Hukum, Sosial, Humaniora, Ekonomi dan Agama

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hukum, Sosial, Humaniora, Ekonomi dan Agama"

Transkripsi

1 ISSN: Jurnaillmu Hukum, Sosial, Humaniora, Ekonomi dan Agama Volume Nomer - Bulan Tahun 9 25 November 2011

2 [urnal Ilmu Hukum, Sosial, Humaniora, Ekonomi dan Agama Diterbitkan oleh Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta J1. Dr. Wahidin 05/VI Surakarta Telp. Fax. (0271)

3 [urnal Ilmu Hukum, Sosial, Humaniora, Ekonomi dan Agama Diterbitkan oleh Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta SKRektor No:10 Tahun 2003 Tangga19 Oktober 2003 PENANGGUNG JAWAB Dr. HA Mufrod Teguh Mulyo, M.H. PEMIMPIN UMUM Dr. H. Dardiri Hasyim STAFFAHLI H. Ma'mun Efendi Nur. Lc. M.A., Ph.D. Dr. H. Amir Mahmud, M.Ag. BENDAHARA Yayah Qomariyah, S.E. TATAUSAHA Ngazis Masturi KETUA PENYUNTING Arya Wirabhuana, S.T., M.Sc. SEKRETARIS PENYUNTING [oko Sulistio, S.T., M.Sc. PENYUNTING PELAKSANA H. Soekamto, S.H., M.H. Drs. Mohammad Ishom, MA Hj. Munifatul Barroh, S.Ag.,M.HI. Drs. Muhammad Yasin, M.PdI. Rustam Ibrahim, MSI. MITRA BEST ARI Prof. Dr. H. Machasin, M.A. Prof. Dr. H. Setiono, S.H.,M.S. Prof. Dr. H. Mulyono, M.Pd. Prof. Dr. H. Khoiruddin Nasution, M.A. Prof. Dr. H. Ki Supriyoko, SOU, M.Pd. Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag. (Sejarah Peradaban, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) [Hukum, UNS) (Teknologi Pendidikan, UNS) (Hukum Islam, UIN Sunan KaJijaga Yogyakarta) (Filsafat Pendidikan, UST Yogyakarta) (Manajemen Pendidikan, UIN Sunan Kalijaga yogyakarta) ALAMAT REDAKSI JI. Dr. Wahidin 05/VI Surakarta Telp. Fax. (0271) TERBIT PERDANA November 2003 jurnal A", R~terbit tiga kali dalam satu tahun pada bulan Maret, juli, dan November. Berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian dalam bidang Ilmu Hukum, Sosial, Humaniora, Ekonomi dan Agama. Redaksi mengundang para ahli dan praktisi dalam bidangnya untuk menuangkan pendapat dalam bentuk tulisan untuk dimuat di jurnal A", R~ Tulisan yang dikirim adalah orisinil dan belum pernah dimuat dimedia apapun. Tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis, bukan tnencerminkan pendapat redaksi ii

4 KATA PENGANTAR Assalaamu'alaikum Wr. Wh. Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta merupakan salah satu perguruan tinggi yang memiliki kewajiban untuk menerbitkan jurnal sebagai media publikasi ilmiah dikalangan akademisi yang dihasilkan berdasarkan penelitian literer, maupun lapangan merasa perlu menyumbangkan ide, gagasan, pemikiran dalam bentuk tulisan untuk meningkatkan mutu keilmuan yang disebarluaskan kepada para akademisi khususnya dan masyarakat pada umumnya. Salah satunya adalah menerbitkan Jurnal A~ R.~ yang berisi berbagai hasil pemikiran, pengkajian dan penelitian dibidang Hukum, Sosial, Humaniora, Ekonomi dan Agama. [urnal A~R.~ terbit tiga edisi dalam satu tahun, yaitu pada bulan Maret, juli, dan November, sedangkan edisi perdana untuk [urnal A~ R.~ adalah edisi Vol. 1 No. 001 Tahun 2003 pada bulan November. Redaksi mengharapkan partisipasi aktif dari para penulis baik di lingkungan Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta maupun diseluruh perguruan tinggi di Indonesia. Tanpa pertisipasi dari para penulis, [urnal A~ ~ ini tidak akan dapat berkembang dengan baik. Kepada semua pihak yang telah turut berpartisipasi aktif dalam penerbitan jurnal ini, disampaikan terima kasih. Wassalaamu'alaikum Wr. Wb. Redaksi iii

5 DAFTARISI Artikel Analisis Pengaruh CAR,NIM,BOPO,LDR,GWMterhadap Perubahan Laba (Studi Pada Bank Pembangunan Daerah Di Indonesia Periode ) Adhista Setyarini Menuju Kota Ramah Lingkungan Inayati Fatimah American Views on Islam in The First Term of the George W. Bush Administration Muhammad Ishom Sosialisasi Cyberlaw (Hukum Telernatikar'pada Dosen dan Mahasiswa di Universitas Nahdlatul U~a Surakarta Moh Amin Choiri Setiyanto V' Transaksi Berdasarkan Pelaksanaan Keterbukaan Informasi - Suatu Prespektif Insider Trading Siti Zulaikhah Pengembangan Tenaga Kependidikan Luar Sekolah di Propinsi [awa Tengah Tahun 2010 Soepardjo Pengelolaan Guru dalam Peningkatan Kompetensi mengajar Kejuruan di SMKPembangunan Nasional Sukoharjo Rohmat Subodro v

6 SOSIALISASI CYBERLAW (HUKUM TELEMATIKA) PADA DOSEN DAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURAKARTA Mob Amin Cholri Setiyanto Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta Abstrak Cyber Law adalah aspek hukum yang ruang lingkupnya meliputi setiap aspek yang berhubungan dengan orang perorangan atau subyek hukum yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet yang dimulai pada saat mulai online dan memasuki dunia cyber atau maya. Cyber Law sendiri merupakan istilah yang berasal dari Cyberspace Law. Akan tetapi ada beberapa istilah yang dimaksudkan sebagai terjemahan dari cyber law, misalnya, Hukum Sistem Informasi, Hukum Informasi, dan Hukum Telematika (Telekomunikasi dan Informatika). Istilah (Indonesia) manapun yang akan dipakai tidak menjadi persoalan. Maka diadakan suatu sosialisasi penahaman tentang Hukum Telematika (Cyberlaw) dan kode etik yang membicarakan mengenai aspekaspek hukum yang berkaitan dengan aktivitas Dosen dan Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta da/am menggunakan Internet. Kata Kunci : Pemahaman Hukum Telematika (Cyberlaw) di Perguruan Tinggi 1. Latar Belakang Di Era jaman modem ini perkembangan Informasi dan teknologi sudah tidak dapat dibendung lagi karena dari berbagai informasi dapat kita peroleh, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang mudah untuk dapat kita akses dengan internet mesin pencari terbesar di dunia Google, Yahoo dan web -web yang di buat oleh perorangan atau suatu instansi berbagai media social facebook, tweeter dan BB, yahoo mail menambah lebih cepat lagi semua informasi kita dapatkan di berbagai sisi media social lewat internat ada segi positif dan negative karena semua itu bagaimana kita menggunakan yang mempunyai tujuan pribadi masing-masing.semakin pesat lagi sekarang di berbagai Instansi pemerintah atau swasta sudah menggunakan pelayanan on line mempermudah bagi kita untuk dapat mengetahui suatu instansi tersebut. Dengan kemajuan seperti itu tidak lepas berbagai tindakan kejahatan akan muncul di internet dengan berbagai modus dan bentuk kejahatan misal melalui sms dari isinya menyatakan bahwa dengan nomer pin XXXX dari perusahaan telekomonikasi dapat hadiah mobil terus kita disuruh membuka web yg sudah dibuat dan disetting seakan-akan hadiah tersebut sungguhan, pertemenan facebook diajak jumpa darat setelah ketemu maka kita di tipu diambil semua harta dan bias juga sampai nyawa, fasilitas sms gratis lewat All- R~. Volume 9, Nomor 25, November 2011

7 252 Moh Amin Choiri Setiyanto: Sosialisasi... internet di pergunakan untuk penipuan, lebih canggih lagi seorang hacker dapat membobol pin sebuah bank dapat transfer uang lewat belanja on line dari luar negeri meminjam alamat orang lain untuk dikirimi barang tersebut dan banyak lagi kejahatan yang lain lewat media social internet tersebut 1.1. Maksud dan Tujuan Agar dosen dan mahasiswa pada umumnya crvitas akademik Universitas Nahdlatul Ulama paham tentang Cyberlaw (HukumTelematika) sehingga dapat mengetahui kode etika, hukum dan teknologi informasi dalam menggunakan internet sehingga Peranan hukum diharapkan dapat menjarnin bahwa pelaksanaan perubahan itu akan berjalan dengan cara yang teratur, tertib dan lancar 1.2. Permasalahan Kurangnya pemahaman tentang cyberlaw atau hukum telematika pada advokat, hakim, gurubesar tidak perduli dan keberadaan dan manfaat cyberlaw sampai pada dosen dan mahasiswa pada civititas akademik di lingkungan Perguruan Tinggi umumnya dan di Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta pada khususnya sehingga 2. Pembahasan 2.1. Hukum telematika Pada saat ini banyak kegiatan sosial maupun komersial dilakukan melalui jaringan sistem komputer dan sistem komunikasi, baik dalam lingkup lokal maupun global (Internet), dimana permasalahan hukum seringkali dihadapi ketika terkait dengan adanya penyampaian informasi, komunikasi, dan/atau transaksi secara elektronik, khususnya dalam hal pembuktian dan hal yang terkait dengan perbuatan hukum yang dilaksanakan melalui sistem elektronik, untuk mengakomodasi permasalahan tersebut munculnya beberapa bidang hukum yaitu hukum informatika, hukum telekomunikasi dan hukum media yang saat ini dikenal dengan hukum telematika. Masalah - masalah yang dihadapi pada hukum telematika sangat luas, karena tidak lagi dibatasi oleh teritori suatu Negara, dan dapat diakses kapanpun dimanapun. Salah satu contoh yaitu kerugian dapat terjadi baik pada pelaku transaksi maupun pada orang lain yang tidak pernah melakukan transaksi, rnisalnya pencurian dana kartu kredit melalui pembelanjaan di Internet. Di samping itu, pembuktian merupakan faktor yang sangat penting, mengingat informasi elektronik bukan saja belum terakomodasi dalam sis tern hukum secara komprehensif, melainkan juga ternyata sangat rentan untuk diubah, disadap, dipalsukan, dan dikirim ke berbagai penjuru dunia dalam waktu hitungan detik. Dengan dernikian, dampak yang diakibatkannya pun bisa demikian kompleks dan rurnit, sehingga perlu AI). R~. Volume 9, Nomor 25, November 2011

8 Moh Amin Choiri Setiyanto: Sosialisasi diperhatikan sisi keamanan dan kepastian hukum dalam pemanfaatan teknologi informasi, media, dan komunikasi agar dapat berkembang secara optimal. Oleh karena itu, terdapat tiga pendekatan untuk menjaga keamanan di cyber space, yaitu pendekatan aspek hukum, aspek teknologi, aspek sosial, budaya, dan etika. Untuk mengatasi gangguan keamanan dalam penyelenggaraan sistem secara elektronik, pendekatan hukum bersifat mutlak karena tanpa kepastian hukum, persoalan pemanfaatan teknologi informasi menjadi tidak optimal. Suatu perangkat aturan yang dibuat oleh Negara dan mengikat warga negaranya untuk mengikuti aturan tersebut agar tercapai kedamaian yang didasarkan atas keserasian antara ketertiban dengan ketentraman, yang secara umum disebut Hukum. Hukum dalam arti luas, sesungguhnya mencakup segala macam ketentuan hukum yang ada, baik materi hukum tertulis (tertuang dalam perundang-undangan ) dan hukum tidak tertulis ( tertuang dalam kebiasaan ataupun praktek bisnis yang berkembang). Keberadaan hukum sebagai rule of law berbanding lurus dengan melihat sejauh mana pemahaman hukum dan kesadaran hukum masyarakat itu sendiri terhadap informasi hukum yang tengah berlaku. Sistem hukum yang baik belum tentu dapat terwujud dengan pembuatan perundang-undangan yang barn terns menerus, melainkan memerlukan suatu kajian yang mendalam mengenai sejauh mana sistem hukum yang berlaku dapat dioptimalkan. Pemanfaatan Teknologi Informasi, media, dan komunikasi telah mengubah baik perilaku masyarakat maupun peradaban manusia secara global. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah pula menyebabkan hubungan dunia menjadi tanpa batas (borderless) dan menyebabkan perubahan sosial, ekonomi, dan budaya secara signifikan berlangsung demikian cepat. teknologi informasi saat ini memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan, dan peradaban manusia, sekaligus menjadi sarana efektif perbuatan melawan hukum.. Perkembangan teknologi ini menyebabkan munculnya suatu ilmu hukum bam yang merupakan dampak dari pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang dikenal dengan hukum telematika atau cyber law Sejarah dan Perkembangan Etika Komputer Sesuai awal penemuan teknologi komputer di era 1940-an, perkembangan etika komputer juga dimulai dari era tersebut dan secara bertahap berkembang menjadi sebuah disiplin ilmu barn di masa sekarang ini. Perkembangan tersebut akan dibagi menjadi beberapa tahap seperti yang akan dibahas berikut ini A1. R~. Volume 9, Nomor 25, November 2011

9 254 Moh Amin Choiri Setiyanto: Sosialisasi Era an Munculnya etika komputer sebagai sebuah bidang studi dimulai dari pekerjaan profesor Norbert Wiener. yang mengembangkan suatu meriam antipesawat yang mampu menembak jatuh sebuah pesawat tempur yang melintas di atasnya. Pada perkembangannya, penelitian di bidang etika dan teknologi tersebut akhirnya menciptakan suatu bidang riset barn yang disebut cybernetics atau the science of information feedback. Konsep cybernetics tersebut dikombinasikan dengan komputer digital yang dikembangkan pada waktu itu, membuat Wiener akhimya menarik beberapa kesimpulan etis tentang pemanfaatan teknologi 2. Era 1960-an Pada pertengahan tahun 1960, Donn Parker dari SRI Internasional Menlo Park California melakukan berbagai riset untuk menguji penggunaan komputer yang tidak tidak sesuai dengan profesionalisme di bidang komputer. Selanjutnya, Parker melakukan riset dan mengumpulkan berbagai macam contoh kejahatan komputer dan aktivitas lain yang menurutnya tidak pantas dilakukan para profesional komputer. Dalam perkembangannya, ia menerbitkan "Rules of Ethics in Information Processing" atau peraturan tentang etika dalam pengolahan informasi. Parker juga dikenal menjadi pelopor kode etik profesi bagi profesional di bidang komputer, yang ditandai dengan usahanya pada tahun 1968 ketika ditunjuk untuk memimpin pengembangan Kode Etik Profesional yang pertama dilakukan untuk Association for Computing Machinery (ACM). 3. Era 1970-an Perkembangan etika komputer di era 1970-anjuga diwarnai dengan karya Walter Maner yang sudah mulai menggunakkan istilah "computer ethics" untuk mengacu pada bidang pemeriksaan yang berhadapan dengan masalah etis yang diciptakan oleh pemakaian teknologi komputer waktu itu. 4. Era 1980-an Pertengahan 80-an, James Moor dari Dartmouth College menerbitkan artikel menarik yang berjudul "What is computer Ethics?" sebagai isu khusus pada Jurnal Metaphilosophy [Moor, 1985]. Deborah Johnson dari Resselaer Polytechnic Institute menerbitkan buku teks Computer Ethics [Johnson, 1985], sebagai buku teks pertama yang digunakan lebih dari satu dekade dalam bidang itu. A." f(~. Volume 9, Nomor 25, November 2011

10 5. Era 1990-an Sampai Sekarang Moh Amin Choiri Setiyanto: Sosialisasi Sepanjang tahun 1990, berbagai pelatihan barn di universitas, pusat riset, konfrensi, jurnal, buku teks dan artikel menunjukkan suatu keanekaragaman yang luas tentang topik di bidang etika komputer. Sebagai contoh, pemikir sepeti Donald Gotterbarn, Keith Miller, Simon Rogerson, dan Dianne Martin.Para ahli komputer di Inggris, Polandia, Belanda, dan Italia menye1enggarakan ETHICOMP sebagai rangkaian konfrensi yang dipimpin oleh Simon Rogerson. Terdapat pula konfrensi besar tentang etika komputer CEPE yang dipimpin oleh Jeroen van Hoven, serta di Australia terjadi riset terbesar etika komputer yang dipimpin oleh Chris Simpson dan yohanes Weckert. Etika Komputer di Indonesia Sebagai negara yang tidak bisa dilepaskan dari perkembangan teknologi komputer, Indonesia pun tidak mau ketinggalan dalam mengembangkan etika di bidang tersebut. Mengadopsi pemikir dunia di atas, etika di bidang komputer berkembang menjadi kurikulum wajib yang dilakukan hampir semua perguruan tinggi di bidang komputer di Indonesia Etika dan Teknologi Informasi Perkembangan teknologi yang terjadi dalam kehidupan manusia, seperti revolusi yang memberikan banyak perubahan pada cara berpikir manusia, baik dalam usaha pemecahan masalah, perencanaan, maupun dalam pengambilan keputusan. Perubahan yang terjadi pada cara berpikir manusia akan berpengaruh terhadap pelaksanaan dan cara pandang manusia terhadap etika dan norma-norma dalam kehidupannya. Orang yang biasanya berinteraksi secara fisiko melakukan komunikasi secara langsung dengan orang lain, karena perkembangan teknologi internet dan maka interaksi tersebut menjadi berkurang. Teknologi sebenarnya hanya alat yang digunakan manusia untuk menjawab tantangan hidup. Jadi, faktor manusia dalam teknologi sangat penting. Ketika manusia membiarkan dirinya dikuasai teknologi maka manusia yang lain akan mengalahkannya. Oleh karena itu, pendidikan manusiawi termasuk pelaksanaan norma dan etika kemanusiaan tetap harus berada pada peringkat teratas, serta tidak hanya melakukan pemujaan terhadap teknologi belaka. Ada beberapa dampak pemanfaatan teknologi informasi yang tidak tepat yaitu : Ketakutan terhadap teknologi informasi yang akan menggantikan fungsi manusia sebagai pekerja A~R~. Volume 9, Nomor 25, November 2011

11 256 Moh Amin Choiri Setiyanto: Sosialisasi... Tingkat kompleksitas serata kecepatan yang sudah tidak dapat di tangani secara manual Pengangguran dan pemindahan kerja Kurangnya tanggung j awab profesi Adanya golongan minoritas yang miskin informasi mengenai teknologi informasi Untuk mengatasi beberapa kendala tersebut maka dapat dilakukan : Di rancang sebuah teknologi yang berpusat pada manusia Adanya dukungan dari suatu organisasi, kompleksitas dapat ditangani dengan Teknologi Informasi Adanya pendidikan yang mengenalkan teknologi informasi sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kemajuan teknologi informasi. Jika adanya peningkatan pendidikan maka akan adanya umpan balik dan imbalan yang diberikan oleh suatu organisasi Perkembangan teknologi akan semakin meningkat namun hal ini harus di sesuaikan dengan hukum yang berlaku sehingga etika dalam berprofesi di bidang teknologi informasi dapat berjalan dengan baik. Etika Pemanfaatan Teknologi Informasi Menurut James H. Moor ada tiga alasan utama mengapa masyarakat bernrinat untuk menggunakan komputer yaitu; 1. Kelenturan logika (logical malleability), Memiliki kemampuan untuk membuat suatu aplikasi untuk melakukan apapun yang diinginkan oleh programmer untuk penggunannya. 2. Faktor Transformasi (transformation factors) Memiliki kemampuan untuk bergerak dengan cepat kemanapun pengguna akan menuju ke suatu temp at. 3. Faktor tak kasat mata (invisibility factors). Memiliki kemampuan untuk menyembunyikan semua operasi internal computer sehingga tidak ada peluang bagi penyusup untuk menyalahgunakan operasi terse but. Dengan adanya ketiga factor tersebut di atas maka terdapat implikasi etis terhadap penggunaan teknologi informasi meliputi moral, etika dan hukum. Sebelum di bahas mengenai hukum yang berlaku, ada hak sosial dan komputer ( Deborah Johnson) dan hak atas informasi (Richard O. Masson) yang harus dijabarkan: Hak Sosial dan Komputer (Deborah Johnson) A.,. RwJJ. Volume 9, Nomor 25, November 2011

12 Moh Amin Choiri Setiyanto: Sosialisasi Hak atas akses computer. Setiap orang berhak untuk mengoperasikan komputer dengan tidak hams memilikinya. 2. Hak atas keahlian computer. Pada awa1 komputer dibuat, terdapat kekawatiran yang luas terhadap masyarakat akan terjadinya. pengangguran karena beberapa peran digantikan o1eh komputer. Tetapi pada kenyataannya dengan keah1ian di bidang komputer dapat membuka pe1uang pekerjaan yang lebih banyak; 3. Hak atas spesialis komputer, Pemakai komputer tidak semua menguasai akan i1mu yang terdapat pada komputer yang begitu banyak dan 1uas. Untuk bidang tertentu diperlukan spesialis bidang komputer, 4. Hak atas pengambilan keputusan computer. Meskipun masyarakat tidak berpartisipasi da1am pengambilan keputusan mengenai bagaimana komputer diterapkan, namun masyarakat memiliki hak tersebut. Hak atas Informasi (Richard O. Masson) 1. Hak atas privasi, Sebuah informasi yang sifatnya pribadi baik secara individu maupun dalam suatu organisasi mendapatkan perlindungan atas hukum tentang kerahasiannya; 2. Hak atas Akurasi. Komputer dipercaya dapat mencapai tingkat akurasi yang tidak bisa dicapai o1eh sistem nonkomputer, potensi ini sela1u ada meskipun tidak selalu tercapai; 3. Hak atas kepemi1ikan. Ini berhubungan dengan hak mi1ik intelektual, umumnya dalam bentuk program-program computer yang dengan mudahnya dilakukan penggandaan atau disalin secara ilegal. Ini bisa dituntut di pengadilan; 4. Hak atas akses. Informasi memiliki nilai, dimana setiap kali kita akan mengaksesnya hams melakukan account atau izin pada pihak yang memiliki informasi tersebut. Sebagai contoh kita dapat membaca data-data penelitian atau buku-buku online di Internet yang hams bayar untuk dapat mengaksesnya. Kedua hak tersebut tidak dapat diambil oleh siapapun, namun sebagai pengguna teknologi ini, pengguna hams belajar bagaimana mempunyai etika yang baik dalam berkomputer. Berikut sepuluh etika berkomputer, yang nantinya akan mengurangi dampak negative dari penggunaan computer, yaitu 1. Jangan menggunakan komputer untuk merngikan orang lain 2. Jangan melanggar atau mengganggu hak atau karya komputer orang lain 3. Jangan memata-matai file-file yang bukan haknya 4. Jangan menggunakan komputer untuk mencuri 5. Jangan menggunakan komputer untuk memberikan kesaksian palsu 6. Jangan menduplikasi atau menggunakan software tanpa membayar All-.~. Volume 9, Nomor 25, November 2011

13 258 Moh Amin Choiri Setiyanto: Sosialisasi Jangan menggunakan sumberdaya komputer orang lain tanpa sepengetahuan yang bersangkutan 8. Jangan mencuri kekayaan intelektual orang lain 9. Pertimbangkan konsekuensi dari program yang dibuat atau sistem komputer yang dirancang 10. Selalu mempertimbangkan dan menaruh respek terhadap sesama saat menggunakan Komputer Melanggar Hukum Telematika (cyberlaw) 1. Peranan hukum diharapkan dapat menjamin bahwa pelaksanaan perubahan itu akan berjalan dengan cara yang teratur, tertib dan lancar. Perubahan yang tidak direncanakan dengan sebuah kebijakan hukum acap kali akan menimbulkan berbagai persoalan baru dalam masyarakat. Di sinilah hukum akan berfungsi dalam menghadapi perubahan masyarakat. 2. Untuk menjerat pelaku kejahatan melalui internet, Tim penyusun RUU KUHP Bam juga telah berusaha memasukkan pasal-pasal bam untuk menghadapai masalah cyber crime yaitu Pasal188 untuk data komputer, Pasal 189 untuk terminal komputer, Pasal 190 untuk akses ke system komputer dan Pasal 191 tentang jaringan telepon yang termasuk jaringan komputer (Mardjono Reksodiputro, 2001:3) Penipuan Komputer Menurut Heru Soepraptomo (2001:4) tim interdep juga pernah berencana menyisipkan satu dua pasal dalam KUHP dengan harapan agar pasal-pasal tersebut dapat dioperasionalkan dalam menghadapi kejahatan komputer. Namun rencana itu belum kunjung direalisasi, padahal dengan berkembangannya pemakaian internet, e-commerce, e-business, e-banking untuk pelbagai kepentingan sudah mendesak agar dapat dilakukan langkahlangkah yang kongkrit. Langkah-langkah ini merupakan hal yang penting untuk penegakan hukum terhadap cyber crime. Jika kita lihat dalam peraturan perundang-undangan yang konvensional, maka perbuatan pidana yang dapat digunakan dibidang cyber crime adalah; penipuan, kecurangan, pencurian dan perusakan, yang dilakukan secara langsung (dengan menggunakan bagian tubuh secara fisik dan pikiran) oleh si pelaku. Sementara itu jika hal tersebut dilakukan dengan memanfaatkan sarana komputer, maka cyber crime dapat berbentuk sebagai berikut(heru Soepraptomo:200 1:6): 1. Bentuk dan jenis penipuan adalah berupa pencurian uang atau harta benda dengan menggunakan komputerlsiber dengan melawan hukum, All- R:..v..fd.. Volume 9, Nomor 25, November 2011

14 Moh Amin Choiri Setiyanto: Sosialisasi ialah dalam bentuk penipuan data dan penipuan program, yang terinci adalah: Mernasukkan intruksi yang tidak sah, ialah dilakukan oleh seorang "yang berwenang atau tidak, yang dapat rnengakses suatu sistern dan rnernasukkan instruksi untuk keuntungan sendiri dengan rnelawan hukurn (transfer). Mengubah data input, yang dilakukan seseorang dengan cara rnernasukkan data untuk rnenguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan cara rnelawan hukum (rnernasukkan daftar gaji pegawai melebihi yang seharusnya). - Merusak data, dilakukan seseorang untuk rnerusak print-out atau output dengan rnaksud untuk rnangaburkan, menyembunyikan data atau informasi dengan itikad tidakbaik. Merusak data, dilakukan seseorang untuk rnerusak print-out atau output dengan rnaksud untuk rnangaburkan, rnenyernbunyikan data atau informasi dengan itikad tidakbaik. Penggunaan kornputer untuk sarana rnelakukan perbuatan pidana, ialah dalarn pemecahan informasi melalui kornputer yang hasilnya digunakan untuk rnelakukan kejahatan, atau rnengubah program. 2. Perbuatan pidana penipuan, yang sesungguhnya dapat termasuk unsur perbuatan lain, yang pada pokoknya dirnaksudkan rnenghindarkan diri dari kewajiban (pajak) atau untuk rnernperoleh sesuatu yang bukan hak/miliknya rnelalui sarana kornputer. 3. Perbuatan curang untuk rnernperoleh secara tidak sah harta benda milik orang lain, misalnya seseorang yang dapat rnengakses komputer rnentransfer rekening orang ke rekeningnya sendiri, sehingga rnerugikan orang lain. 4. Konspirasi penipuan, ialah perbuatan pidana yang dilakukan beberapa orang bersarna-sarna untuk rnelakukan penipuan dengan sarana kornputer. 5. Pencurian ialah dengan senggaja rnengarnbil dengan rnelawan hukum hak atau milik orang lain dengan rnaksud untuk dirnilikinya sendiri. 6. Perbuatan pidana penggelapan, pernalsuan pernberian informasi rnelalui kornputer yang merugikan pihak lain dan rnenguntungkan diri sendiri. 7. Hacking, ialah melakukan akses terhadap sistern kornputer tanpa seizin atau dengan rnelawan hukurn sehingga dapat rnenernbus sistern pengarnanan kornputer yang dapat rnengancarn berbagai kepentingan. 8. Perbuatan pidana kornunikasi, ialah hacking yang dapat rnernbobolkan sisten on-line kornputer yang rnenggunakan sistern kornunikasi. 9. Perbuatan pi dana perusakan sistern kornputer, baik rnerusak data atau rnenghapus kode-kode yang rnenirnbulkan kerusakan dan kerugian. Termasuk dalarn golongan perbuatan ini adalah berupa penarnbahan atau AI). f(:v,j4. Volume 9, Nomor 25, November 2011

15 260 Moh Amin Choiri Setiyanto: Sosialisasi... perubahan program, informasi, media, sehingga merusak sistern, demikian pula sengaja menyebarkan virus yang dapat merusak program dan sistern komputer, atau pemerasan dengan rnenggunakan sara komputer/telekomunikasi. 10. Perbuatan pidana yang berkaitan dengan hak milik intelektual, hak cipta, dan hak paten, ialah berupa pernbaj akan dengan rnernproduksi barangbarang tiruan untuk mendapatkan keuntungan rnelalui perdagangan. Jenis perbuatan pidana tersebut di atas dapat berlaku jika komputer dihubungkan denga teknologi te1ekornunikasi dan informasi, sehingga rnenjadi cyber crime, terutarna dengan perkembangan teknologi internet. 1. Merusak data, dilakukan seseorang untuk merusak print-out atau output dengan maksud untuk mangaburkan, menyembunyikan data atau informasi dengan itikad tidak baik. Penggunaan kornputer untuk sarana rne1akukan perbuatan pidana, ialah dalam pemecahan informasi rnelalui kornputer yang hasilnya digunakan untuk rnelakukan kejahatan, atau rnengubah program. Perbuatan pidana penipuan, yang sesungguhnya dapat termasuk unsur perbuatan lain, yang pada pokoknya dimaksudkan rnenghindarkan diri dari kewajiban (pajak) atau untuk rnemperoleh sesuatu yang bukan hak/miliknya melalui sarana komputer. Perbuatan curang untuk rnernperoleh secara tidak sah harta benda milik orang lain, misalnya seseorang yang dapat mengakses komputer rnentransfer rekening orang ke rekeningnya sendiri, sehingga rnerugikan orang lain. Konspirasi penipuan, ialah perbuatan pidana yang dilakukan beberapa orang bersama-sama untuk melakukan penipuan dengan sarana komputer. e. Pencurian ialah dengan senggaja mengambil dengan rnelawan hukurn hak atau milik orang lain dengan rnaksud untuk dimilikinya sendiri. 2. Perbuatan pidana penggelapan, pemalsuan pemberian informasi rnelalui komputer yang merugikan pihak lain dan menguntungkan diri sendiri. 3. Hacking, ialah rnelakukan akses terhadap sistern kornputer tanpa seizin atau dengan melawan hukurn sehingga dapat menernbus sis tern pengarnanan komputer yang dapat mengancam berbagai kepentingan. 4. Perbuatan pidana komunikasi, ialah hacking yang dapat membobolkan sisten on-line komputer yang menggunakan sistem komunikasi. 5. Perbuatan pidana perusakan sistern kornputer, baik merusak data atau menghapus kode-kode yang menimbulkan kerusakan dan kerugian. A..,. fi?.~. Volume 9, Nomor 25, November 2011

16 Moh Amin Choiri Setiyanto: Sosialisasi Termasuk dalam golongan perbuatan ini adalah berupa penambahan atau perubahan program, informasi, media, sehingga merusak sistem, demikian pula sengaja menyebarkan virus yang dapat merusak program dan sistem komputer, atau pemerasan dengan menggunakan sara komputer/telekomunikasi, 6. Perbuatan pidana yang berkaitan dengan hak milik intelektual, hak cipta, dan hak paten, ialah berupa pembajakan dengan memproduksi barangbarang tiruan untuk mendapatkan keuntungan melalui perdagangan. 7. Jenis perbuatan pidana tersebut di atas dapat berlaku jika komputer dihubungkan denga teknologi telekomunikasi dan informasi, sehingga menjadi cyber crime, terutama dengan perkembangan teknologi internet. 3. Kesimpulan Adanya sosialisasi dosen dan Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta dapat memberikan suatu wacana baru tentang (Cyberlaw) Hukum Telematika dan Cybercrime (Kejahatan Internet) Kita dapat mengetahui kode etika di citivitas akademik Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta dalam menggunakan internet DAFTAR PUSTAKA Arief, Barda Nawawi,1998 Beberapa Aspek Kebijakan Penegakan dan Pengembangan Hukum Pidana, PT Citra Aditya Bakti : Bandung Mansur,Dikdik M. Arief dan Eli Satris Gultom, I987, Cyber Law,Aspek Hukum Teknologi Informasi, Pustaka Tinta Emas:Bandung Mahayani, Dimitri, 2000, Menjemput Masa Depan, Futuristik dan Rekayasa Masyarakat Menuju Era Global, Bandung: Rosda; Naisbitt, John; Nasibitt, Nana; dan Douglas Philips, 2001, High Tech, High Touch, Pencarian Makna di Tengah Perkembangan Pesat Teknologi, Bandung: Mizan, Bandung; /13/kej ahatan-di -dunia-maya-sangatmudah-berkembang html didonwload tanggal 15 Maret coml20 11l03lhubungan-internet-dalam-penegakanhukum.html didonwload tangga113 maret 2013 All. ~~. Volume 9, Nomor 25, November 2011

17 ISSN: PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL Berikut ini adalah pedoman minimal penulisan artikel dalam [urnal Ar Risalah yang dapat menjadi pertimbangan penulis. 1. Naskah belum pernah dimuat dalam media eetak lain, diketik dengan kertas ukuran Custom size (width: 16 em, Heigth: 24 em). Dibuat seringkas mungkin sesuai dengan subyek dan metodologi penelitian (apabila naskah berupa ringkasan penelitian), halaman dengan font Times New Roman ukuran 11 dan 1 spasi. Margin atas, bawah, kiri dan kanan masingmasing2 em. 2. Abstraksi atau sinopsis ditulis pada awal tulisan yang terdiri dari kata (dapat berbahasa Indonesia atau bahasa Inggris), berisi ringkasan mater; keseluruhan artikel yang tujuannya memberi penjelasan ringkas kepada pembaea. 3. Kata kunei (Keyword) ditulis setelah abstraksi untuk kemudahan dalam pembuatan indeks. 4. Semua artikel disertai dengan referensi yang memuat sumber-sumber yang dikutip. 5. Tabel dan gambar hams diberi nomor urut 6. Semua naskah hams disertai dengan softcopy dalam format MSWord 7. Kutipan dalam teks ditulis di antara kurung buka dan kurung tutup yang menyebutkan nama penulis, tahun tanpa koma) 8. Setiap artikel hams memiliki daftar referensi yang menjadi sumber kutipan dengan ketentuan: a) daftar referensi disusun urut alphabetik sesuai nama penulis atau institusi. b) susunan setiap referensi: nama penults, tahun publikasi, judul buku teks atau artikel, nama penerbit, nomor halaman. 9. Template lengkap penulisan artikel dalam format MS Word dapat diperoleh di Redaksi.

18 ISSN

KORELASI ETIKA PROFESI, TEKNOLOGI DAN HUKUM TERHADAP INFORMASI

KORELASI ETIKA PROFESI, TEKNOLOGI DAN HUKUM TERHADAP INFORMASI PERTEMUAN KE II KORELASI ETIKA PROFESI, TEKNOLOGI DAN HUKUM TERHADAP INFORMASI 2.1 Sejarah dan Perkembangan Etika Komputer Sesuai awal penemuan teknologi komputer di era 1940 an, perkembangan etika komputer

Lebih terperinci

Oleh. Salamun Rohman Nudin, S.Kom., M.Kom Etika Profesi/ Teknik Informatika Untag Surabaya

Oleh. Salamun Rohman Nudin, S.Kom., M.Kom Etika Profesi/ Teknik Informatika Untag Surabaya ETIKA KOMPUTER Oleh Salamun Rohman Nudin, S.Kom., M.Kom / Teknik Informatika Untag Surabaya Materi 1. Sejarah dan Perkembangan Etika Komputer 2. Etika dan Teknologi Informasi 3. Hukum pada Teknologi Informasi

Lebih terperinci

Sejarah Etika Komputer. Pengertian Etika Komputer. Tokoh-tokoh Pelopor Etika Komputer. Sejarah & Tokoh-tokoh Pelopor Etikom.

Sejarah Etika Komputer. Pengertian Etika Komputer. Tokoh-tokoh Pelopor Etika Komputer. Sejarah & Tokoh-tokoh Pelopor Etikom. Sejarah Etika Komputer Fakultas Ilmu Komputer Dian Nuswantoro Pokok Bahasan: Tokoh Pelopor Etika Komputer Pandangan dalam Cakupan Etika komputer Isu-isu Pokok Etika Komputer Kejahatan Komputer 1 2 Pengertian

Lebih terperinci

Etika Profesi di Bidang IT Etika Profesi di bidang IT Etika Komputer

Etika Profesi di Bidang IT Etika Profesi di bidang IT Etika Komputer Etika Profesi Pertemuan 2 Sejarah dan Perkembangan Etika Profesi Etika Profesi di Bidang IT Etika Profesi di bidang IT Etika Komputer Sejarah Etika Komputer Era 1940 1950an Norbert Wiener PD II penelitian

Lebih terperinci

ETIKA PROFESI. Sejarah dan Perkembangan Etika Profesi

ETIKA PROFESI. Sejarah dan Perkembangan Etika Profesi ETIKA PROFESI Sejarah dan Perkembangan Etika Profesi Pengertian Etika Etika (Yuniani) ethos (s) / ta etha (m) kebiasaan / adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu

Lebih terperinci

Rini Agustina, S.Kom, M.Pd --- Dari berbagai Sumber

Rini Agustina, S.Kom, M.Pd --- Dari berbagai Sumber Pada BAB sebelumnya telah di bahas tentang perkembangan teknologi yang dapat merubah cara berpikir manusia yang akan berpengaruh terhadap pelaksanaan etika dan norma-norma dalam kehidupannya. Rini Agustina,

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK I. UMUM Pemanfaatan Teknologi Informasi, media, dan komunikasi telah mengubah baik perilaku

Lebih terperinci

IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI ( SISTEM KOMPUTERISASI ) DI DALAM CORPORATE/BUSINESS Oleh : S u b c h a n

IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI ( SISTEM KOMPUTERISASI ) DI DALAM CORPORATE/BUSINESS Oleh : S u b c h a n IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI ( SISTEM KOMPUTERISASI ) DI DALAM CORPORATE/BUSINESS Oleh : S u b c h a n Abstrak Moral, etika, dan hukum, semua mengatur perilaku kita. Moral memiliki sejarah dan

Lebih terperinci

SEJARAH ETIKA KOMPUTER

SEJARAH ETIKA KOMPUTER ETIKA KOMPUTER SEJARAH ETIKA KOMPUTER Era 1940-1950-an Nobert Wiener menciptakan cybernetics atau the science of information feedback system dikombinasikan dengan komputer digital dikenal dengan sebutan

Lebih terperinci

cybercrime Kriminalitas dunia maya ( cybercrime

cybercrime Kriminalitas dunia maya ( cybercrime cybercrime Kriminalitas dunia maya (cybercrime) atau kriminalitas di internet adalah tindakan pidana kriminal yang dilakukan pada teknologi internet (cyberspace), baik yang menyerang fasilitas umum di

Lebih terperinci

KOMPUTER DALAM HUKUM

KOMPUTER DALAM HUKUM KOMPUTER DALAM HUKUM MODUL 9 GANJAR PRAMUDYA WIJAYA - 41811120044 TUGAS KOMPUTER MASYARAKAT KOMPUTER DALAM HUKUM Overview Penyebaran informasi telah melintasi batas-batas wilayah dan perbedaan waktu sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi tingkat budaya dan semakin modern suatu bangsa, maka semakin

BAB I PENDAHULUAN. tinggi tingkat budaya dan semakin modern suatu bangsa, maka semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan industri yang merupakan hasil dari budaya manusia membawa dampak positif, dalam arti teknologi dapat di daya gunakan untuk kepentingan

Lebih terperinci

10/10/2010 PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI. Materi 14 : Pengantar Etika Profesi ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI. 1. Privasi

10/10/2010 PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI. Materi 14 : Pengantar Etika Profesi ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI. 1. Privasi PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI Materi 14 : Pengantar Etika Profesi ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI Masalah etika dalam pengembangan dan pemakaian sistem informasi, Menurut Richard Mason : privasi akurasi property

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan media elektronik yang berfungsi merancang, memproses, menganalisis,

I. PENDAHULUAN. dan media elektronik yang berfungsi merancang, memproses, menganalisis, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem eletronik adalah system computer yang mencakup perangkat keras lunak komputer, juga mencakup jaringan telekomunikasi dan system komunikasi elektronik, digunakan

Lebih terperinci

Etika Dalam Teknologi Informasi

Etika Dalam Teknologi Informasi Etika Dalam Teknologi Informasi N. Tri Suswanto Saptadi 1 Tujuan Pembahasan Menunjukan perbedaan antara etika, moral dan perilaku hukum Memperkenalkan peranan etika dalam bisnis Menjelaskan hubungan antara

Lebih terperinci

Seminar Nasional IT Ethics, Regulation & Cyber Law III

Seminar Nasional IT Ethics, Regulation & Cyber Law III Seminar Nasional IT Ethics, Regulation & Cyber Law III Tema : Kejahatan Multimedia di Media Sosial @HOM Platinum Hotel Yogyakarta, 17 Nopember 2015 Dr. Mochamad Wahyudi, MM, M.Kom, M.Pd, CEH, CHFI wahyudi@bsi.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI TINDAK PIDANA CYBER CRIME (MAYANTARA)

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI TINDAK PIDANA CYBER CRIME (MAYANTARA) BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI TINDAK PIDANA CYBER CRIME (MAYANTARA) A. Pengertian Cyber Crime Membahas masalah cyber crime tidak lepas dari permasalahan keamanan jaringan komputer atau keamanan informasi

Lebih terperinci

N. Tri Suswanto Saptadi. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar. 3/19/2015 nts/epk/ti-uajm 2

N. Tri Suswanto Saptadi. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar. 3/19/2015 nts/epk/ti-uajm 2 N. Tri Suswanto Saptadi Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar 3/19/2015 nts/epk/ti-uajm 1 Bahan Kajian Jenis-jenis ancaman (threats) melalui IT, Kasus-kasus

Lebih terperinci

Pengantar Teknologi Informasi

Pengantar Teknologi Informasi Pengantar Teknologi Informasi Etika & Dampak Sosial Teknologi Informasi Defri Kurniawan, M.Kom Fasilkom 1/7/2016 Pengertian Etika Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah: Ilmu tentang apa yang

Lebih terperinci

BAB IV UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. A. Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Yang Mengalami

BAB IV UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. A. Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Yang Mengalami BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI ELECTRONIC BILL PRESENTMENT AND PAYMENT DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III BW JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK A. Perlindungan

Lebih terperinci

INFORMATION SYSTEM AND SOCIAL ETHICS

INFORMATION SYSTEM AND SOCIAL ETHICS INFORMATION SYSTEM AND SOCIAL ETHICS Chapter 5 Management Information Systems, 10th Edition, Raymond McLeod,Jr, George P. Schell, Pearson Education Pokok Bahasan Hubungan SI dengan isu-isu etika dan sosial

Lebih terperinci

P10 Kejahatan Komputer. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta

P10 Kejahatan Komputer. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta P10 Kejahatan Komputer A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta Pendahuluan 2 Pendahuluan Sekarang komputer Identik dengan Internet Saat ini siapa yg dalam sehari tidak menggunakan Internet??? Apa

Lebih terperinci

Cyber Crime. Ade Sarah H., M.Kom

Cyber Crime. Ade Sarah H., M.Kom Cyber Crime Ade Sarah H., M.Kom Cybercrime adalah perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis pada kecanggihan teknologi komputer dan telekomunikasi. Karakteristik

Lebih terperinci

Cyber Crime : Sebuah Evolusi Kejahatan Jenis kejahatan konvensional : Kejahatan kerah biru (blue collar crime) Pencurian, penipuan, pembunuhan

Cyber Crime : Sebuah Evolusi Kejahatan Jenis kejahatan konvensional : Kejahatan kerah biru (blue collar crime) Pencurian, penipuan, pembunuhan CYBER CRIME Cyber Crime : Sebuah Evolusi Kejahatan Jenis kejahatan konvensional : Kejahatan kerah biru (blue collar crime) Pencurian, penipuan, pembunuhan Kejahatan kerah putih (white collar crime) Kejahatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh Dunia. Internet sebagai media komunikasi kini sudah biasa. memasarkan dan bertransaksi atas barang dagangannya.

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh Dunia. Internet sebagai media komunikasi kini sudah biasa. memasarkan dan bertransaksi atas barang dagangannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki abad ke 21 perkembangan dunia terasa semakin pesat. Internet merupakan suatu jaringan komunikasi digital dan merupakan jaringan komputer terbesar yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. Berdasarkan pembahasan diatas Pembuktian Cyber Crime Dalam. di dunia maya adalah : oleh terdakwa.

BAB III PENUTUP. Berdasarkan pembahasan diatas Pembuktian Cyber Crime Dalam. di dunia maya adalah : oleh terdakwa. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas Pembuktian Cyber Crime Dalam Perspektif Hukum tersebut, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Upaya upaya yang dilakukan dalam pembuktian

Lebih terperinci

Siapa Perlu Peduli Ancaman Cybercrime?

Siapa Perlu Peduli Ancaman Cybercrime? Siapa Perlu Peduli Ancaman Cybercrime? Oleh: Mas Wigrantoro Roes Setiyadi*) Kelompok Kerja e-security, suatu unit aktivitas di dalam wadah Organisasi Kerjasama Ekonomi Asia Pacific (APEC) kembali menggelar

Lebih terperinci

Oleh: R.Caesalino Wahyu Putra IGN.Parikesit Widiatedja Bagian Hukum Pidana, Fakultas Hukum, Universitas Udayana

Oleh: R.Caesalino Wahyu Putra IGN.Parikesit Widiatedja Bagian Hukum Pidana, Fakultas Hukum, Universitas Udayana PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KORBAN PENCURIAN INFORMASI PRIBADI MELALUI DUNIA CYBER DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (UU ITE) Oleh: R.Caesalino Wahyu

Lebih terperinci

Pertemuan 11. Pembahasan. 1. Pengertian Cyber law 2. Ruang Lingkup Cyber Law 3. Perangkat hukum Cyber law

Pertemuan 11. Pembahasan. 1. Pengertian Cyber law 2. Ruang Lingkup Cyber Law 3. Perangkat hukum Cyber law Pertemuan 11 Pembahasan 1. Pengertian Cyber law 2. Ruang Lingkup Cyber Law 3. Perangkat hukum Cyber law 1 11.1. Pengertian Cyber Law Di Indonesia sendiri tampaknya belum ada satu istilah yang disepakati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dari tahun ke tahun semakin cepat. Hal yang paling

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dari tahun ke tahun semakin cepat. Hal yang paling 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa di era globalisasi perkembangan dan kemajuan teknologi dari tahun ke tahun semakin cepat. Hal yang paling menonjol adalah dengan hadirnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berkembang dari waktu kewaktu semakin pesat. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. berkembang dari waktu kewaktu semakin pesat. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek yang penting bagi manusia, karena pendidikan merupakan pengembangan pemberdaya manusia (SDM). Pada saat ini pendidikan dituntut peranannya

Lebih terperinci

MATERI MUATAN REGULASI INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

MATERI MUATAN REGULASI INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK MATERI MUATAN REGULASI INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK I. Ketentuan Umum :berisi hal yang berkait dengan ITE II. Yurisdiksi Pengaturan teknologi informasi yang diterapkan oleh suatu negara berlaku untuk

Lebih terperinci

TINDAK PIDANA DI BIDANG MEDIA SOSIAL Oleh : Prof. Dr. H. Didik Endro Purwoleksono, S.H., M.H.

TINDAK PIDANA DI BIDANG MEDIA SOSIAL Oleh : Prof. Dr. H. Didik Endro Purwoleksono, S.H., M.H. TINDAK PIDANA DI BIDANG MEDIA SOSIAL Oleh : Prof. Dr. H. Didik Endro Purwoleksono, S.H., M.H. 5 KEPENTINGAN HUKUM YANG HARUS DILINDUNGI (PARAMETER SUATU UU MENGATUR SANKSI PIDANA) : 1. NYAWA MANUSIA. 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sadar bahwa mereka selalu mengandalkan komputer disetiap pekerjaan serta tugastugas

BAB I PENDAHULUAN. sadar bahwa mereka selalu mengandalkan komputer disetiap pekerjaan serta tugastugas BAB I PENDAHULUAN A. Latar-Belakang Keunggulan komputer berupa kecepatan dan ketelitiannya dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga dapat menekan jumlah tenaga kerja, biaya serta memperkecil kemungkinan

Lebih terperinci

PUBLICO JURNAL ILMU ADMINISTRASI ISSN:

PUBLICO JURNAL ILMU ADMINISTRASI ISSN: PUBLICO JURNAL ILMU ADMINISTRASI Diterbitkan oleh: Indonesian Association for Public Administration (IAPA) Sumatera Utara Nanggroe Aceh Darussalam ISSN: 2541-6235 i PUBLICO JURNAL ILMU ADMINISTRASI Diterbitkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi baik dalam bentuk hardware dan software. Dengan adanya sarana

BAB I PENDAHULUAN. informasi baik dalam bentuk hardware dan software. Dengan adanya sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dapat dikatakan sebagai lokomotif yang dipergunakan dalam proses globalisasi di berbagai aspek kehidupan. 1 Dengan adanya kemajuan

Lebih terperinci

ETIKA DAN PROFESIONALISME

ETIKA DAN PROFESIONALISME ETIKA DAN PROFESIONALISME ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI Masalah etika juga mendapat perhatian dalam pengembangan dan pemakaian sistem informasi. Masalah ini diidentifikasi oleh Richard Mason pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi saat ini semakin berkembang dan berdampak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi saat ini semakin berkembang dan berdampak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi informasi saat ini semakin berkembang dan berdampak terhadap perilaku sosial masyarakat, termasuk juga perkembangan jenis kejahatan di dalamnya.

Lebih terperinci

BAB II KEJAHATAN PEMBOBOLAN WEBSITE SEBAGAI BENTUK KEJAHATAN DI BIDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

BAB II KEJAHATAN PEMBOBOLAN WEBSITE SEBAGAI BENTUK KEJAHATAN DI BIDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK BAB II KEJAHATAN PEMBOBOLAN WEBSITE SEBAGAI BENTUK KEJAHATAN DI BIDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK A. Perbuatan-Perbuatan Pidana Menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi

Lebih terperinci

ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI P E N G A N T A R T E K N O L O G I I N F O R M A S I ( T I F )

ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI P E N G A N T A R T E K N O L O G I I N F O R M A S I ( T I F ) ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI P E N G A N T A R T E K N O L O G I I N F O R M A S I ( T I F 1 1 0 1) SELAMAT DATANG DI ERA INFORMASI SETIAP BULANNYA ADA 2,7 MILIAR SEARCH DI GOOGLE ERA INFORMASI Jutaan

Lebih terperinci

NCB Interpol Indonesia - Fenomena Kejahatan Penipuan Internet dalam Kajian Hukum Republik Indonesia Wednesday, 02 January :00

NCB Interpol Indonesia - Fenomena Kejahatan Penipuan Internet dalam Kajian Hukum Republik Indonesia Wednesday, 02 January :00 There are no translations available. Oleh: Ny. JUSRIDA TARA, SH., M.Hum. I. PENDAHULUAN Teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan perkembangan pola berfikir umat manusia sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui kebijakan hukum pidana tidak merupakan satu-satunya cara yang. sebagai salah satu dari sarana kontrol masyarakat (sosial).

BAB I PENDAHULUAN. melalui kebijakan hukum pidana tidak merupakan satu-satunya cara yang. sebagai salah satu dari sarana kontrol masyarakat (sosial). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keunggulan komputer berupa kecepatan dan ketelitiannya dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga dapat menekan jumlah tenaga kerja, biaya serta memperkecil kemungkinan

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Sistem Informasi Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA KULIAH 1. Pendahuluan 2. Data dan Informasi

Lebih terperinci

Makalah Kejahatan E-Commerce "Kasus Penipuan Online" Nama : Indra Gunawan BAB I PENDAHULUAN

Makalah Kejahatan E-Commerce Kasus Penipuan Online Nama : Indra Gunawan BAB I PENDAHULUAN Makalah Kejahatan E-Commerce "Kasus Penipuan Online" Nama : Indra Gunawan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer, telekomunikasi dan informasi telah berkembang sangat pesat

Lebih terperinci

Muhammad Nasir S.Si.,M.Kom Dr. Nurfit Junus, MM

Muhammad Nasir S.Si.,M.Kom Dr. Nurfit Junus, MM Implikasi Etis Manajemen Sistem Teknologi Informasi Muhammad Nasir S.Si.,M.Kom Dr. Nurfit Junus, MM Magister Manajemen Pendidikan Universitas Riau Copyright 2001 Prentice-Hall, Inc. 5-1 Masyarakat yang

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI Universitas Mercu Buana Yogyakarta Program Studi : 1. Teknik Informatika

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI Universitas Mercu Buana Yogyakarta Program Studi : 1. Teknik Informatika FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI Universitas Mercu Buana Yogyakarta Program Studi : 1. Teknik Informatika Alamat: Kampus I, Jl. Wates. Km. 10 Yogyakarta. 55753. Telp.(0274) 649212,649211,Fax.(0274)-649213.

Lebih terperinci

Kejahatan Mayantara (Cybercrime)

Kejahatan Mayantara (Cybercrime) Kejahatan Mayantara (Cybercrime) Dalam era globalisasi memberikan pengaruh thd perkembangan teknologi informasi, shg telah memberikan pengaruh thd terjadinya berbagai bentuk kejahatan yg sifatnya modern

Lebih terperinci

MODEL PENGATURAN INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

MODEL PENGATURAN INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK MODEL PENGATURAN INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK Oleh: Dr Jamal Wiwoho, Dr I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani 4/30/2012 model pengaturan ITE www.jamalwiwoho.com 1 Saat ini telah lahir suatu rezim hukum

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA DENGAN AKBP AUDIE LATUHERY KASAT CYBERCRIME DIT RESKRIMSUS POLDA METRO JAYA

HASIL WAWANCARA DENGAN AKBP AUDIE LATUHERY KASAT CYBERCRIME DIT RESKRIMSUS POLDA METRO JAYA HASIL WAWANCARA DENGAN AKBP AUDIE LATUHERY KASAT CYBERCRIME DIT RESKRIMSUS POLDA METRO JAYA 1. Bagaimanakah proses pemeriksaan kasus yang dilakukan polisi setelah adanya pengaduan dari masyarakat? Setelah

Lebih terperinci

FORMULIR PENDAFTARAN

FORMULIR PENDAFTARAN FORMULIR PENDAFTARAN TRUNOJOYO AGROINDUSTRIAL TECHNOLOGY EVENT 2017 1. Judul Paper : 2. Asal Institusi : 3. Identitas Ketua Tim Nama : Jenis Kelamin : Nomor Induk Siswa : Jurusan : Tempat/Tanggal lahir

Lebih terperinci

WACANA HUKUM VOL.VIII, NO.1, APRIL 2009 PERANAN PERUBAHAN SOSIAL TERHADAP MACAM ALAT BUKTI DALAM RUU KUHAP

WACANA HUKUM VOL.VIII, NO.1, APRIL 2009 PERANAN PERUBAHAN SOSIAL TERHADAP MACAM ALAT BUKTI DALAM RUU KUHAP PERANAN PERUBAHAN SOSIAL TERHADAP MACAM ALAT BUKTI DALAM RUU KUHAP TRI WAHYU WIDIASTUTI, SH.MH. Dosen Fakultas Hukum UNISRI Abstract: Law and societies are similarly dynamic and change through time. The

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. moderen demi menunjang dan mempermudah kehidupannya.

BAB I PENDAHULUAN. moderen demi menunjang dan mempermudah kehidupannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) telah membawa perubahan besar dalam kehidupan umat manusia di seluruh dunia. Dengan kemampuan akal yang dimilikinya,

Lebih terperinci

Kebijakan Privasi (Privacy Policy)

Kebijakan Privasi (Privacy Policy) Halaman 1 Kebijakan Privasi (Privacy Policy) Tanggal perubahan terakhir: 18 Mei 2017 Mitrateladan.org merupakan layanan yang memberikan informasi secara umum dan khusus kepada anggota, dan menjadi aset

Lebih terperinci

Bab 2 Etika, Privasi

Bab 2 Etika, Privasi Bab 2 Etika, Privasi 1. Pengertian Hukum, Etika Definisi Hukum menurut (Robertson & Roth, 2012) adalah sistem peraturan yang dibuat dan ditegakkan melalui institusi sosial atau pemerintah untuk mengatur

Lebih terperinci

ETIKA & KEAMANAN SISTEM INFORMASI

ETIKA & KEAMANAN SISTEM INFORMASI ETIKA & KEAMANAN SISTEM INFORMASI ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI, mencakup : 1. Privasi Hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan oleh orang lain yang memang tidak diberi ijin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aksesifitas penggunaan teknologi yang semakin inovatif mendukung kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. aksesifitas penggunaan teknologi yang semakin inovatif mendukung kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini sudah semakin berkembang lantaran aksesifitas penggunaan teknologi yang semakin inovatif mendukung kegiatan transaksional

Lebih terperinci

PANITIA LKTI DAN NATIONAL EDUCATION PERHIMPUNAN MAHASISWA SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA - MALANG

PANITIA LKTI DAN NATIONAL EDUCATION PERHIMPUNAN MAHASISWA SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA - MALANG Pendahuluan PANITIA PANDUAN LOMBA LKTI DAN NATIONAL EDUCATION 2015 Indonesia adalah negara yang memiliki banyak kekayaan. Sumberdaya yang melimpah menjadikan bangsa Indonesia sebagai tempat pembangunan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UniversitasMercuBuanaYogyakarta ProgramStudi: TeknikInformatika TUGAS KOMPUTER MASYARAKAT

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UniversitasMercuBuanaYogyakarta ProgramStudi: TeknikInformatika TUGAS KOMPUTER MASYARAKAT FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UniversitasMercuBuanaYogyakarta ProgramStudi: TeknikInformatika Alamat: KampusII,Jl.JembatanMerah,No.84.C.,Gejayan, CondongCatur,Yogyakarta.Telp.(0274)-584922,550703,550704

Lebih terperinci

BAB II PENGATURAN HUKUM PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA CYBERCRIME. A. Pengaturan hukum pidana terhadap tindak pidana cybercrime.

BAB II PENGATURAN HUKUM PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA CYBERCRIME. A. Pengaturan hukum pidana terhadap tindak pidana cybercrime. BAB II PENGATURAN HUKUM PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA CYBERCRIME A. Pengaturan hukum pidana terhadap tindak pidana cybercrime. Dunia maya (cyberspace) adalah media yang tidak mengenal batas, baik batas-batas

Lebih terperinci

Halaman. Vol. 2 No Surakarta.

Halaman. Vol. 2 No Surakarta. Halaman Vol. 2 No. 2 92-199 Surakarta www.iptpi-surakarta.org ISSN 2541-0261 9 7 7 2 5 4 1 0 2 6 0 0 9 edudikara JURNAL PENDIDIKAN & PEMBELAJARAN edudikara merupakan Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran

Lebih terperinci

IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI

IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI A. Realitas Sistem Informasi (SI) Sejak permulaan peradaban, Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lain dan dengan menggunakan

Lebih terperinci

SUSUNAN TIM JAMIKA JURNAL MANAJEMEN INFORMATIKA

SUSUNAN TIM JAMIKA JURNAL MANAJEMEN INFORMATIKA SUSUNAN TIM JAMIKA JURNAL MANAJEMEN INFORMATIKA PELINDUNG REKTOR UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG PENASEHAT PEMBANTU REKTOR I UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG PEMBINA DEKAN FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) di Dunia sangat dirasakan manfaatnya dalam berbagai sektor Industri, Perbankan maupun Usaha Kecil-Menengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maraknya penggunaan media elektronik mulai dari penggunaan handphone

BAB I PENDAHULUAN. maraknya penggunaan media elektronik mulai dari penggunaan handphone BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan termasuk aspek hukum yang berlaku. Kemajuan teknologi informasi

Lebih terperinci

Intellectual Property Rights and Ethics. Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia74march.wordpress.com

Intellectual Property Rights and Ethics. Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia74march.wordpress.com 8 Intellectual Property Rights and Ethics Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia74march.wordpress.com Sumber Understanding Computers in a Changing Society, 3rd Edition Copycat Materi Hak kekayaan intelektual

Lebih terperinci

CYBER LAW & CYBER CRIME

CYBER LAW & CYBER CRIME CYBER LAW & CYBER CRIME Di susun Oleh: Erni Dwi Larasati ( 18120251 ) Desi Nur Anggraini ( 12129972 ) Kelas: 12.4B.04 DEFINISI CYBER CRIME Cybercrime merupakan bentik-bentuk kejahatan yang timbul karena

Lebih terperinci

16 Agustus 2011 PENGANTAR KEAMANAN KOMPUTER

16 Agustus 2011 PENGANTAR KEAMANAN KOMPUTER 16 Agustus 2011 PENGANTAR KEAMANAN KOMPUTER Dasar Pemikiran Keamanan Komputer Aman : terhindar dari serangan atau kegagalan Suatu sistem dapat dikatakan aman apabila dalam segala keadaan, sumberdaya yang

Lebih terperinci

PENIPUAN DAN PENGAMANAN KOMPUTER

PENIPUAN DAN PENGAMANAN KOMPUTER PENIPUAN DAN PENGAMANAN KOMPUTER N. Tri Suswanto Saptadi 5/1/2016 nts/sia 1 Proses Penipuan Ada tiga langkah yang sering dihubungkan dengan kebanyakan penipuan, yaitu : Pencurian sesuatu yang berharga

Lebih terperinci

MENGENAL CARDING. Taufan Aditya Pratama. Abstrak. Pendahuluan.

MENGENAL CARDING. Taufan Aditya Pratama. Abstrak. Pendahuluan. MENGENAL CARDING Taufan Aditya Pratama Taufan@raharja.info Abstrak Kartu kredit kini menjadi incaran para Carder untuk melakukan Carding. Para carder melakukan pencurian informasi pada kartu kredit lalu

Lebih terperinci

oleh perdagangan secara konvensional. 1

oleh perdagangan secara konvensional. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya sebuah arena baru yang lazim disebut dengan dunia maya. Dalam hal ini setiap individu memiliki hak dan kemampuan untuk

Lebih terperinci

KETENTUAN NASKAH ARTIKEL JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

KETENTUAN NASKAH ARTIKEL JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN KETENTUAN NASKAH ARTIKEL JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN Penulis Pertama 1, Penulis Kedua 2 1 Institusi penulis pertama (contoh: Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY); 2 Institusi penulis kedua

Lebih terperinci

MELINDUNGI PENGGUNA INTERNET DENGAN UU ITE

MELINDUNGI PENGGUNA INTERNET DENGAN UU ITE MELINDUNGI PENGGUNA INTERNET DENGAN UU ITE DIREKTORAT PEMBERDAYAAN INFORMATIKA DIREKTORAT JENDERAL APLIKASI INFORMATIKA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 1 The World We Are Facing Today A Borderless,

Lebih terperinci

Etika Profesi dan Pengembangan Diri

Etika Profesi dan Pengembangan Diri Etika Profesi dan Pengembangan Diri (Ethics in Information Technology) Evangs Mailoa FTI UKSW Organisasi Profesi Organisasi profesi adalah suatu organisasi yang mengatur dan melakukan standarisasi kualitas,

Lebih terperinci

Rancangan Undang Undang Nomor Tahun Tentang Tindak Pidana Di Bidang Teknologi Informasi DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Rancangan Undang Undang Nomor Tahun Tentang Tindak Pidana Di Bidang Teknologi Informasi DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Rancangan Undang Undang Nomor Tahun Tentang Tindak Pidana Di Bidang Teknologi Informasi DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN HUKUM TENTANG DELIK PENIPUAN

BAB II KAJIAN HUKUM TENTANG DELIK PENIPUAN BAB II KAJIAN HUKUM TENTANG DELIK PENIPUAN A. PENGERTIAN TINDAK PIDANA PENIPUAN Penipuan adalah kejahatan yang termasuk dalam golongan yang ditujukan terhadap hak milik dan lain-lain hak yang timbul dari

Lebih terperinci

Bisnis Dalam Teknologi Informasi, aspek bisnis i adalah bagian dalam pengembangan teknologi. Bisnis untuk tujuan pencarian keuntungan.

Bisnis Dalam Teknologi Informasi, aspek bisnis i adalah bagian dalam pengembangan teknologi. Bisnis untuk tujuan pencarian keuntungan. Etika Bisnis & E-commerce PERTEMUAN 6 Bisnis Dalam Teknologi Informasi, aspek bisnis i adalah bagian dalam pengembangan teknologi. Bisnis untuk tujuan pencarian keuntungan. Bisnis & Etika Dua pandangan

Lebih terperinci

Etika, Kejahatan Komputer, dan Keamanan Sistem Informasi. Etika Sistem Informasi. Tujuan Bab 9. Information Systems Today

Etika, Kejahatan Komputer, dan Keamanan Sistem Informasi. Etika Sistem Informasi. Tujuan Bab 9. Information Systems Today Etika,, dan Keamanan Sistem Informasi Information Systems Today Leonard Jessup and Joseph Valacich 2003 Prentice Hall, Inc. 9-1 2003 Prentice Hall, Inc. 9-2 Tujuan Bab 9 Memahami bagaimana etika komputer

Lebih terperinci

Penyalahgunaaan TIK serta Dampaknya

Penyalahgunaaan TIK serta Dampaknya Penyalahgunaaan TIK serta Dampaknya Goals 1. Memahami berbagai dampak negatif penggunaan teknologi informasi dan komunikasi serta masalahmasalah yang ditimbulkan 2. Membentengi diri dari dampak buruk yang

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PARIWISATA. Pertemuan 3 - Etika & Profesionalisme

SISTEM INFORMASI PARIWISATA. Pertemuan 3 - Etika & Profesionalisme SISTEM INFORMASI PARIWISATA Pertemuan 3 - Etika & Profesionalisme ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI MENCAKUP : Privasi Akurasi Properti Hak Cipta (Copyright) Paten Rahasia Perdagangan (Trade Secret) Akses ANCAMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang penting bagi sebuah kemajuan bangsa.seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang penting bagi sebuah kemajuan bangsa.seiring dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi telah menjadi pendorong lahirnya era perkembangan teknologi informasi.fenomena kecepatan perkembangan teknologi informasi ini telah merebak di seluruh

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH SEBAGAI WUJUD PROFESIONALISME GURU 1

PUBLIKASI ILMIAH SEBAGAI WUJUD PROFESIONALISME GURU 1 PUBLIKASI ILMIAH SEBAGAI WUJUD PROFESIONALISME GURU 1 Wawan Krismanto Prodi PGSD FIP UNM wawan.krismanto@unm.ac.id Pengantar Guru professional merupakan sebuah tuntutan sekaligus harapan dari masyarakat.

Lebih terperinci

Pertemuan 2 ETIKA PROFESI

Pertemuan 2 ETIKA PROFESI Pertemuan 2 ETIKA PROFESI Pembahasan 1. Pengertian Profesi 2. Etika Profesi 3. Etika Komputer 4. Profesional & Profesionalisme 5. Prinsip-prinsip yang menjadi tanggung jawab seorang Profesional I. Pengertian

Lebih terperinci

Hati-hati terhadap Tiket Pesawat Anda!

Hati-hati terhadap Tiket Pesawat Anda! Hati-hati terhadap Tiket Pesawat Anda! 16 Nov Perkembangan teknologi digital sudah merambah hampir ke seluruh sendi kehidupan masyarakat. Keberadaan media sosial pun makin erat dan dekat dengan masyarakat.

Lebih terperinci

APPLICANT PACKAGE. BUSINESS PLAN COMPETITION IDeX 2017

APPLICANT PACKAGE. BUSINESS PLAN COMPETITION IDeX 2017 APPLICANT PACKAGE BUSINESS PLAN COMPETITION IDeX 2017 DAFTAR ISI I. Syarat & ketentuan business plan competition II. Tema III. Timeline IV. Hadiah V. Akomodasi VI. Format Penulisan Business Plan Competition

Lebih terperinci

Definisi Cybercrime. Disusun untuk memenuhi tugas ke I, MK. Kejahatan Komputer (Dosen Pengampu : Yudi Prayudi, S.Si, M.Kom)

Definisi Cybercrime. Disusun untuk memenuhi tugas ke I, MK. Kejahatan Komputer (Dosen Pengampu : Yudi Prayudi, S.Si, M.Kom) Definisi Cybercrime Disusun untuk memenuhi tugas ke I, MK. Kejahatan Komputer (Dosen Pengampu : Yudi Prayudi, S.Si, M.Kom) Fathirma ruf 13917213 PROGRAM PASCASARJANA TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

J U R N A L RISET AKUNTANSI DAN BISNIS

J U R N A L RISET AKUNTANSI DAN BISNIS J U R N A L RISET AKUNTANSI DAN BISNIS ISSN 1693-7597 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA Vol 10 No.2 / September 2010 KONSEP ANGGARAN DALAM PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD: SUATU TINJAUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih menciptakan rasa aman dalam masyarakat. bermotor dipengaruhi oleh faktor-faktor yang satu sama lain memberikan

BAB I PENDAHULUAN. lebih menciptakan rasa aman dalam masyarakat. bermotor dipengaruhi oleh faktor-faktor yang satu sama lain memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Dewasa ini pemerintah melakukan pembangunan di segala bidang, tidak terkecuali pembangunan dalam bidang hukum sebagai wujud reformasi di bidang hukum itu sendiri.

Lebih terperinci

FORMULIR PENDAFTARAN PEMAKALAH

FORMULIR PENDAFTARAN PEMAKALAH FORMULIR PENDAFTARAN PEMAKALAH No Penerimaan Abstrak : Judul : Nama Lengkap (dengan gelar) : Institusi : Telp/Fax / HP : Email : Dengan ini saya menyatakan: 1. Kesediaan hadir saat pemaparan makalah*)

Lebih terperinci

Kode Etik Insinyur (Etika Profesi)

Kode Etik Insinyur (Etika Profesi) Kode Etik Insinyur (Etika Profesi) Dewan Akreditasi Rekayasa dan Teknologi (ABET) Kode Etik Insinyur ATAS DASAR PRINSIP Insinyur menegakkan dan memajukan integritas, kehormatan dan martabat profesi engineering

Lebih terperinci

CONTOH KASUS CYBER CRIME (KEJAHATAN DI DUNIA MAYA)

CONTOH KASUS CYBER CRIME (KEJAHATAN DI DUNIA MAYA) CONTOH KASUS CYBER CRIME (KEJAHATAN DI DUNIA MAYA) Mungkin istilah Cyber Crime sudah tidak asing lagi bagi kita, dimana istilah cyber crime itu sendiri adalah suatu tindakan yang menjurus pada tindakan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN

UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN [LN 2007/85, TLN 4740] 46. Ketentuan Pasal 36A diubah sehingga

Lebih terperinci

ETIKA KOMPUTER DAN SDM INFORMATIKA

ETIKA KOMPUTER DAN SDM INFORMATIKA ETIKA KOMPUTER DAN SDM INFORMATIKA N. Tri Suswanto Saptadi Informatics Engineering Faculty of Information Technology Pendahuluan (1 dari 2) Etika komunitas TI merupakan satu kepercayaan dan keharusan.

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM SYARAT DAN KETENTUAN DI BAWAH INI HARUS DIBACA SEBELUM MENGGUNAKAN WEBSITE INI. PENGGUNAAN WEBSITE INI MENUNJUKKAN PENERIMAAN DAN KEPATUHAN TERHADAP SYARAT DAN KETENTUAN DI BAWAH INI SYARAT DAN KETENTUAN

Lebih terperinci

Pelindung Rektor Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Penanggung Jawab Dekan Fakultas Ilmu Administrasi dan Humaniora Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Pelindung Rektor Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Penanggung Jawab Dekan Fakultas Ilmu Administrasi dan Humaniora Universitas Muhammadiyah Sukabumi Pelindung Rektor Universitas Muhammadiyah Sukabumi Penanggung Jawab Dekan Fakultas Ilmu Administrasi dan Humaniora Universitas Muhammadiyah Sukabumi Pimpinan Redaksi Dr. Saprudin, S.S., M.Hum. Sekretaris

Lebih terperinci

BAB V PENIPUAN DAN PENGAMANAN KOMPUTER

BAB V PENIPUAN DAN PENGAMANAN KOMPUTER BAB V PENIPUAN DAN PENGAMANAN KOMPUTER A. Proses Penipuan Ada tiga langkah yang sering dihubungkan dengan kebanyakan penipuan, yaitu : 1. Pencurian sesuatu yang berharga 2. Konversi ke uang tunai 3. Penyembunyian

Lebih terperinci

Pertemuan 10. Pembahasan. 1. Faktor Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi IT 2. Kesadaran Hukum 3. Kebutuhan Undang-Undang

Pertemuan 10. Pembahasan. 1. Faktor Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi IT 2. Kesadaran Hukum 3. Kebutuhan Undang-Undang Pertemuan 10 Pembahasan 1. Faktor Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi IT 2. Kesadaran Hukum 3. Kebutuhan Undang-Undang 1 10.1. Faktor Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi IT Faktor utama meningkatnya

Lebih terperinci

Mewaspadai Penipuan Berkedok Phising

Mewaspadai Penipuan Berkedok Phising Mewaspadai Penipuan Berkedok Phising Oleh: Mochammad Firdaus Agung Penipuan melalui teknik Phising merupakan kasus penipuan yang tergolong paling banyak ditemui pada saat ini. Phising merupakan kegiatan

Lebih terperinci

SOAL PRA-UTS ETIKA PROFESI

SOAL PRA-UTS ETIKA PROFESI Kerjakan secara individu dan dikumpulkan ke email saya sampai dengan tgl 3 Agustus 2010 pk. 24:00. Dengan ketentuan format pengiriman email sbb: To : siti.mukaromah4@yahoo.com Subject : Tugas Pra UTS Etprof-(0935010xxx)*

Lebih terperinci

berjalan jauh dan bertatap muka secara langsung. Inilah yang dikenal orang

berjalan jauh dan bertatap muka secara langsung. Inilah yang dikenal orang 2 Perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi seperti internet, maka manusia dapat mengetahui apa yang terjadi didunia dalam hitungan detik, dapat berkomunikasi dan mengenal orang dari

Lebih terperinci

N. Tri Suswanto Saptadi. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar. 3/22/2016 nts/epk/ti-uajm 2

N. Tri Suswanto Saptadi. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar. 3/22/2016 nts/epk/ti-uajm 2 N. Tri Suswanto Saptadi Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar 3/22/2016 nts/epk/ti-uajm 1 Pengertian Etika Moral Bahan Kajian Sejarah Etika Komputer Pelanggaran

Lebih terperinci