BAB I PENDAHULUAN. dan pertama dalam upaya mempelajari agama Islam. Tentunya, model

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. dan pertama dalam upaya mempelajari agama Islam. Tentunya, model"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ditengah-tengah lembaran al-qur an terdapat isyarat-isyarat ilmiah yang banyak memuat hakikat penciptaan manusia, alam semesta, lautan, gunung-gunung, hakikat kedokteran dan hakikat segala ilmu pengetahuan yang telah mendahului ilmu pengetahuan modern lebih dari lima belas abad silam. 1 Mengkaji al-qur an, sampai detik ini masih menjadi urutan terpenting dan pertama dalam upaya mempelajari agama Islam. Tentunya, model pengkajiannya pun sangat berperan di dalam upaya mendapatkan hasil dan tujuan yang optimal. Seiring perkembangan zaman, kajian mengenai al-qur an mengalami pengembangan wilayah kajian. Dari kajian teks kepada kajian sosial budaya, sehingga menjadikan masyarakat agama sebagai objeknya. Kajian ini sering disebut dengan istilah living Qur an.secara sederhana, living Qur an dapat dimaknai sebagai gejala yang nampak di masyarakat berupa pola-pola perilaku maupun respons sebagai pemaknaan terhadap nilai-nilai Qur an. 2 M. Mansur berpendapat bahwa the living Qur an sebenarnya bermula dari fenomena Qur an in Everyday Life, yang tidak lain adalah makna dan 1 Ahsin Sakho Muhammad, Inseklopedi Kemukjizatan Ilmiah dalam al-qur an dan Sunna, Cet. 2. (Jakarta: Kharisma Ilmu, 2010), hlm M. Alfatih Suryadilaga, Living Hadis dalam Kerangka Dasar Keilmuan UIN Sunan Kalijaga, Di akses tanggal 2 Oktober

2 2 fungsi al-qur an yang riil di pahami dan dialami masyarakat Muslim 3 artinya praktek memfungsikan al-qur an dalam kehidupan praktis, diluar kondisi tekstualnya. Sedangkan Muhammad Yusuf menjelaskan bahwa respon sosial (realitas) terhadap al-qur an dapat dikatakan Living Qur an, baik itu al-qur an dilihat masyarakat dari ilmu (science) dalam wilayah profane (tidak keramat) di satu sisi dan sebagai buku petunjuk (huda) yang bernilai sakral (sacred value) di sisi lain. Selain itu, studi mengenai living Qur an juga merupakan studi al- Qur an yang tidak hanya bertumpu pada eksistensi tekstualnya, melainkan tentang fenomena sosial yang lahir terkait dengan kehadiran al-quran dalam wilayah geografi tertentu dan mungkin masa tertentu pula. 4 Sudah barang tentu, masyarakat Islam semestinya berprilaku sesuai dengan ajaran-ajaran al-qur an dan Hadits. Namun fenomena yang muncul tidak selalu berbanding lurus dengan apa yang semestinya dipraktikkan dan diamalkan. Kajian living Qur an semakin menarik seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat Islam terhadap ajaran agamanya. Kegiatan-kegiatan keagamaan, baik di tempat-tempat tertentu seperti mesjid maupun di media cetak dan elektronik lainnya. Berinteraksi dengan al-qu`ran menghasilkan pemahaman dan penghayatan terhadap ayat al-qur an tertentu secara atomistik. Pemahaman dan penghayatan individual yang diungkapkan dan dikomunikasi secara 3 Muhammad Mansur, Dkk, Living Qur an dalam Litasan Sejarah Studi al-qur an, (Yogyakarta: TH Press, 2007), hlm M. Mansyur, et al., Metode Penelitian Living Qur an dan Hadits, (Yogyakarta: TH. Press, 2007), hlm. 8.

3 3 verbal maupun dalam bentuk tindakan dapat mempengaruhi individu lain, sehingga membentuk kesadaran bersama. Pada taraf tertentu, melahirkan tindakan-tindakan kolektif dan terorganisasi. Pengalaman bergaul dengan al- Qur an itu meliputi bermacam-macam bentuk kegiatan, misalnya: membaca al-qur an, memahami dan menafsirkan al-qur an, berobat dengan al-qur an, mengusir makhluk halus dengan al-qur an menerapkan ayat-ayat al-qur an tertentu dalam kehidupan individual maupun dalam kehidupan sosial. 5 Pada penelitian ini peneliti akan mengungkap surah al-qur an yang dijadikan sebagai penawar, penyembuh atau obat yang dapat menyembuhkan penyakit lahir maupun batin khususnya untuk ibu hamil hingga melahirkan yang telah lama dipraktikkan di Medono Pekalongan, maka surah al- Qur anlah sebagai penawarnya. Surah al-qur an yang biasa digunakan untuk penawar rasa sakit untuk ibu hamil usia tujuh bulan yaitu QS. Yūsuf, QS. Maryam, dan QS. Luqmān dengan cara di bacakan kepada ibu hamil. Surah al-qur an di atas yang digunakan ibu hamil dengan berbagai kegunaannya tersendiri. Kemudian yang terpenting disini adanya praktik Living Qur an serta sekiranya patut untuk mengadakan penelitian tentang surah yang digunakan ibu hamil di Medono Pekalongan yang diamalkan di usia tujuh bulan kehamilan atau sering di sebut juga dengan tradisi Tingkeban dengan berbagai motivasi serta tujuan ibu hamil dalam mengamalkannya. Pelaksanaan tradisi Tingkeban di Medono Pekalongan memiliki beberapa rangkaian yang harus dilakukan diantaranya: siraman, pembacaan 5 Muhammad Chirzin, Mengungkap Pengalaman Muslim Berinteraksi dengan al-qur an, dalam Metodologi Penelitian Living Qur an dan Hadis, Syahiron Syamsuddin, Cet.1, (Yogyakarta: TH Press, 2007), hlm. 11.

4 4 QS. Yūsuf, QS. Maryam, QS. Luqmān dan slametan. Dalam pembacaan QS. Yūsuf, QS. Maryam, QS. Luqmān hanya di baca oleh sembilan orang dan yang lainnya membaca surah al-ikhlas, sedangkan slametan banyak dijumpai adanya makanan-makanan tradisional yang mempunyai simbol dan arti yang terkandung didalamnya. agar diberikan anak yang sehat, normal dan utuh. dapat kita ketahui bahwa masyarakat yang melaksanakan tradisi tingkeban sebagai bentuk perwujudan pengungkapan rasa syukur kepada Allah SWT. Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, peneliti memandang sangat perlu melakukan penelitian dan menjadi objek kajian yang menarik serta penting untuk diteliti. Maka rasa perlu untuk mengajukan penelitian secara mendalam dalam bentuk skripsi dengan judul: Pembacaan QS. Yūsuf, QS. Maryam, dan QS. Luqmān dalam tradisi tingkeban (Kajian Living Qur an di Medono Pekalongan). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apa dasar masyarakat Medono dalam melakukan tradisi tingkeban? 2. Bagaimana implementasi pembacaan QS. Yūsuf, QS. Maryam, dan QS. Luqmān dalam tradisi tingkeban Medono Pekalongan? 3. Bagaimana masyarakat Medono dalam memaknai pembacaan QS. Yūsuf, QS. Maryam, dan QS. Luqmān dalam tradisi tingkeban?

5 5 C. Tujuan dan Kegunaan Peneltian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui dasar masyarakat Medono dalam melakukan tradisi tingkeban. 2. Untuk mengetahui pembacaan QS. Yūsuf, QS. Maryam, dan QS. Luqmān dalam tradisi tingkeban di Medono Pekalongan. 3. Untuk mengetahui masyarakat Medono dalam memaknai pembacaan QS. Yūsuf, QS. Maryam, dan QS. Luqmān dalam tradisi tingkeban. Adapun kegunaan penelitian ini berguna: 1. Secara akademis, penelitian ini mendeskripsikan secara kritis tentang pembacaan QS. Yūsuf, QS. Maryam, dan QS. Luqmān dalam tradisi tingkeban diharapkan dapat mengungkap warisan budaya tentang berbagai peristiwa sosial terkait kehadiran atau keberadaan al-qur an disebuah komunitas muslim tertentu. 2. Secara Sosial, penelitian ini menginformasikan kepada masyarakatumum kajian kritis mengenai pembacaan QS. Yūsuf, QS. Maryam, dan QS. Luqmān dalam tradisi tingkeban. Memperkenalkan salah satu bentuk keanekaragamaan khazanah sosio-kultural masyarakat Muslim di Indonesia dalam menggunakan atau memperlakukan al-qur an sebagai kitab sucinya baik dari pandangan Sosiologi, Antropologi, dan Da wah Islamiyah.

6 6 D. Kerangka Teori Menurut Syahiron Syamsuddin, genre dan objek penelitian al-qur an terdapat beberapa penelitian antara lain: Pertama, penelitian yang menempatkan teks al-qur an sebagai objek kajian. Kedua, penelitian yang menempatkan hal-hal diluar teks al-qur an, namun berkaitan erat dengan kemunculannya sebagai objek. Ketiga, penelitian yang menjadikan pemahaman terhadap teks al-qur an sebagai objek penelitian sejak masa Nabi hingga sekarang. Al-Qur an di fahami dan di tafsirkan oleh umat Islam, baik secara keseluruhan atau sebagian, baik secara Mushafi atau secara Tematik. Keempat, penelitian yang memberikan perhatian terhadap respon masyarakat terhadap teks al-qur an, hasil penafsiran seseorang termasuk dalam pengertian respon masyarakat adalah bagaimana respon sosial mereka teks tertentu dan hasil penafsiran teks tertentu. Kehidupan sosial terhadap al- Qur an dapat di temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti pentradisian bacaan surat atau ayat tertentu pada acara dan seremoni sosial keagamaan tertentu. 6 Dewasa ini banyak orang Islam yang masih melaksanakan upacara selamatan yang merupakan peninggalan nenek moyang yang dilatarbelakangi oleh ajaran-ajaran non Islam. Tradisi yang sudah menjadi budaya masyarakat itu sulit untuk dihilangkan, terutama untuk masyarakat jawa.bagi orang jawa, hidup ini penuh dengan tradisi, baik tradisi-tradisi yang berkaitan dengan lingkaran hidup manusia sejak dari keberadaannya dalam perut ibu, lahir, 6 Syahiron Syamsuddin, Ranah-ranah Penelitian dalam Studi al-qur an dan Hadits dalam Metodologi Penelitian Living Qur an dan Hadits, (Yogyakarta: TH Press, 2007), hlm. Xi-XiV.

7 7 kanak-kanak, remaja, dewasa sampai dengan saat kematian. 7 Salah satu tradisi dalam adat Jawa yaitu tradisi pembacaan surah-surah al-qur an untuk ibu hamil, sering juga disebut dengan istilah tingkeban. Tingkeban merupakan tradisi yang diadakan oleh wanita yang hamil pertama kali ketika janin atau kandungannya genap berusia tujuh bulan. 8 Dalam penyelenggaraan tradisi ini ada beberapa rangkaian yang harus dilaksanakan diantaranya siraman dan slametan. Dalam slametan banyak dijumpai adanya makanan-makanan yang mempunyai makna dan simbol yang terkandung didalamnya. Adanya tradisi atau kebiasan yang didalamnya masih mengandung makna yang percaya terhadap hal-hal yang berbau religius magis, akan tetapi pelaku tradisi tersebut adalah seorang muslim yang berpedoman pada al- Qur an sehingga peneliti menganggap hal ini yang penting untuk di pahami. Demikian halnya yang terjadi di Medono Pekalongan adalah menarik untuk diteliti. Tradisi tingkeban merupakan suatu tradisi yang selalu dilakukan oleh masyarakat Pekalongan dalam mendo akan keselamatan calon bayi dan ibunya. Dalam tradisi tingkeban ini terdapat beberapa nasehat-nasehat yang sangat berharga dalam hidup berumah tangga dan bermasyarakat. Lebih lanjut, tradisi pembacaan surah-surah al-qur an untuk ibu hamil mengandung banyak hikmah dan nilai-nilai sosial yang dijadikan sebagai 7 Ridin Sofwan, Interelasi Nilai Jawa dan Islam dalam Aspek Kepercayaan dan Ritual, (Yogyakarta: Gama Media, 2002), hlm Mohdi Abdul Manaf, Buku Pintar Doa dan Dzikir dari Kelahiran hingga Kematian, (Semarang: Walisongo Publishing, 2012), hlm. 9.

8 8 dasar tradisi Tingkeban, surah-surah al-qur an yang digunakan untuk ibu hamil yaitu QS. Yūsuf, QS. Maryam, dan QS. Luqmān yang di dalamnya mengandung banyak pelajaran, seperti budi pekerti, akhlak dan kasih sayang. Oleh karena itu, pembacaan QS. Yūsuf, QS. Maryam, dan QS. Luqmān dalam tradisi Tingkeban ini diharapkan agar nantinya anak yang dilahirkan menjadi anak yang berbudi pekerti luhur, ahlak yang baik sesuai dengan kandungan surah-surah al-qur an tersebut. E. Tinjauan Pustaka Untuk dapat menjelaskan persoalan dan mencapai tujuan sebagaimana diungkap di atas, maka perlu dilakukan tinjauan pustaka guna mendapatkan kerangka berpikir yang dapat mewarnai kerangka kerja serta memperoleh hasil sebagaimana yang diharapkan. Penelitian Studi Living Qur an atau penelitian tentang al-qur an telah banyak dilakukan diantaranya: Tesis yang berjudul Pembacaan al-qur an di lingkungan Jawa Timur (Studi masyarakat Grujugan Bondowoso). Karya Khoirul ulum, tesis UIN Sunan Kalijaga Tahun Tesis ini berisikan tradisi pembacaan al-qur an di masyarakat Grujugan Bondowoso yang memiliki tiga makna. Diantaranya: al-qur an sebagai kitab bacaan mulia, obat hati dan sebagai sarana perlindungan dari bahaya siksa di hari akhir. Tiga makna tersebut, tidak mesti

9 9 berjalan secara bersamaan dan terkadang mempunyai makna yang bersamaan sekaligus. 9 Skripsi yang berjudul Pembacaan ayat-ayat al-qur an dalam upacara pérét kandung (Studi Living Qur an di Desa Poteran Kecamatan Talango Kabupaten Sumenep Madura). Karya Rafi uddin, Skripsi Fakultas Ushuluddin Jurusan TafsirHadis UIN Sunan Kalijaga Tahun Skripsi tersebut meneliti tentang pembacaan ayat-ayat al-qur an dalam upacara selamatan kandungan setiap usia kehamilan mencapai tujuh bulan di Desa Poteran. Dalam pelaksanaannya, ada tujuh surat al-qur an yang di baca saat upacara pérét kandung, yaitu QS. Yūsuf, QS. Maryam, dan QS. Luqmān, QS. Yāsin, QS. Sajadah, QS. Wāqi ah, QS. Fāthir.Ada tiga persepsi masyarakat yang di temukan. Pertama, masyarakat memaknai secara simbolis terhadap ketujuh surah yang di baca. Kedua, masyarakat membaca ketujuh surah tersebut sebagai praktik keberagamaan. Ketiga, masyarakat membaca ketujuh surah tersebut hanya sebagai tradisi yang sudah berkembang di masyarakat. 10 Skripsi yang berjudul Nilai-nilai pendidikan Islam dalam ritual tingkeban di Dusun Gintungan Desa Butuh Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Karya Munafiah, Skripsi Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Kalijaga Tahun Dari Skripsi tersebut di peroleh hasil penelitian sebagai berikut: hasil penelitian ini menunjukkan 9 Khoirul Ulum, pembacaan al-qur an di lingkungan Jawa Timur (Studi masyarakat Grujugan Bondowoso), Tesis UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Diakses tanggal 2/2/ Rafi uddin, Pembacaan ayat-ayat al-qur an dalam upacara pérét kandung (Studi Living Qur an di Desa poteran Kecamatan talango Kabupaten Sumenep Madura), Skripsi Fakultas Ushuluddin, Studi Agama dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Diakses tanggal 27/02/2016.

10 10 bahwa pemahaman masyarakat terhadap tradisi tingkeban di Dusun Gintungan Desa Butuh relatif normal, dengan adanya kesadaran yang tinggi dan keyakinan mereka semua atau pemahaman masyarakat. Nilai pendidikan dalam tradisi tingkeban adalah sebagai sarana mutlak agar bakal bayi dan ibu yang hamil senantiasa terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan dengan harapan sehat dan selamat serta mendo akan si bayi agar lahir dengan sehat tanpa cacat dan agar mempunyai masa depan yang baik. 11 Skripsi yang berjudul Adopsi ajaran Islam dalam Ritual Mitoni di Desa Ngagel Kecamatan Dukuh Seti Kabupaten Pati. Karya Muchibbah Setioningsih, Skripsi Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir Hadis UIN Sunan Kalijaga Tahun Skripsi ini memaparkan bahwa tradisi mitoni yang di laksanakan oleh masyarakat jawa masih mengadopsi ajaran Islam, walaupun masih kental dengan nuansa jawa. Adapun ajaran Islam yang di adopsi dalam tradisi mitoni yaitu adanya pembacaan doa yang dilaksanakan pada acara tradisi yaitu doa dalam agama Islam. Adanya pembacaan ayat al-qur an, selain itu ajaran Islam yang lain dalam ritual mitoni yaitu shodaqoh, bersyukur dan berdoa. 12 Skripsi yang berjudul Ritual tingkeban dalam perspektif aqidah Islam (Studi kasus di Kelurahan Srondol Kulon Kecamatan Banyumanik Kota Semarang). Karya Nurul Fitroh, Skripsi Fakultas Ushuluddin Jurusan Aqidah 11 Munafiah, Nilai-nilai pendidikan Islam dalam ritual tingkeban di Dusun Gintungan Desa Butuh Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, Skripsi Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Diakses tanggal 28/02/ Muchibbah Setioningsih, Adopsi ajaran Islam dalam Ritual Mitoni di Desa Ngagel Kecamatan Dukuh Seti Kabupaten Pati, Skripsi Fakultas Ushuluddin, Studi Agama dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Diakses tanggal 27/02/2016.

11 11 dan Filsafat UIN Sunan Kalijaga Tahun Skripsi ini berisi tentang tradisi tingkeban yang merupakan perwujudan rasa syukur kepada Allah SWT sehingga dengan adanya tingkeban ini masyarakat melakukan salah satu perwujudan rasa syukurnya serta bersedekah kepada orang-orang. Selain itu, tingkeban merupakan warisan dari kebudayaan keagamaan nenek moyang sebelum penyebaran Islam sehingga memiliki muatan aqidah kepercayaan yang bertentangan dengan Islam. Dan dalam proses Islamisasi perlu ada pemurnian aqidah serta pelaksanaan upacara yang sesuai dengan ajaran Islam. 13 Dari sedikit pemaparan di atas, skripsi yang akan peneliti kaji berbeda dengan peneliti yang lain, karena peneliti akan mengungkap sisi lain yang belum dikaji oleh beberapa kajian tersebut diatas. Disini penelitian akan mengumpulkan surah atau ayat al-qur an yang digunakan pada tradisi tingkeban pada ibu yang sedang hamil. Surah dan ayat yang biasanya digunakan masyarakat umum dan khusus masyarakat di Medono Pekalongan, baik pengamalan, implementasi, motivasi dan tujuan terhadap surah atau ayat al-qur an yang digunakan. F. Metode Penelitian Untuk mempermudah dalam penulisan dan mendapatkan kesimpulan yang tepat, maka proses penulisan skipsi ini menggunakan metode sebagai berikut: 13 Nurul Fitroh, Ritual tingkeban dalam perspektif aqidah Islam (Studi kasus di Kelurahan Srondol Kulon Kecamatan Banyumanik Kota Semarang). Skripsi Fakultas Ushuluddin Jurusan Aqidah dan Filsafat UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Diakses tanggal 27/02/2016.

12 12 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reseach), yaitu penelitian yang dilaksanakan ditengah kehidupan masyarakat. 14 Penelitian yang akan dilakukan berlokasi di Medono Pekalongan. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang ditujukan untuk menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap serta penyajian data hasil penelitiannya dipaparkan dalam bentuk uraian diskripsi Pendekatan Penelitian Sedangkan pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah pendekatan fenomenologis, yaitu pendekatan yang berusaha untuk memahami perilaku manusia dari segi kerangka berpikir maupun bertindak sebagai orang yang aktif menciptakan kehidupan sosialnya sendiri, tidak memandang individu secara statis dan terpaksa dalam bertindak, melainkan memiliki strategi bertindak yang tepat bagi dirinya sendiri, sehingga memerlukan pengkajian yang mendalam. Jadi tidak sekedar menekankan pada pengertian pemahaman manusia saja. Hasil tangkapan berupa data yang bersifat fenomenologis dapat dicerna, dideskripsikan serta dianalisis kemudian disimpulkan secara tepat Dudung Abdurahman, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2003),hlm Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2003), hlm Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 30.

13 13 Melalui pendekatan tersebut, memungkinkan peneliti untuk dapat memahami fenomena yang terjadi pada pada masyarakat di Medono Pekalongan serta pemahaman masyarakat Medono Pekalongan terhadap tradisi tingkeban. Sedangkan metode yang penulis gunakan adalah metode Living Qur an yaitu suatu metode penelitian ilmiah tentang berbagai peristiwa sosial dalam masyarakat atau fenomena sosial yang terjadi di masyarakat, dialami serta diyakini oleh masyarakat terhadap pemahaman mereka terkait dengan al- Qur an. 17 Dalam hal ini peneliti akan melihat lebih dekat terkait dengan pembacaan QS. Yūsuf, QS. Maryam, dan QS. Luqmān dalam tradisi tingkeban yang ada di Medono Pekalongan. 3. Sumber Data Dalam penelitian ini peneliti memperoleh data berupa: a. Data Primer Data Primer atau data tangan pertama adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukur atau alat pengambil data langsung pada subjek atau tangan pertama atau sumber asli. 18 Adapun dalam hal ini yang menjadi sumber primer adalah Kyai, Ustad, Tokoh Masyarakat serta Masyarakat setempat dan observasi penulis di Medono Pekalongan. 17 M. Mansyur, et al., Metode Penelitian Living Qur an dan Hadits, (Yogyakarta: TH. Press, 2007), hlm Saifuddin Anwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 91.

14 14 b. Data Sekunder Data sekunder atau data tangan kedua adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh peneliti dari subjek penelitian. 19 Dalam hal ini adalah sumber atau teori dari kepustakaan yang menjadi dasar penunjang untuk sumber primer. 4. Metode Pengumpulan Data a. Metode observasi Metode observasi digunakan dalam rangka mengumpulkan data dalam suatu penelitian, merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya sesuatu rangsangan tertentu yang diinginkan atau suatu studi yang disengaja dan sistematis tentang keadaan atau fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat. 20 Metode ini digunakan untuk mengetahui secara langsung pemahaman dan implementasi pembacaan QS. Yūsuf, QS. Maryam, dan QS. Luqmān dalam tradisi Tingkeban di Medono Pekalongan. b. Metode Wawancara Metode wawancara adalah metode yang digunakan untuk memperoleh informasi secara langsung dan mendalam kepada seorang 19 Winarno Surachmad, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar dan Metode Teknik,(Bandung:Tarsito, 1990), hlm Mardalis, Metode Penelitian suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Aksara, 1999), hlm. 63.

15 15 responden yang mana responden tersebut mengungkapkan perasaan, motivasi, sikap, atau keyakinannya terhadap suatu topik. 21 Peneliti akan melakukan wawancara semi-struktur kepada warga masyarakat Medono Pekalongan. Warga Desa Medono tersebut adalah: Kyai, Ustad, Tokoh Masyarakat serta Masyarakat setempat. Wawancara semi-struktur adalah wawancara yang sebelum pelaksanaan wawancara sudah dilakukan persiapan seperti daftar pertanyaan, namun saat wawancara berlangsung tidak menutup kemungkinan untuk improvisasi memunculkan pertanyaan baru. Hal ini agar data yang diperoleh lebih mendalam dan proses wawancara berlangsung nyaman. c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi ialah tehnik pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden. 22 Seperti transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk memperoleh dokumen-dokumen penting yang terkait dengan pemahaman dan implementasi pembacaan QS. Yūsuf, QS. Maryam, dan QS. Luqmān dalam tradisi tingkeban di Medono Pekalongan. 21 Istijanto, Riset Sumber Daya Manusia: Cara Praktis Mendeteksi Dimensi-dimensi Kerja Karyawan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005), hlm Abdurrahman Fatoni, Metode Penelitian dan Tehnik Penyusunan Skripi, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), hlm. 104.

16 16 d. Metode Analisis Data Metode analisis data adalah proses pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam pola-pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan hipotesis data seperti yang dikandung oleh data tersebut. Metode analisis data dipakai setelah data selesai dikumpulkan, dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sampai berhasil menyimpulkan kebenaran yang di dapat untuk menjawab persoalan yang digunakan dalam penelitian. Adapun analisis yang digunakan adalah metode diskriptif kualitatif yaitu setelah semua data yang diperlukan terkumpul kemudian disusun dan diklasifikasikan. Selanjutnya dianalisis dan di interpretasikan dengan kata-kata sedemikian rupa untuk menggambarkan objek-objek penelitian disaat penelitian dilakukan, sehingga dapat diambil kesimpulan yang proporsional dan logis. Dalam melakukan metode analisis di atas menggunakan pola berfikir induktif, yaitu metode berfikir yang berangkat dari fakta-fakta, peristiwa-peristiwa khusus tersebut kemudian ditarik generalisasi yang dimiliki dan bersifat umum. 23 G. Sistematika Penulisan Secara garis besar sistematika dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 23 Sutrisno Hadi, Metodologi Riset 2, (Yogyakarta: Andi Offset, 1987), hlm. 42.

17 17 Bab I Pendahuluan yang berisi tentang: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Kerangka Teori, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan. Bab II Gambaran Umum Medono Pekalongan, Kandungan QS. Yūsuf, QS. Maryam, dan QS. Luqmān. Pada bab ini berisi tentang: a). Gambaran umum Medono dari letak geografis, agama, ekonomi dan pendidikan b). Kandungan QS. Yūsuf, c). Kandungan QS. Maryam, d). Kandungan QS. Luqmān. e). Pandangan ulama terhadap Kandungan QS. Yūsuf, QS. Maryam, dan QS. Luqmān. Bab III Pembacaan QS. Yūsuf, QS. Maryam, dan QS. Luqmān dalam tradisi tingkeban. Pada bab ini berisi tentang: a). Tradisi tingkeban di Medono Pekalongan b). Dasar masyarakat desa Medono dalam melakukan tradisi tingkeban. c). makna pembacaan QS. Yūsuf, QS. Maryam, dan QS. Luqmān dalam tradisi tingkeban. BAB IV Analisis pembacaan QS. Yūsuf, QS. Maryam, dan QS. Luqmān dalam tradisi tingkeban Pada bab ini meliputi: a). Analisis tradisi tingkeban di Medono Pekalongan b). Analisis dasar masyarakat terhadap pembacaan QS. Yūsuf, QS. Maryam, dan QS. Luqmān dalam tradisi tingkeban. c). Analisis makna pembacaan QS. Yūsuf, QS. Maryam, dan QS. Luqmān dalam tradisi tingkeban. BAB V Penutup, berisi kesimpulan dan saran.

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda warna dan keyakinan. atas dirinya, di antaranya adalah perbedaan agama.

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda warna dan keyakinan. atas dirinya, di antaranya adalah perbedaan agama. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam menempuh kehidupan sosial dalam masyarakat akan dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda warna dan keyakinan atas dirinya, di antaranya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelak, sehingga salat dijadikan induk dari seluruh ibadah, karena salat

BAB I PENDAHULUAN. kelak, sehingga salat dijadikan induk dari seluruh ibadah, karena salat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salat merupakan amalan yang pertama kali dihisab pada hari kiamat kelak, sehingga salat dijadikan induk dari seluruh ibadah, karena salat merupakan kunci atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam penulisan skripsi ini digunakan beberapa macam metode untuk mengumpulkan informasi maupun data berkaitan erat dengan masalah peringatan maulid Nabi Muhammad Saw, kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi adalah ilmu tentang cara untuk mencapai tujuan, sedangkan penelitian ini adalah suatu proses yang sistematis dan analisis yang logis terhadap data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif, pendekatan yang dilakukan adalah melalui kualitatif deskriptif. Maksudnya, data yang dikumpulkan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian Kualitatif adalah Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan bangsa di dunia yang mendiami suatu daerah tertentu memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing, setiap bangsa memiliki

Lebih terperinci

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM RITUAL TINGKEPAN DI DUSUN GINTUNGAN DESA BUTUH KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN 2011 SKRIPSI

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM RITUAL TINGKEPAN DI DUSUN GINTUNGAN DESA BUTUH KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN 2011 SKRIPSI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM RITUAL TINGKEPAN DI DUSUN GINTUNGAN DESA BUTUH KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh : MUNAFIAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. paradigma Interpretif fenomenologis dimana paradigma ini dipakai dalam

BAB III METODE PENELITIAN. paradigma Interpretif fenomenologis dimana paradigma ini dipakai dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Untuk menghadapi berbagai masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan interaksi simbolik. Pendekatan ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam hal ini peneliti mengambil lokasi penelitian di SMPN 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam hal ini peneliti mengambil lokasi penelitian di SMPN 13 BAB III METODOLOGI PENELITIAN G. Lokasi Penelitian Dalam hal ini peneliti mengambil lokasi penelitian di SMPN 13 Surabaya yang letaknya berada di Jl Jemursari II wonocolo Surabaya. Lokasi penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Jenis dan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai salah satu rahmat yang tak

BAB I PENDAHULUAN. SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai salah satu rahmat yang tak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Al-Qur'an adalah kitab suci yang merupakan sumber utama ajaran Islam yang menjadi petunjuk kehidupan umat manusia yang diturunkan Allah SWT. Kepada Nabi Muhammad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam perkembangan dakwah Islam, pondok pesantren merupakan. lembaga pendidikan Islam yang mempunyai peran dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam perkembangan dakwah Islam, pondok pesantren merupakan. lembaga pendidikan Islam yang mempunyai peran dalam mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dakwah adalah suatu istilah yang sangat dikenal dalam dunia Islam. Dakwah dan Islam merupakan dua bagian yang tak terpisahkan satu dengan yang lainnya, karena Islam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Penelitian Terdahulu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Penelitian Terdahulu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Penelitian Terdahulu Pembahasan masalah nilai etika dalam kaitannya dengan naskah ADK menjadi topik penting yang selalu dibicarakan, karena masalah ini menyangkut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penentuan jenis penelitian merupakan model dasar bagi seorang peneliti.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penentuan jenis penelitian merupakan model dasar bagi seorang peneliti. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penentuan jenis penelitian merupakan model dasar bagi seorang peneliti. Dilihat dari jenis tempatnya 1, maka penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kalimantan, sebagaimana dengan wilayah Indonesia lainnya yang kaya akan

BAB I PENDAHULUAN. Kalimantan, sebagaimana dengan wilayah Indonesia lainnya yang kaya akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Kalimantan Selatan merupakan salah satu dari lima provinsi yang ada di Kalimantan, sebagaimana dengan wilayah Indonesia lainnya yang kaya akan keanekaragaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi dilengkapi dengan perangkat lain yang menunjang segala kehidupan makhluk- Nya di muka bumi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan suatu usaha untuk mengumpulkan, mencatat dan menganalisa sesuatu masalah. Selain itu juga dimaknakan sebagai suatu penyelidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jatirogo Tuban yang letaknya berada di Jl. Raya Bader No.20 Jatirogo Tuban.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jatirogo Tuban yang letaknya berada di Jl. Raya Bader No.20 Jatirogo Tuban. 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi penelitian Dalam hal ini peneliti mengambil lokasi penelitian di SMA Negeri 1 Jatirogo Tuban yang letaknya berada di Jl. Raya Bader No.20 Jatirogo Tuban. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Pendekatan. pemikiran individual maupun kelompok (Sukmadinata, 2012: 60).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Pendekatan. pemikiran individual maupun kelompok (Sukmadinata, 2012: 60). 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam rangka memperoleh hasil yang representatif dari pembahasan yang dibutuhkan data yang valid dari kenyataan obyek yang ada dikaitkan dengan konsep yang berasal dari kajian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hlm. 36. Edukatif, hlm.37

BAB I PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hlm. 36. Edukatif, hlm.37 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah figur seorang pemimpin. Guru adalah sosok yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Metodologi kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitaif, yaitu suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative reseach) adalah suatu penelitian yang ditujukkan untuk mendiskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan (field research).

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan (field research). 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan (field research).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan sesuai dengan dinamika peradaban yang terjadi. Misalnya,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan sesuai dengan dinamika peradaban yang terjadi. Misalnya, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kebudayaan adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bermasyarakat. Kebudayaan dan masyarakat akan selalu berkembang dan akan mengalami perubahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah: prosedur penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah: prosedur penelitian yang 62 BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang di dasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Maksud dari kualitatif menurut Kirk dan Miller dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan menegaskan arti dan maksud dari istilah-istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini.dengan adanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana upaya kepala madrasah dalam meningkatkan keprofesionalitas guru, melalui manajemen kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif dalam bentuk deskriptif, yakni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor yang

Lebih terperinci

BAB I. Aaditama, 1998), hlm Nasruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung: PT. Al-Ma arif, 1989), hlm. 15

BAB I. Aaditama, 1998), hlm Nasruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung: PT. Al-Ma arif, 1989), hlm. 15 BAB I A. Latar Belakang Masalah Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif- Kualitatif, Bogdan dan Taylor mendefinisikan Metodologi Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari atau alat untuk penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan menganalisa data adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan menganalisa data adalah sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan peneliti untuk mempermudah dalam melakukan penelitian dan menganalisa data adalah sebagai berikut: A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat diklasifikasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang memusatkan perhatian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research), dapat juga dianggap sebagai pendekatan luas dalam penelitian kualitatif

Lebih terperinci

AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan)

AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan) AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan) A. Latar Belakang Masalah Setiap agama bagi para pemeluknya merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi para penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Agar lebih sistematis pembahasan ini perlu penulis jabarkan pada metode penelitian dibawah ini: 1. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Tahap-tahap Penelitian. Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci.

BAB III METODE PENELITIAN. dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (Field Research). Field Research adalah penelitian yang dilakukan di lapangan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor,

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari lokasi, penelitian merupakan penelitian lapangan (field research), dimana peneliti turun langsung ke lokasi penelitian dan mengamati langsung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field reseach) dengan metode kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adapun alasan yang mendasari penulis memilih judul ini, yaitu: dilingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Adapun alasan yang mendasari penulis memilih judul ini, yaitu: dilingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Adapun alasan yang mendasari penulis memilih judul ini, yaitu: 1. Mengingatkan seorang guru harus memiliki kompetensi sosial, karena komunikasi dan interaksi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisa 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan studi kasus dengan berorientasi pada pendekatan kualitatif. Yang dimaksud penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode artinya cara yang dilakukan dalam penelitian. Sedangkan penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah penelitian. 58 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah penelitian. Berhasil atau tidaknya suatu penelitian tergantung pada tepat dan tidaknya metode yang digunakan. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari orang Jawa. Keyakinan adanya tuhan, dewa-dewa, utusan, malaikat, setan,

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari orang Jawa. Keyakinan adanya tuhan, dewa-dewa, utusan, malaikat, setan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masuknya berbagai agama sebelum kedatangan Islam di pulau Jawa berpengaruh besar pada adat istiadat, tata cara hidup, maupun praktik keagamaan sehari-hari orang Jawa.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan. sistematis untuk mewujudkan kebenaran.

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan. sistematis untuk mewujudkan kebenaran. BAB III METODE PENELITIAN Metode di sini diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang akan dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian, metode menjadi sangat penting bagi seorang peneliti. Ketepatan dalam menggunakan suatu metode akan dapat menghasilkan data yang tepat pula dan dapat dipertanggungkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian lapangan (field research). Field research adalah jenis penelitian dengan melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. masalah penelitian hanya dapat dijawab berdasarkan temuan-temuan data empiris dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. masalah penelitian hanya dapat dijawab berdasarkan temuan-temuan data empiris dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian adalah sebuah cara untuk menemukan jawaban dari rumusan masalah dengan menggunakan prosedur yang sistematis dan ilmiah. Rumusan masalah penelitian hanya dapat dijawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode artinya cara yang dilakukan dalam penelitian. Sedangkan penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research),

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research), BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di lapangan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. 1 Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang tidak menggunakan perhitungan angka-angka dalam menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting demi tercapainya suatu tujuan penelitian. Karena metode mempelajari dan membahas tentang cara-cara yang ditempuh dengan setepat-tepatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari atau alat untuk penelitian. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode berasal dari kata methodos, bahasa Latin, sedangkan methodos itu sendiri berasal dari akar kata meta dan hodos. Meta berarti menuju, melalui, mengikuti, sesudah, sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Dari segi tempat, penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan. Yaitu suatu penelitian yang dilakukan di lapangan atau lokasi penelitian, suatu tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan pengertian berikut pemahaman seperti ini terdapat empat unsur kunci

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah seluruh aktivitas atau upaya secara sadar yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah seluruh aktivitas atau upaya secara sadar yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah seluruh aktivitas atau upaya secara sadar yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik terhadap semua aspek perkembangan kepribadian baik jasmani maupun rohani,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian murni dalam hal ini penulis melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan berdasarkan penelitian langsung atau penelitian lapangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian mengandung prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan dan menjawab masalah penelitian. Dengan kata lain metode penelitian akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara pemecahanya. 1 Metode

BAB III METODE PENELITIAN. dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara pemecahanya. 1 Metode BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian bermakna seperangkat pengetahuan tentang langkah sistematis dan logis dalam mencari data yang berkenaan dengan masalah tertentu, untuk diolah, dianalisis, diambil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PELAKSANAAN TRADISI NGAPATI DI DESA SUROBAYAN KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS HASIL PELAKSANAAN TRADISI NGAPATI DI DESA SUROBAYAN KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS HASIL PELAKSANAAN TRADISI NGAPATI DI DESA SUROBAYAN KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Pelaksanaan Tradisi Ngapatidi Desa Surobayan Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. science is lame ; Ilmu tanpa agama buta, dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh.

BAB I PENDAHULUAN. science is lame ; Ilmu tanpa agama buta, dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW,. supaya beliau dapat menyerukan kepada seluruh manusia agar mempercayai wahyu tersebut dan mengamalkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Penelitian oleh Ahmad Fauzi yang berjudul Pemahaman Masyarakat Tentang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Penelitian oleh Ahmad Fauzi yang berjudul Pemahaman Masyarakat Tentang A. Penelitian Relevan BAB II KAJIAN PUSTAKA Penelitian ini memiliki relevansi dengan penelitian sebelumnya yaitu: a. Penelitian oleh Ahmad Fauzi yang berjudul Pemahaman Masyarakat Tentang Tradisi Fida

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki akal dan pikiran yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki akal dan pikiran yang mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki akal dan pikiran yang mampu menciptakan pola bagi kehidupannya berupa kebudayaan. Kebudayaan merupakan hasil cipta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian difokuskan di Kota Malang, dengan alasan karena beragamnya pola pemikiran para pakar hukum dan melihat bahwa para pakar hukum ini memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Mendeskripsikan dan menganalisis model manajemen strategik Kepala

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Mendeskripsikan dan menganalisis model manajemen strategik Kepala 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: 1. Mendeskripsikan dan menganalisis model manajemen strategik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cerdas dalam menghadapi kehidupan modern sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. yang cerdas dalam menghadapi kehidupan modern sekarang ini. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah adalah lembaga pendidikan yang menampung peserta didik sekaligus tempat pembinaan agar mereka memiliki kemampuan, kecerdasan dan keterampilan. Karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kata kunci yang perlu diperhatian yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara

BAB III METODE PENELITIAN. kata kunci yang perlu diperhatian yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN Untuk memperoleh data dan memperjelas arah serta mempermudah pencapaian tujuan yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi yang berjudul Nilai-Nilai Etika dalam Pendidikan Akhlak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan usia muda merupakan perkawinan yang terjadi oleh pihak-pihak

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan usia muda merupakan perkawinan yang terjadi oleh pihak-pihak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hayyie Al-Kattani, Gema Insani Press, Jakarta, cet III, 2001, h Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan Al-Qur an, Terj.

BAB I PENDAHULUAN. Hayyie Al-Kattani, Gema Insani Press, Jakarta, cet III, 2001, h Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan Al-Qur an, Terj. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci terakhir yang di wahyukan Allah kepada nabi Muhammad SAW guna untuk dijadikan sebagai pedoman hidup (way of life) bagi umat manusia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rencana pemecahan bagi persoalan yang diselidiki. 67

BAB III METODE PENELITIAN. rencana pemecahan bagi persoalan yang diselidiki. 67 69 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi adalah rencana pemecahan bagi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Setiap kegiatan ilmiah untuk bisa menjadi terarah dan rasional diperlukan suatu metode yang sesuai dengan obyek yang dikaji, karena metode berfungsi sebagai cara mengerjakan sesuatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak-anak yang dikategorikan memiliki kelainan dalam aspek fisik meliputi kelainan indra penglihatan (tuna netra), kelainan indra pendengaran (tuna rungu), kelainan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang didasarkan pada data alamiah yang berupa kata-kata dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang didasarkan pada data alamiah yang berupa kata-kata dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan deskriptif kualitatif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hidup bersama di dalam bentuknya yang terkecil itu dimulai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Hidup bersama di dalam bentuknya yang terkecil itu dimulai dengan adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sejak dilahirkan ke dunia selalu mempunyai kecenderungan untuk hidup bersama dengan manusia lainnya dalam suatu pergaulan hidup. Hidup bersama di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah empiris dan mengunakan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah empiris dan mengunakan pendekatan kualitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah empiris dan mengunakan pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan (field research). Penelitian (research) adalah usaha yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan (field research). Penelitian (research) adalah usaha yang dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian (research) adalah usaha yang dilakukan dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara menurut sistem aturan tertentu untuk mengarahkan suatu kegiatan praktis agar terlaksana secara rasional guna mencapai hasil yang optimal. 1 Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (buku) atau jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (buku) atau jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian yang mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam - macam materi yang terdapat dalam kepustakaan

Lebih terperinci