BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Subang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang memiliki potensi wisata yang tak kalah dengan potensi wisata lainnya di wilayah tersebut, seperti Bandung, Bogor, Purwakarta, Sumedang, Kuningan, Garut dan lain-lain. Menurut beberapa artikel yang beredar, selama ini yang dijadikan primadona atau andalan kunjungan wisata untuk Jawa Barat adalah Bandung. Subang yang berbatasan langsung dengan Bandung masih dipandang sebelah mata seperti ada anggapan kalau tidak ke Tangkuban Perahu atau Sari Ater rasanya tidak pergi ke Bandung, padahal yang namanya tempat wisata tersebut masuk wilayah kabupaten Subang. Selain wisata Tangkuban Perahu dan Sari Ater, masih banyak tempat wisata yang tak kalah menariknya. Kabupaten Subang sendiri memiliki banyak destinasi wisata, baik wisata alam, sejarah, dan budaya serta kuliner. Wilayah Subang yang teduh dan sejuk serta dengan kontur geografis yang lengkap memiliki pegunungan dan pantai memberikan keunikan tersendiri bagi wisatawan dalam memilih tempat wisata yang diinginkan. Menurut Data dan Potensi Pariwisata Kabupaten Subang tahun 2015 (2016:3) potensipotensi wisata Kabupaten Subang selain Tangkuban Perahu dan Sari Ater, ada tempat-tempat wisata yang bernama seperti Capolaga, merupakan air terjun dari aliran sungai Cimuja dan terdiri dari air terjun Cimuja, air terjun Karembong dan air terjun Sawer. Tempat ini memiliki keindahan alam yang unik seperti daerah masih sejuk, asri dan masih banyak ditumbuhi oleh pepohonan serta akses jalan yang cukup menantang sehingga banyak diminati oleh wisatawan khususnya yang memiliki jiwa petualang. Curug Cjialu, merupakan tujuan wisata bagi pecinta alam yang senang melakukan kegiatan di alam terbuka khususnya berkemah. Sebelumnya curug ini dinamakan Curug Cikondang, namun setelah datang seorang pendekar (jawara) atau orang yang dianggap memiliki taji/jalu (seperti senjata pada kaki ayam atau disebut siih dalam bahasa sunda) maka menjadi Curug Cjialu. Curug Cileat, merupakan salah satu objek wisata yang masih alami mempunyai ketinggian kurang lebih 100 meter. Iklimnya yang sejuk dan panoramanya yang indah membuat pengunjung betah untuk berlama lama. Kampung Jatimas, merupakan Kampung wisata yang terletak didaerah Tambak Mekar, memiliki wisata alam yang asri dan pemandangan yang indah. Tempat ini cocok untuk menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta. Selain tempat

2 wisata alam yang berada di wilayah Kabupaten Subang. Terdapat juga wisata agro di Kabupaten Subang seperti perkebunan nanas yang dikenal dengan nanas simadu. Demikian juga dengan oleholehnya seperti Krupuk Miskin, Oncom Dawuhan dan oleh-oleh khas lainnya. Mengenai wisata budaya Subang memiliki beberapa kesenian seperti Gotong Singa atau dikenal Sisingaan, merupakan kesenian tradisional yang di pertunjukan untuk hajatan sunatan, kawinan dan digunakan juga sebagai penyambutan tamu. Kesenian Toleat merupakan alat musik khas Kabupaten Subang yang terbuat bambu (awi dalam bahasa sunda) yang ditiup seperti suling namun suara yang dihasilkan mirip saksofon. Alat musik ini terinspirasi dari alat musik empetempetan dan ole-olean yang terbuat dari jerami atau batang padi sisa panen. Toleat biasanya dimainkan ketika mengembala namun kini sudah menjadi seni pertunjukkan untuk mengiri alat musik. Menurut data wawancara dari Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Kabupaten Subang sendiri terbagi menjadi 3 zone yaitu Subang Selatan, Subang Tengah dan Subang Utara. Bagian selatan merupakan daerah dataran tinggi dan pegunungan, Bagian tengah berupa dataran dan menjadi pusat kota, sedangkan bagian utara merupakan dataran rendah yang menuju Laut Jawa. Sedangkan menurut data lain disebutkan bahwa sebagian besar daerah Kabupaten Subang merupakan perkebunan, baik milik negara maupun milik masyarakat setempat, lalu ada hutan dan tentunya lokasi Pariwisata yang ada di sekitar Kabupaten Subang. Sebenarnya wisata disuatu tempat di daerah Kabupaten Subang itu sudah mencakup semuanya baik wisata alamnya, budayanya, kulinernya, bahkan sejarahnya pun ada, itu dalam satu tempat wisata. Kabupaten Subang juga sering dimanfaatkan sebagai jalur alternatif untuk pergi ke tempat lain, seperti Bandung, Sumedang, Cirebon, Tasikmalaya, maupun Jakarta. Selain jalannya yang bebas hambatan, Kabupaten Subang memiliki Tol yang mengarah ke Jakarta, yaitu Tol Cipali yang merupakan Tol perbatasan antara Cikampek ke Palimanan. Informasi mengenai wisata Kabupaten Subang sudah ada namun tidak terlalu gencar, dalam sebuah artikel disebutkan bahwa Kabupaten Subang sendiri kurang gencar dalam berpromosi sehingga Kabupaten Subang kurang dikenal oleh masyarakat luar, untuk buku panduan wisata dari Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda Dan Olahraga sudah ada namun masih banyak tempat baru yang belum terdata atau terdaftar, sehingga para wisatawan hanya berkunjung ke daerah atau tempat yang itu-itu saja, informasi yang ditampilkan masih kurang lengkap

3 dikarenakan pada tahun 2016 sampai 2017 ini banyak tempat wisata yang baru muncul atau sudah tidak beroperasi lagi. Kota Subang sendiri sebenarnya memiliki potensi-potensi dalam berbagai bidang terutama dalam bidang pariwisata, masih banyak tempat di Kabupaten Subang yang belum ter-explore, sehingga perlu diangkat perlunya dibuat Buku Panduan Wisata. Buku sendiri dipilih karena memuat banyak informasi, data yang akurat serta Buku memiliki kesan tersendiri bagi penggunanya. Biasanya para wisatawan biasa mengandalkan internet namun masih banyak tempat wisata yang belum tercantum di dalam internet atau para wisatawan biasanya bertanya pada masyarakat sekitar namun terkadang beberapa masyarakat masih belum tahu atau kurang tahu jelas tempat wisata tersebut. Jadi dapat ditarik kesimpulan, Buku dipilih karena dapat memuat informasi yang lebih banyak, selain itu Buku dapat dibawa kemana-mana, dan juga tidak perlu mengandalkan sinyal seperti Internet. Selain itu Buku juga tidak membuat mata cepat lelah. Buku juga membuat kita fokus pada satu sumber yang kita baca kalau dibandingkan dengan internet yang bisa saja saat membaca kita mendapat notif pesan, pop up dan sebagainya. Lalu keunggulan buku yang lain adalah sensasi tersendiri ketika kita membuka buku tersebut, dari membuka plastik pembungkus, halaman demi halaman, aroma kertas dari buku tersebut, bahkan ada beberapa buku yang memilki kertas yang wangi atau berbahan unik yang bisa kita rasakan langsung tekstur dan sebagainya disbanding gadget yang layarnya rata rata berbahan tempered glass atau gorilla glass. Karena beberapa tempat wisata masih susah sinyal internet, ini terjadi pada pengalaman pribadi penulis. Menurut Data dan Potensi Pariwisata Kabupaten Subang tahun 2015 (2016:20) terlihat jumlah pengunjung cukup banyak dari beberapa tempat namun ada juga yang masih sedikit yang mengunjungi. Selain itu Menurut data wawancara dengan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda Dan Olahraga adanya program pengembangan 6 Desa Wisata di Kabupaten Subang, yaitu Desa Wisata Cibuluh, Desa Wisata Cibeusi, Desa Wisata Bunihayu, Desa Wisata Cisaat, Desa Wisata Cirangkong, dan Kampung Adat Banceuy. Juga akan diadakannya Program Pengembangan Lokasi Wisata yaitu Wisata Bahari Gagara Menyan, Wisata Edukatif Situs Makam Candrawulan, Objek Wisata Cirewang, Objek Edukatif Situs Makam Syekh Jamaludin dan Kampung Wisata Cikendung. Berdasarkan permasalahan diatas penulis melihat perlunya dibuat Perancangan Buku Wisata Kabupaten Subang, sebagai penunjang informasi agar wisatawan tertarik mengunjungi

4 Kabupaten Subang sehingga lebih dikenal oleh masyarakat luar, dan juga dikenal apa yang menjadi ciri khas dari daerah tersebut dan terutama bisa mengenalkan kembali wisata yang berpotensi dan memiliki daya tarik yang menarik. Selain itu Kabupaten Subang sendiri diangkat karena selain memiliki potensi yang belum ter-explore, Kabupaten Subang juga memiliki alam yang indah dan juga sejuk juga asri dan cocok dikunjungi bagi masyarakat yang berasal dari luar kota terutama yang berasal dari kota besar, karena Kabupaten Subang sendiri daerah nya di dominasi oleh perkebunan, pesawahan, pantai dan sebagainya yang jarang ada di kota-kota besar. Selain menampilkan Objek Wisata yang berpotensi di Kabupaten Subang, buku tersebut akan memberikan informasi tentang daerah Kabupaten Subang itu sendiri secara singkat dan menampilkan infografis / peta daerah Kabupaten Subang. Buku ini akan terbagi menjadi buku seri yaitu Buku Wisata Alam, Buku Wisata Kebudayaan, dan Buku Wisata Kuliner atau dalam satu buku sudah mencakup semuanya yang berupa panduan. 1.2 Permasalahan Identifikasi Masalah 1. Banyak potensi wisata Kabupaten Subang belum dikenal terutama wisata alamnya. 2. Kurang gencarnya media informasi terutama tentang Buku Panduan Wisata Kabupaten Subang, sehingga kurang dikenal oleh masyarakat luar kota Rumusan Masalah Bagaimana merancang Buku Panduan Wisata Alam Kabupaten Subang yang menarik dan efektif untuk wisatawan lokal dan luar kota.

5 1.2.3 Ruang Lingkup Masalah Dari identifikasi masalah dan rumusan masalah diatas maka didapatkan beberapa poin ruang lingkup masalah sebagai berikut. 1. Apa Perancangan Buku Panduan Wisata Alam Kabupaten Subang, Jawa Barat. 2. Siapa Masyarakat lokal dan luar kota, yang memiliki gaya hidup senang tempat-tempat yang baru, memiliki jiwa petualang. Berusia sekitar tahun yang memiliki semangat jiwa muda. 3. Bagaimana Buku ini akan menampilkan Wisata Alam Kabupaten Subang ditambah beberapa Wisata Lainnya seperti Wisata Buatan, Wisata Kuliner, dan sebagainya dalam bentuk buku panduan. 4. Tempat Kabupaten Subang, Jawa Barat. 5. Kapan Antara Februari 2017 hingga Juni Tujuan Penelitian Untuk membuat satu Buku Panduan Wisata Alam Kabupaten Subang, sebagai yang bermanfaat untuk lebih mengenalkan lagi Wisata Kabupaten Subang kepada wisatawan lokal maupun luar kota. 1.4 Cara Pengumpulan Data Studi Pustaka Studi pustaka adalah proses peneliti membaca buku agar referensi yang dimilikinya semakin luas dan untuk mengisi frame of mind. Dengan studi pustaka juga dapat memperkuat perspektif dan kemudian meletakkannya di dalam konteks. (Soewardikoen, 2013:16)

6 Studi pustaka dilakukan penulis terhadap Wisata Kabupaten Subang untuk mengkonfirmasi data dengan membaca buku dari Perpustakaan, Pasar Buku Bekas, Toko Buku yang berhubungan dengan Kabupaten Subang, Pariwisata Kabupaten Subang, Data dari Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda Dan Olahraga lalu literatur yang mendukung Wawancara Menurut Koentjaraningrat (1980:165), dalam Soewardikoen disebutkan Wawancara adalah intsrumen penelitian. Mencoba mentdapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari narasumber, dengan bercakap cakap dan berhadapan muka (Soewardikoen, 2013:30). Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang tidak menggunakan daftar pertanyaan tertulis karena semua pertanyaan disimpan di dalam otak pewawancara, dan pertanyaan dikeluarkan dengan sangat memperhitungkan suasana pembicaraan (Soewardikoen, 2013:32). Wawancara terstruktur adalah wawancara yang menggunakan daftar pertanyaan tertulis yang telah direncanakan sebelumnya, diajukan kepada setiap narasumber dengan urutan yang sama (Soewardikoen, 2013:32). Wawancara dilakukan kepada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olah Raga Kabupaten Subang dan Pengurus / Pengelola Tempat Wisata Observasi Menurut Margono (2007:157), pada dasarnya teknik observasi digunakan untuk melihat dan mengamati perubahan fenomena fenomena sosial yang tumbuh dan berkembang yang kemudian dapat dilakukan perubahan atas penilaian tersebut, bagi pelaksana observaser untuk melihat obyek moment tertentu, sehingga mampu memisahkan antara yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan. Observasi dilakukan dengan mengunjungi tempat tempat wisata yang ada di Kabupaten Subang. 1.5 Analisis Data / Visual Matriks Perbandingan Matriks perbandingan atau Analisis matriks terdiri dari kolom dan baris yang masingmasing mewakili dua dimensi yang berbeda, dapat berupa konsep atau kumpulan informasi. Pada

7 prinsipnya analisis matriks adalah juxtaposition atau membandingkan dengan cara menjajarkan. Obyek visual apabila dijajarkan dan dinilai menggunakan satu tolak ukur yang sama maka akan terlihat perbedaannya (Soewardikoen, 2013:60). Menurut Rohidi (2011:247), dalam Soewardikoen, Matriks merupakan alat yang rapi baik bagi pengelolaan informasi maupun analisis (Soewardikoen, 2013:61). 1.6 Kerangka Penelitian Latar Belakang Masalah Kabupaten Subang masih hanya sekedar di lewati saja dan banyak potensi wisata yang masih belum dikenal terutama wisata alamnya. Media informasi yang masih kurang terutama dalam bentuk buku panduan. Studi Literatur Mencari buku di perpustakaan, pasar buku bekas, toko buku. Wawancara Wawancara dengan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olah Raga Kabupaten Subang dan Masyarakat sekitar. Observasi Tempat Wisata yang ada di Kabupaten Subang. Analisis Data /Visual Membuat Matriks Perbandingan.

8 Perancangan Membuat rancangan dari sketsa, hingga penerapan kedalam media. Final Membuat buku Wisata Kabupaten Subang. Gambar 1.1 Kerangka Penelitan (Sumber : Dokumen Pribadi) 1.7 Pembabakan BAB I PENDAHULUAN Berisi kata pengantar, latar belakang, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, waktu dan tempat pelaksanaan, metodologi penelitian, kerangka teori dan pembabakan. BAB II DASAR PEMIKIRAN Teori yang digunakan terkait dengan Pariwisata maupun Kabupaten Subang, sebagai pijakan / landasan untuk menganalisis permasalahan yang diteliti BAB III URAIAN DATA HASIL SURVEY & ANALISIS

9 Berisi hasil survey / pengumpulan data yang diuraikan dengan didapatkan di lapangan. Disusun secara sistematis dan beraturan. BAB IV KONSEP DAN HASIL PERANCANGAN Berisi Konsep yang berhubungan dengan Perancangan Buku Pariwisata Kabupaten Subang dan Hasil Perancangan berupa Sketsa dan Penerapan pada media. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan berdasarkan Tujuan Penelitian. Saran sebagai solusi prmasalahan. Daftar Pustaka yakni Literatur yang dipakai untuk Teroi. Sumber lain seperti Jurnal, Artikel dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kabupaten Purwakarta merupakan salah satu daerah yang berada di Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Purwakarta juga merupakan daerah jalur perlintasan utama antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Purwakarta, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kabupaten Purwakarta berada pada titik-temu tiga koridor utama lalulintas yang sangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan suatu sektor yang sangat penting bagi suatu Negara. Karena sektor pariwisata merupakan sektor yang menguntungkan banyak pihak. Dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Majalengka merupakan sebuah kabupaten disebelah timur Jawa Barat. Dengan memiliki luas 1204,24 Km 2, atau sekitar 2,71% dari luas Provinsi Jawa Barat, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pulau Lombok merupakan salah satu pulau yang berada di Indonesia bagian tengah, tepatnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu terletak diantara pulau Bali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini pembangunan sedang berkembang. Terbukti dengan banyaknya pembangunan yang makin banyak dalam hal pembangunan Mall, Hotel, dan Pemukiman. Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas hutan dan pegunungan terbesar didunia. Setiap pulau yang ada di Indonesia sebagian besar memiliki potensi hutan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya

BAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pariwisata terjadi karena adanya gerakan manusia di dalam mencari sesuatu yang belum di ketahuinya, menjelajahi wilayah yang baru, mencari perubahan suasana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan industri yang memiliki relasi kuat dengan lingkungan hidup karena fitur alam sebagai atraksi, adanya aspek lingkungan yang dibangun untuk kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keragaman budaya, alam dan sejarah peninggalan dari nenek moyang sejak zaman dahulu, terbukti dengan banyaknya ditemukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk Tugas Akhir ini, diangkat tema City Branding untuk Kota Garut. Kabupaten Garut adalah sebuah Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat, yang berbatasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu tempat wisata yang terkenal mampu mendatangkan keuntungan yang besar bagi negara yang memilikinya. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jakarta Utara merupakan salah satu wilayah bagian dari DKI Jakarta yang merupakan Ibukota Negara Indonesia. Sebagaimana diketahui, Jakarta Utara yang terletak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi wisata yang beragam. Hal ini didukung dengan letak geografisnya yang berdekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor Pariwisata merupakan salah satu sektor penting di Dunia saat ini. Setiap negara serius dalam pengelolaan Pariwisata, karena hal tersebut dapat memberikan dampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kabupaten Cianjur merupakan salah satu wilayah di Jawa Barat yang merupakan daerah dengan peranan penting dalam Pariwisata di Jawa Barat. Sebagaimana diketahui,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wisata merupakan suatu kegiatan berpergian yang dilakukan manusia dengan tujuan untuk memperluas wawasan, mengenal hasil kebudayaan dan atau sekedar bersenang-senang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Liburan menjadi salah satu kebutuhan penting dan gaya hidup baru bagi manusia masa kini yang manfaatnya dapat dirasakan bagi psikologis manusia. Liburan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pulau Bali memiliki keindahan alam dan budaya yang sudah dikenal oleh mancanegara. Namun, tidak dipungkiri bahwa saat ini pulau Bali memiliki masalah yang serius. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang termasuk dalam rencana pembangunan pariwisata Indonesia pada tahun 2015-2019 dengan potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan adalah suatu hal yang menjadi identitas suatu suku bangsa. Selain itu, kebudayaan juga membentuk kepribadian masyarakat yang menyebut dirinya berbudaya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Cirebon adalah kota strategis yang terletak diujung timur pantai utara Jawa Barat, faktor tersebut membuat kota ini berkembang menjadi sebuah kota yang maju. Kemajuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang DKI Jakarta, adalah ibu kota Negara Republik Indonesia, dengan Betawi sebagai suku aslinya. Seperti suku lain di Indonesia, suku Betawi juga mempunyai banyak keunikan.

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berwisata merupakan salah satu cara untuk melepaskan diri dari rutinitas. Padatnya penduduk yang ada di perkotaan serta tingkat polusi baik udara maupun suara, membuat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan bentuk industri pariwisata yang belakangan ini menjadi tujuan dari sebagian kecil masyarakat. Pengembangan industri pariwisata mempunyai peranan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap tahunnya. Beberapa sektor pariwisata sudah dapat dikatakan berhasil dan dikenal oleh berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dapat dijadikan sebagai destinasi wisata utama bagi wisatawan dibandingkan ke luar negeri. Banyak objek wisata yang indah dan dapat menarik para wisatawan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Bandung, ibukota Jawa Barat yang terletak sekitar 180 km ke arah timur dari Jakarta. Terletak pada ketinggian 768 meter di atas permukaan laut, Bandung memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rian Heryana, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rian Heryana, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan suatu industri yang bergerak di bidang jasa yang sampai saat ini sudah menjadi industri terbesar di dunia, khususnya di Negara Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Total pengeluaran (ribuan orang) (ribuan orang) perjalanan (hari) (triliun Rp.)

BAB I PENDAHULUAN. Total pengeluaran (ribuan orang) (ribuan orang) perjalanan (hari) (triliun Rp.) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pariwisata domestik saat ini dipengaruhi dengan oleh meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk berwisata serta semakin meningkatnya para pelaku bisnis

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah dikenal sebagai salah satu cabang ilmu yang mempelajari peristiwa pada masa lampau untuk kemudian diaplikasikan pada masa kini bahkan diproyeksikan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Garut merupakan kota yang memiliki udara yang sejuk, daerah perbukitan, dan dikelilingi oleh beberapa pegunungan dengan pemandangan yang indah. Sehingga pada jaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Globalisasi adalah proses masuknya suatu negara ke dalam perkembangan dunia yang lebih maju dan berkembang. Proses ini akan membuat suatu negara mengalami perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berwisata ke museum selain bertujuan untuk berlibur juga dapat menambah ilmu pengetahuan sekaligus ikut menjaga pelestarian kekayaan budaya bangsa. Menurut situs kebudayaan.kemdikbud.go.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut beberapa data statistik dan artikel di berbagai media, pariwisata di Indonesia sejauh ini dapat dikatakan kurang dikenal di mancanegara, maupun di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan pernyataan Mari Elka Pengestu selaku Menteri Pariwisata Indonesia, selama beberapa tahun terakhir Indonesia mengalami peningkatan perekonomian dari sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman flora, fauna dan gejala alam dengan keindahan pemandangan alamnya merupakan anugrah Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dengan kekayaan dan keanekaragaman hayati baik di darat maupun di laut memiliki peluang yang sangat besar dalam meraih manfaat dari alam, salah satu manfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang terletak di benua asia, tepatnya dibagian asia tenggara. Indonesia memiliki banyak destinasi wisata alam, seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola pengembangan kepribadian anak terbentuk dari berbagai jenis pembelajaran yang diperoleh. Pengalaman yang didapatkan berasal dari berbagai kejadian sekitarnya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Cirebon memiliki banyak sekali potensi obyek wisata yang dapat dikembangkan. Berdasarkan data-data yang penulis peroleh, ada berbagai jenis alternatif wisata yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek BAB 3 METODE PERANCANGAN 3.1 Ide perancangan Gua Lowo merupakan obyek wisata alam yang berada di pegunungan dengan dikelilingi hutan jati yang luas. Udara yang sejuk dengan aroma jati yang khas, serta

Lebih terperinci

2016 STRATEGI PENGEMBANGAN DESA MEKARJAYA MENJADI DESA WISATA DI KABUPATEN GARUT

2016 STRATEGI PENGEMBANGAN DESA MEKARJAYA MENJADI DESA WISATA DI KABUPATEN GARUT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kabupaten Garut merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat. Bukan sebuah nama asing yang baru didengar di kalangan masyarakat luar yang terkenal dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan memenuhi kepentingan politis pihak yang berkuasa sari negara yang di

BAB I PENDAHULUAN. dan memenuhi kepentingan politis pihak yang berkuasa sari negara yang di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan oleh beberapa negara di seluruh dunia. Negara menggunakan pariwisata sebagai penyokong ekonomi dan juga devisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya,

BAB I PENDAHULUAN. standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya, 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pariwisata adalah salah satu jenis industri yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kekayaan sumber daya alam Indonesia yang memiliki keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh setiap daerah merupakan modal penting untuk meningkatkan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menjaga kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan demi kelangsungan hidup kita sebagai manusia. Namun dewasa ini masih banyak penderita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan. Dua aspek inilah yang sekarang menjadi konsentrasi pembangunan yang diinisiasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki kekayaan alam dan hayati yang sangat beragam. Potensi tersebut menciptakan peluang pengembangan dan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anies Taufik Anggakusumah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anies Taufik Anggakusumah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan kawasan dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi anak-anak sangat penting untuk mereka menjalani pola makan yang sehat guna mendapatkan gizi yang seimbang bagi tubuhnya. Melalui pola makan yang sehat, gizi seimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi memengaruhi arus informasi yang ada

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi memengaruhi arus informasi yang ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Umum Pesatnya perkembangan teknologi memengaruhi arus informasi yang ada sekarang ini. Masyarakat semakin mudah untuk mengakses informasi dimanapun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pegunungan yang indah, hal itu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pegunungan yang indah, hal itu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan keindahan alam dan beraneka ragam budaya. Masyarakat Indonesia dengan segala hasil budayanya dalam kehidupan bermasyarakat,

Lebih terperinci

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata merupakan prioritas dalam Pembangunan Ekonomi Nasional dan Daerah. Kondisi tersebut tidak dapat dilepaskan dari tingginya kontribusi sektor Pariwisata

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki panorama alam yang indah yang akan memberikan daya tarik

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki panorama alam yang indah yang akan memberikan daya tarik I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki panorama alam yang indah yang akan memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik itu alam pegunungan (pedesaan), alam bawah laut, maupun pantai.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, baik di darat maupun di laut. Hal ini didukung dengan fakta menurut Portal Nasional

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Suprihan (Supriharyono, 2002:1). Setiap kepulauan di Indonesia memiliki

1. PENDAHULUAN. Suprihan (Supriharyono, 2002:1). Setiap kepulauan di Indonesia memiliki 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan (nusantara) yang terdiri dari 17.508 pulau Suprihan (Supriharyono, 2002:1). Setiap kepulauan di Indonesia memiliki karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari puluhan ribu pulau, salah satunya adalah Pulau Belitung. Belitung merupakan pulau kecil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia kaya akan budaya dan juga tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Banyak tempat wisata yang tereksplorasi keindahannya sehingga dimuat diberbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah Kabupaten Bojonegoro. Terdapat suatu tempat wisata yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. adalah Kabupaten Bojonegoro. Terdapat suatu tempat wisata yang disebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jawa Timur menyimpan beragam potensi wisata. Potensi itu bukan hanya wisata air terjun, kuliner maupun wisata pantai. Salah satu kabupaten yang memiliki kekayaan alam,

Lebih terperinci

1.3 Manfaat Perancangan Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh berbagai manfaat yang berguna

1.3 Manfaat Perancangan Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh berbagai manfaat yang berguna JURNAL Kabupaten Tegal merupakan salah satu daerah yang berpotensi khususnya di sektor pariwisata. Salah satunya adalah kawasan wisata Guci. menurut website resmi Dinas Budaya dan pariwisata Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia, Indonesia memiliki banyak kekayaan bahari yang indah serta mempesona, salah satunya adalah pulau

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi dan Letak Geografis Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 11 km dari Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi yang semakin pesat membuat pariwisata tidak hanya dapat diketahui melalui surat kabar, brosur ataupun majalah, namun dapat diketahui melalui

Lebih terperinci

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu industri di Indonesia yang prospeknya memiliki nilai yang cerah dimana industri pariwisata di Indonesia ini memiliki potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perjalanan. (ribuan orang) (hari)

BAB I PENDAHULUAN. Perjalanan. (ribuan orang) (hari) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah suatu industri yang mulai dikembangkan oleh banyak negara saat ini, hal ini dikarenakan pariwisata dapat menyumbangkan pendapatan yang relatif lebih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman dan kekayaan akan budaya yang telah dikenal luas baik oleh masyarakat baik dalam maupun luar negeri, sehingga menjadikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat ini sedang digalakkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat ini sedang digalakkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan pariwisata mempunyai peran yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Media promosi adalah suatu alat untuk mengomunikasikan pesan berupa informasi tentang produk, dan jasa kepada masyarakat luas. Media promosi terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata telah menjadi sektor industri yang sangat pesat dewasa ini, pariwisata sangat berpengaruh besar di dunia sebagai salah satu penyumbang atau membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya adalah sebanyak jiwa (Kotabaru Dalam Angka 2014).

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya adalah sebanyak jiwa (Kotabaru Dalam Angka 2014). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memang diberkahi kekayaan potensi pariwisata yang luar biasa. Menyebar luas dari Sabang sampai Merauke, keanekaragaman potensi wisata Indonesia bisa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab 106 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Pedoman dalam memberikan kesimpulan, maka data-data yang dipergunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beribu ribu pulau dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beribu ribu pulau dan merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beribu ribu pulau dan merupakan Negara yang kaya akan keindahan alam, seni, maupun budaya. Tak sedikit wisatawan mancanegara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kota Bandung merupakan kota terbesar keempat di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya dan Medan. Kota Bandung memiliki udara yang sangat sejuk dengan panorama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya perkembangan industri hiburan seperti film, games, acara tv swasta, hingga berbagai event dan teknologi di era globalisasi ini, membuat semakin mudahnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah mencapai 42.516 hektar yang terbagi dalam 9 kecamatan. Kabupaten Kudus memiliki potensi pariwisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan kekayaan adat dan budaya yang melimpah, salah satunya adalah Jawa Tengah. Dalam buku Psikologi Jawa, Jatman (2011 : 38) menyebutkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Cirebon adalah salah satu kota yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini berada di pesisir utara Jawa Barat dan termasuk ke dalam wilayah III (Cirebon,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan semakin luas bidang aplikasinya. Dalam dunia modern ini, baru dalam meningkatkan interaksi atau komunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan semakin luas bidang aplikasinya. Dalam dunia modern ini, baru dalam meningkatkan interaksi atau komunikasi dengan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia teknologi yang sangat pesat pada saat ini, membuat komputer sebagai pengolah dan pemroses data yang dapat diandalkan semakin luas bidang aplikasinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan budaya dan pariwisatanya, banyak sekali obyek wisata alam yang dapat dinikmati oleh wisatawan, contohnya saja wisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang yang kaya akan sumber daya alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, diantaranya terdapat hewan,

Lebih terperinci

2015 PESONA ALAM GUNUNG BURANGRANG SEBAGAI OBJEK GAGASAN BUKU FOTOGRAFI ESAI

2015 PESONA ALAM GUNUNG BURANGRANG SEBAGAI OBJEK GAGASAN BUKU FOTOGRAFI ESAI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penciptaan Indonesia adalah negara yang tidak hanya subur dan indah, melainkan juga kaya dengan berbagai sumber daya alam, baik di laut dan udara maupun darat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia sudah semakin modern, globalisasi sangat berpengaruh dalam pergaulan anak bangsa pada masa kini. Saat ini teknologi sudah semakin canggih, segalanya dapat diakses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk didalamnya di sektor pariwisata. Untuk lebih memantapkan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejarah berdirinya Pemerintahan Kota Tasikmalaya sebagai daerah Otonom tidak terlepas dari sejarah berdirinya Kabupaten Tasikmalaya sebagai Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang telah menjadi kebutuhan. manusia seiring dengan perkembangan sosiokultur yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang telah menjadi kebutuhan. manusia seiring dengan perkembangan sosiokultur yang mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang telah menjadi kebutuhan manusia seiring dengan perkembangan sosiokultur yang mengalami perubahan. Kegiatan pariwisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi, arus penyampaian informasi berkembang dengan cepat, apalagi didukung dengan teknologi canggih melalui berbagai media. Globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ± 153 % ( ) ± 33 % ( ) ± 14 % ( ) ± 6 % ( )

BAB I PENDAHULUAN ± 153 % ( ) ± 33 % ( ) ± 14 % ( ) ± 6 % ( ) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu sektor andalan perolehan devisa negara di Indonesia. Tercatat pada tahun 2014 sektor pariwisata menyumbang devisa sebesar US$ 10,69 atau

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan studi berupa temuantemuan yang dihasilkan selama proses analisis berlangsung yang sesuai dengan tujuan dan sasaran studi,

Lebih terperinci

2015 PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA BERDASARKAN PREFERENSI WISATAMWAN DI BANYU PANAS KABUTPATEN CIREEBON

2015 PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA BERDASARKAN PREFERENSI WISATAMWAN DI BANYU PANAS KABUTPATEN CIREEBON SBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Cirebon merupakan suatu wilayah di Provinsi Jawa Barat yang letaknya di lintas jalur utara Pulau Jawa dengan luas wilayah administrasi 990,36 km² yang terdiri

Lebih terperinci

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Propinsi Jawa Tengah yang merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata ( DTW ) Propinsi di Indonesia, memiliki keanekaragaman daya tarik wisata baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman, pelayanan-pelayanan penunjang lainnya tempat rekreasi,

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman, pelayanan-pelayanan penunjang lainnya tempat rekreasi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hotel merupakan salah satu bagian dari penunjang berbagai industri yang bergerak dibidang jasa penginapan yang menyediakan kamar tidur (kamar tamu), makanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan gaya hidup dan tatanan dalam masyarakat saat kini ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi yang memacu perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang terkenal dengan kekayaan keindahan alam yang beraneka ragam yang tersebar di berbagai kepulauan yang ada di Indonesia dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan sebuah minat berkunjung yang terdiri dari pengenalan akan

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan sebuah minat berkunjung yang terdiri dari pengenalan akan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku wisatawan merupakan serangkaian tindakan yang diambil oleh individu, kelompok atau organisasi. Serangkaian tindakan tersebut terdiri dari input, proses,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata sebagai sebuah sektor telah mengambil peran penting dalam membangun perekonomian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata sebagai sebuah sektor telah mengambil peran penting dalam membangun perekonomian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata sebagai sebuah sektor telah mengambil peran penting dalam membangun perekonomian bangsa-bangsa di dunia. Hal ini terwujud seiring dengan meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Garut merupakan sebuah kabupaten yang berada di Jawa Barat. Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Garut merupakan sebuah kabupaten yang berada di Jawa Barat. Kabupaten BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Garut merupakan sebuah kabupaten yang berada di Jawa Barat. Kabupaten Garut pada saat ini sedang berkembang pesat dari berbagai aspek, baik dalam perekonomian maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan salah satu kota besar di pulau Jawa. Di kota ini banyak terjadi sejarah penting seperti kebakaran besar Bandung Lautan Api, Konfrensi Asia Afrika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia kedokteran memiliki peran besar terhadap kehidupan masyarakat terutama untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Sebagai segmen kehidupan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki kekayaan sumberdaya alam (SDA) yang sangat berlimpah. Beragam budaya, tradisi, dan etnis setiap daerah menjadi keunikan

Lebih terperinci