BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda warna dan keyakinan. atas dirinya, di antaranya adalah perbedaan agama.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda warna dan keyakinan. atas dirinya, di antaranya adalah perbedaan agama."

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam menempuh kehidupan sosial dalam masyarakat akan dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda warna dan keyakinan atas dirinya, di antaranya adalah perbedaan agama. Dalam menjalani kehidupan sosial tidak bisa dipungkiri akan ada gesekan-gesekan yang terjadi antar kelompok masyarakat, baik yang berkaitan dengan ras maupun agama. Dalam rangka menjaga keutuhan dan persatuan dalam masyarakat maka diperlukan sikap saling toleransi dan saling menghargai, sehingga gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan pertikaian dapat di hindari. Masyarakat juga dituntut untuk saling menjaga hak dan kewajiban antara yang satu dengan yang lainnya. Tiap penduduk bebas memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara sudah sepatutnya menjunjung tinggi sikap toleransi antar umat beragama dan saling menghormati hak serta kewajiban yang ada. Kebebasan beragama pada hakikatnya adalah dasar bagi terciptanya kerukunan antar umat beragama. Tanpa adanya toleransi beragama tidak mungkin tercipta kerukunan antar umat beragama, seperti yang terdapat dalam surah al-mumtahānah ayat 8-9: 1

2 2 Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim. 1 Ayat toleransi antar umat beragama di atas merupakan prinsip dasar ajaran Islam. Ajaran ini yang harus diupayakan untuk diimplementasikan ke dalam masyarakat modern supaya tercipta suasana yang kondusif bagi kehidupan manusia. Toleransi yang berpegang kepada prinsip masing-masing agama menjadikan setiap golongan antar umat beragama sebagai golongan yang terbuka, sehingga memungkinkan dan memudahkan untuk saling berhubungan. Bila anggota dari suatu golongan umat beragama telah berhubungan baik dengan anggota dari golongan agama-agama yang lain, maka akan muncul kemungkinan untuk mengembangkan hubungan dalam berbagai bentuk kerjasama dalam bermasyarakat dan bernegara. 2 1 Departemen Agama RI, Mushāf al-azhār:al-qur an dan Terjemahnya, (Bandung: Penerbit Hilal, 2010), hlm Said Agil Husein Al Munawar, Fikih Hubungan Antar Agama, (Jakarta: Ciputat Press, 2005), hlm. 22.

3 3 Kehidupan beragama yang harmonis merupakan hal yang sangat ditekankan dalam ajaran Islam. Keharmonisan ini menjadi penting karena Islam mengajarkan kemerdekaan dalam memilih agama dan keyakinan. Dengan demikian, ketika Islam muncul memberikan kebebasan dalam memilih keyakinan. Nabi Muhammad pada saat itu hanya menawarkan dan mengajarkan bahwa tidak ada paksaan dalam beragama (QS. al-baqarāh: 256). Kehidupan keberagamaan yang harmonis antar pemeluk agama yang di kembangkan dalam sejarah Islam, dapat dilihat ketika Nabi Muhammad membangun peradaban Islam awal di Madinah. Pada saat itu, Nabi memberikan kebebasan beragama pada penduduk Madinah yang terdiri dari kaum Kristen dan Yahudi selain juga Islam. Hal ini tercermin dari kasus ketika Nabi Muhammad membuat Piagam Madinah atau perjanjian dengan penduduk kota Madianah. Salah satu kesepakatannya adalah bahwa Nabi Muhammad memberikan kebebasan kepada masing-masing individu untuk menghormati pilihan agama dan keyakinannya. 3 Untuk membangun toleransi hidup beragama di masyarakat dewasa ini memerlukan usaha sungguh-sungguh, terencana, dan konsepsional. Beberapa usaha bisa dilakukan menuju ke arah toleransi hidup antar umat beragama di atas. Pertama, perlu ditumbuhkembangkan sikap pada semua pihak, terutama bagi aparat pemerintah dan tokoh masyarakat, untuk mensosialisasikan 3 Lukmanul Hakim, Kehidupan Beragama dan Pembentukan Peradaban Islam di Indonesia (Jakarta: Harmoni. No. 4. Desember. X, 2011), hlm

4 4 konsep dan semangat kekeluargaan atau persaudaraan tanpa melihat latar belakang agama, etnis dan budaya. Kedua, pemerataan pembangunan yang mampu menjangkau daerah terpencil sehingga tidak ada daerah atau warga masyarakat yang merasa terpinggirkan. Bentuk pembangunan yang paling utama adalah sarana transportasi, lembaga penghasil SDM berkualitas, dan prinsip profesionalitas dalam pertimbangan pengangkatan seorang pejabat. Ketiga, mensosialisasikan perlunya kesadaran kemajemukan kepada semua kelompok strategis, terutama aparat pemerintah dan tokoh masyarakat, sehingga berbagai kebijakan mereka selalu berangkat dari kesadaran pluralitas sosial. Keempat, sekalipun bidang agama sesuai dengan UU No. 22 tahun 1999 tentang pemeritahan daerah, termasuk bidang dan wewenang pemerintah pusat dan belum di otonomikan, namun pemerintah daerah perlu memberikan perhatian yang besar kepada bidang ini terutama dalam pelayanan kepentingan msyarakat dalam menjalankan agamanya. Untuk itu, maka penempatan pejabat agama pada instansi pemerintah daerah hendaknya dipilih berdasarkan pertimbangan latarbelakang pengetahuannya di bidang perbandingan agama. Kelima, perlunya diperbanyak frekuensi tatap muka dan silaturahmi di antara pemuka agama pada tingkat akar rumput (grass-root) sehingga masyarakat pada lapisan bawah memperoleh informasi yang benar tentang

5 5 bagaimana membangun kehidupan yang rukun pada masyarakat yang majemuk. 4 Mengenai realita yang plural ini penulis ingin mencoba memberi suatu gambaran mengenai hubungan umat Islam dan Kristen di Desa Jolotigo Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan. Hubungan toleransi antar umat beragama yang ada di Desa Jolotigo Kec. Talun Kab. Pekalongan berjalan dengan sangat khidmat dan lancar. Misalnya, adanya warga muslim dalam perayaan hari Natal di Desa Jolotigo, dan sebaliknya orang Kristen berada dalam perayaan hari Raya Idul Fitri. Toleransi antar umat beragama di Desa Jolotigo tidak hanya terlihat dari perayaan hari besar saja, tetapi terlihat juga pada waktu adanya seseorang yang meninggal dunia. Misalnya, warga yang beragama Kristen turut berduka cita dengan cara melihat dan berkunjung kerumahnya, atau sebaliknya warga masyarakat yang beragama Muslim melihat dan berkunjung kerumah warga yang beragama Kristen. Masyarakat Desa Jolotigo merupakan masyarakat pegunungan yang masih menjunjung tinggi solidaritas dan sikap hidup gotong-royong. Misalnya, seseorang yang ingin membangun rumah baik dari masyarakat Muslim atau non Muslim, maka masyarakat setempat bersatu padu membantu pembangunan rumah tersebut dan biasanya masyarakat tersebut menyebutnya dengan gugur gunung membangun rumah bersama-sama. 4 M. Ridwan Lubis, Cetak Biru Peran Agama, (Jakarta: PT. Puslitbang Kehidupan Beragama, 2005), hlm. 4-5.

6 6 Dari sedikit pemaparan di atas, jelaslah bahwa toleransi antar umat beragama sangat diperlukan mengingat manfaatnya sangat besar dalam kehidupan beragama. Akan tetapi apa yang menjadi dasar toleransi umat Islam dan Kristen serta bagaimana pemahamannya? Dan bagaimana Implementasinya dalam Konteks Kekinian? Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulisakan mencoba meneliti Pemahaman dan Implementasi Toleransi Antar Umat Beragama Dalam Konteks Kekinian (Studi Ayat- Ayat Toleransi Antar Umat Beragama di Desa Jolotigo Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan). B. Rumusan Masalah Sekilas gambaran pada pembahasan-pembahasan sebelumnya membuat peneliti merasa perlu mengangkat beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pemahaman masyarakat Desa Jolotigo tentang toleransi antar umat beragama? 2. Bagaimana implementasi toleransi antar umat beragama di Desa Jolotigo Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pemahaman masyarakat Desa Jolotigo terhadap toleransi antar umat beragama.

7 7 2. Untuk mengetahui Implementasi toleransi antar umat beragama di Desa Jolotigo Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan. Adapun kegunaan penelitian ini berguna: 1. Dalam bidang keilmuan keislaman agar dapat menambah Khazanah tentang tafsir al-qur an terutama jika dikaitkan dalam konteks keberagamaan di Indonesia. 2. Bagi masyarakat Indonesia dapat menjadi solusi di tengah perselisihan keyakinan antar umat beragama. 3. Bagi penulis sendiri dapat menjadi latihan penelitian tentang toleransi antar umat agama yang kemudian akan diterapkan untuk pencerahan kepada masyarakat ketika terjadi perselisihan antar umat agama. D. Landasan Teori Memahami agama semestinya tidak sebatas pada pemahaman agama secara formal, melainkan juga harus dipahami sebagai sebuah kepercayaan, sehingga ketika orang memahaminya maka ia akan bersikap toleran kepada orang dan tidak arogan terhadap agamanya sendiri. Akan tetapi bila seseorang hanya memahami agama secara formal saja, maka ia akan memandang bahwa hanya agamanya saja yang mempunyai klaim kebenaran tunggal dan paling baik. Sementara itu agama lain dipandang telah mengalami reduksionisme (pengurangan), karena itu tidak benar dan kurang sempurna. Sikap ini

8 8 memunculkan hegemoni agama formal sedemikian rupa sehingga agama lokal, agama suku ataupun agama kecil terpinggirkan oleh agama formal. 5 Toleransi hidup beragama merupakan salah satu tujuan pembangunan di bidang agama. Gagasan ini muncul, di latarbelakangi beberapa kejadian yang memperlihatkan gejala meruncingnya hubungan antar agama. Kehadiran agama-agama besar mempengaruhi perkembangan kehidupan bangsa Indonesia dan menambah corak kemajemukan bangsa Indonesia, walaupun kemajemukan itu mengandung potensi konflik, namun sikap toleransi diantara pemeluk berbagai agama besar benar-benar merupakan suatu kenyataan dalam kehidupan bangsa Indonesia. Menurut M. Quraish Shihab, di dalam QS. al-mumtāhānah ayat 8-9 menjadi dasar hubungan interaksi antara kaum Muslimin dan non Muslim, 6 diantaranya: 1. Tidak ada halangan, bahkan dianjurkan menjalin hubungan baik dengan siapapun, lebih-lebih keluarga, selama mereka tidak memusuhi agama dan masyarakat Islam serta membantu musuh-musuh umat Islam. 2. Dianjurkan memberi bantuan kepada non Muslim yang butuh kapan dan dimanapun mereka berada selama bantuan itu tidak mengakibatkan dampak negatif bagi agama dan umat Islam. 5 Muhammad Sabri, keberagamaan Yang Saling Menyapa, (Yogyakarta: Ittaqa Press, 1999), hlm M. Quraish Shihab, Tāfsir al-misbāh: Pesan, Kesan dan Keserasian al-qur'an. Cet. Ke-4. (Jakarta: Lentera Hati, 2006), hlm. 168.

9 9 3. Islam adalah agama damai yang mencintai kemanusiaan, ia membawa rahmat serta kedamaian bagi seluruh alam. Bahkan, walau dalam keadaan bermusuhan, Islam tetap memerintahkan kejujuran tingkahlaku dan perlakuan yang adil. 7 Menurut W.J.S Purwodarminto, toleransi adalah sikap tenggang rasa berupa menghargai serta membolehkan suatu pendirian, pendapat, pandangan kepercayaan maupun yang lainnya, serta berbeda dengan pendiriannya sendiri. 8 Dapat dikatakan bahwa toleransi adalah hubungan sesama manusia dengan manusia atau berdampingan secara rukun dan menerima perbedaan yang lain dalam suatu kelompok. Menurut Mun im A. Sirry perbedaan agama sama sekali bukan halangan untuk melakukan kerjasama, bahkan al-qur an menggunakan kata lita`ārafu, supaya saling mengenal, yang kerap diberi konotasi sebagai saling membantu. 9 Toleransi beragama dalam upaya menghormati kepercayaan orang lain bukan berarti menerima dan menjalankan kepercayaan orang lain yang berbeda dengan kepercayaan diri sendiri.setiap agama memiliki perbedaan dalam konteksnya masing-masing, namun perbedaan dalam konsep agama bukan dianggap sebagai lawan tetapi memupuk keyakinan para pengikutnya. Lebih lanjut, toleransi agama yang ada di dalam al-qur an QS. al- Mumtāhānah ayat 8-9, QS. al-maidah Ayat 2 serta QS. al-kafirun ayat M. Quraish Shihab, al-lubāb: Makna, Tujuan dan Pelajaran dari Surah-surah al-qur an. Cet. Ke-1. (Tangerang: PT. Lentera Hati, 2012), hlm W.J.S Purwodarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Yogyakarta: Balai Pustaka, 1986), hlm Mun im A. Sirry, Fiqh Lintas Agama, ( Jakarta: Paramadina, 2004), hlm. 215.

10 10 mengandung banyak hikmah dan nilai-nilai sosial yang di jadikan sebagai dasar toleransi beragama, sehingga di dalam kehidupan bermasyarakat tercipta kehidupan yang harmonis serta saling menghormati antar umat beragama. Ayat-ayat toleransi agama yang ada di dalam al-qur an merupakan ide dan gagasan bagi terciptanya kehidupan yang kondusif bagi kehidupan antar umat beragama, sehingga implikasi yang di harapkan adalah sesuai dengan ayat tersebut. Maka dari itu peneliti akan mencoba mengkaji lebih dalam bagaimana al-qur an mengupas lebih dalam mengenai toleransi antar umat beragama, khususnya terhadap ayat-ayat toleransi agama yang merupakan dasar toleransi dan perintah untuk berbuat baik kepada agama lain, selagi agama tersebut tidak memusuhi agama tersebut. E. Tinjauan Pustaka Untuk dapat menjelaskan persoalan dan mencapai tujuan sebagaimana diungkap di atas, maka perlu dilakukan tinjauan pustaka guna mendapatkan kerangka berpikir yang dapat mewarnai kerangka kerja serta memperoleh hasil sebagaimana yang diharapkan. Penelitian tentang Toleransi Beragama telah banyak dilakukan diantaranya Konsep Kerukunan Antar Umat Beragama (Studi Kasus Tentang Perayaan Hari Besar Umat Beragama Islam dan Agama Kong Hu Chu di Kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang), skripsi karya Indah Nurhayati Fakultas Ushuludin IAIN Walisongo semarang tahun Skripsi ini memaparkan bahwa kerukunan dalam kehidupan

11 11 masyarakat dapat terwujud apabila seseorang saling menghargai dan menghormati antar umat beragama. 10 Amanatun Nafisah dalam skripsinya berjudul Kerukunan Antar Umat Beragama (Studi Hubungan Islam dengan Kristen di Desa Losari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang) Fakultas Ushuludin IAIN Walisongo Semarang tahun 2007, memaparkan bahwa setiap agama harus menyerukan tolong menolong dan mengasihi yang lemah dan membuat bumi ini penuh dengan rahmat tuhan supaya manusia bisa hidup dengan rukun, damai dan dapat beribadah dengan khusuk menurut kepercayaannya. 11 Muhammad Luthfi dalam skripsinya berjudul Model Toleransi Beragama Nabi Muhammad SAW di Madinah Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang tahun 2012, memaparkan bahwa toleransi adalah salah satu ajaran Muhammad saw yang harus di ikuti serta toleransi antar umat beragama adalah salah satu strategi untuk meyakinkan agama dan negara lain bahwa Islam bukanlah agama pedang dan Indonesia bukan negara teroris. 12 Dari beberapa penelitian yang telah disebutkan diatas, ternyata belum didapati penelitian yang khusus mengkaji pemahaman dan implementasi toleransi antar umat beragama. Oleh karena itu, penelitian ini akan berupaya menyajikan uraian mengenai pemahaman dan implementasi toleransi antar umat beragama dengan memfokuskan ayat-ayat toleransi agama yang ada 10 Indah Nurhayati, Konsep Kerukunan Antar Umat Beragama, Skripsi Sarjana Ushuluddin, (Semarang: Perpustakaan IAIN, 2011), hlm. ix. 11 Amanatun Nafisah, Kerukunan Antar Umat Beragama, Skripsi Sarjana Ushuluddin, (Semarang: Perpustakaan IAIN, 2007), hlm. vi. 12 Muhammad Luthfi, Model Toleransi Beragama Nabi Muhammad SAW di Madinah,Skripsi Sarjana Ushuluddin, (Semarang: Perpustakaan IAIN, 2012), hlm. vii.

12 12 dalam al-qur an sebagai dasar utama toleransi agama, menimbang bahwa dalam ayat-ayat al-qur an membincangkan lebih spesifik tentang toleransi agama. Sehingga ayat al-qur an tersebut dapat diimplementasikan di masyarakat Desa Jolotigo Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan. Oleh karena itu, peneliti mencoba mengangkat skripsi yang berjudul Pemahaman dan Implementasi Toleransi Antar Umat Beragama dalam Konteks Kekinian (Studi Ayat-ayat Toleransi Antar Umat Beragama di Desa Jolotigo Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan). F. Metode Penelitian Untuk mempermudah dalam penulisan dan mendapatkan kesimpulan yang tepat, maka proses penulisan skripsi ini menggunakan metode sebagai berikut: 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reseach), yaitu penelitian yang dilaksanakan ditengah kehidupan masyarakat. 13 Penelitian yang akan dilakukan berlokasi di Desa Jolotigo Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang ditujukan untuk menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap serta penyajian data hasil penelitiannya dipaparkan dalam bentuk uraian diskripsi Dudung Abdurahman, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2003),hlm Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2003), hlm. 60.

13 13 2. Pendekatan Penelitian Pendekatan didefinisikan sebagai cara-cara dalam menghampiri objek. Sedangkan pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah pendekatan tematik, yaitu cara menafsirkan ayat al-qur an melalui penetapan topik tertentu dengan jalan menghimpun seluruh atau sebagian ayat-ayat dari berbagai surah yang berbicara tentang topik tersebut untuk dikaitkan satu dengan yang lain, lalu diambil kesimpulan secara menyeluruh. 15 Sedangkan metode yang penulis gunakan adalah metode Living Qur an yaitu suatu bentuk metode penelitian ilmiah tentang berbagai peristiwa sosial atau fenomena sosial terkait dengan kehadiran al- Qur an. 16 Dalam hal ini peneliti akan melihat lebih dekat terkait dengan toleransi antar umat beragama yang ada di Desa Jolotigo Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan. 3. Sumber Data Dalam penelitian ini peneliti memperoleh data berupa: a. Data Primer Data Primer atau data tangan pertama adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat 15 Mardani, Ayat-ayat Tematik: Hukum Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. vii. 16 M. Mansyur, et al., Metode Penelitian Living Qur an dan Hadits, (Yogyakarta: TH. Press, 2007), hlm. 8.

14 14 pengukur atau alat pengambil data langsung pada subjek atau tangan pertama atau sumber asli. 17 Adapun dalam hal ini yang menjadi sumber primer adalah tokoh agama umat Islam dan kristen, seperti: Kyai, Pendeta, Ustad, Biarawati, Tokoh Masyarakat serta Masyarakat setempat dan observasi penulis di Desa Jolotigo Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan. b. Data Sekunder Data sekunder atau data tangan kedua adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh peneliti dari subyek penelitian. 18 Dalam hal ini adalah ayat-ayat al-qur an menjadi sumber data sekunder dan teori dari kepustakaan juga menjadi dasar penunjang sumber data primer. 4. Metode Pengumpulan Data a. Metode observasi Metode observasi atau pengamatan digunakan dalam rangka mengumpulkan data dalam suatu penelitian, merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya sesuatu rangsangan tertentu yang diinginkan atau suatu studi yang disengaja dan sistematis tentang keadaan atau fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat Saifuddin Anwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm Winarno Surachmad, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar dan Metode Teknik,(Bandung:Tarsito, 1990), hlm Mardalis, Metode Penelitian suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Aksara, 1999), hlm. 63.

15 15 Metode ini digunakan untuk mengetahui secara langsung pemahaman masyarakat Desa Jolotigo terhadap toleransi agama yang terdapat dalam ayat-ayat al-qur an serta implementasi masyarakat Desa Jolotigo terhadap toleransi agama. b. Metode Wawancara Metode wawancara adalah metode yang digunakan untuk memperoleh informasi secara langsung dan mendalam kepada seorang responden yang mana responden tersebut mengungkapkan perasaan, motivasi, sikap, atau keyakinannya terhadap suatu topik. 20 Peneliti akan melakukan wawancara semi-struktur kepada warga Desa Jolotigo yang terdiri dari warga yang beragama Islam dan warga non Muslim. Warga Desa Jolotigo tersebut terdiri dari orang yang berlatar belakang sebagai: Kyai, Pendeta, Ustad, Biarawati, masyarakat ekonomi atas, masyarakat ekonomi bawah dan masyarakat biasa yang memiliki pengetahuan agama secara biasa. Kemudian, peneliti akan melakukan wawancara khusus kepada warga Desa Jolotigo yang beragama Islam yaitu menanyakan kepada masyarakat setempat terhadap pemahaman toleransi serta implementasinya di Desa Jolotigo, selanjutnya peneliti memaparkan bahwa pemahaman mereka selaras dengan perintah Allah yang ada di dalam ayat al-qur an yang menjelaskan tentang toleransi agama. 20 Istijanto, Riset Sumber Daya Manusia: Cara Praktis Mendeteksi Dimensi-Dimensi Kerja Karyawan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005), hlm. 38.

16 16 Wawancara semi-struktur adalah wawancara yang sebelum pelaksanaan wawancara sudah dilakukan persiapan seperti daftar pertanyaan, namun saat wawancara berlangsung tidak menutup kemungkinan untuk improvisasi memunculkan pertanyaan baru. Hal ini agar data yang diperoleh lebih mendalam dan proses wawancara berlangsung nyaman. c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi ialah tehnik pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden. 21 Seperti transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk memperoleh dokumen-dokumen penting yang terkait dengan pemahaman dan implementasi toleransi antar umat beragama. d. Metode Analisis Data Metode analisis data adalah proses pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam pola-pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema tentang toleransi agama dan keterkaitannya dengan ayat-ayat al-qur an yang menjelaskan tentang toleransi agama serta dapat ditemukan hipotesis data seperti yang dikandung oleh data tersebut. 21 Abdurrahman Fatoni, Metode Penelitian dan Tehnik Penyusunan Skripi, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), hlm. 104.

17 17 Metode analisis data dipakai setelah data tentang toleransi agama dan keterkaitannya dengan ayat-ayat al-qur an yang menjelaskan tentang toleransi agama selesai dikumpulkan, dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sampai berhasil menyimpulkan kebenaran yang di dapat untuk menjawab persoalan yang digunakan dalam penelitian. Adapun analisis yang digunakan adalah metode diskriptif kualitatif yaitu setelah semua data tentang toleransi agama dan keterkaitannya dengan ayat-ayat al-qur an yang menjelaskan tentang toleransi agama yang diperlukan terkumpul kemudian disusun dan diklasifikasikan. Selanjutnya dianalisis dan di interpretasikan dengan kata-kata sedemikian rupa untuk menggambarkan objek-objek penelitian disaat penelitian dilakukan, sehingga dapat diambil kesimpulan yang proporsional dan logis. Dalam melakukan metode analisis di atas menggunakan pola berfikir induktif, yaitu metode berfikir yang berangkat dari fakta-fakta, peristiwa-peristiwa khusus tersebut kemudian ditarik generalisasi yang dimiliki dan bersifat umum. 22 G. Sistematika Penulisan Secara garis besar sistematika dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 22 Sutrisno Hadi, Metodologi Riset 2, (Yogyakarta: Andi Offset, 1987), hlm. 42.

18 18 Bab I Pendahuluan yang berisi tentang: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Landasan Teori, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan. Bab II Toleransi Antar Umat Beragama Dalam al-qur an meliputi: Pengertian Toleransi, Toleransi Umat Beragama, Prinsip-prinsip Toleransi Antar Umat Beragama, Tugas dan Tanggung Jawab Umat Beragama serta Toleransi dalam al-qur an. Bab III Gambaran Umum Desa Jolotigo, Pemahaman dan Implementasi Toleransi Antar Umat Beragama. Pada bab ini berisi tentang: a). Gambaran umum Desa Jolotigo dari letak geografis, sejarah masuknya Agama Islam, sejarah masuknya Agama Kristen, ekonomi, pendidikan dan budaya. b). Pemahaman masyarakat Desa Jolotigo terhadap toleransi antar umat beragama. c). Implementasi toleransi antar umat beragama di Desa Jolotigo Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan. BAB IV Analisis Pemahaman dan Implementasi Toleransi Antar Umat Beragama. Pada bab ini menjelaskan Analisis Pemahaman dan Implementasi Toleransi Antar Umat Beragama, meliputi: a). Analisis pemahaman masyarakat Desa Jolotigo terhadap toleransi antar umat beragama. b). Analisis implementasi toleransi antar umat beragama di Desa Jolotigo Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan. BAB V Penutup, berisi, kesimpulan dan saran.

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN DAN IMPLEMENTASI TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA. maka dalam bab ini peneliti kemukakan secara garis besar mengenai

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN DAN IMPLEMENTASI TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA. maka dalam bab ini peneliti kemukakan secara garis besar mengenai BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN DAN IMPLEMENTASI TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA Dalam bab sebelumnya telah di uraikan tentang toleransi antar umat beragama di Desa Jolotigo Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. Pustaka Pelajar, 2001, hlm Azyumardi Azra, Kerukunan dan Dialog Islam-Kristen Di Indonesia, dalam Dinamika

BAB IV ANALISIS. Pustaka Pelajar, 2001, hlm Azyumardi Azra, Kerukunan dan Dialog Islam-Kristen Di Indonesia, dalam Dinamika 44 BAB IV ANALISIS A. Kualitas Tingkat Toleransi Pada Masyarakat Dukuh Kasaran, Desa Pasungan, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten Toleransi antar umat beragama, khususnya di Indonesia bertujuan untuk menumbuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era global, plural, multikultural seperti sekarang setiap saat dapat saja terjadi peristiwa-peristiwa yang tidak dapat terbayangkan dan tidak terduga sama

Lebih terperinci

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

PERSATUAN DAN KERUKUNAN PERSATUAN DAN KERUKUNAN PENGERTIAN PERSATUAN DAN KESATUAN A. PERSATUAN Dari segi bahasa persatuan berarti gabungan, ikatan atau kumpulan. Sedangkan menurut istilah persatuan adalah kumpulan individu manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pertama dalam upaya mempelajari agama Islam. Tentunya, model

BAB I PENDAHULUAN. dan pertama dalam upaya mempelajari agama Islam. Tentunya, model BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ditengah-tengah lembaran al-qur an terdapat isyarat-isyarat ilmiah yang banyak memuat hakikat penciptaan manusia, alam semesta, lautan, gunung-gunung, hakikat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam suku, bahasa, adat istiadat dan agama. Hal itu merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam suku, bahasa, adat istiadat dan agama. Hal itu merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk yang terdiri dari berbagai macam suku, bahasa, adat istiadat dan agama. Hal itu merupakan suatu kenyataan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG TOLERANSI MASYARAKAT ISLAM TERHADAP KEBERADAAN GEREJA PANTEKOSTA DI DESA TELAGABIRU

BAB IV ANALISIS TENTANG TOLERANSI MASYARAKAT ISLAM TERHADAP KEBERADAAN GEREJA PANTEKOSTA DI DESA TELAGABIRU BAB IV ANALISIS TENTANG TOLERANSI MASYARAKAT ISLAM TERHADAP KEBERADAAN GEREJA PANTEKOSTA DI DESA TELAGABIRU Pluralisme adalah sebuah realitas sosial yang siapapun tidak mungkin memungkirinya, kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cenderung kepada kelezatan jasmaniah). Dengan demikian, ketika manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang cenderung kepada kelezatan jasmaniah). Dengan demikian, ketika manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia secara universal (tanpa dipandang suku, etnis, stratifikasi sosial maupun agamanya) merupakan salah satu makhluk Tuhan yang paling sempurna di muka bumi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. identitas Indonesia adalah pluralitas, kemajemukan yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. identitas Indonesia adalah pluralitas, kemajemukan yang bersifat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu kenyataan yang tidak dapat disangkal jika berbicara tentang identitas Indonesia adalah pluralitas, kemajemukan yang bersifat multidimensional. Kemajemukan

Lebih terperinci

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA Nama : M. Akbar Aditya Kelas : X DGB SMK GRAFIKA DESA PUTERA Kerukunan Antar Umat Beragama. Indonesia adalah salah satu negara

Lebih terperinci

BAB I. Aaditama, 1998), hlm Nasruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung: PT. Al-Ma arif, 1989), hlm. 15

BAB I. Aaditama, 1998), hlm Nasruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung: PT. Al-Ma arif, 1989), hlm. 15 BAB I A. Latar Belakang Masalah Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dijaga di Indonesia yang hidup di dalamnyaberbagai macam suku, ras,

BAB I PENDAHULUAN. harus dijaga di Indonesia yang hidup di dalamnyaberbagai macam suku, ras, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kerukunan antar umat beragama merupakan satu unsur penting yang harus dijaga di Indonesia yang hidup di dalamnyaberbagai macam suku, ras, aliran dan agama. Untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM A. Hakikat Toleransi dalam Al-Quran Telaah Pendidikan Islam Allah telah membimbing manusia kepada toleransi melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif dalam bentuk deskriptif, yakni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian Kualitatif adalah Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN. a. Keharusan saling mengenal, b. Keberagamaan keyakinan, c. Keberagamaan etnis.

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN. a. Keharusan saling mengenal, b. Keberagamaan keyakinan, c. Keberagamaan etnis. BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN A. Keharusan Saling Mengenal Di sini akan dijelaskan tentang persamaan dan perbedaan pemikiran pluralisme agama dalam Islam dan pluralisme agama menurut Alwi Shihab, meliputi:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian, metode menjadi sangat penting bagi seorang peneliti. Ketepatan dalam menggunakan suatu metode akan dapat menghasilkan data yang tepat pula dan dapat dipertanggungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam abad kemajuan teknologi komunikasi modern dewasa ini,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam abad kemajuan teknologi komunikasi modern dewasa ini, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam abad kemajuan teknologi komunikasi modern dewasa ini, pergaulan manusia tidak dapat dibatasi hanya dalam suatu lingkungan masyarakat yang lingkupnya kecil dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelak, sehingga salat dijadikan induk dari seluruh ibadah, karena salat

BAB I PENDAHULUAN. kelak, sehingga salat dijadikan induk dari seluruh ibadah, karena salat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salat merupakan amalan yang pertama kali dihisab pada hari kiamat kelak, sehingga salat dijadikan induk dari seluruh ibadah, karena salat merupakan kunci atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan menegaskan arti dan maksud dari istilah-istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini.dengan adanya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ATAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN SISWA DI SMA NEGERI 3 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ATAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN SISWA DI SMA NEGERI 3 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS TOLERANSI ATAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN SISWA DI SMA NEGERI 3 PEKALONGAN Setelah penulis mengumpulkan data penelitian di lapangan tentang toleransi antar umat beragama di kalanga siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam penulisan skripsi ini digunakan beberapa macam metode untuk mengumpulkan informasi maupun data berkaitan erat dengan masalah peringatan maulid Nabi Muhammad Saw, kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan kehidupan manusia. Pendidikan sebagai salah satu kebutuhan, fungsi sosial, pencerahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberagamaan, cita-cita, perspektif, orientasi hidup. Tingginya pluralisme bangsa Indonesia membuat potensi konflik bangsa

BAB I PENDAHULUAN. keberagamaan, cita-cita, perspektif, orientasi hidup. Tingginya pluralisme bangsa Indonesia membuat potensi konflik bangsa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah bangsa yang kompetisi etnisnya sangat beragam. Begitu pula dengan agama, aliran kepercayaan, bahasa, adat istiadat, orientasi kultur kedaerahan serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat

BAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia ditakdirkan menghuni kepulauan Nusantara ini serta terdiri dari berbagai suku dan keturunan, dengan bahasa dan adat istiadat yang beraneka ragam,

Lebih terperinci

d. bahwa dalam usaha mengatasi kerawanan sosial serta mewujudkan, memelihara dan mengembangkan kehidupan masyarakat yang

d. bahwa dalam usaha mengatasi kerawanan sosial serta mewujudkan, memelihara dan mengembangkan kehidupan masyarakat yang RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO.: Ä Ä Ä TAHUN 2003 TENTANG KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tidak diragukan lagi bahwa al-qur`an merupakan kitab suci dan. pedoman bagi manusia dan orang-orang yang bertaqwa kapanpun dan

BAB I PENDAHULUAN. Tidak diragukan lagi bahwa al-qur`an merupakan kitab suci dan. pedoman bagi manusia dan orang-orang yang bertaqwa kapanpun dan BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Tidak diragukan lagi bahwa al-qur`an merupakan kitab suci dan pedoman bagi manusia dan orang-orang yang bertaqwa kapanpun dan dimanapun sekaligus sebagai mu`jizat (bukti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

Lebih terperinci

Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa

Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, toleransi berasal dari kata toleran yang berarti sifat/sikap menenggang (menghargai,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sumardi suryabrata, Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka, 1976), hlm ), hlm 6

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka, 1976), hlm ), hlm 6 BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam memahami makna yang terkandung dalam judul skripsi ini, penulis merasa perlu untuk memberikan penegasan seperlunya. Adapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari. 1 BAB I A. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Dengan tumbuhnya pengetahuan tentang agama-agama lain, menimbulkan sikap saling pengertian dan toleran kepada orang lain dalam hidup sehari-hari, sehingga

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Al-Quran yang ditelaah melalui konsep Pendidikan Islam, penulis menemukan

BAB V PENUTUP. Al-Quran yang ditelaah melalui konsep Pendidikan Islam, penulis menemukan BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan pembahasan tentang toleransi antar umat beragama dalam Al-Quran yang ditelaah melalui konsep Pendidikan Islam, penulis menemukan beberapa kesimpulan, diantaranya mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana prosedur kerja mencari kebenaran 1. Metode dapat diartikan sebagai prosedur atau cara mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan guna memperoleh data tentang tinjauan hukum islam dan hukum

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan guna memperoleh data tentang tinjauan hukum islam dan hukum BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum empiris ( field research ) merupakan penelitian yang dilaksanakan secara langsung di lapangan guna memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah ditentukan. Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor yang

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bemegara serta dalam menjalankan

I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bemegara serta dalam menjalankan 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kerukunan umat beragama merupakan dambaan setiap umat, manusia. Sebagian besar umat beragama di dunia, ingin hidup rukun, damai dan tenteram dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode artinya cara yang dilakukan dalam penelitian. Sedangkan penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam rangka memperoleh hasil yang representatif dari pembahasan yang dibutuhkan data yang valid dari kenyataan obyek yang ada dikaitkan dengan konsep yang berasal dari kajian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi adalah ilmu tentang cara untuk mencapai tujuan, sedangkan penelitian ini adalah suatu proses yang sistematis dan analisis yang logis terhadap data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilandasi dengan sifat saling menghormati antar umat beragama, yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilandasi dengan sifat saling menghormati antar umat beragama, yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup bermasyarakat berarti hidup berdampingan dengan orang lain, dan hidup berdampingan dengan orang lain memiliki konsekuensi untuk mau menerima setiap kondisi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN ORGANISASI PEMUDA DALAM MEMBINA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

BAB IV ANALISIS PERAN ORGANISASI PEMUDA DALAM MEMBINA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA BAB IV ANALISIS PERAN ORGANISASI PEMUDA DALAM MEMBINA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA a. Realitas Kerukunan Antar Umat Beragama di Desa Banyutowo Indonesia adalah negara multi etnis, multi kultur dan multi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah empiris dan mengunakan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah empiris dan mengunakan pendekatan kualitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah empiris dan mengunakan pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan penelitian seperti pendekatan kualitatif dan kuantitatif. 17 Pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dirasakan rahmat dan berkah dari kehadiran al-qur an itu. 1

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dirasakan rahmat dan berkah dari kehadiran al-qur an itu. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. melalui malaikat Jibril untuk menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia. Al-Qur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, perdagangan terutama dalam bidang ekonomi. Merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, perdagangan terutama dalam bidang ekonomi. Merupakan suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era yang penuh dengan segala persaingan baik pada sektor pemerintahan, perdagangan terutama dalam bidang ekonomi. Merupakan suatu hal yang sedang marak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field reseach) dengan metode kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode artinya cara yang dilakukan dalam penelitian. Sedangkan penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan suatu usaha untuk mengumpulkan, mencatat dan menganalisa sesuatu masalah. Selain itu juga dimaknakan sebagai suatu penyelidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang diturunkan oleh-nya, melalui malaikat Jibril kepada nabi Muhammad SAW, sebagai pedoman serta tuntunan bagi manusia, Al-Qur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah jenis penelitian lapangan (field research) dengan terjun langsung ke lapangan dan melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong umatnya untuk berbuat kebaikan dan mengajak orang lain agar menjadi insan yang baik. Implikasi dari

Lebih terperinci

BAB I ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN MULTI JASA DENGAN AKAD IJARAH DI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI'AH (BPRS) MITRA HARMONI SEMARANG

BAB I ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN MULTI JASA DENGAN AKAD IJARAH DI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI'AH (BPRS) MITRA HARMONI SEMARANG BAB I ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN MULTI JASA DENGAN AKAD IJARAH DI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI'AH (BPRS) MITRA HARMONI SEMARANG A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, manusia

Lebih terperinci

NILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati

NILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati NILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati I Proses pendidikan ada sebuah tujuan yang mulia, yaitu penanaman nilai yang dilakukan oleh pendidik terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Jakarta: Depag, 2003, hlm Fatimah Usman, Wahdat Al-Adyan: Dialog Pluralisme Agama, Yogyakarta: LKIS, 2002,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Jakarta: Depag, 2003, hlm Fatimah Usman, Wahdat Al-Adyan: Dialog Pluralisme Agama, Yogyakarta: LKIS, 2002, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama seringkali diposisikan sebagai salah satu sistem acuan nilai (system of referenced value) dalam keseluruhan sistem tindakan (system of action) yang mengarahkhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research), dapat juga dianggap sebagai pendekatan luas dalam penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif, Menurut Saifuddin Azwar pendekatan kuantitatif yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis merupakan negara yang kaya dibandingkan dengan negara yang lainnya, hal ini dapat dibuktikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif, pendekatan yang dilakukan adalah melalui kualitatif deskriptif. Maksudnya, data yang dikumpulkan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (Field Research). Field Research adalah penelitian yang dilakukan di lapangan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membimbing dan mengembankan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik

BAB I PENDAHULUAN. membimbing dan mengembankan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakikat pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan mengembankan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik baik dalam bentuk pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Jenis dan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang di lakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan yang telah ditentukan. Adapun metode yang peneliti gunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan yang telah ditentukan. Adapun metode yang peneliti gunakan adalah BAB III METODE PENELITIAN Dalam mengadakan penelitian metode mempunyai peranan yang sangat penting, karena metode adalah suatu cara yang dilakukan dalam mengumpulkan data-data yang dapat dijadikan kerangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis, sedangkan penelitian adalah usaha karya ilmiah yang mempunyai tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitatif. Penulis menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitatif. Penulis menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma dan Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitatif. Penulis menggunakan paradigma Interpretatif fenomenologis. Paradigma fenomenologis merupakan

Lebih terperinci

PEDOMAN OBSERVASI. No Aspek yang diamati Keterangan. dalam menjaga hubungan yang

PEDOMAN OBSERVASI. No Aspek yang diamati Keterangan. dalam menjaga hubungan yang LAMPIRAN 98 Lampiran 1 PEDOMAN OBSERVASI Hari/Tanggal Observasi : Tempat : No Aspek yang diamati Keterangan 1 Lokasi 2 Kehidupan sosial masyarakat 3 Interaksi antar warga 4 Keterlibatan warga masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian 87 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Bogdan & Taylor mendefinisikan metode kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah ajaran mengenai metode-metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah ajaran mengenai metode-metode yang digunakan 42 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah ajaran mengenai metode-metode yang digunakan dalam proses penelitian. Metode memakai persyaratan-persyaratan yang ketat untuk memberikan penggarisan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan interaksi suatu social, individu, kelompok, lembaga, dan masyarakat. 60

BAB III METODE PENELITIAN. dan interaksi suatu social, individu, kelompok, lembaga, dan masyarakat. 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan yaitu mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Dari pembahasan hasil penelitian pada BAB IV peneliti dapat merumuskan kesimpulan dan rekomendasi untuk berbagai pihak. A. Simpulan 1. Simpulan Umum Masyarakat Dusun Kalibago merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi perselisihan hidup beragama, perulah adanya upaya-upaya

BAB I PENDAHULUAN. potensi perselisihan hidup beragama, perulah adanya upaya-upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pluralitas agama merupakan fenomena realitas sosial yang tidak dapat dielakan dalam kehidupan ini. Sehingga adanya pluralitas atau kemajemukan sebenarnya merupakan suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. diterapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. diterapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. III. METODE PENELITIAN A. Metode yang Digunakan Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan dalam suatu penelitian. Menurut Maryaeni (2005 : 58) metode adalah cara yang ditempuh peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah bangsa yang komposisi etnisnya sangat beragam. Begitu pula dengan agama, aliran kepercayaan, bahasa, adat istiadat, orientasi kultur kedaerahan serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak-anak yang dikategorikan memiliki kelainan dalam aspek fisik meliputi kelainan indra penglihatan (tuna netra), kelainan indra pendengaran (tuna rungu), kelainan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara tercinta Indonesia mempunyai berbagai macam agama yakni Islam,

BAB I PENDAHULUAN. Negara tercinta Indonesia mempunyai berbagai macam agama yakni Islam, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara tercinta Indonesia mempunyai berbagai macam agama yakni Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu yang dengan adanya tersebut merupakan

Lebih terperinci

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA KELOMPOK 10 Di susun oleh : 1. Tito Anugerah M 21120115130049 2. Agung Eka Saputra 21120115130050 3. Elfa Aufa Nida 21120115130051 FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam telah memberikan pedoman bagi umat manusia agar selamat baik di dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fisik ataupun mental, sebenarnya merupakan kehendak Tuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. fisik ataupun mental, sebenarnya merupakan kehendak Tuhan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah fakta sosial yang harus kita terima adalah kemajemukan yang ada dalam kehidupan manusia, yaitu bahwa manusia dibedakan berdasarkan etnis, suku, budaya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ajaran Islam mengandung unsur syariah yang berisikan hal-hal yang mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan antar sesama (hablu min nas)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research),

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research), BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di lapangan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode atau pendekatan kualitatif yaitu; penelitian yang tidak menggunakan perhitungan statistik.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Tahap-tahap Penelitian. Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut:

BAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan ajaran yang diberikan kepada manusia untuk dijadikan dasar dan pedoman hidup di dunia. Ajaran ini diturunkan untuk dilaksanakan di tengah-tengah kehidupan

Lebih terperinci

Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai

Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami maksud judul skripsi ini, terlebih dahulu akan diuraikan arti dari beberapa istilah yang ada dalam judul skripsi Sewa-Menyewa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hlm. 36. Edukatif, hlm.37

BAB I PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hlm. 36. Edukatif, hlm.37 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah figur seorang pemimpin. Guru adalah sosok yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Pendekatan. pemikiran individual maupun kelompok (Sukmadinata, 2012: 60).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Pendekatan. pemikiran individual maupun kelompok (Sukmadinata, 2012: 60). 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, baik dalam hal suku, adat istiadat, bahasa, budaya, bahkan agama. Berdasarkan penjelasan atas Penetapan Presiden

Lebih terperinci

MEMBANGUN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA: Perspektif Sosiologis. Prof. Dr. H. Nur Syam, MSi Guru Besar Sosiologi IAIN Sunan Ampel

MEMBANGUN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA: Perspektif Sosiologis. Prof. Dr. H. Nur Syam, MSi Guru Besar Sosiologi IAIN Sunan Ampel MEMBANGUN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA: Perspektif Sosiologis Prof. Dr. H. Nur Syam, MSi Guru Besar Sosiologi IAIN Sunan Ampel Dasar Filosofis Rukun: Orang Indonesia (khususnya Orang Jawa) selalu mengedepankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi

BAB III METODE PENELITIAN. mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan yaitu mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada hakekatnya penelitian merupakan wadah untuk mencari kebenaran atau untuk memberi kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewarnai kehidupan antar agama, beberapa diantaranya ialah persoalan pendirian

BAB I PENDAHULUAN. mewarnai kehidupan antar agama, beberapa diantaranya ialah persoalan pendirian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hubungan antaragama yang selama ini terjalin di Indonesia tidak selalu berjalan rukun dan damai. Berbagai isu hubungan antar agama kerap kali mewarnai kehidupan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penulisan Skripsi Penelitian ini secara umum ingin mengetahui perbandingan antara dua variable yaitu: variabel motivasi belajar dan variabel kedisiplinan santri di Pesantren

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Tentang SMP N 2 Dukuhwaru 1. Sejarah singkat SMP N 2 Dukuhwaru SMP N 2 Dukuhwaru tidak terlepas dari dukungan masyarakat yang dirintis oleh para tokoh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu nama pilihan Allah yang sungguh tepat, karena tiada satu bacaanpun sejak manusia mengenal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data yang dikumpulkan untuk menunjang kegiatan studi ini pada umumnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data yang dikumpulkan untuk menunjang kegiatan studi ini pada umumnya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Studi ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif. Hal ini dikarenakan data yang dikumpulkan untuk menunjang kegiatan studi ini pada umumnya berbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku untuk semua

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku untuk semua BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku untuk semua makhluk Allah SWT yang bernyawa. Adanya pernikahan bertujuan untuk memperoleh kebahagiaan

Lebih terperinci