Keyword: Virtual Private Network, Multiprotocol Label Switching, delay, packet loss, throughput
|
|
- Dewi Setiabudi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EVALUASI KINERJA JARINGAN YANG TERINTEGRASI MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) DI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK (LPP) RADIO REPUBLIK INDONESIA (RRI), PALEMBANG Irhas Chaerur Rizal 1, Alex Wijaya,S.Kom,M.IT 2,Suyanto,M.M,M.Kom 3 Mahasiswa Universitas Bina Darma 1, Dosen Universitas Bina Darma 2,3 JL. Jenderal Ahmad Yani No.12 Palembang Alexwj@mail.binadarma.ac.id, suyanto@mail.binadarma.ac.id Abstract :In order to facilitate and speed up communication / transfer of information between RRI stations scattered across the archipelago, the LPP-RRI has utilized MPLS network in which there are also facilities Virtual Private Network (VPN). MPLS networks in RRI mainly used to transmit audio streaming between the radio station throughout Indonesia. Before using the MPLS network, the data transfer rate into the problems often experienced in a computer network at the RRI because the process of data transfer is slower and takes a long time so users often complained at the slow speed of existing networks. Thus, they invented a computer network by utilizing technology based on Multiprotocol Label Switching (MPLS). MPLS is a system that helps speed up connections on a computer network as a daily necessity in getting the required data. Performance evaluation of computer network is needed to get a good performance where MPLSbased network can theoretically increase the smooth transfer of data. Parameter value QoS (Quality of Services) throughput, delay and packet loss obtained very good so greatly affect the performance of the existing MPLS network in the branch RRI Palembang. Factors that affect the value of QoS is the distance factor, attenuation, distortion and noise. Keyword: Virtual Private Network, Multiprotocol Label Switching, delay, packet loss, throughput Abstrak :Dalam rangka memperlancar dan mempercepat komunikasi/transfer informasi antar stasiun RRI yang tersebar di seluruh penjuru nusantara ini, LPP-RRI telah memanfaatkan jaringan MPLS yang di dalamnya juga terdapat fasilitas Virtual Private Network (VPN). Jaringan MPLS di RRI terutama dimanfaatkan mengirimkan audio streaming antar stasiun RRI di seluruh Indonesia. Sebelum menggunakan jaringan MPLS, kecepatan transfer data menjadi masalah yang sering dialami dalam jaringan komputer di RRI dikarenakan proses transfer data menjadi lebih lambat dan membutuhkan waktu yang lama sehingga pengguna sering mengeluh dengan lambatnya kecepatan jaringan yang ada. Dengan demikian, dibuatlah sebuah jaringan komputer dengan memanfaatkan teknologi berbasis Multiprotocol Label Switching (MPLS).MPLS merupakan sistem yang membantu mempercepat koneksi pada jaringan komputer sebagai kebutuhan seharihari dalam mendapatkan data yang dibutuhkan. Evaluasi kinerja jaringan komputer sangat diperlukan untuk mendapatkan performa yang baik dimana jaringan berbasis MPLS secara teoritis dapat meningkatkan kelancaran transfer data. Nilai parameter QoS (Quality of Services) throughput, delay dan packet loss yang diperoleh sangat baik sehingga sangat berpengaruh terhadap kinerja jaringan MPLS yang ada di RRI cabang Palembang.Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai QoS adalah Faktor jarak, redaman, distorsi dan noise. Kata Kunci : Virtual Private Network, Multiprotocol Label Switching, delay, packet loss, throughput yang memiliki dan menyediakan layanan-layanan 1. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang sangat pesat saat ini mempengaruhi meningkatnya penggunaan jaringan komputer. Riset dan inovasi secara terus menerus dikembangkan untuk mewujudkan jaringan informasi 1 beraneka ragam, bentuk dan karakteristik seperti memiliki kapasitas tinggi, mudah diakses dari mana saja dan kapan saja, memiliki keamanan tinggi pada data krusial, serta menawarkan harga yang terjangkau. Kecepatan transfer data menjadi masalah yang sering dialami dalam jaringan komputer,
2 sehingga diperlukan proses yang cepat untuk penjuru nusantara ini, LPP-RRI telah memanfaatkan mengatasi pengiriman dan pengambilan data tersebut jaringan MPLS yang di dalamnya juga terdapat dengan mengutamakan efisiensi waktu sehingga user fasilitas Virtual Private Network (VPN). Jaringan tidak perlu membuang banyak waktu. Dengan demikian dibuatlah sebuah jaringan komputer dengan MPLS di RRI terutama dimanfaatkan mengirimkan audio streaming antar stasiun RRI di seluruh memanfaatkan teknologi berbasis Multiprotocol Indonesia. Label Switching (MPLS). MultiprotocolLabel Switching (MPLS) Sebelum menggunakan jaringan MPLS, kecepatan transfer data menjadi masalah yang sering adalah suatu metode komunikasi data berkecepatan tinggi hasil dari pengembangan jaringan IP pada jaringanatm (Asynchronous Transfer Mode) yaitu dialami dalam jaringan komputer di RRI dikarenakan proses transfer data menjadi lebih lambat dan membutuhkan waktu yang lama sehingga pengguna dengan sistem labelswitching. Kecepatan jaringan sering mengeluh dengan lambatnya kecepatan MPLS sangat bergantung pada media transmisi yang digunakan yaitu diantaranya dapat menggunakan kawat terbuka/open wire, kabel jalin ganda/twister pair cable, kabel coaxial, fiber optic, microwave/ gelombang mikro, transmisisatelit, infra red, atau gelombang radio. Teknologi MPLS berada diantara layer 2 (layer Data Link) dan layer 3 (layer Network). Konsep teknologi MPLS ini menggunakan switching node yang disebut juga dengan Label Switching Router (LSR) dengan melekatkan suatu label dalam jaringan yang ada. Dengan demikian, dibuatlah sebuah jaringan komputer dengan memanfaatkan teknologi berbasis Multiprotocol Label Switching (MPLS).MPLS merupakan sistem yang membantu mempercepat koneksi pada jaringan komputer sebagai kebutuhan sehari-hari dalam mendapatkan data yang dibutuhkan. Evaluasi kinerja jaringan komputer sangat diperlukan untuk mendapatkan performa yang baik dimana jaringan berbasis MPLS secara teoritis dapat setiap paket data yang datang, kemudian meningkatkan kelancaran transfer data. Pengujian menggunakan label tersebut untuk menentukan ke arah mana seharusnya paket data tersebut dikirimkan. Lembaga Penyiaran Publik (LPP) - Radio Republik Indonesia (RRI) adalah stasiun radio milik pemerintah Indonesia yang berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN). RRI didirikan pada tanggal 11 September1945.Slogan RRI adalah Sekali di QoS dilakukan dengan menggunakan pengukuran parameter kualitas jaringan komputer seperti delay, packet loss dan throughput. Hasil tersebut diharapkan adalah bisa mengetahui seberapa besar kualitas layanan (QoS) atau memenuhi standar kualitas layanan yang baik khususnya kualitas kinerja jaringan terintegrasi Multiprotocol Label Switching (MPLS) di Udara, Tetap di Udara. Sampai saat ini ada 52 LPP-RRI Palembang. stasiun RRI dan satu stasiun penyiaran khusus yang ditujukan ke luar negeri/internasional. Dalam rangka memperlancar dan mempercepat komunikasi/transfer informasi antar stasiun RRI yang tersebar di seluruh Berdasarkan latarbelakang di atas, penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan judul Evaluasi Kinerja Jaringan Terintegrasi Multiprotocol Label Switching (MPLS) di LPP-RRI Palembang 2. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Sistem Informasi Eksekutif Menurut Duncan (2005:1), Evaluasi adalah mencapai tujuan. Data yang diperoleh dari hasil proses penilaian. Evaluasi dapat diartikan juga pengukuran tersebut akandigunakan sebagai analisis sebagai prosespengukuran akan situasi program berikutnya. efektifitas strategi yang digunakan dalam upaya
3 Dalam mengadakan sebuah proses evaluasi, terdapat beberapa hal yaitu apa yang menjadi bahan evaluasi, bagaimana prosesevaluasi, kapan evaluasi diadakan, mengapa perludiadakanevaluasi, dimana pr oses evaluasi diadakan,dan pihak yang mengadakan evaluasi. Hal yang perlu dilakukan evaluasi tersebut adalah narasumber yang ada, efektifitas penyebaran pesan,pemilihan media yang tepat dan pengambilan keputusan anggaran dalam mengadakan sejumlah promosi dan periklanan. Evaluasi tersebut perlu diadakan dengan tujuan untuk menghindari kesalahan perhitungan pembiayaan, memilih strategi terbaik dari berbagai alternatif strategis yang ada, meningkatkan efisiensi iklan secara general, dan melihat apakah tujuan sudah tercapai. Di sisi lain, perusahaan kadang-kadang enggan untuk mengadakan evaluasi karena biayanya yang mahal, terdapat masalah dengan penelitian, ketidaksetujuan akan apa yang hendak dievaluasi, merasa telah mencapai tujuan, dan banyak membuang waktu. 2.2Jaringan Komputer Menurut Syafrizal (2005:2),jaringan komputer adalah himpunan interkoneksi antara 2 komputer autonomous atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless ). Dua unit komputer dikatakan terkoneksi apabila keduanya bisa saling bertukar data atau informasi, berbagi resource yang dimiliki seperti file, printer, media penyimpanan. Data yang berupa teks, audio maupun video bergerak melalui media kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna komputer dalam jaringan komputer dapat saling bertukar file atau data, mencetak pada printer yang sama dan menggunakan hardware dan software yang terhubung dalam jaringan secara bersama-sama. Menurut Herlambang (2008:2), jaringan komputer dapat dikelompokkan berdasarkan luas area yang dapat dijangkau atau dilayani. Secara umum jaringan komputer terbagi menjadi 4 (empat) jenis, yaitu: a. Local Area Network (LAN) LAN adalah sebuah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah kantor pada sebuah gedung atau tiap-tiap ruangan. b. Metropolitan Area Network (MAN) Jaringan MAN menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil kedalam lingkungan area yang lebih besar. c. Wide Area Network (WAN) WAN merupakan gabungan dari LAN yang ruang lingkupnya dapat saja satu lokasi atau dapat tersebar di beberapa lokasi di seluruh dunia. Jaringan ini membutuhkan minimal satu server untuk setiap LAN dan minimal dua server yang mempunyai lokasi yang berbeda untuk membentuknya. d. Internet Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif. 2.3 Analisis Kinerja Jaringan Menurut Ridha (2005:1), Analisis kinerja jaringan didefinisikan sebagai suatu proses untuk menentukan hubungan antara 3 konsep utama, yaitu sumber daya (resources), penundaan (delay) dan daya-kerja (throughput). Analisis kinerja pada jaringan komputer membicarakan sifat dasar dan karakteristik aliran data, yaitu efisiensi daya-kerja, penundaan dan parameter lainnya yang diukur untuk dapat mengetahui bagaimana suatu pesan diproses di jaringan dan dikirim lengkap sesuai fungsinya. Analisis kinerja jaringan komputer dapat didefinisikan sebagai penelitian kuantitatif yang terus 3
4 menerus terhadap suatu jaringan komunikasi dalam urutan kerja yang tetap berada dalam fungsinya agar : a. Dapat menyempurnakan level layanan pemeliharaan. b. Dapat mengenali potensi kemacetan c. Dapat mendukung pengendalian operasional jaringan, administrasi jaringan dan merencanakan kapasitas. Kriteria penting dari sudut pandang pemakai jaringan adalah keandalan, yaitu kriteria pengukuran seberapa mudah suatu sistem terkena gangguan, terjadi kegagalan atau beroperasi secara tidak benar. Keandalan adalah ukuran statistik kualitas komponen dengan menggunakan strategi pemeliharaan, kuantitas redudansi, perluasan jaringan secara geometris dan kecenderungan statis dalam merasakan sesuatu secara tidak langsung tentang bagaimana suatu paket ditansmisikan oleh sistem tersebut.kinerja jaringan dapat diukur berdasarkan 3 kriteria: a. Kriteria level pemakai (user level), yaitu waktu respon dan keandalan. 1. Waktu respon yaitu waktu tanggapan saat paket dipancarkan dengan benar. 2. Keandalan yaitu suatu keadaan yang dapat menentukan seberapa berfungsinya sistem pada suatu tugas pengiriman paket. b. Kriteria level jaringan (network level), yaitu waktu respon rata-rata. Penentuan waktu respon rata-rata dilakukan dengan 2 langkah, yaitu : 1. Menentukan rata-rata penundaan satu jalur paket melewati jaringan sebagai suatu fungsi beban terhadap ukuran paket. 2. Menggunakan informasi dengan penundaan dan pemakaian link untuk menghitung waktu respon rata-rata pemakai. c. Kriteria kinerja khusus, yaitu daya kerja dan penundaan rata-rata. 2.4 Topologi Jaringan Menurut Sofana (2011), Topologi atau arsitektur jaringan merupakan gambaran pola hubungan antara komponen-komponen jaringan yang meliputi komputer server, komputer client / workstation, hub / switch, pengkabelan dan komputer jaringan lain dalam suatu sistem jaringan komputer. Topologi ini akan mempengaruhi tingkat efektifitas kinerja jaringan. Ada beberapa jenis topologi yang dapat diimplementasikan dalam jaringan, antara lain : a. Topologi BUS Topologi BUS adalah topologi jaringan komputer yang menggunakan sebuah kabel utama (backbone) sebagai tulang punggung jaringan atau merupakan topologi yang menghubungkan semua terminal ke satu jalur komunikasi yang kedua ujungnya ditutup dengan terminator. Terminator adalah perangkat yang menyediakan resistansi listrik untuk menyerap sinyal pada akhir transmisi sambungan agar sinyal tidak terlontar kembali dan diterima lagi oleh stasiun jaringan. Keuntungan menggunakan topologi Bus adalah murah karena hemat kabel, layout kabel sederhana, setiap komputer dapat saling berhubungan langsung serta mudah dikembangkan. Sedangkan kerugiannya adalah deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, padatnya lalu lintas, bila salah satu client rusak maka jaringan tidak bisa berfungsi, serta diperlukan repeater untuk menguatkan sinyal untuk pemasangan jarak jauh. (Sumber: Gambar 2.1 TopologiBus
5 b. TopologiRING Topologi Ring adalah topologi jaringan yang berupa ingkaran tertutup yang berisi node-node. Semua komputer yang saling tersambung membentuk lingkaran (seperti Bus, tetapi ujung-ujungnya disambung). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop. Data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan. Keuntungan menggunakan topologi Ring adalah pemeliharaanya mudah, jarak jangkauan lebih luas daripada Bus, laju data (transferrate) tinggi, dapatmelayani lalu lintas data yang padat, tidak diperlukan pengendali pusat (hub/switch), dan komunikasi antar terminal mudah, kegagalan koneksi akibat gangguan media dapat diatasi dengan jalur lain yang masih terhubung, penggunaan sambungan point to point membuat transmission error dapat diperkecil. hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server. Topologi Star merupakan topologi yang paling fleksibel. Pemasangan atau perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain, akses kestation lain (client atau server) cepat, dapat menerima workstation baru selama port di node (hub/switch) tersedia dan selain itu juga memilikikemudahan dalam pengelolaan jaringan. Kerugian dari topologi ini diantaranya boros kabel, dan hub atau switch menjadi elemen kritis, bila traffic data cukup tinggi dan terjadi collision semua komunikasi akan ditunda dan koneksi akan dilanjutkan / dipersilahkan dengan cara random ketika hub / switch mendeteksi tidak ada jalur yang sedang digunakan oleh node lain. (Sumber: Gambar 2.2 TopologiRing c. Topologi STAR Topologi Star adalah topologi jaringan komputer yang menggunakan concentrator (hub/switch) sebagai pengatur paketdata. Topologi Star memiliki kontrol yang terpusat. Semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah (Sumber: Gambar 2.3 Topologi Star d. Topologi Tree Topologi Tree adalah kombinasi atau penggabungan dari topologi Bus dan topologi Star. Dalam topologi ini tidak semua node mempunyai kedudukan yang sama. Node yang mempunyai kedudukan tinggi menguasainode dibawahnya, sehingga Node yang terbawah sangat tergantung pada Node diatasnya. Penerapan teknologi ini biasa digunakan pada infrastruktur jaringan LAN antar dua gedung.keuntungan topologi jaringan ini adalah instalasi jaringan titik ke titik pada masing-masing segmen dan didukung oleh banyak perangkat keras dan perangkat lunak.sedangkan kekurangannya adalah keseluruhan panjang kabel 5
6 pada tiap-tiap segmen dibatasi oleh tipe kabel yang digunakan, jika jaringan utama/backbone rusak maka keseluruhan segmen ikut jatuh juga selain itu sangat sulit untuk dikonfigurasi. (Sumber: Gambar 2.4 TopologiTree e. Topologi MESH Topologi Mesh adalah topologi jaringan yang semuakomputernya saling terkoneksi satu sama lain, yang penerapannya pada jaringan WAN (Wide Area Network). Topologi ini sering disebut sebagai jarring, karena setiap komputer akan berhubungan pada tiap-tiap komputer lain yang tersambung. Keuntungan topologi ini adalah kita bisa melakukan komunikasi data melalui banyak jalur dengan kata lain jika jalur satu terputus maka bisa menggunakan jalur yang lain. (Sumber: Gambar 2.5 Topologi MESH 2.5 Multiprotocol Label Switching (MPLS) Menurut Ghein (2007:26), Multi Protocol Label Switching merupakan perkembangan terbaru dari multi layerswitch yang diusahakan oleh IETF (Internet Engineering Task Force). Hal ini dilakukan agar terdapat standar untuk multi layer switch dan mendukung interoperabilitas. Disebut multi protokol karena tekniknya dapat diterapkan pada semua protokol layer jaringan. MPLS adalah suatu teknologi yang mempunyai kemampuan menambah label-label yang mengandung informasi jaminan quality, scalability, reliability dan security pada paket-paket IP untuk dilewatkan pada suatu jaringan data, Label switchingmenunjukkan bahwa paket yang beralih (switch) tidak lagi paket IPv4, paket IPv6, atau bahkan frame Layer 2 ketika diaktifkan, tetapi mereka diberi label. 3. HASIL 3.1 Waktu dan Tempat Waktu penelitian dimulai dari pertengahan bulan November 2014 sampai dengan akhir bulan Januari Tempat penelitian ini berlokasi di Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (RRI) beralamat di Jalan Radio No. 2, KM 4, Telepon (0711) , Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. 3.2 Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Wawancara Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan data melalui tanya jawab langsung kepada karyawan yang berwenang dalam hal ini pada bagian administrator jaringan (IT) dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar dan akurat tentang permasalahan di Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (RRI) b. Observasi Pada metode ini peneliti mengumpulkan data dengan cara langsung ke Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (RRI) untuk melakukan pengamatan secara langsung sehingga memperoleh informasi maupun data yang sesuai dengan keadaan.
7 c. Studi Kepustakaan Pada metode ini penulis melakukan pengumpulan data dengan cara membaca dan mencatat buku atau literatur yang berhubungan dengan penelitian yang diambil. 3.3 Alat dan Bahan Adapun peralatan yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software). 1. Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang digunakan untuk pengambilan data parameter Delay, packet loss dan throughput menggunakan 1 buah laptop. Gambar 3.1 Router Juniper dan Switch Gambar 3.2 Switch Manageble RRI Palembang Gambar 3.3 Perangkat Server dan Sistem Radio RRI Palembang 2. Perangkat Lunak (Software) a. Sistem Operasi Windows 7 b. Microsoft Visio 2010 untuk menggambar topologi MPLS c. Axence Toolssebagai software pengukuran QoS 3.4 Metode Penelitian Pada penelitian ini metode penelitian yang diggunakan adalah metode Action Research, Menurut Davison(2004), Action Research penelitian yang bersifat partisipatif dan kolaboratif.maksudnya penelitian dilakukan sendiri oleh peneliti, dengan penelitian tindakan.penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga dapat meningkat.action Research dibagi dalam beberapa tahapan yang merupakan siklus, yaitu: a. Melakukan diagnose (diagnosing) b. Membuat rencana tindakan (action planning) c. Melakukan tindakan (action taking) d. Melakukan evaluasi (evaluating) e. Pembelajaran (learning) Adapun tahapan-tahapan yang akan penulisa lakukan sesuai dengan judul yang oenulis angkat yaitu tentang Evaluasi Kinerja Jaringan yang Terintegrasi Multiprotocol Label Switching (MPLS) adalah sebagai berikut: Tahap pertama (diagnosing) Pada tahap ini, penulis melakukan diagnosa dimana belum pernah dilakukan pengukuran performa QoS di Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (RRI) sehingga penulis merasa perlu melakukan evaluasi kinerja jaringan komputer untuk mendapatkan performa yang baik dimana jaringan berbasis MPLS secara teoritis dapat meningkatkan kelancaran transfer data.pengujian QoS dilakukan dengan menggunakan pengukuran parameter kualitas jaringan komputer seperti delay, packet loss dan throughput. Hasil tersebut diharapkan adalah bisa mengetahui seberapa besar kualitas layanan (QoS) atau memenuhi standar kualitas layanan yang baik khususnya kualitas kinerja jaringan terintegrasi 7
8 Multiprotocol Label Switching (MPLS) di LPP-RRI Palembang Tahap kedua (action planning) Penulis memahami pokok permasalahan yang ada kemudian dilanjutkan dengan menyusun rencana tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang ada, rencana tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu melakukan pengukuran QoSuntuk memperoleh nilai delay, packet loss dan throughput. Tabel 3.1 Jadwal pengukuran Tanggal Waktu (WIB) 2 Januari Januari Januari Tabel di atas merupakan jadwal pengukuranqos yaitu berupa nilai delay, packet loss dan throughput. Dalam satu hari proses pengukurannya dilakukan pada jam padat sebanyak 3 kali, dengan range antara jam Gambar 4.1 Hasil pengukuran pertama di hari pertama ( Tanggal 2 Januari 2015 ) Hasil pengukuran kedua QoS pada hari Pertama pada tanggal 2 Januari 2015 pada lokasi Palembang ke Jakarta sebagai RRI Pusat pada Gambar 4.2 diperoleh dengan nilai rata-rata delay 14 msdengan nilai minimum delay sebesar 12 ms dan nilai maksimum delay sebesar 53 ms,sedangkan nilai packet loss sebesar 6 %. JUNIPER ROUTER SSG20 ROUTER PALEMBANG IP: VPN ROUTER JAKARTA IP: SWITCH CISCO ES 4324 LAPTOP (CLIENT PENGUJIAN) ROUTER JAMBI IP: MPLS ROUTER LAMPUNG IP: ROUTER BENGKULU IP: ROUTER BANGKA IP: Gambar 3.4 Diagram Jaringan MPLS RRI dan Pengukuran QoS 4. HASIL 4.1. Hasil Delay dan Packet Loss RRI Cabang Palembang ke RRI Pusat Jakarta Hasil pengukuran Pertama QoS pada hari Pertama pada tanggal 2 Januari 2015 pada lokasi Palembang ke Jakarta sebagai RRI Pusat pada Gambar 4.1 diperoleh dengan nilai rata-rata delay 15 msdengan nilai minimum delay sebesar 12 ms dan nilai maksimum delay sebesar 400 ms,sedangkan nilai packet loss sebesar 7%. Gambar 4.2 Hasil pengukuran kedua di hari pertama ( Tanggal 2 Januari 2015 ) Hasil pengukuran ketiga QoS pada hari Pertama pada tanggal 2 Januari 2015 pada lokasi Palembang ke Jakarta sebagai RRI Pusat pada Gambar 4.3 diperoleh dengan nilai rata-rata delay 16 msdengan nilai minimum delay sebesar 12 ms dan nilai maksimum delay sebesar 81 ms,sedangkan nilai packet loss sebesar 8 %.
9 Hasil pengukuran ketiga QoS pada hari kedua pada tanggal 5 Januari 2015 pada lokasi Palembang ke Jakarta sebagai RRI Pusat pada Gambar 4.6 diperoleh dengan nilai rata-rata delay 15 msdengan nilai minimum delay sebesar 12 ms dan nilai maksimum delay sebesar 73 ms,sedangkan nilai packet loss sebesar 4 %. Gambar 4.3 Hasil pengukuran ketiga di hari pertama ( Tanggal 2 Januari 2015 ) Hasil pengukuran Pertama QoS pada hari Kedua pada tanggal 5 Januari 2015 pada lokasi Palembang ke Jakarta sebagai RRI Pusat pada Gambar 4.4 diperoleh dengan nilai rata-rata delay 23 msdengan nilai minimum delay sebesar 13 ms dan nilai maksimum delay sebesar 130 ms,sedangkan nilai packet loss sebesar 8%. Gambar 4.4 Hasil pengukuran pertama di hari kedua ( Tanggal 5 Januari 2015) Hasil pengukuran kedua QoS pada hari kedua pada tanggal 5 Januari 2015 pada lokasi Palembang ke Jakarta sebagai RRI Pusat pada Gambar 4.5 diperoleh dengan nilai rata-rata delay 15 msdengan nilai minimum delay sebesar 12 ms dan nilai maksimum delay sebesar 98 ms,sedangkan nilai packet loss sebesar 7 %. Gambar 4.6 Hasil pengukuran ketiga di hari kedua ( Tanggal 5 Januari 2015 ) Hasil pengukuran Pertama QoS pada hari Ketiga pada tanggal 6 Januari 2015 pada lokasi Palembang ke Jakarta sebagai RRI Pusat pada Gambar 4.7 diperoleh dengan nilai rata-rata delay 14 msdengan nilai minimum delay sebesar 12 ms dan nilai maksimum delay sebesar 48 ms,sedangkan nilai packet loss sebesar 6 %. Gambar 4.7 Hasil pengukuran pertama di hari ketiga ( Tanggal 6 Januari 2015 ) Gambar 4.5 Hasil pengukuran kedua di hari kedua ( Tanggal 5 Januari 2015) 9 Hasil pengukuran kedua QoS pada hari ketiga pada tanggal 6 Januari 2015 pada lokasi Palembang ke Jakarta sebagai RRI Pusat pada Gambar 4.8 diperoleh dengan nilai rata-rata delay 15 msdengan nilai minimum delay sebesar 12 ms dan nilai maksimum delay sebesar 255 ms,sedangkan nilai packet loss sebesar 6 %.
10 Gambar 4.8 Hasil pengukuran kedua di hari ketiga ( Tanggal 6 Januari 2015) Hasil pengukuran ketiga QoS pada hari ketiga pada tanggal 6 Januari 2015 pada lokasi Palembang ke Jakarta sebagai RRI Pusat pada Gambar 4.9 diperoleh dengan nilai rata-rata delay 16 msdengan nilai minimum delay sebesar 13 ms dan nilai maksimum delay sebesar 499 ms,sedangkan nilai packet loss sebesar 7 %. Gambar 4.10 Hasil pengukuran pertama di hari pertama( Tanggal 2 Januari 2015 ) Hasil pengukuran kedua QoS pada hari Pertama pada tanggal 2 Januari 2015 dari RRI cabang Palembang ke RRI cabang Lampung pada Gambar 4.20 diperoleh dengan nilai rata-rata delay 11 msdengan nilai minimum delay sebesar 8 ms dan nilai maksimum delay sebesar 92 ms,sedangkan nilai packet loss sebesar 5 %. Gambar 4.9 Hasil pengukuran ketiga di hari ketiga ( Tanggal 6 Januari 2015) Delay dan Packet LossRRI Palembang ke RRI Cabang Lampung Hasil pengukuran Pertama QoS pada hari Pertama pada tanggal 2 Januari 2015 dari RRI cabang Palembang ke RRI cabang Lampung pada Gambar 4.19 diperoleh dengan nilai rata-rata delay 10 msdengan nilai minimum delay sebesar 8 ms dan nilai maksimum delay sebesar 95 ms,sedangkan nilai packet loss sebesar 4 %. Gambar 4.11 Hasil pengukuran kedua di hari pertama ( Tanggal 2 Januari 2015 ) Hasil pengukuran ketiga QoS pada hari Pertama pada tanggal 2 Januari 2015 dari RRI cabang Palembang ke RRI cabang Lampung pada Gambar 4.21 diperoleh dengan nilai rata-rata delay 11 msdengan nilai minimum delay sebesar 8 ms dan nilai maksimum delay sebesar 523 ms,sedangkan nilai packet loss sebesar 6 %.
11 Gambar 4.12 Hasil pengukuran ketiga di hari pertama ( Tanggal 2 Januari 2015 ) Hasil pengukuran Pertama QoS pada hari Kedua pada tanggal 5 Januari 2015 dari RRI cabang Palembang ke RRI cabang Lampung pada Gambar 4.22 diperoleh dengan nilai rata-rata delay 10 msdengan nilai minimum delay sebesar 8 ms dan nilai maksimum delay sebesar 20 ms,sedangkan nilai packet loss sebesar 3%. Gambar 4.14 Hasil pengukuran kedua di hari kedua ( Tanggal 5 Januari 2015 ) Hasil pengukuran ketiga QoS pada hari kedua pada tanggal 5 Januari 2015 dari RRI cabang Palembang ke RRI cabang Lampung pada Gambar 4.24 diperoleh dengan nilai rata-rata delay 11 msdengan nilai minimum delay sebesar 8 ms dan nilai maksimum delay sebesar 493 ms,sedangkan nilai packet loss sebesar 4 %. Gambar 4.13 Hasil pengukuran pertama di hari kedua ( Tanggal 5 Januari 2015 ) Hasil pengukuran kedua QoS pada hari kedua pada tanggal 5 Januari 2015 dari RRI cabang Palembang ke RRI cabang Lampung pada Gambar 4.23 diperoleh dengan nilai rata-rata delay 10 msdengan nilai minimum delay sebesar 8 ms dan nilai maksimum delay sebesar 79 ms,sedangkan nilai packet loss sebesar 2 %. Gambar 4.15 Hasil pengukuran ketiga di hari kedua ( Tanggal 5 Januari 2015 ) Hasil pengukuran Pertama QoS pada hari Ketiga pada tanggal 6 Januari 2015 dari RRI cabang Palembang ke RRI cabang Lampung pada Gambar 4.25 diperoleh dengan nilai rata-rata delay 10 msdengan nilai minimum delay sebesar 8 ms dan nilai maksimum delay sebesar 400 ms,sedangkan nilai packet loss sebesar 5 %. 11
12 Gambar 4.16 Hasil pengukuran pertama di hari ketiga ( Tanggal 6 Januari 2015) Hasil pengukuran kedua QoS pada hari ketiga pada tanggal 6 Januari 2015 dari RRI cabang Palembang ke RRI cabang Lampung pada Gambar 4.26 diperoleh dengan nilai rata-rata delay 10 msdengan nilai minimum delay sebesar 8 ms dan nilai maksimum delay sebesar 78 ms,sedangkan nilai packet loss sebesar 4 %. Gambar 4.17 Hasil pengukuran kedua di hari ketiga ( Tanggal 6 Januari 2015) Hasil pengukuran ketiga QoS pada hari ketiga pada tanggal 6 Januari 2015 dari RRI cabang Palembang ke RRI cabang Lampung pada Gambar 4.27 diperoleh dengan nilai rata-rata delay 10 msdengan nilai minimum delay sebesar 7 ms dan nilai maksimum delay sebesar 95 ms,sedangkan nilai packet loss sebesar 7 %. Gambar 4.18 Hasil pengukuran ketiga di hari ketiga ( Tanggal 6 Januari 2015) Throughput RRI Cabang Palembang ke RRI Pusat Jakarta Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada destination selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut.throughput adalah kemampuan sebenarnya suatu jaringan dalam melakukan pengiriman data. Biasanya throughput selalu dikaitkan dengan bandwidth. Karena throughput memang bisa disebut juga dengan bandwidth dalam kondisi yang sebenarnya. Bandwidth lebih bersifat fix sementara throughput sifatnya dinamis tergantung trafik yang sedang terjadi. Hasil pengukuran pertama throughput pada hari Pertama pada tanggal 2 Januari 2015 di lokasi RRI cabang Palembang ke Jakarta sebagai RRI Pusat pada gambar 4.10 diperoleh dengan nilai rata-rata 485 kbps dengan kecepatan download data sebesar 60.7 sebesar 13.6 kbps dan nilai maksimum throughputsebesar kbps.
13 Gambar 4.19 Hasil pengukuran pertama di hari pertama ( Tanggal 2 Januari 2015 ) Hasil pengukuran kedua throughput pada hari pertama pada tanggal 2 Januari 2015 di lokasi RRI cabang Palembang ke Jakarta sebagai RRI Pusat pada gambar 4.11 diperoleh dengan nilai rata-rata kbps dengan kecepatan download data sebesar 60.9 sebesar 43.3 kbps dan nilai maksimum throughputsebesar kbps. Gambar 4.21 Hasil pengukuran ketiga di hari pertama ( Tanggal 2 Januari 2015 ) Hasil pengukuran pertama throughput pada hari kedua pada tanggal 5 Januari 2015 di lokasi RRI cabang Palembang ke Jakarta sebagai RRI Pusat pada gambar 4.13 diperoleh dengan nilai rata-rata kbps dengan kecepatan download data sebesar 47.3 sebesar 24.3 kbps dan nilai maksimum throughputsebesar 531 kbps. Gambar 4.20 Hasil pengukuran kedua di hari pertama ( Tanggal 2 Januari 2015 ) Hasil pengukuran ketiga throughput pada hari pertama pada tanggal 2 Januari 2015 di lokasi RRI cabang Palembang ke Jakarta sebagai RRI Pusat pada gambar 4.12 diperoleh dengan nilai rata-rata kbps dengan kecepatan download data sebesar 58.2 sebesar 16.4 kbps dan nilai maksimum throughputsebesar kbps. Gambar 4.22 Hasil pengukuran pertama di hari kedua ( Tanggal 5 Januari 2015 ) Hasil pengukuran kedua throughput pada hari kedua pada tanggal 5 Januari 2015 di lokasi RRI cabang Palembang ke Jakarta sebagai RRI Pusat pada gambar 4.14 diperoleh dengan nilai rata-rata kbps dengan kecepatan download data sebesar 58.7 sebesar 71.8 kbps dan nilai maksimum throughputsebesar kbps. 13
14 Gambar 4.23 Hasil pengukuran kedua di hari kedua ( Tanggal 5 Januari 2015) Hasil pengukuran ketiga throughput pada hari kedua pada tanggal 5 Januari 2015 di lokasi RRI cabang Palembang ke Jakarta sebagai RRI Pusat pada gambar 4.15 diperoleh dengan nilai rata-rata kbps dengan kecepatan download data sebesar 61.3 sebesar 18 kbps dan nilai maksimum throughputsebesar kbps. Gambar 4.25 Hasil pengukuran pertama di hari ketiga ( Tanggal 6 Januari 2015) Hasil pengukuran kedua throughput pada hari ketiga pada tanggal 6 Januari 2015 di lokasi RRI cabang Palembang ke Jakarta sebagai RRI Pusat pada gambar 4.17 diperoleh dengan nilai rata-rata kbps dengan kecepatan download data sebesar 58.7 sebesar 23.7 kbps dan nilai maksimum throughputsebesar kbps. Gambar 4.24 Hasil pengukuran ketiga di hari kedua ( Tanggal 5 Januari 2015) Hasil pengukuran pertama throughput pada hari ketiga pada tanggal 6 Januari 2015 di lokasi RRI cabang Palembang ke Jakarta sebagai RRI Pusat pada gambar 4.16 diperoleh dengan nilai rata-rata 482 kbps dengan kecepatan download data sebesar 60.2 sebesar 12.5 kbps dan nilai maksimum throughputsebesar kbps. Gambar 4.26 Hasil pengukuran kedua di hari ketiga ( Tanggal 6 Januari 2015) Hasil pengukuran ketiga throughput pada hari ketiga pada tanggal 6 Januari 2015 di lokasi RRI cabang Palembang ke Jakarta sebagai RRI Pusat pada gambar 4.18 diperoleh dengan nilai rata-rata 478 kbps dengan kecepatan download data sebesar 59.7 sebesar kbps dan nilai maksimum throughputsebesar kbps.
15 Gambar 4.27 Hasil pengukuran ketiga di hari ketiga ( Tanggal 6 Januari 2015) Throughput RRI Cabang Palembang ke RRI Cabang Lampung Hasil pengukuran pertama throughput pada hari Pertama pada tanggal 2 Januari 2015 dari RRI cabang Palembang ke RRI cabang Lampung pada gambar 4.28 diperoleh dengan nilai rata-rata kbps dengan kecepatan download data sebesar 72.3 sebesar 19.3 kbps dan nilai maksimum throughputsebesar 661 kbps. Gambar 4.29 Hasil pengukuran kedua di hari pertama ( Tanggal 2 Januari 2015 ) Hasil pengukuran ketiga throughput pada hari Pertama pada tanggal 2 Januari 2015 dari RRI cabang Palembang ke RRI cabang Lampung pada gambar 4.30 diperoleh dengan nilai rata-rata kbps dengan kecepatan download data sebesar 78.3 sebesar 42.9 kbps dan nilai maksimum throughputsebesar kbps. Gambar 4.28 Hasil pengukuran pertama di hari pertama ( Tanggal 2 Januari 2015) Hasil pengukuran kedua throughput pada hari Pertama pada tanggal 2 Januari 2015 dari RRI cabang Palembang ke RRI cabang Lampung pada gambar 4.29 diperoleh dengan nilai rata-rata kbps dengan kecepatan download data sebesar 71.6 sebesar 12.1 kbps dan nilai maksimum throughputsebesar 661 kbps. Gambar 4.30 Hasil pengukuran ketiga di hari pertama ( Tanggal 2 Januari 2015 ) Hasil pengukuran pertama throughput pada hari kedua pada tanggal 5 Januari 2015 dari RRI cabang Palembang ke RRI cabang Lampung pada gambar 4.31 diperoleh dengan nilai rata-rata 578 kbps dengan kecepatan download data sebesar 72.2 sebesar 110 kbps dan nilai maksimum throughputsebesar 659 kbps. 15
16 Gambar 4.31 Hasil pengukuran pertama di hari kedua ( Tanggal 5 Januari 2015) Hasil pengukuran kedua throughput pada hari kedua pada tanggal 5 Januari 2015 dari RRI cabang Palembang ke RRI cabang Lampung pada gambar 4.32 diperoleh dengan nilai rata-rata 575 kbps dengan kecepatan download data sebesar 71.8 sebesar 157 kbps dan nilai maksimum throughputsebesar 665 kbps. Gambar 4.33 Hasil pengukuran ketiga di hari kedua ( Tanggal 5 Januari 2015) Hasil pengukuran pertama throughput pada hari ketiga pada tanggal 6 Januari 2015 dari RRI cabang Palembang ke RRI cabang Lampung pada gambar 4.34 diperoleh dengan nilai rata-rata kbps dengan kecepatan download data sebesar 74.5 sebesar 84.7 kbps dan nilai maksimum throughputsebesar kbps. Gambar 4.32 Hasil pengukuran kedua di hari kedua ( Tanggal 5 Januari 2015) Hasil pengukuran ketiga throughput pada hari kedua pada tanggal 5 Januari 2015 dari RRI cabang Palembang ke RRI cabang Lampung pada gambar 4.33 diperoleh dengan nilai rata-rata 576 kbps dengan kecepatan download data sebesar 72 sebesar 36 kbps dan nilai maksimum throughputsebesar 660 kbps. Gambar 4.34 Hasil pengukuran pertama di hari ketiga ( Tanggal 6 Januari 2015 ) Hasil pengukuran kedua throughput pada hari ketiga pada tanggal 6 Januari 2015 dari RRI cabang Palembang ke RRI cabang Lampung pada gambar 4.35 diperoleh dengan nilai rata-rata 583 kbps dengan kecepatan download data sebesar 72.8 sebesar 15.7 kbps dan nilai maksimum throughputsebesar 658 kbps.
17 Gambar 4.35 Hasil pengukuran kedua di hari ketiga ( Tanggal 6 Januari 2015) Ratarata Lokasi Tanggal Kategori Min Max (ms) (ms) Delay Tiphon (ms) Sangat 2 Sangat Januari Sangat Sangat Jakarta 5 Sangat ( ) Januari Sangat Sangat 6 Sangat Januari Sangat Rata-rata 15.8 Sangat Hasil pengukuran ketiga throughput pada hari ketiga pada tanggal 6 Januari 2015 dari RRI cabang Palembang ke RRI cabang Lampung pada gambar 4.36 diperoleh dengan nilai rata-rata kbps dengan kecepatan download data sebesar 71.7 sebesar 22.4 kbps dan nilai maksimum throughputsebesar kbps. Gambar 4.36 Hasil pengukuran ketiga di hari ketiga ( Tanggal 6 Januari 2015) 4.2 Pembahasan Hasil pengukuran QoS pada hari Pertama sampai dengan hari ke tiga dari tanggal 2 Januari 2015 sampai dengan 6 Januari pada lokasi RRI Cabang Palembang ke RRI Pusat Jakarta pada Tabel 4.1 diperoleh dengan nilai rata-rata delay 15.8 msdengan nilai rata-rata minimum delay sebesar 12 ms dan nilai rata-rata maksimum delay sebesar ms, dapat disimpulkan bahwa nilai delay masuk dalam kategori sangat bagus. Tabel 4.1 Hasil DelayArea Jakarta Hasil pengukuran QoS pada hari Pertama sampai dengan hari ke tiga dari tanggal 2 Januari 2015 sampai dengan 6 Januari 2015 pada lokasi RRI Cabang Palembang ke Jakarta sebagai RRI Pusat pada Tabel 4.3 diperoleh dengan nilai rata-rata persentase packet loss sebesar 6.5 % dengan persentase minimum sebesar 4 % dan persentase maksimum sebesar 8 %, dapat disimpulkan bahwa nilai Packet Lossmasuk dalam kategori bagus. Tabel 4.2 Hasil Packet LossArea Jakarta Lokasi JAKARTA ( ) Tanggal 2 Januari 5 Januari 6 Januari Packet Loss (%) Kategori Tiphon Rata-rata 6.5 Hasil pengukuran QoS pada hari Pertama sampai dengan hari ke tiga dari tanggal 2 Januari 2015 sampai dengan 6 Januari 2015 pada lokasi RRI Cabang Palembang ke Area RRI Cabang Lampung pada Tabel 4.2 diperoleh dengan nilai rata-rata delay 10.3 msdengan rata-rata nilai minimum delay sebesar 8 ms dan rata-rata nilai maksimum delay sebesar ms, dapat disimpulkan bahwa nilai delay masuk dalam kategori sangat bagus. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik atau juga waktu 17
18 proses yang lama dalam jaringan LAN. Menurut versi TIPHONsebagai standarisasi yang digunakan dalam pengukuran nilai delay, maka besarnya delay dapat diklasifikasikan sebagai kategori latensi sangat bagus jika <150 ms, bagus jika 150 ms s.d 300 ms, sedang jika 300 ms s.d 450 ms dan jelek jika > 450 ms. Lokasi Lampung ( ) Hasil pengukuran QoS pada hari Pertama sampai dengan hari ke tiga dari tanggal 2 Januari 2015 sampai dengan 6 Januari 2015 pada lokasi RRI Cabang Palembang ke Lampung sebagai RRI Cabang pada Tabel 4.4 diperoleh dengan nilai rata-rata persentase packet loss sebesar 4.44 % dengan persentase minimum sebesar 2 % dan persentase maksimum sebesar 7 %, dapat disimpulkan bahwa nilai Packet Lossmasuk dalam kategori bagus. Tabel 4.4 Hasil Packet LossArea Lampung Lokasi LAMPUNG ( ) Tang gal 2 Janua ri 5 Janua ri Min (ms) Tanggal 2 Januari 5 Januari Max (ms) R at a- ra ta De la y (m s) Packet Loss (%) Kategori Tiphon Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Janua Sangat ri Sangat Rata-rata 10.3 Sangat Tabel 4.3 Hasil Delay Area Lampung Kategori Tiphon Sangat Januari 4 7 Rata-rata 4.44 Faktor penyebab packet Loss dapat terjadi karena collision atau tabrakan/tumbukan antara data pada jaringan dan hal ini berpengaruh pada semua aplikasi yang ada di jaringan karena retransmisi akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan meskipun jumlah bandwidth cukup tersedia untuk aplikasi-aplikasi tersebut. Umumnya perangkat jaringan memiliki buffer untuk menampung data yang diterima. Jika terjadi kongesti atau kelebihan beban dalam jaringan LAN yang cukup lama, buffer akan penuh, dan data baru tidak akan diterima, hal inilah yang bisa menyebabkan packet Loss. Hasil pengukuran throughput pada hari Pertama sampai dengan hari ke tiga dari tanggal 2 Januari 2015 sampai dengan 6 Januari 2015 pada lokasi RRI cabang Palembang ke Jakarta sebagai RRI Pusat pada Tabel 4.5 diperoleh dengan nilai rata-rata kbps dengan kecepatan download data sebesar 58.2 kbyte/sec. Nilai rata-rata minimum throughput diperoleh sebesar 42.9 kbps dan rata-rata nilai maksimum throughputsebesar kbps. Tabel 4.5 Hasil Throughput Jakarta Lokasi Tanggal Min (kbps) Max (kbps) Ratarata (kbps) Januari JAKART A 5 Januari ( ) Januari Rata-rata Hasil pengukuran throughput pada hari Pertama sampai dengan hari ke tiga dari tanggal 2 Januari 2015 sampai dengan 6 Januari 2015 pada lokasi RRI Ca bang Palembang ke Lampung sebagai
19 RRI Cabang pada Tabel 4.6 diperoleh dengan nilai rata-rata 579 kbps dengan kecepatan download data sebesar 72.4 kbyte/sec. Nilai rata-rata minimum throughput diperoleh sebesar 59.5 kbps dan rata-rata nilai maksimum throughputsebesar kbps Tabel 4.6 Hasil ThroughputLampung Dari hasil pengukuran QoS diperoleh hasil perbandingan pada tabel 4.7terlihat bahwa parameter delay pengukuran pada lokasi RRI cabang Lampung lebih unggul yaitu sebesar 10.3 ms dibanding pengukuran pada lokasi RRI cabang Jakarta sebesar 15.8 ms, sedangkan pada parameter packet losslokasi RRI cabang Lampung lebih unggul yaitu sebesar 4.44 % dibanding pengukuran pada lokasi RRI cabang Jakarta sebesar 6.5 %. Pada parameter pengujian Throughput terlihat dimana nilai bandwidth murni (aktual) padalokasi RRI cabang Lampung lebih unggul dibanding dibanding lokasi RRI Pusat Jakarta dimana penggunaan throughput sebesar 579 kbps sedangkan pada RRI Pusat Jakarta sebesar kbps. Lokasi LAMPUNG ( ) Tanggal 2 Januari 5 Januari Min (kbps) Dari nilai perbandingan nilai QoS pada parameter delay, dan packet loss terlihat perbandingan nilai yang cukup signifikan. Hal ini menunjukan bahwa jarak pengukuran dan teknologi MPLS mempengaruhi hasil pengukuran dimana lokasi pengukuran RRI cabang Palembang RRI cabang Lampung lebih dekat dibandingkan jarak RRI cabang Palembang RRI Pusat Jakarta. Max (kbps) Ratarata (kbps) Januari Rata-rata 579 Tabel 4.7 Tabel perbandingan Pengukuran No 1 2 Parameter Delay / Latency (ms) Packet Loss (%) Throughput 3 (kbps) Sumber : Dikelola Sendiri Lokasi Lampung Jakarta Faktor yang mempengaruhi QOS Dari hasil pembahasan analisis diatas terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran terhadap parameter QoS yang terdiri dari Delay, Packet loss dan throughput, dalam jaringan yang bisa menyebabkan kestabilan akses antartitik jaringan MPLSterganggu serta lonjakan delay maksimum yang cukup tinggi pada saat tertentu. Hal ini dikarenakan beberapa hal yaitu: a. Redaman dan Jarak, yaitu jatuhnya kuat sinyal karena pertambahan jarak pada media transmisi. Setiap media transmisi memiliki redaman yang berbeda-beda, tergantung dari bahan yang digunakan.untuk mengatasi hal ini perlu digunakan repeater sebagai penguat sinyal. b. Distorsi dan Noise, yaitu fenomena yang disebabkan variasi delay atau waktu kedatangan paket yang menyebabkan penyempitan bandwidth dan antrian. Untuk mengurangi nilai distorsi dalam komunikasi dibutuhkan bandwidth transmisi yang memadai dan menjauhkan media transmisi dari medan listrik dan menggunakan kabel yang terisolasi untuk menghindari dari noise. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Dari hasil evaluasi kinerja jaringanmpls dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. MPLS merupakan suatu metode jaringan VPN yang dapat meneruskan suatu paket dengan hanya melihat label yang melekat pada paket tersebut, sehinggap tidak perlu lagi melihat 19
20 alamat IP tujuan. Prinsip kerja MPLS adalah dengan menggabungkan kecepatan switching pada layer2 dengan kemampuan routing dan skalabilitas pada layer. 2. Nilai parameter QoS (Quality of Services) throughput, delay dan packet lossyang diperoleh rata-rata bagus dan sangat bagus menurut versi Tiphon sehingga kualitas layanan jaringan sangat berpengaruh terhadap kinerja jaringan MPLS yang menghubungkan RRI cabang Palembang ke RRI Pusat Jakarta dan dari RRI cabang Palembang ke RRI Cabang Lampung. Semakin kecil nilai delay dan jitter, maka semakin bagus kualitas layanan tersebut sedangkan pada parameter throughput semakin besar nilai throughput maka semakin bagus kualitas layanan QoS. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai QoS adalah Faktor jarak, redaman, distorsi dan noise Saran Adapun saran dari penulis antara lain. 1. Untuk yang akan datang diperlukan pengukuran QoS pada cabang RRI di kotakota lain seperti Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung. 2. Perlunya administrator jaringan pada masing-masing kota untuk melakukan maintenance server secara berkala jika suatu saat mengalami kendala koneksi sehingga permasalahan lebih cepat diatasi. Daftar Pustaka Duncan, Tom. (2005). Principles of Advertising & IMC. Second Edition. Mc.Graw-Hill. Bab 22. evaluasi Ghein, Luc De. (2007). MPLS Fundamentals. Cisco Press. Indianapolis. USA. Hariyawan, M. Yanuar. M.Susantok. Rini Tampubolon. (2011). Study Analisis QoS Pada Jaringan Multimedia MPLS. Politeknik Caltex Riau. Pekanbaru. Herlambang Linto, Catur Azis. (2008). Panduan Lengkap Menguasai Router Masa Depan Menggunakan Mikrotik RouterOS. Yogyakarta:ANDI. Kock, Ned. (2007). Information systems Action Research An Applied View Of emerging Concepts and Methods. Texas A & M International University. USA Ridha, Iskandar. (2005). Kasus pada Jaringan Komputer (Optimasi). Universitas Gunadarma. Jakarta Rijayana, Iwan. (2005). Teknologi Multi Protocol Label Switching (MPLS) Untuk Meningkatkan Performa Jaringan. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi. Yogyakarta. Sofana, Iwan. (2011). Membangun Jaringan Komputer Membuat Jaringan Komputer ( Wire & Wireless ) untuk Pengguna Windows dan Linux. Bandung:INFORMATIKA. Syarizal, Melwin. (2005). Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta:ANDI Yevgeni,K. (1999). Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Networks (TIPHON); General aspects of Quality of Service (QoS) ETSI. diakses 10 Desember 2014
BAB I PENDAHULUAN. informasi yang memiliki dan menyediakan layanan-layanan beraneka ragam,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang sangat pesat saat ini mempengaruhi meningkatnya penggunaan jaringan komputer. Riset dan inovasi secara terus
Lebih terperinciBy. Gagah Manunggal Putra Support by :
Computer Networking By. Gagah Manunggal Putra Support by : Apa itu Jaringan Komputer? Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber
Lebih terperinciANALISIS QUALITY OF SERVICE JARINGAN WIRELESS SUKANET WiFi DI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA
ANALISIS QUALITY OF SERVICE JARINGAN WIRELESS SUKANET WiFi DI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA Bambang Sugiantoro 1, Yuha Bani Mahardhika 2 Teknik Informatika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Lebih terperinciANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER
ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER T. Muhammad, M. Zulfin Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN UKDW
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Layanan multimedia streaming saat ini telah berkembang pesat seiring dengan perkembangan internet. Dengan tersedianya layanan multimedia streaming kita dapat melakukan
Lebih terperinciPERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6
PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6 Muhammad Barkah (1), Muhammad Zulfin (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Jaringan Komputer Wendell Odom (2004, hal: 5) menyatakan bahwa jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan (cabeling), yang memungkinkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Analisis adalah proses mengurai konsep kedalam bagian-bagian yang lebih sederhana, sedemikian rupa sehingga struktur logisnya menjadi jelas (Fikri 2007). Analisis
Lebih terperinciPENGERTIAN JARINGAN KOMPUTER DAN MANFAATNYA
PENGERTIAN JARINGAN KOMPUTER DAN MANFAATNYA Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi
Lebih terperinciCara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu
1 Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu node yang lain. Setiap Ethernet card mempunyai alamat
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN ANALISA WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) BERBASIS OPENWRT MENGGUNAKAN TL-MR3020
PERANCANGAN DAN ANALISA WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) BERBASIS OPENWRT MENGGUNAKAN TL-MR3020 Cristian Wijaya Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Jaringan nirkabel merupakan
Lebih terperinciPERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33
PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 Fernadi H S, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciPERANCANGAN JARINGAN LAN PADA GEDUNG PERKANTORAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER
PERANCANGAN JARINGAN LAN PADA GEDUNG PERKANTORAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER Dian Saiful Ramadhan, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciKelebihan topologi Bus : lainnya. yang berjalan. a. Layout kabel sederhana sehingga instalasi relatif lebih mudah
Sebuah jaringan komputer dibangun menggunakan suatu topologi jaringan. Tidak semua topologi jaringan sesuai untuk digunakan dalam sebuah jaringan komputer. Hal itu dipengaruhi dari sumber daya yang akan
Lebih terperinciPengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-05. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data. Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
Pengantar Teknologi FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO http://www.dinus.ac.id Informasi (Teori) Minggu ke-05 Jaringan Komputer dan Komunikasi Data Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom Apa itu Jaringan?
Lebih terperinciMengenal Jaringan Komputer (PAN, LAN, MAN dan WAN)
BAB 2 Mengenal Jaringan Komputer (PAN, LAN, MAN dan WAN) Saat ini hampir setiap komputer yang kita temui merupakan bagian dari sebuah jaringan komputer yang kompleks. Misalkan saja ketika sebuah laptop
Lebih terperinciOPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3
OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3 1 Program Studi Teknik Telekomunikasi DIV, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS. Disajikan Oleh :David Sebastian Kelas :P4 NPM :
ANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS Disajikan Oleh Nama :David Sebastian Kelas :P4 NPM :1011010101 Latar Belakang Internet Protocol didesain untuk interkoneksi
Lebih terperinciSTUDY ANALISIS QOS PADA JARINGAN MULTIMEDIA MPLS
SNTIKI III 211 ISSN : 285-992 1 STUDY ANALISIS QOS PADA JARINGAN MULTIMEDIA M. Yanuar Hariyawan 1, M.Susantok 2, Rini Tampubolon 3 1,2,3 Program Studi Teknik Elektronika Telekomunikasi, Politeknik Caltex
Lebih terperinciStruktur Jaringan Komputer
Struktur Jaringan Komputer 1. LAN (Local Area Network) Sebuah LAN, adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relative kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah
Lebih terperinciPeralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices
1 Networking Devices Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices Device ini terbagi menjadi dua yaitu: end user device: komputer, printer, scanner dan device yang
Lebih terperinciPertemuan 3 Dedy hermanto/jaringan Komputer/2010
Pertemuan 3 Adalah : Suatu hubungan antara unsur-unsur penyusun jaringan komputer yaitu node, link dan station Atau Yang memperlihatkan hubungan jaringan atau sambungan antar komputer. Node : Titik suatu
Lebih terperinciRahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com
Rahmady Liyantanto liyantanto88@gmail.com liyantanto.wordpress.com Komunikasi Data Jenis Perangkat Keras dan Lunak Contoh Konfigurasi Arsitektur Protokol Sistem Operasi Jaringam Definisi Jaringan komputer
Lebih terperinciPertemuan 1. Tujuan Teknik Komunikasi
Pertemuan 1 Tujuan Teknik Komunikasi Adalah bagaimana menyampaikan informasi ke tempat tujuan dengan cepat dan tepat (menukar informasi antara dua perantara), karena masalah utama dalam komunikasi adalah
Lebih terperinciJARINGAN KOMPUTER DALAM SISTEM INFORMASI
JARINGAN KOMPUTER DALAM SISTEM INFORMASI Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah memungkinkan pemakai untuk memperoleh informasi dengan cepat dan akurat. Seiring dengan meningkatnya
Lebih terperinciDASAR DASAR JARINGAN KOMPUTER
DASAR DASAR JARINGAN KOMPUTER by Arif Rahman Hakim - Friday, November 27, 2015 http://arif.staf.akademitelkom.ac.id/index.php/2015/11/27/dasar-dasar-jaringan-komputer/ Dasar -Dasar Jaringan Komputer 1.
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
38 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dibahas mengenai pengujian dan analisis hasil implementasi yang telah dilakukan. Pengujian dan analisis ini bertujuan untuk mengetahui performansi pada jaringan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI QOS INTEGRATED SERVICE PADA JARINGAN MPLS GUNA PENINGKATAN KUALITAS JARINGAN PADA PENGIRIMAN PAKET VIDEO TUGAS AKHIR
IMPLEMENTASI QOS INTEGRATED SERVICE PADA JARINGAN MPLS GUNA PENINGKATAN KUALITAS JARINGAN PADA PENGIRIMAN PAKET VIDEO TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi berbasis Multiprotocol Label Switching (MPLS).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karakteristik masyarakat modern yang memiliki mobilitas tinggi membuat teknologi begitu pesat berkembang. Dengan berkembangannya teknologi mempengaruhi kepada meningkatnya
Lebih terperinciSISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET
BAB 2 SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET Peta Konsep Sistem untuk Mengakses Internet Jaringan Komputer Topologi Bus Topologi Jaringan Protokol Jaringan Media Transmisi Jaringan Berdasarkan Area Kerja Program
Lebih terperinciMONITORING DAN ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) JARINGAN INTERNET PADA GEDUNG KPA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA DENGAN METODE DRIVE TEST
MONITORING DAN ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) JARINGAN INTERNET PADA GEDUNG KPA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA DENGAN METODE DRIVE TEST Pipit Wulandari 1*, Sopian Soim 1, Mujur Rose 1 1 Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless.
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Jaringan Komputer Kecepatan perkembangan teknologi menjadikan proses transformasi informasi sebagai kebutuhan utama manusia yang akan semakin mudah didapatkan dengan cakupan
Lebih terperinci~ Jaringan Komputer ~
~ Jaringan Komputer ~ PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER Jaringan Komputer merupakan salah satu alternatif yg banyak dipakai dlm suatu perusahaan dg tujuan utk memperlancar arus informasi dlm perusahaan tersebut.
Lebih terperinciJARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER
JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER Topologi jaringan adalah : hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Jenis Topologi jaringan
Lebih terperinciJARINGAN KOMPUTER. A. PENGERTIAN Apa itu Jaringan Komputer
BAB II JARINGAN KOMPUTER A. PENGERTIAN Apa itu Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui perantara
Lebih terperinciTOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER
TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER [1] TOPOLOGI JARINGAN Topologi jaringan adalah suatu cara atau konsep yang digunakan untuk menghubungkan dua computer atau lebih, berdasarkan hubungan geometris antara unsur-unsur
Lebih terperinciKONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER
KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER 1.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah hubungan antara 2 komputer atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Dua
Lebih terperinciPengertian dan Jenis-jenis Topologi Jaringan
Pengertian dan Jenis-jenis Topologi Jaringan Pengertian Topologi Jaringan Topologi jaringan adalah sebuah pola interkoneksi dari beberapa terminal komputer. Topologi jaringan merupakan representasi geometri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tersebut hanya berada dalam satu lokasi maka akan lebih mudah dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan arus informasi semakin maju akhir-akhir ini dan semakin menuntut kecepatan dari suatu jaringan yang digunakan. Jaringan komputer merupakan solusi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data merupakan suatu hal yang memiliki andil besar atau alasan khusus mengapa komputer digunakan. Ketersediaan data menjadi salah satu hal yang sangat penting pada
Lebih terperinciRANCANG BANGUN DAN ANALISA QOS AUDIO DAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN MPLS VPN
RANCANG BANGUN DAN ANALISA QOS AUDIO DAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN MPLS VPN Ahmad Afis Abror 1,M.Zen Samsono Hadi 2,Idris Winarno 3 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik
Lebih terperinciANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET
ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET Panji Firmansyah, Naemah Mubarakah Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155
Lebih terperinciJARINGAN. berhubungan untuk melakukan komunikasi data. Tahun 1940-an : di Amerika dibuatlah proses beruntun (Batch Processing)
JARINGAN 11.1. Konsep Jaringan Komputer 11.1.1. Definisi Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang saling berhubungan untuk melakukan komunikasi data. 11.1.2. Sejarah
Lebih terperinci: ANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS
-Identitas Paper 1.Judul Paper : ANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS 2.Nama Penulis : Fiqi Rathomy 3.Jurusan : Teknik ElektroFTI, Institut Teknologi
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN QUALITY OF SERVICE (QOS) FIRMWARE ORIGINAL TL-MR3020 DENGAN FIRMWARE OPENWRT BERBASIS OPENSOURCE
ANALISIS PERBANDINGAN QUALITY OF SERVICE (QOS) FIRMWARE ORIGINAL TL-MR3020 DENGAN FIRMWARE OPENWRT BERBASIS OPENSOURCE Rio Pahlevi Ferdy Pratama Heru Trirus Tianto Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech
Lebih terperinciAdalah : Suatu hubungan antara unsur-unsur penyusun jaringan komputer yaitu node, link dan station Atau Yang memperlihatkan hubungan jaringan atau
Adalah : Suatu hubungan antara unsur-unsur penyusun jaringan komputer yaitu node, link dan station Atau Yang memperlihatkan hubungan jaringan atau sambungan antar komputer. (pengertian Node, Link dan Station)
Lebih terperinciPertemuan-1. Konsep Dasar Jaringan Komputer
Pertemuan-1. Konsep Dasar Jaringan Komputer Definisi: Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Wendell Odom (2004, hal: 5) menyatakan bahwa jaringan adalah kombinasi
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer 2.1.1 Definisi Jaringan Komputer Wendell Odom (2004, hal: 5) menyatakan bahwa jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan
Lebih terperinciTUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Siswa memahami tentang konsep Jaringan 2. Siswa memahami kegunaan jaringan 3. Siswa mampu menggunakan contoh layanan jaringan
PENGENALAN LAYANAN JARINGAN TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Siswa memahami tentang konsep Jaringan 2. Siswa memahami kegunaan jaringan 3. Siswa mampu menggunakan contoh layanan jaringan DASAR TEORI Jaringan komputer
Lebih terperinciMata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer.
Uraian dan Sasaran Uraian : Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer. Sasaran : Mahasiswa bisa mendesign dan membangun jaringan komputer
Lebih terperinciLAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR
LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR 73 A. JUDUL TUGAS AKHIR Analisa Performansi Jaringan Multi Protocol Label Switching Pada Aplikasi Videoconference. B. RUANG LINGKUP 1. Jaringan Komputer 2. Aplikasi Videoconference
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Topologi Jaringan Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer satu dengan komputer yang lainnya maupun perangkat sehingga membentuk sebuah jaringan dan dapat berkomunikasi
Lebih terperinciJaringan Komputer Dan Pengertiannya
Jaringan Komputer Dan Pengertiannya M Jafar Noor Yudianto youdha_blink2@yahoo.co.id http://jafaryudianto.blogspot.com/ Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keputusan krusial seperti transaksi perbankan, perdagangan dll.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Abad informasi menuntut manusia saling terhubung untuk mendapatkan segala bentuk informasi demi kebutuhan hidup dan upaya itu membutuhkan sumber daya dan teknologi
Lebih terperinciJARINGAN LAN. Keuntungan Jaringan LAN
JARINGAN LAN LAN adalah singkatan dari Lokal Area Network. LAN terdiri dari beberapa komputer yang terhubung dalam suatu jaringan. Pada jaringan ini setiap komputer dapat mengakses data dari komputer lain.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan Wi-Fi memudahkan dalam mengakses jaringan dari pada menggunakan kabel. Ketika menggunakan WiFi, pengguna dapat berpindahpindah tempat. Meskipun
Lebih terperinciANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS
ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS Dwi Ayu Rahmadita 1,M.Zen Samsono Hadi 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi 2 Dosen Politeknik Elektronika Negeri
Lebih terperinciSERVER. Jaringan komputer client-server
SISTEM JARINGAN KOMPUTER Jaringan komputer adalah hubungan dua komputer atau lebih dengan atau tanpa kabel sehingga dapat memudahkan dalam memperoleh informasi dan bertukar informasi antar komputer dalam
Lebih terperinciWIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP
WIDE AREA NETWORK & ROUTER Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP WIDE AREA NETWORK Pengertian WAN atau Wide Area Network adalah kumpulan komputer dan sumber daya jaringan yang terhubung melalui jaringan wilayah
Lebih terperinciMateri. Penilaian UTS 30% UAS 40% Tugas 20% Partisipasi 10%
Materi Pertemuan 1 Pengenalan Jaringan Komputer dan Komunikasi Data Pertemuan 2 Perangkat Jaringan Komputer Pertemuan 3 Protokol Jaringan OSI Model Pertemuan 4 Protokol Jaringan TCP Pertemuan 5,6 Pengalamatan
Lebih terperinciT O P O L O G I. Oleh : Dahlan Abdullah
T O P O L O G I Oleh : Dahlan Abdullah Topologi Pengertian topologi Jaringan adalah susunan lintasan aliran data di dalam jaringan yang secara fisik menghubungkan simpul yang satu dengan simpul lainnya.
Lebih terperinciOPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK
OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK FUTRI UTAMI 1), HJ. LINDAWATI 2), SUZANZEFI 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Program Studi D IV Teknik Telekomunikasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini teknologi komunikasi data yang lebih dikenal sebagai packet switching semakin berkembang dari tahun ke tahun. Voice over Internet Protokol (VoIP)
Lebih terperinciTopologi Jaringan Komputer Ciri Kelebihan Jenis Topologi Jaringan
Topologi Jaringan Komputer Ciri Kelebihan Jenis Topologi Jaringan Topologi Jaringan Komputer berarti suatu cara pemetaan dalam menjelaskan hubungan secara geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan
Lebih terperinci9/6/2014. Topologi Jaringan. Sesi 2. Mahasiswa mengenal tipe-tipe topologi jaringan komputer secara umum
Sesi 2 Topologi Jaringan Danny Kriestanto 2 Topologi Jaringan Topologi Bus Topologi Ring Topologi Star Kode MK : MI Revisi Terakhir : 3 Mahasiswa mengenal tipe-tipe topologi jaringan komputer secara umum
Lebih terperinciPengembangan Jaringan Internet Dan Intranet. Workshop Pengembangan Jaringan Internet Kementrian Agama Wilayah Riau Pekanbaru, 31 Mei 2012
Pengembangan Jaringan Internet Dan Intranet O L E H : N O V R I Y A N T O, S T., M. S C Workshop Pengembangan Jaringan Internet Kementrian Agama Wilayah Riau Pekanbaru, 31 Mei 2012 DEFINISI JARINGANKOMPUTER
Lebih terperinciMata Kuliah : Jaringan Komputer Dosen Pengampu : Harun Mukhtar, S.Kom, M.Kom Universitas Muhammadiyah Riau
BAB 1 Pengenalan Jaringan Komputer 1.1. Definisi Menurut Dede Sopandi (2008 : 2) jaringan komputer adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan teknologi ini menghasilkan
Lebih terperinciA I S Y A T U L K A R I M A
A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep networking (LAN &WAN) Megnuasai
Lebih terperinciANALISA PARAMETER QOS DAN RMC JARINGAN INTERNET DI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
ANALISA PARAMETER QOS DAN RMC JARINGAN INTERNET DI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Irma Suryani 1), Lindawati 2) Irma Salamah 3 ) 1),2),3) Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik
Lebih terperinciGambar 1.1 Jaringan peer-to-peer
BAB-1 Pendahuluan 1.1. Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan
Lebih terperinciANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI
ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI 2206100535 MPLS (Multi Protocol Label Switching) Penggabungan antara IP dan ATM Mengoptimalkan
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN QUALITY OF SERVICE (QOS) LOAD BALANCING METODE NTH DAN PCC (PER CONNECTION CLSSFIER) BERBASIS MIKROTIK OS
ANALISIS PERBANDINGAN QUALITY OF SERVICE (QOS) LOAD BALANCING METODE NTH DAN PCC (PER CONNECTION CLSSFIER) BERBASIS MIKROTIK OS Lion Trisno Jurusan Teknik Informatika STMIK PALCOMTECH PALEMBANG Abstrak
Lebih terperinciJARINGAN. Definisi Dasar Jaringan : Dua atau lebih komputer yang saling terhubung sehingga dapat membagi data dan sumber-sumber peralatan lain
JARINGAN Definisi Dasar Jaringan : Dua atau lebih komputer yang saling terhubung sehingga dapat membagi data dan sumber-sumber peralatan lain Jaringan Komputer - Masa mainframe berkembang, semua komputasi
Lebih terperinciSISTEM PENCEGAHAN FLOODING DATA DENGAN METODE MANAJEMEN BANDWITH
SISTEM PENCEGAHAN FLOODING DATA DENGAN METODE MANAJEMEN BANDWITH Aidil Fitri Saputra Aldhi Febriansyah Dwi Rahmanto Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Suatu serangan yang ada
Lebih terperinciGambar : Topologi Bus Seluruh komputer berkomunikasi melalui satu jalur yang sama, yang dipergunakan bergantian.
TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER Topologi jaringan adalah istilah yang digunakan untuk menguraikan cara dimana komputer terhubung dalam suatu jaringan. Topologi ada 2 yaitu topologi fisik dan topologi logika.
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan
BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan 4.1.1 Usulan Perancangan Jaringan Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan teknologi Frame Relay. Daripada menghubungkan
Lebih terperinciMACAM-MACAM TOPOLOGI JARINGAN
MACAM-MACAM TOPOLOGI JARINGAN Arsitektur topologi merupakan bentuk koneksi fisik untuk menghubungkan setiap node pada sebuah jaringan. Pada sistem LAN terdapat tiga topologi utama yang paling sering digunakan:
Lebih terperinciTopologi Jaringan Topologi jaringan
Topologi Jaringan Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Topologi jaringan dapat dibagi menjadi 6 kategori
Lebih terperinciMILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan tanpa kabel (wireless) sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, akan tetapi setiap node pada WLAN (Wireless Local Area Network) menggunakan wireless
Lebih terperinciBab 2. Tinjauan Pustaka
Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya Pada penelitian sebelumnya, telah dilakukan implementasi manajemen bandwidth menggunakan router mikrotik di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kota Pekalongan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1
I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia teknologi informasi dan telekomunikasi semakin canggih dan pesat dengan adanya perkembangan internet. Saat ini teknologi informasi dan telekomunikasi sudah
Lebih terperinci17. Jenis kabel yang digunakan pada topologi Bus adalah...
LEMBAR SOAL Mata Pelajaran : MIPJL (Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN) Kelas Program : XI TKJ Hari / Tanggal : Jumat, 8 Juni 2012 Waktu : 09.00 10.30 WIB Guru Pengampu : Imam Bukhari,
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia
BAB 4 ANALISA DATA Pada bab ini akan dibahas hasil pengukuran data dari layanan IMS pada platform IPTV baik pada saat pelanggan (user) di home network maupun pada saat melakukan roaming atau berada pada
Lebih terperinciPENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI TOPOLOGI JARINGAN
PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI TOPOLOGI JARINGAN Topologi Bus Karakteristik Topologi Bus Komputer dihubungkan secara serial di sepanjang kabel, max 5-7 komp Pada ujung-ujung kabel utama ditutup dengan terminator
Lebih terperinciPENDAHULUAN Internet adalah jaringan komputer di seluruh dunia yang menghubungkan ratusan bahkan ribuan jaringan yang lebih kecil, misalnya jaringan
PENDAHULUAN Internet adalah jaringan komputer di seluruh dunia yang menghubungkan ratusan bahkan ribuan jaringan yang lebih kecil, misalnya jaringan pendidikan, komersial, nirlaba, militer, dan bahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, user komputer mulai menggunakan surat elektronik atau
Laporan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini komunikasi adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi, bentuk dan
Lebih terperinci9/6/2014. Dua komputer atau lebih dapat dikatakan terinterkoneksi apabila komputer-komputer tersebut dapat saling bertukar informasi.
Danny Kriestanto 2 Pengantar Jaringan Komputer Konsep Jaringan Komputer Sesi 1 Pengantar Jaringan Komputer Klasifikasi Jaringan Komputer Terminologi Jaringan Komputer Komponen Jaringan Komputer Kode MK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertukaran Informasi antar perusahaan di dunia pada awalnya hanya terbatas di media-media cetak, akan tetapi semakin berkembangnya suatu perusahaan berbanding lurus
Lebih terperinciQuality of Service. Sistem Telekomunikasi Prodi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto
Quality of Service Sistem Telekomunikasi Prodi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto QoS (Quality of Service) mengukur tingkat kepuasan pelanggan (user) terhadap pelayanan jaringan berdasarkan efek yang
Lebih terperinciWAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas
WAN WAN adalah sebuah jaringan komunikasi data yang tersebar pada suatu area geografik yang besar seperti propinsi atau negara. WAN selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan
Lebih terperinciPertemuan I. Pengenalan Jaringan Komputer. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA
Pertemuan I Pengenalan Jaringan Komputer Prinsip dasar jaringan komputer Jaringan komputer : Sekelompok komputer otonom yang dihubungkan satu dengan yang lainnya melalui media transmisi atau media komunikasi
Lebih terperinciANALISIS DAN PEMANFAATAN JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN LINKSYS SMART WIFI CISCO ROUTER E2500
ANALISIS DAN PEMANFAATAN JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN LINKSYS SMART WIFI CISCO ROUTER E2500 Eko Radiansyah Muhamad Suyatno Sunnarsih Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Perangkat
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG )
ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ) Ferry Wahyu S Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas
Lebih terperinciPengertian Jaringan Sekelompok komputer yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain sehingga dapat saling berbagi dan bertukar
Pengertian Jaringan Sekelompok komputer yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain sehingga dapat saling berbagi dan bertukar informasi Sebuah sistem yang terdiri atas komputer, sofware
Lebih terperinciKOMUNIKASI DATA. Agar komunikasi data dapat dilakukan, 3 buah elemen harus ada. data. Media transmisi. penerima. sumber
JARINGAN KOMPUTER Pendahuluan Jaringan komputer adalah kumpulan dari dua atau lebih komputer yang terhubung(terkoneksi) satu dengan yang lainnya. Apabila komputer-komputer berada dalam suatu jaringan maka
Lebih terperinciKONSEP DASAR. Sasaran: 1.1. Pendahuluan
HOME DAFTAR ISI 1 KONSEP DASAR Sasaran: 1. Mengetahui jenis-jenis jaringan komputer. 2. Mengetahui komponen-komponen jaringan komputer. 3. Memahami berbagai konfigurasi jaringan komputer. 4. Mengetahui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam kegiatannya. Peranan teknologi informasi akan semakin vital bagi perusahaan besar dan perusahaan
Lebih terperinciPENGUKURAN QOS PADA JARINGAN STMIK PALCOMTECH
PENGUKURAN QOS PADA JARINGAN STMIK PALCOMTECH Eka Prasetya Adhy Sugara Politeknik PalComTech Abstract Computer network is one of the ways of application of information technology. So the importance of
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam
Lebih terperinci3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah... A. Star B. Bus C. WAN D. Wireless E. Client-server
1. Ciri-ciri jaringan komputer adalah sebagai berikut ini, kecuali... A. Berbagi pakai perangkat keras (hardware) B. Berbagi pakai perangkat lunak (software) C. Berbagi user (brainware) D. Berbagi saluran
Lebih terperinci