BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Ada hubungan yang signifikan antara kelincahan dengan kemampuan

Transkripsi

1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi, pengujian hasil penelitian, dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Ada hubungan yang signifikan antara kelincahan dengan kemampuan dribling siswa sekolah sepakbola (SSB) Tunas Melati kecamatan Imogiri KU 14-16, baik secara sederhana maupun parsial. 2. Ada hubungan yang signifikan antara power otot tungkai dengan kemampuan dribling siswa sekolah sepakbola (SSB) Tunas Melati kecamatan Imogiri KU secara sederhana, tetapi secara parsial tidak ada hubungan yang signifikan antara power otot tungkai dengan kemampuan dribling siswa sekolah sepakbola (SSB) Tunas Melati kecamatan Imogiri KU Secara bersama-sama ada hubungan yang positif dan signifikan antara antara kelincahan dengan kemampuan dribling siswa sekolah sepakbola (SSB) Tunas Melati kecamatan Imogiri KU 14-16, baik secara sederhana maupun parsial. 4. Kelincahan memberikan sumbangan sebesar 28,2% terhadap kemampuan dribling siswa sekolah sepakbola (SSB) Tunas Melati kecamatan Imogiri KU 14-16, power otot tungkai memberikan sumbangan sebesar 11,3 % terhadap kemampuan dribling siswa sekolah sepakbola (SSB) Tunas Melati kecamatan Imogiri KU dan secara bersama-sama 51

2 kelincahan dan power otot tungkai memberi sumbangan sebesar 39,5% terhadap kemampuan drbbling siswa sekolah sepakbola (SSB) Tunas Melati kecamatan Imogiri KU B. Implikasi Hasil Penelitian Hubungan antara kelincahan dan power otot tungkai dengan kemampuan dribbling pada siswa sekolah sepakbola (SSB) Tunas Melati Imogiri KU tahun, maka untuk pencapaian prestasi yang baik siswa yang dipilih adalah yang memiliki kelincahan dan power tungkai yang kuat, karena dengan kelincahan dan power tungkai yang kuat kemampuan dribbling akan bagus, oleh karena itu kelincahan merupakan salah satu modal utama untuk meraih kemampuan dribbling yang maksimal. Selain itu power otot tungkai juga mempengaruhi dalam kemampuan dribbling, karena dengan power otot tungkai maka kemampuan dribbling lebih bagus. Dalam penelitian ini ternyata kelincahan dan power otot tungkai mempengaruhi kemampuan dribbling. Sehingga siswa perlu dilatih dengan cara latihan rutin dan terprogram agar kelincahan dan power otot tungkainya semakin kuat sehingga kwalitas dribbling akan lebih bagus. C. Keterbatasan Hasil Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pembatasan masalah agar penelitian yang dilakukan lebih fokus. Namun demikian dalam pelaksanaan di lapangan masih ada kekurangan atau keterbatasan sebagai berikut : 1. Penelitian ini hanya sebatas mengkorelasikan antara kelincahan dan power otot tungkai dengan kemampuan dribbling. 52

3 2. Terlaksananya pengambilan data peneliti tidak memperhatikan kondisi fisik subyek penelitian. Hal itu dikarenakan peneliti tidak mampu untuk mengontrol aktivitas yang dilakukan subyek sebelum pengambilan data. 3. Dengan mempertimbangkan faktor biaya, waktu, tenaga, dan kemampuan dengan tepaksa peneliti menggunakan teknik sampling untuk keperluan pengumpulan data. D. Saran-saran 1. Bagi siswa yang belum mampu melakukan dribbling dengan baik, disarankan agar lebih sering melatih diri dengan menambah latihan-latihan yang dapat meningkatkan kualitas otot-otot tungkai. 2. Bagi guru atau pelatih hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan proses pembelajaran dribbling, agar hasil evaluasi proses pembelajaran lebih objektif. 3. Bagi peneliti selanjutnya perlu diadakan penelitian sejenis dengan objek yang lain, sehingga dapat meningkatkan wawasan dan diperoleh hasil yang lebih mendalam. 53

4 DAFTAR PUSTAKA Danny Mielke. (2007). Dasar Dasar Sepakbola. Bandung: Pakar Raya Dedy Sumiyarsono. (2006). Teori dan Metodologi Melatih Fisik Bolabasket. Yogyakarta: FIK UNY Depdiknas. (2000). Pedoman Modul Pelatihan Kesehatan Olahraga bagi Pelatihan Olahragawan Pelajar. Jakarta: Depdinas. Djoko Pekik Irianto. (2002). Dasar Kepelatihan. Yogyakarta : FIK UNY Eric. C. Batty. (1982). Latihan Sepakbola Metode Baru. Bandung: Pionir Fox E. L. (1984). Sport Physiology, second edition. Ohio State University: CBS College Publishing. Getchell B. (1979). Kebugaran Fisik: A Way of Life, 2nd ed. New York: John Wiley and Sons,Inc, (19 Januari 2012/19.00) Ismaryati.(2008). Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: (LPP) UNS. Joko Purwanto. (2004). Hoki. Yogyakarta FIK UNY. Mochamad Sajoto. (1988). Pembinaan Kondisi Dalam Olaharag. Jakarta : Departemen P & K Muhajir. (2006). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Erlangga Muhammad Muhyi Faruq. (2009). Meningkatkan Kebugaran Jasmani Melalui Permainan Bolabasket. Surabaya : PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Pedoman Penulisan Tugas Skripsi. (2011). Universitas Negeri Yogyakarta Soedarminto, Biomekanika Olahraga II. Surakarta : Universitas Sebelas Maret Press. Subgayo Irianto, dkk.(1995). Penyusunan Tes Ketrampilan Bermain Sepakbola Bagi Siswa Sekolah Sepakbola Puspor IKIP Yogyakarta : FPOK IKIP Sucipto, dkk. (2000). Sepakbola. Jakarta : Depdiknas. Sudjana.(2002). Metode Statistik. Bandung : PT Tarsito Bandung. 54

5 Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Bandung. Suharsimi Arikunto.(1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Sutrisno Hadi. (2004). Statistik, jilid 2. Yogyakarta : Andi Offset. Tim Anatomi. (2008). Diktat Anatomi Manusia. FIK UNY. Toho Cholik Mutahir & Ali Maksum. (2007). Sport Developmen Index. Jakarta PT Indeks Wahjoedi (2001). Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa. 55