Siloviki Sebagai Alat Politik Vladimir Vladimirovich Putin Dalam Pengambilalihan Kekuasaan Oligarki Di Dalam Pemerintahan Rusia ( )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Siloviki Sebagai Alat Politik Vladimir Vladimirovich Putin Dalam Pengambilalihan Kekuasaan Oligarki Di Dalam Pemerintahan Rusia ( )"

Transkripsi

1 1 Siloviki Sebagai Alat Politik Vladimir Vladimirovich Putin Dalam Pengambilalihan Kekuasaan Oligarki Di Dalam Pemerintahan Rusia ( ) FERDI JULIAS CHANDRA DAN MINA ELFIRA ABSTRACT The topic of this study is Siloviki as Vladimir Vladimirovich Putin s political tool in takeover Oligarchy s Power inside the Russian Government, and problem of this study generate a question whether the Siloviki is a Vladimir Vladimirovich Putin s political tool in the takeover of power that was dominated by the oligarchs in the Russian Government?, and proving the main argument of concept Siloviki as a Vladimir Vladimirovich Putin s political tool against the oligarchs in the Russian Government. The method that was used in this thesis is descriptiveanalytical method. The analysis concluded that the presence Siloviki in Kremlin is very helpful Putin to carrying out his mission. They can take state assets slowly, formerly owned by the oligarchs. In the other words, the power in Kremlin are not being owned by the oligarchs. In a fact, most of them have been victims of arrest for corruption, tax evasion, or other cases that incompatible with Russian Constitution. Siloviki had been successfully run one of their mission, and Siloviki is a Vladimir Vladimirovich Putin s political tool in the takeover of Oligarch s power inside the Russian Government. KEYWORDS Siloviki, Vladimir Vladimirovich Putin, Oligarch, Power. Ilmu politik memusatkan perhatian pada masalah kekuasaan dalam kehidupan bersama atau bermasyarakat. Kehidupan ini tidak terbatas pada kehidupan hukum semata, dan tidak pula pada negara yang tumbuhnya relatif baru dalam sejarah kehidupan manusia. Di luar bidang hukum serta sebelum negara ada, masalah kekuasaan itupun telah ada. Hanya dalam zaman modern ini memanglah kekuasaan itu berhubungan erat dengan negara (Noer, 1965: 56). Contoh dari pernyataan tersebut ada pada Rusia, yang mana kekuasaan berhubungan erat dengan pemerintahan di negara itu. Setelah runtuhnya Uni Soviet, kekuasaan Rusia jatuh kepada Boris Nikolayevich Yeltsin, yang terpilih sebagai Presiden Rusia lewat pemilu langsung pertama dalam sejarah Rusia pada Agustus Lalu pada Oktober 1991, Yeltsin mencanangkan bahwa Rusia akan menjalankan reformasi ekonomi menuju mekanisme pasar secara liberal, termasuk program swastanisasi atas perusahaan-perusahaan negara yang merupakan sumber kekayaan ekonomi negara dan menghasilkan devisa bagi negara. Marshall Goldman, pengamat Uni Soviet asal Amerika Serikat, mengatakan bahwa privatisasi tersebut sebagai insider buyout, yaitu pembelian aset-aset negara oleh

2 2 orang Rusia sendiri dan orang asing yang turut berkolaborasi. Privatisasi tersebut juga dijuluki insider privatization atau oligarch privatization (Saragih, 2008: 2). Menurut konstitusi Rusia, Presiden memang memiliki kewenangan besar, jauh lebih besar dibandingkan dengan Perdana Menteri. Presiden memiliki kewenangan yang besar dalam berbagai isu yang berkaitan terutama dengan pertahan, keamanan, dan politik luar negeri. Hal ini dapat dilihat pada konstitusi Federasi Rusia bab empat pasal delapan puluh poin kedua: Российская Федерация - Президент Российской Федерации является гарантом Конституции Российской Федерации, прав и свобод человека и гражданина. В установленном Конституцией Российской Федерации порядке он принимает меры по охране суверенитета Российской Федерации, ее независимости и государственной целостности, обеспечивает согласованное функционирование и взаимодействие органов государственной власти. Presiden Rusia Presiden Federasi Rusia adalah penjamin Konstitusi Federasi Rusia, hak-hak, dan kebebasan manusia dan warga negara. Ia mengambil langkah-langkah untuk menlindungi kedaulatan Federasi Rusia, kemerdekaannya, dan integritas negara, memastikan fungsi koordinasi dan interaksi badan-badan kekuasaan negara yang telah ditetapkan di dalam Konstitusi Federasi Rusia. 1 Sedangkan Perdana Menteri memiliki kewenangan yang lebih domestik, misalnya kebijakan sosial, kependudukan, dan perburuhan. Perdana Menteri juga menguasai birokrasi yang kerap menjadi faktor kunci dalam penyelenggaraan pemerintahan (Saragih, 2008: xii). Tetapi, tampaknya kebijakan politik Yeltsin tidak berjalan dengan baik. Lalu, terjadi revolusi kebijakan Rusia di bawah Presiden Vladimir Vladimirovich Putin, yang akan menjadi pengaruh yang menentukan pada perubahan skenario Rusia. Dibantu dengan para Eks KGB (Комитет Государственной Безопасности), yang disebut dengan Siloviki 2, kebijakan Putin akan mencerminkan perkembangan internal politik Rusia, dan pergeseran tujuan nasional. 3 Dengan adanya Siloviki di dalam pemerintahan, para kaum oligarki yang serakah akan terhempas dari jajaran pemerintah Rusia. Sebagian besar, anggota Siloviki memang berasa dari eks KGB, tetapi bukan berarti semua anggota Siloviki adalah eks KGB. Anggota Siloviki juga berasal dari kaum yang propasar, internasionalis, sipil, dan juga dari pebisnis dan para 1 Конституция Руссийской Федераций. diunduh pada tanggal 15 Januari 2012 pada pukul Istilah Siloviki (power man), yang berarti petugas dari kekuasaan dan lembaga hukum, baik yang aktif maupun mantan, mendapat sirkulasi yang luas di bawah siloviki Vadimir Putin. Tidak hanya itu,sebelumnya mereka lebih sedikit terlihat menunjukan ekspansi baik yang cepat dari segi individu seperti sekarang, Nikolay Petrov, «Siloviki in Russian Regions: New Dogs, Old Tricks», The Journal of Power Institutions in Post-Soviet Societies [Online], Issue , Online since 01 May URL : diunduh pada tanggal 15 Januari 2012 pukul Roy Allison, Strategic Reassertion in Russia s Central Asia Policy, International Affairs (Royal Institute of International Affairs 1944-), Vol. 80, No. 2, Israeli-Palestinian Conflict (Mar., 2004), pp (Royal Institute of International Affairs: Blackwell Publishing), di akses pada tangggal 11 Januari 2012 pukul 06.08

3 3 ekonom. Hanya saja ada satu syarat untuk menjadi anggota Siloviki, yaitu misi mereka harus demi Rusia Besar (Saragih, 2008: 68-69). Melalui penjelasan di atas, nampaknya ada gejala di dalam kebijakan politik kekuasaan Rusia. Hal tersebut sangat menarik untuk dianalisa lebih jauh dengan menggunakan teori kekuasaan yang dikemukakan oleh seorang filsuf Perancis, yaitu Michel Foucault. MICHEL FOUCAULT ( ) Foucault menolak dirinya dimasukkan dalam jajaran pemikir strukturalis, tetapi beberapa karyanya lahir di tengah-tengah masa jaya strukturalisme dan di dalamnya dapat ditemukan kemiripan pemikiran dengan tokoh-tokoh strukturalisme lainnya. Harus diakui bahwa pemikiran Foucault berkembang dan mengalami perubahan, namun tetap saja strukturalisme masih membayanginya. Strukturalisme adalah pendekatan yang melihat berbagai gejala budaya dan alamiah sebagai sebuah struktur yang terdiri atas unsur-unsur yang saling berkaitan dalam satu kesatuan (Piaget). Bagi kaum strukturalis, praktik sosial yang tampak tidak beraturan di permukaan ini sebenarnya selalu didasari oleh struktur dalam atau fundamental yang biasanya tak nampak yang beroperasi di bawah kesadaran manusia. Oleh karena itu, strukturalisme juga mengandaikan individu atau subjek pelaku yang tidak bebas karena ditentukan oleh struktur tersebut dalam praktik sosialnya. Karya Foucault yang sangat dekat dengan strukturalisme adalah Les mots et les choses (1966) 4 dan L archeologie du savoir (1969). 5 Melalui karyanya tersebut Foucault dianggap mampu menjadikan strukturalisme sebagai filosofi baru bagi para intelektual Paris saat itu, menggantikan eksistensialisme yang mulai surut. Filosofi baru dalam karya Foucault ini dengan jelas menyetujui pernyataan bahwa subjek tidak memaknai dunia melalui kebebasannya yang penuh dengan kecemasan seperti pemikiran kaum eksistensialis, tetapi subjek ditentukan oleh struktur dalam yang ada di balik kesadaran manusia. Dalam kedua karya tersebut Foucault memperkenalkan istilah épistémè yang kemudian dapat dibaca sebagai struktur pengetahuan atau wacana. EPISTEME SEBAGAI STRUKTUR Dalam Les mots et les choses (1966) (dalam versi bahasa Inggris yaitu The Order of Things) Foucault melahirkan istilah épistémè yang secara sederhana dapat diartikan sebagai keseluruhan ruang bermakna, stratigrafi yang mendasari kehidupan intelektual, serta kumpulan prapengandaian pemikiran suatu jaman. Bambang Sugiharto menyebut épistémè sebagai struktur kognitif fundamental yang mendasari keseluruhan pola berpikir masyarakat di suatu jaman. 6 Beberapa kritikus lain menyebutkan bahwa épistémè bisa disejajarkan dengan paradigma menurut pandangan Thomas Kuhn. Sebagai sebuah struktur, épistémè dapat dikenali dari salah satu sifat struktur yang disepakati oleh para pemikir strukturalis, yaitu totalitas. Dalam bukunya L archeologie du savoir (1969) Foucault menjelaskan épistémè sebagai sebuah totalitas yang menyatukan, dalam arti mengendalikan cara kita memandang dan memahami realitas tanpa kita sadari. 4 Yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Routledge, The Order of things, Yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Routledge, Archaeology of Knowledge, I. Bambang Sugiharto, Postmodernisme, Tantangan bagi Filsafat, Yogyakarta, Kanisius, 2000

4 4 Épistémè hanya berlaku pada suatu zaman. Ketika kita sadar akan épistémè yang mempengaruhi kita, berarti kita telah berada dalam épistémè yang berbeda, karena menurut Foucault épistémè tidak dapat dilihat atau disadari ketika kita ada di dalamnya. 7 Épistémè tidak bisa dilacak, tetapi dapat ditemukan dengan cara mengungkap yang tabu, yang gila, dan yang tidak benar menurut pandangan suatu jaman. Pada saat kita menemukan yang tabu, maka kita telah mengetahui sebelumnya yang pantas. Saat kita tahu yang gila, maka kita sebelumnya telah tahun mana yang normal. Demikian juga dengan yang tidak benar, saat kita temukan, berarti kita ada di dalam yang benar. Klasifikasi-klasifikasi itulah yang sepenuhnya didasari oleh épistémè suatu jaman. Oleh karena itulah Foucault sangat serius mendalami masalah kegilaan, seksualitas, dan kejahatan, karena melalui ketiga hal itulah dia bisa mengidentifikasi épistémè suatu jaman. WACANA DAN KEKUASAAN Selanjutnya, Foucault menjelaskan épistémè dengan konsepnya tentang wacana dan kekuasaan. Pada saat mengungkap yang tabu, yang gila, dan yang tidak benar dalam suatu jaman atau masyarakat, Foucault memperkenalkan hubungan antara wacana, pengetahuan, dan kekuasaan. Di dalam épistémè ada hubungan yang erat antara bahasa dan realitas. Bahasa tidak transparan, bahasa bukanlah cermin realitas, tetapi bahasa ditentukan oleh épistémè. Realitas yang disampaikan bahasa dengan demikian adalah realitas yang dibentuk oleh épistémè. Bahasa di sini berarti adalah wacana yang merupakan pengetahuan yang terstruktur. Menurut Foucault, berbicara tentang wacana, berarti berbicara tentang aturanaturan, praktik-praktik yang menghasilkan pernyataan-pernyataan yang bermakna pada satu rentang historis tertentu. 8 Wacana menurut Foucault berkaitan erat dengan konsep kekuasaan. Konsep kekuasaan Foucault berbeda dengan konsep kekuasaan yang telah ada sebelumnya. Kekuasaan bukanlah struktur politis seperti pemerintah atau kelompok-kelompok sosial yang dominan. Kekuasaan bukanlah raja yang absolut atau tuan tanah yang tiranik. Foucault mendefinisikan kembali kekuasaan dengan menunjukkan ciri-cirinya, bahwa kekuasaan itu tersebar, tidak dapat dilokalisasi, merupakan tatanan disiplin dan dihubungkan dengan jaringan, memberi struktur kegiatan-kegiatan, tidak represif tetapi produktif, serta melekat pada kehendak untuk mengetahui. 9 Ciri-ciri tersebut memang tidak menjelaskan apa itu kekuasaan?, tetapi Foucault lebih tertarik untuk melihat bagaimana kekuasaan dipraktikkan, diterima, dan dilihat sebagai kebenaran dan juga kekuasaan yang berfungsi dalam bidang-bidang tertentu. Kekuasaan Foucault bukanlah milik tetapi strategi. Dalam hal ini Foucault tidak memisahkan antara pengetahuan dan kekuasaan. Tidak ada pengetahuan tanpa kekuasaan dan tidak ada kekuasaan tanpa pengetahuan. Foucault percaya bahwa agar kekuasaan dapat beroperasi dibutuhkan adanya rezim wacana yang 7 Ankersmit, F.R., Refleksi Tentang Ffilsafat Sejarah, Gramedia, Jakarta, Lihat Donny Gahral Adian, Menabur Kuasa Menuai Wacana dalam BASIS nomor 01-02, Tahun ke-51, Januari-Februari Haryatmoko, Kekuasaan melahirkan Antikekuasaan. Menelanjangi Mekanisme dan Teknik Kekuasaan Bersama Foucault dalam BASIS nomor 01-02, Tahun ke-51, Januari-Februari 2002.

5 5 ada di dalam setiap kebudayaan dan masyarakat dan dapat memperlihatkan model permainan kebenaran atau truth-games seperti yang diperkenalkan oleh Nietsche. Permainan kebenaran menurut Nietsche memiliki empat prinsip, yaitu prinsip eksterioritas, prinsip fiksi, prinsip penyebaran, dan prinsip kejadian. Prinsip eksterioritas percaya bahwa di balik wacana tersimpan sisi tiranik nurani. Di balik ucapan seseorang ada naluri ingin menguasai. Prinsip fiksi menyatakan bahwa kebenaran tidak lain adalah kasus khusus kekeliruan. Contoh yang sering dipakai adalah bagaimana wacana Galileo dan Copernicus yang menyatakan bahwa bumi itu bulat pada awalnya dianggap sebagai kekeliruan ketika berhadapan dengan wacana dominan waktu itu yang percaya bahwa bumi itu datar. Prinsip ketiga adalah prinsip penyebaran, yang artinya kebenaran tidak tergantung pada salah satu subjek, tetapi tergantung pada sintesa pengetahuan subjek. Prinsip keempat adalah prinsip kejadian yang melihat bahwa kebenaran tidak mendefinisikan keseluruhan tetapi merupakan penemuan yang khas suatu jaman. Keempat prinsip permainan kebenaran inilah yang biasanya ada dalam rezim wacana. 10 Rezim wacana sangat berperan di dunia ilmiah atau dunia kaum intelektual, karena inti dari rezim wacana adalah rezim kebenaran. Rezim kebenaran ini dapat dibandingkan dengan kekuasaan simbolik dalam pemikiran Pierre Bourdieu. 11 Rezim wacana dan kekuasaan simbolik memiliki legitimasi untuk menentukan yang benar dan yang salah, yang tabu dan yang pantas, yang gila dan yang normal. Menurut Foucault, dunia intelektual sebenarnya bukanlah ruang ilmiah yang bertujuan utama pada pengembangan ilmu pengetahuan tetapi dunia ilmiah adalah dunia pertarungan wacana alias pertarungan kebenaran. Pemikiran Foucault tentang épistémè, wacana, dan kekuasaan, memang memperlihatkan kecenderungan Foucault yang tidak sepenuhnya strukturalis. Konsep épistémè dan kekuasaan menurut Foucault memperlihatkan satu mekanisme yang bekerja secara halus, struktural, menyeluruh dan panoptik. Struktur sangat berperan penting dalam menentukan praktik sosial individu. Ini memang sejalan dengan konsep strukturalisme. Namun, secara menyeluruh tidak berarti harus universal, karena épistémè dan kekuasaan juga mengambil bentukbentuk partikular, bekerja di tingkat mikro, seperti sekolah, penjara, rumah sakit, agama, atau institusi-institusi yang berperan dalam pembentukan individuindividu yang patuh. RUSIA BARU MENUJU DEMOKRASI Revolusi yang terjadi di akhir dekade abad XX telah membawa kehancuran Uni Soviet yang telah dibangun selama lebih dari tujuh dasawarsa. Uni Soviet secara resmi berakhir pada tanggal 25 Desember 1991 ketika Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev mengumumkan pengunduran diri menyusul kemelut politik sebagai kelanjutan kudeta yang gagal pada pertengahan bulan Agustus 1991 (Fahrurodji, 2005: 189). 10 Ibid. 11 Ibid.

6 6 Kehancuran Uni Soviet mengembalikan Rusia pada pertanyaan abadi menyangkut eksistensi bangsa ini. Pertanyaan ini pada gilirannya berkaitan dengan pencarian jati diri Rusia yang berakar di masa lalu untuk masa kini dan masa depan. Saat ini dikalangan masyarakat Rusia ada berbagai pandangan terhadap apa yang berlangsung hingga saat ini. Masa transisi yang tengah dihadapi sekarang ini, oleh sebagian masyarakatnya diyakini sebagai proses menuju kelahiran kembali Rusia sebagaimana kejayaan masa Imperium Rusia (Fahrurodji, 2005: 189). Sebagian lagi pesimis dengan masa depan Rusia dan menilai bahwa dewasa ini Rusia sedang menuju jurang kehancuran yang tak terhindarkan lagi. Hancurnya Uni Soviet merupakan titik awal dari kehancuran total Rusia yang masih digerogoti gejala-gejala disintegrasi. Kebangkitan kembali Rusia dapat dicapai dengan tiga cara alternatif, yang pertama yaitu dengan kembalinya Rusia pada sistem pra-bolshevik dengan mengadopsi elemen-elemen imperium Rusia. Dengan cara ini diharapkan Rusia dapat meraih kembali kehormatan dan kejayaan Rusia pada masa lampau. Cara kedua adalah kembali ke sistem sosialisme Uni Soviet. Kaum Sovietis ini beranggapan bahwa sistem inilah yang tepat untuk mengangkat kembali Rusia ke posisinya sebagai Negara adikuasa yang disegani. Ketiga adalah jalan demokratisasi dengan mengadopsi nilai-nilai demokrasi barat. Ketiga pandangan ini merupakan alternatif jawaban Rusia dalam pencarian jalan menuju masa depannya. Hal ini terlihat dari berbagai aktifitas sosial politik yang terjadi selepas runtuhnya sistem sosialisme Uni Soviet (Fahrurodji, 2005: ). Alternatif kedua dan ketiga menemukan bentuknya dalam berbagai pergulatan politik yang tajam hingga berakhirnya pemerintahan pertama Boris Yeltsin. Pada masa ini terlihat terjadinya berbagai upaya golongan sosialis untuk kembali membawa negara ini ke sistem yang menjadi inti perjuangan mereka (Fahrurodji, 2005: 190). Begitu sistem keterbukaan dicetuskan, aspirasi politik yang biasanya hanya boleh disalurkan lewat partai komunis, kini boleh disuarakan oleh kekuatan politik lain. Tercatat sejak tahun 1989 hingga tahun 1993 sedikitnya ada tiga puluh enam partai politik dan organisasi massa, yang siap menjadi corong masyarakat Rusia. Penerapan sistem multipartai secara resmi ditetapkan pada bulang Oktober 1993 (Yustiningrum, 2004: 96). Hal ini tercantum di dalam konstitusi Rusia pada bab 1 pasal 13 poin ketiga, yaitu: В Российской Федерации признаются политическое многообразие, многопартийность. 12 Pluralitas politik dan sistem multi partai harus diakui di Federasi Rusia. Sebenarnya, semenjak tahun 1990, Communist Party of Soviet Union (Коммунистическая партия Советского Союза, КПСС) 13, telah membangun 12 Конституция Руссийской Федераций. diunduh pada tanggal 15 Januari 2012 pada pukul Partai Komunis Uni Soviet (PKUS), Коммунистическая партия Советского Союза (Kommunisticheskaya Partiya Sovetskogo Soyuza), partai politik utama Rusia dan Uni Soviet dari

7 7 kesepakatan untuk mengurangi monopoli sistem kepartaian negara yang selama ini terjadi. Коммунистическая партия Советского Союза dan partai politik lain, sebagaimana organisasi perdagangan, organisasi pemuda, organisasi politik, dan gerakan massa, berpartisipasi dalam pembentukan kebijakan negara, menjalankan kebijakan negara dan mempunyai hubungan dengan masyarakat, serta menempatkan para wakil partai yang terpilih di dalam parlemen Uni Soviet. Sementara itu, komunisme yang selama tujuh dasawarsa mempengaruhi kehidupan bangsa Rusia, kini seolah kehilangan makna eksistensinya. Walaupun secara de jure organisasi komunis dibebaskan tetap beraktivitas, namun dukungan masyarakat sudah terlanjur menurun secara drastis. Dalam dua kali pemilihan presiden, pemimpin Partai Komunis Federasi Rusia (KPRF) Gennady Zyuganov, selalu dikalahkan oleh Boris Yeltsin. Bahkan dalam pemilu presiden tahun 2000, Zyuganov hanya meraih 29,21 persen suara, jauh di bawah Vladimir Putin yang memperoleh 52,94 persen suara (Fahrurodji, 2005: 190). Walaupun merupakan partai mayoritas yang menguasai Duma Negara, Partai Komunis tidak mampu membendung upaya reformasi yang dikedepankan oleh Boris Yeltsin. Di era kepemimpinan Vladimir Putin Partai Komunis semakin ditinggalkan. Pemilu parlemen terakhir (2003), Partai Komunis hanya memperoleh 12,7 persen suara. Suara mayoritas di Duma dikuasai oleh partaipartai pro-kremlin, seperti: Yedinaya Rossia (Rusia Bersatu), Rodina (Tanah Air), dan LDPR (Partai Liberal Demokrat) (Fahrurodji, 2005: 190). Rusia memang telah memilih suatu jalan yang baru, menyusul adanya disintegrasi Uni Soviet. Sebuah negara demokrasi dengan sistem ekonomi pasar bebas sedang dibangun dalam masa transisional. Berbagai langkah politik nasional maupun internasional telah dilakukan untuk menegaskan sosok Rusia Baru yang telah menggantikan uni Soviet yang bercirikan komunisme dan sistem ekonomi sosialis yang terpusat (ekonomi komando) (Saragih, 2008: xii). Berbagai atribut Uni Soviet yang selama tujuh dasawarsa menempel berusaha dilepaskan dan diganti dengan atribut baru, yang sebagian besar merupakan revitalisasi atribut-atribut lama pra-bolshevik. Lihat saja bendera kebangsaan Rusia yang mempunyai tiga warna, yaitu putih, biru, dan merah yang merupakan bendera Rusia pada masa pra-komunis. Lambang negara yang sebelumnya didominasi oleh palu dan arit, kini kembali pada simbol Elang Berkepala Dua (Elang Yanus), yaitu simbol imperium Rusia. Secara resmi kemerdekaan Federasi Rusia diproklamasikan pada tanggal 12 Juni 1990 dalam sidang I Majelis Perwakilan Rakyat Soviet Rusia, di saat masih berdirinya Uni Soviet. Lambang legislatif itu kemudian berubah nama menjadi Государственная дума (Gosudarstvennaya Duma) atau Duma Negara POLITIK KEKUASAAN VLADIMIR V. PUTIN Revolusi Rusia bulan Oktober , CPSU, diunduh pada tanggal 7 Desember 2012 pada pukul 1:00

8 8 Perkembangan politik dan ekonomi Rusia pada saat ini, jika dibandingkan dengan rezim Gorbachev sampai dengan Yeltsin, bisa dinilai sebagai "kisah bencana yang berhasil dihindari". 14 Bayangkan betapa segala suatu hal bisa menjadi kacau sejak runtuhnya Tembok Berlin pada tahun 1989, kudeta terhadap Gorbachev pada tahun 1991, konfrontasi Yeltsin dengan parlemen Rusia pada tahun 1993, atau pada tahun 1998 ketika Rusia mengalami krisis keuangan parah. Memang, jika kita memandang Rusia selama rentang waktu tiga dekade terakhir, situasi sosial, politik dan ekonomi Rusia telah mengalami perubahan yang sangat besar. Dapat dikatakan bahwa jika dibandingkan dengan masa Soviet dimana keterbukaan adalah suatu hal yang tabu, saat ini banyak kritikus dapat berbicara dengan bebas melalui telepon, bertemu dengan orang asing di siang hari di pusat kota Moskow, dan mereka dapat melanjutkan hidup dengan aman setelah mempublikasikan komentar mereka tentang situasi politik yang terjadi. Seperti yang dikatakan oleh Andrew Jack, kepala biro Moskow untuk Financial Times, dibandingkan dengan bagian lain dari Eropa, perkembangan Rusia terlihat mengecewakan. Akan tetapi, ketika dibandingkan dengan Cina, Asia Tengah, atau Uni Soviet, Rusia tampak jauh lebih baik. 15 Sesuai dengan kutipan pidato Putin pada tanggal 7 Mei tahun 2000, yaitu: Сегодня я обращаюсь к вам, именно к вам, потому что вы доверили мне высший государственный пост в стране. Я понимаю, что взял на себя огромную ответственность, и знаю, в России глава государства всегда был и будет человеком, который отвечает за все, что происходит в стране. Первый Президент России, Борис Николаевич Ельцин, покидая Кремль, сегодня вспомнил об этом, произнес слова, которые многим запомнились. Он сегодня повторил в этом зале: "Берегите Россию". Именно в этом я вижу главную президентскую обязанность. Исполнение этого долга буду требовать и от своих соратников по работе, по службе. Я также рассчитываю найти в этом патриотическом деле помощь сограждан России, всех, кому дорога судьба нашего Отечества 16 Hari ini, aku menasihatkan kalian, itu semua adalah untuk Anda, karena Anda telah mempercayakan jabatan tertinggi di negara ini kepada saya. Saya mengerti bahwa butuh tanggung jawab besar, dan saya tahu, di Rusia, kepala negara selalu akan menjadi orang yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di negeri ini. Presiden pertama Rusia, Boris Yeltsin, meninggalkan Kremlin, tertanda pada hari ini, ia mengatakan kata-kata yang banyak diingat. Hari ini dia mengulangnya di ruangan ini, yaitu "Jaga Rusia." Dalam pandangan saya, ini adalah sebagai tugas utama presiden. Penyelesaian tugas ini akan membutuhkan semua rekan-rekan di pekerjaan, serta di dalam pelayanan. Saya juga berharap dalam hal ini 14 My translation of a Danish translation of Medish original English manuscript, Medish, 2006, h Jack, Anthony, 2004, Inside Putin s Russia. Can There be reform without democracy?, (Oxford University Press, Oxford), h pada tanggal 18/11/12 pukul 14:37

9 9 mendukung warga patriotik Rusia, mereka semua adalah nasib negara kita. Dengan pidato Putin di atas, dapat dikatakan bahwa Putin sangat berniat untuk mengembalikan Rusia ke jalan yang seharusnya, menjadi Rusia yang besar dan akan melanjutkan pemerintahan yang lebih baik setelah ditinggalkan oleh Boris Yeltsin. Semua kekuasaan berada di tangannya. Sesuai dengan bukti di atas, Putin telah menepati apa yang telah ia sampaikan pada pidatonya. Foucault mengatakan bahwa kekuasaan dapat beroperasi dibutuhkan adanya rezim wacana yang ada di dalam setiap kebudayaan dan masyarakat dan dapat memperlihatkan model permainan kebenaran. Menurut penulis, pidato Putin diatas termasuk kedalam rezim wacana, karena kekuasaan tidak hanya bergantung pada satu subjek, tetapi memerlukan berbagai subjek lainnya seperti masayarakat. Secara keseluruhan, bagaimanapun juga presiden Putin telah menandai kecenderungan yang jelas ke arah sentralisasi dan konglomerasi kekuasaan di Kremlin. 17 Konsep bahwa ketika Putin berkuasa, prioritasnya adalah untuk memperkuat pemerintah pusat, atau federal, menghidupkan kembali perekonomian dan mengembalikan status Rusia sebagai kekuatan besar. Memastikan penerapan kebijakan Kremlin secara seragam dan kediktatoran hukum di negeri yang luas ini. Salah satu inisiatif pertama Putin sebagai presiden adalah menciptakan tujuh distrik super-regional yang dipimpin oleh orang yang ditunjuk oleh presiden. Lima diantara pemimpin distrik tersebut adalah jenderal dari pihak kepolisian dan militer, orang-orang kepercayaan Putin (Taylor, 2002, h. 1; Thumann, 2002, h ). Kebijakan tersebut diambil dalam rangka meningkatkan kontrol pemerintahan federal dalam implementasi kebijakan pemimpin distrik. Hal tersebut dilakukan tak lama setelah Putin mengubah komposisi majelis tinggi parlemen, Dewan Federasi, di mana kepala pemerintah daerah dan DPRD direpresentasikan (Libak, 2004, h. 3; Thumann, 2002). Bagi anggota parlemen, perubahan kebijakan Putin tersebut mengakibatkan kemandirian yang lebih besar dari kekuatan regional setelah mereka terpilih, tapi ketergantungan yang lebih besar terhadap Kremlin. Kemudian, dengan persetujuan dari parlemen, Putin mengeluarkan peraturan yang memberi presiden hak untuk menghapus gubernur terpilih yang melanggar hukum federal. KEKUASAAN SILOVIKI DI KREMLIN Siloviki di Kremlin dapat dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu kelompok pertama, yang mempunyai tanggung jawab pada urusan dalam negeri dan kelompok, yang berkaitan dengan hubungan internasional dan keamanan Rusia. Kelompok pertama dipimpin oleh Igor Sechin, wakil kepala pemerintahan presiden dan ketua dewan Rosneft, perusahaan minyak milik negara. Sechin adalah teman Putin dari St Petersburg pada tahun 1990, ketika Putin menjadi second-in-command di komite pemerintahan kota St Petersburg. Seorang anggota 17 Bahkan jika konstitusi super-presidential adalah hasil dari presiden Yeltsin, pemisahan kekuasaan adalah ciri yang ditandai pada tahun sebelum Putin, karena perjuangan yang sedang berlangsung antara Kremlin dan oposisi Komunis di parlemen, lihat Jorgen Staun, Siloviki versus Liberal-Technocrats, the fight for Russia and its foreign policy, (Danish Institute for International Studies, DIIS), h. 14

10 10 terkemuka Kremlin lainnya dari kelompok ini adalah Viktor Ivanov. Seorang mantan kolonel KGB, Ivanov adalah penasehat presiden dan mengontrol masalah personil, posisi yang memberinya kekuasaan yang besar untuk menanamkan loyalitas di dalam posisi pemerintahan maupun perusahaan milik negara atau yang dikendalikan oleh negara. Ivanov juga ketua dewan dari the board of Russia s largest producer of anti-aircraft defence equipment Almaz-Antei dan the international air carrier Aeroflot. Dia diangkat menjadi wakil kepala administrasi kepresidenan segera setelah pengangkatan Putin sebagai penjabat presiden dan memiliki akses langsung ke presiden. Kelompok keamanan kedua yang bertanggung jawab terhadap dunia internasional, dipimpin oleh mantan menteri pertahanan, yang sekarang adalah wakil perdana menteri pertama yaitu Sergei Ivanov, sejauh ini adalah salah satu dari dua suksesor Vladimir Putin. Anggota kelompok ini, diantaranya adalah direktur FSB, Nikolai Patrushev, menteri luar negeri, Mikhail Lavrov, direktur intelijen asing SVR, Sergei Lebedev, dan Kepala Staf Umum, Yuri Baluyevsky. Menurut Kryshtanovskaya dan White Perdana Menteri Mikhail Fradkov adalah anak didik dari Sergei Ivanov dan memiliki fungsi mempromosikan kebijakan siloviki dalam pemerintahan. Seorang anggota baru yang berpangkat lebih tinggi di dalam siloviki adalah kepala staf baru Putin, yaitu wakil perdana menteri Sergei Naryshkin, yang juga anggota dewan Rosneft. Dapat dikatakan bahwa Putin merekonstruksi jajaran di dalam pemerintahan, yang tadinya dihuni oleh para kaum oligarki. Putin merombak struktur-struktur di dalam Kremlin demi membuat Rusia berjalan di arah yang benar. Dari semua penjelasan di atas, dapat dikatakan juga bahwa anggota dari siloviki adalah orang-orang yang sependapat dengan Vladimir Putin, dan juga sebagian besar dari mereka adalah teman lama Putin yang berasal dari berbagai macam profesi. Visi dan misi mereka sama dengan apa yang akan dilakukan Putin untuk Rusia. Sehingga, mereka menjadi orang-orang kepercayaan Putin di Kremlin. SILOVIKI SEBAGAI ALAT POLITIK VLADIMIR VLADIMIROVICH PUTIN DALAM PENGAMBILALIHAN KEKUASAAN OLIGARKI DI DALAM PEMERINTAHAN RUSIA DITINJAU DARI KONSEP POLITIK KEKUASAAN Politik kekuasaan Vladimir Vladimirovich Putin telah menimbulkan suatu permasalahan baru di Kremlin, khususnya masalah untuk oligarki. Pada pertengahan Semptember, Vladimir Putin mengumumkan rencana perombakan sistem politik di negaranya, dengan sentralisasi kekuasaan di Kremlin. Dengan misi bangkit dari keterpurukan yang dialami Rusia, Putin melakukan tindakan yang ekstrim di pemerintahan. Dapat diaktakan bahwa, hal ini dimaksudkan untuk memperkecil krisis yang dialami Rusia dan memberikan suatu pengaruh positif terhadap pemerintahan Rusia, yaitu melakukan tindakan tegas terhadap orang-orang yang tidak mempunyai misi yang sama dengannya, yaitu membuat Rusia menjadi negara yang lebih baik.

11 11 Vladimir Putin menindak tegas orang-orang yang dapat dikatakan sebagai benalu di dalam pemerintahan Rusia. Tentunya, Putin tidak melakukan misinya ini sediri. Tidak mungkin menjalankan suatu misi yang besar dan dapat dikatakan merubah sebagian besar kebudayaan yang telah tertanam di suatu tempat sendirian. Ia dibantu oleh orang-orang yang mendukung misinya tersebut, yang disebut dengan Siloviki. Di dalam konstitusi Federasi Rusia bab 4 pasal 80 poin kedua dijelaskan bahwa: Президент Российской Федерации является гарантом Конституции Российской Федерации, прав и свобод человека и гражданина. В установленном Конституцией Российской Федерации порядке он принимает меры по охране суверенитета Российской Федерации, ее независимости и государственной целостности, обеспечивает согласованное функционирование и взаимодействие органов государственной власти. 18 Sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh Undang-Undang Dasar Federasi Rusia, presiden akan mengambil langkah-langkah untuk melindungi kedaulatan Federasi Rusia, kemerdekaan dan integritas negara, dan memastikan fungsi dan interaksi terpadu dari semua badan-badan kekuasaan negara. Bunyi konstitusi Federasi Rusia diatas menjelaskan tentang kebijakankebijakan yang diambil oleh presiden untuk melindungi kedaulatan Federasi Rusia. Presiden mempunyai kekuasaan untuk menentukan dan membawa Rusia ke jalan yang seharusnya, sesuai dengan kebijakan-kebijakannya. Penulis menganggap bahwa kebijakan yang diambil oleh Putin adalah suatu langkah yang positif, karena Putin menggunakan kekuasaannya untuk membangun Rusia kearah yang lebih baik dengan menempatkan orang-orang kepercayaaannya di dalam pemerintahan Rusia. Dapat dikatakan bahwa langkah yang diambil oleh Vladimir Putin sangat ekstrim, karena pada saat itu oligarki menguasai sebagian besar perusahaanperusahaan di Rusia. Misalnya, seperti yang telah dijelaskan di atas, secara mengejutkan Mikhail Khodorovsky, orang terkaya di Rusia (menurut Forbes: 2004) dijebloskan ke dalam penjara atas tuduhan penipuan dan penggelapan pajak. Langkah ini diiterpretasikan penulis sebagai sebuah deklarasi perang kepada oligarki, yang telah mengumpulkan kekayaan dan mempunyai kekuasaan yang luar biasa sejak runtuhnya Uni Soviet. Menurut Foucault, kekuasaan bukanlah milik tetapi strategi. Inilah strategi yang diterapkan Putin untuk menjerat oligarki, yaitu menangkap Mikhail Khodorovsky dengan tuduhan yang disebutkan di atas. Dengan penangkapan Khodorovsky, Vladimir Putin secara perlahan menempatkan siloviki di dalam pemerintahan Rusia. Setelah itu, siloviki mulai 18 Конституция Руссийской Федераций. diunduh pada tanggal 15 Januari 2012 pada pukul 21.42

12 12 bekerja agar oligarki terhempas dari dalam pemerintahan Rusia, sehingga yang betugas di dalam pemerintahan hanya orang-orang yang pro Putin. Peristiwa ini telah mengejutkan bagi mereka yang tidak percaya akan munculnya Rusia yang baru. Siloviki adalah orang-orang terdekat Putin, yang sebagian besar adalah mantan anggota KGB dan juga sekelompok perwira intelejen yang memegang kekuasaan besar di dalam Kremlin. Orang yang sangat dipercaya oleh Putin seperti Sechin, Ivanov, dan Patrushev, yaitu siloviki yang memegang posisi teratas di dalam Kremlin dan departemen pemerintahan. Ketiganya mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan presiden dan satu sama lain. Dapat dinilai bahwa Putin sangat mendukung apa yang dilakukan oleh siloviki dan sengaja menempatkan siloviki di dalam pemerintahan agar oligarki yang mempunyai jabatan di dalam pemerintahan merasa tidak nyaman karena terus mendapatkan perlawanan dari siloviki, dan juga yang sangat berpengaruh yaitu ketidaksamaan misi dan prinsip. Sebenarnya, sebelum menjadi Presiden Federasi Rusia, Putin juga mempunyai kedekatan dengan oligarki. Tetapi, setelah menjadi Presiden Federasi Rusia, Putin mulai menjauh dari oligarki dan mulai mencanangkan kebijakankebijakan yang menyudutkan oligarki. Hal ini terjadi karena Putin mengetahui bahwa oligarki adalah orang-orang yang hanya peduli terhadap dirinya sendiri, tanpa memikirkan kondisi negaranya. Dengan berbekal kedekatan dengan oligarki yang menempati posisi penting di pemerintahan (pada era Yeltsin), Putin mulai mengetahui apa yang harus dikerjakannya pada saat menjabat menjadi Presiden Federasi Rusia. Akhirnya, ia menempatkan para siloviki di dalam pemerintahan, yang bertujuan untuk mengambil alih dominasi kekuasaan oligarki di dalam pemerintahan. Strategi untuk merebut kekuasaan kaum oligarki yang diterapkan oleh Putin sangat tepat. Foucault mengatakan bahwa Kekuasaan bukanlah milik tetapi strategi, dan tidak ada pengetahuan tanpa kekuasaan dan tidak ada kekuasaan tanpa pengetahuan (Haryatmoko, 2002). Dengan kecerdasan dan kecerdikannya, Vladimir Putin menemukan formula untuk mengalahkan dan meruntuhkan oligarki. Tidak dengan kekerasan, tetapi ia bekerja secara halus, struktural, dan menyeluruh. Putin menggunakan kekuasaannya sebagai orang nomor wahid di Rusia, yaitu merombak struktur pemerintahan Rusia. Secara halus dan perlahan, Putin menempatkan siloviki di posisi-posisi penting dalam pemerintahan dan memecat orang-orang yang tidak sesuai dengan misinya, dengan alasan untuk menjadikan Rusia yang besar. Penulis beranggapan bahwa jika Putin tetap menempatkan oligarki di dalam pemerintahan, tidak akan tercipta Rusia yang mampu bangkit dari keterpurukannya. Atau, jika siloviki dan oligarki disatukan di dalam pemerintahan, akan tercipta jurang pemisah diantara mereka yang diciptakan akibat ketidaksamaan misi dan kepentingan. Jadi, kekuasaan di dalam kekuasaan

13 13 diperlukan adanya kesamaan misi dan kekompakan diantara anggotanya yang dijalankan dengan totalitas. Dalam bukunya L archeologie du savoir (1969) Foucault menjelaskan épistémè sebagai sebuah totalitas yang menyatukan, dalam arti mengendalikan cara kita memandang dan memahami realitas tanpa kita sadari. Jadi, alasan Putin mengatakan alasan akan menjadikan Rusia sebagai negara yang besar bukan hanya sebagai alasan untuk menyingkirkan oligarki di dalam pemerintahan, tetapi itu juga sebagai komitmennya, dan suatu strategi untuk mewujudkan komitmennya tersebut. Tidak semua kaum oligarki yang di dalam pemerintahan dipecat oleh Putin, tetapi mereka mengakhiri karirnya sendiri dengan mengundurkan diri. Menurut penulis, mereka mengundurkan diri karena tidak nyaman dengan keberadaan siloviki di dalam pemerintahan. Mereka juga sudah tidak mempunyai kekuataan untuk menguasai pemerintahan karena mereka sudah tidak dapat berkembang lagi seperti di masa kepemimpinan Yeltsin. Kesimpulannya, Putin telah berhasil memanfaatkan siloviki di dalam pemerintahan Rusia untuk mengambil alih kekuasaan oligarki. Mungkin situasi ini tidak adil bagi kaum oligarki, tetapi secara keseluruhan Putin telah berhasil mengusir oligarki di pemerintahan Rusia. Siloviki adalah alat politik Vladimir Vladimirovich Putin dalam pengambilalihan kekuasaan oligarki di dalam pemerintahan Rusia. Konsep politik Putin telah membuahkan sebuah kekuatan yang kokoh, dan menghasilkan kekuasaan yang bersifat positif, yaitu sesuai dengan misi Putin dan siloviki, Rusia yang Besar. KESIMPULAN Budaya politik Federasi Rusia mengalami gejolak setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun Setelah runtuhnya Uni Soviet, Boris Yeltsin didaulat sebagai Presiden pertama Federasi Rusia. Yeltsin mengalihkan sebagian besar perusahaan-perusahaan negara menjadi kepemilikan swasta atau biasa disebut dengan privatisasi. Aset perusahaan-perusahaan tersebut dibeli oleh para orang kaya Rusia yang pada saat itu disebut dengan Oligarki. Semenjak pemerintahan Boris Yeltsin, oligarki menguasai sebagian besar perusahaan-perusahaan yang tadinya dimiliki oleh negara. Mereka berhasil membeli saham perusahaan-perusahaan tersebut karena kedekatan mereka dengan Presiden Yeltsin, dan juga mereka dapat menduduki jabatan-jabatan penting di Kremlin. Dengan waktu yang singkat, kekayaan mereka bertambah. Pada pengujung tahun 1999, Yeltsin mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Federasi Rusia, dan di tahun yang sama dia mengangkat Vladimir Vladimirovich Putin sebagai acting Presiden. Pada tahun 2000, Putin secara resmi menjadi Presiden Federasi Rusia yang kedua dengan memenangkan pemilu. Pengangkatan Putin menjadi Presiden ternyata memberikan dampak positif terhadap Federasi Rusia. Putin menyadari bahwa keterpurukan bangsa Rusia setelah runtuhnya Uni Soviet bisa menjerumuskan Rusia ke ambang disintegrasi apabila tidak diambil suatu langkah definitif untuk menyelamatkannya. Era Vladimir Putin

14 14 memperlihatkan arah kebangkitan Rusia dari keterpurukan. Langkah-langkah ekstrim yang diambil oleh Putin membangkitkan perekonomian Rusia. Putin memberi tindakan tegas kepada oligarki yang melanggar Konstitusi Rusia. Dengan dibantu oleh orang-orang yang pro dengannya, oligarki secara perlahan tersingkir dari Kremlin. Mereka biasa disebut dengan Siloviki, orangorang yang sepaham dengan Putin, yang sebagian besar adalah teman dekat Putin di KGB. Siloviki mengambil alih Pemerintahan Rusia dari tangan Oligarki, yang sudah berkuasa selama pemerintahan Yetlsin. Tidak dengan kekerasan, tetapi ia bekerja secara halus, struktural, dan menyeluruh. Siloviki berperan penting di dalam pemerintahan Rusia karena mereka adalah formula yang sangat ampuh untuk menggeser kekuasaan oligarki di dalam pemerintahan. Siloviki adalah alat politik Vladimir Vladimirovich Putin dalam mengambil alih kekuasaan oligarki di dalam pemerintahan Rusia. DAFTAR PUSTAKA Fahrurodji, Ahmad Rusia Baru Menuju Demokrasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Foucault, Michel., Les mots et les choses. Une archéologie des sciences humaines. Gallimard, coll. «Bibliothèque des sciences humaines», Paris, Foucault, Michel L archeologie du savoir. Gallimard, coll. «Bibliothèque des Sciences humaines», Paris. Noer, Deliar Pengantar ke Pemikiran Politik. Medan: Dwipa Saragih, Simon Bangkitnya Rusia: Peran Putin dan Eks KGB. Jakarta: Kompas. Allison, Roy, Strategic Reassertion in Russia s Central Asia Policy, International Affairs (Royal Institute of International Affairs 1944-), Vol. 80, No. 2, Israeli-Palestinian Conflict (Mar., 2004), pp (Royal Institute of International Affairs: Blackwell Publishing), di akses pada tangggal 11 Januari 2012 pukul Petrov, Nikolay, «Siloviki in Russian Regions: New Dogs, Old Tricks», The Journal of Power Institutions in Post-Soviet Societies [Online], Issue , Online since 01 May URL : diunduh pada tanggal 15 Januari 2012 pukul Конституция Руссийской Федераций. diunduh pada tanggal 15 Januari 2012 pada pukul 21.42

15 15 Soviet-Union-CPSU, diunduh pada tanggal 7 Desember 2012 pada pukul 1:00 pada tanggal 11 Desember 2012 pada pukul 22:59 diunduh pada tanggal 12 Desember 2012 pada pukul 00:04 %20Boris diunduh pada tanggal 18 Desember 2012 pada pukul 01:19 pada tanggal 18/11/12 pukul 14:37

STRUKTUR DAN SIFATNYA DALAM PEMIKIRAN MICHEL FOUCAULT

STRUKTUR DAN SIFATNYA DALAM PEMIKIRAN MICHEL FOUCAULT STRUKTUR DAN SIFATNYA DALAM PEMIKIRAN MICHEL FOUCAULT oleh Suma Riella Rusdiarti 1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Pendahuluan Michel Foucault adalah salah satu filsuf penting abad ke-20 yang pemikirannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini penulis akan menjelaskan, yakni tentang alasan peneliti memilih

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini penulis akan menjelaskan, yakni tentang alasan peneliti memilih BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan, yakni tentang alasan peneliti memilih judul perbandingan kebijakan ekonomi politik pada masa pemerintahan Boris Yeltsin dan Vladimir putin, tujuan

Lebih terperinci

Uni Soviet dihancurkan oleh pengkhianatan

Uni Soviet dihancurkan oleh pengkhianatan Mikhail Gorbachev: Uni Soviet dihancurkan oleh pengkhianatan 15 Desember 2016 http://www.bbc.com/indonesia/dunia-38311912 Image captionmikhail Gorbachev, 85 tahun, kini jarang tampil untuk wawancara. Mantan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbesar Uni Soviet. Sampai tahun 1917 Rusia merupakan kerajaan/kekaisaran dengan

BAB I PENDAHULUAN. terbesar Uni Soviet. Sampai tahun 1917 Rusia merupakan kerajaan/kekaisaran dengan BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Federasi Rusia adalah salah satu negara yang pernah menjadi negara bagian terbesar Uni Soviet. Sampai tahun 1917 Rusia merupakan kerajaan/kekaisaran dengan seorang

Lebih terperinci

RESUME. bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah. barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea,

RESUME. bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah. barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea, RESUME Australia adalah sebuah negara yang terdapat di belahan bumi bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea,

Lebih terperinci

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar. Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama

Lebih terperinci

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Rakyat Cina (RRC) adalah salah satu negara maju di Asia yang beribukota di Beijing (Peking) dan secara geografis terletak di 39,917 o LU dan 116,383

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP KESIMPULAN. Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan

BAB V PENUTUP KESIMPULAN. Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan BAB V PENUTUP KESIMPULAN Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan Strategi Republik Kosovo dalam Proses Mencapai Status Kedaulatannya pada Tahun 2008 telah berlangsung sejak didirikannya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada

I. PENDAHULUAN. kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanggal 22 Agustus 1991, ribuan orang berkumpul memadati lapangan utama kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada diambang kehancuran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959)

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959) BAB I PENDAHULUAN The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya

Lebih terperinci

Sejarah umum - kelas XII BAB 9 Revolusi perancis. Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, dan Indonesia

Sejarah umum - kelas XII BAB 9 Revolusi perancis. Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, dan Indonesia Sejarah umum - kelas XII BAB 9 Revolusi perancis. Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, dan Indonesia KEADAAN RUSIA SEBELUM REVOLUSI 1917 Tahun Pemimpin Politik Sosial Ekonomi Even Dampak (1894-1917) Tsar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. diperlukan sikap keyakinan dan kepercayaan agar kesulitan yang kita alami. bisa membantu semua aspek dalam kehidupan kita.

I. PENDAHULUAN. diperlukan sikap keyakinan dan kepercayaan agar kesulitan yang kita alami. bisa membantu semua aspek dalam kehidupan kita. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepercayaan itu adalah kemauan seseorang atau sekelompok orang untuk mau memberi keyakinan pada seseorang yang ditujunya. Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hipotesis, tujuan penelitian, jangkauan penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. hipotesis, tujuan penelitian, jangkauan penelitian, dan sistematika penelitian. BAB I PENDAHULUAN Merupakan pendahuluan yang di dalamnya diuraikan mengenai alasan pemilihan judul, latar belakang masalah, perumusan masalah, kerangka dasar teori, hipotesis, tujuan penelitian, jangkauan

Lebih terperinci

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN. Modul ke: MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN MODUL 2 NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN SUMBER : BUKU ETIKA BERWARGANEGARA, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI. ( DITERBITKAN OLEH UMB GRAHA ILMU ) Fakultas

Lebih terperinci

KLASIFIKASI SISTEM KETATANEGARAAN. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri

KLASIFIKASI SISTEM KETATANEGARAAN. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri KLASIFIKASI SISTEM KETATANEGARAAN Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri PEMBAGIAN SISTEM KETATANEGARAAN Bentuk Negara Bentuk Pemerintahan Sistem Pemerintahan Sistem Politik 1. Negara Kesatuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa menyerahnya Jepang kepada sekutu pada 14 Agustus 1945 menandai berakhirnya Perang Dunia II, perang yang sangat mengerikan dalam peradaban manusia di dunia.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bagian ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian dan sekaligus memberikan analisis

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS Pada Penandatanganan MoU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya BAB I PENDAHULUAN Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya disingkat UUD 1945 1 telah mengalami perubahan sebanyak empat kali, yakni Perubahan Pertama pada tahun 1999, Perubahan

Lebih terperinci

Atika Puspita Marzaman. Recep Tayyib Erdogan:

Atika Puspita Marzaman. Recep Tayyib Erdogan: Atika Puspita Marzaman Recep Tayyib Erdogan: Turki, Islam, dan Uni Eropa HEPTAcentrum Press Recep Tayyib Erdogan: Turki, Islam, dan Uni Eropa Oleh: Atika Puspita Marzaman Copyright 2011 by Atika Puspita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai sebuah negara berdaulat telah melalui perjalanan sejarah panjang dalam kepemimpinan nasional sejak kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kebijakan isolasi untuk menutup negara Myanmar dari dunia internasional. Semua. aspek kehidupan mulai dari politik, ekonomi, hukum

BAB V PENUTUP. kebijakan isolasi untuk menutup negara Myanmar dari dunia internasional. Semua. aspek kehidupan mulai dari politik, ekonomi, hukum BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Negara Myanmar telah diperintah oleh junta militer sejak tahun 1962 melalui sebuah kudeta yang menggeser sistem demokrasi parlemen yang telah diterapkan sejak awal kemerdekaannya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dan saran dari penulisan skripsi yang berjudul Blokade Ekonomi Napoleon Bonaparte dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Inggris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Skripsi ini berusaha menganalisa kegagalan Presiden Rusia Boris

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Skripsi ini berusaha menganalisa kegagalan Presiden Rusia Boris BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Skripsi ini berusaha menganalisa kegagalan Presiden Rusia Boris Nikolayevich Yeltsin (Boris Yeltsin) dalam melakukan pembaharuan atau reformasi ekonomi negara selama

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia BAB V KESIMPULAN Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia berubah dari super power state menjadi middle-power state (negara dengan kekuatan menengah). Kebijakan luar

Lebih terperinci

Eropa Pasca Perang Dingin.

Eropa Pasca Perang Dingin. Eropa Pasca Perang Dingin sudrajat@uny.ac.id/ Konstelasi Politik Global Runtuhnya Uni Soviet mengubah peta politik dunia dari bipolar menjadi multipolar. Amerika Serikat menjadi polisi dunia yang berusaha

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS (KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.

Lebih terperinci

Demokrasi Sebagai Kerangka Kerja Hak Asasi Manusia

Demokrasi Sebagai Kerangka Kerja Hak Asasi Manusia Demokrasi Sebagai Kerangka Kerja Hak Asasi Manusia Antonio Pradjasto Tanpa hak asasi berbagai lembaga demokrasi kehilangan substansi. Demokrasi menjadi sekedar prosedural. Jika kita melihat dengan sudut

Lebih terperinci

BAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari

BAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari BAB V Penutup 5.1. Kesimpulan PKI lahir sebagai organisasi kepartaian yang memiliki banyak tujuan. Di samping untuk menguasasi politik domestik negara, PKI juga memiliki misi untuk menghapus pengaruh kapitalisme

Lebih terperinci

Catatan Kepergian dan Mutiara Kepemimpinan HKM. Oleh: I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi (Ketua KPU Provinsi Bali)

Catatan Kepergian dan Mutiara Kepemimpinan HKM. Oleh: I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi (Ketua KPU Provinsi Bali) Catatan Kepergian dan Mutiara Kepemimpinan HKM Oleh: I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi (Ketua KPU Provinsi Bali) 1 Berita tentang berpulangnya Ketua KPU Husni Kamil Manik (HKM) yang saya terima pada tanggal

Lebih terperinci

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja Lampiran Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Maret 2011 Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja membuat graffiti politik, puluhan orang tewas ketika pasukan keamanan menindak Demonstran Mei

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negarawan merupakan karakter yang sangat penting bagi kepemimpinan nasional Indonesia. Kepemimpinan negarawan diharapkan dapat dikembangkan pada pemimpin pemuda Indonesia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 121 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bab terakhir ini, peneliti akan memaparkan mengenai kesimpulan dan rekomendasi dari penulisan skripsi yang berjudul " Refungsionalisasi Tentara

Lebih terperinci

MAKALAH PERBANDINGAN SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA

MAKALAH PERBANDINGAN SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA Makalah Perbandingan Sistem Pemerintahan Negara MAKALAH PERBANDINGAN SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA RUSDIANTO KARIM SMA NEGERI 1 BONTOMARANNU TAHUN AJARAN 2011-2012 BAB I PENDAHULUAN Sistem pemerintahan suatu

Lebih terperinci

Kisah 'perburuan' kaum komunis di BBC

Kisah 'perburuan' kaum komunis di BBC Kisah 'perburuan' kaum komunis di BBC 7 jam lalu http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/01/160127_majalah_bbc_komunis?ocid=wsindonesian.content-promo.email.newsletters..newsletter Image copyrightgetty

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi politik di Pakistan tak pernah jauh dari pemberitaan media internasional, kekacauan politik seolah menjadi citra buruk di mata internasional. Kekacauan

Lebih terperinci

Perbandingan Institusi Politik Vietnam Laos

Perbandingan Institusi Politik Vietnam Laos Muhammad Hatta 1112112000025 Ilmu Politik VI A Perbandingan Institusi Politik Vietnam Laos Vietnam dan Laos, kedua negara yang bertetanggaan ini memiliki sistem pemerintahan yang relatif sama. Sebagai

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD Tahun 1945) menyatakan

I.PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD Tahun 1945) menyatakan I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang menganut paham demokrasi. Dalam paham ini, rakyat memiliki kedudukan yang sangat penting, sebab kedaulatan berada di tangan rakyat. Pasal 1

Lebih terperinci

Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia

Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia Lebih dari dua abad lamanya Negara Rusia tidak pernah jauh dari pusat perpolitikan Iran, baik itu sebagai musuh politik dan terkadang menjadi

Lebih terperinci

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 http://forum.viva.co.id/showthread.php?t=1896354 Jika kita telisik lebih mendalam, sebenarnya kebijakan strategis AS untuk menguasai dan menanam pengaruh

Lebih terperinci

Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut

Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut Leif STENBERG Direktur, AKU- Dalam makalah berikut ini, saya akan mengambil perspektif yang sebagiannya dibangun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Suseno, paradigma sosialisme sebagian besar muncul sebagai reaksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Suseno, paradigma sosialisme sebagian besar muncul sebagai reaksi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Menurut Suseno, paradigma sosialisme sebagian besar muncul sebagai reaksi atas dampak peristiwa Revolusi Perancis (1789-1795) dan Revolusi Industri (1750-1850). Para

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Keberadaan partai politik merupakan salah satu faktor pendukung utama berjalan lancarnya pemerintahan suatu negara. Sistem partai politik yang diadopsi oleh negara-negara

Lebih terperinci

MUNDURNYA YUKIO HATOYAMA SEBAGAI PERDANA MENTERI JEPANG

MUNDURNYA YUKIO HATOYAMA SEBAGAI PERDANA MENTERI JEPANG MUNDURNYA YUKIO HATOYAMA SEBAGAI PERDANA MENTERI JEPANG Resume Fransiskus Carles Malek 151050084 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan adalah dimensi penting dari usaha United Nations Development Programme (UNDP) untuk mengurangi separuh kemiskinan dunia

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Negara dan Sistem Pemerintahan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Program Studi Manajemen Bagian Isi Pengertian Negara Menurut Para Ahli

Lebih terperinci

sherila putri melinda

sherila putri melinda sherila putri melinda Beranda Profil Rabu, 13 Maret 2013 DEMOKRASI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA DEMOKRASI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA Demokrasi berasal dari kata DEMOS yang artinya RAKYAT dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul MILITER

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul MILITER 145 BAB V KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul MILITER DAN POLITIK DI INDONESIA (Studi Tentang Kebijakan Dwifungsi ABRI Terhadap Peran-peran Militer di Bidang Sosial-Politik

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab V, penulis memaparkan simpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan. Simpulan yang dibuat oleh penulis merupakan penafsiran terhadap analisis hasil

Lebih terperinci

REPRESENTASI PERAMPASAN HAK HIDUP INDIVIDU YANG DIANGGAP TAPOL DALAM NOVEL MENCOBA TIDAK MENYERAH KARYA YUDHISTIRA ANM MASSARDI

REPRESENTASI PERAMPASAN HAK HIDUP INDIVIDU YANG DIANGGAP TAPOL DALAM NOVEL MENCOBA TIDAK MENYERAH KARYA YUDHISTIRA ANM MASSARDI REPRESENTASI PERAMPASAN HAK HIDUP INDIVIDU YANG DIANGGAP TAPOL DALAM NOVEL MENCOBA TIDAK MENYERAH KARYA YUDHISTIRA ANM MASSARDI Bangga Pramesti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, UPI bangga_108@yahoo.com

Lebih terperinci

Program Kekhususan HUKUM TATA NEGARA

Program Kekhususan HUKUM TATA NEGARA SKRIPSI PELAKSANAAN KEWENANGAN BADAN MUSYAWARATAN NAGARI (BAMUS) DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NAGARI PADA NAGARI KOTO MALINTANG KECAMATAN TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM Program Kekhususan HUKUM TATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Veygi Yusna, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Veygi Yusna, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan politik yang dikeluarkan oleh pemerintah biasanya menimbulkan berbagai permasalahan yang berawal dari ketidakpuasan suatu golongan masyarakat, misalnya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Demokrasi mengamanatkan adanya persamaan akses dan peran serta penuh bagi laki-laki, maupun perempuan atas dasar perinsip persamaan derajat, dalam semua wilayah

Lebih terperinci

Jl. Lembang Terusan No. D57, Menteng Jakarta Pusat, 10310, Indonesia Telp. (021) , Fax (021) Website:

Jl. Lembang Terusan No. D57, Menteng Jakarta Pusat, 10310, Indonesia Telp. (021) , Fax (021) Website: WARISAN POLITIK SOEHARTO Jl. Lembang Terusan No. D57, Menteng Jakarta Pusat, 10310, Indonesia Telp. (021) 391-9582, Fax (021) 391-9528 Website: www.lsi.or.id, Email: info@lsi.or.id Latar belakang Cukup

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia 68 BAB IV KESIMPULAN Pasca berakhirnya perang saudara di Spanyol pada tahun 1939, Francisco Franco langsung menyatakan dirinya sebagai El Claudilo atau pemimpin yang menggunakan kekuasaannya dengan menerapkan

Lebih terperinci

PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Revolusi Industri / Inggris Revolusi Perancis Revolusi Bolshevik / Rusia 2 INDUSTRI TERJADI PADA ABAD 18 DAN 19 TEPATNYA

Lebih terperinci

Sistem Rekrutmen Anggota Legislatif dan Pemilihan di Indonesia 1

Sistem Rekrutmen Anggota Legislatif dan Pemilihan di Indonesia 1 S T U D I K A S U S Sistem Rekrutmen Anggota Legislatif dan Pemilihan di Indonesia 1 F R A N C I S I A S S E S E D A TIDAK ADA RINTANGAN HUKUM FORMAL YANG MENGHALANGI PEREMPUAN untuk ambil bagian dalam

Lebih terperinci

2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k

2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2008 LEMBAGA NEGARA. POLITIK. Pemilu. DPR / DPRD. Warga Negara. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4801) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008. BAB 5 KESIMPULAN Kecurigaan utama negara-negara Barat terutama Amerika Serikat adalah bahwa program nuklir sipil merupakan kedok untuk menutupi pengembangan senjata nuklir. Persepsi negara-negara Barat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nasionalisme adalah suatu konsep dimana suatu bangsa merasa memiliki suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes (Chavan,

Lebih terperinci

MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA

MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA A. SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER Sistem pemerintahan di mana kepala pemerintahan dipegang oleh presiden dan pemerintah tidak bertanggung jawab kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, bebas dan jujur.tetapi pemilihan umum 1955 menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1945 disebutkan bahwa negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1945 disebutkan bahwa negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasal 1 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disebutkan bahwa negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjuangan bangsa Indonesia untuk menciptakan keadilan bagi masyarakatnya sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun 1950-1959 di Indonesia berlaku

Lebih terperinci

Sosialisme Indonesia

Sosialisme Indonesia Sosialisme Indonesia http://sinarharapan.co/news/read/140819049/sosialisme-indonesia 19 Agustus 2014 12:50 Ivan Hadar* OPINI Sosialisme-kerakyatan bisa diterapkan di Indonesia. Terpilihnya Jokowi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: DEMOKRASI ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA Fakultas TEKNIK Martolis, MT Program Studi Teknik Mesin TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1. MENYEBUTKAN PENGERTIAN, MAKNA DAN MANFAAT

Lebih terperinci

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik.

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik. RESUME Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik. Salah satu kasus yang mengemuka adalah tergulingnya presiden Honduras, Manuel Zelaya pada

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia 101 BAB 5 KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya. Fokus utama dari bab ini adalah menjawab pertanyaan penelitian. Bab ini berisi jawaban yang dapat ditarik dari pembahasan dan

Lebih terperinci

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si Signifikasi Kawasan Asia Pasifik Yesi Marince, S.Ip., M.Si A NEW WORLD AND ASIA PACIFIC ORDER Bagaimana Berakhirnya Perang Dingin mempengaruhi kawasan Asia Pasifik? 1. Alasan pelaksanaan containment policy

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, Selasa, 08 Desember 2009

Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, Selasa, 08 Desember 2009 Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, 8-12-09 Selasa, 08 Desember 2009 Â SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY DI GEDUNG MERDEKA,

Lebih terperinci

Resensi buku: Barrington Jr Moore.1967 SOCIAL ORIGINS OF DICTATORSHIP AND DEMOCRACY: LORD AND PEASENT IN THE MAKING OF THE MODERN WORLD

Resensi buku: Barrington Jr Moore.1967 SOCIAL ORIGINS OF DICTATORSHIP AND DEMOCRACY: LORD AND PEASENT IN THE MAKING OF THE MODERN WORLD Resensi buku: Barrington Jr Moore.1967 SOCIAL ORIGINS OF DICTATORSHIP AND DEMOCRACY: LORD AND PEASENT IN THE MAKING OF THE MODERN WORLD 11 Oleh: Sulthan Zainuddin ABSTRAK Dalam bukunya Social Origins of

Lebih terperinci

Resolusi yang diadopsi tanpa mengacu pada komite Pertanyaan dipertimbangkan oleh Dewan Keamanan pada pertemuan 749 dan750, yang diselenggarakan pada 30 Oktober 1956 Resolusi 997 (ES-I) Majelis Umum, Memperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang paling berperan dalam menentukan proses demokratisasi di berbagai daerah.

BAB I PENDAHULUAN. yang paling berperan dalam menentukan proses demokratisasi di berbagai daerah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di negara Indonesia salah satu institusi yang menunjukkan pelaksanaan sistem demokrasi tidak langsung adalah DPRD sebagai lembaga perwakilan rakyat di daerah.

Lebih terperinci

BAB II PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA YANG DITUANGKAN DALAM UNJUK RASA (DEMONSTRASI) SEBAGAI HAK DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT

BAB II PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA YANG DITUANGKAN DALAM UNJUK RASA (DEMONSTRASI) SEBAGAI HAK DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT 37 BAB II PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA YANG DITUANGKAN DALAM UNJUK RASA (DEMONSTRASI) SEBAGAI HAK DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT A. Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia Demokrasi adalah bentuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. BAB V merupakan bab yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari setiap

BAB V KESIMPULAN. BAB V merupakan bab yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari setiap BAB V KESIMPULAN BAB V merupakan bab yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari setiap pembahasan yang ada di dalam karya tulis (skripsi) ini. Kesimpulan tersebut merupakan ringkasan dari isi perbab yang kemudian

Lebih terperinci

TWO VISIONS OF REFORMATION

TWO VISIONS OF REFORMATION l Edisi 024, Oktober 2011 TWO VISIONS OF REFORMATION P r o j e c t i t a i g k a a n D Robin Wright Dua Visi Reformasi Islam Review Paper oleh Hamid Basyaib 1 Edisi 024, Oktober 2011 Sumber Artikel: Two

Lebih terperinci

KONSOLIDASI DEMOKRASI UNTUK KEMAKMURAN RAKYAT

KONSOLIDASI DEMOKRASI UNTUK KEMAKMURAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS Pada Seminar DEMOKRASI UNTUK

Lebih terperinci

PARTAI POLITIK DAN IDEOLOGI KEPARTAIAN. By FEBRIANI M.I.P

PARTAI POLITIK DAN IDEOLOGI KEPARTAIAN. By FEBRIANI M.I.P PARTAI POLITIK DAN IDEOLOGI KEPARTAIAN By FEBRIANI M.I.P PEMBAHASAN DISINI MENCAKUP: Pengertian partai politik Sejarah kemunculan partai politik Klasifikasi ideologi partai PENGERTIAN PARTAI POLITIK Partai

Lebih terperinci

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168)

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) K168 Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) K168 - Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) 2 K168 Konvensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan wujud dari proses imajinatif dan kreatif pengarang.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan wujud dari proses imajinatif dan kreatif pengarang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan wujud dari proses imajinatif dan kreatif pengarang. Adapun proses kreatif itu berasal dari pengalaman pengarang sebagai manusia yang hidup di

Lebih terperinci

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang menganut sistem Demokrasi, kata tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang menganut sistem Demokrasi, kata tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara yang menganut sistem Demokrasi, kata tersebut berasal dari bahasa Yunani yang terbentuk dari (demos) "rakyat" dan (kratos) "kekuatan"

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan Aung San Suu Kyi Dalam Memperjuangkan Demokrasi di Myanmar tahun 1988-2010. Kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyikapi RUU. tentang Keistimewaan Yogyakarta. Kurang lebih

BAB I PENDAHULUAN. pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyikapi RUU. tentang Keistimewaan Yogyakarta. Kurang lebih BAB I PENDAHULUAN Tidak mungkin ada monarki yang bertabrakan, baik dengan konstitusi maupun nilai demokrasi ( Suara Yogya, 26/11/2010). Itulah pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyikapi

Lebih terperinci

BAB II DASAR-DASAR POLITIK LUAR NEGERI RUSIA. Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai dasar-dasar politik luar negeri

BAB II DASAR-DASAR POLITIK LUAR NEGERI RUSIA. Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai dasar-dasar politik luar negeri BAB II DASAR-DASAR POLITIK LUAR NEGERI RUSIA Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai dasar-dasar politik luar negeri yang di miliki oleh negara Rusia, mencakup sistem pemerintahan Rusia, Politik luar

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHA. Syahlan A. Sume. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN.

KEWARGANEGARAAN NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHA. Syahlan A. Sume. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN. KEWARGANEGARAAN Modul ke: NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHA by Fakultas FEB Syahlan A. Sume Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id 1. Latar Belakang Perlunya Negara Setiap manusia mempunyai negara, Mengapa?

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari pembahasan skripsi yang berjudul Gejolak Politik di Akhir Kekuasaan Presiden: Kasus Presiden Soeharto (1965-1967) dan Soeharto

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

SISTEM POLITIK INDONESIA. 1. Pengertian Sistem Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi.

SISTEM POLITIK INDONESIA. 1. Pengertian Sistem Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi. SISTEM POLITIK INDONESIA A. Pengertian sistem Politik 1. Pengertian Sistem Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi. 2. Pengertian Politik Politik berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Blokade ekonomi adalah perang ekonomi yang pernah diterapkan oleh Napoleon Bonaparte di Eropa pada saat memerintah Prancis tahun 1806-. Penulis ingin mengetahui

Lebih terperinci

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA (Makalah Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas MK Pendidikan Pancasila) Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. Disusun Oleh: Nama : WIJIYANTO

Lebih terperinci

Komunisme dan Pan-Islamisme

Komunisme dan Pan-Islamisme Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922) Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009 Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat

Lebih terperinci

sanksi terhadap intensi Kiev bergabung dengan Uni Eropa. Sehingga konflik Ukraina dijadikan sebagai instrumen balance of power di Eropa Timur.

sanksi terhadap intensi Kiev bergabung dengan Uni Eropa. Sehingga konflik Ukraina dijadikan sebagai instrumen balance of power di Eropa Timur. BAB. V KESIMPULAN Dunia yang terkungkung dalam persaingan kekuatan membuat negaranegara semakin aktif untuk meningkatkan persenjataan demi menjaga keamanan nasionalnya. Beberapa tahun silam, Ukraina mendapat

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. telah disaksikan tata pola penguasa negara. Jika dilihat kembali awal berdirinya Orde

I.PENDAHULUAN. telah disaksikan tata pola penguasa negara. Jika dilihat kembali awal berdirinya Orde I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kurang lebih 32 tahun Orde Baru berdiri, dan selama pemerintahan itu berlangsung telah disaksikan tata pola penguasa negara. Jika dilihat kembali awal berdirinya

Lebih terperinci

KONSEP PEMIKIRAN MICHEL FOUCAULT PADA MASA POST MODERN

KONSEP PEMIKIRAN MICHEL FOUCAULT PADA MASA POST MODERN KONSEP PEMIKIRAN MICHEL FOUCAULT PADA MASA POST MODERN Sodiq Putra Perdana Postmodern merupakan istilah yang mungkin bagi sebagian mahasiswa merupakan istilah yang asing dan sulit untuk mendefinisikan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci