BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode dan Teknik Pengumpulan Data"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Metode dan Teknik Pengumpulan Data 1. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menganalisis data mengenai tahap penalaran moral siswa berdasarkan perhitungan-perhitungan secara statistik yang diperoleh melalui penyebaran instrumen penalaran moral. Adapun metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitik, yaitu metode yang digunakan untuk menggambarkan tingkat penalaran moral siswa SMP berdasarkan aspek kepatuhan, kejujuran, dan keadilan. 2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik penelitian tidak langsung dengan menggunakan kuesioner (angket). Untuk mengungkap data mengenai tahap penalaran moral siswa menggunakan angket yang diisi sendiri oleh responden dan disusun sesuai dengan rujukan definisi operasional variabel. Instrumen pengumpulan data berisi cerita moral berikut beberapa pernyataan dengan dua alternatif pilihan, yaitu a dan b yang menunjukkan tahap penalaran moral siswa, kemudian responden (siswa) menjawab setiap pernyataan dengan cara memilih salah satu jawaban antara a, b, c, dan d. 51

2 52 B. Langkah-langkah Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan langkah-langkah berikut. 1. Penyusunan Proposal Langkah awal dalam proses pelaksanaan penelitian adalah menyusun proposal penelitian. Proposal penelitian yang disusun terdiri atas latar belakang masalah dalam penelitian ini, pemilihan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, variabel yang diukur, dan sistematika penulisan yang dijadikan landasan penulisan skripsi. Selanjutnya, proposal diseminarkan dan dilakukan penentuan pembimbing I dan II, kemudian proposal tersebut disahkan setelah mendapat persetujuan dari dewan skripsi. 2. Pengajuan Izin Penelitian Proses pengajuan izin penelitian berawal dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang memberikan rekomendasi untuk melanjutkan perizinan ke tingkat Fakultas dan Rektor UPI Bandung, selanjutnya surat izin penelitian yang telah disahkan direkomendasikan langsung kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Soreang. 3. Pelaksanaan Pengumpulan Data Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Soreang pada tanggal 9 Juni 2010 kepada siswa kelas VIII-F dan VIII-J. Penelitian dilaksanakan dalam satu tahap, dengan waktu 40 menit. Proses pelaksanaan penelitian dilakukan dengan mengajukan

3 53 perizinan kepada kepala sekolah, guru BK dan guru bidang studi dengan meminta waktu satu jam pelajaran untuk melaksanakan penelitian. C. Pengembangan Instrumen Pengembangan instrumen dilakukan dengan merumuskan definisi operasional variabel, menyusun kisi-kisi instrumen, menyusun butir-butir pernyataan. Selanjutnya instrumen ditimbang oleh para ahli, tujuannya untuk menghasilkan instrumen penelitian yang sudah teruji dan dapat diandalkan. Untuk lebih jelasnya, alur pengembangan instrumen hingga menghasilkan instrumen penelitian yang teruji dapat dilihat pada gambar berikut. Bagan 3.1 Alur Pengembangan Instrumen Merumuskan Definisi Operasional Variabel Penyusunan kisi-kisi instrumen Penyusunan butirbutir pernyataan Revisi Instrumen Judgement ahli terhadap kisi-kisi instrumen Draf kisi-kisi instrumen Validasi empirik instrumen melalui uji coba Pengolahan dan revisi instrumen Instrumen penelitian yang sudah teruji

4 54 1. Merumuskan Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan profil penalaran moral siswa SMP adalah gambaran kemampuan siswa SMP dalam menimbang suatu keputusan untuk menentukan tindakan yang harus dilakukannya ketika dihadapkan pada situasi yang berhubungan dengan perilaku mencuri, sembrono, berbohong, hukuman, keadilan dan otoritas. Penalaran moral ditinjau dari segi kognitif berdasarkan aspek kepatuhan, kejujuran, dan keadilan untuk menentukan tahap moralitas heteronom dan moralitas otonom. Instrumen dikembangkan dalam bentuk cerita dilema yang berjumlah 14 cerita dari nomor 1 sampai dengan 14, dengan 5 tema yang berbeda. Dari cerita-cerita tersebut disajikan jawaban-jawaban antara a, b, c, atau d, yang salah satunya harus dipilih siswa untuk menunjukkan tahap penalaran moral siswa. 2. Penyusunan Kisi-kisi Instrumen Instrumen yang digunakan berupa kuesioner (angket), yang berisi sejumlah cerita moral yang berhubungan dengan tindakan mencuri, kesembronoan, berbohong, hukuman, keadilan dan otoritas, berikut pernyataan-pernyataan yang harus dipilih oleh responden. Instrumen ini bertujuan untuk mengukur tahap penalaran moral siswa. Kisi-kisi instrumen penalaran moral siswa sebelum uji coba, disajikan pada tabel 3.1berikut.

5 55 N o Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penalaran Moral (Sebelum Uji Coba) Indikator Cerita Dilema Nomor Cerita Jumlah 1 Kepatuhan a. Berdasarkan Heteronom: Peraturan dianggap baik karena berasal dari orang dewasa dan tidak dapat diganggu gugat. b. Berdasarkan Semi Otonom: Peraturan dianggap baik karena ada kesepakatan. c. Berdasarkan Otonom: Peraturan dianggap baik berdasarkan pertimbangan dan dapat diubah. 2 Kejujuran a. Berdasarkan Heteronom: Tidak membesarbesarkan sesuatu yang bukan fakta. b. Berdasarkan Semi Otonom: Untuk mengukur kepatuhan disajikan cerita dilema yang berhubungan dengan tindakan: a. Mencuri b. Sembrono Untuk mengukur kejujuran disajikan cerita dilema yang berhubungan dengan tindakan berbohong 1, 2, 3, 4, 5 6, 7, 8, 9, 10 11, 12, 13, 14,

6 56 Dapat menjaga kepercayaan orang lain. c. Berdasarkan Otonom: Sengaja mengatakan sesuatu yang benar. 3 Keadilan a. Berdasarkan Heteronom: Melakukan tindakan atas permintaan dan perintah orang dewasa. b. Berdasarkan Semi Otonom: Melakukan tindakan atas dasar kesamaan hak (equality). c. Berdasarkan Otonom: Melakukan tindakan atas dasar kesamaan hak dan kewajiban (equity). Untuk mengukur keadilan disajikan cerita dilema yang berhubungan dengan: a. Hukuman b. Keadilan dan Otoritas 16, 17, 18, 19, 20 21, 22, 23, 24,

7 57 N o berikut. Kisi-kisi instrumen penalaran moral setelah uji coba, disajikan pada tabel 3.2 Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penalaran Moral (Setelah Uji Coba) Indikator Cerita Dilema Nomor Cerita Jumlah 1 Kepatuhan a. Berdasarkan Heteronom: Peraturan dianggap baik karena berasal dari orang dewasa dan tidak dapat diganggu gugat. b. Berdasarkan Semi Otonom: Peraturan dianggap baik karena ada kesepakatan. c. Berdasarkan Otonom: Peraturan dianggap baik berdasarkan pertimbangan dan dapat diubah. 2 Kejujuran a. Berdasarkan Heteronom: Tidak membesarbesarkan sesuatu Untuk mengukur kepatuhan disajikan cerita dilema yang berhubungan dengan tindakan: a. Mencuri b. Sembrono Untuk mengukur kejujuran disajikan cerita dilema yang berhubungan dengan tindakan berbohong 1 2, 3, 4, 5 6, 7, 8,

8 58 yang bukan fakta. b. Berdasarkan Semi Otonom: Dapat menjaga kepercayaan orang lain. c. Berdasarkan Otonom: Sengaja mengatakan sesuatu yang benar. 3 Keadilan a. Berdasarkan Heteronom: Melakukan tindakan atas permintaan dan perintah orang dewasa. b. Berdasarkan Semi Otonom: Melakukan tindakan atas dasar kesamaan hak (equality). c. Berdasarkan Otonom: Melakukan tindakan atas dasar kesamaan hak dan kewajiban (equity). Untuk mengukur keadilan disajikan cerita dilema yang berhubungan dengan: a. Hukuman b. Keadilan dan Otoritas 10, 11, 12,

9 59 3. Menyusun Butir-butir Pernyataan Setelah kisi-kisi instrumen tersusun, langkah selanjutnya adalah menyusun pernyataan-pernyataan yang merujuk pada indikator-indikator dalam kisi-kisi dan definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Pernyataan disusun dalam bentuk angket yang berisi sejumlah cerita moral yang berhubungan dengan tindakan mencuri, kesembronoan, berbohong, hukuman, keadilan dan otoritas, kemudian dari cerita tersebut dibuat alternatif jawaban antara a, b, c, dan d yang harus dipilih oleh responden (siswa) sesuai dengan pertimbangannya, yang bertujuan untuk mengungkap informasi yang diperlukan subjek penelitian guna mencapai tujuan penelitian. 4. Uji Coba Instrumen a. Uji Kelayakan Uji kelayakan atau yang lebih dikenal dengan penimbangan (judgement) alat pengumpul data dilakukan untuk melihat kesesuaian antara konstruk instrumen dengan landasan teoretis, definisi operasional variabel, dan ketepatan bahasa untuk subjek yang akan memberikan respon Penimbangan (judgement) dalam penelitian ini dilakukan oleh para pakar bimbingan dan konseling di lingkungan jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yaitu Prof. Dr. Syamsu Yusuf LN, M.Pd, Prof. Dr. Uman Suherman, M.Pd, dan Dr. Ipah Saripah, M.Pd. Penimbangan dilakukan untuk menilai memadai atau tidaknya pernyataan yang digunakan dalam instrumen dengan melihat segi konstruk, isi dan

10 60 bahasa. Pernyataan yang berkualifikasi memadai (M) dapat langsung digunakan sebagai cerita dilema dalam instrumen penelitian sementara pernyataan yang berkualifikasi tidak memadai (TM) perlu direvisi dan diperbaiki. b. Uji Keterbacaan Uji keterbacaan instrumen dilakukan untuk mengukur keterbacaan instrumen agar dapat dipahami oleh subjek penelitian. Melalui uji keterbacaan ini dapat diketahui kata-kata yang kurang dipahami, kalimat yang rancu dan kurang jelas sehingga pernyataan dalam instrumen dapat disederhanakan tanpa mengubah maksud dari pernyataan tersebut. Uji keterbacaan ini dilakukan kepada 10 orang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), yaitu 3 orang kelas VII, 4 orang kelas VIII, dan 3 orang kelas IX. Setelah dilakukan uji keterbacaan, cerita moral dalam instrumen yang kurang jelas diperbaiki sesuai kebutuhan sehingga dapat dimengerti oleh siswa. Berdasarkan uji keterbacaan terhadap instrumen penalaran moral, semua siswa menyatakan bahwa mereka mengerti dengan cerita yang dimaksud dalam instrumen. c. Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk menunjukan atau mengungkapkan tingkat kevalidan atau kesahihan instrumen yang akan dipergunakan dalam penelitian agar dapat memberikan hasil yang meyakinkan terhadap variabel yang diukur

11 61 (Sukmadinata, 2006). Dengan kata lain, instrumen yang digunakan dalam penelitian dapat mengukur apa yang hendak diukur. Hasil penelitian dapat dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti (Sugiyono, 2009: 172). Uji validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi Product Moment, adapun pengolahannya dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel Adapun rumus korelasi Product Moment yang digunakan adalah sebagai berikut. Dimana: N X Y = koefisien korelasi yang dicari = jumlah responden uji coba = jumlah skor jawaban = jumlah skor total jawaban (Arikunto, 2002:244) Validitas ini dilakukan pada setiap pertanyaan. Hasil koefisien korelasi tersebut selanjutnya diuji signifikasnsi koefisien korelasinya menggunakan Uji-t dengan rumus :

12 62 t = r n r Dimana : t = harga t hitung untuk tingkat signifikansi r = Koefisien korelasi n = Jumlah responden (Riduwan, 2008:98) Setelah diperoleh t hitung selanjutnya membandingkannya dengan t tabel untuk mengetahui tingkat signifikansinya dengan ketentuan t hitung > t tabel.. Uji validitas instrumen dilakukan pada tanggal 4 Juni 2010 kepada siswa kelas VIII-E. Hasil uji validitas instrumen penalaran moral disajikan pada tabel 3.3 berikut. Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Penalaran Moral Kesimpulan Nomor Cerita Jumlah Valid 4, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, Tidak Valid 1, 2, 3, 5, 9, 12, 18, 21, 23, 24, Hasil uji validitas instrumen penalaran moral menunjukkan bahwa dari 25 cerita dilema moral, terdapat 14 cerita yang valid dan 11 cerita yang tidak valid. Dari 14 cerita yang valid, cerita yang mewakili aspek kepatuhan berjumlah 5, yang mewakili aspek kejujuran berjumlah 4, dan yang mewakili aspek keadilan berjumlah 5. Hasil menunjukkan bahwa untuk 14 cerita yang valid sudah memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai pengumpul data.

13 63 d. Uji Reliabilitas Reliabilitas instrumen ditunjukkan sebagai derajat keajegan (konsistensi) skor yang diperoleh oleh subjek penelitian dengan instrumen yang sama dalam kondisi yang berbeda. Derajat konsistensi diperoleh sebagai proporsi varian skor perolehan subjek. Dalam hal ini, skor perolehan terdiri dari skor murni dan skor kekeliruan galat pengukuran. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen, data uji coba diolah secara statistik dengan memanfaatkan program Microsoft Excel Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat sejauhmana tingkat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Untuk menguji nilai reliabilitas dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Alpha, sebagai berikut. Dimana: = reliabilitas instrumen = banyaknya butir pernyataan atau soal = jumlah varians butir = varians total (Arikunto, 2002: 171)

14 64 Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Keeratan Hubungan (Korelasi) (Riduwan, 2008:98) Antara 0, 800 1, 000 Antara 0, 600 0, 799 Antara 0, 400 0, 599 Antara 0, 200 0, 399 Antara 0, 000 0, 199 Sangat tinggi Tinggi Cukup tinggi Rendah Sangat Rendah Berdasarkan hasil perhitungan uji coba instrumen penalaran moral diperoleh jumlah varians butir sebesar 19,92 dan varians total sebesar 32,6, sehingga harga reliabilitas yang diperoleh sebesar 0.41 dengan taraf signifikansi 5% yaitu 0,202 yang artinya bahwa derajat keterandalan instrumen yang digunakan cukup tinggi artinya instrumen ini mampu menghasilkan skor-skor pada setiap item dengan cukup konsisten serta layak untuk digunakan dalam penelitian sebagai alat pengumpul data. D. Deskripsi Instrumen Pengumpul Data Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen penalaran moral yang disajikan dalam bentuk cerita dilema moral. Untuk mengisi instrumen ini, responden (siswa) terlebih dahulu harus membaca cerita yang mengandung dilema moral yang berhubungan dengan tindakan mencuri, kesembronoan, berbohong, hukuman, serta keadilan dan otoritas, kemudian siswa memilih salah satu jawaban antara a, b, c, atau d berdasarkan pertimbangan siswa terhadap cerita moral yang telah dibaca sebelumnya.

15 65 Untuk menentukan nilai siswa pada setiap jawaban disesuaikan dengan kriteria penyekoran untuk setiap cerita. Skor yang diberikan untuk setiap jawaban berkisar dari 1 sampai dengan 4. Tabel 3.5 Kriteria Penyekoran Instrumen Skor Deskripsi 4 Jika responden (siswa) memilih jawaban yang benar dan alasannya tepat 3 Jika responden (siswa) memilih jawaban yang benar, tetapi alasannya kurang tepat 2 Jika responden (siswa) memilih jawaban kurang tepat dan alasannya pun kurang tepat 1 Jika responden (siswa) memilih jawaban yang tidak tepat dan alasannya pun tidak tepat Kriteria penyekoran untuk setiap cerita adalah sebagai berikut. Nomor Cerita Alternatif Jawaban a b c d Angka-angka yang dideskripsikan merupakan gambaran yang diberikan responden mengenai variabel yang diteliti. Yang menjadi variabel penelitian adalah

16 66 penalaran moral, yang meliputi tahap penalaran moral otonom dan heteronom, berdasarkan aspek kepatuhan, kejujuran dan keadilan. E. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Soreang Kabupaten Bandung, dengan populasi penelitian adalah siswa kelas VIII tahun ajaran 2009/2010, sedangkan sampelnya terdiri dari 2 kelas, yaitu 1 kelas dari kelas VIII F dan 1 kelas dari kelas VIII J. Hal ini didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut: 1. SMP Negeri 1 Soreang berada di wilayah yang pada umumnya anak remaja di kawasan itu tidak melanjutkan sekolah, tetapi lebih memilih bekerja sebagai penarik delman dan penjahit borongan di konveksi-konveksi terdekat. Minimnya pendidikan yang mereka peroleh dan cara bergaul mereka, menghadapkan siswa pada kontradiksi antara konsep moral yang telah diterima dengan apa yang telah dialami di luar lingkungan keluarga. 2. Siswa SMP berada pada masa remaja yang telah melewati masa peralihan dari sekolah dasar (SD) yang relatif homogen ke SMP yang lebih heterogen. Yang dimaksud homogen adalah bahwa ketika di sekolah dasar, siswa memiliki kecenderungan kuat untuk memilih teman dari kelasnya sendiri di sekolah dan yang dipilih adalah teman sejenis daripada lawan jenis, sedangkan ketika menduduki bangku SMP, siswa memilih teman dari berbagai kalangan yang memiliki minat dan nilai-nilai yang sama, yang dapat mengerti dan membuatnya merasa aman, serta dapat dipercaya, baik dengan sesama jenis maupun dengan

17 67 lawan jenis (Hurlock, 1980:215). Hal ini memberikan kemungkinan bagi siswa untuk menghadapi berbagai situasi pergaulan dengan berbagai macam tuntutan dan harapan teman-temannya dalam bersikap sesuai dengan nilai-nilai moral yang berlaku. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan random sampling. Cara ini dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel dengan mengundi setiap anggota populasi berdasarkan kelasnya. Anggota populasi penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 3.6 berikut. Tabel 3.6 Anggota Populasi Penelitian Kelas VIII No Kelas Jumlah Siswa 1. Kelas VIII - A Kelas VIII - B Kelas VIII - C Kelas VIII - D Kelas VIII - E Kelas VIII - F Kelas VIII - G Kelas VIII - H Kelas VIII - I Kelas VIII - J 44 Dari keseluruhan jumlah populasi yang berjumlah 10 kelas, diambil sampel 2 kelas. Pengambilan jumlah sampel didasarkan pada pendapat Arikunto (2002:112) yang menyatakan bahwa: apabila populasinya kurang dari 100, maka seluruhnya dijadikan sampel sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sedangkan

18 68 jika populasinya besar dapat diambil antara % atau 20-25% atau lebih, tergantung dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana. F. Prosedur Pengumpulan dan Analisis Data 1. Verifikasi Data Verifikasi data dilakukan untuk menyeleksi kelengkapan jumlah angket yang akan diujicobakan dan angket yang telah diujicobakan. Jika hasil seleksi menunjukkan bahwa angket yang telah diisi oleh sampel sudah lengkap dan memenuhi syarat, maka dilanjutkan dengan pengolahan data sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. 2. Penyekoran Data Penyekoran data dilakukan setelah verifikasi data selesai, caranya adalah dengan menetapkan teknik skoring terhadap setiap alternatif jawaban yang diberikan responden. Adapun mekanisme penyekoran terhadap setiap jawaban adalah sebagai berikut. Jika responden (siswa) memilih jawaban yang benar dan alasannya tepat, maka diberi skor 4; Jika responden (siswa) memilih jawaban yang benar, tetapi alasannya kurang tepat, maka diberi skor 3; Jika responden (siswa) memilih jawaban kurang tepat dan alasannya pun kurang tepat, maka diberi skor 2; dan Jika responden (siswa) memilih jawaban yang tidak tepat dan alasannya pun tidak tepat, maka diberi skor 1.

19 69 3. Pengelompokan Data Gambaran penalaran moral siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Soreang akan dikelompokkan kedalam tiga kategori, yaitu otonom, semi otonom, dan heteronom. Cara menentukan batas setiap kategori melalui distribusi frekuensi data yang dikelompokkan dengan memakai patokan skor ideal. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut. a. Menghitung rentang dengan cara mengurangi skor terbesar dengan skor terkecil. b. Menghitung panjang kelas yang sekaligus dapat menentukan batas kelas atau kelompok. Panjang kelas dihitung berdasarkan pada banyak kelas yang sudah ditentukan, yaitu tiga kelas. c. Menyusun interval kelas dengan cara menentukan bilangan awal untuk interval kelas pertama (paling bawah) yang merupakan kelipatan dari panjang kelas dan tidak lebih kecil dari skor terkecil dikurangi panjang kelas. Bilangan awal ini harus sama dengan atau lebih kecil dari skor terkecil (Furqon, 1997:22). d. Menghitung frekuensi dengan cara menturus setiap nilai yang ada kedalam interval kelas masing-masing, kemudian menjumlahkan banyak turus yang didapat (Furqon, 1997:22). e. Setelah dihitung frekuensi dari setiap kelas, selanjutnya jumlah frekuensi dihitung kedalam bentuk persen. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengelompokkan data di atas diperoleh patokan kategori sebagai berikut.

20 70 Tabel 3.7 Tahap Penalaran Moral Siswa SMP Kategori Interval % Otonom ,39 Semi Otonom ,41 Heteronom ,19 Setiap kategori interval mengandung pengertian sebagai berikut. Otonom : Siswa yang berada pada tahap penalaran moral otonom atau disebut juga tahap independensi moral mencapai 18,39%. Pada tahap ini siswa sudah memiliki pemikiran akan perlunya memodifikasi aturan-aturan untuk disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Siswa menyadari bahwa peraturan dan hukum dibuat oleh manusia dan dalam menilai suatu tindakan seseorang harus mempertimbangkan intensi pelaku selain memikirkan konsekuensinya. Semi Otonom : Siswa yang berada pada tahap penalaran moral semi otonom mencapai 72,41%. Tahap ini merupakan masa transisi dari tahap penalaran moral heteronom menuju tahap penalaran moral otonom, dan karakteristik yang ditunjukkan siswa pada tahap ini adalah karakteristik yang dimiliki kedua tahap tersebut. Pada tahap ini, siswa memahami bahwa peraturan yang berasal dari luar dirinya dapat diubah menurut aturanaturan yang dibuat oleh dirinya, tetapi ia belum dapat

21 71 melepaskan diri dari pengaruh luar karena ia harus memelihara aturan itu dan harus memperlihatkan rasa hormat kepada otoritas, sehingga terdapat perbedaan antara intensi dengan pelaksanaan peraturan itu. Heteronom : Siswa yang berada pada tahap penalaran moral heteronom mencapai 9,19%. Pada tahap ini, siswa cenderung menerima begitu saja segala aturan yang diberikan oleh orang-orang yang dianggap kompeten. Keadilan dan peraturan dipahami sebagai sesuatu yang tidak dapat diubah.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Partisipan Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Lembang beralamat Jalan Maribaya No.129 Desa Langensari Kota Bandung Barat.

Lebih terperinci

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Bandung. Sekolah ini beralamat di Jalan Dr. Setiabudhi No

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, tujuan dari metode deskriptif adalah untuk mendeskripsikan tingkat penguasaan kompetensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN Bab tiga menyajikan rancangan alur penelitian yang dilaksanakan, diawali dengan menentukan desain penelitian yang diterapkan, penyusunan instrumen dan instrumen yang digunakan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif mengutamakan objektifitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah kuantitatif karena diperlukan data hasil penelitian mengenai kemampuan komunikasi interpersonal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu pendekatan yang menghasilkan data hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena diperlukan hasil penelitian mengenai motivasi berprestasi siswa. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Bab tiga ini, dibahas hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Bab tiga ini, dibahas hal-hal yang berkaitan dengan metode 55 BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab tiga ini, dibahas hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pokok bahasan yang diungkap adalah metode penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini diuraikan secara jelas mengenai pendekatan dan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini diuraikan secara jelas mengenai pendekatan dan metode BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan secara jelas mengenai pendekatan dan metode penelitian yang digunakan, langkah-langkah penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan sampel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah SMP Negeri 3 Lembang yang terletak di Jalan Raya Lembang no. 29 telepon (022) 2786815,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah Negeri 5 Bandung yang berlokasi di Jl. Sumatra No. 40 Bandung. Sekolah Menengah Pertama () 5 Bandung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013. Alasan pemilihan lokasi penelitian karena peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian yaitu di STM Negeri Tasikmalaya berdiri pada tanggal 20 September 1961 yang beralamat di jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian Penelitian mengambil lokasi di SMA Ciledug Al Musaddadiyah Garut yaitu sekolah bernuansa islami yang berlokasi di Jl. Mayor Syamsu No.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian menggunakan dua pendekatan yaitu secara kuantitatif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian menggunakan dua pendekatan yaitu secara kuantitatif dan 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian menggunakan dua pendekatan yaitu secara kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development) yang dikemukakan oleh Borg dan Gall (Syaodih, 2005:164)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif menurut Sugiyono disebut sebagai metode positivistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat pelaksanaan dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 9 Bandung yang beralamat di Jalan Semar No.5 Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung Tahun Ajaran sebanyak 145 siswa yang terbagi ke dalam empat

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung Tahun Ajaran sebanyak 145 siswa yang terbagi ke dalam empat 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGRI I Bandung yang beralamat di Jalan Sukagalih No. 80 Bandung. Populasi dalam penelitian adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Alasan pengambilan pendekatan kuantitatif sebagai pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian mengenai program bimbingan melalui strategi kelompok untuk meningkatkan penyesuaian diri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Pendekatan kuantitatif mengutamakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan 63 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk memungkinkannya pencatatan dan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan permasalahan, dan tujuan penelitian, pendekatan penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan metode pengembangan (research and development) dalam upaya menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMAN 7 Bandung yang berlokasi di Jl. Lengkong Kecil No. 53 Bandung, dengan subjek penelitian siswa kelas XI (laki-laki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi / Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Bandung yang berlokasi di Jalan. Dr. Setiabudi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK-PPN Lembang, yang bertempat di Jl. Tangkuban Parahu Km.3 Desa Cilumber Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan.

BAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan. BAB III METODE PENELITIAN Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan. Hal ini agar penelitian tersebut objektifitasnya dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teori maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Pada penelitian ini populasi penelitiannya adalah siswa kelas VIII SMP Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung tahun ajaran 2012/201, hal ini merujuk pada pendapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Desain, dan Teknik Pengumpulan Data 1. Pendekatan Penelitian Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan ilmiah yang dirancang untuk menjawab pernyataan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan 71 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif didasari oleh filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini SMP Negeri 10 Bandung yang terletak di jl. Dewi Sartika, belakang Kebon Kalapa ITC. 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan analisis statistik untuk mengetahui tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Sebuah penelitian membutuhkan suatu objek yang akan diteliti sebagai sumber data, yang dimana objek tersebut disesuaikan dengan masalah-masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Eksperimen. Fungsi metode ini sama seperti metode True Eksperimen, yaitu digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Pre Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- Postes Design

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 66 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas mengenai perencanaan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. Pokok bahasan bab ini terdiri atas : pendekatan, metode, populasi dan sampel penelitian, definisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian Lokasi penelitian yaitu siswa kelas IV SDN Paorama 3 kota Bandung tahun ajaran 2013/2014, secara administratif terdaftar dan aktif dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitaif untuk mendapatkan data yang berbentuk angka, sehingga terdapat

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara atau metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitaif sebagai pendekatan ilmiah yang didisain untuk menjawab pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif sedangkan metode yang digunakan yaitu metode deskriptif. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian adalah MTs Al Inayah yang berlokasi di jalan cijerokaso No.63 Kelurahan Sarijadi Bandung, Kecamatan Sukasari Bandung. MTs Al

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian pendekatan kuantitatif dengan rancangan korelasional. Penelitian rancangan korelasional yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi pelaksanaan penelitian yaitu di MA Negeri 1 Bandung yang beralamat di Jln. H. Alpi Cijerah Bandung. 3.1.2

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah SMP Negeri di Cibadak Kabupaten Sukabumi. Alasan pemilihan SMP tersebut dijadikan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, untuk selanjutnya dideskripsikan agar mendapatkan gambaran keterampilan penyesuaian sosial peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini berjudul Program Bimbingan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini berjudul Program Bimbingan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel 1. Komitmen Kerja Karyawan Penelitian yang akan dilakukan ini berjudul Program Bimbingan untuk Meningkatkan Komitmen Kerja Karyawan PT. Surveyor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah sekolah SMP Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango,

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah sekolah SMP Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian adalah sekolah SMP Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango, khususnya kelas VII.8 dan waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kemampuan Kognitif Kemampuan kognitif dalam penelitian ini adalah penguasaan siswa dalam ranah kognitif yang diukur berdasarkan indikator kemunculannya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, lokasi dan subjek populasi atau sampel penelitian, definisi operasional

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, lokasi dan subjek populasi atau sampel penelitian, definisi operasional 60 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang metode penelitian yang terdiri dari: desain penelitian, lokasi dan subjek populasi atau sampel penelitian, definisi operasional variabel, pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif dan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif dan kuantitatif. 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif yaitu penelitian yang memungkinkan dilakukannya observasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan, langkah-langkah penelitian, definisi operasional. instrumen, serta pengolahan dan analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan, langkah-langkah penelitian, definisi operasional. instrumen, serta pengolahan dan analisis data. 46 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan secara jelas mengenai pendekatan dan metode penelitian yang digunakan, langkah-langkah penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian membutuhkan objek yang akan diteliti sebagai sumber data, objek disesuaikan dengan masalah-masalah yang dikemukakan dalam penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif sebagai pendekatan ilmiah yang didesain untuk menjawab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif sebagai pendekatan ilmiah yang didesain untuk menjawab 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif sebagai pendekatan ilmiah yang didesain untuk menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah pendekatan 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian ini bertempat di Taman Kanak-kanak di Kecamatan Sukasari, Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah guru Taman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan untuk mahasiswa. Penelitian di laksanakan bulan Mei sampai Juni 2013

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan untuk mahasiswa. Penelitian di laksanakan bulan Mei sampai Juni 2013 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kampus pada Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Sebuah penelitian membutuhkan suatu obyek yang diteliti sebagai sumber data, yang mana objek disesuaikan dengan masalah-masalah yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Departemen Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantatif. Kuantitatif merupakan pendekatan yang memungkinkan dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantatif. Kuantitatif merupakan pendekatan yang memungkinkan dilakukan 62 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantatif. Kuantitatif merupakan pendekatan yang memungkinkan dilakukan pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, berikut ini adalah penjelasan operasionalnya: 1. Model Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pendekatam keterampilan proses matematis terhadap peningkatan literasi matematis siswa. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran karier peserta didik. Sugiyono menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif (Poerwanti, 2000:32) yaitu data penelitiannya bersifat numerik yang berupa gejala

Lebih terperinci

Pretest Perlakuan Posttest AO AO 1 X AO 2 BO BO 1 BO 2

Pretest Perlakuan Posttest AO AO 1 X AO 2 BO BO 1 BO 2 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas mengenai pendekatan dan desain penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian dan definisi operasional, instrumen penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode dan Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode dan Teknik Pengumpulan Data BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Metode dan Teknik Pengumpulan Data 1. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian untuk meneliti populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development) dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk lebih memperjelas maksud penelitian ini perlu didefinisikan secara operasional variabel-variabel beberapa istilah: 1. Gaya Belajar Menurut Nasution

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Individu yang memasuki sekolah menengah pertama pada umumnya berada

BAB I PENDAHULUAN. Individu yang memasuki sekolah menengah pertama pada umumnya berada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Individu yang memasuki sekolah menengah pertama pada umumnya berada pada rentang usia remaja, yaitu berkisar antara 12-15 tahun (Lytha, 2009:16). Hurlock (1980:10) mengemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan dengan siswa kelas IX sebagai objek penelitian. Pemilihan penelitian ini didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis instrumen, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan desain penelitian, lokasi, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan prosedur

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1 24 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1 Gadingrejo, SMA N 2 Gadingerjo dan SMA Muhammadiyah Gadingerjo Kecamatan Gadingrejo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi atau Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri se-kota Bandung pada tahun pelajaran 2012/2013. Subjek populasi atau sampel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment). Adapun desain penelitian yang digunakan mengacu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang pendekatan dan metode penelitian, definisi

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang pendekatan dan metode penelitian, definisi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang pendekatan dan metode penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan sampel penelitian, pengembangan data dan instrumen penelitian, uji coba

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode dan Teknik Penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode dan Teknik Penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Metode dan Teknik Penelitian 1.Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu proses menemukan data

Lebih terperinci