BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu jenis media massa, walaupun dalam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu jenis media massa, walaupun dalam"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radio merupakan salah satu jenis media massa, walaupun dalam perkembangannya diperkaya dengan munculnya media audio visual atau televisi. Radio menjadi media bagi masyarakat untuk mendengar informasi, mendapat hiburan, mendapat pendidikan dan sebagainya. Sejak ditemukannya radio, masyarakat selalu diberi hiburan yang praktis tanpa harus mengeluarkan biaya yang banyak. Melalui radio disiarkan program-program antara lain hiburan, iklan, berita, dan informasi - informasi lainnya. Media massa saat ini sangat digemari masyarakat. Media massa (mass media) adalah chanel, media /medium, saluran, sarana atau alat yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa, yakni komunikasi yang diarahkan kepada orang banyak (Wikipedia Bahasa Indonesia). Fungsi media massa menurut Denis Mcquail (1991) antara lain : (1) to inform (menginformasikan), (2) to entertaint (memberi hiburan), (3) to persuade (membujuk), (4) transmission of the culture (transmisi budaya). Sedangkan fungsi media massa menurut Morissan,M.A (2008) yaitu: 1. Saurveilance of the environment ( fungsi pengawasan), 2. Correlation of the part of society in respinding to the environment (korelasi), 3. Transmission of the social hetigate from one generation to the next (fungsi pewarisan sosial ).

2 Dengan demikian media massa memiliki fungsi sebagai fungsi informasi, fungsi hiburan, fungsi persuasi (yaitu mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang), fungsi transmisi budaya (yaitu mewariskan suatu budaya masyarakat, mendorong koherensi sosial (koherensi yang dimaksud disini ialah penyatuan), fungsi korelasi (yaitu menghubugkan bagian-bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya), pewarisan sosial (yaitu berfungsi sebagai seorang pendidik) baik yang menyangkut pendidikan formal maupun nonformal yang mencoba mewariskan suatu ilmu pengetahuan, nilai, norma, pranata, etika dari suatu generasai ke generasi selanjutnya. Radio Narwastu merupakan salah satu radio yang ada di kota Medan. Fungsi media massa itu juga ada di dalamnya. Dari semua fungsi media massa yang di atas, radio Narwastu lebih cenderung kepada fungsi informasi, fungsi persuasi, fungsi transmisi budaya dan fungsi korelasi. Fungsi informasi yaitu radio Narwastu memberikan informasi tentang lagu-lagu rohani kepada masyarakat, ibadah-ibadah dan kegiaatan-kegiatan rohani yang akan dilaksanakan, iklan, dan nilai-nilai yang terdapat di dalam kebenaran Alkitab. Fungsi persuasi yaitu radio Narwastu memberikan dorongan dan bujukan kepada pendengar untuk hidup dengan nilai-nilai Kristiani. Fungsi transmisi budaya yaitu radio Narwastu meregenarikan lagu-lagu rohani dan pengajaran kebenaran Alkitab kepada masyarakat Kristiani. Fungsi kolerasi yaitu radio Narwastu menjadi penghubung masyarakat Kristiani di kota Medan melalui layanan telefon dalam beberapa program acaranya. Di dalam radio Narwastu, terdapat program-program siaran yang menjadi bagian penting dari penyiaran radio ini. Program-program yang disiarkan pada

3 radio Narwastu diantaranya yaitu lagu-lagu rohani, kotbah, talk show tentang kesehatan, dan sebagainya. Berdasarkan pengamatan selama satu minggu, acara yang disiarkan di radio Narwastu ini adalah sebagai berikut : morning worship (lagu-lagu rohani pada pagi hari), morning amsal (pembacaan kitab Amsal pada pagi hari), renungan pagi (kotbah untuk mengawali siaran), kidung pagi (lagu rohani teduh), info ibadah, ibadah langsung dari Batam, renungan siang (kotbah), live okumene (ibadah dari berbagai gereja), music worship (penyiaran lagu-lagu rohani), doa syafaat, bible reading (pembacaan Alkitab tahunan), lagu-lagu rohani Batak Toba, live ibadah kaum muda, dan sebagainya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa radio Narwastu merupakan radio yang khusus menyiarkan acara yang berhubungan dengan umat Kristiani. Inilah yang membuat radio Narwastu berbeda dengan radio yang lain yang berada di kota Medan. Misalnya radio Smart FM yang menyiarkan berbagai informasi tentang pendidikan dan wawasan bagi masyarakat melalui setiap acaranya dan radio Trijaya FM yang menyiarkan lagu-lagu pop dan yang berhubungan dengan sekuler (melalui hasil pengamatan selama seminggu). Menurut Rivers William (2004) dalam buku Media Massa Masyarakat Modern, edisi kedua, radio yang ada pada masa sekarang ini terbagi ke dalam 3 kelompok yaitu: radio publik (biasanya radio yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah), radio komersil atau radio yang berfokus pada profit (radio-radio swasta), dan radio komunitas yaitu radio yang dikelola oleh satu komunitas dan menyiarkan kebutuhan suatu komunitas, biasanya disubsidi oleh komunitas itu sendiri. Radio Narwastu secara hukum terdaftar adalah radio komersil yang menguatamakan profit, tetapi dalam program siarannya, radio Narwastu termasuk

4 ke dalam radio komunitas. Yaitu radio Narwastu menyiarkan kebutuhan kominutas masyarakat Kristiani. Karena radio Narwastu terdaftar sebagai radio komersil, maka di dalamnya juga terdapat iklan yang menjadi pendukung dari keberlangsungan penyiaran. Semua iklan disiarkan sesuai dengan kerjasama yang dibuat dengan pemilik produk atau jasa. Berdasarkan wawancara dengan manajer radio Narwastu dan melalui hasil pengamatan, radio Narwastu menerima semua iklan produk dan jasa kecuali iklan rokok dan minuman keras. Itu disebabkan karena radio ini merupakan radio yang menyiarkan nilai-nilai yang terdapat pada agama Kristiani. Berdasarkan penelitian di lapangan telah terbentuk komunitas yang menamakan dirinya sebagai pendengar setia radio Narwastu (fans club radio Narwastu). Komunitas ini terbentuk sendiri oleh pendengar radio Narwastu. Fans club radio Narwastu ini juga sudah memiliki struktur kepengurusan dan melakukan ibadah setiap bulannya. Ibadah ini biasanya dilakukan di rumah-rumah setiap anggota fans club itu sendiri. Komunitas ini merupakan masyarakat Kristiani dari berbagai denominasi gereja, bukan suatu aliran gereja tertentu. Penyiaran di radio Narwastu lebih banyak menyiarkan lagu-lagu rohani dibanding dengan siaran yang lain (dari pengamatan selama satu minggu). Lagulagu yang disiarkan di radio ini beragam, yaitu mulai dari lagu-lagu rohani pop yang bernuansa band, lagu rohani bahasa daerah, lagu rohani anak-anak dan sebagainya. Dalam tulisan ini penulis akan membahas menejemen penyiaran semua jenis lagu-lagu rohani tersebut pada radio ini.

5 Lagu rohani yang ada di pada radio Narwastu, mempunyai kaitan dengan fungsi dan penggunaan musik menurut Merriam dalam bukunya The Antropology Of Music (1964), bahwa penggunaan berkaitan dengan situasi yang bagaimana musik dipakai dalam kegiatan manusia. Sedangakan fungsi dikatakannya berkaitan dengan alasan yang menyebabkan musik dipakai dan tujuan yang lebih luas yang dipenuhi oleh musik itu. Merriam dalam bukunya juga mengatakan ada sepuluh fungsi musik yaitu: (1) fungsi pengungkapan emosional, (2) fungsi penghayatan estetika, (3) fungsi hiburan, (4) fungsi komunikasi, (5) fungsi perlambangan, (6) fungsi reaksi jasmani, (7) fungsi norma-norma sosial, (8) fungsi pengesahan lembaga-lembaga sosial, (9) fungsi kesinambungan kebudayaan, (10) fungsi pengintegrasian masyarakat. Dari kesepuluh fungsi di atas, menurut analisa penulis, musik yang ada pada radio Narwastu lebih cenderung kepada fungsi penghayatan estetika, fungsi komunikasi, dan fungsi hiburan. Untuk menyampaikan fungsi musik tersebut kepada masyarakat diperlukan media. Dalam hal ini radio Narwastu merupakan media untuk menyampaikan fungsi lagu-lagu rohani kepada pendengar radio Narwastu. Dalam penyiaran setiap program pada radio Narwastu, terlebih dahulu dilakukan perencanaan dari setiap program tersebut. Perencanaan ini meliputi pemilihan lagu-lagu yang akan disiarkan yang dikerjakan oleh director musik, pembuatan spot iklan, pemilihan kaset kotbah yang akan disiarkan, dan sebagainya. Pada setiap penyiaran juga dilakukan pengevaluasian siaran dan melihat bagaimana dampak dari program yang sudah disiarkan kepada setiap pendengar, yang akhirnya nanti menjadi saran kepada program berikutnya.

6 Radio Narwastu juga membagi setiap karyawan berdasarkan kemampuan dalam mengerjakan setiap bagian masing-masing. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan setiap bagian dan dapat mencapai tujuan dari radio ini. Di dalamnya terdapat direktur, teknisi, penyiar, bagian marketing, music director, production house. Setiap bagian memiliki tanggungjawab masing-masing dan bekerjasama dalam proses penyiaran. Dengan demikian dalam penyiaran pada radio Narwastu menggunakan penerapan fungsi menejemen sebagai suatu system yang mendukung eksistensi radio ini. Menurut beberapa tulisan skripsi yang sudah ada sebelumnya, yaitu Manajemen Penyiaran Smart FM Dalam Menggunakan Musik Audiophile (Nelly Sihombing dalam skripsinya) menyimpulkan bahwa Radio Smart FM seturut dengan visinya, maka setiap program-program yang disiarkan selalu melalui tahap perencanaan, setelah diadakan penyiaran dilakukan pula pengamatan apa yang menjadi dampak dari setiap penyiaran. Dan yang terakhir adalah pengawasan setiap program yang sudah disiarkan. Sedangkan Menurut tulisan Hilda Damanik dalam skripsinya yang berjudul Manajemen Radio FM Pematang Siantar Dalam Mensosialisasikan Lagu-lagu Simalungun menyimpulkan bahwa Manajemen siaran musik di stasiun radio Siantar FM bertumpu pada kerjasama antar divisinya. Dalam pembuatan program siar yang melibatkan program director sebagai pembuat program siar, music director sebagai penentu pemilihan lagu yang akan diputar untuk program tersebut, dan production house sebagai pembuat jingel, back song, iklan sponsor dan spot. Sedangkan marketing sebagai pencari sponsor dan pembiayaan untuk program siar seperti pembiayaan proses produksi, penyiar sebagai pembawa acara program siar yang berinteraksi langsung dengan

7 pendengar, dan director selaku penanggung jawab, dan pengawas sistem kerja keseluruhan. Dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai tujuan penyiaran, sebuah stasiun radio harus dapat memikat hati para pendengarnya dengan programprogram siarannya. Untuk mencapai tujuan trsebut, pastilah tidak datang dengan sendirinya melainkan melalui persiapan-persiapan dari berbagai macam aspek, salah satunya melalui sistem manajemen. Dari tulisan ilmiah di atas dan berdasarkan pengamatan di lapangan penulis tertarik untuk meneliti penyiaran lagu-lagu rohani pada radio Narwastu FM, yaitu bagaimana radio ini dalam mengelola penyiaran lagu-lagu rohani sampai kepada setiap pendengar. Dengan refrensi dari tulisan yang sudah ada sebelumnya penulis ingin melihat apakah menejemen itu juga terdapat di dalam radio Narwastu. Penelitian ini akan dibuat ke dalam karya tulis ilmiah dengan judul Manajemen Radio Narwastu Dalam Menyiarkan Lagu-Lagu Rohani di Kota Medan 1.2 Pokok Permasalahan Dari uraian di atas, maka penulis akan membuat batasan masalah dengan tujuan menghindari terjadinya kesimpangsiuran di dalam pembahasan nantinya. Selain itu, juga agar lebih mendapatkan kejelasan yang lebih akurat tentang pokok permasalahan. Adapun pokok permasalahannya adalah : 1. Bagaimana manejemen Radio Narwastu di dalam menyiarkan lagu-lagu rohani di kota Medan?

8 2. Bagaimana peran Radio Narwastu di dalam mensosialisasikan lagu-lagu rohani terkhusus kepada fans club radio Narwastu? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Setiap penelitin yang dilakukan mempunyai tujuan yang harus dicapai pada akhirnya, sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Mantle Hood tentang etnomusikologi dan Willi Apel (1969:298), yang menyatakan bahwa etnomusikologi adalah suatu metode untuk mengajari musik apapun, tidak hanya dari segi musiknya, tetapi juga melihat hubungannya dengan konteks budaya. Maka berdasarkan pendapat tersebut penulis membuat tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui bagaimana manajemen Radio Narwastu dalam menyiarkan lagu-lagu rohani di kota Medan. 2. Untuk memahami bagaimana peran radio Narwastu dalam mensosialisasikan lagu-lagu rohani di kota Medan terkhusus bagi penggemar radio Narwastu (fans club) Manfaat Setelah penelitian ini dirampungkan, diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : 1. Bagi radio, penelitian ini juga memberikan manfaat bagi radio dalam hal ini director radio. Karena penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan dan memberikan motivasi untuk mengembangkan stasiun radionya.

9 2. Sebagai masukan kepada radio Narwastu dan radio lainnya dalam penerapan menejemen dalam penyiarannya. 3. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang memiliki keterkaitan dengan topik penelitian. 1.4 Konsep dan Teori Konsep Menurut Mely G. Tan (1990:21), konsep merupakan defenisi dari apa yang kita amati, konsep menentukan antara variable-variabel mana yang kita ingin menentukan hubungan empiris. Maka dari itu penulis memberikan konsep dari beberapa kata yang ada dalam tulisan ini. Manajemen berasal dari kata to manage (bahasa inggris) yang artinya mengurus, mengatur, mengelola. Menurut Stoner (dalam T.Hani Handoko 2003:8) menejemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dalam tulisan ini manajemen yaitu bagaimana anggota radio Narwastu dalam bekerjasama dengan orang-orang untuk menentukan, menginterprestasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi dasar manajemen yang meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penentuan sumber daya manusia (staffing), penggerakan (actuating), dan pengawasan (controling). Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

10 Perencanaan yang dimaksud dalam tulisan ini adalah aktifitas yang dilakukan radio Narwastu sebelum melakukan penyiaran lagu-lagu rohani mulai dari perencanaan program siaran, perencanaan keuangan, perencanaan musik, perencanaan kode atik siar dan sebagainya. Hal ini akan diuraikan pada bab berikutnya. Pengorganisasian yang dimaksud dalam tulisan ini adalah struktur yang tergabung di dalam penyiaran lagu-lagu rohani pada radio Narwastu, yang memiliki tanggungjawab masing-masing. Penentuan sumber daya manusia yaitu penempatan setiap anggota yang ada pada radio Narwastu di dalam menyiarkan lagu-lagu rohani. Penggerakan dalam tulisan ini merupakan dorongan atau motivasi yang dilakukan oleh manajer radio Narwastu kepada karyawan dalam meningkatkan kwalitas penyiaran lagu-lagu rohani. Sedangkan pengawasan yang dimaksud di dalam tulisan ini adalah pemeriksaan proses penyiaran oleh manajer radio Narwastu kepada setiap anggota yang tergabung di dalam radio Narwastu supaya berjalan dengan baik. manajemen Perencanaan Pengorganisasian Penentuan SDM Penggerakan pengawasan Tujuan organisasi Radio Narwastu FM memiliki frekwensi 97,9 Mhz dengan gelombang FM (frekuency modulation). Radio Narwastu beroperasi di Jl. Binjai Km 10,8 Komp. TD. Pardede dan Jl. KH Wahid Hasyim No. 86 Medan. Menurut Drs. Gouzali Saydan BBC, TT dalam kamus istilah telekomunikasi mengatakan radio adalah alat komunikasi yang dipancarkan

11 melalui udara yang dapat mentransfer gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 3 Khz, beliau juga mengatakan bahwa radio merupakan seperangkat elektromagnetik untuk penyaluran informasi tanpa saluran kawat. Mawardi dalam situsnya ( menyatakan ada sembilan karakteristik radio yaitu : 1. Theater of Mind (media radio memiliki kemampuan untuk mengembangkan imajinasi pendengar). 2. Personal (media radio mampu menyentuh pribadi pendengar) 3. Sound only (media radio hanya menggunakan suara dalam menyajikan informasinya). 4.At once (media dapat diakses cepat dan seketika). 5. Heard once (media radio didengar secara sepintas). 6. Secondari medium Half Ear Media (media radio bisa menjadi teman dalam beraktifitas). 7. Mobile/Portable (media radio mudah dibawa kemana saja). 8. Local (media radio bersifat local, hanya di daerah yang ada frekuensinya). 9. Linear (media radio tersusun secara sistematis). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 624), lagu rohani adalah (1) ragam suara yang berirama, (2) ragam nyanyian (musik). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 960), rohani adalah Roh: di samping jasmani juga memerlukan santapan. Menurut Sudibyo dalam bukunya Misi Musik (2008 ; 89) mendefenisikan pengertian musik rohani adalah musik gereja yang mengandung nilai-nilai ibadah kepada Tuhan dan sesama.

12 Dari beberapa pendapat tersebut, lagu-lagu rohani yang dimaksud di dalam tulisan ini adalah ragam nyanyian yang dinaikkan bagi Tuhan dalam hal ini yang disiarkan pada radio Narwastu. Melalui lagu rohani, orang-orang percaya dapat saling menyatakan dan menyaksikan imannya dalam perjalanannya bersama Tuhan. Dan dalam menyanyikan lagu rohani ini perlu adanya melatih diri untuk bersikap yang disertai dengan iman, keterbukaan, ketaatan dan rasa kasih serta hormat terhadap Tuhan dan sesama Dengan demikian manajemen lagu-lagu rohani yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah bagaimana Radio Narwastu dalam mengelola lagu-lagu rohani hingga sampai kepada setiap pendengar dengan menggunakan fungsi manajemen yaitu melakukan perencanaan, pengorganisasian, penempatan sumber daya manusia, pelaksanaan, dan pengawasan di dalam menyiarkan lagu-lagu rohani di kota Medan Teori Teori dapat digunakan sebagai landasan kerangka untuk berfikir dalam pembahasan. Untuk itu penulis menggunakan teori untuk membahas pokok permasalahan yang ada dan menjawab permasalahan itu. Untuk meneliti menejemen radio ini, penulis menggunakan teori fungsionalisme yang dikemukakan oleh Lorimer et al. yaitu manajemen biasanya dikaji dari titik pandang apa yang diperbuat seorang manajer, sehingga ia layak memenuhi persyaratan untuk dapat dikatakan sebagai seorang manajer, yang memusatkan perhatian kepada fungsi-fungsi dasar manajemen.

13 Menurut Henry Fayol fungsi-fungsi manajemen terdiri dari planning, organization, commanding, coordination, dan controlling. Terry dalam bukunya the prisiple of management mengatakan ada lima fungsi manajemen yaitu planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), staffing (penentuan sumber daya manusia), motivating (penggerakan), controlling (pengawasan). Dengan demikian dari beberapa pendapat di atas dapat dibuat kesimpulan bahwa fungsi manajemen ada lima yaitu: a. Perencanaan Perencanaan menjadi pegangan setiap pimpinan dan pelaksanaan untuk dilaksanakan. Dengan demikian, melalui perencanaan dapat dipersatukan kesamaan pandangan, sikap dan tindak dalam pelaksanaan di lapangan. Dikatakan juga bahwa pimpinan harus mengetahui secara pasti tujuan jangka panjang, untuk kemudian rencana jangka panjang menengah dan di atas perencanaan jangka panjang menengah ini pula, ia harus menentukan perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka pendek ini harus dirinci berdasarkan skala prioritas, mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan secara bertahap serta terencana melaksanakan tahap-tahap berikutnya sampai tujuan jangka pendek itu dapat tercapai sepenuhnya, perlu diadakan evaluasi untuk menyempurnakan langkah selanjutnya. Perencanaan yang dilakukan dalam hal ini yaitu perencanaan musik, perencanaan program siaran, perencanaan kode etik siar, perencanaan keuangan, dan sebagainya.

14 b. Pengorganisasian Organisasi dapat diartikan sebagai susunan dengan bagian-bagian terpadu, sehingga hubungan mereka dipengaruhi oleh hubungan secara keseluruhan. Dengan demikian, organisasi terdiri dari dua jenis, yaitu bagian dan hubungan. c. Penentuan Sumber Daya Manusia Yaitu menentukan keperluan-keperluan sumber daya manusia, pengerahan, penyaringan, latihan dan pengembangan tenaga kerja. d. Pelaksanaan Pelaksanaan adalah membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok agar berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian dari pihak pimpinan. Oleh karena itu, tercapainya tujuan bukan hanya tergantung pada penggerakan dan pengawasan. Perencanaan dan pengorganisasian hanyalah merupakan landasan yang kuat untuk adanya penggerak yang terarah kepada sasaran yang dituju. e. Pengawasan Pengawasan adalah langkah pengujian, apakah segala berlangsung sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, dengan intruksi yang telah diberikan, dan dengan prinsip-prinsip yang telah digariskan. Dalam dunia penyiaran, akan lebih tepat bila sistem kontrol dilakukan secara pengendalian oleh semua pimpinan di setiap tingkatan. Radio Narwastu merupakan sebuah perusahaan radio yang berbentuk organisasi modern, karena berdasarkan pengamatan ada beberapa tim yang bekerjasama untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, penulis menggunakan teori

15 manajemen organisasi untuk mendukung tulisan ini. Teori ini membahas system kerja dalam suatu organisasi, yang juga turut mendukung system manajemen produksinya. Teori organisasi menurut Luther Gullick dan L. Urwick (1937), dalam suatu organisasi bahwa semakin banyak suatu pekerjaan tertentu dapat dipecahkan menjadi beberapa bagian komponen yang paling sederhana maka pekerjaan akan lebih banyak memiliki spesialisasi sehingga semakin terampil dalam melaksanakan bagian pekerjaannya. Semakin terampil seorang pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya, akan semakin efisien pula seluruh system produksi. Penulis juga akan meneliti bagaimana peran radio Narwastu dalam mensosialisasikan lagu-lagu rohani dkepada pendengar setia radio Narwastu (fans club radio Narwastu). Fans club radio Narwastu yang dimaksud di dalam tulisan ini merupakan sekumpulan masyarakat yang memiliki ikatan spiritual yang kuat, rasa solidaritas sosial, keseimbangan dan kebersamaan yang tinggi (Kottak 1991:243) dalam tulisan Gondang Batak Makna dan Aspek Performatif, Irwansya Harahap. Untuk meneliti peran radio Narwastu kepada setiap pendengar, penulis memberikan angket kepada 30 orang fans club radio Narwastu yang berasal dari berbagai latarbelakang pendidikan dan usia sehingga dapat mewakili pendengar yang ada di kota Medan. Dalam angket ini penulis memberikan pertanyaanpertanyaan yang dapat menjawab peran radio Narwastu dalam hal mensosialisasikan lagu-lagu rohani di kota Medan. Untuk menjelaskan makna dari teks lagu rohani dalam tulisan ini, penulis menggunakan teori hermeneutik. Hermeneunika merupakan study pemahaman

16 makna teks sebagai uraian kesan manusia. Ada tiga bentuk kata kerja dari hermeneutik, yaitu (1) mengungkapkan kata-kata, (2) menjelaskan, seperti menjelaskan situasi, (3) menerjemahkan, seperti di dalam translitarasi bahasa asing (Palmer 2003:16). 1.5 Metode Penelitian Metodologi adalah suatu prosedur atau cara untuk memecahkan suatu permasalahan tertentu sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing, guna untuk mencari kebenaran. Metode penelitian adalah cara-cara bekerja untuk dapat memahami objek penelitian dan merupakan bagian yang penting untuk diketahui oleh seorang peneliti. Metode penelitian memberikan ketentuan-ketentuan dasar untuk mendekati suatu masalah dengan tujuan menentukan atau memproses hasil yang benar-benar akurat. Sesuai dengan permasalahan yang dikaji dalam tulisan ini, penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian umumnya berupa kata-kata, gambar dan bukan angka yang menunjukan kuantitas. Penelitian deskriptif mengumpulkan data, menentukan dan melaporkan yang ada menurut kenyataan. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, dalam hal ini objek penelitiannya adalah Radio Narwastu di Kota Medan. Dengan demikian sifat kualitatif penelitian ini mengarah pada mutu dan kedalaman uraian, yakni pembahasan tentang Manajemen Radio Narwastu di Kota Medan. Pendekatan kualitatif memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendekati perwujudan suatu gejala-gejala yang ada dalam kehidupan manusia atas pola-pola (Bogdan 1975:4-5). Suatu penelitian dengan pendekatan

17 kualitatif memungkinkan kita memahami masyarakat secara personal atau memandang mereka secara umum, mereka sendiri mangungkapkan secara alami. Teknik pengumpulan data atau bahan yang relevan, akurat dan terandalkan ini bertujuan untuk menciptakan hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : Observasi Pengumpulan data dengan observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan berbagai indera tanpa pertolongan alat standar untuk keperluan tersebut. Menurut Arikunto (1993 : 123) metode observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Dalam penelitian ini, penulis lebih banyak mengamati objek peneltian secara langsung dalam penyiaran lagu-lagu rohani dan juga dengan mendengar penyiaran radio Narwastu pada saat on air. Menurut Spedley (dalam Sutopo, 1996 : 59) menjelaskan bahwa peran dalam observasi dapat dibagi menjadi 1) tak berperan sama sekali, 2) berperan pasif, 3) berperan aktif, dan berperan penuh, dalam arti peneliti benar-benar menjadi warga anggota kelompok yang sedang diamati. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan, artinya peneliti tidak langsung terlibat pada situasi yang sedang diamati, dengan kata lain peneliti tidak berinteraksi atau mempengaruhi objek yang diamati. Setelah melakukan pengamatan, penulis mengambil beberapa data yang diungkapkan secara langsung oleh setiap anggota yang tergolong di radio ini. Dalam penelitian observasi ini juga dilakukan dengan angket questioner. Questioner dilakukan kepada fans club radio Narwastu untuk mengetahui

18 bagaimana peran radio ini di dalam mensosialisasikan lagu-lagu rohani di kota Medan Wawancara Menurut Moleong (1990 : 135) wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Tehnik wawancara yang dilakukan penulis adalah wawancara berfokus (focus interview) dan wawancara bebas (free interview). Sebelum melakukan wawancara penulis terlebih dahulu menentukan pada siapa wawancara dilakukan, kemudian melakukan wawancara yang hasilnya ditulis dalam catatan lapangan. Pada wawancara berfokus, pertanyaan berpusat kepada pokok permasalahan. Sedangkan pada wawancara bebas, pertanyaan tidak berpusat pada permasalahan tetapi beralih pada permasalahan yang lain untuk memperoleh data yang beraneka ragam. Dalam penelitian ini penulis menentukan Eny Sianturi sebagai informan kunci karena beliau adalah salah satu penyiar radio ini yang membawakan acara lagu-lagu rohani pada radio Narwastu. Penulis juga menentukan Bpk.Parulian Tampubolon sebagai informan pangkal yang akan memberikan informasi yang paling banyak di lapangan karena beliau adalah manajer pada radio Narwastu. Selain itu juga, penulis melakukan wawancara kepada fans-fans pendengar radio ini untuk mendapatkan data-data untuk mendukung tulisan ini. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu mengenai manajemen radio Narwastu dalam menyiarkan lagu-lagu rohani di kota Medan, yang meliputi marketing, program director, music director, produksi, teknisi, siaran,

19 monitoring. Sasaran wawancara nantinya antara lain director, marketing, program director, music director, production house, teknisi, dan peran radio Narwastu dalam mensosialisasikan lagu-lagu rohani Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang berhubungan dengan dokumen baik dalam bentuk laporan, surat-surat resmi maupun catatan harian dan sebagainya. Dalam hal ini, peneliti meminta kepada pihak radio Narwastu berupa surat kerjasama dengan pihak rekaman lagu-lagu rohani, jadwal penyiaran, dan berbagai dokumen lain yang mendukung tulisan ini. Penulis juga menggunakan berbagai macam dokumentasi pada saat di lapangan diantaranya : buku-buku, foto-foto dan arsip-arsip. Hal ini bertujuan agar dokumen tersebut diharapkan dapat memberikan uraian dan wujud tentang manajemen radio Narwastu dalam menyiarkan lagu-lagu rohani di kota Medan. Dalam penelitian ini, juga dilakukan perekaman hasil setiap hasil wawancara dengan pihak radio Narwastu untuk dapat diolah secara detail tanpa mengubah makna yang terkandung di dalamnya. Dokumentasi digunakan untuk memperluas penelitian, karena alasanalasan yang dapat di pertanggung jawabkan. Dengan teknik tersebut peneliti dapat mempelajari dokumen yang berhubungan dengan materi manajemen radio Narwastu dalam menyiarkan lagu-lagu rohani di kota Medan. Kamera yang digunakan sebagai alat untuk mendokumentasikan foto dalam tulisan ini adalah Canon Powershot A110IS.

20 1.5.4 Teknik Analisis Data Data yang esensial untuk melakukan aktifitas penelitian dalam etnomusikologi yaitu dengan kerja lapangan (field work) dan kerja laboratorium (desk work), Nettle (1964: 62-64). Kerja lapangan meliputi pemilihan informasi, pengambilan data pengumpulan dan perekaman data dan mempelajari seluruh perilaku pada objek penelitian. Kerja laboratorium meliputi pengolahan data yang ada. Namun demikian, sebelum melakukan hal-hal tersebut di atas, penulis terlebih dahulu melakukan study kepustakaan untuk bertujuan utnuk membantu penulis memperolah data sebelum terjun ke lapangan. Dalam penelitian ini, setelah semua data dikumpulkan melalui hasil penelitian lapangan dan dikelompokkan, kemudian data-data tersebut diformulasikan agar data-data yang akan digunakan nanti tidak rancu untuk menghindari tumpang tindi, dan menimbulkan kesimpangsiuran. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pembaca dalam memahami dan mengerti tulisan ini, sehingga menghasilkan satu tulisan yang baik. Setelah melakukan analisa data, penulis membuatnya ke dalam sebuah tulisan ilmiah tentang bagaimana menejemn radio Narwastu di dalam menyiarkan lagu-lagu rohani tersebut Studi Kepustakaan Sebelum melakukan kerja lapangan ataupun penelitian lapangan terlebih dahulu penulis mencari informasi sebanyak mungkin dari berbagai media baik buku, artikel, majalah, skripsi dan tulisan yang berhubungan. Dengan demikian penulis dapat memahami berbagai hal yang ada di lapangan dan dapat mengambil beberapa kesimpulan dengan berbagai fakta di lapangan.

21 Di antara sumber-sumber bacaan yang menjadi acuan penulis adalah Teori Komunikasi, Werner J. Severin- James W.Tankard,Jr, Manejemen Media Penyiaran, Morissan,M.A, tehnik penyiaran dan produksi program radio, televisi dan film Sri Sartono jilid I, Majalah Rhema Inspiring, Skripsi Nelly Sihombing Manajemen Radio Smart FM dalam menyiarkan musik Audiofile di kota Medan, Manajemen Handoko, Tani, Terry, George R.Lesly Dasar-dasar manajemen.

BAB I PENDAHULUAI\ A. Latar Belakang. Radio merupakan salah satu jenis media massa, walaupun dalam

BAB I PENDAHULUAI\ A. Latar Belakang. Radio merupakan salah satu jenis media massa, walaupun dalam BAB I PENDAHULUAI\ A. Latar Belakang Radio merupakan salah satu jenis media massa, walaupun dalam perkembangannya diperkaya dengan munculnya media audio visual atau televisi. Radio menjadi media bagi masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Zaman sekarang ini ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Zaman sekarang ini ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Zaman sekarang ini ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi yang membuat manusia lebih mudah, baik dalam bekerja, memenuhi kebutuhan hidup dan komunikasi. Diantara

Lebih terperinci

MANAJEMEN RADIO NARWASTU FM DALAM MENYIARKAN LAGU- LAGU ROHANI DI KOTA MEDAN

MANAJEMEN RADIO NARWASTU FM DALAM MENYIARKAN LAGU- LAGU ROHANI DI KOTA MEDAN MANAJEMEN RADIO NARWASTU FM DALAM MENYIARKAN LAGU- LAGU ROHANI DI KOTA MEDAN SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H REBEKKA LUMBANTORUAN NIM : 060707002 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan daya ingat pada otak dan juga

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan daya ingat pada otak dan juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seseorang yang sering mendengarkan musik dapat membantu meringankan beban atau stres, membuat aktifitas menjadi lebih bersemangat, meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini banyak ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini banyak ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini banyak ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi yang membuat manusia lebih mudah, baik dalam bekerja, memenuhi kebutuhan hidup dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia sebagai rahmatan lil alamin.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat jaman sekarang membutuhkan suatu media massa seperti surat kabar, majalah, buku, radio, TV, dan film. Media massa memiliki arti yang bermacam-macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Radio merupakan media massa yang sifatnya didengar, maka siaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Radio merupakan media massa yang sifatnya didengar, maka siaran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radio merupakan media massa yang sifatnya didengar, maka siaran atau materi dakwah yang sampai di telinga pendengar hanya sepintas lalu saja, disamping itu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses yang kita ketahui, merupakan proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses yang kita ketahui, merupakan proses BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan suatu proses yang kita ketahui, merupakan proses penyampaian pesan dari pemberi pesan melalui media ataupun secara langsung kepada penerima pesan

Lebih terperinci

1. Fans Club : pendengar setia radio Narwastu yang selalu mengikuti. penyiaran dan aktif dalam program-program radio Narwastu.

1. Fans Club : pendengar setia radio Narwastu yang selalu mengikuti. penyiaran dan aktif dalam program-program radio Narwastu. GLOSARYUM 1. Fans Club : pendengar setia radio Narwastu yang selalu mengikuti penyiaran dan aktif dalam program-program radio Narwastu. 2. Music director : divisi yang mengatur lagu-lagu yang akan diputarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radio sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat umum. Baik ketika

BAB I PENDAHULUAN. Radio sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat umum. Baik ketika 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Radio sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat umum. Baik ketika didengar di rumah tinggal, di mobil, di rumah-rumah makan, maupun di pertokoan. Dengan keunggulannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dimanapun kita, apapun yang kita lakukan, dan bagaimana bentuknya, kita pasti melakukan proses komunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Media massa merupakan sarana menyebarkan informasi kepada masyarakat. Oleh karena itu, media massa memiliki peranan penting dalam penyebaran informasi yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan canggih membuat lahirnya berbagai cara komunikasi baru antar sesama manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. dan canggih membuat lahirnya berbagai cara komunikasi baru antar sesama manusia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan teknologi yang semakin pesat dan canggih membuat lahirnya berbagai cara komunikasi baru antar sesama manusia yang dimana

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DAN FUNGSI MUSIK MINUS ONE SEBAGAI PENGIRING AKTIVITAS IBADAH MINGGU DI GEREJA KRISTEN

PENGGUNAAN DAN FUNGSI MUSIK MINUS ONE SEBAGAI PENGIRING AKTIVITAS IBADAH MINGGU DI GEREJA KRISTEN PENGGUNAAN DAN FUNGSI MUSIK MINUS ONE SEBAGAI PENGIRING AKTIVITAS IBADAH MINGGU DI GEREJA KRISTEN INDONESIA BERASTAGI SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H NAMA NIM : 100707023 : MARK S ARITONANG UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan.

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media komunikasi pada era modern ini memungkinkan orang-orang di seluruh dunia untuk dapat berkomunikasi. Hal ini terjadi karena adanya berbagai media

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu, ilmu pengetahuan akan terus bertambah. Ilmu pengetahuan juga melahirkan pemikiran-pemikiran baru untuk menciptakan inovasi-inovasi mutakhir

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL RADIO LEONARD 774 AM SALATIGA

BAB IV PROFIL RADIO LEONARD 774 AM SALATIGA BAB IV PROFIL RADIO LEONARD 774 AM SALATIGA 4.1 Sejarah Radio Leonard 774 AM Salatiga Radio Leonard 774 AM Salatiga merupakan radio pertama yang hadir di Salatiga. Latar belakang radio ini berdiri adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak bisa dilepaskan oleh semua makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri berfungsi untuk berinteraksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Pemilihan metode kualitatif sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat akan informasi saat ini sangat tinggi. Informasi menjadi sebuah aspek yang sangat penting karena dapat memberikan perkembangan perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap instansi atau perusahaan membutuhkan seorang public relations karena peran dan fungsinya yang sangat penting dalam melakukan aktivitasnya tersebut. Dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teman penghibur ketika dalam perjalanan berkendaraan (Prayudha,2004:10).

BAB I PENDAHULUAN. teman penghibur ketika dalam perjalanan berkendaraan (Prayudha,2004:10). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komunikasi dan informasi yang semakin berkembang menyebabkan arus informasi dapat berjalan dengan sangat cepat. Hal ini memungkinkan orang diseluruh dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik atau gelombang elektromagnetik. Gelombang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, perkembangan informasi dan teknologi (IT) sangatlah maju pesat dan tidak terbatas penyebarannya. Dengan banyak hal yang perlu dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program tayangan Professor Cilik. Praktikan bekerja pada bagian perencanaan pra production, creative production

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi manusia. Manusia menggunakan bahasa sebagai media untuk mengungkapkan pikirannya, baik yang dilakukan secara lisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kabar, bahkan radio. Dan masing masing media mempunyai karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. kabar, bahkan radio. Dan masing masing media mempunyai karakteristik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Moderen ini kebutuhan soal informasi sangat lah penting, bahkan sudah menjadi kebutuhan di negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia. Kebutuhan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Panaek Gondang merupakan salah satu ritual yang menjadi bagian dari seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Panaek Gondang merupakan salah satu ritual yang menjadi bagian dari seluruh BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Panaek Gondang merupakan salah satu ritual yang menjadi bagian dari seluruh rangkaian upacara adat perkawinan dalam masyarakat Mandailing,jika perkawinan tersebut

Lebih terperinci

Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Keberhasilan Pelaksanaan Manajemen Penyiaran Kajian Terhadap Program Acara Angkringan Gayam di Radio Geronimo

Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Keberhasilan Pelaksanaan Manajemen Penyiaran Kajian Terhadap Program Acara Angkringan Gayam di Radio Geronimo Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Keberhasilan Pelaksanaan Manajemen Penyiaran Kajian Terhadap Program Acara Angkringan Gayam di Radio Geronimo Reisa / Pramono Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai ciri keanekaragaman budaya yang berbeda tetapi tetap satu. Indonesia juga memiliki keanekaragaman agama

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh. 101 FM dalam mempertahankan program Siaran Harmony Indonesia.

BAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh. 101 FM dalam mempertahankan program Siaran Harmony Indonesia. BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi tentang manajemen Radio CBS 101 FM dalam mempertahankan program Siaran Harmony

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam hidup ini terdapat macam media massa. Media massa memberikan pengaruh dalam pikiran dan tingkah laku masyarakat atau khalayak yang menikmatinya. Media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan tersedia di semua tempat (Vivian, 2008:148). Saat ini, radio menjadi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan tersedia di semua tempat (Vivian, 2008:148). Saat ini, radio menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Radio adalah medium massa tertua di dunia, banyak digunakan oleh masyarakat, dan tersedia di semua tempat (Vivian, 2008:148). Saat ini, radio menjadi medium

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah radio, televisi, telepon, majalah dan lain-lain. Dalam komunikasi massa

BAB I PENDAHULUAN. adalah radio, televisi, telepon, majalah dan lain-lain. Dalam komunikasi massa A-10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bentuk teknologi sebagai alat penyampaian informasi diantaranya adalah radio, televisi, telepon, majalah dan lain-lain. Dalam komunikasi massa harus bisa menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup tanpa adanya informasi dan komunikasi yang ia jalani di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. hidup tanpa adanya informasi dan komunikasi yang ia jalani di lingkungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam masyarakat modern seperti sekarang ini, peranan dan pengaruh informasi dan komunikasi sangat terasa. Tidak ada kegiatan yang dilakukan didalam dan oleh masyarakat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. lebih menekankan analisisnya terhadap fenomena yang diamati dengan. yang berkaitan dengan masalah strategi pengelolaan.

METODE PENELITIAN. lebih menekankan analisisnya terhadap fenomena yang diamati dengan. yang berkaitan dengan masalah strategi pengelolaan. 35 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN PENDEKATAN PENELITIAN Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Dengan asumsi bahwa penelitian dengan menggunakan kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian wacana politik videografis tentang reklamasi Teluk Benoa ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian wacana politik videografis tentang reklamasi Teluk Benoa ini 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian wacana politik videografis tentang reklamasi Teluk Benoa ini menggunakan metode kualitatif yang menekankan pada deskripsi mendalam melalui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hal yang terpenting dan vital bagi manusia, baik komunikasi verbal maupun non verbal.

BAB 1 PENDAHULUAN. hal yang terpenting dan vital bagi manusia, baik komunikasi verbal maupun non verbal. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini atau bahkan sedari dulu, selalu bisa dikatakan bahwa komunikasi merupakan hal yang terpenting dan vital bagi manusia, baik komunikasi verbal maupun non verbal.

Lebih terperinci

RADIO BONITA JAYA SUARA MEDAN: ANALISIS TERHADAP PENGELOLAN ORGANISASI, PRODUKSI, PEMASARAN, DAN MUSIK DANGDUT YANG DISIARKAN

RADIO BONITA JAYA SUARA MEDAN: ANALISIS TERHADAP PENGELOLAN ORGANISASI, PRODUKSI, PEMASARAN, DAN MUSIK DANGDUT YANG DISIARKAN RADIO BONITA JAYA SUARA MEDAN: ANALISIS TERHADAP PENGELOLAN ORGANISASI, PRODUKSI, PEMASARAN, DAN MUSIK DANGDUT YANG DISIARKAN Skripsi Sarjana Dikerjakan O L E H NAMA : JERY PERIANCE SARAGIH NIM : 060707028

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi informasi, kini bahasa tidak saja dilihat sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi informasi, kini bahasa tidak saja dilihat sebagai alat komunikasi 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman dan perubahan cara pandang terhadap kemajuan teknologi informasi, kini bahasa tidak saja dilihat sebagai alat komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang dikelola secara komersial, dengan menyediakan layanan makanan, minuman, dan fasilitas lainnya.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. eksistensinya ditengah industri penyiaran televisi. Wawancara pun dilakukan

BAB IV ANALISIS DATA. eksistensinya ditengah industri penyiaran televisi. Wawancara pun dilakukan BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian dengan cara observasi, wawancara struktur maupun tidak berstruktur, dan dokumentasi. Obervasi yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Lokasi penelitian mudah

Lebih terperinci

Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen, diantaranya:

Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen, diantaranya: Pengertian Manajemen Istilah manajemen berasal dari kata management (bahasa Inggris), turunan dari kata to manage yang artinya mengurus atau tata laksana atau ketata laksanaan. Sehingga manajemen dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Berdasarkan kajian awal beserta berbagai pertimbangan, penelitian dilaksanakan dengan mengambil Kelompok

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dipermudah dalam segala hal, termasuk melakukan kegiatan sehari-hari. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dipermudah dalam segala hal, termasuk melakukan kegiatan sehari-hari. Hal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era perkembangan teknologi saat ini, hampir semua lapisan masyarakat sangat dipermudah dalam segala hal, termasuk melakukan kegiatan sehari-hari. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan berdasarkan subjek penelitan, data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi. Komunikasi dapat di lakukan secara verbal yaitu suatu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. interaksi. Komunikasi dapat di lakukan secara verbal yaitu suatu bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam berbagai konteks kehidupan. Komunikasi yang merupakan sebagai syarat dalam kehidupan manusia itu sangat penting, hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media yang paling mudah dijangkau oleh berbagai kalangan, baik kalangan atas, menengah, maupun kalangan bawah. Harga televisi yang ramah di kantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seni yang dihasilkan oleh manusia yang melakukan aktivitas bermain musik

BAB I PENDAHULUAN. seni yang dihasilkan oleh manusia yang melakukan aktivitas bermain musik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik secara mendasar, merupakan rangkaian bunyi sebagai aktivitas manusia yang memiliki tujuan tertentu.musik dapat diartikan sebagai suatu karya seni yang

Lebih terperinci

sekolah secara keseluruhan selama satu tahun.

sekolah secara keseluruhan selama satu tahun. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Lokasi penelitian adalah SMA Kolese De Britto. SMA Kolese De Britto adalah sekolah yang menurut laporan harian kedaulatan rakyat 20 januari 2014 mendapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari kehidupan kita sehari hari. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication, berasal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan sedikit biaya, radio berpotensi menjangkau tingkatan sosial seluruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan sedikit biaya, radio berpotensi menjangkau tingkatan sosial seluruh digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Mengenal Format dan Program Radio Radio merupakan alat penerima program dengan biaya murah. Dengan sedikit biaya, radio berpotensi menjangkau tingkatan sosial

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. seorang ahli yang dikutip dalam sebuah buku karangan Prof. DR. Lexy J.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. seorang ahli yang dikutip dalam sebuah buku karangan Prof. DR. Lexy J. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut seorang ahli yang dikutip dalam sebuah buku karangan Prof. DR. Lexy J. Moleong, M.A mengatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas sehingga dapat diproduksi, didistribusikan, dan direproduksi dalam jumlah besar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu yang dirasakan oleh khalayak

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu yang dirasakan oleh khalayak BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Uses and Gratification merupakan salah satu pendekatan yang menekankan pada penggunaan media bergantung pada kepuasan, kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN 4.1 Profil Pangarsa Pangarsa merupakan paguyuban pendengar radio di Salatiga dan sekitarnya. Pangarsa didirikan pada tanggal 12 Mei 2007, dan dicetuskan oleh 6 orang. Mereka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini bertepatan di kediaman narasumber kesenian Rebana tunggal yaitu Pak Asep yang berada di Jalan Selaawi Rt.06 Rw.02 Kampung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan industri media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal dengan keanekaragaman Suku, Agama, Ras dan Antar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal dengan keanekaragaman Suku, Agama, Ras dan Antar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal dengan keanekaragaman Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA). Luasnya wilayah Indonesia yang terdiri atas beribu pulau tersebar dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Landasan Dasar, Asas, dan Prinsip K3BS Keanggotaan Masa Waktu Keanggotaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Landasan Dasar, Asas, dan Prinsip K3BS Keanggotaan Masa Waktu Keanggotaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Berdasarkan Undang Undang Dasar 1945 Pasal 29 ayat satu dan dua maka Negara Indonesia menjamin kebebasan berserikat dan berkeyakinan. Bahwa agama Katolik adalah salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi sudah merasuk dan telah menjadi komponen yang financial di

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi sudah merasuk dan telah menjadi komponen yang financial di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi sudah merasuk dan telah menjadi komponen yang financial di dalam kehidupan manusia. Perkembangan teknologi pun sangat berpengaruh terhadap kebiasaan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini memfokuskan kegiatan operasionalnya pada kegiatan pemasaran. Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. ini memfokuskan kegiatan operasionalnya pada kegiatan pemasaran. Pemasaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi salah satu aktivitas yang sangat vital bagi kelangsungan operasional perusahaan. Hampir seluruh perusahaan yang ada sekarang ini memfokuskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era saat ini, masyarakat modern dituntut untuk mendapatkan sebuah informasi yang aktual dan akurat. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui beberapa media penyiaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses penyelidikankan yang ilmiah melalui pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyimpulan data berdasarkan pendekatan,

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. dilapangan diklasifikasikan kepada manajemen siaran RRI Programa 2

BAB III PENYAJIAN DATA. dilapangan diklasifikasikan kepada manajemen siaran RRI Programa 2 BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini disajikan data-data yang telah diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun data yang penulis dapatkan dilapangan diklasifikasikan kepada manajemen

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Timur Kalimantan Tengah. Radio GDS FM berdiri tahun 2008, yang

BAB II DISKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Timur Kalimantan Tengah. Radio GDS FM berdiri tahun 2008, yang BAB II DISKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Radio GDS FM. Radio GDS FM adalah Stasiun Radio Gema Duta Suara yang beralamat di Jalan. R. Soesilo No. 30 Ampah, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE DAN PENDEKATAN PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan (Nasir

Lebih terperinci

Dasar- dasar Penyiaran

Dasar- dasar Penyiaran Modul ke: Fakultas FIKOM Dasar- dasar Penyiaran AMPLITUDO MODULATON FREQUENCY MODULATON SHORT WAVE (SW) CARA KERJA PEMANCAR RADIO Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING Judul Sub Bahasan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis mengunakan metode penelitian deskriptif. Nazir (2005: 6) menjelaskan bahwa deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROSES SIARAN DAKWAH DI RRI (RADIO REPUBLIK INDONESIA) PRO 2 SEMARANG

BAB IV ANALISIS PROSES SIARAN DAKWAH DI RRI (RADIO REPUBLIK INDONESIA) PRO 2 SEMARANG 74 BAB IV ANALISIS PROSES SIARAN DAKWAH DI RRI (RADIO REPUBLIK INDONESIA) PRO 2 SEMARANG 4.1. Analisis Proses Siaran Dakwah Pada Program Acara Zona Religi di RRI (Radio Republik Indonesia) Pro 2 Semarang.

Lebih terperinci

FUNGSI MEDIA RADIO DALAM PENYAMPAIAN PESAN

FUNGSI MEDIA RADIO DALAM PENYAMPAIAN PESAN FUNGSI MEDIA RADIO DALAM PENYAMPAIAN PESAN (Studi Deskriptif Kuantitatif Fungsi Media Radio Star Fm Medan dalam Penyampaian Pesan Segmen What s New Pada Program BukakDasar Bagi Mahasiswa) Putri Nazria

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.

BAB III METODE PENELITIAN. karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan cepat, dan memiliki tampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. membuat informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan cepat, dan memiliki tampilan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Masyarakat kian tergantung dengan media massa, yang menjadi salah satu sumber informasi yang sangat dibutuhkan khalayak. Terlebih dengan kecanggihan teknologi di mana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah sarana informasi yang menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia saat ini. Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi konsumsi yang menguntungkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. 1

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. 1 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Adapun pengertian penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor adalah sebagai prosedur

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. ANUGERAH PRADANA MUDA (RADIO STAR FM) swasta yang berbentuk perseroan yang bergerak dalam bisnis radio untuk

BAB II PROFIL PT. ANUGERAH PRADANA MUDA (RADIO STAR FM) swasta yang berbentuk perseroan yang bergerak dalam bisnis radio untuk BAB II PROFIL PT. ANUGERAH PRADANA MUDA (RADIO STAR FM) A. Sejarah Ringkas PT. Anugerah Pradana Muda (Radio STAR FM) adalah suatu badan usaha swasta yang berbentuk perseroan yang bergerak dalam bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi saat ini menuntut manusia untuk selalu tahu berbagai informasi. Media massa sebagai sarana informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972)

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari sebuah proses yang dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa inggris.metode ini sendiri berasal dari kata methode, yang berarti ilmu yang

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa inggris.metode ini sendiri berasal dari kata methode, yang berarti ilmu yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau bisa disebut metode riset ini memiliki makna asal dari bahasa inggris.metode ini sendiri berasal dari kata methode, yang berarti ilmu yang menerangkan cara-cara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG

BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG 1.1. Analisis Proses Produksi Siaran Dakwah Kuliah Angkasa Sore Radio PTDI UNISA 205 Semarang a. Pra Produksi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL TELEVISI KABUPATEN SINJAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL TELEVISI KABUPATEN SINJAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL TELEVISI KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian 3.1.1 Deskripsi Latar Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT. LG Electronics Indonesia pada kegiatan Public Relations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN UMUM Bahwa kemerdekaan menyatakan pendapat, menyampaikan, dan memperoleh informasi, bersumber dari kedaulatan rakyat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENDIRIAN DAN PENYELENGGARAAN PENYIARAN LEMBAGA PENYIARAN KOMUNITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 11 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian dilakukan dalam usaha untuk memperoleh data yang akurat serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Menurut Basrowi (2008:15), penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan manusia merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Manusia memerlukan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesamanya agar apa yang disampaikan dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui jaringan internet atau yang dikenal dengan istilah streaming.

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui jaringan internet atau yang dikenal dengan istilah streaming. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radio merupakan teknologi yang menggunakan peralatan radio dan menghasilkan sinyal radio. Sinyal radio kemudian ditransmisikan dengan metode analog melalui gelombang

Lebih terperinci