Simposium Anti PKI. ChanCT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Simposium Anti PKI. ChanCT"

Transkripsi

1 Simposium Anti PKI ChanCT Sekalipun Pemerintah yang berkuasa selama lebih 1/2 abad ini menggelapkan jejak-kaki mereka, namun dari langkah yang diambil sebulan terakhir ini nampak makin jelas jejak-kaki sesungguhnya! Kalau dahulu PKI dituduh dalang G30S itu hanyalah dijadikan DALIH untuk basmi PKI, dan gulingkan Presiden Soekarno saja, sekarang kembali jejak-kaki mereka itu menunjukkan makin jelas merupakan pertarungan kekuatankekuatan dalam TNI, khususnya AD yang sudah terjadi sejak pembentukan TNI diawal Kemerdekaan RI! PKI sejak awal dengan tandas menyatakan, G30S adalah urusan internal Angkatan Darat! Sedang Jenderal Soeharto yang serta-merta menuding PKI dalang G30S, kemudian diperkuat dengan keluarkan Buku Putih membuktikan PKI dalang G30S dengan segala FITNAH yang tidak berdasar! Bukankah TNI, Tentara Nasional Indonesia yang kita kenal sekarang ini, adalah kelanjutan dari TRI, Tentara Rakyat Indonesia dimasa awal Kemerdekaan itu, yang merupakan gabungan dari berbagai Laskar Rakyat dengan berbagai aliran politik yang jelas berbeda. Ada perwira yang berasal dari KNIL, pendidikan kemiliteran Belanda, seperti Jenderal AH Nasution, juga Jenderal Soeharto jebolan KNIL. Hanya saja dimasa Jepang, tahun 1942 untuk menyelamatkan diri dari penangkapan Jepang, mereka berdua juga bergabung dalam tentara PETA, tentara Pembela Tanahair yang dibentuk Jepang, seperti jenderal Sudirman, Suprijadi,... Kemudian juga ada yang dari Laskar PESINDO, yang dikatakan komunis itu! Dan kenyataan pertarungan politik dalam perjalanan sejarah TNI itu memang terjadi culik-menculik bahkan pemberontakan, begitulah cetusan dari pertarungan politik yang terjadi diinternal TNI. Beberapa Peristiwa internal TNI/AD yang terjadi dibawah, saya kutipkan saja dari buku tulisan Siauw Giok Tjhan G30S dan Kejahatan Negara. 1. Peristiwa 3 Juli 1946, di mana sebagian Angkatan Darat dibawah pimpinan seorang Panglima Resimen Yogyakarta, telah mendukung upaya penculikan Perdana Menteri Sjahrir dan Menteri Pertahanan Amir Syarifuddin. Amir Syarifuddin berhasil lolos dari upaya penculikan itu.

2 Peristiwa penculikan ini mengakibatkan Jenderal Sudarsono dituntut dan dihukum. Demikian juga beberapa tokoh politik seperti Achmad Subardjo, Iwa Kusumasumantri dan Mohamad Yamin oleh Mahkamah Agung dinyatakan bersalah melakukan makar. 2. Peristiwa Madiun (19 September 1948), yang oleh sementara orang dikatakan sebagai pemberontakan PKI, sebenarnya adalah peristiwa internal Angkatan Bersenjata. Peristiwa yang dimulai dengan penculikan seorang panglima Divisi Solo - Kolonel Sutarto, berlarut menjadi Peristiwa Madiun setelah ada pertemuan di belakang layar di Sarangan antara Perdana Menteri Mohamad Hatta dengan seorang tokoh OSS Amerika Serikat, yang bermaksud melenyapkan PKI dari bumi Indonesia. PKI menyatakan Peristiwa Madiun sebagai Provokasi Madiun, karena menurutnya ini adalah sebuah kompromi politik yang dilakukan Hatta untuk mendapatkan penyelesaian dengan Belanda. Amerika Serikat dikatakan bersedia mendukung keinginan RI untuk mendesak Belanda menerima kemerdekaan Indonesia bilamana pemerintah RI mengganyang komunisme dan PKI. Penelitian sejarah membuktikan, bahwa di kota Madiun ketika itu pada bulan September 1948, tidak ada bendera Merah-Putih yang diturunkan, seperti dikabarkan. Tidak ada pembentukan negara Soviet di sana. Penjara-penjara juga tidak dipenuhi oleh para tawanan baru yang terdiri tentara yang dilucuti senjatanya dan ditangkap oleh pasukan bersenjata PKI. Akan tetapi Hatta dengan tuduhan bahwa PKI telah melakukan pemberontakan di Madiun mengerahkan seluruh kekuatan Angkatan Bersenjata untuk menumpas pemberontakan PKI tersebut. Akibat penumpasan ganas ini, banyak tokoh PKI tewas, dibunuh tanpa proses pengadilan apapun. Di antara yang dibunuh adalah Musso, Amir Syarifuddin, Maruto Darusman, Suripno dan Oei Gee Hwat. Kecuali Musso yang tewas dalam pertempuran, para tokoh lainnya dibunuh atas perintah Kolonel Gatot Subroto sebagai Gubernur Militer. Hatta di kemudian hari pada tahun 1978 dalam buku Bung Hatta Menjawab menyatakan bahwa pembunuhan itu dilakukan tanpa sepengetahuannya sebagai Perdana Menteri. Dan Hatta-pun mengakui bahwa secara hukum, para tokoh PKI itu seharusnya diadili terlebih dahulu sebelum ditembak mati. Saat Peristiwa Madiun, pemerintah Hatta menangkap dan menahan puluhan ribu

3 orang dari berbagai organisasi massa, buruh dan tani. Mereka ditahan tanpa proses hukum apapun, karena memang mereka tidak terlibat dan pemerintah tidak memiliki landasan hukum untuk mengadili mereka. Dan sebagian terbesar mereka menjadi bebas ketika tentara Belanda melaksanakan agresi ke-2 pada tahun Amerika Serikat ternyata tidak berhasil memaksa Belanda untuk mengakui RI, sekalipun kabinet Hatta telah membuktikan kemauannya membasmi PKI dari bumi Indonesia. Yang menyedihkan adalah banyak dari mereka yang ditahan pemerintah Hatta, seperti di Dampit, dibunuh atas instruksi pemerintah. Mereka yang dipenjarakan harus dibunuh sebelum tentara Belanda masuk. Lagi-lagi, mereka dibunuh tanpa proses hukum apapun. Sejarah juga menunjukkan bahwa pada umumnya para tahanan politik yang bebas segera menyusun kembali kekuatan bersenjata untuk melanjutkan perjuangan melawan agresi Belanda. Para pejuang yang dituduh pengikut PKI ini dan yang harus meringkuk dalam penjara dengan tuduhan melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Republik Indonesia, justru menunjukkan keberaniannya melawan Belanda tanpa kompromi dan tidak pernah menyerah terhadap segala rintangan yang dihadapi. Keberanian dan kegigihan mereka dalam membela Republik Indonesia mendorong Panglima Besar RI, Jendral Sudirman untuk merehabilitasi orang-orang yang ditahan oleh pemerintah Hatta. 3. Peristiwa 17 Oktober 1952, Kol. AH Nasution pimpinan Angkatan Darat ketika itu, berusaha membangun Angkatan Darat sebagai angkatan yang jauh lebih profesional. Jumlah prajurit ingin dikurangi. Disiplin dan kualitas prajurit ingin dipertinggi. Keterlibatan Angkatan Darat dalam menentukan berbagai kebijakan pemerintah dan keterlibatan para politikus sipil dalam rasionalisasi Angkatan Darat. Para politikus sipil menyatakan bahwa Parlemen adalah perwakilan Rakyat yang paling berhak menentukan berbagai kebijakan, termasuk struktur organisasi Angkatan Bersenjata. Bukan senapan yang berperan. Pimpinan Angkatan Darat tidak bisa menerima turut campurnya parlemen dalam urusan Angkatan Darat. Untuk menunjukkan ketidak-puasan ini, Angkatan Darat mengadakan demonstrasi

4 pada tanggal 17 Oktober 1952 dengan mengarahkan meriam ke gedung parlemen yang sedang bersidang dan Istana Merdeka. Pimpinan Angkatan Darat menuntut Presiden Sukarno untuk membubarkan parlemen. 4. Peristiwa Bambang Utoyo, 27 Juni 1955 ini berkaitan dengan upaya para perwira Angkatan Darat untuk menggagalkan pelantikan Kolonel Bambang Utoyo sebagai KSADA pada bulan Juni Pemboikotan itu terjadi karena PNI dianggap memaksakan pengangkatan Bambang Utoyo pengikut setia PNI sebagai KSAD. Pelantikan itu akhirnya tetap berlangsung. Hanya saja yang memainkan musik dalam acara pelantikan adalah Korps Musik Pemadam Kebakaran, karena Korps Musik Angkatan Darat memboikot tidak datang. Pertentangan antara PNI dan Angkatan Darat ini ternyata menyebabkan Kabinet Ali Sastroamidjojo pertama jatuh. 5. Pemberontakan PRRI-Permesta (1956, 1958, 1961) Tidak terselesaikannya berbagai masalah internal Angkatan Darat sejak berdiri, menyebabkan kontradiksi sengit antara perwira tetap berlangsung dan pembangkangan terhadap perintah atasan sering terjadi. Kontradiksi nampak lebih runcing ketika para panglima daerah diberi keleluasaan untuk mencari dana dengan cara melakukan perdagangan dengan luar negeri. Terbentuklah berbagai dewan, antara lain Dewan Banteng, Dewan Gajah, Dewan Garuda. Ini menjadi basis pemberontakan PRRI-Permesta yang dipimpin oleh Masyumi dan PSI. Seperti diketahui, keterlibatan Amerika Serikat dalam mendukung pemberontakan ini terungkap setelah Alan Pope, penerbang pesawat Amerika Serikat ditembak jatuh di atas kota Ambon dan ditangkap. Taiwan ternyata menjadi pangkalan pesawat-pesawat Amerika Serikat yang mendukung pemberontakan PRRI-Permesta tersebut. Penumpasan pemberontakan itu berupa penangkapan tokoh Masyumi dan PSI yang terlibat dan harus bertanggungjawab! Tapi, TIDAK melibatkan seluruh anggota Masyumi dan PSI yang JESLAS TIDAK terlibat dalam pemberontakan. Bahkan banyak tokoh PSI dan Masyumi yang menjadi anggota DPR hasil Pemilihan Umum 1955 tetap bebas dan tetap menghadiri rapat-rapat DPR di Jakarta. TIDAK

5 terganggu! Bahkan kemudian setelah PSI dan Masyumi dinyatakan sebagai partai-partai terlarang pada awal tahun 1960, karena tidak bersedia mendisiplin para anggotanya yang aktif terlibat dalam pemberontakan PRRI-Permesta dan bisa dibuktikan secara organisasi kedua partai ini ikut memimpin pemberontakan PRRI-Permesta, Presiden Sukarno tetap mengeluarkan amnesty. Hanya mereka yang menantikan proses pengadilan tetap ditahan. Sedang anggota maupun tokoh-tokoh kedua partai tersebut pada umumnya dibebaskan. Jumlah tahanan politik di massa itu kemudian bertambah dengan penahanan tokoh-tokoh PSI yang dianggap terlibat dalam upaya membunuh Presiden Sukarno, termasuk Sutan Sjahrir, Subadio, Anak Agung Gde dan Sultan Hamid. Perlu diperhatikan tindak tegas Sukarno terhadap pemberontakan PRRI/Permesta disamping tidak melibatkan penangkapan massal, apalagi pembunuhan massal, juga tetap mempertahankan Hubungan Diplomatik dengan Amerika Serikat yang jelas terbukti mendukung pemberontakan PRRI-Permesta. 6. Gerakan 30 September 1965 Berlarutnya kontradiksi tajam yang tidak terselesaikan dalam tubuh Angkatan Darat yang berdasarkan perbedaan haluan politik, perebutan fasilitas dagang dan perebutan kekuasaan akhirnya meletuskan sebuah peristiwa yang dinamakan Gerakan 30 September. Kontradiksi antara perwira menengah dan perwira tinggi makin meruncing dengan makin memanasnya Perang Dingin didunia internasional, adanya provokasi Surat Gilchrist yang menyatakan ada rencana Dewan Jenderal akan melancarkan kudeta menggulingkan kekuasaan Presiden Soekarno; dikisahkan kesehatan Presiden Soekarno sedang memburuk, menimbulkan ketidak puasan pengaturan politik untuk mengubah kontradiksi menjadi aksi militer. Terjadi lah G30S, penculikan dan pembunuhan beberapa jendral senior Angkatan Darat yang dilakukan oleh perwira-perwira muda. 7. Lalu, kalau kita perhatikan maraknya isu PKI bangkit kembali dalam bulan-bulan terakhir ini juga sangat jelas dimunculkan sebagai usaha mengganjel dan menggagalkan Simposium Pembedahan Tragedi Simposium yang untuk pertama kali diselenggarakan Pemerintah dalam usaha menyelesaikan Pelanggaran HAM-berat, khususnya Tragedi Ssebagai satu usaha merealisasi janji kampanye Jokowi untuk menyelesaikan Pelanggaran HAM-berat yang dilakukan Pemerintah sebelumnya.

6 Usaha Pemerintah Jokowi yang pelaksanaan konkrit Simposium diserahkan pada Menpolhukam jenderal Luhut Panjahitan dan Kepala Lemhanas jenderal Agus Widjojo, nampak jelas ada sementara jendral kanan, macam jenderal Kivlan Zein, Jenderal Kiki Syahnakri dll, yang berkeras menentang usaha pemerintah Jokowi ini. Dimunculkanlah kegiatan-kegiatan aneh maraknya pin Palu-Arit, baju kaos berlogo Palu-Arit, bahkan jenderal Kivlan sudah ada kejelasan PKI bangkit kembali, PKI sudah bangkit kembali mendeklarasikan kebangkitan nya dan bermarkas di Jalan Kramat Raya, juga sudah bisa dinyatakan Pimpinannya bernama Wahyu Setiaji, dengan menunjukkan foto-foto demonstrasi Pemuda PKI merayakan terbentuknya PKI kembali! Dan, jenderal kanan ini juga sudah melangsungkan Simposium Anti-PKI dengan keluarkan 9 rekomendasi yang disampaikan pada Pemerintah, dimana intinya menimpakan Kesalahan berada dipihak PKI yang telah berulangkali melakukan makar dengan kekejaman kemanusiaan yang dilakukan, Sedang, sejak era reformasi, PKI dinyatakan telah melaksanaka kongres sebanyak tiga kali, memutarbalikan sejarah, menyebar video dan film yang sifatnya menghasut serta fitnah dengan melimpahkan kesalahan pada Orba, TNI dan umat Islam. Jadi, Simposium menuntut pemerintah konsisten menegakkan Pancasila dengan pertahankan Tap MPRS XXV Tahun 1966, UU 27 Tahun 1999 Jo KUHP pasal 107 dan 169 tentang pelarangan terhadap PKI dan semua kegiatan-kegiatannya serta menindak setiap kegiatan yan terindikasi upaya membangkitkan PKI. Sangat jelas tujuan Simposium Anti-PKI ini adalah jangan lagi ungkit-ungkit masa lalu, lupakan saja, jangan membuka luka lama yang berarti membongkar borok mereka yang bau busuk kekejaman kemanusiaan dimasa membasmi komunis itu. Tinggal sekarang kita lihat saja sampai dimana kekuatan dan kemampuan Pemerintah Jokowi, bagaimana pertarungan antara jenderal-jenderal yang beda pendapat itu! Atau akan membuktikan kebenaran penokohan Jokowi itu ternyata adalah think-tank TNI/AD juga? From: 'Lusi D.' lusi_d@rantar.de [GELORA45] Sent: Sunday, June 5, :12 AM Atau memang awalmula yang menggagas "tokoh" orang Jawa bernama Jokowi jadi presiden ini adalah orang-orang "think tank"-nya TNI AD.

7 From: Jonathan Goeij [GELORA45] Sent: Thursday, June 2, :58 AM tepat sekali yg ribut dari TNI AD, dan yg "mengherankan" saat ini seluruh pertahanan keamanan dari TNI AD tidak ada dari yang lain, dan ini terjadi justru pada masa pemerintahan presiden Jokowi yg presiden pilihan rakyat itu yg berjanji akan menuntaskan tragedi 65. bagaimana bisa menyelesaikan kasus 65 kalau pihak yg alergi pada pengungkapan kasus justru ditempatkan pada kekuasaan dan dipersenjatai. saya perhatikan presiden2 terdahulu sejak reformasi selalu menjaga keseimbangan kekuatan diantara angkatan2 itu, misalnya waktu GD biarpun Menkopolkamnya Wiranto yg AD tetapi Menhamkam-nya Juwono Sudarsono yg sipil dan Panglima TNI Widodo AS yg dari AL. Demikian juga pada presiden2 berikutnya bahkan termasuk presiden SBY yg dari AD itupun tidak memberikan semua kekuasaan pertahanan keamanan pada AD, panglima TNI dijabat bergantian dari AD, AL, dan AU sementara Menkopolkam dari AL dan AU, sedang Menhamkam dari sipil (Juwono Sudarsono dan Purnomo Yusgiantoro). From: Edy Loekmono [GELORA45] Sent: Thursday, June 2, :12 AM Kalau diperhatikan maka yang ribut dan sewot adalah dari kalangan ABRI-AD tidak ada dari kalangan Militer lainnya. Pada dasarnya G30S adalah internal Angkatan Darat. Dan kebetulan pangeran Mahkota adalah dari Angkatan Darat yaitu Jendral M. Yani. Semua ini ketakutan kalau dimintai pertanggungan jawab perbuatannya membantai PKI dan simpatisannya. From: Jonathan Goeij [GELORA45] Sent: Wednesday, June 1, :52 PM Try Sutrisno Hadiri Simposium 'Anti-PKI' Prima Gumilang, CNN Indonesia Rabu, 01/06/ :25 WIB

8 Wakil Presiden RI keenam Try Sutrisno membuka Simposium Nasional Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi Lain di Balai Kartini, Jakarta. (CNN Indonesia/Prima Gumilang) Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden RI era Orde Baru, Jenderal Purnawirawan Try Sutrisno, membuka Simposium Nasional Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan Partai Komunis Indonesia dan Ideologi Lain di Balai Kartini, Jakarta, hari ini. Try berkata, simposium ini bertujuan untuk mengukuhkan Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara Indonesia. Dia menegaskan penolakannya terhadap kebangkitan PKI dan semua ideologi yang kandungan isi serta tindak-tanduk pendukungnya bertolak belakang dengan nilai-nilai Pancasila. "Kita harus mengukuhkan kembali dukungan kita kepada Pancasila dan menegaskan kembali penolakan kita terhadap komunisme dan PKI," kata Try di hadapan ratusan orang peserta, Rabu (1/6). Try mengklaim, eks anggota dan simpatisan PKI saat ini telah menikmati seluruh hak mereka, baik sipil maupun politik. Oleh sebab itu maraknya penggunaan atribut berlambang palu-arit dan aksi-aksi yang diduga mendukung penyebaran komunisme belakangan ini dianggap Try berlebihan. Mantan ajudan Presiden Soeharto itu menyerukan penolakan jika negara diminta minta maaf kepada para pengikut PKI. Baca juga: 'Tragedi 1965 Bukan Soal Jumlah, tapi Memanusiakan Korban' Ketua Panitia Pelaksana Simposium Anti-PKI, Letjen Purnawirawan Kiki Syahnakri, mengatakan simposium digelar karena dilatari kegelisahan atas ancaman terhadap Pancasila, UUD 1945, dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

9 Dia menyebut ada lima tujuan utama penyelenggaraan simposium. Pertama, mempersatukan seluruh komponen bangsa guna menghadapi ancaman hegemoni global yang anti-pancasila. Kedua, mencegah berbagai upaya untuk membangkitkan kembali PKI. Ketiga, membangun kesadaran bangsa bahwa PKI telah melakukan pemberontakan berkali-kali terhadap NKRI. Keempat, menegaskan bahwa ideologi yang bertentangan dengan Pancasila tidak dapat hidup di NKRI dalam bentuk apapun. Terakhir, untuk menghasilkan rekomendasi menyeluruh dan adil bagi pemerintah untuk menghadapi musuh Pancasila, khususnya bahaya laten komunis. Di sela acara, pembawa acara mengajak peserta meneriakkan seruan, "Pancasila, Abadi!" Baca juga: Kiki Syahnakri Sebut Tak Ingin Saingi Simposium Tragedi 1965 Selain Try Sutrisno, sejumlah pejabat negara juga hadir pada pembukaan simposium, antara lain Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Agus Widjojo dan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana. Sementara Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu yang dijadwalkan mengisi sambutan ternyata tidak hadir. Hadir pula pemimpin Front Pembela Islam Habib Rizieq, Ketua Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) Soerjadi, Ketua Gerakan Bela Negara Budi Sudjana, mantan Kepala Staf Kostrad Mayjen Purnawirawan Kivlan Zen, dan sejumlah purnawirawan dan perwakilan ormas kepemudaan serta keagamaan. Baca juga: Panitia Simposium 'Anti-PKI' Minta Rekomendasi 1965 Ditahan (agk)

Siapa memfitnah siapa?

Siapa memfitnah siapa? Siapa memfitnah siapa? On Tuesday, April 26, 2016 4:41 PM, Chan CT wrote: Bung Jack yb, Disinilah nampak jelas ada sesuatu yang perlu diteliti dan dipelajari lebih lanjut secara

Lebih terperinci

Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI

Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI Pemberontakan Militer *PRRI/Permesta Pemberontakan Ideologi PKI tahun 1948 PKI tahun 1965 Pemberontakan PRRI/Permesta Tokoh yang

Lebih terperinci

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI www.bimbinganalumniui.com 1. Setelah kabinet Amir Syarifuddin jatuh, atas persetujuan presiden KNIP memilih Hatta sebagai Perdana Menteri. Jatuhnya Amir Syarifuddin membuat kelompok kiri kehilangan basis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran, baik itu watak, kepercayaan,

Lebih terperinci

Partai PDIP dan Pembasmian PKI Melalui Supersemar.

Partai PDIP dan Pembasmian PKI Melalui Supersemar. Partai PDIP dan Pembasmian PKI Melalui Supersemar. BY HANDOKO WIZAYA ON OCTOBER 4, 2017POLITIK https://seword.com/politik/partai-pdip-dan-pembasmian-pki-melalui-supersemar/ Menurut Sekretaris Jenderal

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bagian ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian dan sekaligus memberikan analisis

Lebih terperinci

Silahkan Baca Tragedi PKI Ini

Silahkan Baca Tragedi PKI Ini Silahkan Baca Tragedi PKI Ini Nusantarapos,- Apakah Pantas Soeharto Diampuni?, Ada seorang ahli sejarah yang sempat meneliti tentang kejadian yang menimpa bangsa kita di tahun 1965, mengatakan bahwa di

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Terdapat beberapa hal yang penulis simpulkan berdasarkan permasalahan yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Terdapat beberapa hal yang penulis simpulkan berdasarkan permasalahan yang 168 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dipaparkan dalam bab ini merujuk pada jawaban atas permasalahan penelitian yang telah dikaji oleh penulis di dalam bab sebelumnya. Terdapat

Lebih terperinci

G30S dan Kejahatan Negara

G30S dan Kejahatan Negara Telah terbit Buku: G30S dan Kejahatan Negara Catatan Penyunting Pada tanggal 1 Oktober 1965, sekitar pukul 7 pagi, saya bermain catur dengan ayah saya, Siauw Giok Tjhan di beranda depan rumah. Sebuah kebiasaan

Lebih terperinci

Negara Jangan Cuci Tangan

Negara Jangan Cuci Tangan Negara Jangan Cuci Tangan Ariel Heryanto, CNN Indonesia http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160426085258-21-126499/negara-jangan-cuci-tangan/ Selasa, 26/04/2016 08:53 WIB Ilustrasi. (CNN Indonesia)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis).

BAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Analisis Masalah PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis). Partai Komunis Indonesia merupakan partai komunis terbesar ketiga di dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, bebas dan jujur.tetapi pemilihan umum 1955 menghasilkan

Lebih terperinci

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya. BAB V KESIMPULAN Keadaan umum Kebumen pada masa kemerdekaan tidak jauh berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Konflik atau pertempuran yang terjadi selama masa Perang Kemerdekaan, terjadi juga di Kebumen.

Lebih terperinci

PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA

PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA Materi Kuliah Sistem Politik Indonesia [Sri Budi Eko Wardani] Alasan Intervensi Militer dalam Politik FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL 1. Nilai dan orientasi perwira

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan tokoh besar dengan mendokumentasikan asal-usul kejadian, menganalisis geneologi, lalu membangun

Lebih terperinci

A. Pengertian Orde Lama

A. Pengertian Orde Lama A. Pengertian Orde Lama Orde lama adalah sebuah sebutan yang ditujukan bagi Indonesia di bawah kepemimpinan presiden Soekarno. Soekarno memerintah Indonesia dimulai sejak tahun 1945-1968. Pada periode

Lebih terperinci

Kenapa Soeharto Tidak Mencegah G30S 1965?

Kenapa Soeharto Tidak Mencegah G30S 1965? Kenapa Soeharto Tidak Mencegah G30S 1965? http://m.kaskus.co.id/thread/5640b87f12e257b1148b4570/kenapa-soeharto-tidak-mencegah-g30s-1965/ PERAN Soeharto dalam Gerakan 30 September (G30S) 1965 ternyata

Lebih terperinci

Rekonsiliasi Korban HAM-Berat 1965

Rekonsiliasi Korban HAM-Berat 1965 Rekonsiliasi Korban HAM-Berat 1965 Bung Jacky dan bung Ilyas yb, Perkenankanlah saya mengajukan pemikiran G30S/PKI yang sedang dibicarakan ini: 1. Yang terjadi selama ini, sudah lebih 1/2 abad hanyalah

Lebih terperinci

Saatnya Rehabilitasi Bung Karno!

Saatnya Rehabilitasi Bung Karno! Saatnya Rehabilitasi Bung Karno! Bagaimana bisa dikatakan Saatnya Rehabilitasi Bung Karno??? Kalau pemerintah yang berkuasa, khususnya Presiden Jokowi masih saja begitu anti-komunis, sampai-sampai berulangkali

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dinamika hubungan sipil dan militer pada masa Demokrasi Liberal (1950-

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dinamika hubungan sipil dan militer pada masa Demokrasi Liberal (1950- BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan. Dinamika hubungan sipil dan militer pada masa Demokrasi Liberal (1950-1959) sangat menarik untuk dikaji. Militer adalah organ yang penting yang dimiliki

Lebih terperinci

Inilah latar belakang sikap politik Mayjen Kivlan Zein, yang siap perang terhadap NKRI.

Inilah latar belakang sikap politik Mayjen Kivlan Zein, yang siap perang terhadap NKRI. Bung Roeslan yb, Terimakasih dengan penjelasan tambahan latar belakang Mayjen Kivlan Zein yang menyatakan siap PERANG ini,... setelah bung membaca buku Kivlan Konflik dan Integrasi dan menyimpulkan bahwa

Lebih terperinci

Negara tak perlu dan tak akan pernah minta maaf ke PKI

Negara tak perlu dan tak akan pernah minta maaf ke PKI Putri Pahlawan Revolusi: Negara tak perlu dan tak akan pernah minta maaf ke PKI Kamis, 1 Oktober 2015 03:59 WIB http://m.tribunnews.com/nasional/2015/10/01/putri-pahlawan-revolusi-negara-tak-perlu-dan-tak-akan-pernah-minta-maaf-ke-pki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gagalnya Konstituante dalam menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gagalnya Konstituante dalam menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gagalnya Konstituante dalam menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) dan diikuti keadaan politik yang semakin rawan dengan munculnya rasa tidak puas dari daerah terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bolaang Mongondow adalah sebuah suku bangsa di Indonesia. Dimana suku

BAB I PENDAHULUAN. Bolaang Mongondow adalah sebuah suku bangsa di Indonesia. Dimana suku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bolaang Mongondow adalah sebuah suku bangsa di Indonesia. Dimana suku Mongondow adalah merupakan penduduk Kerajaan Bolaang Mongondow yang pada tahun 1954 secara resmi

Lebih terperinci

Gerakan 30 September Hal tersebut disebabkan para kader-kader Gerwani tidak merasa melakukan penyiksaan ataupun pembunuhan terhadap para

Gerakan 30 September Hal tersebut disebabkan para kader-kader Gerwani tidak merasa melakukan penyiksaan ataupun pembunuhan terhadap para BAB 5 KESIMPULAN Gerwani adalah organisasi perempuan yang disegani pada masa tahun 1950- an. Gerwani bergerak di berbagai bidang. Yang menjadi fokus adalah membantu perempuan-perempuan terutama yang tinggal

Lebih terperinci

Kesaksian Siauw Giok Tjhan dalam Gestapu 1965

Kesaksian Siauw Giok Tjhan dalam Gestapu 1965 Kesaksian Siauw Giok Tjhan dalam Gestapu 1965 Hasan Kurniawan http://daerah.sindonews.com/read/1057848/29/kesaksian-siauw-giok-tjhan-dalam-gestapu-1965-1446312109/ Senin, 2 November 2015 05:05 WIB Siauw

Lebih terperinci

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto:

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto: Yusuf Budianto 0906636075 BAB 7-BAB 12 Adanya rencana pembuangan para tahanan Indonesia ke Tanah Merah membuat reputasi Belanda memburuk. Hal ini juga menimbulkan protes keras dari orang Indonesia, apalagi

Lebih terperinci

Tap XXXIII/MPRS/1967

Tap XXXIII/MPRS/1967 Tap XXXIII/MPRS/1967 KETIKA memberi sambutan dalam rangka 100 Tahun Bung Karno di Blitar, Rachmawati Soekarnoputri mengusul-kan agar Ketetapan Tap XXXIII/MPRS/1967 dicabut. Menurut Rachmawati, Tap itu

Lebih terperinci

Dari pernyataan di atas, pernyataan yang merupakan hasil dari siding PPKI adalah.

Dari pernyataan di atas, pernyataan yang merupakan hasil dari siding PPKI adalah. Nama kelompok : Achmad Rafli Achmad Tegar Alfian Pratama Lulu Fajar F Nurul Vita C Kelas : XII TP2 1. Perhatikan penyataan-pernyataan berikut. 1. Mengesahkan dan menetapkan UUD 1945 sebagai dasar konstitusi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.

Lebih terperinci

sherila putri melinda

sherila putri melinda sherila putri melinda Beranda Profil Rabu, 13 Maret 2013 DEMOKRASI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA DEMOKRASI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA Demokrasi berasal dari kata DEMOS yang artinya RAKYAT dan

Lebih terperinci

Meninjau Kembali Pembantaian 50 Tahun Lalu

Meninjau Kembali Pembantaian 50 Tahun Lalu Wawancara dengan Soe Tjen: Meninjau Kembali Pembantaian 50 Tahun Lalu Tak ada yang memberitahu Soe Tjen tentang nasib ayahnya dan genosida anti-komunis. Sampai ia mendengar kisah itu dari ibunya, setelah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V, penulis memaparkan kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian secara keseluruhan yang dilakukan dengan cara studi literatur yang data-datanya diperoleh

Lebih terperinci

Buku Letjen (Pur) Sintong Panjaitan yang membikin heboh

Buku Letjen (Pur) Sintong Panjaitan yang membikin heboh Buku Letjen (Pur) Sintong Panjaitan yang membikin heboh Diterbitkannya buku Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando tentang berbagai pengalaman Letjen (Pur) Sintong Panjaitan,yang diluncurkan 11 Maret

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal

BAB I PENDAHULUAN. Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat mempertahankan kemerdekaan, banyak orang Indonesia berjuang untuk membentuk pasukan mereka sendiri atau badan perjuangan Masyarakat. Tradisi keprajuritan

Lebih terperinci

Bahan Renungan Sekitar G30S, Bung Karno, Suharto dan PKI

Bahan Renungan Sekitar G30S, Bung Karno, Suharto dan PKI Bahan Renungan Sekitar G30S, Bung Karno, Suharto dan PKI Menjelang tanggal 30 September 2011 dalam website http://umarsaid.free.fr/ akan diusahakan penyajian secara berturut-turut tulisan atau artikel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya oleh Belanda pada tanggal 27 Desember 1949, maka pada tahun 1950 KNIL dibubarkan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan terlupakan oleh masyarakat kota Madiun, terutama bagi umat Islam di Madiun. Pada bulan September tahun

Lebih terperinci

Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI

Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI Selasa 26 September 2017, 15:58 WIB CIA Pantau PKI Momen Krusial! Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI Fitraya Ramadhanny detiknews https://news.detik.com/berita/d-3658975/momen-krusial-ini-pantauan-cia-saat-kejadian-g30spki

Lebih terperinci

Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965

Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965 Cerita Pagi Dokumen Supardjo, Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965 Hasan Kurniawan Minggu, 23 Oktober 2016 05:05 WIB http://daerah.sindonews.com/read/1149282/29/dokumen-supardjo-mengungkap-kegagalan-gerakan-30-september-1965-1477110699

Lebih terperinci

SEJARAH DAN PENGARUH MILITER DALAM KEPEMIMPINAN DI INDONESIA

SEJARAH DAN PENGARUH MILITER DALAM KEPEMIMPINAN DI INDONESIA SEJARAH DAN PENGARUH MILITER DALAM KEPEMIMPINAN DI INDONESIA Latar belakang Sejarah awal terbentuknya bangsa Indonesia tidak lepas dari peran militer Terdapat dwi fungsi ABRI, yaitu : (1) menjaga keamanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak serta merta mengakhiri perjuangan rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan yang

Lebih terperinci

PEMBERONTAKAN GERAKAN 30 SEPTEMBER PKI 1965

PEMBERONTAKAN GERAKAN 30 SEPTEMBER PKI 1965 PEMBERONTAKAN GERAKAN 30 SEPTEMBER PKI 1965 1. LATAR BELAKANG GERAKAN 30 SEPTEMBER PKI 1965 Pemberontakan PKI tanggal 30 September 1965 bukanlah kali pertama bagi PKI. Sebelumnya, pada tahun 1948 PKI sudah

Lebih terperinci

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( ) PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 KELOMPOK 1 A ZIZATUL MAR ATI (14144600200) DEVIANA SETYANINGSIH ( 1 4144600212) NURUL FITRIA ( 1 4144600175) A JI SARASWANTO ( 14144600 ) Kembalinya Belanda

Lebih terperinci

Jokowi, Antara Hantu Komunisme dan Vonis Si 'Nemo' Ahok

Jokowi, Antara Hantu Komunisme dan Vonis Si 'Nemo' Ahok Jokowi, Antara Hantu Komunisme dan Vonis Si 'Nemo' Ahok Anugerah Perkasa, CNN Indonesia Rabu, 10/05/2017 10:25 WIB Di balik aksi anti-ahok, tersirat keinginan menumpas komunisme, yang mendapatkan ruang

Lebih terperinci

Dari Maklumat, Penculikan, sampai Pembunuhan

Dari Maklumat, Penculikan, sampai Pembunuhan Dari Maklumat, Penculikan, sampai Pembunuhan 7 Desember 2016 http://koransulindo.com/dari-maklumat-penculikan-sampai-pembunuhan/ Pelantikan Kabinet Sjahrir Koran Sulindo Istilah makar atau kudeta kembali

Lebih terperinci

Materi Sejarah Kelas XII IPS

Materi Sejarah Kelas XII IPS 2. Perjanjian Roem Royen Perjanjian Roem-Royen merupakan perundingan yang membuka jalan ke arah terlaksananya.konferensi Meja Bundar yang menjadi cikal bakal terwujudnya Negara Kesatuan Repulik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya

Lebih terperinci

Habibi Serahkan Dokumen Tragedi 98

Habibi Serahkan Dokumen Tragedi 98 Habibi Serahkan Dokumen Tragedi 98 Bakal Ada yang Kejang2 Jelang Pilpres 2019 Friday, May 12, 2017 https://www.detikmetro.com/2017/05/habibi-serahkan-dokumen-tragedi-98.html DETIK METRO - Presiden ke-3

Lebih terperinci

G 30 S PKI. DISUSUN OLEH Aina Aqila Rahma (03) Akhlis Suhada (04) Fachrotun Nisa (14) Mabda Al-Ahkam (21) Shafira Nurul Rachma (28) Widiyaningrum (32)

G 30 S PKI. DISUSUN OLEH Aina Aqila Rahma (03) Akhlis Suhada (04) Fachrotun Nisa (14) Mabda Al-Ahkam (21) Shafira Nurul Rachma (28) Widiyaningrum (32) G 30 S PKI Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah DISUSUN OLEH Aina Aqila Rahma (03) Akhlis Suhada (04) Fachrotun Nisa (14) Mabda Al-Ahkam (21) Shafira Nurul Rachma (28) Widiyaningrum

Lebih terperinci

Tanggung Jawab Komando Dalam Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia Oleh : Abdul Hakim G Nusantara

Tanggung Jawab Komando Dalam Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia Oleh : Abdul Hakim G Nusantara Tanggung Jawab Komando Dalam Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia Oleh : Abdul Hakim G Nusantara Impunitas yaitu membiarkan para pemimpin politik dan militer yang diduga terlibat dalam kasus pelanggaran

Lebih terperinci

Indonesia Lakukan Genosida

Indonesia Lakukan Genosida Putusan Pengadilan Rakyat 1965: Indonesia Lakukan Genosida Yuliawati, Trifitri Muhammaditta & Prima Gumilang, CNN Indonesia Rabu, 20/07/2016 14:17 WIB http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160720141601-12-145854/putusan-pengadilan-rakyat-1965-indonesia-lakukan-genosida/

Lebih terperinci

Ketika Bung Karno Didemo Tentara

Ketika Bung Karno Didemo Tentara Ketika Bung Karno Didemo Tentara http://www.berdikarionline.com/bung-karno-dan-peristiwa-17-oktober-1952/ Apa yang terjadi pada 17 oktober 1952? Pagi-pagi sekali, 17 oktober 1952, 5000-an orang muncul

Lebih terperinci

BACAAN UNTUK HARI " SEBELAS MARET" HARI "SUPERSEMAR"

BACAAN UNTUK HARI  SEBELAS MARET HARI SUPERSEMAR Kolom IBRAHIM ISA Rabu Sore, 11 Maret 2015 ---------------------- BACAAN UNTUK HARI " SEBELAS MARET" HARI "SUPERSEMAR" SUPERSEMAR Di Satu Tangan, B E D I L Di Tangan Satunya KUDETA Paling CANGGIH, Paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti yang kita ketahui dua figur tersebut pernah menjadi presiden Republik Indonesia.

Lebih terperinci

Tinjauan Pustaka, Kerangka Fikir dan Paradigma

Tinjauan Pustaka, Kerangka Fikir dan Paradigma 10 II. Tinjauan Pustaka, Kerangka Fikir dan Paradigma A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Peranan Peranan merupakan aspek dinamis dari suatu status (kedudukan). Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah negara selain memiliki wilayah dan Penduduk, sebuah negara juga harus memiliki sebuah Angkatan Bersejanta untuk mengamankan wilayah kedaulatan negaranya.

Lebih terperinci

Fakta Dibalik Peristiwa G 30 S PKI

Fakta Dibalik Peristiwa G 30 S PKI Fakta Dibalik Peristiwa G 30 S PKI Terilhami dari tulisan Jarar Siahaan di BatakNews yang berjudul Pantaskah Soeharto Diampuni, dan dari peringatan 9 tahun turunnya Rezim Soeharto, aku coba manuangkan

Lebih terperinci

Surat-Surat Buat Dewi

Surat-Surat Buat Dewi Surat-Surat Buat Dewi Di bawah ini kami turunkan surat-surat Presiden Soekarno, yang ditulis dan dikirim kepada istrinya, Ratna Sari Dewi, selama hari-hari pertama bulan Oktober 1965. Surat-surat ini berhasil

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang BAB V KESIMPULAN Sutan Sjahrir dan Tan Malaka merupakan dua contoh tokoh nasional yang memberikan segenap tenaga dan pikirannya pada masa kemerdekaan. Kajian terhadap pemikiran dua tokoh tersebut, tidak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang telah dikemukakan. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban dari pertanyaanpertanyaan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada dasarnya lahir dalam kancah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada dasarnya lahir dalam kancah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada dasarnya lahir dalam kancah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda yang berambisi untuk menjajah

Lebih terperinci

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 K E L O M P O K 1 A Z I Z A T U L M A R A T I ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 0 0 ) D E V I A N A S E T Y A N I N G S I H ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 1 2 ) N U R U L F I T R I A

Lebih terperinci

Dokumen CIA Melacak Penggulingan dan Konspirasi Tragedi G 30 S

Dokumen CIA Melacak Penggulingan dan Konspirasi Tragedi G 30 S Dokumen CIA Melacak Penggulingan dan Konspirasi Tragedi G 30 S http://forum.viva.co.id/sejarah/1043566-dokumen-cia-melacak-penggulingan-dan-konspirasi-tragedi-g-30-s.html Semenjak kemerdekaan, Indonesia

Lebih terperinci

Telah terjadi penembakan terhadap delapan TNI dan empat warga oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Bagaimana tanggapan Anda terkait hal ini?

Telah terjadi penembakan terhadap delapan TNI dan empat warga oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Bagaimana tanggapan Anda terkait hal ini? Organisasi Papua Merdeka (OPM) terus beraksi dalam beberapa bulan terakhir di Papua. Aparat keamanan dan kepolisian jadi sasaran, termasuk warga sipil. Sudah banyak korban yang tewas karenanya, termasuk

Lebih terperinci

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA A. Sidang PPKI 18 19 Agustus 1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 hanya menyatakan Indonesia sudah merdeka dalam artian tidak mengakui lagi bangsa

Lebih terperinci

Salawati Daud, Walikota Perempuan Pertama Di Indonesia

Salawati Daud, Walikota Perempuan Pertama Di Indonesia Salawati Daud, Walikota Perempuan Pertama Di Indonesia Sabtu, 3 Agustus 2013 14:51 WIB Saya iseng bertanya ke mesin pencari Google: Siapa Walikota Perempuan Pertama di Indonesia? Sejumlah nama pun muncul.

Lebih terperinci

KASUS PELANGGARAN HAM BERAT 1965*

KASUS PELANGGARAN HAM BERAT 1965* MASALAH IMPUNITAS DAN KASUS PELANGGARAN HAM BERAT 1965* Oleh MD Kartaprawira Bahwasanya Indonesia adalah Negara Hukum, dengan jelas tercantum dalam Pasal 1 ayat 3 UUD 1945. Siapa pun tidak bisa mengingkari.

Lebih terperinci

Presiden Seumur Hidup

Presiden Seumur Hidup Presiden Seumur Hidup Wawancara Suhardiman : "Tidak Ada Rekayasa dari Bung Karno Agar Diangkat Menjadi Presiden Seumur Hidup" http://tempo.co.id/ang/min/02/18/nas1.htm Bung Karno, nama yang menimbulkan

Lebih terperinci

SISTEM PRESIDENSIIL TAHUN

SISTEM PRESIDENSIIL TAHUN NAMA : 1. Aris Hadi Pranoto (14144600203) 2. Desi Muji Hartanti (14144600178) 3. Puput Wulandari (14144600191) 4. Muhammad Hafizh Alhanif (14144600215) Kelas: A5-14 SISTEM PRESIDENSIIL TAHUN 1959-1966

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1 I. PENDAHULUAN A.Latar BelakangMasalah Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia.Sebagai negara yang baru merdeka

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2010

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2010 No.1459, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Prajurit TNI. Status Gugur/Tewas. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STATUS GUGUR ATAU TEWAS BAGI PRAJURIT

Lebih terperinci

pembentukan komisi kepresidenan

pembentukan komisi kepresidenan Keluarga korban pelanggaran HAM usul pembentukan komisi kepresidenan Setara dan keluarga korban mengatakan tidak ada rekonsiliasi tanpa pengungkapan kebenaran Published 3:47 PM, March 29, 2016 TUNTUT KEADILAN.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinamika sejarah terletak pada kemampuan untuk memandang dimensi waktu sekaligus, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan

Lebih terperinci

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN Nama : DIMAS DWI PUTRA Kelas : XII MIPA 3 SMAN 1 SUKATANI 2017/3018 Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 dengan melalui Konstituante dan rentetan peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65 Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris dalam Genosida 65 Majalah Bhinneka April 2, 2016 http://bhinnekanusantara.org/keterlibatan-pemerintah-amerika-serikat-dan-inggris-dalam-genosida-65/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan UUD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan UUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 mengakui bahwa kemerdekaan pers merupakan salah satu wujud kedaulatan rakyat dan menjadi unsur

Lebih terperinci

Kebencian pada Keturunan PKI Belum Hilang, Negara Harus Minta Maaf

Kebencian pada Keturunan PKI Belum Hilang, Negara Harus Minta Maaf Komunitas Merah Putih: Kebencian pada Keturunan PKI Belum Hilang, Selasa, 11 Agustus 2015 16:30 Negara Harus Minta Maaf http://sp.beritasatu.com/home/kebencian-pada-keturunan-pki-belum-hilang-negara-harus-minta-maaf/93433

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Dampak Nasakom Terhadap Keadaan Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun 1959-1966, penulis menarik kesimpulan bahwa Sukarno sebagi

Lebih terperinci

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Pasal 104 Makar dengan maksud untuk membunuh, atau merampas kemerdekaan, atau meniadakan kemampuan Presiden atau Wakil Presiden memerintah, diancam dengan pidana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umum tanpa menyertakan orang-orang yang menjadi sasaran usaha-usaha organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. umum tanpa menyertakan orang-orang yang menjadi sasaran usaha-usaha organisasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Militer adalah sebuah organisasi yang paling sering melayani kepentingan umum tanpa menyertakan orang-orang yang menjadi sasaran usaha-usaha organisasi. Militer

Lebih terperinci

SOAL UH PROSES PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA A

SOAL UH PROSES PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA A SOAL UH PROSES PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA A 1. Latar belakang Jepang memberi janji kepada bangsa Indonesia di kelak kemudian hari adalah a. ingin membentuk Asia Timur Raya b. untuk mendewasakan bangsa

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 1991 TENTANG TATA CARA PEMBERHENTIAN DENGAN HORMAT, PEMBERHENTIAN TIDAK DENGAN HORMAT, DAN PEMBERHENTIAN SEMENTARA SERTA HAK-HAK HAKIM AGUNG DAN HAKIM

Lebih terperinci

Hukum Acara Pembubaran Partai Politik. Ngr Suwarnatha

Hukum Acara Pembubaran Partai Politik. Ngr Suwarnatha Hukum Acara Pembubaran Partai Politik 1 Pembubaran Partai Politik Hukum Acara Pembubaran Partai Politik diatur dalam Pasal 68 sampai dengan Pasal 73 Undang-Undang Mahkamah Konstitusi dan Peraturan Mahkamah

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BELA NEGARA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BELA NEGARA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BELA NEGARA Disusun Oleh: I Gusti Bagus Wirya Agung, S.Psi., MBA UPT. PENDIDIKAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA U N I V E R S I T A S U D A Y A N A B A L I 2016 JUDUL: PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Pergolakan dan pemberontakan dalam negri yang mengancam disintegrasi bangsa TUGAS

Pergolakan dan pemberontakan dalam negri yang mengancam disintegrasi bangsa TUGAS SMAN 1 CIGUGUR Jl.Sukamulya no 12 Cigugur Kuningan Tlp. 0232873840 STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI EVALUASI Pergolakan dan pemberontakan dalam negri yang mengancam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah tiang penyangga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah tiang penyangga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah tiang penyangga kedaulatan Negara yang bertugas untuk menjaga, melindungi dan mempertahankan keamanan serta kedaulatan

Lebih terperinci

pengalaman putra 'tokoh integrasi' Tionghoa Indonesia pada 1965

pengalaman putra 'tokoh integrasi' Tionghoa Indonesia pada 1965 'Dicina-cinakan' di jalan: pengalaman putra 'tokoh integrasi' Tionghoa Indonesia pada 1965 Endang NurdinBBC Indonesia 27 Oktober 2017 http://www.bbc.com/indonesia/dunia-41738253?ocid=wsindonesia.chat-apps.in-app-msg.whatsapp.trial.link1_.auin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa bersejarah 10 November 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Pertempuran tiga pekan yang terjadi

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:a. bahwa pertahanan negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berasal dari Tuhan, dan tidak dapat diganggu gugat oleh. Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan salah satu nilai dasar

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berasal dari Tuhan, dan tidak dapat diganggu gugat oleh. Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan salah satu nilai dasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia, dan mempunyai derajat yang luhur sebagai manusia, mempunyai budi dan karsa yang merdeka sendiri. Semua

Lebih terperinci

Semua yang terjadi di Mesir tak lepas dari kepentingan Amerika. Hubungan militer Mesir dan Amerika sangat erat.

Semua yang terjadi di Mesir tak lepas dari kepentingan Amerika. Hubungan militer Mesir dan Amerika sangat erat. Semua yang terjadi di Mesir tak lepas dari kepentingan Amerika. Hubungan militer Mesir dan Amerika sangat erat. Detik demi detik perubahan di Mesir tidak lepas dari restu Amerika Serikat. Ketika Jenderal

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 1969 TENTANG SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH SEBAGAIMANA DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita hidup ditengah derasnya perkembangan sistem komunikasi. Media massa adalah media atau sarana penyebaran informasi secara massa dan dapat diakses oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau, disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan yang terdapat dimasa kini. Perspektif sejarah selalu menjelaskan ruang,

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Mata Pelajaran : Sejarah Kelas/Semester : XII/1 Standar : 1. Menganalisis Perjuangan sejak Proklamasi hingga Lahirnya 1.1. Menganalisis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Perjuangan Pengertian perjuangan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan, yang dilakukan dengan menempuh

Lebih terperinci

TNI Miliki Kewajiban Lakukan Kudeta

TNI Miliki Kewajiban Lakukan Kudeta http://jaringnews.com/politik-peristiwa/interview/60542/laksda-purn-tn Senin, 21 April 2014 09:15 WIB Laksda (Purn) TNI Soleman B. Ponto: TNI Miliki Kewajiban Lakukan Kudeta Eben Ezer Siadari Laksda (Purn)

Lebih terperinci

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci