BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 52 BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Legenda Nyi Mas Gandasari ini berasal dari Kabupaten Cirebon. Legenda Nyi Mas Gandasari menceritakan tentang kesaktian seorang wanita yang diangkat anak oleh Mbah Kuwu Cerbon. Kesaktian Nyi Mas Gandasari ini tidak ada bandingannya atau tidak ada yang dapat mengalahkan kesaktiannya. Makam Nyi Mas Gandasari dipercaya berada di Desa Panguragan, Kecamatan Arjawinangun Cirebon. Ada beberapa versi cerita tentang tokoh Nyi Mas Gandasari ini. Salah satunya menyebutkan bahwa Nyi Mas Gandasari berasal dari Aceh. Awalnya Nyi Mas Gandasari ini bernama Nyi Mutmainah, setelah dibawa ke tanah Jawa oleh Mbah Kuwu Cerbon dan dididik berbagai ilmu oleh Sunan Gunung Jati diganti namanya menjadi Nyi Mas Gandasari. Nyi Mas Gandasari sering dikaitkan dengan tokoh Syeh Magelung. Keduanya bertemu di sayembara Nyi Mas Gandasari. Sayembara tersebut diselenggarakan untuk mencari calon suami bagi Nyi Mas Gandasari. Ketika itu, Syeh Magelung dapat mengalahkan Nyi Mas Gandasari kemudian dinikahkan oleh Sunan Gunung Jati. Selain itu, Nyi Mas Gandasari pun berperan sebagai penyebar syiar Islam di wilayah Cirebon. Hasil temuan cerita legenda Nyi Mas Gandasari ini ada tiga varian. Varian pertama diperoleh dari Bapak Sudjai, seorang pensiunan yang hafal tentang sejarah atau budaya Cirebon. Peneliti bertemu dengan Bapak Sudjai ini dikediamannya yang berada di Kanggraksan pada saat sore hari. Varian kedua diperoleh dari Bapak Askadi atau biasa dipanggil dengan Mamae Titin, yaitu seorang yang dianggap sesepuh di Kabupaten Cirebon dan mengetahui budaya Cirebon. Data yang diambil kepada Bapak Askadi ini berada di kediamannya di Desa Cangkring, Tegalwangi, Cirebon. Varian ketiga diperoleh dari Raden Safyan atau biasa dipanggil Mas Opan. Data teks legenda Nyi Mas Gandasari yang diperoleh dari Mas Opan ini di Narada Art Gallery, yang ada di Desa Sangkanhurip Kabupaten Kuningan. Pada teks legenda Nyi Mas Gandasari varian

2 53 I ini menggunakan jasa penerjemah yang bernama Kusnadi dan Lingga. Alasan pemilihan jasa penerjemah kepada keduanya karena mengetahui dan dapat menggunakan bahasa Cirebon bebasan dan bebrayan dalamkehidupan sehari-hari. Hal tersebut dikarenakan keduanya hidup di lingkungan Keraton Kasepuhan yang notabene dituntut mengerti dan menggunakan bahasa Cirebon bebasan. B. Analisis Teks Legenda Nyi Mas Gandasari 1. Analisis Teks Legenda Nyi Mas Gandasari Varian I a. Struktur Analisis cerita legenda Nyi Mas Gandasari meliputi analisis struktur alur cerita, pelaku (tokoh), latar, dan tema cerita. 1) Alur Analisis alur cerita pada penelitian ini menggunakan teori struktur Greimas. Alur yang terdapat dalam cerita legenda Nyi Mas Gandasari Varian I berupa alur maju, rangkaian ceritanya berjalan dari awal sampai akhir. Apabila cerita legenda Nyi Mas Gandasari Varian I digambarkan ke dalam formulasi aktan, maka formulasi aktannya sebagai berikut. Bagan 4.1 Formulasi Aktan 1 Pengirim Syekh Datuk Soleh Objek Cirebon Penerima Perkawinan Subjek Nyi Mas Gandasari Penolong Mbah Kuwu Cirebon Penentang Para Ki Gede

3 54 Pada bagian formulasi aktan pertama yang berfungsi sebagai subjek adalah Nyi Mas Gandasari. Nyi Mas Gandasari sebagai subjek, di awal cerita bernama Nyi Mutmainah yang oleh Syekh Datuk Soleh, sebagai pengirim, memberikan Nyi Mutmainah kepada Mbah Kuwu Cerbon untuk dijadikan sebagai muridnya, karena Mbah Kuwu Cerbon berhasil menyembuhkan Nyi Mutmainah.Berikut kutipannya. Ningal putriné waras, Syekh Datuk Soleh sareng garwahé seneng sanget lan nyuwun Mbah Kuwu Cerbon saged nampi Nyi Mutmainah dados muridé Mbah Kuwu Cerbon. (Melihat putrinya sembuh, Syekh Datuk Soleh dan istrinya senang dan meminta Mbah Kuwu Cerbon agar menerima Nyi Mutmainah menjadi muridnya.) Setelah dibawa ke Cirebon, Nyi Mutmainah dididik ajaran agama Islam dan ilmu kesaktian langsung oleh Sunan Gunung Jati, sampai pada akhirnya Nyi Mutmainah menjadi sosok perempuan yang sakti. Karena kesaktiannya dan kecantikannya, Nyi Mutmainah diberi nama baru oleh Sunan Gunung Jati, yaitu Nyi Mas Gandasari yang artinya sakti dan wangi. Karena kesaktian dan kecantikannya, banyak bangsawan baik dari Cirebon, maupun dari luar Cirebon yang berniat untuk mempersunting Nyi Mas Gandasari, akan tetapi, Nyi Mas Gandasari menolak dengan halus semua lamaran itu. Melihat banyaknya orang yang melamar Nyi Mas akan tetapi selalu ditolak, Mbah Kuwu Cerbon, sebagai orang tua angkatnya, setelah berbicara dengan Sunan Gunung Jati, berinisiatif untuk mengadakan sayembara demi mencari calon suami bagi Nyi Mas Gandasari. Mbah Kuwu Cerbon uning yén katah kang tresnang dumateng Nyi Mas Gandasari, dados piyambeké urun rembug sareng Sunan Gunung Jati. Angsalé urun rembug niku ajeg nguji kesakténe Nyi Mas Gandasari dugi teng pundi, dados diadakaken sayembara.

4 55 Sinten mawon kang saged nundukaken élmuné Nyi Mas Gandasari nggih niku kang dados jodohé. Mimiti sayembara niku Ki Gede Pekandangan kang mbekta golok pusakané sareng nangtang Nyi Mas Gandasari. Nanging teng Nyi Mas Gandasari golok pusakaé Ki Gede Pakandangan saged ditugel, lan Ki Gede Pekandangan dados kalah jurit. (Karena kecantikan Nyi Mas Gandasari, banyak para bangsawan di Negeri Cerbon yangingin mempersunting menjadi istrinya, tetapi lamaran itu ditolak Nyi Mas Gandasari dengan halus. Mbah Kuwu Cerbon mengetahui bahwa banyak yang menyukai Nyi Mas Gandasari, kemudian Mbah Kuwu Cerbon berbicara kepada Sunan Gunung Jati. Berdasarkan hasil pembicaraan tersebut, diadakanlah sayembara sekaligus menguji kesaktian Nyi Mas Gandasari.) Sayembara pun diselenggarakan, banyak para penantang yang kalah satu persatu oleh kesaktian Nyi Mas Gandasari. Seperti dapat dilihat dalam kutipan berikut ini. Mbah Kuwu Cerbon uning yén katah kang tresnang dumateng Nyi Mas Gandasari, dados piyambeké urun rembug sareng Sunan Gunung Jati. Angsalé urun rembug niku ajeg nguji kesakténe Nyi Mas Gandasari dugi teng pundi, dados diadakaken sayembara. Sinten mawon kang saged nundukaken élmuné Nyi Mas Gandasari nggih niku kang dados jodohé. Mimiti sayembara niku Ki Gede Pekandangan kang mbekta golok pusakané sareng nangtang Nyi Mas Gandasari. Nanging teng Nyi Mas Gandasari golok pusakaé Ki Gede Pakandangan saged ditugel, lan Ki Gede Pekandangan dados kalah jurit. Selajengé katah pangedén kang majeng nanging nggih kalah jurit saking Nyi Mas Gandasari. Kang pungkasan milet sayembara niku nggih Ki Dampu Awang, salah setunggaléng kesatria saking Negri Cina kang gadah élmu tinggi lan katah dunyané, nanging nggih tetep taksih kalah saking Nyi Mas Gandasari. Ki Gede Bungko kang sing wau ningal mawon dados penasaran, ajeng milet sayembara niku. Ki Gede Bungko kang mbekta pusaka welanya sareng njogéd-njogéd mlebet teng kalangan sayembara, nanging nggih kasoran saking Nyi Mas Gandasari. (Mbah Kuwu Cerbon mengetahui bahwa banyak yang menyukai Nyi Mas Gandasari, kemudian Mbah Kuwu Cerbon berbicara kepada Sunan Gunung Jati. Berdasarkan hasil pembicaraan

5 56 tersebut, diadakanlah sayembara sekaligus menguji kesaktian Nyi Mas Gandasari. Sayembara itu diawali oleh Ki Gede Pekandangan dengan golok saktinya untuk melawan kesaktian Nyi Mas Gandasari. Akan tetapi, golok pusaka Ki Gede Pekandangan dapat dipatahkan oleh Nyi Mas Gandasari sehingga Ki Gede Pekandangan kalah. Selanjutnya banyak Ki Gede lainnya yang melawan, tetapi dapat dikalahkan secara mutlak oleh Nyi Mas Gandasari. Akhir dari sayembara itu diikuti oleh Ki Dampu Awang, salah satu kesatria dari Negeri Cinayang berilmu tinggi dan banyak hartanya, tetapi masih terkalahkan oleh Nyi Mas Gandasari. Ki Gede Bangko yang dari tadi hanya melihat hal tersebut manjadi penasaran dan ingin mengikuti sayembara itu. Dengan pusakanya, Ki Gede Bungko masuk ke arena sayembara sambil menari untuk melawan Nyi Mas Gandasari, dan masih dapat dikalahkan oleh Nyi Mas Gandasari.) Dari semua lawan tanding yang kalah dalam sayembara tersebut, ada satu orang yang sebetulnya tidak berniat mengikuti sayembara tersebut. Seorang dari Negeri Syam yang tinggal di Cirebon, namanya Syekh Magelung Sakti. Diam-diam ia menyukai Nyi Mas Gandasari. Hal itu diketahui oleh Sunan Kalijaga, dan meminta Syekh Magelung untuk turut serta dalam sayembara tersebut. Syekh Magelung pun mengikuti sayembara tersebut dan dapat menandingi kesaktian Nyi Mas Gandasari hingga pertarungan yang terjadi pun berlangsung lama. Karena pertarungan berlangsung begitu lama, Sunan Kalijaga ikut membantu Syekh Magelung dalam mengalahkan Nyi Mas Gandasari. Sedugié teng Negri Cerbon, Syekh Magelung, putra sultan Negri Syam mindel-mindel kasmaran lan niku diuningi Sunan Kalijaga. Dados Sunan Kalijaga nyuwun Syekh Magelung milet sayembara niku, dugi jurit niku wilihang sejayaha, perang tanding tan rasa ngaraksaha, perang tanding tamahang kang munggaha, perang tanding ragahing pangasoraha ingkang masing-masing gadah kesaktén kang mboten saged dikawonaken. Perang tanding niku dugi lami, dados Sunan Kalijaga milet ngebantu kang pungkasan Nyi Mas Gandasari dados mawon.

6 57 (Ada satu orang yang datang dari Negeri Cerbon bernama Syekh Magelung, putra Sultan Negeri Syam yang diam-diam menyukai Nyi Mas Gandasari.Hal tersebut diketahui oleh Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga meminta Syekh Magelung Sakti untuk ikut dalam sayembara itu. Pada akhirnya, Syekh Magelung melawan Nyi Mas Gandasari, tetapi masing-masing memiliki kesaktian yang tidak dapat dikalahkan. Pertandingan itu berlangsung lama. Sunan Kalijaga pun ikut membantu Syekh Magelung untuk mengalahkan Nyi Mas Gandasari.) Pada akhirnya, Syekh Magelung Sakti pun dapat mengalahkan Nyi Mas Gandasari, atas prakarsa pertolongan dari Sunan Kalijaga, dan menikahi Nyi Mas Gandasari. Berdasarkan bagan tersebut, yang bertindak sebagai aktan penerima adalah perkawinan, yaitu perkawinan antara Nyi Mas Gandasari dengan Syekh Magelung Sakti. Selain menggunakan formulasi aktan, Greimas juga menggunakan model cerita yang tetap sebagai alur. Model itu dinyatakan dalam berbagai tindakan yang disebut fungsi, sehingga dinamakan struktur fungsional. Sesuai dengan struktur aktansial di atas, berikut diuraikan struktur fungsional berdasarkan aktan tersebut. Situasi Awal Transformasi Tabel 4.1 Struktur Fungsional 1 Syekh Datuk Soleh meminta Mbah Kuwu Cerbon untuk menjadikan Nyi Mutmainah sebagai muridnya. Tahap Uji Nyi Mutmainah belajar (berguru) kepada Kecakapan Sunan Gunung Jati. Ia dididik ilmu agama Islam dan ilmu kesaktian dengan proses yang tidak sebentar dan melalui lelaku khusus. Tahap Utama Hasil dari bergurunya Nyi Mutmainah pada Sunan Gunung Jati, melahirkan sosok yang sakti, selain bahwa Nyi Mutmainah adalah

7 58 Situasi Akhir Tahap Kegemilangan seorang perempuan yang cantik. Karena kecantikan dan kesaktiannya, Nyi Mutmainah diberi nama baru oleh Sunan Gunung Jati, yaitu Nyi Mas Gandasari yang mempunyai arti sakti dan wangi. Nyi Mas Gandasari dapat mengalahkan para lawan tanding dalam sayembara yang diselenggarakan Mbah Kuwu Cerbon dan Sunan Gunung Jati. Nyi Mas Gandasari menikah dengan pemenang sayembara, yaitu Syekh Magelung Sakti. a) Situasi Awal Syekh Datuk Soleh adalah seorang yang berasal dari Negeri Paseh, salah satu negeri Islam yang ada di Indonesia. Ia memiliki seorang anak yang bernama Nyi Mutmainah yang waktu itu sedang sakit, dan belum kunjung sembuh walaupun sudah berobat pada banyak ahli pengobatan. Yang terjadi justru sakitnya semakin parah. Waktu itu, Syekh Datuk Soleh sedang kedatangan tamu yang bernama Mbah Kuwu Cerbon yang berasal dari Cerbon (Cirebon). Syekh Datuk Soleh menceritakan ikhwal Nyi Mutmainah yang sedang sakit dan tidak kunjung sembuh. Dengan rahmat Allah, melalui perantaraan Mbah Kuwu Cerbon, Nyi Mutmainah dapat disembuhkan. Syekh Datuk Soleh kemudian meminta Mbah Kuwu Cerbon untuk menjadikan Nyi Mutmainah menjadi muridnya. Nyi Mutmainah pun dibawa Mbah Kuwu Cerbon ke tempat asalnya di Cirebon. b) Transformasi Di Cirebon, Nyi Mutmainah dididik agama Islam dan ilmu kesaktian langsung dari Sunan Gunung Jati. Setelah Nyi Mutmainah dewasa ia menjadi wanita yang memiliki ilmu bela diri yang sakti dan

8 59 cantik. Nyi Mutmainah belajar bela diri dengan proses yang tidak mudah. Ilmu kesaktian dan yang lainnya itu didapat dari gemblengan Sunan Gunung Jati dengan tidak melanggar segala pantangan dan larangan. Setelah dewasa, untuk menjadi wanita yang sakti, Sunan gunung Jati memandikan Nyi Mutmainah dengan air kendi pertula, agar badannya wangi dan semakin bercahaya. Setelah itu Sunan Gunung Jati memberikan nama baru untuknya, yaitu Nyi Mas Gandasari yang artinya sakti dan wangi. Karena kecantikan dan kesaktian Nyi Mas Gandasari, banyak lelaki baik yang berasal dari Cirebon maupun negeri yang lain, yang ingin menyunting Nyi Mas Gandasari sebagai istrinya. Akan tetapi Nyi Mas Gandasari selalu menolak permintaan mereka dengan halus. Mbah Kuwu Cerbon sebagai ayah angkat, karena mengetahui banyak laki-laki yang menyukai Nyi Mas Gandasari kemudian berbicara dengan Sunan Gunung Jati dengan hasil pembicaraan adalah akan menyelenggarakan sayembara untuk mencari laki-laki yang tepat untuk calon suami Nyi Mas Gandasari sekaligus untuk menguji kesaktinnya. Sayembara pun dilakukan, banyak para peserta yang mengikuti sayembara tersebut kalah satu per satu oleh Nyi Mas Gandasari. Beberapa diantaranya bernama Ki Gede Pekandangan, peserta pertama yang mengawali sayembara tersebut, yang mempunyai golok pusaka. Golok sakti tersebut dapat dipatahkan oleh Nyi Mas Gandasari yang menandai pula kekalahan dari Ki Gede Pekandangan. Peserta yang lain yang dapat dikalahkan oleh Nyi Mas Gandasari diantaranya bernama Ki Dampu Awang dan Ki Gede Bungko. Nyi Mas Gandasari akhirnya menemukan lawan yang seimbang, yaitu seorang yang berasal dari Negeri Syam yang bernama Syekh Magelung Sakti. Pada awalnya Syekh Magelung Sakti tidaklah berniat mengikuti sayembara tersebut. Akan tetapi Syekh Magelung

9 60 diam-diam menyukai Nyi Mas Gandasari. Perasaan itu diketahui oleh Sunan Kalijaga yang akhirnya meminta Syekh Magelung untuk turut serta ikut dalam sayembara. Karena sama-sama sakti, dengan pertandingan yang berlangsung cukup lama, Sunan Kalijaga ikut campur tangan dalam pemenangan Syekh Magelung Sakti. Pada akhirnya Syekh Magelung Sakti pun dijodohkan dengan Nyi Mas Gandasari.

10 61 c) Situasi Akhir Karena Nyi Mas Gandasari dapat dikalahkan oleh Syekh Magelung Sakti, maka ia dijodohkan dan dinikahkan dengan Syekh Magelung Sakti. Dalam cerita Nyi Mas Gandasari Varian I terdapat lebih dari satu aktan, ditemukan pula aktan lain, yakni sebagai berikut. Bagan 4.2 Formulasi Aktan 2 Pengirim Syiar Islam di Negeri Cirebon Objek Prabu Cakraningrat Penerima Kemenangan Negeri Cirebon Subjek Nyi Mas Gandasari Penolong Tipu muslihat Nyi Mas Gandasari Penentang - Pada bagian formulasi aktan kedua yang bertindak sebagai subjek adalah Nyi Mas Gandasari, sebagai tokoh utama dari cerita legenda ini. Nyi Mas Gandasari hadir sebagai subjek yang memburu objek (Prabu Cakraningrat) berdasarkan ramalan dari Mbah Kuwu Cerbon, bahwa orang yang dapat mengalahkan Raja Negeri Galuh adalah seorang wanita sakti, dalam hal ini adalah Nyi Mas Gandasari. Pengirim dari bergeraknya cerita ini adalah syiar Islam di negeri Cirebon. Karena adanya syiar Islam di negeri Cirebon, terjadilah peperangan antara senopati Negeri Cirebon dengan Laskar Perang Negeri Galuh. Prabu Cakraningrat menduduki sebagai aktan objek karena merupakan orang yang diburu oleh subjek.

11 62 Pada peperangan yang terjadi antara Cirebon dengan Galuh, Negeri Galuh dapat dikalahkan yang menyebabkan Prabu Cakraningrat yang terkenal sakti lari kalang kabut dan bersembunyi di gua. Berdasarkan ramalan yang ada, maka Mbah Kuwu Cerbon memerintahkan Nyi Mas Gandasari untuk menghadapi Prabu Cakraningrat. Seperti dapat dilihat dari kutipan berikut ini. Mbah Kuwu Cerbon nitah Nyi Mas Gandasari nganggé ngadepi Prabu Cakraningrat, sebab teng ramalan yén kang saged ngungguli Prabu Cakraningrat niku istri hing wanoja kang pangawijining. (Mbah Kuwu Cerbon memerintahkan Nyi Mas Gandasari untuk menghadapi Prabu Cakraningrat karena seperti yang diramalkan bahwa yang dapat mengalahkan Prabu Cakraningrat adalah seorang wanita sakti.) Nyi Mas Gandasari pun mendatangi pertapaan Prabu Cakraningrat. Karena Nyi Mas Gandasari sangatlah cantik, Prabu Cakraningrat menggodanya yang menyebabkan pertapaannya batal. Dengan tipu muslihat yang dilakukan oleh Nyi Mas Gandasari, Prabu Cakraningrat dapat dikalahkan, dan menghilang ke alam lain. Karena keberhasilan Nyi Mas Gandasari dalam mengalahkan Prabu Cakraningrat, ia dihadiahi beberapa hektar tanah oleh Mbah Kuwu Cerbon untuk membuat perkampungan. Saat ini perkampungan tersebut bernama Karang Mas yang berada di Desa Jamblang. Adapun struktur fungsional untuk formulasi aktan 2 sebagai berikut. Situasi Awal Transformasi Tabel 4.2 Sruktur Fungsional 2 Syiar Islam di Negeri Cirebon Tahap Uji Perang besar antara Negeri Cirebon dengan Kecakapan Negeri Galuh dengan kemenangan di pihak Negeri Cirebon.

12 63 Situasi Akhir Tahap Utama Wabah penyakit melanda Cirebon yang disebabkan oleh Prabu Cakraningrat. Tahap Kegemilangan Nyi Mas Gandasari mendatangi pertapaan Prabu Cakraningrat, melakukan tipu muslihat untuk menghadapi Prabu Cakraningrat diakhiri dengan kekalahan Prabu Cakraningrat. Nyi Mas Gandasari dihadiahi tanah yang luas oleh Mbah Kuwu Cerbon untuk membuka perkampungan. a) Situasi Awal Ketika syiar Islam sedang berjalan di Cirebon, terjadi peperangan besar antara negeri Cirebon dengan Negeri Galuh. b) Transformasi Peperangan yang terjadi antara Negeri Cirebon dengan Negeri Galuh dapat dimenangkan oleh Negeri Cirebon, raja dari Negeri Galuh, Prabu Cakraningrat lari kalang kabut dan bersembunyi di gua. Dalam persembunyiannya, Prabu Cakraningrat dengan kesaktiannya menyebarkan wabah penyakit kepada warga Cirebon yang menyebabkan banyak warga yang meninggal dunia. Melihat hal itu, Mbah Kuwu Cerbon memerintahkan Nyi Mas Gandasari untuk menghadapi Prabu Cakraningrat. Hal ini berdasarkan pula pada ramalan yang menyebutkan bahwa yang dapat mengalahkan raja Galuh adalah seorang wanita sakti. Nyi Mas Gandasari adalah wanita yang sakti. Nyi Mas Gandasari kemudian mengejar Prabu Cakraningrat sampai ke tempat pertapaannya. Prabu Cakraningrat yang tidak mengetahui bahwa perempuan cantik yang mendatangi pertapaannya adalah utusan dari negeri Cirebon, berniat menggodanya hingga pertapaannya batal.

13 64 Nyi Mas Gandasari kemudian melakukan tipu muslihat untuk mengalahkan Prabu Cakraningrat. Setelah kalah dari Nyi Mas Gandasari, Prabu Cakraningrat kemudian menghilang ke alam lain. c) Situasi Akhir Atas kemenangan Nyi Mas Gandasari dari Prabu Cakraningrat, Mbah Kuwu Cerbon menghadiahi Nyi Mas dengan tanah yang luas untuk membuat sebuah perkampungan. 2) Tokoh dan Penokohan a) Tokoh Utama (1) Nyi Mas Gandasari Tokoh utama dari cerita legenda ini tentunya adalah Nyi Mas Gandasari. Nyi Mas Gandasari asalnya bernama Nyi Mutmainah adalah seorang perempuan yang berasal dari Negeri Paseh. Ia diceritakan sebagai seorang perempuan yang sakti sekaligus cantik. Seperti dapat dilihat dari kutipan berikut: Dados sampuné ageng, Nyi Mutmainah wanoja linggihing pangélmu wuleding raga kang sakti mandraguna lan ayu kemayu. (Setelah dewasa, Nyi Mutmainah menjadi wanita yang memiliki ilmu bela diri yang sakti dan cantik.) Ningal kedadosan mekoten, Sunan Gunung Jati nyukani asma Nyi Mas Gandasari kang maksadé wanoja kang disukra sakti mandraguna lan awake mambet wangi. (Setelah itu, Sunan Gunung Jati memberi nama Nyi Mas Gandasari yang artinya sakti dan wangi.) Bahkan dengan kesaktiannya, Nyi Mas Gandasari sampai dapat mengalahkan semua pendekar yang beradu tanding

14 65 dengannya saat sayembara diselenggarakan hingga mengalahkan Prabu Cakraningrat. Gambaran Fisik/Psikis Tokoh Dilihat dari namanya, Nyi Mas Gandasari, perawakan/fisik tokoh ini dapat digambarkan sebagai perempuan yang sakti dan wangi. Selain itu, Nyi Mas Gandasari juga memiliki kecantikan yang luar biasa, hal ini dibuktikan dengan banyaknya para bangsawan di Negeri Cerbon ingin mempersunting dirinya. Hal ini dapat dilihat dari petikan cerita berikut ini....sunan Gunung Jati ngadusi Nyi Mutmainah nganggé toya saking kendi pertula teng sekujur awaké Nyi Mutmainah, dados awake Nyi Mutmainah mambet wangi sareng nambah atu cahyané. Ningal kedadosan mekoten, Sunan Gunung Jati nyukani asma Nyi Mas Gandasari kang maksadé wanoja kang disukra sakti mandraguna lan awake mambet wangi. (... Sunan Gunung Jati memandikan Nyi Mutmainah dengan air dari kendi pertula agar badannya wangi dan semakin bercahaya. Setelah itu, Sunan Gunung Jati member nama memberi nama Nyi Mas Gandasari yang artinya sakti dan wangi.) Wusuhing tan rinsaha panata sajarah kang ngalampah saking ayuné, Nyi Mas Gandasari dados ngundang mboten sekedik para gegedén Negri Cerbon kang kasmaran lan anjeng nyunting dados gerwahé,... (Karena kecantikan Nyi Mas Gandasari, banyak para bangsawan di Negeri Cerbon yangingin mempersunting menjadi istrinya,...) Secara psikis, tokoh Nyi Mas Gandasari digambarkan sebagai seorang yang taat beragama dan taat pada aturan, hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut. Teng Negri Cerbon, Nyi Mutmainah dididik ajaran agama Islam sareng élmu kesakté. Nyi Mutmainah disukani élmu kesakten sareng sanésé mboten kagoda dumateng pantangan lan piyambeké tekun.

15 66 (Di Negeri Cirebon, Nyi Mas Mutmainah dididik ajaran agama Islam dan ilmu kesaktian. Nyi Mas Mutmainah diberi ilmu kesaktian dan yang lainnya, tetapi tidak melanggar segala pantangan dan larangan.) Hubungan dengan Tokoh Lain Hubungan Nyi Mas Gandasari dengan Mbah Kuwu Crebon Nyi Mas Gandasari adalah murid dari Mbah Kuwu Cerbon. Ia diangkat menjadi murid setelah ayahnya, Syekh Datuk Soleh, meminta kepada Mbah Kuwu Cerbon untuk menerima Nyi Mutmainah, nama asli Nyi Mas Gandasari, dapat disembuhkan dari sakit yang berkepanjangan.berikut kutipannya. Sampun pinten-pinten ahli pengobatan kang sampun nambani nanging sakité malah tambah mawon. Dadon Syekh Datuk Soleh mung saged masrahken mawon maring Gusti Allah. (Beberapa ahli pengobatan sudah mengobatinya, tetapi sakitnya semakin parah. Jadi, Syekh Datuk Soleh hanya dapat memasrahkan kepada Allah Swt.) Sedanten niku dicriosken dumateng Mbah Kuwu Cerbon, miring kados mekoten Mbah Kuwu Cerbon munajat ngekhusuaken dumateng Gusti Allah, nggih angsal karohmaté Gusti Allah, Nyi Mutmainah waras saking gerahé. (Syekh Datuk Soleh menceritakan hal tersebut kepada Mbah Kuwu Cerbon. Mendengar hal tersebut, Mbah Kuwu Cerbon berdoa secara khusus kepada Gusti Allah. Dengan rahmat Gusti Allah, Nyi Mutmainah sembuh dari sakitnya.) Ningal putriné waras, Syekh Datuk Soleh sareng garwahé seneng sanget lan nyuwun Mbah Kuwu Cerbon saged nampi Nyi Mutmainah dados muridé Mbah Kuwu Cerbon. (Melihat putrinya sembuh, Syekh Datuk Soleh dan istrinya senang dan meminta Mbah Kuwu Cerbon agar menerima Nyi Mutmainah menjadi muridnya.) Hubungan Nyi Mas Gandasari dengan Sunan Gunung Jati

16 67 Selain berguru kepada Mbah Kuwu Cerbon, Nyi Mas Gandasari juga berguru kepada Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati lah yang menggembleng dan mendidik Nyi Mas Gandasari ilmu agama dan ilmu kesaktian yang menyebabkannyi Mas Gandasari tumbuh menjadi wanita dewasa yang selain cantik juga sakti. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut ini. Teng Negri Cerbon, Nyi Mutmainah dididik ajaran agama Islam sareng élmu kesakté. Nyi Mutmainah disukani élmu kesakten sareng sanésé mboten kagoda dumateng pantangan lan piyambeké tekun. Dados sampuné ageng, Nyi Mutmainah wanoja linggihing pangélmu wuleding raga kang sakti mandraguna lan ayu kemayu. (Di Negeri Cirebon, Nyi Mas Mutmainah dididik ajaran agama Islam dan ilmu kesaktian. Nyi Mas Mutmainah diberi ilmu kesaktian dan yang lainnya, tetapi tidak melanggar segala pantangan dan larangan.) Nganggé ndadosaken wonojaha kang pangéstu mungguhing sesanggah, Sunan Gunung Jati ngadusi Nyi Mutmainah nganggé toya saking kendi pertula teng sekujur awaké Nyi Mutmainah, dados awake Nyi Mutmainah mambet wangi sareng nambah atu cahyané. Ningal kedadosan mekoten, Sunan Gunung Jati nyukani asma Nyi Mas Gandasari kang maksadé wanoja kang disukra sakti mandraguna lan awake mambet wangi. (Setelah dewasa, Nyi Mutmainah menjadi wanita yang memiliki ilmu bela diri yang sakti dan cantik. Untuk menjadi wanita yang sakti, Sunan Gunung Jati memandikan Nyi Mutmainah dengan air dari kendi pertula agar badannya wangi dan semakin bercahaya. Setelah itu, Sunan Gunung Jati memberi nama memberi nama Nyi Mas Gandasari yang artinya sakti dan wangi.) Hubungan Nyi Mas Gandasari dengan Syekh Datuk Soleh Syekh Datuk Soleh adalah ayah kandung Nyi Mas Gandasari yang berasal dari Negeri Paseh. Ningal putriné waras, Syekh Datuk Soleh sareng garwahé seneng sanget lan nyuwun Mbah Kuwu Cerbon saged nampi Nyi Mutmainah dados muridé Mbah Kuwu Cerbon.

17 68 (Melihat putrinya sembuh, Syekh Datuk Soleh dan istrinya senang dan meminta Mbah Kuwu Cerbon agar menerima Nyi Mutmainah menjadi muridnya.) Hubungan Nyi Mas Gandasari dengan Syekh Magelung Pada awalnya hubungan Nyi Mas dengan Syekh Magelung hanyalah sebatas lawan tanding dalam sayembara yang diselenggarakan Mbah Kuwu Cerbon dan Sunan Gunung Jati. Akan tetapi, karena Syekh Magelung pada akhirnya dapat mengalahkan Nyi Mas Gandasari, maka ia akhirnya menikah dengan Nyi Mas Gandasari, walaupun pernikahannya ditunda terlebih dahulu. Nyi Mas Gandasari nyuwun teng sidang sayembara ingkang dipingpin Sunan Gunung Jati sareng restu saking Syekh Magelung, pernikahané nyuwun ditunda dugi mengkin. Ketulusané Syekh Magelung niku piyambeké disukani gelar Pangeran Soka. (Akan tetapi, Nyi Mas Gandasari meminta sidang sayembara yang dipimpin oleh Sunan Gunung Jati dan meminta restu dari Syekh Magelung untuk menunda pernikahannya. Ketulusan Syekh Magelung membuatnya diberi gelar Pangeran Soka.) Hubungan Nyi Mas Gandasari dengan Prabu Cakraningrat Hubungan Nyi Mas Gandasari dengan Prabu Cakraningrat adalah hubungan antara tokoh baik dan tokoh jahat. Nyi Mas Gandasari adalah sosok yang dapat mengalahkan Prabu Cakraningrat yang terkenal jahat karena menjadi penyebab wabah yang menjangkiti rakyat Cirebon. Sesasih sesampuné kedadosan niku, teng Negri Cerbon diserang pegebug. Penyakit énjing sakit, sontené padem, sontené sakit énjingé padem. Sesampune Mbah Kuwu Cerbon sareng Sunan Gunung Jati mrios, kahananing rakyat Cerbon kang kénging pagebug niku nggih ulahé Prabu Cakraningrat kang saweg ngumpet.

18 69 (Satu bulan setelah peristiwa itu, di Negeri Cerbon terkena wabah penyakit. Wabah tersebut mengakibatkan sakit ketika pagi pagi dan meninggal pada sore harinya. Setelah Mbah Kuwu Cerbon berbicara kepada Sunan Gunung Jati, ternyata wabah tersebut berasal dari Prabu Cakraningrat yang menyebabkan keadaan rakyat Cerbon terkena wabah.) (2) Mbah Kuwu Cerbon Tokoh utama lain yang ada dalam cerita ini adalah Mbah Kuwu Cerbonyang membawa Nyi Mutmainah atau Nyi Mas Gandasari ke tanah Jawa. Berdasarkan namanya, Mbah Kuwu Cerbon sebenarnya hanyalah nama panggilan tokoh saja. Disebut dengan Mbah, bukan berarti tokoh sudah kakek-kakek, akan tetapi lebih kepada penyebutan terhadap orang yang dituakan. Apalagi panggilan mbah ini berkorelasi dengan kata kuwu, yang dalam bahasa Sunda artinya kepala. Jika melihat dari arti dari sisi kebahasaan, Mbah Kuwuini memiliki arti seseorang yang mengepalai suatu daerah, dituakan dan disegani. Hubungannya dengan Cirebon adalah, Mbah Kuwu Cerbon ini dapat dikatakan sebagai seorang tokoh yang pertama kali membuka pemukiman di sana, sehingga tokoh ini lebih dikenal dengan sebutan Mbah Kuwu Cerbon. Gambaran Fisik/Psikis Tokoh Dilihat dari namanya, Mbah Kuwu Cerbon, walaupun tidak dijelaskan secara eksplisit dalam cerita, bisa dikatakan sebagai seorang tokoh yang tidak muda lagi. Panggilan mbah biasanya disematkan kepada orang yang sudah tua atau dituakan. Apalagi kata ini bersanding dengan kuwu yang artinya kepala, atau pemimpin suatu daerah. Secara psikis, Mbah Kuwu Cerbon ini dapat dikatakan sebagai seorang tokoh yang mempunyai karomah, sakti, memahami

19 70 ilmu agama Islam dalam derajat yang tinggi, bijaksana, dan tentunya sosok seorang tokoh yang baik hati. Berikut kutipan-kutipannya. Sedanten niku dicriosken dumateng Mbah Kuwu Cerbon, miring kados mekoten Mbah Kuwu Cerbon munajat ngekhusuaken dumateng Gusti Allah, nggih angsal karohmaté Gusti Allah, Nyi Mutmainah waras saking gerahé. (Syekh Datuk Soleh menceritakan hal tersebut kepada Mbah Kuwu Cerbon. Mendengar hal tersebut, Mbah Kuwu Cerbon berdoa secara khusus kepada Gusti Allah. Denganrahmat Gusti Allah, Nyi Mutmainah sembuh dari sakitnya.) Kang bakal pangéstuha cape ramalan Mbah Kuwu Cerbon, mbénjing ajeng wonten perang ageng antawis Negri Galuh sareng Negri Cerbon. (...Mbah Kuwu Cerbon memprediksikan bahwa suatu saat nanti akan ada suatu perang besar antara Negeri Galuh dengan Negeri Cirebon.) Mbah Kuwu Cerbon uning yén katah kang tresnang dumateng Nyi Mas Gandasari, dados piyambeké urun rembug sareng Sunan Gunung Jati. Angsalé urun rembug niku ajeg nguji kesakténe Nyi Mas Gandasari dugi teng pundi, dados diadakaken sayembara. (Mbah Kuwu Cerbon mengetahui bahwa banyak yang menyukai Nyi Mas Gandasari, kemudian Mbah Kuwu Cerbon berbicara kepada Sunan Gunung Jati. Berdasarkan hasil pembicaraan tersebut, diadakanlah sayembara sekaligus menguji kesaktian Nyi Mas Gandasari.) Mbah Kuwu Cerbon nyukani pinten-pinten hektar lemah teng Nyi Mas Gandasari nganggé damel pendukuhan kang seniki disebat Karang Mas kang wonten teng Dusun Jamblang. (Akhirnya, Mbah Kuwu Cerbon memberi beberapa hektar tanah kepada Nyi Mas Gandasari untuk membuat perkampungan yang saat ini disebut Karang Mas yang berada di Desa Jamblang.) b) Tokoh Pembantu

20 71 (1) Syekh Datuk Soleh Adalah seorang tokoh yang berposisi sebagai ayah kandung dari Nyi Mutmainah atau Nyi Mas Gandasari. Diceritakan bahwa Syekh Datuk Soleh sangatlah sayang terhadap anaknya. Hal ini dapat terlihat ketika Nyi Mutmainah masih kanak-kanak dan menderita penyakit yang sulit untuk disembuhkan, Syekh Datuk Soleh telah mencoba berbagai cara demi kesembuhan putrinya. Seperti dapat dilihat dalam kutipan berikut. Sampun pinten-pinten ahli pengobatan kang sampun nambani nanging sakité malah tambah mawon. Dadon Syekh Datuk Soleh mung saged masrahken mawon maring Gusti Allah. (Beberapa ahli pengobatan sudah mengobatinya, tetapi sakitnya semakin parah. Jadi, Syekh Datuk Soleh hanya dapat memasrahkan kepada Allah Swt.) (2) Syekh Magelung Sakti Adalah seorang tokoh yang menjadi lawan tanding Nyi Mas Gandasari, yang berilmu tinggi dan dapat mengalahkan Nyi Mas Gandasari. Ia adalah putra dari seorang Sultan dari negeri Syam. Ia adalah seorang yang diceritakan dapat mengalahkan kesaktian Nyi Mas Gandasari. Seorang yang berilmu tinggi, baik hati, dan tulus. Seperti dapat dibaca pada kutipan berikut ini: Dados Sunan Kalijaga nyuwun Syekh Magelung milet sayembara niku, dugi jurit niku wilihang sejayaha, perang tanding tan rasa ngaraksaha, perang tanding tamahang kang munggaha, perang tanding ragahing pangasoraha ingkang masing-masing gadah kesaktén kang mboten saged dikawonaken.

21 72 Perang tanding niku dugi lami, dados Sunan Kalijaga milet ngebantu kang pungkasan Nyi Mas Gandasari dados mawon. (Sunan Kalijaga meminta Syekh Magelung Sakti untuk ikut dalam sayembara itu. Pada akhirnya, Syekh Magelung melawan Nyi Mas Gandasari, tetapi masing-masing memiliki kesaktian yang tidak dapat dikalahkan. Pertandingan itu berlangsung lama. Sunan Kalijaga pun ikut membantu Syekh Magelung untuk mengalahkan Nyi Mas Gandasari.) Ketulusané Syekh Magelung niku piyambeké disukani gelar Pangeran Soka. (Ketulusan Syekh Magelung membuatnya diberi gelar Pangeran Soka.) (3) Sunan Kalijaga Sunan Kalijaga adalah tokoh yang berperan sebagai penengah/juri dalam sayembara yang diselenggarakan Mbah Kuwu Cerbon dan Sunan Gunung Jati. Tokoh ini pula yang membantu Syekh Magelung Sakti memenangkan sayembara tersebut.

22 73 (4) Ki Gede Pekandangan, Ki Dampu Awang, Ki Gede Bungko Adalah para tokoh yang ikut sebagai peserta dalam sayembara dan beberapa yang termasuk ke dalam peserta yang dapat dikalahkan Nyi Mas Gandasari. (5) Prabu Cakraningrat Adalah tokoh antagonis yang diceritakan merupakan raja dari Negeri Galuh yang sakti mandraguna, namun kalah dalam peperangan hingga lari dan bersembunyi. Akan tetapi, kesaktiannya digunakan dalam hal yang tidak baik, yaitu menjadi penyebab wabah penyakit yang menyebar di masyarakat Cirebon. 3) Tema Peristiwa yang diceritakan dalam cerita legenda Nyi Mas Gandasari varian ke-1 ini merupakan kisah hidup Nyi Mas Gandasari sejak masih kanak-kanak. Walaupun tidak diceritakan secara rinci, seperti halnya varian-varian yang lain juga, Cerita LegendaNyi Mas Gandasari varianke-1 ini lebih lengkap dengan menceritakan tokoh-tokoh lain yang berhubungan dengan sejarah kerajaan lain yang ada di Jawa Barat. Apabila melihat dari jalan ceritanya, tema yang dapat diambil dari Cerita LegendaNyi Mas Gandasari varian Bapak Sudjai ini adalah tentang kesaktian Nyi Mas Gandasari. Hal ini dapat dibaca pada penggalan berikut ini: Prabu Cakraningrat, Raja Negri Galuh, mboten saged dikalahken sinten mawon, sanesé wonten wanoja hing wanojaha kang pangawijining. (Prabu Cakraningrat, Raja Negeri Galuh, tidak dapat dikalahkan siapa pun, selain oleh wanita yang sakti di dunia ini.) Teng Negri Cerbon, Nyi Mutmainah dididik ajaran agama Islam sareng élmu kesakté. Nyi Mutmainah disukani élmu kesakten

23 74 sareng sanésé mboten kagoda dumateng pantangan lan piyambeké tekun. (Di Negeri Cirebon, Nyi Mas Mutmainah dididik ajaran agama Islam dan ilmu kesaktian. Nyi Mas Mutmainah diberi ilmu kesaktian dan yang lainnya, tetapi tidak melanggar segala pantangan dan larangan.) Dados sampuné ageng, Nyi Mutmainah wanoja linggihing pangélmu wuleding raga kang sakti mandraguna lan ayu kemayu. (Setelah dewasa, Nyi Mutmainah menjadi wanita yang memiliki ilmu bela diri yang sakti dan cantik.) Sunan Gunung Jati nyukani asma Nyi Mas Gandasari kang maksadé wanoja kang disukra sakti mandraguna lan awake mambet wangi. (Setelah itu, Sunan Gunung Jati memberi nama Nyi Mas Gandasari yang artinya sakti dan wangi.) Selajengé katah pangedén kang majeng nanging nggih kalah jurit saking Nyi Mas Gandasari. (Selanjutnya banyak Ki Gede lainnya yang melawan, tetapi dapat dikalahkan secara mutlak oleh Nyi Mas Gandasari.) Kang pungkasan milet sayembara niku nggih Ki Dampu Awang, salah setunggaléng kesatria saking Negri Cina kang gadah élmu tinggi lan katah dunyané, nanging nggih tetep taksih kalah saking Nyi Mas Gandasari. (Akhir dari sayembara itu diikuti oleh Ki Dampu Awang, salah satu kesatria dari Negeri Cina yang berilmu tinggi dan banyak hartanya, tetapi masih terkalahkan oleh Nyi Mas Gandasari.) Mbah Kuwu Cerbon nitah Nyi Mas Gandasari nganggé ngadepi Prabu Cakraningrat, sebab teng ramalan yén kang saged ngungguli Prabu Cakraningrat niku istri hing wanoja kang pangawijining. (Mbah Kuwu Cerbon memerintahkan Nyi Mas Gandasari untuk menghadapi Prabu Cakraningrat karena seperti yang diramalkan bahwa yang dapat mengalahkan Prabu Cakraningrat adalah seorang wanita sakti.)

24 75 Ningal mekoten Nyi Mas Gandasari saged muslihati lan ngalahken Prabu Cakraningrat, kang selajengé merad ngahiyang teng alam sanés. (Melihat hal tersebut, Nyi Mas Gandasari melakukan tipu muslihat dan dapat mengalahkan Prabu Cakraningrat, tetapi Prabu Cakraningrat menghilang ke alam lain.) Nyi Mas Gandasari dapat dikatakan sebagai wanita yang sakti, karena dalam sayembara yang diselenggarakan untuknya, demi mencari jodoh yang tepat, Ia dapat mengalahkan hampir semua lawannya. Padahal lawannya semua adalah laki-laki. Bahkan Syekh Magelung pun yang pada akhirnya dikatakan dapat mengalahkan Nyi Mas Gandasari, sebenarnya kemenangannya karena dibantu oleh Sunan Kalijaga. 4) Latar a) Latar Tempat Latar tempat yang ada dalam legenda Nyi Mas Gandasari varian I ini adalah: (1) Negeri Paseh Awal cerita Nyi Mas Gandasari ini diawali dengan pertemuan antara Mbah Kuwu Cerbon dengan Syekh Datuk Soleh di Negeri Paseh. Negeri Paseh adalah asal dari Nyi Mas Gandasari. (2) Negeri Cirebon Mimiti abad limalas, Mbah Kuwu Cerbon ngelelena teng pinten-pinten Negri Islam, nggih kalebet uga pungkasané ndugi i Negri Pasèh. (Pada abad ke-15, Mbah Kuwu Cerbon berkelana di Negeri Islam, termasuk juga mendatangi Negeri Paseh.) Negeri Cirebon adalah latar yang mendominasi cerita Nyi Mas Gandasari ini, hal ini tentunya dapat dilihat dari salah seorang tokoh yang bernama Mbah Kuwu Cerbon, yang artinya seseorang yang menjadi kepala sebuah tempat, dalam hal ini adalah Cirebon.

25 76 Selain itu, Cirebon identik dengan negeri para wali yang diantaranya ditinggali oleh Sunan Gunung Jati. Berikut beberapa kutipan yang menunjukkan latar tempat Cirebon dalam cerita ini. Teng Negri Cerbon, Nyi Mutmainah dididik ajaran agama Islam sareng élmu kesakté. Nyi Mutmainah disukani élmu kesakten sareng sanésé mboten kagoda dumateng pantangan lan piyambeké tekun. (Di Negeri Cirebon, Nyi Mas Mutmainah dididik ajaran agama Islam dan ilmu kesaktian. Nyi Mas Mutmainah diberi ilmu kesaktian dan yang lainnya, tetapi tidak melanggar segala pantangan dan larangan.) Wusuhing tan rinsaha panata sajarah kang ngalampah saking ayuné, Nyi Mas Gandasari dados ngundang mboten sekedik para gegedén Negri Cerbon kang kasmaran lan anjeng nyunting dados gerwahé,... (Karena kecantikan Nyi Mas Gandasari, banyak para bangsawan di Negeri Cerbon yangingin mempersunting menjadi istrinya,...) Pinten-pinten naun sesampuné kedadosan niku, saweg mlajengé syiar Islam teng Negri Cerbon, teng wates Negri Cerbon saweg semonten wonten perang ageng antara para senapati Negri Cerbon sareng laskar perang Negri Galuh. (Bertahun-tahun setelah peristiwa itu, seiring berjalannya syiar agama Islam di Negeri Cirebon, pada saat itu di batas Negeri Cirebon terjadi perang besar antara senopati Negeri Cirebon dengan Laskar Perang Negeri Galuh.) Sesampune Mbah Kuwu Cerbon sareng Sunan Gunung Jati mrios, kahananing rakyat Cerbon kang kénging pagebug niku nggih ulahé Prabu Cakraningrat kang saweg ngumpet. (Setelah Mbah Kuwu Cerbon berbicara kepada Sunan Gunung Jati, ternyata wabah tersebut berasal dari Prabu Cakraningrat yang menyebabkan keadaan rakyat Cerbon terkena wabah.)

26 77 (3) Rumah Syekh Datuk Soleh Salah satu latar tempat yang spesifik dalam cerita ini adalah kediaman Syekh Datuk Soleh, hal ini bisa dilihat dari kutipan cerita berikut ini. Teng Negri Pasèh, Mbah Kuwu Cerbon nyempetaken mampir teng linggihing Syekh Datuk Soleh, kang kaleresan putriné kang asmané Nyi Mutmainah saweg gerah. (Di Negeri Paseh, Mbah Kuwu Cerbon menyempatkan singgah di tempat Syekh Datuk Soleh. Di tempat Syekh Datuk Soleh ada anak bernama Nyi Mutmainah yang sedang sakit.) (4) Batas Negeri Cirebon Latar tempat lain adalah batas Negeri Cirebon tempat berlangsungnya perang antara Negeri Cirebon dengan Galuh. (5) Gua Pinten-pinten naun sesampuné kedadosan niku, saweg mlajengé syiar Islam teng Negri Cerbon, teng wates Negri Cerbon saweg semonten wonten perang ageng antara para senapati Negri Cerbon sareng laskar perang Negri Galuh. (Bertahun-tahun setelah peristiwa itu, seiring berjalannya syiar agama Islam di Negeri Cirebon, pada saat itu di batas Negeri Cirebon terjadi perang besar antara senopati Negeri Cirebon dengan Laskar Perang Negeri Galuh.) Gua adalah latar tempat yang dipakai oleh Prabu Cakraningrat sebagai tempat persembunyian setelah ia melarikan diri dari kekalahan perang yang dideritanya. b) Latar Waktu Secara eksplisit latar waktu yang terdapat dalam legenda Nyi Mas Gandasari, yaitu terjadi pada abad ke-15. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut ini. Mimiti abad limalas, Mbah Kuwu Cerbon ngelelena teng pinten-pinten Negri Islam, nggih kalebet uga pungkasané ndugi i Negri Pasèh.

27 78 (Pada abad ke-15, Mbah Kuwu Cerbon berkelana di Negeri Islam, termasuk juga mendatangi Negeri Paseh.) Tidak diceritakan lagi dengan eksplisit mengenai latar waktu yang lain. Akan tetapi peneliti dapat menyimpulkan bahwa latar waktu lain yang sering muncul dalam cerita ini adalah latar waktu siang hari. Hal ini tentunya berkaitan dengan bahwa segala aktivitas yang dilakukan seringkali dilaksanakan pada siang hari. c) Latar Sosial Latar sosial dalam cerita ini tidak dijelaskan secara eksplisit. Untuk melihat latar sosial secara menyeluruh, maka diperlukan analisis interaksi dari setiap individu dengan tokoh lainnya atau warga sekitarnya. Jika dilihat dari kata Mbah Kuwu Cerbon, dapat dilihat bahwa tokoh ini erat dengan daerah Cirebon. Mbah Kuwu Cerbon yang mempunyai nama lain Pangeran Cakrabuana adalah pendiri Keraton Pakungwati, cikal bakal Keraton Kasepuhan di Cirebon. Dari panggilannya pula, Mbah Kuwu Cerbon dapat dikatakan memiliki status sosial yang tinggi di masyarakat tempat ia berasal. b. Analisis Konteks Penuturan Konteks dalam penelitian ini merupakan konteks tuturan legenda Nyi Mas Gandasari. Konteks tersebut berdasarkan konsep dari Robert Sibarani. Pemilihan konteks bergantung pada ragam ungkapan atau teks yang dikaji (Sibarani, 2012, hlm. 323). Adapun konteks penuturan yang terdapat dalam teks legenda Nyi Mas Gandasari Varian I adalah sebagai berikut. 1) Konteks Budaya

28 79 Konteks budaya dalam teks legenda Nyi Mas Gandasari I berkaitan dengan bahasa yang digunakan informan. Dalam hal ini, teks legenda Nyi Mas Gandasari I menggunakan bahasa Cirebon bebasan. Bahasa Cirebon bebasan dalam teks Nyi Mas Gandasari I ini termasuk bahasa yang halus. Bahasa Cirebon yang digunakan di Cirebon terbagi menjadi bahasa Cirebon kromo, inggil, bebasan, bebrayan. Mayoritas masyarakat Cirebon menggunakan bahasa Cirebon bebasan kepada orang yang lebih dituakan, sedangkan bahasa Cirebon bebrayan mayoritas digunakan sesame teman. Dengan demikian, bahasa yang digunakan dalam teks legenda Nyi Mas Gandasari I secara keseluruhan menggunakan bahasa Cirebon bebasan. Bahasa Cirebon tersebut tidak semua masyarakat Cirebon dapat menggunakannya. Oleh karena itu, dalam teks legenda Nyi Mas Gandasari I ini peneliti menggunakan jasa penerjemah bahasa Cirebon yang bernama Kusnadi dan Lingga. 2) Konteks Situasi Data penelitian yang peneliti analisis diperoleh dari proses tuturan dengan mengunjungi dan mewawancarai informan. Informan Bapak Sudjai diambil pada 5 November 2015 bertempat di rumahnya yang beralamat di Kanggraksan No. 29 RT. 04 RW. 02 Kelurahan Harjamukti. Cerita legenda Nyi Mas Gandasari ini dituturkan dengan penuh semangat karena ia sangat terbuka dan senang kepada orang-orang yang datang kepadanya untuk menanyakan masalah sejarah dan kebudayaan Cirebon. Cerita ini dituturkan sore hari dengan suasana yang tidak formal. Kediaman Bapak Sudjai ini terletak di pinggir jalan raya besar sehingga banyak kendaraan besar berlalulalang, bunyi klakson kendaraan. Selain itu, suasana rumah Bapak Sudjai termasuk sepi. Di kediamannya, Bapak Sudjai tinggal bersama istrinya. Ketika cerita ini dituturkan pun terdapat audiens yang ikut serta mendengarkan, yaitu istri Bapak Sudjai, kakak kandung peneliti (Neneng Retta dan Ahmad Dharmanto). Bapak Sudjai meyakini bahwa patilasan dari

29 80 Nyi Mas Gandasari berada di Desa Jamblang, Kabupaten Cirebon, bukan di Desa Panguragan. c. Analisis Fungsi Berdasarkan hasil analisis terhadap struktur cerita, nilai, dan telaah teori, dapat disimpulkan beberapa fungsi yang ada dalam cerita legenda Nyi Mas Gandasari varian I adalah sebagai berikut. 1) Sistem Proyeksi Dalam cerita cegenda Nyi Mas Gandasari ini terdapat sistem proyeksi yang berkaitan dengan emansipasi wanita. Tokoh Nyi Mas Gandasari menggambarkan bahwa pada zaman sekarang kedudukan wanita bisa sejajar dengan pria. Sebagian pekerjaan yang dilakukan pria dapat dilakukan oleh wanita. Hal ini bisa dilihat dari kutipan berikut ini. Teng Negri Cerbon, Nyi Mutmainah dididik ajaran agama Islam sareng élmu kesaktén. (Di Negeri Cirebon, Nyi Mas Mutmainah dididik ajaran agama Islam dan ilmu kesaktian.) Dari kutipan di atas dapat kita lihat bahwa Nyi Mas Gandasari sebagai seorang wanita diberi pendidikan agama Islam oleh seorang wali dan diberikan juga ilmu kesaktian. Tidak semua orang dengan mudah dapat dididik oleh seorang wali secara langsung, sedangkan Nyi Mas Gandasari bisa mendapatkannya dengan mudah, sebagai murid langsung Sunan Gunung Jati. Selain itu, fungsi sastra lisan sebagai sistem proyeksi berdasarkan kutipan tersebut, menggambarkan bahwa pada zaman sekarang pendidikan agama Islam bisa diperoleh dengan mudah melalui sekolah formal dan nonformal.

30 81 Sistem proyeksi lain yang dapat diambil dari teks legenda Nyi Mas Gandasari varian I bahwa semua perempuan mendambakan kecantikan. Hal tersebut terdapat pada kutipan berikut ini. Dados sampuné ageng, Nyi Mutmainah wanoja linggihing pangélmu wuleding raga kang sakti mandraguna lan ayu kemayu. (Setelah dewasa, Nyi Mutmainah menjadi wanita yang memiliki ilmu bela diri yang sakti dan cantik.) 2) Sistem Pengendali Sosial Cerita legenda Nyi Mas Gandasari juga mempunyai fungsi sebagai pengendali sosial. Teks tersebut mengandung nilai-nilai yang bertujuan untuk mengajak pembaca secara tidak langsung menaati norma-norma yang berlaku di masyarakat. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut. Nyi Mutmainah disukani élmu kesakten sareng sanésé mboten kagoda dumateng pantangan lan piyambeké tekun. (Nyi Mas Mutmainah diberi ilmu kesaktian dan yang lainnya, tetapi tidak melanggar segala pantangan dan larangan.) Kutipan tersebut menggambarkan norma sosial, bahwa segala sesuatu yang telah ditetapkan (peraturan) haruslah ditaati agar tidak dikenai sanksi. 3) Media Pendidikan Teks legenda Nyi Mas Gandasari ini dapat pula berfungsi sebagai alat pendidikan. Pada teks ini, dapat dilihat dari kutipan berikut. Beberapa ahli pengobatan sudah mengobatinya, tetapi sakitnya semakin parah. Jadi, Syekh Datuk Soleh hanya dapat memasrahkan kepada Allah Swt. Dari kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagai manusia diharapkan bersikap sabar dan tawakal dalam menghadapi cobaan atau ujian yang menimpa.

31 82 4) Hiburan Teks legenda Nyi Mas Gandasari dapat berfungsi sebagai media hiburan. Media hiburan yang dimaksud di sini, yaitu dari teks tersebut dapat dibuat sebuah pagelaran seperti yang pernah dilakukan pada acara ulang tahun Kota Cirebon. Dari pagelaran tersebut masyarakat Cirebon dapat menikmati cerita legenda Nyi Mas Gandasari dalam bentuk audio visual. 5) Pengesahan Budaya Fungsi pegesahan budaya ini dapat dilihat dari bahasa yang digunakan dalam teks legenda Nyi Mas Gandasari. Bahasa yang digunakan dalam teks tersebut adalah bahasa Cirebon. Bahasa Cirebon tersebut tergolong dalam bahasa halus atau bebasan. Tidak semua masyarakat Cirebon dapat memahami bahasa Cirebon bebasan. d. Analisis Nilai Dalam sebuah cerita, khususnya cerita legenda pasti memiliki nilainilai pendidikan budaya dan karakter bangsa. Menurut Kemendiknas (dalam Kusnaedi, 2013, hlm ), nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa yang harus dikembangkan pada peserta didik terdiri atas 18 nilai. Nilai-nilai tersebut, yaitu: (1) religius, (2) jujur, (3) toleransi, (4) disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokratis, (9) rasa ingin tahu, (10) semangat kebangsaan, (11) cinta tanah air, (12) menghargai prestasi, (13) bersahabat/komunikatif, (14) cinta damai, (15) gemar membaca, (16) peduli lingkungan, (17) peduli sosial, dan (18) tanggung jawab. Akan tetapi, tidak semua nilai tersebut ada dalam sebuah cerita. Seperti halnya pada cerita legenda Nyi Mas Gandasari varian I ini, nilainilai yang dapat ditemukan adalah sebagai berikut. 1) Religius

32 83 Nilai religius yang dapat dilihat dari teks legenda Nyi Mas Gandasari Varian 1 ini adalah masuknya rukun Islam yang kelima, yaitu menunaikan ibadah haji. Dalam hal ini, yang diceritakan menunaikan ibadah haji adalah Mbah Kuwu Cerbon, seperti dapat dilihat dari kutipan berikut ini. Sekitar abad ke-15, Mbah Kuwu Cerbon sepulang dari menunaikan ibadah haji mampir ke tempat Abdullah Imam di Aceh. Menunaikan ibadah haji merupakan salah satu bentuk ibadah kepada Allah yang melibatkan jiwa, raga, dan harta yang tidak sedikit. Secara implisit, dari kejadian ini, kita dapat melihat bahwa dalam cerita ini terdapat juga Syiar Islam dalam bentuk yang lain, bentuk dakwah yang disampaikan secara tidak langsung. 2) Kejujuran Nilai kejujuran dalam cerita ini dapat dilihat dari keinginan Nyi Mas Gandasari yang diutarakan kepada ayah angkatnya, Mbah Kuwu Cerbon mengenai tipikal calon suaminya kelak, seperti yang bisa dilihat dari kutipan berikut ini: Akhirnya Nyi Mas Gandasari berkata kepada Mbah Kuwu Cerbon, Jika saya mempunyai suami, saya mau yang kira-kira bisa mengalahkan kesaktian saya. Selain itu nilai kejujuran lain dapat dilihat pada saat Syekh Magelung ditanya oleh seorang kakek misterius mengenai kedatangannya ke Cirebon. Sang kakek bertanya, Datang ke sini tujuannya apa? Syekh Magelung menjawab, Ingin mencukur rambut, Kek. Coba saya lihat rambutnya. Sifat jujur merupakan faktor terbesar tegaknya agama dan dunia. Kehidupan dunia tidak akan baik, dan agama juga tidak bisa tegak di atas kebohongan, khianat serta perbuatan curang.

33 84 Jujur dan mempercayai kejujuran, merupakan ikatan yang kuat antara para rasul dan orang-orang yang beriman dengan mereka. Allah berfirman. 3) Kerja Keras "Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan orang yang membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertaqwa. Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki pada sisi Rabb mereka. Demikianlah balasan orang-orang yang berbuat baik". [Az zumar:33-34]. Kerja keras dalam pandangan Islam memiliki keutamaan dalam syariat agama Islam. Bekerja keras sangat penting untuk dilakukan oleh setiap muslim. Alasan pentingnya bekerja keras adalah sebagai berikut: menunjukkan telah mengoptimalkan potensi dirinya; manusia telah dikaruniai akal, rasa, dan karsa sehingga wajib menjaga harkat dan martabat dirinya. Seseorang dapat mengubah nasib dirinya agar menjadi lebih baik. Dalam Al-Qur an dijelaskan bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga kaum itu sendiri yang mengubahnya. Menunjukkan sikap tanggung jawab dengan memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Dapat hidup mandiri sehingga tidak menjadi beban orang lain. Kerja keras dalam cerita Nyi Mas Gandasari ini dapat dilihat dari kegigihan Nyi Mas Gandasari mempelajari ilmu yang tentunya tidak lepas dari kerja keras. Nyi Mas Gandasari itu belajar ilmu kesaktian, ilmu kecantikan, dan lain sebagainya karena zaman dahulu perlu menjaga diri dari para penjahat. Nilai kerja keras lain dapat dilihat dari kegigihan tokoh Syekh Magelung dalam mencari orang yang dapat memotong rambutnya. Kerja keras yang dilakukannya bukanlah kerja keras yang sepele, ia harus melintasi benua dari Mesir hingga sampai di Cirebon. Kedatangan Syekh Magelung ini bukan untuk mencari jodoh, tetapi untuk memotong rambut. Karena di Mesir tidak ada yang

BAB V RANCANGAN PEMANFAATAN HASIL ANALISIS TEKS LEGENDA NYI MAS GANDASARI SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA

BAB V RANCANGAN PEMANFAATAN HASIL ANALISIS TEKS LEGENDA NYI MAS GANDASARI SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA 140 BAB V RANCANGAN PEMANFAATAN HASIL ANALISIS TEKS LEGENDA NYI MAS GANDASARI SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA A. Pendahuluan Sastra memang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Bukan

Lebih terperinci

BAB II RIWAYAT HIDUP KH. ALI MAS UD

BAB II RIWAYAT HIDUP KH. ALI MAS UD BAB II RIWAYAT HIDUP KH. ALI MAS UD A. Latar Belakang Kehidupan KH. Ali Mas ud atau biasa yang dipanggil mbah Ali Mas ud atau biasa juga dipanggil gus Ud atau biasa juga dikenal dengan mbah Ud merupakan

Lebih terperinci

2015 ORNAMEN MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA

2015 ORNAMEN MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Cirebon sejak lama telah mendapat julukan sebagai Kota Wali. Julukan Kota Wali disebabkan oleh kehidupan masyarakatnya yang religius dan sejarah berdirinya

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI Pada bagian ini akan diekemukakan simpulan, implikasi, dan rekomendasi berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian. Simpulan, implikasi, dan rekomendasi

Lebih terperinci

SUTI: PEREMPUAN PINGGIR KOTA

SUTI: PEREMPUAN PINGGIR KOTA RESENSI BUKU SUTI: PEREMPUAN PINGGIR KOTA Nia Kurnia Balai Bahasa Jawa Barat, Jalan Sumbawa Nomor 11, Bandung 40113, Telepon: 081321891100, Pos-el: sikaniarahma@yahoo.com Identitas Buku Judul Novel Pengarang

Lebih terperinci

dia tak pernah melepas cadar yang menutupi wajah cantiknya.

dia tak pernah melepas cadar yang menutupi wajah cantiknya. PRINCESS Cerita ini diinspirasi oleh sebuah mimpi yang ku alami tahun 2007, tentang sebuah kerajaan islam di Indonesia. Namun masih ragu, benarkah ada cerita seperti dalam mimpi saya? Daripada salah dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil inventarisasi naskah didapatkan bahwa naskah

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil inventarisasi naskah didapatkan bahwa naskah BAB V KESIMPULAN Berdasarkan hasil inventarisasi naskah didapatkan bahwa naskah Kempalan Dongeng yang memuat teks Kyai Prelambang dengan bertuliskakan aksara Jawa tidak ditemukan di tempat lain selain

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari semua pembahasan yang telah dipaparkan maka melahirkan sebuah. kesimpulan sebagai berikut:

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari semua pembahasan yang telah dipaparkan maka melahirkan sebuah. kesimpulan sebagai berikut: BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Dari semua pembahasan yang telah dipaparkan maka melahirkan sebuah kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai-nilai pendidikan akhlak di dalam kitab Ta lim Muta allim adalah 1) Akhlak

Lebih terperinci

MENGHAYATI PERAN ISTRI

MENGHAYATI PERAN ISTRI MENGHAYATI PERAN ISTRI Perhiasan yang paling indah Bagi seorang abdi Allah Itulah ia wanita shalehah Ia menghiasi dunia.. --------------------------------------------------------------------- Ada yang

Lebih terperinci

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Umi Fatonah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. Wali Galung, antara Kontroversi dan Motivasi. berbagai pihak. Di tengah-tengah keyakinan masyarakat yang meyakini beliau

BAB IV ANALISIS. Wali Galung, antara Kontroversi dan Motivasi. berbagai pihak. Di tengah-tengah keyakinan masyarakat yang meyakini beliau BAB IV ANALISIS Wali Galung, antara Kontroversi dan Motivasi Semenjak pertama kali kemunculannya ke ranah publik, Lamri atau yang lebih dikenal dengan panggilan Wali Galung ternyata menimbulkan reaksi

Lebih terperinci

TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA

TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA WILAYAH BANTEN Menurut berita dari Tome Pires (1512-1515) menyebutkan bahwa di daerah Cimanuk, kota pelabuhan dan batas kerajaan Sunda dan Cirebon

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO. 42 BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN 1974 A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.1/1974 Pelaksanaan Pernikahan Suku Anak Dalam merupakan tradisi

Lebih terperinci

ASAL MULA NAMA PANTARAN

ASAL MULA NAMA PANTARAN ASAL MULA NAMA PANTARAN Suatu daearah di kaki Lereng Gunung Merbabu sebelah timur tanahnya berbukit-bukit serta hawanya dingin. Tanahnya yang gembur sehingga subur tanaman yang ada terbentang luas menyelimuti

Lebih terperinci

Wujud Cerita Panglima Besar dalam Masyarakat Desa Sei Nagalawan. merupakan panglima yang tinggal di Desa Sei Nagalawan. Tokoh Panglima Besar

Wujud Cerita Panglima Besar dalam Masyarakat Desa Sei Nagalawan. merupakan panglima yang tinggal di Desa Sei Nagalawan. Tokoh Panglima Besar LAMPIRAN 1 Wujud Cerita Panglima Besar dalam Masyarakat Desa Sei Nagalawan Bagi sebagian masyarakat di Desa Sei Nagalawan cerita Panglima Besar ini tidak asing lagi, banyak orang berpendapat bahwasannya

Lebih terperinci

BAB II PENGALAMAN KOMUNIKASI PADA HUBUNGAN PERNIKAHAN DENGAN PRIA YANG BERUSIA LEBIH MUDA DALAM BUDAYA PATRIARKI

BAB II PENGALAMAN KOMUNIKASI PADA HUBUNGAN PERNIKAHAN DENGAN PRIA YANG BERUSIA LEBIH MUDA DALAM BUDAYA PATRIARKI BAB II PENGALAMAN KOMUNIKASI PADA HUBUNGAN PERNIKAHAN DENGAN PRIA YANG BERUSIA LEBIH MUDA DALAM BUDAYA PATRIARKI Pada bab ini, peneliti menjelaskan pola komunikasi pada hubungan pernikahan dengan pria

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 SEJARAH KERAJAAN CIREBON DAN KERAJAAN BANTEN Disusun Oleh Kelompok 3 Rinrin Desti Apriani M. Rendi Arum Sekar Jati Fiqih Fauzi Vebri Ahmad UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 KERAJAAN CIREBON Kerajaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam penelitian yang menggunakan metode deskriptif maka data yang dipoeroleh dianalisis dan diuraikan

Lebih terperinci

1. Abstrak. 2. Peluang bisnis. Nama ; MUKHLISON HAKIM

1. Abstrak. 2. Peluang bisnis. Nama ; MUKHLISON HAKIM Nama ; MUKHLISON HAKIM 1. Abstrak Pusat kebudayaan reog ponorogo merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk memamerkan,melatih dalam rangka melestarikan kebudayaan reog ponorogo adapun fasilitas yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Pengetahuan tentang peran wanita. Oleh karena perbedaan fisik dan psikis, maka

BAB IV ANALISIS DATA. Pengetahuan tentang peran wanita. Oleh karena perbedaan fisik dan psikis, maka BAB IV ANALISIS DATA Dari data yang disajikan oleh peneliti dapat dianalisis lebih lanjut dengan mengemukakan persamaan dan perbedaan peran yang ada dalam agama Islam dan Hindu. Wanita dalam pandangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari uraian bahasan mulai Bab I sampai Bab IV dalam bahasan Skripsi dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Secara keseluruhan isi yang terkandung dalam novel Musafir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi sebuah perubahan. Perlawanan budaya merupakan sebuah perjuangan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi sebuah perubahan. Perlawanan budaya merupakan sebuah perjuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perlawanan budaya merupakan perjuangan hak yang bertentangan agar terjadi sebuah perubahan. Perlawanan budaya merupakan sebuah perjuangan untuk melakukan perubahan

Lebih terperinci

Asal Mula Candi Prambanan

Asal Mula Candi Prambanan Asal Mula Candi Prambanan Zaman dahulu ada sebuah kerajaan di Pengging. sang raja mempunyai seorang putera bernama Joko Bandung. Joko bandung adalah seorang pemuda perkasa, seperti halnya sang ayah, ia

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS DALAM PROSESI LAMARAN PADA PERKAWINAN ADAT JAWA (Studi Kasus Di Dukuh Sentulan, Kelurahan Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan dan tradisinya masing-masing. Syari at Islam tidak

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan dan tradisinya masing-masing. Syari at Islam tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, adat istiadat serta tradisi. Jika dilihat, setiap daerah memiliki kebudayaan dan tradisinya masing-masing.

Lebih terperinci

BAB IV. Setelah mempelajari putusan Pengadilan Agama Sidoarjo No. 2355/Pdt.G/2011/PA.Sda tentang izin poligami, penulis dapat

BAB IV. Setelah mempelajari putusan Pengadilan Agama Sidoarjo No. 2355/Pdt.G/2011/PA.Sda tentang izin poligami, penulis dapat BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERTIMBANGAN DAN DASAR HUKUM IZIN POLIGAMI DALAM PUTUSAN MAJELIS HAKIM DI PENGADILAN AGAMA SIDOARJO NO. 2355/Pdt.G/2011/PA.Sda A. Analisis Yuridis Pertimbangan Dan Dasar

Lebih terperinci

LEGENDA JAKA TINGKIR VERSI PATILASAN GEDONG PUSOKO KARATON PAJANG DAN FUNGSINYA BAGI MASYARAKAT: TINJAUAN RESEPSI SASTRA

LEGENDA JAKA TINGKIR VERSI PATILASAN GEDONG PUSOKO KARATON PAJANG DAN FUNGSINYA BAGI MASYARAKAT: TINJAUAN RESEPSI SASTRA LEGENDA JAKA TINGKIR VERSI PATILASAN GEDONG PUSOKO KARATON PAJANG DAN FUNGSINYA BAGI MASYARAKAT: TINJAUAN RESEPSI SASTRA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Kang, sebenarnya khitbah sama tunangan itu sama gak sih?

Kang, sebenarnya khitbah sama tunangan itu sama gak sih? Kang, sebenarnya khitbah sama tunangan itu sama gak sih? BEDA DONG! Hehehe Banyak orang yang salah mengartikan antara tunangan dan khitbah. Istilah tunangan itu sebenarnya tidak dikenal dalam istilah islam.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembahasan perwalian nikah dalam pandangan Abu Hanifah dan Asy-

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembahasan perwalian nikah dalam pandangan Abu Hanifah dan Asy- BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Pembahasan perwalian nikah dalam pandangan Abu Hanifah dan Asy- Syafi i telah diuraikan dalam bab-bab yang lalu. Dari uraian tersebut telah jelas mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah SAW juga telah memerintahkan agar orang-orang segera

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah SAW juga telah memerintahkan agar orang-orang segera 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hubungan perkawinan antara seorang laki-laki dan perempuan pada kenyataannya merupakan sudut penting bagi kebutuhan manusia. Bahkan perkawinan adalah hukum

Lebih terperinci

AKIBAT HUKUM PERKAWINAN SIRI DALAM UNDANG-UNDANG PERKAWINAN. Oleh Sukhebi Mofea*) Abstrak

AKIBAT HUKUM PERKAWINAN SIRI DALAM UNDANG-UNDANG PERKAWINAN. Oleh Sukhebi Mofea*) Abstrak AKIBAT HUKUM PERKAWINAN SIRI DALAM UNDANG-UNDANG PERKAWINAN Oleh *) Abstrak Perkawinan merupakan suatu kejadian yang sangat penting dalam kehidupan seseorang. Ikatan perkawinan ini, menimbulkan akibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan termasuk salah satu dasar pengembangan karakter seseorang. Karakter merupakan sifat alami jiwa manusia yang telah melekat sejak lahir (Wibowo, 2013:

Lebih terperinci

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang

Lebih terperinci

Konflik Psikis pada Tokoh-Tokoh Wanita dalam Novel Kunarpa Tan Bisa Kandha Karangan Suparto Brata (tinjauan psikologi sastra)

Konflik Psikis pada Tokoh-Tokoh Wanita dalam Novel Kunarpa Tan Bisa Kandha Karangan Suparto Brata (tinjauan psikologi sastra) Konflik Psikis pada Tokoh-Tokoh Wanita dalam Novel Kunarpa Tan Bisa Kandha Karangan Suparto Brata (tinjauan psikologi sastra) Oleh: Eko Oktiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa ekaoktiana88@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV WAWACAN RAWI MULUD

BAB IV WAWACAN RAWI MULUD BAB IV WAWACAN RAWI MULUD 4.2 Deskripsi Naskah Wawacan Rawi Mulud a. Judul naskah: Wawacan Rawi Mulud b. Pemilik naskah: Abidin Bin Haji Ghopur, kampung Cowal RT 04, RW 05, Desa Sindangmekar, Kecamatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang hidup di dalam masyarakat (Esten, 2013: 2). Sastra berkaitan

I. PENDAHULUAN. yang hidup di dalam masyarakat (Esten, 2013: 2). Sastra berkaitan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan media komunikasi yang menyajikan keindahan dan memberikan makna terhadap kehidupan dan pemberian pelepasan ke dunia imajinasi (Budianta, 2006:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proses pembelajaran hendaknya menerapkan nilai-nilai karakter.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proses pembelajaran hendaknya menerapkan nilai-nilai karakter. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini proses pembelajaran hendaknya menerapkan nilai-nilai karakter. Hal tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan karakter di Indonesia. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan sebagai karya kreatif, sastra mampu melahirkan suatu kreasi yang indah.

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan sebagai karya kreatif, sastra mampu melahirkan suatu kreasi yang indah. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra adalah hasil karya imajinasi, dan seni kreatif manusia. Sehingga karya sastra mampu menimbulkan imajinasi tertentu pada benak penikmatnya. Sedangkan sebagai

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SatuanPendidikan : SMP N 4 WATES Kelas/Semester : VII/1 Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Materi Pokok : Unggah-ungguh Alokasi Waktu : 2 X 40 menit (80 menit) A. Kompetensi

Lebih terperinci

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR CERDAS BERBAHASA INDONESIA UNTUK SMA/MA KELAS XI KARANGAN ENGKOS KOSASIH TERBITAN :

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR CERDAS BERBAHASA INDONESIA UNTUK SMA/MA KELAS XI KARANGAN ENGKOS KOSASIH TERBITAN : NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR CERDAS BERBAHASA INDONESIA UNTUK SMA/MA KELAS XI KARANGAN ENGKOS KOSASIH TERBITAN : ERLANGGA TAHUN 2008 SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

Hari Pertama Kerajaan Kristus Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Kedua Doakan Yang Menyatukan Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Ketiga

Hari Pertama Kerajaan Kristus Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Kedua Doakan Yang Menyatukan Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Ketiga Hari Pertama Kamis, 25 Mei 2006 Kerajaan Kristus...dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem,

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9 1. Di suatu siang yang terik, seekor burung pipit tengah asik menikmati buah Delima kesukaannya. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh teriakan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. hubungan intertekstual antara novel Tantri Perempuan yang Bercerita karya Cok

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. hubungan intertekstual antara novel Tantri Perempuan yang Bercerita karya Cok digilib.uns.ac.id BAB V PENUTUP A. Simpulan Fokus kajian dalam penelitian ini adalah menemukan benang merah hubungan intertekstual antara novel Tantri Perempuan yang Bercerita karya Cok Sawitri terhadap

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah dikenal sebagai salah satu cabang ilmu yang mempelajari peristiwa pada masa lampau untuk kemudian diaplikasikan pada masa kini bahkan diproyeksikan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Emansipasi adalah suatu gerakan yang di dalamnya memuat tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Emansipasi adalah suatu gerakan yang di dalamnya memuat tentang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Emansipasi adalah suatu gerakan yang di dalamnya memuat tentang perjuangan seorang perempuan yang ingin memperjuangkan perempuan lain, agar mendapatkan haknya. Tujuan

Lebih terperinci

"Bersegeralah berhaji yakni haji yang wajib, sebab sesungguhnya seseorang tidak mengetahui apa yang akan menimpa kepadanya." (HR Ahmad dan lainnya)

Bersegeralah berhaji yakni haji yang wajib, sebab sesungguhnya seseorang tidak mengetahui apa yang akan menimpa kepadanya. (HR Ahmad dan lainnya) A. Kewajiban Berhaji Artinya: Sesungguhnya rumah yang mula-mula di bangun untuk (tempat beribadah) manusia,baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.padanya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. akan memaparkan beberapa pokok pemikiran penting yang merupakan inti

BAB V KESIMPULAN. akan memaparkan beberapa pokok pemikiran penting yang merupakan inti 111 BAB V KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian, sekaligus memberikan analisis terhadap permasalahan yang dibahas. Dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. nilai-nilai moral terhadap cerita rakyat Deleng Pertektekkendengan menggunakan kajian

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. nilai-nilai moral terhadap cerita rakyat Deleng Pertektekkendengan menggunakan kajian BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Sepanjang pengamatan peneliti, tidak ditemukan penelitian yang membahas nilai-nilai moral terhadap cerita rakyat Deleng Pertektekkendengan

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. wilayah III (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) serta dikenal dengan

BAB. I PENDAHULUAN. wilayah III (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) serta dikenal dengan BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Cirebon adalah salah satu kota yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini berada dipesisir utara Jawa Barat dan termasuk ke dalam wilayah III (Cirebon,

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut.

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut. BAB VI SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan pada Bab V dapatlah ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut. 6.1 Simpulan Memperhatikan rumusan

Lebih terperinci

Karunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati

Karunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati Karunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati Kita telah menyelesaikan penelaahan mengenai keempat karunia yang kita sebut karunia pelayanan. Walaupun daftar karunia-dalam Efesus 4

Lebih terperinci

BAB III DAMPAK DAN USAHA MENGATASI FENOMENA SEKKUSU SHINAI SHOKOGUN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT JEPANG

BAB III DAMPAK DAN USAHA MENGATASI FENOMENA SEKKUSU SHINAI SHOKOGUN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT JEPANG BAB III DAMPAK DAN USAHA MENGATASI FENOMENA SEKKUSU SHINAI SHOKOGUN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT JEPANG Seperti halnya masalah sosial lainnya, fenomena Sekkusu shinai shokogun ini turut memberi dampak

Lebih terperinci

, 2015 KOMPLEKS MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA DALAM SITUS MASYARAKAT KOTA CIREBON

, 2015 KOMPLEKS MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA DALAM SITUS MASYARAKAT KOTA CIREBON BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki banyak penduduk yang di dalamnya terdapat masyarakat yang berbeda suku, adat, kepercayaan (agama) dan kebudayaan sesuai daerahnya masing-masing.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penelitian, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Prosesi Sebambangan Dalam Perkawinan Adat Lampung Studi di Desa

BAB V PENUTUP. penelitian, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Prosesi Sebambangan Dalam Perkawinan Adat Lampung Studi di Desa BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah penulis mengadakan pengolahan dan menganalisis data dari hasil penelitian, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Prosesi Sebambangan Dalam Perkawinan

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK JUAL BELI TELUR PUYUH DI DESA GEDANGAN SIDAYU GRESIK. A. Gambaran Singkat Desa Gedangan Sidayu Gresik

BAB III PRAKTIK JUAL BELI TELUR PUYUH DI DESA GEDANGAN SIDAYU GRESIK. A. Gambaran Singkat Desa Gedangan Sidayu Gresik BAB III PRAKTIK JUAL BELI TELUR PUYUH DI DESA GEDANGAN SIDAYU GRESIK A. Gambaran Singkat Desa Gedangan Sidayu Gresik 1. Sejarah desa Gedangan Dahulu kala, ada seorang putri yang sangat cantik, namanya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 169 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah diuraikan hasil penelitian pada bagian terdahulu tesis ini, dirumuskan simpulan sebagai berikut. 1) Struktur yang terkandung dalam cerita rakyat masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pendidikan karakter menjadi fokus pendidikan diseluruh jenjang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pendidikan karakter menjadi fokus pendidikan diseluruh jenjang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan karakter akhir-akhir ini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa. Pendidikan karakter

Lebih terperinci

Pernikahan Kristen Sejati (2/6)

Pernikahan Kristen Sejati (2/6) Pernikahan Kristen Sejati (2/6) Nama Kursus   : Pernikahan Kristen yang Sejati Nama Pelajaran : Memilih Pasangan Kode Pelajaran : PKS-P02                    Pelajaran 02 - MEMILIH

Lebih terperinci

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA A. Data Umum 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan Secara umum, letak desa Tahunan Baru adalah

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PATROLI KEAMANAN SEKOLAH (Studi Kasus pada Kegiatan Ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah di SMK Negeri 2 Sragen Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mahluk Allah SWT, tanpa perkawinan manusia tidak akan melanjutkan sejarah

BAB I PENDAHULUAN. mahluk Allah SWT, tanpa perkawinan manusia tidak akan melanjutkan sejarah 1 BAB I PENDAHULUAN Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang umum berlaku pada mahluk Allah SWT, tanpa perkawinan manusia tidak akan melanjutkan sejarah hidupnya karena keturunan dan perkembangbiakan

Lebih terperinci

TRILOGI NOVEL MARITO

TRILOGI NOVEL MARITO TRILOGI NOVEL MARITO Izinkan Aku Memelukmu Ayah Dalam Pelarian Ketika Aku Kembali Marito, terlahir sebagai perempuan di suku Batak. Ia memiliki empat kakak perempuan. Nasibnya lahir di masa terpelik dalam

Lebih terperinci

Jadi aku harus minta izin Ayah supaya bisa masuk ke sana? tanya Putri Ahanni pada gurunya.

Jadi aku harus minta izin Ayah supaya bisa masuk ke sana? tanya Putri Ahanni pada gurunya. Letak Zalikan berada di lembah dataran tinggi Tehravim. Saat musim dingin tiba, kabut mulai menyelimuti Zalikan. Membentuk atap halimun yang memisahkan antara masyarakat dan penguasa. Istana kerajaan kokoh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 80 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan tradisi pingit pengantin Tradisi pingit pengantin adalah kebiasaan yang telah biasa dilakukan oleh masyarakat di Desa Urung Kampung Dalam Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan sebanyak-banyaknya dengan melakukan usaha sekecil-kecilnya. Para

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan sebanyak-banyaknya dengan melakukan usaha sekecil-kecilnya. Para BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pemilihan Objek Persaingan dalam dunia perekonomian kini telah melanda berbagai penjuru dunia. Sebagian orang terjebak dalam egonya untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Dalam menyampaikan storytelling ada berbagai macam jenis cerita yang dapat dipilih oleh pendongeng untuk didongengkan kepada audience. Sebelum acara storytelling dimulai,

Lebih terperinci

Ummu Sulaim Ar-Rumaishah

Ummu Sulaim Ar-Rumaishah Ummu Sulaim Ar-Rumaishah Nama dan nasabnya Para ulama sejarah berbeda pendapat perihal nama beliau, ada yang mengatakan namanya adalah Ar-Rumaishah, ada yang mengatakan Sahlah, ada yang mengatakan Unaifah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Artinya : Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (Q.S.Adz-Dzariyat: 49).

BAB I PENDAHULUAN. Artinya : Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (Q.S.Adz-Dzariyat: 49). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Quran dinyatakan bahwa hidup berpasang-pasangan, hidup berjodoh-jodohan adalah naluri segala makhluk Allah, termasuk manusia. 1 Dalam surat Adz-Dzariyat ayat

Lebih terperinci

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM A. Hal-Hal Yang Melatarbelakangi Paradigma Sekufu di dalam Keluarga Mas Kata kufu atau kafa ah dalam perkawinan mengandung arti

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. Karya sastra seperti novel memiliki unsur-unsur yang membentuk

BAB VI KESIMPULAN. Karya sastra seperti novel memiliki unsur-unsur yang membentuk 116 BAB VI KESIMPULAN Karya sastra seperti novel memiliki unsur-unsur yang membentuk kesatuan antara satu unsur dengan unsur yang lain sehingga mewujudkan sebuah dunia di dalamnya. Novel Mahar Cinta Gandoriah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS YURUDIS TERHADAP KEBIJAKAN KEPALA DESA YANG MENAMBAH USIA NIKAH BAGI CALON SUAMI ISTRI YANG BELUM

BAB IV ANALISIS YURUDIS TERHADAP KEBIJAKAN KEPALA DESA YANG MENAMBAH USIA NIKAH BAGI CALON SUAMI ISTRI YANG BELUM 62 BAB IV ANALISIS YURUDIS TERHADAP KEBIJAKAN KEPALA DESA YANG MENAMBAH USIA NIKAH BAGI CALON SUAMI ISTRI YANG BELUM CUKUP UMUR DI DESA BARENG KEC. SEKAR KAB. BOJONEGORO Perkawinan merupakan suatu hal

Lebih terperinci

Bagan 2. Konflik Internal Subyek. Ketidakmampuan mengelola konflik (E) Berselingkuh

Bagan 2. Konflik Internal Subyek. Ketidakmampuan mengelola konflik (E) Berselingkuh Bagan 2 Kondisi keluarga : penuh tekanan, memandang agama sebagai rutinitas dan aktivitas, ada keluarga besar yang selingkuh, Relasi ayah-ibu : ibu lebih mendominasi dan selalu menyalahkan sedangkan ayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan dengan bahasa, baik lisan maupun tulis, yang mengandung keindahan. Karya sastra

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. yang terkandung dalam novel tersebut sebagai berikut.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. yang terkandung dalam novel tersebut sebagai berikut. BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis data pada Bab IV, dapat disimpulkan bahwa novel Sebelas Patriot merupakan novel yang berlatar belakang kecintaan terhadap tanah air,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kearifan nenek moyang yang menciptakan folklor (cerita rakyat, puisi rakyat, dll.)

BAB I PENDAHULUAN. kearifan nenek moyang yang menciptakan folklor (cerita rakyat, puisi rakyat, dll.) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ada peribahasa yang menyebutkan di mana ada asap, di sana ada api, artinya tidak ada kejadian yang tak beralasan. Hal tersebut merupakan salah satu kearifan nenek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Film Ip Man III Dikisahkan kehidupan seorang guru besar bela diri aliran Wing Chun yang sangat dihormati oleh masyarakat di wilayah itu bernama

Lebih terperinci

Hadits Tentang Wanita Lemah Akal dan Lemah Iman

Hadits Tentang Wanita Lemah Akal dan Lemah Iman Hadits Tentang Wanita Lemah Akal dan Lemah Iman )) : 1 P a g e (( )) : : )) : : ((, (( Dari Abdullah bin Umar dari Rasulullah, sesungguhnya beliau bersabda, Wahai para wanita, bersedekahlah kalian dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PROSES PENYELESAIAN WALI ADHAL DI. PENGADILAN AGAMA SINGARAJA NOMOR. 04/Pdt.P/2009/PA.Sgr

BAB IV ANALISIS TERHADAP PROSES PENYELESAIAN WALI ADHAL DI. PENGADILAN AGAMA SINGARAJA NOMOR. 04/Pdt.P/2009/PA.Sgr BAB IV ANALISIS TERHADAP PROSES PENYELESAIAN WALI ADHAL DI PENGADILAN AGAMA SINGARAJA NOMOR. 04/Pdt.P/2009/PA.Sgr A. Analisis terhadap proses penyelesaian wali adhal di Pengadilan Agama Singaraja Nomor.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian perlu diketahui dan dipahami dalam melakukan penelitian. Hal ini dikarenakan agar dapat memperoleh data yang sesuai dengan tujuan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ). Sedangkan Semua agama ( yang diakui ) di Indonesia tidak ada yang. menganjurkan untuk menceraikan istri atau suami kita.

BAB I PENDAHULUAN. ). Sedangkan Semua agama ( yang diakui ) di Indonesia tidak ada yang. menganjurkan untuk menceraikan istri atau suami kita. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena perceraian tentunya secara tidak langsung memiliki andil dalam menciptakan permasalahan sosial di masyarakat. Perceraian dalam rumah tangga, dapat dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sesuai dengan berkembangnya zaman, kita perlu tahu tentang sejarahsejarah perkembangan agama dan kebudayaan di Indonesia. Dengan mempelajarinya kita tahu tentang sejarah-sejarahnya

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISIS Perang Wanara dan Raksasa. satu ksatria yang sangat ditakuti oleh lawannya.

BAB 2 DATA DAN ANALISIS Perang Wanara dan Raksasa. satu ksatria yang sangat ditakuti oleh lawannya. BAB 2 DATA DAN ANALISIS 2.1. Legenda Hanoman 2.1.1 Perang Wanara dan Raksasa Setelah lakon Hanoman Obong. Hanoman kembali bersama Sri Rama dan Laskmana beserta ribuan pasukan wanara untuk menyerang Alengka

Lebih terperinci

2016 PANDANGAN MASYARAKAT SUNDA TERHADAP ORANG BANGSA ASING

2016 PANDANGAN MASYARAKAT SUNDA TERHADAP ORANG BANGSA ASING BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mantra merupakan puisi lisan yang bersifat magis. Magis berarti sesuatu yang dipakai manusia untuk mencapai tujuannya dengan cara-cara yang istimewa. Perilaku magis

Lebih terperinci

Doakan Orang Lain, Malaikat Mendoakanmu

Doakan Orang Lain, Malaikat Mendoakanmu Doakan Orang Lain, Malaikat Mendoakanmu (HeryArianto) I. Landasan Hukum Syar i Banyak di antara kita kaum muslimin yang berdoa kepada Allah Swt. sebagai wujud dari sebuah pengakuan hamba yang memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembicaraan karya sastra tidak lepas dari penilaian-penilaian. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu seni adalah yang imajinatif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lirik dan drama. Karya sastra yang termasuk ke dalam prosa antara lain

BAB I PENDAHULUAN. lirik dan drama. Karya sastra yang termasuk ke dalam prosa antara lain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teori sastra modern membagi jenis sastra menjadi tiga, yaitu prosa, lirik dan drama. Karya sastra yang termasuk ke dalam prosa antara lain novel, cerita pendek,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan bangsa. Negara Indonesia

Lebih terperinci

PELATIH OLAHRAGA DAN KODE ETIKNYA. Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

PELATIH OLAHRAGA DAN KODE ETIKNYA. Fitria Dwi Andriyani, M.Or. PELATIH OLAHRAGA DAN KODE ETIKNYA Fitria Dwi Andriyani, M.Or. PELATIH OLAHRAGA Sukses tidaknya kegiatan ekstrakurikuler OR di sekolah dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari segi pelatih, peserta didik,

Lebih terperinci

Munculnya Sebuah Keluarga

Munculnya Sebuah Keluarga Munculnya Sebuah Keluarga Berbicara tentang cinta tidak pernah akan habis. Hal ini merupakan itrah manusia, tinggal kadarnya saja perlu kita ketahui lebih mendalam. Maka untuk itu marilah kita bersama-sama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu fenomena yang menarik pada zaman modern di Indonesia adalah pemahaman dan implementasi tentang nilai-nilai moral dalam kehidupan masyarakat kita yang semakin

Lebih terperinci

RAJA ISRAEL YANG PERTAMA

RAJA ISRAEL YANG PERTAMA CERITA 58 RAJA ISRAEL YANG PERTAMA I SAMUEL 8-10 ANALISA PERBUATAN PERBUATAN ALLAH AYAT PERBUATAN MANUSIA AYAT /- Tuhan mendengarkan permintaan orang Israel dan menyuruh Samuel mengangkat seorang Raja

Lebih terperinci

BAB V PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP MITOS DAN NORMA

BAB V PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP MITOS DAN NORMA 36 BAB V PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP MITOS DAN NORMA 5.1 Gambaran Sosial-Budaya Masyarakat Lokal Masyarakat Kampung Batusuhunan merupakan masyarakat yang identik dengan agama Islam dikarenakan

Lebih terperinci

NILAI AKHLAK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUKU TAK MENYIMPAN SURGA DI TELAPAK KAKINYA KARYA TRIANI RETNO A. DAN SKENARIO PEMBELAJRANNYA DI KELAS XII SMA

NILAI AKHLAK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUKU TAK MENYIMPAN SURGA DI TELAPAK KAKINYA KARYA TRIANI RETNO A. DAN SKENARIO PEMBELAJRANNYA DI KELAS XII SMA NILAI AKHLAK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUKU TAK MENYIMPAN SURGA DI TELAPAK KAKINYA KARYA TRIANI RETNO A. DAN SKENARIO PEMBELAJRANNYA DI KELAS XII SMA Oleh Fatmawati Nurul Ayu R Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

SINOPSIS. Universitas Darma Persada

SINOPSIS. Universitas Darma Persada SINOPSIS Watanabe Toru adalah seorang pria berusia 37 tahun yang sedang menaiki pesawat Boeing 737 menuju ke bandara Hamburg, Jerman. Sesampainya di bandara, dia mendengar suara lantunan instrumentalia

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 55 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian, yakni metode penelitian, teknik pengumpulan data, data dan sumber data

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak

BAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Novel Surga Yang Tak Dirindukan adalah karya Asma Nadia. Penelitian ini memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia Kajian

Lebih terperinci

Kejayaan Umat Dalam Berhijrah. Dr. Tajuddin Pogo, Lc.MH

Kejayaan Umat Dalam Berhijrah. Dr. Tajuddin Pogo, Lc.MH Kejayaan Umat Dalam Berhijrah Dr. Tajuddin Pogo, Lc.MH Muharram awal bulan hijriyah, adalah bulan kemenangan dan kejayaan. Di bulan ini Allah Swt. memenangkan Musa beserta Bani Israil atas Fir aun dan

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan pembahasan masalah dalam

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan pembahasan masalah dalam 241 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan pembahasan masalah dalam penelitian ini, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut. 1. Perilaku Tokoh dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah karya lisan atau tertulis yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinilan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya (Sudjiman,

Lebih terperinci