3. Tugas-2 dan Tugas-3 CATATAN:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "3. Tugas-2 dan Tugas-3 CATATAN:"

Transkripsi

1 Beberapa manfaat dari RPPT dan RPPS yang disusun oleh guru terhadap tugas mengajarnya, antara lain, Guru lebih mudah melakukan perkiraan kasar dalam membagi total JP-efektif per semester menjadi alokasi JP-efektif per SK atau per KD (berdasar lingkup dan karakteristik materi ajar). Guru menjadi lebih mudah mengatur sebaran materi atau memvariasi strategi (model, pendekatan, metoda, sumber belajar) ke dalam bentuk pengalaman yang akan diterapkan kepada peserta didik (yakni pengalaman yang berkaitan dengan kemampuan dalam ranah kognitif, psikomotor, maupun ranah afektif). Guru juga dapat menimbang beban belajar siswa, hasil belajar (kompetensi) siswa, macam dan jelnis alat pengukur kompetensi, ketersediaan fasilitas. Pertimbangan ini dapat digunakan guru mengulang atau menilai kembali sebaran alokasi JP-efektif per SK atau KD yang dinyatakannya di atas. Tidak itu saja, guru juga dapat menilai dan menimbang kembali beban kerjanya sendiri dan hubungannya dengan pengembangan diri. Oleh karena itu RPPT dan RPPS dapat membantu guru dalam menetapkan program peningkatan keprofesinalan dirinya di luar sekolah. Lebih dari itu, guru dapat menilai atau mengukur kecermatan/ketepatan atas tindakan perencanaannya. Guru dapat memberikan berbagai catatan yang sangat berguna bagi penyempurnaan tugas mengajar di tingkat kelas serupa di tahun berikutnya. 3. Tugas-2 dan Tugas-3 Tugas ini bertujuan untuk memberikan kepada mahasiswa sebagai calon guru kimia. Tugas-2 adalah membuat RPPS dan Tugas-3 adalah membuat RPPT yang dibebankan dan dikerjakan secara berkelompok. Kedua tugas ini dapat ditelusuri pada kerangka pembagian kelompok/tugas (lihat model Lampiran 4) yang dikeluarkan oleh Dosen Kelas masing-masing. - Isi kolom tugas ditetapkan dan diisi oleh dosen kelas masing-masing. - Amati kolom nomor urut, kolom nama mahasiswa, dan kolom tugas yang dimaksud. - Kolom nama mahasiswa yang masih kosong diisi kemudian diisi menurut urutan nama mahasiswa berdasar abjad. - Jika ada hal-hal yang belum jelas mengenai tugas anda ini, mintalah penjelasan dan konfirmasi kepada dosen kelas anda. Mintalah penjelasan saat Anda/Kelompok-Anda memperoleh tugas. Kalau tidak, selesai kuliah, maka anda dan kelompok anda segera membahas dan mengerjakan tugas itu. Di minggu berikutnya, kedua dosen anda menyediakan waktu untuk tanya-jawab dan konfirmasi tentang apa yang telah anda kerjakan. Minggu depan, kedua tugas ini sudah harus diserahkan. CATATAN: 1. Anggaplah (ASUMSI) bahwa fasilitas sekolah mendukung. 2. Berkaitan dengan Tugas-2 dan Tugas-3, sebaiknya dosen kelas menetapkan acuan kurikulum yang sama. 3. TUGAS YANG DISERAHKAN dicantumkan judul tugas dan nama dan NIM anggota kelompok. Lengkap tugas dengan buku acuan/sumber, dan lampiri dengan penggalan kurikulum yang diacu. 4. Pergunakanlah kesempatan pada Tatap Muka Kuliah, saat dosen menyediakan waktu atau melakukan tinjauan kasuistik terhadap beberapa RPPS (hasil dari tugas-2) atau RPPT (hasil dari tugas-3). 21

2 BAB 4 MEMBUAT SILABUS PEMBELAJARAN Macam rencana program pembelajaran setelah RPPT dan RPPS adalah apa yang disebut silabus pembelajaran. Dari Gbr 1, banyaknya silabus pembelajaran yang harus dibuat guru, bergantung pada tafsiran/penilaian guru itu terhadap rumusan SK, rumusan KD, atau bergantung pada keputusannya tentang jumlah pokok materi per SK. Mengapa demikian? Uraian berikut dapat membantu Anda memahaminya. A. APA DAN MENGAPA SILABUS PEMBELAJARAN? 1. Apa Silabus Pembelajaran? Silabus ; syllabus (Webster s Dictionary): (1) a summary outline of a discourse, treatise, or course of study or of examination requirements. (2) headnote: (a) a prefixed note of comment or explanation. (b) a prefixed note to the report of decided legal case. Silabus Pembelajaran (KBK 2004) merupakan, acuan dalam penyusunan rencana pembelajaran (RP), pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan penilaian hasil belajar peserta didik. 2. Mengapa Silabus Pembelajaran? Silabus Pembelajaran berisikan komponen dasar yang dapat menjawab permasalahan/pertanyaan berikut: - Apa yang akan dibelajarkan? - Bagaimana cara membelajarkannya? - Bagaimana cara memenuhi target pencapaian hasil belajarnya? Silabus Pembelajaran dikembangkan berdasar pada SK (standar kompetensi) dan KD (kompetensi dasar). Perhatikan format di bawah ini! Apakah format ini (sumber: KBK SMA 2004 dan KTSP 2006) sudah berisikan komponen dasar yang dapat menjawab pertanyaan di atas? 22

3 Silabus Pembelajaran (Model Kerangka-1) Kompetensi Dasar Uraian Pengalaman Belajar Indikator Jenis Tagihan Bentuk Instrumen Contoh Instrumen Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat?????????? Jawabannya? Bergantung pada pemahaman kita terhadap bunyi/kata/istilah dari komponen itu sendiri. Pemahaman atas tiap komponen akan menentukan isi atau pengembangan dari komponen ybs. Beberapa definisi operasional berikut, (baca: konsepsi/pendapat penulis) mungkin dapat membantu Anda dalam mengartikan/mengembangkan komponen yang dimaksud. [1] Kompentensi dasar (Jelas; atau anda dapat membuka kembali BPK atau Buku Kurikulum). [2] dan Uraian Ada beberapa istilah yang sering ditemukan: pokok materi ; materi pokok ; dan uraian materi pokok. Ibarat pohon, maka pokok materi adalah batangnya, subpokok materi adalah cabang; dan materi pokok adalah rantingnya. pokok berkaitan dengan isi utama atau isi penting dari materi, sedangkan uraian materi pokok berkaitan dengan pernyataan singkat yang bersifat menjelaskan isi penting tersebut. Saran: Untuk memperoleh pemahaman dan perbedaan yang lebih jelas tentang istilah-istilah tersebut, a) Bacahah pokok materi kimia tentang makromolekul ; lalu b) Cermatilah contoh pengembangan (progresi/elaborasi) dari makromolekul. Subpokok Uraian 1. Makromolekul 1.1 Polimer Polimerisasi, klasifikasi, sifat, dan kegunaan dari polimer a. Polimerisasi dapat berupa polimerisasi adisi, dan polimerisasi kondensasi. b. Polimer digolongkan menurut asal, proses, jenis monomer, bentuk, atau sifatnya d. Polimer cair bersifat kental menyerupai gelas; polimer padat ada bersifat amorf, kristal-sebagian atau kristal sempurna; makin kristal sifatnya makin rapat, keras, kuat polimer itu. e. Polimer alam seperti karbohidrat dan protein merupakan komponen penting makanan manusia; Polimer buatan seperti plastik, bermanfaat bagi manusia tapi juga berdampak negatif. 1.2 Karbohidrat 1.3 Protein 23

4 [3] Pengalaman Belajar Berhubungan dengan pelibatan otak (pikiran, kognitif) dan fisik (indera, psikomotor), serta hati (perasaan, sikap). Berarti penerapan strategi mengajar sangat menentukan pengalaman belajar yang harus dikembangkan, yakni bagaimana agar KD bersama indikatornya dapat dicapai. Saran: Pengalaman belajar lebih tepat disajikan setelah indikator. (Lihat: model lain yang diajukan) [4] Indikator Pembelajaran Indikator pembelajaran merupakan kompetensi atau kemampuan yang harus diperlihatkan siswa setelah siswa memperoleh pengalaman belajar. Jadi rumusan indikator sangat menentukan jenis/isi dan kualitas belajar siswa. Indikator pembelajaran sering diiringi dengan tujuan pembelajaran. Rumusan indikator atau rumusan tujuan pembelajaran dijabarkan dari KD (kompetensi dasar). Taksonomi Bloom (mengurai pembagian ranah dan jenjang kemampuan) dapat membantu guru dalam perumusan kedua hal tersebut. Jadi, dalam perencanaan, perumusan indikator/tujuan pembelajaran yang dibuat guru akan menentukan jenis pengalaman atau proses belajar yang harus diberikan guru ybs. [5] Penilaian Penilaian memerlukan alat ukur (perlu dirinci: jenis, bentuk, dan waktu penerapannya). Penilaian dapat ditujukan terhadap rencana pembelajaran dari guru, keberlangsungan proses belajar siswa, atau terhadap kompetensi/ kemampuan akhir siswa. Berarti penilaian berkaitan dengan jenis tagihan atau cara alat ukurnya diterapkan. (Sebagai bahan untuk dikaji, perlukah kolom penilaian yang tertera pada model silabus pembelajaran yang diperkenalkan di atas perlu disempurnakan?) [6] Jenis Tagihan Dapat berupa lembar kerja, laporan, tugas, pekerjaan rumah, atau ulangan. [7] Alokasi Waktu Jumlah waktu yang diperlukan dengan memperhitungkan lama dari: o pra proses pembelajaran o proses pembelajaran atau pengalaman belajar termasuk sumber belajar atau media yang digunakan, dan o lama dari alat ukur diterapkan. Alokasi waktu dapat disajikan pada Silabus Pembelajaran sebagai jumlah JP (jam pelajaran) per SK atau per KD. [8] Sumber Belajar/Alat/Bahan Sumber belajar berkaitan dengan stimulus (rangsang) kepada para siswa sebagai pengalaman belajar atau proses belajar siswa. Rangsang ini dipilih dan diharapkan guru dapat mendorong/mendukung pengalaman atau proses belajar tertentu berlangsung. Sumber belajar ini dapat berupa buku teks kimia sekolah, diktat, brosur, LKS (lembar kerja siswa), lembar penuntun praktikum, alat bantu pembelajaran, alat peraga pembelajaran, dan atau media pembelajaran lain seperti CD, CAI (computer assisted instruction), atau internet. 24

5 Alat atau bahan berkaitan dengan keberlangsungan proses belajar tertentu (atau strategi pembelajaran yang dipilih, misal metode demonstrasi atau metode praktikum); jenis atau jumlahnya alat/bahan perlu disebutkan. Sumber-sumber belajar untuk siswa (ditetapkan oleh guru) harus dinyatakan dalam silabus atau dalam bentuk terlampir. Saran penulis: Mintalah penjelasan lebih lanjut atas pengertian dari setiap komponen di atas. Atau, adakah bentuk lain dari model pengembangan silabus yang dicontohkan di atas? Model lain dari kerangka silabus pembelajaran ditunjukkan penulis (baca: gagasan penulis) seperti di bawah ini. Namun demikian, cermatilah, lalu cobalah anda mengemukakan beberapa kekurangan atau kelebihan di antara kedua kerangka model. Silabus Pembelajaran-1 (Model Kerangka-2) (Model gagasan penulis) Satuan Pendidikan : SMA Harapan Bangsa Mapel : Kimia Kelas : XII Semester : 2 Standar Kompetensi : 4. Memahami senyawa organik dan reaksinya; benzen dan turunannya; dan makromolekul. Kompetensi Dasar : 4.1 Mengidentifikasi struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan, dan identifikasi senyawa karbon (haloalkana, alkanol, alkoksialkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat). Alokasi Waktu : 23 JP Jumlah Pertemuan : 8 x TM Belajar (20 JP) + TM Evaluasi (3 x 1 JP) Senyawa Karbon Lanjutan Subpokok A. Senyawa Karbon Alifatik A1. Haloalkana A2. Alkohol & Eter A3. Aldehid & Keton Uraian a. Struktur b. Tatanama c. Sifat/Reaksi d. Kegunaan a. Rumus Umum b. Struktur & Isomer c. Tatanama d. Sifat/Reaksi e. Kegunaan a.... b.... Indikator a1.... b1.... b2.... c1.... c2.... d1.... a1.... b1.... b2.... c1.... c2.... d1.... d2.... e1.... a1.... b1.... b Pengalaman Belajar Eksplanasi Tanyajawab Tugas/PR Demonstrasi Eksplanasi Tanyajawab Tugas Demonstrasi Praktikum Btk Tghn LKS PR Ulgn LKS PR Lpran Ulgn Penilaian Jenis Eval Lisan Tulis Lisan Tulis Btk Eval Alokasi Wkt Sumber/ Alat/ Bahan Esai 3 JP Buku Teks Lamp-1 Lamp-2 Chek -list Esai Ulgn-1 Tulis Esai 1 JP 6 JP Buku Teks Lamp-1 Lamp-2 Lamp-3 3 JP 25

6 Senyawa Karbon Lanjutan A. Senyawa Karbon Alifatik A4. As Karboksilat & Ester a.... b.... a1.... b1.... b JP Ulgn-2 Tulis Esai 1JP B. Tipe reaksi Organik B1. Reaksi Adisi B2... Dst Dst 4 JP Ulgn-3 Tulis Esai 1JP Catatan Penulis: a) Tabel ini sebaiknya disajikan dalam bentuk landscape, sehingga rumusan indikator pembelajaran dapat disajikan ke dalam tabel. b) ini hanya sebuah model, yang paling utama, silabus memberikan keterangan singkat tapi memberi dasar dan arah rencana pelaksanaan pembelajaran per pertemuan. Silabus Pembelajaran-2 (Model Kerangka-2) Satuan Pendidikan : SMA Harapan Bangsa Mapel : Kimia Kelas : XII Semester : 2 Standar Kompetensi : 4. Memahami senyawa organik dan reaksinya; benzen dan turunannya; dan makromolekul. Kompetensi Dasar : 4.2 Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena dan turunannya. Alokasi Waktu : (perkirakan sendiri oleh Anda; untuk latihan) Jumlah Pertemuan : (tetapkan sendiri oleh Anda; untuk latihan) Subpokok Uraian Indikator Pengalaman Belajar Btk Tghn Penilaian Jenis Eval Btk Eval Alokasi Wkt Sumber/ Alat/ Bahan Benzena & T nan-nya Silabus Pembelajaran-3 (Model Kerangka-2) Satuan Pendidikan : SMA Harapan Bangsa Mapel : Kimia Kelas : XII Semester : 2 Standar Kompetensi : 4. Memahami senyawa organik dan reaksinya; benzen dan turunannya; dan makromolekul. Kompetensi Dasar : 4.3 Mendeskripsikan struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan kegun. makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein) Alokasi Waktu : (perkirakan sendiri oleh Anda; untuk latihan) Jumlah Pertemuan : (tetapkan sendiri oleh Anda; untuk latihan) Subpokok Uraian Indikator Pengalaman Belajar Btk Tghn Penilaian Jenis Eval Btk Eval Alokasi Wkt Sumber/ Alat/ Bahan Makromolekul 26

7 Silabus Pembelajaran-4 (Model Kerangka-2) Satuan Pendidikan : SMA Harapan Bangsa Mapel : Kimia Kelas : XII Semester : 2 Standar Kompetensi : 4. Memahami senyawa organik dan reaksinya; benzen dan turunannya; dan makromolekul. Kompetensi Dasar : 4.4 Mendeskripsikan struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan kegunaan lemak. Alokasi Waktu : (perkirakan sendiri oleh Anda; untuk latihan) Jumlah Pertemuan : (tetapkan sendiri oleh Anda; untuk latihan) Subpokok Uraian Indikator Pengalaman Belajar Btk Tghn Penilaian Jenis Eval Btk Eval Alokasi Wkt Sumber/ Alat/ Bahan Lemak & Sabun B. MEMBUAT SILABUS PEMBELAJARAN 1. Langkah Pra Pembuatan Silabus Pembelajaran Beberapa tindakan di bawah ini sebaiknya dilakukan sebelum melaksanakan perancangan dan pembuatan silabus pembelajaran (SP), mungkin dapat membantu Anda sebagai calon guru atau guru muda. Sertai tindakan Anda dengan selalu membuat catatan kecil, mungkin berguna pada saat pembuatan SP. (1) Karena SP sangat erat kaitannya dengan SK dan KD, maka bacalah dengan cermat rumusannya. Berusahalah untuk memahaminya kata demi kata. Gunakanlah kurikulum dari sumber primer, atau sumber lain yang dapat dipertanggungjawabkan ketepatan dan kecermatannya. (Anda dapat meminta konfirmasi kepada kedua dosen kelas anda.) (2) Lakukan pencermatan, apakah SK/KD itu berkaitan erat dengan SK/KD sebelumnya (di tingkat kelas yang sama atau di tingkat kelas sebelumnya). Lebih baik lagi, apakah SK/KD tersebut memberikan kompetensi atau kemampuan penting yang nantinya dapat membantu atau memudahkan para siswa dalam penguasaan SK/KD yang lebih tinggi. (3) Catatlah alokasi waktu peruntukan SK dan KD ybs (misalnya berupa jumlah JPefektif). Catat juga dari kalender sekolah jika ada hari libur atau ada kegiatan penting (rapat sekolah, dll) yang bertepatan dengan jam mengajar dimana SP diterapkan. Informasi ini penting karena dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pengemasan pengalaman belajar atau sumber belajar siswa pada pembuatan SP. (4) Lakukan observasi terhadap referensi (seperti buku teks SMA, buku kimia pengayaan, buku pendukung) yang anda miliki; pilih referensi yang menurut Anda dapat memperjelas kerangka materi ajar yang tersurat maupun yang tersirat dalam rumusan SK dan rumusan KD. 27

8 (5) Lakukan pula observasi terhadap fasilitas belajar seperti fasilitas ruang, ketersediaan alat dan bahan di laboratorium sekolah; alat/bahan di sekitar kehidupan; sumber belajar siswa di perpustakaan sekolah, atau sumber belajar lain yang Anda anggap penting dan berkaitan dengan SK dan KD. Catatan mengenai hasil observasi ini penting dan berguna saat anda menetapkan pendekatan dan metode pembelajaran, serta media pembelajaran. Saran untuk Anda: (a) Berusahalah untuk menguasai dan mengerti terhadap materi kimia yang mendukung tuntutan rumusan SK/KD (tersurat/tersirat) terkait dengan tugas anda dalam perkuliahan ini. Jika tidak, Anda akan menemui hambatan dalam menyelesaikan tugas-tugas mendatang. (b) Jika anda menemui kesulitan dalam memahami atau menafsirkan SK/KD yang terkait dengan tugas anda, maka mintalah bantuan kepada dosen kelas anda, atau kepada nara sumber lain yang Anda anggap kompeten. (c) Mungkin saat membaca SK/KD, anda mampu menangkap pesan adanya model, pendekatan, dan atau metode pembelajaran yang terlibat, namun Anda masih meragukan pemahaman Anda terhadap strategi pembelajaran tersebut. Jika demikian sebaiknya, Anda membuka bahan kuliah BPK, atau berkonsultasi dosen Anda di BPK dulu atau kepada nara sumber lain yang Anda anggap kompeten. (d) Jika Anda memenuhi saran (langkah) yang dikemukakan di atas, maka Anda akan lebih mudah dan cepat dalam menyelesaikan tugas pembuatan SP. Sekali dibuat, SP per SK/KD tersebut, selamanya akan digunakan anda. Anda selanjutnya, tinggal melakukan perubahan kecil, perbaikan, atau penajaman terhadap apa yang telah anda nyatakan dalam SP berdasar catatan-catatan saat SP tersebut diterapkan. 2. Langkah Pembuatan Silabus Pembelajaran Bila anda mengikuti uraian sebelumnya dengan tuntas dan cermat, sebenarnya Anda telah memiliki gambaran bagaimana cara membuat SP (silabus pembelajaran). Langkah berikut dapat diterapkan di dalam membuat SP antara lain: (1) Lakukan langkah prapembuatan SP, terutama memahami akan tuntutan kompetensi/kemampuan siswa dari rumusan SK dan rumusan KD. (Lampiran 3 tentang klasifikasi kemampuan dapat membantu Anda.) (2) Bacalah bagian dari buku teks yang Anda pilih yang berkaitan dengan SK atau KD yang akan anda buat SP-nya. Jika materi kimia dari bagian tersebut menurut penilaian Anda cukup memenuhi materi ajar seperti yang dituntut dalam rumusan SK dan rumusan KD, maka lakukanlah analisis proposisi makro dan proposisi mikro terhadap pokok materi. Analisis ini dapat membantu Anda di dalam melakukan analisis standar isi. (Lampiran 5 tentang analisis proposisi makro dan proposisi mikro dapat membantu Anda.) (3) Lakukan analisis standar isi (materi ajar) berdasar rumusan SK dan rumusan KD (yang menjadi tugas Anda pada pembuatan SP). (Atau, Anda dapat membuka ke halaman 8, untuk mencermati kembali, bagaimana melakukan tindakan analisis standar isi.) 28

9 (4) Lakukan pula, analisis standar proses, juga dengan mencermati rumusan SK dan rumusan KD. Perkirakanlah proses atau pengalaman apa yang tersirat dari rumusan itu dan strategi pembelajaran mana (model, pendekatan, dan metode) yang dapat memenuhinya. Model, pendekatan, dan metode mana yang akan Anda tetapkan, bergantung pada fasilitas pendukungnya (ruangan, alat, bahan, alat peraga, alat bantu), juga alokasi waktu peruntukannya. Perhitungkan pula beban belajar siswa, beban kerja Anda nantinya, dan tingkat keselamatan siswa jika menerapkan metode praktikum. (Jika menemui kesulitan, Anda dapat kembali ke halaman 8, cermatilah tindakan analisis proses yang dicontohkan.) (5) Buatlah kerangka komponen silabus pembelajaran dalam bentuk tabel dengan memilih model kerangka yang menurut Anda rasional. (Lihat contoh model kerangka komponen silabus pembelajaran di halaman 19 atau di halaman 22.) (6) Isilah komponen silabus secara terurut dengan bahan yang telah Anda peroleh pada langkah terdahulu. Usahakan setiap komponen Anda isi sesuai tuntutan komponen, selanjutnya dapat anda cermati lagi keseluruhan komponen untuk dilakukan koreksi. 3. Tugas-4 Membuat Silabus Pembelajaran Tugas-4 yang harus dikerjakan, terutama yang dibebankan kepada Anda secara individual, dapat ditelusuri pada kerangka pembagian kelompok/tugas (lihat Lampiran 4) dari baris berisi nomor urut anda dan kolom tugas yang dimaksud. Kumpulkan tugas ini pada Tatap Muka Kuliah yad. Jika ada hal-hal yang belum jelas mengenai tugas anda ini, mintalah konfirmasi kepada dosen kelas anda. CATATAN: 1. Cantumkanlah identitas diri anda dengan lengkap. 2. Lampirkan penggalan kurikulum yang anda acu. 3. Cantumkan sumber (buku acuan) yang anda gunakan. 4. Pergunakanlah kesempatan pada Tatap Muka Kuliah, saat dosen memberikan waktu atau melakukan tinjauan kasuistik terhadap beberapa silabus pembelajaran (hasil dari tugas-4) 29

10 BAB 5 PEMBUATAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1. Hubungan SP dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Telah dikemukakan bahwa SP (silabus pembelajaran) merupakan garis besar dari sebuah pembelajaran; atau SP merupakan acuan guru dalam penyusunan rencana tatap muka pembelajaran, pengelolaan kegiatan belajar-mengajar, dan pengembangan penilaian hasil belajar peserta didik. Dengan demikian rencana tatap muka pembelajaran merupakan rencana operasional guru per tatap muka langsung dengan peserta didiknya. Setiap tatap muka pembelajaran, berlangsung sesuai dengan jumlah JP (jam pelajaran) yang ditetapkan sekolah; dan setiap tatap muka pula guru harus membuat sebuah rencana operasional pembelajaran. Setiap SP memiliki alokasi waktunya masing-masing, dan karenanya setiap SP akan memerlukan sejumlah tertentu tatap muka pembelajaran. Dengan demikian, setiap SP akan membutuhkan rencana operasiol guru per pertemuan yang jumlahnya sesuai dengan alokasi waktu pencapaian SP yang bersangkutan. 2. Apakah RPP? Rencana operasional pembelajaran guru per pertemuan, atau dikenal sebagai rencana pelaksanaan pembelajaran; disingkat RPP. Dapat dikatakan bahwa RPP merupakan bentuk terakhir dari rencana program pembelajaran yang harus dibuat guru, dan karena RPP harus mengacu kepada SP, maka RPP haruslah merupakan rincian dan penajaman terhadap SP-nya. RPP menggambarkan apa yang hendak guru lakukan nanti atau apa yang akan dialami siswa nanti, yakni sebelum, saat, dan sesudah guru itu bersama para siswanya saling berinteraksi di suatu ruang pembelajaran (kelas, lab, atau lainnya). RPP pada dasarnya berisi keputusan-keputusan guru dalam bentuk rencana tindakan guru itu sendiri untuk mendorong para siswa melakukan aktivitas belajar pada rentang waktu tatap muka tertentu dengan hasil belajar sesuai dengan rumusan indikator/tujuan pembelajaran yang telah ditetapkannya. 30

11 B. MEMBUAT RPP DAN TUGAS-5 RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) dibuat guru per tatap muka; biasanya berupa kelipatan dari JP (jam pelajaran); 1 JP = 1 x 45 menit. Jumlah JP bergantung pada JP yang dialokasikan sekolah menurut mapel dan tingkat kelas. 1. Membuat RPP RPP dirancang, disusun, atau dibuat dengan mengacu pada Silabus Pembelajaran (SP). Sebuah RPP dikembangkan guru untuk lebih merinci atau menajamkan rencana tindakannya untuk satu rentang waktu tatap muka tertentu. Satu RPP diterapkan untuk 1 x pertemuan. Jadi per SP mencakup beberapa RPP bergantung pada alokasi waktu per SP. Gbr 2 berikut kiranya dapat memberikan gambaran singkat tentang komponen mana dari SP yang perlu dikembangkan/ditajamkan di dalam RPP. Dengan demikian, komponen-komponen dalam RPP harus dikembangkan, dirinci, atau ditajamkan agar RPP berfungsi untuk membantu guru itu sendiri dalam memenuhi tugas mengajarnya secara lebih efektif dan efisien. Standar Kompetensi Standar Kompetensi Indikator Pembelajaran Indikator Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Uraian Pengalaman Belajar Strategi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Hasil Belajar Penilaian Hasil Belajar Gbr 3 Alur Tuntutan Pengembangan SP Dan Komponen RPP 31

12 Penjelasan singkat berikut barangkali dapat memberikan gambaran lebih jauh tentang beberapa komponen yang perlu dikembangkan dalam membuat RPP seperti yang diperlihatkan oleh Gbr 3, misalnya, (1) Indikator/Tujuan Pembelajaran Dalam praktek di lapangan, biasanya RPP selain berisi serangkaian rumusan indikator pembelajaran (IP), sering diiringi dengan serangkaian rumusan tujuan pembelajaran (TP). (Mengapa demikian, mintalah penjelasan kepada dosen kelas anda.) Menurut penulis, IP lebih rigid daripada TP; sekali IP dirumuskan dan ditetapkan maka tidak boleh tidak, kompetensi/kemampuan yang dituntut IP termasuk proses pembelajaran (kegiatan belajar-mengajar) dan cara pengukurannya harus dipenuhi. Sementara TP masih bersifat fleksibel, proses dan cara pengukurannya dapat dilakukan dengan memilih metode dan teknik pengukuran yang lebih sederhana (dari segi pelaksanaannya). Yang jelas, rumusan indikator (juga rumusan tujuan) akan menentukan materi ajar, strategi pembelajaran, dan cara penilaian hasil belajarnya. Strategi pembelajaran itu sendiri akan berkaitan dengan waktu guna melangsungkannya. Dengan demikian, perumusan indikator pembelajaran ataupun tujuan pembelajaran harus dilakukan dengan setepat dan secermat mungkin. Guru harus mengambil keputusan berupa merumuskan sejumlah indikator (atau tujuan) untuk sebuah RPP per pertemuan. (2) Uraian Yang menjadi pedoman bagi guru dalam mengembangkan uraian materi pokok dalam RPP adalah bahwa uraian itu berfungsi sebagai pemberi arah dan penentu lingkup dari materi ajar untuk mencapai kompetensi/kemampuan peserta didik sesuai rumusan indikator. Atau guru dapat mengisi bagian ini dengan pernyataan materi yang bersifat penting (seperti konsep, kesimpulan umum, prinsip, hukum, atau hubungan matematis (rumus). Untuk mendunkung bagian ini, guru menggunakan sumber belajar berupa buku teks, atau lembaran teks yang disusun guru sebagai sumber belajar, atau sumber belajar lainnya. (3) Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran mencakup model pengajaran (teaching model), pendekatan pengajaran (teaching approach), metode pengajaran (teaching method), learning resources, teaching aids (alat bantu atau alat peraga),. Strategi mana yang akan dipilih untuk diterapkan nantinya, sebenarnya telah guru nyatakan dalam SP, namun guru dapat menajamkan kembali berdasar rumusan indikator, dan karakteristik materi ajar. (4) Kegiatan Belajar Mengajar Sebagian literatur mengemukakan bahwa kegiatan belajar-mengajar (kegiatan tatap muka) mencakup 3 kegiatan yang harus dinyatakan oleh guru dalam sebuah RPP, yakni kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan Awal / Kegiatan Pembuka Kegiatan awal, atau kegiatan membuka pelajaran sebagai kegiatan yang bertujuan untuk menyiapkan individu untuk melangsungkan aktivitas belajar untuk mencapai indikator/tujuan. Tindakan apa yang sebaiknya dilakukan guru sebelum kegiatan inti, bergantung pada kemampuan guru dalam mengamati situasi dan kondisi para peserta didiknya. 32

13 Faktor Kondisi Kelas Perhatian Latar Kemampuan (*) (prasyarat pengetahuan) Tindakan Guru Menyapa, mengabsen (tidak selalu), menata kedudukan (kursi) siswa, membersihkan papan tulis, menyiapkan hardware, dll. Guru harus berusaha memusatkan perhatian para siswa, misalnya meminta/menunjuk siswa untuk bertanya guru yang bertanya atau, guru menulis topik dll. Guru berusaha menyeragamkan pengetahuan awal yang dianggap sebagai penentu kelancaran belajar dalam kegiatan inti. Guru dapat mendeteksi melalui tanya-jawab. (*) Biasanya dilakukan bila kegiatan inti berkenaan dengan pokok bahasan baru, atau melibatkan konsep/pengetahuan yang benar-benar memerlukan prasyarat. Kegiatan Inti Inilah kegiatan utama dari tugas utama guru; kegiatan yang sangat menentukan kualitas belajar peserta didik, baik proses belajar maupun hasil belajar mereka. Pada bagian ini seorang guru dituntut merencanakan sajian materi ajar secara sistematis yang dikemas bersama strategi pembelajaran yang telah dipilih guru itu. Namun pada intinya, rencana tindakan guru harus mendorong bahkan menciptakan aktivitas belajar seefektif mungkin pada setiap siswanya. Rencana tindakan guru yang bagaimana, sangat bergantung pada karateristik materi ajar, strategi yang guru pilih termasuk semua sumber belajar, alat bantu, dan alat peraga yang telah ia tetapkan/buat. Saran*: Buatlah rencana kegiatan inti dalam bentuk skenario, mencakup: Definisi/batasan/konsep/hukum/prinsip/klasifikasi baik dalam bentuk kalimat atau hubungan matematis (rumus). Jika melibatkan contoh, tuliskan contohnya; jika reaksi tuliskan persamaan reaksinya. Jika Anda melibatkan pengajuan pertanyaan maka tuliskan isi pertanyaannya. Tuliskan pula isi jawaban anda sendiri, nyatakan dalam tanda ( ). Jika anda menggunakan tanya-jawab, tuliskan hal ini berupa perkiraan jawaban siswa sesuai dengan rantai tanya-jawab yang dikehendaki. Jika berkaitan dengan metode inkuari; nyatakan pertanyaan pokok dan nyatakan pertanyaan susulan (rantai pertanyaan) dengan urutan berdasar kesulitan jawaban (dari sulit ke mudah). Jika berkaitan dengan metode problem solving; nyatakan soal (problem) dan pemecahannya. Jika berkaitan dengan metode ekspositori atau demonstrasi, lampirkan LKS dan isi yang akan diekpos (bila ekspositori); prosedur untuk guru dan LKS (bila demonstrasi) Jika berkaitan dengan metode praktikum (eksperimen); jika ada manipulasi, nyatakan isinya; dan lampirkan penuntun praktikumnya. Keterangan: *di lapangan, rencana kegiatan inti tidak berupa skenario penuh, namun ada bagian-bagian tertentu yang harus disajikan (dinyatakan). Namun dalam perkuliahan ini, skenario dapat membantu anda dan dosen kelas anda saat konsultasi RPP. 33

14 Kegiatan Penutup Isi penting dari kegiatan ini adalah menutup pelajaran dengan kata kunci atau konsep penting dari dari materi ajar yang telah disajikan sebagai cermin pencapaian indikator/tujuan. Dapat berupa kesimpulan atau ikhtisar; dapat diminta dari para siswa atau dinyatakan oleh guru, bergantung situasi dan kondisi. Pada tindakan lain, guru dapat menutup pelajaran dengan pemberian PR atau tugas membaca sumber belajar untuk pertemuan berikutnya. Atau, guru menutup pelajaran dengan pertanyaan atas keterjelasan/ kepemahaman siswa, atau dengan kesimpulan/ikhtisar, atau dengan pemberian tugas; semuanya bergantung pada penilaian guru terhadap ketuntasan proses pembelajaran dan ketercapaian indikator/tujuan. (5) Penilaian Pada bagian ini, nyatakan jenis tagihan dimana penilaian itu akan diterapkan, atau dimana kemampuan/keterampilan siswa itu akan terdeteksi. Sebutkan jenis tagihan, misalnya LKS, laporan, PR, Tugas, Kuis, Ulangan. Jika: - LKS (jelas). - Laporan praktikum; berikan penjelasan tentang komponen laporan. - PR; berikan isi (uraian) dari soal. Atau, dengan menyatakan nomor soal dan halaman (jika dari buku). Sebaiknya, per soal disertai kunci jawabannya. - Tugas; berikan isi (uraian) dari tugas; atau jika mungkin pedoman penilaian terhadap tugas. Jika terlalu panjang, sajikan di bagian lampiran. - Kuis: apakah tertulis atau lisan; berapa lama; apakah diterapkan di awal-, tengah-, atau di akhir-pelajaran. Isi dan kunci jawaban dari kuis sebaiknya disajikan di bagian lampiran. - Ulangan: nyatakan sifatnya, tulis atau lisan; bentuk esai (esai terbatas atau esai terbuka), atau bentuk lainnya; lama ulangan,. termasuk pernyataan isi soal. Sementata kunci jawabannya serta pedoman penilaiannya. Isi, kunci jawaban, dan pedoman penilaian sebaiknya disajikan di bagian lampiran. (6) Lampiran-lampiran Komponen ini berisi pelengkap informasi atau pendukung komponen RPP di atas. Disajikan, sebaiknya, secara berurut dan disesuaikan dengan urutan komponen RPP. (7) Penutup Nyatakan: tempat, tanggal, bulan, tahun, dan nama jelas/tandatangan Anda. Jika dianggap perlu (bergantung ketentuan sekolah atau di lapangan), misalnya persetujuan guru pamong atau pimpinan sekolah. 2. Kerangka RPP Kerangka RPP yang diperlihatkan di halaman berikut ini, hanyalah sebuah model. Anda bersama dosen anda dapat menerapkan kerangka RPP dari sumber tertentu, atau berupa kerangka lainnya. 34

15 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan-1 Satuan Pendidikan : SMA Harapan Bangsa Mapel : Kimia Kelas : XII Semester : 2 Standar Kompetensi : 4. Memahami senyawa organik dan reaksinya; benzen dan turunannya; dan makromolekul. Kompetensi Dasar : 4.3 Mendeskripsikan struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan kegun. makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein) : Makromolekul -1 : Polimer Alokasi Waktu : 9 JP Jumlah Pertemuan : 3 kali (+ 1 JP Ulangan). JP Pertemuan-1 : 3 JP (3 x 45 menit). A. INDIKATOR/TUJUAN PEMBELAJARAN Indikator Pembelajaran Dst. Tujuan Pembelajaran Dst. B. POKOK MATERI DAN SUBPOKOK MATERI -1 : POLIMER Subpokok : 1.1 Makromolekul dan Polimerisasi 1.2 Struktur Polimer 1.3 Tatanama C. URAIAN MATERI POKOK _ D. STRATEGI PEMBELAJARAN Model : Deduktif / Induktif Pendekatan : Konsep; Lingkungan; Keterampilan Proses Metode : Ceramah, inkuari, latihan Sumber Belajar : Buku Teks (I Gede Awakna, 2009); Lembar Teks (Lampiran-2); Media : Contoh potongan plastik; charta; papan tulis (hardware) 35

16 E. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Awal (Membuka Pelajaran) Kegiatan Inti (Mengembangkan Pelajaran) Kegiatan Penutup (Menutup Pelajaran) F. PENILAIAN Jenis Tagihan : PR (Lampiran-3); Ulangan-1 (Lampiran-4) Alat Ukur : Tes tulis (Ulangan-1) Bentuk : Esai Tipe : Esai terbatas Waktu : 60 menit Pelaksanaan : Akhir pertemuan-3 LAMPIRAN-LAMPIRAN (Semua hal yang merinci atau mendukung isi komponen RPP yang telah dinyatakan di atas. Sebaiknya lampiran disajikan secara berurutan sesuai fungsinya.) Sebagai contoh: 1. Lampiran-1 (Silabus Pembelajaran) 2. Lampiran-2 (Lembaran Teks Ajar) 3. Lampiran-3 (Gambar dari benda asli tentang contoh ptongan polimer sehari-hari) 3. Lampiran-4 (Lembar Kerja Siswa atau Penuntun Praktikum) 4. Lampiran-5 (Soal Pekerjaan Rumah Dan Kunci Jawaban) 5. Lampiran-6 (Soal Ulangan Dan Kunci Jawaban) Bandung, 21 April 2010 Guru Kimia, (Senghad Engajarna) Catatan Penulis 36

17 Catatan Penulis: a. Dalam hal indikator/tujuan Rumusan indikator/tujuan dapat disajikan, - sekaligus berupa sederetan kompetensi/kemampuan dalam ranah koginitif, ranah psikomotor, ataupun ranah afektif. Atau: - mengelompok sesuai ranahnya. Konsekuensi dari rumusan indikator/tujuan pembelajaran adalah, guru itu harus menyebutkan alat ukur indikator/tujuan menurut ranahnya pada komponen penilaian. Alat ukur yang dibuat harus memenuhi satandar penilaian (Baca: Kurikulum atau BNSP). Alat ukur harus dilampirkan secara lengkap baik bentuk, jenis, waktu, dan teknik penilaiannya dan kunci jawabannya. b. Dalam hal uraian materi pokok Menurut penulis, setiap kata yang ditambahkan pada pokok materi, atau munculnya istilah/judul yang masih dalam lingkup pokok materi, dapat dikategorikan sebagai tindakan mengurai, dan hasilnya disebut uraian. 1) Subpokok 2) 3) Uraian 4) Makromolekul 1. Polimer 2. Karbohidrat 3. Protein 4. Lemak 1.1. Makromolekul & Polimerisasi 1.2. Struktur Polimer 1.3. Tatanama Polimer Dst Pengertian Makromolekul Pengertian Polimerisasi Monomer dan Polimer Jenis Reaksi Polimerisasi Dst. Isi dari 2) merupakan rincian (uraian) terhadap isi 1); isi dari 3) merupakan uraian terhadap butir 1 ; dan butir 1.1 dapat dirinci (diurai) sebagai isi dari 4). Atau dosen kelas anda atau anda sendiri memiliki konsepsi/gagasan yang lebih logis? Diskusikan! 3. Tugas-5 Tugas-5, tugas individual membuat 2 set RPP (untuk 2 x pertemuan); lihat Lampiran 5. Tugas-5 Anda ini masih berkaitan erat dengan Tugas-4 anda; artinya Tugas-5 dan Tugas-4 anda, (yakni SP dan pokok materi ajarnya), masih dalam satu rumpun. Namun yang cukup anda perhatikan adalah hanya topik atau submateri mana yang akan anda kembangkan untuk RPP (yang menjadi isi tugas anda), akan ditetapkan oleh dosen kelas anda. Rentang waktu pengerjaan RPP anda adalah selama 2 minggu sejak tugas-5 diumumkan oleh dosen kelas anda. Kumpulkan tugas ini pada Tatap Muka Kuliah yad dalam bentuk paper dengan huruf arial 10 berspasi 1 di atas kertas HVS ukuran A4 70gr (beri cover dengan plastik biru tua tipis transparan). Jika ada hal-hal yang belum jelas mengenai tugas anda ini, mintalah konfirmasi kepada dosen kelas anda. 37

18 CATATAN: 1) Berkaitan dengan sajian berupa tabel, jenis dan ukuran huruf yang digunakan bergantung pada kebutuhan (terutama huruf dapat lebih kecil dari 11). 2) Kerjakan tugas-5 yang memberdayakan diri anda ini secara mandiri dan sungguhsungguh. Kumpulkan tugas ini tepat waktu. Selanjutnya anda akan memperoleh kesempatan Tatap Muka Konsultasi sesuai urutan dan jadual konsultasi yang ditetapkan. (Lihat juga: Lampiran 4.) Manfaatkanlah kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. 3) Cantumkanlah identitas diri anda dengan lengkap pada halaman judul (lihat Lampiran 9). 4) Lampirkan penggalan kurikulum yang anda acu. 5) Cantumkan sumber referensi yang anda gunakan. 6) Lampirkan tampilan/print-out dari LKS, penuntun, atau brosur yang terlibat; sementara alat bantu dilampirkan dalam skala A4, dan alat peraga (model asli atau model tiruan) dapat berupa gambarnya. 38

19 BAB 6 KONSULTASI DAN REVISI RPP A. KONSULTASI RPP 1. Mengapa Harus Konsultasi? Konsultasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang (sekelompok orang) terhadap orang (lembaga) tertentu, dengan tujuan untuk memperoleh timbangan, nasehat, atau penegasan terhadap apa yang akan/sedang/telah dialami/dikerjakan/dibuatnya tentang sesuatu dimana orang (kelompok) itu sendiri merasa atau menyadari akan keterbatasannya mengenai sesuatu itu. Orang (sekelompok orang) yang (dianggap) memiliki penguasaan atau kompetensi terhadap sesuatu itu disebut sebagai konsultan. Jika batasan di atas diterapkan, maka seharusnya kegiatan konsultasi RPP baru ada/muncul atas permintaan mahasiswa. Benarkah mahasiswa yang sedang mengikuti program MK PPK masih terbatas kemampuan/kompetensinya dalam membuat RPP? Mengapa kegiatan konsultasi itu datang dari (dipaksa oleh) dosen? Atau tepatnya, mengapa MK PPK (baca: Dosen PPK) mewajibkan para mahasiswanya untuk melakukan konsultasi RPP? Tatap Muka Konsultasi dalam Perkuliahan PPK sebenarnya ditujukan: Bagi dosen, kegiatan konsultasi dapat dijadikan ajang pemantauan terhadap sejauh-mana unjuk kerja para mahasiswa dalam membuat RPP. Pekerjaan pembuatan RPP adalah pekerjaan profesional yang harus dilakukan oleh seorang guru (baca: calon guru kimia). Jadi dosen akan meminta klarifikasi atau alasan logis/pedagogis terhadap tindakan atau keputusan yang Anda ambil dalam RPP. Atau sebaliknya, mungkin dosen yang akan meminta anda untuk bertanya prihal isi RPP yang masih anda ragukan, atau pertanyaan lain yang bersifat investigasi atau pengembangan. Bagi Anda, kegiatan konsultasi dapat dijadikan kesempatan untuk memperoleh timbangan atau penegasan mengenai apakah tindakan atau keputusan Anda dalam RPP, sudah memenuhi atau tidak, sudah tepat atau tidak ; sudah benar atau tidak ; dan sudah menyeluruh atau belum ; Kegiatan konsultasi, kegiatan yang terjadi pada setiap orang; kadang di suatu waktu seseorang butuh konsultasi, dan di waktu lainnya nanti justeru ia harus ia berperan sebagai konsultan. Apalagi guru, kegiatan konsultasi merupakan bagian dari kegiatan mendidik/mengajar. Sebenarnya, isi dari kegiatan konsultasi dalam pendidikan, dari sisi satu tergolong sebagai supervisi, sementara dari sisi lain tergolong sebagai supervisi klinis dalam pendidikan. (Saran: Bacalah buku mengenai supervisi dalam pendidikan dan supervisi klinis dalam pendidikan.) Tatap Muka Konsultasi merupakan proses belajar yang akan memberikan pengalaman berguna bagi seorang pendidik. 39

20 2. Syarat Konsultasi Setiap mahasiswa wajib melakukan konsultasi kepada kedua dosen kelas berdasar urutan dan waktu konsultasi yang telah ditetapkan bersama (lihat juga: Lampiran 5). Konsultasi RPP akan berlangsung interaktif bila dosen dan anda memiliki tembusannya, yakni salah satu draf RPP yang diajukan sebagai bahan konsultasi). Akan lebih baik lagi bila fihak dosen memperoleh tembusaan (kopi) seminggu sebelum kegiatan berlangsung. Draf RPP-konsultasi harus dalam keadaan lengkap; dalam arti semua komponen RPP telah terisi (dikembangkan), dan semua lampiran terkait Draf RPP-Konsultasi, telah dilampirkan. Bawalah buku sumber/pendukung RPP, atau kalau tidak, dapat berupa fotokopi pada bagian buku ybs yang terkait dengan Draf RPP-Konsultasi. Sebaiknya anda mempersiapkan bagian per bagian dari Draf RPP-Konsultasi yang akan Anda konsultasikan dengan cara memberi tanda tertentu pada bagian RPP yang dimaksud. Saran: Buatlah ikhtisar materi terhadap isi atau uraian materi per pokok materi (atau per bab) dari buku teks yang Anda anggap memenuhi (layak). Aktivitas ini untuk mengisi muatan materi ajar Anda dan dapat membantu dalam kegiatan konsultasi. Lakukanlah pencatatan-cepat dengan menuliskannya langsung pada Draf RPP- Konsultasi di bagian RPP yang perlu anda beri catatan. Catatan Anda merupakan data penting yang dapat Anda gunakan sebagai bahan renungan atau bahan analisis untuk melakukan revisi terhadap Draf RPP-Konsultasi dan Draf RPP lain yang telah dibuat. B. REVISI RPP 1. RPP-Revisi Kegiatan konsultasi RPP diharapkan akan memberikan beberapa catatan tentang isi Draf RPP-Konsultasi yang bersangkutan. Kualitas catatan sangat bergantung terutama pada aktivitas (inisiatif) Anda di samping aktivitas dosen dalam merespon isi Draf RPP-Konsultasi. Catatan tersebut dapat dijadikan dasar untuk melakukan perubahan (perbaikan, penyempurnaan) terhadap isi RPP. Tindakan merevisi terhadap suatu karya (karya tulis; pernyataan soal) merupakan kemampuan atau kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru (baca: guru kimia). Kompetensi ini akan anda perlukan dan tunjukkan saat anda bertugas dalam bidang kependidikan. Setelah tatap muka konsultasi, lakukanlah soft-copy terhadap kedua Draf RPP anda ke file baru, segeralah merevisi kedua Draf RPP anda. Anda akan memperoleh 2 soft-file per RPP yakni soft-file RRP-draf dan soft-file RPP-revisi. (Total anda akan memiliki 4 soft-file.) 40

21 2. RPP-Ujian MK PPK akan mengadakan ujian lisan kepada setiap mahasiswa dengan bahan ujian dari RPP-Revisi. Anda harus menyerahkan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu* sebelum ujian lisan berlangsung berupa 2 RPP-Revisi sebagai RPP-Revisi dan RPP-Ujian (lihat ketentuan di halaman dan di Lampiran 9). Ujian lisan, waktu dan tempat akan ditetapkan kemudian; pada saat diuji, bawalah RPP-Ujian dan kelengkapannya (seperti pada saat konsultasi). Keterangan: *) kecuali atas alasan kuat, atau atas pertimbangan dari dosen kelas ybs. 41

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PERANGKAT PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Mata Pelajaran : KIMIA Program : IPA Satuan Pendidikan : SMA / MA Kelas/Semester : XII / 2 Nama

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA Mata Pelajaran Bidang Satuan Pendidikan : KIMIA : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) : SMA / MA Kelas/Semester : XII/2 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Panduan Penyusunan KTSP jenjang Dikdasmen BSNP KURIKULUM 2013? (Berbasis Scientific Approach)

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBELAJARAN KIMIA (KI502) Diperiksa Oleh : Dr. H. Wahyu Sopandi, M.A. (Ketua Program Studi Pend. Kimia)

PERENCANAAN PEMBELAJARAN KIMIA (KI502) Diperiksa Oleh : Dr. H. Wahyu Sopandi, M.A. (Ketua Program Studi Pend. Kimia) Halaman : 1 dari 8 Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh : Drs. Mulyono HAM, M.Pd (Koordinator Mata Kuliah) Dr. H. Wahyu Sopandi, M.A. (Ketua Studi Pend. Kimia) Dr. Ijang Rohman, M.Si ( Ketua Jurusan

Lebih terperinci

Paket 11 PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BI

Paket 11 PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BI Paket 11 PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BI Pendahuluan 11-1 Rencana Pelaksanaan Perkuliahan,,,,. Waktu 3x50 menit 11-2 11-3 11-4 Lembar Kegiatan 11.1A 11-5 Lembar Kegiatan 11.1B

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate) 1 KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate) I. Pendahuluan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Panduan Penyusunan KTSP jenjang Dikdasmen BSNP Landasan & Acuan Penyusunan & Pengembangan KTSP UU

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki A. Pendahuluan Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan kelanjutan dari kurikulum tahun 2004

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA... mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : XII/2 Standar Kompetensi : 4. Memahami organik dan reaksinya, dan makromolekul Alokasi waktu : 40 JP (UH 6 JP) Kompetensi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3 G. URAIAN PROSEDUR KERJA LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA ANALISIS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. trigonometri. Tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan ini adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. trigonometri. Tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan ini adalah A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa RPP dan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi

Lebih terperinci

PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS

PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS A. Pengertian Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 5 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA ANALISIS

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 27 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS HASANUDDIN Kode / No : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Tanggal : PELAKSANAAN PERKULIAHAN Revisi : Halaman : PROGRAM STUDI FISIOTERAPI

UNIVERSITAS HASANUDDIN Kode / No : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Tanggal : PELAKSANAAN PERKULIAHAN Revisi : Halaman : PROGRAM STUDI FISIOTERAPI UNIVERSITAS HASANUDDIN Kode / No : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Tanggal : PELAKSANAAN PERKULIAHAN Revisi : Halaman : PROGRAM STUDI FISIOTERAPI TUJUAN Menjamin pelaksanaan perkuliahan secara baik dan benar

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS RISET

PANDUAN PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS RISET PANDUAN PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS RISET PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN KEGURUAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. di jalan Soekarno-Hatta No. 1 Tanjung Senang. Subyek dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. di jalan Soekarno-Hatta No. 1 Tanjung Senang. Subyek dalam penelitian ini adalah III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung yang beralamat di jalan Soekarno-Hatta No. 1 Tanjung Senang. Subyek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 34 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 Mata pelajaran Kelas/semester Pertemuan ke Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kimia XII / genap 1 dan 2 4. Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian mengenai pengembangan perangkat pembelajaran kalkulus kelas XI semester genap dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SatuanPendidikan : SDN Percobaan 2 Kelas / Semester : 4 /1 Tema 1 : Indahnya Kebersamaan Sub Tema 1 : Keberagaman Budaya Bangsaku Pembelajaran ke : 4 Alokasi waktu

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Tujuan pembelajaran 1. Mahasiswa dapat menyusun silabus mata pelajaran sesuai dengan ketentuan standar isi 2. Mahasiswa dapat menyusun RPP untuk pembelajaran teori Jasa Boga dan Patiseri 3. Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : Kimia Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas/Semester : XII/1 Materi Pokok : Sifat Koligatif Larutan Alokasi Waktu : 12 45 menit (4 kali pertemuan) A. Kompetensi

Lebih terperinci

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar Teknik Pengembangan Bahan Ajar dan Perangkat Pembelajaran oleh: Pujianto *) Disarikan dari Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar, Depdiknas:2006 Mengapa perlu bahan ajar? Siswa memiliki karakteristik

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gamping, kelurahan Banyuraden, kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan agar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 27 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi

Kompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi MERENCANAKAN PROGRAM PEMBELAJARAN DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KTSP Pertemuan XI Desain Pembelajaran STAI SMQ Bangko Kompetensi Dasar Mahasiswa memahami perencanaan program pembelajaran dalam rangka implementasi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Kelas Akselerasi di SMA

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Kelas Akselerasi di SMA 113 BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan menyajikan uraian bahasan sesuai dengan temuan penelitian. Seperti yang ditegaskan dalam teknik analisis kualitatif deskriptif (pemaparan) dari data yang

Lebih terperinci

: Drs. Rahmat Setiadi, MSc.

: Drs. Rahmat Setiadi, MSc. Halaman : 1 dari 6 Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh : Drs. Mulyono HAM, M.Pd (Koordinator Mata Kuliah) Dr. H. Wahyu Sopandi, M.A. (Ketua Program Studi Pend. Kimia) Dr. Ijang Rohman, M.Si.

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN PPL Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) akan berjalan dengan baik maka diperlukan berbagai hal yang harus dipersiapkan, baik berupa

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gamping, kelurahan Banyuraden, kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan agar

Lebih terperinci

RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP

RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP PPT 3.1-1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 54 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 5 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA ANALISIS

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA Dalam bab ini peneliti akan jabarkan perkembangan penelitian yang telah dilaksanakan. Pembahasan pada bab ini akan diawali dengan deskripsi prototipe produk yang dilanjutkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 34 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Terima kasih telah mengunjungi

Terima kasih telah mengunjungi PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS A. Pengertian Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi

Lebih terperinci

Pengertian Bahan Ajar

Pengertian Bahan Ajar Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 1 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 1 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 1 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 4 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 54 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. adalah

Lebih terperinci

EDISI : 4 PENGEMBANGAN SILABUS. Modul : Pengembangan Silabus Soal-soal Pengembangan Silabus

EDISI : 4 PENGEMBANGAN SILABUS. Modul : Pengembangan Silabus Soal-soal Pengembangan Silabus EDISI : 4 PENGEMBANGAN SILABUS Modul : Pengembangan Silabus Soal-soal Pengembangan Silabus PENGEMBANGAN SILABU Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Penelitian dilakukan di SMK Negeri

Lebih terperinci

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34 HALAMAN 1 / 34 1 2 3 4 5 Pengertian Landasan Prinsip Pengembangan Unit Waktu Pengembangan g Silabus 6 7 8 9 Komponen Silabus Mekanisme Pengembangan Silabus Langkah Pengembangan Silabus Contoh Model HALAMAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung. Subjek yang diteliti adalah siswa SMA kelas XI semester 2 (satu kelas) yang

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN (GBPP/SILABUS/RPS, SAP/RPP) DENGAN PENDEKATAN SCL R. NETY RUSTIKAYANTI

RENCANA PEMBELAJARAN (GBPP/SILABUS/RPS, SAP/RPP) DENGAN PENDEKATAN SCL R. NETY RUSTIKAYANTI RENCANA PEMBELAJARAN (GBPP/SILABUS/RPS, SAP/RPP) DENGAN PENDEKATAN SCL R. NETY RUSTIKAYANTI RPS/SILABUS/GBPP Rencana pembelajaran semester (RPS) suatu mata kuliah adalah recana pembelajaran yang disusun

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN Mata pelajaran : Gambar Teknik Kelas/Semester : XI / 2 Materi Pokok/Topik : Pengenalan Tanda Dan Letak Hasil Gambar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KETERCAPAIAN STANDAR ISI MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MI

BAB IV ANALISIS KETERCAPAIAN STANDAR ISI MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MI BAB IV ANALISIS KETERCAPAIAN STANDAR ISI MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MI A. Analisis Ketercapaian Standar Isi Mata Pelajaran Al-qur an Hadits Semester II kelas V MI 1. Analisis Ketercapaian Standar

Lebih terperinci

Silabus dan RPP. Oleh: Prof. Dr. Mohamad Nur R. Wakhid Akhdinirwanto. Silabus dan RPP PPt Final Plus 1

Silabus dan RPP. Oleh: Prof. Dr. Mohamad Nur R. Wakhid Akhdinirwanto. Silabus dan RPP PPt Final Plus 1 Silabus dan RPP Oleh: Prof. Dr. Mohamad Nur R. Wakhid Akhdinirwanto Silabus dan RPP PPt Final Plus 1 Mempersiapkan Perangkat Pembelajaran 1. Kalender Pendidikan 2. Program Tahunan (Prota) 3. Program Semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS Pengertian Landasan Prinsip Pengembangan Silakan pilih menu Unit waktu Pengembang Silabus Komponen Silabus Mekanisme Pengembangan Silabus Langkah-langkah

Lebih terperinci

Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus

Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus A. Prinsip Pengembangan Silabus Prinsip-prinsip pengembangan silabus adalah: 1. Ilmiah Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap, proses, dan produk. Sains (fisika) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Kurikulum yang dipergunakan sebagai acuan pembelajaran sekarang ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP dikembangkan berdasarkan pada prinsip-prinsip

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. pendidikan. Guru merupakan kunci utama dalam pelaksanaan Kurikulum, maka

BAB V PEMBAHASAN. pendidikan. Guru merupakan kunci utama dalam pelaksanaan Kurikulum, maka BAB V PEMBAHASAN Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah Kurikulum. Perubahan Kurikulum sekolah dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

SILABUS SEBAGAI LANDASAN PELAKSANAAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BAGI GURU YANG PROFESIONAL

SILABUS SEBAGAI LANDASAN PELAKSANAAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BAGI GURU YANG PROFESIONAL SILABUS SEBAGAI LANDASAN PELAKSANAAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BAGI GURU YANG PROFESIONAL H. Syaiful Sagala Abstrak Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi

Lebih terperinci

KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC

KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Esensi Pendekatan Ilmiah Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional digunakan untuk memberikan persamaan persepsi terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian. Definisi operasional pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA. Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : X / 2 Alokasi Waktu : 1x30 menit Tahun Ajaran :..

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA. Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : X / 2 Alokasi Waktu : 1x30 menit Tahun Ajaran :.. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA. Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : X / 2 Alokasi Waktu : 1x30 menit Tahun Ajaran :.. Standar kompetensi : 5. Menggunakan perbandingan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Agustus di SMP Pembangunan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Agustus di SMP Pembangunan III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Agustus di SMP Pembangunan Kalianda tahun pelajaran 2015/2016. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam uji coba ini

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBELAJARAN: SILABUS & RPP. Hj. Yeti Mulyati Universitas Pendidikan Indonesia

PERENCANAAN PEMBELAJARAN: SILABUS & RPP. Hj. Yeti Mulyati Universitas Pendidikan Indonesia PERENCANAAN PEMBELAJARAN: SILABUS & RPP Hj. Yeti Mulyati Universitas Pendidikan Indonesia KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA fungsi bahasa sebagai alat komunikasi daripada pembelajaran tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan

Lebih terperinci

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 IMOGIRI TAHUN 2014 Wukirsari, Imogiri, Bantul

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 IMOGIRI TAHUN 2014 Wukirsari, Imogiri, Bantul SMA NEGERI IMOGIRI TAHUN 204 BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Untuk dapat melaksanakan PPL dengan baik dan lancar, diperlukan berbagai persiapan. Diantara persiapan tersebut

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan 1. Pengajaran Mikro Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah program kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan mahasiswa sebagai

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan : Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/ Semester : XI / 2 Pertemuan : 1-3 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan : 1 Standar Kompetensi :Memahami sifat-sifat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan bagian dari IPA yang mempelajari struktur, susunan,

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan bagian dari IPA yang mempelajari struktur, susunan, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu kimia merupakan bagian dari IPA yang mempelajari struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Ilmu kimia itu dibangun

Lebih terperinci

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS Pengertian Landasan Prinsip Pengembangan Unit waktu Pengembang Silabus Komponen Silabus Mekanisme Pengembangan Silabus Langkah-langkah Pengembangan Silabus

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro BAB II KEGIATAN PPL A. KEGIATAN PPL Rangkaian kegiatan PPL dimulai sejak mahasiswa di kampus sampai di SMA Negeri 7 Purworejo. Penyerahan mahasiswa di sekolah dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2014. Praktik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI MATERI SEJARAH ISLAM BERBASIS MULTIMEDIA DI KELAS VII SMPN 36 SEMARANG

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI MATERI SEJARAH ISLAM BERBASIS MULTIMEDIA DI KELAS VII SMPN 36 SEMARANG BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI MATERI SEJARAH ISLAM BERBASIS MULTIMEDIA DI KELAS VII SMPN 36 SEMARANG A. Analisis Terhadap Pembelajaran PAI di SMPN 36 Semarang Perpindahan kurikulum

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun oleh: YUSUF SANGAJI 13108241022 PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 RENCANA

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kompentesi Calon Guru Biologi FKIP Unila Dalam Mengembangkan Silabus dan RPP SMP dan SMA

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kompentesi Calon Guru Biologi FKIP Unila Dalam Mengembangkan Silabus dan RPP SMP dan SMA IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Kompentesi Calon Guru Biologi FKIP Unila Dalam Mengembangkan Silabus dan RPP SMP dan SMA Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Sekretariat PPL

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN A. Rasional Standar proses proses pembelajaran merupakan acuan penyelenggaraan serta bentuk akuntabilitas perguruan tinggi

Lebih terperinci

Pengembangan Silabus dan R P P. oleh : Susiwi S

Pengembangan Silabus dan R P P. oleh : Susiwi S Pengembangan Silabus dan R P P oleh : Susiwi S Bagian Pertama 2 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS Pengertian Landasan Prinsip Pengembangan Unit waktu Pengembang Silabus Komponen Silabus

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMAN Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XII / 2 Materi pokok : makromolekul ( polimer, karbohidrat, dan protein ) Sub materi pokok : struktur, tata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sebagai penguasaan kumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.. Jenis, Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian 3... Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian 24 III. METODE PENELITIAN A. Setting Pengembangan Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah dikembangkan perangkat pembelajaran

Lebih terperinci

UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA

UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENDAHULUAN Kesuksesan pelaksanaan pembelajaran karena adanya rancangan pembelajaran yang dilakukan dengan baik. Hal ini menjadi kewajiban bagi para guru termasuk

Lebih terperinci

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 Penegasan Istilah Istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan terutama untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan penyusunan proposal penelitian yang dimulai pada bulan Februari

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INDIKATOR MATA PELAJARAN : KIMIA SEMESTER : 5-6

PENGEMBANGAN INDIKATOR MATA PELAJARAN : KIMIA SEMESTER : 5-6 PENGEMBANGAN INDIKATOR MATA PELAJARAN : KIMIA KELAS : XII-MIA SEMESTER : 5-6 KELAS XII SEMESTER 5 Sifat Koligatif Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit 3.1 Menganalisis penyebab adanya fenomena sifat koligatif

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SILABUS

PENGEMBANGAN SILABUS PENGEMBANGAN SILABUS Afid Burhanuddin, M. Pd. Pengertian Landasan Prinsip Pengembangan Unit waktu Pengembang Silabus Komponen Silabus Mekanisme Pengembangan Silabus Langkah-langkah Pengembangan Silabus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini, diuraikan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah penelitian, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja 23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMA PIRI 1 YOGYAKARTA

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMA PIRI 1 YOGYAKARTA BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL KEGIATAN PPL 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan adalah kegiatan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 program kependidikan Universitas

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Nama Sekolah : SDN Percobaan 2 Tema : Diri Sendiri Kelas/Semester : II / 1 Alokasi Waktu : 2x35 Menit A. Standar Kompetensi Bahasa Indonesia Mendengarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu ujung tombak kemajuan suatu bangsa. Bangsa akan menjadi maju jika pendidikan diperhatikan dengan serius oleh para pemegang

Lebih terperinci

PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) II. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) II. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) I. Pendahuluan Dalam rangka mengimplementasikan program pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan

Lebih terperinci

A. Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.

A. Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP Bhaktiyasa Singaraja Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VII / Ganjil Tahun Ajaran : 2013-2014 A. Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK PADA MATERI :. KELAS 10/11/12 MA SEMESTER GANJIL/GENAP

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK PADA MATERI :. KELAS 10/11/12 MA SEMESTER GANJIL/GENAP PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK PADA MATERI :. KELAS 10/11/12 MA SEMESTER GANJIL/GENAP Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Mengikuti Ujian Tengah Semester pada Mata Kuliah Pembelajaran Akidah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menurut Undang-undang No.20 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003) didefinisikan sebagai berikut pendidikan kejuruan merupakan

Lebih terperinci

Pengembangan Silabus dan RPP Kurikulum Catatan Pengantar

Pengembangan Silabus dan RPP Kurikulum Catatan Pengantar Pengembangan Silabus dan RPP Kurikulum 2013 Catatan Pengantar Pembelajaran K13 Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DISERTAI LEMBAR KERJA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 21 SURAKARTA Skripsi Oleh : Siti Mutmainah K4303060 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KELAS MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

PENGELOLAAN KELAS MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR PELATIHAN SUPERVISI PENGAJARAN UNTUK SEKOLAH DASAR Tanggal 19 JUNI s.d 2 juli 2003 DI PPPG MATEMATIKA YOGYAKARTA PENGELOLAAN KELAS MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR Disusun Oleh: Dra. Sukayati, M. Pd. DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci