Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V di SDN 2 Neglasari
|
|
- Hendri Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V di SDN 2 Neglasari Nama : Susilawati Imas NIM : susilawati.imas@yahoo.com PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( STKIP ) SILIWANGI BANDUNG 2012 ABSTRAK Susilawati Imas: Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V di SDN 2 Neglasari. Penelitian ini dilakukan berawal dari rendahnya minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran membaca pemahaman. Hal ini mengindikasikan belum optimalnya pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman pada siswa kelas V di SDN 2 Neglasari. Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat siswa belajar, yaitu usaha terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa. Membaca pemahaman menurut Tampubolon adalah kemampuan memahami isi bacaan secara menyeluruh. Sedangkan Ahuja berpendapat bahwa membaca pemahaman adalah sebuah kemampuan yang diperlukan bagi orang yang mau mencari informasi dari teks tertulis. CTL adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa melihat makna didalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks keadaan pribadi, sosial, dan budaya mereka (Elaine B. Johnson). Maka rumusan masalah pada penelitian ini: 1) Apakah kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SDN 2 Neglasari setelah menggunakan pendekatan CTL akan baik?, 2) Apakah pendekatan CTL efektif di terapkan pada pembelajaran membaca pemahaman di kelas V SDN 2 Neglasari?, 3) Apakah ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan pendekatan CTL?. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V V SDN 2 Neglasari setelah pendekatan CTL di lakukan, 2) Mengetahui keefektifan pendekatan CTL diterapkan dalam pembelajaran membaca pemahaman, 3) Mengetahui perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas V V SDN 2 Neglasaridengan menggunakan pendekatan CTL. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sampel sebagai sumber datanya berjumlah 45 orang. Teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, dan tes membaca pemahaman (pre test dan post tes). Untuk mengolah datanya menempuh langkah : 1) Menyusun gain (d) pre test dan post test, 2) Menyusun mean deviasi dengan rumus, 3) Menyusun total Xd dan X²d untuk memperoleh kuadrat deviasi ( X²d ), 4) Mencari derajat kebebasan dengan rumus N-1, 5) Mencari t hitung dengan rumus 2 Hasil penelitian diperoleh deskripsi bahwa untuk meningkatkan Pembelajaran membaca pemahaman pada siswa kelas V di SDN 2 Neglasari adalah melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Hasilnya adalah: Kegiatan pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini terlihat dari hipotesis yang diusulkan penulis terbukti, yaitu ada perbedaan yang signifikan antara sebelum menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning dengan sesudah menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning. Pembelajaran membaca dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning lebih berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran membaca tanpa menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning. Hal ini dapat dilihat dari pengolahan data kemampuan membaca pemahaman dengan pendekatan Contextual Teaching Learning diperoleh skor rata-rata pre test sebesar 58,22 dan post test sebesar 85,77 dengan hasil kemampuan membaca pemahaman meningkat sebesar 25,77. Hasil perhitungan uji signifikansi diperoleh dengan harga t hitung 17,105> t tabel 2,02 kepercayaan 95%. Kata Kunci : Pembelajaran, Membaca Pemahaman, dan CTL (Contextual Teacing And Learning) ( 1) 1
2 PENDAHULUAN a. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar. Bahasa pada dasarnya merupakan proses interaktif dan komunikatif yang ditekankan pada aspek-aspek bahasa. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpatisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analisis dan imajinatif yang ada dalam dirinya. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 dan bab 8 mengemukakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa. Bertujuan untuk mengembangkan potensi anak didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan pandangan di atas maka upaya peningkatan mutu pembelajaran bahasa indonesia melalui implementasi studi yang mengarah pada peningkatan efisiensi dan efektivitas layanan dan pengembangan sebagai konsekuensi dari suatu inovasi pendidikan. Pendekatan contextual teaching and learning (CTL) merupakan salah satu rambu-rambu peningkatan keterampilan berbahasa yang diberikan kepada peserta didik. Proses belajar mengajar yang tidak didukung oleh guru yang tidak bisa mengembangkan pembelajaran secara inovatif maka akan mengakibatkan keadaan kelas menjadi pasif. Hal ini jelas akan berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka (wina sanjaya 2006: 253 ). Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus kita pahami. Petama, CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam konteks CTL tidak mengharapkan agar siswa hanya menerima pelajaran, akan tetapi proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran. Kedua, CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan bermakna secra fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan. Ketiga, CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan, artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat 2
3 memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan seharihari. Materi pelajaran dalam konteks CTL bukan untuk ditumpuk di otak dan kemudian dulupakan, akan tetapi sebagai bekal mereka dalam mengarungi kehidupan nyata. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dengan materi yang disajikan secara sistematis dengan kenyataan di masyarakat, diharapkan peserta didik mampu menyerap materi tentang berbagai hal, mampu mencari sumber, mengumpulkan, menyaring, dan menyerap pelajaran sebanyak-banyaknya sekaligus dapat berlatih mengenai Bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran membaca pemahaman yaitu teks bacaan. Seorang peserta didik akan berhasil dalam belajarnya jika pada dirinya ada keinginan untuk membaca, ini merupakan prinsip utama dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran membaca pemahaman di SDN 2 Neglasari pada dasarnya belum mencapai hasil maksimal, Hal tersebut disebabkan oleh ketidakmampuan para peserta didik dalam menuangkan ide, pikiran, perasaan, dan gagasannya dalam memahami bacaan. b. Rumusan Masalah Berkaitan dengan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada penelitian ini: 1. Apakah kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SDN 2 Neglasari setelah menggunakan pendekatan CTL akan baik? 2. Apakah pendekatan CTL efektif di terapkan pada pembelajaran membaca pemahaman di kelas V SDN 2 Neglasari? 3. Apakah ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan pendekatan CTL? c. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V V SDN 2 Neglasari setelah pendekatan CTL di lakukan. 2. Mengetahui keefektifan pendekatan CTL diterapkan dalam pembelajaran membaca pemahaman. 3. Mengetahui perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas V V SDN 2 Neglasaridengan menggunakan pendekatan CTL. d. Metode dan Teknik Penelitian 1. Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. 2. Teknik Penelitian Teknik penelitian ini yaitu: 1. Observasi Observasi dialakukan terhadap keadaan siswa ketika sedang mengikuti pelajaran dalam hal ini membaca pemahaman dengan pendekatan CTL dan digunakan juga untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membaca pemahaman dengan menggunakan pendekatan CTL. 3
4 2. Test Dalam memberikan tes yang penulis lakukan adalah memeriksa hasil karangan tes membaca awal atau pre test dan post test atau tes akhir siswa yang diperiksa dan dianalisis, tujuannya untuk mengetahui rata-rata nilai siswa dan untuk mengetahui ada tidaknya perubahan dalam kemampuan siswa dalam membaca pemahaman sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan CTL e. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan : 1. Kemampuan siswa kelas V SDN 2 Neglasari dalam membaca pemahaman setelah pembelajaran dengan pendekatan CTL akan baik. 2. Pendekatan CTL efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SDN 2 Neglasari. 3. Terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan pendekatan CTL. f. Hasil Penelitian Pembelajaran membaca dengan menggunakan pendekatan CTL lebih berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran membaca tanpa menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning. Hal ini dapat dilihat dari pengolahan data kemampuan membaca pemahaman dengan pendekatan Contextual Teaching Learning diperoleh skor rata-rata pre test sebesar 58,22 dan post test sebesar 85,77 dengan hasil kemampuan membaca pemahaman meningkat sebesar 25,77. Hasil perhitungan uji signifikansi diperoleh dengan harga t hitung 17,105> t tabel 2,02 kepercayaan 95%. g. Kajian Teori Dalam Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 dan bab 8 mengemukakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa. Bertujuan untuk mengembangkan potensi anak didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan tersebut akan diperoleh salah satunya adalah dengan pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan pendekatan CTL. Pembelajaran CTL adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antaramateri yang diajarkannya dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka seharihari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni konstruktivisme (Constructivisme), bertanya ( Question), menemukan (I nquiry), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan ( Modelling), dan penilaian yang sebenarnya ( Authentic Assesment). HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengolahan Data Hasil Pre Test dan Post Test Membaca Pemahaman 4
5 Untuk menganalisis, hasil yang menggunakan pre test dan post test maka penulis menggunakan rumus: - Mencari devisiasi (mean perbedaan pre test dan post test) (Arikunto, 2006:307) - Mencari jumlah kuadrat deviasi dengan menggunakan rumus: (Arikunto,2006:308) Tes signifikansi untuk data di atas adalah dengan menggunakan rumus. 2. Koefisien t 25,778 ( 1) ( ) ,, , ,778,.,.,,, 17,105 - Menentukan perbedaan hasil pre test dan post test dengan menggunakan rumus: ( ) Keterangan: (Arikunto, 2006:306) Md: mean dari perbedaan pre test dan post test xd: deviasi masing-masing subjek (d-md) : jumlah kuadrat deviasi : subjek pada sampel.b: ditentukan dengan N 1. Menentukan derajat kebebasan dengan rumus: db N-1 ( 1) Melihat nilai t tabel dengan taraf signifikansi 5% atau taraf kepercayaan 95% Uji signifikansi koefisien t dengan ketentuan : Jika t hitung< t tabel, maka H 0 diterima atau hipotesis kerja ditolak Jika t hitung> t tabel, maka H 0 diterima atau hipotesis kerja diterima 1. Mean deviasi 25, Mencari derajat kebebasan db N Nilai (17,105) dikonsultasikan dengan tabel nilai t, d.b , taraf signifikan 5% atau taraf kepercayaan 95%, karena db 44, maka harga t tabel 2,02 dengan demikian terhitung (17,105) > t tabel (2,02). 2. Pengujian Hipotesis Dari hasil perhitungan tes keterampilan membaca diketahui t hitung adalah 17,105 dan t tabel 2,02. Kedua harga t tersebut kemudian dibandingkan untuk menguji hipotesis dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jika t hitung < t tabel, maka hipotesis nol diterima atau hipotesis kerja ditolak. b. Jika thitung > t tabel, maka hipotesis nol ditolak atau hipotesis kerja diterima. Hal ini berarti bahwa 17,105> 2,02 atau t hitung > t tabel. Jadi, dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis kerja yang berbunyi Ada perbedaan yang signifikan dalam hasil belajar membaca pemahaman siswa kelas V SDN 2 5
6 Neglasari tahun pelajaran 2011/2012 sesudah menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning(CTL). Dinyatakan diterima atau terbukti. 3. Pembahasan Hasil Penelitian Setelah proses pengolahan data dilakukan, penulis membahas hasil penelitian yang telah dilaksanakan di kelas V SDN 2 Neglasari dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning(CTL). Seperti yang telah penulis lakukan pada pelaksanaan pembelajaran, kegiatan pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini terlihat dari hipotesis yang diusulkan penulis terbukti, yaitu ada perbedaan yang signifikan antara sebelum menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning dengan sesudah menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning. Pembelajaran membaca dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning lebih berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran membaca tanpa menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning. Hal ini dapat dilihat dari pengolahan data kemampuan membaca pemahaman dengan pendekatan Contextual Teaching Learning diperoleh skor rata-rata pre test sebesar 58,22 dan post test sebesar 85,77 dengan hasil kemampuan membaca pemahaman meningkat sebesar 25,77. Hasil perhitungan uji signifikansi diperoleh dengan harga t hitung 17,105> t tabel 2,02 kepercayaan 95%. KESIMPULAN Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan: 1. Kegiatan pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan Learning berjalan sesuai dengan harapan. Hal ini terlihat dari hipotesis yang diusulkan penulis terbukti, yaitu ada perbedaan yang signifikan antara sebelum menggunakan Learning dengan sesudah menggunakan Learning. 2. Pembelajaran membaca dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning lebih berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran membaca tanpa menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning. Hal ini dapat dilihat dari pengolahan data kemampuan membaca pemahaman dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning diperoleh skor rata-rata pre test sebesar 58,22 dan post test sebesar 85,77 dengan hasil kemampuan membaca pemahaman meningkat sebesar 25,77. Hasil perhitungan uji signifikansi diperoleh dengan harga t hitung 17,105> t tabel 2,02 kepercayaan 95%. 3. Kemampuan siswa dalam membaca pemahaman pada dasarnya semua siswa mampu menjawab pertanyaannya, tetapi dengan diadakannya perlakuan yang berbeda maka didapatkan perbedaan kemampuan membaca pemahaman.perlakuan yang dilakukan 6
7 penulis menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning. 4. Pada saat penulis menggunakan Learning, respon siswa cukup baik, mereka semangat melakukan langkah-langkah dalam pendekatan CTL yang dipandu oleh penulis. Penggunaan pendekatan CTL pada pembelajaran membaca pemahaman efektif untuk digunakan. DAFTAR PUSTAKA Aminuddin. (2010). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Algensindo. Arikunto. Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Bogdan dan Taylor. (1993). Kulitatif Dasar-dasar Penelitian. Surabaya: Usaha Nasional. Elaine B. Johnson. Kontextual Teaching and Learning Kontextual Teaching and Learning.Tersedia: [05 Desember 2010]. Nana Syaodih Sukmadinata. (2002). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nazir. Moh. Ph. D(2003). Metode Penelitian (Jakarta: PT. Ghalia Indonesia. Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses. Rusyana (1984). Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: Diponogoro. 7
Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V di SDN 2 Neglasari
Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V di SDN 2 Neglasari Nama : Susilawati Imas NIM : 10210 948 Email : - PROGRAM STUDI
Lebih terperinciNama : Aris Jatnika Sujana NIM :
Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Menggunakan Teknik Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Sindanglaya Nama : Aris Jatnika Sujana NIM : 10210 690 Email : aris_js@ymail.com PROGRAM
Lebih terperinciMenggunakan Teknik Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Sindanglaya.
Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Menggunakan Teknik Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Sindanglaya Nama : Aris Jatnika Sujana NIM : 10210 690 Email : aris_js@ymail.com PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika kita berbicara tentang pendidikan, kita merasa bahwa kita sedang membicarakan permasalahan yang kompleks dan sangat luas. Mulai dari masalah peserta didik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULAAN. Dewasa ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengalami perkembangan
BAB I PENDAHULAAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengalami perkembangan yang begitu pesat. Setiap negara berusaha mempersiapkan diri untuk dapat bersaing
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Hakikat Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) 1. Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL)
10 BAB II KAJIAN TEORI A. Hakikat Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) 1. Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL) Menurut Suprijono Contextual Teaching and Learning (CTL)
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk membimbing anak menuju pada pencapaian tujuan ilmu pengetahuan. Proses pendidikan yang diselenggarakan
Lebih terperinciAas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD ISLAM AL-IKHLAS CIANJUR TAHUN AJARAN 2011/2012 Aas Asiah Email : aasasiah84@yahoo.com
Lebih terperinciPENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI II NAWANGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI II NAWANGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dididik, dilatih dan diarahkan agar menjadi manusia yang mempunyai
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pendidikan merupakan hal yang sangat terpenting dalam hidup dan kehidupan manusia, karena dengan pendidikan manusia dapat dibimbing dididik, dilatih dan diarahkan
Lebih terperinciBAB I PEDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bertanah air. Selain itu, pendidikan
BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bertanah air. Selain itu, pendidikan merupakan wadah kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa. Kemajuan
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL CONTECTUAL TEACHING AND LEARNING
Cooperative Learning dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran PKn Di KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL CONTECTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MODEL COOPERATIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SDN BATUKARUT 2 KECAMATAN ARJASARI KABUPATEN BANDUNG Cucu Cunayasari cucucunayasari@yahoo.co.id PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh kalangan, keberadaannya yang multifungsional menjadikan pendidikan. merupakan tolak ukur yang utama dalam kehidupan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi dengan begitu cepat telah menjadi kebutuhan seluruh kalangan, keberadaannya yang multifungsional menjadikan pendidikan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Observasi penulis pada kelas yang melakukan kegiatan pembelajaran fisika.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Observasi penulis pada kelas yang melakukan kegiatan pembelajaran fisika. menunjukkan bahwa nilai hasil belajar siswa relatif rendah. Dan berdasarkan wawancara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memeluknya. Namun, manusia dengan segala kelemahan yang ada padanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan keyakinan orang mukmin dan penegasan Allah SWT, Islam adalah satu-satunya agama yang diridhoi Allah dan diperintahkan kepada manusia untuk memeluknya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan pendidikan seseorang dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat menjamin kelangsungan kehidupan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING SISWA KELAS VII E SMP N 1 SRANDAKAN
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING SISWA KELAS VII E SMP N 1 SRANDAKAN Arrini Ditta Margarani Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING
PENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMA N LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL Oleh : ADE TRIO LESMANA NPM. 00200 PROGRAM
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Pembelajaran merupakan proses komunikasi du arah, mengajar dilakukan oleh
7 BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran IPA di SD 1. Pembelajaran Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan dilakukan secara terencana dalam mewujudkan proses pembelajaran agar
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan dilakukan secara terencana dalam mewujudkan proses pembelajaran agar siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa Tiap-tiap. perubahan yaitu memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa Tiap-tiap warga negara berhak mendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang RI No. 20 Tahun 2003 pasal 3 yang merumuskan bahwa: mempengaruhi sumber daya manusia (SDM) suatu Negara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF DENGAN MENGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I KERTASARI
PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF DENGAN MENGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I KERTASARI ASEP YADI GUNAWAN 10210018 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan wadah mencerdaskan kehidupan bangsa sebab
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan wadah mencerdaskan kehidupan bangsa sebab melalui pendidikan tercipta sumber daya manusia yang terdidik dan mampu menghadapi perkembangan zaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di sekolah memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, masalah pendidikan selalu mendapat perhatian dari berbagai pihak. Pada
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Terdapat Pengaruh Pendekatan CTL Terhadap Hasil Belajar. Setelah analisis data penelitian selesai, langkah selanjutnya adalah
BAB V PEMBAHASAN A. Terdapat Pengaruh Pendekatan CTL Terhadap Hasil Belajar Setelah analisis data penelitian selesai, langkah selanjutnya adalah mendeskripsikan hasil penelitian tersebut dalam bentuk tabel
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Menurut Sugiyono, 2001:55 populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sesuatu yang penting dan sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia. Di Indonesia masalah pendidikan menjadi hal yang paling utama yang mendapatkan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BESITANG TAHUN PEMBELAJARAN
1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BESITANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Rima Mawarni Siregar NIM 2103111057 ABSTRAK
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Matematika Raflesia Vol. 2 No. 2 Tahun 2017
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Dwi Yanti, Anna Fauziah, Drajat Friansah STKIP-PGRI Lubuklinggau
Lebih terperinciKata kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS VIIID SMP NEGERI 1 MLATI Oleh: Riza Dyah Permata 11144100098 Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan. mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan Sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD Negara RI 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
Lebih terperinciPRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN INTELEKTUAL SISWA KELAS X IPS SMA MTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014
PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN INTELEKTUAL SISWA KELAS X IPS SMA MTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen utama kebutuhan manusia. Melalui
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu komponen utama kebutuhan manusia. Melalui pendidikan, setiap insan diharapkan mampu menghadapi tantangan kehidupan yang semakin berat. Terlebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan bagian dari belahan dunia yang selalu berubah, oleh karena itu bangsa Indonesia harus mengikuti perubahan dan perkembangan yang terjadi
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL Oleh : ANCE EFRIDA NPM. 09020122 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nendi Rohaendi,2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika adalah salah satu pembelajaran wajib di sekolah dasar, oleh karena itu pembelajaran matematika diberikan porsi atau jam lebih banyak.
Lebih terperinciOleh: Sulistyowati SD Negeri 02 Karangrejo Tulungagung
22 Sulistyowati, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika... PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MATERI PERSIAPAN KEMERDEKAAN MELALUI PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS V SDN 02 KARANGREJO TULUNGAGUNG SEMESTER
Lebih terperinciJURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi
1 PENGARUH INTENSITAS BELAJAR DAN POLA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciKOMPARASI KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DENGAN TIPE NHT DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA
Pedagogy Volume 1 Nomor 2 ISSN 2502-3802 KOMPARASI KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DENGAN TIPE NHT DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA Abdul Hadi 1 Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciRika Kustina 1 dan Marhamah 2. Abstrak. Kata Kunci: Struktur Teks Cerpen, Number Heads Together, Pembelajaran Kooperatif
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP KEMAMPUAN MENYUSUN TEKS CERPEN BERDASARKAN STRUKTUR TEKS PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 17 BANDA ACEH Rika Kustina 1 dan Marhamah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ketrampilan, penanaman nilai-nilai yang baik, serta sikap yang layak dan. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kemajuan di segala bidang aspek kehidupan suatu bangsa dan negara tidak lepas dari perkembangan dan kemajuan dibidang pendidikan. Pada dasarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seluruh Warga Negara Indonesia berhak untuk mendapatkan pendidikan. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945, yang mewajibkan pemerintah menyediakan pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah menunjukan perkembangan yang sangat pesat. Kemajuan IPTEK bukan hanya dirasakan oleh beberapa orang saja melainkan
Lebih terperinciM A S I D A H NPM PROGRAM STUDI PBS INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012
MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA DALAM HATI (EKSTENSIF) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK LATIHAN (Studi Eksperimentasi di Kelas V SDN Mekarsari Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut Tahun Pelajaran 011-01) M A S
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab 2 Pasal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membentuk karakter siswa. Hal ini sejalan dengan fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional menurut Undang Undang Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu semakin pesat. Perkembangan ini tidak terlepas dari peranan dunia pendidikan, karena melalui
Lebih terperinciSriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,
STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN BANTUAN LKS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI KELAS X AKUNTANSI Sriningsih Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kecerdasan bangsa. Melalui pendidikan diharapkan akan terbentuk generasi yang beriman dan memiliki ilmu
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI SDN 2 KALIREJO KECAMATAN KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2014/2015
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI SDN 2 KALIREJO KECAMATAN KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2014/2015 Ida Rosita¹, Suripto², Ngatman³ 1 Mahasiswa PGSD FKIP
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
PENGARUH MODEL LEARNING TRAJECTORY TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG CAMPURAN PADA SISWA KELAS II SDN SAMBI 1 KECAMATAN RINGINREJO KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni tari seyogyanya mengarah pada pencapaian tiga domain
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan seni tari seyogyanya mengarah pada pencapaian tiga domain dalam pendidikan, yakni domain kognitif, afektif, dan psikomotor. Tetapi pada kenyataannya
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi
HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS DITINJAU DARI PENGGUNAAN MODUL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk
Lebih terperinciSesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam usahanya meningkatkan kualitas dan martabat hidupnya, ia akan selalu berusaha meningkatkan kemampuan dirinya. Usaha terpenting yang dilakukan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik secara pribadi maupun sebagai modal dasar pembelajaran, guru tidak
Lebih terperinciAYUNI DIANA Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK SMPN 9 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2012/2013 AYUNI DIANA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa pembentukan Pemerintah Negara Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Perwujudan dari amanat itu, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Pasal 3 Tahun tentang tujuan pendidikan nasional yaitu;
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan dalam perkembangan untuk mewujudkan diri individu terutama bagi perkembangan bangsa dan negara. Undang-Undang Republik
Lebih terperinciPDF created with pdffactory Pro trial version
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 AIR PUTIH TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Feronika Hutahaean NIM 2102111009 ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciPENELITIAN TINDAKAN KELAS
0 PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG SUMBER DAYA ALAM MELALUI METODE JIGSAW SISWA KELAS IV SDN 01 NGEPUNGSARI KECAMATAN JATIPURO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk
Lebih terperinciPENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TEKNIK PRAKTEK JUAL BELI TERHADAP KEMAMPUAN MAHASISWA MEMAHAMI AKUNTANSI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI UM METRO Heri Supranoto Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bab 1 ini tentang pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub bab,
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab 1 ini tentang pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub bab, antara lain: Latar Belakang Masalah; Rumusan Masalah; Tujuan Penelitian; Manfaat Penelitian; Penegasan Istilah.
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH : BINTI UMI HANIK NPM :
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN OPERASI PECAHAN KELAS VII SEMESTER GANJIL UPTD SMP NEGERI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha manusia (pendidik) dengan penuh tanggung jawab untuk membimbing anak didik menuju kedewasaan secara terencana untuk mewujudkan suasana belajar
Lebih terperinciMEMAHAMI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TINGKAT PUSAT DAN DAERAH BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 03 BANGSRI KECAMATAN KARANGPANDAN TAHUN
UPAYA PENINGKATAN AKTIFITAS SISWA MENGGUNAKAN METODE JIGSAW DALAM PELAJARAN PKn MATERI MEMAHAMI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TINGKAT PUSAT DAN DAERAH BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 03 BANGSRI KECAMATAN KARANGPANDAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nur Inayah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Standar Nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa
Lebih terperinciMatematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang tidak pernah lepas dari segala bentuk aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum pendidikan di Indonesia tercantum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 tahun 2003 adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD)
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KOMPETENSI DASAR SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CTL KELAS V SDN 3 MOJO KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hasanah, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika di berbagai jenjang pendidikan mulai dari Taman Kanak-Kanak sampai Perguruan Tinggi telah banyak memberikan kontribusi yang mendasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewarnai seluruh aspek kehidupan manusia. Dalam rangka mengimbangi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan sangat cepat yang mewarnai seluruh aspek kehidupan manusia. Dalam rangka mengimbangi perkembangan IPTEK tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. program pendidikan juga sudah dilaksanakan diantaranya adalah. kependidikan yang lainnya melalui berbagai pelatihan dan peningkatan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya peningkatan mutu pendidikan dalam berbagai inovasi dan program pendidikan juga sudah dilaksanakan diantaranya adalah penyempurnaan kurikulum. Peningkatan mutu
Lebih terperinciPublikasi Karya Ilmiah. Oleh : QOUMI GHONIN HAMIDAH A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) MELALUI METODE PEMBELAJARAN EDUTAINMENT (EDUCATION ENTERTAINMENT) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TEMPELREJO I MONDOKAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Lebih terperinciPENDAHULUAN. manusia yang berkualitas melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu kemajuan bangsa dan negara, karena pendidikan berusaha untuk membentuk manusia beriman, berilmu pengetahuan, berketerampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antar manusia, sehingga dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang utuh. Pendidikan memegang peranan penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan di bidang pendidikan sebagai salah satu bagian dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di bidang pendidikan sebagai salah satu bagian dari pembangunan dan juga berperan penting untuk menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa dan negara.
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIIIC SMP Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran
Lebih terperinciEndang Sujiati. Universitas Negeri Surabaya, Eko Wahjudi
STUDI PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KAMAL Endang Sujiati Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar sebagai tahap pertama pendidikan, seyogyanya dapat memberikan landasan yang kuat untuk tingkat selanjutnya. Dengan demikian sekolah dasar harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia dapat ditempuh melalui tiga jalur, yaitu pendidikan formal, pendidikan non formal, dan pendidikan informal. Salah satu satuan pendidikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI MATERI SEJARAH ISLAM BERBASIS MULTIMEDIA DI KELAS VII SMPN 36 SEMARANG
BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI MATERI SEJARAH ISLAM BERBASIS MULTIMEDIA DI KELAS VII SMPN 36 SEMARANG A. Analisis Terhadap Pembelajaran PAI di SMPN 36 Semarang Perpindahan kurikulum
Lebih terperinciNaskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR PKn MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGTALUN 2 KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Naskah Publikasi Untuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 IPS 2.1.1 Hakikat IPS di Sekolah Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan melalui SD/MI/SLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji
Lebih terperinciJURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.
PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 GIRIMARTO TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk
Lebih terperinciSamriani. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDN No 3 Siwalempu Samriani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bantu memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu. Salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika adalah ilmu dasar yang dapat digunakan sebagai alat bantu memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu. Salah satu karakteristik matematika yaitu mempunyai
Lebih terperinciJurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol. 1 No.2 November 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING DAN LEARNING (CTL) Rika Rostikaningsih, Uba Umbara, Ir. Irmakhamisah. STKIP Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang RI Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3. disebutkan tujuan pendidikan nasional berbunyi :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam upaya membentuk kepribadian bangsa yang memenuhi segala tuntutan kehidupan modern seperti sekarang ini tentunya pendidikan adalah ujung tombak dari usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. datang. Pendidikan bukan hanya belajar dari tidak tahu untuk menjadi tahu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kegiatan untuk membimbing peserta didik menuju kedewasaan dan kemandirian sebagai bekal untuk menapaki kehidupan yang akan datang. Pendidikan
Lebih terperinciRosita Christina Haloho Guru Fisika SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
IMPLEMENTASI PENDEKATANCONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARANFISIKA SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN Rosita Christina Haloho Guru Fisika SMA
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR
PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR Mohammad Faizal Amir Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Surel:
Lebih terperinciUSMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK
PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BABAKAN SARI PLERED KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011-2012 USMAN SYARIP HIDAYAT 10210198
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki. latihan bagi peranannya di masa mendatang.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikian pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukuan oleh manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini memiliki peranan
Lebih terperinciJuli Mania Sembiring 1, Edy Surya 2
PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA PADA MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 MEDAN Juli Mania Sembiring 1, Edy Surya 2 1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikan. Peran pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dikenal dengan stoikiometri ini merupakan materi pelajaran yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran kimia yang sering dilaksanakan di SMA lebih didominasi oleh guru sehingga siswa cenderung hanya pasif mendengarkan dan menerima pemahaman yang hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk meningkatkan sumber daya manusia seutuhnya yang mampu membangun dirinya dan bertanggung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Demikan halnya dengan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan. Pemerintah pun berperan aktif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak terobosan baru dalam dunia pendidikan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan. Pemerintah pun berperan aktif dalam meningkatan
Lebih terperinci