ) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian (Y) - Brand Trust (X 2 ) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian (Y) - Kualitas Produk (X 3) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian (Y) 8 Ni Putu Dan Ni Ketut, (2015) Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Produk Pt. Karya Pak Oles Tokcer Denpasar X 1 = Citra Merek X 2 = Kualitas Produk Y = Keputusan Pembelian Analisis Regresi Linier Berganda - Citra Merek (X 1 )berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian (Y) - Kualitas Produk (X 2 ) berpengaruh poositif terhadap Keputusan Pembelian (Y)

45 Kerangka Konseptual (Pemikiran) Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang diteliti (Nova Dan Suryono, 2013). Jadi, secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara variabel independen yaitu Citra Merek, Kepercayaan Merek, dan Kualitas Produk dengan variabel dependen yaitu Keputusan Pembelian. Kerangka pemikiran dibuat dalam suatu skema sehingga isi penelitian secara keseluruhan diketahui dengan jelas. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut : Citra Merek (X1) H 1 Kepercayaan Merek (X2) H 2 H 3 Keputusan Pembelian (Y) Kualitas Produk (X3) Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

46 Hipotesis Penelitian Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Citra merek atau Brand image adalah gambaran mental atau konsep tentang sesuatu (Kotler dan Keller, 2009).Citra merek merupakan kesan yang didapat menurut tingkatan dari pengetahuan dan pengertian akan fakta mengenai orang, produk dan situasi (Philius,dkk 2015). Menurut Wicaksono (2007) mengemukakan pentingnya pengembangan citra merek dalamkeputusan pembelian. Brand image yang dikelola dengan baik akan menghasilkan konsekuensi yang positif, meliputi: a. Meningkatkan pemahaman terhadap aspek-aspek perilaku konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. b. Memperkaya orientasi konsumsi tehadap hal-hal yang bersifat simbolis lebih dari fungsi-fungsi produk. c. Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk. d. Meningkatkan keunggulan bersaing berkelanjutan, mengingat inovasi teknologi sangat mudah untuk ditiru oleh pesaing. Merek berfungsi menarik minat konsumen, dengan merek yang baik, dapat dengan mudah diingat oleh konsumen dan dapat mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Adanya brand image atau citra merek atas suatu produk maka sangat memudahkan pengambilan keputusan konsumen dalam membeli Candra,dkk (2014).

47 33 Menurut penelitian Aji,dkk (2013) bahwa variabel citra merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang akan diajukan adalah sebagai berikut : H1 = Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Keputusan Pembelian Kepercayaan (trust) kepada suatu merek didefinisikan sebagai persepsi akan kehandalan dari sudut pandang konsumen didasarkan pada pengalaman, atau lebih pada urutan-urutan transaksi atau interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kinerja produk dan kepuasan (Gary, dkk 2014). Konsumen dapat mengenal barang dan jasa yang ditawarkan di pasar melalui merek. Sebuah merek dapat mempengaruhi konsumen melalui respon emosional positif yang dirasakan oleh konsumen ketika mereka menggunakan merek tersebut. Merek yang sudah dipercaya akan lebih sering dibeli dan dapat memunculkan komitmen yang kuat untuk setia kepada merek tersebut (Martin dan Dr.Hartono, 2013). Penelitian Philius, dkk (2015) mengemukakan bahwa variabel kepercayaan mrek atau Brand Trust secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang akan diajukan adalah sebagai berikut :

48 34 H2 = Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kepercayaan Merek terhadap Keputusan Pembelian Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kualitas mempunyai arti yang sangat penting bagi konsumen dalam keputusan pembeliannya. Apabila kualitas produk yang dihasilkan baik maka konsumen akan cenderung untuk melakukan pembelian ulang sedangkan bila kualitas produk tersebut tidak sesuai dengan yang diinginkan maka konsumen akan mengalihkan pembelian pada produk sejenis lainnya. Untuk mencapai kualitas yang diinginkan maka diperlukan suatu standarisasi kualitas. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar produk yang diproduksi memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan sehingga konsumen tidak akan kehilangan kepercayaan terhadap produk yang bersangkutan (Aji,dkk 2013). Penelitian yang dilakukan oleh Charles Victor (2013) bahwa variabel kualitas produk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang akan diajukan adalah sebagai berikut : H3 = Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian

49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel independen a. Variabel independen Sejumlah gejala dengan berbagai unsur atau faktor yang didalamnya menentukan atau mempengaruhi adanya variabel-variabel yang lain, yaitu : Citra Merek (X 1 ), Kepercayaan Merek (X 2 ), Kualitas Produk (X 3 ). b. Variabel dependen Sejumlah gejala dengan berbagai unsur atau faktor didalamnya yang ada ditentukan/dipengaruhi oleh adanya variabel lain, yaitu Keputusan Pembelian (Y) Definisi Operasional Definisi operasional merupakan penjelasan tentang bagaimana suatu variabel diukur, sehingga peneliti dapat mengetahui baik buruknya pengukuran tersebut. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah : 35

50 36 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Operasional Indikator Citra Merek Citra merek atau Brand image menurut yaitu kesan yang didapat menurut tingkatan dari pengetahuan dan pengertian akan fakta mengenai orang, produk, situasi (Philius,dkk 2015). Aniek Fatlahah, (2013) mengemukakan bahwa citra merek atau brand image terdiri atas tiga indikator yaitu : 1. Streght of brand association (kekuatan asosiasi merek) 2. Favorability of brand association (keuntungan asosiasi merek) 3. Uniqueness of brand association (keunikan asosiasi merek) Kepercayaan Merek Kualitas Produk Kepercayaan (trust) kepada suatu merek didefinisikan sebagai persepsi akan kehandalan dari sudut pandang konsumen didasarkan pada pengalaman, atau lebih pada urutanurutan transaksi atau interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kinerja produk dan kepuasan (Gary, dkk 2014). Kualitas produk merupakan faktor yang terdapat dalam suatu produk yang menyebabkan produk tersebut bernilai sesuai dengan maksud untuk apa produk tersebut diproduksi (Luffi, dkk 2014). Menurut Machrani Rinandha (2013), indikator yang digunakan yaitu : 1. Jaminan keamanan dan keselamatan pengguna. 2. Konsisten. 3. Kompensasi kerugian. 4. Reputasi. Krestiawan, dkk (2013) mengatakan bahwa dari segi pandangan pemasaran, kualitas diukur dalam ukuran persepsi pembeli tentang mutu atau kualitas produk yang meliputi: a. warna b. rasa c. merk d. bentuk kemasan dan lain-lain. Keputusan Pembelian Philius, dkk (2015) mengatakan bahwa keputusan pembelian merupakan sebagai keputusan yang diambil oleh pembeli yang merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Proses pengambilan keputusan merupakan perilaku yang harus dilakukan untuk dapat mencapai sasaran, dengan demikian dapat memecahkan masalahnya, dengan kata lain proses pemecahan suatu masalah yang diarahkan pada sasaran. Menurut (Algrina Agnes, 2013), Indikator yang digunakan yaitu : a. Pengenalan kebutuhan b. Pencarian informasi c. Keputusan membeli d. Perilaku paska pembelian

51 Populasi Dan Sampel Populasi Populasi adalah jumlah keseluruhan obyek (satuan-satuan /individu) yang karakteristiknya hendak diduga dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah pembeli atau pemakai mobil all new honda jazz di wilayah Semarang Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki atau diteliti, dan di anggap bisa mewakili seluruh populasi (jumlah lebih sedikit dari pada jumlah populasinya).teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan ciri-ciri tertentu, yaitu : 1. Responden minimal berusia 17 tahun, karena pada usia tersebut responden sudah dapat berkomunikasi dengan baik untuk menjawab kuesioner. 2. Responden yang sudah memakai mobil jenis all new Honda jazz. Sampel yang diambil berdasarkan rumus dibawah adalah 100 orang.karena jumlah populasi tidak diketahui, maka jumlah sampel yang diperlukan dapat dicari dengan rumus (Sugiyono,2012):

52 38 Dimana : n za/2 = sampel = ukuran standar daftar luas normal standar bagaimana tingkat kepercayaan (a) 95% E = Tingkat kelipatan yang digunakan menggunakan besarnya eror maksismum 20% Berdasarkan rumus diatas diperoleh jumlah sampel : n = 96 Atas dasar perhitungan diatas, maka sampel yang diambil berjumlah 96 orang, dibulatkan menjadi 100 konsumen sebagai sample. Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua responden para pembeli dan pengguna mobil all new honda jazz di Semarang. Baik laki laki dan perempuan kisaran umur 15 tahun sampai >30 tahun, disemua kalangan. Table 3.2 Tanggapan karakteristik responden Strata Anggota Populasi Kuesioner yang disebar 110 Kuesioner yang diterima 110 Kuesiner tidak memenuhi syarat 10 Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016

53 39 Berdasarkan table 3.2 diketahui jumlah kuesioner yang disebar sejumlah 110. Begitupun yang diterima oleh peneliti sejumlah 110. Sedangkan terdapat 10 kuesioner yang tidak memenuhi syarat, dalam hal ini ialah responden kurang tepat dalam menjawab kuesioner yang diberikan. 3.3 Jenis dan Sumber Data Data-data yang diperoleh untuk penelitian ini bersumber dari : a. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh atau didapat dari sumber pertama baik dari individu maupun perorangan (Sugiyono, 2010). Data ini diperoleh dari pihak-pihak yang berkepentingan serta dari responden melalui kuesioner. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data primer yang yang sudah diolah lebih lanjut oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel atau diagram (Sugiyono, 2010). Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat obyek dimana penelitian tersebut dilakukan (Siregar,2013:16). Dalam penelitian ini sumber data tersebut berasal dari kuesioner yang diberikan kepada 100 responden, kemudian dari hasil pernyataan tersebut dianalisis.

54 Metode Pengumpulan Data Dalam upaya memperoleh data yang dapat dipercaya kebenarannya, tepat pada waktunya dan memberikan gambaran permasalahan secara keseluruhan maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : a. Wawancara Wawancara merupakan bentuk komunikasi langsung antara peneliti dengan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata verbal. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan mendatangi dan melakukan tanya jawab dengan responden untuk memperoleh keterangan-keterangan yang diperlukan. b. Kuesioner Kuesioner Merupakan suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas dasar pertanyaan tersebut. Daftar pertanyaan dapat bersifat terbuka jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya, sedangkan bersikap tertutup jika alternatif-alternatif jawaban telah disediakan (Sugiyono, 2010). Dalam pelaksanaannya kuesioner ditujukuan kepada pengguna dan pembelimobil all new honda jazz. Penyebaran kuesioner dilakukan pada hari Senin, 13 Juni 2016 hingga hari Senin, 18 Juli Hal tersebut dilakukan karena pada saat itu pembeli dan pengguna mobil all new honda jazz yang melakukan servis di prediksi akan meningkat dari pada hari biasa karena mendekati hari raya idul fitri.

55 41 Pada akhir penyebaran selesai pada hari Senin, 18 Juli 2016 pukul 15:00 wib karena sudah memenuhi sampel sejumlah 100 responden berdasarkan rumus yang ditetapkan. Metode ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan yang ditujukan kepada responden untuk memperoleh jawaban yang sesuai dengan penelitian. Kuesioner diberikan kepada konsumen atau pemakai mobil jenis all new Honda jazz di Semarang. Kuesioner dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang fenomena sosial. Biasanya jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi (tingkatan) yang terdiri dari 5 tingkatan yaitu (Sugiyono,2012:133) : a. Untuk jawaban STS sangat tidak setuju diberi nilai = 1 b. Untuk jawaban TS tidak setuju diberi nilai = 2 c. Untuk jawaban N netral diberi nilai = 3 d. Untuk jawaban S setuju diberi nilai = 4 e. Untuk jawaban SS sangat setuju diberi nilai = 5 Dalam penentuan skala, maka digunakan skala pengukuran atau rentang skala. Rentang skala adalah acuan untuk menentukan panjang dan pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data yang kuantitatif (Sugiyono,2012:132). Sedangkan penentuan rentang skala tersebut adalah

56 42 Lebar skala interval = nilai maksimum - nilai minimum Level Formula = = 0,8 Oleh karena itu, skor yang digunakan untuk merumuskan interaksi yang diinterpretasikan adalah sebagai berikut: Range Keterangan 1,00-1,80 Sangat Rendah 1,81-2,60 Rendah 2,61-3,40 Sedang 3,41-4,20 Tinggi 4,21-5,0 Sangat Tinggi 3.5 Metode Analisis Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah : mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden. Didalam penelitian ini digunakan dua analisis yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. (Sugiyono, 2010):

57 Analisis Kualitatif Yaitu analisis data yang tidak memerlukan pengujian secara sistematis dan statistik tetapi berdasarkan pendapat dan pikiran yang diperoleh dari hasil jawabanjawaban responden atas beberapa pertanyaan yang diberikan dan digunakan untuk membantu analisis kuantitatifnya (Ghozali, 2011) Analisis Kuantitatif Yaitu suatu analisis data yang diperlukan terhadap data yang diperoleh dari hasil responden yang diberikan, kemudian dilakukan analisa berdasarkan metode statistic dan data tersebut diklasifikasikan ke dalam kategori tertentu dengan menggunakan table untuk mempermudah dalam menganalisa dengan alat bantu SPSS (Ghozali, 2011) Uji Instrumen Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali,2009). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi, validitas adalah mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah dibuat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas dapat diketahui dengan melihat r hitung dan r tabel (n 2) (Ghozali,2009) : Apabila r hitung > r tabel, maka valid. Apabila r hitung < r tabel, maka tidak valid.

58 Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variable atau konstruk (Ghozali,2009). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Jawaban responden terhadap pertanyaan ini dikatakan reliabel jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten atau jawaban tidak boleh acak karena masing-masing pertanyaan hendak mengukur hal yang sama. Jika jawaban terhadap indikator ini acak, maka dapat dikatakan bahwa jawaban responden tidak reliabel (Ghozali,2009). Pengukuran realibilitas dapat dilakukan dengan One Shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Alat untuk mengukur reliabilitas adalah Cronbach Alpha. Suatu variable dikatakan reliabel, apabila (Ghozali,2011) : Hasil α > 0,70 = reliabel dan Hasil α < 0,70 = tidak reliable Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian terhadap model penelitian, terlebih dahulu dilakukan pengujian model tersebut apakah memenuhi asumsi klasik regresi, yang terdiri dari (Ghozali,2009) :

59 Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sebuah model regresi, variabel independen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak, dengan kata lain uji normalitas dimaksudkan untuk mengecek apakah data penelitian kita berasal dari populasi yang sebarannya normal (Machrani Rinandha, 2013). Untuk mengetahui data yang digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan menggunakan grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal (45 0 ), dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas Uji Heteroskedastisitas Suatu regresi dikatakan terdeteksi heteroskedastisitas apabila diagram pencar residual membentuk pola tertentu. apabila pada output diagram pencar residual tidak membentuk suatu pola tertentu, maka regresi terbebas dari kasus heteroskedastisitas dan memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang heteroskesdastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas (Machrani Rinandha, 2013) Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas yaitu bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas. Model regresi yang baik seharusnya

60 46 tidak terjadi korelasi di antara variable bebas. Jika variable bebas saling berkorelasi, maka variable-variable ini tidak ortogonal. Variable ortogonal adalah variable bebas yang nilai korelasi antar sesama variable bebas sama dengan nol (0). Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan VIF. Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolinearitas. Hasil perhitungan nilai Tolerance menunjukan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0.10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Faktor (VIF) juga menunjukan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi (Machrani Rinandha, 2013) Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda yaitu metode yang dipakai guna menggambarkan hubungan antara variable dependen (Y) dengan dua atau lebih dari dua variable independen (X) (Machrani Rinandha, 2013). Rumus : Y = b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e

61 47 Y : Keputusan Pembelian b 1, b 2, dan b 3 : Koefisien Regresi a : Konstanta X 1 : Citra Merek X 2 : KepercayaanMerek X 3 : Kualitas Produk e : eror Pengujian Hipotesis Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini apakah variable bebas berpengaruh terhadap variable terikat, maka digunakan beberapa pengujian yaitu uji T Uji T Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas (independen atau bebas) dalam menerangkan variasi variabel dependen/ terikat (Ghozali,2009:88). Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara parsial dengan = 0,05 dan juga penerimaan atau penolakan hipotesa dengan cara : a. Merumuskan hipotesis H 01 : Citra Merek tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian

62 48 H a1 : Citra Merek berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pemnelian H 02 : Kepercayaan Merek tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian H a2 :Kepercayaan Merek berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian H 03 : Kualitas Produk tidak berpengaruh signifikan Keputusan Pembelian H a3 :Kualitas Produk berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian b. Mencari t hitung (Batasan t hitung) Ho : diterima bila sig. > = 0,05 Ho : ditolak bila sig. = 0,05 Untuk mengetahui kebenaran hipotesis dignakan kriteria bila t hitung > t tabel maka H o ditolak dan H a diterima, artinya ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat dengan derajat keyakinan yang digunakan sebesar a = 1%, a= 5%, a= 10%. Begitu pula sebaiknya bila t hitung < t table maka H o diterima dan H a ditolak yang artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

63 Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R2) adalah memperkirakan kontribusi variabel bebas teradap naik turunnya variabel terikat dengan menggunakan rumus koefisien determinasi (Rindang, dkk 2014). Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model (Citra merek, Kepercayaan merek dan Kualitas produk) dalam menerangkan variasi variabel dependen/tidak bebas (Keputusan Pembelian). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen (bebas) dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimaksudkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R 2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R 2 (Adjusted R Square) pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R 2, nilai Adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model (Ghozali,2009).

64 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Honda Jazz adalah mobil hatchback produksi pabrikan otomotif jepang honda motor company yang mulai diperkenalkan pada tahun 2001 dan sekarang memasuki generasi ketiga. Nama Honda Jazz digunakan di Eropa, Asia, Australia, Timur Tengah, dan Afrika. Di Jepang, China, dan Amerika, mobil ini dinamai Honda Fit. Honda Jazz memulai debutnya pada tahun 2001 di Jepang, kemudian di Eropa dan Australia tahun 2002, Amerika Selatan,afrika selatandan Asia tenggara tahun 2003, China tahun 2004, dan meksiko tahun Mobil ini baru dipasarkan di Kanada dan AS tahun Di Indonesia mulai dijual akhir tahun honda jazz generasi ketiga diperkenalkan di Jepang pada tanggal 6 september Pada bulan Juli 2014, Honda Jazz generasi ketiga mulai dipasarkan di Indonesia, desain bodi dan interior berubah total, namun mesin masih tetap sama dengan Honda Jazz generasi kedua ( Selain meluncurkan harga honda jazz terbaru, HPM juga meluncurkan informasi lengkap mengenai info teknis yang ditanamkan dalam All New Jazz Beberapa aspek eksterior di antaranya meliputi new stunning front grill, LED projector headlight, fog lamp with LED position lamp, rear sporty bumper, new cruise control dan lain sebagainya. Honda Jazz terbaru memiliki dimensi panjang mm, lebar mm, tinggi mm dan wheelbase mm, kapasitas tangki 40 liter dan kapasitas bagasi 50

65 liter. Seperti yang sebelumnya dikatakan, masih menggunakan sumber tenaga mesin lama, 1.5 liter SOHC 4 silinder yang mampu menghasilkan tenaga hingga 120 PS pada putaran rpm dan torsi 145 Nm pada putaran rpm. Mesin tersebut dipadukan dengan transmisi manual 5 percepatan dan CVT. Konsumsi bahan bakar honda jazz terbaru cukup irit, hanya km/liter ( Untuk pasar otomotif tanah air tersedia dalam 3 tipe, Honda Jazz Type A, Honda Jazz Type S dan Honda Jazz Type RS. Hadir dengan 4 pilihan warna untuk tipe terendah, Type A, Crystal Black Pearl (Hitam), Alabaster Silver Metallic (Silver), Modern Steel (Abu-Abu), Rallye Red (Merah). Sedangkan dua tipe diatasnya memiliki 7 pilihan warna; Crystal Black Pearl (Hitam), Alabaster Silver Metallic (Silver), White Orchid Pearl (Putih), Modern Steel (Abu-Abu), Rallye Red (Merah), Brilliant Sporty Blue Metallic (Biru), Attract Yellow Pearl (Kuning) Deskriptif Objek Penelitian Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen dan pengguna mobil All New Honda Jazz di dealer Honda Gajah Mada Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah pemakai atau pengguna mobil All New Honda Jazz di Semarang. Sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Berikut karakteristik tanggapan responden yang tersaji dalam tabel di bawah ini:

66 52 Tabel 4.1 Jumlah Responden Keterangan Jumlah Kuesioner yang disebar 110 Kuesioner yang diterima 110 Kuesioner yang tidak memenuhi syarat 10 Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016 Berdasarkan tabel diatas jumlah keseluruhan kuesioner yang mewakili sebanyak 100 responden Responden menurut Jenis Kelamin Data karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin pada Tabel 4.2 ini : Tabel 4.2 Responden menurut Jenis Kelamin No Jenis kelamin Frekuensi Persentase 1 Laki-laki 56 56% 2 Perempuan 44 44% Jumlah % Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 100 responden, responden terbanyak berdasarkan jenis kelamin adalah responden yang berjenis kelamin laki -laki yaitu sebanyak 56 atau 56%, sedangkan jenis kelamin perempuan berjumlah 44 atau 44%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa responden yang

67 53 merupakan pengguna mobil All New Honda Jazz di wilayah Semarangdidominasi oleh responden berjenis kelamin laki - laki yaitu sebanyak 56 orang atau 56% dari keseluruhan sampel dengan selisih 12% atau 12 orang. Hal tersebut didasari bahwa banyaknya laki-laki pada saat ini yang gemar dan suka dengan mobil hatchback All New Honda Jazz yang jumlahnya lebih dari separuhnya dari jumlah sampel Responden menurut Usia Data Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.3 Tabel 4.3 Responden menurut Usia Usia(Tahun) Frekuensi (Orang) Presentase % % > % Jumlah % Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.3 dapat ditunjukkan bahwa dari 100 responden yang peneliti temui, lebih dari separuhnya di dominasi oleh responden berusia kisaran dari tahun yaitu sebesar 55%. Selanjutnya responden yang berusia >30 tahun yaitu merupakan terbanyak kedua yaitu sebesar 34%. Kemudian yang terendah adalah usia tahun yaitu 11%. Jadi, secara umum responden pengguna atau pemakai mobil all

68 54 new honda jazz di wilayah Semarang yang peneliti temui ini tergolong usia dewasa yaitu antara tahun sebanyak 55 orang dari keseluruhan sampel Responden menurut pekerjaan Data karakteristik responden berdasarkan pekerjaandapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut : Tabel 4.4 Responden menurut pekerjaan Pekerjaan Frekuensi (Orang) Presentase Pelajar/Mahasiswa 8 8% Wiraswasta 42 42% Pegawai 40 40% Jumlah % Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016 Pada tabel 4.4 menunjukkan data bahwa jenis pekerjaan dari pengguna yang menggunakan mobil all new honda jaz di wilayah Semarang yang peneliti temui merupakan jenis pekerjaan wiraswasta sebanyak 42 orang atau 42%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa paling banyak pengguna mobil All New Honda Jazz yaitu dari kalangan wiraswasta. Hal ini dikarenakan wiraswasta lebih mapan dan suka terhadap mobil All New Honda Jazz dibandingkan dengan golongan pekerjaan yang lainnya, dibandingkan dengan responden yang pekerjaannya sebagai pelajar/mahasiswa hanya

69 55 sebanyak 8 orang atau 8% dan merupakan yang paling sedikit diantara jenis pekerjaan dari responden yang peneliti temui. 4.2 Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji reliabilitas, uji validitas, uji asumsi klasik, dan regresi linier berganda, uji hipotesis dan koefisien determinasi Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi hasil penelitian ini merupakan analisa terhadap pernyataan responden terhadap variabel citra merek, kepercayaan merek, kualitas produk dan keputusan pembelian. Dalam penelitian ini akan dilakukan penilaian menggunakan rentang skala. Rentang skala dapat dibuat sebagai berikut: Skalai nterval = Perhitungan tersebut adalah sebagai berikut : Skala interval = = 0,8 Standart untuk kategori lima kelas tersebut adalah (Anwar Sanusi, 2011) : 1,00 1,80 = Sangat rendah 1,81 2,60 = Rendah 2,61 3,40 = Sedang 3,41 4,20 = Tinggi 4,21 5,00 = Sangat tinggi

70 56 Hasil analisis pernyataan responden terhadap kuesioner yang digunakan oleh masing masing variabel penelitian dapat dilihat pada tabel tabel berikut : Citra Merek (X 1 ) Hasil pernyataan dan perhitungan nilai rata-rata pernyataan responden di setiap item pernyataan variabel citra merek dapat dilihat pada Tabel 4.5 Tabel 4.5 Hasil Pernyataan Responden terhadap Variabel Citra Merek Pernyataan Mobil all new honda jazz mempunyai Streght of brand association (kekuatan asosiasi merek) STS TS N S SS Jumlah Indeks F S F S F S F S F S ,95 Mobil all new honda jazz memiliki Favorability of brand association ,99 (keuntungan asosiasi merek) Mobil all new honda jazz mempunyai Uniqueness of brand association (keunikan asosiasi merek) yang membuat beda dengan mobil lain. Nilai Rata-rata 3,98 Sumber : Data primer yang diolah, 2016

71 57 Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan setiap indikator sebagai berikut : 1. Nilai rata-rata pernyataan responden terhadap citra merek sebesar 3,98 dan termasuk ke dalam kategori tinggi (3,41 4,20). Hal ini dapat diartikan bahwa citra merek yang diberikan brand Honda yaitu All New Honda Jazz kepada customer di Semarang dalam kategori baik sehingga dari citra merek yang terus di jaga diharapkan akan meningkatkan keputusan pembelian. Kondisi tersebut memberikan kesan bahwa pemakai atau pengguna kendaraan All New Honda Jazz di Semarang setuju akan citra merek all new honda jazz yang baik. 2. Berdasarkan indikator mobil All New Honda Jazz mempunyai Streght of brand association (kekuatan asosiasi merek) memiliki rata-rata skor sebesar 3,95 yang berada pada kategori tinggi.skor tersebut menunjukkan bahwa responden sebagian besar setuju bahwa All New Honda Jazz memiliki kekuatan asosiasi merek. 3. Berdasarkan indikator mobil All New Honda Jazz memiliki Favorability of brand association (keuntungan asosiasi merek) memiliki rata-rata skor sebesar 3,99 yang berada pada kategori tinggi. Dari skor tersebut dapat diartikan bahwa responden sebagian besar setuju bahwa All New Honda Jazz memiliki keuntungan asosiasi merek. 4. Berdasarkan indikator mobil All New Honda Jazz mempunyai Uniqueness of brand association (keunikan asosiasi merek) yang membuat beda dengan mobil lain memiliki rata-rata skor sebesar 4 yang berada pada kategori tinggi.dari

72 58 skortersebut sebagian besarresponden setuju bahwa All New Honda Jazz memiliki keunikan asosiasi merek Kepercayaan Merek(X 2 ) Hasil pernyataan dan perhitungan nilai rata rata pernyataan responden di setiap item pernyataan variabel kepercayaan merek dapat dilihat pada Tabel 4.6: Tabel 4.6 Hasil Pernyataan Responden terhadap Variabel Kepercayaan Merek Pernyataan Saya merasa nyaman kepada Brand Honda dan Brand Honda memiliki tanggung jawab kepada customer Dealer mobil Honda Gajah Mada sangat konsisten kepada konsumennya Dealer mobil Honda Gajah Mada mengganti kerugian apabila terjadi kesalahan pada mobil koncumen Dealer mobil Honda Gajah Mada memiliki reputasi yang baik STS TS N S SS F S F S F S F S F S Jumlah Indeks , , , ,65 Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Nilai Rata-rata 3,68

73 59 Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan setiap indikator sebagai berikut : 1. Nilai rata-rata pernyataan responden terhadap kepercayaan merek sebesar 3,68 termasuk dalam kategori tinggi (3,41 4,20). Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju terhadap ke empat indikator tersebut. Pengguna mobil All New Honda Jazz di Semarang setuju bahwa dealer Honda Gajah Mada mempunyai kepercayaan yang tinggi. Dapat dikatakan bahwa kepercayaan merek dapat mempengaruhi keputusan pembelian, dengan terpenuhinya harapan pelanggan diharapkan dapat meningkatkan keputusan pembelian. 2. Berdasarkan indikator Saya merasa nyaman kepada brand honda dan brand Honda memiliki tanggung jawab kepada customer memiliki rata-rata skor sebesar 3,83 yang berada pada kategori tinggi. Dapat diartikan bahwa Sebagian besar responden merasa nyaman kepada dealer honda dan dealer Honda Gajah Mada memiliki tanggung jawab kepada customer 3. Berdasarkan indikator dealer mobil Honda sangat konsisten kepada konsumennya memiliki rata-rata skor sebesar 3,68 yang berada pada kategori tinggi. Dapat diartikan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa dealer mobil Honda sangat konsisten kepada konsumennya. 4. Berdasarkan indikator dealer mobil Honda mengganti kerugian apabila terjadi kesalahan pada mobil konsumen memiliki rata-rata skor sebesar 3,61 yang berada pada kategori tinggi. Dapat diartikan bahwa sebagian besar responden

74 60 setuju dengan dealer mobil Honda mengganti kerugian apabila terjadi kesalahan pada mobil konsumen. 5. Berdasarkan indikator dealer mobil Honda memiliki reputasi yang baik memiliki rata-rata skor sebesar 3,65 yang berada pada kategori tinggi. Dapat diartikan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa dealer mobil Honda memiliki reputasi yang baik Kualitas Produk (X 3 ) Hasil pernyataan responden dan perhitungan nilai rata-rata pernyataan responden di setiap item pertanyaan variabel kualitas produkdapat dilihat tabel 4.7 Tabel 4.7 Hasil Pernyataan Responden terhadap Variabel Kualitas Produk Pernyataan Mobil all new honda jazz memiliki warna yang berdeda, spesial dan bagus Konsumen merasa nyaman, tenang dan senang dalam memakai dan mengendarai Mobil all new honda jazz STS TS N S SS Jumlah Indeks F S F S F S F S F S , ,70

75 61 Mobil all new honda jazz memiliki citra merek yang bagus, unggul dan berkualitas Mobil all new honda jazz memiliki bentuk atau desain yang bagus , ,75 Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Nilai Rata-rata 3,74 Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan setiap indikator sebagai berikut : 1. Nilai rata-rata pernyataan responden terhadap kualitas produk sebesar 3,74 termasuk dalam kategori tinggi (3,41 4,20). Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju terhadap keempat indikator tersebut. Pengguna All New Honda Jazz di Semarang setuju bahwa kualitas produk mobil All New Honda Jazz memiliki kualitas produk yang bagus. Dapat dikatakan bahwa kualits produk dapat mempengaruhi keputusan pembelian, dengan semakin meningkatnya dan bagusnya kualitas produk diharapkan dapat meningkatkan keputusan pembelian. 2. Berdasarkan indikator mobil All New Honda Jazz memiliki warna yang berdeda, spesial dan bagus memiliki rata-rata skor sebesar 3,85 yang berada pada kategori tinggi. Kondisi tersebut dapat diartikan bahwa sebagian besarresponden setuju bahwa All New Honda Jazz memiliki warna yang berbeda, spesial dan bagus. 3. Berdasarkan indikator Konsumen merasa nyaman, tenang dan senang dalam memakai dan mengendarai mobil All New Honda Jazz memiliki rata-rata skor

76 62 sebesar 3,70 yang berada pada kategori tinggi. Kondisi tersebut dapat diartikan bahwa pengguna All New Honda Jazz sebagian besar setuju bahwa mereka merasa nyaman, tenang dan senang dalam mengendarai mobil All New Honda Jazz. 4. Berdasarkan indikator mobil All New Honda Jazz memiliki bentuk atau desain yang bagus memiliki rata-rata skor sebesar 3,75 yang berada pada kategori tinggi. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa pengguna All New Honda Jazz sebagian besar setuju bahwa All New Honda Jazz memiliki bentuk atau desain yang bagus Keputusan Pembelian (Y) Hasil pernyataan responden dan perhitungan nilai rata-rata pernyataan responden di setiap item pertanyaan variabel keputusan pembelian dapat dilihat pada Tabel 4.8 Tabel 4.8 Hasil Pernyataan Responden terhadap Variabel Keputusan Pembelian Pernyataan kebutuhan akan transportasi darat jenis mobil yang lebih dominan memilih honda jazz untuk dibeli dan dikendarai pertama kali/ merupakan top of mind STS TS N S SS Jumlah Indeks F S F S F S F S F S ,94

77 63 Dengan mencari informasi tentang mobil yang akan dibeli sesuai kebutuhan, maka memutuskan untuk membeli mobil all new honda jazz Untuk membeli Produk all new honda jazz sudah melalui penilaian terhadap berbagai alternatif yang dapat dilihat dari atributatribut yang melekat Konsumen memutuskan untuk membeli setelah pembelian dahulu/berdasarkan pengalaman , , ,82 Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Nilai Rata-rata 3,89 Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan setiap indikator sebagai berikut : 1. Nilai rata-rata pernyataan responden terhadap keputusan pembelian sebesar 3,89 dan termasuk ke dalam kategori tinggi (3,41 4,20). Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju terhadap keempat indikator tersebut. 2. Berdasarkan indikator kebutuhan akan transportasi darat jenis mobil yang lebih dominan memilih honda jazz untuk dibeli dan dikendarai pertama kali/ merupakan top of mind memiliki rata-rata skor sebesar 3,94 yang berada pada kategori tinggi. Dapat diartikan bahwa sebagian besar responden setuju untukmemilih mobilall New Honda Jazz untuk dibeli dan dikendarai pertama kali atau merupakan top of mind.

78 64 3. Berdasarkan indikator dengan mencari informasi tentang mobil yang akan dibeli sesuai kebutuhan, maka memutuskan untuk membeli mobil all new honda jazz memiliki rata-rata skor sebesar 3,89 yang berada pada kategori tinggi. Kategori tinggi yaitu dapat diartikan bahwa sebagian besar responden setuju dengan mencari informasi tentang mobil yang akan dibeli sesuai kebutuhan, maka memutuskan untuk membeli mobil All New Honda Jazz. 4. Berdasarkan indiator untuk membeli produk all new honda jazz sudah melalui penilaian terhadap berbagai alternatif yang dapat dilihat dari atribut-atribut yang melekat memiliki rata-rata skor sebesar 3,91 yang berada pada kategori tinggi. Dapat diartikan bahwa sebagian besar responden setuju untuk membeli produk all new honda jazz sudah melalui penilaian terhadap berbagai alternatif yang dapat dilihat dari atribut-atribut yang melekat. 5. Berdasarkan indikator Konsumen memutuskan untuk membeli setelah pembelian dahulu/berdasarkan pengalaman memiliki rata-rata skor sebesar 3,82 yang berada pada kategori tinggi. Dapat diartikan bahwa sebagian besar responden setuju untuk membeli All New Honda Jazz setelah pembelian dahulu/berdasarkan pengalaman.

79 Uji Instrumen Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas digunakan untuk melihat kehandalan atau kepercayaan kuesioner sebagai alat ukur variabel penelitian. Apabila jawaban responden pada setiap kuesioner konsisten dari waktu ke waktu apabila diajukan pertanyaan yang sama maka kuesioner tersebut dinyatakan handal atau dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Cronbach alpha (ɑ), yaitu apabila cronbach alpha (ɑ) variabel > 0,70 maka kuesioner dari variabel tersebut terbukti handal atau dapat dipercaya ( Ghozali,2011). Tabel 4.9 Hasil uji reliabilitas Variabel Cronbach s alpha (ɑ) Standar Reliabilitas Keterangan Keputusan Pembelian 0,872 0,70 Reliabel Citra Merek 0,798 0,70 Reliabel Kepercayaan Merek 0,814 0,70 Reliabel Kualitas Produk 0,858 0,70 Reliabel Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai cronbach s alpha variabel citra merek, kepercayaan merek, kualitas produk dan keputusan pembelian diatas 0,70.

80 66 Hal ini menunjukan bahwa kuesioner dari masing-masing variabel terbukti handal atau bisa dikatakan dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat ukur variabel Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk melihat valid atau tidaknya suatu kuesioner sebagai alat ukur variabel. Dalam mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner dilakukan dengan melakukan korelasi hasil jawaban responden pada masing-masing pertanyaan di setiap variabel, dimana untuk analisanya menggunakan SPSS, dengan output bernama corrected item correlation. Hasil r hitung ini kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel product moment, yaitu dengan (df = n-2) dimana = 98 dan ɑ = 0,05 maka didapat r tabel satu sisi sebesar 0,165. Hasil uji validitas dari setiap pertanyaan kuesioner yang digunakan pada variabel citra merek, kepercayaan merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Indikator Keterangan Citra Merek (X 1 ) X 1.1 0,665 0,165 Valid X 1.2 0,652 0,165 Valid X 1.3 0,616 0,165 Valid Kepercayaan Merek (X 2 ) X 2.1 0,631 0,165 Valid X 2.2 0,663 0,165 Valid

81 67 X 2.3 0,620 0,165 Valid X 2.4 0,616 0,165 Valid Kualitas Produk (X 3 ) X 3.1 0,655 0,165 Valid X 3.2 0,753 0,165 Valid X 3.3 0,733 0,165 Valid X 3.4 0,674 0,165 Valid Keputusan (Y) Pembelian Y 1.1 0,678 0,165 Valid Y 1.2 0,700 0,165 Valid Y 1.3 0,788 0,165 Valid Y 1.4 0,746 0,165 Valid Sumber : Data Primer Diolah, 2016 Berdasarkan dari uji validitas menunjukkan bahwa nilai r hitung lebih besar dibanding nilai r tabel. Dengan hasil ini maka kuesioner yang digunakan oleh citra merek, kepercayaan merek, kualitas produk dan keputusan pembelian dinyatakan valid sebagai alat ukur variabel Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data sampel dalam penelitian telah didistribrusi secara normal, hasil uji normalitas datamenggunakan analisis grafik. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar berikut :

82 68 Gambar 4.1 Grafik normal probability plot Dari Gambar diatas hasil uji normalitas pada grafik normal P-P plot of regression standardizer residual di atas terlihat titik titik menyebar berhimpit disekitar garis diagonal dan hal ini menunjukan bahwa residual terdistribusi secara normal. Selain itu dapat pula dilakukan dengan menggunakan Uji Statistik Nonparametik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Hasil output dari pengujian normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov ditampilkan dalam tabel berikut:

83 69 Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 100 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.086 Positive.086 Negative Kolmogorov-Smirnov Z.863 Asymp. Sig. (2-tailed).445 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Dari Tabel 4.11 diperoleh nilai 0,863 dengan tingkat signifikansi = 0,445> 0,05. Artinya variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal Uji Multikolineritas Suatu variabel menunjukkan gejala multikolinearitas bisa dilihat dari nilai VIF yang tinggi antara variabel variabel independen suatu model regresi.untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF, jika kurang dari 10 maka model terbebas dari multikolinearitas (Imam Ghozali,2009)

84 70 Tabel 4.12 Uji Multikolineritas Dalam hasil pengujian multikolinierita diatas menunjukkan bahwa nilai VIF dan Tolerance mengindikasikan tidak terdapat multikolinearitas yang serius dimana nilai VIF kurang dari 10 dan nilai Tolerance lebih dari 0, Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah Homoskedastisitas (Ghozali,2009). Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik (Ghozali,2009) : a) Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

85 71 b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan gambar Scatterplot diatas, dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah skala 0 (nol) sumbu Y maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas Uji Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh dua atau lebih variabel independen (explanatory) terhadap satu variabel dependen (Imam Ghozali, 2009). Dalam penelitian ini variabel citra merek, kepercayaan merek, dan kualitas produk digunakan untuk memprediksi seberapa jauh pengaruhnya terhadap

86 72 variabel keputusan pembelian yang menggunakan mobil all new honda jazz di Semarang. Tabel 4.13 Hasil Uji Regresi Linear Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) Citra Kepercayaan Kualitas a. Dependent Variable: keputusan Persamaan linear antara citra merek, kepercayaan merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian mobil All New Honda Jazz di Semarang adalah sebagai berikut: Y = 1, ,280 X 1 + 0,402 X 2 + 0,338 X 3 Dimana : a. Konstanta (α) sebesar yang berarti apabila citra merek, Kepercayaan merek dan kualitas produk tetap atau tidak diubah, maka keputusan pembelian mobil All New Honda Jazz di Semarang cenderung positif b. Koefisien regresi untuk variabel citra merek adalah positif (0,280). Hal ini dapat diartikan apabila citra merek meningkat maka keputusan pembelian juga akan meningkat.

87 73 c. Koefisien regresi untuk variabel kepercayaan merek adalah positif (0,402). Hal ini dapat diartikan apabila kepercayaan merek meningkat maka keputusan pembelian juga akan meningkat. d. Koefisien regresi untuk variabel kualitas produk adalah positif (0,338). Hal ini dapat diartikan apabila kualitas produk meningkat maka keputusan pembelian juga akan meningkat Uji Hipotesis Uji T Hasil uji-t antara citra merek, kepercayaan merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian diperoleh hasil seperti pada tabel 4.14 berikut: Tabel 4.14 Hasil Uji - T Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara parsial dengan = 0,05 dan juga penerimaan atau penolakan hipotesa.

88 74 a. Merumuskan hipotesis 1. H 01 : citra merek tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian H a1 : citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian 2. H 02 : Kepercayaan merek tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan Pembelian H a2 : Kepercayaan merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan Pembelian 3. H 03 : Kualitas produk tidak berpengaruh positif dan signifikan keputusan pembelian H a3 : Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian b. Mencari t hitung (Batasan t hitung) Ho : diterima bila sig. > = 0,05 Ho : ditolak bila sig. = 0,05 Merujuk padagambar Uji t pada tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : a) Terlihat adanya pengaruh yang signifikan antara variabel citra merek terhadap variabel keputusan pembelian dengan probabilitas signifikan 0,030 dimana nilai ini di bawah 0,05. Hipotesis yang menyatakan bahwa faktor citra merek

89 75 berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelianmobil All New Honda Jazz di Semarang diterima. b) Terlihat adanya pengaruh signifikan antara variabel kepercayaan merek terhadap variabel keputusan pembelian dengan probabilitas signifikan dimana nilai ini di bawah 0,05. Hipotesis yang menyatakan bahwa faktor kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelianmobil all new honda jazz di kota Semarang diterima. c) Terlihat adanya pengaruh signifikan antara variabel kualitas produk terhadap variabel keputusan pembelian dengan probabilitas signifikan dimana nilai ini di bawah 0,05. Hipotesis yang menyatakan bahwa faktor kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelianmobil All New Honda Jazzdi kota Semarang diterima Koefisiensi Determinasi (R ² ) Koefisiensi Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model (citra merek, kepercayaan merek dan kualitas produk) dalam menerangkan variasi variabel dependen (keputusan pembelian).nilai koefisiensi determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1).

90 76 Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisiensi Determinasi (R²) Model Summary b Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), kualitas, citra, kepercayaan b. Dependent Variable: keputusan Dalam tabel 4.15 output SPSS Model Summary Adjusted R Square adalah 0,583, hal ini berarti kemampuan variabel citra merek, kepercayaan merek dan kualitas produk dalam menjelaskan keputusan pembelian pengguna mobil all new honda jazz di kota Semarang adalah sebesar 58,3,% sementara sisanya (100% - 58,3% = 41,7%) dijelaskan oleh variabel lainya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4.3 Pembahasan Berdasarkan dari hasil penelitian yang didapat mengenai pengaruh citra merek, kepercayaan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian All New Honda Jazz Semarang, maka akan dibuat pembahasan sebagai berikut : Pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa variabel citra merek (X 1 ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).Artinya apabila variabel citra merek (X 1 ) naik, maka variabel keputusan pembelian (Y) ikut naik.

91 77 Adanya angka positif dan signifikan ini mengindikasikan bahwa citra merek yang baik berpengaruh dan dapat meningkatkan keputusan pembelian pada All New Honda Jazz di Semarang. Image atau citramerupakan pandangan atau persepsi serta terjadinya proses akumulasi dari amanat kepercayaan yang diberikan oleh individu-individu, akan mengalami suatu proses cepat atau lambat membentuk suatu opini publik yang lebih luas dan abstrak. Citra merek atau Brand image menurut Philius,dkk (2015) yaitu kesan yang didapat menurut tingkatan dari pengetahuan dan pengertian akan fakta mengenai orang, produk, situasi. Objek yang dimaksud berupa orang,organisasi, kelompok orang atau lainnya yang tidak diketahui.. Para responden memberikan persepsi yang baik terhadap citra merek. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata citra merek sebesar 3,98 yang berarti berdasarkan rentang skala termasuk kategori baik. Persepsi yang baik terhadap citra merek, yaitu mobil All New Honda Jazz mempunyai Streght of brand association (kekuatan asosiasi merek) dengan nilai rata-rata 3,95, Mobil all new honda jazz memiliki Favorability of brand association (keuntungan asosiasi merek) dengan nilai rata-rata 3,99, dan mobil All New Honda Jazz mempunyai Uniqueness of brand association (keunikan asosiasi merek) yang membuat beda dengan mobil lain dengan nilai rata-rata 4. Penelitian mengenai variabel citra merek atau brand image dilakukan oleh Philius,dkk (2015) yang berjudul Pengaruh Brand Image, Brand Trust, dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota All New Yaris pada Pt. Hasjrat Abadi Manado dengan hasil Brand Image atau citra merek berpengaruh positif dan

92 78 signifikan terhadap Keputusan Pembelian Toyota All New Yaris di PT. Hasjrat Abadi Manado. Dengan Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi 0,553 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang menandahkan Brand Image berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Artinya semakin melekat Brand Image yang baik pada produk produk Toyota khusunya All New Yaris akan meningkatkan Keputusan Pembelian Konsumen di PT. Hasjrat Abadi Manado. Hasil penelitian pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian pada All New Honda Jazz di Semarang mendukung penelitian yang dilakukan oleh Philius,dkk (2015), Prana, Dkk (2015), Candra,dkk (2014), Aji,dkk (2013) dan Aniek Fatlahah, (2013) bahwa citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Pengaruh Kepercayaan Merek terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa variabel kepercayaan merek (X 2 ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) Artinya apabila variabel kepercayaan merek (X 2 ) naik maka variabel Keputusan pembelian (Y) ikut naik. Adanya angka positif dan signifikan ini mengindikasikan bahwa jika kepercayaan merek meningkat berpengaruh dan dapat meningkatkan keputusan pembelian pada mobil All New Honda Jazz Semarang. Konsumen dapat mengenal barang dan jasa yang ditawarkan di pasar melalui merek. Sebuah merek dapat mempengaruhi konsumen melalui respon emosional positif

93 79 yang dirasakan oleh konsumen ketika mereka menggunakan merek tersebut. Merek yang sudah dipercaya akan lebih sering dibeli dan dapat memunculkan komitmen yang kuat untuk setia kepada merek tersebut (Martin dan Dr.Hartono, 2013). Kepercayaan (trust) kepada suatu merek didefinisikan sebagai persepsi akan kehandalan dari sudut pandang konsumen didasarkan pada pengalaman, atau lebih spada urutan-urutan transaksi atau interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kinerja produk dan kepuasan (Gary, dkk 2014). Para responden memberikan persepsi yang baik terhadap kepercayaan merek. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kepercayaan merek sebesar 3,68 yang berarti berdasarkan rentang skala termasuk kategori baik. Persepsi yang baik terhadap kepercayaan merek, yaitu brand honda memiliki tanggung jawab kepada customer dengan nilai rata-rata 3,83, dealer mobil Honda sangat konsisten kepada konsumennya dengan nilai rata-rata 3,63, dealer mobil Honda sangat konsisten kepada konsumennya dengan nilai rata-rata 3,63, dealer mobil Honda memiliki reputasi yang baik dengan nilai rata-rata 3,65. Hal ini sama seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Dra.Sri dan Bulan (2014) dengan judul Pengaruh Nilai Pelanggan dan Kepercayaan Merek terhadap Keputusan Pembelian Mobil All New Honda Jazz Di Pekalongan dengan hasil variabel Kepercayaan merek (brand trust) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. Dengan koefisien regresi 0,456, sehingga semakin tinggi kepercayaan terhadap merek maka semakin tinggi pula keputusan pembelian.

94 80 Hasil Penelitian Pengaruh Kepercayaan Merek terhadap Keputusan Pembelian pada all new honda jazz di Semarang mendukung penelitian yang dilakukan oleh Phillius,dkk (2015), Calvin Dan Hatane, (2014), Dra.Sri dan Bulan dan Gary,dkk (2014) (2014) bahwa kepercayaan merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa variabel kualitas produk (X 3 ) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Artinya apabila variabel kualitas produk (X 3 ) naik maka variabel Keputusan pembelian (Y) ikut naik. Adanya angka positif dan signifikan ini mengindikasikan bahwa jika kualitas produk meningkat berpengaruh dan dapat meningkatkan keputusan pembelian pada All New Honda Jazz di Semarang. Kualitas produk memiliki pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh perusahaan mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Salah satu yang mempengaruhi pengambilan keputusan seseorang adalah produk itu sendiri. Konsumen akan menyukai dan memutuskan membeli produk yang menawarkan kualitas, kinerja dan pelengkap inovatif yang terbaik Ambarani, dkk (2013). Kotler dan Amstrong (2010:27) mengemukakan bahwa Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi kehandalan, daya tahan, ketepatan, kemudahan operasi, dan perbaikan produk, serta atribut bernilai

95 81 lainnya. Setiap perusahaan yang menginginkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, maka akan berusaha membuat produk yang berkualitas, yang ditampilkan baik melalui ciri-ciri luar (design) produk maupun inti (core) produk itu sendiri.. Para responden memberikan persepsi yang baik terhadap kualitas produk. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kualitas produk sebesar 3,74 yang berarti berdasarkan rentang skala termasuk kategori baik. Persepsi yang baik terhadap kualitas produk, yaitu Mobil all new honda jazz memiliki warna yang berdeda, spesial dan bagus dengan rata-rata nilai 3,85, Konsumen merasa nyaman, tenang dan senang dalam memakai dan mengendarai mobil all new honda jazz dengan nilai rata-rata 3,70, mobil All New Honda Jazz memiliki citra merek yang bagus, unggul dan berkualitas dengan nilai rata-rata 3,69, dan mobil all new honda jazz memiliki bentuk atau desain yang bagus baik dengan nilai rata-rata 3,75. Penelitian mengenai variabel kualitas produk yang dilakukan oleh Mreta,dkk (2015) yang berjudul Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Toyota Kijang Innova di Kota Semarang dengan hasil penelitian bahwa Variabel kualitas produk pembelian mempunyai pengaruh positif sebesar 0,207 dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. Nilai koefisien determiasi (KD) sebesar 21,9% terhadap keputusan pembelian. Sehingga semakin bagus kualitas Toyota Kijang Innova maka semakin meningkat keputusan pembelian. Hasil Penelitian Pengaruh kualitas produk terhadap Keputusan pembelian pada mobil all new honda jazz di Semarang mendukung penelitian yang dilakukan oleh

96 82 Aji,dkk (2015), Mreta, dkk (2015), Phillius,dkk (2015), Prana,dkk (2015) dan Luffi, dkk (2014 bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

97 BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden sebanyak 100 kuesioner tentang pengaruh citra merek, kepercayaan merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian menunjukkan hasil yang baik. Berikut ini adalah hasil kesimpulan penelitian berdasarkan analisis yang telah dilakukan: 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian citra merek, kepercayaan merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian yang difokuskan pada pemakai dan pengguna mobil All New Honda Jazz di kota Semarang adalah sebagai berikut: 1. Variabel citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mobil all new honda jazz Semarang. Hal ini berarti bahwa jika variabel citra merek meningkat maka keputusan pembelian juga akan meningkat. Demikian juga sebaliknya, apabila menurun maka keputusan pembelian akan menurun. 2. Variabel kepercayaan merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mobil All New Honda Jazz. Hal ini berarti bahwa jika variabel kepercayaan merek meningkat maka keputusan pembelian juga akan meningkat. Demikian juga sebaliknya, apabila menurun maka keputusan pembelian akan menurun. 83

98 84 3. Variabel kualitas produk berpengaruh signifikan keputusan pembelian mobil All New Honda Jazz di Semarang. Hal ini berarti bahwa jika variabel kualitas produk meningkat maka keputusan pembelian juga akan meningkat. Demikian juga sebaliknya, apabila menurun maka keputusan pembelian akan menurun. 4. Variabel yang paling dominan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mobil All New Honda Jazz di Semarang adalah variabel kepercayaan merek. Hal ini berarti bahwa jika variabel kepercayaan merek meningkat maka keputusan pembelian juga akan meningkat. Demikian juga sebaliknya, apabila menurun maka keputusan pembelianpun akan menurun. 5. Koefisien determinasi sebesar 0,583, hal ini berarti kemampuan variabel citra merek, kepercayaan merek dan kualitas produk dalam menjelaskan keputusan pembelian pengguna mobil All New Honda Jazz di kota Semarang adalah sebesar 58,3% sementara sisanya (100% - 58,3% = 41,7%) dijelaskan oleh variabel lainya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 6. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan yang menggunakan dan memakai mobil All New Honda Jazz di Semarang yang mewakili sebanyak 100 responden. Dari 100 responden terbanyak berdasarkan jenis kelamin adalah yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 56 atau 56%, sedangkan sisanya 44 atau 44% berjenis kelamin perempuan. Lebih dari separuhnya di dominasi oleh responden berusia antara tahun yaitu sebesar 55%, sisanya sebanyak 34% ialah berusia >30 tahun dan sisanya tahun sebanyak 11%. Dari seluruh responden yang menjadi

99 85 penmakai dan pengguna mombil All New Honda Jazz wilayah Semarang yang paling banyak ditemui oleh peneliti merupakan pelanggan yang berjenis pekerjaan sebagai wiraswasta sebesar 42 orang. Kemudian sebanyak 40 orang berjenis pekerjaan sebagai pegawai serta yang terendah ditemui oleh peneliti merupakan pelanggan yang berjenis pekerjaan sebagai pelajar atau mahasiswa yaitu sebesar 8 orang. 5.2 Saran Saran untuk hasil penelitian mengenai pengaruh citra merek, kepercayaan merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian mobil All New Honda Jazz di Semarang maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kepercayaan merek menjadi variabel pertama yang memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian, dengan kondisi seperti ini faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan merek harus tetap dijaga dan dipertahankan oleh Honda Gajah mada Semarang agar kepercayaan konsumen semakin tinggi yang pada akhirnya dapat meningkatkan keputusan pembelian. Yang harus dipertahankan oleh dealer Honda Gajah Mada yaitumemberikan rasa nyaman kepada konsumen dan memiliki tanggung jawab kepada konsumen. Sehingga konsumen merasa nyaman, aman dan percaya oleh service yang diberikan olehdealer Honda Gajah Mada Semarang.

100 86 2. Kemudian yang harus dipertahankan lagi yaitu mengenai reputasi dealer Honda Gajah Mada. Reputasi dealer sangat penting bagi konsumen karena dengan reputasi yang baik maka akan menambah valuetersendiri bagi konsumen dan membuat konsumen merasa yakin dan percaya dengan dealer Honda Gajah Mada Semarang.

101 DAFTAR PUSTAKA Agus, Silvya dan Rindang Citra Merek, Harga dan Promosi Pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian Perhiasan Emas pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Manado Utara. Jurnal EMBA. Vol.2 No.2. Hal Universitas Sam Ratulangi. Manado. Algrina, Bauran Pemasaran Pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian Mobil Daihatsu Pada PT. Astra Internasional Manado. Jurnal Manajemen Pemasaran. Vol.1 No.4. Hal Universitas Sam Ratulangi. Manado. Andi, Ambarani dan Apriatni Pengaruh Perluasan Merek dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Sampo Dove di Semarang.Journal Of Social And Politic,. Hal Universitas Diponegoro. Semarang Aniek Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Es Krim Wall s Magnum. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol 1. Nomor 2. Hal Universitas Surabaya. Surabaya. Bobby Pengaruh Brand Trust dan Brand Affect terhadap Brand Loyalty Coffee Toffee Klambis Suarabaya". Jurnal Manajemen Pemasaran. Vol 4. No 2. Hal Universitas Surabaya. Surabaya. Charles Pengaruh Kualitas Produk, Ketersediaan Produk dan GayaHidup terhadap Keputusan Pembelian Produk Lulur MandiSumber Ayu di Jakarta. Jurnal MIX, Vol III. No. 2. Hal Jakarta. Edy, Candra, Srikandi Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk terhadap Kepercayaan serta Keputusan Pembelian (survei pada pembeli sepeda motor honda vario pada pt sumber purnama sakti di kabupaten Gresik).Jurnal Adminitrasi Bisnis. Vol. 15. No. 2. Hal 1-6. Universitas Brawijaya, Malang. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivarivat dengan Program SPSS. Cetakan keempat.semarang. BP Undip. Hartono, Martin Analisa Pengaruh kepercayaan terhadap tenaga penjual (trust in employee),dan kepercayaanterhadap merek (trust in brand) terhadap niat beli (purchase intention)konsumen pada Bernini furniture di Surabaya, dan 87

102 88 Semarang. Jurnal Manajemen Pemasaran. Vol. 1, No. 2. Hal Universitas Kristen Petra. Surabaya. Hatane, Calvin Analisa Pengaruh Brand Image, Brand Trust dan Economic Benefit terhadap Niat Pembelian Polis Asuransi Pt. Sequislife di Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran. Vol 2, No 1. Hal Universitas Kristen Petra. Surabaya. Machrani Motivasi, Persepsi, dan Kepercayaan Pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Sepeda Motor Yamaha di Minahasa. Jurnal Pemasaran. Vol.1. No.3. September. Hal Universitas Sam Ratulangi. Manado. Mreta,dkk (2015). Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Toyota Kijang Innova di Kota Semarang (Studi Kasus Pada Pengguna Toyota Kijang Innova di Kota Semarang). Journal Of Social And Political Of Science. Hal Universitas Diponegoro. Reni, Handoyo dan Luffi Pengaruh Kualitas Produk, Iklan dan Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Sabun Mandi Lux Cair (Studi kasus pada konsumen/pengguna sabun mandi lux cair di swalayan Gelael Mall Ciputra Semarang). Journal Of Social And Politic. Hal Universitas Diponegoro. Semarang. Sari, Handoyo dan Krestiawan Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Permen Tolak Angin di Semarang (Studi Kasus pada Pengguna Permen Tolak Angin di Kelurahan Tembalang Semarang. Journal Of Social And Politic. Hal Universitas Diponegoro. Semarang. Silvya, Endru Kualitas Produk dan Ekuitas Merek Pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Hilux pada Pt. Hasjrat Abadi Cabang Kotamobagu. Jurnal Manajemen. Vol.2 No.2. Hal Universitas Sam Ratulangi. Manado. Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. (cetakan ke-15). Bandung : Alfabeta. Sugiyono Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Suryono, Nova Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Konsumen Waroeng Steak & Shake Cabang Jl. Sriwijaya 11 Semarang). Journal Of Management. Vol 2. No 2. Hal 1-12.Universitas Diponegoro. Semarang.

103 89 Widayanto, Aji dan Handoyo Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, Harga dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Revo (Studi Kasus pada Konsumen Sepeda Motor Honda Revo Astra Motor Kebumen). Journal Of Social And Politic. Hal Universitas Diponegoro. Semarang. Widiartono, Hari dan Prana Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek Dell di Kota Semarang (Studi Kasus Pada Konsumen Laptop Merek Dell di Kecamatan Banyumanik Kota Semarang). Journal Of Social And Political Of Science. Hal Universitas Diponegoro. Semarang. William, Agus dan Philius Pengaruh Brand Image, Brand Trust, dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota All New Yaris pada Pt. Hasjrat Abadi Manado. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol 15. No 05. Hal Universitas Sam Ratulangi. Manado

104 LAMPIRAN 1 90

105 91 KUESIONER Pada saat ini kami sedang melakukan penelitian mengenai PENGARUH CITRA MEREK, KEPERCAYAAN MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL ALL NEW HONDA JAZZ DI SEMARANG (Studi Kasus di Honda Gajah Mada Semarang) Tujuan penelitian ini adalah memenuhi kewajiban untuk memperoleh gelar sarjana (S1) Manajemen. Demi tercapainya tujuan penelitian tersebut, maka saya selaku penyusun kuisioner memohon kesediaan saudara untuk mengisi kuisioner ini menurut keadaan yang sesungguhnya. Istilah Pernyataan -Pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda (V) pada salah satu kolom yang sesuai. Jawaban yang tersedia berupa angka skala 1-5 yang mempunyai arti : Petunjuk pengisian : SS S N TS STS : Sangat Setuju : Setuju : Netral : Tidak Setuju : Sangat Tidak Setuju

106 92 Identitas Responden Nama : Alamat : Umur : Jenis kelamin :Laki-laki/Perempuan Pendidikan : Variabel Citra Merek No Pernyataan STS TS N S SS 1. Mobil All New Honda Jazz mempunyai Streght of brand association (kekuatan asosiasi merek) 2. Mobil all new honda jazz memiliki Favorability of brand association (keuntungan asosiasi merek) 3. Mobil All New Honda Jazz mempunyai Uniqueness of brand association (keunikan asosiasi merek) yang membuat beda dengan mobil lain. Variabel Kepercayaan Merek No Pernyataan STS TS N S SS 1. Saya merasa nyaman kepada Brand Honda dan Brand Honda memiliki tanggung jawab kepada customer 2. Dealer mobil Honda Gajah Mada sangat konsisten kepada konsumennya

107 93 3. Dealer mobil Honda Gajah Mada mengganti kerugian apabila terjadi kesalahan pada mobil koncumen 4. Dealer mobil Honda Gajah Mada memiliki reputasi yang baik Variabel Kualitas Produk No Pernyataan STS TS N S SS 1. Mobil All New Honda Jazz memiliki warna yang berdeda, spesial dan bagus 2. Konsumen merasa nyaman, tenang dan senang dalam memakai dan mengendarai Mobil All New Honda Jazz 3. Mobil All New Honda Jazz memiliki citra merek yang bagus, unggul dan berkualitas 4. Mobil All New Honda Jazz memiliki bentuk mobil atau desain yang bagus Variabel Keputusan Pembelian No Pernyataan STS TS N S SS 1. kebutuhan akan transportasi darat jenis mobil yang lebih dominan memilih Honda Jazz untuk dibeli dan dikendarai pertama kali/ merupakan top of mind 2. Dengan mencari informasi tentang mobil yang akan dibeli sesuai kebutuhan, maka

108 94 memutuskan untuk membeli mobil All New Honda Jazz 3. Untuk membeli Produk All New Honda Jazz sudah melalui penilaian terhadap berbagai alternatif yang dapat dilihat dari atribut-atribut yang melekat 4. Konsumen memutuskan untuk membeli setelah pembelian dahulu/berdasarkan pengalaman

109 LAMPIRAN 2 95

110 96 Resp onde n Y 11 Y 12 Y1 Y 13 Y 14 Keputusan Pembelian X 11 X1 X 12 X 13 Citra X2 keperca yaan X 21 X 22 X 23 X 24 X 31 X 32 X3 X 33 X 34 Kualitas Produk

111

112

113

114 LAMPIRAN 3 100

115 101 ( Uji Instrumen ) Uji Reliabilitas Variabel Cronbach s alpha (ɑ) Standar Reliabilitas Keterangan Keputusan Pembelian 0,872 0,70 Reliabel Citra Merek 0,798 0,70 Reliabel Kepercayaan Merek 0,814 0,70 Reliabel Kualitas Produk 0,858 0,70 Reliabel Uji Validitas Variabel Indikator Keterangan Citra Merek (X 1 ) X 1.1 0,665 0,165 Valid X 1.2 0,652 0,165 Valid X 1.3 0,616 0,165 Valid Kepercayaan Merek (X 2 ) X 2.1 0,631 0,165 Valid X 2.2 0,663 0,165 Valid X 2.3 0,620 0,165 Valid X 2.4 0,616 0,165 Valid Kualitas Produk (X 3 ) X 3.1 0,655 0,165 Valid X 3.2 0,753 0,165 Valid X 3.3 0,733 0,165 Valid X 3.4 0,674 0,165 Valid

116 102 Keputusan Pembelian Y 1.1 0,678 0,165 Valid Y 1.2 0,700 0,165 Valid Y 1.3 0,788 0,165 Valid Y 1.4 0,746 0,165 Valid ( Uji Asumsi KLasik ) Uji Normalitas

117 103 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 100 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.086 Positive.086 Negative Kolmogorov-Smirnov Z.863 Asymp. Sig. (2-tailed).445 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Uji Multikorealitas

118 104 UjiHeteroskedastisitas Uji Regresi Linear Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) Citra Kepercayaan Kualitas a. Dependent Variable: keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, Kebutuhan alat transportasi membuat industri di

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, Kebutuhan alat transportasi membuat industri di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, Kebutuhan alat transportasi membuat industri di Indonesia mengalami kemajuan yang cepat,pesat dan canggih. Keadaan tersebut menjadikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keputusan Pembelian Sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk merupakan keputusan pembelian. Setiap produsen pasti menjalankan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu tujuan kegiatan Pemasaran adalah membangun merek dikonsumen. Kekuatan merek terletak pada kemampuannya untuk memengaruhi perilaku pembelian.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang dinamis dan penuh persaingan menuntut perusahaan untuk melakukan perubahan orientasi terhadap cara mereka melayani konsumen, menangani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini turut memicu

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini turut memicu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan informasi saat ini membuat persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin sengit. Para pelaku bisnis dituntut untuk melakukan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, mulai dari kebutuhan dasar yang harus dipenuhi secara rutin atau disebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penulis dalam menentukan langkah-langkah yang sistematis untuk penyusunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penulis dalam menentukan langkah-langkah yang sistematis untuk penyusunan 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian terdahulu sebagai tolak ukur dan acuan untuk menyelesaikannya, penelitian terdahulu memudahkan penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana transportasi yang mampu mempersingkat jarak dan waktu, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sarana transportasi yang mampu mempersingkat jarak dan waktu, salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan perkembangan sarana transportasi yang semakin mempermudah dan memperlancar transportasi darat.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Brand Brand menurut Kotler (2002:63) adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan diri dalam setiap usaha pemenuhan kebutuhan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan diri dalam setiap usaha pemenuhan kebutuhan konsumen. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis pada saat ini menuntut setiap perusahaan untuk selalu memberikan perhatian yang lebih besar terhadap aspek pemasaran. Hal ini

Lebih terperinci

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP RASA PERCAYA DIRI PELANGGAN SABUN MANDI NUVO DI SIDOARJO

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP RASA PERCAYA DIRI PELANGGAN SABUN MANDI NUVO DI SIDOARJO 50 PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP RASA PERCAYA DIRI PELANGGAN SABUN MANDI NUVO DI SIDOARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Merek perusahaan dapat membedakan produk barang atau jasa nya dengan produk lain

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah penduduk yang cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia menjadi daerah pemasaran produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini kebutuhan masyarakat akan sepeda motor terus meningkat. Banyak masyarakat yang menjadikan sepeda motor sebagai kendaraan utama. Besarnya permintaan

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Perilaku Konsumen Menurut Engel et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang terlibat langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi,

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Pengertian Ekuitas Merek ( Brand equity ) pada faktor-faktor yang menurut merek penting, semakin banyak faktor yang

BAB II KERANGKA TEORI. Pengertian Ekuitas Merek ( Brand equity ) pada faktor-faktor yang menurut merek penting, semakin banyak faktor yang BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Ekuitas Merek (Brand equity) 2.1.1. Pengertian Ekuitas Merek ( Brand equity ) Ekuitas berarti nilai. Nilai sebuah merek sebenarnya didapatkan dari kata-kata dan tindakan konsumennya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekuitas Merek Pengertian ekuitas merek menurut (Aaker, 1996 dalam Agusli dan Kunto, 2013) bahwa ekuitas merek menciptakan nilai, baik pada perusahaan maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kebutuhan masyarakat yang beragam dan daya beli masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kebutuhan masyarakat yang beragam dan daya beli masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri otomotif di Indonesia mengalami peningkatan yang pesat karena dipengaruhi oleh kebutuhan masyarakat yang beragam dan daya beli masyarakat yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat khusunya untuk perusahaan yang sejenis. mereka dituntutuntuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. ketat khusunya untuk perusahaan yang sejenis. mereka dituntutuntuk memiliki BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan ekonomi Indonesia inisemakin mengarah padapersaingan ketat khusunya untuk perusahaan yang sejenis. mereka dituntutuntuk memiliki suatu keunikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap perusahaan, diantaranya bertujuan untuk meningkatkan laba dan demi menaikkan nilai perusahaan. Setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi menjanjikan peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar bagi produk-produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka semakin berkembangnya tingkat persaingan dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Peran pemasaran semakin penting

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. perusahaan. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa

Bab I. Pendahuluan. perusahaan. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi oleh perusahaan. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Strategi pemasaran merupakan sebagian dari strategi bisnis yang diupayakan setiap perusahaan untuk meningkatkan laba demi menaikkan nilai perusahaan. Strategi pemasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan konsumen. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan konsumen. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah faktor sangat penting yang harus dilakukan perusahaan dalam hal yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Pemasaran

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci : celebrity endorser, brand image, kualitas produk dan niat beli

Abstrak. Kata kunci : celebrity endorser, brand image, kualitas produk dan niat beli Judul : Pengaruh Celebrity Endorser, Brand Image Dan Kualitas Produk Terhadap Niat Beli Sepeda Motor Honda Vario 125 Di Kota Daenpasar Nama : Made Andi Kusuma NIM : 1115251142 Abstrak Persaingan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen di pasar yang sudah ada. Dalam kondisi persaingan yang sangat ketat,

BAB I PENDAHULUAN. konsumen di pasar yang sudah ada. Dalam kondisi persaingan yang sangat ketat, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam lingkungan bisnis saat ini semakin ketat, sehingga menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan untuk meningkatkan jumlah konsumen di pasar

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Blackberry, quality, features, design, branding, trends, purchasing decisions. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Blackberry, quality, features, design, branding, trends, purchasing decisions. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Blackberry smartphone is one product that has a difference with products from other companies. Taking into account the elements of product attributes such as product quality, product features,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya dengan tercukupi kebutuhannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas jasa sudah menjadi standar yang dapat dengan mudah dan cepat ditiru dan dimiliki oleh siapa

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas jasa sudah menjadi standar yang dapat dengan mudah dan cepat ditiru dan dimiliki oleh siapa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi yang begitu cepat, dewasa ini bukan lagi perang kualitas jasa melainkan perang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh citra merek dan kualitas produk

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh citra merek dan kualitas produk 43 III. METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh citra merek dan kualitas produk terhadap pengambilan keputusan pembelian mobil merek Toyota Kijang Innova di Bandar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii PERNYATAAN ORISINALITAS...iii KATA PENGANTAR...iv ABSTRAK...vii DAFTAR ISI...viii DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR LAMPIRAN...xii

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam dunia pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat pemasaran taktis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menyebabkan peran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menyebabkan peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menyebabkan peran pemasaran sangat penting dalam menunjang kemajuan usaha. Produsen sebagai penghasil produk atau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. empat membuat jalanan di kota-kota menjadi terganggu arus lalu-lintasnya, tidak heran

I. PENDAHULUAN. empat membuat jalanan di kota-kota menjadi terganggu arus lalu-lintasnya, tidak heran I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepeda motor merupakan alat transportasi yang paling digemari sebagian besar masyarakat perkotaan di Indonesia. Dengan semakin meningkatnya volume kendaraan roda dua dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai. spesifik disebut konsumen). Semakin ketatnya persaingan toko ataupun

I. PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai. spesifik disebut konsumen). Semakin ketatnya persaingan toko ataupun I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai ketidakpastian paling besar. Oleh karena itu, dalam abad millenium seperti sekarang perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selalu invoatif dalam mengembangkan usahanya. Salah satu kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. selalu invoatif dalam mengembangkan usahanya. Salah satu kegiatan pokok 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran perusahaan dalam bersaing kini semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, hal inilah yang pada akhirnya menuntut perusahaan untuk selalu

Lebih terperinci

Harry Christian Barus

Harry Christian Barus PENGARUH EKUITAS MEREK ( BRAND EQUITY ) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE BLACKBERRY (Studi pada Mahasiswa Program S1 Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) Harry Christian

Lebih terperinci

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG Dessy Amelia Fristiana Abstract Beragam faktor dapat mempengaruhi konsumen dalam mempercayakan tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia global ini dimana persaingan menjadi suatu rutinitas menuntut perusahaan sebagai produsen produk dituntut untuk meningkatkan kualitasnya dengan melihat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekuitas Merek Definisi ekuitas merek menurut Aaker dalam Tjiptono (2001) adalah serangkaian aset dan liabilities (kewajiban) merek yang terkait dengan sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era modernisasi dan globalisasi seperti sekarang ini teknologi komunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Di era modernisasi dan globalisasi seperti sekarang ini teknologi komunikasi dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era modernisasi dan globalisasi seperti sekarang ini teknologi komunikasi dan informasi tidak dapat dipisahkan dari kegiatan individu baik laki-laki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, menuntut setiap perusahaan untuk selalu inovatif dalam mengembangkan usahanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mengakibatkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Sejak dibukanya

BAB I PENDAHULUAN. yang mengakibatkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Sejak dibukanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi sekarang ini menyebabkan terjadinya perdagangan bebas yang mengakibatkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Sejak dibukanya era pasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif dalam menghadapi munculnya pesaing-pesaing lainnya yang. tapi tetap memenuhi permintaan konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif dalam menghadapi munculnya pesaing-pesaing lainnya yang. tapi tetap memenuhi permintaan konsumen. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri di Indonesia telah mengalami kemajuan yang cepat dan pesat. Keadaan tersebut menjadikan kondisi persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini

Lebih terperinci

PENGARUH EKUITAS MEREK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MATIC HONDA VARIO

PENGARUH EKUITAS MEREK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MATIC HONDA VARIO PENGARUH EKUITAS MEREK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MATIC HONDA VARIO Siti Muniah 1, Apriatni EP 2 & Sendhang Nurseto 3 muniahsiti@gmail.com Abstract CV. Cendana Motor Sukorejo

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. KAJIAN PUSTAKA 1. Manajemen Pemasaran Definisi manajemen pemasaran menurut Kotler dan Amastrong (2005:18) adalah Manajemen Pemasaran adalah analisis,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian brand lainnya menurut Freddy Rangkuti (2002: 2) adalah sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian brand lainnya menurut Freddy Rangkuti (2002: 2) adalah sebagai BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek (brand) Aaker dalam Rangkuti (2002: 36) menyatakan merek adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup untuk berkembang dan mendapatkan

Lebih terperinci

ABSTRACT. iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This research has a background of the emergence of inter-brand competition phenomenon, primarily for the category of notebook in Indonesia. This research specially discusses equity strength of

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin maju memberikan pengaruh yang besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini mengalami pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Ekuitas Merek Dalam hal ekuitas merek dapat kita pahami bahwa ide utama dari ekuitas merek adalah bahwa kekuatan merek terletak dalam benak konsumen. Ekuitas merek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. toiletries adalah industri yang memproduksi produk produk konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. toiletries adalah industri yang memproduksi produk produk konsumen yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri toiletries pada saat ini mengalami persaingan yang ketat, mulai dari ragam produk seperti sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi dan sampo. Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat, tidak hanya sekedar menjual produk denagan harga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam khususnya perusahaan sepeda motor keluaran Jepang. Persaingan terletak pada model, kepraktisan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era ini, industri sepeda motor menjadi salah satu jenis usaha yang sedang mengalami pertumbuhan. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan penjualan pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tenaga manusia, hewan, maupun mesin (Haryono:2009). Transportasi. sangat berperan dalam pembangunan secara menyeluruh.

BAB I PENDAHULUAN. tenaga manusia, hewan, maupun mesin (Haryono:2009). Transportasi. sangat berperan dalam pembangunan secara menyeluruh. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Transportasi atau pengangkutan adalah perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkut, baik yang digerakan oleh tenaga manusia,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL Abstrak Saat ini, persaingan dalam perusahaan sangat ketat, juga dalam bidang jasa, seperti Rumah Sakit. Mutu, kualitas serta kecanggihan alat kedokteran menjadi faktor penilai yang sangat penting untuk

Lebih terperinci

Kata kunci: green brand image, green perceived value, green trust, green brand equity

Kata kunci: green brand image, green perceived value, green trust, green brand equity Judul : Pengaruh Green Brand Image dan Green Perceived Value terhadap Green Trust dan Green Brand Equity pada Produk Jamu Sido Muncul Di Kota Denpasar Nama : AA Sg Mas Christiana Naftalia NIM : 1306205146

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek Didalam suatu produk yang dijual ke pasar oleh produsen terdapat nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

Lebih terperinci

KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH

KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH PENGARUH KESADARAN MEREK, ASOSIASI MEREK dan PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH (Studi Kasus Mahasiswi STKIP PGRI Sumatera Barat Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi) JURNAL Oleh:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Merek Dalam era globalisasi saat ini persaingan dalam sektor industri minuman semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi teknologi ini, persaingan antar perusahaan sangat kompetitif dalam memenuhi semua kebutuhan konsumen. Salah satu kebutuhan yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi saat ini semakin banyak persaingan yang ketat khususnya antar perusahaan sejenis. Persaingan yang juga begitu ketat menuntut agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk lain, sehingga konsumen tertarik terhadap produk tersebut. Niat beli dapat

BAB I PENDAHULUAN. produk lain, sehingga konsumen tertarik terhadap produk tersebut. Niat beli dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Niat membeli sulit diwujudkan karena adanya pengaruh seseorang untuk membeli suatu produk. Suatu produk harus mempunyai keunggulan atas produk lain, sehingga

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA Oleh Deni Dwi Mahendra Program S1 MANAJEMEN Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK Deni Dwi Mahendra.

Lebih terperinci

PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL DAIHATSU XENIA DI KOTA SOLO TAHUN 2013

PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL DAIHATSU XENIA DI KOTA SOLO TAHUN 2013 PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL DAIHATSU XENIA DI KOTA SOLO TAHUN 2013 SKRIPSI Oleh: Novita Tri Kurniasari K7408239 BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN TATA NIAGA PROGRAM

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Kualitas Produk, Harga, Promosi dan Keputusan Pembelian. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Kualitas Produk, Harga, Promosi dan Keputusan Pembelian. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Globalisasi telah memberikan perubahan terhadap cara perusahaan untuk berkompetisi. Perkembangan industri yang begitu pesat, perdagangan bisa terjadi lintas negara serta membuka pasar tenaga kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara perusahaan, baik antar perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Sehingga setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi perdagangan bebas saat ini yang sedang berkembang menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini terjadi karena banyak perusahaan yang menawarkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PENGGUNA SEPEDA MOTOR SUZUKI DIWILAYAH SURABAYA UTARA

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PENGGUNA SEPEDA MOTOR SUZUKI DIWILAYAH SURABAYA UTARA ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PENGGUNA SEPEDA MOTOR SUZUKI DIWILAYAH SURABAYA UTARA Oleh: Fiki Mochamad Yusuf 0612010008/FE/EM UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian-penelitian terdahulu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian-penelitian terdahulu yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Didalam melakukan penelitian diperlukan suatu landasan teori yang akan digunakan untuk mendukung teori yang diajukan. Pembahasan yang dilakukan pada penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yang semakin meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek (brand)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini banyak menyajikan peluang bisnis sekaligus tantangan bisnis bagi perusahaan-perusahaan. Dengan banyaknya tantangan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. disebabkan karena manusia dapat memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan pemasaran

II. LANDASAN TEORI. disebabkan karena manusia dapat memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan pemasaran II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran 2..1.1 Pengetian Pemasaran Kegiatan pemasaran memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia, hal ini disebabkan karena manusia dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri otomotif saat ini berlangsung pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri otomotif saat ini berlangsung pesat seiring 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri otomotif saat ini berlangsung pesat seiring kemajuan teknologi dan tingkat persaingan di antara kompetitor perusahaan otomotif dalam menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang cukup besar, karena sepeda motor saat ini telah menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang cukup besar, karena sepeda motor saat ini telah menjadi salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia peluang industri sepeda motor untuk dapat berkembang cukup besar, karena sepeda motor saat ini telah menjadi salah satu sarana transportasi utama

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi pada berbagai hal antara lain merek, harga, dan juga pelayanan dari suatu produk. Agar

Lebih terperinci

PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KESEDIAAN KONSUMEN MEMBAYAR HARGA PREMIUM Margareta Wijaya Setiawan J. Ellyawati

PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KESEDIAAN KONSUMEN MEMBAYAR HARGA PREMIUM Margareta Wijaya Setiawan J. Ellyawati PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KESEDIAAN KONSUMEN MEMBAYAR HARGA PREMIUM Margareta Wijaya Setiawan J. Ellyawati Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya Yogyakarta Jalan Babarsari 43-44,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dilihat dari bertambahnya jumlah penduduk dan semakin berkembangnya aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari kebutuhan dalam

Lebih terperinci

persaingan di industri otomotif ini ditandai dengan bermunculannya varianvarian

persaingan di industri otomotif ini ditandai dengan bermunculannya varianvarian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif saat ini semakin pesat. Berbagai Perusahaan berlomba-lomba menawarkan produk unggulannya, sehingga konsumen dihadapkan pada berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan informasi seperti saat ini, perkembangan dunia usaha telah membawa para pelaku bisnis kedalam persaingan yang sangat ketat. Persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, menuntut perusahaan untuk selalu inovatif dalam mengembangkan usahanya.

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL ALL NEW HONDA JAZZ DI PEKALONGAN ABSTRAK

PENGARUH NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL ALL NEW HONDA JAZZ DI PEKALONGAN ABSTRAK PENGARUH NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL ALL NEW HONDA JAZZ DI PEKALONGAN Khaerudin Dra. Sri Suryoko, M.Si Bulan Prabawani, S.Sos, MM, P.hD Email: khaerudin.30@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH PERLUASAN MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SAMPO DOVE DI SEMARANG

PENGARUH PERLUASAN MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SAMPO DOVE DI SEMARANG PENGARUH PERLUASAN MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SAMPO DOVE DI SEMARANG Ambarani Enka Putri 1, Apriatni E.P 2 & Andi Wijayanto 3 Rani_2thumbsup@yahoo.com Abstract This study aimed

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi membuat persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin ketat.perusahaan dituntut untuk dapat bersikap dan bertindak secara cepat dan tepat agar

Lebih terperinci

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH Pengaruh Kepercayaan dan Kepuasan terhadap Loyalitas Nasabah... 683 PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH Endang Tri Wahyuni Universitas PGRI Yogyakarta, Jl. PGRI

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci pemasaran, neo baleno, brand awareness, brand image, knowledge

ABSTRAK Kata Kunci pemasaran, neo baleno, brand awareness, brand image, knowledge ABSTRAK Pemasaran adalah salah satu bagian perusahaan yang memegang peranan penting sebagai ujung tombak perusahaan dalam meluncurkan sebuah produk kepada konsumen. PT Indomobil Niaga International yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Keputusan Pembelian. akan dikemukakan definisi mengenai keputusan membeli menurut para ahli.

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Keputusan Pembelian. akan dikemukakan definisi mengenai keputusan membeli menurut para ahli. BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Keputusan Pembelian 1. Pengertian Keputusan Membeli Untuk mendapat gambaran mengenai keputusan membeli, berikut ini akan dikemukakan definisi mengenai keputusan membeli menurut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) : BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya dengan perdagangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan kerangka pemikiran dan tujuan penelitian di atas, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan kerangka pemikiran dan tujuan penelitian di atas, maka BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel Berdasarkan kerangka pemikiran dan tujuan penelitian di atas, maka variabel dalam penelitian ini adalah variabel dari brand equity. Brand Equity

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention

BAB V PENUTUP. 1. Brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapat kesimpulan sebagai berikut : 1. Brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengembangan merek perusahaan yang kuat. Namun semakin

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengembangan merek perusahaan yang kuat. Namun semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keadaan yang semakin ketat di era globalisasi saat ini mendorong perusahaan untuk selalu mengembangkan usahanya dan merebut pangsa pasar (market share). Selain itu,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: citra merek, dan loyalitas konsumen

ABSTRAK. Kata-kata kunci: citra merek, dan loyalitas konsumen ABSTRAK Di zaman yang serba modern ini perkembangan teknologi semakin maju dengan cepat. Hal ini memberikan angin segar bagi perusahaan dalam usaha pengembangan produknya. Seperti pada industri penyedia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar produk dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di III. METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di dalam penelitian. 2. Objek Penelitian Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertempuran persepsi konsumen dan tidak lagi sekedar pertempuran produk. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. pertempuran persepsi konsumen dan tidak lagi sekedar pertempuran produk. Bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring semakin berkembangnya zaman yang sangat menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, perkembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Landasan Teori A. Definisi Merek Menurut Durianto, dkk (2001:1) Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keputusan Pembelian Keputusan pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen dipengaruhi dengan perilaku konsumen. Oleh sebab itu sebagai produsen perlu mengetahui perilaku

Lebih terperinci