BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. - Sebelah utara berbatasan dengan Sungai Popayato. - Sebelah timur barbatasan dengan Sungai Popayato

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. - Sebelah utara berbatasan dengan Sungai Popayato. - Sebelah timur barbatasan dengan Sungai Popayato"

Transkripsi

1 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Lokasi Penelitian a. Letak Geografis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Secara administratif, Desa Tunas Harapan mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut: - Sebelah utara berbatasan dengan Sungai Popayato - Sebelah timur barbatasan dengan Sungai Popayato - Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bukit Tingki (Kecamatan Popayato). - Sebelah barat berbatasan dengan Desa Dambalo Kec Popayato. Desa Tunas Harapan merupakan salah satu desa otonom yang berada di wilayah administratif Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato yang secara definitif meliputi Tiga dusun, Desa Tunas Harapan memiliki luas wilayah ±13,200 M 2. a. Jumlah Penduduk Berdasarkan registrasi pada periode Juni 2010 jumlah penduduk Desa Tunas Harapan sebanyak 544 jiwa yang terdiri dari 154 KK yang tersebar di Tiga dusun dengan rincian sebagai berikut: 1. Dusun Tunas Harapan 65 KK dan 243 jiwa. 2. Dusun Limbato 54 KK dan 191 jiwa.

2 3. Dusun Nantu 35 KK dan 110 jiwa. b. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana adalah salah satu faktor penunjang untuk menjalankan program yang ada di desa karena sarana dan prasarana adalah hal yang paling terpenting di setiap desa. Berikut ini dapat kita lihat sarana dan prasarana yang ada Desa Tunas Harapan Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato. Tabel 4.1 Sarana No Sarana Keadaan Jumlah 1 Laptop Baik 1 2 Sound System Baik 2 3 Lemari Arsip Baik 1 4 Meja Giro Baik 1 5 Papan Data Profil Desa Baik 9 6 Papan Data PKK Baik 10 7 Meja PKK Baik 10 8 Kursi PKK Baik 60 9 Kursi Aparat Baik 7 10 Genset Baik 1 Sumber Data : Kantor Desa Tunas Harapan Tahun 2011 Berdasarkan tabel 4.1 dapat di ketahui bahwa sarana kantor desa tunas harapan belum maksimal ini dapat di buktikan dengan jumlah sarana yang dimiliki oleh kantor desa tunas harapan masih sangat minim.

3 Tabel 4.2 Prasarana No Prasarana Keadaan Jumlah 1 Gedung Sementara 1 2 Jalan Baik 3 Sekolah Baik 2 4 Posyandu Baik 1 5 Puskesdes Baik 1 6 Motor Dinas Baik 1 Sumber Data: Kantor Desa Tunas Harapan Tahun 2011 d. Tingkat Pendidikan Berdasarkan komposisi penduduk Desa Tunas Harapan menurut tingkat pendidikan dapat diketahui bahwa untuk data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel 4.3 Tingkat pendidikan penduduk di Desa Tunas Harapan No Tingkat Pendidikan Jumlah 1 Sarjana (S1) 2 orang 2 Diploma (D2) Kosong 3 SMA 10 orang 4 SMP 12 orang 5 SD 84 orang 6 Belum/Tidak Sekolah 436 orang Jumlah 544 orang Sumber Data: Kantor Desa Tunas Harapan Tahun 2011

4 d. Mata Pencaharian Penduduk/potensi ekonomi Berdasarkan data dari Kantor Desa Tunas Harapan Tahun 2011 dapat bahwa pekerjaan penduduk Desa Tunas Harapan sangat bervariasi meliputi: buruh tani, tukang kayu, petani, pedagang, penjahit, PNS, pengrajin dan perangkat desa. Latar belakang pendidikan yang masih sangat rendah mengakibatkan sebagian besar penduduk Desa Tunas Harapan berprofesi sebagai petani dan buruh tani serta beberapa diantaranya adalah pengusaha kecil dan menengah. Bertani dan berdagang sangat tergantung pada kondisi cuaca karena semua ini mempengaruhi produksi pertanian dan hasil pendapatan masyarakat begitu pun dengan kondisi ekonomi atau jumlah konsumen juga mempengaruhi penghasilan pengusaha kecil dan menengah sehingga dapat diketahui bahwa tingkat ekonomi penduduk di Desa Tunas Harapan masih rendah. e. Subjek Penelitian Sebelum membahas lebih rinci penulis menguraikan secara singkat gambaran identitas responden aparatur pemerintah Desa Tunas Harapan yang didasarkan pada wawancara dalam penelitian ini. Oleh karena itu, responden yang penulis ambil adalah orang-orang yang mempunyai kompetensi sesuai dengan permasalahan penelitian sehingga dapat memberikan informasi yang bersifat menyeluruh berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Sebagian besar responden adalah orang-orang menduduki jabatan penting dalam bidang tugas mereka. Dalam menggambarkan karakteristik identitas responden dalam penelitian ini, diklasifikasikan berdasarkan tingkat pendidikan dan jenis kelamin.

5 Data responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat di lihat pada tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) 1. SD/Sederajat 5 orang 2. SLTP/Sederajat 2 orang 3. SLTA/Sederajat 5 orang 4. Diploma/Sarjana 1 orang Jumlah 13 orang Sumber Data: Kantor Desa Tunas Harapan Tahun 2011 Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan responden sebagian besar belum menempuh pendidikan sarjana. pada tabel 4.3 Selanjutnya data responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) 1. Laki-laki 9 orang 2. Perempuan 4 orang Jumlah 13 orang Sumber Data: Pengelolaan Data Penelitian Kantor Desa Tunas Harapan Tahun 2011

6 Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa respondennya adalah laki-laki yaitu sebanyak 9 orang dan perempuan 4 orang. Hal ini kaitannya dengan populasi yang penulis gunakan dimana responden diambil dari perangkat desa dan tokoh masyarakat yang mempunyai jabatan-jabatan penting di dalam lembaga pemerintahan desa diantaranya: Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kaur dan Kepala Dusun serta Tokoh Masyarakat yang dijadikan sebagai sumber informasi atau sumber data bagi penulis. 4.2 Pembahasan Bagaimana Kinerja Aparatur Pemerintah di Desa Tunas Harapan Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato. Kinerja aparatur pemerintahan di daerah kabupaten maupun di tingkat desa berhasil atau tidak tergantung dari Sumber Daya Manusianya. Karena kita ketahui bersama sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi yang disebut personil, tenaga kerja, karyawan atau potensi manusia sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan potensi yang merupakan aset yang berfungsi sebagai modal dalam organisasi. Permasalahan selama ini di pemerintahan tingkat desa adalah minimnya tingkat sumber daya manusia yang ada, hal ini diakibatkan karena latar belakang tingkat pendidikan dari aparatur pemerintah desa sangat rendah. Hal ini harus diatasi dengan sering mengadakan pendidikan dan pelatihan bagi aparat desa seperti kursus komputer. Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan Abd. Rahman Dako selaku Kepala Desa Tunas Harapan beliau mengatakan bahwa permasalahan

7 kinerja aparatur di desa disebabkan karena keterbatasan tingkat pendidikan, kadang-kadang bawahan kurang memahami program-program yang telah di buat. Sebenarnya aparat desa juga ikut menyusun program tersebut tetapi pada hal-hal tertentu mereka masih memerlukan instruksi-instruksi yang jelas dari atasannya (wawancara, 9Agustus 2011). Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan salah satu tokoh masyarakat Desa yakni Ahmad R. Hemuto mengatakan bahwa kualitas aparatur pemerintah Desa Tunas Harapan jika dilihat dari tingkat pendidikannya belum memiliki kemampuan dan keterampilan yang cukup untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas mereka sebagai aparat desa apalagi yang berkaitan dengan kinerja. Hal ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan sehingga memperhambat aparatur desa dalam menjalankan dan memahami tugas-tugas yang diberikan oleh masyarakat. Kurangnya kemampuan aparatur desa dalam bidang pendidikan dan keterampilan mempersulit mereka dalam bekerjasama melakukan koordinasi dengan masyarakat terutama yang berkaitan dengan masalah pelayanan publik (wawancara, 10 Agustus 2011). Untuk lebih jelasnya mengenai sumber daya atau tingkat pendidikan aparatur Pemerintahan di Desa Tunas Harapan dapat dilihat pada table 4.3 berikut ini.

8 Tabel 4.6 Tingkat Pendidikan Aparat Desa Tunas Harapan No. Nama Jabatan Tingkat Pendidikan 1. Abd. Rahman Dako Kepala Desa SMA 2. Elys DJ. Buloto Sekretaris Desa SMA 3. Nai Paudi Kaur Pemerintahan SD 4. Loan Kaur Pembangunan SMP 5. ArianoLamusu Kaur Umum SGB 6. Andi Abdullah 7. Husai Matadula Kepala Dusun Tunas Harapan Kepala Dusun Limbato 8. Idris Mointi Kepala Dusun Nantu SD SD SD Jumlah 8 Sumber Data : Kantor Desa Tunas Harapan Tahun Kendala yang Di Hadapi oleh Aparatur Pemerintah Desa dalam Peningkatan Kinerja. a. Kinerja Aparatur Pemerintahan di Desa Tunas Harapan Dalam sebuah organisasi seorang karyawan atau yang bekerja pada suatu instansi harus memiliki keterampilan dalam melakukan kinerja, teliti dan menghargai waktu, hal ini dimaksudkan agar pencapaian tujuan organisasi dapat terlaksana dengan baik seperti yang kita ketahui bersama bahwa kinerja merupakan kemampuan kerja atau prestasi kerja yang diperlihatkan oleh seseorang pegawai untuk memperoleh hasil kerja yang optimal.

9 Hal ini dapat kita lihat pada tabel 4.7 berikut. Tabel 4.7 Pengalaman Kerja Aparat No Nama Jabatan Pekerjaan Sebelumnya 1 Abd. Rahman Dako Kepala Desa 2 Elys. K Sekdes 3 Nai Paudi Kaur Pemerintahan 4 Loan Kaur Pembangunan 5 Ariano L Kaur Umum 6 Andi Abdullah Kadus Tunas 7 Husain Matadula Harapan Kadus Limbato 8 Idris Mointi Kadus Nantu Sumber Data : Kantor Desa Tunas Harapan Tahun 2011 Sekdes Bukit Tingki ( ) Honorer Kantor Camat Popayato ( ) Kaur Pemerintahan Desa Bukit Tingki ( ) Aparat desa yang terdiri dari kepala desa dan perangkat desa merupakan orang-orang yang secara langsung menjalankan roda pemerintahan desa. Agar pelaksanaan pemerintahan desa dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan peraturan yang ada maka dibutuhkan sumber daya aparat desa dan kinerja yang tinggi. Selain itu juga harus memiliki kualitas moral yang baik pula agar dapat dijalankan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat Desa Tunas Harapan demi mewujudkan program pemerintahan di Desa Tunas Harapan Kecamatan Popayato. Adapun kinerja dari aparatur pemerintahan di Desa Tunas Harapan pada dasarnya belum efektif dari apa yang diharapkan. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Amna Ismail selaku tokoh masyarakat Desa Tunas Harapan menyatakan bahwa aparatur pemerintahan di

10 Desa Tunas Harapan belum melaksanakan tugas dan fungsi mereka sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat setempat. Misalnya dalam pengurusan suratsurat yang berhubungan dengan pemerintahan desa dalam hal ini masyarakat yang membutuhkan surat tersebut mengalami kesulitan dalam segi pelayanan yang diberikan oleh aparatur pemerintah desa. (wawancara, 11 Agustus 2011). Selain itu sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan Arifin selaku tokoh masyarakat Desa Tunas Harapan mengemukakan bahwa kinerja aparat pemerintah desa belum tertata dengan baik dan cenderung masih banyak aparat yang harus menunggu intruksi dari atasannya dalam hal ini kepala Desa. (wawancara, 12 Agustus 2011). Berdasarkan beberapa penjelasan di atas peneliti berpendapat bahwa kinerja dari aparatur pemerintahan di Desa Tunas Harapan pada dasarnya belum efektif dari apa yang diharapkan dan hal ini akan memperhambat dalam peningkatan kinerja aparat yang ada di desa tersebut. c. Kedisiplinan Pegawai/Aparatur Pemerintahan Desa Tunas Harapan Disiplin merupakan suatu sikap ketaatan aturan tertulis dan lebih ditekankan pada pelaksanaan aturan oleh pejabat atau petugas yang secara langsung bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan yang sudah ditetapkan. Disiplin dapat dibagi menjadi dua jenis yang sangat dominan dalam usaha menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh lembaga atau organisasi dan kedua jenis disiplin tersebut tidak dapat dipisahkan dan saling mempengaruhi yang harus tetap sejalan. Adapun disiplin yang dimaksudkan adalah sebagai berikut:

11 Disiplin waktu adalah suatu sikap jenis disiplin yang paling mudah dilihat dan diawasi baik oleh pengaturan yang bersangkutan maupun oleh masyarakat yang menjalankan suatu kegiatan dalam organisasi. Disiplin kerja adalah suatu sikap jenis disiplin yang dilihat dari bagaimana mereka dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan oleh atasannya maupun oleh masyarakat bisa berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang maksimal. Salah satu faktor yang menghambat aparat Desa Tunas Harapan dalam memberikan pelayanan publik yang baik adalah masalah disiplin waktu, hal itu sesuai dengan salah satu keluhan masyarakat yang akan mengurus surat-surat di Kantor Desa Tunas Harapan Berdasarkan hasil wawancara dengan Nursam selaku tokoh masyarakat Desa Tunas Harapan menyatakan bahwa pernah mengurus surat izin pesta datang ke kantor desa sudah menunggu sejak jam WITA tetapi operator desa tidak berada di tempat dikarenakan operator desa tersebut berada di luar desa ditambah dengan tidak adaya listrik di desa tersebut maka bentuk pelayanan belum maksimal. (wawancara, 13Agustus 2011). Akibat Minimnya sarana prasarana di desa tersebut maka akan mengakibatkan pelayanan terhadap masyarakat juga mangalami hambatan karena ada sebagian urusan yang tidak bisa dilakukan oleh aparat lainnya. Seperti pengurusan yang berkaitan dengan surat izin.

12 d. Tanggung Jawab Aparatur Pemerintahan Desa Tanggungjawab merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap karyawan ataupun pegawai dalam menjalankan suatu roda organisasi. Pekerjaan yang diberikan dari atasan harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab baik yang mencapai kesuksesan maupun kegagalan dan tidak mencari perlindungan dari atasan serta tidak melemparkan kesalahan ke sesama pegawai. Tujuan organisasi atau pencapaian hasil kerja dapat tercapai dengan baik apabila setiap karyawan bertanggungjawab sesuai dengan bidang masing-masing agar tidak saling menyalahkan satu sama lain. Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan Elys DJ.Buloto selaku sekertaris Desa Tunas Harapan beliau mengatakan bahwa pelaksanaan rasa tanggung jawab aparatur pemerintah Desa Tunas Harapan belum maksimal, hal ini bisa dilihat banyaknya aparat desa yang ketika diberikan tanggung jawab selalu diabaikan misalnya dalam pemberian tanggung jawab kepada operator desa untuk membuat surat izin yang diperlukan oleh masyarakat, akan tetapi operator tersebut selalu menunda-nunda tugas yang diberikan kepadanya hal ini mengakibatkan pelayanan terhadap masyarakat juga mengalami hambatan karena ada sebagian urusan yang tidak bisa dilakukan oleh aparat desa lainnya. (wawancara, 18 Agustus 2011). Selain itu sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan Loan Paudi selaku kaur pembangunan desa Tunas Harapan menyatakan bahwa aparat desa khususnya kepala dusun dan staf lainnya kurang bertanggung jawab terhadap apa

13 yang menjadi tugas mereka dan kadang-kadang tidak mendukung kegiatan masyarakat. Misalnya pada saat kerja bakti sosial perbaikan pagar, keserasian jalan dan sebagainya kenyataan yang terjadi malah Kepala desa yang turun langsung untuk memerintahkannya sedangkan dalam aturan kita ketahui bahwa dalam suatu pemerintahan baik di tngkat pusat maupun di daerah dalam hal ini di desa terdapat beberapa staf atau perangkat yang ditugaskan untuk membantu kepala desa dan sekretaris desa tetapi kenyataannya di Desa Tunas Harapan Kec.Popayato tersebut yang turun langsung adalah kepala desa. Hal ini dapat dideskripsikan bahwa pemberian tanggung jawab masing-masing aparatur pemerintahan Desa Tunas Harapan belum terlaksana sesuai tugas dan fungsi mereka. Selain itu pendapatan adalah faktor yang sangat penting bagi seseorang sebagai imbalan atas tenaga dan pikiran yang telah dicurahkan untuk orang lain dan atau untuk organisasi/lembaga. Pada dasarnya pendapatan harus dapat memenuhi kebutuhan hidup baik untuk dirinya maupun keluarganya, terutama untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti sandang, pangan dan papan. Bagi aparatur pemerintahan di Desa Tunas Harapan pendapatan mereka lebih kecil jika dibandingkan pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan lainnya. Mereka tidak menerima gaji berupa uang dalam bulanan karena mereka bukan pegawai negeri sipil dan selalu terantung pada honor yang diterima pada alokasi dana desa dengan penambahan intensif dari pendapatan asli desa, hal itu sangat kecil untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan keluarganya. Kalaupun mendapat gaji berupa uang biasanya didapatkan kalau ada suatu proyek yang akan berjalan di desa tersebut dan atas perintah dari pemerintah atasannya.

14 Kecilnya jumlah pendapatan yang diterima oleh aparatur pemerintah Desa Tunas Harapan sangat mempengaruhi kinerja mereka dalam melayani masyarakat. Faktor kecilnya pendapatan yang diterima oleh aparat desa ini dapat menimbulkan keresahan pada aparat Desa Tunas Harapan yang berakibat pada pelaksanaan tugas pelayanan yang mereka lakukan kurang memuaskan bagi masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan suatu kesadaran dari pemerintah untuk memberikan gaji atau honor yang sesuai dengan kinerja mereka. Berdasarkan wawancara peneliti dengan Husain Matadula selaku Kepala Dusun Limbato Desa Tunas Harapan bahwa minimnya gaji yang diterima oleh aparat pemerintah desa Tunas Harapan sehingga dapat mempengaruhi tingkat kinerja yang mereka jalani yang dapat berimbas ke pembangunan desa maupun pelayanan publik (wawancara, 21 Agustus 2011). Berdasarkan penelitian di lapangan menunjukkan bahwa peningkatan kinerja sangat dipengaruhi oleh pendapatan atau honor yang diterima aparat desa Tunas Harapan Upaya-Upaya yang Dilakukan dalam Peningkatan Kinerja Aparatur Pemerintahan di Desa Tunas Harapan a. Pemberian Motivasi Terhadap Aparatur Pemerintah Desa Motivasi merupakan suatu pendorong yang didefinisikan sebagai dorongan bagi setiap aparatur baik yang bersumber dari dalam diri maupun dari luar untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya, minat terhadap pekerjaan, kondisi kerja (hubungan kerja dengan atasan dan antara rekan sesama

15 kerja) imbalan jasa/penghasilan yang didapat dalam pekerjaan. Motivasi faktor yang urgen dalam rangka menimbulkan keinginan motivasi dan dorongan bagi seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam pencapaian kinerja. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja atau prestasi kerja salah satunya adalah faktor motivasi yang terbentuk dari sikap ( attitude ) sumber daya aparatur pemerintah dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan sumber daya aparatur pemerintah dengan terarah untuk mencapai tujuan pemerintah. Berdasarkan hasil wawancara dengan Abd Rahman Dako selaku Kepala Desa Tunas Harapan menyatakan bahwa salah satu upaya dalam meningkatkan Kinerja aparatur pemerintah desa dilakukan dengan cara pemberian motivasi. Misalnya pemberian penghargaan kepada aparat yang mendapatkan prestasi. Pemberian motivasi yang tepat dan terarah pada aparatur pemerintah di Desa Tunas Harapan dapat mengembangkan suatu organisasi. Selain itu, pemberian motivasi kepada aparatur sangat dibutuhkan sebab suatu pekerjaan akan berhasil dengan baik apabila kinerja aparat ditingkatkan dan dilakukan secara bertahap dalam organisasi agar dapat dicapai secara optimal dan membangun kesadaran dari anggota organisasi akan pentingnya proses kerja aparat sehingga perlu adanya kedewasaan atau komitmen dari seluruh aparat pemerintahan di DesaTunas Harapan (wawancara, 23 Agustus 2011).

16 Selanjutnya dipertegas oleh Nai Ismail selaku Kaur Pemerintahan DesaTunas Harapan menyatakan bahwa peningkatkan Kinerja aparat desa harus melalui pemberian motivasi. Karena dengan adanya motivasi kepada aparatur pemerintah yang berprestasi maka secara sadar aparatur yang mendapatkan penghargaan tersebut lebih meningkatkan kinerjanya dengan baik, di sisi lain aparatur yang belum berprestasi akan lebih berusaha untuk mendapatkan penghargaan tersebut. (wawancara, 28 Agustus 2011). Berdasarkan penelitian di lapangan menunjukkan bahwa pemberian motivasi bagi aparatur pemerintahn di Desa Tunas Harapan dalam meningkatkan Kinerja belum terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, aparatur pemerintahan di Desa Tunas Harapan dalam pemberian motivasi harus lebih ditingkatkan agar mencapai hasil yang baik dan berdampak positif pada proses pelaksanaan pelayanan pada masyarakat dan tercipta suatu semangat serta adanya semangat kerja yang bertanggung jawab secara efektif dan efisien. Karena salah satu unsur yang terpenting dalam meningkatkan kinerja yaitu adanya motivasi yang tinggi bagi individu dan kelompok suatu organisasi sehingga pada akhirnya akan bermuara pada proses pencapaian kesejateraan masyarakat. b. Meningkatkan Keterampilan Aparat Desa Dalam menjalankan roda pemerintahan di daerah sampai pada pemerintahan desa sesuai dengan amanah asas desentralisasi aparatur pemerintah desa harus ditunjang oleh Sumber Daya Manusia (SDM) dan keterampilan aparatur yang memadai dalam meningkatkan kinerja yang efektif. Hal ini seperti

17 yang dikemukakan Kurniawan, (2005: 52) menyatakan bahwa untuk dapat menilai sejauh mana kualitas kerja yang diberikan pegawai atau karyawan dan antar sesama karyawan perlu adanya kriteria yang menunjukkan apakah mutu pelayanan dan keterampilan yang diberikan sudah mencapai hasil yang maksimal. Suatu pekerjaan apapun bentuknya tentu memerlukan keterampilan tertentu, misalnya seorang pemimipin dalam organisasi harus memiliki keterampilan teknis dalam menggerakkan anggota yang dipimpinnya. Demikian juga dengan aparatur Desa Tunas Harapan dalam menjalankan fungsi utamanya sebagai fasilitator sekaligus pelaksana dan penanggung jawab pembangunan harus memiliki keterampilan, khususnya keterampilan teknik yaitu pengetahuan teknik dan peralatan dalam melaksanakan tugas. Penguasaan terhadap teknik saja tidak cukup namun perlu ditunjang oleh keterampilan lain yang tidak kalah pentingnya. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Idris Mointi selaku kepala Dusun Nantu Desa Tunas Harapan mengatakan bahwa untuk meningkatkan keterampilan aparatur pemerintahan di Desa Tunas Harapan dalam peningkatan kinerja yang baik maka pemerintah desa bekerja sama dengan pihak pemerintah kecamatan untuk membuka wawasan bagi aparat pemerintah desa dengan mendatangkan beberapa orang yang ahli dalam bidang komputer yang dilaksanakan 2 kali seminggu setiap hari sabtu dan minggu, hal ini dilakukan demi meningkatkan kualitas keterampilan aparatur pemerintahan sekaligus upaya pemerintah kecamatan untuk mensejajarkan diri antara desa yang satu

18 dengan desa yang lain di samping itu demi meningkatkan karir aparat pemerintah desa dalam Kinerja aparatur (Wawancara, 28 Agustus 2011). Selanjutnya hasil wawancara dengan Ruhida Hasan S.PD.I selaku tokoh masyarakat menurutnya bahwa untuk meningkatkan keterampilan aparatur pemerintah desa yaitu melalui pendidikan dan pelatihan aparat pemerintahan di Desa Tunas Harapan pada dasarnya merupakan penyelenggaraan proses belajar mengajar dalam rangka peningkatan kemampuan aparat pemerintah desa dalam melaksanakan tugasnya, (Wawancara,28 Agustus 2011) Berdasarkan uraian hasil wawancara di atas peneliti berpendapat bahwa keterampilan aparatur pemerintahan di Desa Tunas Harapan merupakan faktor yang terutama dalam aparatur Pemerintah Desa karena manusia yang merencanakan dan melaksanakan suatu aktivitas kerja, karena berhasil tidaknya suatu pelaksanaan kinerja sangat tergantung pada manusia sebagai pelaksana pemerintahan desa tersebut. Hal ini disebabkan aparatur desa sangat dituntut agar lebih mengembangkan sumber daya keterampilan yang benar-benar mampu dan handal sesuai dengan bidang yang dikerjakan atau menjadi tanggung jawabnya.\ c. Mengikutsertakan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Berikut ini dapat kita lihat pada tabel 4.8 tentang pelatihan dan keterampilan yang pernah diikuti.

19 Tabel 4. 8 Pelatihan yang Diikuti No Nama Jabatan Pelatihan yang Diikuti Pelatihan Penyetaraan Pemerintahan Desa Di Marisa Kabupaten Pohuwat. ( ) Diklat manajemen keuangan desa di Marisa Kabupaten Pohuwato. ( ) 1 Abd. Rahman Dako Kepala Desa Diklat OKPPD (Orientasi Kepemimpinan) di Jakarta. ( ) Workshop Nasional Penyusunan Struktur Peraturan dan Anggaran Desa serta Pertanggung jawabannya di Jakarta. (2010) 2 Ariano L Kaur Umum Pelatihan Bidan Kampung di Marisa ( ) Program pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan Kinerja diarahkan pada pemeliharaan dan peningkatan kinerja aparatur pemerintahan desa. Pendidikan adalah suatu proses yang didesain untuk memelihara ataupun meningkatkan kinerja aparatur pemerintah desa sedangkan pelatihan adalah suatu proses yang direncanakan untuk meningkatkan kecakapan yang diperlukan bagi aktivitas kerja dimasa yang akan datang. Bahwa untuk meningkatkan produktivitas, dengan mengikuti kegiatan pengembangan berarti pegawai juga memperoleh tambahan ketrampilan dan pengetahuan baru yang bermanfaat bagi pelaksanaan pekerjaan mereka. Dengan demikian diharapkan juga secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas kerjanya.

20 Sebagaimana hasil wawancara dengan Abd. Rahman Dako Kepala Desa Tunas Harapan mengatakan bahwa kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi merupakan suatu yang urgen dan memaksa aparatur pemerintahan di Desa Tunas Harapan untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Kita ketahui bahwa aparatur pemerintahan di Desa Tunas Harapan masih berpendidikan rendah maka pihak pimpinan Desa Tunas Harapan berupaya untuk bekerja sama dengan pihak Kabupaten mengupayakan aparatnya untuk diikutsertakan dalam berbagai pendidikan dan pelatihan administrasi umum, bimbingan, penyuluhan, loka karya dan kegiatan lainnya baik secara regional maupun nasional. Disamping itu, pendidikan dan pelatihan ini bertujuan memberikan kedudukan organisasi dalam peran instansi masing-masing dalam pemerintahan desa serta mampu melaksankan tugas dan pekerjaan sehari-hari secara efektif dan efisien serta penuh tanggung jawab. Aparat pemerintah Desa Tunas Harapan dalam menjalankan fungsi utamanya sebagai fasilitator sekaligus pelaksana dan penanggung jawab pembangunan harus memiliki keterampilan, khususnya keterampilan teknik yaitu pengetahuan teknik dan peralatan dalam melaksanakan dan masih memerlukan keterampilan yang lain agar harapan hendak dicapai dapat terpenuhi. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai keberhasilan peningkatan Kinerja di Desa Tunas Harapan maka diperlukan aparatur pemerintah desa yang memiliki kemauan dan loyalitas serta memiliki pendidikan yang tinggi dalam bekerja (Wawancara, 28 Agustus 2011). Berdasarkan hasil wawancara dengan Andi Abdullah selaku Kepala Dusun Desa Tunas Harapan menyatakan bahwa jenis kegiatan yang pernah

21 diikuti oleh aparat pemerintahan di Desa Tunas Harapan yang berkaitan dengan kualitas aparat pemerintah desa yang bermuara pada peningkatan kinerja aparatur antara lain sebagai berikut: a. Pendidikan dan pelatihan administrasi umum yang berkaitan dengan tugas masing-masing; b. Mengikuti bimbingan dalam mengoperasikan komputer; c. Pelatihan dalam Panwas Pilkada; serta d. Pengisian pendataan penduduk. Adapun yang menjadi tujuan dari pelaksanaan dengan mengikutsertakan pendidikan dan pelatihan aparatur pemerintahan Di desa Tunas Harapan yaitu : a. Untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian dan keterampilan serta pembentukan kepribadian kerja aparat pemerintahan di desa Tunas Harapan b. Untuk menanamkan pola pikir yang dinamis dan bernalar agar memiliki wawasan yang menyeluruh untuk melaksanakan tugas umum pemerintah desa dan pembangunan desa (wawancara,4 September 2011). Berdasarkan hasil wawancara di atas, penulis dapat mengambil suatu benang merah bahwa yang menjadi tujuan dari pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pada aparatur pemerintahan di Desa Tunas Harapan yaitu untuk meningkatkan keterampilan dan menambah pengetahuan atau wawasan pada aparatur pemerintah desa dalam proses pelaksanaan pelayanan masyarakat,

22 sehingga tercipta suatu kinerja yang bertanggung jawab secara efektif dan efisien, sehingga pada akhirnya peningkatan kinerja dapat terlaksana dengan baik. d. Pengadaan Fasilitas dan Sarana Penunjang Berdasarkan hasil penelitian bahwa fasilitas dan sarana penunjang yang ada di kantor Desa Tunas Harapan sangat minim. Oleh karena itu perlu diupayakan pengadaan fasiltas dan sarana penunjang yang dapat dilakukan melalui usaha-usaha sebagai berikut: a. Pimpinan dapat menganalisis kebutuhan yang digunakan dalam proses upaya meningkatkan kinerja aparat Desa Tunas Harapan. b. Pemimpin dapat mengajukan kebutuhan Kantor Desa yang permanen kepada Pemerintah Daerah. c. Fasilitas yang telah diterima oleh aparat Desa Tunas Harapan dalam upaya meningkatkan Kinerja seharusnya dapat dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya. Berdasarkan kenyataan di lapangan menunjukan bahwa kinerja aparatur pemerintahan Desa Tunas Harapan belum maksimal. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan Abd. Rahman Dako selaku Kepala DesaTunas Harapan mengatakan bahwa hal ini di sebabkan karena kurang disiplinnya aparat dalam pengerjaan segala sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat desa (Wawancara, 9 Agustus 2011). Untuk meningkatkan kinerja aparatur pemerintahan di Desa Tunas Harapan harus ada faktor pendukung. Yang dimaksud dengan faktor pendukung

23 adalah semua faktor yang dapat membantu kelancaran pelaksanaan suatu kegiatan. Berkaitan dengan hal pelayanan publik oleh aparat desa maka faktor pendukungnya adalah semua faktor yang dapat membantu kelancaran kegiatan pemberian pelayanan publik kepada masyarakat. Adapun faktor pendukung peningkatan kinerja aparatur pemerintah di Desa Tunas Harapan dalam pelayanan publik, antara lain yaitu faktor Sarana Pelayanan, yang dimaksud dengan sarana pelayanan adalah segala jenis perlengkapan peralatan kerja dan fasilitas lain yang berfungsi sosial untuk memenuhi kepentingan orang-orang yang sedang berhubungan dengan organisasi atau lembaga. Sarana berfungsi antara lain untuk mempercepat pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat menghemat waktu, meningkatkan produktifitas baik berupa barang atau jasa, serta menimbulkan kenyamanan dan perasaan puas bagi masyarakat yang berkepentingan sehingga dapat sedikit mengurangi sifat emosional mereka. Di Desa Tunas Harapan sarana pelayanan yang tersedia berupa peralatan kerja, gedung tempat pemerintah desa bekerja ditambah manusia sebagai pelaksana kerjanya. Sebagai pelaksana kerja adalah para aparat desa yang bertugas memberikan pelayanan publik kepada masyarakat. Sedangkan peralatan kerja adalah sebagai alat penunjang agar pekerjaan bisa dilakukan secara capat dan tepat. kantor Desa Tunas Harapan yang masih bersifat sementara hanya terdapat 1 macam jenis peralatan kerja, yaitu Komputer dan sebagai peralatan kerja yang bersifat tunggal-guna (single purpose equipment) dan digunakan untuk mengetik berbagai macam jenis surat menyurat. Keberadaan komputer tersebut

24 cukup membantu aparat pemerintah desa dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat terutama dalam pelayanan pada pembuatan surat izin dan surat keterangan. Akan tetapi jika yang dapat mengoperasikan komputer tersebut hanya operator desa. Selain peralatan kerja yang di butuhkan oleh para aparat desa dalam menjalankan pemerintahan desa adalah tersedianya tempat kerja yang belum layak.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Desa Bukit payung Desa Bukit Payung berada di Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar yang mempunyai luas 1.640 Ha yang dibagi menjadi 3 Dusun diantaranya6

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Terbentuknya Desa Cimanuk

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Terbentuknya Desa Cimanuk 48 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Terbentuknya Desa Cimanuk Desa Cimanuk pada awalnya dibuka pada tahun 1995 yang pada saat itu Desa Cimanuk dipimpin Kepala Desa pertama yaitu Bapak

Lebih terperinci

Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam meningkatkan pelayanan di bidang pemerintahan yang sifatnya memberikan kemudahan bagi warga masyarakat, dibentuklah Kabupaten Bengkayang yang merupakan daerah pemekaran

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1.1 Sejarah dan Keadaan Geografis Desa Rambah

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1.1 Sejarah dan Keadaan Geografis Desa Rambah BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 1.1 Sejarah dan Keadaan Geografis Desa Rambah Desa Rambah terbentuk pada tahun 2000. Dimekarkan dari Desa induk, yaitu Desa Rambah Hilir. Nama Desa Rambah diambil

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk I. PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan membahas beberapa hal mengenai: latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk memahami kebermaknaan penelitian ini, maka

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS KERJA MELALUI PENYULUHAN BUDAYA KERJA ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA DI DESA TREKO KEC. MUNGKID KAB. MAGELANG

PENINGKATAN KUALITAS KERJA MELALUI PENYULUHAN BUDAYA KERJA ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA DI DESA TREKO KEC. MUNGKID KAB. MAGELANG PENINGKATAN KUALITAS KERJA MELALUI PENYULUHAN BUDAYA KERJA ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA DI DESA TREKO KEC. MUNGKID KAB. MAGELANG S. Martono FAKULTAS EKONOMI UNNES, email: lp2m@unnes.ac.id Abstrak Pengabdian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap organisasi, baik organisasi publik maupun organisasi swasta.

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap organisasi, baik organisasi publik maupun organisasi swasta. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan salah satu sumber daya manusia yang penting bagi setiap organisasi, baik organisasi publik maupun organisasi swasta. Bagaimanapun majunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia adalah sangat diperlukannya peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Instansi dalam pengelolaan pegawai secara profesional harus dimulai

BAB I PENDAHULUAN. Instansi dalam pengelolaan pegawai secara profesional harus dimulai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Instansi dalam pengelolaan pegawai secara profesional harus dimulai dengan rekrutmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan, penarikan, seleksi, dan penempatan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidilam Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidilam Pancasila dan Kewarganegaraan PROFESIONALISME KINERJA PERANGKAT KELURAHAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PUBLIK (Studi Kasus di Kelurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskrifsi Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Popayato Barat merupakan salah satu dari tiga belas Kecamatan yang ada di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo. Kecamatan Popayato

Lebih terperinci

BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER

BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER 4.1. Keadaan Umum Lokasi Desa Cibaregbeg masuk wilayah Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur, yang merupakan tipologi desa dataran rendah dengan luas

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Desa Talang Bojong pada dewasa ini termasuk wilayah teritorial

IV. GAMBARAN UMUM. Desa Talang Bojong pada dewasa ini termasuk wilayah teritorial 52 IV. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Lokasi Desa 1. Letak Geografis Desa Talang Bojong pada dewasa ini termasuk wilayah teritorial administratif pemerintah wilayah Kecamatan Kotabumi Kota. Desa Talang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai makhluk sosial pada dasarnya manusia memiliki sifat bersosialisasi, berkomunikasi, bekerja sama, dan membutuhkan keberadaan manusia yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan tertentu bagi organisasi tersebut. Keberhasilan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien dan efektif apabila dalam seluruh proses manajemen tersebut terjadi interaksi positif

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN SIAK 2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN SIAK 2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI. BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN SIAK 2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI. a. Tugas Pokok dan Fungsi. Penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah organisasi. Disamping sumber daya alam dan sumber daya modal, sumber daya manusia juga memiliki

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN

PELAKSANAAN KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. PERSIAPAN. Penetapan Pelaksana Kegiatan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat ini dimulai pada tanggal 7 sampai dengan Juli 0, dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut: ) Pembentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya (resources), baik sumber daya alam, maupun Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya (resources), baik sumber daya alam, maupun Sumber Daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan suatu bangsa memerlukan aset pokok yang disebut sumber daya (resources), baik sumber daya alam, maupun Sumber Daya Manusia (SDM). Kedua sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Salah satu tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah mempertahankan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kabupaten/kota dapat menata kembali perencanaan pembangunan yang

I. PENDAHULUAN. kabupaten/kota dapat menata kembali perencanaan pembangunan yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak diberlakukannya otonomi daerah, pemerintah daerah kabupaten/kota memiliki keleluasaan untuk mengelola daerah dan sumberdaya alam yang ada di daerahnya. Dengan keleluasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karyawan sebagai sumber daya utama perusahaan dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dan memberikan kinerja yang optimal sehingga konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtunuwu (2015)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtunuwu (2015) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia kerja dalam persaingan global saat ini sangat membutuhkan individu yang dapat berfikir untuk maju, cerdas, inovatif, dan mampu berkarya dengan semangat tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan pada umumnya didirikan dengan tujuan dapat melangsungkan hidupnya dan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Pengelolaan sumber daya manusia sangat

Lebih terperinci

DRAFT TRANSKRIP WAWANCARA DAN KUESIONER. Transkrip Wawancara

DRAFT TRANSKRIP WAWANCARA DAN KUESIONER. Transkrip Wawancara DRAFT TRANSKRIP WAWANCARA DAN KUESIONER Data Informan Nama Informan : Jabatan : Tanggal Wawancara : Waktu Wawancara : Transkrip Wawancara A. Standar dan Arah Kebijakan 1) Apakah Renstra yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Muara Jalai Kecamatan Kampar Utara

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Muara Jalai Kecamatan Kampar Utara BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Desa Muara Jalai Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar. Desa Muara Jalai Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Provinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Kelurahan Tanjung Sari sekitar 8930 Ha.

BAB II GAMBARAN OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Provinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Kelurahan Tanjung Sari sekitar 8930 Ha. BAB II GAMBARAN OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Letak Geografis Kelurahan Tanjung Sari Kelurahan Tanjung Sari termasuk wilayah Kecamatan Medan Selayang Provinsi Sumatera Utara. Luas

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. 23 Juni 2007 oleh Bupati Sikka. Organisasi Pemerintah Kecamatan Alok Timur

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. 23 Juni 2007 oleh Bupati Sikka. Organisasi Pemerintah Kecamatan Alok Timur BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Pembentukan Kecamatan Alok Timur Kabuaten Sikka Kecamatan Alok Timur merupakan Kecamatan baru hasil pemekaran dari Kecamatan Alok

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kebudayaan serta kegiatan perekonomian. Secara geografis terletak pada

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kebudayaan serta kegiatan perekonomian. Secara geografis terletak pada IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota dari Provinsi Lampung dan merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik, pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun swasta memegang peranan yang sangat dominan. Berhasil atau. sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusianya dalam

BAB I PENDAHULUAN. maupun swasta memegang peranan yang sangat dominan. Berhasil atau. sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusianya dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aspek manusia didalam organisasi baik dalam instansi pemerintahan maupun swasta memegang peranan yang sangat dominan. Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang didalamnya terdapat sejumlah kegiatan sekelompok orang yang bekerja sama dengan tata cara yang diatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia pada hakekatnya merupakan salah satu modal dan memegang peranan penting dalam keberhasilan instansi. Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang baik merupakan

Lebih terperinci

Kata Kunci : Evaluasi Kinerja, Protokol

Kata Kunci : Evaluasi Kinerja, Protokol SINOPSIS Kinerja organisasi mengisyaratkan bahwa penilaian kinerja sesungguhnya sangat penting untuk melihat sampai sejauh mana tujuan organisasi telah tercapai. Sejalan dengan sistem pemerintahan saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, sumber daya manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dapat menjelaskan dan menyakinkan pegawai bahwa dalam organisasi atau

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dapat menjelaskan dan menyakinkan pegawai bahwa dalam organisasi atau BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Pelaksanaan Motivasi Dalam sebuah organisasi seorang manajer atau pimpinan dituntut harus dapat menjelaskan dan menyakinkan pegawai bahwa dalam organisasi atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikaskan, bekerja secara terus menerus untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pegawai Negeri Sipil merupakan abdi negara yang diberikan kewenangan dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi daerah. Secara hukum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masing masing dengan tujuan mencapai kelangsungan hidup organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. masing masing dengan tujuan mencapai kelangsungan hidup organisasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar. Pembangunan yang berlangsung sampai saat ini tidak hanya membangun secara fisik semata, tetapi juga non fisik berupa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN II.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DASAR HUKUM PEMBENTUKAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP Kantor Lingkungan Hidup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang bergerak dalam bidang perindustrian tentunya memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang bergerak dalam bidang perindustrian tentunya memerlukan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang bergerak dalam bidang perindustrian tentunya memerlukan karyawan, dengan demikian faktor sumber daya manusia yang ada harus dikelola dan dipelihara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, kompetisi global dan perdagangan bebas menuntut sumber daya manusia yang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tsanawiyah Al-Qasimiyah Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tsanawiyah Al-Qasimiyah Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan 56 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Identitas Responden Sebelum penulis membahas dan menganalisa labih lanjut tentang Peranan Pemerintah Daerah Kabupaten Pelalawan Dalam Pembinaan Madrasah Tsanawiyah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia retail di era globalisasi saat ini sangat pesat. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kinerja yang efektif dan efisien. Performance atau kinerja merupakan hasil atau

BAB I PENDAHULUAN. kinerja yang efektif dan efisien. Performance atau kinerja merupakan hasil atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Instansi pemerintah merupakan hal yang sangat penting demi mewujudkan tata kelola untuk mendukung tugas pemerintahan dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan yang dilakukan oleh. tata cara dan aturan pokok yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan yang dilakukan oleh. tata cara dan aturan pokok yang telah ditetapkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah kepada sejumlah masyarakat yang berkepentingan sesuai dengan tata cara dan aturan pokok yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Otonomi Daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. optimal dari bagian organisasi demi optimalisasi bidang tugas yang di

BAB I PENDAHULUAN. optimal dari bagian organisasi demi optimalisasi bidang tugas yang di BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kinerja secara umum dapat dipahami sebagai besarnya kontribusi yang diberikan pegawai terhadap kemajuan dan perkembangan di lembaga tempat dia bekerja. Dengan demikian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer atau seorang pimpinan sudah seharusnya lebih mengutamakan keberadaan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peran sumber daya manusia dalam sebuah organisasi tidak kalah pentingnya dengan sumber daya lain seperti modal, investasi dan teknologi. Sebab sumber daya

Lebih terperinci

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Pengelolaan Pembangunan Fisik Desa Margasari. 1. Tahap perencanaan pembangunan desa

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Pengelolaan Pembangunan Fisik Desa Margasari. 1. Tahap perencanaan pembangunan desa 39 IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Pengelolaan Pembangunan Fisik Desa Margasari Desa Margasari dalam dalam pengelolaan pembangunan fisik di bagi atas 3 (tiga) tahap, yaitu : 1. Tahap perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai ragam tujuan. Aktivitas di dalam instansi pemerintah selalu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai ragam tujuan. Aktivitas di dalam instansi pemerintah selalu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Instansi pemerintah merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai ragam tujuan. Aktivitas di dalam instansi pemerintah selalu diarahkan untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedisiplinan merupakan suatu hal yang menjadi tolak ukur untuk mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik atau tidak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleksnya persoalan yang dihadapi Negara, maka terjadi pula. perkembangan di dalam penyelenggaraan pemerintahan yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. kompleksnya persoalan yang dihadapi Negara, maka terjadi pula. perkembangan di dalam penyelenggaraan pemerintahan yang ditandai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya persoalan yang dihadapi Negara, maka terjadi pula perkembangan di dalam penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Keadaan Geografis di Sekincau Kecamatan Sekincau merupakan salah satu kecamatan dari 26 kecamatan yang ada dikabupaten Lampung Barat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan paradigma pembangunan dan pemerintahan seperti pemberian kewenangan yang lebih besar kepada daerah untuk mengurus rumah tangganya sendiri, mengandung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Lokasi BP3AKB Jl. Soekarno Hatta no. 458 Bandung, Telp , Fax

BAB 1 PENDAHULUAN Lokasi BP3AKB Jl. Soekarno Hatta no. 458 Bandung, Telp , Fax BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian 1.1.1 Profil Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia (SDM) merupakan suatu bagian yang paling penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era reformasi, pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era reformasi, pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era reformasi, pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja menjadi perhatian utama bagi para pengambil keputusan di pemerintahan. Perubahan perubahan penting dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah negara kesatuan, dalam penyelenggaraan

I. PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah negara kesatuan, dalam penyelenggaraan 1 I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Negara Republik Indonesia adalah negara kesatuan, dalam penyelenggaraan pemerintahannya menekankan asas desentralisasi yang secara utuh dilaksanakan di daerah kota/kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan organisasi, karena manusia dalam melakukan aktivitas di

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan organisasi, karena manusia dalam melakukan aktivitas di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi selalu mengarahkan sumberdaya yang dimiliki ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu sumberdaya organisasi yang sangat

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN 43 BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam pembahasan bab ini, penulis akan memaparkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di I. PENDAHULUAN A. LatarBelakang Masalah Keberhasilan suatu organisasi sangat tergantung pada kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat di dalam organisasi tersebut. Untuk itu dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan suatu organiasi atau lembaga dalam mencapai tujuannya tidak terlepas dari sumber daya manusia yang dimiliki, karena sumber daya manusia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. desentralistik. Dari sisi desentralistik, Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN. desentralistik. Dari sisi desentralistik, Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2004 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dengan diundangkanya Undang-Undang Nomor : 22 Tahun 1999 yang kemudian diperbarui melalui Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2001 tentang Pemerintah Daerah merupakan salah

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP. Berdasarkan temuan data di lapangan dan analisis yang telah. dilakukan dengan melihat dari pembagian bidang jabatan, pendidikan

BAB VII PENUTUP. Berdasarkan temuan data di lapangan dan analisis yang telah. dilakukan dengan melihat dari pembagian bidang jabatan, pendidikan BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan temuan data di lapangan dan analisis yang telah dilakukan dengan melihat dari pembagian bidang jabatan, pendidikan dan pelatihan, kompetensi dan sistem komunikasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : ( berada pada nilai interval 1,76-2,50 mutu pelayanan C ) yang berarti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : ( berada pada nilai interval 1,76-2,50 mutu pelayanan C ) yang berarti BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kinerja pelayanan publik pada Dinas

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DI PROPINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN JOGOROTO. Pada Bab ini memuat informasi tentang peran (tugas pokok dan fungsi)

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN JOGOROTO. Pada Bab ini memuat informasi tentang peran (tugas pokok dan fungsi) BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN JOGOROTO Pada Bab ini memuat informasi tentang peran (tugas pokok dan fungsi) kecamatan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Identitas Responden Sejalan dengan pelaksanaan Program Dinas Perhubungan Laut di Kabupaten Rokan Hilir, perlu dilaksanakan pengembangan mulai sari pengadaan fasilitas,

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Instansi 4.1.1 Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi (RSUD) Kabupaten Bogor pada awalnya merupakan Puskesmas dengan tempat perawatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah,

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu terhadap terselenggaranya proses pencapaian tujuan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN KAMPUNG DAN PERUBAHAN STATUS KAMPUNG MENJADI KELURAHAN DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia pada dasarnya, merupakan langkahlangkah perencanaan, penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber

Lebih terperinci

BUKU MONOGRAFI KECAMATAN BUKIT INTAN TAHUN 2015

BUKU MONOGRAFI KECAMATAN BUKIT INTAN TAHUN 2015 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 13 Tahun 2012 Tanggal : 26 Januari 2012 BUKU MONOGRAFI KECAMATAN BUKIT INTAN TAHUN 2015 1. Nama Kecamatan : Bukit Intan 2. Tahun Pembentukan : 1984 3. Dasar Hukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Agung Kabupaten OKU Selatan Sumatera Selatan. Posisi Desa Merpang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Agung Kabupaten OKU Selatan Sumatera Selatan. Posisi Desa Merpang 42 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Desa Merpang. Letak Geografis Desa Merpang merupakan daerah perbukitan yang terletak di Kecamatan Runjung Agung Kabupaten OKU Selatan Sumatera Selatan. Posisi

Lebih terperinci

TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA,

TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA, LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2009 NOMOR 5 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sadar. Keberhasilan pencapaian tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh peran

BAB I PENDAHULUAN. sadar. Keberhasilan pencapaian tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh peran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar. Keberhasilan pencapaian tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh peran dan kinerja para anggotanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan mutu atau kinerja pegawai melalui pendidikan dan pelatihan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan mutu atau kinerja pegawai melalui pendidikan dan pelatihan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatan kinerja pegawai adalah dengan melalui pengembangan pegawai yaitu dengan melakukan pendidikan dan pelatihan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Pemilihan Peratin Pekon Kuripan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Pemilihan Peratin Pekon Kuripan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Pemilihan Peratin Pekon Kuripan Pekon Kuripan merupakan salah satu dari sebelas pekon yang termasuk dalam wilayah administratif Kecamatan Pesisir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan sesuai tuntutan perkembangan masyarakat. digunakan untuk mempromosikan dirinya dalam mengembangkan karirnya.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan sesuai tuntutan perkembangan masyarakat. digunakan untuk mempromosikan dirinya dalam mengembangkan karirnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kedudukan dan peranan pegawai negerti sipil sebagai unsur aparatur negara yang bertugas sebagai abdi masyarakat harus menyelenggarakan pelayanan adil kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal intelektual (Intellectual Capital) yang terdiri dari orang-orang yang ada

BAB I PENDAHULUAN. modal intelektual (Intellectual Capital) yang terdiri dari orang-orang yang ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) adalah hal yang penting bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sumber daya manusia sering juga disebut sebagai modal intelektual (Intellectual

Lebih terperinci

KUESIONER SURVEI EMPLOYEE ENGAGEMENT

KUESIONER SURVEI EMPLOYEE ENGAGEMENT No.. KUESIONER SURVEI EMPLOYEE ENGAGEMENT Pengantar : Salah satu indikator kinerja perusahaan yang dinilai oleh shareholder waskita adalah Employee Engagement Level. Employee Engagement selain mengukur

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. melaksanakan manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah yang menjadi

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. melaksanakan manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah yang menjadi IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Lampung mempunyai Tugas Pokok menyelenggarakan: 1. Sebagian kewenangan rumah tangga Provinsi (desentralisasi)

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Keadaan topografi dan letak wilayah Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang terdapat di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul,

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN

PELAKSANAAN KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. PERSIAPAN 1. Penetapan Pelaksana Kegiatan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat ini dimulai pada tanggal 8 Juni 2015, dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut: 1) Pembentukan

Lebih terperinci

2014 PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014 PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan pegawai dalam organisasi mempunyai peranan penting dalam rangka mencapai tujuan organisasi.tujuan organisasi yang ditetapkan akan melibatkan komponen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan aktivitas organisasi, pada umumnya kebanyakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan aktivitas organisasi, pada umumnya kebanyakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan aktivitas organisasi, pada umumnya kebanyakan organisasi sudah menentukan aktivitasnya sebelum masa waktu pengerjaan (rencana kerja) dan ditentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aset penting untuk menunjang keberhasilan suatu organisasi. Sumber daya manusia adalah pelaksana seluruh kebijakan organisasi sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya zaman dan tuntutan hidup, banyak masyarakat yang berbondong-bondong mencari pekerjaan, baik di dalam maupun di luar negeri. Bursa kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab yang penting bagi organisasi. Peran para pegawai yang bekerja

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab yang penting bagi organisasi. Peran para pegawai yang bekerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pegawai negeri sipil yang bekerja sebagai abdi negara memiliki tugas serta tanggung jawab yang penting bagi organisasi. Peran para pegawai yang bekerja dalam

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 108 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 108 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 108 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL UMUM PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut bekerja lebih cepat, efektif dan efesien. Oleh karena itu ketertiban tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. dituntut bekerja lebih cepat, efektif dan efesien. Oleh karena itu ketertiban tenaga kerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia merupakan faktor yang sangat penting, terutama bagi suatu organisasi atau Intansi Pemerintah, baik yang bergerak dalam bidang kinerja maupun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN LAPORAN KKL. 4.1 Sumberdaya Penentu Keberhasilan Kerja Aparatur Badan Kepegawaian,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN LAPORAN KKL. 4.1 Sumberdaya Penentu Keberhasilan Kerja Aparatur Badan Kepegawaian, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN LAPORAN KKL 4.1 Sumberdaya Penentu Keberhasilan Kerja Aparatur Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan di Bidang Mutasi Era reformasi membawa perubahan yang tidak kalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan dari orang-orang yang memberikan sumbangan usahanya, saling bekerjasama, terjalin kewenangan,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Letak geografis Kelurahan Way Urang dan Desa Hara Banjar Manis dapat dilihat pada tabel berikut:

Lebih terperinci