KENDALA DAN UPAYA DALAM PROSES PEMBANGUNAN IRIGASI DI DUSUN POGARI KECAMATAN SIPORA UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI ARTIKEL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KENDALA DAN UPAYA DALAM PROSES PEMBANGUNAN IRIGASI DI DUSUN POGARI KECAMATAN SIPORA UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI ARTIKEL"

Transkripsi

1 KENDALA DAN UPAYA DALAM PROSES PEMBANGUNAN IRIGASI DI DUSUN POGARI KECAMATAN SIPORA UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) WARSENTALINA NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL STKIP PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015

2

3 KENDALA DAN UPAYA DALAM PROSES PEMBANGUNAN IRIGASI DI DUSUN POGARI KECAMATAN SIPORA UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI Warsentalina 1 Drs. Ardi Abbas, MT 2 Erningsih, S.Sos. M.Pd 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu upaya perubahan yang direncanakan secara sadar dan bekelanjutan dengan tujuan yang lebih baik dan bernilai, Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang kendala dan upaya pembangunan irigasi di Dusun Pogari. Teknik pengumpulan data di lakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Alat pengumpulan data yang dilakukan adalah penelitian sendiri yang terjun langsung kelapangan, panduan penelitian dan data-data, camera dan foto. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, interpretasi display data, dan verifikasi pengambilan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa : (1) kendala yang dihadapi dalam proses pembangunan irigasi ini ada empat yaitu : a) kurangnya dana yang tersedia akan menghambat pembangunan irigasi sehingga tidak dapat diselesaikan dengan baik. b) begitu juga gaji atau upah pekerja tidak dibayarkan karena pengelolah keuangan atau pemengang keuangan tidak memberikan kepada pekerjanya, sehingga pekerja tidak dapat melanjutkan pembangunan irigasi lagi. c) dan juga dipengaruhi sedikitnya jumlah pekerja yang ada akan menghambat pembangunan irigasi. d) namun jangka waktu yang singkat turut mempengaruhi pembangunan irigasi, sehingga pembangunan irigasi tidak terselesaikan dengan baik oleh petani yang bekerja didalam pembangunan irigasi di Dusun Pogari. (2) Sedangkan upaya pekerja dalam pembangunan irigasi ada 3 yaitu : a) menindak lanjuti atau mengusulkan kembali pembangunan irigasi kepada pemerintah untuk mencairkan dana kembali agar pembangunan irigasi tidak terbengkalai. b) masyarakat petani mengadakan gotong royong didalam pembangunan irigasi agar dapat mengalir air dipersawahan masyarakat petani agar padi masyarakat dapat bertumbuh dengan baik. c) masyarakat petani juga menjaga dan memelihara pembangunan irigasi supaya bertahan lama untuk dapat dipergunankan dan dimanfaatkan dengan baik dalam persawahan petani. Kata kunci: kendala dan upaya dalam proses pembangunan di Dusun Pogari 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Pembimbing I Dosen Universitas Andalas (UNAND) 3 Pembimbing II Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

4 PROBLEMS AND PROCESS DEVELOPMENT EFFORTS IN IRRIGATION POGARI DUSUN SIPORA IN NORTH DISTRICT MENTAWAI ISLANDS Warsentalina 1 Drs. Ardi Abbas, MT 2 Erningsih, S. Sos. M.Pd 3 Sociology Study Program STKIP PGRI West Sumatra ABSTRACT Development is basically an effort consciously planned changes and a sustainable with better purpose and worth, this study aimed to describe and analyze the constraints and irrigation development effort in Dusun Pogari. Data collection techniques is done by observation, interview and documentation study. Data collection tool is research itself directly involved spaciousness, guide research and data, camera and photographs. The data analysis technique used is the reduction of data, interpretation of data display, and verify conclusions. Based on the research we concluded that: (1) the obstacles encountered in the development process this irrigation there are four, namely: a) lack of available funds will hamper irrigation development that can not be resolved. b) as well as the salaries or wages are not paid because of the financial manager or financial winner not provide to their workers, so that workers can not proceed further irrigation development. c) and also influenced by the small number of existing workers will hamper irrigation development. d) but a short time frame also affects the development of irrigation, so irrigation is not resolved properly by the farmers who worked in the construction of irrigation in Dusun Pogari. (2) While the efforts of workers in the construction of irrigation there are three, namely: a) follow-up or re-construction of irrigation propose to the government to withdraw the funds back that irrigation development is not neglected. b) the farming community to hold mutual cooperation in the development of irrigation so that water can flow in rice fields rice farming communities that people can grow well. c) the farming community also keep and maintain irrigation development in order to survive a long time to be able used and put to good use in paddy farmers. Keywords : constraints and irrigation development effort in the village Pogari. 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Pembimbing I Dosen Universitas Andalas (UNAND) 3 Pembimbing II Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

5 PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara agraris yang mata pencarian penduduknya adalah disektor pertanian. Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Namun untuk mencapai tujuan tersebut maka pembangunan irigasi mempunyai peranan yang sangat penting dibandingkan dengan sektor lainnya. Pembangunan irigasi tidak hanya berarti pembangunan dalam bidang fisik saja melainkan pembangunan dibidang sosial yang meliputi pembangunan pada suatu organisasi atau kelompok tani yang ada di dalamnya (Mubyarto, 1989 :5). Pembangunan sebagai proses perubahan sosial menuju ketataran kehidupan masyarakat yang lebih baik, bukanlah merupakan fenomena baru. Akan tetapi pembangunan sebagai upaya manusia yang sadar, terencana, dan lembaga. Dengan adanya pembangunan irigasi sebagai suatu program, berarti mengusahakan meningkatkan taraf kehidupan dan kesejahteraan masyarakat baik secara fisik maupun non fisik yang meliputih seluruh aspek dalam proses pembangunan irigasi (Salim, 2001 :36). Tujuan dalam proses pembangunan irigasi adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan dan industri dalam negeri, seiring dengan meningkatnya pembangunan irigasi disektor pertanian ini maka kebutuhan yang mereka peroleh meningkat, dan sumber daya alam yang mereka butuhkan disektor pertanian sangat penting. Sektor pertanian ini merupakan sektor yang banyak dilaksanakan oleh masyarakat, lebih kurang 90% masyarakat Indonesia bergerak dibidang pertanian, disamping adanya proses pembangunan irigasi yang harus dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri (Mubyarto, 1989:6). Pembangunan irigasi menjadi pendukung keberhasilan petani dan merupakan kebijakan pemerintah yang sangat strategis dalam pertumbuhan perekonomian gunanya untuk mempertahankan produksi swasembada beras. Menurut Mawarda (2004 : 13) irigasi sebagai suatu cara mengambil air dari sumber, gunanya untuk keperluan pertanian. Dengan mengalirkan dan membagikan air secara teratur dalam usaha pemanfaatan air untuk mengairi tanaman. Dalam meningkatkan produktivitas usaha tani diperlukan intensifikasi dengan memanfaatkan sumber daya air gunanya untukmempermudah pengelolaan tanah dan meningkatkan pendapatan petani. Irigasi adalah kegiatan-kegiatan yang bertalian dengan usaha mendapatkan air untuk sawah pertanian. Usaha tersebut terutama menyangkut pembangunan sarana dan prasarana untuk membagi-bagikan air kesawah-sawah secara teratur untuk memenuhi tujuan pertanian, dalam penambahan kekurangan kadar air secara sistematis pada tanah yang diolah. Dan juga usaha penyediaan atau pengaturan air untuk menunjang pertanian baik air permukaan maupun air tanah, irigasi merupakan saluran pemberian air dalam bentuk kelembaban melalui saluran-saluran yang ada dan berfungsi untuk mengairi lahan yang ada disekitarnya. Berdasarkan letak dan fungsinya secara teknis saluran irigasi dapat dibedakan menjadi empat yaitu sebagai berikut: 1. Saluran primer (saluran induk) merupakan saluran yang berhubungan dengan bendungan yang fungsinya untuk menyalurkan air dari waduk kesaluran kecil. 2. Saluran sekunder merupakan cabang dari saluran primer yang membagi saluran induk kedalam saluran yang lebih kecil (tersier) 3. Saluran tersier merupakan cabang dari saluran sekunder yang langsung berhubungan dengan lahan atau dengan penyaluran air kesatuan-satuan kwarter 4. Saluran kwarter merupakan cabang dari saluran tersier dan hubungan langsung dengan lahan pertanian. Adapun berbagai macam upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat antara lain dengan melakukan pembangunan sarana dan prasarana fisik, disamping meningkatkan sumberdaya manusia, salah satu pembangunan fisik adalah dengan melakukan pembangunan irigasi. Namun tujuan pembuatan irigasi adalah untuk memperlancar air persawahan dan

6 mempermudah pengelolaan tanah atau mempercepat tumbuhnya tanaman padi. Selain itu, pembangunan irigasi juga bermanfaat untuk melindungi tanah dari pengikisan air yang dapat merusak kesuburan tanah persawahan. Berdasarkan rencana, pembangunan irigasi dimulai pada tanggal 20 Juli Juni 2015, tetapi sampai sekarang pembangunan irigasi ini belum selesai dengan baik. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 27 Agustus 2014, di Dusun Pogari diduga karena pembangunan irigasi tersebut masih terbengkalai atau belum selesai. Maka berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul. Kendala dan Upaya dalam Proses Pembangunan Irigasi di Dusun Pogari Desa Goiso Oinan Kescamatan Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai JENIS DATA DAN METODE Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13 Januari sampai dengan 13 Februari 2015, tempat penelitian di Dusun Pogari Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai. Adapun alasan pemilihan lokasi ini karena daerah ini adalah daerah tempat pembangunan irigasi. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif dan tipe penelitian ini adalah bertipe deskritif yaitu berusaha untuk menggambarkan dan menjelaskan secara terperinci tentang masalah yang akan diteliti. Tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta yang terdapat didaerah tertentu. Metode pemilihan informan dalam penelitian ini adalah dengan cara purposive sampling (Moleong,2008:3 ). Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan data primer dan data skunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan studi dokumen. Model analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis data Miles dan Huberman. HASIL PENELITIAN 1. Kendala dalam pelaksaan pembangunan irigasi Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu upaya perubahan yang di rencanakan secara sadar dan berkelanjutan dengan tujuan yang lebih baik dan bernilai, masyarakat merupakan subjek dan objek dari pembangunan. Pembangunan juga dapat di lihat sebagai usaha-usaha terencana untuk merubah kebudayaan yang menjadi pedoman kehidupan menyeluruh, untuk pemenuhan-pemenuhan kebutuhan masyarakat yang semula kurang efektif dan kurang efesien.kehidupan para penduduknya. Setiap pembangunan yang dilakukan pemerintah tentu mempunyai tujuan untuk mensejahterakan dan memajukan masyarakat, namun dalam pembangunan irigasi tentu membutuhkan proses dan waktu yang tidak sebentar karena melewati berbagai tahapan, rintangan dan masalah, begitu juga dengan proses pembangunan irigasi.adapun kendala yang dihadapi dalam pembangunan irigasi disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut: 1. Kurangnya Dana yang Tersedia Kendala yang terjadi di Dusun Pogari Desa Goiso Oinan Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai. Adanya hambatan dari pemerintah terhadap pengelolan keuangan, dalam hal ini, masyarakat mengeluh dalam pelaksanaan pembangunan tidak sesuai dengan anggaran yang di butuhkan masyarakat Pogari. Jadi kendala dalam proses pembangunan irigasi ini tidak dapat teratasi karena kurangnya dana yang tersedia dan pembangunan irigasi pun belum selesai. Pembangunan irigasi di Dusun Pogari Desa Goiso Oinan Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai membutuhkan dana sebesar Rp untuk dua bagian pembangunan irigasi, sementara dana yang tersedia hanya sebesar Rp ,000 sehingga pembangunan irigasi menjadi terhambat. Oleh karena itu, bantuan dana dari Pekerja Umum (PU) sangat dibutuhkan demi kelancaran pembangunan irigasi di Dusun Pogari Desa Goiso oinan Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai.

7 2. Gaji yang Belum Dibayar Pada umumnya pembangunan di Dusun Pogari yang sering terjadi dalam pembayaran upah atau gaji para pekerja, kendalanya disini adalah keterlambatan uang dari pihak pengelolah pembangunan tersebut. Sehingga gaji para pekerja selalu tunda bahkan tidak menerima sama sekali. Kerena salah satu pembangunan itu milik pemerintahan tentunya masyarakat perlu uang untuk keperluan rumah tangga mereka. Persoalan uang disini tentunya bukan hanya tidak ada uang dari kontraktor atau kepala pembangunan, hanya saja kelalaian para pihak pelaksana pembangunan itu sendiri. Sehingga mengakibatkan upah atau gaji menjadi salah satu kendala bagi masyarakat Pogari. Dalam hal ini, pembangunan irigasi di Pogari yang menjadi hambatannya, karena gaji atau upah pekerja belum dibayarkan kepihak para pekerja. Seharusnya pekerja menerima gaji atau upah sesuai dengan gaji yang telah ditetapkan sebesar Rp setiap minggunya, sedangkan kenyataannya pekerja belum menerima gaji atau upah setiap minggunya sehingga pekerja menjadi malas melanjutkan pembangunan irigasi. 3. Sedikitnya Jumlah Pekerja yang Ada Dalam pembangunan irigasi di Dusun Pogari Desa Goiso Oinan Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai membutuhkan pekerja minimal sebanyak 50 orang. tetapi yang ada hanya 40 orang sehingga pembangunan irigasi di Dusun Pogari tidak dapat terselesaikan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Oleh karena itu, agar proses pembangunan irigasi ini dapat terselesaikan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan maka pihak Pekerja Umum (PU) harus menambah jumlah pekerjapembangun irigasi di Dusun Pogari Desa Goiso Oinan Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai. Besarnya irigasi yang akan dibangun harus disesuaikan dengan jumlah pekerja yang akan bekerja. Misalnya, panjang irigasi yang akan dibangun untuk dua tempat pembangunan irigasi berjumlah, sekitar 400 meter bagian kagerat, 500 meter bagian takmoga, dengan tingginya 90 meter, dan lebar 10 meter. Jadi, pembangunan irigasi ini masih membutuhkan pekerja sekitar 20 orangagar proses pembangunan irigasi ini dapat terselesaikan dengan baik dan cepat. Oleh karena itu, pekerja sangat berharap kepada pemerintah setempat agar rencana penambahan jumlah pekerja ini dapat diwujudkan dalam waktu dekat ini. 4. Jangka Waktu yang Singkat Di dalam proses pembangunan irigasi di Dusun Pogari Desa Goiso Oinan Kecamata Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai, pemerintah memberikan waktu yang singkat kepada pekerja kepala pembangunan irigasi. Waktu yang diberikan kepada kepala pembangunan atau kepala proyek yaitu pada tanggal 20 Juli 2014 s/d 15 Juli 2015, pekerja berusaha agar pembangunan irigasi ini bisa terselesaikan sesuai waktu yang ditentukan oleh pemerintah setempat. Dengan tujuan agar pembangunan irigasi di Dusun Pogari berjalan dengan baik dan tidak terbengkalai. Namun, waktu yang di berikan kepada kepala pembangunan supaya berusaha untuk memanfaatkan atau mempergunakan waktunya dalam menyelesaikan pembangunan irigasi di Dusun Pogari tersebut. Hal ini, irigasi tersebut bisa selesai dengan baik, sehinnga masyarakat bisa memanfaatkan air itu, guna memperlancar para pekerja di persawahan pertanian. 2. Upaya Masyarakat dalam Proses Pembangun Irigasi Dapat kita ketahui bahwa dalam pembangunan irigasi ini memakai teori fungsianalisme struktural yang dikemukakan oleh Robert K. Merton. Dimana teori fungsionalisme struktural merupakan suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen yang saling berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan. Merton beranggapan bahwa semua peristiwa atau semua struktural adalah fungsi bagi suatu masyarakat. Jadi dalam pembangunan irigasi merupakan upaya pemerintah dalam menerangimasyarakat petani yang dialami kelompok-kelompok lemah dan kurang beruntung. Sebagai sebuah kebijakan publik, maka perlindungan sosial merupakan salah satu tipe kebijakan sosial yang menunjuk pada berbagai bentuk pelayanan, ketetapan atau program yang dikembangkan oleh pemerintah melindungi warganya, terutama

8 kelompok rentan dan kurang beruntung, dari berbagai macam resiko ekonomi, sosial dan politik yang akan senantiasa menerapkan kehidupan mereka (Suharto, 2011:87-89). Oleh karena itu, upaya masyarakat petani dalam proses pembangunan irigasi yaitu berusaha agar pembangunan irigasi di Dusun Pogari bisa berjalan dengan baik, dan dapat dipergunakan untuk pengaliran air dipersawahan. Sehingga tanaman padi bisa bertumbuh dan berkembang dengan baik karena air dipersawahan berjalan dengan lancar. 1. Menindak Lanjuti Pembangunan Irigasi Kembali Kepada Pemerintah Setempat Dalam pembangunan irigasi di Dusun Pogari, pekerja berharap untuk menindaklanjuti pembangunan irigasi atau memperpanjang kontrak pembangunan irigasi oleh pemerintah supaya perairan dipersawahan masyarkarat berjalan dengan baik dan lancar sehingga mempermudah masyarakat. Selain itu, pembangunan irigasi juga bermanfaat untuk melindungi tanah dari pengikisan air yang dapat merusakan kesuburan tanah dipersawahan masyarakat. Kalau pemerintah/dinas pekerjaan umum tidak menindak lanjuti pembagunan irigasi tersebut maka masyarakat khususnya Dusun Pogari mengambil tindakan supaya pembangunan irigasi berlanjut yaitu dengan cara mengadakan proposal untuk diajukan kepihak pemerintah setempat atau Desa, untuk melakukan penggalangan dana supaya pembangunan irigasi tersebut berkelanjutan. 2. Mengadakan Gotong Royong Pada umumnya masyarakat pogari selalu mengadakan kerja bakti gotong royang bersama-sama dalam sebulan sekali. Untuk membersikan saluran air supaya airnya lancar digenangi persawahan para petani, yang ikut dalam gotong royong ini semua kalangan masyarakat Dusun Pogari dilingkungan pembangunan irigasi tersebut, dan dikoordinir oleh Kepala Dusun setempat. Jadi hasil yang dicapai dalam melaksanakan gotong royong adalah semaksimal mungkin sampai air mengalir dipersawahan para petani Dusun Pogari agar pertumbuhan padi masyarakat berkembang dan bertumbuh dengan baik. Walaupun pembangunan irigasi ini terbengkalai atau belum selesai. Maka Kepala Desa atau kepala Dusun Pogari mengusulkan kepada masyarakat agar mengadakan kerja sama tanpa terkecuali supaya air bisa mengalir dipersawahan masyarakat petani. 3. Menjaga dan Memelihara Irigasi Upaya masyarakat di Dusun Pogari yaitu menjaga dan memelihara irigasi yang sebagiannya sudah habis kontrak, supaya bertahan lama dan tidak cepat rusak, masyarakat petani hanya berupaya memanfaatkannya saja, tetapi tidak ada menjaga dan memeliharanya otomatis irigasi akan cepat rusak dan tidak dapat di pergunakan lagi atau dimanfaatkan. Begitu juga air dipersawahan masyarakat tidak jalan karena minimnya pemeliharaan irigasi sehingga saluran air ditutupi oleh limbah, atau sampah yang dibawa arus sungai. perairannya rusak atau irigasinya rusak, sehingga pengelolaan tanah pun sangat sulit bagi petani karena air tidak jalan dan pertumbuhan padi pun tidak berkembang atau tanah dipersawahan masyarakat tidak subur. KESIMPULAN Di Dusun Pogari sebagian besar penduduknya bekerja dalam sektor pertanian, maka pembangunan irigasi sangatlah penting bagi masyarakat Dusun Pogari, permasalahan yang timbul dalam usaha pembangunan irigasi, misalnya kurangnya jumlah pekerja yang ada dan juga jangka waktu yang diberikan sangat singkat. Sehingga para pekerja tidak dapat mengelesaikan pembangunan irigasi dengan cepat dan sesuai waktu yang ditentukan. dengan baik maka tujuan sistem terlaksana dengan baik dalam proses pembangunan irigasi. DAFTAR PUSTAKA Mubyarto Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3S : Jakarta. Meleong, J. Lexy Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Mawarda, E Desain Hidraulik Bentung Tetap untuk Irigasi Teknis, Alfabeta, bandung.

SOCIAL PARTICIPATION IN ROAD CONSTRUCTION IN THE BOJAKAN VILLAGE OF NORTH SIBERUT DISTRICT MENTAWAI ISLANDS

SOCIAL PARTICIPATION IN ROAD CONSTRUCTION IN THE BOJAKAN VILLAGE OF NORTH SIBERUT DISTRICT MENTAWAI ISLANDS SOCIAL PARTICIPATION IN ROAD CONSTRUCTION IN THE BOJAKAN VILLAGE OF NORTH SIBERUT DISTRICT MENTAWAI ISLANDS Erlius 1, Drs. Ardi Abbas, MT 2, Drs. Nilda Elfemi, M.Si 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi

Lebih terperinci

APPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District)

APPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District) APPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District) Mega Nelvia Sari 1 Drs Wahidul Basri, M.Pd 2 Faishal Yasin, S.Sos 3 Program Studi

Lebih terperinci

ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM.

ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM. HAMBATAN-HAMBATAN GURU MATA PELAJARAN IPS DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 PADA PROSES PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 1 MANDAU KABUPATEN BENGKALIS KELURAHAN TALANG MANDI - DURI ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM. 10070181

Lebih terperinci

rur?/,,.,, PERPANJAI{GAN JARINGAN IRIGASI DI KANAGARIAN LUBUK JANTAN KECAMATAN I{NTAU BUO UTARA KABUPATEN TANAH DATAR ELVI ZURYANT, S.Si., M.

rur?/,,.,, PERPANJAI{GAN JARINGAN IRIGASI DI KANAGARIAN LUBUK JANTAN KECAMATAN I{NTAU BUO UTARA KABUPATEN TANAH DATAR ELVI ZURYANT, S.Si., M. PERPANJAI{GAN JARINGAN IRIGASI DI KANAGARIAN LUBUK JANTAN KECAMATAN I{NTAU BUO UTARA KABUPATEN TANAH DATAR JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu

Lebih terperinci

JURNAL KORI HARTATI NIM

JURNAL KORI HARTATI NIM FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KURANGNYA MOTIVASI ORANG TUA UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN ANAK KE TINGKAT SMP DI KAMPUNG SUNGAI SALAK NAGARI KOTO RAWANG KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

Lebih terperinci

PERAN KEPALA DESA SEBAGAI ADMINISTRATOR PEMBANGUNAN DI DESA MONCONGLOE KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS

PERAN KEPALA DESA SEBAGAI ADMINISTRATOR PEMBANGUNAN DI DESA MONCONGLOE KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS PERAN KEPALA DESA SEBAGAI ADMINISTRATOR PEMBANGUNAN DI DESA MONCONGLOE KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS Sirajuddin Saleh, & Hariati Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL WILDA GUSRITA NPM : 10060188 PROGRAM STUDI BIMBINGAN

Lebih terperinci

Partisipasi Perajin Batik Dalam Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Di Kawasan Kampung Batik Laweyan Surakarta

Partisipasi Perajin Batik Dalam Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Di Kawasan Kampung Batik Laweyan Surakarta Partisipasi Perajin Batik Dalam Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Di Kawasan Kampung Batik Laweyan Surakarta SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Persyaratan guna Memperoleh

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PRINSIP PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN TASIKMADU BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO 96 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN PUBLIK

IMPLEMENTASI PRINSIP PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN TASIKMADU BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO 96 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN PUBLIK IMPLEMENTASI PRINSIP PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN TASIKMADU BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO 96 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN PUBLIK Veronika Erlin Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas

Lebih terperinci

HAMBATAN DALAM UPAYA MENGELOLA SANITASI LINGKUNGAN PEMUKIMAN NELAYAN DI NAGARI PULAU RAJO INDERAPURA KECAMATAN AIR PURA KABUPATEN PESISIR SELATAN

HAMBATAN DALAM UPAYA MENGELOLA SANITASI LINGKUNGAN PEMUKIMAN NELAYAN DI NAGARI PULAU RAJO INDERAPURA KECAMATAN AIR PURA KABUPATEN PESISIR SELATAN HAMBATAN DALAM UPAYA MENGELOLA SANITASI LINGKUNGAN PEMUKIMAN NELAYAN DI NAGARI PULAU RAJO INDERAPURA KECAMATAN AIR PURA KABUPATEN PESISIR SELATAN Putri Permata Sari, Rio Tutri, Yuhelna Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

MOTIVASI WARGA YANG MENCALONKAN DIRI SEBAGAI KEPALA DESA DI DESA RANDUAGUNG, KECAMATAN SINGOSARI, KABUPATEN MALANG

MOTIVASI WARGA YANG MENCALONKAN DIRI SEBAGAI KEPALA DESA DI DESA RANDUAGUNG, KECAMATAN SINGOSARI, KABUPATEN MALANG MOTIVASI WARGA YANG MENCALONKAN DIRI SEBAGAI KEPALA DESA DI DESA RANDUAGUNG, KECAMATAN SINGOSARI, KABUPATEN MALANG MOTIVATION OF CITIZENS WHO RUN FOR VILLAGE CHIEF IN THE VILLAGE OF RANDUAGUNG, SUBDISTRICT

Lebih terperinci

FAKTOR PENGHAMBAT BERKELANJUTAN PNPM (PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT) MANDIRI PARIWISATA DI KAWASAN WISATA SILOKEK ARTIKEL

FAKTOR PENGHAMBAT BERKELANJUTAN PNPM (PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT) MANDIRI PARIWISATA DI KAWASAN WISATA SILOKEK ARTIKEL FAKTOR PENGHAMBAT BERKELANJUTAN PNPM (PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT) MANDIRI PARIWISATA DI KAWASAN WISATA SILOKEK ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Seribu Rumah Gadang Bagi Masyarakat Nagari Koto Baru Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan ARTIKEL

Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Seribu Rumah Gadang Bagi Masyarakat Nagari Koto Baru Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan ARTIKEL Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Seribu Rumah Gadang Bagi Masyarakat Nagari Koto Baru Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

ARTIKEL E JURNAL. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (SI) Oleh: RISKA UTARI

ARTIKEL E JURNAL. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (SI) Oleh: RISKA UTARI UPAH PANEN PEKERJA TANI SAWAH (Analisis Sosiologi Gender Tentang Perbedaan Upah Antar Pekerja Perempuan dengan Pekerja Laki-laki dari Jenis Pekerjaan yang Sama di Nagari Riak Danau, Kecamatan Basa Ampek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan

Lebih terperinci

PERAN PENDIDIKAN ANAK PADA PERUBAHAN STRATIFIKASI SOSIAL MASYARAKAT DI JORONG PASAR USANG GUGUK KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK JURNAL

PERAN PENDIDIKAN ANAK PADA PERUBAHAN STRATIFIKASI SOSIAL MASYARAKAT DI JORONG PASAR USANG GUGUK KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK JURNAL PERAN PENDIDIKAN ANAK PADA PERUBAHAN STRATIFIKASI SOSIAL MASYARAKAT DI JORONG PASAR USANG GUGUK KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK JURNAL NITA OKTAVIA 10070112 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH

Lebih terperinci

KESIAPAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK JURNAL

KESIAPAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK JURNAL KESIAPAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK JURNAL PUTRA SURIANTO 10070136 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara prosedur atau langkah yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengelola data serta menganalisis data dengan menggunakan teknik dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsikan tentang manajemen pengembangan program kecakapan hidup bagi siswa di MAN Kendal yang meliputi perencanaan pengembangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting. 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang bertujuan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya eksperimen). Obyek

Lebih terperinci

KERJASAMA KELOMPOK PENERIMA DANA PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) DALAM PENGEMBANGAN USAHA DI UNIVERSITAS BUNG HATTA KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH

KERJASAMA KELOMPOK PENERIMA DANA PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) DALAM PENGEMBANGAN USAHA DI UNIVERSITAS BUNG HATTA KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH KERJASAMA KELOMPOK PENERIMA DANA PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) DALAM PENGEMBANGAN USAHA DI UNIVERSITAS BUNG HATTA KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH SUSANTI NPM: 10070052 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Menurut Nazir (2005 : 63) yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam kategori jenis penelitian Field Research

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam kategori jenis penelitian Field Research BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penentuan jenis penelitian merupakan hal yang paling dasar yang harus dilakukan sebelum melakukan sebuah penelitian, karena apabila dari pemilihan jenis penelitian

Lebih terperinci

FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG

FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG Desi Kurnia Ningsih 1 Erianjoni, M.Si 2 Erningsih, S.Sos 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan yaitu jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitian 1. Lokasi Penelitian Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah daerah di Jalan Dago Pojok RW 03 Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong,, Provinsi

Lebih terperinci

PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH

PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH (Studi Deskriptif Pada Kelas VIII di SMP Negeri 2 Pancung Soal) JURNAL Diajukan untuk menyusun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana upaya kepala madrasah dalam meningkatkan keprofesionalitas guru, melalui manajemen kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif. Metode Penelitian Kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

SISTEM PENDIDIKAN ANAK DALAM PANTI ASUHAN AISYIYAH CABANG KOTO TANGAH KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH ANNISA NPM

SISTEM PENDIDIKAN ANAK DALAM PANTI ASUHAN AISYIYAH CABANG KOTO TANGAH KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH ANNISA NPM SISTEM PENDIDIKAN ANAK DALAM PANTI ASUHAN AISYIYAH CABANG KOTO TANGAH KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH ANNISA NPM. 12070113 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

Lebih terperinci

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL SILVIA HAPPY NPM:11060213 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Alokasi waktu penelitian tentang tradisi masyarakat muslim dalam membagi harta warisan secara kekeluargaan di kecamatan Jekan

Lebih terperinci

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Fauzil Husnah Mahasiswa Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk mencoba menggambarkan faktafakta dan data secara

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 Eli Puteri Wati 1 Ranti Nazmi 2 Meldawati 3 Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Pendidikan Renang di SMP Al-Hikmah Surabaya, dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Pendidikan Renang di SMP Al-Hikmah Surabaya, dengan menggunakan 51 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada Penelitian ini penulis menitikberatkan pada Nilai-nilai Keislaman Pada Pendidikan Renang di SMP Al-Hikmah Surabaya, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dua bulan, terhitung setelah seminar proposal dilakukan pada tanggal 25 Juni

BAB III METODE PENELITIAN. dua bulan, terhitung setelah seminar proposal dilakukan pada tanggal 25 Juni 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Penelitian Waktu penelitian digunakan untuk melakukan penelitian ini selama dua bulan, terhitung setelah seminar proposal dilakukan pada tanggal 25 Juni 2012 dan ada

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DANAU KEMBAR DI KABUPATEN SOLOK

PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DANAU KEMBAR DI KABUPATEN SOLOK PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DANAU KEMBAR DI KABUPATEN SOLOK Oleh Risnawati Fitri Program Studi Pendidikan geografi STKIP PGRI Sumatera Barat fitririsnawati@gmail.com Abstract This study aims to describe

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP ARTIKEL ILMIAH WENTRI GUNAWAN NPM. 09080076 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari perumusan masalah hingga penulisan laporan akhir penelitian.

Lebih terperinci

PERSEPSI SUAMI ISTRI TERHADAP PERBEDAAN PENGHASILAN PADA KELUARGA PETANI DI DESA MONGAN POULA KECAMATAN SIBERUT UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

PERSEPSI SUAMI ISTRI TERHADAP PERBEDAAN PENGHASILAN PADA KELUARGA PETANI DI DESA MONGAN POULA KECAMATAN SIBERUT UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI PERSEPSI SUAMI ISTRI TERHADAP PERBEDAAN PENGHASILAN PADA KELUARGA PETANI DI DESA MONGAN POULA KECAMATAN SIBERUT UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI ARTIKEL NOVIRA MUDAHAR NPM: 09070064 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEMETAAN PERSEPSI STAKEHOLDERS : KASUS PEREMAJAAN PASAR NAGARI di LUBUK ALUNG PADANG PARIAMAN SUMATERA BARAT

PEMETAAN PERSEPSI STAKEHOLDERS : KASUS PEREMAJAAN PASAR NAGARI di LUBUK ALUNG PADANG PARIAMAN SUMATERA BARAT PEMETAAN PERSEPSI STAKEHOLDERS : KASUS PEREMAJAAN PASAR NAGARI di LUBUK ALUNG PADANG PARIAMAN SUMATERA BARAT Kondisi pasar nagari Lubuk Alung Padang Pariaman Sumatera Barat menyebabkan pasar perlu diremajakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang diperlukan penulis untuk melakukan penelitian adalah selama dua bulan karena sesuai dengan permasalahan yang digali

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena, tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

PERAN KAUM URBAN DALAM MENJAGA KEGOTONGROYONGAN DI MASYARAKAT PERKOTAAN (Studi Kasus: Buntarejo, RT 01/04, Kadokan, Grogol, Sukoharjo Tahun 2017)

PERAN KAUM URBAN DALAM MENJAGA KEGOTONGROYONGAN DI MASYARAKAT PERKOTAAN (Studi Kasus: Buntarejo, RT 01/04, Kadokan, Grogol, Sukoharjo Tahun 2017) PERAN KAUM URBAN DALAM MENJAGA KEGOTONGROYONGAN DI MASYARAKAT PERKOTAAN (Studi Kasus: Buntarejo, RT 01/04, Kadokan, Grogol, Sukoharjo Tahun 2017) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun BAB III METODE PENELITIAN Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun secara sistematis dengan tujuan agar data yang diperoleh valid, sehingga penelitian tersebut layak untuk

Lebih terperinci

JURNAL ALIH FUNGSI PENGGUNAAN IRIGASI DI KENAGARIAN KOTO BARU KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT

JURNAL ALIH FUNGSI PENGGUNAAN IRIGASI DI KENAGARIAN KOTO BARU KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL ALIH FUNGSI PENGGUNAAN IRIGASI DI KENAGARIAN KOTO BARU KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT OLEH : HENDRI SAPUTRA NIM. 11030145 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

Lebih terperinci

KAJIAN DIMENSI SALURAN PRIMER EKSISTING DAERAH IRIGASI MUARA JALAI KABUPATEN KAMPAR. Abstrak

KAJIAN DIMENSI SALURAN PRIMER EKSISTING DAERAH IRIGASI MUARA JALAI KABUPATEN KAMPAR. Abstrak Kajian Dimensi Saluran Primer Eksiting Daerah Irigasi Muara Jalai KAJIAN DIMENSI SALURAN PRIMER EKSISTING DAERAH IRIGASI MUARA JALAI KABUPATEN KAMPAR SH. Hasibuan 1, Djuang Panjaitan 2 Abstrak Tujuan utama

Lebih terperinci

Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Masyarakat Pesisir Pantai Di Kabupaten Kepulauan Sangihe JESSICA PRISCA HUMUNE PATAR RUMAPEA NOVIE PALAR

Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Masyarakat Pesisir Pantai Di Kabupaten Kepulauan Sangihe JESSICA PRISCA HUMUNE PATAR RUMAPEA NOVIE PALAR Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Masyarakat Pesisir Pantai Di Kabupaten Kepulauan Sangihe JESSICA PRISCA HUMUNE PATAR RUMAPEA NOVIE PALAR Abstract : This study aims to determine the development of

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah tipe penelitian deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah tipe penelitian deskriptif. 24 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah tipe penelitian deskriptif. Menurut Moh. Nazir (1998) yang dimaksud dengan penelitian deskriptif : Penelitian deskriptif

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017 IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam penyusunan skripsi ini penyusun menggunakan beberapa metode untuk memperoleh data tertentu sebagai suatu cara pendekatan ilmiah sehingga skripsi ini layak sebagai karya

Lebih terperinci

SOSIAL KAPITAL ANTARA TOKE DAN PETANI KARET

SOSIAL KAPITAL ANTARA TOKE DAN PETANI KARET SOSIAL KAPITAL ANTARA TOKE DAN PETANI KARET (Studi Kasus: Petani Karet Yang Memiliki Hutang di Nagari Tanjung Betung, Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman) ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keinginan penulis yang berusaha semaksimal mungkin yang didasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. keinginan penulis yang berusaha semaksimal mungkin yang didasarkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan Lokasi Penelitian Objek penelitian merupakan langkah utama yang paling penting dalam melakukan penelitian, apalagi menentukan masalah apa yang harus di

Lebih terperinci

illryw Elvi Zuriyani,lV.Si s':

illryw Elvi Zuriyani,lV.Si s': STUDI KEHMUPAN PETANI PADI SAWAH SETELAH KOI{I{ERSI LAIIAN PERTANIAN MENJADI PERUMAHAN DI KELURAHAN LUBUK MINTURTTN KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG JURNAL odajufigrrscfiog*isahfi So*tqwatil*$*{aryeta{efr

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENERUSKAN TULISAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG SKRIPSI

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENERUSKAN TULISAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG SKRIPSI KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENERUSKAN TULISAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG SKRIPSI DiajukanSebagai Salah SatuSyaratUntukMemperoleh GelarSarjanaPendidikan (STRATA

Lebih terperinci

TESIS OPTIMASI PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE PERT DAN CPM. Disusun Oleh : AMIRUDDIN HI. MUHAMMAD NPM : /MTS

TESIS OPTIMASI PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE PERT DAN CPM. Disusun Oleh : AMIRUDDIN HI. MUHAMMAD NPM : /MTS TESIS OPTIMASI PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE PERT DAN CPM Disusun Oleh : AMIRUDDIN HI. MUHAMMAD NPM :135 102 082/MTS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2015

Lebih terperinci

EVALUASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN IRIGASI DALAM INTENSIFIKASI PRODUKTIFITAS SAWAH DI DESA SAWAH KECAMATAN KUANTAN TENGAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

EVALUASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN IRIGASI DALAM INTENSIFIKASI PRODUKTIFITAS SAWAH DI DESA SAWAH KECAMATAN KUANTAN TENGAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI EVALUASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN IRIGASI DALAM INTENSIFIKASI PRODUKTIFITAS SAWAH DI DESA SAWAH KECAMATAN KUANTAN TENGAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Oleh: Nita Febriani (be_amodel@yahoo.com) Pembimbing: Dr.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. didasarkan pada ciri-ciri keilmuan. Yaitu rasional, empiris, dan sistematis. 54

BAB III METODE PENELITIAN. didasarkan pada ciri-ciri keilmuan. Yaitu rasional, empiris, dan sistematis. 54 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

Lebih terperinci

POLA PENGATURAN PENDAPATAN PARA PENSIUNAN PG DJATIROTO DI DESA KALIBOTO LOR KECAMATAN JATIROTO KABUPATEN LUMAJANG. Abstrak

POLA PENGATURAN PENDAPATAN PARA PENSIUNAN PG DJATIROTO DI DESA KALIBOTO LOR KECAMATAN JATIROTO KABUPATEN LUMAJANG. Abstrak 1 POLA PENGATURAN PENDAPATAN PARA PENSIUNAN PG DJATIROTO DI DESA KALIBOTO LOR KECAMATAN JATIROTO KABUPATEN LUMAJANG Arsy Qomariatul Azizah, Sukidin, Pudjo Suharso Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

OLEH : KHAIRUN NISAQ NPM

OLEH : KHAIRUN NISAQ NPM JURNAL DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH AIR DINGIN BAGI LINGKUNGAN MASYARAKAT AIR DINGIN KELURAHAN BALAI GADANG KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG OLEH : KHAIRUN NISAQ NPM.11030250 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena salah satu upaya yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang sedang diselidiki.

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PENERAPAN STRATEGI SKIMMING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI GERINGGING KABUPATEN PADANG PARIAMAN

KEEFEKTIFAN PENERAPAN STRATEGI SKIMMING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI GERINGGING KABUPATEN PADANG PARIAMAN KEEFEKTIFAN PENERAPAN STRATEGI SKIMMING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI GERINGGING KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) ROSI NOFITA 09030112 Pembimbing

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penulis mengambil lokasi penelitian di kawasan teluk Ciletuh yang berada pada bagian selatan Jawa Barat dan terletak Di Desa Taman Jaya, Kecamatan Ciemas

Lebih terperinci

Keywords: Constraints Teacher, Media, Learning History PENDAHULUAN

Keywords: Constraints Teacher, Media, Learning History PENDAHULUAN 1 KENDALA GURU DALAM PENGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI IPS SMA N 1 BASA AMPEK BALAI TAPAN Pitriani D 1, Ranti Nazmi 2, Meldawati 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI

Lebih terperinci

Oleh: Haris Ali Murfi (A )

Oleh: Haris Ali Murfi (A ) IMPLEMENTASI KURIKULU UM 2013 OLEH GURUU AKUNTANSI DI SMK BATIK 1 SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Peranan Pengembangan Masyarakat (Community Development) PTPN II Kwala Madu dalam Meningkatkan Kemandirian Petani

Peranan Pengembangan Masyarakat (Community Development) PTPN II Kwala Madu dalam Meningkatkan Kemandirian Petani UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Peranan Pengembangan Masyarakat (Community Development) PTPN II Kwala Madu dalam Meningkatkan Kemandirian Petani (Studi Deskriptif di Desa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (2008:24) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bermaksud membuat

BAB III METODE PENELITIAN. (2008:24) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bermaksud membuat 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif, yakni jenis penelitian yang berupaya menggambarkan fenomena/kejadian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang digunakan untuk meneliti tentang zakat perniagaan emas (studi terhadap 7 pedagang emas di pasar besar kota Palangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan bulan Oktober pertimbangan sebagai berikut: kategori usia dewasa awal.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan bulan Oktober pertimbangan sebagai berikut: kategori usia dewasa awal. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Alokasi waktu dalam penelitian ini telah berlangsung selama 13 (tiga belas) bulan, terhitung dari bulan Oktober 2013 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu langkah prosedur

Lebih terperinci

PARTISIPASI KELOMPOK MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN KAIN TENUN IKAT TRADISIONAL DI DESA RINDI, KECAMATAN RINDI, KABUPATEN SUMBA TIMUR

PARTISIPASI KELOMPOK MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN KAIN TENUN IKAT TRADISIONAL DI DESA RINDI, KECAMATAN RINDI, KABUPATEN SUMBA TIMUR PARTISIPASI KELOMPOK MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN KAIN TENUN IKAT TRADISIONAL DI DESA RINDI, KECAMATAN RINDI, KABUPATEN SUMBA TIMUR SKRIPSI Oleh : UMBU KUDU NIM : 1121005013 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang akan penulis gunakan untuk melakukan penelitian tentang

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang akan penulis gunakan untuk melakukan penelitian tentang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu yang akan penulis gunakan untuk melakukan penelitian tentang Pengabaian Pembagian Harta Waris di Desa Paduran Mulya Kecamatan Sebangau Kuala

Lebih terperinci

UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LOKAL PADA DAYA TARIK WISATA LEMO, KECAMATAN MAKALE UTARA, KABUPATEN TANA TORAJA

UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LOKAL PADA DAYA TARIK WISATA LEMO, KECAMATAN MAKALE UTARA, KABUPATEN TANA TORAJA UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LOKAL PADA DAYA TARIK WISATA LEMO, KECAMATAN MAKALE UTARA, KABUPATEN TANA TORAJA Seriany Tonglo a, 1, I Made Adikampana a, 2 1seriozan1@gmail.com, 2 adikampana@gmail.com a

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pulau Jawa merupakan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi dan industri.

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pulau Jawa merupakan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi dan industri. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pulau Jawa merupakan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi dan industri. Seiring dengan semakin meningkatnya aktivitas perekonomian di suatu wilayah akan menyebabkan semakin

Lebih terperinci

PERAN GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA KULWARU KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO

PERAN GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA KULWARU KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO PERAN GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA KULWARU KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penggunaan pendekatan kualitatif ini merupakan suatu cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dengan mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun BAB III METODE PENELITIAN Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun secara sistematis dengan tujuan agar data yang diperoleh valid, sehingga penelitian tersebut layak untuk

Lebih terperinci

Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By:

Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By: 1 1 Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan By: Wiza Pitri Yeni* Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd. Kons** Septya Suarja, M.Pd ** *Student

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bentuk-bentuk dukungan sosial dalam resiliensi penyintas lahar dingin Merapi di Dusun Gempol Desa Jumoyo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian kualitatif adalah 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsikan tentang nilai-nilai pendidikan karakter pada ekstrakurikuler pramuka di SDN Lorejo 2 Kabupaten

Lebih terperinci

Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan IMPLEMENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN PPKN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015) Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH TEKNIK BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH PENGARUH TEKNIK BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Dalam bab ini di uraikan mengenai prosedur penelitian berupa langkahlangkah yang ditempuh dalam kegiatan penelitian ini untuk mengungkapkan data dan fakta di lapangan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) 1 yaitu semua data yang terkumpul diperoleh dari lapangan,

Lebih terperinci

KONVERSI LAHAN SAWAH KE NON PERTANIAN DALAM PERKEMBANGAN KOTA NGANJUK DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERUBAHAN MATA PENCAHARIAN DAN PENDAPATAN PETANI

KONVERSI LAHAN SAWAH KE NON PERTANIAN DALAM PERKEMBANGAN KOTA NGANJUK DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERUBAHAN MATA PENCAHARIAN DAN PENDAPATAN PETANI KONVERSI LAHAN SAWAH KE NON PERTANIAN DALAM PERKEMBANGAN KOTA NGANJUK DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERUBAHAN MATA PENCAHARIAN DAN PENDAPATAN PETANI T 711.14 WIC Berbagai kepentingan penggunaan lahan menyebabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Hukum Fikih Terhadap Status Hukum Anak akibat dari riddah dalam. dan 1 bulan untuk menganalisis data hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Hukum Fikih Terhadap Status Hukum Anak akibat dari riddah dalam. dan 1 bulan untuk menganalisis data hasil penelitian. 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang digunakan dalam penelitian dengan judul Tinjauan Hukum Fikih Terhadap Status Hukum Anak akibat dari riddah dalam

Lebih terperinci

KAJIAN DIMENSI SALURAN PRIMER EKSISTING DAERAH IRIGASI SUNGAI TANANG KABUPATEN KAMPAR. Abstrak

KAJIAN DIMENSI SALURAN PRIMER EKSISTING DAERAH IRIGASI SUNGAI TANANG KABUPATEN KAMPAR. Abstrak Kajian Dimensi Saluran Primer Eksiting KAJIAN DIMENSI SALURAN PRIMER EKSISTING DAERAH IRIGASI SUNGAI TANANG KABUPATEN KAMPAR Djuang Panjaitan 1,SH Hasibuan 2 Abstrak Tujuan utama dari penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara rinci, yang dijalani dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya

BAB III METODE PENELITIAN. secara rinci, yang dijalani dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah Deskriktif kualitatif, di mana penelitian dilakukan berdasarkan pada fakta atau kejadian fenomena yang ditemui dari lapangan penelitian

Lebih terperinci

KENDALA GURU BK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KELAS X SMK NEGERI 4 PADANG

KENDALA GURU BK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KELAS X SMK NEGERI 4 PADANG KENDALA GURU BK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KELAS X SMK NEGERI 4 PADANG Oleh: Zulni Yelfita Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Background of this research

Lebih terperinci

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM SISTEM PENGELOLAAN KELAS OLEH GURU SOSIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 MANIANGPAJO KABUPATEN WAJO Muhammad Ferdhy Asdana Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Validity,Student Worksheet, Problem Baset Learning,Blodiversity

ABSTRACT. Keywords: Validity,Student Worksheet, Problem Baset Learning,Blodiversity DAMPAK KONVERSI LAHAN PERSAWAHAN KE LAHAN JAGUNG BAGI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI NAGARI KOTO VIII PALANGAI KECAMATAN RANAH PERSISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN Elza Permata Sari 1,Edi Suarto 2,Rozana Eka

Lebih terperinci

PENYALURAN DANA PROGRAM BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT MISKIN DI DESA PASAK KECAMATAN SUNGAI AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA

PENYALURAN DANA PROGRAM BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT MISKIN DI DESA PASAK KECAMATAN SUNGAI AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA PENYALURAN DANA PROGRAM BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT MISKIN DI DESA PASAK KECAMATAN SUNGAI AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA Oleh WASILAH NIM. E11112092 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Studi pada Rumah Sakit Ngudi Waluyo Wlingi)

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Studi pada Rumah Sakit Ngudi Waluyo Wlingi) ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Studi pada Rumah Sakit Ngudi Waluyo Wlingi) Rizqi Arum Mawarni Srikandi Kumadji Idris Effendy (PS Perpajakan,

Lebih terperinci