PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MELAKUKAN PEMBELIAN MOTOR MEREK HONDA PADA PT. NUSANTARA SURYA SAKTI DI KABUPATEN MALINAU

Transkripsi

1 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2014, 2 (2): ISSN , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2014 PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MELAKUKAN PEMBELIAN MOTOR MEREK HONDA PADA PT. NUSANTARA SURYA SAKTI DI KABUPATEN MALINAU Andrianto 1 Abstrak Pengaruh faktor-faktor sosial terhadap keputusan konsumen melakukan pembelian motor merek Honda pada PT. Nusantara Surya Sakti di Kabupaten Malinau, dibawah bimbingan Bapak Adietya Arie H, S.Sos., M.AB dan Bapak Dr. Makmur, SE., M.Si. Tujuan penelitian ini untuk menguji dan mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor sosial (X) terhadap keputusan konsumen membeli motor merek Honda pada PT. Nusantara Surya Sakti di Kabupaten Malinau.. Dari hasil analisis diperoleh persamaan regresi Y = 0, ,388X 1 + 0,321X 2 + 0,429X 3 R 2 = 0,951 yang menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dari faktor-faktor sosial terhadap keputusan membeli motor merek Honda, dan nilai uji t hitung menunjukkan bahwa variabel X 1 sebesar 6,652 dan bila dibandingkan dengan t tabel α = 5% maka t hitung 6,652 > t tabel 1,645 dengan standar coeffisien beta 0,307, X 2 sebesar 4,960 dan bila dibandingkan dengan t tabel α = 5% maka t hitung 4,960 > t tabel 1,645 dengan standar coeffisien beta 0,205, X 3 sebesar 10,049 dan bila dibandingkan dengan t tabel α = 5% maka t hitung 10,049 > t tabel 1,645 dengan standar coeffisien beta 0,525. Dan nilai uji F hitung sebesar 388,925 jika dibandingkan dengan F tabel α = 5% sebesar 2.60 maka terlihat F hitung > F tabel. Hasil analisis menunjukkan bahwa Secara bersama-sama variabel X 1, X 2, dan X 3 memiliki pengaruh yang signifikan (bermakna) terhadap keputusan membeli motor merek Honda Pada PT. Nusantara Surya Sakti di Kabupaten Malinau sehingga hipotesis pertama diterima. Masing-masing variabel (X 1, X 2, dan X 3 ) memiliki pengaruh yang signifikan (bermakna) terhadap variabel (Y) sehingga hipotesis yang kedua diterima. Variabel X 3 (peran dan status) memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap variabel (Y) dibandingkan variabel X1 (kelompok acuan) dan X2 (keluarga) sehingga hipotesis ketiga ditolak. Kata Kunci : Sosial, Keputusan, Konsumen, Pembelian Pendahuluan Program kinerja bauran pemasaran jasa merupakan salah satu alat pemasaran jasa yang utama untuk mencapai tujuan perusahaan. Program tersebut merupakan fungsi yang memiliki kontak besar dengan lingkungan eksternal 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. andrianto @gmail.com

2 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 2, 2014: padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Program bauran pemasaran jasa memainkan peranan yang sangat penting sebagai bagian dari strategi dan kebijakan perusahaan untuk mewujudkan kepuasan konsumen yang pada akhirnya diharapkan akan meningkatkan kesetiaan konsumen. Dengan demikian maka kinerja program bauran pemasaran jasa berhubungan erat dengan konsumen yang menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Pemasaran merupakan salah satu faktor dominan yang berperan dalam dunia usaha untuk mempertahankan serta meningkatkan usaha yang sedang dijalankan. Menurut Basu Swastha (2005 : 5) Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Pelaksanaan program bauran pemasaran jasa diarahkan untuk memenangkan persaingan disuatu pasar sasaran. Suatu persaingaan akan dimenangkan dengan syarat mampu menciptakan strategi bersaing yang mempunyai keunggulan bersaing. Hal ini menunjukkan bahwa strategi bersaing merupakan suatu kombinasi tujuan yang diperjuangkan oleh perusahaan dalam hal ini penyedia jasa dengan alat (kebijakan) yang digunakan, yaitu pelaksanaan program pemasaran jasa untuk mencapai tujuan tersebut atau pencarian posisi yang menguntungkan dalam suatu industri tempat persaingan, akan tetapi disamping itu kita juga harus dapat memahami konsumen. Untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat terlebih dahulu kita harus memahami apa yang mereka pikirkan dan mereka rasakan, apa yang mereka lakukan, dan apa serta dimana (kejadian sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa dan dilakukan konsumen. Menurut Basu Swastha (2001 : 8) Penjualan adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Mengenali perilaku konsumen tidaklah mudah, kadang mereka terus terang menyatakan kebutuhan dan keinginannya, namun sering pula mereka bertindak sebaliknya. Mungkin mereka tidak memahami motivasi mereka secara lebih mendalam, sehingga mereka sering pula bereaksi untuk mengubah pikiran mereka pada menit-menit terakhir sebelum akhirnya melakukan keputusan untuk memilih salah satu penyedia jasa. Keadaan seperti itu mengakibatkan pemasar perlu mempelajari keinginan, persepsi, dan perilakunya dalam berbelanja. Studi seperti ini diperlukan bagi pemasar untuk mempersiapkan seperangkat kebijakan pemasarannya seperti pengembangan produk beserta ciri-cirinya, harga, saluran, distribusi, penyampaian pesan periklanannya dan unsur-unsur detail dari pemasaran. Selain itu, analisis perilaku konsumen juga memainkan peranan penting dalam merancang kebijakan publik, bagi perguasa bidang ekonomi suatu negara memerlukan kajian ini untuk merumuskan kebijakan dalam kerangka 276

3 Pengaruh Faktor-faktor Sosial Terhadap Keputusan konsumen ( Andrianto ) perlindungan konsumen. Dengan mengetahui perilaku konsumen mungkin dapat dimanfaatkan untuk pengembangan kemampuan seorang pemasar dalam menjalankan tugasnya. Konsumen melakukan pembelian sebuah motor pasti melakukan pertimbangan yang matang, pertimbangan-pertimbangan tersebut sangat erat hubungannya dengan faktor sosial dari konsumen tersebut, mengingat motor merupakan kebutuhan bagi banyak orang. Faktor-faktor sosial ini adalah kelompok acuan, keluarga, peran dan status. Dalam penelitian ini obyek yang akan diteliti adalah PT. Nusantara Surya Sakti merupakan bidang usaha yang bergerak di bidang penjualan sepeda motor merek Honda yang beralamatkan di Jalan Raja Pandita Tanjung Belimbing No. 73 di Kabupaten Malinau. Alasan pemilihan lokasi tersebut adalah karena peneliti ingin mengukur seberapa besar keputusan masyarakat untuk membeli sepeda motor merek Honda yang dipengaruhi oleh faktor sosial, Serta saya memilih PT. Nusantara Surya Sakti karena merupakan satu-satunya dealer resmi Honda dan merupakan salah satu distributor merek Honda yang ada di Kabupaten Malinau. Perusahaan ini berkepentingan dalam usaha bagaimana cara pemasaran motor sebanyak mungkin, oleh karena itu untuk melakukan pemasaran yang baik pihak perusahaan harus mengetahui faktor-faktor sosial yang mempengaruhi konsumen melakukan pembelian. Dengan mengetahui konsumen sedini mungkin maka perusahaan dapat mengatur strategi-strategi yang jitu untuk mencapai penjualan yang optimal. Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengemukakan judul penelitian Pengaruh Faktor-Faktor Sosial Terhadap Keputusan Konsumen Melakukan Pembelian Motor Merek Honda pada PT Nusantara Surya Sakti di Kabupaten Malinau. Kerangka Dasar Teori Pengertian Pemasaran Dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi pertukaran barang atau jasa antara satu pihak dengan pihak lain. Suatu perusahaan mempertukarkan barang dan jasa dengan pendapatan dan kemudian menggunakan pendapatan itu untuk membeli bahan baku atau alat produksi lain. Pemasaran merupakan satu kegiatan pokok yang harus dilakukan oleh para pengusaha dalam menjalankan usahanya guna mempertahankan kelangsungan usaha yang dijalankannya serta memperoleh laba. Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tergantung pada keahlian manajemen perusahaan tersebut yang terdiri atas beberapa bidang antara lain bidang produksi, keuangan, bidang central lainnya, dan yang tidak kalah pentingnya adalah bidang pemasaran karena tanpa adanya pemasaran maka akan sulit mencapai tujuan konsumsi yang memuaskan. 277

4 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 2, 2014: Salah satu kegiatan dalam perekonomian dan membantu dalam penciptaan nilai ekonomi, dimana nilai ekonomi itu sendiri akan menentukan harga barang dan jasa individu-individu adalah kegiatan pemasaran. Pemasaran (marketing) berasal dari kata pasar (market). dimana pengertian pasar disini condong kepada pengertian pasar yang abstrak. Secara umum dapat dikatakan bahwa pasar adalah tempat perrtemuan antara penjual dan pembeli. Definisi ini mengandung arti bahwa pasar merupakan suatu tempat atau daerah yang di dalamnya terdapat kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran yang saling bertemu untuk menentukan harga. Pengertian pasar berikutnya adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, mempunyai uang untuk belanja, dan mempunyai kemampuan untuk membelanjakan. Oleh karena itu definisi dan konsep-konsep marketing meliputi pengertian yang sangat luas.para penulis atau ahli ekonomi umumnya berpendapat bahwa kegiatan/aktifitas pemasaran bukan hanya sekedar kegiatan menjual barang atau jasa tetapi merupakan kegiatan yang lebih luas ruang lingkupnya. Dalam manajemen pemasaran banyak kita temukan mengenai definisi pemasaran yang dikemukakan oleh pakar ekonomi walaupun dalam prinsipnya sama. Hanya saja dilihat dari segi tinjauan terhadap pemasaran yang berbeda antara satu dengan yang lain. Untuk lebih jelasnya, berikut ini dikemukakan beberapa definisi mengenai pemasaran dari pakar di bidang pemasaran. Swastha (2000: 4) mengemukakan bahwa Pemasaran adalah suatu rangkaian kegiatan terarah dan terpadu yang dilakukan produsen dalam bentuk perencanaan dan pengendalian harga, promosi, dan penyaluran barang atau jasa yang diproduksi sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler 2000: 8). Seiring dengan perkembangan teori mengenai sistem pamasaran, Staton (1998: 85) menambahkan Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli yang potensial. Pengertian lain mengenai pemasaran dikemukakan oleh Kotler (1997: 8) Pemasaran adalah analisis, perencanaan dan pengendalian dari suatu program yang telah diformulasikan dan dirancang secara saksama untuk menciptakan pertukaran nilai secara sukarela dalam suatu pasar yang ditargetkan, untuk mencapai tujuan perusahaan. Pengertian marketing dari buku element of Marketing yang dikarang oleh Harvey dan Mitchel, "Pemasaran telah didefinisikan sebagai usaha membeli dan menjual dan termasuk sebagai kegiatan usaha mereka yang terlibat dalam aliran barang dan jasa antara produsen dan pelanggan" (Alma, 2004: 2). 278

5 Pengaruh Faktor-faktor Sosial Terhadap Keputusan konsumen ( Andrianto ) Dari beberapa pengertian diatas, jelas bahwa kegiatan pemasaran bukan semata-mata kegiatan untuk menjual barang atau jasa, sebab kegiatan sebelum dan sesudahnya juga merupakan kegiatan pemasaran. Pengertian manajemen pemasaran Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membentuk dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasinya. Manajemen pemasaran yang efektif biasanya mencakup perencanaan strategis dari seluruh usaha organisasi dan diikuti oleh perencanaan strategis dari beberapa divisi fungsionalnya dan termasuk pemasaran. Keberhasilan usaha pemasaran tergantung pada kemampuan manajemennya untuk merencanakan secara strategis program-program pemasaran dalam kerangka lingkungan perusahaan dan kemudian menjalankan rencana tersebut. Manajemen pemasaran berusaha untuk mempengaruhi tingkat pemilihan waktu dan sifat permintaan sedemikian rupa sehingga membantu organisasi dalam usaha mencapai tujuan. Singkatnya, manajemen pemasaran adalah manajemen permintaan. Jadi, pihak manajemen harus berupaya keras untuk meramalkan arah dan intensitas perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar, menanggapi perubahan-perubahan itu melalui pemanfaatan efektif sumber daya-sumber daya yang terawasi. Ada beberapa pengertian mengenai manajemen pemasaran, salah satu adalah yang dikemukakan oleh Alma (2004: 18) menyatakan bahwa manajemen pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan program-program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari produk, jasa, dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Manajemen pemasaran adalah suatu rangkaian kegiatan terarah dan terpadu yang di lakukan produsen dalam bentuk perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian harga, promosi, dan penyaluran barang atau jasa yang diproduksi, sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen melalui transaksi. (Suyadi 2000: 23). Schulz seperti yang dikutip Alma (2004: 83) menyatakan "Manajemen pemasaran adalah perencanaan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan pemasaran seluruh perusahaan divisi dari suatu perusahaan". Dengan kata lain manajemen pemasaran di atas mempunyai tujuan untuk membentuk opini konsumen terhadap suatu produk, membangun kepercayaan konsumen terhadap produk itu dan memelihara hubungan baik antara produsen dan konsumen, dengan terlebih dahulu menganalisa, merencanakan, dan mengenali apa yang diinginkan konsumen dan bagaimana memuaskan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. 279

6 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 2, 2014: Konsep pemasaran Konsep pemasaran merupakan orientasi manajemen yang beranggapan bahwa tugas pokok perusahaan ialah menentukan kebutuhan, keinginan dan penilaian dari pasar yang menjadi sasaran dan menyesuaikan kegiatan perusahaan sedemikian rupa agar dapat menyampaikan kepuasan yang diinginkan pasarnya secara lebih berdaya guna serta berhasil guna dari para pesaingnya. Dasar pemikiran yang terkandung di dalam konsep pemasaran adalah sebagai berikut: a. Pemuasan keinginan kelompok pembeli tertentu adalah menjadi tugas perusahaan. b. Diperlukan program riset pemasaran agar dapat mengetahui pola keinginan pembeli. c. Semua kegiatan untuk mempengaruhi pembeli harus ditempatkan di bawah kontrol pemasaran yang terintegrasi. d. Kepuasan konsumen akan dapat menimbulkan loyalitas dan kesan baik dari konsumen. Apabila perusahaan menganut konsep pemasaran, maka semua kegiatan diarahkan kepada konsumen sehingga bagian pemasaran berperan aktif sejak dimulainya proses produksi. Pengusaha yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaannya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terdapat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut konsep pemasaran. Menurut Kotler (2000: 19) Konsep pemasaran adalah kunci mencapai tujuan organisasi yang terdiri dari penentuan kebutuhan dari keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari pada saingannya. Konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Swastha 2000: 6). Falsafah ini mempengaruhi seluruh usaha organisasi, bukan hanya kegiatan-kegiatan pemasaran, tetapi konsep pemasaran sama sekali bukan merupakan falsafat kedermawanan yang ditunjukan untuk membantu para pelanggan. Sebuah perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran tidak hanya memenuhi kebutuhan pelanggan tetapi juga mencapai sasaran-sasarannya sendiri atau perusahaan itu tidak akan dapat menjalankan bisnisnya dalam waktu yang lama. Sasaran keseluruhan dalam konsep bisnis dapat diarahkan pada peningkatan laba, pangsa pasar, penjualan atau gabungan dari ketiga sasaran tersebut. Perilaku konsumen Menurut Engel dan BlackWell (1994: 3) dalam mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut: kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya 280

7 Pengaruh Faktor-faktor Sosial Terhadap Keputusan konsumen ( Andrianto ) proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Winardi (1998: 49) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai perilaku yang ditunjukkan oleh orang-orang dalam merencanakan, membeli dan menggunakan barang-barang dan jasa ekonomi. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen memiliki dua elemen penting yaitu: 1) prosses pengambilan keputusan dan 2) kegiatan fisik yang semuanya melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa ekonomi. Metode Penelitian dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode kuantitatif, yaitu dengan melakukan perhitungan yang relevan terhadap masalah yang diteliti dengan menggunakan alat analisis Regresi linear berganda. Salah satu cara menentukan besarnya sampel yang memenuhi hitungan itu adalah yang dirumuskan oleh Slovin (Steph Ellen, ehow Blog, 2011), yaitu N n = 1 + Ne 2 dimana: N = jumlah seluruh anggota populasi n = jumlah sampel e = error tolerance (toleransi terjadinya galat, taraf signifikasi ; untuk sosial 0,05) Menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini, menggunakan persamaan (1), yaitu: N n = 1 + Ne n = (0,05) n = (0,0025) 185 n = 1 + 0, n = 1,4625 n = 126,49 dibulatkan menjadi 126 responden. Jadi hasil perhitungan ini maka dibulatkan menjadi 126 orang responden yang dapat mewakili seluruh populasi yang ada. 281

8 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 2, 2014: Hasil Penelitian Data Penjualan Sebagai bahan untuk analisis, maka data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. Nusantara Surya Sakti di Kabupaten Malinau, adalah sebagai berikut: Tabel Data penjualan motor Honda pada PT. Nusantara Surya Sakti di Malinau pada tahun 2012 Omset Penjualan PT. Nusantara Surya Sakti 2012 Bulan Unit Unit Jumlah Total Januari Februari Maret April Mei Juni Bebek Matik Mega Pro Cs1 Tiger Bebek Matik Mega Pro Cs1 Tiger Bebek Matik Mega Pro Cs1 Tiger Bebek Matik Mega Pro Cs1 Tiger Bebek Matik Mega Pro Cs1 Tiger Bebek Matik Mega Pro Cs Keluar (Rp) (Rp) Tiger 4 Total 185 Unit Rp Sumber data: PT. Nusantara Surya Sakti di Kabupaten Malinau pada tahun

9 Pengaruh Faktor-faktor Sosial Terhadap Keputusan konsumen ( Andrianto ) Penyajian Data Responden Karakteristik Responden Yang dimaksud dengan karakteristik responden dalam penelitian ini mencakup usia, pekerjaan, dan jenis kelamin responden. Masing-masing karakteristik dikaitkan dengan variabel-variabel yang mempengaruhi tingkat kepuasaan konsumen, sesuai dengan tujuan analisis. Tabel Distribusi sampel responden berdasarkan usianya No Kelompok umur Frekuensi (X) Presentase (%) , , , ,9 5 > ,4 Total Sumber: Hasil Pengolahan Data Tabel menginformasikan usia responden yang terbanyak adalah kelompok umur antara tahun, yaitu sebanyak 44 responden 34,9%, disusul oleh kelompk umur sebanyak 31 responden 24,6%, kelompok umur diatas 42 tahun sebanyak 27 responden 21.4%, kelompok umur tahun sebanyak 18 responden 14,3%, dan kelompok tahun sebanyak 6 responden 4,8%. Tabel Distribusi sampel responden berdasarkan jenis kelamin No Jenis kelamin Frekuensi (X) Presentase (%) 1 Laki-laki 74 58,7 2 Perempuan 52 41,3 Total Sumber: Hasil Pengolahan Data Tabel menunjukkan jenis kelamin responden yang terbanyak adalah jenis kelamin laki-laki 74 responden sebanyak 58,7% sedangkan jenis kelamin perempuan 42 responden sebanyak 41,3%. Tabel Distribusi sampel responden berdasarkan pekerjaan No Pekerjaan Frekuensi (X) Presentase (%) 1 Karyawan swasta 20 15,9 2 Wirausaha 40 31,7 3 PNS 45 35,7 4 Lain-lain 21 16,7 Total Sumber: Hasil Pengolahan Data Tabel menunjukkan distribusi pekerjaan dari 126 responden yang menjadi sampel penelitian. Dari 126 responden yang menjadi konsumen PT. Nusantara Surya Sakti wirausaha menduduki peringkat tertinggi 45 responden sebesar 283

10 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 2, 2014: ,7%, disusul pekerjaan PNS 40 responden sebesar 31,7%, kemudian lain-lain 21 responden sebesar 16,7% karyawan swasta 20 responden sebesar 15,9%. Tabel Distribusi sampel responden berdasarkan pendidikan No pendidikan Frekuensi (X) Presentase (%) 1 SD 6 4,7 2 SMP 16 12,7 3 SMU Sarjana 37 29,4 5 Magister (S2) 13 10,3 6 Lain-lain 20 15,9 Total Sumber: Hasil Pengolahan Data Tabel menunjukkan distribusi pendidikan dari 126 responden yang menjadi sampel penelitian. Dari 126 responden yang menjadi konsumen PT. Nusantara Surya Sakti Sarjana menduduki peringkat tertinggi 37 responden sebesar 29,4%, disusul SMU 34 responden sebesar 27,0%, kemudian lain-lain 20 responden sebesar 15,9%, SMP 16 responden sebesar 12,7%, Magister (S2) 13 responden sebesar 10,3%, SD 6 responden 4,7%. Tabel Distribusi sampel responden berdasarkan penghasilan No Penghasilan Frekuensi (X) Presentase (%) 1 Rp s/d ,5 2 Rp s/d ,5 3 Rp s/d ,2 4 Rp s/d ,8 5 Rp s/d ,1 6 Diatas Rp ,9 Total Sumber: Hasil Pengolahan Data Tabel menunjukkan distribusi penghasilan dari 126 responden yang menjadi sampel penelitian. Dari 126 responden yang menjadi konsumen PT. Nusantara Surya Sakti Rp s/d Rp menduduki peringkat tertinggi 30 responden sebesar 23,8%, disusul Rp s/d Rp responden sebesar 22,2%, kemudian Rp s/d Rp responden sebesar 17,5%, Rp s/d Rp responden sebesar 15,1%, diatas Rp responden sebesar 11,9%, Rp s/d Rp responden sebesar 9,5%. Deskripsi Variabel a. Kelompok Acuan Kelompok acuan disini adalah kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap responden penelitian ini. Variabel ini terbagi menjadi dua indikator yaitu kelompok primer yang teriri dari teman, 284

11 Pengaruh Faktor-faktor Sosial Terhadap Keputusan konsumen ( Andrianto ) tetangga dan rekan kerja, indikator kedua yaitu kelompok sekunder yang terdiri dari kelompok keagamaan, profesi dan kelompok asosiasi. Hasil penelitian terhadap 0 responden menunjukkan hasil sebagai berikut: 1. Kelompok Primer Tabel Tanggapan responden terhadap variabel kelompok acuan untuk indikator kelompok primer. Kelompok Primer Valid Frequency Percent total ,1 34, Sumber: Data diolah dari data primer Hasil tanggapan responden terlihat mayoritas menyatakan setuju bahwa kelompok primer memiliki pengaruh terhadap keputusan konsumen untuk membeli motor merek Honda pada PT. Nusantara Surya Sakti, dibuktikan bahwa sebanyak 54% responden menyatakan hal tersebut, hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel Kelompok sekunder Tabel Tanggapan responden terhadap variabel kelompok acuan untuk indikator kelompok sekunder. Kelompok Sekunder Valid Frequency percent total ,6 54,8 24,6 100 Sumber: Data diolah dari data primer Hasil tanggapan responden terlihat mayoritas menyatakan netral bahwa kelompok primer memiliki pengaruh terhadap keputusan konsumen untuk membeli motor merek Honda pada PT. Nusantara Surya Sakti, dibuktikan bahwa sebanyak 54,8% responden menyatakan hal tersebut, hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.8. b. Keluarga Keluarga dalam penelitian ini adalah orang-orang yang memiliki hubungan dengan responden karena pertalian darah maupun perkawinan. Dalam model penelitian ini keluarga dikemukakan dalam tiga indikator yaitu : orang tua, keluarga prokreasi (pasangan dan anak-anaknya) dan famili. Hasil tabulasi responden menunjukkan hasil sebagai berikut: 1. Orang Tua Tabel Tanggapan responden terhadap variabel keluarga untuk indikator orang tua. 285

12 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 2, 2014: Orang Tua Valid Frequency Percent total ,9 27,8 28,6 31,7 100 Sumber: Data diolah dari data primer Hasil tanggapan responden terlihat mayoritas menyatakan setuju bahwa kelompok primer memiliki pengaruh terhadap keputusan konsumen untuk membeli motor merek Honda pada PT. Nusantara Surya Sakti, dibuktikan bahwa sebanyak 31,7% responden menyatakan hal tersebut, hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel Keluarga Prokreasi Tabel Tanggapan responden terhadap variabel keluarga untuk indikator keluarga prokreasi. Keluarga Prokreasi Valid Frequency Percent total Sumber: Data diolah dari data primer 8,7 40,5 17,5 33,3 100 Hasil tanggapan responden terlihat mayoritas menyatakan tidak setuju bahwa kelompok primer memiliki pengaruh terhadap keputusan konsumen untuk membeli motor merek Honda pada PT. Nusantara Surya Sakti, dibuktikan bahwa sebanyak 40,5% responden menyatakan hal tersebut, hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel Famili Tabel Tanggapan responden terhadap variabel keluarga untuk indikator famili. Famili Valid Frequency Percent total ,8 63,5 16,7 100 Sumber: Data diolah dari data primer Hasil tanggapan responden terlihat mayoritas menyatakan netral bahwa kelompok primer memiliki pengaruh terhadap keputusan konsumen 286

13 Pengaruh Faktor-faktor Sosial Terhadap Keputusan konsumen ( Andrianto ) untuk membeli motor merek Honda pada PT. Nusantara Surya Sakti, dibuktikan bahwa sebanyak 63,5% responden menyatakan hal tersebut, hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel a. Peran dan Status Peran dan status dalam penelitian ini adalah posisi responden dalam kelompok kehidupan sehari-hari. Indikator variabel ini terbagi menjadi: 1. Peran dan Status di Lingkungan Masyarakat Tabel Tanggapan responden terhadap variabel peran dan status untuk indikator peran dan status di lingkungan masyarakat. Peran dan Status di Lingkungan Masyarakat Valid Frequency Percent total ,0 39,7 37,3 100 Sumber: Data diolah dari data primer Hasil tanggapan responden terlihat mayoritas menyatakan netral bahwa kelompok primer memiliki pengaruh terhadap keputusan konsumen untuk membeli motor merek Honda pada PT. Nusantara Surya Sakti, dibuktikan bahwa sebanyak 39,7% responden menyatakan hal tersebut, hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel Peran dan Status di Lingkungan Pekerjaan Tabel Tanggapan responden terhadap variabel peran dan status untuk indikator peran dan status di lingkungan pekerjaan. Peran dan Status di Lingkungan Pekerjaan Valid Frequency Percent total ,2 34,9 42,9 100 Sumber: Data diolah dari data primer Hasil tanggapan responden terlihat mayoritas menyatakan setuju bahwa kelompok primer memiliki pengaruh terhadap keputusan konsumen untuk membeli motor merek Honda pada PT. Nusantara Surya Sakti, dibuktikan bahwa sebanyak 42,9% responden menyatakan hal tersebut, hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel di atas. Penutup Hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh bahwa variabel kelompok acuan, keluarga, peran dan status, secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian motor merek Honda dan nilainya positif. Sehingga hipotesis pertama yang menyatakan bahwa faktor-faktor sosial 287

14 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 2, 2014: (kelompok acuan, keluarga, peran dan status) mempunyai pengaruh signifikan (bermakna) terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda dapat diterima. Hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh bahwa variabel kelompok acuan, keluarga, peran dan status, secara parsial atau masing-masing mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian motor merek Honda dan nilainya positif. Sehingga hipotesis kedua yang menyatakan bahwa masing-masing faktor-faktor sosial (kelompok acuan, keluarga, peran dan status) mempunyai pengaruh signifikan (bermakna) terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda dapat diterima. Berdasarkan hasil analisis regresi secara parsial dapat diketahui bahwa diantara ketiga variabel bebas yakni kelompok acuan, keluarga, peran dan status, yang dominan mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian motor merek Honda adalah variabel (peran dan status). Jadi hipotesis ketiga akan variabel bebas keluarga yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian untuk motor merek Honda tidak terbukti. Kepada pihak manajemen PT. Nusantara Surya Sakti hendaknya memperhatikan dan mempelajari faktor-faktor sosial, kelompok acuan, keluarga, peran dan status, karena variabel tersebut memiliki pengaruh positif yang signifikan (bermakna) terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian motor Honda, agar kedepannya pihak manajemen dapat membuat strategi yang jitu dan tepat Sehingga membuat para konsumen baru merasa lebih nyaman dan yakin untuk menggunakan produk sepeda motor Honda. Kepada pihak manajemen harus lebih memperhatikan variabel peran dan status karena hasil dari perhitungan diketahui bahwa variabel peran dan status memberikan pengaruh yang dominan terhadap keputusan konsumen didalam melakukan pembelian motor Honda. Serta pihak manajemen harus mengubah sistem kegiatan pemasaran yang telah biasa dilakukan oleh perusahaan dealer lainnya, dengan cara melakukan kegiatan seperti pameran yang bertajuk Honda, atau kontes-kontes modifikasi sepeda motor khusus sepeda motor Honda sehingga masyarakat lebih mengenal dan bisa mengetahui produk Honda itu seperti apa, sehingga dapat menimbulkan permintaan atau minat masyarakat untuk membeli sepeda motor Honda tersebut. Pengalaman belajar, bagi perusahaan hal ini perlu diperhatikan karena perubahan perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya. Yang perlu diperhatikan perusahaan adalah banyaknya pengetahuan yang diterima konsumen tentang produk Honda dan melihat pengalaman konsumen terhadap kualitas produk Honda. Dengan pengetahuan yang cukup terhadap kualitas dan keunggulan produk Honda dibandingkan produk lainnya hal ini akan menjadi pertimbangan bagi konsumen untuk memilih motor merek Honda. Ditengah persaingan yang begitu ketat hendaknya PT. Nusantara Surya Sakti dapat melakukan hal yang dapat menjadi nilai tambah bagi perusahaan misalnya dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada konsumen, 288

15 Pengaruh Faktor-faktor Sosial Terhadap Keputusan konsumen ( Andrianto ) seperti penambahan teller dan kecepatan serta ketepatan dalam menangani para konsumen. Daftar Pustaka Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran Jasa. Bandung: CV. Alfabeta. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta. Basu Swastha, Handoko, Hani Manajemen Pemasaran, Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE. Basu Swastha DH, Manajemen Pemasaran Modern. Liberty, Yogyakarta, Engel, James F, Roger D. Blackwell and Paul W. Miniard Perilaku Konsumen. Terj Budianto. Jakarta: Binarupa Aksara. Hasan, Iqbal, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Husaen Umar, Metodologi Penelitian (Aplikasi Dalam Pemasaran), Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Koentjaraningrat, 2001 Metode Penelitian Masyarakat. Gramedia. Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Alih Bahasa Hendra Teguh dan Ronny A. Rusli, Jilid 2, Edisi Revisi. Jakarta: PT. Prenhalindo. Prawirosentono, Suyadi Manajemen Operasi: Analisis dan Studi Kasus, Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara. Sudjana Metode Statistika. Edisi ke 5. Bandung: Tarsito. Sugiyono, Prof, Dr Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.., et.al Marketing Managenment An Asian Perspective. Alih Bahasa: Fandy Tjiptono. Penerbit ANDI, Yogyakarta, Kotler Philip. Marketing Manajemen. The Millenium Edition. Prentice Hall Internasional, Inc, New jersey. William J Staton, et.al Fundamental of Marketing. 10 th edition, Singapore: Mc Grawhill Internasional. Winardi Azas-azas Marketing. Bandung: Penerbit Alumni. 289