BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Purwakarta, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kabupaten Purwakarta berada pada titik-temu tiga koridor utama lalulintas yang sangat strategis, yaitu Purwakarta-Jakarta, Purwakarta-Bandung dan Purwakarta-Cirebon. Seperti pada umumnya masyarakat yang berdomisili di bagian tengah Jawa Barat, pola kehidupan masyarakat Kabupaten Purwakarta didominasi oleh kultur budaya Sunda. Sejak Bupati Purwakarta saat ini yaitu H. Dedi Mulyadi, S.H. dilantik pada tahun 2008, Kabupaten Purwakarta mengalami pertumbuhan yang pesat di berbagai bidang. Salah satu pertumbuhan yang cukup pesat adalah bidang pariwisata. Hal ini dapat dilihat dari capaian angka tingkat kunjungan wisatawan pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 yang melebihi dari target awal pemerintah daerah Kabupaten Purwakarta (sumber: Bappeda Kabupaten Purwakarta). Saat ini objek wisata yang terdaftar oleh pemerintah daerah Kabupaten Purwakarta sebanyak 13 objek wisata dan tersebar di berbagai tempat di Kabupaten Purwakarta. Obyek wisata ini pun terdiri dari wisata alam, dan wisata buatan. Wisata alam yang ada di Kabupaten Purwakarta adalah Grama Tirta Jatiluhur, Desa Wisata Lembur Kahuripan, Situ Wanayasa, Curug Cipurut, dan Parang Gombong. Sedangkan wisata buatan Kabupaten Purwakarta adalah Gunung Parang, Giri Tirta Kahuripan, Makam Mama Sempur, Makam Syech Ba ing Yusuf, Makam Dalem Gandasoli, Jaya Tirta Abadi Waterboom, Situ Buleud Taman Sribaduga Maharaja, dan Gedong Kembar Bale Panyawangan. Objek wisata yang paling menonjol saat ini adalah objek wisata Situ Buleud Taman Sribaduga Maharaja, hal ini terlihat dari jumlah pengunjung yang mencapai angka 7000 setiap malam penampilannya (sumber: Data Pariwisata Kabupaten Purwakarta s/d Nopember 2015). Wisatawan yang datang ke tempat tempat wisata di Kabupaten Purwakarta merupakan wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara. Para 1

2 wisatawan ini biasanya mengunjungi obyek wisata tersebut saat weekend atau hari libur nasional untuk mengisi hari libur bersama keluarga. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh penulis, saat ini penggunaan media informasi oleh pemerintah daerah Kabupaten Purwakarta belum berjalan. Pemerintah daerah Kabupaten Purwakarta juga belum memiliki buku panduan bagi para wisatawan yang akan berkungjung. Maka dari itu, objek wisata yang dikunjungi para wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara belum dapat dieksplorasi secara lengkap. Masih banyak informasi mengenai objek wisata tersebut yang belum diketahui oleh para wisatawan. Dengan potensi wisata yang besar dan belum adanya media informasi mengenai wisata tersebut, pemerintah daerah Kabupaten Purwakarta melalui Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi mencanangkan pembuatan media informasi bagi wisata daerahnya. Salah satu media informasi yang tepat merupakan buku panduan, hal ini dikarenakan buku memiliki banyak kelebihan. Menurut Effendy (2007) buku panduan adalah buku yang berisi informasi, petunjuk, dan lain-lain yang menjadi petunjuk tuntunan bagi pembaca untuk mengetahui sesuatu secara lengkap. Buku panduan memberikan informasi secara lengkap, menarik, dan akurat kepada pembacanya. Selain itu, berdasarkan hasil observasi penulis, signal cukup sulit didapatkan di beberapa objek wisata Kabupaten Purwakarta. Buku menjadi praktis karena tidak membutuhkan signal. Buku panduan mengenai wisata Kabupaten Purwakarta ditujukan untuk memperkenalkan objek objek wisata yang berada di kabupaten Purwakarta kepada para wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain itu, buku panduan wisata juga dapat memberikan informasi mengenai objek objek wisata, fasilitas penginapan, transportasi, dan kuliner yang tersebar di daerah Kabupaten Purwakarta. Hal ini dapat menjadi solusi untuk membantu para wisatawan mengeksplorasi objek wisata secara lengkap. Maka dari itu, saya sebagai peneliti, membuat sebuah tugas akhir dengan judul Perancangan Buku Panduan Wisata Kabupaten Purwakarta dengan tujuan utama untuk memperkenalkan objek wisata Kabupaten Purwakarta melalui media informasi buku panduan. 2

3 1.2 Permasalahan Identifikasi Masalah 1. Potensi wisata di Kabupaten Purwakarta belum banyak diketahui wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. 2. Belum adanya media informasi mengenai wisata di Kabupaten Purwakarta Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan dari penelitian ini, yaitu Bagaimana merancang buku panduan yang dapat memperkenalkan dan memberi informasi mengenai tempat wisata Kabupaten Purwakarta? 1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup aktivitas dalam pembuatan tugas akhir, antara lain: a. Penelitian tentang pariwisata di Kabupaten Purwakarta mencakup tempat wisata, budaya, dan kuliner. b. Wawancara kepada kepala bidang pariwisata Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Kabupaten Purwakarta, dan tokoh masyarakat lokal Kabupaten Purwakarta. c. Perancangan buku panduan wisata Kabupaten Purwakarta. Penelitian berfokus pada objek objek wisata di Kabupaten Purwakarta, fasilitas penginapan bagi para wisatawan, transportasi yang tersedia dan dapat digunakan, dan kuliner khas Kabupaten Purwakarta. Penelitian akan dilakukan pada : Tempat : Objek objek wisata di Kabupaten Purwakarta Waktu : Januari 2016 s/d Juli Tujuan Perancangan 1. Untuk memperkenalkan objek wisata di Kabupaten Purwakarta. 2. Untuk memberikan informasi mengenai objek wisata di Kabupaten Purwakarta kepada wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. 3

4 1.5 Cara Pengumpulan Data Observasi Metode observasi adalah metode yang digunakan untuk mengamati sesuatu, seseorang, suatu lingkungan, atau situasi secara tajam dan terinci, dan mencatatnya secara akurat dalam beberapa cara (Rohidi, 2011:87). Peneliti melakukan observasi di objek objek wisata Kabupaten Purwakarta untuk mengetahui keadaan/kegiatan di objek wisata tersebut. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi dibeberapa Toko Gramedia. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data referensi buku panduan wisata Wawancara Wawancara terstruktur adalah wawancara yang menggunakan daftar pertanyaan tertulis yang telah direncanakan sebelumnya, diajukan kepada setiap narasumber dengan urutan yang sama (Soewardikoen, 2013:22). Wawancara yang akan dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah wawancara tatap muka dan terstruktur kepada dua narasumber yaitu, tokoh masyarakat Purwakarta dan Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Kabupaten Purwakarta. Wawancara ini dilakukan untuk menggali informasi yang lebih banyak dan mendalam mengenai pariwisata Kabupaten Purwakarta Kuesioner Kuesioner adalah suatu daftar pertanyaan mengenai sesuatu hal atau dalam suatu bidang, yang harus diisi secara tertulis oleh responden, yakni orang yang merespon pertanyaan (Soewardikoen, 2013:25). 4

5 Kuesioner yang akan digunakan penulis ditujukan kepada 100 responden yang merupakan penduduk lokal Kabupaten Purwakarta maupun wisatawan luar kota dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang memiliki rentang usia tahun. Kuesioner ini digunakan untuk mengukur seberapa besar awareness masyarakat terhadap tempat wisata yang terletak di Kabupaten Purwakarta dan pentingnya media informasi khususnya buku panduan bagi objek wisata tersebut Studi Pustaka Studi pustaka adalah proses peneliti membaca buku agar referensi yang dimilikinya semakin luas dan untuk mengisi frame of mind. Dengan studi pustaka juga dapat memperkuat perspektif dan kemudian meletakkannya di dalam konteks. (Soewardikoen, 2013:6). Penulis akan melakukan studi pustaka melalui buku-buku referensi yang ada di perpustakaan dan toko buku Gramedia, data-data tertulis mengenai Kabupaten Purwakarta, dan sumber-sumber lainnya seperti internet. 1.6 Metode Analisis Metode analisis yang dipakai adalah analisis matriks. Sebuah matriks terdiri dari kolom dan baris yang masing-masing mewakili dua dimensi yang berbeda, dapat berupa konsep atau kumpulan informasi. Pada prinsipnya analisis matriks adalah juxtaposition atau membandingkan dengan cara menjajarkan (Soewardikoen, 2013:50). Dalam tugas akhir ini penulis akan melakukan analisis matriks visual perbandingan buku panduan wisata di daerah lain yang telah terbit. 1.7 Kerangka Perancangan 5

6 Gambar 1.1 Kerangka Perancangan Sumber: 6

7 1.8 Pembabakan Bab I Pendahuluan berisikan latar belakang, identifikasi dan rumusan dari masalah yang diambil dari fenomena yang terjadi, tujuan dari penelitian yang dilakukan, teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan, kerangka penelitian dan pembabakan dari bab-bab dalam laporan ini. Bab II Dasar Pemikiran menjelaskan teori atau dasar pemikiran yang dipakai sebagai acuan dan tolak ukur untuk menganalisis dan menguraikan masalah yang diteliti. Bab III Data dan Analisis Data berisikan data institusi pemberi proyek, data produk, data khalayak sasaran, data proyek sejenis yang pernah dilakukan, hasil wawancara, analisis dan hasil pengolahan data. Bab IV Konsep dan Hasil Perancangan berisikan konsep komunikasi, konsep kreatif, konsep visual, konsep media, dan konsep bisnis atau konsep marketing communication yang dipergunakan juga hasil perancangan, mulai dari sketsa hingga penerapan visual pada media. Bab V Penutup berisikan kesimpulan dari laporan penelitian yang disusun, serta saran apabila ada ide atau solusi dari permasalahan. Di akhir bab ini, disertakan pula daftar pustaka, sumber lain dan lampiran. 7