BABl PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis dan ekonomi, fungsi pasar modal mempunyai peran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BABl PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis dan ekonomi, fungsi pasar modal mempunyai peran"

Transkripsi

1 BABl PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis dan ekonomi, fungsi pasar modal mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembangunan nasional yaitu sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan wahana investasi bagi masyarakat. Peran pasar modal semakin penting dan mekanisme pasar memiliki peran yang sangat menentukan. Untuk itu pasar modal diharap dapat berfungsi secara optimal dalam menarik investor dalam negeri maupun luar negeri. Perkembangan pasar modal di Indonesia telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan perekonomian Indonesia. Dengan semakin berkembangnya pasar modal menunjukkan bahwa kepercayaan pemodal akan investasi di pasar modal Indonesia cukup baik. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi keuangan dan fungsi ekonomi. Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal berfungsi sebagai salah satu sistem mobilitas dana jangka panjang yang efisien bagi pemerintah. Ada beberapa daya tarik dari pasar modal, yaitu: (1) diharap pasar modal akan bisa menjadi alternatif penghimpunan dana selain sistem perbankan, (2) pasar modal memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi risiko mereka, (3) pasar modal dapat mengumpulkan dana buk:an hanya dengan cara hutang, ak:an tetapi juga dengan 1

2 2 cara ikut serta dalam permodalan, sehingga rasio hutang terhadap modal dapat dibuat seefisien mungkin. Keberhasilan pembentukan pasar modal dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu: (1) permintaan sekuritas, (2) penawaran sekuritas, (3) kondisi politik dan ekonomi, (4) masalah hukum dan peraturan, (5) keberadaan lembaga yang mengatur dan mengawasi kegiatan pasar modal dan berbagai lembaga yang memungkinkan dilakukan transaksi secara efisien (Husnan, 2005:8). Para investor sangat membutuhkan keputusan yang tepat, tidaklah mengherankan kalau kebutuhan informasi pasar modal terus berkembang pesat. Informasi yang diperoleh dari kondisi intern perusahaan (informasi fundamental) sangat dibutuhkan investor. Darmadji (2011: 149) menyatakan bahwa analisis fundamental merupakan salah satu cara untuk melakukan penilaian saham dengan mempelajari atau mengamati berbagai indikator yang terkait dengan kondisi industri suatu perusahaan. Dengan demikian, analisis fundamental merupakan analisis yang berbasis pada data riil untuk mengevaluasi atau memproyeksi ni1ai suatu saham. Informasi yang diperoleh dari kondisi intern perusahaan yang lazim digunakan adalah informasi laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan tahunan adalah dokumen paling penting dan paling lengkap yang dilaporkan oleh perusahaan (Wira, 2014:67). Publikasi laporan keuangan perusahaan (emit en) merupakan saat-saat yang ditunggu oleh para investor di pasar modal untuk dapat mengetahui perkembangan emiten serta dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk membeli atau menjual saham-saham yang dimiliki.

3 3 Berdasarkan penelitian terdahulu, rasio-rasio keuangan dapat digunakan untuk menjelaskan kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan serta mempunyai kekuatan untuk memprediksi harga atau return saham di pasar modal. Wira (2014:82) mengelompokkan rasio keuangan tersebut ke dalam lima (5) jenis yaitu profitability ratio, liquidity ratio, activity/ efficiency ratio, debt/ leveraging ratio, market ratio. Semakin baik kinerja keuangan perusahaan yang tercermin dari rasio-rasionya maka semakin tinggi return saham perusahaan. Reaksi pasar modal dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga saham atau dengan menggunakan abnormal return (Jogiyanto dalam Wahyuningsih, 2007). Terdapat dua faktor yang mempengaruhi return suatu investasi yaitu pertama, faktor internal perusahaan seperti kualitas dan reputasi manajemen, struktur permodalan, dan struktur hutang perusahaan, kedua adalah menyangkut faktor ekstemal, misalnya pengaruh kebijakan moneter dan fiskal, perkembangan sektor industri, dan faktor ekonomi misalnya inflasi dan suku bunga (Ang dalam Faried, 2008). Return saham adalah merupakan hasil yang diperoleh dari investasi (Jogiyanto, 2008:195). Return saham yang tinggi merupakan salah satu daya tarik bagi investor untuk menanamkan dananya di pasar modal. Semakin tinggi risiko suatu kesempatan investasi maka akan semakin tinggi pula tingkat keuntungan (return) yang diisyaratkan oleh investor. Dengan demikian jika kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat maka harga saham juga meningkat. Dengan kata lain, profitabilitas akan mempengaruhi harga saham (Husnan, 2005:309).

4 4 Dengan melihat betapa pentingnya mengkaji return saham dalam berinvestasi, maka penelitian ini bermaksud untuk melanjutkan penelitian mengenai faktor-faktor yang diduga mempengaruhi return saham, yaitu faktor fundamental perusahaan direfleksi dengan debt to equity ratio (DER), price to book value (PBV), return on assets (ROA), ukuran (size) perusahaan, ta.k.tor ekonomi makro yang direfleksi dengan inflasi dan suku bunga, serta faktor modal intelektual perusahaan. Triayuningsih (2003) dalam penelitiannya membuktikan bahwa debt to equity ratio (DER), earning per share (EPS), price to book value (PBV), total aset, kurs, inflasi, dan suku bunga dapat digunakan untuk memprediksi return saham. Hasibuan (2009) menguji karateristik perusahaan dan ekonomi makro terhadap return saham LQ-45 dan hasil penelitian menlllliukkan bahwa price to book value (PBV), inflasi, kurs berpengaruh terhadap return saham. Sedangkan ukuran perusahaan, earning per share, provitabilitas, leverage tidak berpengaruh terhadap return saham. Utami dan Rahayu (2003) melakukan penelitian dengan menggunakan variabel independen yaitu profitabilitas (ROA), suku bunga, inflasi, dan nilai tukar, sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah return saham. Hasil analisis menunjukkan bahwa inflasi dan suku bunga mempunyai hubungan negatif terhadap harga saham, sedangkan ROA dan nilai tukar rupiah mempunyai hubungan yang positif terhadap return saham. Penelitian lain yang terkait dengan pengaruh faktor fundamental terhadap return saham adalah penelitian yang dilakukan oleh Suwandi (2003) dan Subalno

5 5 (2009) yang menunjukkan bahwa debt to equity ratio (DER) berpengaruh negatif terhadap return saham. Octasari (2006), meneliti tentang pengaruh faktor fundamental dan faktor ekonomi makro terhadap return saham pada perusahaan properti pada tahun Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja faktor fundamental yang diukur melalui PBV, DER, dan ROA signifikan digunakan oleh investor untuk memprediksi return saham perusahaan properti yang listing di BEJ pada periode penelitian tahun Hasil penelitian Utami dan Rahayu (2003), Ambrose (2009), dan Prihatini (2009) menunjukkan bahwa ROA mempunyai hubungan yang positif terhadap return saham. Chozaemah (2004) juga menunjukkan bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan Octasari (2006) dan Hasibuan (2009) membuktikan bahwa faktor price to book value (PBV) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian Wahyudi (2003) juga menyatakan bahwa price to book Value (PBV) berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat kembalian (return) pada pasca penawaran umum perdana. Kenaikan nilai PBV akan berpengaruh positif terhadap harga saham, sehingga return saham diharapkan juga dapat meningkat. Penelitian ini juga memasukkan variabel ukuran perusahaaan (size) sebagai proksi untuk mengukur apakah perusahaan besar dianggap lebih mampu menghasilkan profit yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil.

6 6 Triayuningsih (2003), menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap return saham. Sementara itu, Samsul (2006) menyatakan pula bahwa faktor ekonomi makro merupakan faktor yang berada di luar perusahaan, tetapi mempunyai pengaruh terhadap kenaikan atau penurunan kinerja perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Perkembangan yang terjadi pada berbagai variabel ekonomi suatu negara akan memberi pengaruh pada pasar modal. Demikian pula halnya dengan inflasi, tingkat inflasi yang tinggi biasanya dikaitkan dengan kondisi ekonomi yang terlalu panas (overheated). Artinya, kondisi ekonomi mengalami permintaan atas produk yang melebihi kapasitas penawaran produknya, sehingga harga-harga cenderung mengalami kenaikan. Inflasi yang terlalu tinggi juga akan menyebabkan penurunan daya beli uang (purchasing power of money). Disamping itu, inflasi yang tinggi juga dapat mengurangi tingkat pendapatan riil yang diperoleh investor dari investasinya. Lestari (2005), meneliti tentang pengaruh variabel makro terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta dengan menggunakan pendekatan beberapa model. V ariabel independen yang digunakan terdiri atas tingkat bunga, inflasi, dan kurs dollar Amerika. Sedangkan variabel dependennya adalah return saham. Data yang digunakan untuk estimasi adalah data time series bulanan dengan mengambil sampel mulai tahun Metode analisis menggunakan beberapa model yaitu model linier klasik, model autoregressive, dan model kausalitas Granger. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel makro berpengaruh cuk:up

7 7 signifikan terhadap fluktuasi harga saham, berarti penelitian ini mendukung teori yang menyatakan bahwa variabel makro mempengaruhi return saham. Selanjutnya, penelitian tentang hubungan antara inflasi dengan return saham seperti yang dilakukan oleh Widjojo (dalam Almilia, 2004) menyatakan bahwa makin tinggi inflasi akan semakin menurunkan tingkat protitabilitas perusahaan. Turunnya profit perusahaan adalah informasi yang buruk bagi para trader di bursa saham dan dapat mengakibatkan turunnya harga saham perusahaan tersebut. Inflasi secara langsung mempengaruhi kinerja (menurunkan laba) perusahaan di sektor riil, karena meningkatkan biaya produksi, serta menurunkan daya beli masyarakat (Novis, 2003). Laju inflasi yang tinggi akan menjadi beban yang berat bagi perusahaan untuk menghasilkan timbal hasil return saham bagi pemilik saham dan ini akan menyebabkan return saham menurun (capital loss) (Juliah, 2009). Salah satu variabel ekonomi yang selama ini juga dipercaya terkait secara cukup kuat terhadap kinerja pasar modal Indonesia adalah perubahan tingkat suku bunga. Suku bunga yang meningkat akan menyebabkan investor beralih menanamkan dananya pada deposito berjangka dan juga mengakibatkan konsumen menunda keputusan konsumsi atas barang kebutuhan sekunder, hal ini akan menyebabkan merosotnya nilai penjualan perusahaan, sehingga profit akan mengalami penurunan dan nilai sahamjuga akan menurun (Hartono, 2008). Kaitan antara suku bunga dan return saham dikemukakan oleh Sunariyah (2011:23) yang menyatakan bahwa perubahan harga saham dipengaruhi oleh beberapa thlctor, salah satunya adalah suku bunga. Hal tersebut didukung pula

8 8 dengan penelitian yang dilakukan oleh Utami dan Rahayu (2003) yang menemukan secara empiris pengaruh suku bunga terhadap harga saham selama masa krisis di Indonesia. Dewasa ini perekonomian dunia telah berkembang dengan begitu pesatnya yang antara lain ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi intormasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa yang menyebabkan ban yak perusahaan juga mengubah cara menjalankan bisnis. Perekonomian global ditandai dengan munculnya industri-industri baru yang berbasis pengetahuan. Basis pertumbuhan perusahaan berubah dari bisnis yang berdasarkan tenaga keija (labor-based business) menjadi bisnis berdasarkan pengetahuan (knowledgebased business). Labor-based business memegang prinsip perusahaan padat karya, dalam artian semakin banyak karyawan yang dimiliki perusahaan maka akan meningkatkan produktivitas perusahaan sehingga perusahaan dapat berkembang. Sedangkan perusahaan yang menerapkan knowledge based business akan menciptakan suatu cara untuk mengelola pengetahuan (manajemen pengetahuan) sebagai sarana untuk memperoleh penghasilan perusahaan. Agar dapat terus bertahan dengan cepat perusahaan-perusahaan mengubah dari bisnis yang berdasarkan labor based business (tenaga ketja) ke arah knowledge based business (bisnis berdasarkan pengetahuan) dan karakteristik utamanya adalah ilmu pengetahuan. Dengan penerapan knowledge based business, maka penciptaan nilai perusahaan akan berubah. Berkembangnya perusahaan akan bergantung pada bagaimana kemampuan manajemen untuk

9 9 mengolah swnber daya perusahaan dalam menciptakan nilai perusahaan sehingga ak.an memberi keunggulan kompetitif perusahaan yang berkelanjutan. Dengan kata lain terdapat fenomena pergeseran tipe masyarak.at dari masyarak.at industrialis dan jasa ke masyarak.at pengetahuan. Oleh karena itu dalam menciptakan nilai (value creation), fokus bergeser dari pemanfaatan asetaset individual menjadi sekelompok aset yang sebagian utamanya adalah ak.tiva tidak. berwujud, yaitu modal intelektual (intellectual capital) atau modal pengetahuan (knowledge capital) yang melekat dalam ketrampilan, pengetahuan, pengalaman, serta dalam sistem dan prosedur organisasional (Purnomosidhi, 2006). Masa depan dan prospek organisasi kemudian akan bergantung pada bagaimana kemampuan manajemen untuk mendayagunak.an the hidden value (nilai-nilai yang tidak tampak) dari aset tidak berwujud (Ikhsan dalam Astuti dan Sabeni, 2005). Di Indonesia, fenomena modal intelektual atau Intellectual Capital (IC) mulai berkembang terutama setelah munculnya PSAK No. 19 (revisi 2000) tentang aset tak berwujud. Meskipun tidak dinyatak.an secara eksplisit sebagai Intellectual Capital, namun lebih kurang Intellectual Capital telah mendapat perhatian. Menurut PSAK No. 19, aset tak berwuiud adalah aset nonmoneter teridentifikasi tanpa wujud fisik (Ikatan Akuntan Indonesia, 2012). Pengukuran Intellectual Capital (IC) dapat menggunak.an model yang dikembangkan oleh Pulic yaitu dengan menilai efisiensi dari nilai tambah sebagai hasil dari kemampuan intelektual perusahaan (Value Added Intellectual Coejjicient-VAIC ). Komponen utama dari VAIC dapat dilihat dari sumber

10 10 daya perusahaan, yaitu physical capital (V ACA-value added capital employed), human capital (V AHU-value added human capital), dan structural capital (STV A-structural capital value added). Pentingnya informasi Value Added Intellectual Coefficient (VAIC ) merupakan salah satu informasi yang dibutuhkan oleh investor. Hal ini disebabkan informasi (V AIC ) dapat membantu investor untuk menilai kapabilitas perusahaan dalam menciptakan kekayaan di masa datang dengan lebih baik. Sinyal yang disampaikan oleh perusahaan melalui pengungkapan modal intelektual dapat mengurangi asimetri informasi. Semakin banyak item dalam indeks pengungkapan modal intelektual yang diungkapkan dalam prospektus perusahaan, maka akan semakin mempermudah calon investor untuk mengetahui prospek dan kinerja perusahaan secara keseluruhan, sehingga calon investor akan memberikan penilaian yang lebih tinggi pada perusahaan yang memperbanyak pengungkapan modal intelektual (Widarjo, 2011 ). Abidin dalam Sawarjuwono dan Kadir (2003) menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia akan dapat bersaing apabila menggunakan keunggulan kompetitif yang diperoleh melalui inovasi-inovasi kreatif yang dihasilkan oleh modal intelektual perusahaan. Hal ini akan mendorong terciptanya produk-produk yang semakinfavourable di mata konsumen. Di Indonesia, penelitian tentang (V AIC ) sudah banyak dilakukan, diantaranya telah dilakukan oleh Astuti dan Sabeni (2005) yang menguji hubungan (VAICTM) terhadap kinerja perusahaan di Jawa Tengah dengan menggunakan instrumen kuesioner yang dibangun oleh Bontis ( 1998a). Hasil

11 11 penelitian ini membuktikan bahwa (1) human capital berhubungan positif dan signitikan dengan customer capital, (2) Human capital berhubungan positif dan signifikan dengan structural capital, (3) Customer capital berhubungan positif dan tidak signi:fikan dengan business performance, dan (4) Structural capital berhubungan positif dan signifikan dengan business performance. Penelitian ini merupakan replikasi terhadap penelitian Bontis et al. (2000) di Malaysia dengan modi:fikasi hubungan elemen-elemen Value Added Intellectual Coefficient (VAIC ) dan kinerja industri mengacu penelitian Bontis (1998b) di Kanada. Widrujo (2011) men~ji pengaruh modal intelektual dan pengungkapan modal intelektual terhadap nilai perusahaan yang menunjukkan indikasi bahwa modal intelektual belum dianggap sebagai sumber daya yang utama dalam penciptaan nilai oleh perusahaan. Dari hasil penelitian ini, diharap perusahaan lebih memanfaatkan modal intelektual yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan dan mempertimbangkan kualitas serta kuantitas pengungkapan modal intelektual dalam prospektus perusahaan sehingga dapat mengurangi asimetri informasi dan meningkatkan nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Asyik (2011) menunjukkan bahwa variabel Value Added Intellectual Coefficient (V AIC ) (terdiri atas Human Capital Efficiency (HCE), Structural Capital Efficiency (SCE), Capital Employed Efficiency (CEE) mempunyai pengaruh yang signitikan terhadap kinerja keuangan (Return On Assets) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

12 12 Dari hasil penelitian-penelitian tersebut memberi indikasi adanya manfaat penting melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh thlctor fundamental. oerusahaan. ekonomi makro. dan modal intelektual terhadap return ~ ' saham. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Triayuningsih (2003) dan Widarjo (2011) adalah terletak pada moditikasi variabel, lokasi penelitian, dan waktu penelitian. Sehingga berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor fundamental perusahaan (yang direfleksi oleh variabel debt to equity ratio (DER), price to book value (PBV), return on assets (ROA), size perusahaan), faktor ekonomi makro (yang direfleksi oleh variabel inflasi dan suku bunga), serta faktor modal intelektual (direfleksi oleh variabel Value Added Intellectual Coefficient (V AIC )) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.2 Rumusan masalah Penelitian yang akan dilakukan ini merujuk pada saran-saran peneliti sebelumnya yaitu, menambah sejumlah variabel independen, mengambil obyek yang berbeda, dan menambah rentang periode waktu penelitian, sehingga pertanyaan penelitian yang dirumuskan adalah: a. Apakah faktor fundamental perusahaan (terdiri atas Debt to equity ratio, price to book value, return on assets, size perusahaan) mempengaruhi return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

13 13 b. Apakah ekonomi makro (terdiri atas inflasi dan suku bunga) mempengaruhi return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Etek Indonesia? c. Apakah modal intelektual (Value Added Intellectual Coefficient (V AIC )) mempengaruhi return saham pada perusahaan manutaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: a. Men~ii pengaruh faktor fundamental perusahaan (terdiri atas Debt to equity ratio, price to book value, return on assets, size perusahaan) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Menguji pengaruh ekonomi makro (terdiri atas inflasi dan suku bunga) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. c. Menguji pengaruh modal intelektual (Value Added Intellectual Coefficient (VAIC )) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat teoretis serta praktis antara lain: a. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharap dapat memberi bukti empiris mengenai pengaruh faktor fundamental perusahaan, ekonomi makro, dan modal intelektual terhadap

14 14 return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sehingga berdasarkan hasil penelitian tersebut diharap dapat mendukung teori atau hasil penelitian terdahulu mengenai topik yang sama di bidang pasar modal ataupun memberi pandangan dan wawasan baru yang akan mendukung keberadaan dan perkembangan teori mengenai pasar modal. b. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh (1) emiten, untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan kinetja keuangan perusahaan, (2) investor, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam menginvestasikan dananya pada sekuritas yang menghasilkan return saham yang optimal. Dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi return saham diharap investor mampu menilai kinerja saham suatu perusahaan dan memprediksi return saham, (3) penulis, untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi return saham, (4) pembaca dan peneliti lain, dapat digunakan sebagai referensi serta informasi mengenai return saham. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Untuk mendapatkan return yang terbaik, maka seorang investor seharusnya memilih saham yang berfundamental baik, untuk mendapatkan saham berfundamental baik maka seorang investor disarankan untuk melakukan analisis fundamental, ekonomi makro, dan intellectual capital perusahaan. Analisis fundamental dapat dilihat melalui rasio dalam laporan keuangan perusahaan.

15 15 Rasio keuangan dapat dikelompokkan dalam lima ( 5) jenis yaitu: profitability ratio, liquidity ratio, activity/ efficiency ratio, debt/ leveraging ratio, market ratio. (Wira, 2014:82). Sedangkan untuk mengetahui kondisi ekonomi makro Indonesia, terdapat beberapa indikator penting yang perlu diketahui, yaitu antara lain Gross Domestic Product (GDP), inflasi, dan suku bunga. Beragamnya rasio keuangan dan indikator dalam ekonomi makro, maka dalam penelitian ini, variabel penelitian yang dipilih adalah debt to equity ratio (DER), price to book value (PBV), return on assets (ROA), size perusahaan, inflasi, dan suku bunga. Dewasa ini perekonomian dunia telah berkembang dengan begitu pesatnya yang antara lain ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa yang menyebabkan banyak perusahaan juga mengubah cara menjalankan bisnis. Oleh karena itu penelitian ini juga memasukkan variabel value added intellectual coefficient (V AIC ) sebagai indikator untuk mengukur intellectual capital perusahaan. Sehingga ruang lingkup dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis debt to equity ratio (DER), price to book value (PBV), return on assets (ROA), ukuran perusahaan, inflasi, suku bunga, dan value added intellectual coe.[(lcient (V AIC ) pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode

BAB5 PENUTUP. Beberapa investor memandang bahwa perusahaan yang tumbuh pasti akan

BAB5 PENUTUP. Beberapa investor memandang bahwa perusahaan yang tumbuh pasti akan BAB5 PENUTUP 5.1. Simpulan Simpulan hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap return saham,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dibidang ekonomi saat ini cukup membawa banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dibidang ekonomi saat ini cukup membawa banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dibidang ekonomi saat ini cukup membawa banyak dampak perubahan yang signifikan terhadap pengelolaan suatu bisnis sehingga membutuhkan banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Saat ini perekonomian dunia telah berkembang dengan pesat, yaitu ditandai dengan adanya kemajuan di bidang teknologi, persaingan yang ketat, dan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal dapat digunakan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal dapat digunakan oleh para BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian suatu negara sebab pasar modal dapat menjadi sumber dana alternatif bagi perusahaan. Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (2010), dengan perubahan yang terjadi ini, perusahaan-perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. (2010), dengan perubahan yang terjadi ini, perusahaan-perusahaan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi yang tengah kita alami saat ini, hampir semua sektor mengalami perubahan dan perkembangan, salah satu sektor yang tak luput turut mengalami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang dapat memberikan kontribusi pada harga saham yang dapat berpengaruh pada Bursa Efek Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. business) menjadi bisnis berdasarkan pengetahuan (knowledgebased

BAB I PENDAHULUAN. business) menjadi bisnis berdasarkan pengetahuan (knowledgebased BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian dunia telah berkembang dengan begitu pesatnya yang antara lain ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hadirnya World Trade Organization (WTO) pada tingkat global dan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hadirnya World Trade Organization (WTO) pada tingkat global dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas yang mengharuskan setiap negara harus siap dengan adanya persaingan dunia bisnis yang semakin meningkat. Hadirnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan-perusahaan yang sedang mengalami masa perkembangan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur modal yang kuat untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting sebagai sarana untuk menghimpun dana dari pelaku bisnis dan juga

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting sebagai sarana untuk menghimpun dana dari pelaku bisnis dan juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Semakin pesatnya pertumbuhan perekonomian, maka peran pasar modal sangat penting sebagai sarana untuk menghimpun dana dari pelaku bisnis dan juga masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan usaha. Agar dapat terus

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan usaha. Agar dapat terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangannya dunia bisnis berkembang pesat begitu juga dengan persaingan yang semakin ketat memacu perusahaan dan para pebisnis untuk dapat bertahan dan memenangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia dan Indonesia sedang mengalami pergeseran kompetisi dari perekonomian yang berbasis sumber daya (resource-based economy) menjadi perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Knowledge-based economyditandai dengan kemajuan di bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Knowledge-based economyditandai dengan kemajuan di bidang teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Knowledge-based economy adalah sebuah istilah yang luas digunakan untuk mendeskripsikan ekonomi global masa kini (Ting dan Lean, 2009). Knowledge-based economyditandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan adanya perkembangan zaman, semua sektor mengalami perubahan dan perkembangan, salah satu sektor yang mengalami perkembangan paling signifikan adalah

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perlakuan bisnis di zaman sekarang menghadapi tantangan yang sangat berat dan beragam. Persaingan antar pelaku bisnis yang meningkat serta bertambahnya tuntutan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini membentuk iklim persaingan yang ketat bagi perusahaan-perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Agar dapat bertahan, perusahaan harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi sekarang ini, perekonomian di Indonesia diharuskan untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan di Indonesia menyebabkan meningkatnya kebutuhan perusahaan akan dana yang lebih besar. Sumber pendanaan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif apabila dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif apabila dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi mengalami kemajuan yang amat pesat. Hal ini berdampak pada semakin ketatnya persaingan bisnis antar perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini perkembangan yang pesat dalam perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi informasi, persaingan yang ketat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya supaya dapat survive menghadapi persaingan yang ada. Perubahan cara

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya supaya dapat survive menghadapi persaingan yang ada. Perubahan cara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi saat ini pertumbuhan perekonomian dunia telah berkembang. Perusahaan-perusahaan harus dengan cepat mengubah cara strategi bisnisnya supaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dibidang teknologi informasi, persaingan ketat dan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dibidang teknologi informasi, persaingan ketat dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan dibidang teknologi informasi, persaingan ketat dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa dewasa ini, mengharuskan perusahaan memiliki keunggulan kompetitifnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk meningkatkan produksi atau asset berwujud. Namun seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk meningkatkan produksi atau asset berwujud. Namun seiring dengan 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Perkembangan inovasi teknologi dan persaingan yang semakin tinggi pada saat ini harus mendorong perusahaan untuk melakukan perubahan strategi bisnis mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sebuah negara yang memiliki keuangan yang kuat dan modern, berarti telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini menjadi sangat di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis menutut perusahaan perusahaan untuk mengubah cara mereka dalam menjalankan bisnisnya agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi, inovasi, teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya dari resources-based

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini persaingan usaha mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini persaingan usaha mengalami BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti saat ini persaingan usaha mengalami perkembangan yang sangat pesat, tidak terkecuali oleh setiap perusahaan baik bersekala kecil,

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2003-2005 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi,

BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam bidang ekonomi membawa dampak perubahan yang cukup signifikan terhadap pengelolaan suatu bisnis dan penentuan strategi bersaing. Para pelaku bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana yang digunakan oleh para investor untuk kegiatan investasi serta sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain seperti pemerintahan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak perusahaan dituntut agar bisa berkembang dengan inovasi inovasi terbaru untuk menghadapi tantangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman pada saat ini menyebabkan terjadinya globalisasi dan ekonomi inovasi telah menghasilkan ekonomi global yang memiliki tingkat persaingan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi dan persaingan yang ketat pada saat ini mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya agar dapat terus bertahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era ekonomi modern saat ini menuntut persaingan ketat dalam penciptaan nilai. Seluruh perusahaan berusaha melakukan pengelolaan modalnya demi meningkatkan nilai perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia menjadi perhatian utama pada abad XX-an. Hal ini berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia menjadi perhatian utama pada abad XX-an. Hal ini berkaitan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia menjadi perhatian utama pada abad XX-an. Hal ini berkaitan dengan perkembangan dalam ilmu ekonomi pembangunan dan sosiologi. Para ahli di kedua bidang tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal. sebagai pemilik modal (investor) kepada perusahaan yang listed di pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal. sebagai pemilik modal (investor) kepada perusahaan yang listed di pasar modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat menghasilkan tingkat keuntungan optimal bagi para investor. Pasar modal memiliki peran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara baik secara mikro maupun secara makro, karena memiliki fungsi

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara baik secara mikro maupun secara makro, karena memiliki fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga perbankan merupakan salah satu tulang punggung perekonomian suatu negara baik secara mikro maupun secara makro, karena memiliki fungsi intermediasi atau sebagai

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Era globalisasi saat ini membuat persaingan bisnis semakin ketat dan kebutuhan untuk aktivitas bisnis pun menjadi semakin besar. Namun, sering kali perusahaan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah yang meliputi masyarakat primitif, masyarakat pertanian, masyarakat industri dan masyarakat informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (shahib al-mal) juga memiliki tujuan investasi yang berbeda, yaitu untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (shahib al-mal) juga memiliki tujuan investasi yang berbeda, yaitu untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Return Saham Setiap investor yang ingin melakukan investasi memilki tujuan yang sama, yaitu mendapatkan keuntungan (return). Selain memiliki tujuan yang sama, investor (shahib

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan pada penelitian ini adalah: 2.1.1 Widayanti dan Haryanto (2013) Penelitian Widayanti dan Haryanto (2013)

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL (IC) TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi pada Perusahaan Transportasi yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013) Oleh : Anggi Irani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor fundamental terhadap beta saham perusahaan. Penelitian ini penting karena dalam melakukan investasi, setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian suatu negara, hal ini dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus fungsi keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya perekonomian di dunia yang semakin pesat berdampak pada majunya kegiatan bisnis di Indonesia. Persaingan bisnis yang semakin ketat ini, membuat banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangannya, dunia mengalami kemajuan yang pesat. Sama dalam dunia perekonomian seiring dengan perkembangannya perekonomian suatu perusahaan akan mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era sekarang ini para pemilik modal dapat memilih beberapa alternatif untuk menginvestasikan modalnya. Dana yang tersedia dapat disimpan dalam bentuk berbagai jenis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, ekonomi dan teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Berkembangnya ekonomi dan teknologi informasi menyebabkan barang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperjualbelikan, salah satunya dalam bentuk ekuitas (saham). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. diperjualbelikan, salah satunya dalam bentuk ekuitas (saham). Pasar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun pemerintah jangka panjang dalam berbagai instrumen keuangan yang diperjualbelikan, salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Isu globalisasi memang tidak dapat dielakkan lagi. Isu ini terus berkembang dan semakin terasa wujudnya terutama pada tahun-tahun terakhir dekade 90-an.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya teknologi informasi dan ilmu pengetahuan telah mengubah dasar dan tumpuan industri yang sebelumnya bertumpu pada aset berwujud sekarang bertumpu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong

BAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perekonomian dunia berkembang dengan begitu pesatnya, yang antara lain ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, tingkat daya saing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (knowledge-based business). Labor-based business memegang prinsip perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. (knowledge-based business). Labor-based business memegang prinsip perusahaan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia yang berkembang dengan cepat dan pesat ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang semakin inovatif, membuat banyak perusahaan bersaing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. intellectual capital di Indonesia mulai berkembang setelah munculnya PSAK No.

BAB 1 PENDAHULUAN. intellectual capital di Indonesia mulai berkembang setelah munculnya PSAK No. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam era globalisasi terakhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dalam skala kecil, menengah maupun besar dan juga menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. bahkan pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu 1 BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian suatu negara, bahkan pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara. Kehadiran pasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga pasar modal merupakan sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat melanda pada akhir tahun 2000, dimana banyak perusahaan dari berbagai industri mengalami

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2005-2007 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saham yang meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau

BAB I PENDAHULUAN. saham yang meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peran yang penting dalam kegiatan perekonomian khususnya di Indonesia. Secara keseluruhan perkembangan ekonomi dapat dilihat dari perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya, dari bisnis yang didasarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Shareholder Theory Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah bertindak untuk kepentingan meningkatkan nilai (value) dari pemegang saham. Jika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan, berfokus mengembangkan jaringan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan, berfokus mengembangkan jaringan perusahaan 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada era globalisasi seperti saat ini perusahaan dimanapun bersaing untuk merebut pangsa pasar konsumen. Setiap perusahaan siap menghadapi era seperti ini dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam perekonomian suatu negara saat ini ditunjang oleh peranan penting pasar modal dimana pasar modal

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam menjalankan usahanya, perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran kepada para pemegang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Harga saham Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Belakangan ini persaingan dalam dunia ekonomi semakin meningkat karena munculnya berbagai pelaku usaha dalam berbagai segmen industri dengan sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami perkembangan maka persaingan pun akan semakin meningkat. Dalam persaingan tersebut perusahaan terdorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset yang dimiliki perusahaan seperti surat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (www.sahamok.com).

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (www.sahamok.com). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal di Indonesia sejak tahun 1997 mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari 56 emiten pada tahun 1989 menjadi 288 emiten pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah bursa saham di Jakarta yang merupakan bursa tempat dimana orang memperjualbelikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan sektor properti dan real estate juga mengalami kenaikan sehingga

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan sektor properti dan real estate juga mengalami kenaikan sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk yang meningkat menyebabkan kebutuhan akan tempat tinggal, perkantoran, pusat perbelanjaan, taman hiburan, dan kebutuhan akan sektor properti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya dengan berinvestasi pada pasar modal. Kegiatan investasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. satunya dengan berinvestasi pada pasar modal. Kegiatan investasi merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan laba oleh perusahaan dapat ditempuh dengan berbagai cara. Salah satunya dengan berinvestasi pada pasar modal. Kegiatan investasi merupakan suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini para pemilik modal dapat memilih berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini para pemilik modal dapat memilih berbagai BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini para pemilik modal dapat memilih berbagai alternatif untuk menginvestasikan modalnya. Dana yang tersedia dapat disimpan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara yang mempunyai dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik ke arah dominasi pengetahuan dengan penerapan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik ke arah dominasi pengetahuan dengan penerapan manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dewasa ini memunculkan perubahan pandangan mengenai sumber daya yang bersifat stratejik bagi perusahaan. Perubahan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat luas. Banyak orang yang menginvestasikan uang mereka dalam pasar modal, yaitu dengan cara jual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan perusahaan atau seberapa besar perusahaan dapat memberikan imbal hasil kepada para investornya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang baik dan didukung oleh sistem yang baik akan dapat. dimainkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang baik dan didukung oleh sistem yang baik akan dapat. dimainkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah organisasi yang mempunyai karakteristik profit oriented, baik milik perorangan, kelompok, maupun pemerintah. Organisasi perusahaan yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Masalah perekonomian selalu menjadi faktor yang penting untuk mendorong kemajuan suatu negara. Perusahaan akan selalu menghadapi hambatan-hambatan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan bagi masyarakat (Kartika dan Hatane, 2013). besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (PSAK No.

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan bagi masyarakat (Kartika dan Hatane, 2013). besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (PSAK No. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia. Karena berfungsi sebagai intermediary institution yaitu lembaga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dimana pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dimana pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi. Dengan 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu, dimana pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi. Dengan semakin bertumbuhnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu lembaga keuangan non bank yang mempunyai peranan yang sangat penting bagi investor untuk melakukan kegiatan investasinya. Peran

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2013 Nama : Siti Wulandari NPM : 19210954 Fakultas / Jurusan : Ekonomi /Manajemen Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu cara 19 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang berbasis bisnis yang baik adalah perusahaan yang bertujuan untuk memaksimalisasi nilai dari pemilik perusahaan dan mencari keuntungan sebesar-besarnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan bagi perusahaan selain sektor perbankan. Hal ini terkait erat dengan dua fungsi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya adalah sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain setiap perusahaan harus mengembangkan usahanya yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain setiap perusahaan harus mengembangkan usahanya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis mengalami perkembangan sangat pesat ditandai dengan munculnya perusahaan perusahaan baru. Hal ini menyebabkan persaingan yang ketat di dunia bisnis. Agar

Lebih terperinci

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 1 ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2003-2007 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Syarat-syarat Guna Memenuhi Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams,

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan selisih antara nilai pasar dan nilai buku perusahaan mendapat perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams, 2003).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. (Harjito

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. (Harjito 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. (Harjito dan Martono, 2005) mengemukakan terdapat beberapa tujuan berdirinya sebuah perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana melemahnya nilai investasi di Indonesia serta ketidakstabilan mata uang dollar terhadap

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh perusahaan dalam meningkatkan laba. Jenis Investasi sangat beragam, dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercatat sahamnya oleh BEI yaitu, industri real estate and property. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. tercatat sahamnya oleh BEI yaitu, industri real estate and property. Investasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perekonomian dari masa ke masa semakin pesat, setiap perusahaan bersaing untuk menjadi yang terbaik dan terbesar dibidangnya. Membangun sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1990 an, perhatian terhadap praktik pengelolan asset tidak

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1990 an, perhatian terhadap praktik pengelolan asset tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak tahun 1990 an, perhatian terhadap praktik pengelolan asset tidak berwujud (intangible asset) telah meningkatkan secara dramatis. Salah satu pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fenomena baru dalam struktur perekonomian dunia antara lain ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. fenomena baru dalam struktur perekonomian dunia antara lain ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang telah terjadi banyak perubahan dengan pesatnya, apalagi dengan maraknya perdagangan bebas yang melahirkan fenomena baru dalam struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini disebabkan adanya globalisasi serta teknologi informasi yang setiap tahunnya berkembang. Berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peranan penting dalam perkembangan perekonomian Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. uang dan pengaruhnya terhadap aset investasi. penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi (Husnan, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. uang dan pengaruhnya terhadap aset investasi. penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi (Husnan, 2005). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Arus globalisasi telah menyebabkan terjadinya integrasi pasar dunia sehingga perekonomian suatu negara tidak akan terhindar dari pengaruh ekonomi di belahan

Lebih terperinci