BAHASA ISYARAT SEBAGAI POLA KOMUNIKASI ANAK TUNARUNGU
|
|
- Deddy Hartono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAHASA ISYARAT SEBAGAI POLA KOMUNIKASI ANAK TUNARUNGU (Studi Analisis Etnografi Komunikasi pada Anak Tunarungu dalam Film Sebuah Lagu Untuk Tuhan Di SCTV) PROPOSAL SKRIPSI Disusun Oleh: ZUMA KARIMA PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2016
2 A. Latar Belakang Sepanjang manusia ingin hidup akan selalu membutuhkan cara untuk berkomunikasi (sitepu, 2012:2004). Hal ini dikarenakan peran manusia sebagai makhluk sosial selalu didorong oleh keinginan berhubungan dengan manusia lainnya. Komunikasi berasal dari bahasa Latin communis, artinya membuat atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Berasal dari akar kata communico yang artinya berba bergi. Kata komunikasi disebut juga berasal dari bahasa Inggris communication atau communicare yang memiliki arti membuat sama (to make common). Komunikasi sebagai kata kerja (verb) communicate memiliki arti bertukar pikiran, perasaan, dan informasi, membuat tahu, membuat sama, dan mempunyai hubugan yang simpatik. (Stuart, 1983). 1 Secara terminologi, komunikasi adalah proses penyampaian suatu pernyataan oleh satu pihak kepada pihak yang lainnya atau banyak pihak supaya bisa terhubung dengan lingkungan yang ada disekitarnya. Menurut Harold Laswell, komunikasi merupakan gambaran mengenai siapa, berbicara apa, melewati media apa, terhadap siapa, serta apa dampaknya. 2 Sedangkan West dan Turner (2009) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses sosial dimana individu menggunakan simbol-simbol untuk membangun dan menafsirkan makna dalam lingkungan mereka. 3 Komunikasi menggunakan 2 sistem signal yakni verbal dan non verbal. Dalam penelitian ini peneliti akan membahas komunikasi non verbal secara lebih lanjut dalam etnografi komunikasi dalam film Sebuah Lagu Untuk Tuhan yang di tayangkan di SCTV pada tahun Komunikasi non verbal yakni komunikasi tanpa menggunakan suara atau kata-kata melainkan menggunakan gerak tubuh, sentuhan, isyarat dan lainnya. Komunikasi non verbal mempunyai pengaruh yang lebih besar bagi kehidupan sehari-hari, hal ini dikarenakan adanya kepercayaan umum bahwa gerakan tubuh, ekspresi wajah, kualitas vokal dan isyarat non verbal lainnya tidak dapat dibuat- 1 Najahan Musyafak, Islam dan Ilmu Komuikasi, (Semarang: CV Karya Abadi Jaya, 2015), hal Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2003), hal Najahan Musyafak, Islam dan Ilmu Komuikasi, (Semarang: CV Karya Abadi Jaya, 2015), hal. 6.
3 buat supaya tampak otentik oleh orang yang bukan ahlinya (Steward, 2001: ). Keberadaan bahasa isyarat sebagai komunikasi non verbal merupakan bahasa kodrati kaum tunarungu, yang tidak hanya membantu anak tunarungu dalam penguasaan bahasa, tetapi juga menjadikan mereka sebagai suatu masyarakat tutur sendiri. Sebagai masyarakat tutur, kaum tunarungu akan mempunyai perilaku komunikasi yang khas. Adanya sistem kebahasaan sendiri, membuat para penyandang cacat tunarungu akan memiliki aturan-aturan berbahasa yang berbeda dengan orang-orang normal yang menggunakan bahasa lisan. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai etnografi komunikasi pada anak tunarungu. Etnografi komunikasi adalah salah satu dari sekian metode penelitian bidang komunikasi yang beranjak dari paradigma interpretative atau konstruktivis. Metode ini mengkhususkan diri pada kajian mengenai pola komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam suatu masyarakat tutur. Etnografi komunikasi secara sederhananya adalah pengkajian peranan bahasa dalam perilaku komunikasi suatu masyarakat, yaitu cara-cara bagaimana bahasa dipergunakan dalam masyarakat yang berbeda-beda kebudayaanya (Koentjaraningrat, dalam Kuswarno, 2008:11). Dan disini peneliti akan mengulas mengenai penggunaan bahasa kaum tunarungu. Tunarungu merupakan seseorang yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar baik sebagian atau seluruhnyaa yang diakibatkan oleh tidak fungsinya sebagian atau seluruh alat pendengaran sehingga anak tersebut tidak dapat menggunakan alat pendengarannya dalam kehidupan sehari-hari. (Sutjihati Somantri: 1996). Orang-orang penyandang tunarungu bukan lagi menggunakan bahasa verbal melainkan bahasa non verbal dimana bahasa non verbal diartikan sebagai bahasa yang menggunakan isyarat gerak tubuh. Namun dalam dunia komunikasi massa utamanya televisi sebagai media penyampaian pesan 80 % menggunakan komunikasi verbal yaitu komunikasi secara langsung menggunakan suara. Sehingga hal tersebut tidak menjamin adanya distribusi informasi yang merata sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang berbeda-beda khususnya penyandang tunarungu.
4 Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada Pasal 28F berbunyi, Bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan saluran yang berbeda (UUD `45, 2015:22). Kesulitan mendapat informasi bagi kaum tunarungu dikarenakan jarang sekali siaran televisi terutama dalam sinetron atau film menggunakan penerjemah (interpreter) bahasa isyarat. Bahasa isyarat merupakan salah satu bahasa yang dibutuhkan oleh penyandang difabel tunarungu agar dapat memahami dan menerima pesan dan dengan pemahaman menggunakan bahasa isyarat sesuatu yang ditayangkan dalam dunia pertelevisian yang disampaikan mampu memenuhi kebutuhan akan informasi bagi penyandang tunarungu khususnya dalam memahami konteks dakwah dalam sebuah film. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu. (Effendy, 1986: 134). Pesan film pada komunikasi massa dapat berbentuk apa saja tergantung dari misi film tersebut. Akan tetapi, umumnya sebuah film dapat mencakup berbagai pesan, baik itu pesan agama, pendidikan, hiburan dan informasi. Pesan dalam film adalah menggunakan mekanisme lambang lambang yang ada pada pikiran manusia berupa isi pesan, suara, perkataan, percakapan dan sebagainya. Dari berbagai macam film, ada film yang menggunakan bahasa verbal ada juga yang menggunakan bahasa non verbal atau bahasa isyarat. Berbicara mengenai film yang menggunakan bahasa isyarat, stasiun tv SCTV telah menayangkan film yang asal mulanya sudah tayang di Bioskop di Indonesia. Film yang berjudul Sebuah Lagu Untuk Tuhan dimana film ini merupakan film Indonesia pertama yang menjadikan tokoh tuli sebagai pemeran utamanya yang didalamnya terdapat teks terjemah Bahasa Indonesia. Film tersebut diproduksi oleh Film One Production, Safe Care di tahun 2015 ini sekaligus disutradarai oleh Hamdhani Koestoro dan diproduseri oleh Hamdhani Koestoro, dan Ferry Haryanto yang ditayangkan pada 29 Oktober 2015 di seluruh Bioskop Indonesia.
5 Film Sebuah Lagu Untuk Tuhan ini menceritakan tentang seorang gadis tuna rungu yang jujur dan baik hati bernama Angel (Eriska Rein). Suatu hari Angel bertemu dengan Gilang (Steven William) yang merupakan seorang penyanyi terkenal yang sudah vakum. Gilang sendiri memilih vakum sejak dirinya kehilangan inspirasi dari dunia tarik suara karena kasus korupsi yang menimpa sang ayah. Film ini berkisah tentang malaikat yang menyamar menjadi seorang gadis bernama Angel, seorang tunarungu yang baik hati, ramah dan juga jujur. Di dalam hidupnya, dia hanya melakukan kebaikan setiap waktunya. Suatu hari dia nggak sengaja ketemu sama Gilang, seorang lelaki tampan dari kota lain. Dia yang penyanyi terkenal dikota sedang berkunjung ke tempat yang nyaman karena dia stress menghadapi masalah keluarganya, yaitu ayahnya yang sedang terjerat kasus korupsi. Pertemuan mereka berdua berlanjut sampai ke pertemanan, persahabatan lalu percintaan. Gilang sudah belajar banyak hal dari Angel, karena itulah Gilang menyayangi Angel. Sayangnya, takdir memisahkan mereka. Angel divonis terserang penyakit kronis. Dia sampai menggundul rambutnya karena sudah semakin tipis. Karena waktu Angel semakin sedikit, dia punya pesan terakhir buat Gilang. Dia ingin dibuatkan lagu untuk Tuhan, agar kelak setelah dia bertemu Tuhan, dia bisa menyanyikan lagu itu dihadapan Tuhan. Film ini merupakan film yang mendidik dalam bidang agama, maupun sosial serta mengajarkan penikmat film bagaimana cara yang baik dalam menyikapi permasalahan dalam kehidupan sosial dan agama sehari-hari meskipun dengan keadaan pendengaran dan penuturan kata yang tidak sempurna. Latar belakang itulah yang menarik peneliti untuk mengeksplorasi lebih mendalam tentang bagaimana Bahasa Isyarat Sebagai Pola Komunikasi Anak Tunarungu (Studi Analisis Etnografi Komunikasi Pada Anak Tunarungu Dalam Film Sebuah Lagu Untuk Tuhan Di Sctv), melalui tokoh Angel. Film ini memiliki banyak unsur untuk diteliti, demikian juga dengan pendekatan yang digunakan dalam menelitinya. Salah satu metode yang akan digunakan peneliti yaitu metode kualitatif studi etnografi komunikasi, karena metode ini dapat menggambarkan, menganalisis, dan menjelaskan perilaku komunikasi dari suatu kelompok sosial.
6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah di bahas di atas, maka pokok permasalahan yang akan di bahas dalam skripsi ini adalah: 1. Bagaimana Pola Komunikasi Anak Tunarungu yang Menggunakan Bahasa Isyarat sebagai Pengganti Bahasa Lisan? 2. Bagaimana Analisis Etnografi Komunikasi pada Anak Tunarungu dalam film Sebuah Lagu Untuk Tuhan yang ditayangkan di SCTV? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui cara tunarungu dalam berkomunikasi dengan lingkungan disekitarnya. 2. Mengidentifikasi bahasa isyarat sebagai etnografi komunikasi pada penderita tunarungu. 3. Menjelaskan peristiwa komunikasi yang terjadi secara berulang (recurrent events) pada komunikasi anak tunarungu. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adaah: 1. Memberikan pemahaman kepada orang-orang penyandang tunarungu yang kurang akan informasi baik dalam dunia pendidikan, agama, moral melalui dunia perfilman. 2. Sebagai tolok ukur media pertelevisian untuk membuatkan tayangan baik berupa berita atau film yang mendidik yang dapat dipahami oleh orang-orang yang berkebutuhan khusus.
7 D. Tinjauan Pustaka Buku-buku yang peneliti gunakan yaitu buku-buku tentang Ilmu Komunikasi dan Perfilman serta hasil penelitian yang membahas tentang etnografi komunikasi dan bahasa isyarat bagi tunarungu, namun penelitian dalam skripsi ini terdapat beberapa perbedaan-perbedaan yang cukup signifikan khususnya terkait dengan Bahasa Isyarat Sebagai Pola Komunikasi Anak Tunarungu (Studi Analisi Etnografi Komunikasi Pada Anak Tunarungu Dalam Film Sebuah Lagu Untuk Tuhan Di SCTV). Diantaranya adalah skripsi yang ditulis oleh Hafizha Rizna Febrina salah satu alumnus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berjudul Penggunaan Bahasa Isyarat Sabagai Komunikasi (Studi Efektivitas Komunikasi Non Verbal dan Non Vokal pada siaran Berita TVRI Nasional Terhadap Penyandang Tunarungu SLB PGRI Minggir, Sleman, Yogyakarta). Dalam penelitiannya ditemukan bahwa peneliti menggunakan metode survey karena penelitiannya berupa kuantitatif dan stasiun TV yang digunakan untuk penelitiannya merupakan stasiun TVRI serta penelitiannya menitikberatkan pada tayangan berita. Penelitian Angga Nikola Fortuna mahasiswa Universitas Padang yang berjudul Persepsi Siswa Tunarungu Terhadap Penggunaan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia Dalam Komunikasi. Didalam penelitiannya ditemukan bahwa peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif yang menggunakan metode pengumpulan data dan analisis data. Penelitian tersebut tidak merujuk kedalam dunia pertelevisian. Penelitian dari Devita Fitriana tahun 2012 Universitas Komputer Indonesia Bandung yang berjudul Komunikasi Antar Pribadi Tunagrahita (Studi Etnografi Komunikasi Kegiatan Belajar Mengajar Tunagrahita di (SLB-C Lanud Sulaiman). Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu metode etnografi dengan pendekatan kualitatif, dan peneliti menggunakan teknik purvosife sampling dan diperoleh informan berjumlah 4 orang. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, studi pustaka, observasi, dan internet searching. Penelitian Dian Andhyka Putry tahun 2013 Universitas Sumatera Utara Medan yang berjudul Aktivitas Komunikasi Orang tua dengan Anak Tunarungu (Studi Etnografi Komunikasi tentang Aktivitas Komunikasi Verbal dan Nonverbal Orang Tua dengan Anak Tunarungu di SLB Negeri Kota Kisaran. Dalam
8 penelitiannya menggunakan metode etnografi komunikasi dengan pendekatan kualitatif. Dan hasil temuannya menunjukkan bahwa situasi komunikasi prang tua dengan anak tunarungu masih terbatas. Dari berbagai pelacakan pustaka di atas penulis belum menjumpai secara spesifik penelitian yang membahas tentang Bahasa Isyarat Sebagai Pola Komunikasi Anak Tunarungu (Studi Analisis Etnografi Komunikasi Pada Anak Tunarungu Dalam Film Sebuah Lagu Untuk Tuhan Di Sctv). Sehingga penelitian skripsi ini dengan pokok-pokok pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya menjadi sangat penting untuk menelusuri akar permasalahan serta memberikan hal baru kepada masyaraka dan penyandang tunarungu khususnya para media pertelevisian di seluruh Indonesia tentang pentingnya menerapkan pola komunikasi bahasa isyarat didalam tayangan perfilman indonesia guna pelestarian dan nguri-nguri kesenian dalam film bagi kemaslahatan masyarakat dan penyandang tunarungu. E. Kerangka Teori 1. Teori Bahasa Bahasa didefinisikan oleh para ahli antropologi sebagai Sandi konseptual sistem pengetahuan, yang memberikan kesanggupan kepada penuturpenuturnya guna menghasilkan dan memahami ujaran. Sedangkan menurut ilmu linguistic, sebagai ibunya bahasa, definisi bahasa adalah a system of communication by symbols, i.e., through the organs of speech and hearing, among human beings of certain group or community, using vocal symbols processing arbitrary conventional meanings. 4 Bahasa pada hakikatnya merupakan simbol yang kompleks karena terbentuk dari proses pengkombinasian dan pengorganisasian simbol-simbol, hingga memiliki arti khusus yang berbeda jika simbol itu berdiri sendiri. Bahasa menghubungkan simbol-simbol ke dalam proposisi, jadi merupakan refleksi dari realitas. 4 Prof. Dr. Engkus Kuswarno, M. S. Etnografi Komunikasi, (Padjajaran: Widya, 2008), hal 3-5.
9 Sehingga melalui bahasalah, manusia memahami realitas, berkomunikasi, berfikir, dan merasakan. Bahasa menjadi unsur pertama sebuah kebudayaan, karena bahasa akan menentukan bagaimana masyarakat penggunanya mengkategorikan pengalamannya. Bahasa akan menentukan konsep dan makna yang dipahami oleh masyarakat. Sedangkan yang dimaksud bahasa dalam penelitian ini adalah simbol atau isyarat yang digunakan tunarungu untuk berkomunikasi dengan orang disekitarnya yag merupakan tiruan realitas dalam film Sebuah Lagu Untuk Tuhan, terutama Etnografi komunikasi anak tunarungu yang menggunakan bahasa isyarat yang disebutkan dalam film melalui tokoh Angel. 2. Bahasa Isyarat a. Pengertian bahasa isyarat Bahasa isyarat adalah bahasa yang menekankan kepekaan penggunanya pada indera penglihatan, berbeda dengan bahasa verbal yang menekankan pada indera pendengaran. Bahasa isyarat merupakan bahasa yang lazim dipergunakan oleh penyandang tunarungu dibelahan dunia manapun, suatu bahasa yang sama sekali tidak mengandalkan pada sistem bunyi. 5 b. Macam-macam Isyarat 1) Isyarat pokok, yaitu isyarat yang melambangkan sebuah kata/konsep atau isyarat yang dibentuk oleh komponen makna. 2) Isyarat tambahan, yaitu isyarat yang melambangkan awalan, akhiran, dan partikel. 5 Ibid, hal
10 3) Isyarat bentukan, yaitu isyarat yang dibentuk dengan menggabungkan isyarat pokok dengan isyarat tambahan atau ynag menggambungkan dua atau lebih isyarat pokok, seperti kata ulang. 4) Abjad jari atau isyarat yang dibentuk oleh jari-jari tangan. c. Kebudaya tunarungu (Deaf Culture) Bahasa Isyarat merupakan kegemaran tunarungu dalam berkomunikasi dibandingkan dengan membaca bibir atau bicara. Bahasa isyarat merupakan bahasa ibu bagi mereka, karena member kemudahan bagi mereka dan dipelajari secara alami. Bahasa isyarat juga menghindarkan mereka dari pengucilan masyarakat, karena mereka memiliki bahasa sendiri. Namun disisi lain ketidaktahuan masyarakat mengenai bahasa isyarat, dan tingginya egosentrisme pada bahasa lisan, membuat komunikasi anak tunarungu tidak mengalami perkembangan yang begitu berarti. Deaf culture diterjemahkan sebagai cara berbicara atau cara berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat dalam suatu deaf community. Sehingga tidak menutup kemungkinan, cara berbicara mereka di pengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan, sehingga dunia mengenal banyak bahasa isyarat. 3. Pola Komunikasi Pola komunikasi merupakan model dari proses komunikasi, sehingga dengan adanya berbagai macam model komunikasi dan bagian dari proses komunikasi akan dapat ditemukan pola yang cocok dan mudah digunakan dalam berkomunikasi. Pola komunikasi identik dengan proses komunikasi, karena pola komunikasi merupakan bagian dari proses komunikasi.
11 Proses komunikasi merupakan rangkaian dari aktivitas menyampaikan pesan sehingga menghasilkan feedback dari penerima pesan. Dari proses komunikasi, akan timbul pola, model, bentuk dan juga bagian-bagian kecil yang berkaitan erat dengan proses komunikasi. Di sini akan diuraikan proses komunikasi yang sudah masuk dalam kategori pola komunikasi yaitu; pola komunikasi primer, pola komunikasi sekunder, pola komunikasi linear, dan pola komunikasi sirkular. F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian a. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif 6 yang bersifat deskriptif analitis, karena penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana Penggunaan Bahasa Isyarat sebagai Pola Komunikasi Anak Tunarungu yang dianalisis menggunakan Studi Etnografi Komunikasi Pada Anak Tunarungu Dalam Film Sebuah Lagu Untuk Tuhan di SCTV sehingga peneliti dapat mengetahui bagaimana pola komunikasi yang digunakan anak tunarungu dalam sebuah film religi untuk kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan serta dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu komunikasi dan acuan atau contoh model pola komunikasi dan pengembangan bahasa isyarat bagi tunarungu serta acuan untuk stasiun tv yang belum menayangkan berita atau film yang di dalamnya menggunakan bahasa isyarat. 6 Penelitian yang lebih menekankan analisinya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dengan mengumpulkan logika ilmiah. Lihat Saifudin Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010, hlm, 5.
12 2. Sumber Data Sumber data Primer dalam penelitian ini adalah data yang dikumpulkan peneliti dari dari sumber utamanya yaitu dari pengamatan peneliti terhadap film Sebuah Lagu Untuk Tuhan di SCTV dari VCD. Sumber data sekunder yaitu data yang relevan dan berhubungan dengan topik penelitian berupa buku-buku yang membahas tentang pola komunikasi anak tunarungu dan etnografi komunikasi serta hasil wawancara dari pihak pihak yang terkait. 3. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang di gunakan adalah observation/field research, wawancara dan dokumentasi a. Field Research / Observasi Lapangan Field Research / Observasi Lapangan adalah metode pengumpulan data dengan berdasarkan pengamatan dan observasi kejadian serta fakta di lapangan, yaitu dengan melihat secara langsung proses dan kegiatan komunikasi anak tunarungu. Tekhnik pengumpulan data yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah dengan mewawancarai beberapa pihak yang terkait dengan tema penelitian ini seperti pihak lembaga yang menangani penderita anak tunarungu yang kami jadikan sebagai objek penelitian. Tekhnik wawancara yang akan dilakukan oleh penulis adalah dengan wawancara langsung dan wawancara tidak langsung. b. Dokumentasi Tekhnik Dokumentasi yang akan dilakukan oleh penulis adalah dengan mengumpulkan dokumen dan data data yang terkait dengan
13 pola komunikasi anak tunarungu baik berupa buku-buku, makalah, Jurnal maupun website. Sedangkan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pengumpulan data pada penelitian ini antara lain: a. Mengidentifikasi film Sebuah Lagu Untuk Tuhan melalui VCD (Video Compact Disk). b. Mengamati dan memahami skenario film Sebuah Lagu Untuk Tuhan sesuai dengan langkah-langkah yang akan dilakukan penelitian ini yaitu tokoh-tokohnya. Lebih spesifik film akan dibagi yang teridiri dari beberapa scene khususnya scene yang mengandung bahasa isyarat. c. Selanjutnya data disajikan dalam bentuk tabel dan cuplikan frame dari adegan yang dimaksud. 4. Metode Analisis Data Metode analisis data yang akan digunakan oleh penulis adalah metode analisis kualitatif 7. Hal ini disebabkan karena data- data yang akan di analisis merupakan data-data yang diperoleh dengan pendekatan kualitatif. Dalam menganlisis data tersebut digunakan metode analisis deskriptif analisis, yakni menggambarkan terlebih dahulu bagaimana penggunaan bahasa isyarat sebagai pola komunikasi anak tunarungu. Selanjutnya dari deskripsi tersebut penulis dapat melihat dan menganalisis mengenai etnografi komunikasi pada anak tunarungu dalam film sebuah lagu untuk 7 Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan mulai sejak merumuskan masalah dan menjelaskan masalah, sebelum terjun lapangan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya. Namun dalam penelitian kualitatif analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan. Baca Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D..., hlm, 245.
14 tuhan di SCTV yang menganalisis kekurangan dan kelebihan etnografi komunikasi dalam pola komunikasi yang menggunakan bahasa isyarat. G. Sistematika Penelitian Dalam penulisan skripsi ini agar terbentuk suatu sistematika penulisan yang baik dan terarah, maka dalam pembahasannya terbagi menjadi lima bab yakni : Bab pertama, menjelaskan mengenai tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, definisi konseptual, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan. Bab kedua, ini diuraikan dan dijelaskan menegenai teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji dalam penelitian, yaitu : tinjauan tentang pola komunikasi dan bahasa isyarat Bab ketiga, Berisi tentang deskripsi film Sebuah Lagu Untuk Tuhan. Bab ini berisi sinopsis film Sebuah Lagu Untuk Tuhan. Bab keempat, Merupakan analisis etnografi komunikasi dalam film Sebuah Lagu Untuk Tuhan yang barkaitan dengan bahasa isyarat sebagai pola komunikasi. Bab kelima, Merupakan penutup yang berisi kesimpulan, dan saran-saran Bagian akhir skripsi ini berisi daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat
15 Daftar pustaka Azwar, Saifudin Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Efendy, Onong Uchjana Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung; Remaja Rosdakarya Kuswarno, Engkus Etnografi Komunikasi. Padjajaran: Widya. Musyafak, Najahan Islam dan Ilmu Komuikasi; Semarang: CV Karya Abadi Jaya Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
AKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK TUNARUNGU
AKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK TUNARUNGU (Studi Kasus Aktivitas Komunikasi Verbal dan Nonverbal Orang Tua dengan Anak Tunarungu di SLB Negeri 017700 Kota Kisaran) DIAN ANDHYKA PUTRY ABSTRAK
Lebih terperinciDesain bahasa gambar untuk anak tuna rungu
Desain bahasa gambar untuk anak tuna rungu Dany A.B. Utono Jurusan Desain Produk Industri,FTSP ITS. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111. Telp/Fax (031) 5931147 ABSTRAK Cara pemahaman bahasa pada anak tuna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan sesamanya dengan salah satunya berkomunikasi. Komunikasi merupakan suatu hal yang saling mengirim
Lebih terperinciAKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK TUNARUNGU
AKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK TUNARUNGU (Studi Kasus Aktivitas Komunikasi Verbal dan Nonverbal Orang Tua dengan Anak Tunarungu di SLB Negeri 017700 Kota Kisaran) DIAN ANDHYKA PUTRY ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pendengaran merupakan sensori terpenting untuk perkembangan bicara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendengaran merupakan sensori terpenting untuk perkembangan bicara dan bahasa, berkomunikasi dan belajar. 1 Kehilangan pendengaran terjadi sejak lahir, dampaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diinginkan karena adanya keterbatasan-keterbatasan, baik fisik maupun mental.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap manusia berharap dilahirkan dalam keadaan yang normal dan sempurna, akan tetapi tidak semua manusia mendapatkan kesempurnaan yang diinginkan karena adanya keterbatasan-keterbatasan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan Banyak sekali penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai etnografi komunikasi. Untuk mendukung penelitian ini, penelitian yang sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk hidup sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan saling membutuhkan satu sama lain, selain makhluk sosial manusia juga membutuhkan yang namanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang beralamat di Jl. Rajekwesi 59-A Perak Bojonegoro. Di SLB-B Putra
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang SLB-B Putra Harapan Bojonegoro merupakan salah satu sekolah luar biasa khusus penyandang cacat tunarungu yang ada di Bojonegoro yang berada di bawah naungan yayasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Ia hanya hidup, berkembang, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial. Ia hanya hidup, berkembang, dan berperan sebagai manusia dengan berhubungan dan bekerja sama dengan manusia lain. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Perkembangan bahasa dapat di lihat dari banyaknya kaidah dan teori yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia mempunyai kemampuan untuk mempelajari bahasa lebih mendalam lagi, hal itupun disebabkan adanya kesadaran pentingnya bahasa bagi kehidupan manusia. Perkembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terhadap permasalahan yang ada. Metode penelitian bermakna seperangkat
36 BAB III METODE PENELITIAN Fungsi penelitian adalah untuk mencari penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan yang ada. Metode penelitian bermakna seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak tahun 1962, stasiun televisi yang pertama kali muncul di Indonesia adalah TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Sifat penelitian yang digunakan untuk megeidentifikasi permasalahan dalam kasus ini adalah sifat penelitian interpretatif dengan pendekatan kualitatif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal yang mendasar yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Tiada hari tanpa komunikasi,
Lebih terperinciKONSEP DASAR KOMUNIKASI
KONSEP DASAR KOMUNIKASI Komunikasi adalah kebutuhan dasar manusia untuk saling berinteraksi. Melalui komunikasi kita dapat memperoleh kepuasan psikologis seperti terpenuhinya perasaan cinta, perhatian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan hal penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain maupun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang setiap hari manusia lakukan dalam kehidupannya. Komunikasi merupakan hal penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inovasi dinamika teknologi dan industri multimedia kini telah berkembang pesat. Industri multimedia seperti desain brand, pembuatan video, dan pembuatan game berjalan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah
BAB 1 1.1 Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Interaksi manusia dan komputer merupakan ilmu yang mempelajari perencanaan dan desain tentang bagaimana pengguna dan komputer dapat bekerja sama sehingga kebutuhan
Lebih terperinciReview Buku: Memahami Pola Komunikasi Melalui Pendekatan Etnografi
Judul Buku : Etnografi Komunikasi, Suatu Pengantar dan Contoh Penelitian Penulis : Prof. Dr. Engkus Kuswarno, M.S. Jumlah Halaman : 176 Tahun : 2008 Penerbit : Widya Padjadjaran Review Buku: Memahami Pola
Lebih terperinciOleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung
PERAN KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENCEGAH TINDAK KEKERASAN ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT KELURAHAN KLABALA KOTA SORONG Oleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung e-mail: deamanukily@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penilitian adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan paradigma konstruktivis yang memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi terbentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan nilai-nilai dan penelitian normativ yang dibaurkan dengan berita dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan media informasi seperti media elektronik dan cetak kian mendekatkan kita dengan arus informasi serta globalisasi yang kian deras. Media menyuguhkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa elektronik modern yang sangat efektif karena memiliki kandungan informasi yang jauh lebih besar dari pada media lain nya, baik itu media
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan penelitian komunikasi khususnya media massa kompas TV dengan menggunakan analisis isi kualitatif untuk memahami produk isi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Televisi juga dikenal sebagai media hiburan, informasi dan juga media edukasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan teknologi yang sudah di kenal akrab oleh masyarakat luas. Televisi juga dikenal sebagai media hiburan, informasi dan juga media edukasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perfilman di Indonesia akhir-akhir ini berkembang sangat pesat seiring dengan majunya era globalisasi. Hal ini menunjukkan bahwa di Indonesia memiliki orang-orang kreatif
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. SLB B YRTRW Solo dalam mengakses informasi berita televisi Seputar
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari pembahasan mengenai cara tuna rungu non alat bantu dengar di SLB B YRTRW Solo dalam mengakses informasi berita televisi Seputar Indonesia RCTI, maka dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Komunikasi bukan hanya sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. Komunikasi dibutuhkan untuk memperoleh atau member informasi dari atau kepada orang lain. Kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesan itu merupakan pikiran bersama antara komunikator dan komunikan. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian informasi, ide, emosi, keterlampilan, dan lain-lain melalui penggunaan simbol kata, gambar, angka, grafik, dan lain-lain. Untuk itu maka
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial, oleh sebab itu manusia pasti berinteraksi dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu secara langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana hitam sering identik dengan salah dan putih identik dengan benar. Pertentangan konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Deddy Mulyana dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang berarti sama, lalu menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana komunikasi yang paling efektif, karena film dalam menyampaikan pesannya yang begitu kuat sehingga
Lebih terperinciKOMUNIKASI DOKTER PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pasien Gangguan Jiwa Di RSJ.Prof.Dr.Hb.
KOMUNIKASI DOKTER PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pasien Gangguan Jiwa Di RSJ.Prof.Dr.Hb.Sa anin Padang) SKRIPSI Oleh YUKE IRZANI BP. 0810862017 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain, demikian sebaliknya. Agar dapat berkomunikasi dengan baik,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komuniksi yang digunakan oleh seseorang dengan orang lain. Melalui bahasa, seseorang dapat menyampaikan maksud atau pesan kepada orang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
52 BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian atau Metodologi Riset adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah yang sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan manusia lain untuk dapat berlangsung hidup.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai budaya terdapat di Indonesia sehingga menjadikannya sebagai negara yang berbudaya dengan menjunjung tinggi nilai-nilainya. Budaya tersebut memiliki fungsi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. makna asal dari bahasa inggris. Metode sendiri berasal dari kata methode,
58 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau bisa disebut juga metode riset ini memiliki makna asal dari bahasa inggris. Metode sendiri berasal dari kata methode, yang berarti ilmu yang menerangkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tentang langkah-langkah yang sistematis dan logis tentang pencarian data yang
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi riset adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah yang sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, penelitian atau riset dapat diartikan sebagai suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari kehidupan kita sehari hari. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication, berasal
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertipe deskriptif dengan menggunakan pendekatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bertipe deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode kualitatif memungkinkan peneliti mendekati data sehingga mampu mengembangkan
Lebih terperinci40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma dalam penulisan ini yaitu dengan menggunakan pendekatan paradigma kritis, gagasan utama teori kritis ialah bahwa tidak ada sebuah kebetulan
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010
ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih, bentuk, pola, dan peralatan komunikasi juga mengalami perubahan secara signifikan. Komunikasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penelitian ini menggunakan pendekatan kritis melalui metode kualitatif yang menggambarkan dan menginterpretasikan tentang suatu situasi, peristiwa, sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan manusia yang esensial untuk mencapai tujuan. Melalui informasi manusia dapat mengetahui peristiwa yang terjadi di sekitarnya, memperluas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan Masyarakat seakan acuh pada keadaan orang yang memiliki kekurangan didalam dirinya. Banyak orang yang merasa dikucilkan dan merasa dirinya tidak di anggap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.
0 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menerangkan metode-metode atau cara-cara. Sedangkan penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metodologi berasal dari kata methodology yang maknanya ilmu yang menerangkan metode-metode atau cara-cara. Sedangkan penelitian terjemahan dari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sebelum kita terjun ke lapangan untuk melakukan suatu penelitian, kita harus mempersiapkan metode atau cara apa yang akan kita lakukan untuk membantu
Lebih terperinciresearc yang berarti usaha atau pekerjaan untuk mencari kembali yang dilakukan
BAB III METODE PENELITIAN Metode berasal dari bahasa Yunani: methodos yang berarti cara atau jalan. Jadi metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah prosedur yang di lakukan oleh seseorang untuk mendapatkan data atau informasi untuk memperoleh jawaban atas atas permasalahan penelitian. Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang memuat banyak sekali tanda dan makna yang menggambarkan suatu paham tertentu. Selain itu, film juga merupakan
Lebih terperinciTAYANGAN MARIO TEGUH GOLDEN WAYS DI METRO TV DAN KONSEP DIRI MAHASISWA
TAYANGAN MARIO TEGUH GOLDEN WAYS DI METRO TV DAN KONSEP DIRI MAHASISWA (Studi Korelasional Tayangan Mario Teguh Golden Ways di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU) Bonar Sibarani
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Media massa berperan sebagai sumber rujukan di bidang pendidikan dan penyebaran informasi yang cepat. Dalam hal ini, media dapat meningkatkan tingkat pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak dimaknai sebagai ekspresi seni pembuatnya, tetapi melibatkan interaksi yang kompleks
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang meneliti status sekelompok manusia, suatu kondisi, suatu obyek, suatu pemikiran ataupun suatu peristiwa masa sekarang. Tujuan yang ingin dicapai dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makhluk sosial memang merupakan istilah yang sangat tepat untuk manusia, yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah satu tayangan yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi sikap penontonnya, karena media televisi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Judi Perjudian adalah permainan di mana pemain bertaruh untuk memilih satu pilihan di antara beberapa pilihan dimana hanya satu pilihan saja yang benar dan menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi terbentuk dari pengirim (encoder) yang mengirim pesan (message) dan diterima oleh penerima (decoder). Dalam ilmu komunikasi, suatu komunikasi dapat dikatakan
Lebih terperinciANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)
ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN ) Fathania Pritami Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tunarungu dapat diartikan sebagai suatu keadaan kehilangan pendengaran yang mengakibatkan seseorang tidak dapat menangkap berbagai rangsangan, terutama melalui indera
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada era informasi ini seakan tidak dapat dilepaskan dari kehidupan masyarakat. Media massa memberikan arti yang sangat penting bagi masyarakat. Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi bisa terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. Harold
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sisi lain. Orang mempunyai kecacatan fisik belum tentu lemah dalam hal
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan dengan kesempurnaan yang berbeda-beda, kesempurnaan tidak dapat hanya dilihat dari keadaan fisiknya saja. Melainkan kita harus melihat dari
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA A. TEMUAN PENELITIAN Dengan proses representasi yang di gunakan oleh peneliti bahwa proses representasi diartikan sebagai hasil dari suatu proses penyeleksian yang menggaris bawahi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan secara metodologis dan sistematis. Metodologis berarti menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap manusia, baik yang primitif maupun yang modern
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang lain. Dengan kata lain, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena dengan berbahasa seseorang dapat menyampaikan maksud dan tujuan kepada orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Karena manusia menjalankan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari sebuah proses yang dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory
Lebih terperinciABSTRAK. : Antonime, Film Pendek, Film Pendek Bisu, Pantomime, Produser
1 ABSTRAK Film pendek memiliki banyak genre mulai drama cerita, documenter, kartun, bisu, animasi, boneka, stop-motion, dll, dengan waktu yang pendek. Film ANTOMIME bergenre bisu atau silent movie. Proses
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Drama sendiri berarti perbuatan, tindakan, menurut Yapi Tambayong (2012 : Hal 189),
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Permasalahan Di zaman sekarang ini rasanya sudah tidak asing lagi bagi kita dengan kata drama. Drama sendiri berarti perbuatan, tindakan, menurut Yapi Tambayong (2012
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Visi dan Misi A. Visi 1. Dalam jangka panjang, TRANS7 menjadi stasiun televisi terbaik di Indonesia dan di ASEAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1. Profil Singkat TRANS7 TRANS7 yang pada awalnya bernama TV7 berdiri dengan izin dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. The Great queen Seondeok dan kemudian melihat relasi antara teks tersebut
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe Penelitian ini adalah kualitatif eksploratif, yakni penelitian yang menggali makna-makna yang diartikulasikan dalam teks visual berupa film serial drama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia terkenal dengan keragaman budayanya. Ragam budaya yang terdapat di Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang tinggi di tiap-tiap penganutnya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian dari pola interaksi unsur-unsur dalam sistem sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas pola
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penelitian ini menggunakan pendekatan kritis melalui metode kualitatif yang menggambarkan dan menginterpretasikan tentang suatu situasi, peristiwa,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencari dan menemukan data yang diperoleh dalam penelitian dan membuat analisis dengan maksud agar penelitian dan kesimpulan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat tertentu. Peneliti sudah mempunyai
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya. Fenomena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi penelitian atau metodologi riset berasal dari Bahasa Inggris. Metodologi berasal dari kata methology, yang berarti ilmu yang menerangkan metode-metode
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI 2.1. Komunikasi Pengertian Komunikasi
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Komunikasi 2.1.1. Pengertian Komunikasi Komunikasi dalam bahasa Ingris adalah communication, berasal dari kata commonicatio atau dari kata comunis yang berarti sama atau sama maknanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi secara massal atau menyeluruh. 1. masyarakat nusantara untuk mendapatkan informasi-informasi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi saat ini menuntut manusia untuk selalu mengetahui berbagai informasi. Media massa sebagai sarana informasi
Lebih terperinciKomunikasi: Suatu Pengantar. Tine A. Wulandari, M.I.Kom.
Komunikasi: Suatu Pengantar Tine A. Wulandari, M.I.Kom. Berbagai Kekeliruan dalam Memahami Komunikasi Tidak ada yang sukar tentang komunikasi. Komunikasi adalah kemampuan alamiah; setiap orang mampu melakukannya.
Lebih terperinci2015 KAJIAN FONETIK TERHADAP TUTURAN
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab 1 diuraikan bagian pendahuluan penelitian. Adapun uraiannya meliputi (1) latar belakang, (2) identifikasi masalah, (3) batasan masalah, (4) rumusan masalah, (5) tujuan penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan (field research).
69 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan (field research).
Lebih terperinci