Bahan Listrik. Firdaus, ST, MT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bahan Listrik. Firdaus, ST, MT"

Transkripsi

1 Bahan Listrik Firdaus, ST, MT

2 Rencana Kuliah Bahan Listrik Mata Kuliah : Bahan-bahan Listrik Kode MK : TES 1204 SKS : 2 SKS Tujuan mata kuliah : Memberikan pengetahuan tentang sifat dan karakteristik bahan listrik.

3 Rencana Kuliah Bahan Listrik Garis besar mata kuliah(1) : - Struktur atom - Benda dan bahan listrik - Polaritas & pengaruhnya pada bahan listrik - Bahan penghantar padat

4 Rencana Kuliah Bahan Listrik Garis besar mata kuliah(2) : - Isolasi padat, cair dan gas - Bahan keramik - Semikonduktor - Kerusakan bahan isolasi

5 Rencana Kuliah Bahan Listrik Daftar Pustaka : Foundations of Material Science and Engineering, McGrawHill, Iloritsky, Electrical Engineering Material. Tata Surdia, Pengetahuan Bahan Teknik, Cetakan keenam, Pradnya Paramita, 2005 H.A Muhaimin, Bahan-Bahan Listrik, Pradnya Paramitha,2005 Sumanto, Pengetahuan Bahan untuk Mesin & Listrik, Penerbit Andi, 2005

6 Rencana Kuliah Bahan Listrik Aturan Penilaian No. Komponen Penilaian Persentase 1. Tugas 20% Quiz Ujian Tengah Semester Ujian Akhir Semester 20% 30% 30% Total 100%

7 Rencana Kuliah Bahan Listrik Range Nilai A > 85 A-= B+ = B = B-= C+ = C = D = E < 45

8 Rencana Kuliah Bahan Listrik Quiz dilakukan 2 kali : 1. Sebelum UTS 2. Sebelum UAS

9 Rencana Kuliah Bahan Listrik No. Tanggal Materi Kuliah Pendahuluan, Aturan Penilaian, Kontrak Kuliah, Garis Besar Perkuliahan Struktur Atom Benda dan Bahan Listrik Polaritas & Pengaruhnya pd Bahan Listrik, Quiz Bahan Penghantar Padat Jenis-jenis Penghantar Padat Bahan Keramik Ujian Tengah Semester (sesuai jadwal fakultas)

10 Rencana Kuliah Bahan Listrik No. Tanggal Materi Kuliah Isolasi Padat Isolasi Cair dan Gas Kerusakan Bahan Isolasi Bahan Semikonduktor, Quiz Komponen Semikonduktor Superkonduktor (tambahan) Serat Optik (tambahan) Ujian Akhir Semester (sesuai jadwal fakultas)

11 Rencana Kuliah Bahan Listrik Tanggal-tanggal penting : (perkiraan) UTS : April 2013 Minggu tenang : Juni 2013 UAS : Juni 2013

12 Rencana Kuliah Bahan Listrik 1. Waktu kuliah 08:00-09:40 kelas A Ketua : Andika Waktu kuliah 14:00-15:40 kelas B Ketua : batas terlambat 15 menit 3. Kunci jawaban tugas, quiz, UTS dan UAS akan diunggah di blog sutanfirdaus.staff.unri.ac.id

13 Struktur Atom Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton (bermuatan positif) dan neutron (bermuatan netral). Elektron-elektron pada suatu atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik.

14 Struktur Atom Sekumpulan atom dapat berikatan satu dengan yang lainnya membentuk sebuah molekul. Atom yang memiliki jumlah proton dan elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang memiliki jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif dan disebut sebagai ion.

15 Struktur Atom Atom dikelompokkan pada jumlah proton dan neutron pada inti atom tersebut. Jumlah proton menentukan unsur kimia atom tersebut, jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut.

16 Struktur Atom Model-model Atom 1.Model Atom John Dalton - atom adalah bagian terkecil suatu unsur - atom tidak dapat diciptakan, dimusnahkan, terbagi lagi, diubah menjadi zat lain - atom-atom suatu unsur adalah sama dalam segala hal, tetapi berbeda dengan atom-atom unsur lain

17 Struktur Atom Gambar Model Atom 1.Model Atom John Dalton

18 Struktur Atom Model-model Atom 2. Model Atom JJ Thomson - atom merupakan suatu bola bermuatan positif dan didalamnya tersebar elektron-elektron seperti kismis - jumlah muatan positif sama dengan muatan negatif, sehingga atom bersifat netral

19 Struktur Atom Gambar Model Atom 2. Model Atom JJ Thomson

20 Struktur Atom Model-model Atom 3. Model Atom Rutherford - atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dengan muatan positif yang massanya merupakan massa atom tersebut - elektron-elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti tersebut - banyaknya elektron dalam atom sama dengan banyaknya proton dalam inti dan ini sesuai dengan nomor atomnya

21 Struktur Atom Gambar Model Atom 3. Model Atom Rutherford

22 Struktur Atom Model-model Atom 4. Model Atom Niels Bohr - elektron-elektron dalam mengelilingi inti berada pada tingkat-tingkat energi (kulit) tertentu tanpa menyerap atau memancarkan energi - elektron dapat berpindah dari kulit luar ke kulit yang lebih dalam dengan memancarkan energi, atau sebaliknya

23 Struktur Atom Gambar Model Atom 4. Model Atom Bohr

24 Struktur Atom Model-model Atom 5. Model Atom Mekanika Gelombang - elektron tidak mengorbit pada lintasan tertentu - elektron-elektron berada pada orbital-orbital dengan tingkat energi tertentu - orbital merupakan daerah dengan kemungkinan terbesar untuk menemukan elektron disekitar inti atom

25 Struktur Atom Gambar Model Atom 5. Model Atom Mekanika Gelombang

26 Struktur Atom Pita Energi Elektron dalam sebuah atom tunggal hanya boleh menempati tingkat-tingkat energi tertentu. Jika banyak atom saling berdekatan maka elektron-elektron dari kulit terluar (elektron valensi) saling berinteraksi sehingga tingkattingkat energinya saling bertumpukan dan dianggap membentuk pita energi

27 Struktur Atom Pita Energi 1. Pita valensi 2. Pita konduksi 3. Pita larangan

28 Struktur Atom 1. Pita Valensi Pita valensi adalah pita energi terakhir yang terisi penuh oleh elektron-elektron.

29 Struktur Atom 2. Pita Konduksi Pita konduksi adalah pita energi diatas pita valensi yang kosong atau terisi sebagian oleh elektron-elektron.

30 Struktur Atom 3. Pita Terlarang Pita terlarang adalah pita energi di antara pita valensi dan pita konduksi dimana elektron-elektron tidak diperbolehkan ada pada pita energi ini. Energi yang diperlukan untuk memindahkan elektron dari pita valensi ke pita konduksi adalah sebesar energi pita terlarang.

31 Pita Energi Struktur Atom

32 Struktur Atom Perbedaan jenis bahan berdasarkan pita energinya : 1. Isolator 2. Semikonduktor 3. Konduktor

33 Struktur Atom 1. Isolator Bahan-bahan isolator mempunyai pita larangan yang cukup lebar. Untuk memindahkan elektron dari pita valensi ke pita konduksi diperlukan energi yang lebih besar. Karena elektron-elektron ini sukar bergerak maka bahan isolator sukar menghantarkan arus listrik.

34 Struktur Atom 2. Semikonduktor Bahan-bahan semikonduktor mempunyai pita larangan yang lebih sempit. Untuk memindahkan elektron dari pita valensi ke pita konduksi diperlukan energi yang lebih kecil. Elektron-elektron dapat bergerak pada bahan semikonduktor dengan energi yang kecil.

35 Struktur Atom 3. Konduktor Bahan-bahan konduktor tidak mempunyai pita larangan. Antara pita valensi dan pita konduksinya bisa saling bertumpuk. Elektron-elektron dapat bergerak bebas pada bahan konduktor.

36 Pita Energi Struktur Atom

37 Bahan Listrik Benda dan bahan listrik

38 Benda dan Bahan Listrik Bahan Listrik Segala jenis benda atau bahan yang dapat digunakan dalam peralatan, perlengkapan dan alat bantu yang berhubungan secara langsung ataupun tidak langsung dengan listrik.

39 Benda dan Bahan Listrik Pentingnya pengetahuan bahan listrik? 1.Mengetahui jenis bahan 2.Mengetahui sifat bahan Agar dapat : 1.Memperlakukan/memanfaatkan bahan dengan sebaik-baiknya 2.Mengetahui batasan aman/bahaya suatu bahan

40 Benda dan Bahan Listrik Secara umum, bahan dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis : 1.Bahan tambang dan non tambang 2.Bahan renewable dan unrenewable 3.Bahan logam dan non logam 4.Bahan organik dan sintetis

41 Benda dan Bahan Listrik Logam dan non logam 1. Logam - besi - non besi 2. Non logam - padat (batuan, ) - cair (minyak, ) - gas

42 Benda dan Bahan Listrik Bahan listrik dapat dikelompokkan menjadi : 1. Bahan penghantar 2. Bahan penyekat 3. Bahan setengah penghantar 4. Bahan magnet 5. Bahan superkonduktor 6. Bahan serat optik 7. Bahan khusus

43 Benda dan Bahan Listrik Bahan listrik dapat dikelompokkan menjadi : 1. Bahan penghantar (conductors) Adalah bahan yang dapat menghantarkan listrik dengan mudah. Bahan ini mempunyai daya hantar listrik (electrical conductivity) yang besar dan tahanan listrik (electrical resistance) kecil.

44 Benda dan Bahan Listrik Bahan listrik dapat dikelompokkan menjadi : 2. Bahan penyekat (insulating materials) Adalah bahan yang berfungsi untuk menyekat (misal antara 2 penghantar) agar tidak terjadi aliran listrik/kebocoran arus apabila kedua penghantar tersebut bertegangan.

45 Benda dan Bahan Listrik Bahan listrik dapat dikelompokkan menjadi : 3. Bahan setengah penghantar (semiconductor materials) Adalah bahan yang mempunyai daya Adalah bahan yang mempunyai daya hantar listrik lebih kecil dibanding bahan penghantar, tetapi lebih besar dibanding bahan penyekat. Dengan perlakuan khusus, bahan ini dapat diatur untuk bersifat penghantar atau penyekat sesuai kebutuhan.

46 Benda dan Bahan Listrik Bahan listrik dapat dikelompokkan menjadi : 4. Bahan magnet (magnetic materials) Adalah bahan yang bersifat magnet (bahan ini dapat dikelompokkan pada bahan magnet kuat, menengah dan rendah)

47 Benda dan Bahan Listrik Bahan listrik dapat dikelompokkan menjadi : 5. Bahan superkonduktor Adalah bahan yang diolah dan diperlakukan sedemikian sehingga menjadi bersifat penghantar dengan tahanan listrik yang sangat kecil (mendekati nol)

48 Benda dan Bahan Listrik Bahan listrik dapat dikelompokkan menjadi : 6. Bahan serat optik Adalah bahan serat (tipis, panjang) yang transparan (dapat/baik menyalurkan cahaya) dan dipergunakan sebagai media telekomunikasi cahaya.

49 Benda dan Bahan Listrik Bahan listrik dapat dikelompokkan menjadi : 7. Bahan khusus Adalah bahan-bahan lain yang digunakan secara tidak langsung sebagai bahan utama peralatan listrik (misalnya untuk memperindah bentuk peralatan listrik)

50 Benda dan Bahan Listrik Sifat bahan : 1. Sifat fisik 2. Sifat kimia 3. Sifat listrik

51 Benda dan Bahan Listrik Sifat bahan : 1. Sifat fisik - kekuatan (tarik, tekan, ) 2. Sifat kimia 3. Sifat listrik

52 Benda dan Bahan Listrik Sifat bahan : 1. Sifat fisik - kekuatan (tarik, tekan, ) 2. Sifat kimia - kekuatan (korosi, pelapukan, ) 3. Sifat listrik

53 Benda dan Bahan Listrik Sifat bahan : 1. Sifat fisik - kekuatan (tarik, tekan, ) 2. Sifat kimia - kekuatan (korosi, pelapukan, ) 3. Sifat listrik - kekuatan (batas tegangan, arus, )

54 Benda dan Bahan Listrik Sifat bahan : 1. Sifat fisik 2. Sifat kimia 3. Sifat listrik 4. Kombinasi sifat fisik, kimia dan listrik

55 Benda dan Bahan Listrik Latihan. Tuliskan bahan-bahan yang terdapat di dalam ruangan ini. Jelaskanlah sifat-sifat fisik, kimia dan listriknya. Kemudian kelompokkan jenis bahannya.

56 Bahan Listrik Sifat Listrik Bahan

57 Sifat Listrik Bahan Jenis Bahan / Material: 1.Murni unsur - logam (Fe, Hg) - nonlogam [C (grafit, intan), Si, S] 2.Senyawa - oksida / keramik (tanah liat, SiO 2 ) - polimer (kayu, karet, plastik)

58 Sifat Listrik Bahan Jenis ikatan-kuat antar atom : 1. Ikatan logam 2. Ikatan kovalen 3. Ikatan ionik

59 Sifat Listrik Bahan Jenis ikatan-kuat antar atom : 1. Ikatan logam : elektron terluar dilepas oleh atom, lalu dimiliki bersama berupa gas elektron yang bergerak bebas, mengikat semua ion positif.

60 Sifat Listrik Bahan Jenis ikatan-kuat antar atom : 2. Ikatan kovalen : satu elektron dimiliki bersama oleh dua atom, elektron hanya bergerak di sekitar dua atom itu, mengikat kedua atom itu.

61 Sifat Listrik Bahan Jenis ikatan-kuat antar atom : 3. Ikatan ionik : satu atau lebih elektron pindah ke atom lain, terbentuk ion positif dan ion negatif yang lalu saling menarik satu dan lainnya.

62 Sifat Listrik Bahan Sifat listrik bahan : 1.Jika elektron bergerak bebas, mudah terjadi arus listrik, maka dapat disebut sebagai penghantar listrik (logam). 2.Jika bahan mudah membentuk kutub positif dan negatif, memiliki sifat dielektrik, dapat disebut sebagai konduktor ion positif/negatif [keramik].

63 Sifat Listrik Bahan Sifat listrik bahan 3.Jika elektron terikat pada atom, tidak mudah terjadi arus listrik, dapat disebut sebagai isolator atau non-konduktor 4.Jika bahan dielektrik diberi medan listrik cukup kuat yang melebihi kekuatan dielektrik nya, isolator dapat menjadi konduktor.

64 Sifat Listrik Bahan 1. Tahanan kemampuan menahan arus listrik 2. Konduktivitas kemampuan menghantarkan arus listrik 3. Kekuatan dielektrik kemampuan menahan tembus tegangan (batas kemampuan isolasi bahan bila diberi tegangan tertentu sampai isolasinya bocor, arus mengalir)

65 Sifat Listrik Bahan Data tahanan-jenis beberapa bahan : Bahan Perak (Ag) Tembaga (Cu) Kuningan (Cu + ~30% Zn) Nichrom (Ni + Cr) Grafit (C; semikond.) Silikon (Si) Karet (C-isolator) Kaca (SiO2) Teflon (PTFE) Tahanan Jenis 16 nωm 17 nωm 70 nωm 1µΩm 35µΩm 2 kωm ~1 MΩm ~1 TΩm ~100 TΩm

66 Sifat Listrik Bahan Data kekuatan dielektrik beberapa bahan : Bahan Udara (N 2, O 2 ) Lilin (C, H) Kaca (SiO 2 ) Kertas Polistirena (styrofoam) Teflon Kekuatan Dielektrik 3 MV/m 10 MV/m 14 MV/m 16 MV/m 24 MV/m 60 MV/m Jika tubuh manusia menjadi konduktor, dan dialiri > 1 ma, jantungnya dapat kacau denyutnya, di samping terjadi konversi energi listrik menjadi energi termal.

67 Sifat Listrik Bahan Isolator listrik : 1. Atomnya dapat terpolarisasi oleh medan listrik dari luar; terjadi muatan (ter)induksi ; disebut bahan dielektrik. 2. Atom-atomnya dapat membentuk gugus terpolarisasi permanen : - jika orientasi dipol listriknya acak, bahannya para-elektrik ; dapat agak diorientasikan oleh medan listrik luar. - jika orientasi dipol listrik antar-tetangga saling menyejajarkan, bahannya fero-elektrik ; orientasinya amat mengurangi pengaruh medan listrik luar dalam bahan.

68 Sifat Listrik Bahan Isolator dapat menjadi semikonduktor : 1.Jika atom agak mudah melepas elektron (misalnya oleh naiknya suhu), atau hadir atom asing yang agak mudah dapat menangkap elektron. 2.Bahan itu lalu disebut semikonduktor yang intrinsik, atau ekstrinsik n (jika ada pelepasan elektron), ekstrinsik p (jika ada penangkapan elektron, dan pergeseran elektron lain mengesankan ada muatan positif, lubang bergerak)

69 Sifat Listrik Bahan Konstanta dielektrik/permitivitas relatif beberapa bahan isolator Bahan Konstanta Dielektrik Vakum 1 Udara 1,00054 Lilin, teflon ~2 Polistirena 2,5 Kertas 3,7 Kaca biasa ~4 Kaca pireks 4 6

70 Sifat Listrik Bahan Sifat bahan fero-elektrik 1.Bersifat juga piezo-elektrik : - jika diberi medan listrik, terorientasi sambil mengkerut / mengembang ( elektro-striksi, electrostriction ); - jika ditekan, terjadi beda potensial listrik padanya. 2. Manfaat : untuk mikrofon, sonar, pengukur regangan & tekanan darah, akselerometer, peng-emulsi & peng-homogen susu & cat. 3. Jika dipanaskan ke atas suhu Curie nya, menjadi para-elektrik.

71 Sifat Listrik Bahan Tugas Kelompok 1. Tahanan Karbon ( 1, 4, 7) 2. Tahanan Film (2, 5, 8) 3. Dioda (3, 6, 9) 4. Transistor (10, 13, 16) 5. Isolator gantung (11, 14, 17) 6. Bushing trafo (12, 15, 18) 7. Kapasitor keramik (19, 22, 25) 8. Kapasitor elektrolit (20, 23, 26)

72 Sifat Listrik Bahan Tugas Kelompok 9. Oscillator kristal (21, 24, 27) 10. Kabel NYA (28, 31, 33) 11. Kabel bawah laut (29, 32, 34) 12. Ligthning arrester (30, 33, 35) 13. Thyristor (36, 39, 42) 14. Solenoida (37, 40, 43) 15. Mikropon kristal (38, 41, 44) 16. Isolator gas SF 6 (45, 46)

73 Tugas Kelompok A.Buatlah Kelompok yang terdiri dari maks.3 orang B.Setiap kelompok mengumpulkan informasi tentang salah satu produk : - konduktor - isolator - semikonduktor

74 Tugas Kelompok C. Kumpulkan informasi dari buku, majalah atau website tentang jenis produk yang dipilih kemudian ditulis dalam makalah 3-4 lembar, berisi : - komposisi materialnya (unsur penyusun, konstruksi fisik) - prinsip kerja (jika ada) - sifat listriknya (tegangan, arus, isolasi, dsb) - penggunaannya (dimana digunakan, kelebihan, kekurangan) - informasi lain yang dirasa perlu

75 Tugas Kelompok D.Dikumpulkan 2 minggu E.Tugas yang dikumpulkan akan dibahas di kelas

76 Bahan Listrik Bahan penghantar padat

77 Definisi Penghantar Penghantar ialah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non logam yang dapat mengalirkan arus listrik dari satu titik ke titik lain. Penghantar dapat berupa kabel (penghantar dengan selubung isolasi) atau kawat (penghantar tanpa isolasi)

78 Jenis Bahan Konduktor Bahan-bahan yang digunakan sebagai konduktor harus memenuhi persyaratan berikut : 1. Konduktifitasnya cukup baik 2. Koefisien muai panjangnya kecil 3. Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar

79 Jenis Bahan Konduktor Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor : 1. Logam biasa, seperti : tembaga, alumunium dan besi 2. Logam campuran (alloy) yaitu logam dari tembaga atau alumunium yang dicampur dengan jumlah tertentu dari logam jenis lain untuk meningkatkan kekuatan mekanisnya

80 Jenis Bahan Konduktor Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor : 3. Logam paduan (composite), yaitu dua atau lebih jenis logam yang dipadukan dengan cara kompresi, peleburan (melting) atau pengelasan (welding)

81 Klasifikasi Konduktor Klasifikasi konduktor menurut bahannya : 1. Kawat logam biasa, contoh : BCC (bare copper conductor) dan AAC (all alumunium conductor) 2. Kawat logam campuran(alloy), contoh : AAAC (all alumunium alloy conductor) 3. Kawat logam paduan(composite),contoh : kawat baja berlapis tembaga (copper clad steel)

82 Klasifikasi Konduktor Klasifikasi konduktor menurut bahannya : 4. Kawat lilit campuran(alloy), yaitu kawat yang lilitannya terdiri dari dua jenis logam atau lebih. Contoh : ACSR (alumunium conductor steel reinforced)

83 Klasifikasi Konduktor Klasifikasi konduktor menurut konstruksinya: 1. Kawat padat (solid wire) berpenampang bulat 2. Kawat berlilit (stranded wire) terdiri dari 7 sampai 61 kawat padat yang dililit menjadi satu 3. Kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat berongga yang dibuat untuk mendapatkan diameter yang besar

84 Klasifikasi Konduktor Klasifikasi konduktor menurut isolasinya: 1. Konduktor telanjang 2. Konduktor berisolasi, contoh : kabel twisted dan kabel NYY

85 Karakteristik Konduktor Ada dua jenis karakteristik konduktor, yaitu : 1. Kekuatan mekanik, contoh : kekuatan tarik 2. Kekuatan listrik, contoh : kekuatan arus

86 Resistifitas Listrik Resistifitas listrik adalah kemampuan suatu bahan dalam menahan arus listrik. Resistifitas listrik dinyatakan sebagai : R l = ρ A R = tahanan dalam bahan (Ω) ρ = tahanan jenis bahan (Ω.mm 2 /m) l = panjang bahan (m) A = luas penampang bahan (mm 2 )

87 Koefisien Temperatur Hambatan besarnya perubahan tahanan akibat perubahan suhu dinyatakan oleh : R = R [ 1+ α( t t 0 0 )] R = tahanan akhir setelah perubahan suhu (Ω) R 0 = tahanan awal sebelum perubahan suhu (Ω) α = koefisien temperatur bahan t = temperatur akhir ( o C) t 0 = temperatur awal ( o C)

88 Penamaan Konduktor 1. Penghantar N tembaga NA alumunium 2. Isolasi Y isolasi PVC 2Y isolasi XLPE

89 Penamaan Konduktor 3. Selubung dalam G karet 2G karet butyl K timah hitam KL alumunium dengan permukaan licin KWK selubung dari XLPE Y selubung dari PVC 2Y selubung dari polietilen Z selubung dari pita seng

90 Penamaan Konduktor 4. Perisai B pita baja F baja pipih L jalinan kawat baja Q kawat baja berlapis seng R kawat baja bulat satu lapis RR kawat baja bulat dua lapis Z kawat baja berbentuk huruf Z

91 Penamaan Konduktor 5. Spiral D spiral anti tekan Gb spiral dari pita baja 6. Selubung luar A selubung dari yute Y selubung dari PVC

92 Penamaan Konduktor 7. Bentuk penghantar kabel se sektor pejal sm sektor serabut re bulat pejal rm bulat serabut

93 Penamaan Konduktor Contoh 1. kabel : NYY 4x6mm 2, 0.6/1kV artinya kabel 4 inti berpenghantar tembaga masing-masing penghantar luasnya 6mm 2 berbentuk bulat pejal. Selubung dalam dan selubung luar PVC, batas tegangan nominal penghantar fasa-netral (bumi) 0,6 kv dan tegangan fasa-fasa 1 kv

94 Penamaan Konduktor Contoh 2. kabel : NYM O 4x2mm2 300/500V Artinya kabel 4 inti berpenghantar tembaga masing-masing luasnya 2 mm2 berbentuk bulat, pelindung dalam dan selubung luar PVC, tegangan nominal penghantar fasa netral 300V dan tegangan nominal fasa fasa 500V

95 Bahan Listrik Semikonduktor

96 Semikonduktor Peralatan elektron : - Teknologi tabung gas - Teknologi benda padat (semikonduktor)

97 Bahan Semikonduktor Bahan pembentuk semikonduktor : - Germanium - Silikon - Galium Arsenide

98 Bahan Semikonduktor Bahan pembentuk semikonduktor : - Germanium Konduktivitas tinggi Digunakan untuk dioda dan transistor daya rendah dan sedang

99 Bahan Semikonduktor Bahan pembentuk semikonduktor : - Silikon Konduktivitas lebih rendah dari Germanium Digunakan untuk dioda dan transistor daya tinggi Ketahanan termal lebih tinggi daripada Germanium

100 Bahan Semikonduktor Bahan pembentuk semikonduktor : - Galium Arsenide Memiliki sifat-sifat yang dapat diatur mengikuti sifat Germanium dan Silikon

101 Bahan Semikonduktor Resistivitas bahan Semikonduktor.

102 Bahan Semikonduktor Struktur kristal bahan semikonduktor

103 Ketidakmurnian Ketidakmurnian bahan semikonduktor : 1.Jenis p 2.Jenis n

104 Ketidakmurnian Ketidakmurnian bahan semikonduktor : 1. Jenis-p Mengandung aluminium, gallium atau indium Memiliki kekurangan elektron pada atomnya (bermuatan positif) Resistivitas lebih rendah

105 Ketidakmurnian Ketidakmurnian bahan semikonduktor : 2. jenis-n Mengandung arsenic dan antimony Memiliki kelebihan elektron pada atomnya (bermuatan negatif) Resistivitas lebih rendah

106 Sambungan Semikonduktor Sambungan p-n

107 Sambungan Semikonduktor Aliran arus sambungan p-n

108 Sambungan Semikonduktor Kurva arus dan tegangan sambungan p-n

109 Semikonduktor Aplikasi semikonduktor?

110 Selesai Semikonduktor

111 Semikonduktor Kuis. Jelaskan perbedaan semikonduktor jenis p dan semikonduktor jenis n!

112 Bahan Listrik Ujian Tengah Semester

113 Ujian Tengah Semester S1-A 1. Gambarkan dan jelaskan perbedaan pita energi bahan konduktor dan isolator 2. Jelaskan sifat listrik bahan berdasarkan ikatan kimianya 3. Jelaskan klasifikasi konduktor berdasarkan bahannya 4. Tentukan R jika ro=10 Ohm 5. Gambarkan dan jelaskan kurva karakteristik sambungan p-n (ujian pada : senin, 15 april 2013)

114 Ujian Tengah Semester S1-B 1. Jelaskan ciri-ciri struktur atom bahan isolator! 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bahan ferro elektrik dan berikan contoh penggunaannya! 3. Jelaskan perbedaan antara kawat berlilit dan kawat berongga! 4. Tentukan R jika ro=10 Ohm 5. Jelaskan proses pembentukan bahan semikonduktor jenis-p dan jenis-n! (ujian pada : rabu, 17 april 2013)

115 Bahan Listrik Isolator Padat

116 a.bahan Isolator Isolator Padat Bahan-bahan yang biasa digunakan dalam pembuatan isolator : 1. poliester 2. resin 3. porselen 4. micaver

117 Bahan Isolator 1. poliester dibentuk dari poliester poliglass yang diperkuat dengan fiberglass tidak mudah pecah mempunyai karakteristrik listrik dan mekanik yang tinggi dapat digunakan pada temperatur ruang yang tinggi dan didekat bahan-bahan korosif

118 Bahan Isolator 2. resin dibentuk dari polimeric epoxyresin atau cycloalphatic resin dapat juga diperkuat dengan fiber glass atau fiber carbon Mempunyai ketahanan mekanik dan ketahanan terhadap bahan kimia yang baik Harga relatif lebih murah

119 Bahan Isolator 3. porselin Porselin terbuat dari tanah liat china (China Clay) yang terdapat di alam dalam bentuk aluminium silikat yang dicampur dengan kaolin fealspar dan Quarts (kwarsa). Kemudian campuran ini dipanaskan dalam tungku yang suhunya dapat diatur, dibakar sampai keras, halus mengkilat dan bebas dari lubanglubang.

120 3. porselin Bahan Isolator Untuk pembuatan isolator porselin diperlukan suhu berkisar antara 1300 o C 1500 o C dalam waktu jam.

121 Bahan Isolator 4. Micaver (mika) dibentuk dari bahan-bahan mineral yang tahan terhadap panas mempunyai karakteristrik listrik maju dan mundur yang aman Gambar. Batu mika

122 Bahan Isolator 4. micaver (mika) dapat beroperasi hingga temperatur 350 o C sampai dengan 400 o C

123 b.jenis Isolator Isolator Padat Isolator untuk saluran transmisi diklasifikasikan menurut penggunaan dan konstruksinya menjadi : 1. Isolator gantung (suspension) 2. Isolator pasak (pin) 3. Isolator batang panjang (long-rod) 4. Isolator pos-saluran (line post).

124 Jenis Isolator 1. Isolator gantung (suspension) Gandengan isolator gantung pada umumnya dipakai pada saluran transmisi tegangan tinggi. Ada dua jenis isolator gantung, yaitu jenis clevis dan jenis ball-and-socket.

125 Jenis Isolator 2. Isolator pasak (pin) Isolator pasak adalah isolator yang memiliki pasak baja yang disekrup pada bagian bawahnya. Digunakan untuk keperluan sendiri-sendiri, karena kekuatan mekanisnya rendah sehingga tidak dibuat dalam ukuran-ukuran yang besar..

126 Jenis Isolator 3. Isolator batang panjang (long-rod) Isolator batang panjang mempunyai sedikit bagian logam sehingga tidak mudah menjadi rusak. Bentuk rusuknya yang sederhana menyebabkan isolator batang panjang mudah tercuci oleh hujan, sehingga tepat untuk penggunaan pada tempattempat yang banyak dikotori oleh garam atau debu..

127 4. Isolator pos saluran Jenis Isolator Isolator pos saluran terbuat dari porselin dengan pasak baja yang dipasang pada bagian bawah isolator. Isolator jenis ini terletak pada bagian ujung saluran..

128 Karakteristik Listrik Isolator Karakteristik listrik isolator dibagi menjadi : 1. Tegangan lompatan api frekuensi rendah kering 2. Tegangan lompatan api frekuensi rendah basah 3. Tegangan lompatan api impuls

129 Karakteristik Listrik Isolator Karakteristik listrik isolator dibagi menjadi : 1. Tegangan lompatan api frekuensi rendah kering Tegangan lompatan api (flashover voltage) frekuensi rendah kering adalah tegangan lompatan api yang terjadi bila tegangan diterapkan diantara kedua elektroda isolator yang bersih dan kering permukaannya. Tegangan ini adalah nilai dasar dari karakteristik sebuah isolator.

130 Karakteristik Listrik Isolator Karakteristik listrik isolator dibagi menjadi : 2.Tegangan lompatan api frekuensi rendah basah Tegangan lompatan api frekuensi rendah basah adalah tegangan lompatan api yang terjadi bila tegangan diterapkan diantara kedua elektroda isolator yang basah karena hujan atau dibasahi untuk menirukan keadaan hujan.

131 Karakteristik Listrik Isolator Karakteristik listrik isolator dibagi menjadi : 3. Tegangan lompatan api impuls Tegangan lompatan api impuls adalah tegangan lompatan api yang terjadi bila tegangan impuls dengan gelombang standar diterapkan. Karakteristik impuls terbagi atas polaritas positif dan negatif.

132 Karakteristik Listrik Isolator Tabel. Karakteristik Listrik Isolator Gantung 250 mm teg. lompatan api teg. lompatan api Jumlah piringan frekuensi rendah (kv) impuls (kv) kering basah positif negatif

133 Perlengkapan Isolator Yang termasuk dalam kategori perlengkapan isolator adalah pasangan-pasangan logam dan perlengkapan-perlengkapan lainnya untuk menghubungkan penghantar, isolator dan tiang transmisi.

134 Perlengkapan Isolator 1. Pasangan isolator Pasangan isolator terbuat dari besi atau baja tempa yang ukurannya disesuaikan dengan tegangan, jenis dan ukuran penghantar, kekuatan mekanis serta konstruksi penopangnya. Dengan demikian dikenal baut-u, klevis (clevis), link, mata (eye), ball and socket, dsb yang mudah dihubunghubungkan atau dipertukarkan

135 Perlengkapan Isolator 2.Tanduk Api Untuk mencegah lompatan api (flashover) pada gandengan isolator dipasang tanduk-tanduk api (arcing horns). Tanduk api dipasang pada ujung kawat dan ujung tanah dari isolator, serta dibentuk sedemikian rupa sehingga busur api tidak akan mengenai isolator disaat lompatan api terjadi.

136 Perlengkapan Isolator 3. Jepitan Untuk penghantar dipakai pengapit gantungan (suspension clamps) dan pengapit tarikan (tension clamps). Sedang untuk kawat tanah dipakai pengapit sederhana. Pengapit-pengapit dipilih dengan memperhatikan macam dan ukuran kawat, kuat tarik maksimum serta dibentuk sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kerusakan dan kelelahan karena getaran (vibration) dan sudut andongan kawat

137 . Perlengkapan Isolator.

138 . Perlengkapan Isolator

139 Foto-foto Isolator Padat

140 Foto-foto Isolator Padat

141 Foto-foto Isolator Padat

142 Foto-foto Isolator Padat

143 Foto-foto Isolator Padat

144 Foto-foto Isolator Padat

145 Foto-foto Isolator Padat

146 Foto-foto Isolator Padat

147 Foto-foto Isolator Padat

148 Foto-foto Isolator Padat

149 Bahan Listrik Bahan Magnet

150 Sejarah Magnet Kata magnet berasal dari bahasa yunani magnitis lithos yang berarti batu magnesia. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.

151 Sejarah Magnet 1600 : Dr. William Gilbert menerbitkan eksperimen awal yang sistematis tentang magnetisme dengan judul "De Magnete" : Oerstead menemukan hubungan antara magnet and listrik dari percobaan sebuah kawat yang dialiri arus akan membelokkan jarum kompas 1825 : Sturgeon menemukan elektromagnet : Warburg menemukan siklus histeresis besi.

152 Sejarah Magnet 1895 : Curie mengeluarkan Hukum Curie tentang temperatur kerja magnet : Langevin mengemukakan teori diamagnetisme and paramagnetisme : Weiss mengemukakan teori ferromagnet. 1920an : Fisika magnet berkembang sampai pada putaran elektron (electron spin) yang mengawali mekanika kuantum

153 Medan Magnet Gerak mengorbit dan gerak spin elektron dalam atom menimbulkan medan magnet. Kombinasi kedua medan magnet bisa saling menguatkan atau saling melemahkan dan menghasilkan medan magnet atom

154 Contoh Bahan Magnet Lodestone: Adalah magnet permanen pertama yang ditemukan, mengandung oksida alami Fe 3 O 4. Medan magnet yang dihasilkannya rendah tetapi ketahanan terhadap demagnetisasi cukup tinggi.

155 Contoh Bahan Magnet Magnet Baja Carbon: Ditemukan sejak abad ke-18. Baja ini dicampur dengan tungsten dan atau chromium. Memiliki saturasi magnet yang tinggi, jauh diatas Lodestone, namun harus dibuat dalam bentuk batangan untuk menghindari demagnetisasi

156 Contoh Bahan Magnet Magnet Alnico (alloy yang dibentuk dari Al, Ni dan Co) Ditemukan pada tahun 1930an, alnico adalah magnet permanen modern yang pertama. Dengan temperatur Curie yang tinggi (~850 C), magnet ini masih digunakan secara luas sampai saat ini

157 Contoh Bahan Magnet Magnet Cobalt Platinum : Ditemukan tahun 1950an. Sifatsifatnya diatas Alnico dan tahan korosi sehingga banyak digunakan untuk keperluan medis. Namun harganya mahal.

158 Contoh Bahan Magnet Magnet Ferit Keras : (BaFe 12 O 19 atau SrFe 12 O 19 ) Banyak digunakan untuk keperluan komersil. Produksi energinya rendah. Mudah didapatkan sehingga harganya murah dan dapat digunakan untuk bentuk-bentuk magnet yang kompleks.

159 Contoh Bahan Magnet Samarium Cobalt: Alloy kombinasi antara cobalt, besi dan sedikit bahan lain, kebanyakan memiliki sifat magnet yang kuat, namun harganya cukup mahal. Magnet ini memiliki kestabilan temperatur yang baik sehingga biasa digunakan pada peralatan bersuhu tinggi.

160 Contoh Bahan Magnet Magnet Neodymium Iron Boron: Memiliki saturasi magnet yang tinggi dan ketahanan terhadap demagnetisasi yang cukup baik. Temperatur Curienya 312 C sehingga membatasinya dari penggunaan pada suhu tinggi, tetapi dengan penambahan Co dan Dy dapat meningkatkan karakteristik temperaturnya tetapi juga meningkatkan harganya.

161 Contoh Bahan Magnet Samarium Iron Nitride: Masih dalam tahap pengembangan, merupakan bahan magnet permanen yang cukup menjanjikan dengan ketahanan demagnetisasi yang tinggi, magnetisasi yang tinggi, lebih tahan terhadap korosi dan temperatur tinggi dibandingkan dengan magnet neodymium iron boron.

162 Permeabilitas Magnet Permeabilitas magnet (Permeability) adalah ukuran kemampuan atau daya dukung suatu bahan dalam pembentukan medan magnet melalui bahan itu sendiri

163 Suseptibilitas Magnet Suseptibilitas magnet (susceptibility) adalah konstanta ukuran derajat magnetisasi suatu bahan terhadap medan magnet yang melingkupinya

164 Klasifikasi Bahan Magnet 1. Diamagnetik 2. Paramagnetik 3. Ferromagnetik 4. Antiferromagnetik

165 Klasifikasi Bahan Magnet 1. Diamagnetik Atom atom bahan diamagnetik tidak memiliki momen maget nilai suseptibilitasnya kecil dan negatif contoh : Au dan Cu

166 Klasifikasi Bahan Magnet 2. Paramagnetik Atom atom bahan paramagnetik memiliki momen maget yang acak nilai suseptibilitasnya kecil dan positif contoh : Sn dan Pt

167 Klasifikasi Bahan Magnet 3. Ferromagnetik Atom atom bahan ferromagnetik memiliki momen maget yang seragam dan searah nilai suseptibilitasnya besar dan positif contoh : Fe

168 Klasifikasi Bahan Magnet 4. Antiferromagnetik Atom atom bahan antiferromagnetik memiliki momen maget yang seragam tetapi arahnya saling berlawanan (saling meniadakan) nilai suseptibilitasnya kecil dan positif contoh : Cr

169 Kurva Momen Magnet Kurva momen magnet adalah kurva yang dibentuk oleh besaran medan magnet dan momen magnet. Perilaku bahan magnet tertentu dapat Perilaku bahan magnet tertentu dapat dijelaskan melalui bentuk kurva momen magnetnya.

170 Kurva Momen Magnet 1. Diamagnetik

171 Kurva Momen Magnet 2. Paramagnetik

172 Kurva Momen Magnet 3. Ferromagnetik

173 Kurva Momen Magnet 4. Antiferromagnetik

174 Klasifikasi Bahan Magnet

175 Contoh Penggunaan Magnet Pita Magnetis Piringan Magnetis (hard disk)

176 Bahan Media Rekam Magnetis Polarisasi Ukuran Bentuk Bahan saturasi partikel partikel (mt) (mm) Fe 2 O x0.1 jarum CrO x0.05 jarum Fe x0.05 jarum Ba.6Fe 2 O x0.05 piringan

177 Proses Pembuatan Pita Magnetis

178 Menulis dan Membaca Data

179 Konstruksi Hard Disk

180 Bahan Magnet Minggu depan kuis tentang bahan magnet!

181 Bahan Listrik Bahan Superkonduktor

182 Superkonduktor Konsep superkonduktor : Suatu bahan yang dapat mengalirkan arus listrik tanpa tahanan listrik sedikitpun. Apakah ini mungkin didapatkan?

183 Superkonduktor Suatu bahan yang terdiri dari campuran unsur-unsur tertentu yang dapat mengalirkan arus listrik tanpa tahanan pada suhu yang sangat rendah. Arus yang mengalir pada rangkaian tertutup dari bahan superkonduktor akan terus mengalir selamanya Superkonduktivitas ini disebut juga sebagai fenomena quantum makroskopis

184 Superkonduktivitas Suatu fenomena yang terjadi pada suatu bahan jika berada pada suhu yang sangat rendah akan menunjukkan ciri-ciri : resistansi menjadi nol bersifat menolak medan magnet (Efek Meissner)

185 Superkonduktivitas dapat terjadi pada : Bahan konduktor murni (Aluminium) Berbagai campuran logam (alloy) Bahan semikonduktor Bahan isolator (keramik)

186 Superkonduktivitas tidak terdapat pada: Emas Perak Bahan ferromagnetik

187 Sejarah Superkonduktor Heike Kamerlingh mendinginkan air raksa (mercury) dalam helium cair pada suhu 4 o K (-269 o C) dan mendapati resistansinya nol Walter Meissner menemukan jika benda didinginkan pada suhu yang sangat rendah maka benda tersebut akan memiliki medan magnet sendiri yang menolak magnet lain bila didekatkan. Hal ini disebut juga sebagai efek meissner.

188 Sejarah Superkonduktor Ditemukan niobium-nitride yang menjadi superkonduktor pada suhu 16 o K Ditemukan bahan superkonduktor dengan bahan dasar karbon (bahan organik) Ditemukan bahan superkonduktor dengan bahan dasar keramik (bahan isolator)

189 Sejarah Superkonduktor Ditemukan paduan raksa, thalium, barium, kalsium, tembaga dan oksigen yang menjadi superkonduktor pada suhu 138 o K (suhu tertinggi)

190 Temperatur Kritis (Tc) Ketika temperatur bahan diturunkan dari temperatur ruang normal sampai pada batas temperatur tertentu bahan ini akan memiliki sifat superkonduktor Temperatur bahan pada saat terjadinya perubahan sifat bahan ini dinamakan sebagai temperatur kritis (Tc)

191 Temperatur Kritis (Tc) Merkuri Padat (4,2 o K) Magnesium diborida MgB 2 (39 o K) Cuprate

192 Efek Meissner Ketika suatu bahan diturunkan temperaturnya sampai pada temperatur kritis superkonduktornya maka bahan tersebut akan memiliki sifat magnet yang baru : 1. Bahan bukan magnet menjadi magnet 2. Dapat mengikat/mengunci fluks magnet lain (Efek ini disebut sebagai efek Meissner)

193 Kelas Bahan Superkonduktor Kelas I, (Low Temperature Superconductor) adalah bahan yang harus berada pada suhu yang sangat rendah Kelas II (High Temperature Superconductor) Kelas II (High Temperature Superconductor) adalah bahan yang dapat berada pada suhu diatas bahan kelas I

194 Superkonduktor Kelas I

195 Superkonduktor Kelas II Tl2Ba2Ca2Cu3O10 (Tl1.6Hg0.4)Ba2Ca2Cu3O10+ TlBa2Ca2Cu3O9+ (TlSn)Ba4TmCaCu4Ox (Tl0.5Pb0.5)Sr2Ca2Cu3O9 Tl2Ba2CaCu2O6 TlBa2Ca3Cu4O11 TlBa2CaCu2O7+ Tl2Ba2CuO6 TlSnBa4Y2Cu4Ox K 126 K 123 K ~121 K K 118 K 112 K 103 K 95 K 86 K

196 Penggunaan Superkonduktor Apa saja penggunaan superkonduktor?

197 Penggunaan Superkonduktor 1.Kendaraan Magnetik Kendaraan ini dibuat mengambang dengan magnet superkonduktor yang kuat

198 Penggunaan Superkonduktor 2.Magnetic Resonance Imaging(MRI) Pancaran medan magnet superkonduktor ditembakkan pada tubuh, lalu pantulannya ditangkap sehingga menjadi gambar MRI

199 Penggunaan Superkonduktor 3.Generator Superkonduktor Generator dengan kawat superkonduktor mempunyai efisiensi diatas 99% dan ukurannya jauh lebih kecil daripada generator konvensional

200 Penggunaan Superkonduktor 4.Saluran transmisi Saluran transmisi superkonduktor akan mampu menyalurkan daya listrik lebih banyak dan jarak yang lebih jauh daripada penghantar biasa.

201 Penggunaan Superkonduktor Carilah bahan superkonduktor dengan temperatur kritis (Tc) tertinggi, kemudian jelaskan : a.komposisi bahan b. Penggunaan bahan tersebut

202 Bahan Listrik Serat Optik

203 Serat Optik Serat Optik (Optic Fiber): suatu bahan yang transparan dan dapat menyalurkan cahaya. Optika Serat (Fiber Optics) : suatu cabang Optika Serat (Fiber Optics) : suatu cabang ilmu yang membahas tentang penggunaan serat optik sebagai alat komunikasi.

204 Awal Serat Optik 1870, John Tyndall mendemostrasikan konsep serat optik untuk pertama kalinya.

205 Sistem Komunikasi Serat Optik

206 Indeks Refraktif

207 Indeks Refraktif Kecepatan Cahaya pada Bahan = Kecepatan cahaya di ruang hampa indeks refraktif

208 Hukum Snell n 1 sinø 1 = n 2 sinø 2

209 Sudut Kritis Sudut kritis adalah sudut cahaya masuk yang memungkinkan untuk transmisi cahaya melalui serat optik. Jika pantulan sinar membentuk sudut 90 o maka: n 1 sinø 1 = n 2 sin90 o Ø 1 =sin -1 (n 2 /n 1 ) Ø 1 =sudut kritis

210 Spektrum Frekuensi Panjang gelombang cahaya untuk komunikasi serat optik adalah panjang gelombang cahaya tampak dan infra merah

211 Konstruksi serat optik (a) Tanpa lapisan pelindung (b) Dengan lapisan pelindung Manfaat lapisan pelindung pada bahan serat optik: 1. Menjaga kestabilan permukaan serat optik sehingga indeks refraktifnya tetap 2. Mencegah hal-hal yang dapat mengubah bahkan merusak permukaan serat sehingga menghasilkan rugi-rugi cahaya yang bocor keluar.

212 Pola transmisi cahaya (a)skew cahaya memantul didalam serat tanpa cahaya memantul didalam serat tanpa melewati pusat serat

213 Pola transmisi cahaya (b)meridion cahaya memantul di dalam serat dan cahaya memantul di dalam serat dan memotong pusat serat.

214 Pola transmisi cahaya (c) Axial cahaya menembus serat pada pusatnya.

215 Bahan serat optik Bahan pembentuk serat optik adalah gelas silika yang dicampur dengan bahan lain untuk menambah indeks refraktifnya.

216 Pembuatan Serat Optik Pembuatan serat optik dapat disederhanakan menjadi 3 tahap: Pertama. Suatu tabung silika di panaskan sampai suhu 1500 o C, kemudian campuran oksigen dan gas gas logam halida dialirkan kedalam tabung tersebut. Tabung terus diputar sampai terbentuk lapisan gelas akibat reaksi dengan gas yang dimasukkan.

217 Pembuatan Serat Optik Pembuatan serat optik dapat disederhanakan menjadi 3 tahap: Pertama.

218 Pembuatan Serat Optik Pembuatan serat optik dapat disederhanakan menjadi 3 tahap: Kedua. Kemudian temperatur dinaikkan sampai 1800 o C sehingga tabung menjadi silinder padat yang disebut preform. Preform ini berdiameter 25mm dan panjang satu meter. Preform ini akan menjadi serat optik sepanjang 25km.

219 Pembuatan Serat Optik Pembuatan serat optik dapat disederhanakan menjadi 3 tahap: Kedua.

220 Pembuatan Serat Optik Pembuatan serat optik dapat disederhanakan menjadi 3 tahap: Ketiga. Preform dari tahap kedua digantung dan dinaikkan lagi temperaturnya sampai 2100 o C. Kemudian preform ditarik sehingga menjadi lebih panjang dan diameternya lebih kecil sampai pada ukuran yang diinginkan. Setelah dingin, serat optik telah jadi dan siap digulung.

221 Pembuatan Serat Optik Pembuatan serat optik dapat disederhanakan menjadi 3 tahap: Ketiga.

222 Jenis-jenis Kabel Serat Optik 1. Loose Type (tipe longgar)

223 Jenis-jenis Kabel Serat Optik 2. Tight Type (tipe padat)

224 Jenis-jenis Kabel Serat Optik 2. Tight Type (tipe padat)

225 Jenis-jenis Kabel Serat Optik 3. Kabel tahan air

226 Jenis-jenis Kabel Serat Optik 4. Kabel bawah tanah

227 Keuntungan Serat Optik 1. Aman terhadap gangguan interferensi gelombang elektromagnetik seperti disekitar mesin listrik atau sambaran petir. 2. Aman terhadap tegangan tinggi, karena serat optik merupakan bahan isolator. 3. Lebar pita yang lebih lebar daripada kabel listrik.

228 Keuntungan Serat Optik 4. Keamanan informasi, karena tidak dapat disadap melainkan dengan memutus kabel. 5. Ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan 6. Hanya menggunakan satu serat (bila dibandingkan dengan kabel listrik harus menggunakan minimal dua kabel)

229 Serat Optik Selesai

230 Ilmu Bahan Bahan Polimer

231 Bahan Polimer Polimer disebut juga makromolekul merupakan molekul besar yang dibentuk dengan pengulangan molekul sederhana yang disebut monomer. Polimer berasal dari dua kata : poly (banyak) dan meros (bagianbagian)

232 Bahan Polimer Jenis-jenis polimer : 1. Polimer Termoplastik 2. Polimer Termoset

233 1.Termoplastik Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap panas. Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan didinginkan akan mengeras. Proses tersebut dapat terjadi berulang kali, sehingga dapat dibentuk ulang dalam berbagai bentuk melalui cetakan yang berbeda untuk mendapatkan produk polimer yang baru.

234 1.Termoplastik Jenis polimer ini tidak memiliki ikatan silang antar rantai polimernya, melainkan dengan struktur molekul linear atau bercabang. Bentuk struktur termoplastik sebagai berikut..

235 1.Termoplastik Polimer termoplastik memiliki sifat sifat khusus sebagai berikut. Berat molekul kecil Tidak tahan terhadap panas, jika dipanaskan akan melunak dan jika didinginkan akan mengeras. Fleksibel. Titik leleh rendah.

236 1.Termoplastik Polimer termoplastik memiliki sifat sifat khusus sebagai berikut. Dapat dibentuk ulang (daur ulang). Mudah larut dalam pelarut yang sesuai. Memiliki struktur molekul linear/bercabang.

237 1.Termoplastik Contoh : 1. Polietilen (PE) 2. Polivinil klorida (PVC) 3. Polipropen (PP) 4. Polistiren

238 1.1. Polietilen (PE) 1. Pembentukan : Polietilen didapatkan dengan melakukan polimerisasi gas etilen 2. Sifat-sifat : tahan terhadap bahan kimia, ulet dan fleksibel, suhu pelunakan rendah, mudah dicetak. 3. Penggunaan : botol plastik, mainan, bahan cetakan, ember, drum, pipa saluran, isolasi kawat dan kabel, kantong plastik dan jas hujan

239 1.2. Polivinil klorida (PVC) 1. Pembentukan : Polivinil klorida didapatkan dengan melakukan polimerisasi gas etilen dan vinil klorida 2. Sifat-sifat : sangat keras dan kaku pada suhu biasa, tahan bahan kimia dan larutan keras. 3. Penggunaan : pipa air, pipa plastik, pipa kabel listrik, kulit sintetis, ubin plastik, piringan hitam, bungkus makanan, sol sepatu, sarung tangan dan botol detergen

240 1.3. Polipropen (PP) 1. Pembentukan : Polipropen didapatkan dengan melakukan polimerisasi dari propen 2. Sifat-sifat : rapuh, transparan 3. Penggunaan : karung, tali, botol minuman, serat, bak air, insulator, kursi plastik, alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, pembungkus tekstil, dan permadani

241 1.4. Polistiren 1. Pembentukan : Polistiren didapatkan dengan melakukan polimerisasi dari stiren 2. Sifat-sifat : rapuh, transparan 3. Penggunaan : komponen bodi motor, kotak baterai, isolator, sol sepatu, penggaris, gantungan baju.

242 2.Termoset Polimer termoset adalah polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap panas. Jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh. Sehingga tidak dapat dibentuk ulang kembali. Susunan polimer ini bersifat permanen pada bentuk cetak pertama kali (pada saat pembuatan). Bila polimer ini rusak/pecah, maka tidak dapat disambung atau diperbaiki lagi.

243 2.Termoset Polimer termoset memiliki ikatan ikatan silang yang mudah dibentuk pada waktu dipanaskan. Hal ini membuat polimer menjadi kaku dan keras. Semakin banyak ikatan silang pada polimer ini, maka semakin kaku dan mudah patah. Bila polimer ini dipanaskan untuk kedua kalinya, maka akan menyebabkan rusak atau lepasnya ikatan silang antar rantai polimer.

244 2.Termoset Contoh ikatan silang polimer termoset

245 2.Termoset Sifat polimer termoset sebagai berikut. Keras dan kaku (tidak fleksibel) Jika dipanaskan akan mengeras. Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang) Tidak dapat larut. Jika dipanaskan akan meleleh. Tahan terhadap asam basa. Mempunyai ikatan silang antar rantai molekul.

246 2.Termoset Contoh : 1. Resin fenol 2. Resin urea formaldehid 3. Resin melamin 4. Resin poliester 5. Resin epoksi

247 2.1. Resin Fenol 1. Pembentukan : Resin Fenol didapatkan dengan mengkondensasikan fenol-fenol seperti fenol, kresol, ksilenol, dsb dengan formaldehid sehingga menjadi resin termoset 2. Sifat-sifat : mudah dibentuk, tahan panas, tahan asam 3. Penggunaan : alat listrik, komponen mesin (kotak, tutup), komponen kendaraan.

248 2.2. Resin urea formaldehid 1. Pembentukan : dengan melalui reaksi antara urea dan formalin. 2. Sifat-sifat : lebih jelek daripada resin fenol, kurang tahan air, lebih cepat rapuh(lapuk) 3. Penggunaan : alat listrik, peralatan rumahtangga.

249 2.3. Resin melamin 1. Pembentukan : reaksi formaldehid dan melamin 2. Sifat-sifat : tahan air, tahan panas (air mendidih), isolasi. 3. Penggunaan : alat listrik, peralatan makan.

250 2.4. Resin poliester 1. Pembentukan : Resin poliester didapatkan dengan mengkondensasikan asam dibasa dengan alkohol dihidrat 2. Sifat-sifat : kuat, fleksibel, tahan api, tahan cuaca 3. Penggunaan : keperluan konstruksi, sebagai bahan komposit dengan serat gelas.

251 2.5. Resin epoksi 1. Pembentukan : Resin epoksi didapatkan dengan mengkondensasikan bisenfol dengan epiklorhidrin 2. Sifat-sifat : tahan terhadap bahan kimia, kaku dan rapuh, isolasi yang baik 3. Penggunaan : cat untuk logam, perekat, pelapis, isolator

252 3.Simbol daur ulang plastik 1. PET atau PETE (Polyethylene Etilen Terephalate) Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya serta tulisan PETE atau PET (Polyethylene Terephthalate) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol plastik, berwarna jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, wadah makana dan hampir semua botol minuman lainnya. BOTOL JENIS PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang. Bahan ini dapat dibuat lagi ke dalam bulu domba kutub, serat, karpet, dll. Permintaan untuk jenis plastik ini diantara komunitas pendaur ulang plastik relatif banyak, tetapi saat ini tingkat daur ulang untuk bahan ini tetap rendah sebesar 20%.

253 3.Simbol daur ulang plastik 1. PET atau PETE (Polyethylene Etilen Terephalate)

254 3.Simbol daur ulang plastik 2. HDPE (High Density Polyethylene) Pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 ditengahnya, serta tulisan HDPE (Polyethylene Densitas Tinggi) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. Botol plastik jenis HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan LEBIH TAHAN LAMA TERHADAP SUHU TINGGI. Merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI pemakaian karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Jenis ini juga dapat digunakan kembali ke untuk bahan lantai ubin, drainase, botol HDPE baru, pipa, dll

255 3.Simbol daur ulang plastik 2. HDPE (High Density Polyethylene)

256 3.Simbol daur ulang plastik 3. PVC (Polyvinyl Chloride) Tertulis (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V. V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi BERBAHAYA UNTUK GINJAL, hati dan berat badan. Bahan ini mengandung klorin dan akan mengeluarkan racun jika dibakar. PVC TIDAK BOLEH DIGUNAKAN dalam menyiapkan makanan atau kemasan makanan. Bahan ini juga dapat diolah kembali menjadi mudflaps, panel, tikar, dll

257 3.Simbol daur ulang plastik 3. PVC (Polyvinyl Chloride)

258 3.Simbol daur ulang plastik 4. LDPE (Low Density Polyethylene) Logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE. LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, botol-botol yang lembek, pakaian, mebel, dll. Sifat mekanis jenis LDPE ini adalah kuat, tembus pandang, Fleksibel dan permukaan agak berlemak, pada suhu 60 derajat sangat resisten terhadap reaksi kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, dapat didaur ulang serta baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibelitas tapi kuat. Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini. LDPE, dapat didaur ulang dengan banyak cara, misalnya dilarutkan ke dalam kaleng, keranjang kompos dan landscaping tiles

259 3.Simbol daur ulang plastik 4. LDPE (Low Density Polyethylene)

260 3.Simbol daur ulang plastik 5. PP (polypropylene) Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman. PP dapat diolah kembali menjadi garpu, sapu, nampan, dll

Bahan Listrik. Sifat Listrik Bahan

Bahan Listrik. Sifat Listrik Bahan Bahan Listrik Sifat Listrik Bahan Jenis Bahan / Material: 1.Murni unsur - logam (Fe, Hg) - nonlogam [C (grafit, intan), Si, S] 2.Senyawa - oksida / keramik (tanah liat, SiO 2 ) - polimer (kayu, karet,

Lebih terperinci

Ilmu Bahan. Bahan Polimer

Ilmu Bahan. Bahan Polimer Ilmu Bahan Bahan Polimer Bahan Polimer Polimer disebut juga makromolekul merupakan molekul besar yang dibentuk dengan pengulangan molekul sederhana yang disebut monomer. Polimer berasal dari dua kata :

Lebih terperinci

Bahan Listrik. Bahan Magnet

Bahan Listrik. Bahan Magnet Bahan Listrik Bahan Magnet Sejarah Magnet Kata magnet berasal dari bahasa yunani magnitis lithos yang berarti batu magnesia. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama

Lebih terperinci

Bahan Listrik. Isolator Padat

Bahan Listrik. Isolator Padat Bahan Listrik Isolator Padat a.bahan Isolator Isolator Padat Bahan-bahan yang biasa digunakan dalam pembuatan isolator : 1. poliester 2. resin 3. porselen 4. micaver Bahan Isolator 1. poliester dibentuk

Lebih terperinci

MATERIAL TEKNIK. 2 SKS Ruang B2.3 Jam Dedi Nurcipto, MT

MATERIAL TEKNIK. 2 SKS Ruang B2.3 Jam Dedi Nurcipto, MT MATERIAL TEKNIK 2 SKS Ruang B2.3 Jam 8.40-11.10 Dedi Nurcipto, MT dedinurcipto@dsn.dinus.ac.id Perbedaan struktur logam dan non logam Perbedaan yang sangat mendasar antara bahan logamdibanding dengan bahan

Lebih terperinci

Bahan Listrik. Bahan penghantar padat

Bahan Listrik. Bahan penghantar padat Bahan Listrik Bahan penghantar padat Definisi Penghantar Penghantar ialah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non logam yang dapat mengalirkan arus listrik dari satu titik ke titik lain. Penghantar

Lebih terperinci

Bahan Listrik. Bahan Superkonduktor

Bahan Listrik. Bahan Superkonduktor Bahan Listrik Bahan Superkonduktor Superkonduktor Konsep superkonduktor : Suatu bahan yang dapat mengalirkan arus listrik tanpa tahanan listrik sedikitpun. Apakah ini mungkin didapatkan? Superkonduktor

Lebih terperinci

Bahan Listrik. Firdaus, ST, MT

Bahan Listrik. Firdaus, ST, MT Bahan Listrik Firdaus, ST, MT Rencana Kuliah Bahan Listrik Mata Kuliah : Bahan-bahan Listrik Kode MK : TES 1204 SKS : 2 SKS Tujuan mata kuliah : Memberikan pengetahuan tentang sifat dan karakteristik bahan

Lebih terperinci

Struktur Atom. Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang

Struktur Atom. Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton (bermuatan positif) dan neutron

Lebih terperinci

ILMU BAHAN LISTRIK_edysabara. 1 of 6. Pengantar

ILMU BAHAN LISTRIK_edysabara. 1 of 6. Pengantar ILMU BAHAN LISTRIK_edysabara. 1 of 6 Pengantar Bahan listrik dalam sistem tanaga listrik merupakan salah satu elemen penting yang akan menentukan kualitas penyaluran energi listrik itu sendiri. Bahan listrik

Lebih terperinci

Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.

Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton (bermuatan positif) dan neutron

Lebih terperinci

0_Pendahuluan. Ilmu Bahan. Pendahuluan

0_Pendahuluan. Ilmu Bahan. Pendahuluan 0_Pendahuluan Ilmu Bahan Pendahuluan 0_Pendahuluan Rencana Kuliah Ilmu Bahan Mata Kuliah : Ilmu Bahan Listrik SKS : 2 SKS Tujuan mata kuliah : Mengetahui dan memahami karakteristik dari material/bahan

Lebih terperinci

0_Pendahuluan. Ilmu Bahan. Pendahuluan

0_Pendahuluan. Ilmu Bahan. Pendahuluan 0_Pendahuluan Ilmu Bahan Pendahuluan 0_Pendahuluan Rencana Kuliah Ilmu Bahan Mata Kuliah : Ilmu Bahan Listrik SKS : 2 SKS Tujuan mata kuliah : Mengetahui dan memahami karakteristik dari material/bahan

Lebih terperinci

BAB 1 PERKEMBANGAN TEORI ATOM

BAB 1 PERKEMBANGAN TEORI ATOM BAB 1 PERKEMBANGAN TEORI ATOM 1.1 Teori Atom Perkembangan teori atom merupakan sumbangan pikiran dari banyak ilmuan. Konsep dari suatu atom bukanlah hal yang baru. Ahli-ahli filsafah Yunani pada tahun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Sistem pengolahan limbah botol diharapkan dapat dimanfaatkan kembali sebagai suatu bahan baru. Dengan suatu teknologi pembuatan, hasil pemanfaatan sampah secara

Lebih terperinci

MATERIAL TEKNIK. 2 SKS Ruang B2.3 Jam Dedi Nurcipto, MT

MATERIAL TEKNIK. 2 SKS Ruang B2.3 Jam Dedi Nurcipto, MT MATERIAL TEKNIK 2 SKS Ruang B2.3 Jam 8.40-11.10 Dedi Nurcipto, MT dedinurcipto@dsn.dinus.ac.id Struktur Atom Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta elektron bermuatan

Lebih terperinci

BAB II ISOLATOR PENDUKUNG HANTARAN UDARA

BAB II ISOLATOR PENDUKUNG HANTARAN UDARA BAB II ISOLATOR PENDUKUNG HANTARAN UDARA Isolator memegang peranan penting dalam penyaluran daya listrik dari gardu induk ke gardu distribusi. Isolator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi

Lebih terperinci

MATERIAL TEKNIK. 2 SKS Ruang B2.3 Jam Dedi Nurcipto, MT

MATERIAL TEKNIK. 2 SKS Ruang B2.3 Jam Dedi Nurcipto, MT MATERIAL TEKNIK 2 SKS Ruang B2.3 Jam 8.40-11.10 Dedi Nurcipto, MT dedinurcipto@dsn.dinus.ac.id MATERIAL TEKNIK Tujuan Mata Kuliah : Memahami tentang jenis - jenis bahan elektronika dan contoh penggunaannya

Lebih terperinci

BENDA WUJUD, SIFAT DAN KEGUNAANNYA

BENDA WUJUD, SIFAT DAN KEGUNAANNYA BENDA WUJUD, SIFAT DAN KEGUNAANNYA Benda = Materi = bahan Wujud benda : 1) Padat 2) Cair 3) Gas Benda Padat 1. Mekanis kuat (tegar), sukar berubah bentuk, keras 2. Titik leleh tinggi 3. Sebagian konduktor

Lebih terperinci

BAHAN-BAHAN LISTRIK Dedi Nurcipto, MT.

BAHAN-BAHAN LISTRIK Dedi Nurcipto, MT. BAHAN-BAHAN LISTRIK Dedi Nurcipto, MT. BAHAN-BAHAN LISTRI Tujuan Mata Kuliah : Memahami tentang jenis - jenis bahan elektronika dan contoh penggunaannya dalam bidang elektronika. Materi Perkuliahan : Struktur

Lebih terperinci

TEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN KEMASAN KERTAS DAN PLASTIK

TEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN KEMASAN KERTAS DAN PLASTIK TEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN KEMASAN KERTAS DAN PLASTIK Kertas Kasar Kertas Lunak Daya kedap terhadap air, gas, dan kelembaban rendah Dilapisi alufo Dilaminasi plastik Kemasan Primer Diresapi lilin,

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA. Bab 2. Semikonduktor

ELEKTRONIKA. Bab 2. Semikonduktor ELEKTRONIKA Bab 2. Semikonduktor DR. JUSAK Konduktor Konduktor adalah sebuah bahan/elemen yang mempunyai kemampuan menghantarkan listrik. Salah satu contoh bahan koduktor adalah tembaga. Nukleus atom tembaga

Lebih terperinci

Segitiga pada Plastik. 5 April 2013 Linda Windia Sundarti

Segitiga pada Plastik. 5 April 2013 Linda Windia Sundarti Segitiga pada Plastik 5 April 2013 Mutu Kemasan Industri Kemasan Daya saing Pasar Global Pilar Industri Pangan interaksi kontaminasi Kemasan produk Memahami kemasan solusi Kebijakan penggunaan kemasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ISOLATOR PIRING 2.1.1 Umum Pada suatu sistem tenaga listrik terdapat berbagai bagian yang memiliki tegangan dan juga tidak bertegangan. Sehingga bagian yang tidak bertegangan

Lebih terperinci

Jenis Bahan Konduktor

Jenis Bahan Konduktor Jenis Bahan Konduktor Bahan bahan yang dipakai untuk konduktor harus memenuhi persyaratan persyaratan sebagai berikut: 1. Konduktifitasnya cukup baik. 2. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.

Lebih terperinci

ISOLATOR 2.1 ISOLATOR PIRING. Jenis isolator dilihat dari konstruksi dan bahannya dibagi seperti diagram pada Gambar 2.1. Universitas Sumatera Utara

ISOLATOR 2.1 ISOLATOR PIRING. Jenis isolator dilihat dari konstruksi dan bahannya dibagi seperti diagram pada Gambar 2.1. Universitas Sumatera Utara ISOLATOR Pada sistem penyaluran daya listrik dari pembangkit listrik ke konsumen, perlu digunakan tegangan tinggi untuk mengurangi rugi-rugi daya di sepanjang saluran. Pada saluran transmisi dan distribusi,

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum

KIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 12 Sesi NGAN KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA Keteraturan sifat keperiodikan unsur dalam satu periode dapat diamati pada unsur-unsur periode

Lebih terperinci

BOTOL PLASTIK. Gisca Agustia Citara Gusti Riri Arnold Constantine

BOTOL PLASTIK. Gisca Agustia Citara Gusti Riri Arnold Constantine BOTOL PLASTIK Gisca Agustia Citara Gusti Riri Arnold Constantine Botol Plastik wadah untuk benda cair, yg berleher sempit dan terbuat dari plastik. Jenis-jenis botol plastik 1. PETE atau PET (polyethylene

Lebih terperinci

BAB II ARUS BOCOR DAN KELEMBABAN UDARA

BAB II ARUS BOCOR DAN KELEMBABAN UDARA BAB II ARUS BOCOR DAN KELEMBABAN UDARA II.1 Jenis Isolator Isolator merupakan salah satu bahan dielektrik yang digunakan untuk memisahkan konduktor bertegangan dengan kerangka penyangga yang dibumikan.

Lebih terperinci

PRODI D3 TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UPN VETERAN YOGYAKARTA

PRODI D3 TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UPN VETERAN YOGYAKARTA PRODI D3 TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UPN VETERAN YOGYAKARTA Pengelompokan bahan padat berdasarkan susunan kimia dan struktur atom: Logam Keramik Polimer. Komposit Lain-lain (semikonduktor,biomaterial,bahan

Lebih terperinci

Penghantar Fungsi penghantar pada teknik tenaga listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ketitik lain. Penghantar yang lazim

Penghantar Fungsi penghantar pada teknik tenaga listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ketitik lain. Penghantar yang lazim KONDUKTOR Penghantar Fungsi penghantar pada teknik tenaga listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ketitik lain. Penghantar yang lazim digunakan adalah aluminium dan tembaga. Aluminium

Lebih terperinci

Senyawa Polimer. 22 Maret 2013 Linda Windia Sundarti

Senyawa Polimer. 22 Maret 2013 Linda Windia Sundarti Senyawa Polimer 22 Maret 2013 Polimer (poly = banyak; mer = bagian) suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia Suatu polimer

Lebih terperinci

BAB 6 KAWAT PENGHANTAR JARINGAN DISTRIBUSI

BAB 6 KAWAT PENGHANTAR JARINGAN DISTRIBUSI 83 KAWAT PENGHANTAR JARINGAN DISTRIBUSI BAB 6 KAWAT PENGHANTAR JARINGAN DISTRIBUSI A. Pendahuluan Kawat penghantar merupakan bahan yang digunakan untuk menghantarkan tenaga listrik pada sistem saluran

Lebih terperinci

Botol Plastik. Sustainable Design Monica Tjenardi Putri Anastasia Sonia Olivia Sylvia Bellani

Botol Plastik. Sustainable Design Monica Tjenardi Putri Anastasia Sonia Olivia Sylvia Bellani Botol Plastik Sustainable Design Monica Tjenardi Putri 10120210198 Anastasia Sonia 10120210208 Olivia Sylvia Bellani 10120210320 Definisi Definisi, Material, Proses Pembuatan, Sistem Segel Sebuah wadah

Lebih terperinci

Perkembangan Model Atom. Semester 1

Perkembangan Model Atom. Semester 1 Perkembangan Model Atom Semester 1 Model atom adalah suatu gambar rekaan atom berdasarkan eksperimen ataupun kajian teoritis, karena para ahli tidak tahu pasti seperti apakah bentuk atom itu sebenarnya.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Isolator. Pada suatu sistem tenaga listrik terdapat berbagai bagian yang memiliki

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Isolator. Pada suatu sistem tenaga listrik terdapat berbagai bagian yang memiliki BAB II DASAR TEORI 2.1 Isolator Pada suatu sistem tenaga listrik terdapat berbagai bagian yang memiliki tegangan dan juga tidak bertegangan. Sehingga bagian yang tidak bertegangan ini harus dipisahkan

Lebih terperinci

(I) MATERI. Pengertian materi sifat materi, Perubahan materi, Klasifikasi materi, serta hukum-hukum yang berhubungan dengan materi.

(I) MATERI. Pengertian materi sifat materi, Perubahan materi, Klasifikasi materi, serta hukum-hukum yang berhubungan dengan materi. (I) MATERI Pengertian materi sifat materi, Perubahan materi, Klasifikasi materi, serta hukum-hukum yang berhubungan dengan materi. Ilmu kimia Merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang mempelajari

Lebih terperinci

PEMILIHAN KEMASAN DAN PERALATAN MAKAN BERBAHAN PLASTIK YANG AMAN BAGI KESEHATAN

PEMILIHAN KEMASAN DAN PERALATAN MAKAN BERBAHAN PLASTIK YANG AMAN BAGI KESEHATAN Pendahuluan PEMILIHAN KEMASAN DAN PERALATAN MAKAN BERBAHAN PLASTIK YANG AMAN BAGI KESEHATAN Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY siti_marwati@uny.ac.id Dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA DALAM BAHAN

IKATAN KIMIA DALAM BAHAN IKATAN KIMIA DALAM BAHAN Sifat Atom dan Ikatan Kimia Suatu partikel baik berupa ion bermuatan, inti atom dan elektron, dimana diantara mereka, akan membentuk ikatan kimia yang akan menurunkan energi potensial

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi. Polimer A. PENGELOMPOKAN POLIMER. a. Berdasarkan Asalnya

KIMIA. Sesi. Polimer A. PENGELOMPOKAN POLIMER. a. Berdasarkan Asalnya KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 19 Sesi NGAN Polimer Polimer adalah suatu senyawa raksasa yang tersusun dari molekul kecil yang dirangkai berulang yang disebut monomer. Polimer merupakan kelompok

Lebih terperinci

MOLEKUL, ZAT PADAT DAN PITA ENERGI MOLEKUL ZAT PADAT PITA ENERGI

MOLEKUL, ZAT PADAT DAN PITA ENERGI MOLEKUL ZAT PADAT PITA ENERGI MOLEKUL, ZAT PADAT DAN PITA ENERGI MOLEKUL ZAT PADAT PITA ENERGI edy wiyono 2004 PENDAHULUAN Pada umumnya atom tunggal tidak memiliki konfigurasi elektron yang stabil seperti gas mulia, maka atom atom

Lebih terperinci

1. Gejala Listrik Statis

1. Gejala Listrik Statis 1. Gejala Listrik Statis Gejala kelistrikan diawali dengan diamatinya benda-benda yang secara tidak terduga mampu saling tarik-menarik. Batang plastik yang sudah digosok-gosokkan ke kain yang halus teramati

Lebih terperinci

BAB II ZAT DAN WUJUDNYA

BAB II ZAT DAN WUJUDNYA BAB II ZAT DAN WUJUDNYA Zat adalah : Sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Wujud zat ada 3 macam : padat, cair, dan gas 1. MASSA JENIS ZAT ( ) Yaitu perbandingan antara massa dan volume zat

Lebih terperinci

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. 1 D49 1. Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. Hasil pengukuran adalah. A. 4,18 cm B. 4,13 cm C. 3,88 cm D. 3,81 cm E. 3,78 cm 2. Ayu melakukan

Lebih terperinci

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 UAN-03-01 Perhatikan tabel berikut ini! No. Besaran Satuan Dimensi 1 Momentum kg. ms 1 [M] [L] [T] 1 2 Gaya kg. ms 2 [M] [L] [T] 2 3 Daya kg. ms 3 [M] [L] [T] 3 Dari

Lebih terperinci

Bahan Magnetik. oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber)

Bahan Magnetik. oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber) Bahan Magnetik oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber) Historis Magnet Gejala kemagnetan merupakan cikal bakal berkembangnya pengetahuan tentang kelistrikan. Ditemukan sejak 2000 tahun

Lebih terperinci

02 03 : CACAT KRISTAL LOGAM

02 03 : CACAT KRISTAL LOGAM 02 03 : CACAT KRISTAL LOGAM 2.1. Cacat Kristal Diperlukan berjuta-juta atom untuk membentuk satu kristal. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila terdapat cacat atau ketidakteraturan dalam tubuh kristal.

Lebih terperinci

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 BAB I MATERI Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Materi dapat berupa benda padat, cair, maupun gas. A. Penggolongan

Lebih terperinci

Devy Lestari ( )

Devy Lestari ( ) Devy Lestari (0404517016) KOMPETENSI DASAR Menganalisis struktur, tata nama, sifat, penggolongan dan kegunaan polimer Mengintegrasikan kegunaan polimer dalam kehidupan sehari hari dengan struktur, tata

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari Aplikasi Superkoduktor yang mencakup:

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari Aplikasi Superkoduktor yang mencakup: PENDAHULUAN Di dalam modul ini Anda akan mempelajari Aplikasi Superkoduktor yang mencakup: Teknologi Superkomputer dan Teknologi Transmisi Daya Listrik serta Teknologi Kereta Api Berkecepatan Tinggi. Oleh

Lebih terperinci

Jenis-jenis polimer. Berdasarkan jenis monomernya Polimer yang tersusun dari satu jenis monomer.

Jenis-jenis polimer. Berdasarkan jenis monomernya Polimer yang tersusun dari satu jenis monomer. Polimer Apakah Polimer? Polimer adalah suatu material yang tersusun dari suatu rantai molekul secara berulang. Polimer tersusun dari unit-unit yang disebut dengan monomer Contoh-contoh polimer yang sering

Lebih terperinci

Atom silikon dan germanium masingmempunyai empat elektron valensi. Oleh karena itu baik atom silikon maupun atom germanium disebut juga dengan atom

Atom silikon dan germanium masingmempunyai empat elektron valensi. Oleh karena itu baik atom silikon maupun atom germanium disebut juga dengan atom Mata Kuliah Pertemuaan Pokok Bahasan Waktu : Elektronika Analog : I : Bahan Semikonduktor : 2x55 menit Berdasarkan sifat hantantaran listrik bahan dapat dibagi atas 3 jenis yaitu: bahan yang tidak dapat

Lebih terperinci

WinHEC /15/2015. Materi. Pengenalan elektronika Dasar. Pertemuan ke II

WinHEC /15/2015. Materi. Pengenalan elektronika Dasar. Pertemuan ke II Materi Pengenalan elektronika Dasar Pertemuan ke II 1 Pembahasan Materi : Struktur atom Struktur atom bahan semikonduktor Struktur atom silikon dan germanium Sifat Konduktor, isolator dan semikonduktor

Lebih terperinci

KOMPONEN INSTALASI LISTRIK

KOMPONEN INSTALASI LISTRIK KOMPONEN INSTALASI LISTRIK HASBULLAH, S.PD, MT TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI 2009 KOMPONEN INSTALASI LISTRIK Komponen instalasi listrik merupakan perlengkapan yang paling pokok dalam suatu rangkaian instalasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN MODEL ATOM DI SUSUN OLEH YOSI APRIYANTI A1F012044

PERKEMBANGAN MODEL ATOM DI SUSUN OLEH YOSI APRIYANTI A1F012044 PERKEMBANGAN MODEL ATOM DI SUSUN OLEH YOSI APRIYANTI A1F012044 PERKEMBANGAN MODEL ATOM Seorang filsuf Yunani yang bernama Democritus berpendapat bahwa jika suatu benda dibelah terus menerus, maka pada

Lebih terperinci

TEORI ATOM. Ramadoni Syahputra

TEORI ATOM. Ramadoni Syahputra TEORI ATOM Ramadoni Syahputra STRUKTUR ATOM Teori tentang atom pertama kali dikemukakan oleh filsafat Yunani yaitu Leoclipus dan Democritus, pada abad ke-5 sebelum Masehi. Atom berasal dari kata Yunani:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 20 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Beton Beton merupakan bahan bangunan yang dihasilkan dari campuran atas semen Portland, pasir, kerikil dan air. Beton ini biasanya di dalam praktek dipasang bersama-sama

Lebih terperinci

KERAMIK Mimin Sukarmin, S.Si., M.Pd.

KERAMIK Mimin Sukarmin, S.Si., M.Pd. KERAMIK Mimin Sukarmin, S.Si., M.Pd. m.sukar1982xx@gmail.com A. Keramik Bahan keramik merupakan senyawa antara logam dan bukan logam. Senyawa ini mempunyai ikatan ionik dan atau ikatan kovalen. Jadi sifat-sifatnya

Lebih terperinci

Bab 1 Bahan Semikonduktor. By : M. Ramdhani

Bab 1 Bahan Semikonduktor. By : M. Ramdhani Bab 1 Bahan Semikonduktor By : M. Ramdhani Tujuan instruksional : Mengerti sifat dasar sebuah bahan Memahami konsep arus pada bahan semikonduktor Memahami konsep bahan semikonduktor sebagai bahan pembentuk

Lebih terperinci

Bab 1. Semi Konduktor

Bab 1. Semi Konduktor Bab 1. Semi Konduktor Operasi komponen elektronika benda padat seperti dioda, LED, Transistor Bipolar dan FET serta Op-Amp atau rangkaian terpadu lainnya didasarkan atas sifat-sifat semikonduktor. Semikonduktor

Lebih terperinci

TEORI ATOM. Awal Perkembangan Teori Atom

TEORI ATOM. Awal Perkembangan Teori Atom TEORI ATOM Awal Perkembangan Teori Atom Teori atom pada masa peradaban Yunani Demokritus, Epicurus, Strato, Carus Materi tersusun dari partikel yang sangat kecil yang tidak dapat dibagi lagi Partikel

Lebih terperinci

LATIHAN UJIAN NASIONAL

LATIHAN UJIAN NASIONAL LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka

Lebih terperinci

BAB I DASAR-DASAR KELISTRIKAN

BAB I DASAR-DASAR KELISTRIKAN BAB I DASAR-DASAR KELISTRIKAN 1. Pengertian Listrik adalah salah satu bentuk energi yang tidak dapat dilihat dengan kasat mata, tetapi dapat dirasakan akibat dan manfaatnya. Listrik berasal dari kata electric

Lebih terperinci

BAB VIII STRUKTUR ATOM

BAB VIII STRUKTUR ATOM BAB VIII STRUKTUR ATOM Pengertian mengenai struktur atom berguna untuk menjelaskan gaya-gaya diantara atom yang akhirnya mengarah pada pembentukan molekul. Dalam bab ini akan dipelajari struktur listrik

Lebih terperinci

UN SMA IPA Fisika 2015

UN SMA IPA Fisika 2015 UN SMA IPA Fisika 2015 Latihan Soal - Persiapan UN SMA Doc. Name: UNSMAIPA2015FIS999 Doc. Version : 2015-10 halaman 1 01. Gambar berikut adalah pengukuran waktu dari pemenang lomba balap motor dengan menggunakan

Lebih terperinci

Kimia Terapan dalam Bidang Teknik Sipil

Kimia Terapan dalam Bidang Teknik Sipil Kimia Terapan dalam Bidang Teknik Sipil 1. MATERIAL Di bidang industri, ilmu Kimia seringkali sangat dibutuhkan. Mesin-mesin besar di industri membutuhkan logam yang baik dengan sifat tertentu yang sesuai

Lebih terperinci

Penyusun bagian-bagian atom sangat menentukan sifat benda/materi. Untuk mengetahui bagaimana atom bergabung sehingga dapat mengubah bahan sesuai

Penyusun bagian-bagian atom sangat menentukan sifat benda/materi. Untuk mengetahui bagaimana atom bergabung sehingga dapat mengubah bahan sesuai Struktur Atom Mengapa atom dipelajari? Penyusun bagian-bagian atom sangat menentukan sifat benda/materi. Untuk mengetahui bagaimana atom bergabung sehingga dapat mengubah bahan sesuai dengan kebutuhan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Plastik Polyethylene Terephthalate (PET) Pada botol plastik yang transparan dan tembus pandang seperti botol air mineral, botol minuman sari buah, minyak goreng, kecap, sambal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. logam menjadi satu akibat adanya energi panas. Teknologi pengelasan. selain digunakan untuk memproduksi suatu alat, pengelasan

BAB I PENDAHULUAN. logam menjadi satu akibat adanya energi panas. Teknologi pengelasan. selain digunakan untuk memproduksi suatu alat, pengelasan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengelasan adalah suatu proses penggabungan logam dimana logam menjadi satu akibat adanya energi panas. Teknologi pengelasan selain digunakan untuk memproduksi suatu

Lebih terperinci

BAB II SISTEM SALURAN TRANSMISI ( yang membawa arus yang mencapai ratusan kilo amper. Energi listrik yang

BAB II SISTEM SALURAN TRANSMISI ( yang membawa arus yang mencapai ratusan kilo amper. Energi listrik yang A II ITEM ALUAN TANMII ( 2.1 Umum ecara umum saluran transmisi disebut dengan suatu sistem tenaga listrik yang membawa arus yang mencapai ratusan kilo amper. Energi listrik yang dibawa oleh konduktor melalui

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. oleh aktivitas organisme pembusuk. Organisme pembusuk itu salah satunya

BAB II LANDASAN TEORI. oleh aktivitas organisme pembusuk. Organisme pembusuk itu salah satunya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Sampah adalah barang sisa suatu kegiatan/aktivitas manusia atau alam. Sampah dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: 2.1.1 Sampah Organik Yaitu sampah yang mudah membusuk atau

Lebih terperinci

Polimer terbentuk oleh satuan struktur secara berulang (terdiri dari susunan monomer) H H H H H

Polimer terbentuk oleh satuan struktur secara berulang (terdiri dari susunan monomer) H H H H H POLIMER BAHAN TEKNIK 1 PENGERTIAN Polimer terbentuk oleh satuan struktur secara berulang (terdiri dari susunan monomer) H H H H H C = C C C C H H H H H Etilen Monomer Polietilen Polimer Susunan molekul

Lebih terperinci

BAB VIII LISTRIK STATIS

BAB VIII LISTRIK STATIS BAB VIII LISTRIK STATIS 1. Bagaimana caranya agar suatu benda bermuatan listrik?. Apa jenis-jenis muatan listrik? 3. Bagaimana sifat-sifat muatan listrik? 4. Mengapa benda dapat bermuatan listrik? 5. Bagaimana

Lebih terperinci

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J 1. Bila sinar ultra ungu, sinar inframerah, dan sinar X berturut-turut ditandai dengan U, I, dan X, maka urutan yang menunjukkan paket (kuantum) energi makin besar ialah : A. U, I, X B. U, X, I C. I, X,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN UJIAN SEKOLAH (USEK) KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN UJIAN SEKOLAH (USEK) KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN UJIAN SEKOLAH (USEK) KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 204/205 Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII / IPA Paket : 0 Hari / Tanggal

Lebih terperinci

MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW)

MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW) MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW) PROGRAM IbPE KELOMPOK USAHA KERAJINAN ENCENG GONDOK DI SENTOLO, KABUPATEN KULONPROGO Oleh : Aan Ardian ardian@uny.ac.id FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Plastik 2.1.1 Pengertian Plastik Plastik adalah polimer rantai-panjang dari atom yang mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer".

Lebih terperinci

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya - 2 Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya Missa Lamsani Hal 1 SAP Semikonduktor tipe P dan tipe N, pembawa mayoritas dan pembawa minoritas pada kedua jenis bahan tersebut. Sambungan P-N, daerah deplesi

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 1996

Fisika EBTANAS Tahun 1996 Fisika EBTANAS Tahun 1996 EBTANAS-96-01 Di bawah ini yang merupakan kelompok besaran turunan A. momentum, waktu, kuat arus B. kecepatan, usaha, massa C. energi, usaha, waktu putar D. waktu putar, panjang,

Lebih terperinci

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur. KALOR Tujuan Pembelajaran: 1. Menjelaskan wujud-wujud zat 2. Menjelaskan susunan partikel pada masing-masing wujud zat 3. Menjelaskan sifat fisika dan sifat kimia zat 4. Mengklasifikasikan benda-benda

Lebih terperinci

SUPERKONDUKTOR 1. Sejarah Superkonduktor 2. Teori Superkonduktor 2.1. Pengertian Superkonduktor

SUPERKONDUKTOR 1. Sejarah Superkonduktor 2. Teori Superkonduktor 2.1. Pengertian Superkonduktor SUPERKONDUKTOR 1. Sejarah Superkonduktor Superkonduktor pertama kali ditemukan oleh seorang fisikawan Belanda, Heike Kamerlingh Onnes, dari Universitas Leiden pada tahun 1911. Pada tanggal 10 Juli 1908,

Lebih terperinci

Bunyi Teori Atom Dalton:

Bunyi Teori Atom Dalton: Bunyi Teori Atom Dalton: Pada 1808, ilmuwan berkebangsaan Inggris, John Dalton, mengemuka- kan teorinya tentang materi atom yang dipublikasikan dalam A New System of Chemical Philosophy. Berdasarkan penelitian

Lebih terperinci

BAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA

BAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA BAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA 3.1. Pendahuluan Setiap bahan isolasi mempunyai kemampuan menahan tegangan yang terbatas. Keterbatasan kemampuan tegangan ini karena bahan isolasi bukanlah

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. k = A T. = kecepatan aliran panas [W] A = luas daerah hantaran panas [m 2 ] ΔT/m = gradient temperatur disepanjang material

BAB 2 DASAR TEORI. k = A T. = kecepatan aliran panas [W] A = luas daerah hantaran panas [m 2 ] ΔT/m = gradient temperatur disepanjang material 3 BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Dasar Dasar Mekanisme Perpindahan Energi Panas Pada dasarnya terdapat tiga macam proses perpindahan energi panas. Proses tersebut adalah perpindahan energi secara konduksi, konveksi,

Lebih terperinci

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS 1. Dua buah bola bermuatan sama (2 C) diletakkan terpisah sejauh 2 cm. Gaya yang dialami oleh muatan 1 C yang diletakkan di tengah-tengah kedua muatan adalah...

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN 1 PAKET 2 KELAS IX Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c,atau d!

ULANGAN HARIAN 1 PAKET 2 KELAS IX Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c,atau d! ULANGAN HARIAN 1 PAKET 2 KELAS IX Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c,atau d! 1. Benda yang kelebihan elektron akan bermuatan... a. negatif c. netral b.

Lebih terperinci

PREDIKSI 8 1. Tebal keping logam yang diukur dengan mikrometer sekrup diperlihatkan seperti gambar di bawah ini.

PREDIKSI 8 1. Tebal keping logam yang diukur dengan mikrometer sekrup diperlihatkan seperti gambar di bawah ini. PREDIKSI 8 1. Tebal keping logam yang diukur dengan mikrometer sekrup diperlihatkan seperti gambar di bawah ini. Dari gambar dapat disimpulkan bahwa tebal keping adalah... A. 4,30 mm B. 4,50 mm C. 4,70

Lebih terperinci

PREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20

PREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20 PREDIKSI UN FISIKA 2013 1. Perhatikan gambar berikut Hasil pengukuran yang bernar adalah. a. 1,23 cm b. 1,23 mm c. 1,52mm d. 1,73 cm e. 1,73 mm* 2. Panjang dan lebar lempeng logam diukur dengan jangka

Lebih terperinci

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD Kalor dan Perpindahannya BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD 1. Apa yang dimaksud dengan kalor? 2. Bagaimana pengaruh kalor pada benda? 3. Berapa jumlah kalor yang diperlukan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. 1. Dra. Sukmriah M & Dra. Kamianti A, Kimia Kedokteran, edisi 2, Penerbit Binarupa Aksara, 1990

DAFTAR PUSTAKA. 1. Dra. Sukmriah M & Dra. Kamianti A, Kimia Kedokteran, edisi 2, Penerbit Binarupa Aksara, 1990 DAFTAR PUSTAKA 1. Dra. Sukmriah M & Dra. Kamianti A, Kimia Kedokteran, edisi 2, Penerbit Binarupa Aksara, 1990 2. Drs. Hiskia Achmad, Kimia Unsur dan Radiokimia, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, 2001 3.

Lebih terperinci

01 : STRUKTUR MIKRO. perilaku gugus-gugus atom tersebut (mungkin mempunyai struktur kristalin yang teratur);

01 : STRUKTUR MIKRO. perilaku gugus-gugus atom tersebut (mungkin mempunyai struktur kristalin yang teratur); 01 : STRUKTUR MIKRO Data mengenai berbagai sifat logam yang mesti dipertimbangkan selama proses akan ditampilkan dalam berbagai sifat mekanik, fisik, dan kimiawi bahan pada kondisi tertentu. Untuk memanfaatkan

Lebih terperinci

Gambar 7. Jenis-jenis serat alam.

Gambar 7. Jenis-jenis serat alam. III. TINJAUAN PUSTAKA A. Serat Alam Penggunaan serat alam sebagai bio-komposit dengan beberapa jenis komponen perekatnya baik berupa termoplastik maupun termoset saat ini tengah mengalami perkembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Lightning Arrester merupakan alat proteksi peralatan listrik terhadap tegangan lebih yang disebabkan oleh petir atau surja hubung (switching surge). Alat ini bersifat

Lebih terperinci

STRUKTUR ATOM. Perkembangan Teori Atom

STRUKTUR ATOM. Perkembangan Teori Atom STRUKTUR ATOM Perkembangan Teori Atom 400 SM filsuf Yunani Demokritus materi terdiri dari beragam jenis partikel kecil 400 SM dan memiliki sifat dari materi yang ditentukan sifat partikel tersebut Dalton

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Baja Baja merupakan paduan yang terdiri dari unsur utama besi (Fe) dan karbon (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang tersusun dalam

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL Pelajaran : FISIKA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL Pelajaran : FISIKA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL Pelajaran : FISIKA Waktu : 20 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah.. Diameter dalam sebuah silinder diukur menggunakan jangka

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC) 39 HASIL DAN PEMBAHASAN Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC) Hasil karakterisasi dengan Difraksi Sinar-X (XRD) dilakukan untuk mengetahui jenis material yang dihasilkan disamping menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu rekayasa material menjadi suatu kajian yang sangat diminati akhir - akhir ini. Pemanfaatan material yang lebih dikembangkan saat ini adalah polimer. Polimer

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 11 Sesi NGAN POLIMER A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali Logam alkali adalah kelompok unsur yang sangat reaktif dengan bilangan oksidasi +1,

Lebih terperinci

Uji Kekerasan Material dengan Metode Rockwell

Uji Kekerasan Material dengan Metode Rockwell Uji Kekerasan Material dengan Metode Rockwell 1 Ika Wahyuni, 2 Ahmad Barkati Rojul, 3 Erlin Nasocha, 4 Nindia Fauzia Rosyi, 5 Nurul Khusnia, 6 Oktaviana Retna Ningsih Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan

Lebih terperinci