Agri-tek Volume 13 Nomor 1 Maret 2012 SIMULASI DAN ANALISIS...24
|
|
- Verawati Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SIMULASI DAN ANALISIS GENERATOR LISTRIK HYBRID BERBAHAN BAKAR BIOMASSA DAN SOLAR Aris Budi Harsanto 1 Sudarno 2 1, 2) Dosen Fakultas Teknik Universitas Merdeka Madiun Abstract Biomass as a renewable energy development can be an alternative solution to global problems of the 21st century that is guaranteed availability / supply of energy, food availability and environmental protection. Given its potential as an agricultural country, Indonesia is rich supply of raw material derived from plant biomass and wastes processed agricultural products and oil, so it is possible to be driven development. Biomass energy is also environmentally friendly energy and the supply of heat energy can be combined (mixed or hybrid) with other energy sources. This analysis will be simulated on the application of steam power system of generators and steam turbines to generate electrical energy from the electrical load, energy and investment costs and operational use software help Homer. Performance of the generator is a hybrid between a steam turbine generator and biomass-fueled diesel generator diesel engines, which are the primary work on the steam turbine generator fueled by biomass and assisted diesel generators in case of excess load / no load electricity be supplied by the turbine generator steam. Simulation and analysis can be concluded : The amount of electrical energy generated by the system based on load demand reached kwh per year, with details of the productivity of electrical energy for each generator is kwh (94%) to 4097 kwh and biomass generators (6%) for diesel generator; electrical efficiency for biomass generator at 52.5%, while the diesel generator at 21.9%, CO2 emissions from the burning of the two types of generatorsxbyx5024xkgxperyear. Key words : Biomass, Homer, Generator, Hybrid, Electric Energy. PENDAHULUAN Salah satu sumber energi terbarukan adalah biomassa atau energi nabati, karena berasal dari bagianbagian tumbuhan, contohnya adalah kayu. Kayu untuk bahan bakar memasak atau pemanas telah dimanfaatkan orang sejak jaman pra-sejarah. Pada hakekatnya, kayu masih merupakan sumber daya energi biomassa terbesar hingga saat ini. Selain kayu, sumber biomassa lainnya adalah limbah (residu) dari tanaman pertanian (padi, singkong, kedelai dan jagung); tanaman bahan bakar fosil. Mengingat potensinya sebagai negara agraris, Indonesia kaya pasokan sumber bahan baku biomassa yang berasal dari tanaman maupun limbah (pertanian, perkebunan, perkebunan (tebu dan kelapa sawit); kehutanan (kayu jati); limbah perkotaan dan limbah industri (misalnya : industri bioetanol, biodiesel dan bio oil). Pengembangan Biomassa sebagai energi terbarukan dapat menjadi solusi alternatif untuk permasalahan global abad 21 yaitu jaminan ketersediaan/pasokan energi, ketersediaan pangan dan pelestarian lingkungan hidup. Biomassa juga dapat diubah menjadi bahan bakar cair untuk keperluan (energi) transportasi, yang hingga saat ini masih bergantung pada peternakan & kehutanan), sehingga sangat memungkinkan untuk segera dipacu pengembagannya. Disamping itu, energi biomassa juga merupakan energi yang ramah lingkungan dan dalam Agri-tek Volume 13 Nomor 1 Maret 2012 SIMULASI DAN ANALISIS
2 penyediaan energi panas dapat digabung (mix) dengan sumber energi yang lain. Ada banyak pemakaian sumber energi alternatif yang bersamaan, baik secara mix maupun hybrid, tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan beban/load dari aplikasinya, disamping karena alasan faktor ekonomis dan ketersediaan sumber energinya. Contohnya adalah sistem hybrid sel surya dan turbin angin, turbin angin dan diesel, biomassa dan diesel, dan masih banyak yang lainnya [1],[2],[6]. Aplikasi pemakaian sumber energi panas dari hasil pembakaran biomassa salah satunya untuk merubah air menjadi uap. Dimana, biomassa dibakar dalam suatu tungku untuk memanaskan air di dalam ketel, konversi energi panas hasil pembakaran biomassa ini selanjutnya digunakan untuk merubah air menjadi uap. Uap yang terbentuk tersebut selanjutnya diaplikasikan untuk berbagai keperluan, contohnya di industri pengolahan gula tebu, uap digunakan untuk mengolah nira tebu menjadi gula dan sebagian uap dipanaskan lanjut (superheated) untuk menggerakkan turbin uap. Energi mekanis dari turbin uap diaplikasikan untuk memutar mekanisme peralatan/mesin pabrik dan menghasilkan energi listrik setelah dikopel dengan generator [7]. Bahan bakar (biomassa) dari instalasi daya uap di industri gula biasanya berasal dari limbah perasan tebu (bagase), kayu, dan daun tebu yang kering. Khusus untuk aplikasi turbin uap untuk menghasilkan energi listrik, seringkali karena naiknya fluktuasi kebutuhan listrik yang tidak dapat dipenuhi oleh turbin, maka implementasinya sering di bantu oleh generator listrik bermesin diesel, sehingga kinerja generator listrik merupakan hybrid (kombinasi) antara turbin uap dan mesin diesel. METODE SIMULASI DAN DASAR TEORI Pada analisis ini akan disimulasikan aplikasi dari sistim daya uap dari generator dan turbin uap untuk menghasilkan energi listrik dari sisi beban listrik, energi dan biaya investasi maupun operasionalnya menggunakan bantuan software HOMER. Kinerja generator adalah hybrid antara generator turbin uap berbahan bakar biomassa dan generator mesin diesel berbahan bakar solar, dimana kerja primer terdapat pada generator turbin uap berbahan bakar biomassa dan dibantu oleh generator diesel apabila terjadi kelebihan beban/load listrik yang tidak dapat di penuhi oleh generator turbin uap. Pada simulasi ini, beban energi listrik tertinggi sebesar 11.9 kw, dan beban terendahnya sebesar 4,3 kw. Kapasitas generator berbahan bakar biomassa adalah 10 kw dan generator Diesel sebesar 3 kw. Sehingga apabila terjadi kenaikan beban listrtik yang melebihi kapasitas generator biomassa, maka kekurangan pasokan energi listrik akan di penuhi oleh generator Diesel. Dari sini nantinya akan dianalisis bagaimana frekuensi distribusi beban listrik terhadap kerja hybrid antara kedua jenis generator, ditinjau dari sisi kinerja generator, proses konversi energi yang terjadi, biaya investasi dan operasionalnya. Prinsip kerja dari turbin dan generator uap berdasar pada siklus daya uap Rankine, secara skematis dapat dilihat pada gambar.1, untuk sumber panas dari ketel didapatkan dari hasil pembakaran biomassa. Secara umum, sistim generator uap terdiri dari peralatan : ketel (boiler) dan tungku pembakaran bahan bakar (biomassa), pemanas lanjut uap (superheater), turbin uap, kondenser, dan pompa pengisi air dalam ketel. Energi panas yang dihasilkan dari hasil pembakaran biomassa dikonversikan kedalam air dalam ketel, sehingga air akan berubah fasanya menjadi uap bertekanan, kemudian uap dipanaskan lanjut di dalam superheater untuk dinaikkan tekanannya. Uap bertekanan tinggi selanjutnya di alirkan kedalam turbin uap, dan energi tekanan uap terkonversi menjadi energi kinetik pada sudu turbin uap, selanjutnya energi kinetik pada sudu turbin terkonversi Agri-tek Volume 13 Nomor 1 Maret 2012 SIMULASI DAN ANALISIS
3 menjadi energi mekanis (putar) pada poros turbin. Energi mekanis inilah yang selanjutnya di kopel dengan poros generator, dan akhirnya perputaran generator menghasilkan energi listrik. Uap yang telah digunakan untuk memutar turbin selanjutnya dikondensasikan sehingga menjadi air kembali dan dipompa kembali kedalam ketel untuk proses siklus selanjutnya. dimana: a = Transmisi temperatur uap b = Transmisi tekanan Uap c = Transmisi aliran uap Sehingga Daya (Power) Listrik dapat diketahui dengan rumusan : Gambar. 1 : Siklus Daya Uap Rankine Prosesnya tingkat keadaan termodinamikanya adalah sebagai berikut : Dalam simulasi dan analisis kali ini mengacu pada parameter-parameter simulasi yang terdapat pada software HOMER meliputi : A. NPC dan COE NPC atau net present cost adalah biaya bersih total saat ini (sekarang), ini untuk merepresentasikan siklus biaya bersih peralatan (saat ini), NPC dapat diketahui dengan rumusan : dimana, TAC adalah biaya total tahunan dan CRF adalah faktor pemulihan modal, CRF dapat dicari menggunakan rumus : Kerja netto ( ) = - = - Efisiensi Termis. : Heat Rate (HR) : Kesetimbangan Aliran Massa : Kesetimbangan Energi : Aliran Uap Aktual : dimana, N adalah menyatakan tahun dan i adalah tingkat suku bunga tahunan (%). Sedangkan COE atau capita of electricity adalah biaya rata-rata perkapita energi listrik yang dihasilkan oleh sistem, rumusannya adalah : dimana, adalah biaya total tahunan, dan E adalah total pemakaian/konsumsi listrik per tahun : ( ) B. RF RF atau renewable fraction (f BIO) atau fraksi terbarukan yaitu bagian dari energi yang dihasilkan yang digunakan untuk mengangkat beban yang ada. RF dapat dicari dengan rumusan : Agri-tek Volume 13 Nomor 1 Maret 2012 SIMULASI DAN ANALISIS
4 dimana, adalah sistem pembangkit energi total tahunan dan adalah Energi Biomassa (kg), dan adalah jumlah emisi CO 2 per kilogram biomassa. C. Emission ( ) Adalah jumlah emisi gas yang dihasilkan dari proses pembakaran biomassa per tahun, rumusannya adalah : beban listrik yang melebihi 10 Kw, yaitu selama 5 jam per hari (jam ). Beban pemakaian listrik minimum sebesar 4,2 kw terjadi pada jam , dan beban maksimum sebesar 12 kw terjadi pada jam Dan diasumsikan pemakaian energi listrik adalah sama untuk setiap harinya. dimana, adalah konsumsi pemakain biomassa (kg), dan adalah jumlah emisi CO 2 per kilogram biomassa. SIMULASI DAN ANALISIS Instalasi dari generator sistem pembangkit energi listrik seperti terlihat di gambar. 2, beban kebutuhan energi listrik rata-rata per hari sebesar 192 kwh, dengan beban puncak (peak) sebesar 12 kw terjadi pada pemakaian antara jam sampai jam Generator biomassa yang memiliki kapasitas 10 kw, dan generator diesel memiliki kapasitas 3 kw. Kinerja primer/utama terdapat pada generator biomassa, dan apabila terjadi lonjakan beban listrik yang melebihi kemampuannya, maka akan dibantu oleh generator diesel. G Gambar. 3 : Distribusi beban listrik harian Karena dalam software HOMER hanya menyediakan fasilitas analisis biaya dalam US Dollar, maka semua besaran nilai biaya dalam analisis ini disajikan dalam mata uang US dollar. Untuk Generator biomassa kapasitas 10 kw diasumsikan dalam pembuatannya memerlukan biaya $10.000, sedangkan generator diesel kapasitas 3 kw sebesar $ Biomassa yang digunakan sebagai bahan bakar adalah kayu dengan harga per ton sebesar $10, sedangkan diesel menggunakan bahan bakar solar dengan harga per liter sebesar $0.6. Kebutuhan bahan bakar kayu per hari sebesar 2 ton dan solar per hari sebesar 12 liter. Dari hasil simulasi software HOMER didapat besaran NPC dari keseluruhan sistem adalah $ , sedangkan biaya operasional sistem selama setahun sebesar $ /tahun. Untuk besaran biaya energi per kwh yang harus dikeluarkan sebesar $0.259 / kwh. Gambar. 2 : Sistem instalasi generator Distribusi beban listrik harian (per jam) dapat dilihat pada gambar. 3, sehingga dari grafik dapat diketahui generator diesel akan bekerja pada jam Tabel. 1 : Net Present Cost Untuk detail Net Present Cost masingmasing sistem generator dapat dilihat Agri-tek Volume 13 Nomor 1 Maret 2012 SIMULASI DAN ANALISIS
5 pada tabel.1, dan untuk biaya total tahunan dapat dilihat pada tabel. 2. Tabel. 2 : Biaya tahunan Sehingga berdasar dari tabel. 2, biaya operasional sistem total yang harus dikeluarkan setiap tahun sebesar $18.185, dengan rincian untuk biaya keseluruhan generator biomassa sebesar $ (77,2%) dan generator diesel sebesar $4.145 (22,8). Besaran energi listrik yang dihasilkan oleh sistem yang didasarkan pada kebutuhan beban mencapai kwh per tahun, dengan rincian produktifitas energi listrik untuk masingmasing generator adalah kwh (94%) untuk generator biomassa dan kwh (6%) untuk generator diesel, dengan besar fraksi terbarukan (RF) sebesar 0,942%. Tabel. 3 : Produktifitas energi Rincian produktifitas energi dapat dilihat pada tabel. 3, operasional total generator biomassa selama setahun sebesar jam dan generator diesel sebesar jam hal ini relevan dengan perbandingan jam kerja antara keduanya selama 24 jam (satu hari). Biaya operasional tetap per jam untuk generator biomassa adalah $1,51 dan generator diesel sebesar $0,927. Sedangkan rata-rata produktifitas energi listrik untuk generator biomassa sebesar 7,53 kw dan generator diesel sebesar 1,12 kw, energi listrik minimum yang dihasilkan oleh generator biomassa sebesar 4,10 kw dan generator diesel sebesar 0,90 kw. Energi listrik maksimum yang dihasilkan oleh kedua generator masing-masing adalah 10 kw untuk generator biomassa dan 1,91 kw untuk generator diesel. Kebutuhan bahan bakar untuk generator biomassa sebesar 117 ton kayu per tahun dan 1900 liter solar per tahun untuk generator diesel, dengan konsumsi bahan bakar spesifik untuk generator biomassa sebesar 1,246 kg kayu per kwh dan 0,464 liter solar per kwh untuk generator diesel. Besaran energi yang dibutuhkan untuk menjalankan generator biomassa sebesar kwh per tahun dan generator diesel membutuhkan energi sebesar kwh per tahun. Efisiensi elektrik untuk generator biomassa sebesar 52,5%, sedangkan generator diesel sebesar 21,9%. Sehingga secara proses konversi energi, kinerja generator biomassa lebih efektif dibandingkan generator diesel, walaupun biaya operasional pengoperasiannya yang ditinjau dari sisi harga bahan bakar lebih efisien generator diesel. Efektifitas dari pemakaian generator biomassa ini akan lebih baik dari semua sisi apabila pemakaian bahan bakarnya menggunakan jenis biomassa yang memiliki nilai ekonomis rendah [3],[4], contohnya limbah olahan dari bahanbahan produk tumbuhan, misal jerami, bongkaran tanaman perkebunan yang sudah tidak produktif, bagase (ampas tebu) dan lain-lain. Tabel. 4 : Emisi gas hasil pembakaran Dari tabel. 4 dapat dilihat bahwa emisi gas hasil pembakaran dari Agri-tek Volume 13 Nomor 1 Maret 2012 SIMULASI DAN ANALISIS
6 operasional kedua jenis generator masih tergolong tinggi, dimana polutan didominasi oleh gas CO 2 sebesar kg per tahun, 13,1 kg per tahun gas CO, gas NO sebesar 117 kg per tahun, dan partikulat-partikulat lainnya yang jumlahnya relatif kecil. KESIMPULAN Dari simulasi dan analisis pada sistem hybrid antara generator biomassa dan generator diesel diatas dapat ditarik kesimpulan : 1. Simulasi sistem kerja generator dengan bantuan software HOMER sangat berguna untuk menjelaskan secara detail uraian mengenai distribusi beban listrik terhadap kinerja generator, proses konversi energi yang terjadi, dan analisis berbagai macam biaya. 2. Besaran energi listrik yang dihasilkan oleh sistem yang didasarkan pada kebutuhan beban mencapai kwh per tahun, dengan rincian produktifitas energi listrik untuk masing-masing generator adalah kwh (94%) untuk generator biomassa dan kwh (6%) untuk generator diesel. 3. Efisiensi elektrik untuk generator biomassa sebesar 52,5%, sedangkan generator diesel sebesar 21,9%, namun biaya operasionalnya yang ditinjau dari sisi harga bahan bakar, lebih efisien generator diesel. Efektifitas dari pemakaian generator biomassa ini akan lebih baik dari semua sisi apabila pemakaian bahan bakarnya menggunakan jenis biomassa yang memiliki nilai ekonomis rendah. 4. Emisi gas CO 2 dari hasil pembakaran kedua jenis generator sebesar kg per tahun. SARAN Simulasi sistem kerja generator biomassa dapat dikembangkan lebih lanjut pada kinerja hybrid dengan generator jenis lain yang energinya bersumber pada energi terbarukan lainnya, semisal energi angin, sel surya, dan panas bumi. DAFTAR PUSTAKA Ali Naci Celik, 2003, "Techno-economic analysis of autonomous PV-wind hybrid energy systems using different sizing methods," Energy Conversion and Management 44, A.N. Celik, 2002 "Optimisation and techno-economic analysis of autonomous photovoltaic-wind hybrid energy systems in comparison to single photovoltaic and wind systems," Conversion and Management 43, David Edwards and Michael Negnevitsky, 2008, "Designing a Wind-Diesel Hybrid Remote Area Power Supply (RAPS) System," Senior Member, IEEE. Gang Liu, M. G. Rasul, M. T. O. Amanullah, M. M. K. Khan, 2008 " Feasibility study of stand-alone PVwind-biomass hybrid energy system in Australia," Power Engineering Research Group Faculty of Sciences, Engineering and Health CQUniversity Rockhampton, Australia. Nader Barsoum, Wong Yew Yiin, Tan Kwong Ling, Goh, W.C, 2006, "Modeling and Cost Simulation of Stand-alone Solar and Biomass Energy," Second Asia International Conference on Modelling & Simulation. S. Ashok and P.Balamurugan, 2007, "Biomass Gasifier Based Hybrid Energy System for Rural Areas," IEEE Canada Electrical Power Conference. S.M. Shaahid, M.A. Elhadidy, 2007, "Technical and economic assessment of grid-independent hybrid photovoltaic-diesel-battery Agri-tek Volume 13 Nomor 1 Maret 2012 SIMULASI DAN ANALISIS
7 power systems for commercial loads in desert environments," - Renewable and Sustainable Energy Reviews T. Givler and P. Lilienthal, 2005 "Using HOMER ) Software, NREL's Micropower Optimization Model, to Explore the Role of Gen-sets in Small Solar Power Systems Case Study: Sri Lanka," Technical Report NREL/TP Agri-tek Volume 13 Nomor 1 Maret 2012 SIMULASI DAN ANALISIS
KOMPUTASI EFEKTIFITAS GENERATOR DIESEL DAN BIOMASSA DENGAN PERANGKAT HOMMER
KOMPUTASI EFEKTIFITAS GENERATOR DIESEL DAN BIOMASSA DENGAN PERANGKAT HOMMER Arif Setyo Nugroho Akademi Teknologi Warga Surakarta Abstract Biomass energy is also an environmentally friendly energy with
Lebih terperinciStudi Perencanaan Pembangkit Listrik Hibrida di Pulau Panjang Menggunakan Software HOMER
Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Hibrida di Pulau Panjang Menggunakan Software HOMER Ade Irawan, Chairul Saleh, Ibnu Kahfi Bachtiar Jurusan Teknik Elektro, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Kepulauan
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN DAN BIAYA PEMBANGKITAN LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA DI PULAU SEBESI LAMPUNG SELATAN
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN DAN BIAYA PEMBANGKITAN LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA DI PULAU SEBESI LAMPUNG SELATAN TESIS HERLINA 0706305305 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM MAGISTER
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengambilan Data Pada penelitian ini penulis mengambil data di PT. Perkebunan Nusantara Pabrik Gula Pangka di Jalan Raya Pangka Slawi, Kecamatan Pangkah, Kabupaten
Lebih terperinciSimulasi dan Analisis Sistem Pembangkit Hibrida Mikrohidro/Diesel
1 Simulasi dan Analisis Sistem Pembangkit Hibrida Mikrohidro/Diesel Kho Hie Khwee Laboratorium Konversi Energi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura e-mail: khohiekhwee@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I. bergantung pada energi listrik. Sebagaimana telah diketahui untuk memperoleh energi listrik
BAB I 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebutuhan energi yang hampir tidak dapat dipisahkan lagi dalam kehidupan manusia pada saat ini adalah kebutuhan energi listrik. Banyak masyarakat aktifitasnya
Lebih terperinciAnalisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-137 Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure Ryan Hidayat dan Bambang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Studi Pendahuluan Studi pendahuluan merupakan tahap awal dalam metodelogi penulisan ini. Pada tahap ini dilakukan studi lapangan dengan mengamati langsung keadaan gedung
Lebih terperinciANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA (PLH), DIESEL DAN ENERGI TERBARUKAN DI PULAU MANDANGIN, SAMPANG, MADURA MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER
ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA (PLH), DIESEL DAN ENERGI TERBARUKAN DI PULAU MANDANGIN, SAMPANG, MADURA MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER Sean Yudha Yahya 1, Ir.Soeprapto.,MT 2, Ir.Teguh Utomo.,MT 3 1 Mahasiswa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Turbin gas adalah suatu unit turbin dengan menggunakan gas sebagai fluida kerjanya. Sebenarnya turbin gas merupakan komponen dari suatu sistem pembangkit. Sistem turbin gas paling
Lebih terperinciENERGI BIOMASSA, BIOGAS & BIOFUEL. Hasbullah, S.Pd, M.T.
ENERGI BIOMASSA, BIOGAS & BIOFUEL Hasbullah, S.Pd, M.T. Biomassa Biomassa : Suatu bentuk energi yang diperoleh secara langsung dari makhluk hidup (tumbuhan). Contoh : kayu, limbah pertanian, alkohol,sampah
Lebih terperinciBAB 4 SIMULASI DAN ANALISIS
BAB 4 SIMULASI DAN ANALISIS 4.1 Hasil Simulasi Simulasi dan optimasi dengan menggunakan HOMER menghasilkan beberapa konfigurasi yang berbeda sesuai dengan batasan sensitifitas yang diterapkan. Beban puncak
Lebih terperinciOleh : Pressa Perdana S.S Dosen Pembimbing Ir. Syarifuddin Mahmudsyah, M.Eng - Ir. Teguh Yuwonoi -
STUDI PEMANFAATAN BIOMASSA AMPAS TEBU (DAN PERBANDINGAN DENGAN BATU BARA) SEBAGAI BAHAN BAKAR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP 1X3 MW DI ASEMBAGUS, KABUPATEN SITUBONDO (STUDI KASUS PABRIK GULA ASEMBAGUS)
Lebih terperinciReka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No. 02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No. 02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 PENGARUH PEMBEBANAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS TERHADAP EFISIENSI BIAYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik menjadi kebutuhan utama manusia baik sektor rumah tangga, industri, perkantoran, dan lainnya. Kebutuhan energi terus meningkat seiring dengan meningkatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Energi adalah salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi umat manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi adalah salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi umat manusia dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Salah satu kebutuhan energi yang tidak
Lebih terperinciTenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi listrik terus-menerus meningkat yang disebabkan karena pertumbuhan penduduk dan industri di Indonesia berkembang dengan pesat, sehingga mewajibkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waktu demi waktu kini industri baik industri rumahan maupun pabrik semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri meskipun letaknya dekat
Lebih terperinciOPTIMASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BIOMASA SAWIT DAN DIESEL GENERATOR di PT. ASTRA AGRO LESTARI MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 OPTIMASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BIOMASA SAWIT DAN DIESEL GENERATOR di PT. ASTRA AGRO LESTARI MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER Slamet Baktiman, Heri Suryoatmojo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang memadai untuk melayani proses yang berlangsung di dalamnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Zaman sekarang ini merupakan era industri yang memerlukan suatu daya dan kemampuan yang memadai untuk melayani proses yang berlangsung di dalamnya. Industri dan perusahaan
Lebih terperinciAnalisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Energi Listrik Mandiri untuk Rumah Tinggal
Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Energi Listrik Mandiri untuk Rumah Tinggal Wayan G. Santika 1, a * dan Putu Wijaya Sunu 1,b 1 Jurusan Teknik Mesin - Politeknik
Lebih terperinciKARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW
KARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW Suliono 1) dan Bambang Sudarmanta 2) 1) Program Studi Magister Rekayasa Energi, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan sumber energi tak terbarukan berupa energi fosil yang semakin berkurang merupakan salah satu penyebab terjadinya krisis energi dunia. Fenomena ini juga
Lebih terperinciKODE KEAHLIAN SDM BPPT BIDANG ENERGI
KODE KEAHLIAN SDM BPPT BIDANG ENERGI BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI KODE KEAHLIAN DESKRIPSI KEAHLIAN 03 BIDANG ENERGI 03.01 PERENCANAAN ENERGI 03.01.01 PERENCANAAN PENYEDIAAN ENERGI Keahlian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa minyak bumi merupakan salah satu. sumber energi utama di muka bumi salah. Konsumsi masyarakat akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa minyak bumi merupakan salah satu sumber energi utama di muka bumi salah. Konsumsi masyarakat akan bahan bakar fosil ini semakin meningkat
Lebih terperinciPratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS
Pratama Akbar 4206 100 001 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS PT. Indonesia Power sebagai salah satu pembangkit listrik di Indonesia Rencana untuk membangun PLTD Tenaga Power Plant: MAN 3 x 18.900
Lebih terperinciOLEH :: INDRA PERMATA KUSUMA
STUDI PEMANFAATAN BIOMASSA LIMBAH KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKAR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP DI KALIMANTAN SELATAN (STUDI KASUS KAB TANAH LAUT) OLEH :: INDRA PERMATA KUSUMA 2206 100 036 Dosen Dosen
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS OPTIMASI MODEL JARINGAN DISTRIBUSI PLTH DI WILAYAH BENGKUNAT
36 BAB 4 ANALISIS OPTIMASI MODEL JARINGAN DISTRIBUSI PLTH DI WILAYAH BENGKUNAT 4.1 Analisis Pembangkitan Energi PLTH Konfigurasi PLTH paling optimal dari hasil simulasi dan optimasi dengan HOMER adalah
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pembangkit Listrik Hibrida (Energi Angin Dan Matahari) Menggunakan Hybrid Optimization Model For Electric Renewables (HOMER)
JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 2 (2) 145-150 dapat diakses melalui http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Hibrida (Energi Angin Dan Matahari) Menggunakan Hybrid Optimization
Lebih terperinciOPTIMALISASI EFISIENSI TERMIS BOILER MENGGUNAKAN SERABUT DAN CANGKANG SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKAR
OPTIMALISASI EFISIENSI TERMIS BOILER MENGGUNAKAN SERABUT DAN CANGKANG SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKAR Grata Patisarana 1, Mulfi Hazwi 2 1,2 Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciANALISIS SIKLUS KOMBINASI TERHADAP PENINGKATAN EFFISIENSI PEMBANGKIT TENAGA
Jurnal Desiminasi Teknologi, Volume 2, No. 1, Januari 2014 ANALISIS SIKLUS KOMBINASI TERHADAP PENINGKATAN EFFISIENSI PEMBANGKIT TENAGA Sudiadi 1), Hermanto 2) Abstrak : Suatu Opsi untuk meningkatkan efisiensi
Lebih terperinciStudi Pembangunan PLTU 2x60 MW di Kabupaten Pulang Pisau berkaitan dengan Krisis Energi di Kalimantan Tengah
Studi Pembangunan PLTU 2x60 MW di Kabupaten Pulang Pisau berkaitan dengan Krisis Energi di Kalimantan Tengah oleh: Alvin Andituahta Singarimbun 2206 100 040 DosenPembimbing 1: Ir. Syarifuddin M, M.Eng
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan bentuk usaha akomodasi pariwisata dengan perkembangan yang cukup pesat di Indonesia. Jumlah hotel terus bertambah setiap tahunnya dan menyumbang devisa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional. Penyediaan energi listrik secara komersial yang telah dimanfaatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. penting dilakukan untuk menekan penggunaan energi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor industri merupakan sektor yang berperan dalam meningkatkan pendapatan negara dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Namun demikian
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN DAN EFISIENSI TURBIN UAP PADA UNIT 1 DAN UNIT 2 DI PT. INDONESIA POWER UBOH UJP BANTEN 3 LONTAR
ANALISIS PERHITUNGAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN DAN EFISIENSI TURBIN UAP PADA UNIT 1 DAN UNIT 2 DI PT. INDONESIA POWER UBOH UJP BANTEN 3 LONTAR Jamaludin, Iwan Kurniawan Program Studi Teknik mesin, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. fenomena serta hubungan-hubunganya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, definisi dari penelitian kuantitatif itu sendiri adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Dari studi kasus penelitian manajemen terintegrasi, sumber energi di
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metodologi Penelitian Dari studi kasus penelitian manajemen terintegrasi, sumber energi di kawasan Kabupaten Bangli, belum terintegrasi dan tersinkroninasi antar subsistem.
Lebih terperinciSumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan
Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan Energi ramah lingkungan atau energi hijau (Inggris: green energy) adalah suatu istilah yang menjelaskan apa yang dianggap sebagai sumber energi
Lebih terperinciANALISA HEAT RATE DENGAN VARIASI BEBAN PADA PLTU PAITON BARU (UNIT 9)
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 10 No. 1 Januari 2014; 23-28 ANALISA HEAT RATE DENGAN VARIASI BEBAN PADA PLTU PAITON BARU (UNIT 9) Agus Hendroyono Sahid, Dwiana Hendrawati Program Studi Teknik Konversi
Lebih terperinciPENGOPERASIAN OPTIMUM SISTEM TENAGA LISTRIK
PENGOPERASIAN OPTIMUM SISTEM TENAGA LISTRIK Ontoseno Penangsang Text Book : Power Generation Operation and Control Allen J. Wood & Bruce F. Wollenberg Power System Analysis Hadi Saadat INTRODUCTION Acquaint
Lebih terperinciPerhitungan Daya Turbin Uap Dan Generator
Perhitungan Daya Turbin Uap Dan Generator Dari data yang diketahui tekanan masuk turbin diambil nilai rata-rata adalah sebesar (P in ) = 18 kg/ cm² G ( tekanan dibaca lewat alat ukur ), ditambah dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik pada saat ini merupakan sumber energi yang sangat dibutuhkan dalam kelangsungan hidup. Dengan berkembangnya teknologi yang ada di dunia berbanding lurus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLTU merupakan sistem pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan energi panas bahan bakar untuk diubah menjadi energi listrik dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Energi merupakan kebutuhan penting bagi manusia, khususnya energi listrik, energi listrik terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah populasi manusia
Lebih terperinciANALISIS DAMPAK KENAIKAN HARGA MINYAK MENTAH DAN BATUBARA TERHADAP SISTEM PEMBANGKIT DI INDONESIA
ANALISIS DAMPAK KENAIKAN HARGA MINYAK MENTAH DAN BATUBARA TERHADAP SISTEM PEMBANGKIT DI INDONESIA Hari Suharyono ABSTRACT Power generation in Indonesia relies on coal and refined products, more than 60%
Lebih terperinciANALISIS KETERSEDIAAN SISTEM PEMBANGKIT BERBASISKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN (PLTB) DAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS)
ANALISIS KETERSEDIAAN SISTEM PEMBANGKIT BERBASISKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN (PLTB) DAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) Herki Desrizal [1], Iswadi Hasyim Rosma [2] [1] Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH KAYU (BIOMASSA) UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK. PT. Harjohn Timber. Penerima Penghargaan Energi Pratama Tahun 2011 S A R I
PEMANFAATAN LIMBAH KAYU (BIOMASSA) UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK PT. Harjohn Timber Penerima Penghargaan Energi Pratama Tahun 2011 S A R I PT. Harjhon Timber adalah salah satu Penerima Penghargaan Energi Pratama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketika konsumsi domestik bahan bakar minyak terus meningkat. sehingga membawa Indonesia sebagai net oil importet, dimana kita
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Ketika konsumsi domestik bahan bakar minyak terus meningkat sehingga membawa Indonesia sebagai net oil importet, dimana kita ketahui energi fosil merupakan energi
Lebih terperinciPendahuluan ENERGI DAN LISTRIK PERTANIAN. Jika Σ E meningkat kegiatan : - ekonomi - ilmu pengetahuan - apresiasi manusia Akan berkembang dengan subur
ENERGI DAN LISTRIK PERTANIAN Pendahuluan Segala sesuatu di dunia sangat bergantung kepada. Misalnya: - Air untuk mandi hasil pemompaan dengan - sikat gigi sesuatu yang dihasilkan dengan. (proses produk
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Rasio Reheat Pressure dengan Main Steam Pressure terhadap Performa Pembangkit dengan Simulasi Cycle-Tempo
B117 Analisis Pengaruh Rasio Reheat Pressure dengan Main Steam Pressure terhadap Performa Pembangkit dengan Simulasi Cycle-Tempo Raditya Satrio Wibowo dan Prabowo Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciANALISA HEAT RATE PADA TURBIN UAP BERDASARKAN PERFORMANCE TEST PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 10 No. 3 September 2014; 72-77 ANALISA HEAT RATE PADA TURBIN UAP BERDASARKAN PERFORMANCE TEST PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3 Bachrudin Azis Mustofa, Sunarwo, Supriyo (1) Mahasiswa
Lebih terperinciKarakteristik Pembakaran Briket Arang Tongkol Jagung
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 1, No. 1, November 2009 15 Karakteristik Pembakaran Briket Arang Tongkol Jagung Danang Dwi Saputro Jurusan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang Abstrak : Potensi biomass
Lebih terperincidan bertempat di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuhan Angin Sibolga digunakan adalah laptop, kalkulator, buku panduan perhitungan NPHR dan
4 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai dari tanggal 16 Maret 2017 23 Maret 2017 dan bertempat di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuhan Angin Sibolga
Lebih terperinciAMONIA SEBAGAI FLUIDA KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS LAUT ALTERNATIF SOLUSI KELISTRIKAN DI INDONESIA
AMONIA SEBAGAI FLUIDA KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS LAUT ALTERNATIF SOLUSI KELISTRIKAN DI INDONESIA Burhanuddin Halimi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesa
Lebih terperinciSTUDI PEMILIHAN SUMBER ENERGI LISTRIK DI PABRIK GULA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN) XI SITUBONDO
STUDI PEMILIHAN SUMBER ENERGI LISTRIK DI PABRIK GULA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN) XI SITUBONDO TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan dalam rangka menyelesaikan pendidikan sarjana S1
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Studi Pendahuluan Gambar 3.1 Denah Lokasi PLTH Pantai Baru Penelitian ini dilaksanakan di Pantai Baru, Srandakan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada tanggal 20 April
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS TEKNO-EKONOMI PEMANFAATAN GAS ALAM MENGGUNAKAN SISTEM KOGENERASI DI RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS) TESIS ROBI H.SEMBIRING 07 06 17 33 45 FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciANALISIS PEMBANGUNAN PLTU MADURA KAPASITAS 2 X 200 MW SEBAGAI PROGRAM MW PT. PLN BAGI PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PULAU MADURA
ANALISIS PEMBANGUNAN PLTU MADURA KAPASITAS 2 X 200 MW SEBAGAI PROGRAM 10.000 MW PT. PLN BAGI PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PULAU MADURA OLEH : MUHAMMAD KHAIRIL ANWAR 2206100189 Dosen Pembimbing I Dosen
Lebih terperinciPLTU (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP)
PLTU (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP) I. PENDAHULUAN Pusat pembangkit listrik tenaga uap pada saat ini masih menjadi pilihan dalam konversi tenaga dengan skala besar dari bahan bakar konvensional menjadi
Lebih terperinciAnalisis Kebutuhan dan Penyediaan Energi Di Sektor Industri - OEI 2012
Analisis Kebutuhan dan Penyediaan Energi Di Sektor Industri - OEI 2012 Ira Fitriana 1 1 Perencanaan Energi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi E-mail: irafit_2004@yahoo.com Abstract The industrial
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Saat ini, bahan bakar fosil seperti minyak, batubara dan gas alam merupakan
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Saat ini, bahan bakar fosil seperti minyak, batubara dan gas alam merupakan sumber energi utama di dunia (sekitar 80% dari penggunaan total lebih dari 400 EJ per tahun).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bio Oil Dengan Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit Melalui Proses Pirolisis Cepat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Selama ini Indonesia menggunakan BBM (Bahan Bakar Minyak) sebagai sumber daya energi primer secara dominan dalam perekonomian nasional.pada saat ini bahan bakar minyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi dua, yaitu energi terbarukan (renewable energy) dan energi tidak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya dengan potensi sumber daya alamnya terutama energi, baik yang berasal dari hasil tambang, air dan udara. Berdasarkan jenisnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi itu sendiri yang senantiasa meningkat. Sementara tingginya kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi baik di Indonesia khususnya, dan dunia pada umumnya terus meningkat karena pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan pola konsumsi energi
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN CAMPURAN SOLAR DAN BIOSOLAR TERHADAP PERFORMANSI MESIN DIESEL
PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN CAMPURAN SOLAR DAN BIOSOLAR TERHADAP PERFORMANSI MESIN DIESEL SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP KAPASITAS 60 MW DI PLTU PEMBANGKITAN LISTRIK SEKTOR BELAWAN
ANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP KAPASITAS 60 MW DI PLTU PEMBANGKITAN LISTRIK SEKTOR BELAWAN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperbaharui (non renewable ). Jumlah konsumsi bahan bakar fosil baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Bahan bakar fosil adalah termasuk bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui (non renewable ). Jumlah konsumsi bahan bakar fosil baik minyak bumi, gas alam, ataupun
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
Tujuan Umum Jumlah : Gambaran umum perkuliahan :Mahasiswa dapat memahami gambaran umum perkuliahan yang akan diikutinya Secara keseluruhan Tujuan Khusus 1 1. Mahasiswa mampu memahami silabus perkuliahan.
Lebih terperincioleh Igib Prasetyaningsari, S.T.
Renewable Energy an Introducing oleh Igib Prasetyaningsari, S.T. Metro, 29 Agustus 2013 Apa itu Energi Terbarukan??? Batubara Angin Biofuel Matahari Sumber Energi Sumber Energi Minyak Bumi Konvensional
Lebih terperincirenewable energy and technology solutions
renewable energy and technology solutions PT. REKAYASA ENERGI TERBARUKAN Pendahuluan Menjadi perusahaan energi terbarukan terbaik di Indonesia dan dapat memasuki pasar global serta berperan serta membangun
Lebih terperinciANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP STUDI KASUS PT. PLN PEMBANGKITAN TANJUNG JATI
ANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP STUDI KASUS PT. PLN PEMBANGKITAN TANJUNG JATI Fajar Sihombing 1, Karnoto, and Bambang Winardi Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ENERGI HIBRID DI WADUK LODAN KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER
NASKAH PUBLIKASI ANALISIS SISTEM ENERGI HIBRID DI WADUK LODAN KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER Naskah Publikasi ini disusun guna memenuhi Tugas Akhir pada Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tentang penilaian energi. Hal-hal yang melatarbelakangi dan tujuan dari penelitian dijelaskan pada bagian ini. 1.1. Latar Belakang Energi
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN. di integrasikan antara Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) dengan
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Optimalisasi Energi Optimalisasi energi dalam penggunaan limbah perkotaan di Bangli dapat di integrasikan antara Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) dengan PLTS. Limbah perkotaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. generator. Steam yang dibangkitkan ini berasal dari perubahan fase air
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan energi panas dari uap kering (steam) untuk memutar turbin sehingga dapat digunakan
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ENERGI HIBRID DI WADUK LODAN KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER
TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM ENERGI HIBRID DI WADUK LODAN KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Listrik merupakan salah satu energi yang sangat dibutuhkan oleh manusia pada era modern ini. Tak terkecuali di Indonesia, negara ini sedang gencargencarnya melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan energi pada saat ini dan pada masa kedepannya sangatlah besar. Apabila energi yang digunakan ini selalu berasal dari penggunaan bahan bakar fosil tentunya
Lebih terperinciANALISIS TERMODINAMIKA PERFORMA HRSG PT. INDONESIA POWER UBP PERAK-GRATI SEBELUM DAN SESUDAH CLEANING DENGAN VARIASI BEBAN
ANALISIS TERMODINAMIKA PERFORMA HRSG PT. INDONESIA POWER UBP PERAK-GRATI SEBELUM DAN SESUDAH CLEANING DENGAN VARIASI BEBAN Ilham Bayu Tiasmoro. 1), Dedy Zulhidayat Noor 2) Jurusan D III Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperinciTEKANAN FLASHING OPTIMAL PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI SISTEM DOUBLE-FLASH
DOI: doi.org/10.21009/03.snf2017.02.ere.01 TEKANAN FLASHING OPTIMAL PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI SISTEM DOUBLE-FLASH Rafif Tri Adi Baihaqi a), Hensen P. K. Sinulingga b), Muhamad Ridwan Hamdani
Lebih terperinciKAJIAN TEKNO-EKONOMIS PABRIK TAHU METODE TRADISIONAL DAN STEAM BOILER DI KABUPATEN SUKOHARJO
KAJIAN TEKNO-EKONOMIS PABRIK TAHU METODE TRADISIONAL DAN STEAM BOILER DI KABUPATEN SUKOHARJO Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Lebih terperinciRancang Bangun Pembangkit Listrik dengan Sistem Konversi Energi Panas Laut (OTEC)
Rancang Bangun Pembangkit Listrik dengan Sistem Konversi Energi Panas Laut (OTEC) Oleh : Andhika Pratama Yassen (4303 100 029) Dosen Pembimbing: Ir. Arief Suroso, M.Sc Ir. Mukhtasor M.Eng. Ph.D OTEC atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen baik dari sisi demand maupun sisi supply energi. Pada kondisi saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mencapai pola pengelolaan energi diperlukan perubahan manajemen baik dari sisi demand maupun sisi supply energi. Pada kondisi saat ini telah diketahui bahwa permintaan
Lebih terperinciGeneration Of Electricity
Generation Of Electricity Kelompok 10 : Arif Budiman (0906 602 433) Junedi Ramdoner (0806 365 980) Muh. Luqman Adha (0806 366 144) Saut Parulian (0806 366 352) UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahan bakar adalah suatu materi yang dapat dikonversi menjadi energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan transportasi, industri pabrik, industri
Lebih terperinciINOVASI PEMANFAATAN BRINE UNTUK PENGERINGAN HASIL PERTANIAN. PT Pertamina Geothermal Energi Area Lahendong
INOVASI PEMANFAATAN BRINE UNTUK PENGERINGAN HASIL PERTANIAN PT Pertamina Geothermal Energi Area Lahendong Penerima Penghargaan Energi Pratama Tahun 2011 S A R I PT. Pertamina Geothermal Energi adalah salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Demikian juga halnya dengan PT. Semen Padang. PT. Semen Padang memerlukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan suatu kebutuhan utama dalam setiap aspek kehidupan. Energi listrik merupakan alat utama untuk menggerakkan aktivitas produksi suatu pabrik. Demikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi biomassa adalah jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biomassa adalah bahan biologis yang berasal dari organisme atau makhluk hidup. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi biomassa adalah jumlah keseluruhan organisme
Lebih terperinci1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dari sudut pandang enjinering, pengoperasian sebuah hotel tidak terlepas dari kebutuhan akan sumber daya energi antara lain untuk penerangan dan pengoperasian alat-alat
Lebih terperinciMODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)
MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) DEFINISI PLTGU PLTGU merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga gas dan uap. Jadi disini sudah jelas ada dua mode pembangkitan. yaitu pembangkitan
Lebih terperinciASPEK PEMBUATAN MODEL LISTRIK HIBRID UNTUK PEMAKAIAN BEBAN RUMAH TANGGA DI KOTA PEKANBARU
ASPEK PEMBUATAN MODEL LISTRIK HIBRID UNTUK PEMAKAIAN BEBAN RUMAH TANGGA DI KOTA PEKANBARU Salman Alfarisi *, Indra Yasri ** Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Binawidya Km 12,5
Lebih terperinciTURBIN UAP. Penggunaan:
Turbin Uap TURBIN UAP Siklus pembangkitan tenaga terdiri dari pompa, generator uap (boiler), turbin, dan kondenser di mana fluida kerjanya (umumnya adala air) mengalami perubaan fasa dari cair ke uap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terus menerus akan mengakibatkan menipisnya ketersediaan bahan. konsumsi energi 7 % per tahun. Konsumsi energi Indonesia tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bahan bakar fosil adalah termasuk bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui (non renewable).jumlah konsumsi bahan bakar fosil baik minyak bumi, gas alam, ataupun batu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Termodinamika 2.1.1 Siklus Termodinamika Siklus termodinamika adalah serangkaian proses termodinamika mentransfer panas dan kerja dalam berbagai keadaan tekanan, temperatur,
Lebih terperinciSTUDI PEMANFAATAN KOTORAN SAPI UNTUK GENSET LISTRIK BIOGAS, PENERANGAN DAN MEMASAK MENUJU DESA NONGKOJAJAR (KECAMATAN TUTUR) MANDIRI ENERGI.
STUDI PEMANFAATAN KOTORAN SAPI UNTUK GENSET LISTRIK BIOGAS, PENERANGAN DAN MEMASAK MENUJU DESA NONGKOJAJAR (KECAMATAN TUTUR) MANDIRI ENERGI. OLEH : Dhika Fitradiansyah Riliandi 2205 100 003 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi merupakan isu yang sangat krusial bagi masyarakat dunia, terutama semenjak terjadinya krisis minyak dunia pada awal dan akhir dekade 1970-an dan pada akhirnya
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN PROSPEK PEMBANGKIT LISTRIK DAUR KOMBINASI GAS UNTUK MENDUKUNG DIVERSIFIKASI ENERGI
PROSPEK PEMBANGKIT LISTRIK DAUR KOMBINASI GAS UNTUK MENDUKUNG DIVERSIFIKASI ENERGI INTISARI Oleh: Ir. Agus Sugiyono *) PLN sebagai penyedia tenaga listrik yang terbesar mempunyai kapasitas terpasang sebesar
Lebih terperinciSTUDI PEMBANGUNAN PLTA KOLAKA 2 X 1000 KW UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI KABUPATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA
STUDI PEMBANGUNAN PLTA KOLAKA 2 X 1000 KW UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI KABUPATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA Madestya Yusuf 2204 100 023 Pembimbing : Ir. Syariffuddin Mahmudsyah, M.Eng NIP. 194612111974121001
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan sumber energi yang sangat dibutuhkan dalam kelangsungan hidup pada saat ini. Dengan berkembangnya teknologi yang ada di dunia berbanding lurus dengan
Lebih terperinci