BUDIDAYA IKAN GABUS (Channa striata) DALAM WADAH KARAMBA DI RAWA LEBAK
|
|
- Susanto Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PG-319 BUDIDAYA IKAN GABUS (Channa striata) DALAM WADAH KARAMBA DI RAWA LEBAK Dina Muthmainnah 1) Syarifah Nurdawati 2) Solekha Aprianti 3) Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum Jl. Beringin no. 8 Mariana Palembang 30763, Telepon (0711) eka_1984@yahoo.com Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal Graha Pertanian Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya, Jalan Padang Selasa 524, Palembang 30139, Telepon (0711) Disajikan Nop 2012 ABSTRAK Indonesia mempunyai lahan rawa lebak yang luas yang pemanfaatannya belum optimal. Sektor perikanan masih didominasi oleh kegiatan perikanan tangkap yang produktivitasnya cenderung menurun. Budidaya ikan merupakan pilihan untuk meningkatkan produktivitas perairan rawa. Dengan memanfaatkan karakteristik biologinya, ikan gabus (Channa striata) merupakan jenis ikan lokal yang berpeluang dikembangkan sebagai ikan budidaya yang adaptif di lingkungan rawa lebak. Penelitian dilaksanakan di rawa dalam, Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan dari Februari hingga November Metoda yang digunakan adalah padat tebar berbeda (50, 100, 150 per meter persegi) di enam karamba berukuran 2x1,5 m. Pengamatan pertumbuhan dilakukan 5 minggu sekali meliputi panjang total, berat, dan kualitas air (ph, O2, CO2, alkalinitas dan hardness). Pengamatan tingkat kelangsungan hidup, hubungan panjang berat dan konversi pakan dilakukan di akhir penelitian saat ikan gabus berumur lima bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sintasan terbaik adalah ikan pada padat tebar 50 individu/m 2 yaitu 80,67%. Padat tebar terbaik adalah 50 individu/m 2 yang akan menghasilkan ikan yang lebih montok dengan nilai b = 3,161. Sedangkan pertambahan berat terbaik pada ikan dengan padat tebar 150 individu/m 2 yaitu 96,60 g dengan biomassa 15,45 kg/m 2. Konversi pakan berkisar antara 4,76 6,17 selama penelitian, dan ini masih memberikan keuntungan untuk nilai jual per kilogram ikan. Dapat disarankan bahwa budidaya ikan gabus dapat dikembangkan di berbagai lokasi perairan rawa lebak. Kata Kunci: Budidaya ikan gabus, Channa striata, karamba I. PENDAHULUAN Lahan rawa lebak merupakan tipe ekositem lahan basah yang dicirikan adanya fase kering (teresterial) dan fase berair (akuatik), yang telah dimanfaatkan baik oleh sektor pertanian maupun sektor perikanan. Pemanfaatan oleh sektor perikanan masih didominasi oleh kegiatan perikanan tangkap yang tingkat produktifitasnya cenderung menurun. Budidaya ikan merupakan alternatif bagi peningkatan produksi ikan dan sekaligus membuka peluang usaha bagi petani-nelayan di perairan lebak. Ikan gabus (Channa striata) adalah salah satu ikan asli yang hidup di perairan tawar di Indonesia, seperti daerah aliran sungai di Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Di Sumatera Selatan nilai ekonominya terus meningkat karena ikan gabus selain dimanfaatkan dalam bentuk ikan segar juga telah digunakan sebagai bahan pembuatan kerupuk, pempek dan olahan lainnya. Pemanfaatan ikan ini dari berbagai ukuran, yaitu pada ukuran benih dimanfaatkan sebagai pakan ikan hias, dan pada ukuran konsumsi, ikan ini sangat digemari karena memiliki daging yang tebal dan rasa yang khas. Sedangkan dalam bentuk kering ikan ini diolah menjadi ikan asapan atau ikan asin. Untuk mengeliminir dampak negatif dari sifat kanibalisme ikan gabus perlu ditemukan padat tebar yang optimal sehingga dicapai kecepatan pertumbuhan dan sintasan (survival rate) yang layak. Keberhasilan riset adaptasi teknologi budidaya ikan gabus akan meningkatkan produksi ikan rawa dan
2 PG : Dina Muthmainnah dkk. meningkatkan penghasilan sebagai usaha terintegrasi dengan kegiatan menangkap ikan atau pertanian padi lebak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan, sintasan dan konversi pakan ikan gabus yang dibudidayakan lahan rawa menggunakan wadah karamba. II. METODOLOGI Penelitian dilaksanakan di rawa dalam, Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan dari Februari hingga November Alat yang digunakan adalah enam unit karamba ukuran 2x1,5 m; water quality testkit, papan ukur ikan dan timbangan. Bahan yang digunakan adalah: benih ikan gabus, dan pelet. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan lapangan dengan membandingkan pertumbuhan ikan gabus dengan padat tebar berbeda (50, 100, 150 per meter persegi) di karamba dengan pakan pelet. Pengamatan pertumbuhan dilakukan 5 minggu sekali meliputi panjang total dan berat, dan kualitas air (ph, O2, CO2, alkalinitas dan hardness). Pengamatan tingkat kelangsungan hidup dilakukan di akhir penelitian. Penghitungan hubungan panjang berat dan konversi pakan dilakukan di akhir penelitian. Data dianalisis dengan: A. Pertumbuhan Pertumbuhan bobot diukur dengan menggunakan timbangan elektrik dengan ketelitian gram. Pertumbuhan mutlak dihitung dengan menggunakan rumus Effendi (1997) sebagai berikut: W = Wt Wo Di mana: W = Pertumbuhan bobot mutlak (g); Wt = Bobot tubuh akhir (g); Wo = Bobot tubuh awal (g) B. Sintasan Untuk mengatahui sintasan ikan selama penelitian maka digunakan rumus menurut Chusing (1968, dalam Effendie, 1997) yaitu: SR = Nt No x 100 Di mana: SR = Sintasan (%); Nt = Jumlah ikan pada akhir penelitian (ekor); No = Jumlah ikan pada awal penelitian (ekor). C. Hubungan Panjang - Berat Model allometric linear (LAM) digunakan untuk menghitung parameter a dan b melalui pengukuran perubahan berat dan panjang. Koreksi bias pada perubahan berat rata-rata dari unit logaritma digunakan untuk memprediksi berat pada parameter panjang sesuai dengan persamaan allometrik berikut, berdasarkan DeRobertis & William (2008). W = a L b Di mana: W = berat ikan (g); L = panjang total ikan (mm); a dan b = parameter. Nilai b diharapkan = 3 (Sparre & Venema, 1999). Bila b = 3 maka pertumbuhan bersifat simetrik dan bila b 3 disebut pertumbuhan allometrik (Effendie, 1997). D. Rasio Konversi Pakan Rasio konversi pakan dihitung dengan menggunakan rumus Sedwick (1979 dalam Effendie, 1997) sebagai berikut: FCR = Wt Wo Di mana: FCR = Rasio konversi pakan; F = Jumlah total pakan yang diberikan (g); Wt = Berat ikan uji (biomassa) ikan pada akhir penelitian (g); Wo = berat ikan uji (biomassa) ikan pada awal penelitian (g). III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Pertumbuhan ikan gabus yang dipelihara di karamba disajikan pada Tabel 1. Dengan berat awal 2,18 g dan panjang 6,2 cm pertambahan berat terbaik ditunjukkan pada perlakuan dengan padat tebar 150 ekor/m 2. Pertumbuhan adalah perubahan ukuran baik panjang, berat atau volume dalam jangka waktu tertentu. Pertumbuhan ini secara fisik diekspresikan dengan adanya perubahan jumlah atau ukuran sel penyusun jaringan tubuh pada periode waktu tertentu. Sedangkan secara energetik, pertumbuhan diekspresikan dengan adanya perubahan kandungan total energi tubuh pada periode waktu tertentu. Tabel 1. Rata-rata panjang dan berat ikan gabus selama 5 bulan dipelihara di wadah karamba Perlakuan Padat Tebar F Berat Akhir (g) Panjang Akhir (cm) 50 individu /m 2 72,05 20,10 50 individu /m 2 84,36 20, individu/m 2 78,05 20, individu/m 2 74,43 20, individu/m 2 86,23 21, individu/m 2 98,78 22,32 Pertumbuhan terjadi apabila ada kelebihan energi bebas setelah energi yang tersedia dipakai untuk metabolisme standar, energi untuk proses pencernaan dan energi untuk aktivitas. Menurut Effendie (1997) pertumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam diantaranya keturunan, seks, umur, dan faktor dari luar diantaranya lingkungan perairan, pakan, penyakit dan parasit. Pertumbuhan dipengaruhi juga oleh ruang gerak. Makanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan di mana berfungsi sebagai zat pembangun
3 tubuh, sumber energi dan bahan pengganti sel-sel tubuh yang rusak (Brown, 1957). Pertambahan berat terbaik pada percobaan padat tebar ditunjukkan oleh ikan yang ditebar dengan kepadatan 150 individu/m 2, diikuti oleh padat tebar 50 individu/m 2, dan pertambahan berat terkecil ditunjukkan pada padat tebar 100 individu/m 2. Penelitian Boonyaratpalin et al. (1985) menunjukkan pertumbuhan terbaik ikan gabus di kolam dengan padat tebar individu/m 2 selama 7 9 bulan akan mencapai ukuran permintaan pasar. B. Sintasan Pada akhir penelitian dilakukan penghitungan jumlah ikan yang hidup selama penelitian (Tabel 2). Sintasan tertinggi pada ikan yang ditebar dengan kepadatan 50 individu/m 2 yaitu 80,67% sedangkan yang terendah adalah pada ikan yang ditebar dengan kepadatan 150 individu/m 2 yaitu 55,56%. Tabel 2. Rata-rata sintasan ikan gabus No. Perlakuan Sintasan (%) individu/m 2 80, individu/m 2 65, individu/m 2 55,56 Sintasan adalah persentase jumlah ikan yang hidup dalam kurun waktu tertentu (Effendie, 1997). Sintasan organisme dipengaruhi oleh padat penebaran dan faktor lainnya seperti, umur, ph, suhu dan kandungan amoniak. Lebih lanjut Effendie (1997) menyatakan bahwa faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan adalah tersedianya jenis makanan serta adanya lingkungan yang baik seperti oksigen, amoniak, karbondioksida, nitrat, hidrogen sulfida dan ion hidrogen. Menurut Krebs (1972) sintasan yang dicapai suatu populasi merupakan gambaran hal interaksi dari daya dukung lingkungan dengan respon populasi yang ada diantara faktor-faktor yang mempengaruhi sintasan yang utama adalah kepadatan dan jumlah ikan. Hasil penelitian ini hampir sejalan dengan hasil Muflikhah et al. (2005) menunjukkan bahwa Ikan gabus yang diberi pakan campuran rucah ikan tawar dan dedak dan padat tebar 4 ekor/kja menghasilkan sintasan 85%. Biomassa digunakan untuk mengestimasi produksi secara tidak langsung (Smith, 1996). Penghitungan biomassa ikan gabus pada masing-masing perlakukan di akhir penelitian dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Biomassa ikan gabus (kg) pada akhir penelitian No. Perlakuan Biomassa (kg/m 2 ) individu/m2 6, individu/m2 9, individu/m2 15,45 PG-321 Perlakuan untuk yang diberi pakan ikan rucah hanya mencapai sintasan 51,67% tetapi dengan berat biomassa mencapai 4,46 kg/m 2 lebih baik daripada yang diberi pakan pelet dengan sintasan 73,85% hanya menghasilkan biomassa 4,06 kg per meter persegi. Ikan yang diberi pakan ikan rucah menunjukkan bahwa pakan tersebut merangsang sifat kanibalisme ikan gabus semakin tinggi. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan pakannya, ikan tersebut memangsa ikan lain yang berukuran lebih kecil. Pada padat tebar tinggi, mortalitas juga tinggi, tapi total biomassa yang dihasilkan per meter persegi juga lebih tinggi. Hal ini ditunjukkan pada padat tebar 150 individu/m 2 menghasilkan biomassa sebesar 15,45 g dari sintasan 55,56% sedangkan pada padat tebar 50 individu/m 2 dengan sintasan 80,67% hanya menghasilkan biomassa sebesar 6,34 kg/m 2. C. Hubungan Panjang Berat Hubungan panjang berat untuk melihat pertumbuhan berat lebih cepat atau lebih lambat dari pertambahan panjang tubuh ikan disajikan pada tabel berikut. Tabel 4. Hubungan panjang berat ikan gabus di akhir penelitian Hubungan Panjang No. Perlakuan Berat individu/m 2 W = 0,005L 3, individu/m 2 W = 0,016L 2, individu/m 2 W = 0,009L 2,952 Hubungan panjang berat sangat penting untuk pendugaan perikanan (fishery assesment). Pengukuran panjang-berat berhubungan dengan data umur dapat memberikan informasi tentang komposisi stok, umur matang gonad, mortalitas, siklus hidup, pertumbuhan dan produksi (Fafioye & Oluajo, 2005). Hubungan panjang-berat untuk menentukan biomassa karena pengukuran berat secara langsung dapat dilakukan di lapang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya variasi pola pertumbuhan ikan yaitu bersifat allometrik yang lebih mendekati isometrik. Secara umum, nilai b tergantung pada kondisi fisiologis dan lingkungan seperti suhu, ph, salinitas, letak geografis dan teknik sampling (Jenning et al., 2001) dan juga kondisi biologis seperti perkembangan gonad dan ketersediaan makanan (Froese, 2006). Dalam penelitian ini ditemukan nilai b mendekati isometrik (b = 3) di mana hasil penelitian menunjukkan nilai b berkisar 2,789 3,161. Nilai b berhubungan dengan kondisi perairan. Penelitian ini dilaksanakan pada kondisi perairan yang tenang dan sesuai dengan Shukor et al., (2008), yang menyebutkan bahwa ikan yang hidup di perairan arus deras umumnya memiliki nilai b yang lebih rendah dan sebaliknya ikan yang hidup pada perairan tenang akan menghasilkan nilai b yang lebih besar. Fenomena ini mungkin disebabkan oleh tingkah laku ikan, ini sesuai dengan pernyataan Muchlisin et al. (2010) yang menyebutkan bahwa besar kecilnya nilai b juga dipengaruhi oleh perilaku ikan, misalnya ikan yang berenang aktif menunjukkan nilai b yang lebih rendah bila dibandingkan dengan ikan yang berenang pasif. Mungkin hal ini terkait
4 PG : Dina Muthmainnah dkk. dengan alokasi energi yang dikeluarkan untuk pergerakan dan pertumbuhan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil Umar & Astuti (2006) yang menunjukkan bahwa ikan dari genus Channa di Danau Sentani Papua memiliki nilai b = 2,9569. Nilai koefesien korelasi yang tinggi menunjukkan hubungan yang erat antara pertambahan berat dengan pertambahan panjang dan sebaliknya. D. Rasio Konversi Pakan Untuk memperoleh derajat konversi pakan lebih tinggi, harus disesuaikan dengan cara atau kebiasaan pakan dari masing-masing jenis ikan, serta bentuk pakan. Konversi pakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Faktor konversi pakan (FCR) pelet selama penelitian No. Perlakuan FCR individu/m 2 6, individu/m 2 4, individu/m 2 4,93 Rasio konversi pakan adalah jumlah berat makanan yang dibutuhkan oleh ikan, hanya 10% saja yang digunakan untuk tumbuh atau menambah bobot tubuhnya selebihnya digunakan untuk tenaga atau memang tidak dapat dicerna (Mujiman, 1984). Huet (1971) menyatakan bahwa bahwa faktor konversi pakan ikan berkisar antara 1,5 8. Makanan nabati faktor konversinya lebih besar daripada makanan hewani. Ini berarti untuk menambah berat 1 kg daging ikan dibutuhkan makanan nabati lebih banyak daripada makanan hewani. Konversi makanan dipengaruhi oleh jumlah gizi dan cara pemberian makanan serta bobot dan umur ikan. Pascual (1984) menjelaskan bahwa semakin rendah nilai konversi pakan, semakin baik karena jumlah pakan yang dihabiskan untuk menghasilkan berat tertentu adalah sedikit. Selanjutnya Schmittows (1992) menyatakan bahwa tinggi rendahnya nilai rasio konversi pakan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor terutama kualitas dan kuantitas pakan, spesies ikan, ukuran ikan dan kualitas perairan. Selanjutnya dikatakan New (1986) konversi pakan sangat diperlukan untuk mengetahui baik tidaknya mutu pakan yang diberikan pada ikan yang dipelihara. Bila harga 1 kg pakan adalah Rp 4.500,- maka modal untuk budidaya ikan gabus selama 5 bulan membutuhkan biaya pakan sebesar Rp ,- hingga ,- per kg ikan. Untuk pasar di Palembang, dengan nilai jual tiap kilogrammnya mencapai Rp , ,-, nilai rasio konversi pakan ini masih menguntungkan. E. Kualitas Air Rawa Budidaya ikan adalah aktivitas yang dilakukan dalam kondisi terkontrol disesuaikan dengan habitat ikan tersebut. Mutu air rawa yang dipasang karamba dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Kualitas air rawa di lokasi penelitian pada awal dan akhir penelitian No. Parameter Awal Akhir 1. ph 6, DO (mg/l) 6, CO2 (mg/l) 7, Alkalinitas (mg CaCO3/l) 6, Hardness (mg CaCO3/l) 17, Huet (1971) menyatakan bahwa ph antara 6,5-7,5 baik untuk budidaya ikan. Juga dinyatakan bawha ikan tropis memberikan pertumbuhan terbaik pada suhu o C dan dapat melakukan reproduksi dan perkembangan larva. Somboon et al. (2001) menyatakan bahwa budidaya di karamba memberikan banyak keuntungan seperti mudah untuk pemberian pakan, papen juga dapat dilakukan di air yang mengalir. IV. KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Sintasan terbaik adalah ikan pada padat tebar 50 individu/m 2 yaitu 80,67%. 2. Padat tebar terbaik adalah 50 individu/m 2 yang akan menghasilkan ikan yang lebih montok dengan nilai b = 3, Pertambahan berat terbaik pada ikan dengan padat tebar 150 individu/m 2 yaitu 96,60 g dengan biomassa 15,45 kg/m Konversi pakan berkisar antara 4,76 6,17 selama penelitian, dan ini masih memberikan keuntungan untuk nilai jual per kilogram ikan. 5. Dapat disarankan bahwa budidaya ikan gabus dapat dikembangkan di berbagai lokasi perairan rawa lebak. DAFTAR PUSTAKA [1] Boonyaratpalin, M., E. W.McCoyand & T. Chittapalapong Snake-head Culture and its Socio-Economics in Thailand. NACA Report. [2] Brown, M. E The Physiology of Fishes Volume I, Metabolism. Academic Press Inc. Florida. [3] De Robert, A., & K. William Weight-legth relationship in fisheries studies: the standard allometric model should be applied with caution. Transaction of the American Fisheries Society, 137: [4] Effendie, M. I Metode Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. [5] Froese, R Cube law, condition factor and weight length relationship: history, meta-analysis and recommendations. Journal of Applied Ichthyology, 22: [6] Fafioye, O.O. & Oluajo, O.A Length-weight relationship of five fish species in Epe lagoon, Nigeria. African Journal of Biotechnology Vol. 4 (7):
5 PG-323 [7] Huet, M Textbook of Fish Culture. Breeding and Cultivation of Fish Fishing News Book. Ltd. England. [8] Jennings, S., Kaiser, M.J., & Reynolds, J.D Marine fishery ecology. Blackwell Sciences, Oxford. [9] Krebs, C. J Ecologi. The Experimental of Analisis of Distribution and Abudance. London. [10] Mujiman, A Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta. [11] Muchlisin, Z.A Diversity of freswater fishes in Aceh Province, Indonesia with emphasis on several biological aspects of the Depik (Rasbora tawarensis)an endemic Species in Lake Laut Tawar. Disertasi Ph.D Universiti Sains Malaysia, Penang. [12] Muflikhah, N., Fatah, K. & Nurdawati, S Pertumbuhan dan Sintasan Ikan Gabus (Channa striata) dengan Padat Tebar Berbeda. Prosiding Seminar Nasional dan Kongres Biologi XIII. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. [13] New, M. B., Feed and Feeding of Fish and Shrimp. ADCP-UNDP-FAO-UN. Roma. 275 pages. [14] Pascual F. P Nutrition and Feeding of Sugpo, Penaeus monodon. Extention Manual 3 SEAFDEC Philipines. 77.pp. [15] Schmittows, H. R Budidaya Keramba. Suatu Metode Produksi Ikan di Indonesia. Proyek Pusat Penelitian dan Pengemabangan Perikanan. Auburn University International Centre of Agriculture. [16] Smith, KMM Length/weight relationship of fishes in a diverse tropical freshwater community. Sabah, Malaysia. Journal of fish biology (49): [17] Shukor, M.Y., A. Samat, A.K. Ahmad, & J. Ruziaton Comparative analysis of length-weight relationship of Rasbora sumatrana in relation to the physicochemical characteristic in different geographical areas in peninsula Malaysia. Malaysian Applied Biology, 37(1): [18] Somboon,B.S., S.Ingthamjir & M.J.Phillips Lao PDR looks into Paotential for Freshwater Cage Culture. Aquaculture Asia.IV(3):16 [19] Sparre, P. & Venema, S.C Introduksi Pengkajian Stok Ikan Tropis. Kerjasama FAO dan Balitbang Pertanian. Jakarta. 438hal. [19] Umar, C., Lismining Analisis hubungan panjang berat beberapa jenis ikan asli Danau Sentani Papua. Prosiding Seminar Nasional Ikan IV, 8-9 Juni 2010, Bogor.
PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA
825 Pengaruh frekuensi pemberian pakan terhadap... (Moch. Nurdin) PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA Mochamad
Lebih terperinciJ. Aquawarman. Vol. 1 (1) : Oktober 2015
AQUAWARMAN JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI AKUAKULTUR Alamat : Jl. Gn. Tabur. Kampus Gn. Kelua. Jurusan Ilmu Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman Pengaruh Penambahan Fitase
Lebih terperinci1) Staf Pengajar pada Prog. Studi. Budidaya Perairan, Fakultas
Media Litbang Sulteng 2 (2) : 126 130, Desember 2009 1) Staf Pengajar pada Prog. Studi. Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu ISSN : 1979-5971 PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP
Lebih terperinciKAJIAN HUBUNGAN PANJANG BERAT DAN FAKTOR KONDISI IKAN NILA
KAJIAN HUBUNGAN PANJANG BERAT DAN FAKTOR KONDISI IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DAN IKAN BELANAK (Mugil cephalus) YANG TERTANGKAP DI SUNGAI MATANG GURU, KECAMATAN MADAT, KABUPATEN ACEH TIMUR STUDY OF
Lebih terperinciII. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus
II. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2013 di Laboratorium Budidaya Perikanan Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2011, di Instalasi Riset Lingkungan Perikanan Budidaya dan Toksikologi, Cibalagung, Bogor. Analisis kualitas
Lebih terperinciJurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 1(1) : (2013) ISSN :
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 1(1) :103-114 (2013) ISSN : 2303-2960 KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN GABUS (Channa striata) PADA BERBAGAI TINGKAT KETINGGIAN AIR MEDIA PEMELIHARAAN Survival
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN BETOK (Anabas testudineus) YANG DIPELIHARA PADA SALINITAS BERBEDA
PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN BETOK (Anabas testudineus) YANG DIPELIHARA PADA SALINITAS BERBEDA TUGAS PENGENALAN KOMPUTER ZURRIYATUN THOYIBAH E1A012065 PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinci515 Keragaan pertumbuhan benih Cherax... (Irin Iriana Kusmini)
515 Keragaan pertumbuhan benih Cherax... (Irin Iriana Kusmini) KERAGAAN PERTUMBUHAN BENIH Cherax quadricarinatus DARI BERBAGAI LOKASI UNTUK MENCAPAI UKURAN 5 6 INCI ABSTRAK Irin Iriana Kusmini dan Gleni
Lebih terperinciIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Hasil dari penelitian yang dilakukan berupa parameter yang diamati seperti kelangsungan hidup, laju pertumbuhan bobot harian, pertumbuhan panjang mutlak, koefisien keragaman
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014, bertempat di Laboratorium Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan Universitas
Lebih terperinciPengaruh Pemberian Pakan Tambahan Terhadap Tingkat Pertumbuhan Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos) Pada Saat Pendederan
Pengaruh Pemberian Pakan Tambahan Terhadap Tingkat Pertumbuhan Maya Ekaningtyas dan Ardiansyah Abstrak: Ikan bandeng (Chanos chanos) adalah salah satu jenis ikan yang banyak di konsumsi oleh masyarakat
Lebih terperinciPRODUKSI IKAN NEON TETRA Paracheirodon innesi UKURAN L PADA PADAT TEBAR 20, 40 DAN 60 EKOR/LITER DALAM SISTEM RESIRKULASI
Jurnal Akuakultur Indonesia, 6(2): 211 215 (2007) Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id 211 PRODUKSI IKAN NEON TETRA Paracheirodon innesi UKURAN
Lebih terperinciKAJIAN LAPANG BUDIDAYA KERAMBA JARING APUNG IKAN NILA MANDIRI DI WADUK CIRATA DAN JATILUHUR
KAJIAN LAPANG BUDIDAYA KERAMBA JARING APUNG IKAN NILA MANDIRI DI WADUK CIRATA DAN JATILUHUR Estu Nugroho Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Jl. Sempur No. 1, Bogor 16154 E-mail: engroho@yahoo.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tingkat Kelangsungan Hidup Kelangsungan hidup dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk mengetahui toleransi dan kemampuan ikan untuk hidup dan dinyatakan sebagai perbandingan
Lebih terperinciErma Yunita Islami, Fajar Basuki*, Tita Elfitasari
115 ANALISA PERTUMBUHAN IKAN NILA LARASATI (Oreochromis niloticus) YANG DIPELIHARA PADA KJA WADASLINTANG DENGAN KEPADATAN BERBEDA Growth Analysis of Tilapia (Oreochromis niloticus) Cultivated in floating
Lebih terperinciIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil 3.1.1 Fisika Kimia Air Parameter fisika kimia air yang diamati pada penelitian ini adalah ph, CO 2, NH 3, DO (dissolved oxygen), kesadahan, alkalinitas, dan suhu. Pengukuran
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
12 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2009 sampai dengan bulan September 2009 bertempat di Laboratorium Sistem Produksi dan Manajemen Akuakultur, Departemen
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laju Pertumbuhan Mutlak Nila Gift Laju pertumbuhan rata-rata panjang dan berat mutlak ikan Nila Gift yang dipelihara selama 40 hari, dengan menggunakan tiga perlakuan yakni
Lebih terperinciTingkat Kelangsungan Hidup
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tingkat Kelangsungan Hidup Tingkat kelangsungan hidup merupakan suatu nilai perbandingan antara jumlah organisme yang hidup di akhir pemeliharaan dengan jumlah organisme
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Grafik pertumbuhan benih C. macropomum yang dihasilkan selama 40 hari
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1 Pertumbuhan benih C. macropomum Grafik pertumbuhan benih C. macropomum yang dihasilkan selama 40 hari pemeliharaan disajikan pada Gambar 3. Gambar 3. Pertumbuhan C.
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN BENIH IKAN GABUS (Channa striata) YANG DIBERI PAKAN Tubifex sp DENGAN JUMLAH BERBEDA
PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN BENIH IKAN GABUS (Channa striata) YANG DIBERI PAKAN Tubifex sp DENGAN JUMLAH BERBEDA OLEH MUHAMMAD SOBIRIN FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2017
Lebih terperinciPEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT (Oreochromis sp) YANG DIPELIHARA DALAM HAPPA. Elrifadah. Abstract
EnviroScienteae 9 (2013) 67-71 ISSN 1978-8096 PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT (Oreochromis sp) YANG DIPELIHARA DALAM HAPPA Elrifadah Program Studi Budi Daya Perairan Jurusan
Lebih terperinciBAB 4. METODE PENELITIAN
BAB 4. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama sembilan bulan dari bulan Maret sampai September 2014 di Laboratorium UPT Kolam Pembenihan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
15 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Berikut adalah hasil dari perlakuan ketinggian air yang dilakukan dalam penelitian yang terdiri dari beberapa parameter uji (Tabel 5). Tabel 5. Pengaruh perlakuan
Lebih terperinciRESPONS PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) YANG DIBERI PAKAN BUATAN BERBASIS LIMBAH SAYURAN
156 RESPONS PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) YANG DIBERI PAKAN BUATAN BERBASIS LIMBAH SAYURAN (Fish Growth Response Lele Sangkuriyang ( Clarias Gariepinus ) Given That Feed Made Based
Lebih terperinciEfektivitas Suplemen Herbal Terhadap Pertumbuhan dan Kululushidupan Benih Ikan Lele (Clarias sp.)
Efektivitas Suplemen Herbal Terhadap Pertumbuhan dan Kululushidupan Benih Ikan Lele (Clarias sp.) Dian Puspitasari Program studi Budidaya Perairan, Fakultas pertanian, Universitas Asahan Email: di_dianri@yahoo.com
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Waduk merupakan salah satu bentuk perairan menggenang yang dibuat
I. PENDAHULUAN Waduk merupakan salah satu bentuk perairan menggenang yang dibuat dengan cara membendung aliran sungai sehingga aliran air sungai menjadi terhalang (Thohir, 1985). Wibowo (2004) menyatakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di Laboratorium Jurusan Budidaya Perairan Universitas Lampung. Analisis proksimat
Lebih terperinciJ. Aquawarman. Vol. 2 (2) : Oktober ISSN : Abstract
J. Aquawarman. Vol. 2 (2) : 20-27. Oktober 2016. ISSN : 2460-9226 AQUAWARMAN JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI AKUAKULTUR Alamat : Jl. Gn. Tabur. Kampus Gn. Kelua. Jurusan Ilmu Akuakultur Fakultas Perikanan dan
Lebih terperinciSri Yuningsih Noor 1 dan Rano Pakaya Mahasiswa Program Studi Perikanan dan Kelautan. Abstract
Pengaruh Penambahan Probiotik EM-4 (Evective Mikroorganism-4) Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Ikan Gurame (Osprhronemus gouramy) Sri Yuningsih Noor 1 dan Rano Pakaya 2 1 Staf Pengajar
Lebih terperinciPENGARUH SUBTITUSI PARSIAL TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG TULANG TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus.
e-jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Volume III No 2 Februari 2015 ISSN: 2302-3600 PENGARUH SUBTITUSI PARSIAL TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG TULANG TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias
Lebih terperinciPENGGUNAAN KOMBINASI BERAGAM PAKAN HIJAUAN DAN PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT IKAN GURAME (Osphronemus gouramy Lac.)
759 Penggunaan kombinasi beragam pakan hijauan... (M. Sulhi) PENGGUNAAN KOMBINASI BERAGAM PAKAN HIJAUAN DAN PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT IKAN GURAME (Osphronemus gouramy Lac.) ABSTRAK Muhammad
Lebih terperinciPERTUMBUHAN IKAN KERALI (Labocheilos falchifer) DI PERAIRAN SUNGAI LEMATANG, SUMATERA SELATAN
ABSTRAK PERTUMBUHAN IKAN KERALI (Labocheilos falchifer) DI PERAIRAN SUNGAI LEMATANG, SUMATERA SELATAN Marson 1) dan Mas Tri Djoko Sunarno 2) 1) Peneliti pada Balai Riset Perikanan Perairan Umum, Mariana-Palembang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50 hari di Balai Benih Ikan (BBI) Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Pembuatan pakan
Lebih terperinciPENGARUH PERBEDAAN FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN Tubifex sp. TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN LAJU PERTUMBUHAN BENIH IKAN GABUS (Channa striata)
1 PENGARUH PERBEDAAN FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN Tubifex sp. TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN LAJU PERTUMBUHAN BENIH IKAN GABUS (Channa striata) Jumi Kharyadi 1), Abdullah Munzir 2) dan Lisa Deswati 2) 1)
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN, Pangasius sp.
Jurnal Akuakultur Indonesia, 4 (1): 25 3 (25) 25 Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Lele Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Filum: Chordata Kelas : Pisces Ordo : Ostariophysi Famili : Clariidae Genus : Clarias Spesies :
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebut arus dan merupakan ciri khas ekosistem sungai. Secara ekologis sungai
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perairan Sungai Sungai merupakan suatu perairan yang airnya berasal dari air tanah dan air hujan, yang mengalir secara terus menerus pada arah tertentu. Aliran tersebut dapat
Lebih terperinciAPLIKASI PAKAN BUATAN UNTUK PEMIJAHAN INDUK IKAN MANDARIN (Synchiropus splendidus)
APLIKASI PAKAN BUATAN UNTUK PEMIJAHAN INDUK IKAN MANDARIN (Synchiropus splendidus) Oleh Adi Hardiyanto, Marwa dan Narulitta Ely ABSTRAK Induk ikan mandarin memanfaatkan pakan untuk reproduksi. Salah satu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015, bertempat di Laboratorium Perikanan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2
11 METODE PENELITIAN Tempat dan waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lingkungan Akuakultur, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor untuk pemeliharaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL. Pertumbuhan. Perlakuan A (0%) B (5%) C (10%) D (15%) E (20%) gurame. Pertambahan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pertumbuhan Bobot Mutlak dan Laju Pertumbuhan Bobot Harian Pertumbuhan adalah perubahan bentuk akibat pertambahan panjang, berat, dan volume dalam periode tertentu (Effendi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kelangsungan Hidup Ikan Nila Nirwana Selama Masa Pemeliharaan Perlakuan Kelangsungan Hidup (%)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kelangsungan Hidup Berdasarkan hasil pengamatan dari penelitian yang dilakukan selama 30 hari, diperoleh bahwa pengaruh salinitas terhadap kelangsungan hidup benih nila
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/KEPMEN-KP/2015 TENTANG PELEPASAN IKAN GABUS HARUAN
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/KEPMEN-KP/2015 TENTANG PELEPASAN IKAN GABUS HARUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPengaruh Sumber Makanan yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Ikan Kelabau Padi (Osteochilus melanopleura) yang Dipelihara Dalam Hapa di kolam
Pengaruh Sumber Makanan yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Ikan Kelabau Padi (Osteochilus melanopleura) yang Dipelihara Dalam Hapa di kolam Effect of Different Food Sources on The Growth of Kelabau Padi
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GORAMY) SAGO
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GORAMY) SAGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciBAB 4. METODE PENELITIAN
BAB 4. METODE PENELITIAN Tujuan dan luaran pada penelitian ini dapat dicapai dengan melakukan serangkaian tahapan penelitian selama 3 tahun. Pada tahun pertama telah dilakukan budidaya ikan selais dengan
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas
III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan April - Juni 2014. 3.2. Alat dan Bahan 3.2.1.
Lebih terperinciPertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Gabus (Channa striata) yang Diberi Pakan Buatan Berbahan Baku Tepung Keong Mas (Pomacea sp.
Jurnal Lahan Suboptimal ISSN: 2252-6188 (Print), ISSN: 2302-3015 (Online) Vol. 1, No.2: 158-162, Oktober 2012 Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Gabus (Channa striata) yang Diberi Pakan Buatan
Lebih terperinciKEPADATAN POPULASI IKAN JURUNG (Tor sp.) DI SUNGAI BAHOROK KABUPATEN LANGKAT
KEPADATAN POPULASI IKAN JURUNG (Tor sp.) DI SUNGAI BAHOROK KABUPATEN LANGKAT Hesti Wahyuningsih Abstract A study on the population density of fish of Jurung (Tor sp.) at Bahorok River in Langkat, North
Lebih terperinci282 Jurnal Perikanan (J. FISH. Sci) X (2) : ISSN:
282 Jurnal Perikanan (J. FISH. Sci) X (2) : 282-289 ISSN: 0853-6384 Short Paper Abstract PENGARUH SALINITAS TERHADAP KELULUSAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN BAWAL AIR TAWAR, Colossoma macropomum THE
Lebih terperinciPENOKOLAN UDANG WINDU, Penaeus monodon Fab. DALAM HAPA PADA TAMBAK INTENSIF DENGAN PADAT TEBAR BERBEDA
Jurnal Akuakultur Indonesia, 4 (2): 153 158 (25) Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id 153 PENOKOLAN UDANG WINDU, Penaeus monodon Fab. DALAM HAPA
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium Basah Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
Lebih terperinciPEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) ABSTRAK
Media Litbang Sulteng IV (2) : 83 87, Desember 2011 ISSN : 1979 5971 PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) Oleh : Madinawati,
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN PAKAN ALAMI BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN LARVA IKAN BETOK (Anabas testudinieus) oleh
PENGARUH PEMBERIAN PAKAN ALAMI BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN LARVA IKAN BETOK (Anabas testudinieus) oleh Esron H Tampubolon 1), Nuraini 2), Sukendi 2) Fakultas Perikanan danilmukelautan
Lebih terperinciPENENTUAN PEMBERIAN PAKAN DAN UKURAN BENIH SAAT TEBAR PADA PEMBESARAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
739 Penentuan pemberian pakan dan ukuran benih... (Ketut Suwirya) PENENTUAN PEMBERIAN PAKAN DAN UKURAN BENIH SAAT TEBAR PADA PEMBESARAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) DI KERAMBA JARING APUNG
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Makanan merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Makanan Alami Ikan Makanan merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang dalam perkembangbiakan ikan baik ikan air tawar, ikan air payau maupun ikan air laut. Fungsi utama
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2013 sampai dengan Mei 2013 di Laboratorium Nutrisi Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran,
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN PANJANG BERAT IKAN HIMMEN (Glossogobius sp) DI DANAU SENTANI KABUPATEN JAYAPURA ABSTRAK
ANALISIS HUBUNGAN PANJANG BERAT IKAN HIMMEN (Glossogobius sp) DI DANAU SENTANI KABUPATEN JAYAPURA Annita Sari 1 1 Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan Uniyap ABSTRAK Ikan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember 2011, bertempat di laboratorium ikan Clownfish Balai Besar Pengembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juli 2014, di Laboratorium Budidaya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juli 2014, di Laboratorium Budidaya Perikanan Bagian Genetika dan Pemuliaan Ikan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
Lebih terperinciIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Berikut ini adalah hasil penelitian dari perlakuan perbedaan substrat menggunakan sistem filter undergravel yang meliputi hasil pengukuran parameter kualitas air dan
Lebih terperinciIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil 3.1.1 Evaluasi teknis budidaya Hasil dari teknologi budidaya penggunaan pakan sepenuhnya pada kolam air tenang dan teknologi budidaya penggunaan pakan pengganti limbah
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN DAPHNIA TERHADAP KELULUSHIDUPAN DAN PERTUMBUHAN LARVA LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
PENGARUH PEMBERIAN DAPHNIA TERHADAP KELULUSHIDUPAN DAN PERTUMBUHAN LARVA LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus) The Influence of Daphnia Distribution to Survival Rate and Growth of Fresh Water Crayfish
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budidaya ikan dapat dijadikan alternatif usaha yang dapat memberikan keuntungan dan memiliki prospek jangka panjang yang baik. Hal ini dikarenakan atas permintaan produk
Lebih terperincike dalam bak filter. Berdasarkan Anonim (2011 ) waktu tinggal dapat dihitung dengan rumus :
ke dalam bak filter. Berdasarkan Anonim (2011 ) waktu tinggal dapat dihitung dengan rumus : DT = Dimana : DT = detention time atau waktu tinggal (menit) V = volume wadah (liter) Q = debit air (liter/detik)
Lebih terperinciAPLIKASI PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM MIKROALGA POWDER UNTUK PAKAN JUVENIL IKAN BANDENG (Chanos chanos fork)
Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan Volume 4, No. 2, Agustus 2013 ISSN : 2086-3861 APLIKASI PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM MIKROALGA POWDER UNTUK PAKAN JUVENIL IKAN BANDENG (Chanos chanos fork) APPLICATION USE DIFFERENT
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Pertumbuhan Hasil pengukuran ikan selais yang dipelihara dalam keramba yang ditempatkan di Kolam Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, maka bobot rata-rata
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan. B. Alat dan Bahan Penelitian
Lebih terperinciPENGARUH SUMBER ASAM LEMAK PAKAN BERBEDA TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN IKAN BOTIA Botia macracanthus Bleeker
Jurnal Akuakultur Indonesia, 7(2): 99 204 (2008) Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id 99 PENGARUH SUMBER ASAM LEMAK PAKAN BERBEDA TERHADAP KINERJA
Lebih terperinciSUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG CACING TANAH DALAM PAKAN UNTUK PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus CV ABSTRAK
SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG CACING TANAH DALAM PAKAN UNTUK PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus CV Nur Asiah 1, Indra Suharman 1, Siska Wulandari 2 1 Staf Pengajar Jurusan
Lebih terperinciDarti Satyani, Nina Meilisza, dan Lili Solichah
39 Gambaran pertumbuhan panjang benih ikan botia... (Darti Satyani) GAMBARAN PERTUMBUHAN PANJANG BENIH IKAN BOTIA (Chromobotia macracanthus) HASIL BUDIDAYA PADA PEMELIHARAAN DALAM SISTEM HAPA DENGAN PADAT
Lebih terperinciPENGARUH DOSIS PAKAN BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN MAS Cyprinus carpio DAN IKAN BAUNG Macrones sp DENGAN SISTEM CAGE-CUM-CAGE
Jurnal Akuakultur Indonesia, 7(1): 59 64 (2008) Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id 59 PENGARUH DOSIS PAKAN BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN MAS
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Kolam Budidaya Ikan Ciburial, Sumedang selama kurang lebih dua bulan, yaitu sejak April - Juni 2011. 2.2 Alat dan Bahan 2.2.1 Wadah
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengembangan Produksi Benih Ikan Air Tawar ( BBPBAT ) Singaparna Tasikmalaya unit Ceungceum. Penelitian
Lebih terperinciUJI PERBANDINGAN PAKAN PELLET DAN CUMI-CUMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN KERAPU MACAN (Efinephelus fuscoguttatus)
UJI PERBANDINGAN PAKAN PELLET DAN CUMI-CUMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN KERAPU MACAN (Efinephelus fuscoguttatus) Oleh Jerri H, M. Agus, Komariyah (Fakultas Perikanan Universitas
Lebih terperinciJurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 4, Desember 2012: ISSN :
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 4, Desember 2012: 109-114 ISSN : 2088-3137 PENGARUH KEPADATAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH KERAPU BEBEK (Cromileptes altivelis) PADA PENDEDERAN
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Laju Pertumbuhan Spesifik Benih Ikan Mas (SGR)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Laju Pertumbuhan Spesifik Benih Ikan Mas (SGR) Perubahan bobot ikan selama masa pemeliharaan diukur dan dicatat untuk mendapatkan data mengenai laju pertumbuhan
Lebih terperinciAngki Ismayadi, Rosmawati, Mulyana Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Djuanda Bogor
Jurnal Mina Sains ISSN: 2407-9030 Volume 2 Nomor 1, April 2016 24 Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan Nilem (Osteochillus hasselti) yang Dipelihara pada Tingkat Kepadatan Berbeda The Survivability
Lebih terperinciKeragaan benih ikan mas (Cyprinus carpio) strain rajadanu dengan kepadatan berbeda
Prosiding Seminar Nasional Ikan ke 8 Keragaan benih ikan mas (Cyprinus carpio) strain rajadanu dengan kepadatan berbeda Yogi Himawan, Khairul Syahputra, Didik Ariyanto Balai Penelitian Pemuliaan Ikan Jl.
Lebih terperinciHubungan panjang bobot dan faktor kondisi ikan petek, Leiognathus equulus (Forsskål, 1775) di Teluk Pabean, Jawa Barat
Jurnal Iktiologi Indonesia, 17(3): 311-316 Hubungan panjang bobot dan faktor kondisi ikan petek, Leiognathus equulus (Forsskål, 1775) di Teluk Pabean, Jawa Barat [Length-weight relationship and condition
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Clarias fuscus yang asli Taiwan dengan induk jantan lele Clarias mossambius yang
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Lele dumbo merupakan ikan hasil perkawinan silang antara induk betina lele Clarias fuscus yang asli Taiwan dengan induk jantan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN
3 II. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2011 bertempat di Laboratorium Teknik Produksi dan Manajemen Akuakultur, pengambilan data penunjang dilaksanakan
Lebih terperinciHUBUNGAN PANJANG BERAT LORJUK (Solen spp) DI PERAIRAN PESISIR PANTAI SELATAN PULAU MADURA
HUBUNGAN PANJANG BERAT LORJUK (Solen spp) DI PERAIRAN PESISIR PANTAI SELATAN PULAU MADURA Oleh: Indah W. Abida* 1, Eva A. Wahyuni 2 dan Mahfud Effendy 1 1 Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Trunojoyo
Lebih terperinciPengaruh Pemberian Jenis Pakan yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Betok (Anabas testudineus Bloch)
Pengaruh Pemberian Jenis Pakan yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Betok (Anabas testudineus Bloch) Effect of Feeding with Different Feed Types on The Growth of Climbing Perch (Anabas testudineus
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/KEPMEN-KP/2016 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PELEPASAN IKAN KELABAU (OSTEOCHILUS MELANOPLEURUS) HASIL DOMESTIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciPENGGUNAAN AERASI AIR MANCUR (FOINTAIN) DI KOLAM UNTUK PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT(Oreochromis niloticus)
PENGGUNAAN AERASI AIR MANCUR (FOINTAIN) DI KOLAM UNTUK PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT(Oreochromis niloticus) Rukmini Fakultas Perikanan dan Kelautan UNLAM Banjarbaru Email rukmini_bp@yahoo.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciTingkat pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan bawal air tawar (Collosoma sp.) dengan laju debit air berbeda pada sistem resirkulasi
56 Jurnal Akuakultur Indonesia 9 (1), 56 60 (2010) Available : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id Tingkat pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan bawal
Lebih terperinciFattening of Soft Shell Crab With Different Food
Fattening of Soft Shell Crab With Different Food By Elvita Sari 1 ), Rusliadi 2 ), Usman M.Tang 2 ) Laboratory Aquaculture of Technology Fisheries and Marine Science Faculty Riau University Email : elvitasurbakti@yahoo.co.id
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id TELAAH PUSTAKA A. Morfologi dan Klasifikasi Ikan Brek
II. TELAAH PUSTAKA A. Morfologi dan Klasifikasi Ikan Brek Puntius Orphoides C.V adalah ikan yang termasuk anggota Familia Cyprinidae, disebut juga dengan ikan mata merah. Ikan brek mempunyai garis rusuk
Lebih terperinciIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil 3.1.1 Indeks Gonad Somatik (IGS) Hasil pengamatan nilai IGS secara keseluruhan berkisar antara,89-3,5% (Gambar 1). Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa bioflok
Lebih terperinciIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil 3.1.1 Laju Pertumbuhan Bobot Harian Bobot benih ikan nila hibrid dari setiap perlakuan yang dipelihara selama 28 hari meningkat setiap minggunya. Bobot akhir benih ikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pulau Pramuka I II III
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Parameter Fisika dan Kimiawi Perairan Berdasarkan hasil penelitian di perairan Kepulauan Seribu yaitu Pulau Pramuka dan Pulau Semak Daun, diperoleh nilai-nilai parameter
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian Jenis nutrien Kandungan (%) 2.2 Metode Penelitian Rancangan Penelitian
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian Ikan nilem yang digunakan berasal dari Cijeruk. Pada penelitian ini digunakan ikan nilem berumur 4 minggu sebanyak 3.150 ekor dengan ukuran panjang 5,65 ± 0,62
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50 hari di Laboratorium Nutrisi dan Pakan Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas
Lebih terperinciPEMBERIAN PAKAN PELET YANG DICAMPUR PUPUK ORGANIK CAIR BIOTON TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT (Oreochromis sp)
71 PEMBERIAN PAKAN PELET YANG DICAMPUR PUPUK ORGANIK CAIR BIOTON TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT (Oreochromis sp) Elrifadah 1) dan Deti Salawati 1) 1) Program Studi Budi Daya Perairan Jurusan Perikanan
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) DI KOLAM BETON DAN TERPAL
PENGARUH KUALITAS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) DI KOLAM BETON DAN TERPAL FAISOL MAS UD Dosen Fakultas Perikanan Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan Universitas Islam Lamongan
Lebih terperinciIKAN HARUAN DI PERAIRAN RAWA KALIMANTAN SELATAN. Untung Bijaksana C / AIR
@ 2004 Untung Bijaksana Makalah Pengantar Falsafah Sains (PPS 702) Sekolah Pasca Sarjana / S3 Institut Pertanian Bogor September 2004 Dosen : Prof. Dr. Ir. Rudy C Tarumingkeng IKAN HARUAN DI PERAIRAN KALIMANTAN
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 2009, bertempat di Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.
III. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama 40 hari pada bulan Agustus hingga September 2009, bertempat di Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung. B. Alat dan
Lebih terperinci